Tafsir An-Nur Hasbi Ash-Shiddieqy

Tafsir An-Nur Hasbi Ash-Shiddieqy Bahasa kitab: Bahasa Indonesia: Bidang studi: Tafsir Al-Quran Nama lengkap: Prof. Dr. (H.C.) Teungku Muhammad Hasbi

Tafsir An-Nur Hasbi Ash-Shiddieqy

Nama kitab: Tafsir An-Nur (Al-Nur, An-Noor)
Nama penafsir / mufassir: Hasbi Ash-Shiddieqy
Nama lengkap: Prof. Dr. (H.C.) Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy MA
Lahir: 10 Maret 1904,  Lhokseumawe, Aceh Utara

Wafat: 9 Desember 1975
Etnis: Aceh,Indonesia.
Bahasa kitab: Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran

Daftar isi

  1. Biografi Hasbi Ash-Shiddieqy
  2. Profil Tafsir An-Nur
  3. Download Tafsir An-Nur (pdf) 
  4. Terjemah Tafsir lain:
    1. Terjemah Tafsir Tabari 
    2. Terjemah Tafsir al-Qurtubi
    3. Terjemah Tafsir Jalalain
    4. Terjemah Tafsir Ibnu Katsir
    5. Terjemah Tafsir al-Munir Wahbah Zuhaili 
    6. Terjemah Tafsir Fathul Qadir al-Syaukani
    7. Terjemah Tafsir Fi Zhilalil Quran Sayid Qutub 
    8. Tafsir al-Mishbah Quraish Shihab
    9. Tafsir Al-Azhar Hamka
    10. Tafsir An-Nur Hasbi Ash-Shiddieqy 
    11. Tafsir al-Ibriz Bisri Mustofa 
    12. Tafsir al-Quran Kemenag 
    13. Tafsir Quran Karim Mahmud Yunus
    14. Terjemah Al-Quran berdasar Juz
  5. Tafsir terbaru

BIOGRAFI HASBI ASH-SHIDDIQI 

Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy adalah tokoh intelektual Hasbi Ash-Shiddieqy
terkemuka asal Aceh. Ia lahir pada 10 Maret 1904 di Lhokseumawe, Aceh Utara. Hasbi adalah putra dari Tengku Muhammad bin Muhammad Su’ud, seorang ulama pemilik pesantren (dayah) dan Qadi Chik. Ibu Hasbi adalah Tengku Amrah puteri dari Tengku Abdul Aziz pemangku jabatan Qadi Chik Maharaja Mangkubumi Kesultanan Aceh. Gelar Ash-Shiddieqy disematkan oleh gurunya seorang berkebangsaan Sudan yang tinggal di Lhokseumawe bernama Syaikh Muhammad bin Salim al-Kalali karena Hasbi masih keturunan ke-37 dari Khalifah pertama Abu Bakar al-Siddiq (Supian, 2014: 272).

Sejak kecil, Hasbi telah belajar agama Islam dengan ayahnya dan beberapa dayah di Geudong, Samakurok, dan Tanjung Barat di Samalanga sampai tahun 1925. Di Tanjung Barat, Hasbi juga belajar menulis latin, bahasa Arab, dan bahasa Belanda. Ia mendirikan dayah di Buloh Beureugang pada tahun 1924 dan kemudian pergi ke Perguruan Al-Irshad di Surabaya. Pengajaran model Perguruan Al-Irshad tersebut kemudian dikembangkan di Lhokseumawe bersama dengan Al-Kalali pada tahun 1928 sebagai sekolah Islam modern (Supian, 2014: 275-276).

Pada tahun 1933, Hasbi Ash-Shiddieqy tinggal di Kutaraja dan menjalani berbagai aktivitas seperti mengajar di Jong Islamieten Bond (JIB), menjabat ketua cabang Muhammadiyah Kutaraja pada 1938, mendirikan Sekolah Darul Irfan  pada 1940, menjadi Konsul (Ketua Majelis Wilayah) Muhammadiyah Provinsi Aceh periode 1943-1946, dan ketua cabang Masyumi Aceh Utara. Pada acara Kongres Muslimin Indonesia (KMI) ke XV di Yogyakarta tanggal 20-25 Desember 1949 Hasbi yang hadir dalam acara tersebut oleh Abu Bakar Aceh dikenalkan dengan Menteri Agama K.H Wahid Hasyim dan ketua pendirian PTAIN (cikal bakal IAIN/UIN) Yogyakarta yaitu Kiai Fatchurrahman Kafrawi. Hasbi kemudian diangkat menjadi dosen PTAIN tersebut pada Januari 1951, dan beberapa karyanya mulai diterbitkan pada tahun 1957 sehingga mempopulerkan namanya di Indonesia. Jabatan baru juga diraih oleh Hasbi yaitu sebagai Dekan Fakultas Syariah (1960-1972) dan Guru Besar Ilmu Hadis IAIN Sunan Kalijaga (1972), Dekan Fakultas Syari'ah IAIN Ar-Raniry, Dekan Fakultas Syari’ah Universitas Sultan Agung Semarang, dan Rektor Universitas al-Irshad Surakarta (1963-1968) (Rahmawati, 2015: 121-131; Supian, 2014: 278). 



