Berpegang Teguh pada al-Quran dan Sunnah
Berpegang Teguh pada al-Quran dan Sunnah | Risalah Muawanah Menghindari Bid’ah dan Perkara Baru
Bertanya Kepada Ulama
Memperbaiki dan Memperkuat Aqida
Judul kitab/buku: Terjemah Risalah Muawanah, Risalatul Muawanah, Risalat al-Muawanah
Judul asal kitab: Risalah al-Muawanah wa al-Muzhaharah wa al-Muwazarah li al-Raghibin min al-Mukminin fi Suluk Thariq al-Akhirah
Judul asal dalam teks Arab: رسالة المعاونة والمظاهرة والموازرة للراغبين من المؤمنين في سلوك طريق الآخرة
Judul bahasa Inggris:The Message of God's favour
Penulis/pengarang: Abdullah al-Haddad
Nama lengkap: Al-Habib Abdullah ibn Alawi al-Hadad al-Hadrami al-Syafi'i (عبدالله بن علوي بن محمد الحداد)
Tempat, tahun lahir: Tarim, Hadramaut, Yaman pada Malam Kamis, 5 Safar 1044 H/ 30 Juli 1634 M.
Tempat, tahun wafat: Tarim, Hadramaut, Yaman pada Malam Selasa, 7 Dzulqa'adah 1132 H/ 10 September 1720 M (usia 86 tahun).
Bidang studi: Tasawuf
Penerjemah:
Daftar Isi
- Dzikir Setelah Shalat Waktu Dan Waktu² Tertentu
- Shalawat Sebagai Wirid
- Bertafakkur Akan Kebesaran Dan Kekuasaan Allah Ta’ala, Cara Dan Macam²nya
- Larangan Memikirkan Dzat Allah Ta’ala
- Hendaknya Berpegang Teguh Dengan Al-Qur’an dan Sunnah
- Menghindari Bid’ah dan Perkara Baru
- Bertanya Kepada Ulama
- Memperbaiki dan Memperkuat Aqidah
- Menjalankan Segala Kewajiban dan Perintah Allah dan Menjauhi Larangan-Nya
- Membersihkan Mulut, Merapihkan Rambut, dsb
- Kembali ke: Terjemah Risalah Muawanah
(وعليك) بصلاة الليل
فقد قال عليه السلام: “أفضل الصدقة بعد المكتوبة صلاة الليل” وقد قال عليه الصلاة والسلام: “فضل صلاة الليل على صلاة النهار كفضل صدقة السر على العلانية”. وقد ورد أن صدقة السر تضاعف على صدقة العلانية بسبعين ضعفاً، وقال عليه الصلاة والسلام: “عليكم بقيام الليل فإنه دأب الصالحين قبلكم، ومقربة لكم إلى ربكم، ومكفرة للسيئات ومنهاة عن الإثم ومطردة للداء عن الجسد.
Hendaklah engkau selalu shalat sunnah di malam hari, karena sabda Rasulullah Saw.:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْمَكْتُوْبَةِ صَلَا ةُ اللَّيْلِ.
“Shalat yg paling utama sesudah shalat fardlu adalah shalat (sunnah) di malam hari.”
Beliau juga bersabda:
فَضْلُ صَلَاةِ اللَّيْلِ عَلَى صَلَاةٍ النَّهَارِكَفَضْلِ صَدَقَةِ السِّرِّعَلَى الْعَلَانِيَّةِ.
“Keutamaan shalat malam hari di atas shalat di siang hari, sama seperti keutamaan sedekah secara rahasia di atas sedekah secara terang²an.” (HR. Thabrani dan Abu Nu`aim dari Ibnu Mas`ud)
Diriwayatkan pula bahwa sedekah secara rahasia melebihi keutamaan sedekah secara terang²an, sebanyak tujuh puluh kali lipat.
Sabda Rasulullah Saw.:
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ, وَمُقَرِّبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ, وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ, وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ وَمُطَرِّدَةٌ لِلدَّاعَنِ الْجَسَدِ.
“Hendaklah kamu selalu mendirikan shalat malam. Karena sesungguhnya shalat malam itu kebiasaan orang² shaleh sebelummu, ia mendekatkan dirimu kepada Tuhanmu, menghapus dosa²mu, mencegahmu dari perbuatan dosa serta menolak penyakit di dalam tubuh.” (HR. Ahmad, Turmudzi, Hakim dan Baihaqi)
(واعلم) أن من صلى بعد العشاء فقد قام من الليل وقد كان بعض السلف يصلي ورده من أول الليل ولكن في القيام بعد النوم إرغام للشيطان ومجاهدة للنفس وسر عجيب، وهو التهجد الذي أمر به الله ورسوله في قوله (ومن الليل فتهجد به نافلة لك) وفي المأثور: إن الله يعجب من العبد إذا قام من على فراشه وبين أهله إلى صلاته ويباهي به ملائكته ويقبل عليه بوجهه الكريم.
Ketahuilah, bahwa orang yg mengerjakan shalat sesudah salat isya’ berarti sudah mengerjakan “shalat lail”. Sebagian ulama salaf mengerjakan shalat di awal malam sebagai wiridnya, tetapi bangun sesudah tidur di malam hari itu berguna untuk membikin marah setan dan melatih jiwa. Di samping itu ada pula rahasia yg menakjubkan yaitu shalat Tahajjud, yg di perintahkan Allah kepada Rasul-Nya di dalam firman-Nya:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا ﴿٧٩﴾
“Dan pada sebahagian malam hari shalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah²an Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yg terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)
Dan dari Atsar sahabat:
إِنَّ اللَّهَ يُعْجِبُهُ مِنَ الْعَبْدِ إِذَاقَامَ عَنْ فِرَاشِهِ وَبَيْنَ أَهْلِهِ إِلَى صَلَا تِهِ وَيُبَاهِىْ بِهِ مَلَا ئِكَتَهُ وَيُقْبِلُ عَلَيْهِ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ.
“Allah dikagumkan oleh perbuatan hamba-Nya yg bangkit dari tempat tidurnya dan dari sisi istrinya untuk mengerjakan shalat (tahajjud). Dia lalu membangga²kan sang hamba di hadapan para malaikat-Nya, serta menghadapkan wajah-Nya yg Mulia kepada si hamba.”
(واعلم) أنه يَقْبُح بطالب الآخرة أن لا يكون له قيام بالليل. كيف والمريد لا يزال طالباً للمزيد متعرضاً للنفحات على دوام الأوقات.
وقد قال، صلى الله عليه وسلم: “إن في الليل لساعة لا يوافقها عبد مسلم يسأل الله خيراً من أمر الدنيا والآخرة إلا أعطاه إياه وذلك كل ليلة” أخرجه مسلم.
Ketahuilah bahwa, sungguh sangat buruk sekali apabila ada orang yg menuntut ilmu jalan akhirat namun ia tidak bangun malam (untuk shalat). Bukankah seorang penuntut jalan akhirat itu selalu menginginkan tambahan dan bersiap² menerima nagahat sepanjang waktu.
Sabda Rasulullah Saw.:
إِنَّ فِى اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَاعَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًامِنْ أَمْرِالدُّنْيَاوَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ.
“Sesunggunnya di malam hari terdapat waktu yg (mustajabah) dan bila seorang muslim memohon kebaikan dalam urusan dunia dan akhirat, Allah pasti memberinya. Dan waktu itu ada pada setiap malam.” (HR. Muslim dan Jabir)
وفي بعض كتب الله المنزلة: كذب من ادعى محبتي فإذا جنه الليل نام عني أليس كل محب يحب الخلوة بحبيبه.
Telah dijelaskan di berbagai kitab suci yg diturunkan sebelumnya, bahwa Allah berfirman:
“Berdustalah orang yg mengaku cinta kepada-Ku tetapi setiap malam ia selalu tidur, dan melupakan-Ku. Dan bukankah orang yg mencintai sesuatu senang berdampingan dengan yg dicintainya.”
وقال الشيخ إسماعيل بن إبراهيم الجبرتي رحمه الله جمع الخير كله في الليل وما عقدت لولي ولاية إلا بالليل.
