Tafsir Quran Surah ke-96 Al-’Alaq
Tafsir Quran Surah ke-96 Al-’Alaq (Segumpal Darah) , jumlah ayat 19 ayaat Terjemah Tafsir Jalalain mufassir: Jalaluddin Al-Mahalli & Al-Suyuti
Tafsir Quran Surah ke-96 Al-’Alaq (Segumpal Darah) , jumlah ayat 19 ayaat
Nama kitab: Terjemah Tafsir Jalalain
Judul kitab asal: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama mufassir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama
lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim
Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
{ اقرأ } أوجد القراءة مبتدئا { باسم ربك الذي خلق } الخلائق
1. (Bacalah) maksudnya mulailah membaca dan memulainya (dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan) semua makhluk.
{ خلق الإنسان } الجنس { من علق } جمع علقة وهي القطعة اليسيرة من الدم الغليظ
2.
(Dia telah menciptakan manusia) atau jenis manusia (dari 'alaq) lafal
'Alaq bentuk jamak dari lafal 'Alaqah, artinya segumpal darah yang
kental.
{ اقرأ } تأكيد للأول { وربك الأكرم } الذي لا يوازيه كريم حال من الضمير في إقرأ
3.
(Bacalah) lafal ayat ini mengukuhkan makna lafal pertama yang sama (dan
Rabbmulah Yang Paling Pemurah) artinya tiada seorang pun yang dapat
menandingi kemurahan-Nya. Lafal ayat ini sebagai Haal dari Dhamir yang
terkandung di dalam lafal Iqra'.
{ الذي علم } الخط { بالقلم } وأول من خط به إدريس عليه السلام
4. (Yang mengajar) manusia menulis (dengan qalam) orang pertama yang menulis dengan memakai qalam atau pena ialah Nabi Idris
{ علم الإنسان } الجنس { ما لم يعلم } قبل تعليمه من الهدى والكتابة والصناعة وغيرها
5.
(Dia mengajarkan kepada manusia) atau jenis manusia (apa yang tidak
diketahuinya) yaitu sebelum Dia mengajarkan kepadanya hidayah, menulis
dan berkreasi serta hal-hal lainnya.
{ كلا } حقا { إن الإنسان ليطغى }
6. (Ketahuilah) artinya memang benar (sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas)
{ أن رآه } أي نفسه { استغنى } بالمال نزل في أبي جهل ورأى علمية واستغنى مفعول ثان وأن رآه مفعول له
7.
(karena dia melihat dirinya) sendiri (serba cukup) dengan harta benda
yang dimilikinya; ayat ini diturunkan berkenaan dengan sikap Abu Jahal.
Dan lafal Ra-aa tidak membutuhkan Maf'ul kedua; dan lafal An Ra-aahu
berkedudukan sebagai Maf'ul Lah.
{ أن إلى ربك } يا إنسان { الرجعى } أي الرجوع تخويف له فيجازي الطاغي بما يستحقه
8.
(Sesungguhnya hanya kepada Rabbmulah) hai Manusia (tempat kembali)
yakni kembali kalian nanti, karena itu Dia kelak akan memberi balasan
kepada orang yang melampaui batas sesuai dengan dosa-dosa yang telah
dilakukannya. Di dalam ungkapan ini terkandung ancaman dan peringatan
buat orang yang berlaku melampaui batas.
{ أرأيت } في الثلاثة مواضع للتعجب { الذي ينهى } هو أبوجهل
9.
(Bagaimana pendapatmu) lafal Ara-ayta dan dua lafal lainnya yang sama
nanti mengandung makna Ta'ajjub (tentang orang yang melarang) yang
dimaksud adalah Abu Jahal.
{ عبدا } هو البني صلى الله عليه و سلم { إذا صلى }
10. (Seorang hamba) yang dimaksud adalah Nabi Muhammad (ketika dia mengerjakan shalat.)
{ أرأيت إن كان } المنهي { على الهدى }
11. (Bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu) (berada di atas kebenaran)
{ أو } للتقسيم { أمر بالتقوى }
12. (Atau) huruf Au di sini menunjukkan makna Taqsim (dia menyuruh bertakwa.)