Karya Tulis

  1.     الفقه الدستوري:السياسة الدستورية الشرعية, Biro Kemahasiswaan I.A.I.N. "Sunan Kalidjaga", 1967 - 135 halaman.
  2. 2002 [i.e. Dua ribu dua] mutiara hadiets, Bulan Bintang, 1962 - 576 halaman.
  3. 2002 mutiara hadiets, Volume 1, Bulan-Bintang, 1955 - 584 halaman.
  4. Al-Ahkaam:Hukum-hukum fiqih Islam, Volumes 1-2, Islamyah, 1951.
  5. al-Islam, Bulan Bintang,", 1964.
  6. Al Islam: kepertjaan, kesusilaan, amal kebadjikan, Islamyah, 1969 - 636 halaman.
  7. al-Islâm: penuntun bathin & pembimbing masjarakat, Bulan Bintang, 1956 - 934 halaman.
  8. al Qurän mu'djiat jang terbesar jang tak terkalahkan: kandungan dan artinja bagi ummat Islam chususnja dan ummat manusia umumnja, s. n. - 44 halaman.
  9. Biografie pelopor2 pahlawan Islam, Pustaka Alhambra, 1950 - 152 halaman.
  10. Dasar-dasar Fiqih Islam, Tokobuku Islamyah, 1953 - 122 halaman.
  11. Dasar-dasar ideologi Islam, Saiful, 1953 - 181 halaman.
  12. Dasar-dasar kehakiman dalam pemerintahan Islam, C.V. Bulan-Bintang, 1955 - 94 halaman.
  13. Fakta2 keagungan sjari'at Islam, Pudjangga Islam - 40 halaman.
  14. Falsafah hukum Islam, Bulan Bintang, 1975 - 488 halaman.
  15. Fighul mawaris: hukum-hukum warisan dalam syaria̓t Islam, Bulan Bintang, 1973 - 324 halaman.
  16. Fiqh Islam, Attahirijah - 476 halaman.
  17. Fiqih Islam mempunyai daya elastis, lengkap, bulat dan tuntas, Bulan Bintang, 1975 - 168 halaman.
  18. Hakikat Islam dan unsur-unsur agama, Menara Kudus, 1982 - 117 halaman.
  19. Hukum antar golongan dalam fiqih Islam, Bulan Bintang, 1971 - 164 halaman.
  20. Hukum-hukum fiqih Islam: yang berkembang dalam kalangan ahlus sunnah, Bulan Bintang, 1978 - 677 halaman.
  21. Hukum perang dalam Ǐslam, Biro Kemahasiswaan I.A.I.N. Sunan Kalidjaga, 1967 - 91 halaman.
  22. Ichtisar tuntunan zakah dan fithrah, Bulan Bintang, 1958 - 64 halaman.
  23. Ideologi Islam dan qaedah pemerintahan, 1950 - 95 halaman.
  24. Ilmu2 al-Qurän: media2 pokok dalam menafsirkan al-Qurän, Bulan Bintang, 1972 - 300 halaman.
  25. Islam dan HAM (Hak Asasi Manusia): Dokumenter Politik Pokok-pokok Pikiran Partai Islam dalam Sidang Konsituante 4 Februari 1958, Pustaka Rizki Putra, 1999 - 93 halaman.
  26.     Ke arah fiqh Indonesia: mengenang jasa Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Forum Studi Hukum Islam, Fakultas Syari'ah, IAIN Sunan Kalijaga, 1994 - 158 halaman.
  27.     Kelengkapan dasar2 fiqih Islam: pengantar ushul fiqih, Islamyah, 1953 - 207 halaman.
  28.     Koleksi Hadits-hadits Hukum, 9 Jilid, Alma'arif, 1970.
  29.     Kriteria antara sunnah dan bid'ah, Thinker's Library, 1986 - 160 halaman.
  30.     Kulijah hadiets: sjarahan hadiets-hadietstasjrie' ʻibadah, Darul Irfan.
  31.     Kullijah 'ibâdah: ibadah ditindjau dari segi hukum dan hikmah, Bulan Bintang, 1968 - 236 halaman.
  32.     Kumpulan soal-jawab dalam post graduate course jurusan ilmu fiqh dosen2 I. A. I. N., Bulan Bintang, 1973 - 108 halaman.
  33.     Kursus sembahjang dan do'a, Pustaka Madju - 96 halaman.
  34.     Lapangan perjuangan wanita Islam, Menara Kudus, 1952 - 40 halaman.
  35.     Lembaga pribadi, Madju - 175 halaman.
  36.     Mu'djizat al-Qurän, Bulan Bintang, 1966 - 56 halaman.
  37.     Mukhtārāt min aḥādīth al-aḥkām li-qism al-duktūrāh al-ūlá, biro Kemahasiswaan I.A.I.N. al-Djami'ah "Sunan Kalidjogo,", 1965 - 128 halaman.
  38.     Mutiara Hadis 1 (Keimanan).
  39.     Mutiara Hadis 2 (Thaharah & Shalat).
  40.     Mutiara Hadis 3 (Shalat).
  41.     Mutiara Hadis 4 (Jenazah, Zakat, Puasa, Iktikaf & Haji).
