Hijrah Keluarga Nabi Muhammad ke Madinah
Hijrah Keluarga Nabi Muhammad ke Madinah Setelah Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, maka keluarga Rasulullah pun menyusul hijrah ke kota yang asalnya bernama Yatsrib ini. Pada tahun ini pula Rasulullah melakukan Qunut Nazilah yaitu doa khusus yang dilakukan pada rakaat akhir setelah rukuk. Qunut nazilah dilakukan apabila terjadi musibah atau umat sedang dalam keadaan krisis. Qunut juga dilakukan saat shalat subuh dan shalat witir di paruh kedua bulan ramadan
Hijrah Keluarga Nabi Muhammad ke Madinah
Setelah Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, maka keluarga Rasulullah pun menyusul hijrah ke kota yang asalnya bernama Yatsrib ini. Pada tahun ini pula Rasulullah melakukan Qunut Nazilah yaitu doa khusus yang dilakukan pada rakaat akhir setelah rukuk. Qunut nazilah dilakukan apabila terjadi musibah atau umat sedang dalam keadaan krisis. Qunut juga dilakukan saat shalat subuh dan shalat witir di paruh kedua bulan ramadan
Nama kitab: Terjemah Khulasoh Nurul Yaqin fi Sirah Sayyid Al-Mursalin (Ringkasan dari kitab Nurul Yaqin Sejarah Rasulullah)
Jilid: 1
Penulis ringkasan: Umar Abdul Jabbar
Penerjemah:
Kitab asal: Nurul Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin Muhammad saw
Penulis kitab asal: Muhammad bin Afifi Al-Bajuri dikenal dengan nama Syaikh Al-Khudri Bek
Wafat: 1345 H
Bidang studi: Sejarah Islam
Download kitab asal: di sini (pdf)
Daftar Isi
(48) Hijrah Keluarga Nabi saw Asal mula Qunut Nazilah (ada musibah) di Madinah
– Ketika Rasulullah saw menetap di Madinah, Rasul saw memerintahkan orang untuk mencari keluarga Beliau saw yang masih tertinggal, dan diantara yang mencari adalah Abdullah bin Abu Bakar ra
– Didapatkan lah fakta dimana kaum Musyrikin di Makkah melancarkan penindasan kepada kaum Muslimin yang hendak pergi keluar Makkah
– Mendengar hal yang demikian Rasulullah saw mendoakan mereka dengan shalat witir dan shalat Subuh (1) setelah atau sebelum ruku dan inilah awal mulanya qunut
– Banyak orang Muhajirin yang terkena demam (2). Lalu Nabi saw mendoakan mereka agar Allah mencabut penyakit itu. Dan Allah swt mengabulkan doa tersebut
Note:
(1) Inilah ada sedikit perbedaan para imam tentang letak bacaan qunut
(2) Karena iklim di Madinah sangat berbeda dengan lingkungan di Makkah, mereka belum bisa beradaptasi dengan iklim yang baru
Ringkasan
Rasulullah saw mengutus orang untuk mencari keluarganya yang masih tertinggal, kemudian mereka dating dengan Abdullah bin Abu Bakar ra. Ternyata didapatilah orang musyrik Makkah menindas kaum Muslimin yagn masih ada di sana dan yang mau berhijrah. Kemudian mendengar hal tersebut Nabi saw mendoakan mereka dan di sinilah awal mulanya qunut dalam shalat subuh
RINGKASAN PERIODE YANG KEDUA (UNTUK DIHAFAL)
Ketika umur Nabi saw 40 tahun, Allah swt mengutus Beliau saw sebagai rahmat untuk seluruh alam. Wahyunya, bermula dari mimpi yang benar. Kemudian Malaikat Jibril turun kepada Beliau saw ketika Nabi saw sedang beribadah di gua Hira’. Ia mengajarkan Nabi saw bagaimana seharusnya menjadi pemimpin yang memimpin manusia ke jalan yang lurus.
Nabi memulai dengan ajakan secara sembunyi-sembunyi, orang pertama yang beriman kepada Beliau saw adalah Siti Khadijah, Abu Bakar ra, Ali bin Abi Thalib ra, dan Zaid bin Haritsah ra. Setelah tiga tahun Nabi saw diperintahkan untuk menyampaikan Islam dengan terang-terangan lalu Beliau saw mengumpulkan kaumnya untuk menyampaikan ancaman azab akhirat yang pedih ketika itulah turun ayat ‚Ancamlah keluargamu yang dekat‛ Nabi saw mengumpulkan kerabat dan keluarganya dan menyampaikan kepada mereka tentang kebenaran Islam, akan tetapi paman Beliau saw, Abu Lahab menolaknya dengan keras.
