Theodolite dalam Ilmu Falak (Hisab)
Judul buku: Ilmu Falak Praktik
Penulis dan Penerbit:
Sub Direktorat Pembinaan Syariah Dan Hisab Rukyat
Dibrektorat Urusan Agama Islam & Pembinaan Syariah
Direktokrat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Bidang studi: Ilmu falak, ilmu hisab, ilmu rashd, ilmu miqat, ilmu haiah.
Daftar isi
- Pengertian Theodolite
- Referensi dan Catatan
-
Kembali ke buku:
Ilmu Falak dan Hisab Praktis
3. Theodolite
Theodolit merupakan instrumen optik survei yang digunakan untuk
mengukur sudut dan arah yang dipasang pada tripod. Berdasarkan tingkat
ketelitiannya, theodolit diklasifikasikan menjadi Tipe TO (tidak teliti
/
ketelitian rendah sampai 20”), Tipe T1 (agak teliti 20” - 5”), Tipe T2
(teliti,
sampai 1”), Tipe T3 (teliti sekali, sampai 0,1”), Tipe T4
(sangat teliti, sampai
0,01”). Di samping theodolit type analog
tersebut, saat ini banyak juga tipe
theodolit digital yang lebih mudah
cara mengoperasikannya, misalnya
Nikon, Topcon, Leica, Sokkia, dan
lain-lainnya.
Gambar 7.
Berbagai tipe theodolit : Nikon,
Topcon, Leica, Sokkia
Kalajengking
ali NN ai BOOK,
|
Carita 7 Tisodolike (sem Cipdas |
Sampai saat ini theodolit
dianggap sebagai alat yang paling akurat di
antara metode-metode yang
sudah ada dalam penentuan arah kiblat.
Dengan bantuan pergerakan benda
langit yaitu matahari, theodolit dapat
menunjukkan sudut hingga satuan
detik busur. Dengan mengetahui posisi
matahari yaitu memperhitungkan
azimuth matahari, maka utara sejati
ataupun azimuth kiblat dari suatu
tempat akan dapat ditentukan secara
akurat. Alat ini dilengkapi dengan
teropong yang mempunyai pembesaran
lensa yang bervariasi, juga ada
sebagiannya yang sudah menggunakan laser
untuk mempermudah dalam
penunjukan garis kiblat. Oleh karena itu,
penentuan arah kiblat dengan
menggunakan alat ini akan menghasilkan
data yang akurat.
Alat ini menentukan suatu posisi dengan tata koordinat horizon,
Vertikal secara digital, dan mengukur sebuah bintang di langit. Adapun
data yang diperlukan adalah tinggi dan azimuth, Tinggi adalah busur yang
diukur dari ufuk melalui lingkaran vertikal sampai dengan bintang (ufuk
-
0”). Sedangkan azimuth adalah busur yang diukur dari titik utara ke
timur
(searah perputaran jarum jam) melalui horizon atau ufuk sampai
dengan
proveksi bintang (titik utara - 0”). Azimuth Bintang adalah busur
yang
diukur dari titik Utara ke timur (searah perputaran jarum jam)
melalui ufuk
sampai dengan proyeksi bintang.
Azimuth Kiblat
adalah busur yang diukur dari titik utara ke timur
(searah perputaran
jarum jam) melalui utuk sampai dengan titik Kiblat,
Azimuth Matahari
adalah busur yang diukur dari titik utara ke timur
(searah perputaran
jarum jam) melalui ufuk sampai proyeksi matahari.
Dalam menentukan
azimuth bintang maupun azimuth kiblat berdasarkan
posisi matahari dengan
alat bantu #eodolite, diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut :
I Persiapan
Dalam melaksanakan pengukuran kiblat pada
suatu tempat dengan
menggunakan #heodolite, maka yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah:
a. Menentukan data lintang tempat, dan
bujur tempat dengan
menggunakan GPS.
b. Menyiapkan data
astronomi (ephemeris hisab rukyah) pada hari yang
akan di laksanakan.
Cc, Jam (waktu) yang dijadikan acuan harus benar dan tepat. Hal
ini
dapat diperoleh melalui :
1. Global Position System
(GPS).
