Cara Mengetahui Waktu Gerhana Matahari
Judul buku: Ilmu Falak Praktik
Penulis dan Penerbit:
Sub Direktorat
Pembinaan Syariah Dan Hisab Rukyat
Dibrektorat Urusan Agama Islam &
Pembinaan Syariah
Direktokrat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian
Agama Republik Indonesia
Bidang studi: Ilmu falak,
Nama lain dari
ilmu falak: ilmu hisab, ilmu rashd, ilmu miqat, ilmu haiah.
Daftar isi
- D. Hisab Praktis Gerhana Matahari
- Menentukan Perkiraan Terjadinya Gerhana Matahari
-
Menentukan Perbandingan Tarikh
- Saat Ijtima'
- Data Ephemeris
- Penentuan Batas Terjadinya Gerhana Matahari
- Menentukan Awal dan Akhir Gerhana Matahari
- Saat Awal dan Akhir Gerhana Matahari
-
Rangkuman Terjadi Gerhana Matahari
- Kembali ke buku: Ilmu Falak dan Hisab Praktis
D. Hisab Praktis Gerhana Matahari
1. Menentukan Perkiraan Terjadinya Gerhana Matahari
Kemungkinan perkiraan terjadi gerhana Matahari dapat diambil
dari
salah satu kitab di bawah ini:
1. Al-Onwaid al-Falakiyah oleh
Syaikh Abdul Fatah al Thuhy
2. Matahari dan Bulan dengan Hisab oleh
ustadz Al Kasir
3, Nurul Anwar oleh KH Noor Ahmad SS
Jika
hasil dari perhitungan adalah di antara 0” s/d 20” atau di
antara 159”
s/d 190” atau di antara 348” s/d 360”, maka dimungkinkan
terjadi gerhana
matahari.
Contohnya:
Akhir bulan Jumadil Ula 1437 H
dilihat dari Banjarmasin (4 - -03” 22,
As 114” 40”)
Data
diambil pada lampiran tabel gerhana
Tabel A (Tahun 1430) - 326? 14”
12”
Tabel B (Tahun 7) 2 0560 19 36"
Tabel C (Jumadil
Ula) - 153” 21 15” .
Jumlah » 535” 55' 03” e
- 360” 00” 00”
«
175955108”
Hasil 175” 55 03" iri berada di antara 159” s/d 190”,
sehingga cocok
dengan kemungkinan terjadinya gerhana di atas.
2. Menentukan Perbandingan Tarikh
29 Jumadil Ula 1437 H 2 143bth #4bl #29 hari
1436/3230 s 47
Daur #26 th #4 bl 29
47 daur x 10631 - 499657 hari
26 th 5 (26x 354)
#10 - 9214 hari
4 bi - (30x2) # (2952) # 118 hari
29 hari - 29 hari
-
- 509018 hari
Tafawut (Angg M - Hj) - 227016 hari
Anggaran
baru Gregorius (10 #3 ) ad 13 hari »
2 736047 hari
736047 / 1461 2
503 4 1164 hari
503 Siklus - 503 x4 » 2012
1164 hari / 365 -3tht#2bl
#9 hari
Menghitung hari dan pasaran:
509018 / 7 572716 lebih 6 5
Rabu (dihitung mulai Jum'at)
509018 / 55101805 lebih 3 2 Pon
(dihitung mulat
Legi)
Sehingga menjadi 9 hari # 2 bln 4 2015
tahun (yang
sudah dilewati), maka menjadi 9 Maret 2016 hari Rabu Pon.
Setelah
dilihat pada sekitar tanggal 9 Maret 2016, ternyata FIB
terkecil terjadi
pada tanggal 9 Maret 2016 M jam 02.00 GMT atau jam
09.00 WIB.
Untuk
keperluan perhitungan gerhana Matahari di bawah ini,
data Matahari dan
Bulan diambil dari Ephemeris Hisab Rukyah tahun
2016 tanggal 9 Maret
2016, data terlampir, atau dapat juga diambil dari
Software Winhisab pada
sekitar tanggal 9 Maret 2016 di mana pada
tanggal tersebut terdapat
Fraction Illumination Bulan terkecil. Cara
pengambilan data dan
perhitungan sama.
3, Saat Ijtima'
a. FIB terkecil tanggal 9 Maret 2016 M adalah 0.00001 pada
jam
02.00 GMT
b. ELM (Ecliptic Longitude Matahari) jam 0200 GMT. -
348”
56" 14”
Cc. ALB (Apparent Longitude Bulan) jam 02.00 GMT -
348” 58”
13”
d, Sabag Matahari (B1 ), gerak matahari setiap jam.
