Tata Cara Makan dan Minum
Judul kitab/buku: Terjemah Risalah Muawanah, Risalatul Muawanah, Risalat
al-Muawanah
Judul asal kitab: Risalah al-Muawanah wa al-Muzhaharah wa
al-Muwazarah li al-Raghibin min al-Mukminin fi Suluk Thariq al-Akhirah
Judul
asal dalam teks Arab: رسالة المعاونة والمظاهرة والموازرة للراغبين من
المؤمنين في سلوك طريق الآخرة
Judul bahasa Inggris:The Message of
God's favour
Penulis/pengarang: Abdullah al-Haddad
Nama lengkap:
Al-Habib Abdullah ibn Alawi al-Hadad al-Hadrami al-Syafi'i (عبدالله بن علوي بن
محمد الحداد)
Tempat, tahun lahir: Tarim, Hadramaut, Yaman pada Malam
Kamis, 5 Safar 1044 H/ 30 Juli 1634 M.
Tempat, tahun wafat: Tarim,
Hadramaut, Yaman pada Malam Selasa, 7 Dzulqa'adah 1132 H/ 10 September 1720 M
(usia 86 tahun).
Bidang studi: Tasawuf
Penerjemah:
Daftar Isi
- Tata Cara Makan dan Minum
- Adab Makan
- Jangan Makan Sampai Kekenyangan
- Adab Minum Air
- Adab Bersenggama
- Adab Buang Hajat
- Mengerjakan Sesuatu Dengan Tangan Kanan
- Adab Bersin dan Berludah
- Menutup Tempat Minum
- I’tikaf di Masjid dan Fadhilahnya
- Kembali ke: Terjemah Risalah Muawanah
41. Tata Cara Makan dan Minum
وإذا أكلت أو شربت فابدأ باسم الله واختم بالحمد لله، وكل واشرب بيمينك، وإذا قدم
إليك طعام فقل: اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وأطعمنا خيراً منه إلا أن يكون لبناً
فقل: وزدنا منه فإنه لا شيء خير منه كما ورد.
Bacalah Bismillah sebelum makan atau minum, serta Alhamdulillah setelah
melakukan keduanya. Makan dan minumlah dengan tangan kanan. Jika makanan atau
minuman sudah dihidangkan di hadapanmu, maka bacalah:
اَللَّهُمَّ
بَارِكْ لَنَافِيْمَارَزَقْتَنَاوَأَطْعِمْنَاخَيْرًامِنْهُ.
“Ya
Allah, berilah keberkahan kepada kami di dalam rezeki kami dan anugrahilah
makanan kepada kami yg lebih baik darinya.”
Kecuali ketika minum
susu, bacalah:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ
لَنَافِيْمَارَزَقْتَنَاوَزِدْنَامِنْهُ فَإِنَّهُ لَا شَىْءَ خَيْرٌ مِنْهُ.
“Ya
Allah, berilah keberkahan kepada kami dalam rezeki kami dan tambahlah kami
karena tidak ada yg lebih baik darinya.”
42. Adab Makan
(وعليك) بغسل اليدين قبل الطعام وبعده،
وبتصغير اللقمة، وتدقيق
المضغ، ولا تمدد يدك إلى الطعام حتى تبتلع ما في فمك، وكلْ من نواحي القصعة ولا
تأكل من وسطها فإن البركة تنزل عليه، وإذا سقطت لقمتك فأمط ما بها من أذى ثم كلها
ولا تدعها للشيطان، والعَق أصابعك والقصعة بعد الفراغ، وكل بالسبابة والوسطى
والإبهام، وإن احتجت إلى الاستعانة بالبقية في نحو الأرز فلا بأس.
وإذا
أكلت مع غيرك فكل مما يليك إلا الفاكهة، ولا تكثر النظر إلى الحاضرين في حال
أكلهم، وتحدث معهم بما يناسب الحال، ولا تتكلم والطعام في فمك، وإن غلبك بصاق أو
مخاط فالو برأسك عنهم أو قم إلى موضع آخر.
