Haid Nifas dan Hukumnya
Nama kitab: Terjemah Kitab Kasyifatus Syaja Syarah Safinatun Naja
Judul
kitab asal: Kasyifat al-Saja Syarah Safinat al-Naja (كاشفة السجا شرح سفينة
النجا)
Pengarang: Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi
Nama
yang dikenal di Arab: محمد بن عمر بن عربي بن علي نووي الجاوي أبو عبد المعطي
Kelahiran:
1813 M, Kecamatan Tanara, Banten
Meninggal: 1897 M, Mekkah, Arab Saudi
Penerjemah:
Bidang
studi: Fiqih
- BAGIAN KEENAM BELAS: HAID
- A. Masa-masa Haid
- B. Masa-masa Suci
- C. Masa-masa Nifas
- Kembali ke Terjemah Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Naja
BAGIAN KEENAM BELAS MASA-MASA HAID DAN NIFAS
(فصل) في بيان قدر الحيض وما يذكر معه وأما حكمه فقد تقدم
[Fasal ini] menjelaskan tentang masa lama haid dan lainlainnya.
Adapun
tentang hukum-hukumnya maka telah disebutkan
sebelumnya.
(أقل الحيض) زمنا (يوم وليلة) أي قدرهما متصلا وهو أربع وعشرون ساعة فلكية وكل
ساعة خمس عشرة درجة وكل درجة أربع دقائق فإن نقص الدم عن هذا المقدار فليس بحيض
بل هو دم فساد
[Masa paling sedikit mengalami haid adalah] seukuran
[sehari dan semalam]
secara muttasil (darah terus menerus keluar
tanpa terputus), yakni 24 jam
falakiah. Satu jam adalah 15 derajat.
Dan satu derajat adalah 4 detik.
Apabila lamanya darah keluar
kurang dari 24 jam maka darah tersebut
bukanlah darah haid,
melainkan darah fasad (rusak).
(وغالبه ست أو سبع من الأيام بلياليها وإن لم تتصل الدماء لكن بلغ مجموعها قدر
يوم وليلة
[Masa umum mengalami haid adalah 6 (enam) atau 7
(tujuh)] hari beserta
malam-malamnya meskipun darah keluar secara
terputus-putus tetapi jumlah
total lamanya keluar darah mencapai
seukuran sehari dan semalam (24 jam).
(وأكثره خمسة عشر يوما بلياليها أي مع لياليها سواء تقدمت أو تأخرت أو
تلفقت وإن لم تتصل الدماء، بأن ينزل عليها في كل يوم قدر ساعة مثلا لكن لما تلفقت
أوقات الدماء فبلغت يوما وليلة فيحكم عليه بأنه حيض فإن زادت الدماء على الخمسة
عشر فذلك الزائد دم استحاضة، وتسمى المرأة التي زاد دمها على الخمسة عشر مستحاضة،
ويجوز وطء المستحاضة غير المتحيرة ولو مع نزول الدم ويجوز التضمخ للحاجة
[Masa paling lama mengalami haid adalah 15 hari]
beserta malam-malamnya,
baik hitungan 15 hari tersebut dimulai
dari malamnya atau siangnya atau
hitungan 15 hari tersebut
berdasarkan total, meskipun darah keluar secara
terputus-putus,
misalnya; ada perempuan mengeluarkan darah selama satu
jam di
setiap hari, kemudian ketika lamanya keluar darah dijumlahkan,
ternyata
mencapai sehari semalam, maka darah tersebut dihukumi
darah haid. Apabila
darah keluar melebihi 15 hari maka
kelebihannya dihukumi sebagai darah
istihadhoh. Perempuan yang
mengeluarkan darah istihadhoh disebut dengan
mustahadhoh.
Diperbolehkan menjimak mustahadhoh yang ghoiru
mutahayyiroh
meskipun disertai mengeluarkan darah dan boleh mengotori
diri
dengan najis karena ada hajat, yaitu jimak.
واعلم أن كل ذلك بالتفتيش والفحص من الإمام الشافعي رضي الله عنه لنساء العرب
Ketahuilah bahwa ukuran lamanya haid, seperti yang telah
disebutkan,
adalah berdasarkan penelitian Imam Syafii rodhiallah
‘anhu terhadap para
perempuan Arab.
