Syarat Memilih Teman Bergaul
Syarat dan kriteria teman bergaul menurut Imam Ghazali ada lima yaitu berakal, berakhlak baik, saleh, tidak tamak pada dunia, dan jujur.
Syarat dan kriteria teman bergaul menurut Imam Ghazali ada lima yaitu berakal, berakhlak baik, saleh, tidak tamak pada dunia, dan jujur.
Nama kitab: Terjemah kitab Bidayatul Hidayah (Bidayah Al-Hidayah)
Judul kitab asal: بداية الهداية للإمام الغزالي
Penulis: Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Al-Thusi (أبو حامد محمد بن محمد الغزالي الطوسي)
Lahir: 1058 M / 450 H
Asal: Tous, Iran
Wafat: 19 Desember 1111 Masehi (usia 53) atau tahun 505 Hijriah
Bidang studi: Tasawuf
Download:
- Versi Arab (pdf)
- Terjemah Bidayatul Hidayah (pdf)
Daftar Isi
- Syarat Memilih Teman Bergaul
- Manusia Ada Tiga Jenis
- Orang yang Bahagia
- Kembali ke: Terjemah Kitab Bidayatul Hidayah
3. Baik Dan Saleh .
الثالثة: الصلاح: فلا تصحب فاسقا مصرا على معصية كبيرة، لأن من يخاف الله لا يصر على كبيرة، ومن لا يخاف الله لا تؤمن غوائله، بل يتغير بتغير الأحوال والأعراض، قال الله تعالى لنبيه
صلى الله عليه وسلم: (وَلا تُطِع مَن أَغفَلنا قَلبَهُ عَن ذِكرِنا وَاتَبَعَ هَواهُ وَكانَ أَمرُه فُرُطا) .
فاحذر صحبة الفاسق؛ فإن مشاهدة الفسق والمعصية على الدوام تزيل عن قلبك كراهية المعصية، وتهون عليك أمرها، ولذلك هان على القلوب معصية الغيبة لإلفهم لها، ولو رأو خاتما من ذهب أو ملبوسا من حرير على فقيه لاشتد إنكارهم عليه، والغيبة أشد من ذلك.
الرابعة: ألا يكون حريصا على الدنيا: فصحبة الحريص على الدنيا سم قاتل؛ لأن الطباع مجبولة على التشبه والاقتداء، بل الطبع يسرق من الطبع من حيث لا يدري فمجالسه الحريص تزيد في حرصك، ومجالسه الزاهد تزيد في زهدك.
الخامسة: الصدق: فلا تصحب كذابا، فإنك منه على غرور، فإنه مثل السراب، يقرب منك البعيد، ويبعد منك القريب.
ولعلك تعدم اجتماع هذه الخصال في سكان المدارس والمساجد، فعليك بأحد أمرين: إما العزلة والانفراد؛ ففيها سلامتك.. وإما أن تكون مخالطتك مع شركائك بقدر خصالهم، بأن تعلم أن الاخوة ثلاثة: أخ لآخرين فلا تراع فيه إلا الدين، وأخ لدنياك فلا تراع فيه إلا الخلق الحسن، وأخ لتأنس به فلا تراع فيه إلا السلامة من شره وفتنته وخبثه.
والناس ثلاثة: أحدهم مثله مثل الغذاء لا يستغنى عنه، والآخر مثله مثل الدواء يحتاج إليه في وقت دون وقت، والثالث مثله مثل الداء لا يحتاج إليه قط، ولكن العبد قد يتسلى به، وهو الذي لا أنس فيه ولا نفع؛ فتجب مداراته إلى الخلاص منه، وفي مشاهدته فائدة عظيمة إن وفقت لها، وهو أن تشاهد من خبائث أحواله وأفعاله ما تستقبحه فتجتنبه؛ فالسعيد من وعظ بغيره، والمؤمن مرآة المؤمن، وقيل لعيسى عليه السلام: من أدبك؟ فقال: ما أدبني أحد، ولكن رأيت جهل الجاهل فاجتنبته. ولقد صدق - على نبينا وعليه الصلاة والسلام - فلو اجتنب الناس ما يكرهونه من غيرهم لكملت آدابهم واستغنوا عن المؤدبين.