Syaikh Ismail Ibnu Ibrahim Al-Jabarti berkata:
“Semua kebaikan dikumpukan di malam hari. Dan tak akan diperoleh kewalian seseorang kecuali di waktu malam.”
وقال سيدي العيدروس عبد الله بن أبي بكر من أراد الصفاء الرباني فعليه بالانكسار في جوف الليل.
Sayyid Abdullah bin Abu Bakar Alaydrus berkata :
“Barangsiapa menginginkan kemurnian makrifat, hendaklah ia bersusah payah (untuk ibadah) di tengah malam.”
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “ينزل الله كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الأخير فيقول: هل من داع فأستجيبَ له، هل من مستغفر فأغفر له، هل من سائل فأعطيه، هل من تائب فأتوب عليه حتى يطلع الفجر”. ولو لم يرد في الحث على قيام الليل غير هذا الحديث لكفى.والكتاب والسنة طافحان بالترغيب فيه والحث عليه،
Sabda Rasulullah Saw.:
يَنْزِلُ اللَّهُ كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَاحِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْأَخِيْرِفَيَقُوْلُ هَلْ مِنْ دَاعٍ فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ, هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَاَغْفِرَلَهُ, هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ, هَلْ مِنْ تَائِبٍ فَأَتُوْبَ عَلَيْهِ حَتَّى يَطْلَعَ الْفَجْرُ.
“(Rahmat) Allah turun ke Bumi, pada sepertiga malam terakhir.” Lalu Ia berseru, “Barangsiapa yg berdoa, akan Kukabulkan, barangsiapa memohon ampun, akan Kuampuni. Barangsiapa meminta, akan Kuberi. Dan barangsiapa bertobat, akan Aku terima tobatnya. Rahmat turun mulai sepertiga malam hingga terbit fajar.”
Andaikan tidak ada hadits lain yg menganjurkan bangun malam selain hadits ini, maka ia telah memadai. Padahal di dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah banyak dijumpai anjuran supaya bangun malam itu.
وللعارفين بالله في القيام بالليل منازلات شريفة، وأذواق لطيفة يجدونها في قلوبهم من نعيم القرب من الله، ولذة الأنس به وطيب المناجاة والمحادثة مع الله، حتى قال بعضهم: إن كان أهل الجنة في مثل ما نحن فيه إنهم لفي عيش طيب، وقال آخر: أهل الليل في ليلهم ألذ من أهل اللهو في لهوهم، وقال آخر منذ أربعين سنة ما غمني شيء إلا طلوع الفجر، وهذا النعيم لا يكون إلا بعد تجرع المرارات، وتحمل المشقات في القيام، كما قال عتبة الغلام: كابدت قيام الليل عشرين سنة وتنعمت به عشرين سنة أخرى.
Dengan mengerjakan shalat malam para ahli makrifat mendapatkan derajat yg mulia, merasakan nikmatnya dekat dengan Allah, cintanya kepada Allah, lezatnya bermunajat dan berdialog dengan-Nya sehingga sebagian orang arif berkata:
“Apabila penghuni sesama itu berada dalam kedaan seperti yg kami rasakan saat ini, maka meraka benar² berada dalam kehidupan yg baik.”
Orang yg arif lainnya berkata:
“Ahlul Lail (orang yg bangun malam untuk ibadah) mirip ahlul lahwi (orang yg menghabiskan waktunya untuk bersenang²) di waktu malam mereka.” (Maksudnya, sama² merasakan kenikmatan, pen)
Orang arif lainnya ada yg berkata:
“Selama empat puluh tahun tidak ada yg menyedihkanku, kecuali fajar.”
Kenikmatan shalat malam ini tidak dapat dirasakan, melainkan setelah mencicipi kepayahan dan penderitaan di dalam bangun malam tersebut.
Sebagaimana perkataan Atbah Al-Ghulam:
“Aku telah bersusah shalat malam selama dua puluh tahun, sesudah itu baru rasakan kenikmatannya selama dua puluh tahun.”
(فإن قلت) ماذا أقرأ في صلاتي بالليل وكم ركعات ينبغي أن أصلي فاعلم أن سول الله صلى الله عليه وسلم لم يواظب في تهجده على قراءة شيء مخصوص، ومن الحسن أن تتبع القرآن فتقرأه شيئاً فشيئاً في قيامك حتى تختم في شهر أو أقل أو أكثر حسب نشاطك.
Jika Anda bertanya: “Surat apakah yg kubaca dan berapa jumlah rakaat yg aku kerjakan untuk shalat tahajjud?”
Jawabnya: Ketahuilah, bahwa Rasulullah Saw. tidak memberi aturan khusus mengenai surat yg dibaca ketika shalat tahajjud. Hanya saja lebih utama membaca Al-Qur`an dengan tertib, sedikit demi sedikit sehingga engkau dapat mengkhatamkannya dalam satu bulan, kurang atau lebih tergantung pada kemampuanmu masing².
وأما عدد الركعات فأكثر ما روي من قيام رسول الله صلى الله عليه وسلم ثلاث عشرة ركعة وورد الاقتصار على تسع وسبع وأكثر ما ورد عنه صلى الله عليه وسلم المواظبة عليه إحدى عشرة ركعة.
Ada beberapa riwayat yang menjelaskan jumlah rakaat, yaitu 7, 9 dan 13 rakaat. Tetapi Rasulullah Saw. sendiri paling sering mengerjakan 11 rakaat, jumlah rakaat inilah yg lebih patut engkau kerjakan.
ويتلخص من مجموع الأحاديث أنه ينبغي لك ويستحب إذا قمت من النوم أن تمسح النوم عن وجهك بيدك وتقول: الحمد لله الذي أحيانا بعد ما أماتنا وإليه النشور، وتقرأ (إن في خلق السماوات والأرض واختلاف الليل والنهار لآيات لأولي الألباب) إلى آخر السورة، ثم تستاك وتتوضأ وضوءاً كاملاً، ثم تصلي ركعتين خفيفتين ثم تصلي بعدهما ثمان ركعات تطولهن تسلم من كل ركعتين إن شئت أو من كل أربع أو تجمعهن بتسليمة واحدة فكل ذلك قد ورد،
Di sunnahkan apabila engkau bangun tidur mengusap wajahmu sambil berdoa:
اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِىْ أَحْيَانَابَعْدَمَاأَمَاتَنَاوَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ.
“Segala puji bagi Allah yg menghidupkan kami, setelah mematikan kami. Dan hanya kepada-Nya kami kembali.”
Lalu membaca ayat:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ ﴿١٩٠﴾ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّـهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿١٩١﴾ رَبَّنَا إِنَّكَ مَن تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ ﴿١٩٢﴾ رَّبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ ﴿١٩٣﴾ رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَىٰ رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ ﴿١٩٤﴾ فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنكُم مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ ۖ بَعْضُكُم مِّن بَعْضٍ ۖ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِّنْ عِندِ اللَّـهِ ۗ وَاللَّـهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ ﴿١٩٥﴾ لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ ﴿١٩٦﴾ مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ ﴿١٩٧﴾ لَـٰكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِّنْ عِندِ اللَّـهِ ۗ وَمَا عِندَ اللَّـهِ خَيْرٌ لِّلْأَبْرَارِ ﴿١٩٨﴾ وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَن يُؤْمِنُ بِاللَّـهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّـهِ لَا يَشْتَرُونَ بِآيَاتِ اللَّـهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۗ أُولَـٰئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ ۗ إِنَّ اللَّـهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿١٩٩﴾ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٢٠٠﴾
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda² bagi orang² yg berakal, (yaitu) orang² yg mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia², Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yg Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang² yg zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yg menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa² kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan² kami, dan wafatkanlah kami beserta orang² yg banyak berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yg telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan Rasul² Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”. Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang² yg beramal di antara kamu, baik laki² atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yg lain. Maka orang² yg berhijrah, yg diusir dari kampung halamannya, yg disakiti pada jalan-Ku, yg berperang dan yg dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan² mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yg mengalir sungai² di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yg baik”. Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang² kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yg seburuk-buruknya. Akan tetapi orang² yg bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yg mengalir sungai² di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yg di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang² yg berbakti. Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yg beriman kepada Allah dan kepada apa yg diturunkan kepada kamu dan yg diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat² Allah dengan harga yg sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. Hai orang² yg beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali-Imran: 190-200)
ثم إن رأيت أنه بقي عندك نشاط فتنفل ما بدا لك، ثم صل ثلاث ركعات بنية الوتر بتسليمة أو تسليمتين وتقرأ في الأولى سبح اسم ربك الأعلى(1) وفي الثانية قل يا أيها الكافرون(2) وفي الثالثة الإخلاص والمعوذتين،
ولا تحسب أن الوتر هو إحدى عشرة شيء وهذه الركعات المذكورة في هذا لسياق شيء آخر كلاً إنه لم يرو عن قيام رسول الله صلى الله عليه وسلم غير ما قصصناه عليك فاعلم ذلك والله سميع عليم.
