Cara Mengenal Hakikat Allah
Nama kitab: Terjemah Jawahirul Kalamiyah
Nama kitab asal: Al-Jawahir
Al-Kalamiyah fi Idah Al-Aqidah Al-Islamiyah ( الجواهر الكلامية في إيضاح
العقيدة الإسلامية)
Nama lain kitab kuning: Al-Jawahir Al-Kalamiyah
Penulis:
Tahir bin Saleh Al-Jazairi (wafat. 895 H) (طاهر بن صالح الجزائري)
Penerjemah:
Ibnu Hasan Al-Malanjy
Bidang studi: Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah
(Aswaja) Asy’ariyah, ilmu kalam, tauhid, ushuluddin.
Daftar Isi
- Pembahasan Ketiga Iman Kepada Kitab Allah
- Pembahasan Keempat Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah
- Pembahasan Kelima Iman Kepada Hari Akhir
- Pembahasan Keenam Iman Kepada Takdir (Qadha’ dan Qadar)
- Penutup: Cara Mengenal Hakikat Allah
- Kembali ke: Terjemah Jawahirul Kalamiyah
PEMBAHASAN KE TIGA: KEYAKINAN TERHADAP KITAB ALLAH SUBHAANAHU WATA’ALA
Tanya Bagaimana bentuk keyakinan terhadap kitab2 Allah Subhaanahu
Wata’ala ?
Jawab Hendaklah kita meyakini sesunguhnya Allah memiliki
kitab kitab yg diturunkan kepada para utusanNya. Kitab2 tersebut menjelaskan
perintah, larangan, janji dan ancaman Allah bagi yg melanggarnya.
Kitab
tersebut adalah Kalam (firman) Allah secara hakiki yg dilakukanNya tanpa
menyerupai tatacara ucapan manusia. Dia menurunkan kitab tersebut berupa
wahyu. Diantara kitab tersebut yg wajib kita imani ada 4, yaitu : Taurat,
Injil, Zabur dan Alquran.
Tanya Bagaimana keyakinan kita tentang Kitab
Taurat ?
Jawab Hendaklah kita meyakini bahwasanya Taurat adalah
termasuk salah satu kitab dari Kitab2 Allah Subhaanahu Wata’ala yg diturunkan
kepada Nabi Musa ‘Alaihis Salam yg bergelar Kaliimullloh. Kitab taurat
diturunkan untuk menjelaskan hukum agama, akidah yg benar yg diridlai Allah
dan kabar gembira akan datangnya Nabi dari keturunan Nabi Ismail, yaitu Nabi
kita Muhammad Alaihis Shalatu Wassalam.
Dan kitab itu juga berisi
isyarat akan kedatangan beliau dengan aturan (syariat) baru yg menunjukkan
umat manusia menuju Dar As Salam (Negeri Kedamaian yakni Syurga).
Tanya
Bagaimana keyakinan Ulama pakar sehubungan dengan Kitab Taurat yg ada di zaman
ini ditangan orang Ahli Kitab (Yahudi) ?
Jawab Keyakinan Ulama
pakar tentang hal itu, bahwasanya taurat yg ada saat ini telah mereka ubah
isinya. Diantara bukti akan hal itu adalah tidak adanya penyebutan tentang
syurga, neraka, hari kebangkitan dari kubur, hari perkumpulan di padang
makhsyar dan juga hari pembalasan.
Padahal hal itu semua merupakan
perkara yg penting yg selalu disebutkan di kitab2 Ilahi. Termasuk diantara
bukti lain, di dalamnya terdapat perubahan tentang masalah wafatnya Nabi Musa
‘Alaihis Salam yakni di bab Akhir. Intinya adalah bahwasanya Hanya taurat yg
diturunkan kepada nabi Musa lah yg benar.
Tanya Bagaimana seharusnya
keyakinan kita terhadap Kitab Zabur ?
Jawab Hendaklah kita meyakini
bahwa Kitab Zabur termasuk salah satu dari kitab2 Allah Subhaanahu Wata’ala yg
diturunkan Allah kepada Sayyidina Dawud ‘Alaihis Salam. Isinya antara lain
sekumpulan dan dzikr, nasehat serta hikmah dan tidak terdapat hukum syari’at
di dalamnya, karena Nabi Dawud Alaihis Salam diperintahkan untuk
mengikuti
syariat Nabi Musa ‘Alihis Salam.
Tanya Bagaimana seharusnya keyakinan
kita terhadap Kitab Injil ?
Jawab Hendaklah kita meyakini bahwa
Kitab Zabur termasuk salah satu dari kitab2 Allah Subhaanahu Wata’ala yg
diturunkan Allah kepada Sayyidina ‘Isa Al Masiih ‘Alaihis Salam. Kitab ini
diturunkan untuk menjelaskan hakikat kehidupan dan ajakan kepada umat manusia
untuk meng Esa kan Allah, menghapus sebagian hukum taurat yg berupa cabang2
untuk tujuan penerapannya, dan berisi kabar gembira kan datangnya Penutup para
Nabi (Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam).
Tanya Bagaimana
keyakinan Ulama pakar sehubungan dengan Kitab Injil yg ada di zaman ini
ditangan orang Ahli Kitab (Kristen) ?
Jawab Keyakinan Ulama pakar
tentang hal itu, bahwasanya Injil yg ada saat ini terdiri dari empat jenis yg
dikarang oleh 4 orang Kristen yg TIDAK PERNAH berjumpa dengan nabi ‘Isa
‘Alihis Salam sama sekali. Mereka adalah Mathius, Markuz, Lukas dan Yohannes
(empat jenis injil dinamakan dengan nama mereka masing2). Setiap jenis injil
dari empat jenis tersebut saling bertentangan satu dengan yg lainnya dalam
banyak hal.
Dan sungguh orang2 nasrani (kristen) memiliki banyak
lagi injil selain 4 injil ini, akan tetapi sekitar seratus tahun setelah
diangkatnya Nabi ‘Isa ‘Alihis Salam ke langit oleh Allah, mereka mengganti
isinya dan merusaknya hingga menjadi lebih dari empat jenis injil ini, dengan
tujuan menyelamatkannya dari banyaknya pertentangan dan perbedaan (jadi sudah
bukan merupakan injil yg asli).
Tanya Bagaimana keyakinan kita terhadap
Alquran ?
Jawab Hendaknya kita meyakini bahwasanya Alquran adalah
kitab yg paling mulia. Allah Subhaanahu Wata’ala menurunkannya kepada Nabi yg
paling mulia diantara nabi2Nya, yakni Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi
Wasallam. Kitab Alquran adalah kitab ilahi yg paling akhir diturunkan dan ia
menghapus masa berlaku kitab-kitab sebelumnya.
Hukum yg ada dalam
Alquran tetap berlaku hingga hari kiamat. Tidak mungkin Alquran bisa dirubah
atau diganti. Dan Alquran adalah tanda kenabian terbesar Rasulullah SAW karena
keberadaan Alquran sebagai mujizat terbesar.
Tanya Karena sebab apakah
Alquran disebut sebagai mujizat terbesar ?
Jawab Alquran disebut
sebagai mujizat terbesar karena keberadaannya sebagai ayat ‘aqliyah yg abadi
sepanjang masa dan bisa direnungkan setiap saat dengan akal fikiran.
Mujizat
selain Alquran tidak berlaku seiring bergantinya waktu dan tidak meninggalkan
bekas kecuali hanya cerita. Bentuk kemukjizatan Alquran adalah dia diturunkan
dengan kefasihan dan keindahan bahasa diluar kemampuan bahasa manusia.
Karena
itu Nabi Muhammad SAW menantang dengan Alquran kepada orang ‘Arab asli. Mereka
adalah kaum yg paling fasih lisannya, paling baik penguaasaan ilmu balaghah
dan bayan karena di zaman itu ilmu balaghah dan retorika (khitob) keduanya
telah mencapai tingkat tinggi, seakan akan diluar akal dan mencengangkan
pikiran.
Rasulullah SAW hidup bersama mereka selama 23 tahun dan
telah menantang mereka dengan Alquran dengan tantangan yg sungguh2, dengan
Alquran pula beliau mematahkan keraguan dan kritik mereka terhadap Alquran
serta mengalahkan keinginan mereka untuk mendebat Alquran.
Terkadang
beliau menantang mereka untuk membuat satu surat seperti yg ada dalam Alquran,
dan mereka boleh meminta pertolongan kepada siapa saja baik dari golongan jin
maupun manusia. Terkadang beliau menyindir mereka atas kelemahan
ketidakmampuan mereka dalam memecahkan perTanyaan tersebut padahal mereka
adalah kaum yang berjiwa tak mau dihina, mudah tertantang serta memiliki
semangat kesukuan yg tinggi namun tetap saja mereka gagal memenuhi tantangan
itu.
Mereka meninggalkan perlawanan kata2 dan menggantinya dengan
perlawanan dengan ketajaman pedang serta mengganti perang kata2 dengan dengan
tombak (kekerasan) dan di masa itu mereka gagal memenuhi tantangan untuk
membuat satu surat saja yg sama seperti dalam Alquran.
Maka
siapakah selain mereka yg lebih lemah (tidak mampu) lagi dalam memenuhi
tantangan ini, padahal tantangan itu telah lewat lebih dari 1300 tahun, dan
belum pernah ditemukan seorang ahli bahasa pun yg mampu membuat yg serupa
dengannya baik ia seorang muslim ataupun orang yg mengaku Islam.
