Terjemah Tibyan Nawawi

Nama kitab: Terjemah Tibyan Nawawi, At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur'an, al-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran Nama penulis: Imam Nawawi. Bidang fikih

Terjemah At-Tibyan Nawawi


Nama kitab: Terjemah Tibyan Nawawi, At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur'an, al-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran
Judul kitab asal: At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur'an ( التبيان في آداب حملة القرآن)
Nama penulis: Imam Nawawi.
Nama lengkap: Al-Imam Al-Hafizh Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf bin Murri An-Nawawi, (يحيى بن شرف النووي محي الدين أبو زكريا
Lahir, Tempat lahir: October 1233; bulan Muharram tahun 631 H; Nawa, Syria / Suriah.
Wafat: December 21, 1277 (usia 44 tahun); 24 Rajab 676 H, Nawa, Syria / Suriah
Bidang studi: Ulum al-Quran, fikih

Daftar isi

  1. Biografi Imam Nawawi Pengarang al-Tibyan 
  2. Profil Kitab At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Quran
  3. Download Terjemah Tibyan An-Nawawi
  4. Download Tibyan An-Nawawi versi Arab
  5. Kitab Fikih lain
    1. Terjemah Matan Taqrib
    2. Terjemah Fathul Qorib
    3. Terjemah Minhajut Talibin
    4. Terjemah Fahul Muin
    5. Terjemah Safinatun Najah
    6. Terjemah Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Naja
    7. Terjemah Kitab At Tahzhib Dalil Al-Quran dan Sunnah dari Matan Taqrib
    8. Terjemah Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram 
    9. Terjemah Uqudul Lujain 
    10. Terjemah Al-Umm Syafi'i 
    11. Terjemah Al-Majmu' Syarah Muhadzab
  6. Kitab Kaidah Fikih dan Ushul Fikih 
    1. Terjemah Al-Waraqat
    2. Terjemah Kitab Jam'ul Jawamik
    3. Terjemah Lubbul Ushul
  7. Kitab dan arikel Fikih Terbaru

Biografi Imam Nawawi Pengarang al-Tibyan

Nama Lengkap Imam An Nawawi
Nama lengkap Imam An Nawawi adalah Muhyiddin Abu Zakariyya Yahya bin Syarof bin Muri bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam An Nawawi putra dari seorang kekasih Allah yang dikenal dengan nama Abu Yahya Al Hizami.

Lahir dan Wafat Imam An Nawawi

Imam An Nawawi lahir pada bulan Muharram tahun 631 H di desa kecil bernama Nawa yang termasuk ke dalam wilayah kota Hauran, salah satu kota yang termasuk kedalam pemerintahan Damsyik atau Damaskus. Tanda-tanda keistimewaan Imam An Nawawi sudah terlihat semenjak beliau masih kecil, diceritakan suatu ketika pada tangal 27 Ramadhan saat An Nawawi masih berusia tujuh tahun beliau tidur disamping ayahnya, tiba-tiba ia terjaga di tengah malam dan membangunkan ayahanya kemudian berkata: “Wahai Ayahku, cahaya apa ini yang menerangi rumah kita?”, padahal tidak ada seorangpun di rumah itu yang melihat cahaya, setelahnya diketahui bahwa malam itu adalah malam lailatul qodar.

Imam An Nawawi meninggal dunia pada bulan Rajab tahun 676 H di usia yang masih relatif muda yaitu 45 tahun dan dimakamkan di tanah kelahirannya yaitu Nawa.

Perjalanan Menuntut Ilmu

Pada tahun 649 H diusianya yang ke 19 tahun Imam An Nawawi memulai perjalanan keilmuannya, ia pergi ke Damaskus bersama ayahnya untuk menuntut ilmu di sebuah Madrasah yang dikenal dengan nama Ar Rawahiyyah. Di madrasah inilah keilmuan Imam An Nawawi mulai ditempa, pada empat bulan setengah pertamanya di Madrasah Ar Rawahiyyah Imam An Nawawi dengan kecerdasannya berhasil menghafalakan kitab Al Tanbih karya Imam Asy Syairozi, kemudian beliau melanjutkannya dengan menghafalkan kitab Al Muhadzab yang juga karya Imam Asy Syairozi.

Pada bulan Rajab tahun 651 H. Imam An Nawawi bersama ayahanya melakukan perjalanan ke Kota Makkan untuk menunaikan ibadah haji, disana beliau menetap selama kurang lebih satu bulan setengah dan sepulang dari ibadah haji tersebut terbukalah pintu keilmuan An Nawawi sehingga ia mendapatkan ilmu yang sangat luas. 

