Terjemah Mafahim Yajibu an Tusohhah karya Sayid Muhammad Alawi Al-Maliki
Nama kitab: Terjemah Mafahim Yajibu an Tushohhah (Pemahaman yang Harus Diluruskan)
Judul kitab asal: (مفاهيم يجب أن تصحح), Mafahim Yajib an Tusahhah
Pengarang/penulis: Sayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki
Nama lengkap: Sayid Muhammad bin Alawi bin Abbas bin Abdul Aziz Al-Maliki Al-Hasani Al-Idrisi Al-Makki (1944–2004)
Panggilan hormat dari murid dan muhibbin: Abuya, Sayyidil Walid, Sayyidil Walid Abuya
Penerjemah:
Bidang studi: Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), Wahabime, Salafisme, Syariah
Daftar isi
- Tentang Kitab Mafahim
- Biografi Pengarang: Sayid Muhammad Al-Maliki
- Download Kitab Mafahim (Terjemah dan Arab)
- Sambutan Pakar Hadits Dan Rektor Al-Jami’ah Al-Asyrafiyyah Dan Pemimpin Perkumpulan Ulama Pakistan
- Sambutan Direktur Pengajaran / Pendidikan Universitas Ilmu Islam Karachi
- Sambutan Ketua Majelis Ulama Pakistan
- Sambutan Prof. Dr. Hasan Al-Fatih Qaribullah
- Sambutan Prof. Ahmad Abdul Ghafur ‘Athar
- Sambutan Syekh Yusuf Bin Ahmad Al-Shiddiqi
- Ringkasan Sambutan 13 Ulama Yaman
- Sambutan Syekh Muhammad Al-Syadzili Al-Naifur
- Sambutan Syekh Muhammad Fal Al-Bannani
- Sambutan Syekh Muhammad Salim Adud
- Permohonan Maaf Penulis
- Permohonan Maaf Penerbit
- Pernyataan Ulama Untuk Pemulihan Nama Baik Penulis
- Pendahuluan
- BAB I AQIDAH KESALAHAN PARAMETER KEKUFURAN DAN KESESATAN DI ZAMAN SEKARANG
- Larangan Menjatuhkan Vonis Kufur (Takfir) Secara Membabi Buta
- Sikap Syaikh Muhammad Ibn ‘Abdul Wahhab Menyangkut Takfir
- Risalah Penting Lain Karya Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab Dalam Masalah Pentakfiran
- Memaki Orang Islam Adalah Tindakan Fasiq Dan Memeranginya Adalah Tindakan Kufur
- Status Khaliq Dan Status Makhluq
- Status Makhluq
- Aspek-Aspek Yang Sama Antara Status Khaliq Dan Makhluq Tidak Bertentangan Dengan Kesucian Allah
- Majaz ‘Aqli Dan Penggunaannya
- Urgensi Menetapkan Kaitan (Nisbat) Dalam Menetapkan Batasan Kufur Dan Iman
- Esensi Menisbatkan Tindakan Kepada Para Hamba
- Perbedaan Arti Akibat Perbedaaan Nisbat Lafadh
- Mengagungkan, Antara Ibadah Dan Etika
- Perantara Syirik
- Mediator Paling Agung
- Baju Kepalsuan
- Antara Sebaik-Baik Bid’ah Dan Seburuk-Buruknya
- Perbedaan Pasti Antara Bid’ah Syar’iyyah Dan Bid’ah Lughawiyyah
- Ajakan Para Aimmatuttashawwuf Untuk Mengaplikasikan Syariah
- Substansi Kelompok Imam Abul Hasan Al-Asy’ari (Asya’irah)
- Esensi-Esensi Yang Selesai Dengan Kajian
- Jibril Menyamar sebagai Seorang Lelaki
- Pengertian Tawassul
- Bentuk Tawassul Yang Disepakati Ulama
- Titik Perbedaan
- Dalil-Dalil Tawassul Yang Dipraktekkan Kaum Muslimin
- Tawassul Dengan Nabi Muhammad Saw Sebelum Wujud Di Dunia
- Dokumen-Dokumen Tentang Hadits Tawassul Adam As
- Koreksi Ibnu Taimiyyah Terhadap Makna Pengkhususan Pada Hadits
- Analisa Penting Terhadap Pandangan Ibnu Taimiyyah Yang Raib Dari Benak Para Pengikutnya
- Tawassul Orang-Orang Yahudi Dengan Nabi Saw.