Hendaklah engkau selalu
mencuci kedua tanganmu sebelum dan sesudah makan. Kecilkan suapanmu, haluskan
kunyahanmu dan jangan kau ambil makanan lain sebelum makanan yg ada di dalam
mulutmu tertelan, mulailah makan dari pinggir dan jangan dari tengah, karena
keberkahan turun di tengah².
Jika sebagian dari makananmu terjatuh,
ambil dan cucilah. Dan jangan kau sisakan makanan itu untuk setan. Selesai
makan, jilati jari dan tempat makanmu.
Makanlah dengan menggunakan
jari tengah, ibu jari dan jari telunjuk. Tetapi jika tak mampu, maka gunakan
semua jari. Contohnya pada saat makan nasi. Pada saat engkau makan dengan
orang lain, makanlah apa yg ada di dekatmu saja, kecuali buah²an. Jangan
sering memperhatikan tata cara makan orang² di sekitarmu atau berbicara dengan
mereka kecuali pembicaraan yg pantas di bicarakan pada saat makan, dan jangan
pula berbicara saat makanan masih ada di dalam mulut. Jika keadaan memaksamu
untuk meludah atau mengeluarkan ingus, palingkan wajahmu dari mereka atau
berdirilah agak menjauh atau berpindahlah ke tempat lain.
وإذا أكلت
عند قوم فاثن عليهم وادع لهم بخير وقل بعد الفراغ من الأكل: الحمد لله. اللهم كما
أطعمتني طيباً فاستعملني صالحاً، الحمد لله الذي أطعمني هذا الطعام ورزقنيه من
غير حول مني ولا قوة. فمن قال ذلك غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر.
ولا
تتكلف الإدام لكل طعام، ولا تعب طعاماً قط وإن كان رديئاَ.
Ketika
engkau makan di tempat orang lain, pujilah dan doakan mereka serta ucapkan
terima kasih atas kebaikan mereka.
Sesudah makan, bacalah doa:
اَلْحَمْدُلِلَّهِ
اَللَّهُمَّ كَمَاأَطْعَمْتَنِىْ طَيِّبًافَاسْتَعْمِلْنِىْ صَالِحًا, اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِىْ أَطْعَمَنِىْ هَذَاالطَّعَامَ وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِحَوْلٍ
مِنِّىْ وَلَا قُوَّةٍ.
“Segala puji bagi Allah. Ya Allah,
sebagaimana Engkau memberi aku makanan dengan makanan yg baik, maka jadikanlah
aku orang yg shaleh. Segala puji bagi Alalh, Dzat yg telah memberi makan dan
memberi rezeki padaku tanpa upaya dan kekuatan dariku.”
Barangsiapa
membaca doa tadi, maka Allah Ta’ala mengampuni dosa²nya yg telah lalu dan akan
datang.
ولا تجعل همتك أكل الطيبات وتناول الشهوات فتكون من الذين قال
فيهم رسول الله صلى الله عليه وسلم: “شرار أمتي الذين غذوا بالنعيم ونبتت عليه
أجسادهم وإنما همتهم ألوان الطعام وألوان الثياب ويتشدقون في الكلام”.
Jangan
kau jadikan makanan² yg lezat sebagai tujuan untuk mengumbar syahwat. Bila
tujuanmu seperti itu, berarti engkau termasuk golongan yg disebutkan dalam
hadits Rasulullah Saw.:
شِرَارُ أُمَّتِى الَّذِيْنَ
غُذُوْابِالنَّعِيْمِ وَنَبَتَتْ عَلَيْهِ أَجْسَادُهُمْ وَإِنَّمَاهِمَّتُهُمْ
أَلْوَانُ الطَّعَامِ وَأَلْوَانُ الثِّيَابِ وَيَتَشَدَّقُوْنَ فِىْ
الْكَلَامِ.
