Tafsir Quran Surah ke-74 Al-Muddassir
Tafsir Quran Surah ke-74 Al-Muddassir, Al-Muddaththir, Al-Mudasir (Orang yang Berkemul), jumlah ayat 56 ayaat Terjemah Tafsir Jalalain Al-Mahalli
Tafsir Quran Surah ke-74 Al-Muddassir, Al-Muddaththir, Al-Mudasir (Orang yang Berkemul), jumlah ayat 56 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ يا أيها المدثر } النبي صلى الله عليه و سلم وأصله المتدثر أدغمت التاء في الدال أي المتلفف بثيابه عند نزول الوحي عليه
1. (Hai orang yang berselimut!) yakni Nabi Bentuk asal lafal al-muddatstsir ialah al-mutadatstsir, kemudian huruf
ta diidgamkan kepada huruf dal sehingga jadilah al-Muddatstsir, artinya
orang yang menyelimuti dirinya dengan pakaiannya sewaktu wahyu turun
kepadanya.
{ قم فأنذر } خوف أهل مكة النار إن لم يؤمنوا
2. (Bangunlah, lalu berilah peringatan) maksudnya pertakutilah penduduk Mekah dengan neraka jika mereka tidak mau beriman.
{ وربك فكبر } عظم عن إشراك المشركين
3. (Dan Rabbmu agungkanlah) agungkanlah Dia dari persekutuan yang diada-adakan oleh orang-orang musyrik.
{ وثيابك فطهر } عن النجاسة أوقصرها خلاف جر العرب ثيابهم خيلاء فربما أصابتها نجاسة
4.
(Dan pakaianmu bersihkanlah) dari najis, atau pendekkanlah pakaianmu
sehingga berbeda dengan kebiasaan orang-orang Arab yang selalu
menguntaikan pakaian mereka hingga menyentuh tanah di kala mereka
menyombongkan diri, karena dikhawatirkan akan terkena barang yang najis.
{ والرجز } فسره النبي صلى الله عليه و سلم بالأوثان { فاهجر } أي دم على هجره
5. (Dan perbuatan dosa) lafal Ar-Rujza ditafsirkan oleh Nabi berhala-berhala (tinggalkanlah) hal itu untuk selama-lamanya.
{ ولا تمنن تستكثر } بالرفع حال أي لا تعط شيئا لتطلب أكثر منه وهذا خاص
به صلى الله عليه و سلم لأنه مأمور بأجمل الأخلاق وأشرف الآداب
6.
(Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih
banyak) lafal Tastaktsiru dibaca Rafa' berkedudukan sebagai Haal atau
kata keterangan keadaan. Maksudnya, janganlah kamu memberi sesuatu
dengan tujuan untuk memperoleh balasan yang lebih banyak dari apa yang
telah kamu berikan. Hal ini khusus berlaku hanya bagi Nabi karena sesungguhnya dia diperintahkan untuk mengerjakan akhlak-akhlak yang paling mulia dan pekerti yang paling baik.
{ ولربك فاصبر } على الأوامر والنواهي
7. (Dan kepada Rabbmu bersabarlah) di dalam melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
{ فإذا نقر في الناقور } نفخ في الصور وهو القرن النفخة الثانية
8. (Apabila ditiup sangkakala) untuk tiupan yang kedua, guna membangkitkan manusia.
{ فذلك } أي وقت النقر { يومئذ } بدل مما قبله المبتدأ وبني لإضافته إلى
غير متمكن وخبر المبتدأ { يوم عسير } والعامل في إذا ما دلت عليه الجملة
اشتد الأمر
9.
(Maka waktu itu) waktu peniupan sangkakala yang kedua (adalah waktu)
lafal Yaumaidzin berkedudukan menjadi Badal dari lafal yang sebelumnya,
dan sekaligus menjadi Mubtada. Lafal Yaumaidzin dimabnikan karena
mengingat dimudhafkan kepada Isim yang Ghairu Mutamakkin. Kemudian yang
menjadi Khabarnya ialah (datangnya hari yang sulit) Amil yang
mempengaruhi lafal Idza adalah kalimat yang disimpulkan dari pengertian
keseluruhannya. Yakni pada hari itu perkara dirasakan amat berat.
