Ilmu Balaghah
Nama kitab / buku: Balaghah
Penulis: DR. Hj. Rumadani Sagala, M.Ag
Bidang studi: Bahasa Arab, sastra
Arab, ma'ani, bayan, badi'
Penerbit: Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung 1437 H/ 2016
Daftar Isi
- Kata Pengantar
- Kata Sambutan Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Iain Raden Intan Lampung
- Bab I Pendahuluan
- Daftar Pustaka
- Bab II Tasybih
- A Pengertian dan RukunTasybih
- B Pembagian Tasybih
- Tasybih Ditinjau dari Musyabbah dan Musyabbah bih
- Tasybih Ditinjau dari Wajah Syibih
- Tasybih Ditinjau dari Adat Tasybih
- C Tujuan Tasybih
- D Contoh-contoh Tasybih dalam Al- Qur’an
- Bab III Hakikat Dan Majaz
- Bab IV Kinayah
- Bab V Ilmu Ma’ani
- Bab VI Ayat-Ayat Yang Berhubungan Dengan Ma’ani
- Bab VII Ilmu Badi’
- A Pengertian Ilmu Badi’
- B Pembagian dan Pembahasan Ilmu Badi’
- C Muhassinat Al-Lafzhiyah
- D Muhassinat Al-Ma’nawiyah
- Contoh-Contoh Muhasinat Al-Lafdziyah
- Contoh-Contoh Muhasinat Maknawiyah
- Latihan-Latihan Al-Bayan
- Daftar Pustaka
- Download Buku Balaghah oleh Dr. Rumadani Sagala
KATA PENGANTAR
Balagah merupakan cabang ilmu Bahasa Arab dalam bentuk sastra Arab. Belajar balagah harus didahului dengan belajar tata Bahasa dalam hal ini ilmu Nahwu atau sintaksis dan Ilmu Shorof atau Morfologi.
Ilmu Balaghah mengkaji makna-makna yang terkandung dalam Bahasa Arab tidak saja makna yang tersurat namun ada makna yang tersirat dalam bahasa tersebut.
Kajian Balagah secara garis besar terbagi pada tiga bagian, yaitu Bayan, Ma’ani dan Badi.
- Bayan mengkaji tentag Tasybih, Majaz dan Kinayah.
- Ma’ani mengkaji Kalam Khabari, Kalam Insyai, Ijaz, Ithnab, Musawah, Taqdim, Takhir, Qosor, Washol dan Fashol.
- Badi membahas tentang keindahan lafadz dan makna. Keindahan lafadz seperti Saja’, Iqtibas, dan Jinas. Keindahan makna seperti Tauriyah, Thibaq, Muqobalah, Husnu at-Ta’lil, Uslub Hakim dan lain-lain.
Kajian Ilmu Balaghah ini secara keseluruhan agar mahasiswa memahami ungkapan
bahasa yang indah sehingga belajar bahasa merupakan sesuatu yang menyenangkan.
Lebih jauh dari pada itu agar mahasiswa mampu memahami Al-qur’an dengan baik. Semoga buku ini dapat bermanfaat. Amiiin…
Bandarlampung, Juni 2016
Rumadani Sagala
KATA SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
Assalamu’alaikum wr. Wb
Perkembangan Ilmu dan tekologi dewasa ini menuntut adanya ketetapan konsepsi dan dapat diterapkannya dalam memecahkan masalah yang kita hadapi pada tiap bidang keilmuan.
Perguruan Tinggi yang mempunyai tugas utama meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang dibinanya, selayaknya memberikan bekal yang memadai untuk dapat mengembangkan dan mengamalkan ilmunya secara profesional dalam mendharmabaktikan diri sesuai minat dan keahlian.
Untuk itu kami sebagai pimpinan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung meyambut baik terbitnya buku Balaghah ini yang ditulis oleh Dr. Hj. Rumadani Sagala, M.Ag.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada penulis serta menganjurkan kepada mahasiswa agar membaca buku ini sebagai upaya memperluas wawasan.
Demikian, mudah-mudahan Allah Swt selalu melimpahkan rahmat dan kekuatan
kepada kita, sehingga kita dapat mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakannya.
Amiin.
Assalamu’alaikum wr. Wb
Bandarlampung, Juni 2016
Dekan,
Dr. H. Chairul Anwar,M.Pd
NIP.