“Sejelek-jelek umatku adalah mereka yg memakan makanan
yg lezat² (saja) dan tubuh mereka tambah (gemuk). Dan cita² hidup mereka
hanyalah aneka makanan, aneka pakaian, dan senang berbicara panjang lebar (yg
tidak ada manfaatnya).”
وقال علي، كرم الله وجهه: من كانت همته ما
يدخل بطنه كانت قيمته ما يخرج منها.
واجتهد أن لا تدخل بطنك إلى
حلالاً؛ فإن من أكل الحلال أربعين يوماً استنار قلبه، وجرت ينابيع الحكمة على
لسانه، وأكرمه الله بالزهد في الدنيا، وصفت سريرته، وحسنت معاملته مع ربه، ومن
أكل الحرام والشبهات كان على الضد من ذلك كله.
Berkata Sayyidina Ali
bin Abi Thalib kw., ”Siapa yg tujuan hidupnya hanya memasukkan sesuatu ke
perutnya, maka harga diri dan kehormatannya seperti barang yg keluar
daripadanya (perutnya).”
Berusahalah dengan sungguh² untuk tidak
memasukkan sesuatu ke perutmu, kecuali yg halal. Barangsiapa makan barang
halal selama 40 hari berturut-turut, hatinya menjadi bersinar, dan lisannya
keluar kata² hikmah, Allah memberi kemuliaan kepadanya dengan zuhud terhadap
dunia dan hatinya senantiasa berhubungan dengan Allah secara harmonis.
Sebaliknya, orang yg selalu makan barang haram atau syubhat, hatinya menjadi
gelap gulita, perkataannya tak berfaedah dan hubungannya dengan Allah selalu
mengalami hambatan.
43. Jangan Makan Sampai Kekenyangan
(وإياك) والاتساع في الأكل وكثرة الشبع فإنه من الحلال مبدأ كل شر.
ومن آفاته قسوة القلب وفساد الفطنة وتشويش الفكرة والكسل عن العبادة إلى غير ذلك
من الآفات.
Hati² dan janganlah engkau makan hingga kekenyangan
meskipun makanan itu berasal dari suatu yg halal, karena kekenyangan adalah
penyebab awal kejahatan. Makan sampai kekenyangan juga menimbulkan kerasnya
hati, rusaknya kecerdasan, kacaunya pikiran, serta malas dalam beribadah dan
lain sebagainya daripada kejahatan².
وسبيل الاقتصاد في الأكل أن
تمسك عن الطعام وأنت تشتهيه ولا تتناوله حتى تشتهيه بشهوة صادقة. وعلامة صدق
الشهوة أن تشتهي كل طعام.
Makan dengan sederhana itu ialah berhenti
makan ketika masih menginginkannya dan tidak makan kecuali nafsu makan yg
benar. Nafsu makan yg benar itu tandanya bila engkau menginginkan makanan apa
saja.
44. Adab Minum Air
وإذا شربت الماء فمصّه ولا تعبّه، واشرب في ثلاثة أنفاس، ولا تتنفس
في الإناء ولا تشرب من ثلمته(1)، ولا تشرب وأنت قائم ولا من فم السقاء فإن لم تجد
إناء فاشرب على يدك وقل بعد الشرب: الحمد لله الذي جعله عذباً فراتاً برحمته ولم
يجعله ملحاً أجاجاً بذنوبنا.
Bila engkau minum, hisaplah dan jangan
minum sekali teguk, minumlah dengan tiga kali nafas, jangan bernafas pada
tempat yg retak, hindari minum sambil berdiri dan minum dari mulut timba. Jika
tidak ada tempat yg patut untuk minum, seperti cangkir, gelas dan lain², maka
gunakanlah kedua tanganmu sebagai tempat minum.
Setelah minum,
bacalah doa:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِىْ جَعَلَهُ
عَذْبًافُرَاتًابِرَحْمَتِهِ وَلَمْ يَجْعَلْهُ مِلْحًاأُجَاجًابِذُنُوْبِنَا.