{ على الكافرين غير يسير } فيه دلالة على أنه يسير على المؤمنين في عسره
10.
(Bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah) di dalam ungkapan ini
terkandung pengertian, bahwa keadaan pada hari itu dirasakan amat ringan
oleh orang-orang yang beriman di balik kesulitan yang dirasakan oleh
orang-orang kafir.
{ ذرني } اتركني { ومن خلقت } عطف على المفعول أو مفعول معه { وحيدا } حال
من أو من ضميره المحذوف من خلقت منفردا بلا أهل ولا مال هو الوليد بن
المغيرة المخزومي
11.
(Biarkanlah Aku) artinya, serahkanlah kepada-Ku (untuk menindak orang
yang Aku ciptakan) lafal Waman di'athafkan kepada Maf'ul atau kepada
Maf'ul Ma'ah (dalam keadaan sendirian) menjadi Haal atau kata keterangan
keadaan bagi lafal Man, atau bagi Dhamirnya yang tidak disebutkan.
Maksudnya, orang yang diciptakan-Nya hanya dia sendiri, tanpa keluarga,
tanpa harta benda, dia adalah Walid bin Mughirah Al-Makhzumi.
{ وجعلت له مالا ممدودا } واسعا متصلا من الزروع والضروع والتجارة
12.
(Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak) harta yang luas dan
berlimpah, berupa tanam-tanaman, susu perahan, dan perniagaan.
{ وبنين } عشرة أو أكثر { شهودا } يشهدون المحافل وتسمع شهاداتهم
13.
(Dan anak-anak) yang jumlahnya sepuluh orang atau lebih (yang selalu
bersama dia) di kala menyaksikan perayaan-perayaan dan kamu pun
mendengar tentang persaksian mereka itu.
{ ومهدت } بسطت { له } في العيش والعمر والولد { تمهيدا }
14. (Dan Kulapangkan) Kuluaskan (baginya) kehidupan, umurnya dan anak-anak yang dimilikinya (dengan selapang-lapangnya.)
{ ثم يطمع أن أزيد }
15. (Kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahkannya.)
{ كلا } لا أزيده على ذلك { إنه كان لآياتنا } أي القرآن { عنيدا } معاندا
16.
(Sekali-kali tidak) Aku tidak akan memberikan tambahan lagi kepadanya
selain dari hal tersebut (karena sesungguhnya dia terhadap ayat-ayat
Kami) yakni terhadap Alquran (selalu menentang) selalu melawan dan
ingkar.
{ سأرهقه } أكلفه { صعودا } مشقة من العذاب أو جبلا من نار يصعد فيه ثم يهوي أبدا
17.
(Aku akan membebaninya) Aku akan memberatinya (mendaki pendakian yang
memayahkan) yaitu kepayahan karena azab; atau gunung api yang dia daki,
kemudian dia jatuh, demikianlah untuk selama-lamanya.
{ إنه فكر } فيما يقول في القرآن الذي سمعه من النبي صلى الله عليه و سلم { وقدر } في نفسه ذلك
18. (Sesungguhnya dia telah memikirkan) tentang apa yang dikatakannya mengenai Alquran yang ia dengar dari Nabi (dan menetapkan) di dalam dirinya hal tersebut.
{ فقتل } لعن وعذب { كيف قدر } على أي حال كان تقديره
19.
(Maka celakalah dia) dikutuk dan diazablah dia. (Bagaimanakah dia
menetapkan?) maksudnya, keadaan apakah yang telah ditetapkannya itu?
{ ثم قتل كيف قدر }
20. (Kemudian celakalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan?)
{ ثم نظر } في وجوه قومه أو فيما يقدح به فيه
21. (Kemudian ia memikirkan) rencana yang ditekuninya itu, atau dia melayangkan pandangannya ke muka kaumnya.
{ ثم عبس } قبض وجهه وكلحه ضيقا بما يقول { وبسر } زاد في القبض والكلوح
22.
(Sesudah itu dia bermasam muka) mukanya cemberut dan suram karena
merasa sempit dengan apa yang dikatakannya (dan merengut) makin
bertambah masam mukanya.
