Muqaddimah Kasyifatus Saja
BAGIAN PERTAMA MUKADDIMAH
A. Mukaddimah Syekh Nawawi al-Banteni
من يرد الله به خيرا يفقهه فى الدين (الحديث)
Barang siapa yang diinginkan oleh Allah kebaikan niscaya Dia
akan
memahamkannya di dalam agama. (Hadis)
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan
Penyayang
الحمد لله الذي وفق من شاء من عباده لأداء أفضل الطاعات واكتساب أكمل السعادات
Segala pujian hanya milik Allah yang telah memberikan
taufik-Nya kepada
hamba-hamba yang Dia kehendaki untuk
melakukan ketaatan dan mencari
keberuntungan yang paling
sempurna.
وأشهد أن لا إله إلا الله المتصف بجميع الكمالات وأشهد أن سيدنا محمدا عبده
ورسوله
أفضل المخلوقات صلى الله عليه وسلّم وعلى آله وأصحاب الأنجم النيرات
صلاة
وسلاما دائمين ما دامت الأرض والسموات
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang haq untuk
disembah selain Allah.
Dia adalah Allah yang memiliki segala sifat
kesempurnaan. Dan aku
bersaksi bahwa pemimpin kita, Muhammad,
adalah hamba-Nya, rasul-Nya, dan
makhluk-Nya yang terbaik.
Semoga Allah mencurahkan tambahan rahmat dan
salam kepadanya,
keluarganya, dan para sahabatnya yang bagaikan
bintang-bintang
2
bersinar, dengan curahan rahmat dan salam yang
selalu tercurahkan
atas mereka selama bumi dan langit masih ada.
أما بعد فيقول العبد الفقير المضطر لرحمة ربه العليم الخبير لكثرة التقصير
والمساوي أبو
عبد المعطي محمد نووي بن عمر الجاوي الشافعي مذهبا البنتني
إقليما التناري منشأ ودارا غفر الله ذنوبه وستر في الدارين عيوبه
(Amma Ba’du)
Berkatalah seorang hamba yang sangat membutuhkan
rahmat
Tuhan-nya Yang Maha Mengetahui karena saking banyaknya
kecorobohan dan
kesalahan yang ia lakukan, yaitu ia adalah Abu
Abdul Mu’thi Muhammad
Nawawi bin Umar al-Jawi yang
bermadzhab Syafii, yang berasal dari daerah
Banten, yang lahir di
desa Tanara, Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya
dan menutupi
aib-aibnya di dunia dan akhirat;
هذه تقييدات نافعة إن شاء الله تعالى على المختصر الملقب بسفينة النجا في أصول
الدين
والفقه للشيخ العالم الفاضل سالم بن سمير الحضرمي إقليما والبتاوي وفاة نور
الله
ضريحه تتمم مسائله وتفك مشكله وتفصل مجمله
Kitab ini adalah catatan-catatan bermanfaat, in syaa Allah,
atas kitab
ringkasan yang berjudul Safinatu an-Naja Fii Ushul ad-
Diin Wa al-Fiqhi
karya Syeh al-Alim al-Fadhil Salim bin Sumair
yang berasal dari daerah
Hadrami (diambil dari Hadramaut, Yaman)
dan wafat di daerah Betawi1,
Semoga Allah menyinari kuburannya.
Kitab ini akan melengkapi
masalah-masalah dalam kitab Safinatu an-
Naja, memperjelas
keterangan-keterangan sulitnya, dan merinci
pernyataan-pernyataan
umumnya.
وضعتها لتكون تذكرة لنفسي وللقاصرين مثلي من أبناء جنسي وسميتها (كاشفة السجا
في
شرح سفينة النجا) وأوضحته بالتراجم بالفصل وغيره اقتداء بكتاب الله تعالى في
1 Batavia atau yang sekarang dikenal dengan Jakarta.
كونه مترجما مفصلا سورا سورا ولأنه أبعث على الدرس والتحصيل منه وأقحمت فيه
فصل
الصيام إن شاء الله تعالى ليزيد النفع على العوام بعون الملك العلام وجعلته
كهيئة
المتن مع الشرح في المشابكة لتوافق صورة الفرع صورة الأصل فإن شرط
المرافقة الموافقة
Aku menyusun syarah yang berisi catatan-catatan ini dengan
tujuan
mengingatkan diriku sendiri dan orang-orang bodoh sepertiku.
