Tafsir Quran Surah ke-92 Al-Lail
Tafsir Quran Surah ke-92 Al-Lail, Al-Layl (Malam), jumlah ayat 21 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain Jalaluddin Al-Mahalli.
Tafsir Quran Surah ke-92 Al-Lail, Al-Layl (Malam), jumlah ayat 21 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ والليل إذا يغشى } بظلمته كل ما بين السماء والأرض
1. (Demi malam apabila menutupi) semua apa yang ada di langit dan di bumi dengan kegelapannya.
{ والنهار إذا تجلى } تكشف وظهر وإذا في الموضعين لمجرد الظرفية والعامل فيها فعل القسم
2.
(Dan siang apabila terang benderang) apabila menampilkan dirinya. Lafal
Idzaa yang ada pada dua tempat di atas hanya menunjukkan makna Zharaf
atau waktu. Sedangkan yang menjadi Amilnya adalah Fi'il Qasam.
{ وما } بمعنى من أو مصدرية { خلق الذكر والأنثى } آدم وحواء وكل ذكر وكل
أنثى والخنثى المشكل عندنا ذكر أو أنثى عند الله تعالى فيحنث بتكليمه من
حلف لا يكلم ذكرا ولا أنثى
3.
(Dan apa) lafal Maa di sini bermakna Man, yakni manusia; atau dianggap
sebagai Maa Mashdariyah (yang Dia telah menciptakannya, yaitu laki-laki
dan perempuan) yang dimaksud adalah Adam dan Hawa, demikian pula setiap
laki-laki dan perempuan lainnya. Adapun banci/wadam yang tidak dapat
diketahui apakah ia sebagai laki-laki atau perempuan di sisi Allah ,
maka jika seseorang yang bersumpah bahwa dia tidak akan berbicara
dengan siapa pun baik laki-laki atau perempuan, lalu dia berbicara
dengan orang banci, maka dia dianggap telah melanggar sumpahnya itu.
{ إن سعيكم } عملكم { لشتى } مختلف فعامل للجنة بالطاعة وعامل للنار بالمعصية
4.
(Sesungguhnya usaha kalian) atau kerja kalian (memang berbeda-beda)
beraneka macam; ada orang yang beramal atau bekerja untuk mendapatkan
surga, dengan cara menempuh jalan ketaatan; dan ada pula orang yang
beramal atau bekerja untuk neraka, dengan cara menempuh jalan
kemaksiatan.
{ فأما من أعطى } حق الله { واتقى } الله
5. (Adapun orang yang memberikan) menginfakkan hartanya di jalan Allah (dan bertakwa) kepada Allah.
{ وصدق بالحسنى } أي بلا إله إلا الله في الموضعين
6.
(Dan membenarkan perkara yang baik) yaitu makna yang terkandung di
dalam lafal Laa Ilaaha Illallaah yang artinya tiada Tuhan selain Allah.
Dengan kata lain, bahwa infak di jalan Allah yang dilakukannya dan
bertakwa kepada-Nya yang dijalankannya itu tiada lain berangkat dari
keimanannya kepada kalimat Laa Ilaaha Illallaah.
{ فسنيسره لليسرى } للجنة
7. (Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya tempat yang mudah) yaitu surga.
{ وأما من بخل } بحق الله { واستغنى } عن ثوابه
8.
(Dan adapun orang yang bakhil) tidak mau menginfakkan hartanya di jalan
Allah (dan merasa dirinya cukup) artinya tidak membutuhkan pahala-Nya.
{ وكذب بالحسنى }
9. (Serta mendustakan perkara yang baik.)
{ فسنيسره } نهيئه { للعسرى } للنار
10. (Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya) menyediakan baginya (tempat yang sukar) yaitu neraka.
{ وما } نافية { يغني عنه ماله إذا تردى } في النار
11.
(Dan tiadalah) huruf Maa di sini bermakna Nafi yakni tidaklah (berguna
bagi dirinya harta miliknya apabila ia telah terjerumus) ke dalam
neraka.
{ إن علينا للهدى } لتبين طريق الحق من طريق الضلال ليمتثل أمرنا بسلوك الأول ونهينا عن ارتكاب الثاني
12.
(Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk) untuk membedakan
antara jalan hidayah dan jalan kesesatan; dimaksud supaya ia mengerjakan
perintah Kami dengan menempuh jalan yang pertama, dan ia Kami larang
dari menempuh jalan yang kedua.
