Tafsir Quran Surah ke-46 Al-Ahqaf
Tafsir Quran Surah ke-46 Al-Ahqaf, Al-Ahqof (Bukit-Bukit Pasir) jumlah ayat 35 ayah Terjemah Tafsir Jalalain mufassir: Jalaluddin Al-Mahalli Suyuti
Tafsir Quran Surah ke-46 Al-Ahqaf, Al-Ahqof, Al-Ahqaaf (Bukit-Bukit Pasir) jumlah ayat 35 ayah
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ حم } الله أعلم بمراده به
1. (Ha Mim) hanya Allah sajalah yang mengetahui arti dan maksudnya.
{ تنزيل الكتاب } القرآن مبتدأ { من الله } خبره { العزيز } في ملكه { الحكيم } في صنعه
2.
(Diturunkan Alkitab ini) yaitu Alquran; lafal ayat ini menjadi Mubtada
(dari Allah) menjadi Khabar dari Mubtada (Yang Maha Perkasa) di dalam
kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
{ ما خلقنا السماوات والأرض وما بينهما إلا } خلقا { بالحق } ليدل على
قدرتنا ووحدانيتنا { وأجل مسمى } إلى فنائهما يوم القيامة { والذين كفروا
عما أنذروا } خوفوا به من العذاب { معرضون }
3.
(Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya melainkan) dengan tujuan (yang benar) guna menunjukkan
kekuasaan dan keesaan Kami (dan dalam waktu yang ditentukan) bagi
kemusnahannya, yaitu hingga hari kiamat. (Dan orang-orang yang kafir;
terhadap apa yang diperingatkan kepada mereka) berupa dipertakuti dengan
siksa (mereka berpaling)
{ قل أرأيتم } أخبروني { ما تدعون } تعبدون { من دون الله } أي الأصنام
مفعول أول { أروني } أخبروني ما تأكيد { ماذا خلقوا } مفعول ثان { من الأرض
} بيان ما { أم لهم شرك } مشاركة { في } خلق { السماوات } مع الله وأم
بمعنى همزة الإنكار { ائتوني بكتاب } منزل { من قبل هذا } القرآن { أو
أثارة } بقية { من علم } يؤثر عن الأولين بصحة دعواكم في عبادة الأصنام
أنها تقربكم إلى الله { إن كنتم صادقين } في دعواكم
4.
(Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku) ceritakanlah oleh kalian kepadaku
(tentang apa yang kalian seru) kalian sembah (selain Allah) yakni
berhala-berhala; menjadi Maf'ul Awwal (perlihatkanlah kepadaku)
ceritakanlah oleh kalian kepadaku (apakah yang telah mereka ciptakan)
menjadi Maf'ul kedua (dari bumi ini) lafal ayat ini berkedudukan menjadi
Maf'ul Tsani (atau adakah mereka berserikat) artinya, mempunyai andil
(dalam) penciptaan (langit) bersama dengan Allah; lafal Am di sini
bermakna Hamzah atau kata tanya yang menunjukkan makna ingkar. (Bawalah
kepada-Ku Kitab yang sebelum ini) sebelum Alquran ini (atau peninggalan)
yakni sisa-sisa (dari pengetahuan) yang ditemukan dari orang-orang
terdahulu, yang hal tersebut membenarkan pengakuan kalian bahwa
menyembah berhala itu dapat mendekatkan diri kalian kepada Allah? (jika
kalian adalah orang-orang yang benar") di dalam pengakuan kalian.
{ ومن } استفهام بمعنى النفي أي لا أحد { أضل ممن يدعو } يعبد { من دون
الله } أي غيره { من لا يستجيب له إلى يوم القيامة } وهم الأصنام لا يجيبون
عابديهم إلى شيء يسألونه أبدا { وهم عن دعائهم } عبادتهم { غافلون } لأنهم
جماد لا يعقلون
5.
(Dan siapakah) Istifham atau kata tanya ini menunjukkan makna negatif,
yakni tidak ada seorang pun (yang lebih sesat daripada orang yang
menyeru) yang menyembah (selain Allah) (yang tidak dapat memperkenankan
doanya sampai hari kiamat) yang dimaksud adalah berhala-berhala yang
menjadi sesembahan mereka, sedikit pun dan untuk selamanya tidak akan
dapat memperkenankan apa yang diminta oleh para penyembahnya (dan mereka
terhadap seruan para penyembahnya) yakni penyembahan yang dilakukan
oleh para penyembahnya (lalai) karena berhala-berhala itu adalah benda
mati dan tidak berakal.
{ وإذا حشر الناس كانوا } أي الأصنام { لهم } لعابديهم { أعداء وكانوا بعبادتهم } بعبادة عابديهم { كافرين } جاحدين
6.
(Dan apabila manusia dikumpulkan pada hari kiamat niscaya
sesembahan-sesembahan itu) berhala-berhala itu (terhadap mereka) yang
menyembahnya (menjadi musuh mereka dan sesembahan-sesembahan itu
terhadap penyembahan) para penyembahnya (ingkar) menyangkalnya.