Aku memberi
judul syarah ini dengan ‘Kasyifatu as-Saja Fi Syarhi
Safinati an-Naja.’
Dalam syarah ini, aku menerangkan isi kitab
Safinatu an-Naja dalam bentuk
susunan yang terdiri dari fasal-fasal
dan lain-lainnya (spt; tanbih,
far’un, faedah, khotimah, dll) dengan
tujuan mengikuti [bentuk susunan]
al-Quran yang juga diterangkan
dan ditampilkan dalam bentuk fasal dan
surat demi surat dan dengan
tujuan agar lebih mudah untuk dipelajari dan
dipahami. Aku
memasukkan fasal puasa di dalam kitab syarah-ku ini, in
syaa Allah,
agar lebih memberikan tambahan manfaat kepada orang-orang
awam.
Aku menyusun syarah kitab Safinah an-Naja ini dengan
perantara
pertolongan Allah Yang Maha Merajai dan Mengetahui.
Aku menyusunnya
dengan bentuk susunan sebagaimana umumnya,
yakni, seperti susunan sebuah
kitab matan dengan kitab syarahnya
dari segi hubungannya, agar bentuk
cabang sesuai dengan bentuk
asalnya, karena syarat tabik atau sesuatu
yang mengiringi harus
sesuai dengan matbuk atau sesuatu yang diiringi.
نسأله سبحانه تبارك وتعالى أن يعيننا على إكمالها وييسر الأسباب في افتتاحها
واختتامها وما حملني على جمعها إلا رجاء دعوة رجل صالح ينتفع منها بمسألة فيعود
نفعها علي في قبري لحديث إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث صدقة جارية أو
علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له وأنا وإن كنت لست أهلا لهذا الشأن والحال قصدت
التشبه بالرجال لأفوز بصحبتي إياهم لما ورد في الخبر من تشبه بقوم فهو منهم وأردت
الغوص في محبتهم لأحشر معهم لحديث البخاري يحشر المرء مع من أحب
Aku meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semoga
Dia menolongku
menyelesaikan kitab Kasyifatu as-Saja ini dan
memudahkan
langkah-langkahku untuk mengawali dan
mengakhirinya. Tidak ada hal yang
memotivasiku untuk menyusun
kitab ini kecuali hanya mengharapkan doa-doa
dari hamba-hamba
sholih yang mengambil manfaat dari satu masalah yang
terdapat
dalam kitab ini, sehingga manfaatnya pun akan kembali kepadaku
di
dalam kuburanku, karena berdasarkan hadis, “Ketika anak cucu
Adam
telah meninggal dunia maka amalnya telah terputus kecuali 3
(tiga)
perkara, yaitu shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat, dan
anak sholih
yang selalu mendoakan,” meskipun aku sendiri
sebenarnya bukanlah ahli
atau cakap dalam perihal menyusun kitab.
Aku hanya berniat ingin meniru
para ulama agar aku mendapatkan
keberuntungan sebab bergabung dengan
mereka, karena berdasarkan
hadis, “Barang siapa meniru suatu kaum maka ia
termasuk dari
golongan mereka.” Aku ingin menyelam ke dalam [lautan]
mencintai
mereka agar aku kelak dikumpulkan bersama mereka, karena
berdasarkan
hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori, “Seseorang akan
dikumpulkan bersama
orang-orang yang ia cintai.”
وينبغي لمن وقف على هفوة أن يصلحها بعد التأمل نسأل الله تعالى أن يبدل حالنا إلى
أحسن الأحوال وأن يجعلنا ممن تسعى إليه الناس لأخذ العلم لا لحظوظ الدنيا الفانية
وأن يمتعنا بالنظر إلى وجهه الكريم في الدار الباقية
Bagi siapapun yang menemukan kesalahan dalam kitab ini
hendaklah ia
memperbaiki kesalahan tersebut setelah beranganangan
dan berpikir keras
dan cerdas.
Aku meminta kepada Allah semoga Dia mengganti keadaanku
menjadi
keadaan yang lebih baik, semoga Dia menjadikanku
termasuk orang yang
diikuti oleh orang-orang lain karena tujuan
ingin mengambil ilmu
[dariku], bukan karena ingin menghasilkan
tujuan-tujuan duniawi yang
fana, dan semoga Dia nanti
menganugerahiku dengan anugerah melihat
Dzat-Nya Yang Mulia di
akhirat yang kekal.