Ilmu Hisab Praktis Mengetahui Arah Kiblat
Judul buku: Ilmu Falak Praktik
Penulis dan Penerbit:
Sub Direktorat Pembinaan Syariah Dan Hisab Rukyat
Dibrektorat Urusan Agama Islam & Pembinaan Syariah
Direktokrat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Bidang studi: Ilmu falak, ilmu hisab, ilmu rashd, ilmu miqat, ilmu haiah.
Daftar isi
- Ilmu Hisab Praktis Arabh Kiblat
- Azimuth Kiblat
- Rashdul Kiblat
- Theodolite
- Astrolabe atau Rubu' Mujayyab
- Tongkat Istiwa'
- Kompas Magnetik
- Busur Derajat
- Segitiga Kiblat
- Metode Segitiga Siku dari Bayangan Matahari Setiap Saat
- Metode Kiblat dengan Sinar Matahari
- Metode Mizwala
- Software Arah Kiblat
-
Referensi dan Catatan
-
Kembali ke: Buku Ilmu Falak (Hisab) Praktis
B. Hisab Praktis Arah Kiblat
Secara historis, cara atau metode penentuan arah kiblat di
Indonesia
telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Perkembangan
penentuan arah kiblat ini dapat dilihat dari alat-alat yang
dipergunakan
untuk mengukurnya, seperti tongkat istiwa',[86] rubu'
mujayyah,[87] kompas, dan
theodolite. Selain itu, sistem perhitungan
yang dipergunakan juga mengalami
perkembangan, baik mengenai data
koordinat maupun sistem ilmu ukurnya
yang sangat terbantu dengan adanya
alat bantu perhitungan seperti
kalkulator scientific maupun alat bantu
pencarian data koordinat yang
semakin canggih seperti GPS (Global
Positioning System).
Namun, sangat disayangkan perkembangan
penentuan arah kiblat ini
terkesan hanya dimiliki oleh sebagian kelompok
saja, sedangkan kelompok
yang lain masih mempergunakan sistem yang
dianggap telah ketinggalan
zaman. Hal ini tentunya tidak lepas dari
berbagai faktor, antara lain tingkat
pengetahuan kaum muslim yang
beragam, dan sikap tertutup dalam
menerima ilmu pengetahuan,
Pada saat ini metode yang sering dipergunakan untuk menentukan
arah kiblat ada dua macam yaitu Azimuth Kiblat dan Rashdul Kiblat,[88]
atau
disebut juga dengan teori sudut dan teori bayangan.[89]
Referensi dan Catatan
86. Tongkat istwwa berfungsi sebagai alat bantu untuk menentukan arah
utara-selatan sejati dengan memanfaatkan bantuan sinar matahari sebelum
dilakukan penentuan arah kiblat dengan azimuth kiblat atau sudut yang
menunjukkan arah kiblat. Juga berfungsi sebagai alat bantu dalam penentuan
arah kiblat dengan memanfaatkan bayang-bayang matahari atau rashdul kiblat.
87 Rubu' Mugayyab berfungsi sebagai alat bantu untuk menentukan
arah kiblat dengan azimuth kiblat atau sudut yang memunjukkan arah kiblat.
88 Ahmad lezuddin, Hisab Praktis Arah Kiblat dalam Materi
Pelatihan Hisab Rukyah Tingkat Dasar Jrva Tengah Pimpinan Wilayah Lajnah
Falakiyyah MU kaca Tengah, Semarang, 2002 hlm. 14. Lihat Zuhdi Alftani:
Azomuth Kiblat dan Waktu Shalat, Jambang: Bahrul "Ulum, 1996, hlm. 5-6.
89 Materi Ilmu Falak (Perhitungan Waktu Shalat dan Cara Membuat
Jadwal Shalat, Perhitungan Arah Kiblat dan Cara Penerapannya), Ujung Pandang:
Fakultas Syan'ah LAIN Alauddin, 1990, hlm. 27-29,