{ وإن لنا للآخرة والأولى } أي الدنيا فمن طلبهما من غيرنا فقد أخطأ
13.
(Dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia) maka barang
siapa yang mencari keduanya tanpa meminta kepada Kami berarti dia telah
sesat jalan.
{ فأنذرتكم } خوفتكم يا أهل مكة { نارا تلظى } بحذف إحدى التاءين من الأصل وقرئ بثبوتها أي تتوقد
14.
(Maka Kami memperingatkan kalian) maksudnya Kami pertakuti kalian hai
penduduk Mekah (dengan neraka yang menyala-nyala) asal kata Talazhzhaa
adalah Tatalazhzhaa, kemudian salah satu di antara kedua huruf Ta
dibuang, sehingga jadilah Talazhzhaa. Akan tetapi ada juga suatu qiraat
yang membaca sesuai dengan huruf asalnya.
{ لا يصلاها } يدخلها { إلا الأشقى } بمعنى الشقي
15.
(Tidak ada yang masuk ke dalamnya) atau memasukinya (kecuali orang yang
celaka) sekalipun lafal Al-Asyqaa ini menunjukkan arti yang paling
celaka, akan tetapi makna yang dimaksud ialah orang yang celaka.
{ الذي كذب } النبي { وتولى } عن الإيمان وهذا الحصر مؤول لقوله تعالى : { ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء } فيكون المراد الصلي المؤبد
16.
(Yang mendustakan) Nabi saw. (dan berpaling) dari iman. Pengecualian
yang terdapat pada ayat sebelum ayat ini merupakan takwil dari makna
yang terkandung di dalam ayat lainnya yaitu, firman-Nya, "dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya." (Q.S. An-Nisa, 48) Dengan demikian berarti makna yang
dimaksud dengan masuk neraka pada ayat 15 tadi adalah masuk untuk
selama-lamanya, yakni untuk menjadi penghuni yang abadi.
{ وسيجنبها } يبعد { الأتقى } بمعنى التقي
17.
(Dan kelak akan dijauhkan dari neraka itu) dihindarkan daripadanya
(orang yang bertakwa) demikian pula lafal Al-Atqaa, sekalipun
menunjukkan makna Tafdhil, tetapi makna yang dimaksud adalah At-Taqiyyu,
yakni orang yang bertakwa.
{ الذي يؤتي ماله يتزكى } متزكيا به عند الله تعالى بأن يخرجه لله تعالى
لا رياء ولا سمعة فيكون زاكيا عند الله وهذا نزل في الصديق رضي الله عنه
لما اشترى بلالا المعذب على إيمانه وأعتقه فقال الكفار : إنما فعل ذلك ليد
كانت له عنده فنزلت
18. (Yang menafkahkan hartanya untuk membersihkannya) untuk membersihkannya di sisi Allah
seumpamanya dia mengeluarkannya bukan karena ria atau pamer dan gengsi,
maka setelah itu harta yang dimilikinya menjadi bersih di sisi-Nya
nanti. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq
radhiallahu ‘anhu yaitu sewaktu ia membeli Bilal yang sedang disiksa
oleh majikannya karena beriman. Setelah membelinya lalu langsung
memerdekakannya. Pada saat itu juga orang-orang kafir mengatakan, bahwa
tiada lain Abu Bakar melakukan hal tersebut karena ia telah berutang
jasa kepadanya. Maka pada saat itu turunlah ayat ini.
{ وما لأحد عنده من نعمة تجزى }
19. (Padahal tidak ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,)
{ إلا } لكن فعل ذلك { ابتغاء وجه ربه الأعلى } أي طلب ثواب الله
20.
(melainkan) tetapi hanya semata-mata (karena mencari keridaan Rabbnya
Yang Maha Tinggi) artinya dia memberikan hartanya itu hanya karena
mengharapkan pahala Allah.
{ ولسوف يرضى } بما يعطاه من الثواب في الجنة والآية تشمل من فعل مثل فعله رضي الله تعالى عنه فيبعد عن النار ويثاب
21.
(Dan kelak Dia benar-benar mendapat kepuasan) dari pahala pemberiannya
itu di surga nanti. Makna ayat ini mencakup pula setiap orang yang
mengerjakan amal perbuatan seperti yang telah dilakukan oleh Abu Bakar
radhiallahu ‘anhu Kelak dia akan dijauhkan dari neraka dan mendapatkan
pahala yang berlimpah. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]