{ ثم أدبر } عن الإيمان { واستكبر } تكبر عن اتباع النبي صلى الله عليه و سلم
23. (Kemudian dia berpaling) dari iman (dan menyombongkan diri) sombong tidak mau mengikut Nabi
{ فقال } فيما جاء به { إن } ما { هذا إلا سحر يؤثر } ينقل عن السحرة
24. (Lalu dia berkata) di dalam menanggapi apa yang didatangkan oleh Nabi yakni Alquran ("Tiada lain) (Alquran ini hanyalah sihir yang dipelajari") maksudnya, yang diambil dari tukang-tukang sihir.
{ إن } ما { هذا إلا قول البشر } كما قالوا إنما يعلمه بشر
25.
("Tiada lain) (ini hanyalah perkataan manusia") sama dengan apa yang
dikatakan oleh orang-orang musyrik lainnya, yaitu bahwasanya Alquran ini
diajarkan kepadanya oleh manusia.
{ سأصليه } أدخله { سقر } جهنم
26. (Aku akan memasukkannya) akan menjerumuskannya (ke dalam Saqar) yakni neraka Jahanam.
{ وما أدراك ما سقر } تعظيم لشأنها
27. (Tahukah kamu, apakah Saqar itu?) ungkapan ini menggambarkan tentang kedahsyatannya.
{ لا تبقي ولا تذر } شيئا من لحم ولا عصب إلا أهلكته ثم يعود كما كان
28.
(Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan) sedikit pun dari
daging dan otot melainkan dia melahapnya habis-habisan, kemudian daging
dan otot itu kembali seperti semula, lalu dilahapnya lagi, demikianlah
seterusnya.
{ لواحة للبشر } محرقة لظاهر الجلد
29. (Lagi sangat membakar kulit manusia) membakar permukaan kulit dengan cepat.
{ عليها تسعة عشر } ملكا خزنتها قال بعض الكفار وكان قويا شديد البأس أنا أكفيكم سبعة عشر واكفوني أنتم اثنين قال تعالى :
30.
(Di atasnya ada sembilan belas) malaikat yang bertugas menjaganya.
Seorang di antara orang-orang kafir yang terkenal dengan kekuatan dan
kekerasan tubuhnya mengatakan, "Aku menjamin kalian untuk dapat
mengalahkan tujuh belas malaikat itu, dan kalian harus menjamin aku
untuk dapat mengalahkan dua malaikat lainnya." Maka Allah berfirman:
{ وما جعلنا أصحاب النار إلا ملائكة } أي فلا يطاقون كما يتوهمون { وما
جعلنا عدتهم } ذلك { إلا فتنة } ضلالا { للذين كفروا } بأن يقولوا لم كانوا
تسعة عشر { ليستيقن } ليستبين { الذين أوتوا الكتاب } أي اليهود صدق النبي
صلى الله عليه و سلم في كونهم تسعة عشر الموافق لما في كتابهم { ويزداد
الذين آمنوا } من أهل الكتاب { إيمانا } تصديقا لموافقته ما أتى به النبي
صلى الله عليه و سلم لما في كتابهم { ولا يرتاب الذين أوتوا الكتاب
والمؤمنون } من غيرهم في عدد الملائكة { وليقول الذين في قلوبهم مرض } شك
بالمدينة { والكافرون } بمكة { ماذا أراد الله بهذا } العدد { مثلا } سموه
لغرابته بذلك وأعرب حالا { كذلك } أي مثل إضلال منكر هذا العدد وهدى مصدقة {
يضل الله من يشاء ويهدي من يشاء وما يعلم جنود ربك } أي الملائكة في قوتهم
وأعوانهم { إلا هو وما هي } أي سقر { إلا ذكرى للبشر }
31.
(Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan malaikat) yakni
mereka tidak akan dapat dilawan, tidak sebagaimana yang diduga oleh
orang-orang kafir (dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka) yang
sembilan belas itu (melainkan untuk jadi cobaan) atau membawa kepada
kesesatan (bagi orang-orang kafir) seumpamanya mereka mengatakan,
mengapa jumlah malaikat-malaikat penjaga neraka itu hanya sembilan
belas? (supaya menjadi yakin) menjadi tambah jelas (orang-orang yang
diberi Alkitab) artinya, supaya orang-orang Yahudi yakin akan kebenaran
Nabi yang telah menyatakan bahwa jumlah mereka sembilan belas malaikat, dan
ini sesuai dengan keterangan yang terdapat di dalam kitab mereka (dan
supaya orang-orang yang beriman bertambah) yaitu, orang-orang yang
beriman dari kalangan ahli kitab (imannya) kepercayaannya, karena apa
yang dijelaskan oleh Nabi itu sesuai dan cocok dengan keterangan yang terdapat di dalam Kitab
mereka (dan supaya orang-orang yang diberi Alkitab dan orang-orang
mukmin itu tidak ragu-ragu) yaitu orang-orang yang beriman bukan dari
kalangan mereka; tentang bilangan malaikat-malaikat penjaga neraka itu
(dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit) berupa
keragu-raguan; mereka berada di Madinah (dan orang-orang kafir
mengatakan) yaitu orang-orang kafir Mekah: ("Apakah yang dikehendaki
Allah dengan hal ini) yakni bilangan ini (sebagai suatu perumpamaan?")
mereka menamakannya sebagai perumpamaan, karena hal itu amat aneh
didengar oleh mereka. Lafal Matsalan berkedudukan sebagai Haal atau kata
keterangan keadaan. (Demikianlah) sebagaimana disesatkan-Nya orang yang
tidak mempercayai bilangan ini, dan diberi-Nya petunjuk orang yang
percaya kepada-Nya (Allah membiarkan sesat orang-orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu) yaitu malaikat-malaikat
tentang kekuatan dan kemampuan mereka (melainkan Dia sendiri. Dan Saqar
itu tiada lain) neraka itu (hanyalah peringatan bagi manusia.)
{ كلا } استفتاح بمعنى ألا { والقمر }
32.
(Ingatlah) lafal Kallaa pada ayat ini merupakan lafal yang mengandung
makna Istiftah atau kata pembuka, artinya, ingatlah (demi bulan.)
{ والليل إذا } بفتح الذال { دبر } جاء بعد النهار وفي قراءة إذ أدبر بسكون الذال بعدها همزة أي مضى
33.
(Dan malam ketika) dibaca Idzaa bukan Idz (datang) sesudah siang hari
habis. Akan tetapi menurut suatu qiraat dibaca Adbara, yakni telah
berlalu.
{ والصبح إذا أسفر } ظهر
34. (Dan subuh apabila mulai terang) mulai menampakkan sinarnya.
{ إنها } أي سقر { لإحدى الكبر } البلايا العظام
35. (Sesungguhnya Saqar itu) neraka Saqar itu (adalah salah satu bencana yang amat besar) malapetaka yang paling besar.
{ نذيرا } حال من إحدى وذكر لأنها بمعنى العذاب { للبشر }
36.
(Sebagai ancaman) berkedudukan menjadi Haal dari lafal Ihdaa,
disebutkan karena mengingat di dalamnya terkandung makna azab (bagi
manusia.)
{ لمن شاء منكم } بدل من البشر { أن يتقدم } إلى الخير أو الجنة بالإيمان { أو يتأخر } إلى الشر أو النار بالكفر
37.
(Yaitu bagi siapa di antara kalian) lafal ayat ini berkedudukan sebagai
Badal dari lafal Al-Basyar (yang berkehendak akan maju) kepada kebaikan
atau surga dengan beriman (atau mundur) menuju kepada perbuatan dosa,
atau neraka dengan melakukan kekafiran.
{ كل نفس بما كسبت رهينة } مرهونة مأخوذة بعملها في النار
38.
(Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya) dia
tergadaikan, yaitu diazab di dalam neraka disebabkan amal perbuatannya
sendiri.
{ إلا أصحاب اليمين } وهم المؤمنون فناجون منها كائنون
39. (Kecuali golongan kanan) mereka adalah orang-orang yang beriman, mereka selamat dari siksa neraka, di mana mereka berada.
{ في جنات يتساءلون } بينهم
40. (Di dalam surga saling tanya-menanya) di antara sesama mereka.
{ عن المجرمين } وحالهم يقولون لهم بعد إخراج الموحدين من النار
41.
