Tafsir Quran Surah ke-104 Al-Humazah
Tafsir Quran Surah ke-104 Al-Humazah (Pengumpat), jumlah ayat 9 ayaat kitab: Terjemah Tafsir Jalalain mufassir: Jalaluddin Al-Mahalli & Al-Suyuti
Tafsir Quran Surah ke-104 Al-Humazah (Pengumpat), jumlah ayat 9 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ ويل } كلمة عذاب أو واد في جهنم { لكل همزة لمزة } أي كثير الهمز واللمز
أي الغيبة نزلت فيمن كان يغتاب النبي صلى الله عليه و سلم والمؤمنين كأمية
بن خلف والوليد بن المغيرة وغيرهما
1.
(Kecelakaanlah) lafal Al-Wail ini adalah kalimat kutukan, atau nama
sebuah lembah di neraka Jahanam (bagi setiap pengumpat lagi pencela)
artinya yang banyak mengumpat dan banyak mencela. Ayat ini diturunkan
berkenaan dengan orang-orang yang suka mengumpat Nabi dan orang-orang mukmin, seperti Umaiyah bin Khalaf, Walid bin Mughirah dan lain-lainnya.
{ الذي جمع } بالتخفيف والتشديد { مالا وعدده } أحصاه وجعله عدة لحوادث الدهر
2.
(Yang mengumpulkan) dapat dibaca Jama'a dan Jamma'a (harta dan
menghitung-hitungnya) dan menjadikannya sebagai bekal untuk menghadapi
bencana dan malapetaka.
{ يحسب } لجهله { أن ماله أخلده } جعله خالدا لا يموت
3. (Dia menduga) karena kebodohannya (bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya) dapat menjadikannya hidup kekal dan tidak mati.
{ كلا } ردع { لينبذن } جواب قسم محذوف أي ليطرحن { في الحطمة } التي تحطم كل ما ألقي فيها
4.
(Sekali-kali tidak!) kalimat ini mengandung makna sanggahan.
(Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan) menjadi Jawab Qasam dari
lafal yang tidak disebutkan; artinya sesungguhnya dia benar-benar akan
dicampakkan (ke dalam Huthamah) dan segala sesuatu yang dimasukkan ke
dalamnya pasti hancur berkeping-keping.
{ وما أدراك } أعلمك { ما الحطمة }
5. (Dan tahukah kamu) atau apakah kamu mengetahui (apa Huthamah itu?)
{ نار الله الموقدة } المسعرة
6. (Yaitu api -yang disediakan- Allah yang dinyalakan) yang dinyalakan dengan besarnya.
{ التي تطلع } تشرف { على الأفئدة } القلوب فتحرقها وألمها أشد من ألم غيرها للطفها
7.
(Yang naik) maksudnya panasnya naik membakar (sampai ke hati) lalu
membakarnya; rasa sakit yang diakibatkan api neraka jauh lebih
memedihkan daripada api lainnya, karena api neraka sangat lembut dan
dapat memasuki pori-pori, lalu membakar hati.
{ إنها عليهم } جمع الضمير رعاية لمعنى كل { مؤصدة } بالهمز وبالواو بدله مطبقة
8.
(Sesungguhnya api itu atas mereka) di dalam ayat ini Dhamir dijamakkan
karena memandang dari segi makna (ditutup rapat-rapat) dapat dibaca
Mu`shadah dan Muushadah; artinya mereka dibakar dengan api itu dalam
keadaan ditutup rapat.
{ في عمد } بضم الحرفين وبفتحهما { ممددة } صفة لما قبله فتكون النار داخل العمد
9.
(Pada tiang-tiang) dapat dibaca 'Amadin dan 'Umudin (yang panjang)
lafal ini menjadi sifat dari lafal sebelumnya; dengan demikian maka api
itu berada dalam tiang-tiang tersebut. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]