Hal
itu menunjukkan bahwa Alquran bukanlah ucapan manusia, akan tetapi ia adalah
Kalam Sang Maha Pencipta yg Maha Perkasa dan Maha Kuasa. Dia menurunkan
Alquran tersebut sebagai pembenar akan kerasulan utusanNya dan penjelas
ucapanNya.
Hal ini cukup sebagai bukti salah satu keistimewaan
Alquran. Dan banyak sekali bukti kebenaran Alquran,
Pertama, adalah
penyebutan kejadian dalam Alquran yg belum terjadi dan akhirnya menjadi
kenyataan persis seperti yg diberitakan dalam Alquran.
Kedua, kita
tidak akan bosan mendengarnya meski ia dibaca berulang ulang. Ketiga, di
dalamnya terhimpun berbagai pengetahuan yg tidak dimiliki oleh bangsa Arab
maupun selain mereka.
Keempat, Alquran menyebutkan kisah2 yg telah
terjadi di masa lalu dan keadaan umat terdahulu. Padahal orang yg diturunkan
Alquran kepadanya (Rasulullah Shallallaahu Alaih Wasallam) adalah seorang yg
ummi (tidak bisa membaca dan menulis) karena cukup bagi beliau mendapat
pengetahuan melalui wahyu – hal itu menjadi salah satu bukti dapat diterimanya
kemukjizatan Alquran.[]
PEMBAHASAN KEEMPAT KEYAKINAN KEPADA PARA UTUSAN ALLAH ‘ALAHIMUS SALAM
Tanya Bagaimana keyakinan kita kepada para utusan Allah Alaihim Salam
?
Jawab Hendaknya kita meyakini bahwasanya Allah memiliki para
utusan yang diutusNya sebagai wujud rasa sayang dan keutamaanNya. Tujuaannya
agar para utusan tersebut memberi kabar gembira akan datangnya pahala bagi
orang yang berbuat baik dan sebagai pemberi peringatan akan datangnya siksa
kepada orang yg berbuat dosa.
Selain itu juga agar para utusan
tersebut memberi penjelasan atas permasalahan agama dan dunia serta memberi
sesuatu yg bermanfaat bagi manusia agar memperoleh derajat yg mulia. Para
utusan tersebut diberi penguat berupa tanda yg jelas maupun mukjizat yang luar
biasa. Utusan yg pertama adalah Nabi Adam Alihis Salam dan yang terkahir
adalah Nabi kita, Muhammad ‘Alaihi Shalaatu Wasallam.
Tanya Apakah yang
dimaksud dengan Nabi ?
Jawab Yang dimasud dengan Nabi yaitu manusia
yang diberikan wahyu (pengetahuan) berupa aturan Syara’ meski tidak
diperintahkan untuk menyampaikan. Jika Nabi tersebut diperintah Allah untuk
menyampaikan wahyu, maka mereka juga dinamakan dengan Rasul. Maka setiap Rasul
pasti seorang Nabi, namun setiap Nabi belum tentu Rasul.
Tanya Berapakah
jumlah para Nabi ?
Jawab Jumlah para Nabi tidak diketahui secara
pasti. Nama para Nabi yg disebutkan dalam Alquran ada 25 orang, mereka adalah
: Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’qub, Yusuf,
Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun, Dzulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Yasa’, Yunus,
Zakariyya, Yahya, ‘Isa dan Muhammad ‘Alaihimus Shalaatu Wassalam. Dan mereka
semua adalah juga seorang Rasul.
Tanya Apa yang dimaksud dengan Mu’jizat
?
Jawab Mu’jizat adalah sesuatu yang tidak biasa terjadi yg muncul
dari seorang penyampai risalah kenabian yg sesuai dengan dakwahnya, dengan
tujuan untuk menantang orang yg ingkar untuk melakukan yg serupa dengan
mu’jizat tersebut.
Tanya Apa hikmah dibalik dinampakkannya Mu’jizat dari
para Nabi ?
Jawab Hikmahnya adalah sebagai pertanda akan kebenaran
dakwah mereka. Karena setiap ajakan (dakwah) yang tidak disertai dalil maka
tidak akan didengar. Selain itu, mu’jizat juga berfungsi sebagai pembeda
antara para nabi dengan orang yg berpura pura menyampaikan risalah kenabian.
Hal itu cocok dengan hadist Qudsi Allah : “ HambaKu benar atas apa yg
disampaikannya”
Tanya Bagaimana bentuk penjelasan yg menunjukkan bahwa
mu’jizat sebagai pembenar para Nabi serta kecocokannya dengan hadist qudsi di
atas ?
Jawab Penjelasan yg menunjukkan bahwa mu’jizat sebagai
pembenar para Nabi bisa dimengerti dengan contoh – dan bagi Allah sebaik baik
contoh – berikut : Seandainya ada seseorang yg berdiri dalam di balai
pertemuan yg besar, di depan seorang raja besar yang bijak :
“
Wahai sekalian manusia, saya adalah utusan dan kepercayan Raja yg mulai ini
bagi kalian. Dia mengutusku untuk menyampaikan sesuatu kepada kalian. Raja ini
mengetahui apa yg kukatakan, dia mendengar apa yg kuucapkan dan dia juga
melihatku. Tanda bahwa saya tidak berbohong adalah saya akan meminta raja
untuk berbuat sesuatu yg tidak biasa dilakukan (biasanya memerintah maka kali
ini akan diperintah), maka dia (raja) akan menuruti apa yg saya minta.
Kemudian
orang tersebut berkata kepada raja “wahai raja, jika Engkau membenarkan apa yg
saya sampaikan, mohon anda berbuat sesuatu diluar kebiasaan anda (dari
memerintah menjadi diperintah). Tolong anda berdiri 3 kali berturut turut
“!.
Kemudian raja yg bijak tersebut melakukan apa yg diperintahakan
orang tersebut. Maka jamaah yg hadir akan tahu seketika bahwa orang tersebut
benar dengan apa yg telah disampaiakannya. Maka perubahan kebiasaan Raja
tersebut cocok dengan ucapannya bahwa
dia benar2 telah memerintahkan
orang tersebut dan tidak ada lagi manusia yg ragu bahwa dia benar2 utusan
raja.
Para Nabi ‘Alahim Salam telah menyampaikan risalah Allah yg
diturunkan kepada mereka kepada manusia, dan Dia (Allah) Maha Mengetahui, Maha
Mendengar dan Maha Melihat atas dakwah para Nabi tersebut. Apabila mereka
memohon kepada Allah untuk menampakkan mu’jizat luar biasa dan diluar
kebiasaan manusia yg tidak bisa ditiru oleh manusia biasa, maka Allah akan
mengabulkannya dan memberi para Nabi tersebut kemampuan untuk menampakkan
mu’jizat tersebut. Maka hal itu menjadi pembenar dari Allah atas apa yg
diperbuat bagi para Nabi (dakwah mereka).
Mu’jizat itu sama seperti
pembenaran dengan ucapan bahkan lebih dari itu mu’jizat menjadi sesuatu yg
wajib sebagai bukti akan kebenaran para Nabi dalam menyampaikan risalah.
Karena pembenaran dari Allah yg Maha bijak dan Maha Mengetahui serta Maha
Kuasa atas para pendusta, adalah suatu hal yg jelas bisa terjadi.
Apalagi,
mu’jizat adalah sebagai salah satu bukti kebenaran para Nabi disamping bukti
lain akan kenabian mereka, yakni sifat dan perbuatan para Nabi tersebut yg
benar benar
baik serta sangat sempurna.
Tanya Apakah perbedaan
antara Mu’jizat dengan Sihir ?
Jawab Sihir adalah hal luar biasa di
luar akal yg mungkin untuk ditandingi.
Karena sihir terjadi karena
sebab2 tertentu yg barangsiapa mengetahui rahasianya dan bisa mendatangkan
sebab tersebut maka dia bisa melakukan sihir tersebut. Sebenarnya, sihir itu
bukanlah sesuatu yg luar biasa, karena menjadi luar biasa karena orang yg
melihatnya tidak mengetahui rahasia penyebab terjadinya sihir. Adapun mu’jizat
adalah benar2 hal luar biasa diluar kebiasaan yg tidak mungkin ditandingi.
Maka
tidaklah mungkin para tukang sihir dapat melakukan apa yg dilakukan para Nabi,
baik membuat orang mati menjadi hidup, ataupun merubah tongkat menjadi ular.
Oleh karena itu, para tukang sihir Fir’aun beriman kepada Nabi Musa saat
mereka melihat tongkat beliau menjadi ular yg nyata, dan mereka pun melempar
tongkat serta tali tamparnya karena mengetahui bahwa apa yg terjadi pada
tongkat Nabi Musa bukanlah sebuah sihir.
Sihir itu bersumber dari
jiwa yang penuh nafsu amarah keburukan dan menghasilkan kerusakan. Sedangkan
mu’jizat berasal dari jiwa yang suci dan mengahasilkan kebaikan dan
petunjuk.
Tanya Apakah perbedaan antara Mu’jizat dengan Karomah ?
Jawab
Karomah adalah kejadian luar biasa yg keluar dari seorang wali (kekasih Allah)
dan karamah tidak berhubungan dengan dakwah kenabian. Adapun mu’jizat
berhubungan dengan dakwah kenabian.