(Tentang orang-orang yang berdosa) tentang keadaan orang-orang yang
berdosa, lalu mereka berkata kepada ahli neraka sesudah orang-orang yang
bertauhid dikeluarkan daripadanya:
{ ما سلككم } أدخلكم { في سقر }
42. ("Apakah yang memasukkan kalian) yang menjerumuskan kalian (ke dalam Saqar?")
{ قالوا لم نك من المصلين }
43. (Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat)
{ ولم نك نطعم المسكين }
44. (dan Kami tidak pula memberi makan orang miskin.)
{ وكنا نخوض } في الباطل { مع الخائضين }
45. (Dan adalah Kami tenggelam ke dalam pembicaraan) yang batil (bersama dengan orang-orang yang membicarakannya.)
{ وكنا نكذب بيوم الدين } البعث والجزاء
46. (Dan adalah Kami mendustakan hari pembalasan) yakni hari berbangkit dan hari pembalasan.
{ حتى أتانا اليقين } الموت
47. (Hingga datang kepada kami kematian") ajal kami.
{ فما تنفعهم شفاعة الشافعين } من الملائكة والأنبياء والصالحين والمعنى لا شفاعة لهم
48.
(Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang
memberi syafaat) baik dari kalangan malaikat, para nabi atau pun
orang-orang saleh. Makna yang dimaksud ialah bahwa tiada syafaat bagi
mereka.
{ فما } مبتدأ { لهم } خبره متعلق بمحذوف انتقل ضميره إليه { عن التذكرة
معرضين } حال من الضمير والمعنى أي شيء حصل لهم في إعراضهم عن الاتعاظ
49.
(Maka mengapa) berkedudukan menjadi Mubtada (mereka) menjadi Khabar
dari Mubtada, berta'alluq kepada lafal yang tidak disebutkan yang
Dhamirnya dipindahkan kepadanya (berpaling dari peringatan?) lafal
Mu'ridhiina menjadi Haal atau kata keterangan keadaan dari Dhamir Lahum.
Makna yang dimaksud, apakah gerangan sesuatu yang terjadi pada diri
mereka sehingga mereka berpaling dari peringatan?
{ كأنهم حمر مستنفرة } وحشية
50. (Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut) keledai-keledai liar yang larat.
{ فرت من قسورة } أسد أي هربت منه أشد الهرب
51. (Lari dari singa) lari sekencang-kencangnya karena menghindar dan menyelamatkan diri dari singa.
{ بل يريد كل امرئ منهم أن يؤتى صحفا منشرة } أي من الله تعالى باتباع النبي كما قالوا : لن نؤمن لك حتى تنزل علينا كتابا نقرؤه
52.
(Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan
kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka) dari Allah swt. disebabkan
mengikuti Nabi
Sebagaimana yang telah mereka katakan, bahwa tidak sekali-kali kami
beriman kepadamu sebelum kamu menurunkan kepada kami sebuah kitab yang
kami baca.
{ كلا } ردع عما أرادوه { بل لا يخافون الآخرة } أي عذابها
53.
(Sekali-kali tidak) lafal ini merupakan sanggahan terhadap apa yang
mereka kehendaki itu. (Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri
akhirat) kepada azabnya.
{ كلا } استفتاح { إنه } أي القرآن { تذكرة } عظة
54.
(Ingatlah) Kallaa di sini menunjukkan makna Istiftah atau kata
pembukaan (sesungguhnya dia itu) Alquran itu (adalah peringatan) nasihat
dan pelajaran.
{ فمن شاء ذكره } قرأه فاتعظ به
55.
(Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran
daripadanya) niscaya dia membacanya kemudian mengambil pelajaran
daripadanya.
{ وما يذكرون } بالياء والتاء { إلا أن يشاء الله هو أهل التقوى } بأن يتقى { وأهل المغفرة } بأن يغفر لمن اتقاه
56.
(Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya) dapat dibaca
Yadzkuruuna dan Tadzkuruuna (kecuali bila Allah menghendakinya. Dia
adalah Tuhan Yang patut kita bertakwa kepada-Nya) Dia adalah yang harus
ditakwai (dan berhak memberi ampun) seumpamanya Dia memberikan
ampunan-Nya kepada orang-orang yang bertakwa kepada-Nya. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]