Terjemah Jauhar Tauhid

Nama kitab: Terjemah Jauhar Tauhid, Jauharut Tauhid, Jauharah Pengarang: Ibrahim al-Laqqani Bidang studi: Aqidah Iman Tauhid Ahlussunnah Wal Jamaah

Terjemah Jauhar Tauhid
Nama kitab: Terjemah Jauhar Tauhid, Jauharah At-Tauhid, Jauharat al-Tauhid, Jauharut Tauhid
Nama kitab asal: Matan Jauharah Al-Tauhid (متن جوهرة التوحيد)
Pengarang kitab: Ibrahim bin Ibrahim bin Hasan bin Ali al-Laqqani al-Maliki al-Misri,
Gelar: Burhanuddin,
Kuniyah: Abu al-Amdad dan Abu Ishaq
Wafat: 1041 H/1632 M, Mesir
Penerjemah:
Bidang studi: Aqidah Iman Tauhid Ahlussunnah Wal Jamaah (Asy'ariyah)

Daftar isi

  1. Download Terjemah dan Arab
  2. Download 18 Kitab Syarah Jauharat
  3. Biografi Pengarang: IbrahimAl-Laqqani
  4. Profil Kitab Jauharah Tauhid
  5. Mukaddimah
  6. Ilahiyat
  7. Al-Nubuwat
  8. Al-Sam'iyat
  9. Nazham Jauharah dengan Nomor
  10. Kitab Akidah Lain 
    1. Terjemah Aqidatul Awam
    2. Terjemah Jauharah Tauhid 
    3. Terjemah Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah
    4. Terjemah Tauhid Hasyiyah Al-Bajuri
    5. Terjemah Hasyiyah Ad Dasuqi
    6. Terjemah Tauhid Sanusiyah (Ummul Barahin)
    7. Terjemah Jawahirul Kalamiyah
    8. Terjemah Husunul Hamidiyah 
    9. Terjemah Kifayatul Awam
    10. Terjemah Matan Al-Bajuri Tijan Darari
    11. Terjemah Sullamut Taufiq
    12. Terjemah Mirqatus Suud Syarah Sulam Taufiq
    13. Terjemah Irsyadul Ibad
    14. Terjemah Sullamul Munajah
  11. Kembali ke: Kitab Tauhid

BIOGRAFI PENGARANG

Ibrahim al-Laqqani merupakan Seorang mufti mazhab Maliki abad ke 17 M dan seorang profesor di Universitas al-Azhar kairo Mesir. Imam Ibrahim al-Laqani bermazhab Maliki dan lahir pada kisaran tahun 969 H atau 971 H di Negara Mesir. Disamping mengajar, Imam Ibrahim al-Laqani juga seorang penulis yang aktif. salah satu kitab Imam Ibrahim al-Laqani yang kerap menjadi rujukan ulama ahli kalam ialah Kitab Jauharatut-tauhid.

Sejak kecil sudah banyak menguasai berbagai disiplin ilmu, khususnya dalam ilmu agama. Beliau juga banyak berguru pada ulama-ulama besar di zamannya seperti, Imam Syamsuddin ar-Ramli pengarang Kitab Nihayatul Muhtaj ila Syarhi al-Minhaj, Imam Ahmad bin Qasim pengarang Kitab AL-Ayatul Bayyinat ‘Ala Syarh Jam’ul Jawami’ dan ulama besar lainnya yang bermazhab Syafii. beliau juga berguru pada Imam Ahmad al-Bulqini al-Waziri, Syekh Muhammad ibn at-Tarjaman, dan Imam as-Syarnubi. Konon, atas perintah Imam as-Syarnubi lah Imam al-Laqani mengarang Kitab Jauharatut-Tauhid sebagaimana yang di tulis dalam Kitab syarh–Shawi ‘ala jauharatut tauhid.

Di samping banyaknya guru yang membimbing, Imam Ibrahim al-Laqani juga terkenal memiliki banyak sekali murid. diantaranya, putranya yang bernama Abdus Salam Ibnu Ibrahim bin Ibrahim al-Laqqani (w. 1078 H) pengarang Kitab Ittihâful-Murîd bi-Jauharatit-Tauhîd, sayyid ahmad al-Hasyimi pengarang Kitab Mukhtarul Ahadits an-Nabawiyah, syekh yasin al-Himshi, Syekh Imam Muhammad bin Abdullah bin Ali al-Kharasyi (1010-1101 H/1601-1690 M), sekaligus orang pertama yang diangkat menjadi Syekh al-Azhar dan masih banyak lagi murid-murid beliau yang di kemudian hari menjadi ulama-ulama besar.

PROFIL KITAB

Kitab Jauharah at-Tauhid ini telah menjadi salah satu rujukan penting dalam bidang akidah Ahlussunnah wal Jamaah al-Asy’ariyah. Kitab ini disusun dalam bentuk nadzam yang terdiri dari 144 bait syi’ir berkaitan dengan hal-hal yang diyakini oleh kaum muslimin secara i’tiqad Ahlussunnah wal Jamaah.

Pembahasan tauhid dalam kitab ini dapat diklasifikasikan menjadi beberapa pembahasan. Pertama, yaitu mukaddimah tentang akidah, kedua yaitu Ilahiyyat (membahas tentang Tuhan dan sifat-sifat Nya), ketiga yaitu Nubuwwat (membahas tentang Nabi dan sifat-sifatnya). Sementara yang keempat yaitu tentang keistimewaan Nabi Muhammad SAW, kelima adalah Sam’iyyat (membahas perkara-perkara yang sumbernya berasal dari dalil-dalil naqli seperti ruh, tanda-tanda kiamat, siksa kubur dan seterusnya), keenam yaitu Mutammimah (pelengkap pembahasan), ketujuh yaitu tentang Tazkiyyah (penyucian jiwa).

Di samping itu, kandungan dari kitab ini bisa dilihat dari kitab syarah karya Syeikh Ibrahim al-Laqqani sendiri, seperti kitab Hidayah al-Murid li Jauharah at-Tauhid ataupun kitab-kitab syarah karya para ulama lainnya setelah ia menjelaskan matan teks kitab tersebut.