Wali adalah seseorang yg
mengetahui secara mendalam akan Allah dan sifat2 Nya. Mereka adalah orang2 yg
taat dan menjauhi dosa serta keburukan. Mereka menjaga diri dari kesenangan
dan syahwat. Penampakan karomah pada diri mereka adalah sebagai bentuk
kemulyaan dari Tuhan serta tanda kedekatan dan terkabulnya doa mereka. Karomah
adalah juga – seperti Mu’jizat para Nabi – diturunkan bagi kaumnya, karena
tidak mungkin seseorang menjadi wali kecuali karena mereka mengakui risalah
para Rasul Allah dan mengikuti jalan mereka sepenuh hati.
Andaikata
ada seseorang yg mengaku wali namun tidak mengikuti para jalan Rasul dan bebas
membuat jalannya sendiri maka tidak mungkin muncul karomah pada dirinya serta
ia bukan wali Allah, bahkan dia adalah musuh Allah dan Wali syaithan.
Sebagaimana
telah disiratkan oleh Firman Allah yg berbicara kepada Nabi Alaihis Salam
mengenai klaim sebuah kaum yg mengaku mencintai Allah. Firman tersebut adalah
:
” Katakanlah (Wahai Nabi), jika kalian mengaku mencintai Allah
maka ikutilah jalanku (Nabi), maka Allah akan mencintai kalian dan Dia akan
mengampuni dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun serta Maha Pengasih.
Katakanlah (Wahai Nabi), “Taatlah kalian kepada Allah dan Rasul. Jika kalian
berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang2 Kafir” (Surah Ali
‘Imron 32).
Tanya Sifat apakah yang wajib ada pada diri para Nabi
Alaihimus Salam ?
Jawab Sifat yang wajib ada pada diri para Nabi
Alaihimus Salam ada empat, yaitu Sidq (Jujur), amanah (dapat dipercaya),
Tabligh (Menyampaikan Risalah) dan Fathanah (Cerdas). Makna Sidq bagi mereka
adalah bahwasanya berita yg dibawa para Nabi tersebut cocok dengan kenyataan
dan sesuai dengan perintah, tidak mungkin ada kebohongan sedikitpun pada diri
mereka. Makna Amanah bagi mereka adalah bahwasanya baik lahir maupun bathin
mereka terjaga dari hal2 yang tidak diridlai oleh Tuhan yg telah memilih
mereka dari seluruh manusia.
Makna Tabligh bagi mereka adalah
bahwasanya mereka menerangkan kepada manusia segala hal yg telah diperintahkan
oleh Allah untuk disampaikan dengan penjelasan yg paling baik dan mereka tidak
menyembunyikannya sedikitpun. Seangkan makna fathonah bagi mereka adalah
bahwasanya para Nabi tersebut adalah manusia paling sempurna daya ingat dan
pemahamannya.
Tanya Sifat apakah yang mustahil ada pada diri para Nabi
Alaihimus Salam ?
Jawab Sifat yang mustahil ada pada diri para Nabi
Alaihimus Salam ada empat, yaitu Kadzib (Pembohong), ‘Isyaan (Durhaka), Kitman
(Menyembunyikan ajaran) dan Ghoflah (Pelupa). Begitupun mustahil ada pada diri
para Nabi setiap sifat cacat (kekurangan) yg ada pada manusia meskipun itu
tidak berdosa seperti memiliki pekerjaan atau nasab yg jelek atau sesuatu yang
menjadi kekurangan menyangkut hikmah atas diutusnya mereka, seperti bisu dan
tuli.
Tanya Jika memang sifat durhaka tidak terdapat pada diri para Nabi,
maka bagaimanakah dengan peristiwa Nabi Adam yg memakan buah khuldi yg
dilarang untuk dimakan ?
Jawab Sesungguhnya peristiwa itu terjadi
karena Nabi Adam dalam keadaan lupa. Allah Subhaanahu Wata’ala berfirman dalam
Surat Thaaha 115 :
“ Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada
Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya
kemauan yang kuat “.
Dan orang yg lupa tidaklah terhitung durhaka
dan tidak dimintai pertanggung jawaban. Adapun penisbatan dosa bagi Adam dalam
firman Allah subhaanahu wata’ala dalam surat Thaaha 121:
“ Maka
keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada
di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.”
Maka
Allah memilih Adam dan Adampun bertaubat kepadaNya sehingga Allah memberinya
petunjuk (hidayah). Karena sumber kesalahan kepada Allah adalah karena lupa yg
timbul dari kesadaran penuh Adam.
Sementara kesalahan yg diperbuat
semata mata karena lupa tidaklah terhitung sebagai dosa bagi pelakunya. Namun
hal itu (melakukan kesalahan karena lupa) terhitung sebagai maksiyat bagi Nabi
Adam untuk menunjukkan kemulyaan kedudukan beliau dan ketinggian
derajatnya.
Meski kesalahan itu kecil namun dianggap sebagai
kesalahan besar. Adapun keputusan Allah Subhaanahu Wata’ala kepada Adam karena
kesalahannya – yaitu menurunkannya ke dunia ini , pengakuan Adam akan
kesalahannya dan terus menerusnya Adam beristighfar – maka hal itu semata mata
untuk menambah ketinggian derajat Adam. Karena hal itu membuat pahala dan
kebaikannya bertambah.
Semua itu juga dianalogikan bagi setiap
kesalahan dan dosa yg diperbuat oleh para Nabi. Karena kesalahan itu
dirangkaikan dengan ketinggian kedudukan mereka, dan kesalahan mereka semata
mata terjadi karena berhubungan dengan kesempurnaan ketaatan mereka kepada
Allah. Kesalahan dan dosa itu tidak terjadi sebagaimana yg terjadi pada
manusia selain mereka karena perbuatan itu terjadi disebabkan taawwul atau
karena lupa dan tanpa sengaja.
Adapun kesadaran dan permohonan
ampuna mereka atas kesalahan tersebut, hal itu adalah sebagai sarana menambah
ma’rifat (pengetahuan) mereka akan Tuhannya, ketinggian wara’ (kehati hatian)
serta taqwa mereka. Juga semua itu berfungsi sebagai penambah pahala dan
kedekatan mereka, serta mempertinggi derajat dan pangkat mereka di sisi
Allah.
Tanya Hal apa saja kah yg Yajuuz (boleh) ada pada diri para Nabi
‘Alaihimus Salam ?
Jawab Dibolehkan ada pada diri para Nabi segala
macam sifat kemanusiaan yg tidak mengurangi derajat kemulyaan mereka, seperti
makan dan minum, lapar dan haus, menghindar dari panas dan dingin, capek dan
istirahat, sakit dan sehat, begitupun berdagang dan bekerja dengan pekerjaan
tertentu yg tidak nista, karena mereka adalah manusia yg boleh melakukan apa
yg dilakukan manusia selain hal2 yg dapat mengurangi derajat kemulyaan
mereka.
Tanya Apakah hikmah di balik penyakit dan rasa sakit yg dialami
oleh para Nabi Alaihimus Salam ?
Jawab Hikmah di balik itu semua –
meski adalah manusia terbaik dan bebas dari dosa, adalah agar dilipatkan
pahala serta semakin memperjelas ketaatan, komitmen dan kesabaran mereka
kepada Allah Subhaanahu Wata’ala. Juga semua itu disebabkan agar umat manusia
berpedoman (mencontoh) mereka ketika mereka ditimpa bala’ dan berputus asa.
Dan
juga agar umat manusia mengetahui bahwa dunia adalah tempat bencana dan
cobaan, bukan tempat yg penuh kemulyaan dan kebaikan semata. Hikmah lain
adalah agar para Nabi tersebut mensifati diri mereka dengan sifat ketuhanan
karena telah melihat keluarnya mu’jizat yg jelas dari dirinya, dan menyadari
bahwa semua itu terjadi karena izin dan ciptaan Allah Ta’ala semata. Bukan yg
selainNya.
Hikmah berikutnya adalah bahwasanya meskipun mereka
berkemampuan dan kehebatan yg tinggi, mereka tetaplah seorang hamba Tuhan yg
lemah yg tidak bisa mendatangkan manfaat dan menolak bahaya.
Tanya
Ringkasan apakah yg harus kita yakini sehubungan dengan keadaan para Nabi
‘Alahimus Sholaatu Wasallam?
Jawab Kita wajib meyakini bahwasanya
para Nabi ‘Alahimus Sholaatu Wasallam memiliki segala sifat elok. Mereka
bersih baik lahir maupun bathin, ucapan dan perbuatannya bebas dari hal2 yg
jelek. Para Nabi juga dapat bersifat layaknya manusia biasa yg tidak
mengurangi ketinggian derajat dan martabatnya.
Dan hendaknya
meyakini bahwa Allah Ta’ala telah memilih mereka diantara penghuni seluruh
alam, mengutus mereka bagi alam ini agar seluruh alam mengerti terhadap
perintah dan hukum Allah.
Kita juga meyakini para Nabi tersebut
tidak pernah melanggar ketentuan pokok agama karena pokok agama bergantung
pada satu keyakinan yg tidak bercabang dan serta tidak akan berubah. Andaikata
para nabi menyelisihi sebagian perkara syari’at maka itu adalah perkara cabang
bukan pokok syariat.
Karena perilaku para Nabi yg menyelisihi
sebagian perkara cabang tersebut mendatangkan hikmah di baliknya dan
bahwasanya perkara cabang tersebut selalu berubah karena berbedanya umat,
masa, tempat, keadaan dan adat kebiasaan.
