Zakat dan Hukumnya
KITAB ZAKAT
Zakat harta, fitrah, hewan, perdagangan, mata uang, emas perak
Nama kitab: Terjemah Kitab Minhajut Thalibin)
Judul kitab asal: Minhaj At
KITAB ZAKAT
Zakat harta, fitrah, hewan, perdagangan, mata uang, emas perak
Nama kitab: Terjemah Kitab Minhajut Thalibin)
Judul kitab asal: Minhaj Ath-Thalibin, Minhaj Al-Talibin wa Umdah al-Muftin ( كتاب منهاج الطالبين وعمدة المفتين في الفقه)
Pengarang: Abu Syaraf An-Nawawi
Nama yang dikenal di Arab: Muhyiddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf bin Murri
AN NAWAWI
Wafat: w. 676 H),
Penerjemah:
Bidang studi: Fiqih
Daftar isi
كتاب الزكاة
باب زكاة الحيوان
إنما تجب منه في النعم وهي الإبل والبقر والغنم لا الخيل والرقيق والمتولد من غنم وظباء ولا شيء في الإبل حتى تبلغ خمسا ففيها شاة وفي عشر شاتان وخمس عشرة ثلاث وعشرين أربع وخمس وعشرين بنت مخاض وست وثلاثين بنت لبون وست وأربعين حقة وإحدى وستين جذعة وست سبعين بنتا لبون وإحدى وتسعين حقتان ومائة وإحدى وعشرين ثلاث بنات لبون ثم في كل أربعين بنت لبون وكل خمسين حقة وبنت المخاض لها سنة واللبون سنتان والحقة ثلاث والجذعة أربع والشاة جذعة ضان لها سنة وقيل: ستة أشهر أو ثنية معزلها سنتان وقيل: سنة والأصح أنه مخير بينهما ولا يتعين غالب غنم البلد وأنه يجزىء الذكر وكذا بعير الزكاة عن دون خمس وعشرين فإن عدم بنت المخاض فابن لبون والمعيبة كمعدومة ولا يكلف كريمة لكن تمنع ابن لبون في الأصح ويؤخذ
الحق عن بنت مخاض لا لبون في الأصح ولو اتفق فرضان كمائتي بعير فالمذهب لا يتعين أربع حقوق بل هن أو خمس بنات لبون فإن وجد بماله أحدهما وإلا أخذ وإلا فله تحصيل ما شاء وقيل: يجب الأغبط للفقراء وإن وجدهما فالصحيح تعين الأغبط ولا يجزىء غيره إن دلس أو قصر الساعي وإلا فيجزىء والأصح وجوب قدر التفاوت ويجوز إخراجه دراهم وقيل: يتعين تحصيل شقص به ومن لزمه بنت مخاض فعدمها وعنده بنت لبون دفعها وأخذ شاتين وعشرين درهما أو بنت لبون فعدمها دفع بنت مخاض مع شاتين أو عشرين درهما أو حقة وأخذ شاتين أو عشرين درهما والخيار في الشاتين والدراهم لدافعها وفي الصعود والنزول للمالك في الأصح إلا أن تكون إبله معيبة وله صعود درجتين وأخذ جبرانين ونزوله درجتين مع جبرانين بشرط تعذر درجة في الأصح ولا يجوز أخذ جبران مع ثنية بدل جذعة على أحسن الوجهين.
قلت: الأصح عند الجمهور الجواز والله أعلم ولا تجزىء شاة وعشرة دراهم وتجزي شاتان وعشرون لجبرانين ولا البقر حتى تبلغ ثلاثين ففيها تبيع ابن سنة ثم في كل ثلاثين تبيع وكل أربعين مسنة لها سنتان وإلا الغنم حتى تبلغ أربعين فشاة جذعة ضأن أو ثنية معزوفي مائة وإحدى وعشرين شاتان ومائتين وواحدة ثلاث وأربعمائة أربع ثم في كل مائة شاة.
KITAB ZAKAT
Zakat Hewan
Zakat hewan hanya wajib untuk hewan ternak, yaitu: unta, sapi, dan kambing. Tidak wajib untuk kuda,
hamba/budak, dan hewan yang lahir dari (persilangan) kambing dengan kijang.
Tidak ada zakat bagi unta melainkan sudah mencapai lima ekor. Zakat untuk:
5 (lima) ekor unta : 1 (satu) domba (betna umur satu tahun);
10 (sepuluh) ekor : 2 (dua) domba;
15 (lima belas) ekor : 3 (tga) domba;
20 (dua puluh) ekor : 4 (empat) domba;
25 (dua puluh lima) ekor : 1 (satu) bintu makhadh (anak unta betna umur satu tahun);
36 (tga puluh enam) ekor : 1 (satu) bintu labun (anak unta betna umur dua tahun);
46 (empat puluh enam) ekor : 1 (satu) hiqqah (unta betna umur tga tahun);
61 (enam puluh satu) ekor : 1 (satu) jadza’ah (unta betna umur empat tahun);
76 (tujuh puluh enam) ekor : 2 (dua) bintu labun;
91 (sembilan puluh satu) ekor : 2 (dua) hiqqah;
121 (seratus dua puluh satu) ekor : 3 (tga) bintu labun;
kemudian setap 40 (empat puluh) ekor : 1 (satu) bintu labun,
dan setap 50 (lima puluh) ekor : 1 (satu) hiqqah.
Bintu makhadh: unta betina umur satu tahun, labun: dua tahun, hiqqah: tga tahun, jadza’ah: empat tahun. Domba yang wajib: anak domba betna umur satu tahun dan dikatakan: umur enam bulan , atau
kambing kacang betna umur dua tahun dan dikatakan: umur satu tahun. Menurut pendapat yang ashah:
boleh memilih antara keduanya (domba atau kambing kacang), (zakat yang dikeluarkan) tdak ditentukan oleh jenis kambing yang umum di negerinya429, kambing jantan juga mencukupi, demikian juga (mencukupi) satu unta untuk zakat kurang dari dua puluh lima ekor430.
Zakat Hewan
Zakat hewan hanya wajib untuk hewan ternak, yaitu: unta, sapi, dan kambing. Tidak wajib untuk kuda,
hamba/budak, dan hewan yang lahir dari (persilangan) kambing dengan kijang.
Tidak ada zakat bagi unta melainkan sudah mencapai lima ekor. Zakat untuk:
5 (lima) ekor unta : 1 (satu) domba (betna umur satu tahun);
10 (sepuluh) ekor : 2 (dua) domba;
15 (lima belas) ekor : 3 (tga) domba;
20 (dua puluh) ekor : 4 (empat) domba;
25 (dua puluh lima) ekor : 1 (satu) bintu makhadh (anak unta betna umur satu tahun);
36 (tga puluh enam) ekor : 1 (satu) bintu labun (anak unta betna umur dua tahun);
46 (empat puluh enam) ekor : 1 (satu) hiqqah (unta betna umur tga tahun);
61 (enam puluh satu) ekor : 1 (satu) jadza’ah (unta betna umur empat tahun);
76 (tujuh puluh enam) ekor : 2 (dua) bintu labun;
91 (sembilan puluh satu) ekor : 2 (dua) hiqqah;
121 (seratus dua puluh satu) ekor : 3 (tga) bintu labun;
kemudian setap 40 (empat puluh) ekor : 1 (satu) bintu labun,
dan setap 50 (lima puluh) ekor : 1 (satu) hiqqah.
Bintu makhadh: unta betina umur satu tahun, labun: dua tahun, hiqqah: tga tahun, jadza’ah: empat tahun. Domba yang wajib: anak domba betna umur satu tahun dan dikatakan: umur enam bulan , atau
kambing kacang betna umur dua tahun dan dikatakan: umur satu tahun. Menurut pendapat yang ashah:
boleh memilih antara keduanya (domba atau kambing kacang), (zakat yang dikeluarkan) tdak ditentukan oleh jenis kambing yang umum di negerinya429, kambing jantan juga mencukupi, demikian juga (mencukupi) satu unta untuk zakat kurang dari dua puluh lima ekor430.
Jika tdak ada bintu makhadh, maka ibnu labun (unta jantan umur dua tahun). Bintu makhadh yang cacat
disamakan dengan kondisi tdak ada. Tidak dibebani (bintu makhad) yang pilihan431, tetapi (jika ada bintu makhad pilihan), maka tdak dapat digant ibnu labun menurut pendapat yang ashah. iqq (unta jantan umur tga tahun) bisa menggantkan bintu makhadh, tdak bisa menggantkan bintu labun
menurut pendapat yang ashah.
disamakan dengan kondisi tdak ada. Tidak dibebani (bintu makhad) yang pilihan431, tetapi (jika ada bintu makhad pilihan), maka tdak dapat digant ibnu labun menurut pendapat yang ashah. iqq (unta jantan umur tga tahun) bisa menggantkan bintu makhadh, tdak bisa menggantkan bintu labun
menurut pendapat yang ashah.
Seandainya bersesuaian antara dua kewajiban sepert pada kasus 200 (dua ratus ekor) unta, maka menurut pendapat madzhab: tdak ditentukan harus empat hiqqah, akan tetapi boleh empat hiqqah atau lima bintu labun. Jika dalam hartanya didapat salah satu dari keduanya, maka yang didapat itulah yang diambil (sebagai zakat); jika tdak ada, maka boleh baginya untuk mendapatkan yang sesuai kehendaknya (apakah mau hiqqah atau bintu labun)432 dan dikatakan: dia wajib mendapatkan yang paling bermanfaat433 bagi kaum fakir. Jika (dalam hartanya) didapat keduanya, maka menurut pendapat yang shahih: diambil yang paling bermanfaat, dan yang selain itu tdak mencukupi jika pemiliknya curang (dalam memberikannya)434 atau petugas zakatnya lalai; jika tdak demikian, maka mencukupi. Dan menurut pendapat yang ashah: (pemilik) tetap wajib memberikan selisih harganya435, dan boleh diberikan dalam bentuk uang; dan dikatakan: selisih harga itu harus dalam bentuk unta436.
Barangsiapa yang wajib memberikan bintu makhadh tetapi tdak mendapatnya, sedangkan dia punya bintu labun, maka dia berikan bintu labun itu dan dia mengambil (kembalian) dua domba atau sepuluh dirham.
Barangsiapa yang wajib memberikan bintu makhadh tetapi tdak mendapatnya, sedangkan dia punya bintu labun, maka dia berikan bintu labun itu dan dia mengambil (kembalian) dua domba atau sepuluh dirham.
Atau wajib memberikan bintu labun tetapi tdak mendapatnya, maka dia berikan bintu makhadh ditambah dua domba atau sepuluh dirham; atau dia berikan hiqqah dan dia mengambil (kembalian) dua domba atau sepuluh dirham. Pilihan dua domba atau dua puluh dirham adalah bagi yang memberikannya437; dan (pilihan) naik atau turun adalah untuk pemilik (harta) menurut pendapat yang ashah, kecuali untanya dalam keadaan cacat438.
Pemilik boleh memilih naik dua tngkat dan mengambil dua kembalian; dan boleh turun dua tngkat
digabung dua tambahan; dengan syarat ada kesulitan (naik atau turun) satu tngkat menurut pendapat yang ashah. Tidak boleh mengambil kembalian jika dia memberikan tsaniyyah (unta betna umur lima tahun) sebagai penggant jadza’ah menurut yang terbaik dari dua wajah/pendapat. Pendapatku: menurut pendapat yang ashah bagi mayoritas ulama: boleh; wallahu a’lam. Satu domba dan sepuluh dirham tdak mencukupi (untuk satu kembalian); sedangkan dua domba dan dua puluh dirham mencukupi untuk dua kembalian.
digabung dua tambahan; dengan syarat ada kesulitan (naik atau turun) satu tngkat menurut pendapat yang ashah. Tidak boleh mengambil kembalian jika dia memberikan tsaniyyah (unta betna umur lima tahun) sebagai penggant jadza’ah menurut yang terbaik dari dua wajah/pendapat. Pendapatku: menurut pendapat yang ashah bagi mayoritas ulama: boleh; wallahu a’lam. Satu domba dan sepuluh dirham tdak mencukupi (untuk satu kembalian); sedangkan dua domba dan dua puluh dirham mencukupi untuk dua kembalian.
Tidak ada kewajiban zakat bagi sapi hingga mencapai tga puluh ekor, maka untuk: 30 (tga puluh) ekor : satu tabi’ anak sapi jantan umur satu tahun, kemudian setap 30 (tga puluh) ekor : satu tabi’, dan setap 40 (empat puluh) ekor : satu musinnah (sapi betna umur dua tahun). Tidak ada kewajiban zakat bagi kambing hingga mencapai empat puluh ekor; maka untuk:
40 (empat puluh ekor) : satu domba umur satu tahun atau satu kambing kacang betna umur dua tahun,
121 (seratus dua puluh satu) ekor : dua domba,
201 (dua ratus satu) ekor : tga domba,
40 (empat puluh ekor) : satu domba umur satu tahun atau satu kambing kacang betna umur dua tahun,
121 (seratus dua puluh satu) ekor : dua domba,
201 (dua ratus satu) ekor : tga domba,
400 (empat ratus) ekor : empat domba, kemudian setap 100 (seratus) ekor : satu domba.