{ وإذا تتلى عليهم } أي أهل مكة { آياتنا } القرآن { بينات } ظاهرات حال {
قال الذين كفروا } منهم { للحق } أي القرآن { لما جاءهم هذا سحر مبين }
بين ظاهر
7.
(Dan apabila dibacakan kepada mereka) kepada penduduk Mekah (ayat-ayat
Kami) yakni Alquran (yang menjelaskan) atau yang jelas keadaannya
(berkatalah orang-orang yang ingkar) di antara mereka (kepada kebenaran)
kepada Alquran (ketika kebenaran itu datang kepada mereka, "Ini adalah
sihir yang nyata") jelas sihirnya.
{ أم } بمعنى بل وهمزة الإنكار { يقولون افتراه } أي القرآن { قل إن
افتريته } فرضا { فلا تملكون لي من الله } أي من عذابه { شيئا } أي لا
تقدرون على دفعة عني إذا عذبني الله { هو أعلم بما تفيضون فيه } تقولون في
القرآن { كفى به } تعالى { شهيدا بيني وبينكم وهو الغفور } لمن تاب {
الرحيم } به فلم يعاجلكم بالعقوبة
8.
(Bahkan) lafal Am di sini mempunyai makna sama dengan lafal Bal dan
Hamzah yang menunjukkan makna ingkar (mereka mengatakan, "Dia telah
mengada-adakannya") maksudnya, Alquran itu. (Katakanlah, "Jika aku
mengada-adakannya) umpamanya (maka kalian tiada mempunyai kuasa
mempertahankan aku dari Allah) dari azab-Nya (barang sedikit pun)
artinya, kalian tidak akan mampu menolak azab-Nya daripada diriku, jika
Dia mengazab aku (Dia lebih mengetahui apa-apa yang kalian percakapkan
tentangnya) tentang Alquran itu. (Cukuplah Dia) Yang Maha Tinggi
(menjadi saksi antaraku dan antara kalian dan Dialah Yang Maha
Pengampun) kepada orang yang bertobat (lagi Maha Penyayang") kepada
orang yang bertobat kepada-Nya; karena itu Dia tidak menyegerakan
azab-Nya kepada mereka.
{ قل ما كنت بدعا } بديعا { من الرسل } أي أول مرسل قد سبق قبلي كثيرون
منهم فكيف تكذبوني { وما أدري ما يفعل بي ولا بكم } في الدنيا أأخرج من
بلدي أم أقتل كما فعل بالأنبياء قبلي أو ترموني بالحجارة أم يخسف بكم
كالمكذبين قبلكم { إن } ما { أتبع إلا ما يوحى إلي } أي القرآن ولا أبتدع
من عندي شيئا { وما أنا إلا نذير مبين } بين الإنذار
9.
(Katakanlah, "Aku bukanlah rasul yang pertama) atau untuk, pertama
kalinya (di antara rasul-rasul) maksudnya aku bukanlah rasul yang
pertama, karena telah, banyak rasul yang diutus sebelumku, maka mengapa
kalian mendustakan aku (dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat
terhadapku dan tidak pula terhadap kalian) di dunia ini; apakah aku
akan diusir dari negeriku, atau apakah aku akan dibunuh sebagaimana
nasib yang telah dialami oleh nabi-nabi sebelumku, atau adakalanya
kalian melempariku dengan batu, atau barangkali kalian akan tertimpa
azab sebagaimana apa yang dialami oleh kaum yang mendustakan sebelum
kalian. (Tiada lain) tidak lain (aku hanyalah mengikuti apa yang
diwahyukan kepadaku) yaitu Alquran, dan aku sama sekali belum pernah
membuat-buat dari diriku sendiri (dan aku tidak lain hanyalah seorang
pemberi peringatan yang menjelaskan") yang jelas peringatannya.
{ قل أرأيتم } أخبروني ماذا حالكم { إن كان } أي القرآن { من عند الله
وكفرتم به } جملة حالية { وشهد شاهد من بني إسرائيل } هو عبدالله بن سلام {
على مثله } أي عليه أنه من عند الله { فآمن } الشاهد { واستكبرتم } تكبرتم
عن الإيمان وجواب الشرط بما عطف عليه : ألستم ظالمين دل عليه { إن الله لا
يهدي القوم الظالمين }
10.
(Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku) ceritakanlah kepadaku, bagaimana
pendapat kalian (jika ia) yakni jika Alquran itu (datang dari sisi Allah
padahal kalian mengingkarinya) lafal Wakafartum Bihi merupakan jumlah
Haliyah (dan seorang saksi dari Bani Israel mengakui kebenaran) yaitu
Abdullah bin Salam (yang serupa dengan yang tersebut dalam Alquran)
bahwasanya Alquran itu datang dari sisi Allah (lalu dia beriman) yakni
saksi tersebut beriman kepada Alquran (sedangkan kalian menyombongkan
diri) tidak mau beriman kepada Alquran. Sedangkan Jawab Syaratnya ialah
'Bukankah kalau demikian kalian adalah orang-orang yang lalim', hal ini
disimpulkan dari pengertian ayat selanjutnya, ('Sesungguhnya Allah tiada
memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.")
