Kewajiban Wanita pada Allah
Nama kitab: Terjemah Al-Akhlaq lil Banat Juz 1, Akhlak lil Banat Jilid 1
Judul asal dalam teks Arab: الأﺧﻼﻕ ﻟﻠﺒﻨات الجزء الأول لطلاب المدارس الإسلامية بإندونيسيا
Makna: Pelajaran Budi Pekerti Islam untuk Anak Perempuan Bagian 1
Penulis: Umar bin Ahmad Baraja
Bidang studi: Etika budi pekerti Islam, akhlak mulia, adab perilaku sopan santun
Penerjemah:
Daftar Isi
- Nikmat-Nikmat Allah SWT
- Apa kewajibanmu kepada Tuhanmu?
- Anak perempuan yang shalihah
- Apa kewajibanmu kepada nabimu?
- Sekelumit akhlak dan nasihat-nasihat nabi Muhammad SAW
- Sekelumit akhlak dan nasihat-nasihat nabi Muhammad SAW
- Tata Krama Anak Perempuan Di Dalam Rumah
- Aisyah Perempuan Yang Memiliki Tata Krama
- Zainab Dan Segala Aktifitas-Aktifitas Rumah
- Ibumu Yang Penyayang
- Kasih Sayang Ibu
- Kecintaan Anak Perempuan Kepada Ibunya
- Ayahmu Yang Penyayang
- Kasih Sayang Ayah
- Apa Kewajibanmu (Anak Perempuan) Kepada Kedua Orang Tuamu?
- Tata Krama Anak Perempuan Terhadap Saudara-Saudara Perempuan Dan Saudara-Saudara Laki-lakinya
- Dua Saudara Perempuan Yang Saling Mencintai
- Tata Krama Seorang Perempuan Kepada Kerabat-kerabatnya
- Lubna Dan Kerabatnya, Laila
- Tata Krama Anak Perempuan Kepada Pelayannya
- Halimah, Zubaidah, Dan Seorang Pelayan, Muti’ah
- Kembali ke: Terjemah Akhlaq lil Banat Juz 1
5- Nikmat-Nikmat Allah SWT
Wahai engkau perempuan yang mulia: dulu engkau belum ada di dunia
ini, kemudian Tuhanmu menciptakanmu dan mempercantik wujudmu dengan
memberikanmu dua pasang mata yang engkau gunakan untuk melihat segala sesuatu,
memberikanmu dua pasang telinga yang engkau gunakan untuk mendengarkan
berbagai suara, memberikanmu lisan yang engkau gunakan untuk berbicara,
memberikanmu dua pasang tangan yang engkau gunakan di setiap kesibukanmu,
memberikan dua pasang kaki yang engkau gunakan untuk berjalan mencari sesuatu
yang bermanfaat untukmu dan sekaligus engkau gunakan untuk berjalan menjauhi
segala sesuatu yang membahayakanmu.
Allah ta’ala berfirman: (Dialah
Allah yang telah mengeluarkan kalian dari dalam rahim ibu-ibu kalian, kalian
tidak tahu segala sesuatu, dan Allah menjadikan untuk kalian pendengaran,
penglihatan dan hati agar kalian bersyukur)
Kemudian Tuhanmu tidak
menciptakanmu seperti hewan yang tidak berakal, akan tetapi justru Tuhanmulah
yang memberikanmu akal yang digunakan untuk membedakan antara yang baik dan
buruk, antara yang bagus dan jelek, dan Dialah Tuhanmu yang telah menyelipkan
belas kasih dan sayang di dalam hati ayah dan ibumu, sehingga mereka berdua
mendidikmu dengan pendidikan yang baik. Dialah Tuhan yang telah memberikanmu
segala nikmat seperti: nikmat sehat dan afiyat, nikmat makan dan minum, serta
nikmat tidur dan istirahat.
6- Apa kewajibanmu kepada Tuhanmu?
Engkau telah mengetahui bagaimana Allah telah menganugerahkanmu
dengan nikmat-nikmatnya yang besar, maka dari itu engkau wajib mensyukuri
nikmat-nikmat tersebut, yaitu dengan menyembah dan mengagungkanNya, memenuhi
segala sesuatu yang telah diperintahkan kepadamu, meninggalkan segala sesuatu
yang telah dilarangkan kepadamu, mencintaiNya lebih besar dibandingkan
kecintaanmu kepada ayah dan ibumu, dan mencintaiNya lebih besar dibandingkan
kecintaanmu kepada dirimu sendiri, meminta segala sesuatu yang baik kepadaNya,
berdoa selalu agar diberikan petunjuk ke jalan kebaikan dan keselamatan, serta
berdoa agar menjadikanmu bagian dari perempuan-perempuan yang baik, berbahagia
di dunia dan di akhirat.
Jika engkau bersyukur kepada Tuhanmu,
memenuhi segala perintahnya, maka Allah SWT akan mencintaimu dan menjadikan
seluruh umat manusia mencintaimu, menjagamu dari segala bala dan penderitaan,
serta memberikanmu segala sesuatu yang engkau inginkan dan menambahkan
kenikmatan-kenikmatanNya kepadamu, sebagaimana yang telah Allah firmankan di
dalam Al –Qur’an:
(jika kalian bersyukur, maka aku akan menambahkan
nikmat-nikmatku kepada kalian)
Engkau juga harus mencintai para
malaikat, rasul dan nabiNya serta mencintai hamba-hambaNya yang shalih, karena
Allah SWT mencintai mereka.