  42.     Mutiara Hadis 5 (Nikah & Hukum Keluarga, Perbudakan, Jual Beli, Nazar & Sumpah, Pidana & Peradilan, Jihad).
  43.     Pahala dan keutamaan ibadat, doʾa dan zikir, Ramadhani - 78 halaman.
  44.     Pedoman zikir dan doʻa, Bulan Bintang, 1964 - 568 halaman.
  45.     Pedoman Hajji, Thinker's Library, 1986 - 262 halaman.
  46.     Pedoman hukum Sjar'y jang berkembang dalam 'alam Islamy Sunny, Volume 1, Pustaka Islam, 1956 - 382 halaman.
  47.     Pedoman ibadat puasa, Bulan Bintang, 1954 - 144 halaman.
  48.     Pedoman puasa, Bulan Bintang, 1963 - 208 halaman.
  49.     Pedoman shalat, Bulan Bintang, 1963 - 478 halaman.
  50.     Pelajaran tauhid: pokok2 ʾaqaid Islam: untuk pelajaran agama bagi sekolah2 permulaan dan umum, Madju, 1962 - 58 halaman.
  51.     Pemindahan darah (blood transfusion) dipandang dari sudut hukum agama Islam, Bulan-Bintang, 1954 - 24 halaman.
  52.     Pengantar hukum Islam, Bulan Bintang, 1968 - 432 halaman.[5]
  53.     Pengantar ilmu fiqh, Bulan Bintang, 1978 - 272 halaman.
  54.     Pengantar ilmu perbandingan madzhab, Bulan Bintang, 1975 - 92 halaman.
  55.     Perbedaan mathlaʻ tidak mengharuskan kita berlainan hari pada memulai puasa, Ladjnah Taʻlif Wan Nasjr Fakultas Sjariʻah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalidjaga, 1971 - 35 halaman.
  56.     Perbendaharaan zakat, Al-Ma'arif, 1953 - 121 halaman.
  57.     Pidana mati (dalam syari'at Islam), Lembaga Penerbitan, Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga, 1974 - 24 halaman.
  58.     Pokok-pokok ilmu dirajah hadiets, Bulan Bintang, 1958 - 274 halaman.
  59.     Pokok-pokok pegangan imam-imam madzhab dalam membina hukum Islam, Bulan Bintang, 1973.
  60.     Pokok-pokok sebab perbedaan paham para ulama/fuqoha dalam menetapkan hukum syara, Ramadhani, 1973 - 24 halaman.
  61.     Polygami, menurut hukum Islam, C.V. "Bulan-Bintang", 1955 - 20 halaman.
  62.     Problematika bulan Ramadhan, Menara Kudus, 1972 - 59 halaman.
  63.     Problematika hadits sebagai dasar pembinaän hukum Islam, Bulan Bintang, 1964 - 63 halaman.
  64.     Problematika 'iedul fithri, Menara Kudus, 1972 - 34 halaman.
  65.     Ridjalul hadiets: biographi 7 shahabi dan 18 tabi'in jang terkemuka dalam lapangan hadiets: kullijah hadiets, Biro Kemahasiswaan IAIN al-Djami'ah Jogjakarta - 155 halaman.
  66.     Sedjarah dan pengantar 'ilmu al-Qurän/tafsir, Bulan Bintang, 1965 - 272 halaman.
  67.     Sedjarah dan pengantar ilmu hadits, Bulan Bintang, 1965 - 276 halaman.
  68.     Sedjarah dan pengantar ilmu tafsir, Bulan-Bintang, 1955 - 180 halaman.
  69.     Sedjarah dan perdjuangan 40 pahlawan utama dalam Islam, Pustaka Islam, 1955 - 119 halaman.
  70.     Sedjarah kehakiman dalam pemerintahan2 Islam, Islamyah, 1950 - 76 halaman.
  71.     Sedjarah peradilan Islam, Biro Kemahasiswaan I.A.I.N., al-Djamilah - 106 halaman.
  72.     Sedjarah petumbuhan dan perkembangan hukum Islam, Bulan Bintang, 1971 - 288 halaman.
  73.     Syari'at Islam adalah syari'at dunia dan kemanusiaan, Ramadhani, 1972 - 61 halaman.
  74.     Sjari'at Islam mendjawab tantangan zaman, Bulan Bintang, 1966 - 48 halaman.
  75.     Tafsir al-Bayaan, Alma'arif, 1966.
  76.     Tafsir al Qurânul majied "An Nur", Bulan Bintang, 1976.
  77.     Tafsir al-Qur'anul Majid an-Nuur: Surat 42-114, Pustaka Rizki Putra, 2000 - 4760 halaman.
  78.     Tuntunan zakah dan fithrah:tjaranja memberi, menerima dan membagi, slamijah, 1949 - 69 halaman.
  79.     Tuntutan qurban, 1966 - 68 halaman.