(أقل الطهر بين الحيضتين خمسة عشر يوما أي بلياليها متصلة وخرج بقوله
بين
الحيضتين الطهر بين حيض ونفاس فإنه يجوز أن يكون أقل من ذلك تقدم الحيض
على
النفاس أو تأخر عنه وصورة تقدم الحيض كأن حاضت الحامل عاد ا بناء على
القول
الأصح أن الحامل قد تحيض ثم طهرت يوما أو يومين ثم ولدت ونزل بعده
النفاس
وصورة التأخر كأن نفست المرأة أكثر النفاس ستين يوما ثم طهرت يوما أو
يومين ثم نزل
عليها الحيض وقد ينعدم الطهر بينهما بالكلية فيتصل النفاس
بالحيض كأن ولدت
متصلا بآخر الحيض بلا تخلل نقاء، فمرادهم بالأقل ما يشمل
العدم، وقد يكون بين
نفاسين كأن وطئها في زمن النفاس فعلقت بناء على أنه لا
يمنع العلوق ثم يستمر
النفاس مدة يمكن أن يكون الحمل فيها علقة ثم ينقطع
يوما أو يومين مثلا فتلقى تلك
العلقة فينزل عليها النفاس
[Masa paling sedikit suci antara dua haid adalah 15 hari]
beserta
malam-malamnya.
Mengecualikan dengan pernyataan antara dua haid adalah
masa suci
antara haid dan nifas maka masa antara keduanya bisa saja
lebih sedikit
daripada 15 hari beserta malamnya, baik haid
mendahului nifas atau
sebaliknya. Contoh haid yang mendahului
nifas; ada perempuan hamil
mengalami haid, ini berdasarkan
pendapat asoh yang mengatakan bahwa
perempuan hamil terkadang
mengalami haid, kemudian ia suci selama satu
hari atau dua hari,
kemudian ia melahirkan anak dan setelah itu ia
mengalami nifas.
Contoh nifas yang mendahului haid; ada perempuan
mengalami nifas
selama 60 hari (yaitu masa paling lama nifas), kemudian
ia suci
selama satu hari atau dua hari, setelah itu ia mengalami haid.
Terkadang,
antara haid dan nifas tidak dipisah oleh masa
suci sama sekali sehingga
nifas bersambung secara langsung dengan
haid, seperti; ada perempuan
melahirkan anak di waktu yang
bersambung dengan masa akhir haid tanpa
disela-selai masa niqok
(berhentinya darah). Jadi, maksud pernyataan
ulama masa paling
sedikit mencakup tidak ada, artinya, tidak mengalami
masa suci sama
sekali.
Terkadang masa suci menyela-nyelai dua nifas, misalnya;
ada suami
menjimak istrinya di masa-masa nifas, kemudian ia hamil
atas dasar
pendapat yang mengatakan bahwa nifas tidak mencegah
perempuan untuk
mengalami hamil, lalu nifasnya berlangsung
selama beberapa waktu yang
memungkinkan kehamilan itu
menghasilkan darah kempal, setelah itu
darahnya berhenti selama
satu hari atau dua hari, lalu ia melahirkan
darah kempal dan disusul dengan mengalami nifas setelahnya.
(وغالبه أربعة وعشرون يوما ) أي إن كان الحيض ستا أو ثلاثة وعشرون يوما ) أي
إن
كان سبعا أي غالب الطهر بقية الشهر بعد غالب الحيض لأن الشهر العددي لا
يخلو
غالبا عن حيض وطهر
[Masa umum mengalami suci adalah 24 hari] jika haidnya
6 hari [atau 23
hari] jika haidnya 7 hari. Maksudnya, hitungan masa
umum mengalami suci
di setiap bulannya berdasarkan masa
umumnya haid karena pada umumnya
setiap 30 hari (hitungan per
bulan) tidak terlepas dari masa haid dan
suci.
(ولا حد لأكثره) أي الطهر بالإجماع ولذا قال ابن قاسم الغزي في شرح الغاية
فقد
تمكث المرأة دهرها أي أبدها بلا حيض أي كسيدتنا فاطمة عليها السلام
وحكمته عدم
فوات زمن عليها بلا عبادة ولذلك سميت الزهراء وقيل إ ا ولدت وقت
الغروب ونزل
عليها النفاس مجة ثم طهرت وصلت
[Tidak ada batas lama tertentu untuk menentukan masa
paling banyak suci]
berdasarkan ijmak ulama. Oleh karena ini, Ibnu
Qosim al-Ghozi berkata
dalam Syarah Ghoyah, “Terkadang ada
perempuan yang tidak pernah mengalami
haid, seperti Sayyidatina
Fatimah ‘alaiha as-salam.” Hikmah mengapa ia
tidak mengalami
haid sama sekali adalah agar waktu-waktunya selalu terisi
dengan
ibadah. Oleh karena itu, ia dijuluki dengan az-Zahro. Menurut
qiil,
Sayyidatina Fatimah pernah melahirkan anak di waktu ghurub
(terbenamnya
matahari), lalu ia mengalami nifas hanya sebentar saja,
setelah itu ia
suci dan melakukan sholat.
