Dasar Hukum Awal Bulan Qamariyah
Judul buku: Ilmu Falak Praktik
Penulis dan Penerbit:
Sub Direktorat Pembinaan Syariah Dan Hisab Rukyat
Dibrektorat Urusan Agama Islam & Pembinaan Syariah
Direktokrat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Bidang studi: Ilmu falak,
Nama lain dari ilmu falak: ilmu hisab, ilmu rashd, ilmu miqat, ilmu haiah.
Daftar isi
2. Dasar Hukum Awal Bulan Qamariyah
a. Surat Al-Bagarah (2) ayat 189
يَسـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَهِلَّةِ ۗ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَنْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقٰىۚ وَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ اَبْوَابِهَا ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit,
Katakanlah: "Bulan sabit
itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan
(bagi ibadah) haji: Dan
bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari
belakangnya, akan tetapi
kebajikan itu ialah kebajikan orang yang
bertakwa, Dan masuklah ke rumah-
rumah itu dari pintunya: dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”
(OS. Al-Baqarah (2): 189)
b. Surat Al-Taubah (09) ayat 36
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ
"Balitvasanya bilangan bulan itu di sisi Allah duo belas bulan di dalam
kitab Allah dari hari ia menjadikan segala langit dan bumi" (OS.
At-Taubah
(091: 36)
c. Surat Al-Bagarah (2) ayat 185
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
"Barang siapa di antara kamu
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu" (OS. Al-Bagarah (2):
185)
d.
Hadits Nabi saw
صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته، فإن غبي عليكم فأكملوا عدة شعبان ثلاثين
"Berpuasalah kamu
karena melihat hilat dan berbukalah kamu karena melihat hilal.
Bila
hilal tertutup debu atasmu maka sempumakantah bilangan Sya'ban tiga putuh
hari", (Muttafag Math)
e, Hadits Nabi saw
إذا رَأَيْتمُوه فَصُومُوا، وإذا رَأَيْتُمُوه فَأفْطِروُا، فإن غُمَّ عليكم فَاقْدُرُوا له
"Jika kamu melihat hilal, maka berpuasalah, dan
bila kamu melihat hilal maka
berbukalah. Bila hilal itu tertutup awan
maka takdirkantah (kira-kirakanlah)
ia", (HR. Muslim)
f. Hadis riwayat Muslim dari Ibn Umar
إنَّما الشَّهرُ تسعٌ وعشرونَ فلا تصوموا حتَّى ترَوْه ولا تُفطِروا حتَّى ترَوْه فإنْ أُغمي عليكم فاقْدُروا له
"Dari Ibnu Umar ra. Berkata Rasulullah scrw. bersabda satu
butan hanya 29 heart, maka
Jangan kamu berpuasa sebelum melihat Bulan,
dan jangan berbuka sebelum melihatnya
dam jika tertutup awat maka
perkirakaniah, (HR. Muslim)
g. Hadis riwayat Bukhari
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ رَمَضَانَ ، فَقَالَ : " لَا تَصُومُوا حَتَّى تَرَوُا الْهِلَالَ ، وَلَا تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ
"Dart Nafi' dari Abdillah bin Umar balavasanya
Rasuluttah saw. menjelaskan bulan Ramadhan kemudian betiau
bersabda: janganlah kamu berpuasa sampai kamu melihat hi tat dan
(ketak) janganlah kamu berbuka sebelum melihatnya lagi. Jika
tertutup awan maka perkirakantah". (HR. Bukhari)