Tafsir Quran Surah ke-111 Al-Lahab Al-Masad
Tafsir Quran Surah ke-111 Al-Lahab (Gejolak Api) atau Al-Masad (Pintalan Sabut), jumlah ayat 5 ayah kitab: Terjemah Tafsir Jalalain Al-Mahalli
Tafsir Quran Surah ke-111 Al-Lahab (Gejolak Api) atau Al-Masad (Pintalan Sabut), jumlah ayat 5 ayah
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
لما دعا النبي صلى الله عليه و سلم قومه وقال : إني نذير لكم بين يدي عذاب
شديد فقال عمه أبولهب : تبا لك ألهذا دعوتنا نزل { تبت } خسرت { يدا أبي
لهب } أي جملته وعبر عنها باليدين مجازا لأن أكثر الأفعال تزاول بهما وهذه
الجملة دعاء { وتب } خسر هو وهذه خبر كقولهم : أهلكه الله وقد هلك ولما
خوفه النبي بالعذاب فقال : إن كان ما يقول ابن أخي حقا فإني أفتدي منه
بمالي وولدي نزل :
1.
(Binasalah) atau merugilah (kedua tangan Abu Lahab) maksudnya diri Abu
Lahab; di sini diungkapkan dengan memakai kata-kata kedua tangan sebagai
ungkapan Majaz, karena sesungguhnya kebanyakan pekerjaan yang dilakukan
oleh manusia itu dikerjakan dengan kedua tangannya; Jumlah kalimat ini
mengandung makna doa (dan sesungguhnya dia binasa) artinya dia
benar-benar merugi. Kalimat ayat ini adalah kalimat berita; perihalnya
sama dengan perkataan mereka: Ahlakahullaahu Waqad Halaka, yang artinya:
"Semoga Allah membinasakannya; dan sungguh dia benar-benar binasa."
Ketika Nabi
menakut-nakutinya dengan azab, ia berkata, "Jika apa yang telah
dikatakan oleh anak saudaraku itu benar, maka sesungguhnya aku akan
menebus diriku dari azab itu dengan harta benda dan anak-anakku." Lalu
turunlah ayat selanjutnya, yaitu:
{ ما أغنى عنه ماله وما كسب } أي وكسبه أي ولده ما أغنى بمعنى يغني
2.
(Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan)
maksudnya apa yang telah diusahakannya itu, yakni anak-anaknya. Lafal
Aghnaa di sini bermakna Yughnii, artinya tidak akan berfaedah kepadanya
harta dan anak-anaknya.
{ سيصلى نارا ذات لهب } أي تلهب وتوقد فهي مآل تكنيته لتلهب وجهه إشراقا وحمرة
3.
(Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak) yang besar
nyalanya; kata-kata ini pun dijadikan pula sebagai julukan namanya,
karena ia mempunyai muka yang berbinar-binar memancarkan sinar merah
api.
{ وامرأته } عطف على ضمير يصلى سوغه الفصل بالمفعول وصفته وهي أم جميل {
حمالة } بالرفع والنصب { الحطب } الشوك والسعدان تلقيه في طريق النبي صلى
الله عليه و سلم
4.
(Dan begitu pula istrinya) lafal ini di'athafkan kepada Dhamir yang
terkandung di dalam lafal Yashlaa, hal ini diperbolehkan karena di
antara keduanya terdapat pemisah, yaitu Maf'ul dan sifatnya; yang
dimaksud adalah Umu Jamil (pembawa) dapat dibaca Hammalaatun dan
Hammaalatan (kayu bakar) yaitu duri dan kayu Sa'dan yang banyak durinya,
kemudian kayu dan duri itu ia taruh di tengah jalan tempat Nabi lewat.
{ في جيدها } عنقها { حبل من مسد } أي ليف وهذه الجملة حال من حمالة الحطب الذي هو نعت لامرأته أو خبر مبتدأ مقدر
5.
(Yang di lehernya) atau pada lehernya (ada tali dari sabut) yakni
pintalan dari sabut; Jumlah ayat ini berkedudukan menjadi Haal atau kata
keterangan dari lafal Hammaalatal Hathab yang merupakan sifat dari
istri Abu Lahab. Atau kalimat ayat ini dapat dianggap sebagai Khabar
dari Mubtada yang tidak disebutkan. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]