NAMA KITAB SYARAH JAUHARAH

Tuhfah al-Murid ‘ala Syarhi Jauharah at-Tauhid karya Syeikh Ibrahim al-Baijuri, kitab al-Mukhtashor al-Mufid fi Syarh Jauharah at-Tauhid karya Syeikh Nuh ‘Ali Sulaiman al-Qudlot, kitab al-Minhaj as-Sadid fi Syarh Jauharah at-Tauhid karya Syeikh Muhammad al-Hanifi al-Halabi, kitab Bughyah al-Murid li Jauharah at-Tauhid karya Syeikh Ibrahim al-Marghani, dan kitab At-Ta’liqot al-Mufidah ‘ala Mandzumatai Jauharah al-Tauhid wa Bad’i al-Amali karya Syeikh Abdussalam Syakir. Hasyiyah Ibn al-Amir ‘ala Ithaf al-Murid Syarh Jauharah at-Tauhid karya Syeikh Muhammad al-Sanbawi al-Azhari al-Maliki, kitab al-Mujiz al-Jadid min Tuhfah al-Murid ‘ala Jauharah at-Tauhid karya Syeikh Umar Abdullah Kamil, kitab Taqrib al-Ba’id ila Jauharah at-Tauhid karya Syeikh Ali bin Muhammad at-Tamimi al-Shafaqisi, kitab ar-Ra’yu as-Sadid fi Syarh Jauharah at-Tauhid karya Syeikh Dr Ibrahim Muhammad Ibrahim Haribah, kitab Syarh ash-Shawi ‘ala Jauharah at-Tauhid karya Syeikh Ahmad ash-Shawi, kitab Fath al-Majid fi Syarh Jauharah at-Tauhid karya Syeikh Abdusshamad al-Jawi al-Palimbani. 

Kitab-kitab syarah di atas dapat didownload di bagian bawah halaman ini.

MUQADDIMAH


بسم الله الرحمن الرحيم

1- الحَمْدُ لله عَلى صِلاتِهِ                        ثُمَّ سَلامُ اللهِ مَع صَلاتِهِ
2- عَلَى نَبيٍ جَاءَ بِالتَوْحِيدِ                 وَقَدْ خَلا الدينُ عَنِ التَوْحِيدِ

Segala puji bagi Allah atas nikmatnya, lalu salam Allah serta rahmatnya semoga atas nabi yang datang dengan membawa tauhid, dalam keadaan agama sunyi dari tauhid

فَأَرْشدَ الخَلْقَ لِدِينِ الحَقِّ * بِسَيْفِـهِ وَهَدْيِـهِ لِلـحَـقِّ

lalu beliau menunjukkan makhluk pada agama Allah dengan pedangnya, dan dengan petunjuknya pada kebenaran

مُحَمَّدِ الْعَاقِبْ لِرُسْلِ رَبِّهِ * وَآلِـهِ وَصْحِبِـهِ وَحِزْبِـهِ

yaitu Muhammad pemungkas utusan-utusan tuhannya, dan keluarganya dan sahabatnya dan kelompoknya

بَعْدُ: فَالْعِلْمُ بأَصْلِ الدِّيـنِ * مُحَـتَـمٌ يَحْـتَـاجُ لِلتَّبْيِـيـن

setelah itu, lalu ilmu tentang asal agama itu wajib, yang butuh keterangan

لكِنْ مِنَ التَّطْوِيِل كَلَّتِ الْهِمَمْ * فَصَارَ فِيـهِ الاِخْتِصَـارُ مُلْتَـزَمْ

tetapi sebab panjang, keinginan jadi lemah, maka meringkas itu wajib

وَهـذِهِ أُرْجُـوزَةٌ لَقَّبْتُهَـا * جوْهَرَةَ التَّوْحِيدِ قَدْ هَذَّبْتُهَـا

ini adalah nazam bahar rojaz yang saya namakan jauharoh tauhid, yang telah saya bersihkan

وَاللهَ أَرْجُو فِي الْقَبُولِ نَافِعًا * بِهَا مُرِيدًا فِي الثَّـوابِ طَامِعًـا

saya berharap kepada Allah dalam penerimaan, memberi manfaat nazam, mengharapkan pahala

كُلُّ مَنْ كُلَّـفَ شَرْعًـا وَجَبَـا * عَلَيْهِ أَنْ يَعْـرِفَ: مَا قَـدْ وَجَبَا

لِلّهِ وَالجَائـزَ وَالمُمْتَنِعَا * وَمِـثْـلَ ذَا لِرُسْـلِهِ فَاسْتَمِعَـا

setiap orang mukallaf wajib secara syar’i itu wajib baginya mengetahui perkara yang wajib bagi Allah, dan yang jaiz, dan yang terlarang, seperti ini itu bagi utusan-utusan Allah, maka dengarkanlah

إِذْ كُلُّ مَنْ قَلَّدَ فِـي التَوْحِيـدِ * إِيمَانُـهُ لَـمْ يَخْـلُ مِـنْ تَـرْدِيـدِ

karena setiap orang yang ikut-ikutan dalam masalah tauhid maka imannya tidak sunyi dari keraguan

فَفِيهِ بَعْضُ الْقَوْمِ يَحْكِي الخُلْفَا * وَبَعْضُهُـمْ حَقَّـقَ فِيـهِ الْكَشْفَا

tentang imannya, sebagian ulama menceritakan perbedaan pendapat, dan sebagian yang lain menyatakan penjelasan

فَقَالَ: إِنْ يَجْزِمْ بِقَوْلِ الْغَيْـرِ * كَفَى وَإِلا لَـمْ يَـزَلْ فِـي الضَّيْـرِ

lalu berkata: jika ia yakin dengan perkataan orang lain maka cukup, jika tidak yakin maka ia masih dalam bahaya

وَاجْزِمْ بِأَنَّ أَوَّلاً مِمَّـا يَجِـبْ * مَعَرِفَـةٌ وَفِيـهِ خُلْـفٌ مُنْتَـصِـبْ

dan yakinlah bahwa pertama kali perkara yang wajib adalah mengetahui, dan dalam masalah ini ada perbedaan pendapat yang ditegakkan

فَانْظُرْ إِلَى نَفْسِكَ ثُـمَّ انْتَقِـلِ * لِلْعَالـمَ العُلـوِيِّ ثُــمَّ السُّفْـلِـي

maka lihatlah pada dirimu lalu pindahlah pada alam atas lalu bawah

تَجِدْ بِهِ صُنْعًا بَدِيـعَ الْحِكَـمِ * لكِـنْ بِـهِ قـامَ دَلِـيـلُ الْـعَـدَمِ

kamu akan menemukan ciptaan yang bagus kokoh,

وَكُلُّ مَا جَـازَ عَلَيْـهِ الْعَـدَمُ * عَلَيْـهِ قَطْعًـا يَسْتَحِيـلُ الْـقِـدَمُ

setiap perkara yang boleh baginya tiada maka pasti mustahil dahulu

وَفَسِّرَ اْلإِيمَـانُ: بِالتَّصْدِيـقِ * وَالنُّطْقُ فِيـهِ الخَلْـفُ بِالتَّحْقِيـقِ

iman di jelaskan dengan kepercayaan, mengucapkan dalam iman itu kejelasannya ada perbedaan