Tanya Ada berapa sifat jaiz yg
ada pada diri Nabi kita Muhammad Shallallaahu Alihi Wasallam yg membedakan
Beliau dengan para Nabi lain ?
Jawab Nabi kita Muhammad
Shallallaahu Alihi Wasallam memiliki tiga sifat Jaiz yg membedakan Beliau
dengan para Nabi lain. Pertama, beliau adalah Nabi yg paling utama. Kedua,
Beliau diutus bagi seluruh umat manusia. Ketiga, Beliau adalah penutup
sekalian Nabi dan tidak ada lagi Nabi setelah beliau.
Tanya Mengapa Nabi
kita Muhammad Shallallaahu Alihi Wasallam adalah sebagai Penutup para Nabi
?
Jawab Karena hikmah dibalik diutusnya para Nabi adalah untuk
mengajak makhluk Allah (manusia) untuk menyembah Al Haq (Allah) dan
menunjukkan mereka jalan yg benar baik dalam urusan dunia manupun akhirat.
Mengajarkan manusia tentang perkara yg tidak nampak oleh penglihatan mereka
(ghaib), serta hal2 yg tidak terjangkau oleh akal fikiran mereka (syurga,
neraka dll) serta menetapkan dalil2 yg benar dan menghilangkan ketidakjelasan
yg batil.
Dan sungguh syariat Beliau telah sempurna karena
menjelaskan semua hal di atas dengan bentuk yg tidak mungkin disamai oleh
ajaran yg lebih sempurna. Ajaran beliau juga cocok bagi seluruh ummat, di
setiap masa, tempat dan keadaan. Maka tidak ada lagi kebutuhan makhluk
terhadap Nabi setelah Beliau Shallallaahu Alihi Wasallam.
Karena
kesempurnaan telah sampai pada batasnya. Dari pemaparan tersebut menjadi
jelaslah rahasia di balik diutusnya beliau bagi seluruh makhluk, karena beliau
adalah makhluk paling sempurna baik fisik maupun akhlak nya.
Tanya Kenapa
dikatakan bahwasanya Nabi kita adalah penutup para Nabi, padahal Nabi ‘Isa
‘Alihis Salam kelak akan turun di akhir zaman ?
Jawab Sesungguhnya
Nabi ‘Isa ‘Alaihis Salam akan turun di akhir zaman dengan membawa ajaran Nabi
kita Muhammad Shallallaahu AlihiWasallam, bukan membawa ajaran beliau sendiri.
Karena ajaran beliau telah dihapus karena lamanya waktu dimana mengamalkan
ajaran beliau cocok dengan hikmah yg telah disebutkan di atas.
Maka
beliau menjadi khalifah (pengganti) Nabi Muhammad, menjadi wakil Beliau dalam
menyampaikan risalahnya kepada Ummat ini. Dan keyakinan itu termasuk akidah
Nabi kita Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam.
Tanya Apa saja kah
mu’jizat Nabi kita Muhammad ‘Alaihis Salam ?
Jawab Sesungguhnya
mu’jizat Nabi kita Muhammad ‘Alaihis Salam itu banyak sekali, diantaranya
adalah Alquranul Karim. Alquran adalah tanda kenabian terbesar, terbaik dan
paling jelas. Dan telah disebutkan sebelumnya beberapa bentuk
kemu’jizatannya.
Alquran itu tanda kenabian yg abadi selamanya
karena sang Pembawanya (Rasulullah) adalah penutup para Nabi. Diantara
mu’jizat beliau yg lain adalah mengalirnya air dari sela-sela jemari saat
perjalanan bersama para shahabat beliau yg mulia, sementara saat itu dalam
kondisi sangat kehausan dan tidak ada air kecuali sedikit sekali.
Maka
kemudian Beliau meletakkan telapak tangan di dalam wadah air yg sedikit itu
maka air itu seakan akan menjadi banyak sehingga cukup untuk minum semua
orang, bahkan lebih. Dan hal itu terjadi berulang ulang.
Termasuk
juga diantara mu’jizat beliau adalah berubahnya makanan yg sedikit menjadi
banyak sehingga banyak sekali orang yg hadir menjadi kenyang karenanya, pun
ini terjadi beberapa kali. Dan masih banyak mu’jizat yg lain yg disebutkan
dalam kitab “Dalaa-ilun Nubuwwah (Tanda2 Kenabian) ”.
Tanya Bagaimanakah
perjalanan hidup (sirah) Nabi kita Shallallaahu Alihi Wasallam ?
Jawab
Telah sepakat dan sekata para Ulama berpendapat bahwasanya sejarah kehidupan
Nabi kita adalah sejarah terbaik secara mutlak. Dan sungguh, orang2 kafir
(orientalis) pun telah mengakuinya. Bagaimana tidak, sedangkan hal itu
(kehidupan Nabi) adalah terang bagaikan matahari di seperempat siang .
Dan
sungguh para ahli sejarah telah menyebutkan bahwa Beliau Rasulullah
Shallallaahu Alihi Wasallam adalah manusia paling baik nasab keturunannya, dan
manusia paling elok perilakunya. Beliau menyambung silaturahim (hubungan
persaudaraan), suka menolong orang yg membutuhkan, suka menanggung beban dan
kekurangan orang, serta penyabar.
Diantara sifat beliau adalah
pemaaf, suka memberi kemudahan dan welas asih serta halus budinya. Tidak
berbuat sesuatu keculai yg ada hak kebenaran atau hak ciptaan Tuhan. Beliau
adalah pendiam karena dalam diam itu beliau memikirkan rahasia-rahasia alam
Malakut.
Apabila beliau berbicara maka selalu tuntas, yakni
kalimatnya sederhana namun berisi makna yg banyak berupa lautan hikmah. Beliau
adalah manusia paling fasih dalam berbicara, seorang yg humoris di beberapa
keadaan namun meski humoris, kata2 yg terucap selalu berisi kebenaran.
Beliau
sangat berserah diri kepada penjagaan Allah bagi beliau di setiap waktu
(pasrah). Berada di garis terdepan ketika kebatilan merajalela dan terus
berada dalam kondisi demikian di setiap waktu.
Beliau sangat rendah
hati (tawadlu’), namun di balik kerendahan hati dan kearifan beliau, menyimpan
kewibawaan yg besar yg tidak bisa ditandingi satupun manusia, sampai2 para
shahabat tidak kuat menatap wajah beliau. Dan di setiap majlis beliau keadaan
selalu tenang, seakan akan ada burung yg sedang hinggap di kepala setiap
hadirin.
Mereka tidak saling memutus pembicaraan dan tidak pernah
ada pembicaraan seputar aib seseorang di dalamnya. Semua orang dewasa, bahkan
anak2 Musyrik pun menjuluki beliau dengan sebutan Al Amin (Yg dapat
dipercaya). Dan setelah beliau mendakwahkan risalah kenabian, musuh2 beliau –
dengan segala sifat permusuhan dan hinaan mereka – tidak menemukan celah
keburukan sedikitpun pada diri beliau dan tidak ada jalan untuk mencela
pribadi beliau.
Beliau mengajarkan manusia kebijaksanaan dan hukum
agama dan mengajak mereka menuju Darus Salam (akhirat). Sungguh telah sempurna
ilmu dan amal siapa saja yg mengikuti beliau, dan barangsiapa tidak mau
mengikuti beliau, maka sungguh telah kehilangan hal diatas baik sekarang
maupun dimasa mendatang. Dan sungguh Allah telah menjadikan agamaNya (Islam)
jelas melebihi agama lain.
Dan Dia mengabadikan nama Rasulullah yg
indah ini baik pada lisan pengikutnya maupun penentangnya sepanjang masa.
Barangsiapa mempelajari buku sejarah kehidupan Beliau yg menyebutkan akhlaknya
yg mulia dan elok, maka ia akan mengetahui bahwa beliau adalah manusia paling
mulya di seluruh alam, baik dalam sifat yg nampak maupun yg tidak.[afs]
PEMBAHASAN KE LIMA IMAN KEPADA HARI AKHIR (KIAMAT)
Tanya Apakah yg dinamakan dengan hari akhir, dan apakah artinya beriman
kepada hari akhir tersebut ?
Jawab Yg dinamakan dengan hari akhir
yaitu hari yg keadaanya sangat dahsyat sampai2 anak kecil menjadi beruban
rambutnya. Manusia di hari itu bangkit dari kuburnya dan mereka berkumpul di
satu tempat untuk proses hisab (penghitungan amal). Kemudian akhirnya
mereka
akan ditentukan apakah akan penuh kenikmatan (syorga) ataukah
penuh siksaan (adzab).
Adapun beriman kepada hari akhir yaitu
dengan cara membenarkan bahwasanya hari itu pasti akan datang dan akan jelas
segala macam berita yg telah disampaikan dalam Alquran maupun hadist tentang
keadaan hari itu.
Tanya Apa yg harus kita yakini mengenai hari akhir dan
hal2 yg berhubungan dengannya ?
Jawab Pertama kali kita harus
meyakini adanya pertanyaan dalam kubur, kemudian kenikmatan dan siksa dalam
kubur, kemudian akan dikumpulkannya jasad manusia kemudian akan kembali
menjadi bentuk seperti saat pertama diciptakan, kemudian manusia akan dihitung
amalnya dan ditimbang. Kemudian akan dibagikan kepada manusia catatan amalnya,
bisa lewat tangan kanan atau tangan kiri.