7- Anak perempuan yang shalihah
Khadijah adalah anak perempuan yang shalihah: ayahnya, ibunya,
dan seluruh guru-gurunya mencintainya, seluruh sahabatnyapun mencintainya, dan
tidak luput setiap perempuan berharap akan memiliki anak perempuan seperti
Khadijah. Salah satu dari kebiasaannya ketika ia hendak tidur adalah: menyebut
nama Tuhannya, bersyukur kepadaNya agar ia dijaga sepanjang harinya dari
segala bala dan penderitaan dengan berkata: Dengan menyebut namaMu Tuhan, aku
hidup dan aku mati. Ketika Khadijah terbangun dari tidurnya, ia juga menyebut
nama Tuhannya, bersyukur atas segala kenikmatan tidur yang mengistirahatkannya
dari segala keletihannya, serta mengembalikan kepadanya rasa semangat seraya
berkata: Segala puji bagi Allah, dzat yang telah menghidupkan kita setelah
mewafatkan kita, dan kepadaNya lah kita dibangkitkan.
Jika Khadijah
hendak makan, ia berdoa terlebih dahulu: Dengan menyebut nama Allah dzat yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Dan ketika selesai makan, ia bersyukur
kepada Allah atas nikmat makan, karena ia tahu bahwa Allah lah yang telah
menjadikan untuknya makanan yang ia makan dengan berkata: segala puji bagi
Allah dzat yang telah memberiku makanan ini dan memberikan rizqi tanpa adanya
daya dan upaya dariku.
Khadijah juga tidak melalaikan untuk
melakukan sholat 5 waktu secara berjama’ah di setiap waktu-waktunya, berpuasa
di bulan Ramadhan, membaca al-Qur’an. Ia juga takut untuk melakukan perbuatan
jelek, baik ketika ia sedang sendirian ataupun di depan orang-orang karena ia
tahu bahwa Allah akan selalu melihatna di setiap tempat.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa Allah ridha dengan Khadijah dan Allah akan
memasukkannya ke dalam surge karena Khadijah merupakan perempuan yang
shalihah.
8- Apa kewajibanmu kepada nabimu?
Ketahuilah wahai anak perempuan sebagaimana engkau diwajibkan
untuk mengagungkan Tuhanmu, Allah SWT, maka diwajibkan juga kepadamu untuk
mengagungkan nabi Muhammad SAW dan keluarganya, mengisi hatimu dengan
kecintaan kepadanya, sehingga kecintaanmu kepadanya jauh lebih besar
dibandingkan dengan kecintaanmu kepada kedua orang tuamu dan dirimu sendiri.
Hal demikian karena nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan agama Islam
kepada kita dan karena beliaulah kita mengetahui Tuhan kita, membedakan kita
antara halal dan haram. Disebutkan dalam hadits: “tidaklah salah satu diantara
kalian beriman sehingga aku jauh lebih dicintai dibandingkan dengan anaknya,
kedua orang tuanya, dan orang-orang seluruhnya”.
Sesungguhnya
tanda-tanda kecintaanmu kepada Tuhanmu adalah: engkau mencintai nabimu dan
mengikutinya seperti halnya firman Allah ta’ala: (katakanlah jika kalian
mencintai Allah, ikutilah aku, maka Allah akan mencintai kalian). Perbaikilah
dirimu dengan segala nasihatnya, semua nasihatnya sangat berharga. Setiap
orang yang mengikuti nasihatnya akan ditunjukkan ke jalan kebaikan dan
dijauhkan dari kejahatan, serta dapat menghantarkan kepada kebahagiaan.
Teladanilah akhlak nabi, karena semua akhlaknya sangat baik bahkan Allah
ta’ala telah memuji nabi Muhammad dengan firmanNya: (Dan sesungguhnya engkau
benar-benar berbudi pekerti yang luhur). Bahkan disebutkan dalam hadits:
“Tuhanku telah mendidikku, maka ia telah memperbaiki pendidikanku”.
9- Sekelumit akhlak dan nasihat-nasihat nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah insan yang paling baik akhlaknya. Beliau
sangat rendah hati dan qana’ah dengan apa yang dimilikinya, tidak pernah
meminta sesuatu kepada orang lain, tidak pernah iri dengan apa yang dimiliki
oleh orang lain, beliau bersabda: “Qana’ah adalah harta benda yang tidak akan
pernah lenyap dan peti harta yang tidak akan pernah habis”. Dan disebutkan
dalam hadits yang lain: “jangan pernah meminta-minta sesuatu kepada orang
lain”.
Nabi Muhammad SAW juga insan yang sangat murah hati, beliau
tidak pernah marah, tidak pernah mencaci seseorang. Beliau bersabda: “sifat
pemarah dapat merusak tatanan keimanan, seperti halnya cuka dapat merusak
madu”. Beliau juga penyabar atas segala musibah dan penderitaan, memaafkan
setiap orang yang menyakitinya, bahkan sampai mendoakan orang tersebut. Beliau
bersabda: “Sifat pemaaf akan menambah kemuliaan seorang hamba, saling
memaafkanlah kalian semua, maka Allah SWT akan memuliakan kalian”. Beliau juga
sangat rendah hati (tawadhu) dengan anak kecil dan orang tua, ketika seseorang
memanggilnya, beliau langsung menjawab: “Labbaika (Aku datang memenuhi
panggilanmu)”. Dan disebutkan di dalam hadits: “Sifat tawadhu akan menambah
kehormatan seorang hamba, saling tawadhu lah kalian, maka Allah SWT akan
menyayangi kalian”.
Nabi Muhammad adalah insan yang jujur dan dapat
dipercaya, beliau sangat melarang perilaku pembohongan, penghianatan, dan
melanggar janji. Beliau bersabda: “Tanda-tanda orang munafik ada 3, yaitu:
jika berbicara ia berdusta, jika berjanji, ia melanggar, dan jika dipercayai,
ia menghianati”. Nabi Muhammad adalah sosok yang besar rasa belas kasih dan
sayang: beliau tidak pernah menyakiti manusia ataupun hewan, menyayangi para
fakir dan miskin, bersedekah banyak kepada mereka, selalu memenuhi panggilan
mereka, suka makan bersama mereka, selalu menjenguk sebagian dari mereka yang
sedang sakit, tidak pernah menolak seseorang yang meminta sesuatu kepadanya,
dan jika beliau tidak mempunyai sesuatu, beliau akan berjanji untuk
memberikannya di waktu yang lain, beliau bersabda: “Orang-orang yang
menyayangi, maka akan di sayang Ar Rahman (Allah SWT)”.
