Tafsir Quran Surah ke-79 An-Nazi’at
Tafsir Quran Surah ke-79 An-Nazi’at, Al-Naaziaat (Malaikat yang Mencabut), jumlah ayat 46 ayaat kitab: Terjemah Tafsir Jalalain mufassir: Jalaluddin
Tafsir Quran Surah ke-79 An-Nazi’at, Al-Naaziaat (Malaikat yang Mencabut), jumlah ayat 46 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ والنازعات } الملائكة تنزع أرواح الكفار { غرقا } نزعا بشدة
1.
(Demi yang mencabut nyawa) atau demi malaikat-malaikat yang mencabut
nyawa orang-orang kafir (dengan keras) atau mencabutnya dengan kasar.
{ والناشطات نشطا } الملائكة تنشط أرواح المؤمنين أي تسلها برفق
2.
(Dan demi yang mencabut nyawa dengan lemah lembut) maksudnya, demi
malaikat-malaikat yang mencabut nyawa orang-orang mukmin secara
pelan-pelan.
{ والسابحات سبحا } الملائكة تسبح من السماء بأمره تعالى أي تنزل
3.
(Dan demi yang turun dari langit dengan cepat) yakni demi
malaikat-malaikat yang melayang turun dari langit dengan membawa
perintah-Nya.
{ فالسابقات سبقا } الملائكة تسبق بأرواح المؤمنين إلى الجنة
4.
(Dan demi yang mendahului dengan kencang) yaitu malaikat-malaikat yang
mendahului dengan kencang membawa arwah orang-orang yang beriman ke
surga.
{ فالمدبرات أمرا } الملائكة تدبر أمر الدنيا أي تنزل بتدبيره وجواب هذه الأقسام محذوف أي لتبعثن يا كفار مكة وهو عامل في
5.
(Dan yang mengatur urusan) dunia, yaitu malaikat-malaikat yang mengatur
urusan dunia. Dengan kata lain, demi malaikat-malaikat yang turun untuk
mengaturnya. Jawab daripada semua qasam yang telah disebutkan di atas
tidak disebutkan, lengkapnya, benar-benar kalian, hai penduduk Mekah
yang kafir, akan dibangkitkan. Jawab inilah yang menjadi Amil terhadap
ayat berikutnya yaitu:
{ يوم ترجف الراجفة } النفخة الأولى بها يرجف كل شيء أي يتزلزل فوصفت بما يحدث منها
6.
(Pada hari ketika terjadinya guncangan yang hebat) yakni tiupan pertama
malaikat Israfil yang mengguncangkan segala sesuatu dengan hebatnya.
Kemudian pengertian ini diungkapkan ke dalam bentuk kejadian yang timbul
dari tiupan tersebut.
{ تتبعها الرادفة } النفخة الثانية وبينهما أربعون سنة والجملة حال من
الراجفة فاليوم واسع للنفختين وغيرهما فصح ظرفيته للبعث الواقع عقب الثانية
7.
(Kemudian ia diiringi dengan yang mengikutinya) dengan tiupan yang
kedua dari malaikat Israfil; jarak di antara kedua tiupan itu empat
puluh tahun; dan jumlah ayat ini berkedudukan menjadi Haal atau kata
keterangan keadaan daripada lafal Ar-Raajifah. Dan lafal Al-Yauma dapat
mencakup kedua tiupan tersebut, karena itu maka kedudukan Zharafnya
dianggap sah. Tiupan yang kedua ini untuk membangkitkan semua makhluk
yang mati menjadi hidup kembali, maka setelah tiupan yang kedua, mereka
bangkit hidup kembali.
{ قلوب يومئذ واجفة } خائفة قلقة
8. (Hati manusia pada waktu itu sangat takut) amat takut dan cemas.
{ أبصارها خاشعة } ذليلة لهول ما ترى
9. (Pandangannya tunduk) yakni hina karena kedahsyatan apa yang disaksikannya.
{ يقولون } أي أرباب القلوب والأبصار استهزاء وإنكارا للبعث { أإنا }
بتحقيق الهمزتين وتسهيل الثانية وإدخال ألف بينهما على الوجهين في الموضعين
{ لمردودون في الحافرة } أي أنرد بعد الموت إلى الحياة والحافرة : اسم
لأول الأمر ومنه رجع فلان في حافرته : إذا رجع من حيث جاء
10.