Sebagaimana dikatakan oleh Imam An Nawawi selama di madrasah Ar Rawahiyyah beliau tidak pernah beristirahat untuk menimba ilmu, beliau hanya beristirahat sekedarnya untuk mengisi tenaga dengan hanya memakan roti kasar yang disediakan oleh madrasah. Dalam satu hari An Nawawi belajar kepada guru-gurunya sebanyak dua belasa jam pelajaran; dau jam pelajaran mempelajari kitab Al Washith, dan sepuluh jam lain mempelajari kitab al Jam’u baina Ash Shahihaini, Shahih Muslim, Al Luma’ fi An
Nahwi, Islahil Manthiq, Tashrif, ilmu Ushul Fiqih dari kitab Al Luma’ dan Al Muntakhob, Nama-nama rawi dan Ilmu Tauhid. Dalam belajar Imam An Nawawi tidak hanya mendengarkan dan memahami penjelasan guru-gurunya akan tetapi beliau juga mengurai kejanggalan-kejanggalan yang beliau dapatkan, menela’ah dan menafsirkan bahasa-bahasa yang dirasa   sulit.

Suatu hari terbersit keinginan dalam hati Imam An Nawawi untuk mempelajari ilmu kedokteran maka bergegaslah Imam An Nawawi membeli sebuah kitab kedokteran berjudul Al Qanun dan menyibukkan diri mempelajari kitab tersebut, selang beberapa hari kemudian Imam An Nawawi merasakan sedikit kejanggalan pada dirinya, pasalnya ia tidak dapat mempelajari pelajaran apapun sehingga kemudian ia mulai bertanya-tanya apa sebenarnya yang menyebabkan hal itu?! Kemudian Imam An Nawawi mendapatkan petunjuk dari Allah SWT bahwa mempelajari ilmu kedokteranlah penyebab kejanggalan yang ia rasakan, maka seketika itu juga Imam An Nawawi menjual kitab Al Qanunnya dan membebaskan dirinya dari segala yang berkaitan dengan ilmu kedokteran, kemudian atas pertolongan Allah hilanglah semua kejanggalan-kejanggalan yang ada pada dirinya dan ia dapat kembali belajar seperti semula.

Guru-guru Imam An Nawawi
Imam An Nawawi belajar kepada banyak sekali guru atau Syaikh diantaranya:
1. Syaikh Abu Ibrahim Ishaq bin Ahmad bin Utsman Al Maghribi
2. Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman bin Nuh bin Muhammad bin Ibrahim bin Musa Al Maqdisi Ad Dimisyqi
3. Syaikh Abu Hafshin Umar bin As’ad bin Abi Ghalib Ar Rabi’i Al Irbili
4. Syaikh Abu Al Hasan Sallar bin Al Hasan Al Irbili Al Halabi
5. Syaikh Yasin Al Marakisyi
6. Syaikh Abu Ishaq Ibrahim bin Isa Al Muradi Al Andalusi
7. Syaikh Abu Al Baqa khalid bin Yusuf bin Sa’ad An Nabilisi
8. Syaikh Fakhruddin Al Maliki
9. Syaikh Abu Al Abbas Ahmad bin Salim Al Mishri
10. Syaikh Jamaluddin Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah bin Malik Al Jiyani
11. Syaikh Abu Al Fath Umar bin Bundar bin Umar bin Ali At Taflisi
12. Syaikh Izzuddin Abu Al Mafakhir Muhammad bin Abdil Qadir bin Abdil Khaliq bin Ash Shaigh
13. Syaikh Abu Ishaq Ibrahim bin Ali bin Ahmad bin Fadhol Al Wasithi
14. Syaikh Abu Al Abbas Ahmad bin Abdu Ad Daim Al Maqdisi
15. Syaikh Abu Muhammad Ismail bin Ibrahim bin Abi Al Yasr At Tanukhi
16. Syaikh Dliyauddin Ibnu Tamam Al Hanafi
17. Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman bin Salim bin Yahya Al Anbari
18. Syaikh Syamsuddin Abu Al Farj Abdurrahman bin Syaikh Abi Umar Muhammad bin Ahmad bin Quddamah Al Maqdisi
19. Syaikh Syarofuddin Abu Muhammad Abdul Aziz bin Abi Abdillah Muhammad bin Abdil Hasan Al Anshori
Dan masih banyak sekali guru-guru Imam An Nawawi yang lain.