ELM jam
02.00 GMT - 348” 56' 14”
ELM jam 03.00 GMT - 3480 58" 44” -
Bi 5
920230”
e. Sabag Bulan (B2), gerak bulan setiap jam.
ALB jam
02.00 GMT 2 348” 58 13”
ALB jam 03.00 GMT 2 M9 35 A0” -
B2 ma PIP”
”—
£. MB (Jarak Matahari dan Bulan)
MB " ELM- ALB
MB 2 d9? 56"
14" - 348” 58” 13"
5-00 01 59”
g- Sabag Bulan Mu'addal (SB),
kecepatan bulan relatif
terhadap matahari.
SB -B2- BI
Ss
0237 17” -0” OZ 30”
2 034 47”
h. Saat Ijtima' (Tjt1)
ljturna" 5
Jam GMT #t MB :5B
202.00 # (0701 59” 20 34 47”)
2 02.00 -4 -0” 03"
25.27” 5 01: 56: 34,73
Saat Ijtima” 01: 56: 34.73 GMT atau 08: 56:
34.73 WIB (9 Maret
2016)
4. Data Ephemeris
Data-data yang dibutuhkan dalam penggarapan Gerhana
Matahari di
antaranya yaitu Sd, - Semi Diameter Matahari / wi
yel! Jadi, Sd, « Semi
Diameter Bulan / sila sig, HP, -
Horizontal Parallax Bulan / ad pdl SY,
Ls Apperant
Latitude Bulan / sd! 2s, Obl - True Obliguity Matahari, e
-
eguation of time.
Dengan jalan interpolasi. Rumus 5 A-(A - Bj) X
C/I
a. Sd, jam01.00GMT - 16 06.47"
jam 02.00 GMT 2 0? 16
06.45”
Sd, 50716 06.45"
b. Sd, jam 01.00 GMT » ()? 16! 33.37”
jam
02.00 GMT - 0? 16” 33.63"
Sdy.— m0016 33.62"
c. HP jam01.00 GMT - 1?
00” 45”
jam 02.00 GMT 21900 46”
HP, 512007 45.94"
d. Lk jam
0100 GMT 2 019 O1”
jam 02.00 GMT 2 915 34”
LL 5015 45.80”
e.
Obl jam 01.00 GMT - 23” 26' 05.00”
jam 02.00 GMT 2 230 26 05.00”
Obl
5 23726 05.00”
131
a.
b.
C.
fe
jam01.00GMT 5 J0 107 31.006
jam 02.00 GMT AO 10m 300
e SAI 1OM
IN.OK4
5, Penentuan Batas Terjadinya Gerhana Matahari
Dengan melihat besarnya harga Ly, dapat menentukan batas
terjadi
Gerhana sebagai berikut :
lh 21” 34 46” - Tidak
mungkin terjadi Gerhana Matahari
Ic Ly 103446” — - Mungkin terjadi
Gerhana Matahari
Ly 12 34 36” - Pasti terjadi Gerhana Matahari
Keterangan:
Karena harga Ly lebih kecil dari 1? 34' 36", maka pasti terjadi
Gerhana
Matahari
Dengan melihat besarnya harga Lu, dapat menentukan batas daerah
yang
dapat melihat Gerhana sebagai berikut :
Li positif (#)
dan lebih besar dari 0? 31' - hanya dapat terlihat dari sekitar
daerah
utara eguator bumi.
L, negatif (-) dan lebih kecil dari 40? 31' -
hanya dapat terlihat dari sekitar
daerah selatan eguator bumi.
Harga
mutlak L, lebih kecil dari 0? 31' - hanya dapat terlihat dari sekitar
daerah
eguator bumi.
6. Menentukan Awal dan Akhir Gerhana Matahari
. Meridian Pass (MP), waktu matahari tepat berada di titik kulminasi
atas.
MP s12-e
- 12 - (-00i 10m 30.069)
MP 512102
30.06
. Saat ijtima' kedua (Ijt2), waktu ijtima' menurut waktu
setempat di tempat
yang bersangkutan.
1jt2 2 jl #(A:15)
-
01: 56: 34.73 # (114? 40 :15)
ljt2 09: 35:14.73
Jarak Ijtima'
(Jl), busur sepanjang lingkaran ekliptika yang diukur dari
Matahari
ketika ijtima' sampai titik kulminasi atasnya.