Orang Arab sebelum datangnya risalah yang dibawa Nabi saw mereka menyembah berhala, membunuh anak laki-laki, mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka, mudah membunuh satu sama lain, dan sejenis kejahatan tersebut. Ketika Rasulullah saw mengajak mereka untuk menyembah Allah swt yang maha Tunggal dan mengajak mereka ke arah kebenaran dan meninggalkan kepercayaan mereka, marahlah kaum Musyrikin tersebut dengan sangat. Maka berbaliklah rasa cinta dan hormat kepada Nabi saw menjadi kemarahan dan kebencian yang membara.
Ketika Rasulullah saw memaki tuhan-tuhan mereka dan meyesatkan para leluhur mereka, pergilah mereka ke paman Nabi saw untuk mengadukan hal tersebut selama tiga kali, tanpa membuahkan hasil.
Sebenarnya setelah sekian lama kaum Quraisyi dating kepada paman Beliau saw, dimintalah beliau saw untuk menhentikan apa yang diucapkannya dulu. Hal tersebut tidak membuat Rasulullah saw kendor menyiarkan Islam, di sisi lain paman Beliau saw tetap melindungi kegiatan Nabi saw.
Ketika kaum Quraisyi melihat hal itu, mulailah mereka menyakiti secara fisik Nabi saw, mengejek, menghina, merendahkan, dikatakan gila, namun Beliau saw tetap sabar dan selalu memaafkan mereka. Lalu gangguan itu ditujukkan kepada para sahabat Nabi saw, tiap kabilah menyiksa siapa saja yang masuk Islam dengan siksaan yang tidak manusiawi. Nabi saw memerintahkan kaum Muslimin untuk berhijrah ke Habasyah.
Berhijrahlah 10 laki-laki dan 5 perempuan, mereka tinggal di sana selama 3 bulan, inilah hijrah pertama dalam Islam. Pada waktu yang sama juga paman Nabi saw Hamzah ra, dan Umar bin Khatab ra, masuk Islam.
Tahun ke tujuh kenabian kaum Quraisyi mengepung Nabi saw dan keluarganya. Mereka bersepakat untuk memutuskan hubungan dagang dengan mereka, sampai keluarga Nabi menyerahkan Nabi saw kepada mereka untuk di bunuh. Untuk menyelesaikan hal itu digantunglah sepucuk surat perjanjian dan digantungka di Ka’bah. Setelah Nabi saw dikepung oleh orang Musyrik Makkah, Beliau saw perintahkan para sahabat untuk hijrah ke Habasyah dengan total 33 laki-laki dan 11 perempuan.
Di tahun kesepuluh kenabian, tergeraklah beberapa orang tangguh Quraisyi untuk mengambil surat perjanjian tadi dan merobeknya. Keluarlah Nabi saw dan para pengikut Beliau dari kepungan itu, setelah mereka tinggal selama 3 tahun di Syi’ib. Tidak bis a Nabi saw dan pengikut Beliau saw makan kecuali dengan jalan sembunyi-sembunyi.
Di tahun yang sama datanglah para utusan dari Najran kepada Nabi saw untuk masuk Islam. Di tahun inilah wafat Istri tercinta Beliau Siti Khadijah ra, dan paman Beliau Abu Thalib. Kemudian Nabi saw nikah dengan Saudah lalu mengadakan akad dengan siti Aisyah ra dan Beliau saw tidak mencampurinya. Setelah paman Beliau saw wafat penindasan kaum Quraisyi semakin meningkat. Oleh karenanya Rasulullah saw berhijrah ke Thaif menuju ke Bani Tsaqief. Nabi saw tinggal bersama mereka selama sebulan dan mengajak mereka untuk masuk Islam tetapi tidak disambut dengan baik malah Nabi saw dilempari dengan batu. Kemudian Nabi saw kembali ke Madinah.