Setelah membaca ayat² tersebut, lalu bersiwaklah dan sempurnakanlah wudhumu. Selanjutnya shalatlah sunnah dua rakaat dengan cepat. Kemudian shalatlah delapan rakaat dengan memperpanjang bacaan²nya dengan dua rakaat satu salam, atau empat rakaat salam, dan boleh juga delapan rakaat langsung dengan satu salam.
Jika engkau masih berinisiatif mengerjakan shalat, kerjakanlah shalat sunnah sekehendakmu. Kemudian dengan shalat witir tiga rakaat dengan satu salam atau dua salam. Bacalah surat Al-Al`la, surat Al-Kafirun pada rakaat kedua. Dan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas para rakaat ketiga.
12. Perbanyak Membaca Al-Qur’an
Dlm Risalatul Mu’awanah:
12. Perbanyak Membaca Al-Qur’an
وينبغي أن يكون لك ورد من تلاوة الكتاب
العزيز تداوم على قراءته في كل يوم وليلة، وأدنى ذلك أن تقتصر على جزء فيكون لك في كل شهر ختمة وأعلى ذلك أن تختم في كل ثلاثة أيام.
Jadikanlah bacaan Al-Qur`an sebagai wiridmu dan beristiqamahlah dalam membacanya tiap siang dan malam. Sedikitnya satu juz setiap hari sehingga engkau mempu mengkhatamkannya dalam sebulan. Dan lebih baik lagi bila engkau mampu mengkhatamkannya dalam waktu tiga hari.
(واعلم) أن لقراءة القرآن فضلاً عظيماً، وأثراً في تنوير القلب كبيراً. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أفضل عبادة أمتي قراءة القرآن” وقال علي كرم الله وجهه: من قرأ القرآن وهو قائم في الصلاة كان له بكل حرف مائة حسنة،
ومن قرأه وهو قاعد في الصلاة كان له بكل حرف خمسون حسنة، ومن قرأه وهو خارج الصلاة وهو على طهارة كان له بكل حرف خمس وعشرون حسنة، ومن قرأه وهو على غير طهارة كان له بكل حرف عشر حسنات.
Rasulullah Saw. bersabda:
أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِىْ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ.
“Ibadah yg paling utama dari umatku adalah membaca Al-Qur`an.” (HR. Hakim)
Sayyidina Ali kw. berkata:
“Barangsiapa membaca Al-Qur`an dengan shalat berdiri, maka ia mendapatkan seratus kebaikan dalam setiap huruf. Barangsiapa membacanya dengan shalat duduk, maka setiap satu huruf mengandung lima puluh kebaikan. Barangsiapa membacanya di luar shalat dalam keadaan bersuci, maka setiap satu huruf mengandung lima puluh kebaikan. Dan barangsiapa membaca dalam keadaan tidak bersuci, maka setiap satu huruf mengandung sepuluh kebaikan.”
____
(1) 1 أي سورة الأعلى كلها
(2) 2 أي سورة الكافرون كلها
(وإياك) أن يكون همك في تلاوتك مقصوراً على الإكثار منها دون تدبر وترتيل.
Janganlah kau jadikan tujuan bacaaanmu hanya untuk memperbanyak jumlah bacaannya tanpa memikirkan makna dan aturan² bacaannya.
13. Membaca Al-Qur’an Dengan Memahami Maknanya (Tadabbur)
Dlm Risalatul Mu’awanah:
13. Membaca Al-Qur’an Dengan Memahami Maknanya (Tadabbur)
(وعليك) -إذا تلوت- بالتدبر والفهم،
واستعن على ذلك بالترتيل والترسل وأحضر في قلبك عظمة المتكلم سبحانه، وأنك بين يديه تقرأ عليه كتابه الذي أمرك فيه ونهاك ووعظك ووصاك، وكن عند قراءة آيات التوحيد والتمجيد ممتلئاً بالإجلال والتعظيم، وعند قراءة آيات الوعد والوعيد ممتلئاً بالرغب والرهب، وعند قراءة آيات الأوامر والزواجر شاكراً معترفاً بالتقصير أو مستغفراً عازماً على التشمير.
Pada saatnya hendaklah engkau merenungi dan memahami maknanya dan disertai pula dengan ketartilan. Hadirkan dalam hatimu keagungan penuturnya yg Maha Suci dan di dalam Al-Qur’an lah Allah memerintah, melarang, menasihati dan berwasiat kepadamu.
Saat engkau membaca ayat yg berisi ke-Esa-an dan keagungan-Nya, penuhilah hatimu dengan keagungan dan kebesaran-Nya pula, pada ayat yg berhubungan dengan janji dan ancaman-Nya, penuhilah hatimu dengan kegembiraan dan rasa takut. Sedangkan pada ayat yg mengandung perintah dan larangan-Nya, bersyukur dan sadarilah kekuranganmu dalam beribadah serta mohonlah ampun kepada-Nya, dan bulatkan tekadmu untuk selalu taat kepada-Nya.
(واعلم) أن القرآن هو البحر المحيط، ومنه تستخرج جواهر العلوم ونفائس الفهوم، ومن فتح له طريق الفهم فيه من المؤمنين دام فتحه وتم نوره واتسع علمه وصار لا يمل من قراءته ليلاً ولا نهاراً، لأنه قد وجد فيه مقصوده وظفر منه بمطلوبه وهذه صفة المريد الصادق.
قال الشيخ أبو مدين رضي الله عنه: لا يكون المريد مريداً حتى يجد في القرآن كل ما يريد.
Ketahuilah, bahwa Al-Qur`an itu bagaikan lautan yg luas. Ia pun mampu mengeluarkan mutiara ilmu dan beberapa pengertian berharga, bahkan dengan membaca Al-Qur`an lah seseorang dapat terbuka kepahamannya sehingga mampu memahami sesuatu dan lebih sempurna nurnya serta bertambah luas ilmunya. Dan tak ada rasa jemu dalam membacanya siang dan malam. Dan dengan maksud dan tujuannya. Tanpa rasa jemu dan bosan, itulah sifat sejati orang yg cinta pada akhirat.
Syaikh Abu Madyan ra. berkata:
“Seseorang tidak dikatakan murid sejati sebelum ia memperoleh segala yg ia inginkan dengan perantaraan Al-Qur`an.”
14. Anjuran Membaca Surat² Al-Qur’an (Sesuai Hadits)
Dlm Risalatul Mu’awanah:
14. Anjuran Membaca Surat² Al-Qur’an (Sesuai Hadits)
(وعليك) بالمحافظة على قراءة السور والآيات
التي ورد الحث عليها في السنة في بعض الأوقات.
فمن ذلك أن تقرأ كل ليلة قبل أن تنام الم السجدة، وتبارك الملك، وسورة الواقعة، وآمن الرسول إلى آخر السورة، وسورة الدخان ليلة الاثنين والجمعة، وسورة الكهف يوم الجمعة وليلتها، وإن أمكنك أن تقرأ المنجيات السبع كل ليلة فذلك من الفضائل العظيمة.