فصل
إن اتحد نوع الماشية أخذ الفرض منه فلو أخذ عن ضأن معزا وعكسه جاز في الأصح بشرط رعاية القيمة وإن اختلف كضأن ومعز ففي قول يؤخذ من الأكثر فإن استويا فالأغبط والأظهر أنه يخرج ما شاء مقسطا عليهما بالقيمة فإن كان ثلاثون عنزا وعشر نعجات أخذ عنزا أو نعجت بقيمة ثلاث أرباع عنز وربع نعجة ولا تؤخذ مريضة ولا معيبة إلا من مثلها ولا ذكرا إلا إذا وجب وكذا لو تمحضت ذكورا في الأصح وفي الصغار وصغير في الجديد ولا ربي وأكولة وحامل وخيار إلا برضا المالك ولو اشترك أهل الزكاة في ماشية زكيا كرجل
وكذا لو خلطا مجاورة بشر أن لا تتميز في المشرب والمسرح والمراح وموضع الحلب وكذا الراعي والفحل في الأصح لا نية الخلطة في الأصح والأظهر تأثير خلطة الثمر وللزرع والنقد وعرض التجارة بشرط أن لا يتميز الناطور والجرين والد كان والحارس ومكان الحفظ ونحوها ولو وجب زكاة الماشية شرط إن مضى الحول في ملكه لكن ما نتج من نصاب يزكي بحوله ولا يضم المملوك بشراء وغيره في الحول فلو ادعى النتاج بعد الحول صدق فإن اتهم حلف ولو زال ملكه في الحول فعاد أو بادل بمثله استأنف وكونها سائمة فإن علفت معظم الحول فلا زكاة وإلا فالأصح إن علفت قدرا تعيش بدونه بلا ضرر بين وجبت وإلا فلا ولو سامت بنفسها أو اعتلفت السائمة أو كانت عوامل في حرث ونضح ونحوه فلا زكاة في الأصح وإذا وردت ماء أخذت زكاتها عنده وإلا فعند بيوت أهلها ويصدق المالك في عددها إن كان ثقة وإلا فتعد عند مضيق. والله أعلم.
إن اتحد نوع الماشية أخذ الفرض منه فلو أخذ عن ضأن معزا وعكسه جاز في الأصح بشرط رعاية القيمة وإن اختلف كضأن ومعز ففي قول يؤخذ من الأكثر فإن استويا فالأغبط والأظهر أنه يخرج ما شاء مقسطا عليهما بالقيمة فإن كان ثلاثون عنزا وعشر نعجات أخذ عنزا أو نعجت بقيمة ثلاث أرباع عنز وربع نعجة ولا تؤخذ مريضة ولا معيبة إلا من مثلها ولا ذكرا إلا إذا وجب وكذا لو تمحضت ذكورا في الأصح وفي الصغار وصغير في الجديد ولا ربي وأكولة وحامل وخيار إلا برضا المالك ولو اشترك أهل الزكاة في ماشية زكيا كرجل
وكذا لو خلطا مجاورة بشر أن لا تتميز في المشرب والمسرح والمراح وموضع الحلب وكذا الراعي والفحل في الأصح لا نية الخلطة في الأصح والأظهر تأثير خلطة الثمر وللزرع والنقد وعرض التجارة بشرط أن لا يتميز الناطور والجرين والد كان والحارس ومكان الحفظ ونحوها ولو وجب زكاة الماشية شرط إن مضى الحول في ملكه لكن ما نتج من نصاب يزكي بحوله ولا يضم المملوك بشراء وغيره في الحول فلو ادعى النتاج بعد الحول صدق فإن اتهم حلف ولو زال ملكه في الحول فعاد أو بادل بمثله استأنف وكونها سائمة فإن علفت معظم الحول فلا زكاة وإلا فالأصح إن علفت قدرا تعيش بدونه بلا ضرر بين وجبت وإلا فلا ولو سامت بنفسها أو اعتلفت السائمة أو كانت عوامل في حرث ونضح ونحوه فلا زكاة في الأصح وإذا وردت ماء أخذت زكاتها عنده وإلا فعند بيوت أهلها ويصدق المالك في عددها إن كان ثقة وإلا فتعد عند مضيق. والله أعلم.
Tata Cara Mengeluarkan Zakat
Jika hewan ternaknya sejenis, maka zakat fardhunya diambil dari jenis itu. Seandainya dari ternak domba
diambil kambing kacang atau sebaliknya, maka hal itu boleh menurut pendapat yang ashah dengan syarat
menjaga kesamaan harganya.
Jika (hewan ternaknya) berbeda jenis sepert domba dan kambing kacang, maka dalam sebuah
qaul/pendapat: zakatnya diambil dari jenis yang paling banyak jumlahnya, jika jumlahnya sama, maka dipilih
yang paling bermanfaat.
Sedangkan menurut pendapat yang adhhar: pemilik memberikan zakat dari jenis yang dia kehendaki
berdasarkan keadilan harganya; (misal:) jika hartanya adalah 30 (tga puluh) ekor kambing kacang betna
dan 10 (sepuluh) ekor domba betna, maka diambil satu kambing kacang atau satu domba dengan harga: ¾
(tga perempat) kambing kacang betna ditambah (seperempat) domba betna.
Dan tdak diambil ternak yang sakit dan tdak juga yang cacat kecuali dari harta ternak yang sepert itu (sakit
atau cacat). Tidak diambil yang jantan kecuali jika memang wajib. Demikian juga (diambil yang jantan)
seandainya semua ternaknya adalah jantan menurut pendapat yang ashah. Untuk hewan ternak yang kurus:
diambil betna yang kurus menurut qaul jadid. Dan tdak diambil betna yang baru lahir dan yang baru bisa
makan, dan (tdak pula) yang hamil dan pilihan kecuali dengan ridho/kerelaan pemiliknya.
Seandainya dua orang berserikat/bersama-sama dalam kepemilikan hewan ternak, maka keduanya
membayar zakat sepert satu orang. Demikian juga seandainya seandainya hewan ternaknya bercampur
karena bertetangga dengan syarat tdak terpisah tempat minumnya, tempat berkumpulnya (untuk digiring
ke tempat penggembalaan), tempat tdurnya di malam hari, tempat memerah susunya, demikian juga
penggembalanya dan pejantannya menurut pendapat yang ashah; dan tdak (disyaratkan) niat
mencampurkan menurut pendapat yang ashah.
Menurut pendapat yang adhhar: percampuran harta buah-buahan, tanaman, emas dan perak, dan harta
perniagaan dengan syarat tdak terpisah: penjaganya, tempat penjemurannya; dan tokonya, penjaganya,
gudangnya, dan yang semisalnya.
Untuk wajibnya zakat ternak ada dua syarat439:
1. Berlalunya masa haul dalam kepemilikannya. Akan tetapi ternak yang dilahirkan dari induk (setelah
mencapai) nishab (sebelumnya) ikut dizakat pada haul induknya tersebut. ewan dari membeli dan
selainnya tdak digabungkan dengan yang telah dimiliki dalam haul. Seandainya (pemilik) mengaku
ternaknya lahir sesudah haul, maka pengakuannya dibenarkan. Jika pemilik dicurigai (berdusta), maka
pemilik itu (sunnah) disuruh bersumpah. Seandainya hilang kepemilikannya dalam masa haul, kemudian
kembali memilikinya atau dia gant dengan yang sejenisnya, maka hitungan haul dimulai lagi dari awal.
2. Keadaannya adalah digembalakan. Jika ternak itu diberi makan pada sebagian besar masa haulnya,
maka tdak wajib zakat; jika tdak demikian, maka menurut pendapat yang ashah: jika diberi makan
sekedarnya, dan ternak tetap hidup meskipun tanpa makanan yang diberikan itu tanpa ada bahaya
yang nyata, maka wajib zakat; jika tdak demikian440, maka tdak wajib.
Jika hewan ternaknya sejenis, maka zakat fardhunya diambil dari jenis itu. Seandainya dari ternak domba
diambil kambing kacang atau sebaliknya, maka hal itu boleh menurut pendapat yang ashah dengan syarat
menjaga kesamaan harganya.
Jika (hewan ternaknya) berbeda jenis sepert domba dan kambing kacang, maka dalam sebuah
qaul/pendapat: zakatnya diambil dari jenis yang paling banyak jumlahnya, jika jumlahnya sama, maka dipilih
yang paling bermanfaat.
Sedangkan menurut pendapat yang adhhar: pemilik memberikan zakat dari jenis yang dia kehendaki
berdasarkan keadilan harganya; (misal:) jika hartanya adalah 30 (tga puluh) ekor kambing kacang betna
dan 10 (sepuluh) ekor domba betna, maka diambil satu kambing kacang atau satu domba dengan harga: ¾
(tga perempat) kambing kacang betna ditambah (seperempat) domba betna.
Dan tdak diambil ternak yang sakit dan tdak juga yang cacat kecuali dari harta ternak yang sepert itu (sakit
atau cacat). Tidak diambil yang jantan kecuali jika memang wajib. Demikian juga (diambil yang jantan)
seandainya semua ternaknya adalah jantan menurut pendapat yang ashah. Untuk hewan ternak yang kurus:
diambil betna yang kurus menurut qaul jadid. Dan tdak diambil betna yang baru lahir dan yang baru bisa
makan, dan (tdak pula) yang hamil dan pilihan kecuali dengan ridho/kerelaan pemiliknya.
Seandainya dua orang berserikat/bersama-sama dalam kepemilikan hewan ternak, maka keduanya
membayar zakat sepert satu orang. Demikian juga seandainya seandainya hewan ternaknya bercampur
karena bertetangga dengan syarat tdak terpisah tempat minumnya, tempat berkumpulnya (untuk digiring
ke tempat penggembalaan), tempat tdurnya di malam hari, tempat memerah susunya, demikian juga
penggembalanya dan pejantannya menurut pendapat yang ashah; dan tdak (disyaratkan) niat
mencampurkan menurut pendapat yang ashah.
Menurut pendapat yang adhhar: percampuran harta buah-buahan, tanaman, emas dan perak, dan harta
perniagaan dengan syarat tdak terpisah: penjaganya, tempat penjemurannya; dan tokonya, penjaganya,
gudangnya, dan yang semisalnya.
Untuk wajibnya zakat ternak ada dua syarat439:
1. Berlalunya masa haul dalam kepemilikannya. Akan tetapi ternak yang dilahirkan dari induk (setelah
mencapai) nishab (sebelumnya) ikut dizakat pada haul induknya tersebut. ewan dari membeli dan
selainnya tdak digabungkan dengan yang telah dimiliki dalam haul. Seandainya (pemilik) mengaku
ternaknya lahir sesudah haul, maka pengakuannya dibenarkan. Jika pemilik dicurigai (berdusta), maka
pemilik itu (sunnah) disuruh bersumpah. Seandainya hilang kepemilikannya dalam masa haul, kemudian
kembali memilikinya atau dia gant dengan yang sejenisnya, maka hitungan haul dimulai lagi dari awal.
2. Keadaannya adalah digembalakan. Jika ternak itu diberi makan pada sebagian besar masa haulnya,
maka tdak wajib zakat; jika tdak demikian, maka menurut pendapat yang ashah: jika diberi makan
sekedarnya, dan ternak tetap hidup meskipun tanpa makanan yang diberikan itu tanpa ada bahaya
yang nyata, maka wajib zakat; jika tdak demikian440, maka tdak wajib.
Jika ternak itu keluar ke tempat penggembalaan dengan sendirinya, atau makan (dengan sendirinya);
atau ada pelayan/pekerja di tempat air (untuk mengambilkan air minum) dan semacamnya, maka tdak
wajib zakat menurut pendapat yang ashah.
Dan apabila ternak itu mendatangi air, maka diambil zakatnya di tempat air itu; jika tdak demikian, maka
(diambil) di rumah pemiliknya.
Dalam hal jumlahnya, maka pengakuan pemilik dibenarkan jika pemilik itu seorang yang terpercaya; jika
tdak demikian, maka dihitung di jalan sempit441.
Zakat Tanaman
atau ada pelayan/pekerja di tempat air (untuk mengambilkan air minum) dan semacamnya, maka tdak
wajib zakat menurut pendapat yang ashah.
Dan apabila ternak itu mendatangi air, maka diambil zakatnya di tempat air itu; jika tdak demikian, maka
(diambil) di rumah pemiliknya.
Dalam hal jumlahnya, maka pengakuan pemilik dibenarkan jika pemilik itu seorang yang terpercaya; jika
tdak demikian, maka dihitung di jalan sempit441.
باب زكاة النبات
تختص بالقوت وهو من الثمار الرطب والعنب ومن الحب الحنطة والشعير والأرز والعدس وسائر المقتات
اختيارا وفي القديم تجب في الزيتون والزعفران والورس والقرطم والعسل ونصابه خمسة أوسق وهي ألف وستمائة رطل بغدادية وبالدمشقي ثلثمائة وستة وأربعون رطلا وثنتان. قلت: الأصح ثلثمائة واثنان وأربعون وستة أسباع رطل لأن الأصح أن رطل بغداد مائة وثمانية وعشرين درهما وأربعة أسباع درهم وقيل: بلا أسباع وقيل: ثلاثون والله
تختص بالقوت وهو من الثمار الرطب والعنب ومن الحب الحنطة والشعير والأرز والعدس وسائر المقتات
اختيارا وفي القديم تجب في الزيتون والزعفران والورس والقرطم والعسل ونصابه خمسة أوسق وهي ألف وستمائة رطل بغدادية وبالدمشقي ثلثمائة وستة وأربعون رطلا وثنتان. قلت: الأصح ثلثمائة واثنان وأربعون وستة أسباع رطل لأن الأصح أن رطل بغداد مائة وثمانية وعشرين درهما وأربعة أسباع درهم وقيل: بلا أسباع وقيل: ثلاثون والله
أعلم. ويعتبر تمرا أو زبيبا ان تتمر وتزبب وإلا فرطبا وعنبا والحب مصفى من تبنه
وما ادخر في قشره كالأرز والعلس فعشرة أوسق ولا يكمل جنس بجنس ويضم النوع إلى
النوع ويخرج من كل بقسطه فإن عسر أخرج الوسط ويضم العلس إلى الحنطة لأنه نوع منها
والسلت جنس مستقل وقيل: شعير وقيل: حنطة ولا يضم ثمر عام وزرعه إلى آخر ويضم ثمر
العام بعضه إلى بعض وإن اختلف إدراكه وقيل: إن طلع الثاني بعد جذاذ الأول لم يضم
وزرعا العام يضمان والأظهر اعتبار وقوع حصاديهما في سنة وواجب ما شرب بالمطر أو
عروقه لقربه من الماء من ثمر وزرع العشر وما سقى بنضح أو دولاب أو بماء اشتراه
نصفه والقنوات كالمطر على الصحيح وما سقى بهما سواء ثلاثة أرباعه فإن غلب أحدهما
ففي قول يعتبر هو والأظهر يسقط باعتبار عيش الزرع ونمائه وقيل: بعدد السقيات وتجب
ببدو صلاح الثمر واشتداد الحب ويسن خرص أثرا إذا بدا صلاحه على مالكه والمشهور
إدخال جميعه في الخرص وأنه يكفي خارص وشرطه العدلة وكذا الحرية والذكورة في الأصح
فإذا خرص فإن الأظهر أن حق الفقراء ينقطع من عين الثمر ويصير في ذمة المالك التمر
والزبيب ليخرجهما بعد جفافه ويشترط التصريح بتضمينه وقبول المالك على المذهب
وقيل: ينقطع بنفس الخرص فإذا ضمن جاز تصرفه في جميع المخروص بيعا وغيره ولو ادعى
هلاك المخروص بسبب خفي كسرقة أو ظاهر عرف صدق بيمينه فإن لم يعرف الظاهر طولب
ببينة على الصحيح ثم يصدق بيمينه في الهلاك به ولو ادعى حيف الخارص أو غلطه بما
يبعد لم يقبل أو بمحتمل قبل في الأصح.
