Tafsir Quran Surah ke-73. Al-Muzzammil
Tafsir Quran Surah ke-73. Al-Muzzammil, Al-Muzamil (Orang yang Berselimut) , jumlah ayat 20 ayaat Terjemah Tafsir Jalalain Jalaluddin Al-Mahalli
Tafsir Quran Surah ke-73. Al-Muzzammil, Al-Muzamil (Orang yang Berselimut) , jumlah ayat 20 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ يا أيها المزمل } النبي وأصله المتزمل أدغمت التاء في الزاي أي المتلفف بثيابه حين مجيء الوحي له خوفا منه لهيبته
1.
(Hai orang yang berselimut) yakni Nabi Muhammad. Asal kata al-muzzammil
ialah al-mutazammil, kemudian huruf ta diidghamkan kepada huruf za
sehingga jadilah al-muzzammil, artinya, orang yang menyelimuti dirinya
dengan pakaian sewaktu wahyu datang kepadanya karena merasa takut akan
kehebatan wahyu itu.
{ قم الليل } صل { إلا قليلا }
2. (Bangunlah di malam hari) maksudnya, salatlah di malam hari (kecuali sedikit.)
{ نصفه } بدل من قليلا وقلته بالنظر إلى الكل { أو انقص منه } من النصف { قليلا } إلى الثلث
3.
(Yaitu seperduanya) menjadi badal dari lafal qaliilan; pengertian
sedikit ini bila dibandingkan dengan keseluruhan waktu malam hari (atau
kurangilah daripadanya) dari seperdua itu (sedikit) hingga mencapai
sepertiganya.
{ أو زد عليه } إلى الثلثين وأو للتخيير { ورتل القرآن } تثبت في تلاوته { ترتيلا }
4.
(Atau lebih dari seperdua) hingga mencapai dua pertiganya; pengertian
yang terkandung di dalam lafal au menunjukkan makna boleh memilih. (Dan
bacalah Alquran itu) mantapkanlah bacaannya (dengan perlahan-lahan.)
{ إنا سنلقي عليك قولا } قرآنا { ثقيلا } مهيبا أو شديدا لما فيه من التكاليف
5.
(Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan) atau bacaan
Alquran (yang berat) yang hebat. Dikatakan berat mengingat
kewajiban-kewajiban yang terkandung di dalamnya.
{ إن ناشئة الليل } القيام بعد النوم { هي أشد وطئا } موافقة السمع للقلب على تفهم القرآن { وأقوم قيلا } أبين قولا
6.
(Sesungguhnya bangun di waktu malam) maksudnya, melakukan salat sunah
di malam hari sesudah tidur (lebih tepat) untuk khusyuk di dalam
memahami bacaan Alquran (dan bacaan di waktu itu lebih berkesan) lebih
jelas dan lebih mantap serta lebih berkesan.
{ إن لك في النهار سبحا طويلا } تصرفا في إشغالك لا تفرغ فيه لتلاوة القرآن
7.
(Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang)
mempunyai banyak kesibukan, sehingga kamu tidak mempunyai cukup waktu
untuk banyak membaca Alquran.
{ واذكر اسم ربك } أي قل بسم الله الرحمن الرحيم في ابتداء قراءتك { وتبتل
} انقطع { إليه تبتيلا } مصدر بتل جيء به رعاية للفواصل وهو ملزوم التبتل
8.
(Sebutlah nama Rabbmu) katakanlah bismillahirrahmanirrahiim di awal
bacaan Alquranmu (dan curahkanlah) kerahkanlah dirimu (untuk beribadat
kepada-Nya dengan ketekunan yang penuh) lafal tabtiilan ini adalah
mashdar dari lafal batula, sengaja didatangkan demi untuk memelihara
fawashil, dan merupakan lafal yang berakar dari lafal tabattul.
هو { رب المشرق والمغرب لا إله إلا هو فاتخذه وكيلا } موكلا له أمورك
9.
Dialah (Rabb masyriq dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka
ambillah Dia sebagai pelindung) artinya serahkanlah semua
urusan-urusanmu di bawah perlindungan-Nya.
{ واصبر على ما يقولون } أي كفار مكة من أذاهم { واهجرهم هجرا جميلا } لا جزع فيه وهذا قبل الأمر بقتالهم
10.
(Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan) bersabarlah kamu di
dalam menghadapi gangguan orang-orang kafir Mekah (dan jauhilah mereka
dengan cara yang baik) tanpa keluh-kesah; ayat ini diturunkan sebelum
ada perintah memerangi mereka.