PROFIL TAFSIR AN-NUR

Tafsir al-Qur’anul Majid an-Nur yang pada perkembangan selanjutnya lebih akrab disebut sebagai tafsir an-Nur adalah kitab tafsir yang disusun dan ditulis oleh Hasbi ash-Shiddieqy selama kurang lebih sembilan tahun yakni dari tahun 1952 sampai 1961 M di Yogyakarta. 

 Menurut Nourouzzaman Shiddiqi, editor Tafsir An-Nur sekaligus putra dari Hasbi Ash-Shiddieqy, tafsir ini mulai ditulis pada tahun 1952 hingga selesai di tahun 1961. Penyelesaian tafsir ini bersamaan dengan kesibukan Hasbi mengajar, memimpin fakultas, menjadi anggota Konstituante dan kegiatan lainnya.

Hasbi secara langsung membacakan naskah tafsirnya kepada Nourouzzaman yang langsung menjadi naskah siap cetak. Ketika proses penulisannya itu, di atas meja kerja Hasbi banyak buku, catatan, dan lembaran kertas yang masih berserakan.

Tafsir An-Nur diterbitkan pertama kali oleh penerbit Bulan Bintang Jakarta pada tahun 1961 dengan jumlah 30 jilid. Setiap jilidnya berisi 1 juz al-Quran. Edisi ini berlangsung hingga tahun 1995.

Kemudian pada tahun 1995, edisi kedua penerbitan Tafsir An-Nur diterbitkan oleh PT. Pustaka Rizki Putra Semarang atas pemberian hak dari ahli waris Hasbi. Edisi ini mengalami perubahan dengan tidak diterbitkan per-juz, melainkan diubah menjadi sekelompok surah dan diterbitkan dalam 5 jilid. Akan tetapi edisi ini masih mengunakan pola yang sama seperti edisi pertama, yaitu penerjemahan dilakukan per qith’ah (yang terdiri dari beberapa ayat), kemudian ditafsirkan terhadap penggalan ayat.

Cetakan pertama edisi ketiga, diterbitkan pada tahun 2011 oleh PT Cakrawala Publishing Jakarta. Pada cetakan ketiga ini, karena terdapat beberapa perbaikan dan pengurangan informasi yang kurang relevan, maka tafsir an-Nur dicetak dalam format empat jilid.

Pada jilid 1, Hasbi mengemukakan beberapa informasi penting seputar tafsir an-Nur, beberapa diantaranya adalah motivasi penyusunan tafsir tersebut. Penggerak usaha disusunnya tafsir an-Nur diantaranya adalah karena perkembangan keilmuan dan kebudayaan Islam diperguruan tinggi Islam di
Indonesia yang secara otomatis membutuhkan perkembangan Kitabullah, Sunnah Rasul, dan kitab-kitab keislaman lain yang disusun dalam bahasa persatuan Indonesia.

Tafsir ini juga dimaksudkan sebagai pemberi informasi yang seimbang terhadap buku-buku tafsir dalam bahasa asing yang ditulis berdasarkan motivasi pengetahuan, bukan atas motivasi mempertahankan dan mengembangkan syari’at Islam. Kemudian penyusunan tafsir ini juga ditujukan kepada kalangan peminat tafsir yang memiliki keterbatasan dalam penguasaan bahasa Arab.25 Bagi umat Islam yang tidak bisa bahasa Arab, tentu jalan untuk memahami al-Qur’an maupun tafsir al-Qur’an yang notabene banyak yang berbahasa Arab telah tertutup baginya, padahal tujuan tafsir adalah untuk mengetahui petunjuk-petunjuk dan hukum-hukumnya dengan cara yang tepat.

DOWNLOAD TAFSIR AN-NUR

 

LihatTutupKomentar