Hisab Praktis Awal Waktu Shalat
Judul buku: Ilmu Falak Praktik
Penulis dan Penerbit:
Sub Direktorat Pembinaan Syariah Dan Hisab Rukyat
Dibrektorat Urusan Agama Islam & Pembinaan Syariah
Direktokrat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Bidang studi: Ilmu falak,
Nama lain dari ilmu falak: ilmu hisab, ilmu rashd, ilmu miqat, ilmu haiah.
Daftar isi
B. Hisab Praktis Awal Waktu Shalat
1. Perhatikan dengan cermat nilai Bujur (X") baik bujur barat
atau bujur
timur, Lintang (db“) dan tinggi tempat dari permukaan laut.
Bujur (45)
dan Lintang (d") dapat diperoleh melalui tabel, peta, Global
Positioning
System (GPS) dan lain-lain. Tinggi tempat dapat diperoleh
dengan
bantuan altimeter atau juga dengan GPS. Tinggi tempat diperlukan
guna menentukan besar kecilnya kerendahan ufuk (ku). Untuk
mendapatkan kerendahan ufuk (ku) dipergunakan rumus : ku s 0
1,76'
Ym (m - tinggi tempat ).
Tentukan tinggi Matahari (ho) saat terbit
atau terbenam
dengan rumus : h. terbiffterbenam - - (ref # sd 4 ku ).
Ref Singkatan
dari refraksi yaitu pembiasan atau pembelokan cahaya
Matahari
karena Matahari tidak dalam posisi tegak, refraksi tertinggi
adalah
ketika Matahari terbenam yaitu 0” 34', Sd singkatan dari semi
diameter
Matahari yang besar kecilnya tidak menentu tergantung jauh
dekatnya
jarak Bumi-Matahari, sedangkan semi diameter Matahari rata-rata
adalah 0” 16'. Tinggi Matahari untuk awal ashar, pertama dicari jarak
zenith Matahari pada saat di meridian (zm) pada saat awal
dhuhur/
zawal dengan rumus : zm 5 99 - dp", dengan catatan zm harus
selalu
positif, kalau negatif harus dirubah menjadi positif. Kedua baru
menentukan tinggi Matahari untuk awal ashar dengan rumus : ha -
Tan zm #1. Tinggi Matahari untuk awal Isya' digunakan rumus hw
Awal Isya' 5 -17 # h, terbitfterbenam. Tinggi Matahari untuk awal
shubuh digunakan rumus : ho Awal Shubuh 3 -19 #t hv
terbit/fterbenam. Dhuha - 4? 30”.
2. Perhatikan Deklinasi
Matahari (6”) dan gunakan rumus eguation of time
(ej) pada tanggal yang
dikehendaki. Untuk lebih telitinya hendaknya
diambilkan deklinasi
Matahari dan eguahon of time pada jam yang
semestinya, contoh : Dhuhur
kurang lebih pukul 12 WIB (05 UT),
'Ashar kurang lebih pukul 15 WIB (08
UT), Maghrib kurang lebih
pukul 18 WIB (11 UT), Isya' kurang lebih pukul
19 WIB (12 UT) dan
Shubuh kurang lebih pukul 04 WIB. Akan tetapi untuk
mempermudah
dan mempercepat perhitungan dapat menggunakan deklinasi
Matahari dan eguation of time pada pukul 12 WIB ( 05 UT) atau pukul
12 WITA (04 UT) atau pukul 12 WIT (03 UT).
3. Tentukan sudut
waktu Matahari (to) dengan menggunakan rumus :
Cos t, 5 Sin h, : Cos ds:
Cos 6" - Tan db» x Tan 6"
Catatan : Ashar, Maghrib dan Isya: to 5 #
(positif)
Shubuh, Terbit dan Dluha: ts — - (negatif).
4.