Dilanjutkan dengan
melewati jembatan (shiroth) dan terkahir orang yg beriman akan dimasukkan ke
syurga tempat kenikmatan dan orang kafir akan dimasukkan ke neraka tempat
siksa yg pedih.
Tanya Jelaskan keyakinan kita sehubungan dengan adanya
pertanyaan kubur serta kenikmatan atau siksa dalam kubur ?
Jawab
Kita harus meyakini bahwasanya saat mayyit diletakkan dalam kuburnya, maka
ruhnya akan kembali ke jasadnya sekedar dia mampu memahami pembicaraan dan
menjawab pertanyaan kubur. Kemudian akan datang kepadanya 2 malaikat dan
mereka akan bertanya tentang : Siapakah Tuhannya, Siapa Nabinya, apa Agama yg
dianutnya, dan perkara2 yg telah diwajibkan Allah untuk dilaksanakannya.
Apabila
mayyit tersebut termasuk orang yg beriman dan beramal shalih maka ia akan
mampu menjawab Tanya tersebut dengan pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala
dengan jawaban yg memuaskan tanpa merasa takut dan gentar terhadap kedua
malaikat tadi. Allah akan membuka mata batinnya dan memperlihatkan pintu
syurga dan memberinya sebagian nikmat yg agung. Kemudian dikatakan kepadanya
“ini adalah ganjaran bagi siapa saja yg di dunia berjalan lurus mengikuti
perintah agama.
Apabila mayyit tersebut termasuk orang yg kafir
atau munafiq maka dia akan dibuat kaget dan takut dan gagal menjawab
pertanyaan kubur. Maka kedua malaikat tadi akan menyiksanya seketika dengan
siksaan yg pedih. Allah akan membuka mata batinnya hingga dia melihat pintu
neraka. Mayyit tersebut akan disiksa dengan bermacam siksa dan kesakitan.
Kedua malaikat tersebut akan berkata kepadanya “ inilah balasan bagi siapa yg
ingkar terhadap Tuhan nya dan mengikuti hawa nafsunya semata”.
Tanya
Apabila mayyit seseorang dimakan oleh binatang buas sehingga jasad tersebut
berada dalam perut hewan itu, atau mayyit jatuh di lautan kemudian termakan
oleh ikan, apakah mayyit tersebut masih tetap akan ditanya oleh malaikat dan
mendapat nikmat atau siksa kubur ?
Jawab Benar, setiap manusia yg
menginggal akan ditanya tentang pertanyaan kubur dan kemudian akan disiksa
atau diberi nikmat. Maka tidak ada bedanya apakah mayyit tersebut dipendam di
kuburan, atau berada dalam perut binatang buas atau berada jauh di dasar laut
– karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu serta Maha Mengetahui dan
Mengerti keadaan segala sesuatu.
Tanya Jika memang dalam kubur roh mayyit
dikembalikan ke dalam jasadnya kemudian ditanya oleh malaikat dan mendapat
siksa atau kenimatan, maka mengapa manusia tidak dapat melihatnya ?
Jawab
Sesungguhnya Allah subhaanahu wata’ala menutup penglihatan manusia dari hal
tersebut, tujuaannya adalah sebagai ujian bagi mereka agar menjadi jelas
siapakah yg beriman kepada hal ghaib dan siapa yg tidak dan ragu serta bimbang
akan hal tersebut.
Seandainya manusia melihat keadaan dalam kubur,
tentu saja mereka akan beriman semuanya, sehingga tidak ada perbedaan antar
manusia, tidak ada perbedaan mana baik dan mana buruk serta tidak ada beda
antara yg mulia dan hina.
Tanya Adakah dalam hal ini perumpamaan yg dapat
mendekatkan pada pemahaman hati ?
Jawab Ya, sebagai perumpamaan
dalam masalah ini yaitu sebagaimana orang yg tidur. Orang yg tidur melihat
hal2 yg menyenangkan dan penuh kenikmatan atau bahkan sebaliknya, ia melihat
hal2 yg menyedihkan dan menyakitkan dalam tidurnya. Dan seseorang yg ada
disamping serta melihat orang tersebut tidak bisa menyaksikan apa yg ada dalam
mimpi orang yg tidur tadi serta tidak bisa merasakannya.
Begitupun
dengan keadaan mayyit yg ditanya malaikat dan menjawabnya dalam kubur. Ia
mendapat nikmat atau siksa sedangkan tak seorang manusia pun yg hidup bisa
melihat keadaannya dan tidak mengetahuinya.
Tanya Bagaimana keyakinan
kita terhadap Hari dibangkitkannya jasad. Dan apakah manusia akan dibangkitkan
seperti bentuk semula saat ia diciptakan ?
Jawab Yaitu Hendaklah
kita meyakini bahwasanya setelah seluruh manusia mati, Allah akan
menghidupkannya kembali dalam bentuk sebagaimana awal penciptaannya. Maka
seluruh manusia akan bangkit dari kuburnya dan mereka akan dikumpulkan ke satu
tempat yg bernaman “Almauqif” (tempat berhenti).
Tanya Bagaimana
keyakinan kita terhadap Hisab (Penghitungan amal manusia) ?
Jawab
Yaitu Hendaklah kita meyakini bahwasanya Allah Subhaanahu Wata’ala setelah
mengumpulkan seluruh manusia ke satu tempat, Dia akan menghitung setiap amal
manusia dan menetapkan apakah amal itu baik atau buruk dan seluruh anggota
tubuh manusia akan menjadi saksi. Maka akan menjadi jelas segala rahasianya
dan anggota tersebut akan mengeluarkan hujjah. Hari itu tidak akan diterima
alasan sedikitpun. “Barangsiapa beramal baik meski sebesar dzarrah (atom) maka
ia pasti akan melihatnya dan Barangsiapa beramal buruk meski
sebesar
dzarrah (atom) maka ia pun pasti akan melihatnya “.
Tanya Bagaimana
keyakinan kita terhadap adanya Mizan (Timbangan Amal) dan Pemberian Catatan
Amal ?
Jawab Yaitu Hendaklah kita meyakini bahwasanya Allah
Subhaanahu Wata’ala setelah menghisab amal manusia dan memutuskan jenis amal
mereka, maka kemudian amal manusia akan ditimbang agar menjadi jelas bagi
setiap manusia ukuran berat amalnya. Barangsiapa jumlah amal baiknya lebih
banyak dari amal buruknya, maka ia akan diberikan Kitab Catatan Amalnya lewat
tangan Kanan.
Dan sebaliknya, Barangsiapa jumlah amal buruknya
lebih banyak dari amal baiknya , maka ia akan diberikan Kitab Catatan Amalnya
lewat tangan Kiri. “ Dan sungguh hal itu adalah kerugian yg sangat besar”.
Tanya
Bagaimana keyakinan kita terhadap As Shiroth (Jembatan di atas Neraka) ?
Jawab
Shiroth adalah jembatan yg dibentangkan memanjang di atas neraka untuk
dilewati seluruh manusia. Maka kaki orang yg beriman dan taat akan mampu
melewatinya hingga sampai ke syurga. Diantara orang beriman tersebut ada yg
melewatinya bagaikan petir, sebagian melewatinya bagaikan kuda yg melesat dan
ada yg tertatih tatih. Dan kaki orang yg ingkar (kafir) dan kaki orang beriman
yg masih berbuat maksiyat akan terpeleset saat melewati shiroth tersebut dan
tercebur ke dalam neraka. Dan tidaklah termasuk aneh jika Allah mempermudah
hambaNya melewati shiroth bagi orang2 yg beruntung karena Dia lah juga yg
dengan mudah membuat burung dapat terbang di angkasa.
Tanya Apakah di
hari itu berlaku syafa’at (pertolongan) dari seseorang ?
Jawab Di
hari itu, para Nabi, para Wali (orang yg dekat dengan Allah), Alim Ulama yg
mengamalkan ilmunya dan para pahlawan yg gugur syahid diberi izin oleh Allah
untuk memberi Syafa’at (bantuan).
Tanya Kepada siapa sajakah mereka
diberi izin Allah untuk memberi syafa’at tersebut ?
Jawab Mereka
akan memberi syafa’atnya kepada sebagian orang beriman yg berbuat maksiyat.
Tanya
Apakah di hari itu seseorang dapat memberi Syafa’at kepada orang kafir ?
Jawab
Tak satupun Para Nabi – meski mereka adalah manusia paling utama diantara yg
umat manusia- untuk memohonkan syafa’at kepada Allah walaupun hanya kepada
satu orang kafir. Karena mereka mengetahui bahwasanya kalimat adzab telah
nyata ditujukan bagi orang kafir tersebut. Dan sesungguhnya Allah Subhanahu
waTa’ala tidak mengijinkan hal itu (syafa’at). Allah yg Maha Mulia berfirman
:
“ …….Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya “
(Albaqarah 255).
Allah juga berfirman :
“ Pada hari itu tidak
berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi
izin kepadanya, dan Dia telah meridai perkataannya. (Thaha 109)
Tanya
Apakah yang disebut dengan “ Alkautsar “?
Jawab Alkautsar adalah
nama sebuah sungai di syurga yg airnya lebih putih dari susu dan rasanya lebih
manis daripada madu. Barangsiapa meminum airnya seteguk saja, maka ia tidak
akan haus selamanya.