- Tawassul Dengan Nabi Sewaktu Hidup Dan Sesudah Wafat
- Penggunaan Lain Dan Dukungan Ibnu Taimaiyyah Terhadapnya
- Upaya-Upaya Yang Gagal
- Tawassul Dengan Nabi Saw Di Hari Kiamat
- Legalitas Tawassul Dalam Metode Syaikh Ibnu Taimiyyah
- Disyari’atkannya Tawassul Dengan Nabi Saw Versi Ahmad Ibn Hanbal Dan Ibn Taimiyyah
- Diperbolehkan Tawassul Versi Imam Al Syaukani
- Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab Berpendapat Diperkenankannya Tawassul
- Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab Tidak Bertanggung Jawab Atas Orang Yang Mengkafirkan Orang-Orang Yang Bertawassul
- Tawassul Dengan Jejak-Jejak Peninggalan Nabi Saw
- Tawassul Dengan Jejak-Jejak Peninggalan Para Nabi AS
- Tawassul Nabi Dengan Kemuliaan Dirinya Dan Kemuliaan Para Nabi Dan Sholihin
- Tawassul Nabi Dengan Kemuliaan Para Peminta (Bi Haqqissaailin)
- Tawassul Dengan Kuburan Nabi Saw Atas Petunjuk Sayyidah ‘Aisyah
- Sayyidah ‘Aisyah Dan Sikap Beliau Terhadap Kuburan Nabi Saw
- Tawassul Dengan Kuburan Nabi Saw Pada Era Khalifah ‘Umar
- Tawassul Kaum Muslimin Dengan Nabi Saw Dalam Perang Yamamah
- Tawassul Dengan Nabi Saw Pada Saat Sakit Dan Mengalami Musibah
- Tawassul Dengan Figur Selain Nabi Saw
- Makna Tawassul ‘Umar Dengan Dengan Abbas Ra
- Kisah Al ‘Utbi Dalam Tawassul
- Bait-Bait Al ‘Utbi Atas Jeruji-Jeruji Kuburan Nabi Saw
- Kesimpulan
- Syubhat Yang Ditolak
- Anggapan Sebagian Orang Bodoh Bahwa Nabi Saw Tidak Bisa Mendengar Perkataan Kita, Ttidak Bisa Melihat Kita Dan Tidak Mengenal Kita
- Daftar Nama Para Imam Yang Mempraktekkan Tawassul
- Para Sahabat Memohon Syafa’at Kepada Nabi Saw
- Interpretasi Ibnu Taimiyyah Terhadap Ayat-Ayat Yang Menerangkan Syafaat
- Hanya Kepadamu Kami Menyembah Dan Hanya Kepadamu Kami Mohon Pertolongan
- Memohon Pertolongan Dan Permintaan Kepada Nabi Saw
- Abu Hurairah Ra Mengadukan Lupa
- Qotadah Ra Meminta Pertolongan Kepada Nabi Untuk Menyembuhkan Matanya
- Mu’adz Ra Memohon Kepada Nabi Agar Menormalkan Tangannya
- Memohon Pertolongan Dan Bantuan Kepada Allah Lewat Nabi Dalam Mengatasi Musibah
- Nabi Saw Adalah Pilar, Perlindungan Dan Tempat Kami Mengadu
- Hamzah Pelaku Kebaikan Dan Penghilang Kesusahan
- Tidak Ada Perbedaan Antara Hidup Dan Mati
- Klaim Sesat
- Pertanyaan Pada Kaum Wahabi
- Apakah Memohon Sesuatu Yang Tidak Mampu Dilakukan Kecuali Oleh Allah Adalah Tindakan Syirik
- Jika Engkau Memohon Maka Memohonlah Kepada Allah Dan Jika Meminta Pertolongan Mintalah Pada Allah
- Jika Anda Meminta, Memintalah Kepada Allah
- Sesungguhnya Saya Tidak Dapat Dijadikan Tempat Untuk Memohon
- Kata-Kata Yang Digunakan Yang Terdapat Dalam Masalah Ini
- Sikap Syaikh Muhammad Ibn Abdil Wahhab Menyangkut Ungkapan-Ungkapan Yang Dikategorikan Syirik Atau Sesat Oleh Golongan Wahabi
- Bab II Kajian Kenabian Uraian Mengenai Keistimewaan Nabi, Substansi Kenabian, Kemanusiaan Dan Substansi Kehidupan Barzakh