{ وقال الذين كفروا للذين آمنوا } أي في حقهم { لو كان } الإيمان { خيرا
ما سبقونا إليه وإذ لم يهتدوا } أي القائلون { به } أي القرآن { فسيقولون
هذا } أي القرآن { إفك } كذب { قديم }
11.
(Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman)
sehubungan dengan perihal orang-orang yang beriman, ("Kalau sekiranya
beriman) kepada Alquran itu (adalah suatu yang baik, tentulah mereka
tiada mendahului kami beriman kepadanya. Dan karena mereka tidak
mendapat petunjuk) yaitu orang-orang yang mengatakan demikian
(dengannya) tidak mendapat petunjuk dari Alquran (maka mereka akan
berkata, 'Ini) Alquran ini (adalah dusta) maksudnya, kebohongan (yang
lama.'")
{ ومن قبله } أي القرآن { كتاب موسى } أي التوراة { إماما ورحمة }
للمؤمنين به حالان { وهذا } أي القرآن { كتاب مصدق } للكتب قبله { لسانا
عربيا } حال من الضمير في مصدق { لينذر الذين ظلموا } مشركي مكة { و } هو {
بشرى للمحسنين } المؤمنين
12.
(Dan sebelumnya) sebelum Alquran (telah ada kitab Musa) kitab Taurat
(sebagai petunjuk dan rahmat) bagi orang-orang yang beriman kepadanya;
lafal Imaaman dan Rahmatan keduanya merupakan Hal. (Dan ini) yaitu
Alquran (adalah Kitab yang membenarkan) kitab-kitab sebelumnya (dalam
bahasa Arab) menjadi Hal dari Dhamir yang terkandung di dalam lafal
Mushaddiquun (untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang lalim)
yakni orang-orang musyrik Mekah (dan) dia adalah (memberi kabar gembira
kepada orang-orang yang berbuat baik) yakni orang-orang yang beriman.
{ إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا } على الطاعة { فلا خوف عليهم ولا هم يحزنون }
13.
(Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Rabb kami ialah Allah,"
kemudian mereka beristiqamah) atau menetapi ketaatan (maka tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita.)
{ أولئك أصحاب الجنة خالدين فيها } حال { جزاء } منصوب على المصدر بفعله المقدر أي يجزون { بما كانوا يعملون }
14.
(Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya) lafal
Khaalidiina Fiihaa menjadi Hal atau kata keterangan keadaan (sebagai
balasan) menjadi Mashdar yang dinashabkan oleh Fi'ilnya yang
diperkirakan keberadaannya, yaitu lafal Yujzauna; artinya: mereka diberi
pahala sebagai balasan (atas apa yang telah mereka kerjakan.)
{ ووصينا الإنسان بوالديه حسنا } وفي قراءة إحسانا أي أمرناه أن يحسن
إليهما فنصب إحسانا على المصدر بفعله المقدر ومثله حسنا { حملته أمه كرها
ووضعته كرها } أي على مشقة { وحمله وفصاله } من الرضاع { ثلاثون شهرا } ستة
اشهر أقل مدة الحمل والباقي أكثر مدة الرضاع وقيل إن حملت به ستة أو تسعة
أرضعته الباقي { حتى } غاية لجملة مقدرة أي وعاش حتى { إذا بلغ أشده } هو
كما قوته وعقله ورأيه أقله ثلاث وثلاثون سنة أو ثلاثون { وبلغ أربعين سنة }
أي تمامها وهو أكثر الأشد { قال رب } ألخ نزل في أبي بكر الصديق لما بلغ
أربعين سنة بعد سنتين من مبعث النبي صلى الله عليه و سلم آمن به ثم آمن
أبواه ثم ابنه عبد الرحمن وابن عبدالرحمن أبو عتيق { أوزعني } ألهمني { أن
أشكر نعمتك التي أنعمت } بها { علي وعلى والدي } وهي التوحيد { وأن أعمل
صالحا ترضاه } فأعتق تسعة من المؤمنين يعذبون في الله { وأصلح لي في ذريتي }
فكلهم مؤمنون { إني تبت إليك وإني من المسلمين }
15.
(Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang
ibu bapaknya) menurut suatu qiraat lafal Ihsaan dibaca Husnan;
maksudnya: Kami perintahkan manusia supaya berbuat baik kepada kedua
orang tuanya. Lafal Ihsaanan adalah Mashdar yang dinashabkan oleh
Fi'ilnya yang diperkirakan keberadaannya; demikian pula penjabarannya
bila dibaca Husnan (ibunya mengandungnya dengan susah payah dan
melahirkannya dengan susah pula) artinya penuh dengan susah payah.
