Kewajiban pada Saudara Kandung
Kewajiban pada Saudara Kandung Kewajiban anak muslim pada saudaranya baik laki-laki atau perempuan. Ada hak yang dapat kita ambil dan kewajiban yang harus kita berikan pada saudara kita.
Kewajiban anak muslim pada saudaranya baik laki-laki atau perempuan. Ada hak yang dapat kita ambil dan kewajiban yang harus kita berikan pada saudara kita.
Terjemah Akhlaq Lil Banin Juz 2
Penulis: Al – Ustadz Umar Baradja
Judul asli: Al-Akhlaq lil Banin Al-Juz 2
Judul lengkap: الأخلاق للبنين لطلاب المدارس الإسلامية بإندونيسيا
Judul versi terjemah: Bimbingan Akhlak Bagi Anak Jilid 2
Penerjemah:
Daftar Isi
- Kisah-kisah Nyata
- Apa kewajibanmu terhadap Saudara-saudaramu laki-laki Dan perempuan?
- Kembali ke: Akhlaq lil Banin Jilid 2
- Akhlaq lil Banin Juz 1
- Download Terjemah Kitab Kuning
9 KISAH-KISAH NYATA
1. Sayyidina ismail putra nabi Ibrahim as adalah seorang yang berbakti kepada ibu bapaknya. Ketika umur mencapai 3 tahun, ayahnya berkata kepadanya, “ hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.” Ia menjawab, “ hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya allah kamu akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar”. (ash-shaffaat : 102). Nabi Ibrahim mematui perintah allah dan ingin menyembelih putranya. Disaat yang menakutkan ini sayyidina ismail teringat akan ibunya. Maka ia berkata pada ayahnya, “ hai ayahku ikatlah aku erat-erat agar aku tidak goyah dan tanggalkan bajuku agar tidak terkena darahku. Karena jika ibuku melihatnya, semakin bertambah kesedihannya. Sampaikan salam kepada ibuku. Jika ayah ingin mengembalikan bajuku kepadanya, maka lakukanlah. Karena hal itu akan menghibur hatinya dan menimbulkan kenangan terhadap anaknya.” Kemudian nabi Ibrahim menelungkupkan ismai dan meletakkan pisau pada tenggorokan, tetapi tidak berpengaruh padanya dengan kekuasaan allah SWT. Maka allah menebus dengan seekor domba dari syurga. Kemudian nabi Ibrahim menyembelihnya. Lihatlah wahai anak tercinta bagaimana sayyidan ismail berbakti dan bersabar dan bagaimana nabi Ibrahim mematuhi perintah allah serta tabah salam menerima cobaan yang nyata ini.
2. Sayyidina ali zainal abiding ra adalah seorang yang banyak berbakti kepada ibunya, hingga seorang sahabatnya berkata, “ anda adalah orang yang paling berbakti kepada ibumu. Mengapa kami tidak melihatmu makan bersamanya?” ia menjawab “ ya, karena saya khawatir tanganku mendahuluinya mengambil suatu makanan yang telah dipandangnya dan ingin dimakannya, jika demikian, maka aku pun telah mendurhakainya.”
3. Datanglah seorang laki-laki berkata kepada rasulullah saw “ ya rasulullah, disana ada seorang pemuda yang hampir meninggal, ia disuruh mengucapkan : “laailaha illallah” namun tidak dapat mengucapkannya” Nabi SAW berkata “ bukankah ia telah mengucapkannya dimasa hidupnya ?”, orang – orang pun berkata “ya” Nabi SAW berkata “ apa yang menghalangi mengucapkan itu emnjelang wafatnya ?” kemudian rasulullah saw bangkit dan kami bangkit bersamanya hingga kami datangi pemuda itu. Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah : laa ilaha illallah,” pemuda itu menjawab “aku tidak bisa mengucapkannya” Nabi SAW “mengapa?” pemuda itu menjawab “karena mendurhakai ibuku” Nabi SAW bertanya “ apakah ia masih hidup?” pemuda itu menjawab “ya” Nabi SAW berkata “datangkan dia” kemudian ibu pemuda itu datang. Nabi SAW berkata “ bagaimana seandainya di nyalakan api, lalu dikatakan kepadamu jika engkau tidak memberi syafaat (pertolongan/meaafkan) baginya maka kami lemparkan dia kedalam api?” kalau begitu saya beri maaf baginya” Nabi SAW berkata “maka jadilah kami sebagai saksi bahwa engkau meridhainya”perempuan itu berkata “ ya allah, jadikan engkau dan rasulmu sebagai saksi bahwa aku telah ridha kepada pytraku” kemudian Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah “laa ilaha illallah” maka anak itu mengucapkan “laa ilaha illallah” maka rasulullah saw berkata “ segala pui bagi allah yang telah menyelamatkannya dati api neraka.” Hai anak tercinta renungkanlah kisah ini agar engkau tahu bahwa durhaka kepada orang tua menyebabkan kesudahan yang buruk. Semoga allah melindungi kita darinya. Dalam hadits : “tiga macam perbuatan dosa yang tidak berguna amalan lain di sampingnya yakni : menyekutukan allah , mendurhakai ibu bapak dan lari darp peperangan.”