195608101 198703 1001
BAB I PENDAHULUAN
Ilmu Bayan merupakan bagian dari ilmu Balaghoh yaitu yang mempelajari tentang cara atau metode pengungkapan bahasa yang indah dan ungkapan yang fasih sesuai dengan tempat dan keadaan lawan bicara. Sehingga seseorang sampai pada tujuan yang hendak dicapai.
Ilmu bayan dapat diungkapkan dengan tiga macam bentuk yaitu tasybih atau kata perbandingan, majaz atau kata yang digunakan dengan makna pragmatik atau atau bukan untuk makna hakiki, tetapi ada makna yang tersirat. Kinayah merupakan sindiran atau simbol menampilkan kata yang tidak fulgar, lebih mengedepankan makna yang emplisit.
Seseorang yang baligh atau sastrawan juga memiliki kalimat fasih, kalam fasih,
dan mutakalim fasih.
Belajar ilmu balaghoh baik melalui ilmu Bayan, ilmu
Ma’ani, mupun ilmu Badi’ tujuannya sama tidak lain adalah agar memahami bahasa
Al- Qur’an. Karena Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang memiliki makna dan
bahasa yang indah.oleh karena itu, perlu untuk memahami kaidah-kaidah bahasa
agar tidak salah dalam menafsirkan Al-Qur’an.
Karena dalam Al-qur’an ada makna hakiki, ada pula makna majazi dan banyak perumpamaan atau tasybih yang memiliki tujuan tertentu. Lafaz-lafaz yang indah juga dibahas dalam ilmu Badi’.
Kesesuaian dibahas dalam ilmu Ma’ani, dan ilmu Bayan. Yang dibahas dalam buku ini menyangkut Tasybih, Majaz dan Kinayah1.
A. Al- Fasohah (الفصاحة )
Pengertian Fashohah menurut bahasa ialah terang jelas: الظهور و البياف
. Dalam Bahasa Arab terdapat kata-kata افصح
الصبي فى منطقو artinya sama
dengan kata-kata باف فظهر كلامو (jelas ucapan anak kecil itu), jadi kata ظهر
sama dengan باف .
Contoh dalam Firman Allah SWT dalam surat Al-Qashash ayat 34:
وَاَخِيْ هٰرُوْنُ هُوَ اَفْصَحُ مِنِّيْ لِسَانًا
Dan saudaraku Harun Dia lebih fasih lidahnya daripadaku...(QS: Al-Qashash:34)
Artinya sama dengan: أبنٌ منى قولا Sedangkan Menurut Istilah adalah:
Fashahah
itu berbeda ta’rifnya sesuai dengan yang mensifatinya. Fashahah terbagi
menjadi tiga bagian:
1. Kalimat Fashihah (الكلمة الفصيحة)
Adapun yang dimaksud dengan kalimah fashihah yaitu apabila terhindar dari
hal-hal berikut ini:
a. تنافر ابغروؼ sukar diucapkan.
وصف فى الكلمة ينسأمنو ثقلها على اللساف و
تعسر النطق بها.
Yaitu sifat yang terdapat pada kata yang berat pada lidah
dan sukar untuk dituturkan.
Contoh: perkataan orang Arab ketika ditanya
tentang untanya, dia berkata:
تركتها ترعى ابؽعجع
( (aku
meninggalkannya/membiarkannya memakan rumput
Perkataan Imril Qois:
غدائره
مستشزرات إلى العلا.
(sanggulnya dipital keatas)
Tanafur kata-katanya
disebabkan oleh makhrojnya berdekatan. Contoh kata yang fashih:
ابؼدرسة.
˛ العلم ˛ القراف
b. بـالفة الوضع menyalahi peraturan sharf.
بـالفة الوضع ىي أف تكوف الكلمة
بـالفة بؼاثبت عن الوضع سواء
أكانت بـالفة للقياس الصرؼ فى اولا.
Kalimat
yang menyalahi qa’idah yang telah ditetapkan
oleh Ulama’ sharf sebagai
contoh perkataan, Mutanabbi memuji Syaifuddaulah.
فإف يك بعض الناس سيفا
لدولة ففى الناس بوقات بؽا و طبوؿ.
Lafadz بوقات tidak fashih karena
,menyalahi qiyas sharf, seharusnya بواقا jamak taksir dari بوؽ bukan jamak
mu’annassalim بوقات .
c. الغرابة sukar dimengerti.