فَقِيلَ: شَرْطٌ كالْعَمَلْ. وَقِيلَ: بَلْ * شَطْرٌ وَالاسْـلاَمِ اشْرَحَـنَّ بِالْعَمَـلْ

dikatakan mengucapkan adalah syarat, seperti amal. Dikatakan: bahkan bagian dari iman. Islam jelaskan bahwa Islam adalah amal

مِثَالُ هذَا: الحَـجُّ وَالصَّـلاَةُ * كَـذَا الصِّيَـامُ فَــادْرِ وَالـزَّكـاةُ

contoh ini adalah haji shalat, begitu juga puasa, ketahuilah , dan zakat

وَرُجِّحَـتْ: زيَـادَةُ اْلإِيمَـانِ * بِمَـا تَزِيـدُ طَـاعَـةُ اْلإِنْـسَـانِ

di unggulkan pendapat tambahnya iman sebab tambahnya taat manusia

 وَنَقَصُهُ بِنَقْصهَـا. وَقِيـلَ: لاَ * وَقِيـلَ لاَ. خُلْـفَ كَـذَا قَـدْ نُقـلاَ

dan kurangnya iman sebab kurangnya amal

 ILAHIYYAT | 20 SIFAT WAJIB BAGI ALLAH

فَوَاجبٌ لهُ: الْوُجُودُ وَالْقِـدَمْ * كَـذَا بَقَـاءٌ لاَ يُشَـابُ بِالْـعَـدَمْ

maka wajib bagi Allah: ada, dahulu, begitu juga kekal, tidak tercampur dengan sirna

وَأَنَّـهُ لِمَـا يَنَـالُ الْـعَـدَمُ * مُخَالـفٌ بُرْهَـانُ هــذَا الْـقِـدَمُ

Karena jika Allah sirna, maka tidak sesuai dengan dalil sifat Qidam

قِيَامُـهُ بِالنَّفـس وَحْدَانيَّـةْ * مُنَـزَّهًـا أَوْصَـافُـهُ سَـنِـيَّـةْ

عَنْ ضِدٍّ أَوْ شِبْهٍ شَرِيكٍ مُطْلَقَا * وَوَالَـدٍ كَـذَا الْوَلَـدْ وَاْلأَصْـدِقَـا

berdiri dengan sendirinya, esa, sifat-sifatnya yang luhur itu di sucikan dari lawan atau serupa juga sekutu secara mutlak, begitu juga anak dan teman-teman

وَقُــدْرَةٌ إِرَادَةٌ وَغَـايَـرَتْ * أَمْرًا وَعِلْمًا وَالرِّضَـا كمـا ثَبَـتْ

kuasa, berkehendak. berkehendak berbeda dengan perintah, ilmu dan rida. seperti yang telah tetap

 وَعِلْمُهُ وَلاَ يُقَـالُ مُكْتَسَـبْ * فَاتْبَعْ سِبِيلَ الحَقِّ وَاطـرَحِ الرِّيَـبْ

dan ilmunya Allah, dan tidak dikatakan dihasilkan , maka ikutilah jalan kebenaran dan tinggalkan keraguan

حَيَاتُهُ كَـذَا الْكَـلاَمُ السَّمْـعُ * ثُمَّ الْبَصَـرْ بَـذِي أَتَانَـا السَّمْـعُ

hidup Allah, begitu juga kalam, juga mendengar, lalu melihat, dengan ini pendengaran (dalil sam’i) datang kepada kita

فَهَلْ لَـهُ إِدْرَاكٌ أًوْ لاَ خُلْـفُ * وَعِنْـدَ قَـوْمٍ صَـحَّ فِيـهِ الْوَقْـفُ

apakah allah memiliki perasa atau tidak, menurut sebagian kaum boleh diam dalam masalah ini

حَـيٌّ عَلِيـمٌ قـادِرٌ مُرِيـدُ * سَمِـعْ بَصِيـرٌ مَـا يَشَـا يُرِيـدُ

مُتْكَلِّمٌ ثُـمَّ صِفَـاتُ الـذَّاتِ * لَيْسَـتْ بِغَيْـرٍ أَوْ بِعَيْـنِ الــذَّاتِ

hidup, mengetahui, kuasa, menghendaki, mendengar, melihat, menghendaki yang Ia mau, berbicara, lalu sifat dzat itu bukan selain dzar juga bukan dzat itu sendiri

فَقُـدْرةٌ بِمُمْـكِـنٍ تَعَلَّـقَـتْ * بِـلاَ تَنَاهِـي مَـا بِـهِ تَعَلَّـقَـتْ

sifat qudrah itu berhubungan dengan perkara mungkin, perkara mungkin yang qudrah berhubungan dengannya itu tanpa batas

وَوَحْدَةً أَوْحِتْ لَهَا وَمِثْـلُ ذِي * إِرَادَةٌ وَالْعِلْـمُ لـكِـنْ عَــمَّ ذِى

wajibkan tunggal bagi sifat qudrah, seperti sifat qudrah adalah irodah dan ilmu, tetapi ilmu umum terhadap perkara mungkin

وَعَمَّ أَيْضًا وَاجِبًا وَالمُمْتَنِـعْ * وَمِـثـلُ ذَا كَـلاَمُـهُ فَلْنَـتَّـبِـعْ

dan ilmu juga umum terhadap perkara wajib dan terlarang, dan seperti ilmu adalah kalam Allah, maka ikutilah

وَكُلُّ مَوْجُودٍ أَنِطْ لِلسَّمْعِ بِـهْ * كَذَا الْبَصَـرْ إِدْرَاكُـهُ إِنْ قِيـلَ بِـهْ

setiap yang tercipta itu hubungkan dengan sifat sama’

وَغَيْرُ عِلْمٍ هـذِهِ كمـا ثَبَـتْ * ثُـمَّ الحَيَـاةُ مَـا بشَـيْ تَعَلَّقَـتْ

Dan selain ilmu. Ini adalah seperti yang telah tetap. Lalu hayat (hidup) tidak berhubungan dengan apapun

وَعِنْدَنَا أَسْمَاؤُهُ الْعَظِيمَـةْ * كَـذَا صفَـاتُ ذَاتِـهِ قَدِيـمَـةْ

menurut kami bahwa nama-nama Allah yang agung juga sifat-sifat dzat-Nya itu dahulu