4. Ada seorang anak yahudi yang melayani Nabi SAW. Pada suatu sakit Nabi SAW datang menjenguknya, beliau duduk di dekat kepalanya. Kemudian Nabi SAW berkata: “masuklah agama dedalam islam.” Anak itu memandang kepada bapaknya yang berada disitu. Bapaknya berkata : “taatilah abal qasyim ( Nabi SAW).” Kemudian anak itu masuk islam kemudian Nabi SAW keluar dari rumah itu seraya berkata “ segala puji bagi allah yang telah menyelamatkan dari api neraka.” Lihatlah bagaimana anak itu berbakti kepada ayahnya hingga menjelang wafatnya. Dengan itu allah memberinya taufiq untuk masuk islam disaat terakhir dari umurnya. Maka iapun menjadi penghuni syurga. Dari kisah ini engkau dapat mengetahui bahwa berbakti kepada ibu bapak menyebabkan kesudahan yang baik.
5. Haiwah bin syuraih adalah seorang yang berbakti kepada ibunya. Ia tidak pernah menentang perkataanya. Ia termasuk ulamak besar dan mempunyai murid yang banyak. Pada suatu hari ibunya datang kepadanya ketika ia sedang mengajar , kemudian ibunya berkata “ berdirilah wahai haiwah, berikan gandum kepada ayam-ayam.” Ia pun tidak merasa berat dan tidak berlambat-lambat. Akan tetapi ia tinggalkan mengajar, dan segera mematuhi perintahnya.
6. Di antara orang-orang yang berbakti juga adalah dzar bin umar al-hamdani. Termasuk salah saru baktinya kepada ayahnya adalah bahwa ia tidak pernah berjalan bersama ayahnya di siang hari, kecuali ia berjalan di belakangnya. Dan tidaklah ia berjalan bersamanya di malam hari, melainkan ia berjalan didepannya untuk menghadapi bahaya di depannya. Dan tidaklah ia menaiki atap ketika ayahnya berada dibawahnya.[alkhoirot.org]
10 Apa kewajibanmu terhadap Saudara-saudaramu laki-laki Dan perempuan?
1. Orang yang terdekat setelah ibu bapakmu adalah saudara-saudaramu laki-laki dan perempuan. maka amalkan adab – adab ini agar engkau hidup bahagia dan senang serta mendapat ridha ibu bapakmu.
2. Hendaklah engkau menghormati mereka dalam keadaan bagaimana pun dan mencintai mereka dengan tulus. Engkau dan mereka berasal dari satu keturunan. Mereka mencintaimu dan mengharapkan kebahagiaanmu. Maka hiduplah dengan mereka dalam kerukunan dan persatuan. Hindarilah penyebab-penyebab perselisihan dan pertentangan.
3. Hendaklah engkau mngkhususkan saudaramu yang tua, baik laki-laki ataupun perempuan dengan lebih banyak penghormatan dan mengangap mereka sebagai pegganti kedua orang tuamu. Maka hendaklah engkau laksanakan nasehat-nasehat mereka dan tidak menentang perintah-perintah mereka. Dalam hadits : “hak saudara yang lebih tua pada yang lebih muda adalah seperti hak ayah pada anaknya.”
4. Hendaklah engkau menyayangi saudaramu yang lebih muda, baik laki-laki maupun perempuan dan perlakukan mereka denga baik seperti ayah ibu memperlakukan engkau. Dalam hadits : “ bukanlah dari golongan kami barang siapa yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang tua.”
5. Bantulah saudara-saudaramu lak-laki dan perempuan sekuat tenagamu. Bersabda rasulullah saw : “ perumpamaan dua orang bersaudara adalah sepertti dua tangan, yang satu mencuci yang lain,” hendaklah engkau selalu bersabar terhadap mereka. Apabila mereka bersalah, maka ingatkan mereka atas kesalahan mereka secara halus dan lunak, karena perkataan yang lembut bisa menyadarkan hati dengan sebaik-baiknya, sedangkan perkataan yang keras menimbulkan kebencian dan pemutusan hubungan. Wasapadalah, jangan saling memukul atau memaki dengan mereka ataupun mengadu domba diantara mereka atau mengambil suatu dari mereka tanpa persetujuan mereka ataupun memutuskan hubungan dengan salah seorang dari mereka. Dalam hadits :” haram seorang muslim memutud hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga hari. Maka barang siapa memutuskan hubungan lebih dari tiga hari, lalu ia mati maka ia pun masuk neraka.”
6. Saudaramu adalah tangan kananmu, sebagaimana firman allah SWT kepada sayyidina musa mengenai saudaranya sayyidina harun as : “ kami aka membantumu dengan saudaramu.” (al-qashash : 35). Ia adalah senjata bagimu untuk membela dari musuh-musuhmu dalam kancah kehidupan. Sebagaimana kata syair :
Berbaiklah kepada saudaramu, karena siapa Yang tak punya saudara Seperti orang yang pergi perang Tanpa senjata.[alkhoirot.org]