Di tahun kesebelas, Allah swt memuliakan Beliau saw dengan Isra’ dan Mi’raj yang di dalamnya diwajibkan untuk shalat lima waktu, di tahun yang sama juga nabi saw keluar dari kabilah ke kabilah untuk menyiarkan Islam. Berimanlah diantara mereka 6 orang dari Madinah.
Di tahun keduabelas dari kenabian, datanglah 12 orang laki-laki dari Madinah, mereka beriman dan kemudian kembali lagi ke Madinah dan tersebarlah Islam di sana dengan perantara mereka.
Di tahun 13 kenabian, dating kepada Nabi saw 73 laki-laki dan 2 perempuan dari Madinah mereka beriman dan kembali ke Madinah untuk mensyiarkan Islam di sana. Di tahun yang sama Nabi saw memerintahkan para sahabat untuk hijrah ke Madinah. Ketika kaum Quraisyi mendengar hal ini, mereka putuskan untuk membunuh Nabi saw, lalu Allah swt perintahkan Beliau saw untuk ikut berhijrah. Di rumah Beliau saw kaum Musyrikin sudah melancarkan pengepungan, dan Nabi saw dapat keluar dengan selamat setelah Allah swt jadikan mereka tertidur. Nabi saw dan Abu Bakar ra pergi ke gua Hira’ untuk bersembunyi sementara selama tiga malam. Di hari ketiga paginya mereka berjalan menuju ke Quba’ tepatnya hari kedua Rabiul Awwal. Nabi saw tinggal di sini selama 22 malam dan diantaranya Nabi saw mendirikan Masjid Quba’.
Kemudian Nabi saw pindah ke Madinah dan dalam perjalanan tersebut bertepatan dengan hari Jumat, shalat lah Beliau saw dengan kaum Muslimin untuk shalat Jumat dan khutbah Jumat untuk pertama kalinya dalam Islam. Ketika hamper sampai di Madinah Beliau saw disambut dengan penuh suka cita dan perasaan gembira atas kedatangan Beliau saw.
Nabi saw singgah di rumah Abi Ayyub al Anshori, setelahnya Nabi saw memerintahkan orang untuk mencari kerabat dan keluarga Beliau saw yang masih tertinggal, ikut bersama yang mencari adalah Abdullah bin Abu Bakar ra, dan beliau melihat sendiri keadaan kaum Muslim yang tertindas, Nabi saw mendoakan mereka ketika shalat subuh, dan disinilah bermulanya Qunut dalam shalat subuh.
Setelah Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, maka keluarga Rasulullah pun menyusul hijrah ke kota yang asalnya bernama Yatsrib ini. Pada tahun ini pula Rasulullah melakukan Qunut Nazilah yaitu doa khusus yang dilakukan pada rakaat akhir setelah rukuk. Qunut nazilah dilakukan apabila terjadi musibah atau umat sedang dalam keadaan krisis. Qunut juga dilakukan saat shalat subuh dan shalat witir di paruh kedua bulan ramadan
Nama kitab: Terjemah Khulasoh Nurul Yaqin fi Sirah Sayyid Al-Mursalin (Ringkasan dari kitab Nurul Yaqin Sejarah Rasulullah)
Jilid: 1
Penulis ringkasan: Umar Abdul Jabbar
Penerjemah:
Kitab asal: Nurul Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin Muhammad saw
Penulis kitab asal: Muhammad bin Afifi Al-Bajuri dikenal dengan nama Syaikh Al-Khudri Bek
Wafat: 1345 H
Bidang studi: Sejarah Islam
Download kitab asal: di sini (pdf)
Daftar Isi
- Hijrah Keluarga Nabi saw Asal mula Qunut Nazilah (ada musibah) di Madinah
- Ringkasan Periode Yang Kedua
- Kembali ke: Terjemah Nurul Yaqin Sejarah Rasul Juz 1
(48) Hijrah Keluarga Nabi saw Asal mula Qunut Nazilah (ada musibah) di Madinah
– Ketika Rasulullah saw menetap di Madinah, Rasul saw memerintahkan orang untuk mencari keluarga Beliau saw yang masih tertinggal, dan diantara yang mencari adalah Abdullah bin Abu Bakar ra
– Didapatkan lah fakta dimana kaum Musyrikin di Makkah melancarkan penindasan kepada kaum Muslimin yang hendak pergi keluar Makkah