وَاخْتِيرَ أَنَّ اسْمَاهُ تَوقِيفِيَّةْ * كَذَا الصِّفَاتُ فاحْفَـظِ السَّمْعْيَّـةْ

Dipilih pendapat bahwa nama-nama Allah taufiqiyah (didapat dari nabi), begitu juga sifat-sifat Allah al-samiyah

وَكُلُّ نَصٍ أَوْهَمَ التَّشْبِيهَـا * أَوِّلْـهُ أَوْ فَـوِّضْ وَرُمْ تَنْزِيهَـا

Setiap teks yang memberi prasangka bahwa Allah serupa dengan makhluq, maka takwilkan atau pasrahkan dan, sucikan Allah dari serupa makhluk

وَنَزّهِ الْقُـرْآنَ أَيْ كَلاَمَـهْ * عَنِ الحُدُوثِ وَأحْـذَرِ انِتْقَامَـهْ

Sucikan al-Quran -yaitu kalam Allah- dari sifat baru dan jangan merusak

وَكُلُّ نَـصٍ لِلْحُـدُوثِ دَلاَّ * اِحْمِلْ عَلَى اللَّفْظِ الـذَّي قَـدْ دَلاَّ

Setiap teks yang menunjukkan kepada baru, arahkan kepada lafaz yang menunjukkan

20 SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH

وَيَسْتَحِيلُ ضِدُّ ذِى الصِّفَات * فِي حَقِّهِ كالْكَوْن فِـي الْجِهَـاتِ

Mustahil perlawanan sifat-sifat ini dalam hak Allah, seperti bahwa Allah berada di suatu arah

وَجَائِزٌ فِي حقِّهِ مَا أَمْكَنَـا * إِيجَادًا إعْدَامًـا كَرَزْقِـهِ الْغِنَـا

sesuatu yang mungkin itu boleh dalam hak Allah, menciptakan juga meniadakan, seperti rezeki kekayaan Allah

فَخَالِقٌ لِعَبَدْه وَمَـا عَمِـلْ * مُوَفِّـقٌ لِمَـنْ أَرَادَ أَنْ يَـصِـلُ

maka Allah adalah pencipta hamba dan pekerjaan yang dilakukan hamba, yang menunjukkan bagi orang yang ia harapkan sampai

وَخَـاذِلٌ لِمَـنْ أَرَادَ بُعْـدَهُ * وَمُنْجِـزٌ لِـمَـنْ أَرَادَ وَعْــدَهُ

yang merendahkan bagi orang yang Ia harapkan jauh, melaksanakan bagi orang yang Ia harapkan janjinya

فَوْزُ السَّعِيدِ عِنْدَهُ فِي اْلأَزّلِ * كَـذَا الشَّقُّـيِ ثُـمَّ لَـمْ يَنْتَقِـلِ

keberuntungan orang yang beruntung itu di sisinya saat azali, begitu juga orang yang celaka, dan tidak berubah

وَعِنْدَنَا لِلْعَبْدِ كَسْبٌ كُلِّفَـا * بِهِ وَلكِـنْ لَـمْ يُؤَثِّـرْ فَاعْرِفَـا

menurut kita hamba memiliki pekerjaan yang ia di perintahkan denganya, tapi tidak memberi bekas, maka ketahuilah

فَلَيْسَ مَجْبُورًا وَلاَ اخْتِيَارَا * وَلَيْـسَ كَـلاًّ يَفْعَـلُ اخْتِيَـارَا

maka ia tidak terpaksa dan tidak memilih, dan semuanya tidak melakukan secara memilih

فَإِنْ يُثِبْنَا فَبِمَحْضِ الْفَضْلِ * وَإِن يُعَـذِّبْ فَبِمَحْـص الْعَـدْلِ

jika kita Ia memberi kita pahala maka karena murni anugerah, jika Ia menyiksa maka murni keadilan

وَقَوْلُهُمْ: إِنَّ الصَّلاَحَ وَاجِبٌ * عَلَيْهِ زُورٌ مَـا عَلَيْـهِ وَاجِـبُ

ucapan mereka bahwa kebaikan itu wajib atas Allah itu pembohongan, tidak wajib atas Allah

أَلَمْ يَرَوْا إيلاَمَهُ اْلأَطْفَـالاَ * وَشِبْهَهَـا فَـحَـاذِرِ المُـحَـالاَ

apakah mereka tidak melihat menyakitinya Allah kepada anak-anak kecil dan yang sama mereka. maka jauhilah perkara muhal

وَجَائِزٌ عَلَيْهِ خَلْـقُ الشِّـرِّ * وَالْخَيْرِ كالإِسْلاَمْ وَجَهْـلِ الْكُفْـرِ

dan boleh baginya menciptakan kejelekan dan kebagusan, seperti islam dan bodoh dan kufur

وَوَاجِبٌ إِيمَانُنَـا بِالْقَـدَرِ * وَبِالْقَضَا كما أَتَـى فِـي الْخَبَـرِ

dan wajib iman kita terhadap qodar dan qodlo’, seperti yang telah datang di hadis

وَمِنْهُ أَنْ يُنْظَرَ بِاْلأَبْصَـارِ* لكِنْ بِـلاَ كَيْـفٍ وَلاَ انْحِصَـارِ

Termasuk perkara jaiz adalah Allah dapat dilihat dengan mata, tetapi tanpa cara dan batasan

لِلْمُؤُمِنِينَ إِذْ بِجَائِزْ عُلِّقَتْ * هـذِا وَلِلْمُخْتَـارِ دُنْيَـا ثَبَتَـتْ

bagi orang-orang yang beriman, karena dihubungkan dengar perkara jaiz, dan bagi nabi tetap di dunia

 
AL-NUBUWWAT

وَمِنْهُ: إِرْسَالُ جَمِيعِ الرُّسْلِ * فَلاَ وُجُوبَ بَلْ بِمَحْضِ الْفَضْـلِ

di termasuk jaiz adalah mengutus seluruh utusan, maka tidak wajib, tetapi murni anugerah

لكِنْ بِذَا إِيمَانُنَا قَدْ وَجَبَـا * فَدَعْ هَوَى قَوْمٍ بِهِـمْ قَـدْ لَعِبَـا


tetapi dengan ini iman kita telah tetap, maka tinggalkan hawa suatu kaum, yang bermain dengan mereka

وَوَاجِبٌ فِي حَقِّهِمْ: الأمَانَةْ * وَصِدْقُهُمْ وَضِفْ لَهَـا الْفَطَانَـةْ


wajib di hak mereka adalah terpercaya dan kejujuran mereka dan tambahkan kecerdasan

