Terjemah Burdah
Nama kitab: Terjemah Qasidah Burdah, Shalawat Al-Burdah
Judul asal: Qasidah al-Kawakib al-Durriyyah fi Madhi Khair al-Bariyyah atau Qashidah al-Burda
Judul asal dalam teks Arab: قصيدة الكواكب الدرية في مدح خير البرية
Makna: Qasidah gugusan bintang-bintang dan untaian mutiara dalam memuji makhluk terbaik-Nya
Penulis / pengarang: Imam al-Bushiri
Nama lengkap: Muhammad bin Sa’id bin Himad bin Abdullah ash-Shanhaji al-Bushiri al-Mishri. (محمد بن سعيد بن حامد بن محسن بن عبد الله الصنهاجي الدلاصي البوصيري) atau ( شرف الدين أبو عبد الله)
Tempat lahir: Dallas, Iskandariyah, Mesir, 610 H/ 1213-M
Tempat wafat: Iskandaria, Mesir. -695 H / 1296 M dalam usia 83 tahun.
Bidang studi: shalawat, tasawuf
Penerjemah:
Daftar isi
- Download (pdf)
- Profil Kitab Qasidah Burdah
- Biografi Pengarang: Al-Bushiri
- Qasidah Burdah
- Bab 1: Kebahagiaan and Kerinduan
- Bab 2: Peringatan tentang Perubahan Ego
- Bab 3: Pujian untuk Nabi ﷺ
- Bab 4: Kelahiran Nabi
- Bab 5: Mukjizat Nabi
- Bab 6: Kemuliaan Al-Qur'an dan Keutamaannya
- Bab 7: Isra & Miraj
- Bab 8: Jihad Nabi
- Bab 9: Mencari Syafaat melalui Nabi ﷺ
- Bab 10: Wacana yang Lebih Mendalam dan Permohonan Kebutuhan
- Kitab Tasawuf Lain:
- Terjemah al-Hikam
- Terjemah Al-Munqidz Min al-Dhalal
- Terjemah Ayyuhal Walad
- Terjemah Bidayatul Hidayah
- Terjemah Durratun Nashihin
- Terjemah Idhotun Nasyi'in
- Terjemah Ihya Ulumuddin
- Terjemah Irsyadul Ibad
- Terjemah Maroqil Ubudiyah
- Terjemah Maulid Diba'
- Terjemah Minhajul ‘Abidin
- Terjemah Mirqatus Suud
- Terjemah Nashoihud Diniyah
- Terjemah Nashaihul Ibad
- Terjemah Risalatul Muawanah
- Terjemah Sullamul Munajat
- Terjemah Sullamut Taufiq
- Terjemah Ta'lim Muta'alim
- Terjemah Uqudul Lujain
- Terjemah Ushfuriyah
- Kembali ke: Kitab Tasawuf
Qasidah Burdah terdiri atas 161 bait (sajak), ditulis dengan gaya bahasa yang menarik, lembut dan elegan, berisi panduan ringkas mengenai kehidupan Nabi Muhammad r, cinta kasih, pengendalian
hawa nafsu, doa, pujian terhadap Al-Quran, Isra' Mi'raj, Jihad dan tawassul.
Burda terdiri dari sepuluh bab. Al Busiri memulai dengan mengungkapkan cintanya kepada Nabi ﷺ dan kemudian menyebutkan penyesalannya atas kesalahan masa lalu. Bab tengah merayakan kehidupan Nabi ﷺ - kelahirannya, mukjizatnya, Al-Qur'an, perjalanan malamnya dan perjuangan bela diri. Bab terakhir dari Burda adalah permohonan Al Busiri untuk syafaat Nabi ﷺ dan rahmat Allah.
Dengan memaparkan kehidupan Nabi j secara puisi, Al-Bushiri t bukan saja menanamkan kecintaan umat Islam kepada Nabinya, tetapi juga mengajarkan sastera, sejarah Islam, dan nilai-nilai moral kepada kaum Muslimin. Oleh sebab itu, tidak menghairankan jika Qasidah Burdah senantiasa dibacakan di Madrasah-Madrasah, dan di Universitas Al-Azhar, Kairo.
BIOGRAFI IMAM AL-BUSHIRI
Pengarang Qasidah Burdah ialah Al-Bushiri (608-696H / 1212-1296 M).
Nama lengkapnya, Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Said Bin Hamad Ash-Shonhaji Al-Bushiri t. Dia keturunan Berber yang lahir di Dallas, Morocco dan dibesarkan di Bushir, Mesir, Dia seorang murid Sufi besar, Imam Asy-Syazulit dan penerusnya yang bernama 'Abdul Abbas al-Mursi, anggota Tarekat Syadziliyyah.
Di bidang ilmu fiqh, Al-Bushiri menganut Mazhab Syafi'i, yang merupakan Mazhab Fiqh majoriti di Mesir. Di masa kecilnya, ia dididik oleh ayahnya sendiri dalam mempelajari Al-Quran di samping berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Kemudian ia belajar kepada ulama’-ulama’ di zamannya.
Untuk memperdalam ilmu agama dan kesusateraan Arab ia pindah ke Kairo. Di sana ia menjadi seorang sasterawan dan penyair yang ulung. Kemahirannya di bidang sastera syair ini melebihi para penyair pada zamannya. Karya-karya kaligrafinya juga terkenal indah.
Ia berkewarganegaraan Mesir dan merupakan seorang ulama di berbagai bidang keahlian termasuk di bidang tasawuf. Namanya mendunia setelah ia menyusun qasidah Burdah yang digunakan untuk memuji Nabi Muhammad. Karya ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa Eropa seperti Inggris oleh Faizullabhai (Bombay, 1893), bahasa Prancis oleh R. Basset (Paris, 1894), dan bahasa Jerman oleh CA Ralfs (Wina, 1860).
Imam al Busiri bermazhab Syafi’i, di masa kecilnya beliau dididik oleh ayahnya sendiri dalam mempelajari Al Quran di samping berbagai disiplin ilmu lainnya, selanjutnya belajar kepada para ulama besar di zamannya. Pertemuannya dengan Mesir, terjadi manakala beliau mulai memperdalam ilmu agama dan kesusateraan Arab. Di sana beliau menjadi seorang sastrawan dan penyair yang ulung. Kemahirannya di bidang sastra syair ini melebihi para penyair pada zamannya.
DOWNLOAD SHALAWAT BURDAH