Jangan engkau bersahabat dengan orang fasik yang selalu berbuat maksiat besar. Karena, orang yang takut kepada Allah tak akan terus berbuat maksiat besar. Engkau tak akan aman dari bencana yang ditimbulkan oleh orang yang berbuat maksiat besar itu. Ia akan selalu berubah-rubah sikap sesuai dengan kondisi dan kepentingan. Allah Swt. berfirman, “Jangan engkau ikuti orang yang Kami lalaikan hatinya dari berzikir kepada Kami dan mengikuti hawa nafsunya. Orang itu telah betul-betul melampaui batas” (Q.S. al-Kahfi: 28). Hindarilah bergaul dengan orang fasik. Sebab, selalu menyaksikan kefasikan dan maksiat akan membuatmu toleran dan meremehkan maksiat. Karena itu, hatimu akan memandang remeh masalah gibah. Seandainya mereka melihat cincin emas atau pakaian sutera yang dipergunakan seorang fakih, mereka akan sangat mengingkarinya. Padahal, gibah lebih hebat daripada itu.
4. Tidak Tamak terhadap Dunia.
Bergaul dengan orang yang tamak terhadap dunia merupakan racun yang membunuh. Sebab, kecenderungan untuk meniru sudah menjadi hukum alam. Sebuah tabiat bisa mencuri tabiat lainnya tanpa disadari. Dengan demikian, berteman dengan orang tamak bisa membuatmu lebih tamak, sebaliknya berteman dengan orang zuhud bisa membuatmu lebih zuhud.
5. Jujur .
Jangan engkau bersahabat dengan pembohong karena bisa jadi engkau tertipu olehnya. Ia seperti fatamorgana. Ia membuat dekat yang jauh darimu dan membuat jauh yang dekat darimu.
Bisa jadi kelima hal ini tidak kau dapati pada orang-orang yang berada di sekolah atau di mesjid. Dengan demikian, engkau harus memilih salah satu, entah mengasingkan diri karena hal itu akan membuatmu selamat, atau engkau bergaul dengan mereka sesuai dengan karakter mereka. Hendaknya engkau mengetahui bahwa saudara itu ada tiga macam:(1) Saudara untuk akhiratmu. Dalam hal ini engkau harus melihat pada agamanya. (2) Saudara untuk duniamu. Dalam hal ini, engkau harus memperhatikan akhlaknya. (3) Saudara untuk bersenang-senang Dalam hal ini engkau harus selamat dari kejahatan, fitnah, dan keburukannya.
Manusia Ada Tiga Golongan
Manusia itu ada tiga jenis: ada yang seperti makanan dimana memang selalu diperlukan, ada yang seperti obat di mana hanya sewaktu-waktu saja diperlukan dan ada pula yang seperti penyakit di mana sama sekali tak diperlukan, tapi seorang hamba kadangkala diuji dengannya.
Jenis yang ketiga inilah yang tidak menyenangkan dan tidak pula memberikan manfaat Maka, engkau harus berpaling darinya agar selamat. Ketika menyaksikan tingkah lakunya kalau paham engkau akan mendapatkan manfaat yang besar. Yaitu, dengan menyaksikan kondisi dan perbuatannya yang buruk, engkau akan membenci dan menghindar darinya.
Orang yang Bahagia
Orang yang bahagia adalah yang bisa mengambil pelajaran dari orang lain. Seorang mukmin merupakan cermin bagi mukmin yang lain. Nabi Isa a.s. pernah ditanya, “Siapa yang telah mengajarkan adab padamu?” Nabi Isa a.s. menjawab, “Tak ada yang mengajariku. Tapi aku melihat kejahilan orang bodoh, maka aku pun menghindarinya.” Benar sekali yang beliau katakan. Seandainya manusia meninggalkan apa yang mereka benci dari orang lain, adab mereka akan menjadi sempurna dan tak perlu lagi kepada para muaddib (orang yang mengajarkan adab atau etika).[alkhoirot.org]