ىي أف تكوف الكلمة وحشية أي غنً ظاىرة
ابؼعنى.
Adalah Kalimat yang sukar dimengerti artinya Contoh perkataan Isa
Ibn Amar Annahwi:
ما لكم تكأكأتم على كتكأكئكم على ذى جنة افرنقعوا.
تكأكأتم
معناه اجتمعتم و أما افرنقعوا معناه انصرفوا.
“Mengapa kalian berkumpul
kepadaku seperti menonton orang gila, pergilah kamu”.
Kedua macam kata
ini dinamakan ghorobah karena sulit dimengerti, kalimat fashih adalah kalimat
yang terhindar dari ghorobah.
التمرين
۱۰ بنٌ معنى الفصاحة فى الكلمة,
ثم بنٌ معنى الغرابة!
۱۰ بنٌ العيوب التى اخلت بفصاحة الكلمة!
إنى بنى
للئا زىدت # مالى فى صدورىم من موددة.
2. Kalam Fashih (الكلام الفصيح)
Kalam Fasih ialah kalam yang terhindar dari tiga hal seperti:
a.
Kata-kata Sulit )تنافر الكلمة(
b. Menyalahi Ilmu Nahwu )ضعف التأليف(
c.
Sulit Memahami Artinya ) )تعقيد
1) Tanafurul Kalimat.
ىو ضعف فى الكلمات بؾتمعة يوحب ثقلها على اللساف و
عسر النطق
بها.
Yaitu: Sifat yang berkumpul pada Kalimat yang
membuatkalimat itu berat pada lidah dan sukar untuk mengucapkannya.
Contoh:
و قبر حرب بدكاف قفر # و ليس قرب قبر حرب قبر
“Kuburan
Harb pada tempat yang sunyi, dekat kuburan harb tidak ada satu kuburanpun”.
Kalau
pada sya’ir ini sukar diucapkan, karena kata-kata qubro qobri harbin dan qobru
berkumpul dalam satu kalimat dan kalimat ini dinamakan tanaafur syadiid
)تنافر
شديد( sedangkan contoh dari tanaafur khofiif ) تنافر خفيف(
كريم
متى أمدحو أمذحو و الورى # معى و إذا مابؼتو وحدى.
Apabila lidahku terus
memuji orang mulia, maka orang banyakpun turut memujinya bersamaku. Tetapi
bila aku
mencela, maka mencelanya seorang diri. Kalau amduhu-amduhu tidak
fasih sebab dia sukar untuk diucapkan.
2) Dhu’futta’lif. ) )ضعف التأليف
ىو أف يكوف الكلا فى تركيبو فخالفا
للمشهور من قواننٌ النحو التى
اعتمدىا بصهور النجاة.
Kalau yang
susunannya menyalahi undang-undang Nahwu, Contoh:
قوؿ حشاف بن ثابت يرثى
مطعم بن عدى
ولو أف بؾدا أخلد الدىر واحدا # من الناس ابقى بؾده الدىر
مطعما.
“Seandainya
kemuliaan itu dapat membuat orang kekal di dunia, maka mut’imlah yang lebih
pantas kekal di dunia, karena dia punya sifat kemuliaan yang tidak dimiliki
oleh orang lain”.
Dhomier yang ada بؾده kembali kepada مطعما yang
seharusnya مطعما didahulukan daripada dhomier yang ada
pada بؾده hal
seperti contoh diatas , menyalahi peraturan. Setiap yang menyalahi ilmu nahwu
berarti tidak fasih.
3) At-Ta’qid )التعقيد( sulit untuk dimengerti artinya.
Ta’qid ini
terbagi atas dua bagian:
۰. التعقيد اللفظي
۰. التعقيد ابؼعنى
۰.
التعقيد اللفظى : أف يكوف الكلا غنً ظاىرة الدلالة على ابؼعنى
ابؼراد بخلاؿ
واقع فى نظمو و تركيبو بحيث لا يكوف الألفاظ على وفتى
تركيب ابؼعانى بسبب
تقديم أو تأخنً أو فصل أو حذؼ.
“Bahwa kalam itu tidak jelas makna yang
dimaksud karena cacat yang terdapat pada aturan dan susunan dimana susunan
lafadz tidak sesuai dengan makna sebab mendahulukan yang seharusnya
dibelakangkan, dan sebaliknya, ada jarak atau membuang”.Contoh Ta’qid
Lafdzi:
فأصبحت بعد خط بهجتها # كأف قفرا رسومها قلما.