ومن ذلك أن تقرأ إذا أصبحت وإذا أمسيت أوائل الحديد، وخواتيم الحشر، والإخلاص والمعوذتين “ثلاثاً ثلاثاً” وكذلك تقرأ الإخلاص والمعوذتين عند النوم مع آية الكرسي، وقل يا أيها الكافرون واجعلها آخر ما تقول والله يقول الحق وهو يهدي السبيل.
Hendaklah engkau selalu membaca surat dan ayat yg disebutkan dalam hadits Nabi Saw. yg di dalamnya mengandung fadhilah yg agung. Di antaranya :
a. Bacalah surat : Alif Lam Mim As-Sajdah, Al-Waqiah, Al-Mulk dan dua ayat akhir surat Al-Baqarah setiap malam.
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّـهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ﴿٢٨٥﴾ لَا يُكَلِّفُ اللَّـهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ﴿٢٨٦﴾
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yg diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang² yg beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat²Nya, kitab²Nya dan Rasul²Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yg lain) dari Rasul²Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yg diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yg dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yg berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang² sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yg tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yg kafir”. (QS. Al-Baqarah: 285-286)
b. Surat Ad-Dukhan pada setiap malam Senin dan Jumat.
c. Surat Al- Kahfi pada setiap malam Jumat dan hari Jumat.
d. Jika segalanya memungkinkan baca pula ayatul mujiat, ayat keselamatan) setiap malam, yang bunyinya:
قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّـهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّـهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ ﴿٥١﴾
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yg telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang² yg beriman harus bertawakkal”. (QS. At-Taubah: 51)
وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّـهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ ۚ يُصِيبُ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ﴿١٠٧﴾
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yg dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yg dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yg dikehendaki-Nya di antara hamba²Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 107)
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّـهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ ﴿٦﴾
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yg memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yg nyata.“ (Lauh mahfuzh). (QS. Hud: 6)
نِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّـهِ رَبِّي وَرَبِّكُم ۚ مَّا مِن دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا ۚ إِنَّ رَبِّي عَلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿٥٦﴾
“Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yg memegang ubun²nya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yg lurus”. (QS. Hud: 56)
وَكَأَيِّن مِّن دَابَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّـهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿٦٠﴾
“Dan berapa banyak binatang yg tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yg memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 60)
مَّا يَفْتَحِ اللَّـهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِن بَعْدِهِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٢﴾
“Apa saja yg Allah anugrahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yg dapat menahannya; dan apa saja yg ditahan oleh Allah maka tidak seorang pun yg sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fatir: 2)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّـهُ ۚ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّـهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّـهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ ۚ قُلْ حَسْبِيَ اللَّـهُ ۖ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ ﴿٣٨﴾
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yg menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yg kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala²mu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nya-lah bertawakkal orang² yg berserah diri.” (QS. Az-Zumar: 38)
e. Bacalah tiap pagi dan sore beberapa ayat dari permulaan surat Al-Hadid, penutup Al-Hasyr, Al-Ikhlas tiga kali, Al-Falaq dan An-Nas tiga kali.
سَبَّحَ لِلَّـهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿١﴾ لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٢﴾ هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٣﴾ هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿٤﴾
“Semua yg berada di langit dan yg berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yg menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia mengetahui apa yg masuk ke dalam bumi dan apa yg keluar daripadanya dan apa yg turun dari langit dan apa yg naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yg kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadid: 1-4)
لَوْ أَنزَلْنَا هَـٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللَّـهِ ۚ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ ﴿٢١﴾ هُوَ اللَّـهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖ هُوَ الرَّحْمَـٰنُ الرَّحِيمُ ﴿٢٢﴾ هُوَ اللَّـهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّـهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٢٣﴾ هُوَ اللَّـهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٢٤﴾
“Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan² itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yg ghaib dan yg nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yg mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaa’ul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yg di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Hasyr : 21-24)
f. Bacalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Ayat Kursi dan Al-Kafirun sebelum tidur.
15. Belajar Ilmu² Bermanfaat
Dlm Risalatul Mu’awanah:
15. Belajar Ilmu² Bermanfaat
وينبغي أن يكون لك ورد من قراءة العلم النافع
وهو الذي يزيد في معرفتك بذات الله وأقواله وصفاته وأفعاله وآلائه، وتعرف به ما أمرك به من طاعته ونهاك عنه من معصيته، ويورثك زهداً في الدنيا ورغبة في الآخرة، ويبصرك بعيوب نفسك وآفات عملك ومكائد عدوك.
وهذا العلم ثابت في الكتاب والسنة وكتب الأئمة وقد جمعه الإمام الغزالي في كتبه العظيمة القدر، الكبيرة الخطر، عند من له بصيرة في الدين ورسوخ في العلم وكمال في اليقين، فواظب على مطالعتها إن كانت لك همة في سلوك الطريق ورغبة في الوصول إلى مراتب التحقيق، وقد انفردت الكتب الغزالية من بين كتب المحققين من الصوفية بالجمع والتحرير وحصول التأثير الكثير في الزمن القصير.
Jadikanlah ilmu yg bermanfaat menjadi wiridmu. Karena dengannyalah engkau dapat mengetahui Dzat Allah, Sifat-Nya, Tindakan-Nya dan Nikmat-Nya, mengetahui tata cara untuk taat kepada-Nya, mencegah segala maksiat, menuntut pada sifat zuhud terhadap kemewahan dan selalu cinta akhirat, mengetahui aibmu dan bahaya yg ditimbulkan oleh pekerjaanmu sendiri, serta mengerti tipu daya musuhmu.
Ilmu yg bermanfaat itu termaktub di dalam Al-Qur’an, hadits dan beberapa kitab yg disusun oleh para imam, yg telah dihimpun oleh Imam Al-Ghazali.
Kitab² Beliau itu sangat bermanfaat bagi mereka yg mengharapkan keteguhan dalam beragama, ilmu yg mendalam dan keyakinan yg teguh. Karena itu, pelajarilah kitab²nya jika engkau ingin mengikuti jalan thariqat hingga tingkat hakikat (seperti Ihya` Ulumuddin, Mijahul Abidin, Bidayatul Hidayah, dan lain²).
Kitab yg disusun Imam Al-Ghazali mempunyai nilai keistimewaan yg khas, baik dalam keutuhan dan dorongan yg mampu menggugah hati. Berbeda sekali dengan kitab² tasawuf lainnya, kitab Imam Al-Ghazali ini mampu memberi pengaruh dalam waktu yg singkat.
16. Perbanyak Membaca Kitab Hadits dan Tafsir
Dlm Risalatul Mu’awanah:
16. Perbanyak Membaca Kitab Hadits dan Tafsir
(وعليك) بالإكثار من قراءة كتب الحديث والتفسير
ومن مطالعة كتب القوم عامة فإن ذلك فتح عام وسلوك تام كما قال بعض العارفين.
Perbanyaklah membaca kitab hadits, tafsir dan kitab sufi umum lainnya, supaya engkau memperoleh keberhasilan sempurna dalam melangkah di atas jalan yg lurus, sesuai dengan perkataan kaum ‘arifin.
ولكن ينبغي لك أن تحترز عما يشتمل من رسائلهم على الأمور الغامضة والحقائق المجردة وهذه الأشياء توجد في أكثر مؤلفات الشيخ ابن عربي وفي شيء من رسائل الإمام الغزالي كالمعراج والمضنون به.
Hendaklah engkau tidak membaca kitab² sufi yg memiliki pemahaman kata yg sulit dan tak jelas. Hal ini dapat kita temui dalam risalah² Ibnu Arabi dan risalah karangan Imam Al-Ghazali yg berjudul Al-Mi’raj wal Madhawa.
وقد ذكر الشيخ زروق(1) في “تأسيس القواعد” قاعدة في التحذير من الكتب التي تجري هذا المجرى فراجعها إن شئت، ولم يذكر في جملتها مؤلفات الشيخ عبد الكريم الكيلاني، لأنه متأخر ومؤلفاته عن آخرها مما ينبغي الاحتراز عنها إيثاراً للسلامة.