{ وذرني } اتركني { والمكذبين } عطف على المفعول أو مفعول معه والمعنى أنا
كافيكهم وهم صناديد قريش { أولي النعمة } التنعم { ومهلهم قليلا } من
الزمن فقتلوا بعد يسير منه ببدر
11.
(Dan biarkanlah Aku) maksudnya biar Aku saja yang bertindak (terhadap
orang-orang yang mendustakan itu) lafal al-mukadzdzibiin diathafkan
kepada maf`ul atau kepada maf'ul ma`ah. Maknanya Akulah yang akan
bertindak terhadap mereka; mereka adalah pemimpin-pemimpin kaum Quraisy
(orang-orang yang mempunyai kemewahan) kemewahan hidup (dan beri
tangguhlah mereka barang sebentar) dalam jangka waktu yang tidak lama,
dan ternyata selang beberapa waktu kemudian, akhirnya mereka mati
terbunuh dalam perang Badar.
{ إن لدينا أنكالا } قيودا ثقالا جمع نكل بكسر النون { وجحيما } نارا محرقة
12.
(Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu) merupakan
bentuk jamak dari lafal niklun, artinya belenggu-belenggu yang berat
(dan neraka Jahim) yaitu neraka yang apinya sangat membakar.
{ وطعاما ذا غصة } يغص به في الحلق وهو الزقوم أو الضريع أو الغسلين أو
شوك من نار لا يخرج ولا ينزل { وعذابا أليما } مؤلما زيادة على ما ذكر لمن
كذب النبي صلى الله عليه و سلم
13.
(Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan) mengganjal di
kerongkongan, itu adalah buah pohon zaqum atau buah pohon dhari' atau
buah pohon ghislin atau berupa duri api, apabila dimakan tidak dapat
dikeluarkan dan pula tidak dapat masuk ke dalam perut (dan azab yang
pedih) di samping azab yang telah disebutkan tadi, hal ini disediakan
bagi orang-orang yang mendustakan Nabi
{ يوم ترجف } تزلزل { الأرض والجبال وكانت الجبال كثيبا } رملا مجتمعا {
مهيلا } سائلا لعد اجتماعه وهو هال يهيل وأصله مهيول استثقلت الضمة على
الياء فنقلت إلى الهاء وحذفت الواو ثاني الساكنبن لزيادتها وقلبت الضمة
كسرة لمجانسة الباء
14.
(Pada hari berguncang) karena gempa yang dahsyat (bumi dan
gunung-gunung, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan)
tumpukan-tumpukan pasir (yang beterbangan) menjadi debu yang beterbangan
yang pada sebelumnya kokoh bersatu. Lafal mahiilan berasal dari lafal
haala, yahiilu; bentuk asalnya adalah mahyuulun, kemudian karena
mengingat harakat dhammah dianggap berat atas huruf ya, maka dipindahkan
kepada huruf ha, sehingga jadilah mahuwylun. Kemudian huruf wawu
dibuang karena mengingat kedudukannya yang zaidah, sehingga jadilah
mahuylun, selanjutnya harakat damah diganti menjadi kasrah untuk
menyesuaikannya dengan huruf ya, sehingga jadilah mahiilun.
{ إنا أرسلنا إليكم } يا أهل مكة { رسولا } هو محمد صلى الله عليه و سلم {
شاهدا عليكم } يوم القيامة بما يصدر منكم من العصيان { كما أرسلنا إلى
فرعون رسولا } هو موسى عليه الصلاة و السلام
15. (Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian) hai penduduk Mekah (seorang rasul) yakni Nabi Muhammad
(yang menjadi saksi terhadap kalian) kelak di hari kiamat, tentang
kedurhakaan-kedurhakaan yang telah kalian kerjakan (sebagaimana Kami
telah mengutus, dahulu, seorang rasul kepada Firaun) yakni Nabi Musa
{ فعصى فرعون الرسول فأخذناه أخذا وبيلا } شديدا
16. (Maka Firaun mendurhakai rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat) atau azab yang keras.
{ فكيف تتقون إن كفرتم } في الدنيا { يوما } مفعول تتقون أي عذابه بأي حصن
تتحصنون من عذاب يوم { يجعل الولدان شيبا } جمع أشيب لشدة هوله وهو يوم
القيامة والأصل في شين شيبا الضم وكسرت لمجانسة الياء ويقال في اليوم
الشديد يوم يشيب نواصي الأطفال وهو مجاز ويجوز أن يكون المراد في الآية
الحقيقة
17.
