Tafsir Quran Surah ke-66 At-Tahrim
Tafsir Quran Surah ke-66 At-Tahrim, Al-Tahrim (Mengharamkan) jumlah ayat 11 Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain mufassir: Jalaluddin Al-Mahalli
Tafsir Quran Surah ke-66 At-Tahrim, Al-Tahrim (Mengharamkan) jumlah ayat 11 ayah
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ يا أيها النبي لم تحرم ما أحل الله لك } من أمتك مارية القبطية لما
واقعها في بيت حفصة وكانت غائبة فجاءت وشق عليها كون ذلك في بيتها وعلى
فراشها حيث قالت : هي حرام علي { تبتغي } بتحريمها { مرضاة أزواجك } أي
رضاهن { والله غفور رحيم } غفر لك هذا التحريم
1.
(Hai nabi! Mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya
bagimu) mengenai istri budak wanitamu, yakni Mariyah Qibtiah; yaitu
sewaktu Nabi
menggaulinya di rumah Hafshah, sedangkan pada waktu itu Siti Hafshah
sedang tidak ada di rumah. Lalu datanglah Siti Hafshah, dan ia merasa
keberatan dengan adanya hal tersebut yang dilakukan oleh Nabi
di dalam rumahnya dan di tempat tidurnya. Lalu kamu mengatakan, dia
(Siti Mariyah) haram atas diriku (kamu mencari) dengan mengharamkannya
atas dirimu (keridaan istri-istrimu) kerelaan mereka terhadap dirimu.
(Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Dia telah mengampunimu
atas tindakan pengharamanmu itu.
{ قد فرض الله } شرع { لكم تحلة أيمانكم } تحليلها بالكفارة المذكورة في
سورة المائدة ومن الإيمان تحريم الأمة وهل كفر صلى الله عليه و سلم ؟ قال
مقاتل : أعتق رقبة في تحريم مارية وقال الحسن : لم يكفر لأنه صلى الله عليه
و سلم مغفور له { والله مولاكم } ناصركم { وهو العليم الحكيم }
2.
(Sesungguhnya Allah telah mewajibkan) telah mensyariatkan (kepada kamu
sekalian membebaskan diri dari sumpah kalian) artinya kalian melepaskan
diri dari sumpah yang telah kalian katakan dengan cara membayar kifarat
sebagaimana yang telah disebutkan di dalam surat Al-Maidah. Dan termasuk
di antara sumpah-sumpah itu ialah mengharamkan budak wanita. Apakah
Nabi
membayar kifarat? Muqatil mengatakan, bahwa Nabi saw. telah
memerdekakan seorang budak sebagai kifaratnya yang telah mengharamkan
Siti Mariyah atas dirinya. Akan tetapi Hasan mengatakan, bahwa Nabi
tidak membayar kifarat, karena sesungguhnya ia telah mendapat ampunan
dari Allah (dan Allah adalah Pelindung kalian) yang menolong kalian (dan
Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana).
{ و } اذكر { إذ أسر النبي إلى بعض أزواجه } هي حفصة { حديثا } هو تحريم
مارية وقال لها لا تفشيه { فلما نبأت به } عائشة ظنا منها أن لا حرج في ذلك
{ وأظهره الله } أطلعه { عليه } على المنبأ به { عرف بعضه } لحفصة { وأعرض
عن بعض } تكرما منه { فلما نبأها به قالت من أنبأك هذا قال نبأني العليم
الخبير } أي الله
3.
(Dan) ingatlah (ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah
seorang dari istri-istrinya) yakni kepada Siti Hafshah (suatu
pembicaraan) tentang mengharamkan Siti Mariyah atas dirinya, kemudian
Nabi
berkata kepada Siti Hafshah, "Jangan sekali-kali kamu membuka rahasia
ini." (Maka tatkala menceritakan peristiwa itu) kepada Siti Aisyah, ia
menduga bahwa hal ini tidak dosa (dan Allah memberitahukan hal itu) Dia
membukanya (kepadanya) yakni kepada Nabi Muhammad tentang pembicaraan
Siti Hafshah kepada Siti Aisyah itu (lalu dia memberitahukan
sebagiannya) kepada Siti Hafshah (dan menyembunyikan sebagian yang lain)
sebagai kemurahan dari dirinya terhadap dia. (Maka tatkala dia,
Muhammad, memberitahukan pembicaraan itu, lalu Hafshah bertanya,
"Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab,
"Telah diberitahukan kepadaku oleh Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Waspada") yakni Allah
{ إن تتوبا } أي حفصة وعائشة { إلى الله فقد صغت قلوبكما } مالت إلى تحريم
مارية أي سركما ذلك مع كراهة النبي صلى الله عليه و سلم له وذلك ذنب وجواب
الشرط محذوف أي تقبلا وأطلق قلوب على قلبين ولم يعبر به لاستثقال الجمع
بين تثنيتين فيما هو كالكلمة الواحدة { وإن تظاهرا } بإدغام التاء الثانية
في الأصل في الظاء وفي قراءة بدونها تتعاونا { عليه } أي النبي فيما يكرهه {
فإن الله هو } فصل { مولاه } ناصره { وجبريل وصالح المؤمنين } أبوبكر وعمر
رضي الله عنهما معطوف على محل اسم إن فيكونون ناصريه { والملائكة بعد ذلك }
بعد نصر الله والمذكورين { ظهير } ظهراء أعوان له في نصره عليكما
4.
