Paman dan Bibi Rasulullah
Nama kitab: Terjemah Nuruzh Zhalam Syarah Aqidatul Awam, Nurudz Dholam, Nur al-Zholam
Nama kitab asal: Nur adz-Dzolam Syarah Aqidatul Awam
Nama lain kitab kuning: Hasyiyah al-Dasuqi
Ejaan lain: Noor -ul-Zalaam, Nuuruzh Zhalaam, Nur adz-Dzolam, Nuruzh Zholam, Nuruzh Zhalam, Nurud Dhalam
Pengarang: Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi
Nama yang dikenal di Arab: محمد بن عمر بن عربي بن علي نووي الجاوي أبو عبد المعطي
Kelahiran: 1813 M, Kecamatan Tanara, Banten
Meninggal: 1897 M, Mekkah, Arab Saudi
Penerjemah:
Bidang studi:Tauhid, Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Asy'ariyah, ilmu kalam, ushuluddin.
Daftar Isi
29. NADZOM KEEMPAT PULUH LIMA
حَمْـزَةُ عَمُّـهُ وعَـبَّاسٌ كَذَا * عَمَّـتُـهُ صَـفِيَّـةٌ ذَاتُ احْتِذَا
[45] Hamzah adalah paman Rasulullah. Begitu juga dengan Abbas. ** Bibinya
adalah Sofiah yang telah masuk Islam.
a. Paman-paman Rasulullah
Ketahuilah! Sesungguhnya paman-paman (saudara ayah)
Rasulullah ada 12, yaitu:
1. Hamzah. Ibunya adalah Halah
binti Uhaib. Ia adalah paman
Rasulullah dan saudara laki-laki sepersusuan. Ia disusui oleh Tsuwaibah. Ia
adalah lebih tua daripada Rasulullah selisih 4 tahun, atau 2 tahun. Ia disebut
dengan Asadullah (Macan Allah) dan
Asadur rasul (Macan Rasulullah).
Ia ikut serta dalam perang Badar dan
Uhud. Ia mati syahid di perang Uhud di tangan Wahsyi. Pada saat
kematiannya, para sahabat mendapati jasadnya terpotong-potong dan luka tebasan
pedang, tusukan tombak, dan tancapan anak panah. Diriwayatkan, “Hamzah adalah
pemimpin orang-orang yang mati syahid.” Dalam riwayat lain disebutkan,
“Sebaik-baiknya orang yang mati syahid di Hari Kiamat adalah Hamzah,”
maksudnya orang-orang yang mati syahid dari umat Muhammad. Dengan demikian
riwayat terakhir ini tidak bertentangan dengan riwayat yang menjelaskan bahwa
pemimpin para syuhada di Hari Kiamat adalah Yahya bin Zakaria. Dalam satu
riwayat lain, “Sebaik- baiknya pamanku adalah Hamzah.”
2. Abbas. Ibunya adalah Qoilah binti Hiban. Abbas adalah paman Rasulullah yang paling muda. Ia adalah lebih tua daripada Rasulullah selisih 2 atau 3 tahun. Abbas ikut hadir di perang Badar bersama orang-orang musyrik. Ia ditahan dan menjadi tawanan bersama para tawanan. Kemudian ia menebus dirinya dan masuk Islam sebelum penaklukan tanah Khoibar. Ia menyembunyikan keislamannya sampai masa penaklukan kota Mekah. Ada yang mengatakan bahwa Abbas telah masuk Islam sebelum perang Badar dan ia menyembunyikan keislamannya. Ia ikut serta dalam perang Hunain. Ia meninggal dunia pada tahun 32 H. Ia berusia 88 tahun. Ia disholati oleh Usman sebagai imam.