“Segala
puji bagi Allah, yg telah menjadikan air ini tawar dengan rahmat-Nya dan tidak
menjadikan air ini asin dan payau lantaran dosa² kami.”
45. Adab Bersenggama
وإذا أتيت أهلك فقل: بسم الله، اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما
رزقتنا، واستر نفسك وأهلك بثوبك.
(وعليك) بالسكينة والهدوء وإذا أحسست
بالإنزال فاقرأ في نفسك من غير أن تحرك لسانك قوله تعالى: (وهو الذي خلق من الماء
بشراً فجعله نسباً) الآية.
Bila engkau hendak bersenggama, bacalah
doa:
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَاالشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ
الشَّيْطَانَ مَارَزَقْتَنَا.
“Dengan nama-Mu, ya Allah, jauhkanlah
kami (dari) setan dan jauhkanlah setan (dari) anak yg Engkau berikan.”
Dan
tutuplah tubuhmu dan tubuh istrimu dengan selimut. Hendaklah engkau selalu
bersenggama dengan perlahan dan tenang. Ketika engkau merasakan keluarnya
mani, bacalah ayat Al-Qur’an dalam hati tanpa menggerakkan lisan. Ayat yg
dibaca adalah:
وَهُوَالَّذِى خَلَقَ مِنَ الْمَآءِبَشَرًافَجَعَلَهُ
, نَسَبًاوَصِهْرًاوَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا 54
“Dan Dia (Allah) yg
menciptakan manusia dari air (sperma), lalu Dia menjadikan manusia itu
mempunyai keturunan dan hubungan kekeluargaan yg berasal dari perkawinan.
Tuhanmulah yg Maha Kuasa.” (QS. Al-Furqan: 54)
والأفضل للناسك من
التزوج وتركه ما كان منهما أسلم لدينه وأصلح لقلبه وأجمع لفكره، ويكره كراهة
شديدة لمن لا زوجة له أن يتفكر في شأن النساء التفكير الذي يحمل النفس على الميل
إليهن، ومن بلي بذلك ولم يقدر على قمعه بوظائف العبادات فعليه بالتزوج فإن لم
يستطيع فعليه بالصوم فإنه يكسر الشهوة.
Bila ditanya, manakah yg
afdhal bagi setiap murid untuk menikah atau tidak, jawabannya ialah,
tergantung mana di antara keduanya yg lebih mampu menyelamatkan agamanya,
memberi kemaslahatan pada hatinya dan dapat mengkonsentrasikan pikirannya.
Sangat
dimakruhkan bagi laki² yg belum menikah memikirkan soal² wanita karena itu
dapat membuang waktu dengan kegiatan yg tak berfaedah serta membuat hatinya
condong pada mereka hingga mengganggu aktivitas ibadahnya. Maka, jika ia mampu
melangsungkan pernikahan dan menunaikan segala kewajibannya, hendaklah ia
menikah. Bila tidak mampu melaksanakannya, maka seyogyanya ia berpuasa, karena
puasa merupakan salah satu alat untuk mengendalikan syahwat.
46. Adab Buang Hajat
وإذا قصدت بيت الخلاء لبول أو غائط فالبس نعليك واستر رأسك وقدم
رجلك اليسرى في الدخول واليمنى في الخروج وقل عند إرادة الدخول “بسم الله اللهم
إني أعوذ بك من الخبث والخبائث” وعند الخروج “غفرانك الحمد لله الذي أذهب عني
الأذى وعافاني”. ولا تذكر الله على تلك الحالة إلا بقلبك.
Bila engkau
masuk kamar untuk buang air kecil atau besar, maka pakailah sandalmu dan
tutuplah kepalamu, dahulukan kaki kiri kerika hendak masuk dan kaki kanan
ketika keluar.