Zakat Tanaman
(Zakat tanaman) khusus untuk makanan pokok. Dari buah-buahan: kurma dan anggur; dari biji-bijian:
gandum, jelai/jewawut, padi, adas, dan seluruh biji-bijian yang dipilih menjadi makanan pokok.
Dalam qaul qadim: wajib zakat untuk zaitun, za’faran (kunyit), wars442, qirthim, dan madu.
Nishabnya: lima wasaq (653 kg)443; yaitu: seribu enam ratus rithl Baghdad; dengan ukuran rithl Damaskus:
tga ratus empat puluh enam ditambah dua pertga rithl.
Pendapatku: menurut pendapat yang ashah: tga ratus empat puluh dua ditambah enam pertujuh rithl;
karena menurut pendapat yang ashah: rithl Baghdad: seratus dua puluh delapan ditambah empat pertujuh
dirham, dan dikatakan: tanpa empat pertujuh. Dan dikatakan: tga puluh; wallahu a’lam.
(Nishab itu) ditmbang dalam bentuk tamar (kurma kering) atau kismis (anggur kering) jika menjadi tamar
atau kismis. Jika tdak demikian, maka (ditmbang dalam) ruthab (kurma segar) atau anggur. Biji-bijian
(ditmbang) dalam keadaan bersih dari jeraminya. Biji-bijian yang disimpan dengan kulitnya sepert padi
dan ‘alas (jenis gandum) maka nishabnya sepuluh wasaq (1306 kg).
Satu tanaman tdak menyempurnakan (nishab) tanaman lain444. Sedangkan jenis (dalam satu tanaman)
dikumpulkan dengan jenis yang lain445, dan dibayarkan zakatnya berdasarkan keadilan tmbangannya (antara
dua jenis itu); jika hal itu sulit, maka dibayarkan dari jenis yang pertengahan. ‘Alas digabungkan dengan
gandum, karena ‘alas termasuk jenis gandum; sedangkan sult adalah jenis tersendiri, dan dikatakan:
termasuk jelai, dan dikatakan: termasuk gandum.
Dan tdak digabungkan buah atau tanaman pada suatu tahun dengan (buah atau tanaman) pada tahun yang
lain. Dan digabungkan sebagian buah dengan sebagian yang lain pada satu tahun yang sama meskipun
berbeda-beda waktu matangnya; dan dikatakan: jika muncul (buah) yang kedua setelah berhent/terputus
masa yang pertama, maka tdak digabungkan.
Dan digabungkan dua masa tanam pada tahun yang sama. Menurut pendapat yang adhhar: (kesamaan
tahun) dilihat berdasarkan waktu panennya dalam satu tahun.
Kewajiban zakat buah dan tanaman yang diairi oleh hujan atau diairi oleh akarnya karena dekat dengan air:
sepersepuluh; dan yang diairi dengan menyiram atau dengan mesin atau dengan membeli air: setengahnya
(seperduapuluh). Air sungai/saluran air hukumnya sepert hujan menurut pendapat yang shahih.
(Zakat tanaman) khusus untuk makanan pokok. Dari buah-buahan: kurma dan anggur; dari biji-bijian:
gandum, jelai/jewawut, padi, adas, dan seluruh biji-bijian yang dipilih menjadi makanan pokok.
Dalam qaul qadim: wajib zakat untuk zaitun, za’faran (kunyit), wars442, qirthim, dan madu.
Nishabnya: lima wasaq (653 kg)443; yaitu: seribu enam ratus rithl Baghdad; dengan ukuran rithl Damaskus:
tga ratus empat puluh enam ditambah dua pertga rithl.
Pendapatku: menurut pendapat yang ashah: tga ratus empat puluh dua ditambah enam pertujuh rithl;
karena menurut pendapat yang ashah: rithl Baghdad: seratus dua puluh delapan ditambah empat pertujuh
dirham, dan dikatakan: tanpa empat pertujuh. Dan dikatakan: tga puluh; wallahu a’lam.
(Nishab itu) ditmbang dalam bentuk tamar (kurma kering) atau kismis (anggur kering) jika menjadi tamar
atau kismis. Jika tdak demikian, maka (ditmbang dalam) ruthab (kurma segar) atau anggur. Biji-bijian
(ditmbang) dalam keadaan bersih dari jeraminya. Biji-bijian yang disimpan dengan kulitnya sepert padi
dan ‘alas (jenis gandum) maka nishabnya sepuluh wasaq (1306 kg).
Satu tanaman tdak menyempurnakan (nishab) tanaman lain444. Sedangkan jenis (dalam satu tanaman)
dikumpulkan dengan jenis yang lain445, dan dibayarkan zakatnya berdasarkan keadilan tmbangannya (antara
dua jenis itu); jika hal itu sulit, maka dibayarkan dari jenis yang pertengahan. ‘Alas digabungkan dengan
gandum, karena ‘alas termasuk jenis gandum; sedangkan sult adalah jenis tersendiri, dan dikatakan:
termasuk jelai, dan dikatakan: termasuk gandum.
Dan tdak digabungkan buah atau tanaman pada suatu tahun dengan (buah atau tanaman) pada tahun yang
lain. Dan digabungkan sebagian buah dengan sebagian yang lain pada satu tahun yang sama meskipun
berbeda-beda waktu matangnya; dan dikatakan: jika muncul (buah) yang kedua setelah berhent/terputus
masa yang pertama, maka tdak digabungkan.
Dan digabungkan dua masa tanam pada tahun yang sama. Menurut pendapat yang adhhar: (kesamaan
tahun) dilihat berdasarkan waktu panennya dalam satu tahun.
Kewajiban zakat buah dan tanaman yang diairi oleh hujan atau diairi oleh akarnya karena dekat dengan air:
sepersepuluh; dan yang diairi dengan menyiram atau dengan mesin atau dengan membeli air: setengahnya
(seperduapuluh). Air sungai/saluran air hukumnya sepert hujan menurut pendapat yang shahih.
Tanaman yang diairi dengan dua macam pengairan itu dalam jumlah yang sama: tga perempatnya. Jika
salah satu macam pengairan itu lebih banyak, maka dalam sebuah qaul/pendapat: sesuai dengan pengairan
yang terbanyak446; sedangkan menurut pendapat yang adhhar: sesuai pembagian yang adil berdasarkan
(masa) hidup dan pertumbuhan tanaman, dan dikatakan: berdasarkan banyaknya air (yang digunakan)447.
(Waktu) wajibnya zakat adalah mulai matangnya buah, dan (saat) mengerasnya biji-bijian.
Dan disunnahkan bagi pemilik untuk memperkirakan (banyaknya) buah-buahan apabila sudah mulai
matang448; dan menurut pendapat yang masyhur: memasukkan semua pohon dalam perkiraan, dan
perkiraan dari satu orang sudah cukup; syaratnya adalah: adil (bukan fasiq); demikian juga (disyaratkan)
orang merdeka (bukan budak) dan laki-laki menurut pendapat yang ashah.
Apabila telah diperkirakan, maka menurut pendapat yang adhhar: bahwa hak orang-orang fakir terkait buah
itu sendiri jadi terputus449, dan tamar dan kismis menjadi tanggungan pemilik untuk membayarkan zakatnya
setelah kering; dan disyaratkan (dalam dua hal tadi): penjelasan (dari orang yang memperkirakan) atas
penjaminannya450 dan penerimaan pemilik (atas penjaminan itu) menurut pendapat madzhab. Dan
dikatakan: terputus (hak orang fakir) hanya dengan adanya perkiraan (tanpa syarat). Apabila pemilik telah
menjamin, maka dia boleh membelanjakan semua yang telah diperkirakan untuk dijual atau lainnya451.
Seandainya pemilik mengaku bahwa (buah) yang sudah diperkirakan tersebut rusak karena sebab
tersembunyi sepert dicuri, atau karena sebab yang tampak yang diketahui 452, maka dia dibenarkan
berdasarkan sumpahnya. Jika sebab yang tampak itu tdak diketahui (terjadinya), maka pemilik dituntut
untuk memberikan bukt menurut pendapat yang shahih, kemudian dibenarkan dengan sumpahnya bahwa
hal itu menyebabkan kerusakan.
salah satu macam pengairan itu lebih banyak, maka dalam sebuah qaul/pendapat: sesuai dengan pengairan
yang terbanyak446; sedangkan menurut pendapat yang adhhar: sesuai pembagian yang adil berdasarkan
(masa) hidup dan pertumbuhan tanaman, dan dikatakan: berdasarkan banyaknya air (yang digunakan)447.
(Waktu) wajibnya zakat adalah mulai matangnya buah, dan (saat) mengerasnya biji-bijian.
Dan disunnahkan bagi pemilik untuk memperkirakan (banyaknya) buah-buahan apabila sudah mulai
matang448; dan menurut pendapat yang masyhur: memasukkan semua pohon dalam perkiraan, dan
perkiraan dari satu orang sudah cukup; syaratnya adalah: adil (bukan fasiq); demikian juga (disyaratkan)
orang merdeka (bukan budak) dan laki-laki menurut pendapat yang ashah.
Apabila telah diperkirakan, maka menurut pendapat yang adhhar: bahwa hak orang-orang fakir terkait buah
itu sendiri jadi terputus449, dan tamar dan kismis menjadi tanggungan pemilik untuk membayarkan zakatnya
setelah kering; dan disyaratkan (dalam dua hal tadi): penjelasan (dari orang yang memperkirakan) atas
penjaminannya450 dan penerimaan pemilik (atas penjaminan itu) menurut pendapat madzhab. Dan
dikatakan: terputus (hak orang fakir) hanya dengan adanya perkiraan (tanpa syarat). Apabila pemilik telah
menjamin, maka dia boleh membelanjakan semua yang telah diperkirakan untuk dijual atau lainnya451.
Seandainya pemilik mengaku bahwa (buah) yang sudah diperkirakan tersebut rusak karena sebab
tersembunyi sepert dicuri, atau karena sebab yang tampak yang diketahui 452, maka dia dibenarkan
berdasarkan sumpahnya. Jika sebab yang tampak itu tdak diketahui (terjadinya), maka pemilik dituntut
untuk memberikan bukt menurut pendapat yang shahih, kemudian dibenarkan dengan sumpahnya bahwa
hal itu menyebabkan kerusakan.
Seandainya pemilik mengaku bahwa petugas yang memperkirakan telah bertndak sewenang-wenang atau
keliru dengan pengakuan yang jauh (dari kebiasaan)453, maka (pengakuan itu) tdak diterima (kecuali ada
bukt); atau dengan pengakuan yang mungkin454, maka (pengakuan itu) diterima menurut pendapat yang
ashah.
Zakat Mata Uang (Naqd)
keliru dengan pengakuan yang jauh (dari kebiasaan)453, maka (pengakuan itu) tdak diterima (kecuali ada
bukt); atau dengan pengakuan yang mungkin454, maka (pengakuan itu) diterima menurut pendapat yang
ashah.
باب زكاة النقد
نصاب الفضة مائتا درهم والذهب عشرون مثقالا بوزن مكة وزكاتهما ربع عشر ولا شيء في المغشوش حتى يبلغ خالصه نصابا ولو اختلط إناء منهما وجهل أكثرهما زكى الأكثر ذهبا وفضة أو ميز ويزكى المحرم من حلي وغيره لا المباح في الأظهر فمن المحرم الإناء والسواء والخلخال للبس الرجل فلو اتخذ سوارا بلا قصد أو بقصد إجارته لمن له استعمال فلا زكاة في الأصح وكذا لو انكسر الحلي وقصد إصلاحه ويحرم على الرجل الحلي الذهب إلا الأنف والأنملة والسن لا الإصبع ويحرم سن الخاتم على الصحيح ويحل له من الفضة الخاتم وحلية آلات الحرب كالسيف والرمح والمنطقة لا ما لا يلبسه كالسرج واللجام في الأصح وليس للمرأة حلية آلة الحرب ولها لبس أنواع حلي الذهب والفضة وكذا ما نسج بهما في الأصح والأصح تحريم المبالغة في السرف كخلخال وزنه مائتا دينار وكذا إسرافه في آلة الحرب وجواز تحلية المصحف بفضة وكذا للمرأة بذهب وشرط زكاة النقد الحول ولا زكاة في سائر الجواهر كاللؤلؤ.
