Cara Mencintai Allah

Cara mencintai Allah meliputi beberapa hal, antara lain, yaitu dengan cara menempatkan hati untuk beribadah kepada-Nya saja, mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Nama kitab: Terjemah Sullamut Taufiq ila Mahabbatillah alat Tahqiq

Cara mencintai Allah meliputi beberapa hal, antara lain, yaitu dengan cara menempatkan hati untuk beribadah kepada-Nya saja, mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Nama kitab: Terjemah Sullamut Taufiq ila Mahabbatillah alat Tahqiq
Nama asal kitab dalam tulisan Arab: سُلَّمُ التَّوْفِيق إلى مَحَبَّةِ اللهِ على التَّحْقِيق مُخْتَصَرٌ فِيما يَجِبُ على كُلِّ مُسْلِمٍ أنْ يَعْلَمَهُ مِنْ أُصُولِ الدِّينِ وفُرُوعِهِ
Penulis: Abdullah bin Husain bin Tohir Ba Alawi Al-Hadhromi Al-Syafi'i (1191-1272 H/-1777 M)
Penerjemah:
Bidang studi: Aqidah, Tasawuf dan Fiqih
Baca online versi Arab: di sini.
Download terjemah versi PDF: di sini.
Download versi Arab: di sini

Daftar Isi


KEWAJIBAN HATI

فَصْلٌ : في واجِباتِ القَلْبِ

مِنَ الواجِباتِ القَلْبِيَّةِ: الإيمانُ بِاللهِ [كما تَقَدَّمَ بَيانُهُ في بابِ أُصُولِ الدِّينِ]، و[الإيمانُ] بِما جاءَ عَنِ اللهِ [كما تَقَدَّمَ بَيانُهُ في بابِ أُصُولِ الدِّينِ]، والإيمانُ بِرَسُولِ اللهِ [كما تَقَدَّمَ بَيانُهُ في بابِ أُصُولِ الدِّينِ]، و[الإيمانُ] بِما جاءَ عَنْ رَسُولِ اللهِ [كما تَقَدَّمَ بَيانُهُ في بابِ أُصُولِ الدِّينِ]، والتَّصْدِيقُ [وهو مَعْنَى الإيمانِ] ، واليَقِينُ [وهو عَدَمُ الشَّكِّ فِيما يَجِبُ الإيمانُ بِهِ] ، والإخْلاصُ وهو العَمَلُ [بِالطّاعَةِ] للهِ وَحْدَهُ، والنَّدَمُ على المَعاصِي [لَكُوْنِها مُخالَفَةً لِأَمْرِ الخالِقِ]،

والتَّوَكُّلُ [وهو الاعْتِمادُ] على اللهِ [في أُمُورِ الرِّزْقِ والسَّلامَةِ مِنَ الضَّرَرِ وغيرِ ذٰلك، وعَدَمُ الرُّكُونِ إلى الأَسْبابِ مَعَ الأَخْذِ بِها]، والمُراقَبَةُ للهِ [وهي أنْ يُدِيمَ اسْتِحْضارَ أنَّ اللهَ مُطَّلِعٌ عليه يَعْلَمُ بِهِ ويَراهُ ويَسْمَعُهُ، لِيَدُومَ خَوْفُهُ مِنْ مُخالَفَةِ أَمْرِهِ] ، والرِّضا عَنِ اللهِ [وهو التَّسْلِيمُ له تَعالَى وتَرْكُ الاعْتِراضِ عليه سُبْحانَهُ]، وحُسْنُ الظَّنِّ بِاللهِ [بِأَنْ يَتَذَكَّرَ ما عَوَّدَهُ عليه مِنَ الإحْسانِ فَيَرْجُوَ مِثْلَهُ في المُسْتَقْبَلِ]، و[حُسْنُ الظَّنِّ] بِخَلْقِ اللهِ [بِألّا يَظُنَّ بِهِمْ سُوءًا بِغَيْرِ قَرِينَةٍ كافِيَةٍ شَرْعًا]، وتَعْظِيمُ شَعائرِ اللهِ [أي كُلِّ ما جُعِلَ عَلَمًا على طاعَةٍ كَالصَّلاةِ، والمُرادُ تَعْظِيمُ كُلِّ ما عَظَّمَهُ الشَّرْعُ]، والشُّكْرُ على نِعَمِ اللهِ [أي عَدَمُ اسْتِعْمالِها في مَعْصِيَةٍ]، والصَّبْرُ على أداءِ ما أَوْجَبَ اللهُ، والصَّبْرُ عَمّا حَرَّمَ اللهُ [أي على البُعْدِ عَنِ الحَرامِ]، و[الصَّبْرُ] على ما ابْتَلاكَ اللهُ به [بِألّا يَدْفَعَكَ بَلاءٌ إلى مَعْصِيَةٍ]، والثِّقَةُ بِالرِّزْقِ [أي بِأنَّ ما كُتِبَ لَكَ أنْ تَنْتَفِعَ بِهِ لَنْ يَفُوتَكَ]، واتِّهامُ النَّفْسِ [فِيما تَأمُرُهُ بِهِ خَشْيَةَ أنْ تَكُونَ تُخادِعُ لِلتَّوَصُّلِ إلى مُحَرَّمٍ]، وعَدَمُ الرِّضا عنها [أي عَنِ النَّفْسِ، بِتَذَكُّرِ تَقْصِيرِها]، وبُغْضُ الشَّيْطانِ [بِالمَيْلِ إلى مُخالَفَتِهِ]، وبُغْضُ الدُّنْيا [بِعَدَمِ الالْتِفاتِ إلى ما يُلهِي منها عَنْ طاعَةِ اللهِ]،
وبُغْضُ أَهْلِ المَعاصِي [بِالمَيْلِ عنهم، والنُّفُورِ مِنْ مَعاصِيهِمْ، ورَفْضِ الاقْتِداءِ بِهِمْ فيها]،