(Mengandungnya sampai menyapihnya) dari penyusuannya (adalah tiga puluh
bulan) yakni dalam masa enam bulan sebagai batas yang paling minim bagi
mengandung, sedangkan sisanya dua puluh empat bulan, yaitu lama masa
penyusuan yang maksimal. Menurut suatu pendapat disebutkan bahwa jika
sang ibu mengandungnya selama enam bulan atau sembilan bulan, maka
sisanya adalah masa penyusuan (sehingga) menunjukkan makna Ghayah bagi
jumlah yang diperkirakan keberadaannya, yakni dia hidup sehingga
(apabila dia telah dewasa) yang dimaksud dengan pengertian dewasa ialah
kekuatan fisik dan akal serta inteligensinya telah sempurna yaitu
sekitar usia tiga puluh tiga tahun atau tiga puluh tahun (dan umurnya
sampai empat puluh tahun) yakni genap mencapai empat puluh tahun, dalam
usia ini seseorang telah mencapai batas maksimal kedewasaannya (ia
berdoa, "Ya Rabbku!) dan seterusnya. Ayat ini diturunkan berkenaan
dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq, yaitu sewaktu usianya mencapai empat puluh
tahun sesudah dua tahun Nabi diangkat menjadi rasul. Lalu ia beriman kepada Nabi
lalu beriman pula kedua orang tuanya, lalu menyusul anaknya yang
bernama Abdurrahman, lalu cucunya yang bernama Atiq (Tunjukilah aku)
maksudnya berilah ilham (untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan) nikmat tersebut (kepadaku dan kepada ibu bapakku) yaitu
nikmat tauhid (dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau
ridai) maka Abu Bakar segera memerdekakan sembilan orang hamba sahaya
yang beriman; mereka disiksa karena memeluk agama Allah (berilah
kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada cucuku) maka semua anak
cucunya adalah orang-orang yang beriman. (Sesungguhnya aku bertobat
kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri.")
{ أولئك } أي قائلوا هذا القول أبو بكر وغيره { الذين نتقبل عنهم أحسن }
بمعنى حسن { ما عملوا ونتجاوز عن سيئاتهم في أصحاب الجنة } حال أي كائنين
في جملتهم { وعد الصدق الذي كانوا يوعدون } في قوله تعالى { وعد الله
المؤمنين والمؤمنات جنات }
16.
(Mereka itulah) maksudnya yang mengatakan ucapan ini, yaitu Abu Bakar
dan lain-lainnya (orang-orang yang Kami terima dari mereka amal baik)
lafal Ahsana di sini bermakna Hasana (yang telah mereka kerjakan dan
Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga)
lafal Fii Ash-haabil Jannah berkedudukan menjadi Hal atau kata
keterangan keadaan maksudnya, mereka digolongkan ke dalam para penghuni
surga (sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka)
yaitu sebagaimana yang telah diungkapkan dalam ayat yang lain, yakni
firman-Nya, "Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan
perempuan, (akan mendapat) surga." (Q.S. At-Taubah, 72).
{ والذي قال لوالديه } وفي قراءة بالإدغام أريد به الجنس { أف } بكسر
الفاء وفتحها بمعنى مصدر أي نتنا وقبحا { لكما } أتضجر منكما { أتعدانني }
وفي قراءة بالإدغام { أن أخرج } من القبر { وقد خلت القرون } الأمم { من
قبلي } ولم تخرج من القبور { وهما يستغيثان الله } يسألانه الغوث برجوعه
ويقولان إن لم ترجع { ويلك } أي هلاكك بمعنى هلكت { آمن } بالبعث { إن وعد
الله حق فيقول ما هذا } أي القول بالبعث { إلا أساطير الأولين } أكاذيبهم
17.
(Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya) menurut suatu
qiraat dibaca Idgham dimaksud adalah jenisnya ("Cis) dapat dibaca Uffin
atau Uffan, merupakan Mashdar yang artinya, busuk dan buruk (bagi kamu
keduanya) yakni aku marah kepada kamu berdua (apakah kamu keduanya
memperingatkan kepadaku) menurut qiraat lain dibaca Ata'idannii, dengan
diidgamkan (bahwa aku akan dibangkitkan) dari kubur (padahal sungguh
telah berlalu beberapa umat) yakni generasi-generasi (sebelumku") dan
ternyata mereka tidak dikeluarkan dari kuburnya (lalu kedua ibu bapaknya
itu memohon pertolongan kepada Allah) meminta pertolongan supaya
anaknya sadar dan bertobat, seraya mengatakan, bahwa apabila kamu tidak
mau bertobat, ("Celakalah kamu) binasalah kamu (berimanlah) kepada
adanya hari berbangkit. (Sesungguhnya janji Allah adalah benar." Lalu
dia berkata: "Ini tidak lain) maksudnya ucapan yang menyatakan adanya
hari berbangkit ini (hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka")
artinya, kedustaan-kedustaan mereka.
{ أولئك الذين حق } وجب { عليهم القول } بالعذاب { في أمم قد خلت من قبلهم من الجن والإنس إنهم كانوا خاسرين }
18.
(Mereka itulah orang-orang yang telah pasti) telah ditentukan
(ketetapan atas mereka) yakni ketetapan azab (bersama umat-umat yang
telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka
adalah orang-orang yang merugi.)
{ ولكل } من جنس المؤمن والكافر { درجات } فدرجات المؤمنين في الجنة عالية
ودرجات الكافرين في النار سافلة { مما عملوا } أي المؤمنون من الطاعات
والكافرون من المعاصي { وليوفيهم } أي الله وفي قراءة بالنون { أعمالهم }
أي جزاءها { وهم لا يظلمون } شيئا ينقص للمؤمنين ويزاد للكفار
19.