{ أرأيت إن كذب } أي الناهي النبي { وتولى } عن الإيمان
13. (Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakannya) yakni mendustakan Nabi (dan berpaling) dari iman?
{ ألم يعلم بأن الله يرى } ما صدر منه أي يعلمه فيجازي عليه أي اعجب منه
يا مخاطب من حيث نهيه عن الصلاة ومن حيث أن المنهي على الهدى آمر بالتقوى
ومن حيث أن الناهي مكذب متول عن الإيمان
14.
(Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat) apa yang
dilakukannya itu; artinya Dia mengetahuinya, karena itu Dia kelak akan
memberi balasan kepadanya dengan balasan yang setimpal. Maka sudah
sepatutnya kamu hai orang yang diajak berbicara untuk merasa heran
terhadap orang yang melarang itu, karena ia melarang Nabi melakukan
salat, padahal orang yang dilarangnya itu berada dalam jalan hidayah dan
memerintahkan untuk bertakwa. Yang amat mengherankan lagi ialah bahwa
yang melarangnya itu mendustakannya dan berpaling dari iman.
{ كلا } ردع له { لئن } لام قسم { لم ينته } عما هو عليه من الكفر { لنسفعا بالناصية } لنجرن بناصيته إلى النار
15.
(Sekali-kali tidaklah demikian) kalimat ini mengandung makna hardikan
dan cegahan baginya (sungguh jika) huruf Lam di sini menunjukkan makna
qasam atau sumpah (dia tidak berhenti) dari kekafiran yang dilakukannya
itu (niscaya Kami akan tarik ubun-ubunnya) atau Kami akan seret dia
masuk neraka dengan cara ditarik ubun-ubunnya.
{ ناصية } بدل نكرة من معرفة { كاذبة خاطئة } وصفها بذلك مجاز والمراد صاحبها
16.
(Yaitu ubun-ubun) lafal Naashiyatan adalah isim Nakirah yang
berkedudukan menjadi Badal dari isim Ma'rifat yaitu lafal An-Naashiyah
pada ayat sebelumnya (orang yang mendustakan lagi durhaka) makna yang
dimaksud adalah pelakunya; dia disifati demikian secara Majaz.
{ فليدع ناديه } أي أهل ناديه وهو المجلس ينتدى يتحدث فيه القوم وكان قال
النبي صلى الله عليه و سلم لما انتهره حيث نهاه عن الصلاة : لقد علمت ما
بها رجل أكثر ناديا مني لأملأن عليك هذا الوادي إن شئت خيلا جردا ورجالا
مردا
17.
(Maka biarlah dia memanggil golongannya) yakni teman-teman senadinya;
Nadi adalah sebuah majelis tempat mereka memusyawarahkan sesuatu
perkara. Sesungguhnya orang yang melarang itu mengatakan kepada Nabi
sewaktu dia mencegahnya dari melakukan shalat, "Sesungguhnya aku telah
mengetahui bahwa tiada seseorang pun di Mekah ini yang lebih banyak
teman senadinya daripada aku. Sesungguhnya jika kamu mau meninggalkan
salat, aku benar-benar akan memberikan kepadamu, kuda-kuda yang tak
berpelana dan laki-laki pelayan sepenuh lembah ini."
{ سندع الزبانية } الملائكة الغلاظ الشداد لإهلاكه كما في الحديث [ لو دعا ناديه لأخذته الزبانية عيانا ]
18.
(Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah) mereka adalah
malaikat-malaikat yang terkenal sangat bengis lagi kejam, untuk
membinasakannya, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam salah satu
hadis, yaitu, "Seandainya dia benar-benar memanggil golongan senadinya,
niscaya dia akan diazab oleh malaikat Zabaniyah secara terang-terangan."
{ كلا } ردع له { لا تطعه } يا محمد في ترك الصلاة { واسجد } صل لله { واقترب } منه بطاعته
19.
(Sekali-kali tidaklah demikian) kalimat ini mengandung hardikan dan
cegahan baginya (janganlah kamu patuhi dia) hai Muhammad untuk
meninggalkan shalat (dan sujudlah) maksudnya shalatlah demi karena Allah
(dan mendekatlah) kepada-Nya dengan melalui amal ketaatan. [alkhoirot.org: Tafsir Jalalain]