نصاب الفضة مائتا درهم والذهب عشرون مثقالا بوزن مكة وزكاتهما ربع عشر ولا شيء في المغشوش حتى يبلغ خالصه نصابا ولو اختلط إناء منهما وجهل أكثرهما زكى الأكثر ذهبا وفضة أو ميز ويزكى المحرم من حلي وغيره لا المباح في الأظهر فمن المحرم الإناء والسواء والخلخال للبس الرجل فلو اتخذ سوارا بلا قصد أو بقصد إجارته لمن له استعمال فلا زكاة في الأصح وكذا لو انكسر الحلي وقصد إصلاحه ويحرم على الرجل الحلي الذهب إلا الأنف والأنملة والسن لا الإصبع ويحرم سن الخاتم على الصحيح ويحل له من الفضة الخاتم وحلية آلات الحرب كالسيف والرمح والمنطقة لا ما لا يلبسه كالسرج واللجام في الأصح وليس للمرأة حلية آلة الحرب ولها لبس أنواع حلي الذهب والفضة وكذا ما نسج بهما في الأصح والأصح تحريم المبالغة في السرف كخلخال وزنه مائتا دينار وكذا إسرافه في آلة الحرب وجواز تحلية المصحف بفضة وكذا للمرأة بذهب وشرط زكاة النقد الحول ولا زكاة في سائر الجواهر كاللؤلؤ.
Zakat Mata Uang (Naad)455
Nishab perak: dua ratus dirham (595 gram); nishab emas: dua puluh mitsqal menurut tmbangan Makkah
(85 gram)456. Zakat perak dan emas: seperempat puluh (2,5 %).
Tidak ada kewajiban zakat bagi (perak dan emas) campuran (tdak murni), kecuali murninya sudah mencapai
nishab.
Seandainya sebuah bejana adalah campuran emas dan perak tetapi tdak diketahui mana yang lebih banyak,
maka dizakat berat yang lebih banyak, emas dan perak457; atau (keduanya) dipisahkan (menggunakan api).
Barang (dari emas atau perak) yang diharamkan berupa perhiasan maupun lainnya (wajib) dizakat.
Tidak (wajib) zakat bagi barang yang mubah menurut pendapat yang adhhar. Yang termasuk barang yang
diharamkan: bejana (bagi laki-laki dan perempuan), gelang dan gelang kaki yang dipakai laki-laki.
Seandainya laki-laki mengambil gelang tanpa maksud tertentu atau dengan maksud menyelamatkannya
bagi orang yang boleh memakainya, maka tdak (wajib) dizakat menurut pendapat yang ashah; demikian
juga seandainya ada perhiasan rusak (dia ambil) dengan maksud memperbaikinya.
aram bagi laki-laki perhiasan emas kecuali hidung, ujung-ujung jari, dan gigi458; jari tdak halal. Dan haram
gerigi cincin459 menurut pendapat yang shahih.
alal bagi laki-laki barang dari perak berupa: cincin, perhiasan alat perang sepert pedang, tombak, dan
sabuk. Tidak halal barang yang tdak dia pakai sepert pelana dan kekang kuda menurut pendapat yang
ashah.
Dan tdak boleh bagi perempuan memakai perhiasan peralatan perang460; dan boleh bagi perempuan
macam-macam perhiasan dari emas dan perak, demikian juga pakaian yang ditenun dengan emas dan
perak menurut pendapat yang ashah.
Menurut pendapat yang ashah: haram berlebih-lebihan melewat batas, sepert gelang kaki yang beratnya
dua ratus dinar; demikian juga berlebih-lebihan melewat batas dalam alat perang; dan boleh menghias mushaf Al Qur’an menggunakan perak (bagi laki-laki dan perempuan), demikian juga bagi perempuan
menggunakan emas.
Syarat zakat mata uang: haul.
Tidak wajib zakat untuk semua mutara sepert lu’lu’.
Nishab perak: dua ratus dirham (595 gram); nishab emas: dua puluh mitsqal menurut tmbangan Makkah
(85 gram)456. Zakat perak dan emas: seperempat puluh (2,5 %).
Tidak ada kewajiban zakat bagi (perak dan emas) campuran (tdak murni), kecuali murninya sudah mencapai
nishab.
Seandainya sebuah bejana adalah campuran emas dan perak tetapi tdak diketahui mana yang lebih banyak,
maka dizakat berat yang lebih banyak, emas dan perak457; atau (keduanya) dipisahkan (menggunakan api).
Barang (dari emas atau perak) yang diharamkan berupa perhiasan maupun lainnya (wajib) dizakat.
Tidak (wajib) zakat bagi barang yang mubah menurut pendapat yang adhhar. Yang termasuk barang yang
diharamkan: bejana (bagi laki-laki dan perempuan), gelang dan gelang kaki yang dipakai laki-laki.
Seandainya laki-laki mengambil gelang tanpa maksud tertentu atau dengan maksud menyelamatkannya
bagi orang yang boleh memakainya, maka tdak (wajib) dizakat menurut pendapat yang ashah; demikian
juga seandainya ada perhiasan rusak (dia ambil) dengan maksud memperbaikinya.
aram bagi laki-laki perhiasan emas kecuali hidung, ujung-ujung jari, dan gigi458; jari tdak halal. Dan haram
gerigi cincin459 menurut pendapat yang shahih.
alal bagi laki-laki barang dari perak berupa: cincin, perhiasan alat perang sepert pedang, tombak, dan
sabuk. Tidak halal barang yang tdak dia pakai sepert pelana dan kekang kuda menurut pendapat yang
ashah.
Dan tdak boleh bagi perempuan memakai perhiasan peralatan perang460; dan boleh bagi perempuan
macam-macam perhiasan dari emas dan perak, demikian juga pakaian yang ditenun dengan emas dan
perak menurut pendapat yang ashah.
Menurut pendapat yang ashah: haram berlebih-lebihan melewat batas, sepert gelang kaki yang beratnya
dua ratus dinar; demikian juga berlebih-lebihan melewat batas dalam alat perang; dan boleh menghias mushaf Al Qur’an menggunakan perak (bagi laki-laki dan perempuan), demikian juga bagi perempuan
menggunakan emas.
Syarat zakat mata uang: haul.
Tidak wajib zakat untuk semua mutara sepert lu’lu’.
باب زكاة المعدن والركاز والتجارة
من استخرج ذهبا أو فضة من معدن لزمه ربع عشرة وفي قول الخمس وفي قول إن حصل بتعب فربع عشرة وإلا فخمسه ويشترط النصاب لا الحول على المذهب فيهما ويضم بعضه إلى بعض إن تتابع العمل ولا يشترط اتصال النيل على الجديد وإذا قطع
العمل بعذر ضم وإلا فلا يضم الأول إلى الثاني وبضم الثاني إلى الأول كما يضمه إلى ما ملكه بغير المعدن في إكمال النصاب وفي الركاز الخمس يصرف مصرف الزكاة على المشهور شرطه النصاب والنقد على المذهب لا الحول وهو الموجود الجاهلي فإن وجد إسلامي علم مالكه فله وإلا فلقطة وكذا إن لم يعلم من أي الضربين هو وإنما يملكه الواجد وتلزمه الزكاة إذا وجده في موات أو ملك أحياه فإن وجد في مسجد أو شارع فلقطة على المذهب أو في ملك شخص فللشخص إن ادعاه وإلا فلمن ملك منه وهكذا حتى ينتهي إلى المحي ولو تنازعه بائع ومشتر أو مكر ومكتر أو معير ومستعير صدق ذو اليد بيمينه.
من استخرج ذهبا أو فضة من معدن لزمه ربع عشرة وفي قول الخمس وفي قول إن حصل بتعب فربع عشرة وإلا فخمسه ويشترط النصاب لا الحول على المذهب فيهما ويضم بعضه إلى بعض إن تتابع العمل ولا يشترط اتصال النيل على الجديد وإذا قطع
العمل بعذر ضم وإلا فلا يضم الأول إلى الثاني وبضم الثاني إلى الأول كما يضمه إلى ما ملكه بغير المعدن في إكمال النصاب وفي الركاز الخمس يصرف مصرف الزكاة على المشهور شرطه النصاب والنقد على المذهب لا الحول وهو الموجود الجاهلي فإن وجد إسلامي علم مالكه فله وإلا فلقطة وكذا إن لم يعلم من أي الضربين هو وإنما يملكه الواجد وتلزمه الزكاة إذا وجده في موات أو ملك أحياه فإن وجد في مسجد أو شارع فلقطة على المذهب أو في ملك شخص فللشخص إن ادعاه وإلا فلمن ملك منه وهكذا حتى ينتهي إلى المحي ولو تنازعه بائع ومشتر أو مكر ومكتر أو معير ومستعير صدق ذو اليد بيمينه.
Zakat Tambang dan Harta Karun (Rikaz)
Barangsiapa mengeluarkan emas atau perak dari tambang, wajib baginya zakat seperempat puluh (2,5%);
dalam sebuah qaul/pendapat: seperlima (20%); dan dalam sebuah qaul: jika dihasilkan dengan susah payah
maka wajib seperempat puluh, jika tdak demikian maka seperlima.
Disyaratkan mencapai nishab, tdak disyaratkan haul menurut pendapat madzhab dalam dua hal tersebut.
Barang tambang digabungkan antara satu dengan lainnya jika pekerjaan menambangnya berturut-turut461,
dan tdak disyaratkan bersambungnya waktu perolehan menurut qaul jadid. Apabila pekerjaan menambang
terputus karena udzur462 maka (barang tambang) digabungkan, jika tdak demikian (tanpa udzur) maka tdak
digabungkan hasil yang awal kepada yang kedua.
Dan digabungkan hasil yang kedua kepada yang awal (apabila masih ada) sebagaimana hasil tambang itu
digabungkan dengan barang yang dia miliki tanpa menambang untuk menyempurnakan nishab.
Untuk harta karun dibayarkan seperlimanya untuk kewajiban zakat menurut pendapat yang masyhur463.
Syaratnya adalah: nishab dan naqd (emas atau perak) menurut pendapat yang madzhab; tdak disyaratkan
haul. Rikaz itu adalah: harta orang jahiliyah464. Jika ada tanda-tanda bahwa yang menguburkan harta itu
adalah orang Islam dan diketahui pemiliknya, maka (harta itu) milik pemiliknya; jika tdak diketahui
(pemiliknya) maka termasuk luqathah (barang temuan), demikian juga jika tdak diketahui termasuk jenis
yang mana harta tersebut.
Penemu memiliki harta itu dan wajib membayar zakat hanya bila dia menemukan harta tersebut di tanah
mat atau tanah miliknya yang dia hidupkan.
Apabila ditemukan di masjid atau jalan, maka harta itu termasuk barang temuan menurut pendapat
madzhab; atau (ditemukan) di tanah milik seseorang maka (harta tersebut) adalah kepunyaan pemilik tanah
jika dia mengakuinya, jika dia dia tdak mengakuinya maka kepunyaan pemilik tanah sebelumnya, demikian
seterusnya sampai berhent pada orang yang menghidupkan tanah itu.
Seandainya terjadi perselisihan tentang harta itu antara penjual tanah dengan pembelinya, atau yang
menyewakan dengan penyewanya, atau yang meminjami dengan peminjamnya, maka dibenarkan orang
yang menguasai tanah itu berdasarkan sumpahnya465.
Zakat Perniagaan (Tijarah)
Barangsiapa mengeluarkan emas atau perak dari tambang, wajib baginya zakat seperempat puluh (2,5%);
dalam sebuah qaul/pendapat: seperlima (20%); dan dalam sebuah qaul: jika dihasilkan dengan susah payah
maka wajib seperempat puluh, jika tdak demikian maka seperlima.
Disyaratkan mencapai nishab, tdak disyaratkan haul menurut pendapat madzhab dalam dua hal tersebut.
Barang tambang digabungkan antara satu dengan lainnya jika pekerjaan menambangnya berturut-turut461,
dan tdak disyaratkan bersambungnya waktu perolehan menurut qaul jadid. Apabila pekerjaan menambang
terputus karena udzur462 maka (barang tambang) digabungkan, jika tdak demikian (tanpa udzur) maka tdak
digabungkan hasil yang awal kepada yang kedua.
Dan digabungkan hasil yang kedua kepada yang awal (apabila masih ada) sebagaimana hasil tambang itu
digabungkan dengan barang yang dia miliki tanpa menambang untuk menyempurnakan nishab.
Untuk harta karun dibayarkan seperlimanya untuk kewajiban zakat menurut pendapat yang masyhur463.
Syaratnya adalah: nishab dan naqd (emas atau perak) menurut pendapat yang madzhab; tdak disyaratkan
haul. Rikaz itu adalah: harta orang jahiliyah464. Jika ada tanda-tanda bahwa yang menguburkan harta itu
adalah orang Islam dan diketahui pemiliknya, maka (harta itu) milik pemiliknya; jika tdak diketahui
(pemiliknya) maka termasuk luqathah (barang temuan), demikian juga jika tdak diketahui termasuk jenis
yang mana harta tersebut.
Penemu memiliki harta itu dan wajib membayar zakat hanya bila dia menemukan harta tersebut di tanah
mat atau tanah miliknya yang dia hidupkan.
Apabila ditemukan di masjid atau jalan, maka harta itu termasuk barang temuan menurut pendapat
madzhab; atau (ditemukan) di tanah milik seseorang maka (harta tersebut) adalah kepunyaan pemilik tanah
jika dia mengakuinya, jika dia dia tdak mengakuinya maka kepunyaan pemilik tanah sebelumnya, demikian
seterusnya sampai berhent pada orang yang menghidupkan tanah itu.
Seandainya terjadi perselisihan tentang harta itu antara penjual tanah dengan pembelinya, atau yang
menyewakan dengan penyewanya, atau yang meminjami dengan peminjamnya, maka dibenarkan orang
yang menguasai tanah itu berdasarkan sumpahnya465.
