Tafsir Quran Surah ke-93 Ad-Duha
Tafsir Quran Surah ke-93 Ad-Duha, Al-Dluha, Ad-Dhuha (Waktu Duha), jumlah ayat 11 ayaat kitab: Terjemah Tafsir Jalalain mufassir: Al-Mahalli.
Tafsir Quran Surah ke-93 Ad-Duha, Al-Dluha, Ad-Dhuha (Waktu Duha), jumlah ayat 11 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ والضحى } أي أول النهار أو كله
1.
(Demi waktu Dhuha) yakni waktu matahari sepenggalah naik, yaitu di awal
siang hari; atau makna yang dimaksud ialah siang hari seluruhnya.
{ والليل إذا سجى } غطى بظلامه أو سكن
2. (Dan demi malam apabila telah sunyi) telah tenang, atau telah menutupi dengan kegelapannya.
{ ما ودعك } تركك يا محمد { ربك وما قلى } أبغضك نزل هذا لما قال الكفار عند تأخر الوحي عنه خمسة عشر يوما : إن ربه ودعه وقلاه
3.
(Tiada meninggalkan kamu) tiada membiarkan kamu sendirian, hai Muhammad
(Rabbmu, dan tiada pula Dia benci kepadamu) atau tidak senang kepadamu.
Ayat ini diturunkan setelah selang beberapa waktu yaitu lima belas hari
wahyu tidak turun-turun kepadanya, kemudian orang-orang kafir
mengatakan, sesungguhnya Rabb Muhammad telah meninggalkannya dan
membencinya.
{ وللآخرة خير لك } لما فيها من الكرامات لك { من الأولى } الدنيا
4.
(Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu) maksudnya kehidupan di
akhirat itu lebih baik bagimu, karena di dalamnya terdapat
kemuliaan-kemuliaan bagimu (dari permulaan) dari kehidupan duniawi.
{ ولسوف يعطيك ربك } في الآخرة من الخيرات عطاء جزيلا { فترضى } به فقال
صلى الله عليه و سلم : [ إذن لا أرضى وواحد من أمتي في النار ] إلى هنا تم
جواب القسم بمثبتين بعد منفيين
5.
(Dan kelak Rabbmu pasti memberimu) di akhirat berupa kebaikan-kebaikan
yang berlimpah ruah (lalu kamu menjadi puas) dengan pemberian itu. Maka
Rasulullah
bersabda, "Kalau begitu mana mungkin aku puas, sedangkan seseorang di
antara umatku masih berada di neraka." Sampai di sini selesailah Jawab
Qasam, yaitu dengan kedua kalimat yang dinisbatkan sesudah dua kalimat
yang dinafikan.
{ ألم يجدك } إستفهام تقرير أي وجدك { يتيما } بفقد أبيك قبل ولادتك أو بعدها { فآوى } بأن ضمك إلى عمك أبي طالب
6.
(Bukankah Dia mendapatimu) Istifham atau kata tanya di sini mengandung
makna Taqrir atau menetapkan (sebagai seorang yatim) karena ayahmu telah
mati meninggalkan kamu sebelum kamu dilahirkan, atau sesudahnya (lalu
Dia melindungimu) yaitu dengan cara menyerahkan dirimu ke asuhan pamanmu
Abu Thalib.
{ ووجدك ضالا } عما أنت عليه من الشريعة { فهدى } أي هداك إليها
7.
(Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung) mengenai syariat
yang harus kamu jalankan (lalu Dia memberi petunjuk) Dia menunjukimu
kepadanya.
{ ووجدك عائلا } فقيرا { فأغنى } أغناك بما قنعك به من الغنيمة وغيرها وفي
الحديث : [ ليس الغني عن كثرة العرض ولكن الغنى غنى النفس ]
8.
(Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan) atau orang yang
fakir (lalu Dia memberikan kecukupan) kepadamu dengan pemberian yang
kamu merasa puas dengannya, yaitu dari ganimah dan dari lain-lainnya. Di
dalam sebuah hadis disebutkan, "Tiadalah kaya itu karena banyaknya
harta, tetapi kaya itu adalah kaya jiwa."
{ فأما اليتيم فلا تقهر } بأخذ ماله أو غير ذلك
9.
(Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku
sewenang-wenang) dengan cara mengambil hartanya atau lain-lainnya yang
menjadi milik anak yatim.
{ وأما السائل فلا تنهر } تزجره لفقره
10. (Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya) membentaknya karena dia miskin.
{ وأما بنعمة ربك } عليك بالنبوة وغيرها { فحدث } أخبر وحذف ضميره صلى الله عليه و سلم في بعض الأفعال رعاية للفواصل
11.
(Dan terhadap nikmat Rabbmu) yang dilimpahkan kepadamu, yaitu berupa
kenabian dan nikmat-nikmat lainnya (maka hendaklah kamu
menyebut-nyebutnya) yakni mengungkapkannya dengan cara mensyukurinya. Di
dalam beberapa Fi'il pada surah ini Dhamir yang kembali kepada
Rasulullah
tidak disebutkan karena demi memelihara Fawashil atau bunyi huruf di
akhir ayat. Seperti lafal Qalaa asalnya Qalaaka; lafal Fa-aawaa asalnya
Fa-aawaaka; lafal Fahadaa asalnya Fahadaaka; dan lafal Fa-aghnaa asalnya
Fa-aghnaaka. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]