Syaikh Zaruq dalam kitabnya, Ta’sisul Qawaid, memperingatkan kita untuk tidak mempelajari kitab² tersebut untuk menyelamatkan diri kita dari kesesatan.
Beliau tidak menyebutkan risalah Syaikh Abdul Karim al-Kailani yg disusun setelah zamannya, yg seluruh karangannya pun harus dijauhi, demi menjaga keselamatan beragama.
(فإن) قال قائل لا بأس علي في مطالعة هذه الكتب،لأني آخذ ما أفهمه وأسلم لما لا أفهمه لقائله (قيل له) قد أنصفت، ونحن إنما نخشى عليك مما تفهمه أن تفهمه على غير وجهه فتضل عن سواء السبيل، كما وقع ذلك لأقوام عكفوا على مطالعة هذه الكتب فصاروا في زندقة وإلحاد، وقالوا بالحلول والاتحاد، فلا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم.
Apabila ada yg berkata: “Aku pelajari kitab² ini hanya untuk mengambil apa² yg dapat kupahami, dan aku serahkan pengertian yg tak mampu kupahami pada pengarangnya.”
Jawaban yg tepat untuk pertanyaan itu ialah: “Anda memang orang yg bijaksana. Tetapi saya khawatir bila Anda salah dalam memahaminya dan Anda pun tersesat dari jalan kebenaran seperti yg dialami oleh orang² yg sebelumnya yg akhirnya terjerumus dalam aliran² yg menyesatkan antara lain paham tahallul, ittihad (wahdatul wujud) dan yg paling berbahaya ialah dapat menjadikan mereka kafir zindiq.”
17. Membiasakan Berdzikir Kehadirat Allah Ta’ala
Dlm Risalatul Mu’awanah:
17. Membiasakan Berdzikir Kehadirat Allah Ta’ala
وينبغي أن يكون لك ورد من ذكر الله تعالى
تحده بوقت أو تحصره بعدد وحينئذ فلا بأس بالسبحة لضبط العدد.
(واعلم) أن الذكر ركن الطريق، ومفتاح التحقيق، وسلاح المريدين، ومنشور الولاية، كما قال بعض العارفين. وقد قال الله تعالى (فاذكروني أذكركم) وقال تعالى (فاذكروا الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبكم) وقال تعالى (يا أيها الذين آمنوا اذكروا الله ذكراً كثيراً) وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يقول الله تعالى: “أنا عند ظن عبدي بي، وأنا معه حين يذكرني، فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي، وإن ذكرني في ملأ ذكرته في ملأ خير منه”.
Hendaklah engkau jadikan dzikrullah sebagai wirid dengan waktu dan jumlah yg telah ditentukan. Dan tak ada salahnya kita gunakan tasbih untuk menentukan jumlahnya.
Sebagian orang arif berkata: “Dzikir adalah rukun thariqat, kunci hakikat, senjata murid, dan pancaran sinar kewalian.”
Firman Allah Ta`ala:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ ﴿١٥٢﴾
“Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingatmu.” (QS. Al-Baqarah: 152)
Allah juga berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّـهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا ﴿١٠٣﴾
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yg ditentukan waktunya atas orang² yg beriman.” (QS. An-Nisa`: 103)
Demikian juga Allah berfirman dalam ayat yg lain:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّـهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾
“Hai orang² yg beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yg sebanyak²nya.” (QS. Al-Ahzab: 41)
Rasulullah Saw. juga bersabda:
يَقُوْ لُ اللَّهَ تَعَالَى أَنَاعِنْدَظَنِّ عَبْدِىْ بِىْ وَأَنَامَعَهُ حِيْنَ يَذْكُرُنِىْ فَإِنْ ذَكَرَنِىْ فِىْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِىْ نَفْسِىْ وَإِنْ ذَكَرَنِىْ فِىْ مَلَإٍذَكَرْتُهُ فِىْ مَلَإِخَْيْرٍمِنْهُ.
“Allah Ta’ala berfirman, Aku adalah menurut prasangka hamba-Ku. Dan (rahmat)-Ku menyertainya ketika ia masih mengingat-Ku. Apbila ia mengingatku dalam sendirian, Aku mengingatnya dalam Dzat-Ku. Dan apabila ia mengingat-Ku secara kelompok, Aku mengingatnya dalam kelompok yg lebih baik.” (HR. Baihaqi dari Abu Hurairah)
وقال عليه السلام: “يقول الله تعالى: “أنا جليس من ذكرني” وقال عليه السلام “ألا أنبئكم بخير أعمالكم وأزكاها عند مليككم وأرفعها في درجاتكم وخير لكم من إنفاق الذهب والورق ومن أن تلقوا عدوكم فتضربوا أعناقهم ويضربوا أعناقكم قالوا بلى قال ذكر الله”.
Dalam hadits Qudsi yg lain Beliau juga bersabda:
يَقُوْلُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَاجَلِيْسُ مَنْ ذَكَرَنِىْ.
“Allah Ta’ala berfirman, Aku adalah teman duduk orang yg selalu ingat kepada-Ku.”
Beliau juga bersabda:
أَلَاأُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَاعِنْدَمَلِيْكِكُمْ وَأَرْفَعِهَافِى دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرَقِ وَمِنْ أَنْ تُلْقُوْا عَدُوْكُمْ فَتَضْرِبُوْاأَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوْاأَعْنَاقَكُمْ قَالُوْا بَلَى قَالَ ذِكْرُاللَّهِ.
“Maukah kamu aku beritahukan amalan²mu yg terbaik dan tersuci di sisi Rajamu (Allah Ta’ala) dan dapat meninggikan derajatmu, serta lebih baik bagimu daripada bersedekah emas dan perak, dan mengalahkan musuhmu di medan pertempuran.” Para sahabat menjawab, “Tentu saja wahai Rasulullah!” Rasulullah Saw. menjawab, “Yg terbaik dari semua itu ialah dzikrullah.”
وللذكر ثمرات ونتائج يجدها من واظب عليه بوصف الأدب والحضور، أقلها أن يجد فيه من الحلاوة واللذة ما يستحقر في جنبه كل ما يعرفه من اللذات الدنيوية والملاهي. وأعلاها أن يفنى بالمذكور عن الذاكر وعما سواه.
Dzikir mengandung beberapa nilai kemanfaatan yg tinggi, dari buah dan saripatinya, hanya orang yg istiqamah, beradab dan menghadirkan hatinya dalam ber-dzikrullah yg akan merasakan manis dan lezatnya dzikir.
Tingkat paling rendah orang yg merasakan manisnya berdzikir adalah apabila ia sudah mampu berpaling dari kelezatan dunia, sedangkan tingkat tertinggi yg ia capai ialah menemukan kefana’an pada dirinya sendiri dan segala sesuatu selain Allah Ta’ala.
ومن قعد وهو على طهارة في خلوة مستقبل القبلة ساكن الأطراف مطرق الرأس ثم ذكر الله بقلب حاضر وأدب وافر ، رأى للذكر في قلبه أثراً ظاهراً. فإن دام على ذلك أشرقت عليه أنوار القرب وانكشفت له أسرار الغيب.
Barangsiapa duduk di tempat sunyi dalam keadaan suci menghadap kiblat, khusyuk anggotanya badannya dengan kepala tertunduk, lalu berdzikir dengan menghadirkan hati, maka ia akan merasakan pengaruh dzikir itu dalam dirinya, bersinarnya cahaya pendekatan diri kepada Allah dan terbukanya rahasia ghaib.
وأفضل الذكر ما كان بالقلب واللسان، وذكر القلب أن يكون حاضراً فيه معنى الذكر الذي يجري على اللسان كالتقديس والتوحيد عند التسبيح والتهليل.
Dzikir yg paling baik ialah dengan menghadirkan makna dzikir di dalam hati, misalnya dengan menghayati kesucian Allah ketika membaca Subhanallah, dan ke-Esaan-Nya ketika melafalkan Laa ilaaha illallaah.