وَمِثْلُ ذَا تَبْلِيغُهُمْ لِمَا أَتَـوْا * وَيَسْتَحيـلُ ضِدُّهَـا كمـا رَوَوْا


seperti ini adalah penyampaian mereka terhadap perkara yang mereka bawa. dan muhal lawan sifat-sifat tersebut itu seperti yang diriwayatkan ulama

 وَجَائِزٌ فِي حَقِّهِمْ كاْلأَكْلِ * وَكالْجِمَاعِ لِلنَّسَا فِـي الْحِلِّ


dan boleh di hak mereka seperti makan dan seperti jima’ dengan wanita-wanita dalam halal

وَجَامِعٌ مَعْنَى الذَّيِ تَقَـرَّرَا* شَهَادَتَا اْلإِسْلاَمِ فَاطْـرَحِ الْمِـرَا


Mengumpulkan makna yang telah tetap, yaitu syahadat Islam kita, maka buanglah perdebatan

 وَلَمْ تَكُنْ نُبْـوَّةٌ مُكْتَسَبَـةْ * وَلَوْ رَقَى فِي الْخَيْرِ أَعْلى عَقَبَـةْ


Kenabian bukanlah sesuatu yang dapat diusahakan, walaupun seorang naik tingkatan yang paling tinggi dalam kebaikan

 بَلْ ذاكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ لِمَنْ * يَشَـاءُ جَـلَّ اللهُ وَاهِـبُ الِمِنَـنْ


Tatapi kenabian adalah anugerah Allah yang Allah berikan kepada orang yang Ia kehendaki, maha tinggi Allah yang maha memberi anugerah

وَأَفْضَلُ الخَلْق عَلَى اْلإِطْـلاَقِ * نبِيُّنَـا فَمِـلْ عَــنِ الشِّـقَـاقِ


makhluk yang paling utama secara mutlak adalah nabi kita , maka tinggalkan perpecahan

 وَاْلأَنْبِيَا يَلُونَـهُ فِـي الْفَضْـلِ * وَبَعْدَهُـمْ ملاَئِـكَـة ذِي الْفَـضْـلِ


Para nabi setelah nabi Muhammad, setelah para nabi adalah para malaikat yang memiliki keutamaan

هذَا وَقَوْمٌ فَصَّلُـوا إِذْ فَضَّلُـوا * وَبَعْضُ كُـلٍّ بَغْضَـهُ قَـدْ يَفْضُـلُ


Ini adalah pendapat, ada kaum yang merinci dengan memuliakan malaikat atas para nabi, dan sebagian mereka terkadang mengungguli sebagian yang lain

 بِالمُعْجِـزَاتِ أُيـدُوا تَكَـرُّمَـا * وَعِصْمَـةَ الْبَـارِي لِكُـلٍّ حَتِّـمَـا


mereka dikuatkan dengan mukjizat sebagai kemuliaan, dan penjagaan Allah yang maha menciptakan terhadap mereka itu wajib

 وَخُصَّ خَيْرُ الخَلْقِ أَنْ قَدْ تَمَّمَا * بِـهِ الجَمِـيـعَ رَبُّـنَـا وَعَمَّـمَـا


sebaik-baik makhluk dikhususkan untuk menyempurnakan semuanya

 بِعْثَتُـهُ فَشَرْعُـهُ لاَ يُنْـسَـخُ * بِغَيْـرهِ حَتَّـى الـزَّمَـانُ يُنْـسَـخُ


Kenabianya. dan syari’at beliau tidak di hapus dengan lainya, sampai waktu dihapus

 وَنَسْخُهُ لِشَـرْعِ غَيْـرهِ وَقَـعْ * حَتْمًـا أَذَلَّ اللهُ مَـنْ لَــهُ مَـنَـعْ


Menghapusnya syariat beliau terhadap syariat lainnya itu terjadi secara past. semoga Allah merendahkan orang yang melarang

وَنَسْخَ بَعْضِ شَرْعِهِ بِالْبَعَـضِ * أَجِزْ وَمَا فِـي ذَا لَـهُ مِـنْ غَـضٍّ


mengganti sebagian syariatnya dengan yang lain perbolehkan, dalam hal ini tidak ada perdebatan

 وَمُعْجِزَاتُـهُ كَثِيـرَةٌ غُــرَرْ * مِنْهَـا كَـلاَمُ اللهِ مُعْجِـزُ الْبَـشَـرْ


mukjizat nabi itu banyak sekali, di antaranya adalah kalam Allah yang melemahkan manusia

وَاجْزِمْ بِمِعْرَاجِ النَّبِي كما رَوَوْا * وَبَرِّئَـنْ لِعَائِشَـةْ مِـمَّـا رَمَــوْا


dan yakinlah dengan mikraj nabi seperti yang ulama’ riwayatkan, dan bebaskan ‘Aisyah dari yang mereka tuduh

AL-SAM'IYYAT

 وَصَحْبُهُ خَيْرُ الْقُرُونِ فَاسْتَمِعْ * فَتَابِعِـي فَتَـابِـعٌ لِـمَـنْ تَـبِـعْ


sahabat-sahabat nabi itu sebaik baik masa maka dengarkanlah, lalu tabi’in, lalu pengikut tabi’in

وَخَيْرُهُمْ مِنْ وُلِّـيَ الْخِلاَفَـةْ * وَأَمْرُهُـمْ فِـي الْفَضْـلِ كالْخِلاَفَـةْ


sebaik-baik mereka adalah yang memegang khilafah, dan perkara mereka dalam keutamaan seperti khilafah

يَلِيهُـمُ قَـوْمٌ كَـرِامٌ بَـرَرَهْ * عِدَّتُهُـمْ سِـتٌّ تَـمَـامُ الْعَـشَـرَةْ


Setelah para khulafa’ adalah malaikat kiramun bararah, hitungan mereka itu enam kesempurnaan sepuluh

فَأَهْلُ بَـدْرٍ الْعَظِيـمِ الشَّـانِ * فَأَهْـلُ أُحْـدٍ بَيْـعَـةِ الـرِّضْـوَانِ


lalu pengikut peran badar yang agung kedudukannya, lalu pengikut perang Uhud juga bai’atur ridlwan

 وَالسَّابِقُونَ فَضْلُهُمْ نَصًّا عُرِفْ * هذَا وَفِـي تَعْيِينِهِـمْ قَـدِ اخْتُلِـفْ


dan yang dahulu-dahulu itu keutamaan mereka diketahui secara nash, ini dan dalam menjelaskan mereka itu tidak di sepakati