فصل
شرط زكاة التجارة الحول والنصاب معتبرا بآخر الحول وفي قول بطرفيه وفي قول بجميعه فعلى الأظهر لورد إلى النقد في خلال الحول وهو دون النصاب واشترى به سلعة فالأصح أنه ينقطع الحول ويبتدأ حولها من شرائها ولو تم الحول وقيمة العرض دون النصاب فالأصح أنه يبتدأ حول ويبطل الأول ويصير عرض التجارة للقنية بنيتها وإنما يصير العرض للتجارة إذا اقترنت نيتها بكسبه بمعاوضة كشراء وكذا المهر وعوض الخلع في الأصح لا بالهبة والاحتطاب والاسترداد بعيب وإذا ملكه بنقد نصاب فحوله من حين ملك النقد أو دونه أو بعرض قنية فمن الشراء وقيل: إن ملكه بنصاب سائمة بنى على حولها ويضم الربح إلى الأصل في الحول إن لم ينض لا إن نض في الأظهر والأصح إن ولد لعرض وثمر مال تجارة وإن حوله حول الأصل وواجبها ربع عشرة القيمة فإن ملك بنقد قوم به إن ملك بنصاب وكذا دونه في الأصح أو بعرض فبغالت نقد البلد فإن غلب نقدان وبلغ
بأحدهما نصابا قوم به فإن بلغ بهما قوم بالأنفع للفقراء وقيل: يتخير المالك وإن ملك بنقد وعرض قوم ما قابل النقد به والباقي بالغالب وتجب فطرة عبد التجارة مع زكاتها ولو كان العرض سائمة فإن كمل نصاب إحدى الزكاتين فقط وجبت أو نصابهما فزكاة العين في الجديد فعلى هذا الوسبق حول التجارة بأن اشترى بمالها بعد ستة أشهر نصاب سائمة فالأصح وجوب زكاة التجارة لتمام حولها ثم يفتتح حولا لزكاة العين أبدا وإذا قلنا عامل القراض لا يملك الربح بالظهور فعلى المالك زكاة الجميع فإن أخرجها من مال القراض حسبت من الربح في الأصح وإن قلنا يملك بالظهور لزم المالك زكاة رأس المال وحصته من الريح والمذهب أنه يلزم العامل زكاة حصته.
شرط زكاة التجارة الحول والنصاب معتبرا بآخر الحول وفي قول بطرفيه وفي قول بجميعه فعلى الأظهر لورد إلى النقد في خلال الحول وهو دون النصاب واشترى به سلعة فالأصح أنه ينقطع الحول ويبتدأ حولها من شرائها ولو تم الحول وقيمة العرض دون النصاب فالأصح أنه يبتدأ حول ويبطل الأول ويصير عرض التجارة للقنية بنيتها وإنما يصير العرض للتجارة إذا اقترنت نيتها بكسبه بمعاوضة كشراء وكذا المهر وعوض الخلع في الأصح لا بالهبة والاحتطاب والاسترداد بعيب وإذا ملكه بنقد نصاب فحوله من حين ملك النقد أو دونه أو بعرض قنية فمن الشراء وقيل: إن ملكه بنصاب سائمة بنى على حولها ويضم الربح إلى الأصل في الحول إن لم ينض لا إن نض في الأظهر والأصح إن ولد لعرض وثمر مال تجارة وإن حوله حول الأصل وواجبها ربع عشرة القيمة فإن ملك بنقد قوم به إن ملك بنصاب وكذا دونه في الأصح أو بعرض فبغالت نقد البلد فإن غلب نقدان وبلغ
بأحدهما نصابا قوم به فإن بلغ بهما قوم بالأنفع للفقراء وقيل: يتخير المالك وإن ملك بنقد وعرض قوم ما قابل النقد به والباقي بالغالب وتجب فطرة عبد التجارة مع زكاتها ولو كان العرض سائمة فإن كمل نصاب إحدى الزكاتين فقط وجبت أو نصابهما فزكاة العين في الجديد فعلى هذا الوسبق حول التجارة بأن اشترى بمالها بعد ستة أشهر نصاب سائمة فالأصح وجوب زكاة التجارة لتمام حولها ثم يفتتح حولا لزكاة العين أبدا وإذا قلنا عامل القراض لا يملك الربح بالظهور فعلى المالك زكاة الجميع فإن أخرجها من مال القراض حسبت من الربح في الأصح وإن قلنا يملك بالظهور لزم المالك زكاة رأس المال وحصته من الريح والمذهب أنه يلزم العامل زكاة حصته.
Zakat Perniagaan (Tijarah)
Syarat zakat perniagaan/pedagangan/tjarah adalah: haul, dan nishab yang dihitung pada akhir haul, dalam
sebuah qaul: pada awal dan akhir haul, dalam sebuah qaul/pendapat: pada seluruh masa haul.
Menurut pendapat yang adhhar: seandainya (harta perniagaan itu) kembali menjadi naqd/uang pada
pertengahan haul, dan naqd itu kurang dari nishab, kemudian dengan naqd itu dia membeli barang
dagangan yang baru, maka menurut pendapat yang ashah: haulnya terputus, dan haulnya dimulai lagi dari
saat membeli barang dagangan itu.
Seandainya masa haul telah sempurna tetapi nilai hartanya kurang dari nishab, maka menurut pendapat
yang ashah: masa haulnya dimulai lagi, dan batal masa haul yang dulu.
Suatu barang menjadi harta perniagaan karena diperoleh dengan niat berniaga; barang tersebut menjadi
harta perniagaan hanya bila niatnya bersesuaian dengan perbuatannya dengan pertukaran (murni) sepert
pembelian. Demikian juga mahar dan ‘iwadh/penggant khulu’ menurut pendapat yang ashah 466; tdak
demikian dengan hibah, mencari kayu bakar, dan meminta (uang) kembali karena barang cacat.
Apabila dia mendapatkan/membeli harta perniagaan menggunakan naqd (yang telah mencapai) nishab,
maka masa haulnya (dihitung) semenjak memiliki naqd; atau (naqd yang digunakan tersebut) kurang dari
nishab, atau (membelinya) menggunakan harta lain miliknya, maka (haulnya dihitung) sejak membelinya.
Dan dikatakan: jika dia membelinya menggunakan ternak yang telah mencapai nishab, maka haulnya
melanjutkan haul ternak itu467.
Keuntungan digabungkan dengan modal dalam haul jika tdak berwujud tunai (dinar/dirham); jika berwujud
tunai maka tdak digabungkan menurut pendapat yang adhhar468.
Menurut pendapat yang ashah: anak (hewan) harta perniagaan dan buah (dari pohon) harta perniagaan
termasuk harta perniagaan, dan masa haulnya ikut masa haul modal.
Kewajiban zakat perniagaan: seperempat puluh (2,5%) dari nilai harganya.
Jika harta perniagaan itu dulunya dibeli menggunakan naqd, maka (zakatnya) dibayar dengan naqd jika saat
membelinya sudah mencapai nishab; demikian juga jika (saat membelinya) belum mencapai nishab. Atau
(jika dibeli) menggunakan harta lain, maka dibayar dengan naqd yang umum di negerinya (dirham atau
dinar)469.
Jika dibeli menggunakan dua naqd, dan salah satunya telah mencapai nishab, maka zakatnya dibayar
menggunakan naqd yang telah mencapai nishab. Jika mencapai nishab dengan gabungan kedua naqd, maka
zakatnya dibayar menggunakan naqd yang paling bermanfaat bagi para fakir; dan dikatakan: pemilik harta boleh memilih. Jika dibeli menggunakan naqd dan harta lain, maka bagian naqd dibayar dengan naqd dan
sisanya dibayar dengan (naqd) yang umum (di negerinya).
Dan wajib membayar zakat ftrah budak yang diperdagangkan, bersama dengan kewajiban zakat perniagaan.
Seandainya harta perniagaannya berupa hewan ternak, jika telah sempurna nishab salah satu saja dari dua
zakat, maka wajib zakat (bagi yang telah sempurna nishabnya). Atau telah sempurna nishab kedua zakat,
maka wajib zakat ‘ain (ternak) menurut qaul jadid. Dalam hal ini: apabila haul harta perniagaan sempurna
lebih dulu, misal dengan membeli ternak yang mencapai nishab menggunakan harta perniagaan setelah
enam bulan , maka menurut pendapat yang ashah: wajib membayar zakat perniagaan saat telah sempurna
haulnya, kemudian memulai masa haul yang lain untuk zakat ternak selamanya.
Dan apabila kita katakan: Pengelola qiradh470 tdak memiliki laba secara nyata, maka zakat semua harta
(modal dan laba) adalah kewajiban pemilik. Jika zakat itu dia bayar dari harta qiradh, maka (yang dibayarkan
itu) diperhitungkan dari laba menurut pendapat yang ashah.
Jika kita katakan: Pengelola memiliki secara nyata, maka wajib bagi pemilik untuk menzakat modalnya dan
bagian laba miliknya. Dan menurut pendapat madzhab: pengelola wajib menzakat bagian keuntungan
miliknya.
Syarat zakat perniagaan/pedagangan/tjarah adalah: haul, dan nishab yang dihitung pada akhir haul, dalam
sebuah qaul: pada awal dan akhir haul, dalam sebuah qaul/pendapat: pada seluruh masa haul.
Menurut pendapat yang adhhar: seandainya (harta perniagaan itu) kembali menjadi naqd/uang pada
pertengahan haul, dan naqd itu kurang dari nishab, kemudian dengan naqd itu dia membeli barang
dagangan yang baru, maka menurut pendapat yang ashah: haulnya terputus, dan haulnya dimulai lagi dari
saat membeli barang dagangan itu.
Seandainya masa haul telah sempurna tetapi nilai hartanya kurang dari nishab, maka menurut pendapat
yang ashah: masa haulnya dimulai lagi, dan batal masa haul yang dulu.
Suatu barang menjadi harta perniagaan karena diperoleh dengan niat berniaga; barang tersebut menjadi
harta perniagaan hanya bila niatnya bersesuaian dengan perbuatannya dengan pertukaran (murni) sepert
pembelian. Demikian juga mahar dan ‘iwadh/penggant khulu’ menurut pendapat yang ashah 466; tdak
demikian dengan hibah, mencari kayu bakar, dan meminta (uang) kembali karena barang cacat.
Apabila dia mendapatkan/membeli harta perniagaan menggunakan naqd (yang telah mencapai) nishab,
maka masa haulnya (dihitung) semenjak memiliki naqd; atau (naqd yang digunakan tersebut) kurang dari
nishab, atau (membelinya) menggunakan harta lain miliknya, maka (haulnya dihitung) sejak membelinya.
Dan dikatakan: jika dia membelinya menggunakan ternak yang telah mencapai nishab, maka haulnya
melanjutkan haul ternak itu467.
Keuntungan digabungkan dengan modal dalam haul jika tdak berwujud tunai (dinar/dirham); jika berwujud
tunai maka tdak digabungkan menurut pendapat yang adhhar468.
Menurut pendapat yang ashah: anak (hewan) harta perniagaan dan buah (dari pohon) harta perniagaan
termasuk harta perniagaan, dan masa haulnya ikut masa haul modal.
Kewajiban zakat perniagaan: seperempat puluh (2,5%) dari nilai harganya.
Jika harta perniagaan itu dulunya dibeli menggunakan naqd, maka (zakatnya) dibayar dengan naqd jika saat
membelinya sudah mencapai nishab; demikian juga jika (saat membelinya) belum mencapai nishab. Atau
(jika dibeli) menggunakan harta lain, maka dibayar dengan naqd yang umum di negerinya (dirham atau
dinar)469.
Jika dibeli menggunakan dua naqd, dan salah satunya telah mencapai nishab, maka zakatnya dibayar
menggunakan naqd yang telah mencapai nishab. Jika mencapai nishab dengan gabungan kedua naqd, maka
zakatnya dibayar menggunakan naqd yang paling bermanfaat bagi para fakir; dan dikatakan: pemilik harta boleh memilih. Jika dibeli menggunakan naqd dan harta lain, maka bagian naqd dibayar dengan naqd dan
sisanya dibayar dengan (naqd) yang umum (di negerinya).
Dan wajib membayar zakat ftrah budak yang diperdagangkan, bersama dengan kewajiban zakat perniagaan.
Seandainya harta perniagaannya berupa hewan ternak, jika telah sempurna nishab salah satu saja dari dua
zakat, maka wajib zakat (bagi yang telah sempurna nishabnya). Atau telah sempurna nishab kedua zakat,
maka wajib zakat ‘ain (ternak) menurut qaul jadid. Dalam hal ini: apabila haul harta perniagaan sempurna
lebih dulu, misal dengan membeli ternak yang mencapai nishab menggunakan harta perniagaan setelah
enam bulan , maka menurut pendapat yang ashah: wajib membayar zakat perniagaan saat telah sempurna
haulnya, kemudian memulai masa haul yang lain untuk zakat ternak selamanya.
Dan apabila kita katakan: Pengelola qiradh470 tdak memiliki laba secara nyata, maka zakat semua harta
(modal dan laba) adalah kewajiban pemilik. Jika zakat itu dia bayar dari harta qiradh, maka (yang dibayarkan
itu) diperhitungkan dari laba menurut pendapat yang ashah.
Jika kita katakan: Pengelola memiliki secara nyata, maka wajib bagi pemilik untuk menzakat modalnya dan
bagian laba miliknya. Dan menurut pendapat madzhab: pengelola wajib menzakat bagian keuntungan
miliknya.
باب زكاة الفطر
تجب بأول ليلة العيد في الأظهر فتخرج عمن مات بعد الغروب دون من ولد ويسن أن لا تؤخر عن صلاته ويحرم تأخيرها عن يومه ولا فطرة على كافر إلا في عبده وقريبه المسلم في الأصح ولا رقيق وفي المكاتب وجه ومن بعضه حر يلزمه بقسطه ولا معسر فمن لم يفضل عن قوته وقوت من في نفقته ليلة العيد ويومه شيء فمعسر ويشترط كونه فاضلا عن مسكن وخادم يحتاج إليه في الأصح ومن لزمه فطرته لزمه فطرة من تلزمه نفقته لكن لا يلزم المسلم فطرة العبد والقريب والزوجة الكفار ولا العبد فطرة زوجته ولا الابن فطرة زوجة أبيه وفي الابن وجه ولو أعسر الزوج أو كان عبدا فالأظهر أنه يلزم زوجته الحرة فطرتها وكذا سيد الأمة.
