Tafsir Quran Surah ke-60 Al-Mumtahanah
Tafsir Quran Surah ke-60 Al-Mumtahanah (Perempuan yang Diuji) jumlah ayat 13 ayah kitab: Terjemah Tafsir Jalalain Jalaluddin Al-Mahalli & Al-Suyuti
Tafsir Quran Surah ke-60 Al-Mumtahanah (Perempuan yang Diuji) jumlah ayat 13 ayah
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا عدوي وعدوكم } أي كفار مكة { أولياء
تلقون } توصلون { إليهم } قصد النبي صلى الله عليه و سلم غزوهم الذي أسره
إليكم وورى بحينن { بالمودة } بينكم وبينهم كتب حاطب بن أبي بلتعة إليهم
كتابا بذلك لما له عندهم من الأولاد والأهل المشركين فاسترده النبي صلى
الله عليه و سلم ممن أرسله معه بإعلام الله تعالى له بذلك وقبل عذر حاطب
فيه { وقد كفروا بما جاءكم من الحق } أي دين الإسلام والقرآن { يخرجون
الرسول وإياكم } من مكة بتضييقهم عليكم { أن تؤمنوا } أي لأجل أن آمنتم {
بالله ربكم إن كنتم خرجتم جهادا } للجهاد { في سبيلي وابتغاء مرضاتي }
وجواب الشرط دل عليه ما قبله أي فلا تتخذوهم أولياء { تسرون إليهم بالمودة
وأنا أعلم بما أخفيتم وما أعلنتم ومن يفعله منكم } أي إسرار خبر النبي
إليهم { فقد ضل سواء السبيل } أخطأ طريق الهدى والسواء في الأصل الوسط
1.
(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil musuh-Ku dan
musuh kalian) yakni orang-orang kafir Mekah (menjadi teman-teman setia
yang kalian sampaikan) kalian beritakan (kepada mereka) tujuan Nabi
yang akan memerangi mereka; Nabi memerintahkan kepada kalian supaya
merahasiakannya yaitu sewaktu perang Hunain (karena rasa kasih sayang)
di antara kalian dan mereka. Sehubungan dengan peristiwa ini Hathib bin
Abu Balta'ah mengirimkan sepucuk surat kepada orang-orang musyrik,
karena Hathib mempunyai beberapa orang anak dan sanak famili yang
musyrik. Akan tetapi Nabi saw. dapat mengambil surah itu dari tangan
orang yang diutus olehnya, berkat pemberitahuan dari Allah kepada Nabi melalui wahyu-Nya. Lalu alasan dan permintaan maaf Hathib diterima oleh Nabi
(padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang
kepada kalian) yakni agama Islam dan Alquran (mereka mengusir Rasul dan
mengusir kalian) dari Mekah setelah terlebih dahulu mereka mengganggu
kalian supaya kalian keluar dari Mekah (karena kalian beriman)
disebabkan kalian beriman (kepada Allah, Rabb kalian. Jika kalian
benar-benar keluar untuk berjihad) untuk melakukan jihad (pada jalan-Ku
dan mencari keridaan-Ku) maka janganlah kalian mengambil mereka sebagai
teman-teman setia. Jawab syarat ini disimpulkan dari pengertian ayat
yang selanjutnya, yaitu: (Kalian memberitahukan secara rahasia kepada
mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kalian
sembunyikan dan apa yang kalian nyatakan. Dan barang siapa di antara
kalian yang melakukannya) yaitu memberitahukan berita-berita Nabi
kepada orang-orang musyrik secara rahasia (maka sesungguhnya dia telah
tersesat dari jalan yang lurus) artinya menyimpang dari jalan hidayah.
Lafal as-sawaa menurut pengertian asalnya berarti tengah-tengah.
{ إن يثقفوكم } يظفروا بكم { يكونوا لكم أعداء ويبسطوا إليكم أيديهم }
بالقتل والضرب { وألسنتهم بالسوء } بالسب والشتم { وودوا } تمنوا { لو
تكفرون }
2.