Susunan kalam
ini tidak fasih karena tidak mengandung arti yang dimaksud, sebab mendahulukan
apa yang seharusnya diakhirkan, adapun susunan yang benar:
فأصبحت بعد
بهجتها قفرا # كأف قلما خط رسومها.
“Kampung itu jadi tandus setelah masa
subur danindah # seolah-olah pena yang telah menuliskan gambarnya”.
التعقيد
ابؼعنوى: أف يكوف الكلا خفي الدلالة على ابؼراد بخلل واقع
فى انتقاؿ الذىن
من ابؼعنى الاوؿ ابؼفهو من اللفظ لغة الى ابؼعنى
الثانى ابؼقصود.
Kalam
yang sulit dimengerti artinya karena cacat yang terdapat pada perpindahan
ma’na yang pertama yang telah dipahami dari segi lafadz, kepada ma’na yang
kedua yang dikehendaki.
Contoh:
نشر ابؼلك السنتو فى ابؼدينة .
(
(raja menyebarkan lidahnya di kota. Seharusnya:
نشر ابؼلك عيونو فى
ابؼدينة.
Karena yang dimaksud adalah mata-matanya.
Kesimpulan:
Kalam
yang fasih adalah kalam yang terhindar dari aib yang merusaknya kefasihan
kalam (tidak tanafurul kalimat, tidak dhu’futta’lif, dan tidak ta’qid).
3. Mutakallim Fashih (المتكلم الفصيح)
ىي عبارة عن ابؼلكة التى يقدر بها صاحبها على التعبنً عن ابؼقصود
بكلا
فصيح فى أي عرض كاف.
Yaitu bakat yang dimiliki oleh mutakallimiin untuk
mengungkapkan maksud dengan kalam yang fasih dalam bentuk apa saja.
التمرين
۰.
بنٌ معنى الفصاحة فى الكلا مع بياف الفرؽ بنٌ التنافر فى الكلمة.
۰. بنٌ
العيوب التى اخلت بفصاحة الكلا فيما يأتى:
جفجت و ىم لا يجغخوف بها بهم #
نسيم على
ابغسب الاغر دلائل.
۳. عرؼ فصاحة ابؼتكلم.!
الفصاحة
ابؼتكلم
الفصيح
ابؼلكة ابؼتكلم
التكلم الفصيح
الكلمة الفصيح
تنافرابغروؼ
بـالفة
قانوف ابػو
تعقيد
بـالفة الوضع
اقدار على التعبنً
الكلا
الفصيح
B. Balaghoh (البلاغة)
Pengertian Balaghoh.
البلاغة فى مفهومها اللغوى انتهاء الشيئ إلى غايتو
ابؼطلوبة.
و أما البلاغة اصطلاحا: تكوف وصفا للكلا و ابؼتكلم و الكلا
البليغ
ىو الوضع ابؼعنى. الفصيح العبارة. ابؼلائم للموضع الذى يطلق
فيو و الأشخاص
الذين يخاطبوف.
و بلاغة ابؼتكلم ىي: ملكة فى النفس يقتدر صاحبها بها على
تأليف
كلا بليغ مطابق بؼقتضى ابغاؿ مع فصاحتو فى أي معنى قصده.
Pengertian
Balaghah menurut Bahasa adalah sampainya sesorang kepada tujuan yang hendak
dicapainya .
Balaghah menurut Istilah ada dua macam:
1. Balaghah
Kalam.
2. Balaghah Mutakallim.
Balaghah kalam artinya ma’nanya
jelas, ungkapannya fasih, sesuai tempat dan keadaan orang yang diajak bicara.
Contoh:
Berbicara dengan orang yang cerdik singkat, tidak perlu
penjelasan dan uraian.
Berbicara dengan anak-anak tidak memakai kalimat
yang sukar.
Mutakallim Balig yaitu bakat yang dimliki seseorang dan ia
mampu menyusun kalam baliq sesuai dengan tuntutan keadaan , fasih menggunakan
ma’na apa saja yang terlintas dalam pikirannya dan yang tergerak dalam
dadanya.
Mutakallim juga mampu menggunakan kata-kata dalam segala bentuk, seperti
memuji, meratap, mencela, bergembira, dan lain sebagainya sesuai dengan
situasi.