Ji - (MP - Ijt2) x
15”
2 12: 10: 30.06 — 09: 35: 14,73) x 15”
- 38” 48 49.95”
.
Asyir Pertama (A1), busur sepanjang lingkaran ekliptika diukur
dari titik
hamil sampai suatu titik di ekliptika itu sendiri.
s Jika Iji2 «
MP, maka Al SELM -Jl
e Jika Ij? # MP, maka A1 SELM #Jl
Karena Ijt2 «
MP, maka :
Al -ELM-JI
2 948" 56 14” — 38” 48 4995"
3
310” O7' 24.05"
Mail Asyir Pertama (MA1), busur sepanjang lingkaran
deklinasi
diukur dari eguator sampai pada posisi Al.
SinMA1
sSinAlxSin Obl
2 Sin 310” 07 24.05" x Sin 23” 26' 05.00”
MA1 --17042
16.20”
Cara Pejet kalkulator :
Kalkulator tipe | :
310” 07
24.05” Sin x 23” 26 05.00” Sin s Shift Sin Shift "
Kalkulator tipe II
:
Shift Sin (Sin 310” 07' 24.05” x Sin 23” 26' 05.00”) - Shift
Irtifa'
Asyir Pertama (1A1), ketinggian Matahari sepanjang lingkaran
meridian
dihitung dari ufuk sampai titik proyeksi posisi A1 pada
lingkaran
meridian.
IAI -90-(MA1 -d|)
- 90 - (-17” 42' 16.20” - (-08”
22')|
2 90-14” 2 16.20”
IA1 (57539 43.80”
Sudut Pembantu
(SP)
Sin SP 5 (Sin SB x Cos MAT) : (Sin HP x Sin IA)
2
(Sin 0? 34 47" x Cos -17” 42 16.20”): (Sin 12 00
45.94” x Sin 75” 39
43.80”)
SP 534715 13.04”
Cara Pejet kalkulator :
Kalkulator
tipe I :
0? 34 47" Sinx 17” 42 16.20” #/- Cos : 1? 00 45.94” Sim x 75”
39
43.80” Sin Shift Sin Shift ”
Kalkulator tipe II :
Shaft Sin
((Sin 0? 34' 47” x Cos (-) 17” 47 16.20”): (Sin 1? 00 45.94”
x Sin 75” 3Y
43.80”) - Shift
Sa'atu Bu'dil Wasath (SBW), waktu yang diperlukan
untuk
mengoreksi waktu ijtima' agar ditemukan waktu tengah terjadinya
gerhana.
SBW
2 Sin Jl : Sin SP
5 Sin 38” 48 4995" Sin 34” 15 13.04"
SBW s
01” 06" 48.93”
Cara Pejet kalkulator :
Kalkulator tipe I :
38”
48" 49.95” Sin: 34” 15' 13.04” Sin- Shift ”
Kalkulator tipe II :
Sin
38” 48' 49.95" : Sin 34715 1304” - Shift
Waktu tengah gerhana (Tgh)
“Jika
ljtd c MP, maka Tgh - Ijt2 - SBW
«Jika Ij2 » MP, maka Tgh -— Iji2 #
SBW
Sehingga,
Tgh- Ijt2 - SBW
5 09: 35: 14.73 - O1” D6'
48.93”
Tgh- 08” 28 25.80” (LMT)
(A-120):15 5-00” 21" 20.00”
TGH
a Tgh - Koreksi Waktu Daerah
— P8” 28' 25.80” - (-00” 21' 20.00”)
-
08? 49' 45.80” (WITA)
Jarak Gerhana (IG), busur sepanjang lingkaran
ekliptika yang
diukur dari Matahari ketika tengah gerhana sampai titik
kulminasi
atasnya.
IG -IMP- Tgh)x 15”
- (12:10: 30.06
-06” 28 25.80”) x 15”
IG 555831 03.85"
Asyir Kedua (A2), busur
sepanjang lingkaran ekliptika diukur dari
titik hamil sampai suatu titik
di ekliptika itu sendiri.
. Jika T« MP, maka A25 ELM - JG
.
Jika T » MP, maka A25ELM #JG
Sehingga,
A2 sSELM-JG
x 348”
56 14” -55” 31 03.85"
A2 5293” 25 1015"
Mail Asyir Kedua
(MA2), jarak sepanjang lingkaran deklinasi
diukur dari eguator sampai
pada posisi A2.
