Tafsir Quran Surah ke-107 Al-Ma’un
Tafsir Quran Surah ke-107 Al-Ma’un, Al-Maun, Al-Maauun (Barang-Barang yang Berguna), jumlah ayat 7 ayaat kitab: Terjemah Tafsir Jalalain Al-Mahalli
Tafsir Quran Surah ke-107 Al-Ma’un, Al-Maun, Al-Maauun (Barang-Barang yang Berguna), jumlah ayat 7 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ أرأيت الذي يكذب بالدين } بالجزاء والحساب أي هل عرفته وإن لم تعرفه :
1.
(Tahukah kamu orang yang mendustakan hari pembalasan?) atau adanya hari
hisab dan hari pembalasan amal perbuatan. Maksudnya apakah kamu
mengetahui orang itu? Jika kamu belum mengetahui:
{ فذلك } بتقدير هو بعد الفاء { الذي يدع اليتيم } أي يدفعه بعنف عن حقه
2.
(Maka dia itulah) sesudah huruf Fa ditetapkan adanya lafal Huwa,
artinya maka dia itulah (orang yang menghardik anak yatim) yakni
menolaknya dengan keras dan tidak mau memberikan hak yang seharusnya ia
terima.
{ ولا يحض } نفسه ولا غيره { على طعام المسكين } أي إطعامه نزلت في العاصي بن وائل أو الوليد بن المغيرة
3.
(Dan tidak menganjurkan) dirinya atau orang lain (memberi makan orang
miskin) ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang yang bersikap
demikian, yaitu Al-'Ash bin Wail atau Walid bin Mughirah.
{ فويل للمصلين }
{ الذين هم عن صلاتهم ساهون } غافلون يؤخرونها عن وقتها
{ الذين هم يراؤون } في الصلاة وغيرها
6. (orang-orang yang berbuat ria) di dalam shalatnya atau dalam hal-hal lainnya.
{ ويمنعون الماعون } كالإبرة والفأس والقدر والقصعة
7.
(Dan enggan menolong dengan barang yang berguna) artinya tidak mau
meminjamkan barang-barang miliknya yang diperlukan orang lain; apalagi
memberikannya, seperti jarum, kapak, kuali, mangkok dan sebagainya. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]