Bacalah doa ini ketika hendak memasuki kamar mandi:
بِسْمِ
اللَّهِ اللَّهُمَّ إِنِّىْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ.
“Dengan
menyebut nama Allah, aku berlindung dengan-Mu (ya Allah) dari setan laki² dan
perempuan.”
Dan jika hendak keluar:
غُفْرَانَكَ,اَلْحَمْدُلِلَّهِ
الَّذِىْ أَذْهَبَ عَنِّىْ الْأَذَى وَعَافَانِىْ.
“Aku mohon
ampunanmu ya Allah. Segala puji bagi Allah, Dzat yg telah menghilangkan
kotoran dariku, dan telah memberi kesehatan kepadaku.”
Jangan
berdzikir di dalam kamar mandi, kecuali dalam hati.
ولا تستصحب
شيئاً مكتوباً عليه اسمه تعالى؛ إجلالاً له، ولا تعبث ولا تتكلم إلا لضرورة ولا
ترفع من ثوبك إلا القدر الذي يخشى عليه التنجس، واستتر بحيث لا يراك شخص، وابعد
بحيث لا يسمع منك صوت ولا يشم منك ريح ،
ولا تستقبل القبلة ولا
تستدبرها ببول ولا بغائط، وقد يتعذر فعل ذلك في بعض الأبنية فيغتفر للمشقة، ولا
تبل في الماء الراكد وإن كان كثيراً، إلا عند الحاجة ولا على الأرض الصلبة ولا في
مهاب الريح كل ذلك احترازاً من البول الذي عامة عذاب القبر منه فعليك بالاستبراء
منه جهدك من غير خروج إلى حد الوسوسة،
ويحصل بالتنحنح ونتر الذكر
وإمرار اليد على أسفله برفق، واستنج بالحجر ثم بالماء فإن اقتصرت على أحدهما
فالماء أفضل وقدم القبل في الماء وأخره في الحجر وقل بعد الاستنجاء “اللهم حصن
فرجي من الفواحش وطهر قلبي من النفاق”.
Dan jangan pula membawa
tulisan yg berisikan nama Allah Ta’ala untuk memuliakan dan mengagungkan-Nya,
juga dilarang bermain-main dan berbicara kecuali dalam keadaan terpaksa serta
jangan membuka pakaian kecuali bagian yg sekiranya di khawatirkan terkena
najis.
Ketika buang air kecil atau besar, tutuplah dirimu sehingga
tak terlihat oleh orang lain, dan menjauhlah supaya suara dan bau kotoran
tidak didengar dan tercium orang lain serta jangan menghadap kiblat saat buang
air kecil dan membelakanginya ketika buang air besar.
Dalam keadaan
yg mendesak dan terpaksa, kita diperbolehkan untuk meninggalkan etika² di
atas.
Janganlah kencing di air yg tidak mengalir walaupun air itu banyak,
kecuali dalam keadaan terpaksa. Dilarang pula buang air di atas tanah yg keras
dan kencing pada tempat bertiupnya angin. Jika engkau dapat melaksanakan
ketentuan² di atas, maka engkau pasti selamat dari siksa kubur.
Hendaklah
engkau selalu ber-istibra’, membersihkan sisa air kecil, tetapi jangan sampai
menimbulkan was².
Cara ber-istibra’ ialah dengan berdehem dan memijat
atal vital dengan perlahan hingga ia yakin bahwa tak ada lagi sisa di
dalamnya.
Hendaklah engkau selalu beristinja’ dengan batu terlebih
dahulu lalu dengan air. Jika harus memilih antara keduanya, maka airlah yg
lebih utama. Beristinja’ pada qubul lebih utama dengan air lalu dengan batu.
Setelah beristinja’, bacalah:
اَللَّهُمَّ حَصِّنْ فَرْجِىْ مِنَ
الْفَوَاحِشِ وَطَهِّرْقَلْبِىْ مِنَ النِّفَاقِ.
