Tafsir Quran Surah ke-62 Al-Jumu’ah
Tafsir Quran Surah ke-62 Al-Jumu’ah (Hari Jum’at) jumlah ayat 11 ayah
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain Jalaluddin Al-Mahalli & Al-Suyuti
Tafsir Quran Surah ke-62 Al-Jumu’ah (Hari Jumat) jumlah ayat 11 ayah
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ يسبح لله } ينزهه فاللام زائدة { ما في السماوات وما في الأرض } في ذكر
ما تغليب للأكثر { الملك القدوس } المنزه عما لا يليق به { العزيز الحكيم }
في ملكه وصنعه
1.
(Telah bertasbih kepada Allah) telah memahasucikan-Nya; huruf lam yang
terdapat pada lafal lillaahi adalah huruf zaidah (apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi) pemakaian lafal maa di sini karena
memprioritaskan yang mayoritas (Raja, Yang Maha Suci) yakni Maha Suci
dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya (Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana) di dalam kerajaan dan dalam perbuatan-Nya.
{ هو الذي بعث في الأميين } العرب والأمي : من لا يكتب ولا يقرأ كتابا {
رسولا منهم } هو محمد صلى الله عليه و سلم { يتلو عليهم آياته } القرآن {
ويزكيهم } يطهرهم من الشرك { ويعلمهم الكتاب } القرآن { والحكمة } ما فيه
من الأحكام { وإن } مخففة من الثقيلة واسمها محذوف أي وإنهم { كانوا من قبل
} قبل مجيئه { لفي ضلال مبين } بين
2.
(Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf) yaitu bangsa Arab;
lafal ummiy artinya orang yang tidak dapat menulis dan membaca kitab
(seorang rasul di antara mereka) yaitu Nabi Muhammad
(yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya) yakni Alquran (menyucikan
mereka) membersihkan mereka dari kemusyrikan (dan mengajarkan kepada
mereka Kitab) Alquran (dan hikmah) yaitu hukum-hukum yang terkandung di
dalamnya, atau hadis. (Dan sesungguhnya) lafal in di sini adalah bentuk
takhfif dari inna, sedangkan isimnya tidak disebutkan selengkapnya; dan
sesungguhnya (mereka adalah sebelumnya) sebelum kedatangan Nabi Muhammad (benar-benar dalam kesesatan yang nyata) artinya jelas sesatnya.
{ وآخرين } عطف على الأميين أي الموجودين { منهم } والآتين منهم بعدهم {
لما } لم { يلحقوا بهم } في السابقة والفضل { وهو العزيز الحكيم } في ملكه
وصنعه وهم التابعون والاقتصار عليهم كاف في بيان فضل الصحابة المبعوث فيهم
النبي صلى الله عليه و سلم على من عداهم ممن بعث إليهم وآمنوا به من جميع
الإنس والجن إلى يوم القيامة لأن كل قرن خير ممن يليه
3.
(Dan juga kepada kaum yang lain) lafal ini diathafkan kepada lafal
al-ummiyyiina, yakni orang-orang yang ada (dari mereka) yaitu
orang-orang yang datang kemudian dari mereka, artinya sesudah mereka
(tiadalah) (dapat menyusul para pendahulunya) yakni dalam hal
kepeloporan dan keutamaannya. (Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana) di dalam kerajaan-Nya dan dalam perbuatan-Nya. Yang dimaksud
dengan kaum yang lain ini adalah para tabiin; disebutkannya para sahabat
secara khusus pada ayat sebelumnya merupakan dalil yang cukup untuk
membuktikan keutamaan para sahabat karena mereka dapat bertemu langsung
dengan Nabi
yang diutus kepada mereka. Keutamaan mereka jauh lebih besar daripada
orang-orang yang datang kemudian sesudah mereka di antara orang-orang
yang Nabi pun diutus kepada mereka, dan mereka beriman kepadanya baik
dari jenis manusia maupun dari jenis jin hingga hari kiamat. Karena
sesungguhnya setiap generasi itu jauh lebih baik daripada generasi
penerusnya.
{ ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء } النبي ومن ذكر معه { والله ذو الفضل العظيم }
4.
(Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya) yaitu kepada Nabi dan orang-orang yang disebutkan
bersamanya (dan Allah mempunyai karunia yang besar).
{ مثل الذين حملوا التوراة } كفلوا العمل بها { ثم لم يحملوها } لم يعملوا
بما فيها من نعته صلى الله عليه و سلم فلم يؤمنوا به { كمثل الحمار يحمل
أسفارا } أي كتبا في عدم انتفاعه بها { بئس مثل القوم الذين كذبوا بآيات
الله } المصدقة للنبي صلى الله عليه و سلم والمخصوص بالذم محذوف تقديره هذا
المثل { والله لا يهدي القوم الظالمين } الكافرين
5.
(Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya kitab Taurat) mereka
yang dibebani untuk mengamalkannya (kemudian mereka tidak memikulnya)
tidak mengamalkannya, antara lain, mereka tidak beriman kepada perkara
yang menyangkut sifat-sifat Nabi
sebagai nabi yang akan datang padahal telah terkandung di dalamnya.
Mereka itu (adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab) yang
dimaksud dengan sifir-sifir adalah kitab-kitab, dalam arti kata keledai
itu tidak dapat memanfaatkannya. (Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang
mendustakan ayat-ayat Allah) yang membenarkan Nabi saw. Sedangkan
subjek yang dicelanya tidak disebutkan, lengkapnya, seburuk-buruk
perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah adalah perumpamaan
ini. (Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang lalim) yaitu
kaum yang kafir.