(Dan bagi masing-masing mereka) bagi masing-masing dari orang mukmin
dan orang kafir (derajat), derajat orang-orang yang beriman memperoleh
kedudukan yang tinggi di dalam surga, sedangkan derajat orang-orang
kafir memperoleh kedudukan di dasar neraka (menurut apa yang telah
mereka kerjakan) berdasar pada amal ketaatan bagi orang-orang mukmin dan
kemaksiatan bagi orang-orang kafir (dan agar Dia mencukupkan bagi
mereka) yakni Allah mencukupkan bagi mereka; menurut suatu qiraat dibaca
Walinuwaffiyahum (pekerjaan-pekerjaan mereka) maksudnya balasannya
(sedangkan mereka tiada dirugikan) barang sedikit pun, misalkan untuk
orang-orang mukmin dikurangi dan untuk orang-orang kafir ditambahi.
{ ويوم يعرض الذين كفروا على النار } بأن تكشف لهم يقال لهم { أذهبتم }
بهمزة وبهمزتين وبهمزة ومدة وبهما وتسهيل الثانية { طيباتكم } باشتغالكم
بلذاتكم { في حياتكم الدنيا واستمتعتم } تمتعتم { بها فاليوم تجزون عذاب
الهون } أي الهوان { بما كنتم تستكبرون } تتكبرون { في الأرض بغير الحق
وبما كنتم تفسقون } به وتعذبون بها
20.
(Dan ingatlah hari ketika orang-orang kafir dihadapkan ke neraka)
neraka diperlihatkan-Nya kepada mereka, kemudian dikatakan kepada
mereka, ("Kalian telah menghabiskan) dapat dibaca Adzhabtum, A-adzhabtum
atau Adzhabtum (rezeki kalian yang baik) dengan cara
menghambur-hamburkannya demi kelezatan kalian (dalam kehidupan dunia
kalian saja dan kalian telah bersenang-senang) bersuka-ria (dengannya,
maka pada hari ini kalian dibalasi dengan azab yang menghinakan) atau
azab yang mengerikan (karena kalian telah menyombongkan diri yaitu
bersikap takabur (di muka bumi tanpa hak dan karena kalian telah fasik")
atau berbuat kefasikan padanya, maka karena itu kalian diazab.
{ واذكر أخا عاد } هو هود عليه السلام { إذ } الخ بدل اشتمال { أنذر قومه }
خوفهم { بالأحقاف } واد باليمن به منازلهم { وقد خلت النذر } مضت الرسل {
من بين يديه ومن خلفه } أي من قبل هود ومن بعده إلى أقوامهم { أن } أي بأن
قال { لا تعبدوا إلا الله } وجملة وقد خلت معترضة { إني أخاف عليكم } إن
عبدتم غير الله { عذاب يوم عظيم }
21. (Dan ingatlah saudara kaum Ad) yakni Nabi Hud
(yaitu ketika) mulai lafal Idz dan seterusnya menjadi Badal Isytimal
(dia memberi peringatan kepada kaumnya) maksudnya, mempertakuti mereka
(di Al-Ahqaf) nama sebuah lembah tempat tinggal mereka yang terletak di
negeri Yaman (dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi
peringatan) beberapa orang rasul (sebelumnya dan sesudahnya) sebelum
Nabi Hud datang dan sesudahnya, kepada kaumnya masing-masing seraya
mengatakan, ("Janganlah kalian menyembah selain Allah) jumlah Waqad
Khalat merupakan jumlah Mu'taridhah, atau kalimat sisipan (sesungguhnya
aku khawatir kalian) jika kalian menyembah kepada selain Allah (akan
ditimpa azab hari yang besar.")
{ قالوا أجئتنا لتأفكنا عن آلهتنا } لتصرفنا عن عبادتها { فأتنا بما تعدنا
} من العذاب على عبادتها { إن كنت من الصادقين } في أنه يأتينا
22.
(Mereka menjawab, "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan
kami dari menyembah tuhan-tuhan kami?) maksudnya kamu datang untuk
memalingkan kami daripada menyembahnya. (Maka datangkanlah kepada kami
azab yang telah kamu ancamkan kepada kami) bahwa jika kami menyembahnya
pasti kami tertimpa azab (jika kamu termasuk orang-orang yang benar")
bahwasanya azab itu benar-benar menimpa kami.
{ قال } هود { إنما العلم عند الله } هو الذي يعلم متى يأتيكم العذاب {
وأبلغكم ما أرسلت به } إليكم { ولكني أراكم قوما تجهلون } باستعجالكم
العذاب
23.
(Ia berkata) Nabi Hud berkata, ("Sesungguhnya pengetahuan tentang itu
hanya pada sisi Allah) artinya hanya Dialah yang mengetahui kapan azab
itu menimpa kalian (dan aku hanya menyampaikan kepada kalian apa yang
aku diutus dengan membawanya) untuk disampaikan kepada kalian (tetapi
aku lihat kalian adalah kaum yang bodoh") karena kalian meminta supaya
azab didatangkan dengan segera.