(Jika mereka menangkap kalian) yakni berhasil menahan kalian (niscaya
mereka bertindak sebagai musuh bagi kalian dan melepaskan tangan mereka
kepada kalian) maksudnya membunuh dan memukuli kalian (dan lisan mereka
mengeluarkan kata-kata yang kotor) yakni mencaci maki kalian (dan mereka
ingin) mengharapkan (supaya kalian kafir kembali).
{ لن تنفعكم أرحامكم } قراباتكم { ولا أولادكم } المشركون الذين لأجلهم
أسررتم الخبر من العذاب في الآخرة { يوم القيامة يفصل } بالبناء للمفعول
والفاعل { بينكم } وبينهم فتكونون في الجنة وهم في جملة الكفار في النار {
والله بما تعملون بصير }
3.
(Tidak akan bermanfaat bagi kalian karib kerabat kalian) famili-famili
kalian (dan anak-anak kalian) yang musyrik, karena kalian memberitahukan
berita-berita Nabi secara rahasia kepada mereka; mereka semuanya
sekali-kali tiada bermanfaat bagi diri kalian untuk menolak azab di hari
akhirat (pada hari kiamat Dia akan memisahkan) dapat dibaca yafshilu
dan yufshalu (antara kalian) dan antara mereka; karena kalian berada di
dalam surga, sedangkan mereka bersama-sama dengan orang-orang kafir di
dalam neraka. (Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan).
{ قد كانت لكم أسوة } بكسر الهمزة وضمها في الموضعين قدوة { حسنة في
إبراهيم } أي به قولا وفعلا { والذين معه } من المؤمنين { إذ قالوا لقومهم
إنا برآء } جمع بريء كظريف { منكم ومما تعبدون من دون الله كفرنا بكم }
أنكرناكم { وبدا بيننا وبينكم العداوة والبغضاء أبدا } بتحقيق الهمزتين
وإبدال الثانية واوا { حتى تؤمنوا بالله وحده إلا قول إبراهيم لأبيه
لأستغفرن لك } مستثنى من أسوة فليس لكم التأسي به في ذلك بأن تستغفروا
للكفار وقوله { وما أملك لك من الله } أي من عذابه وثوابه { من شيء } كنى
به عن أنه لا يملك له غير الاستغفار فهو مبني عليه مستثنى من حيث المراد
منه وإن كان حيث ظاهرة مما يتأسى فيه { قل فمن يملك لكم من الله شيئا }
واستغفاره له قبل أن يتبين له أنه عدو لله كما ذكره في براءة { ربنا عليك
توكلنا وإليك أنبنا وإليك المصير } من مقول الخليل ومن معه أي قالوا :
4.
(Sesungguhnya telah ada suri teladan bagi kalian) lafal uswatun dapat
pula dibaca iswatun, artinya teladan atau panutan (yang baik pada
Ibrahim) yakni pada diri Nabi Ibrahim, baik perkataan maupun
perbuatannya (dan pada orang-orang yang bersama dia) dari kalangan
orang-orang yang beriman (ketika mereka berkata kepada kaum mereka,
"Sesungguhnya kami berlepas diri) lafal bura-aa-u adalah bentuk jamak
dari lafal barii'un, wazannya sama dengan lafal zharifun yang jamaknya
zhurafaa'u (dari kalian apa yang kalian sembah selain Allah, kami ingkar
kepada kekafiran kalian) kami membenci kekafiran kalian (dan telah
nyata antara kami dan kalian permusuhan dan kebencian buat
selama-lamanya) lafal wal baghdhaa'u abadan dapat dibaca secara tahqiq
dan dapat pula dibaca secara tashil, yakni mengganti huruf hamzah yang
kedua menjadi wau (sampai kalian beriman kepada Allah semata." Kecuali
perkataan Ibrahim kepada bapaknya, "Sesungguhnya aku akan memohonkan
ampunan bagi kamu) perkataan ini merupakan perkataan yang dikecualikan
daripada pengertian suri teladan tadi. Maka sekali-kali kalian tidak
boleh mengucapkan kata penyesalan seperti itu, seumpamanya kalian
