Tafsir Quran Surah ke-75. Al-Qiyamah
Tafsir Quran Surah ke-75. Al-Qiyamah (Hari Kiamat), jumlah ayat 40 ayaat kitab: Terjemah Tafsir Jalalain Jalaluddin Al-Mahalli & Al-Suyuti
Tafsir Quran Surah ke-75. Al-Qiyamah (Hari Kiamat), jumlah ayat 40 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ لا } زائدة في الموضعين { أقسم بيوم القيامة }
1. (Aku bersumpah dengan hari kiamat) huruf Laa di sini adalah huruf Zaidah
{ ولا أقسم بالنفس اللوامة } التي تلوم نفسها وإن اجتهدت في الإحسان وجواب القسم محذوف أي لتبعثن دل عليه :
2.
(Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali) dirinya sendiri
sekalipun ia berupaya sekuat tenaga di dalam kebaikan. Jawab Qasam tidak
disebutkan; lengkapnya, Aku bersumpah dengan nama hari kiamat dan
dengan nama jiwa yang banyak mencela, bahwa niscaya jiwa itu pasti akan
dibangkitkan. Pengertian Jawab ini ditunjukkan oleh firman selanjutnya,
yaitu:
{ أيحسب الإنسان } أي الكافر { ألن نجمع عظامه } للبعث والإحياء
3.
(Apakah manusia mengira) yakni, orang kafir (bahwa Kami tidak akan
mengumpulkan kembali tulang belulangnya) untuk dibangkitkan menjadi
hidup kembali.
{ بلى } نجمعها { قادرين } مع جمعها { على أن نسوي بنانه } وهو الأصابع أي نعيد عظامها كما كانت مع صغرها فكيف بالكبيرة
4.
(Bukan demikian) Kami akan mengumpulkannya kembali (Kami kuasa) di
samping mengumpulkan kembali tulang-tulangnya itu (menyusun kembali
jari-jemarinya dengan sempurna) artinya, Kami dapat mengembalikan tulang
jari-jemari itu sekalipun bentuknya kecil, maka terlebih lagi
tulang-tulang lainnya yang lebih besar daripadanya.
{ بل يريد الإنسان ليفجر } اللام زائدة ونصبه بأن مقدرة أي أن يكذب { أمامه } أي يوم القيامة دل عليه :
5.
(Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus-menerus) huruf Lam
yang ada pada lafal Liyafjura adalah Zaidah, sedangkan lafal Yafjuru
dinashabkan oleh An yang diperkirakan keberadaannya. Yakni dia selalu
berbuat dusta (di dalam menghadapinya) di dalam menghadapi hari kiamat.
Pengertian ini ditunjukkan oleh firman selanjutnya, yaitu:
{ يسأل أيان } متى { يوم القيامة } سؤال استهزاء وتكذيب
6. (Ia bertanya, "Bilakah) Kapan (hari kiamat itu?") pertanyaannya itu mengandung nada mengejek dan mendustakannya.
{ فإذا برق البصر } بكسر الراء وفتحها دهش وتحير لما رأى مما كان يكذبه
7.
(Maka apabila mata terbelalak) dapat dibaca Bariqa dan Baraqa, artinya
kaget dan bimbang setelah ia melihat apa yang dahulu selalu ia dustakan.
{ وخسف القمر } أظلم وذهب ضوؤه
8. (Dan apabila bulan telah hilang cahayanya) yakni menjadi gelap dan lenyap sinarnya.
{ وجمع الشمس والقمر } فطلعا من المغرب أو ذهب ضؤوهما وذلك في يوم القيامة
9.
(Dan matahari dan bulan dikumpulkan) maka kedua-duanya terbit dari arah
barat; atau kedua-duanya telah hilang sinarnya, yang demikian itu
terjadi pada hari kiamat.
{ يقول الإنسان يومئذ أين المفر } الفرار
10. (Pada hari itu manusia berkata, "Ke mana tempat lari?")
{ كلا } ردع عن طلب الفرار { لا وزر } لا ملجأ يتحصن به
11.
(Sekali-kali tidak) lafal ini menunjukkan kata tolakan terhadap
pencarian jalan lari. (Tidak ada tempat berlindung) tidak ada tempat
mengungsi yang dapat dijadikan perlindungan baginya.
{ إلى ربك يومئذ المستقر } مستقر الخلائق فيحاسبون ويجازون
12. (Hanya kepada Rabbmu sajalah pada hari itu tempat kembali) bagi semua makhluk, lalu mereka dihisab dan menerima pembalasan.
{ ينبأ الإنسان يومئذ بما قدم وأخر } بأول عمله وآخره
13.
(Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya
dan apa yang dilalaikannya) yaitu semua amal perbuatannya dari mulai
awal hingga akhir, diberitakan kepadanya.
