Tafsir Quran Surah ke-100 Al-’Adiyat
Tafsir Quran Surah ke-100 Al-’Adiyat, Al-Aadiyat (Kuda Perang yang Berlari Kencang) , jumlah ayat 11 ayaat kitab: Terjemah Tafsir Jalalain Al-Mahalli
Tafsir Quran Surah ke-100 Al-’Adiyat, Al-Aadiyat (Kuda Perang yang Berlari Kencang) , jumlah ayat 11 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ والعاديات } الخيل تعدو في الغزو وتضبح { ضبحا } هو صوت أجوافها إذا عدت
1.
(Demi yang berlari kencang) di dalam perang, yaitu kuda yang lari
dengan kencangnya di dalam peperangan (dengan terengah-engah) lafal
Adh-Dhabhu artinya suara napas kuda sewaktu berlari kencang.
{ فالموريات } الخيل توري النار { قدحا } بحوافرها إذا سارت في الأرض ذات الحجارة بالليل
2.
(Dan demi yang mencetuskan api) maksudnya kuda yang memercikkan api
(dengan pukulan) teracak kakinya apabila ia berlari di tanah yang banyak
batunya pada malam hari.
{ فالمغيرات صبحا } الخيل تغير على العدو وقت الصبح بإغارة أصحابها
3.
(Dan demi yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi) yaitu kuda
yang menyerang musuh di waktu pagi, karena pengendaranya melakukan
penyerbuan di waktu tersebut.
{ فأثرن } هيجن { به } بمكان عدوهن أو بذلك الوقت { نقعا } غبارا بشدة حركتهن
4.
(Maka ia menerbangkan) atau mengepulkan (di waktu itu) di waktu
tersebut, atau di tempat ia berlari (debu) karena gerakannya yang sangat
keras.
{ فوسطن به } بالنقع { جمعا } من العدو أي صرن وسطه وعطف الفعل على الاسم لأنه في تأويل الفعل أي واللاتي عدون فأورين فأغرن
5.
(Dan menyerbu dalam kepulan debu ke tengah-tengah) artinya dengan
membawa kepulan debu (kumpulan musuh) yang diserangnya; maksudnya
kuda-kuda tersebut berada di tengah-tengah musuh dalam keadaan
menyerang. Lafal Fawasathna yang kedudukannya sebagai Fi'il di'athafkan
kepada Isim, karena mengingat bahwa semua Isim yang di'athafkan
kepadanya mengandung makna Fi'il pula. Yakni demi yang berlari kencang,
lalu mencetuskan api, lalu menerbangkan debu.
{ إن الإنسان } الكافر { لربه لكنود } لكفور يجحد نعمته تعالى
6.
(Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah manusia yang kafir
(sangat ingkar kepada Rabbnya) artinya ia mengingkari semua nikmat-Nya
yang telah dilimpahkan kepadanya.
{ وإنه على ذلك } أي كنوده { لشهيد } يشهد على نفسه بصنعه
7.
(Dan sesungguhnya manusia itu terhadap hal tersebut) terhadap
keingkarannya (menyaksikan sendiri) atau dia menyaksikan bahwa dirinya
telah berbuat ingkar.
{ وإنه لحب الخير } أي المال { لشديد } الحب له فيبخل به
8.
(Dan sesungguhnya karena cintanya kepada kebaikan) maksudnya cinta atas
harta benda (dia sangat bakhil) artinya lantaran sangat mencintai
harta, jadilah ia seorang yang amat bakhil atau kikir.
{ أفلا يعلم إذا بعثر } أثير وأخرج { ما في القبور } من الموتى أي بعثوا
9.
(Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan) dibangunkan dan
dikeluarkan (apa yang ada dalam kubur) yakni orang-orang mati yang
dikubur di dalamnya.
{ وحصل } بين وأفرز { ما في الصدور } القلوب من الكفر والإيمان
10.
(Dan dilahirkan) atau ditampakkan dan dikeluarkan (apa yang ada dalam
dada) maksudnya, apa yang tersimpan di dalam kalbu berupa kekafiran dan
keimanan.
{ إن ربهم بهم يومئذ لخبير } لعالم فيجازيهم على كفرهم أعيد الضمير جمعا
نظرا لمعنى الإنسان وهذه الجملة دلت على مفعول يعلم أي إنا نجازيه وقت ما
ذكر وتعلق خبير بيومئذ وهو تعالى خبير دائما لأنه يوم المجازاة
11.
(Sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka)
karena itu Dia akan memberikan balasan kepada mereka atas kekafiran
mereka. Di sini Dhamir diulangi penyebutannya dalam bentuk jamak, hal
ini tiada lain karena memandang segi makna yang dikandung lafal
Al-Insaan. Jumlah ayat ini menunjukkan pengertian Maf'ul bagi lafal
Ya'lamu; artinya sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepadanya
pada saat itu. Berta'alluqnya lafal Khabiirun kepada lafal Yaumaidzin
memberikan pengertian, bahwa hari itu adalah hari pembalasan, karena
sesungguhnya Allah selama-lamanya Maha Mengetahui. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]