Untuk mengubah Waktu Hakiki atau Istiwa' menjadi Waktu Daerah /
WD
(WIB,WITA,WIT) gunakan rumus :
Waktu Daerah / WD s-WH-et(A3-N):15
atau
2 WH -e # (BT3- BT"): 15
Ad — BT4 adalah Bujur Daerah,
yaitu WIB - 1059, WITA - 120” dan WIT
& 135”.
5. Apabila
hasil perhitungan ini hendak digunakan untuk keperluan
ibadah, maka
hendaknya dilakukan ikhtiyat dengan cara sebagai
berikut :
a. Bilangan detik berapapun hendaknya dibulatkan menjadi satu
menit, kecuali untuk terbit detik berapapun harus di buang.
b. Tambahkan lagi bilangan 2 menit, kecuali untuk terbit kurangi 2
menit.
Contoh :
Dhuhur pukul 11: 32: 40 WIB. menjadi pukul
11 : 35 WIB.
Terbit : pukul 05:13 : 27 WIB. menjadi pukul 05 : 10 WIB.
Contoh :
Hitung dan tentukan awal-awal waktu shalat untuk
kota Semarang pada
tanggal 29 Desember 2011 M. Ketinggian tempat kota
Semarang dari
permukaan laut kurang lebih 200 Meter.
Kerendahan ufuk (ku) - 0? 1,76' x V200 — (|)? 24' 5341”
ho (
tinggi Matahari) saat terbit/ terbenam » - (OP 34" & 02 16" 4
0? 24
53,41")
s-1”14 5341”
Dari tabel diperoleh data, Semarang
terletak pada BT (A") s 110” 24 BT
dengan Lintang (Mv) 5-7” 00 LS.
Dari Ephemeris 29 Desember 2011 pukul 05 UT (12 WIB) diperoleh
data
Deklinasi Matahari (6) - -23” 14 44", dan eguation of time 5-0? 1'
44”,
1) WAKTU DHUHUR
Waktu dhuhur dimulai pada saat Matahari terlepas dari titik
kulminasi atas, yang harus diingat adalah bahwa ketika Matahari berada
di sudut waktu meridian maka pada saat itu menunjukan sudut waktu 0?
dan ketika itu waktu menunjukan pukul 12 menurut waktu matahari
hakiki.
Dhuhur 5 pukul 12 Waktu Hakiki (WH).
WIB a
WH-et(A3-A):15
- pkl. 12 - (01 1m 441) # (105 T102 24"): 15
- pkl.
12 # W 1m 444 4 (1059-1102 24) :15
5 pkl. 1240 14404 (-5” 24 0):15
2 pkl. 12 # (Oi 1m 444 - DiZ1” 364)
2 pkl. 12- 0119” 524
2
pkl. 11:40:08
» pkl. 11 :43 WIB,
2) WAKTU ASHAR
Ketika Matahari mulai berkulminasi atau berada di meridian (ketika
awal
waktu dzuhur) sesuatu yang berada pada tegak lurus yang berada
pada
permukaan Bumi belum pasti memiliki bayangan. Bayangan itu akan
terjadi
bila harga lintang tempat dan harga deklinasi berbeda. Harga
besarnya
deklinasi adalah Tan zm di mana zm adalah jarak sudut antara
zenit dan
Matahari ketika berkulminasi sepanjang meridian yakni:
a. zm
(jarak zenith) - (6" - dx| adalah jarak antara zenit dan Matahari
seharga lintang mutlak Lintang tempat dikurangi deklinasi
Matahari
2-28? 14 44” -(-7)
5-23 14 44” 47
» 16014 44”
5 162 14' 44"
