Terjemah Alfiyah ibnu Malik (Ilmu Nahwu dan Sharaf)
Nama kitab: Terjemah Alfiyah ibnu Malik,
Judul kitab asal: Alfiyah ibn Malik atau Al-Khulasa al-Alfiyya ( الخلاصة)
Ejaan lain: Alfiyah Ibnu Malik fi an-Nahwi wa ash-Sharfi
Pengarang: Ibnu Malik ( محمد بن عبد الله بن مالك الطائي الجياني)
Nama yang dikenal di Arab: Muhammad ibn Abdullah bin Maliki al-Tha'i al-Jiyani
Kelahiran: 600 Masehi, Jaén, Spanyol
Meninggal: Spanyol, w. 672 H /22 Februari 1274 M
Penerjemah:
Bidang studi: Gramatika tata bahasa Arab / Ilmu Nahwu & sharaf (shorof)
Ingin belajar agama di Ponpes Terbaik? Kunjungi Pesantren Al-Khoirot Malang
Program utama: 1. Santri reguler (pendidikan formal dan madrasah diniyah); 2. Santri Dewasa; 3. Santri Kilat; 4. Tahfidz Quran; 5. Bahasa Arab modern dan klasik (kitab kuning).
Sistem: Salaf & Modern
Manhaj: Aswaja (NU)
- Download Terjemah Alfiyah
- Biografi Pengarang Alfiyah
- Profil Kitab Alfiyah
-
Muqaddimah
- Bab Kalam dan Susunannya
- Bab Mu’rab dan Mabni
- Bab Nakirah dan Ma’rifat
- Bab Isim Alam
- Bab Isim Isyaroh
- Bab Isim Maushul
- Bab Ma’rifat dengan AlatTa’rif
- Bab Ibtidak (Mubtadak dan Khabar
- Bab Kana dan Saudara-saudaranya
- Bab Maa, Laa, Laata, dan In yang beramal Laisa
- Bab Af’aalul Muqorabah
- Bab Inna dan Saudara-saudaranya
- Bab Laa Nafi Jenis
- Bab Zhonna dan Saudara-saudaranya
- Bab A’lama dan Ara
-
Bab Fa’il (Subyek) dan Maf'ul (Obyek)
- Bab Naibul Fa’il
- Bab Istighol
- Bab Fi’il Muta’adi dan Fi’il Lazim
- Bab Tanaazu’ Dalam Amal
- Bab Maf’ul Muthlaq
- Bab Maf’ul Lah
- Bab Maf’ul Fih-Zhorof
- Bab Maf’ul Ma’ah
- Bab Istitsna’
-
Bab Haal (Kate keterangan keadaan)
- Bab Tamyiz
-
Bab Huruf Jar
- Bab Idhofah
- Bab Mudhof kepada Ya’ Mutakallim
- Bab Amal Mashdar
- Bab Amal Isim Fa’il
- Bab Bina (Bentuk) Mashdar
- Bab Bentuk Isim Fa’il, Isim Maf’ul dan Sifat Musyabbahah
- Bab Sifat yang diserupakan dengan Isim Fa’il (Sifat Musyabbahah)
- Bab Takjub (Ekspresi Kekaguman)
- Bab Kata Komparatif dan Superlatif (Af'al al-Tafdil)
- Bab Na'at (Kata Sifat)
- Bab Taukid (Kata Penekanan)
- Bab Ataf
- Bab Ataf Bayan
- Bab Ataf Nasaq
- Bab Badal
- Bab Nida’
- Bab Fasal Tabi’ Munada
- Bab Munada Mudhof pada Ya’ Mutakallim
- Bab Isim-Isim yang hanya berlaku pada Nida’
- Bab Istighotsah
- Bab Nudbah
- Bab Tarkhim
- Bab Ikhtishosh
- Bab Tahdzir dan Ighro’
- Bab Isim Fi’il dan Isim Ashwat
- Bab Nun Taukid
- Bab Isim yang tidak Munshorif
- Bab I’rab Fi’il
- Bab ‘Amil Jazm
- Bab Fashl Law (لو)
- Bab Amma, Laula dan Lauma
- Bab Khabar dari Alladzi dan Alif Lam
-
Bab Hitungan (al-adad)
- Bab Kam, Ka’ayyin dan Kadza
- Bab Hikayat
- Bab Ta’nits
- Bab Maqshur dan Mamdud
- Bab Cara Mentasniyah dan Menjama’kan Isim Maqshur dan Mamdud
- Bab Jama’ Taksir
- Bab Tashghir
- Bab Nasab
- Bab Waqaf
- Bab Imalah
- Bab Tashrif
- Bab Tambahan Hamzah Washal
- Bab Penggantian Huruf
- Bab Fashal Penggantian Wau dari Ya‘
- Bab Fashal Berkumpulnya Wau dan Ya’
- Bab Fashal Pemindahan Harakah pada Huruf Mati Sebelumnya
- Bab Fashal Penggantian Fa’ Ifti’ala pada Ta’
- Bab Fashal Membuang Fa’ Fi’il Amar dan Fi’il Mudhori’
- Bab Idgham dan Khatimah Nadzam
- Kitab Sharaf / Shorof yang lain:
- Kitab Nahwu (Gramatika Bahasa Arab)