قلت: الأصح المنصوص لا يلزم الحرة والله أعلم ولو انقطع خبره فالمذهب وجوب إخراج فطرته في الحال وقيل: إذا عاد وفي قول لا شيء والأصح أن من أيسر ببعض صاع يلزمه وأنه لو وجد بعض الصيعان قدم نفسه ثم زوجته ثم ولده الصغير ثم الأب ثم الأم ثم الكبير وهو صاع وهو ستمائة درهم وثلاثة وتسعون درهما وثلث.
قلت: والأصح ستمائة وخمسة وثمانون درهما وخمسة أسباع درهم لما سبق في زكاة النبات والله أعلم وجنسه القوت المعشر وكذا الأقط في الأظهر تجب من قوت بلده وقيل: قوته وقيل: يتخير بين الأقوات ويجزىء الأعلى على الأدنى ولا عكس والاعتبار بزيادة القيمة في وجه وبزيادة الاقتيات في الأصح فالبر خير من التمر والأرز والأصح أن الشعير خير من التمر وأن التمر خير من الزبيب وله أن يخرج عن نفسه من قوته وعن قريبه أعلى منه ولا يبعض الصاع ولو كان في بلد أقوات لا غالب فيها تخير والأفضل أشرفها ولو كان عبده ببلد آخر فالأصح أن الاعتبار بقوت بلد العبد.
قلت: الواجب الحب السليم ولو أخرج من ماله فطرة ولده الصغير الغني جاز كأجنبي أذن بخلاف الكبير ولو اشترك موسر أو معسر في عبد لزم الموسر نصف صاع ولو أيسر أو اختلف واجبهما أخرج كل واحد نصف صاع من واجبه في الأصح. والله أعلم.
تجب بأول ليلة العيد في الأظهر فتخرج عمن مات بعد الغروب دون من ولد ويسن أن لا تؤخر عن صلاته ويحرم تأخيرها عن يومه ولا فطرة على كافر إلا في عبده وقريبه المسلم في الأصح ولا رقيق وفي المكاتب وجه ومن بعضه حر يلزمه بقسطه ولا معسر فمن لم يفضل عن قوته وقوت من في نفقته ليلة العيد ويومه شيء فمعسر ويشترط كونه فاضلا عن مسكن وخادم يحتاج إليه في الأصح ومن لزمه فطرته لزمه فطرة من تلزمه نفقته لكن لا يلزم المسلم فطرة العبد والقريب والزوجة الكفار ولا العبد فطرة زوجته ولا الابن فطرة زوجة أبيه وفي الابن وجه ولو أعسر الزوج أو كان عبدا فالأظهر أنه يلزم زوجته الحرة فطرتها وكذا سيد الأمة.
قلت: الأصح المنصوص لا يلزم الحرة والله أعلم ولو انقطع خبره فالمذهب وجوب إخراج فطرته في الحال وقيل: إذا عاد وفي قول لا شيء والأصح أن من أيسر ببعض صاع يلزمه وأنه لو وجد بعض الصيعان قدم نفسه ثم زوجته ثم ولده الصغير ثم الأب ثم الأم ثم الكبير وهو صاع وهو ستمائة درهم وثلاثة وتسعون درهما وثلث.
قلت: والأصح ستمائة وخمسة وثمانون درهما وخمسة أسباع درهم لما سبق في زكاة النبات والله أعلم وجنسه القوت المعشر وكذا الأقط في الأظهر تجب من قوت بلده وقيل: قوته وقيل: يتخير بين الأقوات ويجزىء الأعلى على الأدنى ولا عكس والاعتبار بزيادة القيمة في وجه وبزيادة الاقتيات في الأصح فالبر خير من التمر والأرز والأصح أن الشعير خير من التمر وأن التمر خير من الزبيب وله أن يخرج عن نفسه من قوته وعن قريبه أعلى منه ولا يبعض الصاع ولو كان في بلد أقوات لا غالب فيها تخير والأفضل أشرفها ولو كان عبده ببلد آخر فالأصح أن الاعتبار بقوت بلد العبد.
قلت: الواجب الحب السليم ولو أخرج من ماله فطرة ولده الصغير الغني جاز كأجنبي أذن بخلاف الكبير ولو اشترك موسر أو معسر في عبد لزم الموسر نصف صاع ولو أيسر أو اختلف واجبهما أخرج كل واحد نصف صاع من واجبه في الأصح. والله أعلم.
Zakat Fitrah
Zakat ftrah wajib pada awal malam Idul Fitri menurut pendapat yang adhhar. Maka zakat ftrah dibayarkan
bagi orang yang meninggal setelah matahari terbenam; tdak bagi yang dilahirkan (setelah matahari
terbenam).
Dan disunnahkan tdak diakhirkan dari shalat ied, dan haram mengakhirkannya dari hari Idul Fitri471.
Tidak ada kewajiban zakat ftrah bagi orang kafr, kecuali bagi budaknya (yang muslim) dan kerabatnya yang
muslim menurut pendapat yang ashah. Tidak wajib juga bagi budak472 bagi budak mukatab473 ada satu
wajah/pendapat lain, bagi budak yang setengah bebas wajib baginya sebagiannya474 , tdak wajib juga bagi
orang yang kesulitan475.
Barangsiapa yang tdak punya kelebihan sedikitpun dari makanan pokok untuk dirinya dan untuk orang yang
dia nafahi pada malam Idul Fitri dan pada harinya, maka dia termasuk orang yang kesulitan. Dan
disyaratkan kelebihan makanan pokok itu juga merupakan kelebihan dari rumah dan pembantu yang dia
butuhkan menurut pendapat yang ashah.
Barangsiapa yang wajib berzakat ftrah untuk dirinya, maka wajib baginya membayar zakat ftrah bagi orang
yang wajib dia nafahi. Akan tetapi tdak wajib bagi seorang muslim untuk membayar zakat ftrah bagi
budak, kerabat, dan istrinya yang ketganya kafr. Budak tdak wajib membayar zakat ftrah istrinya. Anak
tdak membayar zakat ftrah istri ayahnya; dalam hal anak ini ada satu wajah/ pendapat lain.
Zakat ftrah wajib pada awal malam Idul Fitri menurut pendapat yang adhhar. Maka zakat ftrah dibayarkan
bagi orang yang meninggal setelah matahari terbenam; tdak bagi yang dilahirkan (setelah matahari
terbenam).
Dan disunnahkan tdak diakhirkan dari shalat ied, dan haram mengakhirkannya dari hari Idul Fitri471.
Tidak ada kewajiban zakat ftrah bagi orang kafr, kecuali bagi budaknya (yang muslim) dan kerabatnya yang
muslim menurut pendapat yang ashah. Tidak wajib juga bagi budak472 bagi budak mukatab473 ada satu
wajah/pendapat lain, bagi budak yang setengah bebas wajib baginya sebagiannya474 , tdak wajib juga bagi
orang yang kesulitan475.
Barangsiapa yang tdak punya kelebihan sedikitpun dari makanan pokok untuk dirinya dan untuk orang yang
dia nafahi pada malam Idul Fitri dan pada harinya, maka dia termasuk orang yang kesulitan. Dan
disyaratkan kelebihan makanan pokok itu juga merupakan kelebihan dari rumah dan pembantu yang dia
butuhkan menurut pendapat yang ashah.
Barangsiapa yang wajib berzakat ftrah untuk dirinya, maka wajib baginya membayar zakat ftrah bagi orang
yang wajib dia nafahi. Akan tetapi tdak wajib bagi seorang muslim untuk membayar zakat ftrah bagi
budak, kerabat, dan istrinya yang ketganya kafr. Budak tdak wajib membayar zakat ftrah istrinya. Anak
tdak membayar zakat ftrah istri ayahnya; dalam hal anak ini ada satu wajah/ pendapat lain.
Seandainya seorang suami kesulitan (membayar zakat ftrah) atau suami itu adalah seorang budak, maka
menurut pendapat yang adhhar: untuk istri yang merdeka, maka istri itu wajib membayar zakat ftrah bagi
dirinya sendiri; untuk istri yang berstatus budak, maka wajib bagi tuannya (untuk membayar zakat
ftrahnya).
Pendapatku: menurut pendapat yang ashah yang dinashkan: istri yang merdeka itu tdak wajib; wallahu
a’lam.
Seandainya tdak ada kabar dari seorang hamba (yang hilang), maka menurut pendapat madzhab: wajib
membayarkan zakat ftrahnya dalam keadaan ini; dan dikatakan: (wajib) apabila dia kembali; dan dalam
sebuah qaul/pendapat: tdak wajib.
Menurut pendapat yang ashah: orang yang mendapat kemudahan dengan sebagian sha’476, maka wajib
baginya (zakat ftrah), dan seandainya dia mendapatkan dua bagian sha’, maka (wajib) dia dahulukan dirinya
sendiri, kemudian istrinya, kemudian anaknya yang kecil, kemudian ayahnya, kemudian ibunya, kemudian
anaknya yang besar.
Zakat ftrah itu: satu sha’477; yaitu: enam ratus sembilan puluh tga ditambah sepertga dirham.
Pendapatku: menurut pendapat yang ashah: enam ratus delapan puluh lima dirham ditambah lima pertujuh
dirham; karena penjelasan yang telah lalu tentang zakat tumbuhan; wallahu a’lam.
Jenisnya: makanan pokok sepert pada zakat tanaman; demikian juga keju menurut pendapat yang adhhar.
Jenisnya wajib dengan makanan pokok di negerinya; dan dikatakan: makanan pokok dia; dan dikatakan:
boleh memilih di antara makanan-makanan pokok. Makanan kualitas lebih tnggi mencukupi (sebagai gant)
makanan kualitas lebih rendah, tdak sebaliknya. Ukuran kualitas itu berdasarkan harganya menurut sebuah
wajah/pendapat; dan berdasarkan banyak/jumlah makanan menurut pendapat yang ashah. Gandum lebih
baik dari kurma/tamar dan beras; dan menurut pendapat yang ashah: jelai/jewawut lebih baik dari kurma,
dan kurma lebih baik dari kismis.
Boleh membayarkan untuk dirinya sendiri berupa makanan pokok, dan membayarkan untuk kerabatnya
yang lebih baik dari itu.
Tidak boleh membagi satu sha’ (menjadi dua jenis makanan).
Seandainya di suatu negeri ada beberapa makanan pokok, tdak ada yang mendominasi, maka dia (boleh)
memilih; yang lebih afdhal: makanan yang paling baik.
Seandainya budaknya ada di negeri lain, maka menurut pendapat yang ashah: jenisnya disesuaikan dengan
makanan pokok negerinya budak itu.
Pendapatku: zakat ftrah yang wajib adalah biji-bijian478 yang bagus479. Seandainya dia membayar dengan
hartanya untuk zakat anaknya yang masih kecil yang kaya, maka hal itu boleh sebagaimana (membayarkan)
orang asing dengan izin dari orang itu; berbeda halnya dengan anaknya yang sudah besar480. Seandainya orang yang punya kemudahan dan orang yang kesulitan bersekutu dalam statusnya sebagai budak, maka
wajib bagi yang punya kemudahan berzakat sebanyak setengah sha’; seandainya dua-duanya punya
kemudahan tetapi mereka berselisih tentang siapa yang wajib membayar, maka masing-masing membayar
zakat setengah sha’ yang menjadi kewajibannya menurut pendapat yang ashah; wallahu a’lam.
menurut pendapat yang adhhar: untuk istri yang merdeka, maka istri itu wajib membayar zakat ftrah bagi
dirinya sendiri; untuk istri yang berstatus budak, maka wajib bagi tuannya (untuk membayar zakat
ftrahnya).
Pendapatku: menurut pendapat yang ashah yang dinashkan: istri yang merdeka itu tdak wajib; wallahu
a’lam.
Seandainya tdak ada kabar dari seorang hamba (yang hilang), maka menurut pendapat madzhab: wajib
membayarkan zakat ftrahnya dalam keadaan ini; dan dikatakan: (wajib) apabila dia kembali; dan dalam
sebuah qaul/pendapat: tdak wajib.
Menurut pendapat yang ashah: orang yang mendapat kemudahan dengan sebagian sha’476, maka wajib
baginya (zakat ftrah), dan seandainya dia mendapatkan dua bagian sha’, maka (wajib) dia dahulukan dirinya
sendiri, kemudian istrinya, kemudian anaknya yang kecil, kemudian ayahnya, kemudian ibunya, kemudian
anaknya yang besar.
Zakat ftrah itu: satu sha’477; yaitu: enam ratus sembilan puluh tga ditambah sepertga dirham.
Pendapatku: menurut pendapat yang ashah: enam ratus delapan puluh lima dirham ditambah lima pertujuh
dirham; karena penjelasan yang telah lalu tentang zakat tumbuhan; wallahu a’lam.
Jenisnya: makanan pokok sepert pada zakat tanaman; demikian juga keju menurut pendapat yang adhhar.
Jenisnya wajib dengan makanan pokok di negerinya; dan dikatakan: makanan pokok dia; dan dikatakan:
boleh memilih di antara makanan-makanan pokok. Makanan kualitas lebih tnggi mencukupi (sebagai gant)
makanan kualitas lebih rendah, tdak sebaliknya. Ukuran kualitas itu berdasarkan harganya menurut sebuah
wajah/pendapat; dan berdasarkan banyak/jumlah makanan menurut pendapat yang ashah. Gandum lebih
baik dari kurma/tamar dan beras; dan menurut pendapat yang ashah: jelai/jewawut lebih baik dari kurma,
dan kurma lebih baik dari kismis.
Boleh membayarkan untuk dirinya sendiri berupa makanan pokok, dan membayarkan untuk kerabatnya
yang lebih baik dari itu.
Tidak boleh membagi satu sha’ (menjadi dua jenis makanan).
Seandainya di suatu negeri ada beberapa makanan pokok, tdak ada yang mendominasi, maka dia (boleh)
memilih; yang lebih afdhal: makanan yang paling baik.