(Mereka berkata) yakni orang-orang kafir yang mempunyai hati dan
pandangan itu mengatakan dengan nada yang memperolok-olokkan karena
ingkar dan tidak percaya terhadap adanya hari berbangkit ("Apakah
sesungguhnya kami) dapat dibaca secara Tahqiq dan Tas-hil, demikian pula
lafal berikutnya yang sama (benar-benar dikembalikan kepada kehidupan
yang semula?") maksudnya, apakah kami sesudah mati akan dikembalikan
menjadi hidup seperti semula. Lafal Al-Haafirah menunjukkan makna
permulaan sesuatu, antara lain dikatakan: Raja'a Fulaanun Fii
Haafiratihi, artinya, si Polan kembali lagi ke arah dia datang.
{ أإذا كنا عظاما نخرة } وفي قراءة ناخرة بالية متفتتة نحيا
11.
("Apakah apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat)
juga akan dihidupkan kembali?" Menurut suatu qiraat lafal Nakhiratun
dibaca Naahiratun, artinya yang lapuk dan hancur.
{ قالوا تلك } أي رجعتنا إلى الحياة { إذا } إن صحت { كرة } رجعة { خاسرة } ذات خسران قال تعالى :
12.
(Mereka berkata, "Hal itu) maksudnya, dihidupkan-Nya kami kembali
(kalau begitu) atau seandainya hal itu benar terjadi (adalah
pengembalian) suatu pengembalian (yang merugikan") diri kami. Lalu Allah
berfirman:
{ فإنما هي } أي الرادفة التي يعقبها البعث { زجرة } نفخة { واحدة } فإذا نفخت
13.
(Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah) maksudnya, tiupan yang kedua
untuk membangkitkan semua makhluk (dengan tiupan) dengan hardikan
(sekali saja) apabila tiupan yang kedua ini telah dilakukan.
{ فإذا هم } أي كل الخلائق { بالساهرة } بوجه الأرض أحياء بعدما كانوا ببطنها أمواتا
14.
(Maka dengan serta-merta mereka) yakni semua makhluk (bangun) berada di
permukaan bumi dalam keadaan hidup, yang sebelumnya mereka berada di
perut bumi dalam keadaan mati.
{ هل أتاك } يا محمد { حديث موسى } عامل في
15. (Sudahkah sampai kepadamu) hai Muhammad (kisah Musa) lafal ayat ini menjadi Amil bagi lafal berikutnya, yaitu:
{ إذ ناداه ربه بالواد المقدس طوى } اسم الوادي بالتنوين وتركه فقال :
16.
(Tatkala Rabbnya memanggilnya di lembah suci ialah lembah Thuwa) dapat
dibaca dengan memakai Tanwin, yaitu Thuwan, dapat pula dibaca tanpa
Tanwin, yaitu Thuwa, artinya nama sebuah lembah. Lalu Rabb berkata
kepadanya:
{ اذهب إلى فرعون إنه طغى } تجاوز الحد في الكفر
17. ("Pergilah kamu kepada Firaun sesungguhnya dia telah melampaui batas) kekafirannya telah melampaui batas.
{ فقل هل لك } أدعوك { إلى أن تزكى } وفي قراءة بتشديد الزاي بإدغام التاء
الثانية في الأصل فيها : تتطهر من الشرك بأن تشهد أن لا إله إلا الله
18.
(Dan katakanlah, "Adakah keinginan bagimu) artinya, aku mengajakmu
(untuk membersihkan diri") dari kemusyrikan, seumpamanya kamu bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Menurut suatu qiraat lafal Tazakkaa
dibaca Tazzakkaa, yang asalnya adalah Tatazakka, kemudian huruf Ta yang
kedua diidgamkan kepada huruf Za, sehingga jadilah Tazzakkaa.
{ وأهديك إلى ربك } أدلك على معرفته ببرهان { فتخشى } فتخافه
19.
("Dan kamu akan kupimpin kepada Rabbmu) maksudnya, aku akan tunjukkan
kamu jalan untuk mengetahui-Nya melalui bukti-bukti yang ada (supaya
kamu takut kepada-Nya") karena itu lalu kamu takut kepada-Nya.
{ فأراه الآية الكبرى } من آياته السبع وهي اليد أو العصا
20.
(Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar) di antara
mukjizat-mukjizat yang dimilikinya, yang ada tujuh macam itu. Mukjizat
yang diperlihatkan kepadanya pada saat itu ialah tangan atau tongkatnya.
{ فكذب } فرعون موسى { وعصى } الله تعالى
21. (Tetapi Firaun mendustakan) Nabi Musa (dan mendurhakai) Allah
{ ثم أدبر } عن الإيمان { يسعى } في الأرض فسادا
22. (Kemudian dia berpaling) dari iman (seraya berjalan) di muka bumi dengan menimbulkan kerusakan.
{ فحشر } جمع السحرة وجنده { فنادى }
23. (Maka dia mengumpulkan) para ahli sihir dan bala tentaranya (lalu berseru.)