- Kitab Ilmu Balaghah/Sastra Arab (Ma'ani, Bayan, Badi'):
- Kembali ke kitab Terjemah Alfiyah ibnu Malik
Biografi Pengarang Alfiyah Ibnu Malik
Imam Ibnu Malik adalah pengarang dari salah satu nadzam yang terkenal di kalangan pondok pesantren yaitu nadzam Alfiyah Ibnu Malik. Nama lengkap beliau adalah Syekh Abu Abdillah Muhammad Jamaluddin bin' Abdullah bin Malik al-Andalusi. 54 Ada juga pada salah satu kitab menyebutkan nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah Jamaluddin Muhammad bin 'Abdullah bin Muhammad bin Abdullah Ibnu Malik at-Tho'i al-Jayyani. Silsilah tersebut adalah riwayat suatu daerah yang islami. Panggilan beliau adalah Ibnu Malik, dan punya julukan (Laqob ) yaitu Jamaluddin. 55
Beliau lahir pada tahun 600 Hijriyah di kota Jayyan, kota tersebut merupakan salah satu kota di Andalusia tengah. Imam Ibnu Malik di Andalusia mengawali pembelajarannya yaitu dengan menghafalkan al-Qur'an sebanyak 30 juz sebagaimana kebiasaannya ulama terdahulu dengan memulai mencari ilmu dengan membaca al-Qur'an, lalu diikutinya dengan belajar beberapa bacaan al-Qur' an dan menghafalkan sesuatu yang paling mudah dari beberapa macam pelajaran terutama kitab-kitab yang membahas ilmu nahwu dan bahasa.
Bahkan Ibnu Jazari pemah menyebutkan bahwa Imam Ibnu Malik itu tidak diketahui dari mana guru bahasa arab dan qiro'ahnya, akan tetapi Imam Ibnu Malik itu belajar bahasa arab dan qiro' ahnya dinegaranya dari gurunya Tsabit bin Khiyar, dan juga pernah belajar pada ustadz Abi Ali Asy Syalubin kira-kira selama 20 hari. Seiring dengan usia yang bertambah , Imam Ibnu Malik sangat rajin dan penuh semangat. Beliau bertekad untuk mendalami ilmu-ilmu keislaman yang populer dimasanya seperti ilmu hadits dan ilmu tafsir.
Pada tahun 649 hijriyah, Imam Ibnu Malik hijrah ke Damaskus, sebuah kota dimana Imam Ibnu Malik pertama kali singgah ketika sedang mengalami pergeseran kekuasaan. Di Damaskus, Imam Ibnu Malik justru meninggalkan tujuan utamanya yang awalnya adalah ingin mendalami ilmu tafsir dan ilmu hadits. Akan tetapi belakangan beliau cenderung beralih untuk mendalami ilmu nahwu dan sharaf. Perubahan tujuan mendalami keilmuan beliau dilatar belakangi oleh rasa ingin tahu tentang fenommena struktur bahasa arab yang beliau temui berbeda antara satu wilayah dengan wilayah yang lain. Padahal, gramatikal arab sangat penting perannya dalam memahami al-Qur' an dan hadits sebagai sumber keilmuan. 56
GURU-GURU IMAM IBNU MALIK
Adapun guru-guru Imam Ibnu Malik yaitu:
1.
Tsabit Ibnu Khiyar (Spanyol)
2. Abi Ali
Asy-Syalubin (Spanyol)
3. Syekh Sakhowi
(Damaskus). 57
Sudah tidak diragukan lagi bahwa Imam Ibnu Malik
itu belajar pada kitab- kitab terdahulu dari beberapa ulama nahwu yang
berada di Bashroh, Kufah, Baghdad dan ulama yang datang setelahnya. Kemudian
beliau mendapatkan faedah dari beberapa ulama tersebut sehingga
terbentuklah kitab terutama kitab yang menjelaskan tentang nahwu
dan shorof (tashrif).
MURID-MURID IBNU MALIK
Adapun murid-murid Imam Ibnu Malik adalah:
1.
Badruddin (putranya Imam Ibnu Malik) yang terkenal dengan
sebutan Ibnu Nadzim. Badruddin mempunyai karya dengan mensyarahi nadzam
Alfiyah Ibnu Malik karya dari ayahnya sendiri.