{ فلما رأوه } أي ما هو العذاب { عارضا } سحابا عرض في أفق السماء {
مستقبل أوديتهم قالوا هذا عارض ممطرنا } أي ممطر إيانا قال تعالى : { بل هو
ما استعجلتم به } من العذاب { ريح } بدل من ما { فيها عذاب أليم } مؤلم
24.
(Maka tatkala mereka melihat azab itu) (berupa awan) atau mendung yang
muncul di cakrawala langit (menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah
mereka, "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami) maksudnya,
awan yang membawa hujan buat kami, Allah
berfirman, ('Bahkan itulah azab yang kalian minta supaya datang dengan
segera) maksudnya, azab itu yang kalian minta agar disegerakan datangnya
(yaitu berupa angin) lafal Riihun menjadi Badal dari lafal Maa (yang
mengandung azab yang pedih) yang menyakitkan.
{ تدمر } تهلك { كل شيء } مرت عليه { بأمر ربها } بإرادته أي كل شيء أراد
إهلاكه بها فأهلكت رجالهم ونساءهم وصغارهم وأموالهم بأن طارت بذلك بين
السماء والأرض ومزقته وبقي هود ومن آمن معه { فأصبحوا لا يرى إلا مساكنهم
كذلك } كما جزيناهم { نجزي القوم المجرمين } غيرهم
25.
(Yang menghancurkan) yang membinasakan (segala sesuatu) yang
dilewatinya (dengan perintah Rabbnya) dengan seizin-Nya; maksudnya angin
itu dapat membinasakan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya untuk
dibinasakan. Akhirnya binasalah kaum laki-laki dan wanita serta
anak-anak mereka berikut dengan harta bendanya; semuanya terbawa terbang
oleh angin yang besar itu antara langit dan bumi dalam keadaan
tercabik-cabik. Kini yang tertinggal dalam keadaan selamat adalah Nabi
Hud beserta orang-orang yang beriman kepadanya (maka jadilah mereka
tidak ada yang kelihatan lagi kecuali bekas-bekas tempat tinggal
mereka.' Demikianlah) sebagaimana Kami memberikan balasan kepada kaum
Hud (Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa") selain mereka.
{ ولقد مكناهم فيما } في الذي { إن } نافية أو زائدة { مكناكم } يا أهل
مكة { فيه } من القوة والمال { وجعلنا لهم سمعا } بمعنى أسماعا { وأبصارا
وأفئدة } قلوبا { فما أغنى عنهم سمعهم ولا أبصارهم ولا أفئدتهم من شيء } أي
شيئا من الإغناء ومن زائدة { إذ } معمولة لأغنى وأشربت معنى التعليل {
كانوا يجحدون بآيات الله } بحججه البينة { وحاق } نزل { بهم ما كانوا به
يستهزئون } أي العذاب
26.
(Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal)
(yang belum pernah) lafal In di sini dapat dikatakan sebagai In Nafiyah
atau In Zaidah (Kami meneguhkan kedudukan kalian) hai penduduk Mekah
(dalam hal itu) dalam hal kekuatan dan banyaknya harta benda (dan Kami
telah memberikan kepada mereka pendengaran) lafal Sam'an bermakna
Asmaa'an bermakna jamak (dan penglihatan serta hati) atau kalbu (tetapi
pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit jua
pun bagi mereka) maksudnya, hal-hal tersebut sama sekali tidak dapat
memberikan manfaat sedikit pun buat diri mereka; lafal Min di sini
adalah Zaidah (karena) lafal Idz adalah yang dima'mulkan oleh lafal
Aghnaa kemudian diberlakukan sebagai makna Ta'lil (mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Allah) yaitu hujah-hujah-Nya yang nyata (dan
turunlah) yaitu menimpalah (kepada mereka apa yang dahulu selalu mereka
memperolok-olokkannya) yaitu azab yang dahulu mereka suka
memperolok-olokkannya.
{ ولقد أهلكنا ما حولكم من القرى } أي من أهلها كثمود وعاد وقوم لوط { وصرفنا الآيات } كررنا الحجج البينات { لعلهم يرجعون }
27.
(Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitar
kalian) yakni penduduk-penduduknya, seperti kaum Tsamud, kaum Ad dan
kaum Luth (dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami
berulang-ulang) maksudnya Kami telah mengulang-ulang hujah-hujah Kami
yang nyata (supaya mereka kembali.)
{ فلولا } هلا { نصرهم } بدفع العذاب عنهم { الذين اتخذوا من دون الله }
أي غيره { قربانا } متقربا بهم إلى الله { آلهة } معه وهم الأصنام ومفعول
اتخذ الأول ضمير محذوف يعود على الموصول أي هم وقربانا الثاني وآلهة بدل
منه { بل ضلوا } غابوا { عنهم } عند نزول العذاب { وذلك } أي اتخاذهم
الأصنام آلهة قربانا { إفكهم } كذبهم { وما كانوا يفترون } يكذبون وما
مصدرية أو موصولة والعائد محذوف أي فيه
28.