(Jika kamu berdua bertobat) yakni Siti Hafshah dan Siti Aisyah (kepada
Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong) cenderung untuk
diharamkannya Siti Mariyah, artinya, kamu berdua merahasiakan hal
tersebut dalam hati kamu, padahal Nabi
tidak menyukai hal tersebut, dan hal ini adalah suatu perbuatan yang
berdosa. Jawab Syarat dari kalimat ini tidak disebutkan, yakni jika kamu
berdua bertobat kepada Allah, maka tobat kamu diterima. Diungkapkan
dengan memakai lafal quluubun dalam bentuk jamak sebagai pengganti dari
lafal qalbaini, hal ini tiada lain karena dirasakan amat berat
mengucapkan dua isim tatsniah yang digabungkan dalam satu lafal (dan
jika kamu berdua saling bantu-membantu) lafal tazhaahara artinya
bantu-membantu. Menurut qiraat yang lain dibaca tazhzhaharaa bentuk
asalnya adalah Tatazhaaharaa, kemudian huruf ta yang kedua diidgamkan ke
dalam huruf zha sehingga jadilah tazhzhaaharaa (terhadapnya) terhadap
Nabi
dalam melakukan hal-hal yang tidak disukainya, yakni membuat susah Nabi
saw. (maka sesungguhnya Allah adalah) lafal huwa ini merupakan dhamir
fashl (Pelindungnya) maksudnya, yang menolongnya (dan begitu pula Jibril
dan orang-orang mukmin yang saleh) seperti Abu Bakar dan Umar
radhiallahu ‘anhu Lafal ini diathafkan secara mahall kepada isimnya
inna, yakni begitu pula mereka akan menjadi penolongnya (dan selain dari
itu malaikat-malaikat) yaitu sesudah pertolongan Allah dan orang-orang
yang telah disebutkan tadi (adalah penolongnya pula) maksudnya mereka
semua menjadi penolong Nabi terhadap kamu berdua.
{ عسى ربه إن طلقكن } أي طلق النبي أزواجه { أن يبدله } بالتشديد والتخفيف
{ أزواجا خيرا منكن } خبر عسى والجملة جواب الشرط ولم يقع التبديل لعدم
وقوع الشرط { مسلمات } مقرات بالإسلام { مؤمنات } مخلصات { قانتات } مطيعات
{ تائبات عابدات سائحات } صائمات أو مهاجرات { ثيبات وأبكارا }
5.
(Jika Nabi menceraikan kalian, boleh jadi Rabbnya) maksudnya, jika nabi
menceraikan istri-istrinya (akan memberi ganti kepadanya) dapat dibaca
yubdilahu dan yubaddilahu (dengan istri-istri yang lebih baik daripada
kalian) lafal azwaajan ini menjadi khabar dari lafal 'asaa sedangkan
jumlah an yubdilahu dan seterusnya menjadi jawab syarath. Di sini tidak
ada badal karena apa yang disebutkan pada syarat tidak terjadi, yakni
perceraian itu tidak pernah terjadi (yang patuh) artinya mengakui Islam
(yang beriman) yakni ikhlas hatinya kepada Islam (yang taat) mereka taat
(yang bertobat, rajin beribadat, rajin berpuasa) yakni gemar melakukan
puasa atau yang berhijrah (yang janda dan yang perawan)
{ يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم } بالحمل على طاعة الله { نارا
وقودها الناس } الكفار { والحجارة } كأصنامهم منها يعني أنها مفرطة الحرارة
تتقد بما ذكر لا كنار الدنيا تتقد بالحطب ونحوه { عليها ملائكة } خزنتها
عدتهم تسعة عشر كما سيأتي في المدثر { غلاظ } من غلظ القلب { شداد } في
البطش { لا يعصون الله ما أمرهم } بدل من الجلالة أي لا يعصون أمر الله {
ويفعلون ما يؤمرون } تأكيد والآية تخويف للمؤمنين عن الارتداد وللمنافقين
المؤمنين بألسنتهم دون قلوبهم
6.