– Mendengar hal yang demikian Rasulullah saw mendoakan mereka dengan shalat witir dan shalat Subuh (1) setelah atau sebelum ruku dan inilah awal mulanya qunut
– Banyak orang Muhajirin yang terkena demam (2). Lalu Nabi saw mendoakan mereka agar Allah mencabut penyakit itu. Dan Allah swt mengabulkan doa tersebut
Note:
(1) Inilah ada sedikit perbedaan para imam tentang letak bacaan qunut
(2) Karena iklim di Madinah sangat berbeda dengan lingkungan di Makkah, mereka belum bisa beradaptasi dengan iklim yang baru
Ringkasan
Rasulullah saw mengutus orang untuk mencari keluarganya yang masih tertinggal, kemudian mereka dating dengan Abdullah bin Abu Bakar ra. Ternyata didapatilah orang musyrik Makkah menindas kaum Muslimin yagn masih ada di sana dan yang mau berhijrah. Kemudian mendengar hal tersebut Nabi saw mendoakan mereka dan di sinilah awal mulanya qunut dalam shalat subuh
RINGKASAN PERIODE YANG KEDUA (UNTUK DIHAFAL)
Ketika umur Nabi saw 40 tahun, Allah swt mengutus Beliau saw sebagai rahmat untuk seluruh alam. Wahyunya, bermula dari mimpi yang benar. Kemudian Malaikat Jibril turun kepada Beliau saw ketika Nabi saw sedang beribadah di gua Hira’. Ia mengajarkan Nabi saw bagaimana seharusnya menjadi pemimpin yang memimpin manusia ke jalan yang lurus.
Nabi memulai dengan ajakan secara sembunyi-sembunyi, orang pertama yang beriman kepada Beliau saw adalah Siti Khadijah, Abu Bakar ra, Ali bin Abi Thalib ra, dan Zaid bin Haritsah ra. Setelah tiga tahun Nabi saw diperintahkan untuk menyampaikan Islam dengan terang-terangan lalu Beliau saw mengumpulkan kaumnya untuk menyampaikan ancaman azab akhirat yang pedih ketika itulah turun ayat ‚Ancamlah keluargamu yang dekat‛ Nabi saw mengumpulkan kerabat dan keluarganya dan menyampaikan kepada mereka tentang kebenaran Islam, akan tetapi paman Beliau saw, Abu Lahab menolaknya dengan keras.
Orang Arab sebelum datangnya risalah yang dibawa Nabi saw mereka menyembah berhala, membunuh anak laki-laki, mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka, mudah membunuh satu sama lain, dan sejenis kejahatan tersebut. Ketika Rasulullah saw mengajak mereka untuk menyembah Allah swt yang maha Tunggal dan mengajak mereka ke arah kebenaran dan meninggalkan kepercayaan mereka, marahlah kaum Musyrikin tersebut dengan sangat. Maka berbaliklah rasa cinta dan hormat kepada Nabi saw menjadi kemarahan dan kebencian yang membara.
Ketika Rasulullah saw memaki tuhan-tuhan mereka dan meyesatkan para leluhur mereka, pergilah mereka ke paman Nabi saw untuk mengadukan hal tersebut selama tiga kali, tanpa membuahkan hasil.
Sebenarnya setelah sekian lama kaum Quraisyi dating kepada paman Beliau saw, dimintalah beliau saw untuk menhentikan apa yang diucapkannya dulu. Hal tersebut tidak membuat Rasulullah saw kendor menyiarkan Islam, di sisi lain paman Beliau saw tetap melindungi kegiatan Nabi saw.
Ketika kaum Quraisyi melihat hal itu, mulailah mereka menyakiti secara fisik Nabi saw, mengejek, menghina, merendahkan, dikatakan gila, namun Beliau saw tetap sabar dan selalu memaafkan mereka. Lalu gangguan itu ditujukkan kepada para sahabat Nabi saw, tiap kabilah menyiksa siapa saja yang masuk Islam dengan siksaan yang tidak manusiawi. Nabi saw memerintahkan kaum Muslimin untuk berhijrah ke Habasyah.
Berhijrahlah 10 laki-laki dan 5 perempuan, mereka tinggal di sana selama 3 bulan, inilah hijrah pertama dalam Islam. Pada waktu yang sama juga paman Nabi saw Hamzah ra, dan Umar bin Khatab ra, masuk Islam.