(Maka mengapa tidak) atau kenapa tidak (menolong mereka) dengan cara
menolak azab dari diri mereka (sesembahan-sesembahan selain Allah yang
mereka jadikan) selain dari Allah (sebagai taqarrub) untuk mendekatkan
diri mereka kepada Allah (dan sebagai tuhan-tuhan) di samping Allah,
yaitu berupa berhala-berhala. Maf'ul pertama dari lafal Ittakhadza
adalah Dhamir yang tidak disebutkan yang kembali kepada Isim Maushul,
yaitu lafal Hum, sedangkan Maf'ul keduanya adalah lafal Qurbaanan, dan
lafal Aalihatan sebagai Badal dari lafal Qurbaanan. (Bahkan tuhan-tuhan
itu telah lenyap) yakni pergi (dari mereka) sewaktu azab itu datang
menimpa mereka. (Itulah) yakni pengambilan mereka terhadap
berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan untuk mendekatkan diri kepada Allah
(akibat kebohongan mereka) kedustaan mereka (dan apa yang dahulu mereka
ada-adakan) yang dahulu mereka buat-buat. Maa adalah Mashdariyah atau
Maushulah, sedangkan Dhamir yang kembali kepadanya tidak disebutkan
yaitu lafal Fiihi; lengkapnya: Wa Maa Kaanuu Fiihi Yaftaruuna.
{ و } اذكر { إذ صرفنا } أملنا { إليك نفرا من الجن } جن نصيبين باليمن أو
جن نينوى وكانوا سبعة أو تسعة وكان صلى الله عليه و سلم ببطن نخل يصلي
بأصحابه الفجر رواه الشيخان { يستمعون القرآن فلما حضروه قالوا } أي قال
بعضهم لبعض { أنصتوا } أصغوا لاستماعه { فلما قضي } فرغ من قراءته { ولوا }
رجعوا { إلى قومهم منذرين } مخوفين قومهم العذاب إن لم يؤمنوا وكانوا
يهودا وقد أسلموا
29.
(Dan) ingatlah (ketika Kami hadapkan) Kami cenderungkan (kepadamu
serombongan jin) yaitu jin Nashibin dari negeri Yaman atau Jin Nainawi,
jumlah mereka ada tujuh atau sembilan jin. Nabi
ketika itu berada di lembah Nakhl sedang melakukan shalat Subuh
berjemaah dengan para sahabatnya. Demikianlah menurut hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim (yang mendengarkan Alquran, maka
tatkala mereka menghadiri pembacaannya, lalu mereka berkata) sebagian
dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, ("Diamlah kalian") untuk
mendengarkan bacaannya. (Ketika pembacaan telah selesai) ketika nabi
selesai membaca Alquran (mereka kembali) pulang kembali (kepada kaumnya
untuk memberi peringatan) artinya, mereka kembali setelah mendengarkan
Alquran kepada kaumnya sebagai pemberi peringatan akan datangnya azab
jika mereka tidak beriman kepada Nabi. Mereka sebelum itu pemeluk agama
Yahudi, lalu setelah mendengarkan bacaan Alquran mereka masuk Islam.
{ قالوا يا قومنا إنا سمعنا كتابا } هو القرآن { أنزل من بعد موسى مصدقا
لما بين يديه } أي تقدمه كالتوراة { يهدي إلى الحق } الإسلام { وإلى طريق
مستقيم } أي طريقه
30.
(Mereka berkata, "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan
Kitab) yakni Alquran (yang telah diturunkan sesudah Musa yang
membenarkan kitab-kitab sebelumnya) seperti kitab Taurat (lagi memimpin
kepada kebenaran) kepada agama Islam (dan kepada jalan yang lurus) yaitu
tuntunan agama Islam.
{ يا قومنا أجيبوا داعي الله } محمدا صلى الله عليه و سلم إلى الإيمان {
وآمنوا به يغفر } الله { لكم من ذنوبكم } أي بعضها لأن منها المظالم ولا
تغفر إلا برضا أصحابها { ويجركم من عذاب أليم } مؤلم
31. (Hai kaum kami! Terimalah seruan orang yang menyeru kepada Allah) yakni seruan iman yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
(dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Dia akan mengampuni) Allah pasti
akan mengampuni (dosa-dosa kalian) sebagian dari dosa-dosa kalian,
diartikan demikian karena di antara dosa-dosa itu terdapat jenis dosa
yang tidak dapat diampuni melainkan setelah mendapat kerelaan dari orang
yang dianiaya oleh orang yang bersangkutan (dan melindungi kalian dari
azab yang pedih) atau azab yang menyakitkan.
{ ومن لا يجب داعي الله فليس بمعجز في الأرض } أي لا يعجز الله بالهرب منه
فيفوته { وليس له } لمن لا يجب { من دونه } أي الله { أولياء } أنصار
يدفعون عنه العذاب { أولئك } الذين لم يجيبوا { في ضلال مبين } بين ظاهر
32.
(Dan orang yang tidak menerima seruan orang yang menyeru kepada Allah
maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi)
artinya ia tidak akan dapat melemahkan Allah dengan cara lari dari-Nya
sehingga ia selamat dari azab-Nya (dan tidak ada baginya) yakni bagi
orang yang tidak menerima seruan itu (selain Allah)
(pelindung-pelindung) yang dapat menolak azab Allah daripada dirinya.