(Hai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kalian dan keluarga
kalian) dengan mengarahkan mereka kepada jalan ketaatan kepada Allah
(dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia) orang-orang kafir
(dan batu) seperti berhala-berhala yang mereka sembah adalah sebagian
dari bahan bakar neraka itu. Atau dengan kata lain api neraka itu sangat
panas, sehingga hal-hal tersebut dapat terbakar. Berbeda halnya dengan
api di dunia, karena api di dunia dinyalakan dengan kayu dan
lain-lainnya (penjaganya malaikat-malaikat) yakni, juru kunci neraka itu
adalah malaikat-malaikat yang jumlahnya ada sembilan belas malaikat,
sebagaimana yang akan diterangkan nanti dalam surat Al-Muddatstsir (yang
kasar) lafal ghilaazhun ini diambil dari asal kata ghilazhul qalbi,
yakni kasar hatinya (yang keras) sangat keras hantamannya (mereka tidak
pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya
kepada mereka) lafal maa amarahum berkedudukan sebagai badal dari lafal
Allah. Atau dengan kata lain, malaikat-malaikat penjaga neraka itu tidak
pernah mendurhakai perintah Allah (dan mereka selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan) lafaz ayat ini berkedudukan menjadi badal dari lafal
yang sebelumnya. Dalam ayat ini terkandung ancaman bagi orang-orang
mukmin supaya jangan murtad; dan juga ayat ini merupakan ancaman pula
bagi orang-orang munafik yaitu, mereka yang mengaku beriman dengan
lisannya tetapi hati mereka masih tetap kafir.
{ يا أيها الذين كفروا لا تعتذروا اليوم } يقال لهم ذلك عند دخولهم النار
أي لأنه لا ينفعكم { إنما تجزون ما كنتم تعملون } أي جزاءه
7.
(Hai orang-orang kafir, janganlah kalian mengemukakan uzur pada hari
ini) ucapan ini dikatakan kepada mereka sewaktu mereka dimasukkan ke
dalam neraka; dikatakan demikian karena uzur atau alasan itu tiada
gunanya. (Sesungguhnya kalian hanya diberi balasan menurut apa yang
kalian kerjakan) sebagai balasannya.
{ يا أيها الذين آمنوا توبوا إلى الله توبة نصوحا } بفتح النون وضمها
صادقة بأن لا يعاد إلى الذنب ولا يراد العود إليه { عسى ربكم } ترجية تقع {
أن يكفر عنكم سيئاتكم ويدخلكم جنات } بساتين { تجري من تحتها الأنهار يوم
لا يخزي الله } بإدخال النار { النبي والذين آمنوا معه نورهم يسعى بين
أيديهم } أمامهم { و } يكون { بأيمانهم يقولون } مستأنف { ربنا أتمم لنا
نورنا } إلى الجنة والمنافقون يطفأ نورهم { واغفر لنا } ربنا { إنك على كل
شيء قدير }
8.
(Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat
yang semurni-murninya) dapat dibaca nashuuhaa dan nushuuhaa, artinya
tobat yang sebenar-benarnya, bertobat tidak akan mengulangi dosa lagi,
dan menyesali apa yang telah dikerjakannya (mudah-mudahan Rabb kalian)
lafal 'asaa ini mengandung makna tarajji, yakni sesuatu yang dapat
diharapkan akan terjadi (akan menutupi kesalahan-kesalahan kalian, dan
memasukkan kalian ke dalam surga-surga) yakni taman-taman surga (yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak
menghinakan) Allah tidak akan memasukkan ke dalam neraka (Nabi dan
orang-orang yang beriman bersama dia; sedangkan cahaya mereka memancar
di hadapan mereka) maksudnya, di depan mereka terang benderang oleh
cahayanya (dan) cahaya itu pun memancar pula (di sebelah kanan mereka.
Mereka berkata) lafal yaquuluuna merupakan jumlah isti'naf atau kalimat
baru: ("Ya Rabb kami! Sempurnakanlah bagi kami cahaya kami) hingga
sampai ke surga, sedangkan orang-orang munafik cahaya mereka padam (dan
ampunilah kami) wahai Rabb kami (sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu.").
{ يا أيها النبي جاهد الكفار } بالسيف { والمنافقين } باللسان والحجة {
واغلظ عليهم } بالانتهار والمقت { ومأواهم جهنم وبئس المصير } هي
9.
(Hai Nabi! Perangilah orang-orang kafir) dengan memakai senjata (dan
orang-orang munafik) dengan memakai lisan dan hujah (dan bersikap
keraslah terhadap mereka) dengan berbicara keras dan membenci mereka.
(Tempat mereka adalah neraka Jahanam, dan seburuk-buruk tempat kembali
itu) adalah neraka Jahanam.