2. Radio Republik Indonesia (RRI) ketika akan menyampaikan
berita,
ada suara tit, tit, tit. Tit terakhir menunjukkan pukul 06.00
WIB (tepat)
untuk berita pukul 06.00 WIB dsb.
3. Telepon
rumah (telepon biasa) bunyi gong terakhir pada nomor
telepon 103
d. Persiapkan hasil perhitungan untuk arah dan azimuth bintang, bulan
ataupun azimuth kiblat.
36
e. Persiapkan hasil
perhitungan untuk arah dan azimuth matahari.
II. Menentukan Arah
kiblat!”
C
otan O— tan LM . cos LT - sin SBMD -—sin LT - tan
SBMD
0 3 Azimuth Kiblat
LM 2 Lintang Makkah
LT - Lintang Tempat
SEMD » Selisih Bujur Makkah Daerah
1. Contoh Mengukur Arah Kiblat di Semarang pada hari Ahad, 22 Mei
2011 pk. 13.30 WIB / pk. 06.30 GMT.
2. Menghitung Arah
Kiblat
Diketahui :
Lintang Ka'bah » 21025' 21,17” LU
Bujur Ka'bah 5 39049 34,56” BI
Lintang Semarang - 7s
00” LS
Bujur Semarang » 110» 24' BT
SBMD » Selisih
Bujur Makkah Daerah
SIN 24 - IN AT 34,56"
5 TOP 34 2544"
Mlasukkan ke rumus :
Cotan O 5 tan LM x cos LT : sin
SBMD - sin LT: tan SBMD
5 tan 210 25 21,17” xcos- 7 00 : sin 700
34' 25,44” - sin - 70 00 : tan 700
ie F3 Tg 25 A4"
s65029
28,07" (dari Utara ke Barat)
Cara pejet kalkulator I:
210 25
21,17" tanx 7000 (#/-) cos: 700 34' 25,44" sin - 7000” (#/-) sin : 700
34 2544” tan 1/x Shift tan Shift? 65029 28,07” UB
Cara pejet
kalkulator Il:
Shift tan (tan 210 25' 21,17" x cos (-J79 O0' : sin
70" 34 2544” - sin (-/7” 00 :
tan 700 34” 2544") x15 Shift” 65029 28,07”
UB
Cara pejet kalkulator Ill:
21.252117 DEG tan x 7.00
DEG #/- cos : 70.342544 DEG sin - 7.0) DEG #/-
sin : 70.342544 DEG tan —
2ndF 1/x 2ndF tan 2ndf DEG - 65,292807 UB
Untuk Arah kiblat Barat
ke Utara
s G)o- 65029 28,07” s 240 3 31,93”
Untuk Azimut
kiblat UTSB
- 2707 4 24” 30 31,93”— 2942 30” 31,93”
IL. Menentukan Sudut Waktu Matahari
t 2 Sudut Waktu
Matahari.
WD - Waktu Bidik.
U 2 Eguation of Time (
Dagaarg ta'diliz-zamaan ).
BD» Bujur Daerah yaitu : WIB 5 1055, WITA -
120”, WIT —-
1350
BT s Bujur Tempat
1, Siapkan
data-data untuk menghitung Sudut Waktu Matahari dan Utara
Sejati
Diketahui :
Deklinasi Matahari (5) hari Ahad (22 Mei 2011)
pk. 13.30 WIB / pk.
06.30 GMT adalah!
Rumus Interpolasi — 6s
tki Oil
5 (pk. 13 WIB/06 GMT) - 20019 19"
Go (pk. 14 WIB/07 GMT)
220019 49"
k (selisih waktu) 2 D0 30m
Do SAP19 19” #OOI 30m x
(20019 49” - 20019 19”)
sMP19 34”
Eguation of Time (e)
hari Senin (22 Mei 2011) pk. 13.30 WIB / pk. 06.30
GMT adalah":
Rumus Interpolasi — @e satkle-er)
e1 (pk. 13 WIB/ 06 GMT) -
Di 03m 234
&3 (pk. 14 WIB/07 GMT) 2 0 03m 234
k (selisih
waktu) 2 DO 30m
e S1 037 234 4 001 30m x (Oi 03m 234 — Oi 03m 234)
& Ol 03m 23d
2 Masukan rumus :
a. Menentukan Sudut Waktu
Matahari
t-WD te-( BD-BT)-15-125x15
t- 13030 4 (0037 234) -
(105” — 110” 24):15-12 2x15
» OR 44 45"
Iv. Menentukan Arah
Matahari
Cotan A
A — Arah Matahari,
6 »
deklinasi Matahari.
ip" 5 Lintang Tempat.
t 5 Sudut Waktu
Matahari.