(dalam kesesatan yang nyata") jelas sesatnya.
{ أو لم يروا } يعلموا أي منكرو البعث { أن الله الذي خلق السماوات والأرض
ولم يعي بخلقهن } لم يعجز عنه { بقادر } خبر أن وزيدت الباء فيه لأن
الكلام في قوة أليس الله بقادر { على أن يحيي الموتى بلى } هو قادر على
إحياء الموتى { إنه على كل شيء قدير }
33.
(Dan apakah mereka tidak memperhatikan) atau apakah orang-orang yang
ingkar kepada hari berbangkit itu tidak mengetahui (bahwa sesungguhnya
Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena
menciptakannya) artinya, Dia mampu menciptakan kesemuanya dengan mudah
(kuasa) lafal Biqaadirin menjadi Khabar dari Anna, kemudian ditambahkan
huruf Ba, karena pengertian ayat ini sejajar kekuatannya dengan kalimat
Alaisallaahu Biqaadirin, artinya; Bukankah Allah kuasa (menghidupkan
orang-orang mati? Ya) Dia Maha Kuasa untuk menghidupkan orang-orang mati
(sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.)
{ ويوم يعرض الذين كفروا على النار } بأن يعذبوا بها يقال لهم { أليس هذا }
التعذيب { بالحق قالوا بلى وربنا قال فذوقوا العذاب بما كنتم تكفرون }
34.
(Dan ingatlah hari ketika orang-orang kafir dihadapkan kepada neraka)
ketika mereka diazab di dalamnya, lalu dikatakan kepada mereka,
("Bukankah ini) yakni azab ini (benar?" Mereka menjawab, "Ya benar demi
Rabb kami." Allah berfirman, "Maka rasakanlah azab ini disebabkan kalian
selalu ingkar.")
{ فاصبر } على أذى قومك { كما صبر أولو العزم } ذوو الثبات والصبر على
الشدائد { من الرسل } قبلك فتكون ذا عزم ومن للبيان فكلهم ذوو عزم وقيل
للتبعيض فليس منهم آدم لقوله تعالى { ولم نجد له عزما } ولا يونس لقوله
تعالى { ولا تكن كصاحب الحوت } { ولا تستعجل لهم } لقومك نزول العذاب بهم
قيل كأنه ضجر منهم فأحب نزول العذاب بهم فأمر بالصبر وترك الإستعجال للعذاب
فإنه نازل لا محالة { كأنهم يوم يرون ما يوعدون } من العذاب في الآخرة
لطوله { لم يلبثوا } في الدنيا في ظنهم { إلا ساعة من نهار } هذا القرآن {
بلاغ } تبليغ من الله اليكم { فهل } أي لا { يهلك } عند رؤية العذاب { إلا
القوم الفاسقون } أي الكافرون
35.
(Maka bersabarlah kamu) di dalam menghadapi perlakuan kaummu yang
menyakitkan itu (sebagaimana orang-orang yang mempunyai keteguhan hati)
yaitu orang-orang yang teguh dan sabar di dalam menghadapi cobaan dan
tantangan (dari rasul-rasul) sebelummu, karena itu kamu akan termasuk
orang yang mempunyai keteguhan hati. Lafal Min di sini menunjukkan makna
Bayan, sehingga pengertiannya menunjukkan, bahwa semua rasul-rasul itu
mempunyai keteguhan hati. Tetapi menurut pendapat yang lain itu
menunjukkan makna Lit Tab'idh, karena Nabi Adam bukanlah termasuk di
antara mereka yang memiliki keteguhan hati, sebagaimana yang diungkapkan
oleh ayat lain yaitu firman-Nya: "..dan tidak Kami dapati padanya
kemauan yang kuat." (Q.S. Thaha, 115) demikian pula Nabi Yunus tidak
termasuk di antara mereka yang Ulil 'Azmi, sebagaimana yang diungkapkan
oleh firman-Nya, "..dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam
(perut) ikan (Yunus)." (Q.S. Al-Qalam, 48) (dan janganlah kamu meminta
disegerakan azab bagi mereka) bagi kaummu yaitu disegerakan turunnya
azab bagi mereka. Menurut pendapat lain, bahwa hal ini timbul sebagai
reaksi dari sikap mereka terhadapnya, maka Nabi suka jika azab
diturunkan kepada mereka, tetapi selanjutnya Nabi diperintahkan supaya
bersabar dan jangan meminta supaya disegerakan azab bagi mereka. Karena
sesungguhnya azab itu pasti akan menimpa mereka. (Pada hari mereka
melihat apa yang diancamkan kepada mereka, mereka merasa seolah-olah)
yang dimaksud adalah azab di akhirat mengingat lamanya masa di akhirat
mereka merasa seolah-olah (tidak tinggal) di dunia menurut dugaan mereka
(melainkan sesaat pada siang hari) Alquran ini adalah (suatu
peringatan) peringatan dari Allah buat kalian (maka tidaklah) tiadalah
(dibinasakan) sewaktu azab sudah di ambang pintu (melainkan orang-orang
yang fasik) yaitu orang-orang yang kafir.