والأفضل للذاكر من الإسرار والجهر بالذكر والقراءة الأصلح منهما لقلبه، والذكر هو الورد الدائم المستمر، فاجتهد أن لا يزال لسانك رطباً منه في كل حال إلا في وقت ورد لا يمكن الجمع بينه وبين الذكر كالقراءة والتفكر، ويكون في هذه العبادات وغيرها من القربات ذاكراً لله تعالى بالمعنى الأعم، ولا تقتصر على معنى واحد من الذكر بل ينبغي أن يكون لك من كل نوع ورد.
Hendaklah lisanmu selalu basah dengan dzikir dalam situasi dan kondisi apa pun, kecuali dalam keadaan bertafakkur dan membaca Al-Qur’an, karena kita tak akan mampu berdzikir dan melakukan amalan² tersebut secara bersamaan.
Di samping itu, janganlah engkau hanya menggunakan satu dzikir saja, dan sebaiknya engkau gunakan beraneka ragam dzikir yg lain.
18. Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Dan Waktu² Tertentu
Dlm Risalatul Mu’awanah:
18. Dzikir Setelah Shalat 5 Waktu Dan Waktu² Tertentu
(وعليك) بالمحافظة على الأذكار والأدعية الواردة
في أدبار الصلوات، وعند الصباح والمساء، والنوم واليقظة، إلى غير ذلك من الأوقات والأحوال المتعاقبة، فما سنها رسول الله صلى الله عليه وسلم لأمته إلا أن تكون سبباً لهم إلى الفوز بالخير والنجاة من الشر الواقعين في ذلك الوقت والحال. فمن أهملها ثم بعد ذلك ناله مكروه أو حيل بينه وبين محبوبه فلا يلومنَّ إلا نفسه.
Hendaklah engkau selalu berdzikir dan berdoa khususnya setelah shalat, waktu pagi dan sore, serta sebelum dan sesudah tidur.
Rasulullah Saw. tidak menganjurkan umatnya untuk berdzikir dan berdoa, kecuali agar dzikir dan doa tersebut menjadi sebab keuntungan, kebaikan dan keselamatan mereka dari kejahatan yg menimpa diri mereka dalam situasi dan kondisi apa pun.
ومن أراد العمل بما ذكرناه فعليه بمطالعة كتاب الأذكار للإمام النووي رحمه الله وجزاه عن المسلمين خيراً.ومن آكد ما ورد في أدبار الصلوات وأفضله أن تقول بعد كل مكتوبة: اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك، وتسبح ثلاثاً وثلاثين وتحمد كذلك وتكبر كذلك وتختم المائة بلا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، وقل هذه الكلمة بزيادة (يحيي ويميت) “عشر مرات” وأنت ثان رجلك وقبل أن تتكلم بعد صلاة الفجر والعصر والمغرب.
Barangsiapa melalaikan dzikir dan doa kemudian ia menemui bencana dan terhalang keinginannya, maka janganlah ia mencela orang lain kecuali dirinya sendiri. Dan siapa yg ingin mengamalkan dzikir dan doa yg sangat di anjurkan oleh Rasulullah Saw., maka bacalah kitab al-Adzkar buah karya Imam Nawawi rahimahullah.
Beberapa doa yg paling sering dibaca setelah salat 5 waktu, adalah:
اَللَّهُمَّ أعِنِّىْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
سُبْحَانَ اللَّهِ 33
اَلْحَمْدُلِلَّهِ 33
اَللَّهُ أَكْبَرُ 33
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
Dan khusus sesudah shalat Subuh, Ashar dan Maghrib.
ومن ذلك أن تقول إذا أصبحت وأمسيت: سبحان الله وبحمده “مائة” وسبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر “كذلك” ولا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير في كل يوم “مائة مرة”.
لَاإِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
Bacalah setiap pagi dan sore:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ 100
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ 100
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ 100
19. Shalawat Sebagai Wirid
Dlm Risalatul Mu’awanah:
19. Shalawat Sebagai Wirid
الصلاة على رسول الله صلى الله عليه وسلم
واجعل لك ورداً من الصلاة على رسول الله صلى الله عليه وسلم، فإنها وصلة بينك وبين نبي الله صلى الله عليه وسلم، وباب يفيض عليك منه المدد بواسطته من حضرته عليه الصلاة والسلام، وقد قال صلوات الله وسلامه عليه: “من صلى عليه مرة صلى الله عليه بها عشراً” وقال عليه الصلاة والسلام: “أحبكم إلي وأقربكم مني مجلساً يوم القيامة أكثركم علي صلاة” وقد أمر الله بها في كتابه العزيز بقوله تعالى: (يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليماً) فامتثل واستكثر منها ولا تستقلل، واجمع بينها وبين السلام وصل على آله معه.
Jadikan shalawat atas Nabi Muhammad Saw. menjadi salah satu wiridmu. Karena shalawat itu merupakan penghubungmu dengan kekasih Allah Ta’ala, Rasulullah Muhammad Saw. dan juga berfungsi sebagai pembuka pintu pertolongan.
Rasulullah Saw. bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ مَرَّةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَاعَشْرًا
“Barangsiapa membaca shalawat atas diriku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya sepuluh kali.” (HR. Ahmad dan Muslim dari Abu hurairah)
Beliau juga bersabda:
أَحَبُّكُمْ إِلَىَّ وَأَقْرَبُكُمْ مِنِّىْ مَجْلِسًاأَكْثَرُكُمْ عَلَىَّ صَلَاةً.
“Orang yg paling mencintaiku dan paling dekat denganku di antara kamu ialah yg paling banyak membaca shalawat atas diriku.”
Allah Ta’ala juga berfirman:
إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴿٥٦﴾
“Sesungguhnya Allah dan malaikat²Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang² yg beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Di samping membaca shalawat dan salam atas Nabi Saw., bacalah juga shalawat atas keluarganya, seperti:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلَى آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ.
“Ya Allah, berikanlah shalawat dan salam atas pimpinan kami Muhammad dan keluarganya.”
وأكثر منها في ليلة الجمعة ويومها خصوصاً، لقوله عليه السلام: “أكثروا من الصلاة علي في الليلة الغراء واليوم الأزهر” صلى الله عليه وعلى آله وسلم والحمد لله رب العالمين.
Perbanyaklah membaca shalawat pada malam Jumat dan hari Jumat sesuai dengan sabda Rasulullah Saw.:
أَكْثِرُوْامِنَ الصَّلَاةِ عَلَىَّ فِى اللَّيْلِ الْغَرَّاءِوَالْيَوْمِ الْأَزْهَرِ.
“Perbanyaklah membaca shalawat padaku di malam yg penuh kebahagiaan (yakni malam Jumat) dan pada hari yg bersinar (yaitu hari Jumat).” (HR. Baihaqi dari Abu Hurairah dan Ibnu Ady dari Anas)
20. Bertafakkur Akan Kebesaran Dan Kekuasaan Allah Ta’ala, Cara Dan Macam²nya
Dlm Risalatul Mu’awanah:
20. Bertafakkur Akan Kebesaran Dan Kekuasaan Allah Ta’ala, Cara Dan Macam²nya
(وينبغي) أن يكون لك ورد من التفكر في كل يوم وليلة تعين له ساعة أو ساعات، وأحسن الأوقات للتفكر أفرغها وأصفاها وأجدرها في حضور القلب جوف الليل.
Hendaklah engkau selalu bertafakkur (merenungkan kebesaran dan kekuasaan Allah Ta’ala) setiap siang dan malam sesuai dengan waktu yg sudah kau tentukan, baik satu jam atau beberapa jam.
Waktu yg terbaik untuk bertafakkur, ialah di tengah malam karena saat itulah saat yg kosong dan bebas dari aktivitas dan mampu membawa dampak positif pada hati kita.
(واعلم) أن صلاح الدنيا والدين موقوف على صحة التفكر، ومن أعطى حظه منه أخذ بحظ وافر من كل خير، وقد ورد “تفكر ساعة خير من عبادة من عبادة سنة”.
Kebaikan hidup di dunia dan keutuhan agama tergantung pada kesempurnaan tafakkur. Barangsiapa melaksanakannya dengan baik, maka akan memperoleh kebaikan yg berlimpah.