memohonkan ampunan buat orang-orang kafir. Dan juga perkataan Nabi
Ibrahim berikut ini (dan aku tiada dapat melindungimu dari Allah) dari
siksaan dan pahala-Nya (barang sedikit pun.") Nabi Ibrahim mengungkapkan
kata-kata ini sebagai kiasan, bahwasanya dia tidak memiliki buatnya
selain dari memohonkan ampun. Perkataan ini pun termasuk di antara hal
yang dikecualikan untuk tidak boleh diikuti, karena sekalipun pengertian
lahiriahnya sebagai ungkapan penyesalan, akan tetapi maksudnya
berkaitan dengan pengertian kalimat yang pertama. Pengertian lahiriah
kalimat yang kedua ini sama dengan pengertian yang terkandung di dalam
firman Allah swt., " Katakanlah! 'Maka siapakah gerangan yang dapat
menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudaratan bagi
kamu.'" (Q.S. Al-Fath 11) Permohonan ampun Nabi Ibrahim buat bapaknya
ini sebelum jelas bagi Nabi Ibrahim, bahwa bapaknya itu adalah
benar-benar musuh Allah, sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam
surah Al-Bara'ah atau surah At-Taubah. ("Ya Rabb kami, hanya kepada
Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan
hanya kepada Engkaulah kami kembali.") Kalimat ini termasuk doa yang
selalu diucapkan oleh Al-Khalil atau Nabi Ibrahim dan orang-orang
beriman yang bersamanya; yakni, mereka mengucapkan kata-kata tersebut.
{ ربنا لا تجعلنا فتنة للذين كفروا } أي لا تظهرهم علينا فيظنوا أنهم على
الحق فيفتنوا أي تذهب عقولهم بنا { واغفر لنا ربنا إنك أنت العزيز الحكيم }
في ملكك وصنعك
5.
("Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi
orang-orang kafir) maksudnya janganlah Engkau menjadikan mereka menang
atas kami, sehingga nanti mereka menduga, bahwa mereka berada dalam
jalan yang benar, lalu karena itu mereka terfitnah, yakni akal mereka
ditujukan untuk mempengaruhi kami. (Dan ampunilah kami Ya Rabb kami.
Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.")
Maha Perkasa di dalam kerajaan-Mu lagi Maha Bijaksana perbuatan-Mu.
{ لقد كان لكم } ياأمة محمد جواب قسم مقدر { فيهم أسوة حسنة لمن كان } بدل
اشتمال من كم بإعادة الجار { يرجو الله واليوم الآخر } أي يخافهما أو يظن
الثواب والعقاب { ومن يتول } بأن يوالي الكفار { فإن الله هو الغني } عن
خلقه { الحميد } لأهل طاعته
6.
(Sesungguhnya telah ada bagi kalian) hai umat Muhammad, menjadi jawab
qasam yang keberadaannya diperkirakan (teladan yang baik pada mereka
itu, yaitu bagi orang yang mengharap pahala Allah dan hari akhirat)
yakni bagi orang yang takut kepada keduanya; atau bagi orang yang
menduga bahwa dirinya akan mendapat pahala dan selamat dari siksa. (Dan
barang siapa yang berpaling) seumpamanya dia mengambil orang-orang kafir
sebagai teman setia (maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya)
yakni tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha terpuji) di kalangan
orang-orang yang taat kepada-Nya.
{ عسى الله أن يجعل بينكم وبين الذين عاديتم منهم } من كفار مكة طاعة لله
تعالى { مودة } بأن يهديهم للإيمان فيصيروا لكم أولياء { والله قدير } على
ذلك وقد فعله بعد فتح مكة { والله غفور } لهم ما سلف { رحيم } بهم
7.