ومَحبَّةُ اللهِ [تَعالَى بِتَوْطِينِ القَلْبِ على عِبادَتِهِ وَحْدَهُ واتِّباعِ أَوامِرِهِ واجْتِنابِ نَواهِيهِ]، و[مَحَبَّةُ] كَلامِهِ [تَعالَى، بِمُراعاةِ تَعْظِيمِ آياتِهِ والتَّسْلِيمِ له والعَمَلِ بِهِ]،
و[مَحَبَّةُ] رَسُولِهِ [تَعالَى، صَلّى اللهُ عليه وسَلَّمَ، بِالإيمانِ به وتَوْقِيرِهِ والمَيْلِ إلى كَمالِ اتِّباعِهِ، [ومَحَبَّةُ سائِرِ أَنْبِيائِهِ تَعالَى، بالإيمانِ بِهِم وتَعْظِيمِهِمْ]، و[مَحَبَّةُ] الصَّحابَةِ [بِاسْتِحْضارِ فَضْلِهِمْ، بِما لَهُمْ مِنْ سابِقَةٍ في الإسْلامِ، وشَرَفٍ بصُحْبَتِهِمْ لِلنَّبِيِّ، ونُصْرَتِهِمْ لَهُ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، وتَبْلِيغِهِمْ لِلدِّينِ]، و[محبَّةُ] الآلِ [بِمُراعاتِهِمْ إكْرامًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسَلَّمَ، فَهُمْ أَهْلُهُ وذَوُو قَرابَتِهِ]،
و[مَحَبَّةُ المُهاجِرِينَ و]الأَنْصارِ [الَّذِينَ نَصَرُوا الدِّينَ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ المُكَرَّمَةِ والمَدِينَةِ المَنَوَّرَةِ، ولا سِيَّما السّابِقينَ الأَوَّلِينَ منهم]، و[مَحَبَّةُ] الصّالِحِينَ [بِتَعْظِيمِهِمْ والمَيْلِ إلَيْهِمْ وسُلُوكِ طَرِيقِهِمْ].

UNSUR-UNSUR IMAN

Termasuk kewajiban-kewajiban hati adalah :
1. Iman kepada Allah .
2. Iman kepada apa yang datang dari Allah.
3. Iman kepada utusan Allah
4. Iman kepada apa yang datang dari utusan Allah.
5. Tashdiq (menerima dan tunduknya hati thd apa yang sudah diketahui dari agama secara pasti) yang bermakna iman kepada ke empat hal tsb
6. Yakin yaitu tidak ragu terhadap apa yang wajib diimani.

IKHLAS

7. Ikhlash yaitu amal dalam keta'atan hanya untuk Allah saja.
8. Menyesali kemaksiyatan karena maksiyat menyelisihi perintah sang Maha Pencipta.