Nabi
Muhammad sangat menyayangi seorang pelayan, tidak pernah membentaknya, bahkan
memerintahkan kita untuk memaafkan pelayan jika melakukan kesalahan, beliau
juga memerintahkan kita untuk menyayangi anak kecil, bahkan ketika beliau
sedang menunaikan shalat dan kemudian mendengar suara tangisan seorang bayi,
maka beliau langsung mempercepat shalatnya. Diceritakan pada suatu hari,
Sayyidina Hasan RA – ketika masih kecil – mendatangi Nabi Muhammad SAW dan
beliau dalam keadaan sedang menunaikan shalat. Kemudian, Sayyidina Hasan
menaiki punggung Nabi Muhammad SAW padahal beliau dalam keadaan sedang sujud.
Karena hal demikian, beliau memanjangkan sujudnya sebagai bentuk belas kasihan
kepada Hasan RA sampai ia turun dari punggung beliau. Dalam hadits disebutkan:
“Bukanlah bagian dari kami, seseorang yang tidak menyayangi anak-anak kecil
diantara kita, dan tidak menghormati orang tua diantara kita”.
10- Sekelumit akhlak dan nasihat-nasihat nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW juga selalu memperbaiki interaksi dengan para
sahabatnya: selalu tersenyum di hadapan mereka dan selalu menjadi penengah
diantara mereka, selalu memulai uluk salam dan berjabat tangan, lebih
mengutamakan mereka di atas dirinya sendiri, sehingga mereka lebih
mencintainya dibandingkan dengan kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri
dan anak-anak mereka. Nabi Muhammad SAW juga merupakan pribadi yang sangat
menghormati tetangga, selalu memerintahkan untuk berbuat kebajikan kepada
mereka. Beliau bersabda kepada salah satu sahabatnya: “Jika engkau memasak
kuah, maka perbanyaklah airnya dan berikanlah kepada tetanggamu”. Beliau juga
suka menjamu seorang tamu, beliau bersabda: “Siapa orangnya yang beriman
kepada Allah SWT dan hari akhir, maka muliakanlah seorang tamu”. Beliau juga
memperbaikai hubunganya kepada seluruh keluarganya. Beliau bersabda: “Siapa
orangnya yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka sambunglah tali
silaturahim”.
Nabi Muhammad SAW pernah meengenang janji
persahabatan di masa lalu setelah wafatnya Sayyidah Khadijah RA: jika beliau
menyembelih seekor domba, maka beliau akan membagikan dagingnya kepada para
kerabat Khadijah. Disebutkan dalam hadits: “menepati janji merupakan bagian
dari iman”. Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang suka mengatur segala
aktifitasnya kemudian menuntaskannya, beliau bersabda: “sesungguhnya Allah
telah menuliskan kebaikan atas segala sesuatu”. Beliau juga merupakan sosok
yang suka dengan kebersihan dalam beberapa hal, seperti: makanannya,
pakaiannya, dan tempat tinggalnya. Beliau juga memerintahkan untuk selalu
bebersih sebagaimana yang disabdakan dalam hadits: “kebersihan merupakan
bagian dari iman”.
Apabila nabi Muhammad SAW sedang berjalan kaki,
beliau tidak pernah menoleh ke kanan dan ke kiri, apabila makan tidak sampai
kenyang. Beliau bersabda: sesungguhnya orang yang paling banyak kenyangnya di
dunia, mereka adalah orang yang paling lama merasa kelaparan di hari kiamat”.
Jika nabi sedang berbicara, maka beliau hanya berbicara sesuai kebutuhan.
Disebutkan di dalam hadits: “siapa yang mau berdiam, ia akan selamat”. Nabi
Muhammad SAW juga merupakan sosok yang selalu menjaga waktu-waktunya, kemudian
menggunakan seluruh waktunya untuk taat kepada Tuhannya. Beliau bersabda:
“renungilah 5 perkara sebelum 5 perkara: “hidupmu sebelum matimu”, kesehatanmu
sebelum penyakitmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, masa mudamu sebelum
masa tuamu, kekayaanmu sebelum kefakiranmu”.
11- Tata Krama Anak Perempuan Di Dalam Rumah
Seorang anak perempuan harus memperhatikan tata krama di dalam
rumahnya: menhormati kedua orang tuanya, menghormati saudara laki-laki dan
saudara perempuannya serta menghormati setiap orang yang ada di dalam rumah,
tidak melakukan perbuatan yang memicu kemarahan salah satu diantara mereka,
tidak melawan saudara perempuannya yang lebih tua, tidak berkelahi dengan
saudara perempuannya yang lebih muda, tidak mengambil boneka permainan
miliknya tanpa izin, serta tidaj menyakiti pelayannya.
Seorang anak
perempuan juga harus bermain sesuai aturan: tidak berteriak-teriak atau
bergerak dengan gerakan yang tidak sesuai dengannya, terlebih jika salah satu
orang yang ada di rumah sedang tertidur ataupun sakit. Seorang anak perempuan
juga tidak bermain dengan sesuatu yang membahayakan, seperti: debu, api, dan
kotoran. Apabila ia memiliki boneka, kemudian saudara perempuannya yang kecil
meminta boneka tersebut, ia segera memberikan boneka tersebut kepadanya dengan
senang hati dan tidak melarangnya agar tidak menyebabkan tangisan yang membuat
ibunya marah.