(Mudah-mudahan Allah menimbulkan antara kalian dengan orang-orang yang
kalian musuhi di antara mereka) yakni di antara orang-orang kafir Mekah,
demi taat kepada perintah Allah
(kasih sayang) seumpamanya karena Allah memberikan petunjuk kepada
mereka untuk beriman, karenanya mereka lalu menjadi teman-teman setia
kalian. (Dan Allah adalah Maha Kuasa) untuk melakukan hal tersebut, dan
ternyata Allah
melakukan hal tersebut sesudah penaklukan kota Mekah. (Dan Allah Maha
Pengampun) kepada mereka atas kesalahan-kesalahan mereka di masa lalu
sebelum mereka masuk Islam (lagi Maha Penyayang) terhadap mereka.
{ لا ينهاكم الله عن الذين لم يقاتلوكم } من الكفار { في الدين ولم
يخرجوكم من دياركم أن تبروهم } بدل اشتمال من الذين { وتقسطوا } تقضوا {
إليهم } بالقسط أي بالعدل وهذا قبل الأمر بجهادهم { إن الله يحب المقسطين }
العادلين
8.
(Allah tiada melarang kalian terhadap orang-orang yang tidak memerangi
kalian) dari kalangan orang-orang kafir (karena agama dan tidak mengusir
kalian dari negeri kalian untuk berbuat baik kepada mereka) lafal an
tabarruuhum menjadi badal isytimal dari lafal alladziina (dan berlaku
adil) yaitu melakukan peradilan (terhadap mereka) dengan secara adil.
Ayat ini diturunkan sebelum ada perintah untuk berjihad melawan mereka.
(Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil) yang berlaku adil.
{ إنما ينهاكم الله عن الذين قاتلوكم في الدين وأخرجوكم من دياركم وظاهروا
} عاونوا { على إخراجكم أن تولوهم } بدل اشتمال من الذين أي تتخذوهم
أولياء { ومن يتولهم فأولئك هم الظالمون }
9.
(Sesungguhnya Allah hanya melarang kalian terhadap orang-orang yang
memerangi kalian karena agama dan mengusir kalian dari negeri kalian dan
membantu) yakni menolong orang lain (untuk mengusir kalian untuk
menjadikan mereka sebagai kawan kalian) lafal An Tawallauhum menjadi
Badal Isytimal dari lafal Al Ladzina, yakni Dia melarang kalian untuk
menjadikan mereka sebagai teman-teman setia kalian. (Dan barang siapa
menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang
lalim).
{ يا أيها الذين آمنوا إذا جاءكم المؤمنات } بألسنتهن { مهاجرات } من
الكفار بعد الصلح معهم في الحديبية على أن من جاء منهم إلى المؤمنين يرد {
فامتحنوهن } بالحلف على أنهن ما خرجن إلا رغبة في الإسلام لا بغضا لأزواجهن
الكفار ولا عشقا لرجال من المسلمين كذا كان النبي صلى الله عليه و سلم
يحلفهن { الله أعلم بإيمانهن فإن علمتموهن } ظننتموهن بالحلف { مؤمنات فلا
ترجعوهن } تردوهن { إلى الكفار لا هن حل لهم ولا هم يحلون لهن وآتوهم } أي
أعطوا الكفار أزواجهن { ما أنفقوا } عليهن من المهور { ولا جناح عليكم أن
تنكحوهن } بشرطه { إذا آتيتموهن أجورهن } مهروهن { ولا تمسكوا } بالتشديد
والتخفيف { بعصم الكوافر } زوجاتكم لقطع إسلامكم لها بشرطه أو اللاحقات
بالمشركين مرتدات لقطع ارتدادهن نكاحكم بشرطه { واسألوا } اطلبوا { ما
أنفقتم } عليهن من المهور في صورة الارتداد ممن تزوجهن من الكفار {
وليسألوا ما أنفقوا } على المهاجرات كما تقدم أنهم يؤتونه { ذلكم حكم الله
يحكم بينكم } به { والله عليم حكيم }
10.