TAWAKAL

9. Tawakkal yaitu berpegang teguh kepada Allah dalam urusan rizki, keselamatan dari bahaya dan selain hal itu, dan tidak condong kepada sebab-sebab beserta menggunakannya.

10. Muroqobah lillah /merasa diawasi oleh Allah, yaitu melanggengkan rasa hadir bahwa sesungguhnya Allah mengawasinya, mengetahui, melihat dan mendengarnya, tujuan muroqobah adalah agar langgeng perasaan takut dari menyelisihi perintah Allah.

11. Ridho kepada Allah, yaitu pasrah kepada Allah ta'ala dan tdk berpaling kepada Allah subhanah.

CARA HUSNUDZON (BERBAIK SANGKA)

12. Husnudz dzon billah /berbaik sangka kepada Allah caranya dengan mengingat ingat apa yang Allah biasakan kepadanya dari kebaikan, jadi dia mengharap kebaikan yang serupa di waktu mendatang.

13. Husnudz dzon kepada makhluk Allah, caranya dengan tdk berburuk sangka tanpa adanya indikasi yang mencukupi secara syar'i.

14. Mengagungkan syi'ar Allah, maksud syi'ar disini adalah setiap sesuatu yang dijadikan tanda atas keta'atan misalnya sholat,dan maksudnya adalah mengagungkan setiap hal yang di agungkan oleh syare'at.

CARA BERSYUKUR

15. Bersyukur atas nikmat Allah, maksudnya adalah tdk mengunkana kenikmatan dalam bermaksiyat kepada Allah.

SABAR

16. Bersabar dalam menjalankan apa yang Allah wajibkan dan bersabar atas apa yang Allah hramkan , maksudnya adalah menjauh dari hal yang di larang.dan bersabar terhadap ujian Allah kepadamu dengan cara ujian tsb tidak mendorongmu kepada kemaksiyatan.

17. Tsiqoh (percaya) dalam masalah rizki, yaitu percaya bahwa apa yang telah ditulis bagimu untuk kau manfa'atkan tidak akan hilang darimu.

MENGONTROL NAFSU DAN SETAN

18. Mencurigai nafsu terhadap apa yang diperintahkan olehnya, khawatirnya perintah tsb adalah tipuan yang bisa menyampaikan pada hal yang dilarang,
19. Tidak ridho kepada nafsu dengan mengingat ingat kesalahannya.
20. Membenci syetan dengan cara condong pada menyelisihinya.
21. Membenci dunia dengan tidak melirik pada apa yang dapat melalaikan dari keta'atan kepada Allah,
22. Membenci ahlul maksiyat dengan menjauh darinya, lari dari kemaksiyatan dan menolak ikut dengan mereka dalam kemaksiyatan.

CARA MENCINTAI ALLAH

23. Cinta kepada Allah ta'ala dengan cara menempatkan hati untuk beribadah kepada-Nya saja, mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

24. Mencintai kalam-Nya dengan cara menjaga keagungan ayat-ayatnya, menghormatinya dan beramal dengannya.

25. Mencintai utusan-Nya yaitu Nabi shollallohu alaihi wasallma , dengan cara beriman kepadanya, menghormatinya dan condong kepada kesempurnaan mengikutinya.

26. Mencintai Nabi-nabi Allah lainnya, dengan cara beriman kepada mereka dan menghormati mereka.

27. Mencintai para sahabat dengan menghadirkan keutamaan mereka sebab mereka lebih dahulu masuk islam dan kemuliaan mereka sebab bersahabat dengan Nabi, dan pertolongan mereka kepada Nabi shollallohu alaihi wasallam dan sebab penyampaian mereka kepada agama.

28. Mencintai keluarganya Nabi dengan cara menjaga mereka untuk memuliakan Nabi shollallohu alaihi wasllam, mereka adalah keluarganya Nabi dan kerabatnya.

29. Mencintai muhajirin dan anshor yaitu orang yang menolong agama dari penduduk makkah almukarromah dan madinah al munawwawroh, apalagi yang mula-mula masuk islam diantara mereka.

30. Mencintai orang sholeh dengan cara mengagungkan mereka , condong kepada mereka dan menapaki jalan mereka. Wallohu a'lam [alkhoirot.org]
LihatTutupKomentar