 وَأَوِّلِ التَّشَاجُـرَ الـذَّيِ وَرَدْ * إِنْ خُضْتَ فِيهِ وَاجْتَنِبْ دَاءَ الحَسَـدْ


awal pertikaian yang terjadi jika kamu membicarakannya dan jauhilah penyakit dengki

 وَمَالِـكٌ وَسَـائِـرُ اْلأَئِـمَّـهْ * كَـذَا أَبُـو الْقَاسِـمْ هُـدَاةُ اْلأُمَّـهْ


malik dan seluruh imam-imam juga abu qosim adalah petunjuk umat

 فَوَاجِبٌ تَقْلِيـدُ حَبْـرٍ مِنْهُـمُ * كَـذَا حكا الْقَـوْمُ بِلَفْـظٍ يُفْهَـمُ


maka wajib mengikuti seorang yang pandai dari mereka, seperti ini ulama’ menceritakan dengan lafaz yang dapat dipaham

 وَأَثْبِتَـنْ لِلأَوْلِيَـا الْكَرَامَـةْ * وَمَـنْ نَقَاهَـا فَانْبـذَنْ كَـلاَمَـهْ


Dan tetapkan karamah untuk para wali, orang yang mengingkarinya buanglah ucapannya

 وَعِنْدَنَا أَنَّ الدُّعـاءَ يَنْفَـعُ * كما مِنَ الْقُـرْآنِ وَعْـدًا يُسْمـعُ


Menurut kita bahwa doa dapat memberi manfaat seperti dalam al-Quran, berupa janji yang dapat didengar

بِكُلِّ عَبْدٍ حَافِظُونَ وُكِّلُوا * وَكاتِبونَ خِيَرَةٌ لَنْ يُهْمِلُوا


Di setiap hamba ada para malaikat penjaga dan yang penulis yang terpilih, mereka tidak akan meninggalkan

 مِنْ أَمْرِهِ شَيْئًا فَعَلْ وَلَوْ ذَهِلْ * حَتَّى اْلأَنِينَ فِي المَرَضْ كما نُقِـلْ


Apa pun yang dilakukan seorang hamba walaupun lupa, sampai rintihan ketika sakit, seperti yang telah diriwayatkan

 فَحاسِبِ النَّفْسَ وَقِلَّ اْلأَمَـلاَ * فَـرُبَّ مَـنْ جَـدَّ لأِمْـرٍ وَصَـلاَ


Maka muhasabah diri lah, dan sedikitkan harapan untuk hidup panjang, banyak orang bersungguh-sungguh telah sampai

 وَوَاجِـبٌ إِيمَانُـنَـا بِالْـمَـوْتِ * وَيَقْبِـضُ الـرُّوحَ رَسُـولُ الـمَـوْتِ


Wajib iman kita kepada kematian, malaikat yang diutus mengambil ruh

 وَمَيِّـتٌ بِعُمْـرِهِ مَـنْ يُقْـتَـلُ * وَغَـيْـرُ هــذَا بَـاطِـلٌ لاَ يُقْـبَـلُ


Orang yang terbunuh mati karena umurnya, selain ini batal tidak dapat diterima

 وَفِي فَنَا النفْس لَدَى النَّفْخِ اخْتُلِفْ * وَاسْتَظْهَر السُّبْكِى بقَاهَا اللَّـذْ عُـرفْ


Kehancuran Ruh ketika ditiupnya trompet ada perdebatan, imam Subki mengunggulkan pendapat kekalnya ruh yang telah diketahui

عَجْبَ الذَّنَبْ كالرُّوحِ لكِنْ صَحَّحَا * الْـمُـزَنِـيُّ لِلْـبِـلَى وَوَضَّحَا


Tulang ekor seperti ruh, tetapi imam Muzani menjelaskan kehancuran

وَكُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ قَـدْ خَصَّصُـوا* عُمُومَـهُ فَاُطْلُـبْ لِمَـا قَـدْ لخَصُـوا


Ayat “Segala sesuatu hancur”, ulama menghususkan keumunannya, maka carilah penjelasan ulama

وَلاَ تَخُضْ فِي الرُّوحِ إِذْ مَا وَرَدَا * نَـصٌّ مِـنَ الشَّـارِعِ لكِـنْ وُجِــدَا


Jangan membahas ruh karena tidak ada nas dari syari’. Tetapi ditemukan

 لِمَالِـكٍ هِـيَ صُـورَةٌ كالجَسَـدِ * فَحَسْبُـكَ الـنَّـصُّ بِـهـذَا السَّـنَـدِ


Dari imam Malik: ruh adalah bentuk seperti jasad. Cukuplah bagimu nas ini dengan sanad ini

 والْعَقْلُ كالـرُّوحِ وَلكِـنْ قَـرَّرُوا * فِيـهِ خِلاَفًـا فَانْظُـرَنْ مَـا فَسَّـرُوا


Akal seperti ruh tetapi ulama menjelaskan perbedaan pendapat, maka lihatlah penjelasan ulama

 سُؤَالُنَـا ثُـمَّ عَـذَابُ الْقَبْـرِ* نَعِيمُـهُ وَاجِـبْ كَبَعْـثِ الحَشْـرِ


Ditanya kami, lalu siksa kubur, kenikmatan kubur adalah pasti, seperti bangkit dari kubur

 وَقُلْ يُعَادُ الْجِسْمُ بِالتَّحْقِيـقِ * عَـنْ عَـدَمٍ وَقِيـلَ عَـنْ تَفْرِيـقِ


Katakan bahwa jasad akan dikembalikan dari ketiadaan, dan dikatakan dari berserakan

مَحْضَيْنِ لكِنْ ذَا الْخِلاَفُ خُصَّا * بِاْلأَنْبِيَـا وَمَـنْ عَلَيْهـمْ نُـصَّـا


Murni keduanya, tetapi khilaf ini terhusus kepada para nabi dan orang-orang yang di tetapkan

 وَفِي إِعَادَةِ الْعَـرَضْ قَـوْلاَنِ * وَرُجِّـحَـتْ إِعَــادَةُ اْلأَعـيْـان


Dalam pengembalian sifat ada dua pendapat, dan di unggulkan pendapat dikembalikannya dzat

 وَفِي الزَّمَنْ قَوْلاَنِ وَالْحِسَابُ * حَـقٌ وَمَـا فِـي حَـقٍ ارْتِيَـاب


Tentang zaman ada dua pendapat. Hisab itu nyata, dan tidak ada keraguan

 فَالسَّيِّئَـاتُ عِنْـدَهُ بِالْمِثْـلِ * وَالحَسَنَـاتُ ضُوعَفـتَ بِالْفَضْـلِ


Kejelekan dibalas sesuai dengan kejelekan, dan kebaikan dilipat gandakan karena anugerah Allah