{ فقال أنا ربكم الأعلى } لا رب فوقي
24. (Seraya berkata, "Akulah tuhan kalian yang paling tinggi") tiada tuhan di atasku.
{ فأخذه الله } أهلكه بالغرق { نكال } عقوبة { الآخرة } أي هذه الكلمة {
والأولى } أي قوله قبلها : { ما علمت لكم من إله غيري } وكان بينهما أربعون
سنة
25.
(Maka Allah membinasakannya) yakni menenggelamkannya hingga binasa
(sebagai pembalasan) atau siksaan (atas yang terakhir ini) disebabkan
perkataannya yang terakhir tadi (dan yang pertama) yaitu sebagaimana
yang telah disitir oleh firman-Nya, " ...aku tidak mengetahui tuhan bagi
kamu sekalian selain aku." (Q.S. Al-Qashash, 38) Jarak antara kedua
perkataan yang telah dikatakannya itu empat puluh tahun.
{ إن في ذلك } المذكور { لعبرة لمن يخشى } الله تعالى
26. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (terdapat pelajaran bagi orang yang takut) kepada Allah
{ أأنتم } بتحقيق الهمزتين وإبدال الثانية ألفا وتسهيلها وإدخال ألف بين
المسهلة والأخرى وتركه أي منكروا البعث { أشد خلقا أم السماء } أشد خلقا {
بناها } بيان لكيفية خلقها
27.
(Apakah kalian) hai orang-orang yang ingkar terhadap adanya hari
berbangkit; lafal ayat ini dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (yang lebih
sulit penciptaannya ataukah langit?) yang lebih rumit penciptaannya.
(Allah telah membinanya) lafal ayat ini menjelaskan tentang cara
penciptaan langit.
{ رفع سمكها } تفسير لكيفية البناء أي جعل سمتها في جهة العلو رفيعا وقيل سمكها سقفها { فسواها } جعلها مستوية بلا عيب
28.
(Dia meninggikan bangunannya) ayat ini menafsirkan pengertian yang
terkandung di dalam lafal Banaahaa; artinya, Dia menjadikan bangunannya
berada di atas, maksudnya, dalam ketinggian yang sangat. Tetapi menurut
pendapat lain dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan Samkahaa adalah
atapnya (lalu menyempurnakannya) yakni, Dia menjadikannya dengan
sempurna tanpa cacat.
{ وأغطش ليلها } أظلمه { وأخرج ضحاها } أبرز نور شمسها وأضيف إليها الليل لأنه ظلها والشمس لأنها سراجها
29.
(Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita) membuatnya gelap (dan
menjadikan siangnya terang benderang) Dia menampakkan cahaya matahari.
Di dalam ungkapan ini lafal Al-Lail atau malam hari dimudhafkan kepada
As-Samaa', karena malam hari merupakan kegelapan baginya. Dan
dimudhafkan pula kepada matahari, karena matahari merupakan cahaya
baginya.
{ والأرض بعد ذلك دحاها } بسطها وكانت مخلوقة قبل السماء من غير دحو
30.
(Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya) yakni dijadikan-Nya dalam bentuk
terhampar, sebenarnya penciptaan bumi itu sebelum penciptaan langit,
tetapi masih belum terhamparkan.
{ أخرج } حال بإضمار قد أي مخرجا { منها ماءها } بتفجير عيونها { ومرعاها }
ما ترعاه النعم من الشجروالعشب وما يأكله الناس من الأقوات الثمار وإطلاق
المرعى عليه استعارة
31.
(Ia memancarkan) berkedudukan menjadi Haal dengan memperkirakan adanya
lafal Qad sebelumnya; artinya Ia mengeluarkan (daripadanya mata air)
yakni dengan mengalirkan air dari sumber-sumbernya (dan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhannya) yakni, pohon-pohon dan rumput-rumputan yang menjadi
makanan ternak, dan demikian pula tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan
pokok manusia, serta buah-buahannya. Dikaitkannya istilah Al-Mar'aa
kepada bumi hanyalah merupakan ungkapan Isti'arah,
{ والجبال أرساها } أثبتها على وجه الأرض لتسكن
32. (Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh) yakni dipancangkan di atas bumi supaya bumi stabil dan tidak berguncang.
{ متاعا } مفعول له لمقدر أي فعل ذلك متعة أو مصدر أي تمتيعا { لكم ولأنعامكم } جمع نعم وهي الإبل والبقر والغنم
33.