Sin MA2 “Sin A2xSin Obl
2 Sin 293” 25 10.15” x
Sin 23” 26 05.00”
MA2 «-21724 14.21”
Cara Pejet kalkulator
:
Kalkulator tipe I :
293” 25 10.15” Sin x 23” 26 05.00” Sin Shift
Sin Shift ”
Kalkulator tipe II :
Shaft Sin (Sin 293” 25 10.15 x Sin
23” 26' 05.00”) - Shift ”
. Irtifa' Asyir Kedua (IA2), ketinggian
matahari sepanjang lingkaran
meridian dihitung dari ufuk sampai titik
proyeksi posisi A2.
IA2 -90-|MA2-4$|
290 - (-21” 24 14.21” -
(-03” 22”))
s MW) - 18” 02 14.21”
IA2 271957 45.79"
Ardlu
Iglimir Rukyat (AIR), jarak busur sepanjang lingkaran
meridian dihitung
dari zenit sampai titik proyeksi posisi A2 pada
lingkaran meridian
itu.
AIR “90-1IA2
590-717 57 19.79
AIR 218” 02
14.21”
Keterangan:
e Jika MA? cOdan 6? 0, maka AIR 5 AIR
. Jika
MA22 Odan 6 & 0, maka AIK - -AIR
6 Jika MA2? Odan 6? 0, maka
Jika
(MA2) - (db), maka AIR - -AIR
Jika IMA2) « (el), maka AIR - AIR
»
Jika MA2 c 0 dan d « O, maka
Jika (MA2) » (ol, maka AIR - AIR
Jika
IMA2) « (6), maka AIR - -AIR
Karena MA? « O dan 6 « 0 (searah), dan
(MA2) - (&|. maka AIR -
AIR (positif).
Ikhtilaful Ardli
(IKA), gerak bulan karena ketidak-aturan semu dan
ketidak-aturan nyata
gerak bulan itu sendiri.
SinIkA -(Cos1A2 x Sin 00” 51'
22”)
- Cos 71? 57' 45.79” x Sin 00 51' 22”
IkA. ” 2-00”15 54.27”
Cara
Pejet kalkulator :
Kalkulator tipe I :
71” 57 45,79" Cos x 00” 51
22” Sin - Shift Sin Shift ”
Kalkulator tipe II :
Shift Sin (Cos 71”
57 45,79” x Sin 00” 51 22”) - Shift ”
« Jika AIR 5 0, maka IkA - -IkA
#
Jika AIR «0, maka IkA » IkA
Karena AIR 5 0, maka IkA - -IkA (negatif)
Ardlul
Oamar Mar'T (L), lebar piringan bulan yang tidak menutupi
matahari
terlihat dari permukaan bumi yang menghadapnya.
LP” 5
(LitIkA)
- 0? 15 45.80” 4 400” 15” 54.27”
LL, 502000847”
Keterangan:
Jika
Lx 2 0, maka Li # Lx
Jika Lx c O, maka Ly 5 -Ly
Jika L'
50, maka gerhana dimulai dari arah barat.
Jika L( 2 0, maka gerhana
dimulai dari arah barat laut.
Jika L( « 0, maka gerhana dimulai
dari arah barat daya.
Jika Ly” 2 (Sd, # Sd), maka tidak terjadi
gerhana.
Jika Ly” « (Sd, # Sd), maka :
Jika Sd, « (Sd. #
L/'), maka terjadi gerhana sebagian.
Jika Sd, 5 (Sd, t Ly"), maka
terjadi gerhana total.
Jika Sd. « (Sdy # L('), maka terjadi gerhana
cincin.
Jika Ly 50 dan Sd, - Sd, maka terjadi gerhana total
beberapa detik
saja.
Karena Ly positif maka L,' positif
pula.
Karena Ly' positif maka gerhana dimulai dari arah barat
laut.
Sd t#Sd, 5016 33.62” #O16' 0645” 20” 32 40.07”
Sd,t#L/ 016
0645" #0” 00 0847” s0”16 14.92”
Karena Ly lebih kecil dari (Sd, #
Sdj) serta Sdj, lebih besar dari (Sd,
#L/') maka terjadi gerhana
total.