{ قل يا أيها الذين هادوا إن زعمتم أنكم أولياء لله من دون الناس فتمنوا
الموت إن كنتم صادقين } تعلق بتمنوا الشرطان على أن الأول قيد في الثاني أي
إن صدقتم في زعمكم أنكم أولياء لله والولي يؤثر الآخرة ومبدؤها الموت
فتمنوه
6.
(Katakanlah, "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi! Jika kalian
mendakwakan bahwa sesungguhnya kalian sajalah kekasih-kekasih Allah
bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematian kalian, jika
kalian adalah orang-orang yang benar") kedua Syarat yang ada pada ayat
ini, yakni lafal in za'amtum dan lafal in kuntum bertaalluq atau
bergantung kepada lafal tamannau dalam arti kata bahwa syarat yang
pertama menjadi qaid atau pengertian yang mengikat bagi syarat yang
kedua. Artinya, jika kalian benar-benar di dalam dugaan kalian yang
menganggap bahwa kalian adalah kekasih-kekasih Allah. Dan merupakan
suatu kelaziman bagi kekasih Allah itu selalu mementingkan kehidupan di
akhirat, dan permulaan jalan untuk menuju ke akhirat itu adalah mati;
karena itu harapkanlah kematian itu.
{ ولا يتمنونه أبدا بما قدمت أيديهم } من كفرهم بالنبي المستلزم لكذبهم { والله عليم بالظالمين } الكافرين
7.
(Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan
kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan-tangan mereka sendiri)
yaitu berupa kekafiran mereka kepada Nabi
yang hal ini menunjukkan kepada kedustaan mereka terhadap ayat-ayat
Allah. (Dan Allah Mengetahui orang-orang yang lalim) yakni orang-orang
yang kafir.
{ قل إن الموت الذي تفرون منه فإنه } الفاء زائدة { ملاقيكم ثم تردون إلى
عالم الغيب والشهادة } السر والعلانية { فينبئكم بما كنتم تعملون }
فيجازيكم به
8.
(Katakanlah!, "Sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya,
sesungguhnya kematian itu) huruf fa pada lafal fa-innahu adalah huruf
zaidah (akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada
Allah Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata) artinya mengetahui
pada yang rahasia dan terang-terangan (lalu Dia beritakan kepada kalian
apa yang telah kalian kerjakan.") maka Dia akan membalasnya kepada
kalian.
{ يا أيها الذين آمنوا إذا نودي للصلاة من } بمعنى في { يوم الجمعة فاسعوا
} فامضوا { إلى ذكر الله } للصلاة { وذروا البيع } اتركوا عقده { ذلكم خير
لكم إن كنتم تعلمون } أنه خير فافعلوه
9.
(Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat
pada) huruf min di sini bermakna fi, yakni pada (hari Jumat maka
bersegeralah kalian) yakni cepat-cepatlah kalian berangkat (untuk
mengingat Allah) yakni shalat (dan tinggalkanlah jual beli)
tinggalkanlah transaksi jual beli itu. (Yang demikian itu lebih baik
bagi kalian jika kalian mengetahui) bahwasanya hal ini lebih baik, maka
kerjakanlah ia.
{ فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض } أمر إباحة { وابتغوا } اطلبوا
الرزق { من فضل الله واذكروا الله } ذكرا { كثيرا لعلكم تفلحون } تفوزون
كان صلى الله عليه و سلم يخطب يوم الجمة فقدمت عير وضرب لقدومها الطبل على
العادة فخرج لها الناس من المسجد غير اثني عشر رجلا فنزلت
10.
(Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kalian di muka
bumi) perintah ini menunjukkan pengertian ibahah atau boleh (dan
carilah) carilah rezeki (karunia Allah, dan ingatlah Allah) dengan
ingatan (sebanyak-banyaknya supaya kalian beruntung) yakni memperoleh
keberuntungan. Pada hari Jumat, Nabi
berkhutbah akan tetapi tiba-tiba datanglah rombongan kafilah membawa
barang-barang dagangan, lalu dipukullah genderang menyambut
kedatangannya sebagaimana biasanya. Maka orang-orang pun berhamburan
keluar dari mesjid untuk menemui rombongan itu, kecuali hanya dua belas
orang saja yang masih tetap bersama Nabi lalu turunlah ayat ini.
{ وإذا رأوا تجارة أو لهوا انفضوا إليها } أي التجارة لأنها مطلوبهم دون
اللهو { وتركوك } في الخطبة { قائما قل ما عند الله } من الثواب { خير }
للذين آمنوا { من اللهو ومن التجارة والله خير الرازقين } يقال : كان إنسان
يرزق عائلته أي من رزق الله تعالى
11.
(Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar
untuk menuju kepadanya) yakni kepada barang dagangan, karena barang
dagangan itu merupakan kebutuhan yang mereka perlukan, berbeda dengan
permainan (dan mereka tinggalkan kamu) dalam khotbahmu (dalam keadaan
berdiri. Katakanlah, "Apa yang di sisi Allah) berupa pahala (lebih baik)
bagi orang-orang yang beriman (dari permainan dan perniagaan," dan
Allah sebaik-baik pemberi rezeki) bila dikatakan, setiap orang itu
memberi rezeki kepada keluarganya, maka pengertian yang dimaksud ialah
dari rezeki Allah