“Ya Allah, jagalah
alat kelaminku dari kejahatan dan sucikanlah hatiku dari kemunafikan.”
47. Mengerjakan Sesuatu Dengan Tangan Kanan
(وعليك) بالتيامن في كل شأنك
إلا في غسل النجاسات وإزالة
الأقذار والدخول في المواضع التي من شأنها الاستقذار فينبغي أن يفعل ذلك كله
باليسار.
Hendaklah engkau selalu mengerjakan sesuatu dengan anggota
kanan, kecuali untuk menghilangkan najis dan kotoran, atau pada saat memasuki
tempat² kotor, maka dahulukan anggota kiri.
48. Adab Bersin dan Berludah
وإذا عطست فاخفض بها صوتك واستر فمك وقل: الحمد لله رب العالمين ولا
تبصق إلا عن شمالك أو تحت قدمك اليسرى.
Jika engkau bersin, lirihkan
suara, tutuplah mulut dan ucapkan Alhamdulillahi Rabbil `Alamin.
Janganlah
meludah, kecuali ke arah kiri atau ke bawah telapak kaki kiri.
49. Menutup Tempat Minum
(وعليك) بشد أفواه الأسقية،
وتخمير(1) الأواني، وإغلاق باب
المنزل لا سيما عند النوم وعند الخروج منه، ولا تنم حتى تطفئ كل نار في البيت من
سراج وغيره أو تواريها، وإذا أصبح الإناء مكشوفاً أو السقاء مفتوحاً فلا تشرب
الماء الذي فيه ولا تستعمله إلا فيما يستعمل فيه الماء المتنجس، وهو طاهر ولكن في
استعماله خطر،
وقد ذكر الشيخ ابن عربي في الفتوحات أن في السنة ليلة
مبهمة تنزل فيها الأدواء فلا تصادف إناء مكشوفاً ولا سقفاً محلولاً إلا دخلته،
ولذلك أمر رسول الله صلى الله عليه وسلم بشد الأسقية وتخمير الآنية(2)، وإذا لم
تجد ما تغطي به الإناء فاجعل عليه عوداً واذكر اسم الله عليه وتوكل على الله إن
الله يحب المتوكلين.
Hendaklah engkau selalu menutup tempat minuman,
pintu, lebih² ketika hendak tidur dan keluar rumah.
Janganlah tidur
sebelum engkau padamkan lampu yg ada di rumah atau engkau kecilkan khususnya
lampu minyak dan sejenisnya.
Jika pagi hari kau temukan tempat air
minum dalam keadaan terbuka, maka janganlah kau minum dan kau pakai air
tersebut, karena meskipun air itu suci, tetapi di dalamnya telah mengandung
zat² yg berbahaya.
Syaikh Ibnu ‘Arabi dalam kitabnya, Al-Futuhat,
menerangkan: “Sesungguhnya dalam satu tahun ada malam yg dirahasiakan, maka
turunnya penyakit ke bumi. Penyakit² itu masuk ke dalam tempat² yg terbuka dan
tempat air yg berisi penuh.”
Oleh karena itu, Rasulullah Saw.
menganjurkan agar setiap tempat air dan bejana selalu ditutup. Jika tak ada yg
patut untuk digunakan sebagai penutup, tutuplah dengan kayu atau kain sambil
membaca Bismillaahirrahmaanirrahiim serta bertawakkal kepada Allah. Karena
sesungguhnya Allah mencintai orang² yg bertawakkal.
50. I’tikaf di Masjid dan Fadhilahnya
وعليك) بطول المكث وكثرة الجلوس في المسجد بنية الاعتكاف؛)
فإن
المساجد بيوت الله وأحب البقاع إليه، وقد قال عليه الصلاة والسلام: “المسجد بيت
كل تقي” وقال عليه الصلاة والسلام: “إذا رأيتم الرجل يعتاد المساجد فاشهدوا له
بالإيمان” وقال الله تعالى: (إنما يعمر مساجد الله من آمن بالله واليوم الآخر)
وعده عليه السلام في السبعة الذين يظلهم الله بظل عرشه يوم لا ظل إلا ظله
Hendaklah
engkau selalu duduk di dalam masjid dengan niat I’tikaf, karena masjid adalah
rumah Allah dan tempat yg paling dicintai-Nya.