Untuk menupuk bakat ini harus membiasakan penggunaan bahasa arab
yang fasih dan benar serta menghafal kata-kata yang dianggap sulit.
Adapun perbedaan fasohah dengan Balaghoh adalah Fashohah hanya terbatas
kepada lafadz, sedangkan Balaghah mencakup Lafadz dan makna.
التمرين
۰.
اذكر معنى البلاغة فى اللغة و معناىا فى اصطلاح علماء البلاغة!
۰. ايت مثالا
من تنافر الكلمات و بـالفة قانوف النحو. 2
C. Ilmu Bayan (علم البيان )
Pengertian Ilmu Bayan: )تعريف علم البياف(
a. Menurut Bahasa adalah: )معناه فى اللغة الكشف و
الايضاح
b. Menurut Istilah adalah: )اصطلاحا(
علم يعرؼ بو ايراد ابؼعنى الواحد فى
تركيب متفاوتة فى وضوح الدلالة
عليو.
Ilmu untuk mengetahui menyusun suatu pengertian dengan redaksi yang
berbeda-beda dalam menjelaskan tujuan yang akan disampaikan.
Ilmu Bayan
ini membahas suatau uraian kalimat dengan redaksi yang berbeda-beda dalam
menjelaskan tujuan yang akan disampaikan. Contoh:
Kalimat ابعواد bisa dibuat dengan tasbyih بؿمد كالبحر فى
الامداد Muhammad
disamakan dengan lautan karena sama-sama pemberi dan pemurah.
استعادة
رأيت بحرا على فرس يداعب اقرانو.
Muhammad disamakan dengan lautan karena
sama Pemurah, Karena kalau ma’na yang sebenarnya tidak mungkin lautan bersenda
gurau diatas kuda dengan kawan kawannya.
كناية: بؿمد كثنً الرماد
Muhammad banyak abu dapurnya, menunjukkan banyak membakar kayu yang biasanya banyak menunjukkan banyak masak dan banyak orang yang makan. Dalam hal ini menunjukkan Muhammad pemurah.
Ketiga contoh diatas menunjukkan suatu pengertian dengan redaksi yang berbeda-beda. Susunan kalimat yang pertama lebih jelas dari yang kedua dan yang kedua lebih jelas dari yang ketiga, dengan kata lain ilmu bayan membahas tentang:
1. Tasybih.
2. Majaz.
3. Kinayah.3
Catatan kaki
1 Hipni Bek Nasif, Qawaid Al-Lughah Ar-Rabiah, hal.102
2. Ahmad Hasyimi, Jawahir Al-balaghah, 1960. hal. 244 cet. 12
3 Ibid, Ahmad Hasyimi, hal.245
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hasyimi, Ahmad, 1988, Jawahir Al-Balaghah, Beirut, Darul Fikri
Al-Jarimi,
Ali dan Mustofa Amin, 1957, Al-Balaghah Al-Wadhihah, Mesir, Darul Ma’arif
Al-Maroghi,
Ahmad Musthofa, Ulum Al-Balaghah, Al-Maktabah Al-Mahmudiah At-Tijariyah.
D.
Hidayat, 2002, Al-Jami’ Wa As-Syawahid min Kalam Al-Badi’, Semarang, Toha
Putra dan Yayasan Bina Masyarakat Qur’ani. Jakarta.
Husaini, Abd. Qodr,
1984. Fanmul balaghah, Mesir, Alimul Kutub.
Idris, Mrdjoko. 2014. Ilmu
Badi’ Kajian Kenidahan Bahasa, Yogyakarta, Karya Media.
Izzan, Ahmad
Uslubi,2012. Kaidah-Kaidah Ilmu Balaghah , Bandung, Tafakkur.
Muhsin,
Wahab dan Fuad Wahab. 1982, Pokok-pokok Ilmu Balaghah, Bandung, Angkasa.
Syatibi,
Ahmad. 2013. Balaghah II (Ilmu Ma’ani) Pengantar Memahami Makna Al Jaman,
Jakarta, Terjemah center Fak. Adab UIN Jakarta.
Sagala, Rumadani, 2014.
Ilmu Bayan, Lampung. Fakta Press
Wahyuni, Yuyunn 2007. Menguasai
Balaghah, cara cerdas berbahasa, Yogyakarta, NU ME ID.
DOWNLOAD BUKU (PDF)