Seorang anak perempuan juga harus memperhatikan
kebersihan dan ketertiban rumahnya, yaitu dengan mentapu kamar rumah, tidak
meludah dan membuang riak diatasnya, tidak mengotori pintu-pintu dan
tembok-tembok, selalu menjaga perlengkapan rumah dengan tidak memecahkan
wadah-wadah, kaca-kaca jendela dan pintu, selalu merapikan tempat tidurnya,
membersihkan ranjangnya terkhusus jika ia ingin tidur atau bangun dari
tidurnya.
Seorang anak perempuan juga harus memperhatikan segala
pepohonan yang ada di rumahnya: menyiraminya pada waktunya, tidak mengubah
sesuatu dari pohon tersebut serta bersikap lemah lembut terhadap segala jenis
hewan yang ada di pohon, yaitu dengan tidak lupa memberinya makan dan minum,
berhati-hati untuk tidak menyiksa dan menyakitinya. Disebutkan dalam hadits:
“seorang perempuan masuk neraka karena kucing, karena sebab seekor kucing”.
12- Aisyah Perempuan Yang Memiliki Tata Krama
Aisyah di dalam rumah merupakan contoh dalam tata krama dan
ketertiban: Aisyah mandi setiap pagi dan sore secara mandiri tanpa perintah
dari seorangpun, ia juga tidak berlama-lama di dalam kolam karena ia tahu
bahwa berlama-lama di dalam kolam sangat bertentangan dengan adab atau tata
krama serta dapat membahayakan kesehatan. Ia juga sangat memperhatikan
kebersihan pakaian-pakaian dan kitab-kitabnya dan meletakkannya secara teratur
di tempat khusus, ia juga tidak membuang riak pada bajunya atau bahkan
ditembok, melainkan ia membuangnya di sapu tangan. Aisyah juga sangat
memperhatikan untuk menyisir rambutnya, akan tetapi ia juga tidak lama-lama
berdiri di hadapan kaca.
Aisyah selalu beranjak tidur lebih awal
dan bangun dari tidur di pagi hari, kemudian ia mandi dengan menggunakan
sabun, berwudhu dan menunaikan shalat subuh berjama’ah dengan
keluarganya, kemudian bersalaman denga kedua orang tuanya, saudara lakai-laki
dan perempuanya, kemudian mengulas materi pelajarannya. Setelah itu, Aisyah
beranjak sarapan dan bersiap untuk berangkat ke sekolahnya.
Salah
satu dari tata karamanya yang lain adalah Aisyah selalu berjabat tangan dengan
keluarganya setiap sore dan tidak memasuki kamar salah satu keluarganya tanpa
izin, ia tidak suka duduk dan bersenda gurau dengan para pelayannya dan ia
juga tidak suka untuk bercerita tantang apa yang terjadi di dalam rumahnya
kepada orang lain, ia tidak pernah meninggalkan shalat atau mengakhirkan waktu
shalat dan selalu mendengarkan segala nasihat-nasihat ayah dan ibunya.
Oleh
karena hal itu, Aisyah mendapatkan keridhaan kedua orang tua dan seluruh
keluarganya dan Aisyah hidup bersama mereka dengan bahagia dan gembira.
13- Zainab Dan Segala Aktifitas-Aktifitas Rumah
Zainab adalah anak perempuan yang cerdas. Sejak masa kecilnya,
Zainab selalu menyukai pekerjaan dan membeci kemalasan, selalu membantu ibunya
di setiap kesibukan rumah. Apabila ibunya memasak makanan atau membuat roti
atau mencuci pakaian atau sibuk dengan jahitan, Zainab selalu mendekatinya dan
memperhatikannya agar dapat mengikutinya atau mencontohnya dan apabila sang
ibu memerintahkan untuk suatu urusan, Zainab selalu memenuhi panggilan ibunya
dengan sesegera mungkin, bahkan terkadang ibunya memerintahkan Zainab untuk
membeli kebutuhan-kebutuhan rumah dan menasihatinya untuk bersilaturahim ke
rumah tetangga dan karib-kerabantnya. Zainab tidak pernah menolak perintah
ibunya, sehingga ia memperoleh ridha dari ibunya.
Seperti inilah
Zianab tidak membutuhkan waktu yang lama untuk ia menjadi perempuan yang
pandai dalam segala aktifitas-aktifitas rumah, iapun mengambil alih kedudukan
ibunya, sedang ibunya beristirahat dari segala kesibukan, maka jadilah engkau
seperti anak perempuan yang sangat membanggakan ini.
14- Ibumu Yang Penyayang
Ketahuilah wahai pemudi bahwa: ibumu sudah banyak merasa lelah
dalam mendidikmu dari masa kecilmu hingga pada saat engkau beranjak dewasa.
Dalam kelelahannya tersebut, ibumu selalu sabar terhadapmu dan sangat bahagia
dengamu, ibumu tidak pernah mencintai seseorang melebihi kecintaannya
kepadamu, ibumu juga berharap engkau akan menjadi perempuan yang paling baik.
Ia telah mengandungmu di dalam perutnya selama 9 bulan, kemudian menyusuimu,
memperhatikan kebersihan badan dan pakaianmu, selalu mempersiapkan tempat
tidurmu yang bersih agar engkau dapat tertidur dengan lelap, kemudian ia
mengajarkanmu untuk berjalan dan berbicara. Betapa besar kebahagiaan sang ibu
ketika engkau mulai dapat berjalan dan berbicara.
Ibumu selalu
memperhatikanmu setiap waktu: setiap pagi ibu selalu membangunkanmu dari
tidurmu, kemudian membersihkan badanmu, wajahmu, dan kedua matamu, kemudia
memakaikan pakaian bersih kepadamu, menyisir rambutmu, kemudian mempersiapkan
sarapan pagi untumu. Dan pada waktu duhur: ibu selalu mempersiapkan makan
siangmu. Pada waktu malam hari: ibu juga menyediakan makan malammu, bahkan
ibumu selalu menjagamu dari segala sesuatu yang akan menyakitimu baik ketika
engkau berjalan, duduk, bermain, ataupun tertidur lelap.