(Maka bagaimanakah kalian dapat memelihara diri kalian jika tetap
kafir) di dunia (kepada hari) lafal yauman menjadi maf'ul kedua dari
lafal tattaquuna. Yakni memelihara diri dari azab hari itu. Atau dengan
kata lain, dengan benteng apakah kalian memelihara diri dari azab pada
hari itu (yang menjadikan anak-anak beruban) lafal syiiban bentuk jamak
dari lafal asyyab; dikatakan anak-anak beruban, sebagai gambaran tentang
hari itu yang penuh dengan kengerian yang sangat mencekam; hari yang
dimaksud adalah hari kiamat. Bentuk asal lafal syiiban adalah syuyban,
dengan memakai harakat damah pada huruf syin. Kemudian harakat itu
diganti menjadi kasrah demi untuk menyelaraskannya dengan huruf ya yang
jatuh sesudahnya, sehingga jadilah syiiban. Dikatakan di dalam
menggambarkan hari yang penuh dengan malapetaka, yaumun yusyiibu
nawaashial athfaali, yakni hari yang dapat membuat ubun-ubun anak-anak
beruban. Ungkapan ini adalah ungkapan majaz atau kata kiasan. Akan
tetapi boleh juga makna yang terkandung di dalam ayat ini dimaksud
adalah makna hakiki bukan majazi.
{ السماء منفطر } ذات انفطار أي انشقاق { به } بذلك اليوم لشدته { كان وعده } تعالى بمجيء ذلك { مفعولا } أي هو كائن لا محالة
18.
(Langit pun menjadi pecah belah) menjadi retak dan pecah-pecah (pada
hari itu) mengingat beratnya hari itu. (Adalah janji Dia) janji Allah mengenai kedatangan hari itu (pasti terlaksana) pasti terjadi.
{ إن هذه } الآيات المخوفة { تذكرة } عظة للخلق { فمن شاء اتخذ إلى ربه سبيلا } طريقا بالإيمان والطاعة
19.
(Sesungguhnya ini) yaitu ayat-ayat yang memperingatkan ini (adalah
suatu peringatan) suatu nasihat bagi semua makhluk. (Maka barang siapa
yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan kepada Rabbnya) menempuh
jalan yang menyampaikan kepada-Nya, yaitu melalui iman dan taat
kepada-Nya.
{ إن ربك يعلم أنك تقوم أدنى } أقل { من ثلثي الليل ونصفه وثلثه } بالجر
عطف على ثلثي وبالنصب عطف على أدنى وقيامه كذلك نحو ما أمر به أول السورة {
وطائفة من الذين معك } عطف على ضمير تقوم وجاز من غير تأكيد للفصل وقيام
طائفة من أصحابه كذلك للتأسي به ومنهم من لا يدري كم صلى من الليل وكم بقي
منه فكان يقوم الليل كله احيتاطا فقاموا حتى انتفخت أقدامهم سنة أو أكثر
فخفف عنهم قال تعالى : { والله يقدر } يحصي { الليل والنهار علم أن } مخففة
من الثقيلة واسمها محذوف أي أنه { لن تحصوه } أي الليل لتقوموا فيما يجب
القيام فيه إلا بقيام جميعه وذلك يشق عليكم { فتاب عليكم } رجع بكم إلى
التخفيف { فاقرؤوا ما تيسر من القرآن } في الصلاة بأن تصلوا ما تيسر { علم
أن } مخففة من الثقيلة أي أنه { سيكون منكم مرضى وآخرون يضربون في الأرض }
يسافرون { يبتغون من فضل الله } يطلبون من رزقه بالتجارة وغيرها { وآخرون
يقاتلون في سبيل الله } وكل من الفرق الثلاثة يشق عليهم ما ذكر في قيام
الليل فخفف عنهم بقيام ما تيسر منه ثم نسخ ذلك بالصلوات الخمس { فاقرؤوا ما
تيسر منه } كما تقدم { وأقيموا الصلاة } المفروضة { وآتوا الزكاة وأقرضوا
الله } بأن تنفقوا ما سوى المفروض من المال في سبيل
الخير { قرضا حسنا } عن طيب قلب { وما تقدموا لأنفسكم من خير تجدوه عند
الله هو خيرا } مما خلفتم وهو فصل وما بعده وإن لم يكن معرفة يشبهها
لامتناعه من التعريف { وأعظم أجرا واستغفروا الله إن الله غفور رحيم }
للمؤمنين
20.
(Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri, salat, kurang)
kurang sedikit (dari dua pertiga malam, atau seperdua malam, atau
sepertiganya) jika dibaca nishfihi dan tsulutsihi berarti diathafkan
kepada lafal tsulutsay; dan jika dibaca nishfahu dan tsulutsahu berarti
diathafkan kepada lafal adnaa. Pengertian berdiri atau melakukan salat
sunat di malam hari di sini pengertiannya sama dengan apa yang terdapat
di awal surah ini, yakni sesuai dengan apa yang telah diperintahkan
Allah kepadanya (dan segolongan dari orang-orang yang bersama kamu)
lafal ayat ini diathafkan kepada dhamir yang terkandung di dalam lafal
taquumu, demikian pula sebagian orang-orang yang bersamamu. Pengathafan
ini diperbolehkan sekalipun tanpa mengulangi huruf taukidnya, demikian
itu karena mengingat adanya fashl atau pemisah. Makna ayat secara
lengkap, dan segolongan orang-orang yang bersama kamu yang telah
melakukan hal yang sama. Mereka melakukan demikian mengikuti jejak Nabi
sehingga disebutkan, bahwa ada di antara mereka orang-orang yang tidak
menyadari berapa rakaat shalat malam yang telah mereka kerjakan, dan
waktu malam tinggal sebentar lagi. Sesungguhnya Nabi
selalu melakukan shalat sunah sepanjang malam, karena demi melaksanakan
perintah Allah secara hati-hati. Para sahabat mengikuti jejaknya selama
satu tahun, atau lebih dari satu tahun, sehingga disebutkan bahwa
telapak-telapak kaki mereka bengkak-bengkak karena terlalu banyak
shalat. Akhirnya Allah
memberikan keringanan kepada mereka. (Dan Allah menetapkan) menghitung
(ukuran malam dan siang. Dia mengetahui bahwa) huruf an adalah bentuk
takhfif dari anna sedangkan isimnya tidak disebutkan, asalnya ialah
annahu (kalian sekali-kali tidak dapat menentukan batas waktu-waktu itu)
yaitu waktu malam hari. Kalian tidak dapat melakukan salat malam sesuai
dengan apa yang diwajibkan atas kalian melainkan kalian harus
melakukannya sepanjang malam. Dan yang demikian itu memberatkan kalian
(maka Dia mengampuni kalian) artinya, Dia mencabut kembali perintah-Nya
dan memberikan keringanan kepada kalian (karena itu bacalah apa yang
mudah dari Alquran) dalam salat kalian (Dia mengetahui, bahwa) huruf an
adalah bentuk takhfif dari anna, lengkapnya annahu (akan ada di antara
kalian orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka
bumi) atau melakukan perjalanan (mencari sebagian karunia Allah) dalam
rangka mencari rezeki-Nya melalui berniaga dan lain-lainnya (dan
orang-orang yang lain lagi, mereka berperang di jalan Allah) ketiga
golongan orang-orang tersebut, amat berat bagi mereka hal-hal yang telah
disebutkan tadi menyangkut salat malam. Akhirnya Allah memberikan
keringanan kepada mereka, yaitu mereka diperbolehkan melakukan salat
malam sebatas kemampuan masing-masing. Kemudian ayat ini dinasakh oleh
ayat yang mewajibkan salat lima waktu (maka bacalah apa yang mudah dari
Alquran) sebagaimana yang telah disebutkan di atas (dan dirikanlah
salat) fardu (tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah)
seumpamanya kalian membelanjakan sebagian harta kalian yang bukan zakat
kepada jalan kebajikan (pinjaman yang baik) yang ditunaikan dengan hati
yang tulus ikhlas. (Dan kebaikan apa saja yang kalian perbuat untuk diri
kalian, niscaya kalian akan memperoleh balasannya di sisi Allah sebagai
balasan yang jauh lebih baik) dari apa yang telah kalian berikan. Lafal
huwa adalah dhamir fashal. Lafal maa sekalipun bukan termasuk isim
makrifat akan tetapi diserupakan dengan isim makrifat karena tidak
menerima takrif (dan yang paling besar pahalanya. Mohonlah ampun kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) kepada
orang-orang mukmin. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]