3. Abu Tholib. Ibunya adalah Fatimah binti Umar bin Abid. Ia adalah Ibu Abdullah, ayah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama. Menurut pendapat yang shohih adalah bahwa Abu Tholib mati sebagai orang kafir. Nama Abu Tholib adalah Abdu Manaf. Sedangkan nama ‘Abu Tholib’ adalah nama kun-yahnya. Ada yang mengatakan bahwa namanya adalah nama kun-yahnya. Syeh al- Barowi berkata, “Pendapat yang dikutip dari Sayyidi Abdul Wahab Syakroni dari as-Subki adalah bahwa paman Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama, Abu Tholib, setelah mati dalam keadaan kufur, dihidupkan kembali oleh Allah dan mempercayai Rasulullah.” Syaikhuna al-Alamah Sujaini berkata, “Pendapat ini adalah pendapat yang patut karena kecintaan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama. Pendapat ini adalah pendapat yang diyakini. Adapun Allah menghidupkan kedua orang tua Rasulullah maka dengan tujuan agar mereka masuk dalam umatnya saja meskipun mereka adalah orang-orang yang selamat kerena mereka termasuk ahli Islam (Agama Ibrahim).
4. Abu Lahab. Ibunya adalah
Lain
binti Hajar. Ia diberi nama kun-yah
dengan ‘Abu Lahab’
karena yatalahhabu atau sangat tampan. Ada yang mengatakan bahwa ia diberi
nama kun-yah ‘Abu Lahab’ karena cerah kemerah-merahan wajahnya. Nama
kun-yahnya adalah Abu Atabah dan nama isminya adalah Abdul uza. Abu
Lahab adalah orang yang kafir dengan nash al-Quran. Pada saat setelah
kematiannya, saudaranya laki-laki, Abbas, memimpikannya dalam tidur. Abbas
bertanya kepada Abu Lahab, “Bagaimana keadaanmu?”
Abu Lahab menjawab, “Aku ada di neraka. Hanya saja setiap
malam senin, siksaanku diringankan dariku dan aku bisa menghisap air dari dua
sela jari-jariku ini [sambil Abu Lahab menunjukkan pada lekuk- lekuk di bahwa
jempolannya,] karena aku telah memerdekakan Tsuwaibah ketika aku senang dengan
kelahiran Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama dan karena aku
memerintahkan Tsuwaibah untuk menyusui beliau.”
5. Hars.
Ibunya adalah Tsakroh binti Jandab. Ia adalah anak paling
besar dari
anak-anak Abdul
Mutholib.
Ia belum mendapati masa
kedatangan Islam, maksudnya ia belum menjumpai masa
Rasulullah diutus sebagai rasul.
6. Zubair.
Ibunya adalah Abdullah. Ia belum menjumpai
masa keislaman.
7. Hajl. Ada yang
mengatakan ‘Halj’. Ibunya adalah Ibu Hamzah.(
8. Abdul Ka’bah.
Ibunya adalah ibu Abdullah. Ia belum menjumpai masa keislaman. Ia tidak
memiliki keturunan.
9. Qutsam. Ia adalah ibu Hars. Ia mati saat masih
kecil.
10. Dhiror. Ibunya adalah ibu
Abbas. Ia mati pada hari-hari
dimana Rasulullah diberi wahyu. Ia belum masuk Islam. Ia
adalah pemuda yang tampan dan dermawan dari kaum Quraisy.
11. Ghoidak. Ini nama julukannya. Nama isminya adalah
Mas’ab. Ada yang mengatakan ‘Naufal’. Ia adalah orang paling dermawan di
kalangan Quraisy dan yang paling banyak memiliki
makanan dan harta. Oleh
karena inilah ia dijuluki dengan ‘Ghoidk’.
12. Muqowwam. Ibunya
adalah ibu Hamzah.