Ibumu
adalah sosok yang akan selalu bahagia jika engkau bahagia dan kesehatanmu
sangat baik, dan ia adalah sosok yang akan merasa sedih jika engkau sedih atau
kesehatanmu berubah, kemudia ibu berdoa kepada Allah agar menyembuhkanmu dari
segala penyakitmu, ibu selalu mengerjakan sesuatu yang dapat mendatangkan
kesehatanmu dan kesedihannya tidak akan hilang kecuali ketika engkau telah
sembuh total.
15- Kasih Sayang Ibu
Ada seorang perempuan miskin datang kepada sayyidah Aisyah RA: Ia
membawa kedua putrinya, kemudian ia selalu memberikan makan kepada kedua
putrinya sebanyak 3 kali, perempuan miskin itupun memberikan masing-masing
putrinya satu buah kurma dan ia sendiri mengangkat satu buah kurma kedepan
mulutnya untuk ia makan. Kemudian kedua putrinya meminta kurma darinya,
sehingga ia harus membelah kurma yang ingin ia makan untuk kedua putrinya.
Sayyidah Aisyah pun terbuat bahagia akan hal tersebut, kemudian Aisyah
menyampaikan kepada Nabi SAW dengan ceritanya. Nabipun bersabda: sesungguhnya
Allah telah memberikannya surga karena kasih sayangnya kepada kedua
putrinya.
Na’imah merupakan perempuan yang taat kepada ibunya. Oleh
karena itu, ibunya sangat mencintainya. Pada suatu hari, Na’imah jatuh sakit.
Maka tampaklah raut wajah kesedihan sang ibu hingga air matapun menetes
dikedua pipinya. Sang ibu tidak dapat tertidur dan tidak makan kecuali hanya
sedikit. Kemudian sang ibu selalu berdoa kepada Allah agar memberikan
kesembuhan kepada putri yang sangat dicintainya sampai Na’imah kembali sehat.
Sang ibupun merasa sangat bahagia dan kecintaannya kepada Na’imah pun semakin
bertambah.
16- Kecintaan Anak Perempuan Kepada Ibunya
Shofiyah berkata kepada kedua saudara perempuannya: hari ini kita
akan bermain dengan lebih tenang dan damai dibanding dengan hari biasanya
karena ibu kita sedang sakit. Merekapun pergi ke halaman rumah: mereka bermain
di sana tanpa meninggikan suara mereka. Dan ketika ayah mereka datang dari
sebuah toko, ia melihat mereka dengan kondisi seperti ini: sang ayahpun merasa
lebih bahagia karena mereka.
Adapun saudara mereka – Saniyyah –
pergi ke apotik untuk membeli botol obat. Kemudia ia membawanya kepada ibunya
seraya berkata: Silahkan wahai ibuku, minumlah obat ini agar rasa sakitmu
cepat hilang. Sang ibupun duduk di atas kasurnya seraya berkata: sesungguhnya
muamalah kalian yang baik dan penuh dengan kecintaan dan kejujuran kepada ibu
kalian merupakan salah satu obat paling baik bagiku. Oleh karena itu – insya
Allah – saya (ibu) akan sehat dalam waktu dekat.
17- Ayahmu Yang Penyayang
Ketahuilah wahai anak perempuan: bahwa ayahmu sama halnya juga
seperti ibumu, ia keluar dari rumah setiap waktu dengan penuh kesabaran merasa
lelah, panas, dan dingin. Untuk apakah semua itu? Tidak lain hanya untuk
mencari nafkah untuk diberikan kepadamu, ibumu, saudara-saudara laki-lakimu,
dan saudara-saudara perempuanmu. Kemudian sang ayah telah membelikanmu sebuah
pakaian dan makanan serta segala sesuatu yang engkau butuhkan. Apabila engkau
meminta sesuatu yang yang memiliki manfaat untuk dirimu, maka ia tidak pernah
melarangmu, bahkan ia rela memberikan apa yang engkau inginkan dan iapun
merasa bahagia.
Ayahmu berharap agar engkau hidup selamat dari
segala marah bahaya dan penyakit. Oleh karena itu, ia selalu melarangmu
terhadap sesuatu yang dapat membahayakanmu dan menyuruhmu untuk menjaga
kesehatanmu agar engkau tidak jatuh sakit. Apabila engkau jatuh sakit, maka
iapun merasa sedih kepadamu bahkan sampai memanggilkan dokter untukmu dan ia
membelikanmu obat-obatan dan ia tidak peduli dengan kerugian demi kesehatanmu
yang sangat mahal.
Ayahmu selalu memikirkan setiap waktu terhadap
pendidikanmu. Oleh karena itu, ia memasukkanmu ke sekolah dan membelikanmu
beberapa buku serta peralatan belajar agar engkau belajar dan akhlakmu
terdidik serta agar di masa yang akan datang, engkau dapat menjadi perempuan
yang sempurna dalam akhlak dan tata kramanya, bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun bagi kaumnya.
18- Kasih Sayang Ayah
Dulu ada seorang ayah yang memiliki seorang anak perempuan yang
sangat ia cintai karena sang anak selalu melaksanakan segala
nasihat-nasihatnya. Pada suatu hari, sang anak perempuan menyelisihi nasihat
sayahnya. Sang anak suka mencampur-campur ketika makan, bahkan ia makan dengan
tanpa aturan. Kemudian sang ayah memperingatkannya tentang hal tersebut. Akan
tetapi sang anak justru tidak mendengarkan perkataan sang ayah hingga tibalah
ia ditimpa sakit pinggang. Sang ayahpun akhirnya memanggilkan seorang dokter
untuknya. Setelah dokter selesai memeriksa sakit yang diderita sang anak, sang
dokter menuliskan nama-nama obat. Akhirnya ayahnya pun membelikan obat
tersebut di sebuah apotik dengan harga yang sangat mahal. Bahkan sang ayah
juga menyerahkan upah yang mahal untuk sang dokter. Akan tetapi, ang ayah
tidak peduli dengan hal tersebut karena ia sangat berharap sang anak dapat
sembuh dengan cepat.