2. Al-Qodi Syarofuddin Abi al-Qosim Hibbatulloh bin Najmuddin al-Jahni, yang terkenal dengan sebutan Ibnu al-Barizi.
3. Ahmad bin Sulaiman bin Abi al-Khasan. 58
KARYA TULIS IBNU MALIK
Sedagkan karya-karya yang pernah
dikarang oleh Imam Ibnu Malik yaitu:
1. Beliau
pernah mengarang kitab al-Kafiyah Asy-Syafiyah berupa nadzam sebanyak 3000
bait yang menjelaskan ilmu nahwu dan shorof.
2. Kemudian kitab al-Kafiyah Asy-Syafiyah disyarahi oleh beliau sendiri dengan nama kitab al-Wafiyah fi Syarhi al-Kafiyati Asy-Syafiyah.
3. Kemudian Imam Ibnu Malik mengarang lagi nadzam sebanyak
1000 bait yang diberi nama al-Khulashoh atau yang lebih dikenal dengan
nadzam Alfiyah Ibnu Malik
4. Kitab At-Tasyghil
yang menjelaskan tentang masalah-masalah nahwu dan shorof yang didalamnya
terdapat 80 bab, yang didalam bab tersebut terdapat lebih dari 200 fasal. 59
Beliau wafat di kota Damaskus pada tahun 672 Hijriyah, dan dimakamkan dipemakamannya al-Qodhi 'Izzuddin bin as-Sho'igh. Ada yang mengatakan beliau dimakamkan dipemakaman Ibnu Ja'wan.
Profil Kitab Alfiyah ibnu Malik
Nadzam Alfiyah Ibnu Malik itu merupakan sebuah nadzam yang menjelaskan tentang kaidah-kaidah dan masalah-masalah illmu nahwu dan sharaf yang dikarang oleh Syekh Abu Abdillah Muhammad Jamaluddin bin 'Abdullah bin Malik al-Andalusi atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Malik.
Kitab ini bisa disebut dengan al-Khulashah (ringkasan) karena isinya mengutip inti uraian dari al-kafiyah, dan bisa disebut alfiyah (ribuan) karena bait syairnya terdiri dari seribu baris. Kitab ini tepatnya berjumlah 1002 bait yang terdiri dari 80 bab yang dimulai dari bab kalam dan diakhiri dengan bab idghom dan setiap bab diisi oleh beberapa bait. Bab yang terpendek diisi oleh dua bait seperti bab al-Ikhtishash dan bab yang terpanjang adalah bab J ama ' taksir karena diisi sebanyak 40 bait.
Metode kitab Alfiyah ini sebenarnya cukup memberikan kemudahan bagi orang yang mempelajarinya untuk menguasainya , karena Alfiyah ini cukup mengandung pengertian yang sangat luas, tapi dengan lafadz yang ringkas. Di Indonesia, Alfiyah Ibnu Malik juga di kaji diberbagai daerah. Pondok-pondo pesantren yang tersebar di wilayah Indonesia hampir tidak ada yang menyingkirkan peranan kitab ini. Semua pesantren menempatkan Alfiyah Ibnu Malik sebagai rujukan utama perihal pelajaran tentang ilmu nahwu dan sharaf. Kitab ini menjadi kitab yang paling dominan dalam studi gramatika arab.
Berdasarkan
wawancara dengan bapak
Zamharir Fasya, dalam muqaddimahnya ,
kitab ini memakai bahar rajaz dan disusun dengan tujuan:
1.
Menghimpun semua permasalahan nahwu dan shorof yang dianggap penting
2. Menerangkan hal-hal yang rumit dengan bahasa singkat, tetapi sanggup menghimpun kaidah yang berbeda-beda atau dengan sebuah contoh yang bisa menggambarkan satu persyaratan yang diperlukan oleh kaidah itu
3. Membangkitkn perasaan senang bagi orang yang ingin
mempelajari isinya. Semua itu terbukti, sehingga
kitab ini lebih baik daripada kitab Alfiyah Ibnu
Mu'thi. Meskipun begitu, Imam Ibnu
Malik tetap menghargai Ibnu Mu'thi sebagai seniornya yang
lebih dahulu mengarang kitab Alfiyah. 60
C. Keistimewaan Nadzam Alfiyah Ibnu Malik
Berdasarkan wawancara
dengan Bapak Zamharir
Fasya, di antara keistimewaan Nadzam Alfiyah Ibnu Malik itu
adalah:
1. Nadzam ini hanya berjumlah 1002 bait yang di dalamnya sudah menjelaskan keseluruhan ilmu yang berhubungan dengan kaidah-kaidah dan masalah-masalah tentang nahwu dan shorof dan belum ada satu kitab khulashoh yang berupa nadzam yang jumlahnya sama atau dibawahnya yang menjelaskan keseluruhan ilmu yang berhubungan dengan kaidah- kaidah masalah-masalah tentang nahwu dan shorof.