- Ibnu Taimiyyah Dan Keistimewaan-Keistimewaan Kenabian
- Ibnu Taimiyyah Dan Karomah
- Ibnul Qayyim Dan Duduknya Nabi Saw Di Atas ‘Arasy
- Ticket Masuk Sorga Berada Di Tangan Nabi Saw
- Fatwa Ibnu Taimiyyah Tentang Persoalan Ini
- Persepsi Tabarruk (Memohon Berkah)
- Tabarruk Dengan Rambut, Sisa Air Wudlu Dan Keringat Nabi Saw
- Tabarruk Dengan Rambut Nabi Saw Sepeninggal Beliau
- Bab III Disyari’atkannya Ziarah Kepada Makam Nabi
- Kekalnya Jasad Para Nabi As
- Dukungan Ibnu Taimiyyah Terhadap Kejadian-Kejadian Di Atas
- Adanya Sebagian Karomah Untuk Selain Para Nabi
- Penghuni Kubur Saling Mengunjungi
- Ziarah Kubur Adalah Ziarah Ke Masjid Dalam Penilaian Al Sayikh Ibnu Taimiyyah
- Statemen Para Imam Salaf Menyangkut Disyari’atkannya Ziarah Ke Sayyidina Rasulullah Dan Memberangkatkan Kendaraan Pergi Menuju Kuburan Beliau
- Ziarah Nabi Versi Salaf
- Ibnu Al Qayyim Dan Ziarah Nabawiyyah
- Kuburan Mulia Nabi Saw
- Kuburan Nabi Dan Berdo’a
- Pandangan Al Syaikh Ibnu Taimiyyah Soal Ziarah Kubur
- Pandangan Muhammad Ibnu Abdil Wahhab Menyangkut Berdoa Di Dekat Kuburan
- Kuburan Nabi Dan Memohon Berkah Dengan Menyentuhnya Atau Menyentuh Jendela Besi Dan Menciumnya
- Kuburan Nabi Saw Terlindungi Dari Syirik Dan Keberhalaan
- Berlalu Lalang Ke Lokasi-Lokasi Peninggalan Kenabian, Tempat-Tempat Keagaamaan Dan Memohon Berkah Dengan Menziarahinya
- Pandangan Ibnu Taimiyyah Tentang Masyahid (Jejak Para Nabi)
- Kembali ke: Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah
Tentang Kitab Mafahim Yajibu an Tusahhah
Kitab Mafahim Yajibu An-Tushohhah adalah sebuah buku karya Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki yang membahas kesalahan doktrin-doktrin serta pemahaman yang dilakukan oleh kaum Salafi-Wahabi yang akhirnya berujung pentakfitan dan penyesatan atas golongan yang lain khususnya Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja).
Kitab ini dipersembahkan untuk umat Islam. Kandungan kitab ini memberikan jawaban yang gamblang dan pembahasan yang tuntas tentang masalah-masalah yang bertalian dengan tantangan umat Islam dewasa ini.
Dalam kitab ini, Sayyidil Walid Abuya Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki menjelaskan beberapa perkara penting yang diperkuat dengan dalil-dalil yang akurat diambil dari ayat al-Qur’an, Hadits Rasulullah, qaul konsesus atau ijmak para ulama’ yang memiliki kapasitas dan otoritas tinggi di dalam hukum Islam. Bahkan untuk beberapa masalah penting, Sayyidil Walid Abuya Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki juga mengambil pendapat para ulama’ yang selalu dijadikan referensi oleh kelompok ekstrimis. Para ulama tersebut antara lain, Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab, Syaikh Ibnu Taimiyyah, Syaikh Ibnul Qayyim, dan beberapa ulama lainnya.