Ketika sang anak melihat kasih sayang ayahnya,
kedua bola matanya mengalirkan air matanya karena bahagia dan hatinya penuh
dengan kegembiraan. Setelah beberapa hari kemudian, sang anak telah sembuh
dari sakitnya kemudian berjanji kepada ayahnya untuk selalu melaksanakan
nasihat-nasihatnya dan tidak lagi menyelesihi segala perintah-perintahnya
sehingga sang anak merasa sehat dan hidup dalam ketentraman.
19- Apa Kewajibanmu (Anak Perempuan) Kepada Kedua Orang Tuamu?
Jika engkau mengetahui kesusahan kedua orang tuamu dalam
mendidikmu dan mengetahui betapa besarnya kecintaan mereka kepadamu, maka
dengan apa engkau akan berbalas budi kepada mereka?. Tentu, engkau tidak akan
sanggup untuk membalas budi kepada mereka kecuali engkau harus melakukan
beberapa tata krama berikut:
Selalu melaksanakan perintah mereka
berdua dengan penuh kecintaan dan penghormatan dan selalu melakukan segala
sesuatu yang membuat mereka berdua merasa ridho: dengan cara engkau berbuat
baik kepada mereka berdua. Allah SWT berfirman: (berbuat baiklah kepada kedua
orang tuamu), selalu tersenyum di hadapan mereka berdua, bersalaman kepada
mereka berdua setiap pagi dan sore, mendoakan umur panjang untuk mereka berdua
dalam keadaan sehat dan afiyah, menjaga buku-bukumu dan baju-bajumu, menjaga
segala peralatanmu, menata semuanya ditempatnya dengan baik, berusaha untuk
mengulas pelajaranmu, melakukan segala sesuatu yang dapat membuat mereka
berdua senang di dalam rumah maupun di luar rumah .
Menghindari
segala sesuatu yang dapat menyakiti mereka berdua: janganlah mengeraskan
suaramu di atas suara mereka berdua, akan tetapi berbicaralah kepada mereka
dengan ucapan yang lembut. Allah SWT berfirman: (janganlah engkau berkata “ah”
kepada mereka dan janganlah engkau menggertak mereka berdua, malainkan
katakanlah kepada mereka dengan perkataan yang mulia). Dan janganlah engkau
merengek kepada mereka dalam meminta sesuatu apalagi ketika di depan seorang
tamu, jika mereka berudua melarangmu untuk meminta sesuatu dan marah kepadamu:
janganlah marah (mengambek), janganlah memandang mereka berdua dengan
pandangan tajam atau dengan wajah muram, jangan meggerutu kepada mereka
berdua, melainkan diamlah dan terimalah segala nasihat-nasihatnya dengan penuh
kebahagia dan kegembiraan. Hindari juga untuk berbohong dan mencaci maki
kepada mereka berdua. Disebutkan dalam sebuah hadits: “Salah satu diantara
dosa besar adalah cacian seorang anak kepada kedua orang tuanya”.
Ada
seorang laki-laki datang kepada nabi SAW dan bertanya: wahai Rasulullah:
siapakah orang yang berhak untuk aku muliakan? Nabi menjawab: ibumu. Ia
bertanya lagi: kemudian siapa? Nabi menjawab: ibumu, lantas bertanya lagi:
kemudian siapa? Nabi menjawab: ibumu. Lantas bertanya kembali: kemudian siapa?
Nabi menjawab: ayahmu. Seorang anak perempuan yang selalu memperlakukan kedua
orang tuanya dengan perlakuan yang baik akan mendapat ridha Allah dan ridha
kedua orang tuanya. Disebutkan dalam hadits: “surga berada di telapak kaki
ibu”.
20- Tata Krama Anak Perempuan Terhadap Saudara-Saudara Perempuan Dan
Saudara-Sudara Laki-Lakinya
Bersikaplah sopan kepada saudara-saudara perempuan dan
laki-lakimu karena mereka adalah orang yang paling dekat denganmu setelah
kedua orang tuamu. Kedua orang tuamu sangat senang kepadamu apabila engkau
bersikap sopan kepada saudara-saudarmu. Hormatilah saudara laki-lakimu dan
saudara perempuanmu yang besar, iktutilah nasihat-nasihat mereka berdua,
lakukanlah apabila mereka berdua memerintahkan sesuatu dan janganlah bersikap
keras kepala kepada mereka berdua, sayangilah saudara laki-lakimu dan saudara
perempuanmu yang masih kecil, berhati-hatilah untuk tidak menyakiti mereka
dengan pukulan atau caci maki, memutus tali persaudaran, mengubah atau
meminjam mainan-mainan mereka tanpa izin. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“bukanlah merupakan dari golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil
diantara kita dan tidak mengetahui hak anak dewasa”. Dan Nabi bersabda:
“tidaklah diperbolehkan kepada seorang muslim untuk mengasingkan saudaranya
diatas 3 hari. Barang siapa yang mengasingkan lebih dari 3 hari kemudian
meninggal, maka ia akan masuk neraka”.
Bersikaplah toleran kepada
saudara laki-laki dan perempuanmu. Janganlah engkau berselisih denga saudara
laki-lakimu atau saudara perempuanmu ketika akan memasuki kamar mandi atau
pada permainan, atau ketika duduk di atas kursi, dan lain sebagainya. Jadilah
engkau perempuan yang sabar, suka memberi maaf, tidak cepat marah, apabila
sudara laki-laki dan perempuanmu berbuat jahat kepadamu, maka janganlah engkau
membalas berbuat jahat kepada mereka, melainkan bersikaplah toleran kepada
mereka.