(Hai orang-orang yang beriman, apabila datang kepada kalian
perempuan-perempuan yang beriman) secara lisannya (untuk berhijrah) dari
orang-orang kafir sesudah kalian mengadakan perjanjian perdamaian
dengan orang-orang kafir dalam perjanjian Hudaibiah, yaitu bahwa barang
siapa yang datang kepada orang-orang mukmin dari kalangan mereka, maka
orang itu harus dikembalikan lagi kepada mereka (maka hendaklah kalian
uji mereka) melalui sumpah, yaitu bahwa sesungguhnya mereka sekali-kali
tidak keluar meninggalkan kampung halamannya melainkan karena senang
kepada Islam, bukan karena benci terhadap suami mereka yang kafir, dan
bukan pula karena mencintai orang-orang lelaki dari kalangan kaum
muslimin. Demikianlah isi sumpah yang dilakukan oleh Nabi
kepada perempuan-perempuan itu (Allah telah mengetahui tentang keimanan
mereka; maka jika kalian telah mengetahui, bahwa mereka) yakni kalian
menduga melalui sumpah yang telah mereka ucapkan, bahwa mereka
(benar-benar beriman maka janganlah kalian kembalikan mereka) janganlah
kalian mengembalikan mereka (kepada orang-orang kafir. Mereka tidak
halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal
pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada mereka) yakni kembalikanlah
kepada orang-orang kafir yang menjadi suami mereka (mahar yang telah
mereka bayar) kepada perempuan-perempuan mukmin itu. (Dan tiada dosa
atas kalian mengawini mereka) dengan syarat (apabila kalian bayar kepada
mereka maharnya) maskawinnya. (Dan janganlah kalian tetap berpegang)
dapat dibaca tumsikuu, dan tumassikuu yakni dengan memakai tasydid dan
tanpa tasydid (pada tali perkawinan dengan perempuan-perempuan kafir)
yakni istri-istri kalian yang kafir, karena keislaman kalian telah
memutuskannya dari kalian berikut syarat-syaratnya. Atau
perempuan-perempuan yang menyusul atau mengikuti orang-orang musyrik
dalam keadaan murtad, karena kemurtadannya telah memutuskan tali
perkawinan mereka dengan kalian, berikut syarat-syaratnya (dan hendaklah
kalian minta) hendaklah kalian tuntut (apa yang telah kalian nafkahkan)
kepada mereka yaitu mahar-mahar yang telah kalian bayar kepada mereka,
berupa pengembalian dari orang-orang kafir yang mengawini mereka (dan
hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar) kepada
perempuan-perempuan yang ikut berhijrah, sebagaimana penjelasan yang
telah lalu yaitu bahwasanya kaum musliminlah yang membayarkannya.
(Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kalian) untuk
kalian laksanakan. (Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana).
{ وإن فاتكم شيء من أزواجكم } أي واحدة فأكثر منهم أو شيء من مهورهن
بالذهاب { إلى الكفار } مرتدات { فعاقبتم } فغزوتم وغنمتم { فآتوا الذين
ذهبت أزواجهم } من الغنيمة { مثل ما أنفقوا } لفواته عليهم من جهة الكفار {
واتقوا الله الذي أنتم به مؤمنون } وقد فعل المؤمنون ما أمروا به من
الإيتاء للكفار والمؤمنين ثم ارتفع هذا الحكم
11.
(Dan jika seseorang dari istri-istri kalian lari) seorang atau lebih di
antara istri-istri kalian. Atau sebagian dari mahar mereka luput dari
kalian, karena mereka lari (kepada orang-orang kafir) dalam keadaan
murtad (lalu kalian mengalahkan mereka) maksudnya, memerangi mereka
kemudian kalian memperoleh ganimah (maka bayarkanlah kepada orang-orang
yang istrinya lari itu) dari ganimah yang kalian peroleh (mahar sebanyak
yang telah mereka bayar) karena sebagian dari mahar tersebut tidak
sempat mereka terima dari pihak orang-orang kafir. (Dan bertakwalah
kepada Allah Yang kepada-Nya kalian beriman) kemudian orang-orang mukmin
itu benar-benar mengerjakan apa yang telah diperintahkan kepada mereka,
yaitu memberikan ganti rugi mahar kepada orang-orang kafir, dan juga
kepada orang-orang mukmin yang istrinya lari, kemudian hukum ini sesudah
itu ditiadakan.