Murid-murid Imam An Nawawi
Banyak sekali Ulama-Ulama besar yang pernah menimba ilmu kepada Imam An Nawawi, di antaranya:
1. Abu Al-Abbas Ahmad bin Ibrahim bin Mush’ab
2. Isma’il bin Utsman bin Abdil Karim Al Hanafy
3. Abu Al-Abbas Ahmad bin Farah Al-Isybily
4. Abu ‘Abdillah Muhammad bin Abi Al-Fath Al-Hambaliy
5. Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Abbas bin Ja’wan
6. Abu Al-Abbas Ahmad Ad-Dlorir Al-Wasithiy
7. Najmuddin Isma’il bin Ibrahim bin Salim Al-Khobbaz
8. Jibril Al-Kurdiy
9. Jamaluddin Rafi’ As-Shomidiy
10. Salim bin Abi Ad-Durr
11. Jamaluddin Sulaiman bin Amr bin Salim Az-Zur’iy
12. Abu Al-Fadhol Sulaiman bin Hilal bin Syibl Al-Ja’fariy Al-Hauraniy
13. Abu Al-Faraj Abdurrahman bin Muhammad bin Abdul Hamid bin Abdul Hadi Al-Muqaddasiy
14. Abdurrahim bin Muhammad bin Yusuf As-Samadudiy
15. Abu Hamid Abdul Mahmud bin Abdussalam bin Hatim bin Abi Muhammad bin Ali Al-Ba’liy
16. Alauddin Ali bin Ayyub bin Manshur Al-Muqoddas
17. Dliyauddin Abu Al-Hasan Ali bin Salim bin Rabi’ah Al-Anshori Al-Adzra’iy
18. Alauddin Ali bin Utsman bin Hisan bin Muhasin Ad-Dimisyqiy
19. Abu Al Hasan Ali bin Muhammad bin Muwaffiq bin Manshur Al Yamaniy
20. Badruddin Abu Abdillah Muhammad bin Ibrahim bin Sa’dullah bin Jam’ah
21. Syamsuddin Muhammd bin Abi Bakr bin Ibrahim bin Abdurrahman bin An-Naqiib
22. Syihabuddin Muhammad bin Abdul Khaliq bin Utsman bin Muzhir Al-Anshoriy
23. Abu Abdillah Muhammad bin Ghalib bin Yunus bin Sya’b
24. Nashiruddin Abu Al-Fath Manshur bin Najm bin Zabban bin Hisan bin Sulaiman Al-Laitsiy
25. Badruddin Mahmud bin Ali bin Hilal Al-Ajaluniy
26. Nashiruddin Muhammad bin Hasan Al-Qamusiy
27. Hibbatullah bin Abdurrahim bin Ibrahim bin Al-Bariziy
Dan masih banyak ulama-ulama besar lainnya.

Karya Imam An Nawawi
Semasa hidupnya imam An Nawawi mengabdikan dirinya untuk menyebarkan ilmu dan beliau membuat puluhan karya fenomenal diantaranya:
1. Syarah Muslim
2. At Talkhish
3. Al Ijaz
4. Al Amali
5. Al Khulashoh Fi Ahadits Al Ahkam
6. Riyadhus Sholihin
7. Al Adzkar
8. Al Arba’in An Nawawi
9. At Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an
10. At Tarkhish Fi Al Ikram Wa Al Qiyam
11. Al Irsyad
12. At Taqrib Wa At Taisir Fi Ma’rifati Sunan Al Basyir An Nadzir
13. Thobaqot Al Fuqoha
14. At Tahrir
15. Raudhotu At Tholibin
16. Minhaju At Tholibin
17. Al Majmu’ Syarah Muhadzab
18. Al Idhoh
19. Al Fatawa An Nawawi
20. Tuhfatu At Tholib An Nabih dan masih banyak sekali karya-karya fenomenal beliau yang lain

Profil Kitab At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Quran

Kitab At-Tibyan mengulas banyak hal tentang akhlak atau adab yang harus dijaga saat berinteraksi dengan Al-Qur’an, ditulis/dikarang oleh Imam Abi Zakariya Muhyiddin Yahya ibn Syarafuddin An-Nawawi dari Damaskus, atau familiar disebut Imam An-Nawawi. Nama Imam An-Nawawi cukup populer di kalangan pembelajar pesantren, baik santri maupun ustadznya karena banyak karyanya dikaji dalam Pengajian Kitab Kuning, seperti: Al-Arba’in An-Nawawiyah, Al-Adzkar, Riyadus Shalihin, dan Minhajut Thalibin.

Kitab Al-Tibyan ini terdiri atas 10 Bab, yaitu: 

1) Sekilas tentang keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur’an; 2) Keunggulan membaca Al-Quran dan pembaca Al-Quran dibanding selain keduanya; 3) Memuliakan ahli Al-Quran dan larangan menghina mereka; 4) Adab pengajar dan pelajar Al-Quran; 5) Adab penghafal Al-Quran dan pahalanya; 6) Adab membaca Al-Quran; 7) Mengenai adab khalayak umum terhadap Al-Quran; 8) Ayat serta surat yang disunnahkan dibaca di waktu atau keadaan tertentu; 9) Mengenai menulis Al-Quran dan memuliakan mushaf; 10) Bab khusus mengulas istilah-istilah dalam kitab At-Tibyan.

Meski ringkas, At-Tibyan tidak dibiarkan hanya berupa uraian hasil kesimpulan tanpa ada landasan Al-Quran serta hadits, atau rujukan komentar para ulama. Hanya saja, hadits yang dicantumkan disebutkan tanpa rangkaian panjang sanadnya, dan hanya disebutkan mukharrij-nya saja.

 Download Terjemah Tibyan An-Nawawi

Download al-Tibyan al-Nawawi versi Arab 

LihatTutupKomentar