b. ha (tinggi Matahari pada awal Ashar)
Cotanha sTanzmti1
2 Tan 16” 14 44" #1
5 37 43 09.95"
Cara pejet kalkulator |
16” 14 44" Tan #1 - Shift 1/x Shift Tan
Sluft "
Cara pejet kalkulator II
Shift Tan (1: (Tan 16” 14 44” 4
1)j) - Shutt ”
Cc. fo (sudut waktu Matahari) awal Ashar
Cos ti 5
Sin ha : Cos HD" : Cos 6" - Tan &» x Tan 6”
sa Sin 37” 45 09.95" :
Cos -2P OT : Cos -23” 14 44” - Tan
7 00 x Tan-23” 14 44"
to
2451947 06,71”
5 #O81 27m (8.454
Cara pejet kalkulator I
37” 45 09.95” Sin: P0 4/- Cos : 23”
14' 44” #/- Cos - 7 00 #/-
Tan x 23” 14' 44" #/- Tan) — Shift Cos Shift
”
Cara pejet kalkulator II
Shift Cos (Sin 37” 45' 09.95" : Cos
(-)7” 00' : Cos (-)23” 14 44" - Tan
(-)79 00” x Tan (-)23” 14” 44”) -
Shift"
d, Awal waktu Ashar
2 pkl. 12 # (#03 27”
08.45")
5 pkl. 151 27m (8.454 Waktu Hakiki - Oi 19” 524
2
pkl. 15:07 11645
2 pkl. 15: 10 WIB
3) WAKTU MAGHRIB
Adalah waktu Matahari terbenam, yang dimaksud piringan
Matahari
bersinggungan dengan ufuk.
a. ho (tinggi Matahari)
saat terbit/ terbenam « - 1” 14 53” 41
b. to (sudut waktu Matahari) awal
Maghrib
CS ts 2 Sin h, : Cos @»: Cos 6" - Tan @s x Tan 6"
5
Sin - 18 14" 5341” : Cos -79 00 : Cos -23? 14' 44" — Tan
Pe ist Oo 1 Tan
229 14 d4”
ta 294 29 4089
2 #6! 17m 34,738
Cara
pejet kalkulator I :
114 5341” #/- Sin: 7? 00” #/- Cos: 23” 14 44"
4/- Cos - 7 00 #/-
Tan x 2314 44” #/- Tan) 5 Shift Cos Shutt ?
Cara pejet kalkulator Il :
Shift Cos (Sin (-) 12 14”
5341” : Cos (-) 7? 00”: Cos (239 14” 44” —
Tan (-)7? 00 x Tan (-j23” 14'
44”)
Awal waktu Maghrib
- pkl. 12 #(406117m 34.734)
2
pkl. 18! 17” 34,739 Waktu Hakiki - Oi 19” 524
2 pkl. 17:57:42.73
2
pkl. 18: 00 WIB
4) WAKTU ISYA'
Waktu Isya' dimulai apabila Matahari sudah terbenam dan di bawah
ufuk Barat, permukaan Bumi tidak langsung menjadi gelap.
h.
(tinggi Matahari) untuk awal Isya' as IP 4 (1 14
5341”)
2-17 -1”
14 5341”
5-18” 14 53,41”
t, (sudut waktu Matahari) awal
Isya'
Cost, - Sin h, : Cos &: Cos 6” - Tan &" x Tan Gm
s
Sin - 18” 14 5341” : Cos -7” 00 : Cos -23” 14 44” -
Tan -7” 00 x
Tan -23” 14 44”
ts 24113 20 04.4”
2401 339 20.294
Cara pejet
kalkulator I
18” 14 5341” 4/- Sin : 7” 00 #/- Cos: 23” 14 44" 4/-
Cos - 7” 00
t/- Tan x 23”14 44" #t/- Tan) 5 Shift Cos Shift ?.
3) Cara pejet kalkulator II :
Shift Cos (Sin (-) 18”
14 531” : Cos (-)7”: Cos (-) 23” 14 44" - Tan
(179 00' x Tan (-) 23” 14
44")
Cc. Awal waktu Isya'
5 pkl. 12 # (#071 33m 20.294)
» pkl. 19! 33m 20.29 4 Waktu Hakiki - Oi 19m 524
2 pkl.