Tanya Bagaimana keadan (hukum) orang mukmin yg taat
setelah dihisab ?
Jawab Keadaan (Hukum) seorang mukmin yg taat
setelah ia dihisab adalah masuk ke syurga dan ia kekal abadi di dalamnya yg
penuh dengan segala macam kenikmatan dan kebaikan
Tanya Bagaimana keadan
(hukum) orang kafir atau orang munafik setelah dihisab ?
Jawab
Keadaan (Hukum) seorang orang kafir atau orang munafik setelah ia dihisab
adalah masuk ke neraka dan ia kekal abadi di dalamnya. Tidak akan diringankan
sedikitpun siksa dan kesakitan di dalamnya.
Tanya Bagaimana keadan
(hukum) orang mukmin yg berdosa setelah dihisab ?
Jawab Keadaan
(Hukum) seorang orang mukmin yg berdosa setelah ia dihisab adalah jika Allah
berkenan mengampuninya maka ia akan masuk syurga sejak awal dan abadi di
dalamnya. Namun apabila Allah tidak berkenan mengampuninya, maka Dia akan
menyiksanya di dalam neraka sesuai dengan jumlah dosanya, kemudian ia
dikeluarkan dan masuk ke dalam syurga serta abadi di dalamnya.
Tanya
Apakah Jannah (syurga) itu ?
Jawab Syurga adalah tempat segala
kenikmatan berada. Tempat yg didambakan seluruh manusia., tempat segala
keindahan dipandang mata. Syurga adalah tempat dimana belum pernah ada mata yg
melihatnya, belum pernah didengar oleh telinga dan sedikitpun tidak ada hati
manusia yg mampu menggambarkannya (saking nikmatnya).
Tanya Apakah Naar
(neraka) itu ?
Jawab Neraka adalah tempat segala siksa berada.
Seluruh siksa dan rasa sakit ada di dalamnya yg tidak pernah terbayangkan oleh
pemahaman manusia (saking ngerinya).
PEMBAHASAN KEENAM TENTANG IMAN KEPADA QADLA’ DAN QADAR (KETENTUAN
ALLAH)
Tanya Bagaimana keyakinan kita terhadap adanya qadla dan qadar?
Jawab
Hendaklah kita meyakini bahwasanya seluruh perbuatan manusia baik yg
membutuhkan usaha (ikhtiyari) – seperti berdiri, duduk, makan dan minum –
maupun tanpa usaha (idtirori) -seperti jatuh – semua itu terjadi karena
kehendak Allah Subhaanahu Wata’ala. Dan ketentuan (takdir) itu telah dibuat
Allah sejak zaman azla (zaman sebelum ada sesuatu kecuali Allah), dan
pengetahuan Allah tentang semua itu telah ada sebelum hal tersebut terjadi.
Tanya
Kalau memang Allah adalah Sang Pencipta segala perbuatan manusia, bukankah itu
berarti manusia adalah majbur (dipaksa) dalam setiap perbuatannya, dan setiap
yg dipaksa maka tidak berhak mendapat pahala atau siksa ?
Jawab
Bukan demikian maksudnya. Manusia tidaklah dipaksa sama sekali karena dia
memiliki keinginan sendiri yg dapat mengantarkannya ke sisi baik atau sisi
buruk. Manusia juga dikaruniai akal fikiran dimana dengan akal tersebut ia
bisa memilih diantara sisi baik atau buruk. Jika ia menggunakan kehendaknya ke
sisi yg baik, maka menjadi nyatalah kebaikan yg ia kehendaki. Dan ia akan
mendapat pahala atas hal itu karena telah berbuat baik dan kehendak juziyyah
nya bergantung pada sisi baik itu. Apabila kehendaknya memilih sisi buruk maka
menjadi nyatalah keburukan yg ia kehendaki dan dia mendapat siksa atasnya
karena keburukan itu terjadi karena keinginannya, dan kehendak juziyyah nya
bergantung pada sisi buruk itu.
Tanya Berilah sebuah contoh yg dapat
memudahkan hati untuk memahami bahwasanya seorang hamba tidaklah dipaksa atas
perbuatannya ?
Jawab Setiap manusia memungkinkan untuk mengetahui
bahwa ia tidak dipaksa atas segala perbuatannya. Sebagai contoh dia bisa
membedakan saat tangannya menulis dan saat gemetar. Karena gerakan tangan saat
menulis, sesungguhnya gerakan itu disandarkan kepada dirinya dengan mengatakan
“aku menulis dengan usaha dan keinginanku”.
Adapun gerakan tangan
saat gemetar maka hal itu tidak bisa disandarkan pada dirinya (terjadi di luar
kehendaknya) dan dia tidak mengatakan : “aku menggerakkan tanganku” , namun
dia mengatakan : “sesungguhnya hal itu (gerakan tanganku saat gemetar) terjadi
di luar keinginanku”.
Tanya Pelajaran apa yg dapat dipetik dari contoh di
atas ?
Jawab Dapat diambil pelajaran dari contoh tersebut
bahwasanya setiap manusia dapat memahami dengan pendekatan sederhana, bahwa
perbuatannya dibagai menjadi dua
Pertama, perbuatan yang terjadi
dengan usaha dan kehendaknya. Seperti makan makan, minum, memukul seseorang
dan lain sebagainya.
Kedua, perbuatan yg terjadi di luar usahanya
seperti jatuh dan lain sebagainya.
Tanya Hal apakah yg mengiringi
perbuatan seorang hamba jika perbuatan tersebut termasuk Ikhtiary (terjadi
karena usaha manusia) ?
Jawab Perbuatan seorang hamba yg bersifat
ikhtiary apabila berupa perbuatan baik maka akan mendapat pahala, dan apabila
berupa perbuatan buruk maka akan mendapat dosa (siksa). Adapun jika perbuatan
itu bersifat Idltirory (tanpa usaha) maka tidak akan dituntut apapun atas
terjadinya perbuatan itu.
Tanya Jika seseorang memukul saudaranya dengan
dzalim dan karena permusuhan, atau melakukan perbuatan buruk dan dosa serta
semacamnya, lantas ia berdalih bahwa perbuatan itu terjadi karena sudah
ditakdirkan, Apakah dapat diterima alasan tersebut?
Jawab
Sesungguhnya alasan hamba tersebut tidak dapat diterima, baik di sisi Allah
Subhaanahu Wata’ala maupun di sisi manusia. Karena terdapat kehendak terbatas
(iradah juziyyah) pada diri hamba itu, ia pun diberi kemampuan, usaha dan juga
akal fikiran.
Tanya Sebutkanlah ringkasan dari seluruh pembahasan di atas
?
Jawab Sesungguhnya wajib bagi setiap manusia yg mukallaf (telah
dibebani kewajiban), hendaklah meyakini dengan teguh dan mantap, bahwasanya
seluruh perbuatan, ucapan dan setiap gerak geriknya – baik maupun buruk –
semua itu terjadi karena kehendak, ketentuan dan atas sepengetahuan Allah
Subhaanahu Wata’ala. Akan tetapi hanya kebaikan yg diridlainya sedangkan
keburukan tidak diridainya.
Dan hendaklah manusia menyadari bahwa
ia dianugerahi kehendak terbatas (juziyyah) dalam perbuatannya yg bersfiat
pilihan (ikhtiary). Dia akan diberi pahala atas perbuatan baik dan mendapat
siksa karena perbuatan jahat. Dan tidak ada alasan baginya untuk berbuat
kejahatan. Dan sungguh Allah tidak akan mendzalimi hamba-hambaNya.[]
PENUTUP CARA MENGENAL HAKIKAT ALLAH
PEMBAHASAN TENTANG BEBERAPA MASALAH PENTING “MENGIKUTI PERKARA YG TELAH LAMPAU
DIKUTIP DARI PENDAPAT ULAMA SALAF”
Tanya Apakah boleh membicarkan
hakikat Dzat Allah dengan menggunakan akal pikiran?
Jawab Tidak
dibolehkan membicarakan hakikat dzat Allah menggunakan akal pikiran, karena
akal itu terbatas untuk memahami hakikat dzat Allah Subhaanahu Wata’ala Sang
Pencipta. “ Segala hal yg terlintas dalam hatimu maka Allah tidaklah seperti
itu “.
Tanya Jika akal pikiran tidak mampu memahami hakikat Dzat
Allah Ta’ala, maka bagaimana kita bisa sampai ke ma’rifat (mengenal Allah) yg
telah diwajibkan atas tiap manusia?
Jawab Sesungguhnya mengenal
Allah itu bisa tercapai dengan mengetahui sifat sifat Allah berupa AlWujud
(Ada), AlQidam (Dahulu), AlBaqa’ (Kekal), Mukholafatu Lil Hawaadits (Tidak
Serupa dengan apapun), Qiyaamuhu Binafsihi (Mandiri dan tidak membutuhkan
apapun), AlWahdaniyyah (Maha Esa), Alhayah (Maha Hidup), Al ‘Ilm (Maha
Mengetahui), AlQudroh (Maha Kuasa), Al-Iraadah (Maha Berkehendak), As Sam-i’
(Maha Mendengar), AlBashar (Maha Melihat) dan Alkalam (Maha Berfirman).
Tanya
Dengan perantara apa kita dapat mengetahui keberadaan Allah Ta’ala sedangkan
mata kita tidak bisa melihatNya?