Seandainya budaknya ada di negeri lain, maka menurut pendapat yang ashah: jenisnya disesuaikan dengan
makanan pokok negerinya budak itu.
Pendapatku: zakat ftrah yang wajib adalah biji-bijian478 yang bagus479. Seandainya dia membayar dengan
hartanya untuk zakat anaknya yang masih kecil yang kaya, maka hal itu boleh sebagaimana (membayarkan)
orang asing dengan izin dari orang itu; berbeda halnya dengan anaknya yang sudah besar480. Seandainya orang yang punya kemudahan dan orang yang kesulitan bersekutu dalam statusnya sebagai budak, maka
wajib bagi yang punya kemudahan berzakat sebanyak setengah sha’; seandainya dua-duanya punya
kemudahan tetapi mereka berselisih tentang siapa yang wajib membayar, maka masing-masing membayar
zakat setengah sha’ yang menjadi kewajibannya menurut pendapat yang ashah; wallahu a’lam.
باب من تلزمه الزكاة وما تجب فيه
شرط وجوب زكاة المال الإسلام والحرية وتلزم المرتد إن أبقينا ملكه دون المكاتب وتجب في مال الصبي والمجنون وكذا من ملك ببعضه الحر نصابا في الأصح وفي المغصوب والضال والمجحود في الأظهر ولا يجب دفعها حتى يعود والمشتري قبل قبضه
وقيل: فيه القولان وتجب في الحال عن الغائب إن قدر عليه وإلا فكمغصوب والدين وإن كان ماشية أو غير لازم كمال كتابة فلا زكاة أو عرضا أو نقدا فكذا في القديم وفي الجديد أنه إن كان حالا وتعذر أخذه لإعسار وغيره فكمغصوب وإن تيسر وجب تزكيته في الحال أو مؤجلا فالمذهب انه كمغصوب وقيل: يجب دفعها قبل قبضه ولا يمنع الدين وجوبها في أظهر الأقوال والثالث: يمنع في المال الباطن وهو النقد والعرض فعلى الأول لو حجر عليه لدين فحال الحول في الحجر فكمغصوب ولو اجتمع زكاة ودين آدمي في تركة قدمت وفي قول الدين وفي قول يستويان والغنيمة قبل القسمة إن اختار الغانمون تملكها ومضى بعده حول والجميع صنف زكوي وبلغ نصيب كل شخص نصابا أو بلغه المجموع في موضع ثبوت الخلطة وجبت زكاتها وإلا فلا ولو أصدقها نصاب سائمة معينا لزمها زكاته إذا تم حول من الإصداق ولو أكرى دارا أربع سنين بثمانين دينارا وقبضها فالأظهر انه لا يلزمه أن يخرج إلا زكاة ما استقر فيخرج عند تمام السنة الأولى زكاة عشرين ولتمام الثانية زكاة عشرين لسنة وعشرين لسنتين ولتمام الثالثة: زكاة أربعين لسنة وعشرين لثلاث سنين ولتمام الرابعة: زكاة ستين لسنة وعشرين لأربع والثاني يخرج لتمام الأولى زكاة ثمانين.
شرط وجوب زكاة المال الإسلام والحرية وتلزم المرتد إن أبقينا ملكه دون المكاتب وتجب في مال الصبي والمجنون وكذا من ملك ببعضه الحر نصابا في الأصح وفي المغصوب والضال والمجحود في الأظهر ولا يجب دفعها حتى يعود والمشتري قبل قبضه
وقيل: فيه القولان وتجب في الحال عن الغائب إن قدر عليه وإلا فكمغصوب والدين وإن كان ماشية أو غير لازم كمال كتابة فلا زكاة أو عرضا أو نقدا فكذا في القديم وفي الجديد أنه إن كان حالا وتعذر أخذه لإعسار وغيره فكمغصوب وإن تيسر وجب تزكيته في الحال أو مؤجلا فالمذهب انه كمغصوب وقيل: يجب دفعها قبل قبضه ولا يمنع الدين وجوبها في أظهر الأقوال والثالث: يمنع في المال الباطن وهو النقد والعرض فعلى الأول لو حجر عليه لدين فحال الحول في الحجر فكمغصوب ولو اجتمع زكاة ودين آدمي في تركة قدمت وفي قول الدين وفي قول يستويان والغنيمة قبل القسمة إن اختار الغانمون تملكها ومضى بعده حول والجميع صنف زكوي وبلغ نصيب كل شخص نصابا أو بلغه المجموع في موضع ثبوت الخلطة وجبت زكاتها وإلا فلا ولو أصدقها نصاب سائمة معينا لزمها زكاته إذا تم حول من الإصداق ولو أكرى دارا أربع سنين بثمانين دينارا وقبضها فالأظهر انه لا يلزمه أن يخرج إلا زكاة ما استقر فيخرج عند تمام السنة الأولى زكاة عشرين ولتمام الثانية زكاة عشرين لسنة وعشرين لسنتين ولتمام الثالثة: زكاة أربعين لسنة وعشرين لثلاث سنين ولتمام الرابعة: زكاة ستين لسنة وعشرين لأربع والثاني يخرج لتمام الأولى زكاة ثمانين.
Orang yang Wajib Zakat
Syarat wajib zakat mal: Islam, merdeka, wajib bagi orang murtad jika kita tetapkan kepemilikannya; tdak
wajib bagi budak mukatab.
Wajib zakat atas harta anak kecil dan orang gila; demikian juga orang setengah merdeka yang memiliki harta
mencapai nishab menurut pendapat yang ashah.
Wajib juga untuk harta yang dighashab (dipinjam tanpa izin), yang hilang, dan yang diingkari menurut
pendapat yang adhhar; dan tdaklah wajib memberikan zakatnya hingga harta tersebut kembali. Wajib (bagi
pembeli) untuk barang yang sudah dibeli tetapi belum sampai ke tangannya. Dan dikatakan: tentang hal ini
(harta yang dighashab dan sejenisnya) ada dua qaul/pendapat.
Zakat juga wajib untuk harta yang tdak tampak jika dia menguasainya481; jika tdak demikian, maka
hukumnya sepert harta yang dighashab.
arta yang diutang orang lain jika berupa ternak, atau sesuatu yang tdak biasa sepert harta kitabah, maka
tdak wajib zakat. Atau berupa harta (perniagaan) atau naqd (emas/perak), maka sepert itu pula hukumnya
menurut qaul qadim; sedangkan menurut qaul jadid: jika harta itu pada masa haul dan sulit untuk
mengambilnya karena (yang berhutang) bangkrut atau lainnya482, maka hukumnya sepert barang yang
dighashab; jika mudah (mengambilnya)483, maka wajib menzakatnya saat mencapai haulnya.
Atau jika (utang itu) ditangguhkan, maka menurut pendapat madzhab: hukumnya sepert harta yang
dighashab; dan dikatakan: wajib memberikan zakatnya sebelum sampai ke tangannya.
Utang tdak menghindarkan harta dari kewajiban zakat menurut yang adhhar dari beberapa qaul/pendapat;
menurut qaul ketga: menghindarkan pada harta batn; harta batn itu adalah naqd dan harta perniagaan
(dan rikaz dan zakat ftrah)484.
Kemudian menurut qaul pertama (yang adhhar): seandainya dia hajr (dilarang membelanjakan harta)
karena (terkepung banyak) utang, kemudian hartanya mencapai haul sempurna dalam kondisi dia masih
dilarang membelanjakan harta , maka hukumnya sepert barang yang dighashab.
Seandainya dalam harta peninggalan (orang mat) terkumpul kewajiban zakat dan kewajiban utang kepada
manusia, maka didahulukan zakat; dan dalam sebuah qaul/pendapat: didahulukan utang kepada manusia;
dan dalam sebuah qaul: (kedudukan) keduanya sama.
Syarat wajib zakat mal: Islam, merdeka, wajib bagi orang murtad jika kita tetapkan kepemilikannya; tdak
wajib bagi budak mukatab.
Wajib zakat atas harta anak kecil dan orang gila; demikian juga orang setengah merdeka yang memiliki harta
mencapai nishab menurut pendapat yang ashah.
Wajib juga untuk harta yang dighashab (dipinjam tanpa izin), yang hilang, dan yang diingkari menurut
pendapat yang adhhar; dan tdaklah wajib memberikan zakatnya hingga harta tersebut kembali. Wajib (bagi
pembeli) untuk barang yang sudah dibeli tetapi belum sampai ke tangannya. Dan dikatakan: tentang hal ini
(harta yang dighashab dan sejenisnya) ada dua qaul/pendapat.
Zakat juga wajib untuk harta yang tdak tampak jika dia menguasainya481; jika tdak demikian, maka
hukumnya sepert harta yang dighashab.
arta yang diutang orang lain jika berupa ternak, atau sesuatu yang tdak biasa sepert harta kitabah, maka
tdak wajib zakat. Atau berupa harta (perniagaan) atau naqd (emas/perak), maka sepert itu pula hukumnya
menurut qaul qadim; sedangkan menurut qaul jadid: jika harta itu pada masa haul dan sulit untuk
mengambilnya karena (yang berhutang) bangkrut atau lainnya482, maka hukumnya sepert barang yang
dighashab; jika mudah (mengambilnya)483, maka wajib menzakatnya saat mencapai haulnya.
Atau jika (utang itu) ditangguhkan, maka menurut pendapat madzhab: hukumnya sepert harta yang
dighashab; dan dikatakan: wajib memberikan zakatnya sebelum sampai ke tangannya.
Utang tdak menghindarkan harta dari kewajiban zakat menurut yang adhhar dari beberapa qaul/pendapat;
menurut qaul ketga: menghindarkan pada harta batn; harta batn itu adalah naqd dan harta perniagaan
(dan rikaz dan zakat ftrah)484.
Kemudian menurut qaul pertama (yang adhhar): seandainya dia hajr (dilarang membelanjakan harta)
karena (terkepung banyak) utang, kemudian hartanya mencapai haul sempurna dalam kondisi dia masih
dilarang membelanjakan harta , maka hukumnya sepert barang yang dighashab.
Seandainya dalam harta peninggalan (orang mat) terkumpul kewajiban zakat dan kewajiban utang kepada
manusia, maka didahulukan zakat; dan dalam sebuah qaul/pendapat: didahulukan utang kepada manusia;
dan dalam sebuah qaul: (kedudukan) keduanya sama.
Ghanimah (harta rampasan perang) sebelum dibagi jika orang-orang memilih untuk memilikinya dan
setelah itu berlalu masa haul, sedangkan keseluruhan ghanimah termasuk jenis harta yang kena zakat, dan
bagian setap orang telah mencapai nishab, atau mencapai nishab dengan dikumpulkan (bagian setap
orang) di satu tempat yang tetap tercampur, maka wajib zakat; jika tdak demikian, maka tdak wajib.
Seandainya dia menentukan mahar bagi istri binatang ternak tertentu yang mencapai nishab, maka wajib
bagi istri untuk membayar zakat apabila telah sempurna haulnya semenjak penentuan mahar485.
Seandainya dia menyewakan rumah selama empat tahun seharga delapan puluh dinar dan dinar itu sudah
ada di tangannya, maka menurut pendapat yang adhhar: tdak wajib baginya untuk membayarkan zakat
kecuali zakat harta yang telah menetap486, maka dia bayarkan zakat untuk dua puluh dinar saat sempurna
satu tahun pertama, dan saat sempurna satu tahun kedua: zakat untuk dua puluh dinar untuk satu tahun
dan dua puluh dinar untuk dua tahun, dan saat sempurna satu tahun ketga: zakat untuk empat puluh dinar
untuk satu tahun dan dua puluh dinar untuk tga tahun, dan saat sempurna satu tahun keempat: zakat
untuk enam puluh dinar untuk satu tahun dan dua puluh dinar untuk empat tahun. Dan menurut qaul
kedua: dia bayarkan zakat untuk delapan puluh dinar saat sempurna satu tahun pertama.
setelah itu berlalu masa haul, sedangkan keseluruhan ghanimah termasuk jenis harta yang kena zakat, dan
bagian setap orang telah mencapai nishab, atau mencapai nishab dengan dikumpulkan (bagian setap
orang) di satu tempat yang tetap tercampur, maka wajib zakat; jika tdak demikian, maka tdak wajib.
Seandainya dia menentukan mahar bagi istri binatang ternak tertentu yang mencapai nishab, maka wajib
bagi istri untuk membayar zakat apabila telah sempurna haulnya semenjak penentuan mahar485.
Seandainya dia menyewakan rumah selama empat tahun seharga delapan puluh dinar dan dinar itu sudah
ada di tangannya, maka menurut pendapat yang adhhar: tdak wajib baginya untuk membayarkan zakat
kecuali zakat harta yang telah menetap486, maka dia bayarkan zakat untuk dua puluh dinar saat sempurna
satu tahun pertama, dan saat sempurna satu tahun kedua: zakat untuk dua puluh dinar untuk satu tahun
dan dua puluh dinar untuk dua tahun, dan saat sempurna satu tahun ketga: zakat untuk empat puluh dinar
untuk satu tahun dan dua puluh dinar untuk tga tahun, dan saat sempurna satu tahun keempat: zakat
untuk enam puluh dinar untuk satu tahun dan dua puluh dinar untuk empat tahun. Dan menurut qaul
kedua: dia bayarkan zakat untuk delapan puluh dinar saat sempurna satu tahun pertama.
فصل
تجب الزكاة على الفور إذا تمكن وذلك بحضور المال والأصناف وله أن يؤدي بنفسه زكاة المال الباطن وكذا الظاهر على الجديد وله التوكيل والصرف إلى الإمام والأظهر أن الصرف إلى الإمام أفضل إلا أن يكون جائرا وتجب النية فينوي هذا فرض زكاة مالي أو فرض صدقة مالي ونحوهما ولا يكفي هذا فرض مالي وكذا الصدقة في الأصح ولا يجب تعيين المال ولو عين لم يقع عن غيره ويلزم الولي النية إذا أخرج زكاة الصبي أو المجنون وتكفي نية الموكل عند الصرف إلى الوكيل في الأصح والأفضل أن ينوي الوكيل عند التفريق أيضا ولو دفع إلى السلطان كفت النية عنده فإن لم ينو يجزىء على الصحيح وإن نوى السلطان والأصح أنه يلزم السلطان النية إذا اخذ زكاة الممتنع وأن نيته تكفي.