Dalam satu riwayat disebutkan:
تَفَكُّرُسَاعَةٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سَنَةٍ.
“Tafakkur selama satu jam lebih baik dari beribadah setahun.”
وقال علي كرم الله وجهه: لا عبادة كالتفكر، وقال بعض العارفين رحمهم الله: الفكرة سراج القلب فإذا ذهبت فلا إضاءة له.
ومجاري الفكر كثيرة، فمنها -وهو أشرفها- أن تتفكر في عجائب مصنوعات الله الباهرة، وآثار قدرته الظاهرة والباطنة، وما بث من الآيات في ملكوت الأرض والسماوات.
Ali bin Abi Thalib karramahullahu wajhah juga berkata: “Tiada ibadah (sunnah) yg lebih baik seperti bertafakkur.” Sebagian orang makrifat berkata: “Tafakkur adalah pelita hati. Bila ia pergi, maka hati menjadi gelap gulita.”
وهذا التفكر يزيد في معرفتك بذات الله وصفاته وأسمائه، وقد حث عليه بقوله (قل انظروا ماذا في السماوات والأرض) ومابث من عجائب المصنوعات في نفسك. قال الله تعالى (وفي الأرض آيات للموقنين وفي أنفسكم أفلا تبصرون).
Obyek Tafakkur
Ada beberapa obyek tafakkur yg patut di pikirkan, antara lain:
a. Memikirkan ciptaan dan kekuasaan Allah, baik yg nyata dan samar, yg ada di bumi dan langit.
Cara pertama ini merupakan yg paling mulia untuk mengetahui Dzat, Sifat² dan beberapa Nama-Nya.
Sesuai dengan anjuran Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an:
قُلِ ٱنظُرُوا۟ مَاذَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِى ٱلْءَايَٰتُ وَٱلنُّذُرُ عَن قَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: “Perhatikanlah apa yg ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul² yg memberi peringatan bagi orang² yg tidak beriman.” (QS. Yunus: 101)
Dan engkau adalah salat satu ciptaan-Nya yg paling menakjubkan. Oleh karena itu, renungkan dirimu sendiri. Ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala:
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِّلْمُوقِنِينَ ﴿٢٠﴾ وَفِي أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ ﴿٢١﴾
“Dan di bumi itu terdapat tanda² (kekuasaan Allah) bagi orang² yg yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Adz-Dzariyat: 20-21)
واعلم أنه ينبغي لك أن تتفكر في آلاء الله وأياديه التي أوصلها إليك، ونعمه التي أسبغها عليك قال الله تعالى: (فاذكروا آلاء الله لعلكم تفلحون) وقال الله تعالى: (وإن تعدُّوا نعمة الله لا تحصوها) وقال تعالى: (وما بكم من نعمة فمن الله).
وثمرة هذا التفكر امتلاء القلب بمحبة الله، والاشتغال بشكره باطناً وظاهراً كما يحبه ويرضاه.
b. Renungkan karunia Allah yg di anugrahkan kepadamu, dan nikmat² yg dilimpahkan padamu.
Firman Allah Ta’ala:
أَوَعَجِبْتُمْ أَن جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَلَىٰ رَجُلٍ مِّنكُمْ لِيُنذِرَكُمْ ۚ وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِن بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً ۖ فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّـهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٦٩﴾
Mereka berkata: “Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yg biasa disembah oleh bapak² kami? maka datangkanlah azab yg kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang² yg benar.” (QS. Al-A’raf: 69)
Allah juga berfirman:
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٨﴾
“Dan jika kamu menghitung² nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar² Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18)
Dalam surat g lain Allah berfirman:
وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللَّـهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ ﴿٥٣﴾
“Dan apa saja nikmat yg ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An-Nahl: 53)
Fadhilah dari cara kedua ini adalah hati menjadi penuh dengan rasa cinta dan syukur kepada Allah Ta’ala secara lahir dan batin.
(واعلم) أنه ينبغي لك أن تتفكر في إحاطة علم الله بك، ونظره إليك، واطلاعه عليك، قال الله تعالى: (ولقد خلقنا الإنسان و ونعلم ما توسوس به نفسه ونحن أقرب إليه من حبل الوريد) وقال تعالى: (وهو معكم أينما كنتم والله بما تعملون بصير) وقال تعالى: (ألم تر أن الله يعلم ما في السماوات وما في الأرض ما يكون من نجوى ثلاثة إلا هو رابعهم) الآية.
وهذا التفكر ثمرته أن تستحي من الله أن يراك حيث نهاك أو يفتقدك حيث أمرك.
c. Renungkan kekuasaan ilmu Allah yg melihat dan mengawasimu.
Firman Allah Ta’ala:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ﴿١٦﴾
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yg dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf: 16)
Allah juga menegaskan dalam firman-Nya:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿٤﴾
“Dialah yg menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yg masuk ke dalam bumi dan apa yg keluar daripadanya dan apa yg turun dari langit dan apa yg naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yg kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadid: 4)
Dalam surat yg lain Allah berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّـهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَىٰ ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَىٰ مِن ذَٰلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٧﴾
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yg ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah ke empatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah ke enamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yg kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yg telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadalah: 7)
Cara ini mendorong kita untuk menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan²Nya.
(واعلم) أنه ينبغي لك أن تتفكر في تقصيرك في عبادة مولاك، وتعرضك لسخطه بإتيانك ما عنه نهاك. قال الله تعالى: (وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون) وقال تعالى: (أفحسبتم أنما خلقناكم عبثاً وأنكم إلينا لا ترجعون) وقال تعالى: (يا أيها الإنسان ما غرك بربك الكريم) وقال تعالى: (يا أيها الإنسان إنك كادح إلى ربك كدحاً فملاقيه).
وهذا التفكر يزيد في خوفك من الله، ويحملك على لوم نفسك وتوبيخها، ومجانبة التقصير وملازمة التشمير.
d. Renungkan kekurangan² dalam ibadahmu dan pelanggaran² yg engkau kerjakan, yg dapat menimbulkan kemurkaan Tuhanmu.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ ﴿١١٥﴾
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main² (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115)
يَا أَيُّهَا الْإِنسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ ﴿٦﴾
“Hai manusia, apakah yg telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.” (QS. Al-Infithar: 6)
يَا أَيُّهَا الْإِنسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيهِ ﴿٦﴾
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh² menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.” (QS. Al-Insyiqaq: 6)
Cara ini mampu menambah rasa takut kepada Allah Ta’ala, mendorong untuk instospeksi pada aib dan cela, untuk menjauhi kecerobohan, dan selalu siap untuk beribadah.
(واعلم) أنه ينبغي لك أن تتفكر في هذه الحياة الدنيا، وكثرة أشغالها ووبالها، وسرعة زوالها، وفي الآخرة ونعيمها ودوامها. قال الله تعالى: (كذلك يبين الله لكم الآيات لعلكم تتفكرون في الدنيا والآخرة) وقال تعالى: (بل تؤثرون الحياة الدنيا والآخرة خير وأبقى) وقال تعالى: (وما هذه الحياة الدنيا إلا لهو ولعب وإن الدار الآخرة لهي الحيوان لو كانوا يعلمون).
وهذا التفكر يثمر لك الزهد في الدنيا والرغبة في الآخرة.
e. Renungkan kehidupan dunia, dan segala kesibukan dan kehancurannya yg berlangsung dengan cepat.
Renungkan pula segala sesuatu yg berhubungan dengan akhirat, kenikmatan dan kekekalan hidup di sana.
Allah Ta’ala berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّـهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ ﴿٢١٩﴾ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۗ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ ۚ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّـهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّـهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿٢٢٠﴾
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yg besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” Dan mereka bertanya kepadamu apa yg mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yg lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat²Nya kepadamu supaya kamu berfikir, tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yg membuat kerusakan dari yg mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah: 219-220)
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ﴿١٦﴾ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ﴿١٧﴾
“Tetapi kamu (orang² kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.“ (QS. Al-A’la: 16-17)
وَمَا هَـٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴿٦٤﴾
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main². Dan sesungguhnya akhirat itulah yg sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64)
Renungkan ini meningkatkan zuhud-mu kepada dunia dan menambah cintamu pada kehidupan akhirat.