Janglah engkau terlalu banyak bercanda dengan saudara
laki-laki dan perempuanmu karena bercanda yang berlebihan dapat menyebabkan
dendam dan pertengkaran. Apabila engkau melihat saudara laki-laki dan
perempuanmu melakukan pebuatan yang tidak sesuai untuk mereka, maka
nasihatilah mereka dengan penuh kelembutan dan janganlah engkau memberatkan
mereka.
Tidaklah dapat dipungkiri bahwa kedua orang tuamu sangat
senang denganmu. Jika engkau mengikuti tata krama ini. Oleh karena itu,
hiduplah dengan saudara laki-laki dan perempuanmu dengan penuh ketentraman dan
kebahagiaan.
21- Dua Saudara Perempuan Yang Saling Mencintai
Ruqayyah dan Maryam merupakan dua perempuan yang saling
bersaudara: mereka saling mencintai antar sesama dan saling menemani. Mereka
berdua berangkat ke sekolah bersama-sama dan pulang dari sekolah juga
bersama-sama, saling membantu dalam mengulas kitab-kitab, menghafal pelajaran
baik di rumah maupun di sekolah. Dan di waktu luang mereka berdua bermain dan
bercanda bersama-sama.
Pada sautu hari, ruqayyah membeli buah apel
dari beberapa macam buah. Kemudian ia bertanya kepada ibunya seraya berkata:
wahai ibu, kabarkan kepadaku dimana saudaraku, Maryam? Karena aku ingin
membagi apel ini antara aku dan dia. Sang ibupun merasa sangat bahagia dan
mengakabrkan kepada Ruqayyah bahwa Maryam berada di kebun.
Ruqayyahpun
langsung cepat-cepat bergegas menuju ke kebun dan ternyata saudaranya sedang
mengumpulkan bunga. Maryam ingin membuat sebuah buket lembar dari bunga-bunga
tersebut. Lantas, Ruqayyah memberikannya buah apel sehingga iapun tersenyum
dan merasa bahagia. Maryam berterima kasih kepada Ruqayyah atas kebaikan dan
kelembutanya. Karena hal inilah, Maryam memberikan sebuah buket karangan bunga
kepada Ruqayyah seraya berkata: dan inilah hadiahku untukmu wahai saudaraku
yang mulia. Maryampun merasa senang atas hal tersebut dan Ruqayyahpun berkata:
terima kasih banyak wahai saudaraku.
Seperti itulah kedua saudara
perempuan ini hidup dalam ketentraman dan kebahagiaan.
22- Tata Krama Seorang Perempuan Kepada Kerabat-Kerabatnya
Anak perempuan yang berakal akan mencintai dan menghormati
seluruh kerabat-kerabatnya seperti kakek dan neneknya, seluruh paman dan
bibinya dari pihak ayah serta seluruh anak-anaknya, seluruh paman dan bibinya
dari pihak ibu serta seluruh anak-anaknya sebagai bentuk melaksanakan firman
Allah SWT: (Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua dan karib-kerabat).
Mereka juga mencintainya dan kedua orang tuanya. Perempuan yang berakal juga
akan bertata krama sebagaimana berikut:
Berinteraksi kepada orang
yang lebih tua sepertihalnya ia berinteraksi dengan kedua orang tuanya,
saudara-suadara perempuannya yang lebih dewasa dan juga berinteraksi kepada
orang yang lebih muda sepertihalnya ia berinteraksi dengan saudara-saudara
perempuannya yang lebih muda, bertatap muka kepada mereka dengan tatapn yang
baik apabila ia setuju dengan mereka, berbicara kepada mereka dengan perkataan
yang indah, melaksanakan segala peritahnya jika mereka memerintahkan sebuah
perintah, membantu ketika mereka membutuhkan sesuatu, bertanya tentang mereka
jika engkau tidak melihat mereka, janganlah engkau bertengkar dengan mereka
atau menyela mereka atau bermuka masam di hadapan mereka, kunjungilah mereka
dari waktu ke waktu terutama ketika hari raya atau beberapa kesempatan seperti
ketika salah satu diantara mereka tertimpa sakit atau melahirkan atau hendak
bepergian atau ketika kembali dari bepergian, maka berbahagialah engkau karena
melihat mereka bahagia dan bersedih karena mereka sedih, berhati-hati dari
niatan berakhlak jelek kepada mereka karena hal tersebut dapat menyebabkan
Allah SWT marah, dan juga dapat membuat kedua orang tua atau karib kerabat
dekatnya menjadi marah.
Anak perempuan yang berbuat baik kepada
karib kerabatnya akan hidup dengan tenang dan dicintai, Allah akan melapangkan
rizkinya dan memanjangkan umurnya sebagaimana dalam hadits: “Silaturahim dapat
memperpanjang umur”.
23- Lubna Dan Kerabatnya, Laila
Lubna adalah seorang anak perempuan kecil berumur 8 tahun. Ia
anak yang taat kepada kedua orang tuanya, dicintai keluarganya dan seluruh
umat manusia, ia memiliki kerabat bernama Laila, Laila adalah anak perempuan
dari pamanya dari pihak ayah, Lubna sangat menyayangi Laila, setiap hari Lubna
selalu membantu dan berbuat baik kepada Laila. Lubna sangat senang bertemu
dengan Laila.
Lubna memiliki akhlak yang baik dan adab yang bagus.
Oleh karena itu Lubna tidak mencemooh saudaranya, Laila walaupun ia anak
perempuan miskin, bahkan Lubna sangan mengormati Lila dan selalu membuat
hatinya merasa senang. Apabila Laila membutuhkan peralatan sekolah, Lubna
selalu meminjaminya, dan apabila Laila ingin meminjam sesuatu darinya, Lubna
tidak berbuat bakhil kepada Laila.
Pada suatu hari, seoran guru
memerintahkan semua murid-muridnya untuk membeli kitab Akhlak untu anak
perempuan. Kemudian Lubna membeli dua kitab. Kemudian, Lubna menghadiahkan
satu kitab kepada kerabatnya, Laila.