{ بل الإنسان على نفسه بصيرة } شاهد تنطق جوارحه بعمله والهاء للمبالغة فلا بد من جزائه
14.
(Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri) yakni semua
anggota tubuhnya memberikan kesaksian terhadap semua amal perbuatannya,
sehingga ia tidak dapat mengingkarinya lagi. Huruf Ha yang ada pada
lafal Bashiirah menunjukkan makna Mubalaghah.
{ ولو ألقى معاذيره } جمع معذرة على غير قياس أي لو جاء بكل معذرة ما قبلت منه
15.
(Meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya) lafal Ma'aadziir bentuk
jamak dari lafal Ma'dzirah, akan tetapi tidak menurut cara yang
beraturan. Makna ayat, seandainya dia mengemukakan semua alasannya,
niscaya alasan-alasannya itu tidak akan diterima. Allah berfirman kepada
Nabi-Nya:
قال تعالى لنبيه : { لا تحرك به } بالقرآن قبل قراغ جبريل منه { لسانك لتعجل به } خوف أن ينفلت منك
16.
(Janganlah kamu gerakkan untuk membacanya) membaca Alquran, sebelum
malaikat Jibril selesai daripadanya (lisanmu karena hendak cepat-cepat
menguasainya) karena kamu merasa khawatir bacaannya tidak dapat kamu
kuasai.
{ إن علينا جمعه } في صدرك { وقرآنه } قراءتك إياه أي جريانه على لسانك
17.
(Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya) di dadamu,
maksudnya membuat kamu dapat menghafalnya (dan bacaannya) yakni
membuatmu pandai membacanya; atau membuat mudah dibaca olehmu.
{ فإذا قرأناه } عليك بقراءة جبريل { فاتبع قرآنه } استمع قراءته فكان صلى الله عليه و سلم يستمع ثم يقرؤه
18.
(Apabila Kami telah selesai membacakannya) kepada kamu melalui bacaan
malaikat Jibril (maka ikutilah bacaannya itu) artinya, dengarlah dengan
seksama bacaan Jibril kepadamu terlebih dahulu. Sesungguhnya Nabi saw.
setelah itu mendengarkannya terlebih dahulu dengan seksama, kemudian
membacanya.
{ ثم إن علينا بيانه } بالتفهيم لك والمناسبة بين هذه الآية وما قبلها أن
تلك تضمنت الإعراض عن آيات الله وهذه تضمنت المبادرة إليها بحفظها
19.
(Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya) dengan
memberikan pemahaman mengenainya kepadamu. Kaitan atau hubungan korelasi
antara ayat ini dengan ayat-ayat sebelumnya ialah bahwasanya ayat-ayat
sebelumnya itu mengandung makna berpaling dari ayat-ayat Allah.
Sedangkan pada ayat ini terkandung pengertian bersegera menguasai
ayat-ayat Allah dengan cara menghafalnya.
{ كلا } استفتاح بمعنى ألا { بل تحبون العاجلة } الدنيا بالياء والتاء في الفعلين
20.
(Sekali-kali jangan) lafal Kallaa menunjukkan makna Istiftah, yakni
ingatlah (sebenarnya kalian mencintai kehidupan dunia) dapat dibaca
Tuhibbuuna dan Yuhibbuuna, kalau dibaca Yuhibbuuna artinya, mereka
mencintai kehidupan dunia.
{ وتذرون الآخرة } فلا يعملون لها
21. (Dan meninggalkan kehidupan akhirat) karena itu mereka tidak beramal untuk menyambut hari akhirat.
{ وجوه يومئذ } أي في يوم القيامة { ناضرة } حسنة مضيئة
22. (Wajah-wajah pada hari itu) pada hari kiamat (ada yang berseri-seri) tampak cerah dan bercahaya.
{ إلى ربها ناظرة } أي يرون الله سبحانه وتعالى في الآخرة
23. (Kepada Rabbnyalah mereka melihat) mereka akan melihat Allah di akhirat.
{ ووجوه يومئذ باسرة } كالحة شديدة العبوس
24. (Dan wajah-wajah pada hari itu ada yang muram) tampak gelap dan sangat muram.
{ تظن } توقن { أن يفعل بها فاقرة } داهية عظيمة تكسر فقار الظهر
25.
(Mereka yakin) merasa yakin (bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka
yang amat dahsyat) bencana yang sangat besar, yang dapat meremukkan
tulang-tulang punggung.
{ كلا } بمعنى ألا { إذا بلغت } النفس { التراقي } عظام الحلق
26. (Sekali-kali jangan) bermakna Alaa, yakni ingatlah. (Apabila telah sampai) napas (pada tenggorokan) atau kerongkongan.