Jawab Kita dapat mengetahui
keberadaan dan Kekekalan sifat Allah Ta’ala melalui jelasnya hasil
kekuasaanNya dalam ciptaanNya yg berifat baru yg diciptakanNya dengan penuh
ketelitian dan menakjubkan sehingga mencengangkan akal. Seperti langit dan
segala hal yg di dalamnya berupa matahari, bulan dan bintang. Begitupun dengan
bumi dan segala hal di dalamnya seperti segala macam sumber (air dan mineral),
pepohonan dan makhluk hidup lain dimana manusia termasuk di dalamnya. Manusia
diciptakanNya dalam sebaik baik bentuk, yg diberi segalam macam sifat
kesempurnaan dan keutamaan. Diberi kesempurnaa dengan akal yg kuat. Maka
sebagainya seseorang yg melihat bangunan ia mengetahui pasti ada yang
menciptakan bangunan itu. Pun jika seseorang melihat sebuah tulisan pasti ia
mengetahui bahwa ada yg menulisnya meski ia tidak melihat atau mengetahui
khabar penulisnya.
Begitupula dengan manusia yg mengamati alam raya
ini, yg diciptakan dengan penuh ketelitian dan menakjubkan dan indah, maka ia
dapat mengetahui bahwa ada Sang Pencipta yg bersifat Maha Awal, Maha
Menetahui, Maha berkehendak, Maha Kuasa dan Maha Bijak.
Tanya
Apakah dalam masalah ini terdapat contoh pada makhluk, yaitu adakah terdapat
sesuatu yang jelas keberadaanya meski tidak nampak?
Jawab Ada,
contoh dalam masalah ini adalah ruh. Sesungguhnya kita semua meyakini
keberadaan ruh meski kita tidak mampu menyaksikannya, kita hanya melihat
pengaruh ruh tersebut tanpa melihatnya langsung lewat penglihatan dan kita tak
mampu menjangkau hakikatnya dengan akal pikiran. Begitupun Allah Subhanahu
Wata’ala.
Sesunguhnya Dia meski tak nampak oleh mata penglihatan
kita, dan kita tak mampu menjangkau hakikat DzatNya dengan akal pikiran kita,
kita meyakini keberadaan Dzat Allah yg memiliki sifat sempurna, dengan cara
melihat segala ciptaanNya yg rumit dan penuh keajaiban, sebagai orang yg
menyaksikan keberadaan Nya lewat lisan perbuatan dan ucapan.
Tanya
Apakah diperbolehkan memperbincangkan dengan panjang lebar hakikat ruh dan
membahasnya?
Jawab Hal itu tidak diperkenankan karena kemampuan
akal itu terbatas dalam memahami hakikat ruh. Membahasnya dengan panjang lebar
hanya akan membuang waktu dan hal itu adalah dalil terbesar akan keterbatasan
akal manusia. Manusia bahkan tidak bisa memahami hakikat ruh padahal ruh
adalah ciptaan Allah yg ada dalam dirinya sendiri, maka hendaklah menghentikan
keinginan mengetahui hakikat Dzat PenciptaNya yg tidak menyerupai apapun.
Tanya
Apakah mungkin melihat Allah Subhaanahu Wata’ala dengan mata kepala?
Jawab
Secara akal, melihat Allah dengan mata kepala adalah mungkin. Sedangkan
menghuni syurga bagi orang yg beriman adalah benar menurut dalil Naqli.
Sesungguhnya Allah Subhaanahu Wata’ala itu ada dan setiap hal yg ada mungkin
untuk dilihat. Allah Subhaanahu Wata’ala berfirman : “ Wajah-wajah
(orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka
melihat “ (Al Qiyaamah 22-23).
Maka kelak mereka (orang beriman)
akan menyaksikan Tuhan nya di hari kiamat dengan cara yg tidak diketahui
manusia (Bila Kayf). Dan orang kafir dihalangi penglihatannya untuk melihat
Allah, sebagai tambahan atas kesedihan dan penyesalan mereka.
Tanya
Apakah penglihatan mata itu nyata?
Jawab Benar, dan hal itu karena
sebagian manusia, yg umum maupun khusus jika melihat sesuatu dalam keadaan
baik dan menakjubkan maka yg dilihatnya dapat terkena bencana dan bahaya.
Akan
tetapi manusia yg seperti ini sangat sedikit, maka tidak layak bagi manusia
menyibukkan pikirannya dengan hal itu dan menganggap sebagian besar hal yg
terjadi kepadanya karena pengaruh penglihatan atau karena sihir sebagaimana yg
banyak dilakukan oleh para wanita, karena hal itu kecerobohan dan kurang
berhati hati.
Tanya Bagaimana mata bisa memberi kesan melihat
(atsar) padahal ia adalah bagian tubuh manusia yg lembut dan tidak berhubungan
langsung dengan hal yg dilihat serta tidak ada sesuatu yg keluar dari mata yg
dapat menghubungkan mata dengan hal yg dilihat?
Jawab Tidak ada yg
dapat menghalangi adanya hal kecil yg dapat memberi kesan yg kuat, dan sebuah
kesan tidak disyaratkan terjadi dengan adanya hubungan langsung. Sesungguhnya
kita menyaksikan sebagian orang yg memiliki bentuk tubuh tertentu dan
kekuatan, jika melihat seseorang dengan rasa marah maka bisa saja orang yg
dilihatnya menjadi kaget dan gugup, dan mungkin seakan akan dia telah terkena
sesuatu yg membuatnya celaka padahal sesungguhnya sama sekali tidak ada yg
menguasainya yg dapat dirasakan oleh inderanya. Dan tidak ada hubungan serta
persentuhan antara yg merasakan takut dan orang yg membuat kesan rasa takut
tersebut.
Besi magnet dapat menarik besi tanpa harus bersentuhan
dan tanpa mengeluarkan sesuatu yg dapat membuatnya tertarik. Akan tetapi
penyebabnya adalah hal yg lembut dan tidak nampak. Bahkan hal yg lembut dapat
memberi kesan yg lebih kuat daripada hal yg nampak.
Sesungguhnya
hal2 yg besar itu bermula dari keinginan dan niat, sedangkan keduanya adalah
hal yg bersifat ma’nawi (perkara hati). Maka tidaklah dianggap aneh jika mata
dapat memberi kesan (pengaruh) kepada hal yg dilihatnya padalal ia adalah
sesuatu yg lembut dan tidak adanya hubungan langsung (bersambung) dengan yg
dilihat serta tanpa harus mengeluarkan sesuatu dari mata tersebut agar dapat
memberi kesan (pengaruh).
Tanya Umat siapakah yg paling mulia
setelah para Nabi ‘Alaihimus Salam?
Jawab Umat yg paling utama dari
seluruh umat lain adalah ummat Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wasallam dan
diantara mereka yg paling utama adalah para sahabat yg mulia. Para shahabat
adalah orang orang yang berkumpul dengan Nabi kita Alaihis Salam dan beriman
kepada beliau serta mengikuti cahaya kebenaran (Alquran) yg diturunkan kepada
beliau. Dan diantara para sahabat yg paling mulia adalah khalifah yg empat
(Syayidina Abu Bakr, Syayidina ‘Umar, Syayidina ‘Utsman dan Syayidina ‘Ali
KW.)
Tanya Apakah Isra’ dan Mi’raj itu?
Jawab Isra’
adalah perjalanan malam Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi Wasallam dari Masjid
Al Haram di Makkah menuju ke Masjidil Aqsha di AlQuds (Palestina). Peristiwa
tersebut benar adanya karena telah tercantum dalam Alquran yg mulia.
Sedangkan
yg dimaksud dengan Mi’raj adalah peristiwa naiknya Nabi Muhammad Shallallaahu
Alaihi Wasallam malam tersebut dari Masjidil Aqsha ke langit, dan beliau
berkumpul dengan para Malaikat yg mulia sebagai penghormatan dan pemulyaan
para malaikat kepada beliau.
Dan peristiwa itu telah diterangkan
dalam hadist hadist shahih dan peristiwa ini mungkin terjadi yg telah
diceritakan oleh manusia yg jujur (Rasulullah), maka wajib mengimaninya sesuai
dengan dzahirnya.
Hal itu tidaklah mengherankan – karena dialah
Dzat yg dapat menerbangkan burung di angkasa, menjadikan bintang dapat
melintasi jarak yg jauh dalam sekejap dengan gerakannya, sebuah jarak yg tidak
mampu dilewati manusia dalam waktu jutaan tahun – apabila Dia berkenan
mengangkat kekasih piliha nNya diantara manusia, untuk naik ke langit dalam
waktu sekejap. Sedangkan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Maha
Mengetahui atas segala sesuatu.
Tanya Apakah doa dapat bermanfaat
bagi yg didoakan, dan apakah pahala sedekah orang hidup bisa sampai kepada
mayyit jika pahalanya dihadiahkan kepadanya?
Jawab Sesungguhnya
sedekah itu adalah perkara yg digemari dan doa serta merendahkan diri kepada
Allah itu diharapkan. Keduanya bermanfaat di sisi Allah Ta’ala baik bagi orang
hidup maupun yg telah mati.
Tanya Apakah kenikmatan dalam syurga
itu bersifat rohani atau jasmani, apakah juga yg terjadi dalam neraka- dan
apakah nikmat syurga serta siksa neraka itu kekal ataukah terbatas
waktunya?
