Tafsir Quran Surah ke-101 Al-Qariah
Tafsir Quran Surah ke-101 Al-Qariah, Al-Qori’ah, Al-Qaaria (Hari Kiamat) , jumlah ayat 11 ayaat kitab: Terjemah Tafsir Jalalain Jalaluddin Al-Mahalli
Tafsir Quran Surah ke-101 Al-Qariah, Al-Qori’ah, Al-Qaaria (Hari Kiamat) , jumlah ayat 11 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ القارعة } القيامة التي تقرع القلوب بأهوالها
1. (Hari kiamat) dinamakan Al-Qaari'ah karena kengerian-kengerian yang terjadi di dalamnya sangat menggentarkan kalbu.
{ ما القارعة } تهويل لشأنها وهما مبتدأ أو خبر خبر القارعة
2.
(Apakah hari kiamat itu?) ungkapan ini menggambarkan tentang
kengeriannya; ayat yang pertama dan ayat yang kedua merupakan Mubtada
dan Khabarnya.
{ وما أدراك } أعلمك { ما القارعة } زيادة تهويل لها وما الأولى مبتدأ وما
بعدها خبره وما الثانية وخبرها في محل المفعول الثاني لأدري
3.
(Tahukah kamu) atau apakah kamu tahu (apakah hari kiamat itu?) ungkapan
ayat ini menambah kengerian yang terdapat di hari kiamat. Lafal Maa
yang pertama adalah Mubtada sedangkan lafal sesudahnya yaitu lafal
Adraaka merupakan Khabarnya; dan Maa yang kedua berikut Khabarnya
berkedudukan sebagai Maf'ul kedua dari lafal Adraa.
{ يوم } ناصبه دل عليه القارعة أي تقرع { يكون الناس كالفراش المبثوث }
كغوغاء الجراد المنتشر يموج بعضهم في بعض للحيرة إلى أن يدعوا للحساب
4.
(Pada hari itu) dinashabkan oleh lafal yang disimpulkan dari pengertian
yang terkandung di dalam lafal Al-Qaari'ah yakni lafal Taqra'u, artinya
pada hari yang menggentarkan itu (manusia adalah seperti anai-anai yang
dihambur-hamburkan) atau seakan-akan belalang-belalang yang
dihambur-hamburkan; sebagian di antaranya terbang beriring-iringan
dengan yang lainnya secara semrawut. Demikian itu karena mereka dalam
keadaan kebingungan, hal ini terus berlangsung hingga mereka dipanggil
untuk menjalani perhitungan amal perbuatan.
{ وتكون الجبال كالعهن المنفوش } كالصوف المندوف في خفة سيرها حتى تستوي مع الأرض
5.
(Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan) atau
bagaikan wool yang terhambur-hamburkan, karena ringannya, sehingga jatuh
kembali rata dengan tanah.
{ فأما من ثقلت موازينه } بأن رجحت حسناته على سيئاته
6. (Dan adapun orang yang berat timbangannya) artinya amal kebaikannya lebih berat daripada amal keburukannya.
{ فهو في عيشة راضية } في الجنة أي ذات رضى بأن يرضاها أي مرضية له
7.
(Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan) yaitu berada di dalam
surga; atau dengan kata lain kehidupan yang diterimanya itu sangat
memuaskannya.
{ وأما من خفت موازينه } بأن رجحت سيئاته على حسناته
8. (Dan adapun orang yang ringan timbangannya) artinya amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya.
{ فأمه } فمسكنه { هاوية }
9. (Maka tempat kembalinya) yaitu tempat tinggalnya (adalah neraka Haawiyah.)
{ وما أدراك ما هي } أي ما هاوية
10. (Dan tahukah kamu, apakah Haawiyah itu?) atau apakah neraka Haawiyah itu?
هي { نار حامية } شديدة الحرارة وهاء هيه للسكت تثبت وصلا ووقفا وفي قراءة تحذف وصلا
11.
Neraka Haawiyah itu adalah (api yang sangat panas) yang panasnya luar
biasa; huruf Ha yang terdapat pada lafal Hiyah adalah Ha Sakat, baik
dalam keadaan Washal ataupun Waqaf tetap dibaca. Tetapi menurut suatu
qiraat tidak dibaca bila dalam keadaan Washal. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]