Sebagian ulama menghitung jumlah paman-paman Rasulullah ada
10 dan menjadikan Muqowwam dan Abdul Ka’bah sebagai 1 (satu) orang, dan
menjadikan Hajl dan Ghoidak sebagai 1 (satu) orang. Saudara kandung Abdullah,
ayah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama, ada 3, yaitu Abu Tholib,
Zubair, dan Abdul Ka’bah.
b. Bibi-bibi Rasulullah [dari Ayah]
Ketahuilah sesungguhnya
bibi-bibi (saudari ayah) Rasulullah ada 6, yaitu;
1. Ummu Zubair bin Awam.
Ibunya adalah Halah binti Uhaib. Ia adalah ibu Hamzah. Ia wafat di Madinah
pada masa kholifah Umar bin Khattab pada tahun 20 H. Ia berusia 73 tahun. Ia
dikuburkan di tanah Baqik. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah satu-
satunya bibi Rasulullah yang telah masuk Islam. Ada yang mengatakan juga bahwa
selain Ummu Zubair, ada Arwa
dan Atikah yang juga
telah masuk Islam.
2. Arwa. Keislamannya
masih diperselisih oleh ulama.
3. Atikah. Keislamannya masih diperselisihkan oleh ulama.
4. Baidhok. Ia belum masuk Islam.
5. Barroh. Ia belum masuk Islam.
6. Umaimah. Ia belum masuk Islam. Dari
nomer [2] sampai [6] adalah
saudari-saudari kandung Abdullah,
ayah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama.
c. Paman dan
Bibi Rasulullah [dari Ibu]
[FAEDAH] Aminah,
ibu Rasulullah, memiliki 3 (tiga) saudara laki-laki dan
2
(dua) saudari perempuan.
Jadi, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama memiliki 5 bibi. Syeh Ahmad
al-Fadhali telah menadzomkan mereka dengan perkataannya;
Paman
(saudara ibu) Rasulullah adalah Aswad, Umair, ** dan Abdu Yafutsa yang tidak
ada kedzaliman
dalam diri mereka.
Bibi-bibi Rasulullah adalah
Fardhoh dan Fakhitah. ** Mereka semua telah mati sebelum Rasulullah diangkat
sebagai rasul.
d. I’rob Nadzom
Perkataan Syeh Ahmad Marzuki ‘ﻋﻤﮫ ﺣﻤﺰة’ menjadi mubtadak dan
khobar. Perkataannya ‘ﻛﺬا ﻋﺒﺎس’ menjadi mubtadak
dan khobar, maksudnya
adalah
bahwa Abbas adalah seperti Hamzah yang menjadi paman Rasulullah. Perkataannya
‘ﻋﻤﺘﮫ’ adalah khobar muqoddam. Perkataannya ‘ﺻﻔﯿﺔ’ adalah
mubtadak muakhor.
Diperbolehkan
membalik, artinyamenjadikan
‘ﻋﻤﺘﮫ’ sebagai mubtadak dan
‘ﺻﻔﯿﺔ’ sebagai khobar.
Perkataannya
‘اﺣﺘﺬا ذات’ berarti orang yang mengikuti Allah dan Rasul-Nya karena Sofiah
telah masuk Islam secara pasti. Oleh karena itu, kata ‘ذات’ dibaca rofak
karena menjadi khobar bagi mubtadak yang terbuang. Taqdirnya adalah ‘اﺣﺘﺬا ذات
ھﻰ’. Diperbolehkan membaca ‘ذات’ dengan nashob karena haal dari shohibul haal
‘ﺻﻔﯿﺔ’.
Ketahuilah! Sesungguhnya lafadz ‘ذات’ apabila
menunjukkan arti sifat, seperti ‘ﺟﻤﺎل ذات’ dan ‘ﺣﺴﻦ ذات’ maka ditulis dengan
huruf taa karena termasuk isim sedangkan kalimah isim tidak dapat bertemu
dengan haa faariqoh atau yang membedakan antara mudzakar dan muannas, seperti
‘زﯾﺪ’, maka lafadz ‘زﯾﺪ’ tidak dapat bertemu dengan haa meskipun berupa isim
alam muannas. Dan boleh juga dengan menambahkan huruf haa karena lalfadz ‘ذات’
mengandung arti sifat, sehingga menyamai dengan isim-isim yang musytaq,
seperti ‘ﻗﺎﺋﻤﺔ’, demikian tertulis dalam kitab al-Misbah.[]