(فرع قال محمد الصبان في كتابه المسمى بإسعاف الراغبين فاطمة تزوجها علي
وهو
ابن إحدى وعشرين سنة وخمسة أشهر وهي بنت خمس عشرة سنة وخمسة أشهر عقب
رجوعهم
من بدر وعليه تكون ولاد ا قبل النبوة بنحو سنة وقيل غير ذلك وتوفيت بعد
أبيها
لستة أشهر على الصحيح ليلة الثلاثاء لثلاث خلون من رمضان سنة إحدى عشرة
ودفنها
علي ليلا وفاطمة كما قال ابن دريد مشتقة من الفطم وهو القطع أي المنع
سميت
بذلك لأن الله تعالى فطمها عن النار كما وردت به الأحاديث فهي فاطمة بمعنى
مفطومة
انتهى
[CABANG]
Muhammad Shoban berkata dalam kitabnya yang berjudul
Is’af Roghibin,
“Fatimah dinikahi oleh Ali yang pada saat itu Ali
masih berumur 21 tahun
5 bulan dan Fatimah berumur 15 tahun dan
5 bulan setelah kepulangan kaum
muslimin dari perang Badar.
Berdasarkan histori ini, Fatimah dilahirkan
sebelum masa kenabian
kurang satu tahun. Ini berbeda dengan pendapat qiil
lain. Menurut
pendapat shohih, Fatimah wafat setelah kewafatan
ayahandanya
selisih 6 bulan. Fatimah wafat pada malam Selasa, yaitu 3
hari
setelah masuknya Bulan Ramadhan tahun 11 Hijriah. Ali
menguburkannya
pada malam tertentu. Kata Fatimah/ فاطمة seperti
yang dikatakan oleh Ibnu
Duraid berasal dari kata ‘ الفطم ’ yang berarti
mencegah. Ia diberi nama
dengan nama fatimah karena Allah
mencegahnya dari neraka, sebagaimana
beberapa hadis telah
menerangkannya. Jadi, kata فاطمة berarti المفطومة
(yang dicegah).”
قال الشرقاوي ولم يعش من أولاد النبي صلى الله عليه وسلّم بعده إلا فاطمة
فإ ا عاشت بعده ستة أشهر انتهى
Syarqowi mengatakan, “Sepeninggal Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa
sallama, anak-anak beliau yang masih hidup hanya
Fatimah karena ia masih
diberi usia 6 bulan setelah kewafatan
beliau.”
واعلم أن سن اليأس من الحيض اثنتان وستون سنة قمرية تقريبية على الصحيح
وهو
المعتمد وقيل ستون وقيل خمسون وهذا باعتبار الغالب فلا ينافي ما صرحوا
به من أنه لا
آخر لسن الحيض فهو ممكن ما دامت حية
Ketahuilah sesungguhnya menurut pendapat shohih
disebutkan bahwa
usia perempuan tidak mengalami haid lagi adalah
sekitar kurang lebih 62
tahun Qomariah. Ini adalah pendapat
muktamad. Menurut qiil, 60 tahun.
Menurut qiil lain, 50 tahun.
Ketetapan ini berdasarkan pertimbangan
umumnya perempuan
sehingga tidak menafikan pernyataan yang dijelaskan
oleh ulama
bahwa tidak ada batasan usia untuk mengalami haid karena
haid
masih mungkin dialami oleh seorang perempuan selama ia masih
hidup.
(أقل النفاس مجة) أي دفعة من الدم، وفي عبارة لحظة أي بقدر ما تلحظه العين
أي إن
ما وجد منه عقب الولادة يكون نفاسا ولو قليلا ولا يوجد أقل من مجة
(وغالبه أربعون
يوما وأكثره ستون يوما ) وذلك باستقراء الشافعي رضي الله عنه
وعبوره سنتين كعبور
الحيض أكثره
[Paling sedikitnya masa nifas adalah sebentar,] yaitu
sekilas dari
keluarnya darah. Menurut ibarat lain menggunakan
lafadz lahdzoh, yaitu
seukuran lamanya sesuatu terlihat oleh mata.
Artinya, darah yang
ditemukan setelah melahirkan berarti darah nifas
meskipun hanya sedikit.
Tidak ada waktu yang lebih pendek
daripada sebentar.
[Masa umumnya nifas adalah 40 hari dan masa paling
banyak/lamanya adalah
60 hari.] Ukuran waktu nifas ini
berdasarkan penelitian Imam Syafii
rodhiallahu ‘anhu. Terlewatnya
nifas selama 60 hari adalah seperti
terlewatnya haid selama 15 hari.
BERLANJUT PADA JILID KE-2