Ketika sang guru mendengar
berita itu, ia merasa sangat senang, dan mengucapkan rasa terima kasih di
depan teman-temannya, serta memotivasi mereka untuk mencontoh perilaku atau
akhlak Lubna yang sangat baik.
24- Tata Krama Anak Perempuan Kepada Pelayannya
Pelayanmu adalah dia yang selalu sibuk di dalam rumahmu,
membersihkan peralatan rumah tangga, menyapu halaman, memasakkan makananmu,
mencucikan pakaian-pakaianmu, membantu ibumu dalam kesibukannya, selalu
diperintahkan untuk kebutuhan ibu, pergi ke pasar setiap hari untuk membeli
daging, sayuran, rempah-rempah, dan lain-lain.
Jikala engkau ingin
ibumu merasa senang denganmu, maka berakhlak yang baiklah kepada pelayanmu,
apabila engkau ingin memerintahkannya, maka gunakanlah perkataan yang lembut,
apabila pelayan melakukan kesalahan, maka beritahulah kesalahannya dengan cara
yang halus dan lembut kemudian maafkanlah ia. Dulu nabi Muhammad SAW memiliki
seorang pelayan bernama Anas. Nabi tidak pernah menggertak dan memarahinya.
Seorang laki-laki lantas bertanya kepada Nabi: Berapa kali kita memaafkan
seorang pelayan wahai Rasulullah? Nabi menjawab maafkanlah ia 70 kali dalam
satu hari.
Jika engkau melakukan pernuatan yang bertentangan
seperti memcahkan wadah, merubah peralatan-peralatan, kemudia ibumu marah,
maka kabarkanlah kepadanya bahwa engkaulah yang melakukannya dan mintalah maaf
kepadanya, dan janganlah sekali-kali engkau tidak mengakui perbuatanmu dan
menuduh pelayan dengan sesuatu yang tidak ia lakukan, dan janganlah engkau
berbohong dan membahayakan orang lain. Apabila engkau memanggil pelayanmu dan
ia tidak menjawab panggilanmu seketika itu, maka janglah engkau memarahinya
barang kali ia tidak mendengar suaramu. Begitupun jika engkau memerintahkannya
sesuatu dan ia lambat, maka janganlah tergesa mengomelinya karena barangkali
ia sedang dalam udzur. Janglah engkau memukul, mencerca, dan menggertak, serta
cemberut kepada seorang pelayan. Dan tidaklah ada seorang yang melakukan hal
tersebut kecuali anak perempuan yang memiliki akhlak tidak baik yang suka
membenci semua manusia. Ketahuilah engkau wahai anak perempuan engkau tidak
tahu betapa butuhnya engkau kepada seorang pelayan kecuali ketika pelayanmu
keluar dari rumah, sehingga ibumu merasakan lelah dan kesusahan. Oleh karena
itu, perlakukanlah pelayanmu degan perlakuan yang baik sehingga ia tetap betah
di dalam rumah dan membantu kedua orang tuamu. Dan ketahuilah juga wahai anak
perempuan bahwa semua pelayan merupakan manusia seperti kita. Mereka dapat
merasakan seperti perasaan kita, maka kita tidak diperbolehkan untuk melarang
mereka dan berbuat sombong kepada mereka.
Janglah engkau suka duduk
dengan pelayan dan janganlah engkau bercakap-cakap dengannya kecuali sesuai
kebutuhan agar engkau tidak mengambil wataknya, dan janganlah engkau bercanda
dengan pelayan karena hal itulah yang membuatnya berani denganmu dan terkadang
engkau mendengar perkataan yang tidak baik darinya.
25- Halimah, Zubaidah, Dan Seorang Pelayan, Muti’ah
Halimah adalah anak perempuan yang beradab. Seluruh temannya,
ayahnya, dan ibunya sangat menyayanginya. Halimah memiliki saudara perempuan
bernama Zubaidah. Akan tetapi, Zubaidah memiliki akhlak yang tidak baik. Oleh
karena itu, ayahnya, ibunya, dan setiap orang yang mengenalnya tidak suka
dengan dirinya.
Di dalam rumah Halimah terdapat seorang pelayan
bernama Muthi’ah. Pelayan tersebut selalu menemani Halimah, yaitu ketika
mereka berdua berangkah ke sekolah, dan ketika mereka berdua pulang dari
sekolah. Pelayan tersebut sangat menyayangi Halimah karena selalu
memperlakukannya dengan baik: Halimah tidak pernah merendahkanya dan juga
tidak sombong kepadanya. Akan tetapi, pelayan tersebut sangat tidak suka
dengan Zubaidah, Karena ia selalu berbuat jahat dan menyakitinya hingga
hatinya menjadi sempit dan tidak mampu untuk bersabar atas hal-hal yang
menyakitkannya. Kemudian sang pelayan mengundurkan diri dari pekerjaannya,
sehingga membuat Halimah dan ibunya sangat menyesal atas keluarnya
pelayan yang sempurna ini dari rumah.
Beberapa hari kemudian,
seorang pelayan lain bekerja sebagai penggantinya. Akan tetapi, ternyata
pelayan tersebut berwatak tidak baik dan berakhlak kasar dan seperti biasanya,
Zubaidah menyakitinya bahkan terkadang memukulnya dan mencemoohnya, serta
meludahi wajahnya sehingga sang pelayan dendam kepadanya. Kemudian akhirnya ia
mencuri perhiasan Zubaidah dan melarikan diri dari rumah. Zubaidahpun menangis
karena kehilangan perhiasannya. Akan tetapi tangisannya tidak bermanfaat
untuknya. Kemudian ayah dan ibunya memberikan hukuman yang berat kepada
Zubaidah. Pada akhirnya, Zubaidah sudah mulai taubat dari akhlaknya yang
jelek.
Inilah balasan seorang anak perempuan yang suka menyakiti
pelayannya.[alkhoirot.org]