Dalam kitab ini, As-Sayyid al Maliki mengulas berbagai permasalahan secara proporsional, menjauhi sikap berlebihan, serta bersikap adil, beliau juga memperbaiki berbagai masalah keliru sambil memberikan nasehat kepada kaum muslimin.
Secara makna, Mafahim Yajibu An Tushohhah artinya adalah Pemahaman yang Harus
Diluruskan. Kitab ini hadir menjawab kegelisahan kaum Ahlussunah Waljamaah
atas munculnya gerakan Salafi-Wahhabi yang penuh dengan gelombang penyesatan
dan pengkafiran di Jazirah Arab khusunya di Kota Mekkah Al-Mukarramah.
Dalam
kitab tersebut Sayyid Muhammad Al-Maliki berusaha membuktikan atas kesalahan
doktrin-doktrin serta pemahaman yang dilakukan oleh kaum Salafi-Wahabi yang
akhirnya berujung pentakfitan dan penyesatan atas golongan yang lain khususnya
Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Kitab ini menjelaskan apa yang diakui rumit oleh orang islam. Beliau
menerangkan secara jelas berbagai permasalahan yang membuat banyak orang
bingung karenanya.
Kitab ini benar-benar diakui istimewa didalam
bidangnya, serta sejalan dengan permasalahan akidah Ahlus sunnah wal
jamaah.
Adapun isi kitab secara detail adalah sebagai berikut:
Pada Bab I. Kitab ini membahas mengenai masalah Aqidah dalam rangka menjadi
parameter menilai seseorang Kafir dan Sesat, yang sub bab nya berisi Tuduhan
palsu atas pernyataan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab, kesalahan dalam
Pentakfiran, Konsep Tasawuf, pelurusan tentang pemahaman salah tentang Bid’ah,
Tawasul, Madzhab Asy’ariyyah, Syafa’at, dan lain sebagainya yang dikupas
tuntas secara mendalam oleh Abuya. Bab ini mulai halaman 79 – 203.
Pada
Bab II. Kitab ini membahas mengenai Kenabian, yang sub babnya terdiri dari
Keistimewaan Nabi Muhammad SAW, Hakikat Kenabian, Tentang Hukum Tabarruk. Bab
ini mulai halaman 204 – 256.
Pada Bab III. Kitab ini membahas
mengenai masalah-masalah Khilafiyah yang sub nya menyangkut antara lain
Tentang Kehidupan Nabi di Alam Barzakh , Keutamaan Jasad Nabi di alam Barzakh,
tentang Nabi Muhammad menjawab yang memanggilnya, tentang Keramat bagi orang
shaleh, Tentang Hukum Ziarah Kubur, Tentang Tabarruk terhadap
peninggalan-peninggalan Nabi dan Pembahasan seputar Hari Besar Islam seperti
Hukum Maulid Nabi Muhammad SAW. Bab ini mulai halaman 257 – 349.
Profil Sayid Muhammad Alawi al-Maliki al-Hasani
Nama lengkapnya: Sayid Muhammad bin Alawi bin Abbas bin Abdul Aziz Al-Maliki
Al-Hasani Al-Idrisi Al-Makki (1944–2004) adalah seorang ulama Ahlussunnah Wal
Jamaah (Aswaja) dari Arab Saudi dan seorang sufi penganut tarekat
Syadiziliyah.
Setelah kembali dari Universitas Al-Azhar, ia
ditunjuk sebagai dosen Syariah di Universitas Ummul Quro Makkah dimana ia
mengajar dari 1970 sampai awal 1980-an. Setelah ayahnya meninggal, para ulama
Makkah memintanya untuk mengganti posisi ayahnya, Sayid Alawi Al-Maliki, untuk
mengajar di Masjid Haram Makkah. Ia juga mengajar di Masjid Nabawi Madinah
secara berkala.
Lebih detail, klik di sini!