Al-Jam'u (T), separo lebar bayangan penumbra bulan
J - (Sd, 4
Sd, # ILTI
s 016 33.62” tOP16 06.45" tO” 00 08.47”
J 2 (32 48.54"
Al-Bagiy
(B), separo lebar bayangan umbra bulan
Bo - Sa #Sdo- III
2016 33.62”
#0” 16 06.45" - OPO 08.47"
2 0”37 31.60”
Daga'igul Kusuf
(DK)
DK -“IxB)
2 YO” 32” 48.54" x 0” 32' 31.60”)
DK
5032 40.05”
Sabag Mu'addal (SM)
SM s58-00”11 48"
2034
47" - 00” 11 48"
SM 0022 59
Sa'atus Suguth (SS),
tenggang waktu antara waktu mulai
terjadi kontak gerhana atau kontak
berakhirnya dengan
waktu tengah gerhana.
SS -DK:SM
- 0?
32” 40.05" : 00” 22 59"
SS 5017 251689”
7. Saat Awal dan Akhir Gerhana Matahari
Waktu Mula Gerhana (MG), waktu mulai terjadi kontak
pertama,
yaitu ketika piringan bulan mulai menyentuh
piringan matahari.
MG
-TGH-SS
» 082 4Y 45.80” — 012 25" 16.89”
- 072 24' 28.91” (WITA)
SG
- TGH «SS
- 08 49” 45.80” # 01? 25” 16.89”
- 109 15' 02.69”
(WITA)
Lebar Gerhana (LG), ukuran lebar piringan matahari yang
terhalangi
oleh bulan ketika terjadi gerhana.
Dalam prosentase:
LG
2/B: (Sd, x 27) x100 fo
- (0? 32' 31.60” : (0? 16' 06.45” x 2) x 100
&
5 (032 31.60” :0”32 1290”) x 100 4
LG 71009674582
&
Atau
Dalam ushbu":
LG -1Gx12
»
1009674582 "5x 12
LG 51211609499 (usbu')
Bila LG - 1004
atau LG' 5 12, berarti ketika tengah gerhana ada
sebagian piringan bulan
yang tidak menutupi matahari, karena
piringan bulan lebih besar daripada
piringan matahari.
LG' ini dijadikan parameter warna gerhana
matahari, yakni jika
nilainya:
se 1.333s/d 1.0W) maka berwarna
kuning keputih-putihan
« 1000s/d 1.750 maka berwarna kekuning-kuningan
.
1.750s/d 2167 maka berwarna kelabu kebiru-biruan
» 2167s/d 3.667
maka berwarna kelabu
s 5.667 s/d 4.667 maka berwarna debu kelabu
s
4.667 s/d 5,833 maka berwarna kedebuan
s 5.833s/d 7.IXMN) maka
berwarna debu kekuning-kuningan
s 7.000s/d 8.333 maka berwarna debu
kemerah-merahan
. 8.333s/d 9.667 maka berwarna debu kebiru-biruan
.
9.607 s/d 10.83 maka berwarna debu kehitam-hitaman
. 210.83 maka berwarna
hitam suram
Keterangan: Jika gerhana matahari sebagian, maka
perhitungan
berikut ini tidak perlu dilakukan.
Sg 'atul Muksi
(SMk), tenggang waktu antara waktu mulai terjadi
kontak gerhana total
atau kontak berakhirnya dengan waktu
tengah gerhana.
SMk
#(12-LS):15
5 12-12.11609499) :15
SMk “00” 00" 27.86”
Mulai
Total (MT), waktu mulai terjadi kontak kedua pada gerhana
total, yaitu
ketika seluruh piringan bulan mulai menutupi piringan
matahari.
MT
5 TGH -SMk
- 082 49 45.80” — 002 00” 27.86"
MT -08249 17.94”
(WITA)
Waktu Selesai Total (STj, waktu mulai terjadi kontak ketiga
pada
gerhana total, yaitu ketika piringan bulan mulai keluar dari
menutupi
piringan matahari.
ST -TGH#SMk
5 08249 45.80” 4 00” 00
27.86"
ST - 08”50 13.66”
8. Rangkuman Terjadi Gerhana Matahari :
T Awal- Akhir Gerhana —— Keterangan
28.91 WITA
17.94
WITA
45.80 WITA |
13.66
10: 15 :02.69 WITA
“100.97 Y atau
1211 jari
—— HitamSuram |
bertepatan dengan tanggal 09 Maret 2016
M.
Dilihat dari Banjarmasin (Kalimantan Selatan) sebagai gerhana total
dengan
awal dan akhir gerhana sebagai berikut :