Tafsir Quran Surah ke-114 An-Nas
Tafsir Quran Surah ke-114 An-Nas, al-Nas, An-Naas (Manusia), jumlah ayat 6 ayah kitab: Terjemah Tafsir mufassir Jalalain Jalaluddin Al-Mahalli.
Tafsir Quran Surah ke-114 An-Nas, al-Nas, An-Naas (Manusia), jumlah ayat 6 ayah
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ قل أعوذ برب الناس } خالقهم ومالكهم خصوا بالذكر تشريفا لهم ومناسبة للاستعاذة من شر الموسوس في صدورهم
1.
(Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb manusia) Yang menciptakan dan
Yang memiliki mereka; di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai
penghormatan buat mereka; dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan
pengertian Isti'adzah dari kejahatan yang menggoda hati mereka.
{ ملك الناس }
2. (Raja manusia.)
{ إله الناس } بدلان أو صفتان أو عطفا بيان وأظهر المضاف إليه فيهما زيادة للبيان
3.
(Sesembahan manusia) kedua ayat tersebut berkedudukan sebagai Badal
atau sifat, atau 'Athaf Bayan, kemudian Mudhaf Ilaih. Lafal An-Naas
disebutkan di dalam kedua ayat ini, dimaksud untuk menambah jelas makna.
{ من شر الوسواس } الشيطان سمي بالحدث لكثرة ملابسته له { الخناس } لأنه يخنس ويتأخر عن القلب كلما ذكر الله
4.
(Dari kejahatan bisikan) setan; setan dinamakan bisikan karena
kebanyakan godaan yang dilancarkannya itu melalui bisikan (yang biasa
bersembunyi) karena setan itu suka bersembunyi dan meninggalkan hati
manusia bila hati manusia ingat kepada Allah.
{ الذي يوسوس في صدور الناس } قلوبهم إذا غفلوا عن ذكر الله
5. (Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia) ke dalam kalbu manusia di kala mereka lalai mengingat Allah.
{ من الجنة والناس } بيان للشيطان الموسوس أنه جني وإنسي كقوله تعالى : {
شياطين الإنس والجن } أو من الجنة بيان له والناس عطف على الوسواس وعلى كل
يشتمل شر لبيد وبناته المذكورين واعترض الأول بأن الناس لا يوسوس في صدورهم
الناس إنما يوسوس في صدورهم الجن وأجيب بأن الناس يوسوسون أيضا بمعنى يليق
بهم في الظاهر ثم تصل وسوستهم إلى القلب وتثبت فيه بالطريق المؤدي إلى ذلك
والله تعالى أعلم
6.
(Dari jin dan manusia") lafal ayat ini menjelaskan pengertian setan
yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana
yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya, "yaitu
setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin." (Q.S. Al-An'am, 112)
Atau lafal Minal Jinnati menjadi Bayan dari lafal Al-Waswaasil
Khannaas, sedangkan lafal An-Naas di'athafkan kepada lafal Al-Waswaas.
Tetapi pada garis besarnya telah mencakup kejahatan yang dilakukan oleh
Lubaid dan anak-anak perempuannya yang telah disebutkan tadi. Pendapat
pertama yang mengatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia
adalah manusia di samping setan, pendapat tersebut disanggah dengan
suatu kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah bangsa
jin atau setan saja. Sanggahan ini dapat dibantah pula, bahwasanya
manusia pun dapat pula menggoda manusia lainnya, yaitu dengan cara yang
sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka sebagai manusia. Godaan
tersebut melalui lahiriah, kemudian merasuk ke dalam kalbu dan menjadi
mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arah itu.
Akhirnya hanya Allah sajalah Yang Maha Mengetahui. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]