{ يا أيها النبي إذا جاءك المؤمنات يبايعنك على أن لا يشركن بالله شيئا
ولا يسرقن ولا يزنين ولا يقتلن أولادهن } كما كان يفعل في الجاهلية من وأد
البنات أي دفنهن أحياء خوف العار والفقر { ولا يأتين ببهتان يفترينه بين
أيديهن وأرجلهن } أي بولد ملقوط ينسبنه إلى الزوج ووصف بصفة الولد الحقيقي
فإن الأم إذا وضعته سقط بين يديها ورجليها { ولا يعصينك في } فعل { معروف }
هو ما وافق طاعة الله كترك النياحة وتمزيق الثياب وجز الشعور وشق الجيب
وخمش الوجه { فبايعهن } فعل ذلك صلى الله عليه و سلم بالقول ولم يصافح
واحدة منهن { واستغفر لهن الله إن الله غفور رحيم }
12.
(Hai nabi, apabila datang kepada kamu perempuan-perempuan yang beriman
untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan
sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri tidak akan berzina, tidak
akan membunuh anak-anaknya) sebagaimana yang biasa mereka lakukan di
zaman jahiliah, yaitu mengubur hidup-hidup bayi perempuan mereka, karena
takut tercela dan takut jatuh miskin (dan tidak akan berbuat dusta yang
mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka) seumpamanya mereka
memungut seorang anak, kemudian mereka mengaitkan anak itu sebagai hasil
hubungannya dengan suami, lalu anak itu dipredikatkan sebagai anak
kandungnya sendiri. Karena sesungguhnya seorang ibu itu apabila
melahirkan anaknya, berarti anak itu adalah anak kandungnya sendiri yang
keluar dari antara tangan dan kakinya, yakni dari perutnya (dan tidak
akan mendurhakaimu dalam) pekerjaan (yang makruf) pekerjaan yang makruf
artinya perbuatan yang sesuai dengan ketaatan kepada Allah, seperti
meninggalkan niahah atau menjerit-jerit seraya menangis, menyobek-nyobek
kerah baju, mengawut-awutkan rambut, dan mencakar-cakar muka, yang
semuanya itu dilakukan di kala mereka ditinggal mati oleh suami atau
keluarga mereka (maka terimalah janji setia mereka) Nabi
melantik janji setia mereka hanya melalui ucapan saja tanpa bersalaman
atau berjabatan tangan dengan seseorang pun di antara mereka (dan
mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang).
{ يا أيها الذين آمنوا لا تتولوا قوما غضب الله عليهم } هم اليهود { قد
يئسوا من الآخرة } من ثوابها مع إيقانهم بها لعنادهم النبي مع علمهم بصدقه {
كما يئس الكفار } الكائنون { من أصحاب القبور } أي المقبورين من خير
الآخرة إذ تعرض عليهم مقاعدهم من الجنة لو كانوا آمنوا وما يصيرون إليه من
النار
13.
(Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian jadikan penolong kalian
kaum yang Allah murka terhadap mereka) yaitu orang-orang Yahudi
(sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat) yakni dari
pahala akhirat, padahal mereka meyakini adanya hari akhirat; demikian
itu karena mereka ingkar kepada Nabi padahal mereka mengetahui, bahwa Nabi
itu adalah benar (sebagaimana telah berputus asa orang-orang kafir)
yang kini berada (dalam kubur) yaitu orang-orang kafir yang telah mati
terkubur, telah putus asa dari kebaikan akhirat. Demikian itu karena di
dalam kubur diperlihatkan kepada mereka tempat kedudukan mereka di surga
seandainya mereka beriman, sebagaimana diperlihatkan pula kepada mereka
tempat kembali yang akan mereka tempati, yaitu neraka.