Tahun ke tujuh kenabian kaum Quraisyi mengepung Nabi saw dan keluarganya. Mereka bersepakat untuk memutuskan hubungan dagang dengan mereka, sampai keluarga Nabi menyerahkan Nabi saw kepada mereka untuk di bunuh. Untuk menyelesaikan hal itu digantunglah sepucuk surat perjanjian dan digantungka di Ka’bah. Setelah Nabi saw dikepung oleh orang Musyrik Makkah, Beliau saw perintahkan para sahabat untuk hijrah ke Habasyah dengan total 33 laki-laki dan 11 perempuan.
Di tahun kesepuluh kenabian, tergeraklah beberapa orang tangguh Quraisyi untuk mengambil surat perjanjian tadi dan merobeknya. Keluarlah Nabi saw dan para pengikut Beliau dari kepungan itu, setelah mereka tinggal selama 3 tahun di Syi’ib. Tidak bis a Nabi saw dan pengikut Beliau saw makan kecuali dengan jalan sembunyi-sembunyi.
Di tahun yang sama datanglah para utusan dari Najran kepada Nabi saw untuk masuk Islam. Di tahun inilah wafat Istri tercinta Beliau Siti Khadijah ra, dan paman Beliau Abu Thalib. Kemudian Nabi saw nikah dengan Saudah lalu mengadakan akad dengan siti Aisyah ra dan Beliau saw tidak mencampurinya. Setelah paman Beliau saw wafat penindasan kaum Quraisyi semakin meningkat. Oleh karenanya Rasulullah saw berhijrah ke Thaif menuju ke Bani Tsaqief. Nabi saw tinggal bersama mereka selama sebulan dan mengajak mereka untuk masuk Islam tetapi tidak disambut dengan baik malah Nabi saw dilempari dengan batu. Kemudian Nabi saw kembali ke Madinah.
Di tahun kesebelas, Allah swt memuliakan Beliau saw dengan Isra’ dan Mi’raj yang di dalamnya diwajibkan untuk shalat lima waktu, di tahun yang sama juga nabi saw keluar dari kabilah ke kabilah untuk menyiarkan Islam. Berimanlah diantara mereka 6 orang dari Madinah.
Di tahun keduabelas dari kenabian, datanglah 12 orang laki-laki dari Madinah, mereka beriman dan kemudian kembali lagi ke Madinah dan tersebarlah Islam di sana dengan perantara mereka.
Di tahun 13 kenabian, dating kepada Nabi saw 73 laki-laki dan 2 perempuan dari Madinah mereka beriman dan kembali ke Madinah untuk mensyiarkan Islam di sana. Di tahun yang sama Nabi saw memerintahkan para sahabat untuk hijrah ke Madinah. Ketika kaum Quraisyi mendengar hal ini, mereka putuskan untuk membunuh Nabi saw, lalu Allah swt perintahkan Beliau saw untuk ikut berhijrah. Di rumah Beliau saw kaum Musyrikin sudah melancarkan pengepungan, dan Nabi saw dapat keluar dengan selamat setelah Allah swt jadikan mereka tertidur. Nabi saw dan Abu Bakar ra pergi ke gua Hira’ untuk bersembunyi sementara selama tiga malam. Di hari ketiga paginya mereka berjalan menuju ke Quba’ tepatnya hari kedua Rabiul Awwal. Nabi saw tinggal di sini selama 22 malam dan diantaranya Nabi saw mendirikan Masjid Quba’.
Kemudian Nabi saw pindah ke Madinah dan dalam perjalanan tersebut bertepatan dengan hari Jumat, shalat lah Beliau saw dengan kaum Muslimin untuk shalat Jumat dan khutbah Jumat untuk pertama kalinya dalam Islam. Ketika hamper sampai di Madinah Beliau saw disambut dengan penuh suka cita dan perasaan gembira atas kedatangan Beliau saw.
Nabi saw singgah di rumah Abi Ayyub al Anshori, setelahnya Nabi saw memerintahkan orang untuk mencari kerabat dan keluarga Beliau saw yang masih tertinggal, ikut bersama yang mencari adalah Abdullah bin Abu Bakar ra, dan beliau melihat sendiri keadaan kaum Muslim yang tertindas, Nabi saw mendoakan mereka ketika shalat subuh, dan disinilah bermulanya Qunut dalam shalat subuh.