2. Semua bait nadzam Alfiyah Ibnu Malik hanya menggunakan satu bahar (lagu) saja, yaitu bahar rajaz. Bahar rajaz merupakan salah satu dari 16 bahar yang terdapat dalam ilmu 'Arudh, dan umumnya bahar rajaz diurutkan pada posisi ketujuh dari 16 bahar tersebut. Adapun wazan (suatu pola yang dijadikan patokan yang harus diikuti oleh kalimat-kalimat bahasa arab lain) dari bahar rajaz adalah sebagai berikut:
مُسْتَفْعِلُن ْ مُسْتَفْعِلُنْ مُسْتَفْعِلُن #ْ مُسْتَفْعِلُن مُسْتَفْعِلُنْ مُسْتَفْعِلُن
3. Banyak nadzam Alfiyah yang didalamnya sudah berupa kaidah sekaligus contohnya. Seperti dalam Bab Mubtada', ada satu bait (bait kedua bab Mubtada ') yang menjelaskan kaidah nahwu beserta contohnya.
و أوّل مبتدأ و الثاني # فاعل أغنى في أسار ذان
Artinya:
''Mubtada ' itu ada yang tidak
mempunyai khobar namun mempunyai fa 'ilyang mengganti
khobar yaitu k etika mubtada ' berupa sifat dan didahului oleh
istifham, seperti lafadz أسار ذان."
4.
Nadzam Alfiyah Ibnu Malik tidak hanya mengandung unsur pengetahuan nahwu dan
sharaf saja, aka tetapi juga mengandung banyak unsur sastra.
5. Orang yang bisa menghafalkan 1002 nadzam bait Alfiyah Ibnu Malik dalam waktu yang singkat, di masa yang akan datang orang tersebut akan alim. Seperti contoh kyai Husain Ilyas Mojokerto yang bisa menghafalkan seluruh nadzam Alfiyah Ibnu Malik kurang lebih sekitar 1 bulan.
6. Nadzam Alfiyah Ibnu Malik bisa dijadikan sebagai jawaban permasalahan-permasalahan hidup lainnya. Seperti contoh kyai Khofil Bangkalan yang seringkali bila ada pertanyaan-pertanyaan tentang masalah kehidupan, beliau menjawabnya dengan nadzam Alfiyah Ibnu Malik. Suatu ketika Kyai Khofil Bangkalan mendapati pertanyaan yang diajukan oleh beliau tentang bagaimana hukumnya jika ada satu desa terdapat dua sholat jum'at. Kyai Khofil Bangkalan menjawab langsung dengan nadzam Alfiyah:
وفي اختيار لايجيئ المنفصل # إذا تأتى أن يجيئ المتصل
Maksud dari nadzam tersebut adalah jka dalam keadaan ikhtiar (tidak sulit untuk berkumpul dalam satu tempat), maka tidak boleh terpisah untuk melakukan shalat jum'at lebih dari satu jika berkumpul menjadi satu itu masih memungkinkan. 61
Ada sebuah kisah yang menceritakan tentang keistimewaan lain dari nadzam Alfiyah Ibnu Malik. Ketika ada orang yang memang bersungguh- sungguh untuk mempelajari kitab nadzam Alfiyah Ibnu Malik, bila ada kesulitan dalam belajarnya , dia akan bermimpi diajari langsung oleh Ibnu Malik. Contohnya seperti salah satu santri ploso yang merupakan guru dari Zamharir Fasya ketika mondok di pondok pesantren Ploso kediri, beliau ketika belajar nadzam Alfiyah dan sampa1 pada bab 'Alam, beliau tidak paham-paham sampai pada akhirnya beliau bermimpi diajar langsung oleh Ibnu Malik sampai paham, dan sekarang menjadi guru di pondok pesantren Al-Falah Ploso Kediri.
Footnote
54 Cover Syarh Ibnu 'Aqil
55 Burhanuddin Ibrahim bin Muhammad bin Abi Bakar bin ay yub bin Qoyyum,
Kitab lrsyadu A s Salik ilaKhalli Aljiyati Jbni Malik, Juz 1, 9.
56 https://rumahkitab.corn/ibnu-malik-dan-karya-monumentalnya /
1. Matan Alfiyah dan Syarah Alfiyah bahasa Arab
2. Terjemah bahasa Jawa
Terjemah makna tarkib dan penjelasannya. Empat jilid dari kitab Marjius Salik fi Tarjamati Alfiyah ibni Malik karya Ustadz Hamdani Sidogiri:
3. Terjemah Bahasa Indonesia
4. Terjemah Bahasa Sunda
- Jilid 1 (Selesai)