تجب الزكاة على الفور إذا تمكن وذلك بحضور المال والأصناف وله أن يؤدي بنفسه زكاة المال الباطن وكذا الظاهر على الجديد وله التوكيل والصرف إلى الإمام والأظهر أن الصرف إلى الإمام أفضل إلا أن يكون جائرا وتجب النية فينوي هذا فرض زكاة مالي أو فرض صدقة مالي ونحوهما ولا يكفي هذا فرض مالي وكذا الصدقة في الأصح ولا يجب تعيين المال ولو عين لم يقع عن غيره ويلزم الولي النية إذا أخرج زكاة الصبي أو المجنون وتكفي نية الموكل عند الصرف إلى الوكيل في الأصح والأفضل أن ينوي الوكيل عند التفريق أيضا ولو دفع إلى السلطان كفت النية عنده فإن لم ينو يجزىء على الصحيح وإن نوى السلطان والأصح أنه يلزم السلطان النية إذا اخذ زكاة الممتنع وأن نيته تكفي.
Menunaikan Zakat
Kewajiban zakat itu harus disegerakan apabila telah memungkinkan, yaitu dengan adanya harta itu dan
ashnaf (penerima zakat)487.
Boleh baginya untuk menunaikan sendiri zakat harta batn (naqd, perniagaan, dan rikaz); demikian juga
harta dhahir (ternak, tanaman, buah, dan hasil tambang) menurut qaul jadid. Dan boleh baginya
mewakilkan, atau membayarkan kepada imam (pemerintah). Menurut pendapat yang adhhar:
membayarkan kepada imam itu lebih utama, kecuali imam itu dhalim.
Niat itu wajib, maka dia berniat: “Ini adalah kewajiban zakat hartaku”, atau “kewajiban shadaqah hartaku”,
atau yang semacamnya. Tidak cukup hanya berniat: “kewajiban hartaku”, demikian juga: “shadaqah
hartaku” menurut pendapat yang ashah.
(Dalam niat) tdak wajib menentukan/menyebut hartanya; seandainya dia menentukannya, maka (niatnya)
tdak jatuh ke harta lainnya.
Wajib niat bagi wali apabila dia membayarkan zakatnya anak kecil atau orang gila.
Niat mewakilkan telah mencukupi, bila dia membayarkan zakat ke wakil menurut pendapat yang ashah. Dan
yang lebih afdhal: hendaknya wakil itu juga berniat saat pembagian (zakat).
Seandainya dia memberikan zakatnya kepada sulthan/penguasa, berniat di depan suthan sudah mencukupi.
Jika dia tdak berniat, maka tdak mencukupi menurut pendapat yang shahih meskipun sulthannya berniat.
Menurut pendapat yang ashah: wajib bagi sulthan untuk berniat apabila mengambil zakat dari orang yang
menolak (berzakat), dan niat sulthan itu telah mencukupi
Kewajiban zakat itu harus disegerakan apabila telah memungkinkan, yaitu dengan adanya harta itu dan
ashnaf (penerima zakat)487.
Boleh baginya untuk menunaikan sendiri zakat harta batn (naqd, perniagaan, dan rikaz); demikian juga
harta dhahir (ternak, tanaman, buah, dan hasil tambang) menurut qaul jadid. Dan boleh baginya
mewakilkan, atau membayarkan kepada imam (pemerintah). Menurut pendapat yang adhhar:
membayarkan kepada imam itu lebih utama, kecuali imam itu dhalim.
Niat itu wajib, maka dia berniat: “Ini adalah kewajiban zakat hartaku”, atau “kewajiban shadaqah hartaku”,
atau yang semacamnya. Tidak cukup hanya berniat: “kewajiban hartaku”, demikian juga: “shadaqah
hartaku” menurut pendapat yang ashah.
(Dalam niat) tdak wajib menentukan/menyebut hartanya; seandainya dia menentukannya, maka (niatnya)
tdak jatuh ke harta lainnya.
Wajib niat bagi wali apabila dia membayarkan zakatnya anak kecil atau orang gila.
Niat mewakilkan telah mencukupi, bila dia membayarkan zakat ke wakil menurut pendapat yang ashah. Dan
yang lebih afdhal: hendaknya wakil itu juga berniat saat pembagian (zakat).
Seandainya dia memberikan zakatnya kepada sulthan/penguasa, berniat di depan suthan sudah mencukupi.
Jika dia tdak berniat, maka tdak mencukupi menurut pendapat yang shahih meskipun sulthannya berniat.
Menurut pendapat yang ashah: wajib bagi sulthan untuk berniat apabila mengambil zakat dari orang yang
menolak (berzakat), dan niat sulthan itu telah mencukupi
فصل
لا يصح تعجيل الزكاة على مالك النصاب ويجوز قبل الحول ولا تعجيل لعامين في الأصح وله تعجيل الفطرة من أول رمضان والصحيح منعه قبله وأنه لا يجوز إخراج زكاة التمر قبل بدو صلاحه ولا الحب قبل اشتداده ويجوز بعدهما وشرط إجزاء المعجل إبقاء المالك أهلا للوجوب إلى آخر الحول وكون القابض في آخر الحول مستحقا وقيل: إن خرج عن الاستحقاق في أثناء الحول لم يجزه ولا يضر غناه بالزكاة وإذا لم يقع المعجل زكاة استرد إن كان شرط الاسترداد إن عرض مانع والأصح أنه لو قال هذه زكاتي المعجلة فقط استرد وأنه إن لم يتعرض للتعجيل ولم يعلمه القابض لم يسترد وأنهما لو اختلفا في مثبت الاسترداد صدق القابض بيمينه ومتى ثبت والمعجل تالف وجب ضمانه والأصح اعتبار قيمته يوم القبض وأنه لو وجده ناقصا فلا أرش وأنه لا يسترد زيادة منفصلة وتأخير الزكاة بعد التمكن يوجب الضمان إن تلف المال ولو تلف قبل التمكن فلا ولو تلف بعضه فالأظهر أنه يغرم قسط ما بقي وإن أتلفه بعد الحول وقبل التمكن لم تسقط الزكاة وهي تتعلق بالمال تعلق شركة وفي قول تعلق الرهن وفي قول بالذمة فلو باعه قبل إخراجها فالأظهر بطلانه في قدرها وصحته في الباقي.
لا يصح تعجيل الزكاة على مالك النصاب ويجوز قبل الحول ولا تعجيل لعامين في الأصح وله تعجيل الفطرة من أول رمضان والصحيح منعه قبله وأنه لا يجوز إخراج زكاة التمر قبل بدو صلاحه ولا الحب قبل اشتداده ويجوز بعدهما وشرط إجزاء المعجل إبقاء المالك أهلا للوجوب إلى آخر الحول وكون القابض في آخر الحول مستحقا وقيل: إن خرج عن الاستحقاق في أثناء الحول لم يجزه ولا يضر غناه بالزكاة وإذا لم يقع المعجل زكاة استرد إن كان شرط الاسترداد إن عرض مانع والأصح أنه لو قال هذه زكاتي المعجلة فقط استرد وأنه إن لم يتعرض للتعجيل ولم يعلمه القابض لم يسترد وأنهما لو اختلفا في مثبت الاسترداد صدق القابض بيمينه ومتى ثبت والمعجل تالف وجب ضمانه والأصح اعتبار قيمته يوم القبض وأنه لو وجده ناقصا فلا أرش وأنه لا يسترد زيادة منفصلة وتأخير الزكاة بعد التمكن يوجب الضمان إن تلف المال ولو تلف قبل التمكن فلا ولو تلف بعضه فالأظهر أنه يغرم قسط ما بقي وإن أتلفه بعد الحول وقبل التمكن لم تسقط الزكاة وهي تتعلق بالمال تعلق شركة وفي قول تعلق الرهن وفي قول بالذمة فلو باعه قبل إخراجها فالأظهر بطلانه في قدرها وصحته في الباقي.
Ta’jil/Mendahulukan Zakat
Tidak sah mendahulukan zakat harta sebelum mencapai nishab; dan boleh mendahulukan (yang sudah
mencapai nishab) sebelum (sempurnanya) haul; dan tdak didahulukan untuk dua tahun menurut pendapat
yang ashah.
Boleh mendahulukan zakat ftrah sejak awal Ramadhan; menurut pendapat yang shahih: tdak boleh
sebelum Ramadhan, dan tdak boleh membayar zakat buah-buahan sebelum mulai matang, tdak juga bijibijian
sebelum keras, boleh setelah mulai matang dan setelah keras.
Syarat harta yang didahulukan agar mencukupi (sebagai zakat): pemiliknya tetap menjadi orang yang wajib
zakat sampai akhir masa haul488, dan keadaan orang yang menerimanya adalah orang yang berhak pada
akhir haul489, dan dikatakan: jika keadaannya keluar dari mustahiq pada pertengahan haul maka tdak
mencukupi, dan tdak membahayakan (tdak apa-apa) bila dia menjadi kaya/berkecukupan karena zakat
(yang diberikan) itu490.
Apabila harta yang didahulukan itu tdak menjadi zakat, maka dia minta kembali bila dulu mempersyaratkan
pengembalian jika tertmpa penghalang kewajiban.
Menurut pendapat yang ashah: jika dia hanya mengatakan: “ini zakatku yang aku dahulukan”, maka dia
minta kembali; dan jika dia tdak menyatakan ta’jil dan penerima tdak mengetahuinya, maka tdak dia
minta kembali; dan seandainya keduanya berselisih tentang tetapnya syarat pengembalian, maka penerima
dibenarkan berdasarkan sumpahnya.
Ketka (syarat pengembalian) telah ditetapkan dan harta yang didahulukan itu rusak, maka penerima wajib
menanggungnya/menjaminnya, dan menurut pendapat yang ashah: diukur dengan harganya pada hari
serah terima; dan jika dia dapat berkurang (sifatnya)491 maka tdak ada diyat/denda; dan dia tdak meminta
kembali tambahan yang terpisah492.
Mengakhirkan zakat setelah memungkinkan, mewajibkan jaminan meskipun hartanya rusak. Seandainya
hartanya rusak sebelum memungkinkan, maka tdak wajib; seandainya rusak sebagian (sebelum
memungkinkan), maka menurut pendapat yang adhhar: dia membayar (zakat) untuk bagian harta yang
masih tersisa493.
Jika dia merusakkan harta itu setelah haul dan sebelum memungkinkan, maka kewajiban zakat tdak gugur.
Tidak sah mendahulukan zakat harta sebelum mencapai nishab; dan boleh mendahulukan (yang sudah
mencapai nishab) sebelum (sempurnanya) haul; dan tdak didahulukan untuk dua tahun menurut pendapat
yang ashah.
Boleh mendahulukan zakat ftrah sejak awal Ramadhan; menurut pendapat yang shahih: tdak boleh
sebelum Ramadhan, dan tdak boleh membayar zakat buah-buahan sebelum mulai matang, tdak juga bijibijian
sebelum keras, boleh setelah mulai matang dan setelah keras.
Syarat harta yang didahulukan agar mencukupi (sebagai zakat): pemiliknya tetap menjadi orang yang wajib
zakat sampai akhir masa haul488, dan keadaan orang yang menerimanya adalah orang yang berhak pada
akhir haul489, dan dikatakan: jika keadaannya keluar dari mustahiq pada pertengahan haul maka tdak
mencukupi, dan tdak membahayakan (tdak apa-apa) bila dia menjadi kaya/berkecukupan karena zakat
(yang diberikan) itu490.
Apabila harta yang didahulukan itu tdak menjadi zakat, maka dia minta kembali bila dulu mempersyaratkan
pengembalian jika tertmpa penghalang kewajiban.
Menurut pendapat yang ashah: jika dia hanya mengatakan: “ini zakatku yang aku dahulukan”, maka dia
minta kembali; dan jika dia tdak menyatakan ta’jil dan penerima tdak mengetahuinya, maka tdak dia
minta kembali; dan seandainya keduanya berselisih tentang tetapnya syarat pengembalian, maka penerima
dibenarkan berdasarkan sumpahnya.
Ketka (syarat pengembalian) telah ditetapkan dan harta yang didahulukan itu rusak, maka penerima wajib
menanggungnya/menjaminnya, dan menurut pendapat yang ashah: diukur dengan harganya pada hari
serah terima; dan jika dia dapat berkurang (sifatnya)491 maka tdak ada diyat/denda; dan dia tdak meminta
kembali tambahan yang terpisah492.
Mengakhirkan zakat setelah memungkinkan, mewajibkan jaminan meskipun hartanya rusak. Seandainya
hartanya rusak sebelum memungkinkan, maka tdak wajib; seandainya rusak sebagian (sebelum
memungkinkan), maka menurut pendapat yang adhhar: dia membayar (zakat) untuk bagian harta yang
masih tersisa493.
Jika dia merusakkan harta itu setelah haul dan sebelum memungkinkan, maka kewajiban zakat tdak gugur.
Zakat itu terkait dengan harta dengan keterikatan persekutuan/syirkah, dalam sebuah qaul/pendapat:
keterikatan gadai, dalam sebuah qaul: dengan utang494.
Seandainya dia menjual harta itu sebelum membayar zakatnya, maka menurut pendapat yang adhhar: jual
beli itu batal sejumlah kewajiban zakatnya, dan sah pada sisanya.
keterikatan gadai, dalam sebuah qaul: dengan utang494.
Seandainya dia menjual harta itu sebelum membayar zakatnya, maka menurut pendapat yang adhhar: jual
beli itu batal sejumlah kewajiban zakatnya, dan sah pada sisanya.