 وَبِاجْتِنَابٍ لِلْكَبَائِـرْ تُغْفَـرُ * صَغَائِـرٌ وَجَـا الْوُضُـو يُكَـفِّـرُ


Dengan menjauhi dosa besar dosa kecil dapat diampuni. Ada riwayat bahwa wudlu dapat menebus dosa

 وَالْيَوْمُ الآخِرْ ثُمَّ هَوْلُ المَوْقِفِ * حَقٌ فَخَفَّـفْ يَـا رَحِيـمُ وَأَسْعِـفِ


Hari akhir dan kesulitan tempat berkumpul adalah nyata, maka ringankanlah dan belas kasihlah wahai yang maha pengasih

وَوَاجِبٌ أَخْذُ الْعِبَادِ الصُّحُفَـا * كمـا مِـنَ الْقُـرْآنِ نَصًّـا عُـرِفَـا


 pasit para hamba mengambil catatan amal seperti nas dalam al-Quran

وَمِثْلُ هذَا الْوَزْنُ وَالمِيـزَانُ * فَـتُـوزَنُ الْكُـتْـبُ أَوْ اْلأَعْـيَـانُ


Sepeti mengambil catatan amal adalah ditimbangnya amal dan timbangan, maka ditimbang catatan-catatan amal atau orang-orang

كَذَا الصِّرَاطُ فَالْعِبَادُ مُخْتَلِـف * مُـرُورُهُـمْ فَسَـالِـمٌ وَمُنْـتَـلِـفْ


Begitu juga jembatan, para hamba berbeda-beda jalannya, ada yang selamat dan ada yang celaka

وَالْعرْشُ وَالْكُرْسِيُّ ثُمَّ الْقَلَـمُ * وَالْكاتِبُـونَ اللَّـوْحُ كُــلٌّ حِـكَـمُ


Arsy, kursi, lalu pena, dan para penulis lauh mahfudz, semuanya ada hikmah

لاَ لاِحْتِيَـاجٍ وَبِهَـا اْلإِيمَـانُ * يَجِـبْ عَلَيْـكَ أَيُّـهَـا اْلإِنْـسَـانُ


Bukan karena kebutuhan, iman terhadap semuanya wajib bagimu wahai manusia

وَالنَّارُ حَقٌّ أُوجِدَتْ كالْجَنَّـهْ * فَـلاَ تَـمِـلْ لِجَـاحـدٍ ذِي جِـنَّـهْ


Neraka adalah benar diciptakan seperti surga, maka jangan ikut orang yang mengingkari yang gila

دَار خُلُودٍ للسَّعِيـد وَالشَّقِـي * مُـعَـذَّبٌ مُنَـعَّـمٌ مَهْـمَـا بَـقِـى


Rumah kekekalan bagi orang yang bahagia, dan orang yang celaka disiksa selamanya

 إِيمَانُنَا بَحوْضِ خَيْرِ الرُّسْلِ * حَتْـمُ كمـا جَاءَنَـا فِـي النَّـقْـل


Imam kita kepada telaga sebaik utusan adalah wajib, seperti yang telah datang di riwayat

يَنَالُ شُرْبًا مِنْهُ أَقْوَامٌ وَفَـوْا * بِعَهْدِهِمْ وَقُـلْ يُـذَادُ مَـنْ طَغَـوْا


Beberapa kaum mendapat minum darinya, mereka yang menepati janji, dan katakan disingkirkan orang yang durhaka

وَوَاجِبٌ شَفَاعَـةُ المُشَفَّـعِ * مُحَـمَّـدٍ مُقَـدَّمًـا لاَ تَـمْـنَـعِ


Wajib syafaat sang pemberi syafaat yaitu Muhammad, di dahulukan, jangan dilarang

وَغَيْرُه مِنْ مُرْتَضى اْلأَخْيَارِ * يَشْفَعْ كما قَدْ جَـاءَ فِـي اْلأَخْبَـارِ


Dan selain beliau dari orang-orang pilihan yang diridai dapat memberi syafaat, seperti yang diterangkan dalam hadis-hadis

إِذْ جَائِزٌ غُفْرَانُ غَيْرِ الْكُفْـرِ * فَـلاَ نُكَـفَّـرْ مُؤْمِـنًـا بِـالْـوزْرِ


Karena boleh diampuninya dosa selain kufur, maka kita tidak mengkafirkan orang mukmin sebab dosa

وَمَنْ يَمُتْ وَلَمْ يَتُبْ مِنْ ذنْبِهِ * فَـأَمْـرُهُ مُـفَــوَّضٌ لِـرَبِّــهِ


Siapa yang mati dan belum tobat dari dosanya, maka urusannya diserahkan pada tuhannya

وَوَاجِبٌ تَعَذِيبُ بَعْضٍ ارْتَكَبْ * كَبِيـرَةً ثُـمَّ الْخُـلُـودُ مُجْتَـنَـبْ


Dan wajib menyiksa orang yang melakukan dosa besar tetapi dijauhkan kekal di neraka

وَصِفْ شَهِيدَ الحَرْبِ بِالْحَيَاةِ * وَرِزْقَـهُ مِـنْ مُشْتَهـى الجَنَّـاتِ


Sifati orang yang mati syahid dalam peperangan bahwa ia hidup, dan rezekinya dari kenikmatan surga

وَالرِّزْقُ عِنْدَ الْقَوْمِ مَا بِهِ انْتُفِعْ * وَقِيلَ لاَ بَـلْ مَـا مُلِـكْ وَمَـا اتُّبِـعْ


Rizki menurut ulama adalah sesuatu yang diambil manfaat, ada yang mengatakan tidak, tetapi yang dimiliki dan yang mengikuti

 فَيَرْزُقُ اللهُ الحَـلاَلَ فَاعْلَمَـا * وَيَــرْزُقُ المَـكْـرُوهَ وَالمُحَـرَّمَـا


Allah memberi rezeki yang halal, dan memberi rezeki yang makruh dan haram

 فِي الاِكْتِسَابِ وَالتَّوَكُّلِ اخْتُلِفْ * وَالرَّاجِحُ التَّفْصِيـلُ حَسْبَمـا عُـرِفْ


Tentang berusaha dan bertawakal ada perbedaan ulama, pendapat yang kuat adalah dirinci, seperti yang telah diketahui

 وَعِنْدَنَا الشَّيْءُ هُوَ المَوْجُودُ * وَثَابِـتٌ فِـي الْخَـارِجِ المَوْجُـودُ