(Untuk kesenangan) lafal Mataa'an berkedudukan menjadi Maf'ul Lah bagi
lafal yang tidak disebutkan, lengkapnya, Dia melakukan hal tersebut
untuk kesenangan. Atau lafal Mataa'an ini dianggap sebagai Mashdar,
artinya memberikan kesenangan (buat kalian dan buat binatang-binatang
ternak kalian) lafal An'aam ini adalah jamak dari lafal Na'amun artinya
binatang ternak mencakup unta, sapi, dan kambing.
{ فإذا جاءت الطامة الكبرى } النفخة الثانية
34. (Maka apabila malapetaka yang sangat besar telah datang) yaitu tiupan sangkakala malaikat Israfil yang kedua.
{ يوم يتذكر الإنسان } بدل من إذا { ما سعى } في الدنيا من خير وشر
35.
(Pada hari ketika manusia teringat) lafal Yauma berkedudukan menjadi
Badal daripada lafal Idzaa (akan apa yang telah dikerjakannya) sewaktu
ia masih di dunia, apakah itu perbuatan baik atau perbuatan buruk.
{ وبرزت } أظهرت { الجحيم } النار المحرقة { لمن يرى } لكل راء وجواب إذا :
36.
(Dan diperlihatkan dengan jelas) ditampakkan dengan seterang-terangnya
(neraka) yakni neraka Jahim yang membakar itu (kepada setiap orang yang
melihat) kepada setiap orang yang melihatnya. Jawab dari lafal Idzaa
ialah:
{ فأما من طغى } كفر
37. (Adapun orang yang melampaui batas) yakni orang kafir.
{ وآثر الحياة الدنيا } باتباع الشهوات
38. (Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia) dengan cara selalu mengikuti kemauan hawa nafsunya.
{ فإن الجحيم هي المأوى } مأواه
39. (Maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal) bagi dia.
{ وأما من خاف مقام ربه } قيامه بين يديه { ونهى النفس } الأمارة { عن الهوى } المردي باتباع الشهوات
40.
(Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya) di kala ia
berdiri di hadapan-Nya (dan menahan diri) menahan nafsu amarahnya (dari
keinginan hawa nafsunya) yang menjerumuskan ke dalam kebinasaan
disebabkan memperturutkan kemauannya.
{ فإن الجنة هي المأوى } وحاصل الجواب : فالعاصي في النار والمطيع في الجنة
41.
(Maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya) kesimpulan makna yang
terkandung di dalam Jawab syarat ini ialah, bahwasanya orang yang
durhaka akan dimasukkan ke dalam neraka, dan orang yang taat akan
dimasukkan ke dalam surga.
{ يسألونك } أي كفار مكة { عن الساعة أيان مرساها } متى وقوعها وقيامها
42.
(Mereka bertanya kepadamu) yakni orang-orang kafir Mekah itu (tentang
hari kiamat, kapan terjadinya) kapankah saat terjadinya.
{ فيم } في أي شيء { أنت من ذكراها } أي ليس عندك علمها حتى تذكرها
43.
(Tentang apakah) atau mengenai apakah (hingga kamu dapat menyebutkan
waktunya?) maksudnya, kamu tidak memiliki ilmu mengenai kejadiannya
sehingga kamu dapat menyebutkan waktunya.
{ إلى ربك منتهاها } منتهى علمها لا يعلمه غيره
44.
(Kepada Rabbmulah dikembalikan kesudahannya) yaitu mengenai ketentuan
waktunya, tiada seseorang pun yang mengetahuinya selain Dia.
{ إنما أنت منذر } إنما ينفع إنذارك { من يخشاها } يخافها
45.
(Kamu hanyalah pemberi peringatan), maksudnya sesungguhnya peringatanmu
itu hanyalah bermanfaat (bagi siapa yang takut kepadanya) yakni takut
kepada hari kiamat.
{ كأنهم يوم يرونها لم يلبثوا } في قبورهم { إلا عشية أو ضحاها } عشية يوم
أو بكرته وصح إضافة الضحى إلى العشية لما بينهما من الملابسة إذ هما طرفا
النهار وحسن الإضافة وقوع الكلمة فاصلة
46.
(Pada hari mereka melihat hari itu, mereka merasa seakan-akan tidak
tinggal) di dalam kubur mereka (melainkan sebentar saja di waktu sore
atau pagi hari) artinya, pada suatu sore hari atau pada suatu pagi hari.
Di sini dianggap sah mengidhafahkan lafal Adh-Dhuhaa kepada lafal
Al-'Asyiyyah, disebabkan di antara keduanya terdapat kaitan yang amat
erat, sebab kedua-duanya merupakan permulaan dan penghujung suatu hari,
dan Idhafah di sini dianggap baik karena kedua kalimatnya terpisah. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]