19:13:28.29
z pkl. 19:16 WIB
5) WAKTU SHUBUH
a, ho (tinggi Matahari) untuk awal Shubuh - -19? # (-1914' 53,41”)
5 -19”-1” 14 5341"
5-20” 14 53,41”
b. (sudut waktu
Matahari) awal Shubuh
Cas ts 2 Sin ho : Cos dp" : Cos 6" - Tan dp" x Tan
6"
- Sin - 20” 14 5341” : Cos -7” 00 : Cos -23” 14 44" -
Tan -7” 0
x Tan -23” 14 44”
ta 2 11536 33”
2-07 4217 26.264
Cara pejet kalkulator I
20” 14 53” A41 #/- Sin : 7 00”
#/- Cos : 23” 14 44" #/- Cos - 7" Of
t/- Tan x 23” 14 44" #/- Tan) -
Shift Cos Shift ?.
Cara pejet kalkulator Il
Shift Cas (Sin (-) 20 14' 53” A41 : Cos (-/7” 00" : Cos
(-)23” 14 44” -
Tan (-)7” 00 x Tan (-)23”14 44)
C..
Awal waktu Shubuh
2 pkl. 12 4 (-07142m 26.264)
5 pkl. 04! 17”
33.74 4 Waktu Hakiki - Oi 19m 524
2 pkl. 03: 57: 41.74
3 pkl. 04:
00 WIB
6) IMSAK
Imsak - Shubuh WIB - Oi 10”
5 pkl. 04 : 00 - Oi 10m
5 pkl.
03: 50 WIB
7) TERBIT MATAHARI
h (tinggi Matahari) saat terbit/terbenam - - 1? 14' 53,41”
b.
(sudut waktu Matahari) saat terbit Matahari
Cos ts » Sin ha : Cos
d": Cos 6” - Tan dy" x Tan 6m
sSin-1” 14 5341” : Cos -7” 00 : Cos -23”
14 44" - Tan
-7 0 x Tan -23” 14 44”
to -.- 94 23 40.89”
s.-(0)6117m 34,734
Cara pejet kalkulator 1:
1214
53"A1 #/- Sin: 77 00 #/- Cos: 23? 14 44” #/- Cos - 7 004/-
Tan x 23” 14
44" #/- Tan) - Shift Cos Shift ".
Cara pejet kalkulator Il :
Shift Cos (Sin (-) 1” 14 53” A1 : Cos (-) 7 MY : Cos (-) 23” 14
44" -
Tan (-)7” 00 x Tan (-) 23”14 44”)
c, /'” Terbit
Matahari
2 pkl. 12 #(-06i 17m 34.734)
2 pkl. 05i42m 25.274
Waktu Hakiki - Oi 19” 524
s pkl.05:22:33.27
2 pkl. 05: 25
WIB
8) DLUHA
a. ho
(tinggi Matahari) saat Dluha 5 #4”? 30
b. /&L (sudut waktu Matahari)
saat Dluha
Cos to 5 Sin ha : Cos dp" : Cos 6” - Tan ds x Tan 6m
2 Sin 4” 30: Cos -7” 00 : Cos -23” 14 44” - Tan -7” 00" x
Tan -23?
14 44"
to 2-88” 05 31.94”
-.05152m 22134
Cara pejet
kalkulator I :
4 30” Sin: 7” 00 #/- Cos: 23” 14 44” #/-Cos- 7" OW
4/- Tan x 23”
14' 44” 4/- Tan) - Shift Cos Shift '.
Cara
pejet kalkulator Il :
Shift Cos (Sin 4” 30) : Cos (-)7” 00 : Cos
(-)23”14 44" - Tan (-)7” 00
x Tan (-) 23” 14 44”)
Awal waktu
Dluha
2 pkl, 12 4 (- 051 52m 22134)
- pkl. 06107 37.87 4 Waktu
Hakiki -0i19m 524
2 pkl. 05:47 :45.87
2 pkl. 05 : 50 WIB