(واعلم) أنه ينبغي لك أن تتفكر في قرب نزول الموت، وحصول الحسرة والندامة بعد الفوت. قال الله تعالى: (قل إن الموت الذي تفرون منه فإنه ملاقيكم ثم تردون إلى عالم الغيب والشهادة فينبئكم بما كنتم تعملون).
وقال تعالى: (حتى إذا جاء أحدكم الموت قال رب ارجعون لعلي أعمل صالحاً في ما تركت كلا إنها كلمة هو قائلها).
وقال تعالى: (يا أيها الذين آمنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله) إلى قوله تعالى: (ولن يؤخر الله نفساً إذا جاء أجلها).
وفائدة هذا التفكر قصر الأمل وإصلاح العمل وإعداد الزاد ليوم المعاد.
f. Pikirkan saat kematian serta kerugian dan penyesalan setelahnya.
Firman Allah Ta’ala:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٨﴾
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yg kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yg mengetahui yg ghaib dan yg nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yg telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Jumuah: 8)
حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ ﴿٩٩﴾ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿١٠٠﴾
“(Demikianlah keadaan orang² kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yg shaleh terhadap yg telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yg diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukminun: 99-100)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّـهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ ﴿٩﴾ وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ ﴿١٠﴾ وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّـهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّـهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١١﴾
“Hai orang² beriman, janganlah hartamu dan anak²mu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yg berbuat demikian maka mereka itulah orang² yg merugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yg telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yg dekat, yg menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang² yg shaleh?” Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yg kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun: 9-11)
Faedah dari tafakkur ini ialah untuk memperpendek harapan, memperbaiki amal dan mempersiapkan bekal di hari kemudian.
(واعلم) أنه ينبغي لك أن تتفكر في الأخلاق والأعمال التي وصف الله بها أولياءه وأعداءه، وفيما أعد للفريقين في العاجل والآجل. قال الله تعالى: (إن الأبرار لفي نعيم وإن الفجار لفي جحيم) وقال تعالى: (أفمن كان مؤمناً كمن كان فاسقاً لا يستوون) وقال تعالى: (فأما من أعطى واتقى وصدق بالحسنى فسنيسره لليسرى) إلى آخر السورة،
وقال تعالى: (إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت قلوبهم) إلى قوله تعالى: (لهم درجات عند ربهم ومغفرة ورزق كريم) وقال تعالى: (وعد الله الذين آمنوا منكم وعملوا الصالحات ليستخلفنهم في الأرض كما استخلف الذين من قبلهم) الآية، وقال تعالى: (فكلاً أخذنا بذنبه فمنهم من أرسلنا عليه حاصباً ومنهم من أخذته الصيحة ومنهم من خسفنا به الأرض ومنهم من أغرقنا وما كان الله ليظلمهم ولكن كانوا أنفسهم يظلمون) وقال تعالى: (المنافقون والمنافقات بعضهم من بعض يأمرون بالمنكر وينهون عن المعروف)
إلى قوله تعالى: (ولعنهم الله ولهم عذاب مقيم) وقال تعالى: (والمؤمنون والمؤمنات بعضهم أولياء بعض يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر) إلى قوله: (ورضوان من الله أكبر ذلك هو الفوز العظيم) وقال تعالى: (إن الذين لا يرجون لقاءنا ورضوا بالحياة الدنيا واطمأنوا بها) إلى قوله: (وآخر دعواهم أن الحمد لله رب العالمين).
g. Hendaklah engkau juga memikirkan amal² yg telah dijelaskan oleh Allah yg berhubungan dengan wali²Nya dari orang² yg berpaling dari-Nya, dan memberikan pahala dan siksa pada dua kelompok itu di dunia dan di akhirat.
إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ ﴿١٣﴾ وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ ﴿١٤﴾
“Sesungguhnya orang² yg banyak berbakti benar² berada dalam surga yg penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang² yg durhaka benar² berada dalam neraka.” (QS. Al-Infithar: 13-14)
أَفَمَن كَانَ مُؤْمِنًا كَمَن كَانَ فَاسِقًا ۚ لَّا يَسْتَوُونَ ﴿١٨﴾
“Apakah orang² beriman itu sama dengan orang² yg fasik? Mereka tidak sama.” (QS. As-Sajdah: 18)
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ ﴿٥﴾ وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ ﴿٦﴾ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ ﴿٧﴾ وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ ﴿٨﴾ وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ ﴿٩﴾ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ ﴿١٠﴾
“Adapun orang yg memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yg terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yg mudah. Dan adapun orang² yg bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yg sukar.” (QS. Al-Lail: 5-10)
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّـهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿٢﴾ الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ ﴿٣﴾ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ ﴿٤﴾
“Sesungguhnya orang² yg beriman ialah mereka yg bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat²Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang² yg mendirikan shalat dan yg menafkahkan sebagian dari rezeki yg Kami berikan kepada mereka. Itulah orang² yg beriman dengan sebenar²nya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yg mulia.” (QS. Al-Anfal: 2-4)
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا اللَّـهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿٦٧﴾ وَعَدَ اللَّـهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ هِيَ حَسْبُهُمْ ۚ وَلَعَنَهُمُ اللَّـهُ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ ﴿٦٨﴾
“Orang² munafik laki² dan perempuan. sebagian dengan sebagian yg lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yg munkar dan melarang berbuat yg ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang² munafik itu adalah orang² yg fasik. Allah mengancam orang² munafik laki² dan perempuan dan orang² kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yg kekal.” (QS. At-Taubah: 67-68)
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَـٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّـهُ ۗ إِنَّ اللَّـهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿٧١﴾ وَعَدَ اللَّـهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللَّـهِ أَكْبَرُ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿٧٢﴾
“Dan orang² yg beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yg lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yg ma’ruf, mencegah dari yg munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah menjanjikan kepada orang² mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yg dibawahnya mengalir sungai², kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat² yg bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yg besar.” (QS. At-Taubah: 71-72)
إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ ﴿٧﴾ أُولَـٰئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ﴿٨﴾
“Sesungguhnya orang² yg tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan itu dan orang² yg melalaikan ayat² Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yg selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus: 7-8)
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ يَهْدِيهِمْ رَبُّهُم بِإِيمَانِهِمْ ۖ تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ ﴿٩﴾ دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّـهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ ۚ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٠﴾
Sesungguhnya orang² yg beriman dan mengerjakan amal² shaleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai² di dalam surga yag penuh kenikmatan. Doa mereka di dalamnya ialah: “Subhanakallahumma”, dan salam penghormatan mereka ialah: “Salam”. Dan penutup doa mereka ialah: “Alhamdulilaahi Rabbil ‘aalamin”. (QS. Yunus: 9-10)
وثمرة هذا التفكر محبة السعداء، وحمل النفس على اتباعهم والعمل بأعمالهم والتخلق بأخلاقهم، وبغض الأشقياء، وحمل النفس على اجتناب أعمالهم وأخلاقهم.
وإن ذهبنا نتتبع مجاري الفكر خرجنا عن مقصودنا من الإيجاز وفيما أشرنا إليه كفاية للعاقل.
Faedah tafakkur ini adalah agar engkau mencintai orang² beruntung dan mendorongmu untuk beramal seperti amal mereka dan berakhlak sesuai dengan akhlak mereka.
Faedah tafakkur ini adalah agar engkau mencintai orang² beruntung dan mendorongmu untuk beramal seperti amal mereka dan berakhlak sesuai dengan akhlak mereka.
(وينبغي) أن تستحضر عند كل نوع من التفكر ما يناسبه من الآيات والأخبار والآثار، وقد أشرنا إلى ذلك عند كل نوع بذكر شيء من الآيات المناسبة له.
Dan hendaknya engkau menghadirkan hati dari setiap macam tafakkur yg sesuau dengannya dari pada Al-Qur’an, Hadits, dan Atsar (perkataan sahabat).[]