Jawab Sesungguhnya syurga itu berisi dua macam nikmat,
yakni rohani dan jasmani. Nikmat rohani berupa kenikmatan yg dirasakan oleh
ruh seperti bertasbih, beribadah, melihat Allah Subhaanahu Wata’ala dan
mengetahui bahwa Dia telah Ridla terhadap ahli syurga.
Sedangkan
kenikmatan jasmani berupa kenikmatan yg dirasakan oleh jasmani seperti makan,
minum dan menikah.
Begitu juga dengan siksa neraka yg terdiri dari
dua macam, yakni siksa ruhani dan siksa jasmani pula. Kenikmatan di syurga
maupun siksa dalam neraka keduanya kekal abadi selamanya dan tidak akan
berhenti, dan penduduk keduanya abadi di dalamnya, syurga dan neraka saat ini
sudah ada (diciptakan oleh Allah).
Tanya Apakah mungkin seorang
wali dapat mencapai derajat Nabi dan apakah wali dan apakah wali dapat sampai
pada suatu keadaan dimana kewajiban agama telah gugur baginya?
Jawab
Tidak mungkin seorang wali dapat mencapai derajat seperti salah satu Nabi
Alahim Salam sama sekali. Dan tidak mungkin seseorang – selama ia berakal
sehat dan telah baligh (dewasa) – dapat mencapai keadaan dimana perintah dan
larangan agama dapat gugur atas dirinya serta dia diperbolehkan berbuat sesuka
hatinya. Barangsiapa menyangka hal itu dapat terjadi pada wali, maka sungguh
ia telah kafir.
Begitupula telah dihukumi kafir orang yg menyangka
bahwasanya syariat agama ini di dalamnya (bathin) menyalahi dengan apa yg
nampak (dzahir) itulah yg dinamakan hakikat (kesejatian), sehingga mereka
mentakwil ayat yg qoth’iy (telah jelas maknanya) dan menggunakannya tidak
sesuai dengan makna dzahirnya, sebagaimana orang yg menganggap malaikat
sebagai kekuatan akal dan syaithan sebagai kekuatan was was.
Tanya
Apakah yg dimaksud dengan Mujtahid, dan siapakah Mujtahid yg boleh diikuti
pendapatnya ?
Jawab Mujtahid adalah seseorang yg sangat memahami
kaidah2 syariat dan dalil2nya dan biasa memikirkan dengan mendalam keduanya
sehingga menghasilkan pemahaman yg kuat tentang apa yg dimaksud oleh pembuat
syariat (Allah). Adapun Ulama Mujtahid itu ada banyak sekali.
Dan
Mujtahid yg pendapatnya layak untuk diikuti serta boleh diambil kesimpulan
pendapat nya ada empat. Mereka adalah : Abu Hanifah Nu’man Bin Tsabit (Imam
Hanafi), Malik Bin Anas (Imam Malik), Muhammad Bin Idris As Syaafi;i (Imam
Syafi’i) serta Ahmad Bin Hanbal (Imam Hanbali) Semoga Allah meridloi mereka
semua.
Sesungguhnya alasan para Ulama memilih untuk mengikuti
mereka bukan selain keempatnya – meski telah mencapai derajat mujtahid –
adalah karena banyaknya kesimpulan hukum yg telah mereka ambil dalam masalah2
agama karena mereka telah mencurahkan tenaganya untuk memikirkan masalah2
tersebut, sehingga jarang ada permasalahan yg tidak disebutkan hukumnya.
Selain itu juga karena pendapat madzhab mereka telah sampai kepada kita secara
sambung menyambung (mutawattir), maka hendaknya kita mengikuti pendapat salah
satu dari empat mujtahid tersebut, kecuali untuk kondisi darurat, jika tidak
demikian maka kita bisa jatuh dalam talfiq (mencampur adukkan hukum dari
beberapa madzhab dalam satu masalah), dan akhirnya hal itu tidak sesuai dengan
satupun pendapat empat Ulama di
atas.
Tanya Mengapa para Ulama
Mujtahid berbeda pendapat dalam beberapa masalah?
Jawab
Sesungguhnya para Ulama Mujtahid di atas tidak berbeda pendapat dalam masalah
ushuluddiin (masalah pokok2 agama/ keyakinan) dan tidak pula dalam pokok
cabang2 (furu’) masalah agama sama sekali karena ketetapan dalil atas masalah2
tersebut telah jelas.
Mereka hanya berbeda dalam sebagian masalah
furu’ (cabang) karena tiadanya nash (dalil) yg jelas dan pasti tentang masalah
itu, karena sesungguhnya masalah juziyyah tidak mudah bersepakat atasnya dan
perbedaan di dalamnya adalah sebuah kemudahan. Maka masing2 Ulama Mujtahid
mencurahkan seluruh kemampuannya yg luas untuk mengeluarkan hukum atas masalah
tersebut sesuai dengan Kitab dan Sunnah sesuai apa yg nampak. Barangsiapa
benar atas kesimpulan hukumnya, maka dia mendapat dua pahala, dan barangsiapa
salah kesimpulan hukumnya maka dia mendapat satu pahala karena usaha kerasnya
mencari kebenaran sesuai usahanya. Perbedaan diantara para Ulama mujtahid
adalah rahmat bagi ummat, karena perbedaan itu hanya dalam masalah cabang
(far’iyyah), sedangkan perbedaan dalam hal itu menjadi kemudahan bagi manusia
serta hilangnya kesulitan dan bahaya atas mereka. Apabila mereka sedang dalam
kondisi terpaksa (sulit) maka mereka boleh melakukan mana yg lebih mudah dan
jika dalam keadaan lapang maka dia bisa melakukan yg lebih hati2 atau lebih
layak dan jelas.
Tanya Apakah syarat (pertanda) kiamat itu?
Jawab
Syarat terjadinya kiamat (tanda2 yg menunjukkan telah sangat dekatnya saat
kiamat) ada beberapa hal, diantaranya : Bangkitnya Dajjal yaitu sesorang yg
buta matanya dan keluar dalam keadaan beragama yg buruk serta jauh dari ilmu.
Dia mengaku memiliki sifat ketuhanan dan mampu menampakkan beberapa keajaiban
dan dia hanya orang yang lemah iman dan keyakinannya saja.
Termasuk
pertanda kiamat yaitu keluarnya hewan melata dari bumi yg mampu mengetahui
manusia melalui wajah mereka. Maka barangsiapa beriman maka hewan itu akan
menjadikan suatu pertanda baginya yg membuat orang tersebut dikenali sebagai
mukmin. Dan barangsiapa kafir, maka hewan itu pun akan membuat pertanda
baginya sehingga orang itu dikenali sebagai kafir dan hewan itu bisa berbicara
kepada manusia tentang keadaan manusia itu.
Pertanda kiamat lain
adalah terbitnya matahari dari barat sehari dari beberapa hari. Saat itu akan
ditutup pintu taubat dan tidak akan diterima taubat satupun manusia. Termasuk
pertanda kiamat yaitu keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, mereka adalah segolongan
manusia yang paling banyak berbuat kerusakan di muka bumi di masa lalu. Saat
Iskandar Dzulqornain sampai di daerah jajahan mereka, maka para tetangga
Ya’juj dan Ma’juj melaporkan kepadanya dan Dzulqornain pun bersedih karena
perbuatan mereka. Dan wilayah yg memisahkan Ya’juj dan Ma’juj dengan penduduk
tersebut adalah sebuah celah sempit diantara dua gunung.
Maka
kemudian Dzulqornain membangun penghalang yg sangat tinggi dari besi dan
menyimnya dengan timah cair sehingga jadilah benteng penahan tersebut bangunan
yg kokoh dan licin yg tidak mudah dilobangi ataupun dilompati. Apabila telah
dekat masa keluar mereka, maka terbukalah benteng itu karena beberapa sebab
sehingga mereka akan menyebar di muka bumi dan memperbanyak berbuat kerusakan
di seluruh wilayah bumi. Maka penuduk tersebut memohon kepada Tuhan mereka
(Allah) untuk menghilangkan perbuatan buruk dan rusak Ya’juj Ma’juj, maka
Allah menghancurkan dan mengganti mereka dengan cara menghapus sisa2
mereka.
Termasuk juga diantara tanda akan terjadinya kiamat yaitu
turunnya Nabi ‘Isa Alaihis Salam saat fitnah menimpa kaum muslimin dan
berbagai macam cobaan menimpa mereka. Maka beliau datang memperbaiki keadaan
ummat ini dan menghilangkan segala kesedihan, membunuh dajjal dan membersihkan
manusia dari hawa nafsu dan kesulitan.
Tanya Siapakah orang yg
beruntung itu?
Jawab Orang mukmin yg shalih yg mengerjakan hal2 yg
benar dan memenuhi perintah penciptaNya, mematuhi syariat baik yg nampak atau
tidak dan berlawanan dengan dunia yg selalu berubah (dia tetap istiqomah)
dialah orang yg beruntung dan orang yg baik serta
mendapat tambahan
kebaikan.
Kita memohon kepada Allah agar menunjukkan kita agar
menjadi orang yg beruntung tersebut. Dan semoga Dia menjadikan kita termasuk
orang yg menempuh jalan yg terbaik. Dan segala puji bagi Allah yg dengan
nikmatnya maka menjadi sempurnalah kebaikan dan semoga sebaik baik kemulyaan
tercurah kepada Nabi yg paling mulya , Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi
Wasallam. Wallaahu A’lam Bishowaab….[]