Sabda Rasulullah
Saw.:
اَلْمَسْجِدُ بَيْتُ كُلِّ تَقِىٍّ.
“Masjid adalah
rumah setiap orang yg bertakwa.” (HR. Thabrani)
إِذَارَأَيْتُمُ
الرَّجُلُ يَعْتَادُالْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوْالَهُ بِالْإِيْمَانِ.
“Apabila
kamu melihat seseorang yg sering berada di masjid, maka (jadilah) kamu saksi
keimanannya.” (HR. Ahmad)
Allah Ta`ala berfirman:
إِنَّمَايَعْمُرُمَسَجِدَاللَّهِ
مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْأَخِرِ.
“Yg hanya memakmurkan
masjid² Allah adalah orang yg beriman kepada Allah dan hari kemudian.” (QS.
At-Taubah: 18)
Dan Rasulullah Saw. menjanjikan dengan memasukkannya
ke dalam tujuh golongan manusia yg akan dinaungi Allah di bawah Arsy-Nya pada
hari yg tiada naungan kecuali naungan-Nya,
فقال: “ورجل قلبه معلق
بالمسجد إذا خرج منه حتى يعود إليه” ولكن عليك حال الجلوس فيه بالأدب والاحترام
والإمساك عن فضول الكلام فضلاً عن المحظور منه والحرام، فإن بدا لك التحدث بشيء
من أمور الدنيا فابرز إلى خارج المسجد، ولا تشتغل في المسجد إلا بالعبادة فقط؛
لأنه لم يبن إلا ليعبد الله فيه.
dengan sabdanya : “… dan laki² yg
hatinya selalu tergantung pada masjid jika ia keluar darinya hingga ia masuk
lagi ke dalamnya.”
Jika engkau berada di dalam masjid, maka
biasakanlah duduk dengan sopan, muliakan masjid dan jangan berbicara yg tak
berdaedah, apalagi yg diharamkan. Bila engkau ingin membicarakan urusan dunia,
keluarlah dari masjid.
Janganlah mengerjakan sesuatu di dalam
masjid selain ibadah. Karena tujuan dibangunnya masjid ialah untuk beribadah
kepada Allah Ta`ala.
قال الله تعالى: (في بيوت أذن الله أن ترفع
ويذكر فيها اسمه) إلى قوله (والله يرزق من يشاء بغير حساب).
Allah
Ta’ala berfirman:
فِى بُتُوْتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ
وَيُذْكَرَقِيْهَااسْمُهُ, يُسَبِّحُ لَهُ, فِيْهَابِالْغُدُوِّوَالْأَصَالِ
36
رِجَالٌ لَّا تُلْهِيْهِمْ تِجَرَةٌ وَلَا بَيْعُ عَنْ ذِكْرِاللَّهِ
وَإِقَامِ الصَّلَوَةِ وَإِيْتَآءِالزَّكَوَةِ يَخَافُوْنَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ
فِيْهِ الْقُلُوْبِ وَالْأَبْصَرُ 37
لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا
عَمِلُوْاوَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَآءُ
بِغَيْرِحِسَابٍ38
“(Laki² yg bertasbih kepada Allah) di masjid² yg
telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya pagi dan
sore. Laki² yg tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli
dari mengingat Allah, mendirikan shalat, membayar zakat. Mereka takut kepada
suatu hari yg (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang (mereka
mengerjakan yg demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka
(dengan balasan) yg lebih baik dari sesuatu yg telah mereka kerjakan, dan
supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki
kepada siapa saja yg dikehendakinya tanpa batas.” (QS. An-Nur: 36-38)[]