{ ضرب الله مثلا للذين كفروا امرأة نوح وامرأة لوط كانتا تحت عبدين من
عبادنا صالحين فخانتاهما } في الدين إذ كفرتا وكانت امرأة نوح واسمها واهلة
تقول لقومه : إنه مجنون وامرأة لوط واسمها واعلة تدل قومه على أضيافه إذا
نزلوا به ليلا بإيقاد النار ونهارا بالتدخين { فلم يغنيا } أي نوح ولوط {
عنهما من الله } من عذابه { شيئا وقيل } لهما { ادخلا النار مع الداخلين }
من كفار قوم نوح وقوم لوط
10.
(Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang
kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di
antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua
suaminya) dalam masalah agama, karena ternyata keduanya kafir dan adalah
istri Nabi Nuh yang dikenal dengan nama Wahilah telah berkata kepada
kaumnya, "Sesungguhnya Nuh ini adalah orang gila." Sedangkan istri Nabi
Luth yang dikenal dengan nama Wailah, memberikan petunjuk kepada kaumnya
tentang tamu-tamunya, yaitu bahwa jika tamu-tamu itu tinggal di
rumahnya, maka ia akan memberi tanda kepada mereka dengan api di waktu
malam dan kalau siang hari dengan memakai asap (maka kedua suaminya itu
tiada dapat membantu) yaitu Nabi Nuh dan Nabi Luth tidak bisa menolong
(mereka berdua dari Allah) dari azab-Nya (barang sedikit pun; dan
dikatakan) kepada kedua istri itu ("Masuklah kamu berdua ke dalam neraka
bersama orang-orang yang memasukinya") yaitu bersama orang-orang kafir
dari kalangan kaum Nabi Nuh dan kaum Nabi Luth.
{ وضرب الله مثلا للذين آمنوا امرأة فرعون } آمنت بموسى واسمها آسية
فعذبها فرعون بأن أوتد يديها ورجليها وألقى على صدرها رحى عظيمة واستقبل
بها الشمس فكانت إذا تفرق عنها من وكل بها ظللتها الملائكة { إذ قالت } في
حال التعذيب { رب ابن لي عندك بيتا في الجنة } فكشف لها فرأته فسهل عليها
التعذيب { ونجني من فرعون وعمله } وتعذيبه { ونجني من القوم الظالمين } أهل
دينه فقبض الله روحها وقال ابن كيسان : رفعت إلى الجنة حية فهي تأكل وتشرب
11.
(Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang
beriman) istri Firaun itu beriman kepada Nabi Musa, ia bernama Asiah.
Lalu Firaun menyiksanya dengan cara mengikat kedua tangan dan kedua
kakinya, lalu di dadanya diletakkan kincir yang besar, kemudian
dihadapkan kepada sinar matahari yang terik. Bilamana orang yang
diperintahkan oleh Firaun untuk menjaganya pergi maka, malaikat
menaunginya dari sengatan sinar matahari (ketika ia berkata) sewaktu
dalam keadaan disiksa ("Ya Rabbku! Bangunlah untukku sebuah rumah di
sisi-Mu dalam surga) maka Allah menampakkan rumahnya yang di surga itu,
hingga ia dapat melihatnya, maka siksaan yang dialaminya itu terasa
ringan baginya setelah melihat pahalanya (dan selamatkanlah aku dari
Firaun dan perbuatannya) dari siksaannya terhadap diriku (dan
selamatkanlah aku dari kaum yang lalim.") yakni pemeluk agama Firaun.
Setelah itu lalu Allah mencabut rohnya. Menurut Ibnu Kaisan, bahwa Siti
Asiah diangkat ke surga dalam keadaan hidup, dan ia makan dan minum di
dalam surga.
{ ومريم } عطف على امرأة فرعون { ابنة عمران التي أحصنت فرجها } حفظته {
فنفخنا فيه من روحنا } أي جبريل حيث نفخ في جيب درعها بخلق الله تعالى فعله
الواصل إلى فرجها فحملت بعيسى { وصدقت بكلمات ربها } شرائعه { وكتبه }
المنزلة { وكانت من القانتين } من القوم المطيعين
12.
(Dan Maryam) lafal ini diathafkan kepada lafaz imra'atu fir`auna (putri
Imran yang memelihara kehormatannya) menjaga kehormatannya (maka Kami
tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh Kami) yakni malaikat Jibril,
ia meniupkan ke dalam kerah bajunya roh ciptaan Allah berdasarkan
perintah dari Allah, hingga tiupan itu masuk ke dalam kemaluannya, lalu
setelah itu Maryam mengandung Isa (dan dia membenarkan kalimat-kalimat
Rabbnya) yakni syariat-syariat-Nya (dan Kitab-kitab-Nya) yang telah
diturunkan (dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat) termasuk
golongan orang-orang yang taat kepada Allah.