Menentukan Arah Matahari
Cotan As tan 6. cos H6"
«-sint-sin d“4 tant
Cara pejet kalkulator | :
20” 19 34” tan
x 7000” (#/-) cos: 28” 44' 45" sin - 70 00 (#/-) sin : 28”
44 45” tan»
1/x Shift tan Shift? 45”23” 03.01” (UB)
Cara pejet kalkulator II :
Shift tan (tan 20019 34" x cos (-) 79 00' : sin 28” 44 45” - sin
(-) 7” 00 :
tan 28? 44 45") Shift” 45”25' 03.01” (UB)
Cara
pejet kalkulator III
201934 DEG tan x 7.00 DEG #/- cos : 28.4445 DEG sin
- 7.00 DEG #/-
sin : 28.4445 DEG tan - 2ndF 1/x 2ndF tan 2ndF DEG -
45.230301 (UB)
Keterangan :
Hasil Arah Matahari bernilai
mutlak. Apabila hasil perhitungan
bertanda positif, maka Arah Matahari
dihitung dari titik Utara (UT/UB).
Dan bila bertanda negatif, maka Arah
Matahari dihitung dari titik Selatan
(ST/SB). Titik Barat dan Timur
tergantung pada waktu pengukuran. Timur
untuk pengukuran pagi hari, dan
Barat untuk pengukuran sore hari.
V. Menentukan Utara Sejati
a. Pengukuran pagi dan deklinasi utara,
Utara sejati - 360”
- A (hasil perhitungan)
b. Pengukuran sore dan deklinasi utara,
Utara sejati » A (hasil perhitungan)
c.. Pengukuran pagi dan
deklinasi selatan,
Utara sejati — 180” # A (hasil perhitungan)
d. Pengukuran sore dan deklinasi selatan,
utara sejati —
180” — A (hasil perhitungan).
Karena perhitungan dilakukan pada
sore hari dan deklinasi utara,
maka Utara Sejati adalah A (hasil
perhitungan): 45” 23' 03.01”.
Kesimpulan :
Azimut kiblat 2 2940 30 31,93”
Sudut Waktu Matahari 2 28”
4d 45"
Arah Matahari s 45 25 03.01” (UB)
Utara Sejati 5 45”
25 03.01”
VI. Penggunaan Theodolite
I. Pasang
theodolite secara benar artinya dalam posisi tegak lurus
dengan
statip/lot yang datar. Perhatikan water passnya dari segala arah,
pastikan ia sudah berada di tengah dan tidak berubah-ubah.
2
Periksa tempat baterai kemudian hidupkan theodolit dalam posisi
bebas
tidak terkunci.
3. Bidik matahari pada jam sesuai dengan yang
sudah dipersiapkan.
Ingat!!! jangan melihat matahari secara langsung
dengan mata).
4. Kunci theodolite, kemudian nolkan.
5.
Hidupkan kembali, lepas kunci dan putar ke arah Utara Sejati.
6. Kunci
theodolit, kemudian nolkan.
7, Hidupkan kembali, kemudian lepas
kunci dan putar ke arah
azimuth kiblat, Maka thedolit telah mengarah ke
arah kiblat.
8. Selanjutnya buatlah dua titik (dengan arah yang
sudah
ditunjukkan oleh theodolit), kemudian hubungkan dua titik
tersebut. Garis
tersebut adalah arah kiblat.
9. Jika ingin
membuat shaf, buatlah garis tegak lurus (memotong
garis tadi sebesar
90”),
Referensi dan Catatan
109 Slamet Hambali, Modul kuliah Ilmu Falak II, hal 4.
110 Direktorat Urusan Agama Islam Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraam Haji
Departemen Agama RJ, Eptemens pada bulan Mei 2011.
111 Direktorat Urusan Agama Islam. Ditjen Bimas Islam dan Penvelenggaraam Haji
Departemen Agama RI, Ephemeris pada bulan Mei 2011.