{ وقيل } قال من حوله { من راق } يرقيه ليشفى
27. (Dan dikatakan) kepadanya oleh yang ada di sekitarnya: ("Siapakah yang dapat mengobati?") hingga sembuh.
{ وظن } أيقن من بلغت نفسه ذلك { أنه الفراق } فراق الدنيا
28.
(Dan dia yakin) yakni orang yang napasnya telah sampai di tenggorokan
itu merasa yakin akan hal tersebut (bahwa sesungguhnya itulah waktu
perpisahan) yaitu meninggalkan dunia.
{ والتفت الساق بالساق } أي إحدى ساقيه بالأخرى عند الموت أو التفت شدة فراق الدنيا بشدة إقبال الآخرة
29.
(Dan bertaut betis dengan betis) betis kanan dan betis kirinya bertaut
ketika ia mati. Atau makna yang dimaksud ialah saling bertaut antara
sakit berpisah dengan dunia dan sakit menghadapi akhirat di dalam
dirinya.
{ إلى ربك يومئذ المساق } أي السوق وهذا يدل على العامل في إذا والمعنى إذا بلغت النفس الحلقوم تساق إلى حكم ربها
30.
(Kepada Rabbmulah pada hari itu mereka dihalau) atau kepada-Nyalah
mereka digiring; hal ini menunjukkan tentang adanya Amil dalam lafal
Idzaa. Lengkapnya, apabila nyawa telah sampai di tenggorokan, maka ia
akan dihalau menuju kepada keputusan Rabbnya.
{ فلا صدق } الإنسان { ولا صلى } أي لم يصدق ولم يصل
31.
(Dan ia tidak mau membenarkan) yaitu manusia (dan tidak mau mengerjakan
shalat) ia tidak mau mempercayai rasul dan tidak pula mau mendirikan
shalat.
{ ولكن كذب } بالقرآن { وتولى } عن الإيمان
32. (Tetapi ia mendustakan) Alquran (dan berpaling) dari iman.
{ ثم ذهب إلى أهله يتمطى } يتبختر في مشيته إعجابا
33. (Kemudian ia pergi kepada ahlinya dengan berlagak) dengan langkah-langkah yang sombong.
{ أولى لك } فيه التفات عن الغيبة والكلمة اسم فعل واللام للتبيين أي وليك ما تكره { فأولى } أي فهو أولى بك من غيرك
34.
(Kecelakaanlah bagimu) di dalam ungkapan kalimat ini terkandung Iltifat
dari Ghaibah, kalimat ini adalah Isim Fi'il, sedangkan huruf Lamnya
menunjukkan makna Tabyin, artinya: dia menyerahkan kepadamu apa-apa yang
tidak kamu sukai (maka kecelakaanlah bagimu) yakni dia lebih utama
untuk diprioritaskan olehmu.
{ ثم أولى لك فأولى } تأكيد
35. (Kemudian kecelakaanlah bagimu dan kecelakaanlah bagimu) mengukuhkan makna ayat di atas.
{ أيحسب } يظن { الإنسان أن يترك سدى } هملا لا يكلف بالشرائع لا يحسب ذلك
36.
(Apakah manusia mengira) menduga (bahwa ia akan dibiarkan begitu saja)
tanpa dibebani dengan syariat-syariat; janganlah ia menduga seperti itu.
{ ألم يك } أي كان { نطفة من مني يمنى } بالياء والتاء تصب في الرحم
37. (Bukankah dia dahulu) sebelum itu (setetes mani yang ditumpahkan) ke dalam rahim; lafal Yumnaa dapat pula dibaca Tumnaa.
{ ثم كان } المني { علقة فخلق } الله منها الإنسان { فسوى } عدل أعضاءه
38.
(Kemudian adalah) mani itu (menjadi segumpal darah lalu Allah
menciptakannya) dari air mani itu menjadi manusia (dan
menyempurnakannya) melengkapinya dengan anggota-anggota tubuh yang
diperlukannya.
{ فجعل منه } من المني الذي صار علقة قطعة دم أو مضغة أي قطعة لحم {
الزوجين } النوعين { الذكر والأنثى } يجتمعان تارة وينفرد كل منهما عن
ألاخر تارة
39.
(Lalu Allah menjadikan daripadanya) dari air mani yang telah menjadi
segumpal darah, segumpal daging (sepasang) dua jenis (laki-laki dan
perempuan) terkadang menjadi satu dan terkadang tersendiri.
{ أليس ذلك } الفعال لهذه الأشياء { بقادر على أن يحيي الموتى } قال صلى الله عليه و سلم : بلى
40. (Bukankah yang berbuat demikian) yang mengerjakan kesemuanya itu (berkuasa pula menghidupkan orang mati?) Nabi menjawab, tentu saja dapat. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]