Menurut kita sesuatu adalah yang ada dan tetap di luar adanya

 وُجُودُ شَيْءٍ عَيْنُهُ وَالْجَوْهَرُ * الْفَـرْدُ حَـادِثٌ عِنْدَنَـا لاَ يُنْـكَـرُ


Keadaan sesuatu adalah dzatnya. Jauhar adalah sesuatu yang tunggal, baru menurut kita tidak diingkari

 ثُمَّ الذُّنُوبُ عِنْدَنَا قِسْمـانِ * صَغِـيـرَةٌ كَبِـيـرَةٌ فَالـثَّـانِـي


Dosa menurut kita ada dua macam, kecil dan besar, yang kedua

 مِنْهُ الْمَتَابُ وَاجِبٌ فِي الْحَالِ * وَلاَ انْتِقَـاضَ إِنْ يَـعُـدْ لِلْـحَـالِ


Wajib bertobat seketika, dan tidak rusak tobatnya jika mengulangi lagi

 لكِنْ يُجَدِّدُ تَوْبَةً لِمَا اقْتَـرَفْ * وَفِي الْقَبْولِ رَأْيُهُـمْ قَـدِ اخْتَلَـفْ


Akan tetapi ia memperbarui taubat terhadap yang dilakukan. Tentang diterimanya taubat ulama’ berbeda pendapat

 وَحِفْظُ دِينٍ ثُمَّ نَفْسٍ مَالْ نَسَبْ * وَمِثْلُهَا عَقْـلٌ وَعِـرْضٌ قَـدْ وَجَـبْ


Menjaga agama, jiwa, harta, nasab, akal, harga diri adalah wajib

 وَمَنْ لِمَعْلُومٍ ضَـرُورَةً جَحَـدْ * مِنْ دِينِنَا يُقْتَـلُ كُفْـرًا لَيْـسَ حَـدّْ


Setiap orang yang mengingkari sesuatu yang pasti dari agama kita dapat dibunuh karena kufur, tidak sebagai had

 وَمِثْلُ هذَا مَنْ نَفـى لِمُجْمَـعِ * أَوِ اَسْتَـبَـاحَ كالـزَّنَـا فَلْتَسْـمَـعِ


Seperti ini adalah orang yang menafikan kesepakatan ulama, atau memperbolehkan zina. dengarkanlah

 وَوَاجِبٌ نَصْبُ إِمَامٍ عَـدْلِ * بِالشَّرْعِ فَاعْلَـمْ لاَ بِحُكْـمِ الْعَقْـلِ


Wajib mengangkat imam yang adil sesuai hukum syara, maka ketahuilah tidak sesuai hukum akal

 فَلَيْسَ رُكْنًا يُعْتَقَدْ فِي الدِّينِ * فَـلاَ تَـزغْ عَـنْ أَمْـرِهِ المُبِيـنِ


Maka tidak termasuk rukun yang diyakini dalam agama, maka jangan melenceng dari perintahnya yang jelas

 إِلاَّ بِكُفْرٍ فَانْبِـذَنَّ عهْـدَهُ * فَاللهُ يَكْفِـيـنَـا أَذَاهُ وَحْدَهُ


Kecuali kekufuran, maka buanglah janjinya, cukup Allah yang mencukupi akan kezalimannya

 بَغِيْرِ هذَا لاَ يُبَاحُ صَرْفُـهُ * وَلَيْسَ يُعْـزَلْ إِنْ أُزِيـلَ وَصْفُـهُ


Selain ini, tidak diperbolehkan menggulingkannya, dan tidak dipecat jika sifatnya hilang

 وَأَمُرْ بِعُرْفٍ وَاجْتَنِبْ نَمِيمَةْ * وَغِيـبَـةً وَخَصْـلَـةً ذَمِـيـمَـةْ


Lakukan amar makruf, jauhilah adu domba, menggunjing, dan sesuatu yang tercela

 كالْعُجْبِ وَالْكِبْرِ وَدَاءِ الحَسَدِ * وَكالْمِـرَاءِ وَالـجَـدَلْ فاعْتَـمـدِ


Seperti membanggakan amal, sombong, dengki, permusuhan, perdebatan

 وَكنْ كَمَا كانَ خِيَارُ الخَلْـقِ * حَلِيـفَ حِـلْـمٍ تَابِـعًـا لِلْـحَـقِّ


Jadilah seperti nabi sebaik makhluk, sabar, mengikuti kebenaran

 فَكُلُّ خَيْرٍ فِي اتِّبَاعِ مَنْ سَلَف * وَكُلُّ شَرٍ في ابْتـدَاعِ مِـنْ خَلَـفْ


Setiap kebaikan dengan mengikuti orang terdahulu, setiap kejelekan dengan pembaharuan orang terbelakang

 وَكُلُّ هَدْيٍ لِلنَّبِّي قَـدْ رَجَـحْ * فَمَا أُبِيحَ افْعَلْ وَدَعْ مَـا لَـمْ يُبَـحْ


Setiap petunjuk nabi adalah baik, perkara yang diperbolehkan lakukan dan tinggalkan perkara yang tidak diperbolehkan

 فَتَابِعِ الصَّالِحَ مِمَّـنْ سَلَفَـا * وَجَانِـبِ الْبِدْعَـةَ مِمَّـنْ خَلَـفَـا


Ikuti orang saleh yang dahulu, dan jauhi pembaharuan orang yang belakan

 هذَا وَأَرْجُو اللهَ فِي اْلإِخْلاصِ * مِـنَ الرَّيَـاءٍ ثُـمَّ فِـي الْخَـلاَصِ

 مِنَ الرَّجِيمِ ثُمَّ نفْسِي وَالْهَوَى * وَمَـنْ يَمِـلْ لِهـؤُلا قَـدْ غَــوَى


Ini. dan saya mengharap kepada Allah dalam ikhlas dari riya, lalu dalam lepas dari setan yang terkutuk, lalu nafsuku dan kesenangan , dan barang siapa yang condong kepada mereka maka ia tersesat

 هذَا وَأَرْجُو اللهَ أَنْ يْمنحَنَـا * عِنْـدَ السُّـؤَالِ مُطْلـقًـا حُجَّتَـنَـا


ini.. dan saya mengharap kepada Allah agar memberi kita kefasihan hujjah kita ketika pertanyaan

 ثُمَّ الصَّلاَةُ وَالسَّـلاَمُ الدَّائِـمُ * عَلَـى نَـبِـيٍ دَأَبُــهُ المَـرَاحِـمُ


lalu shalawat dan salam yang kekal semoga atas nabi pujaan orang-orang yang penyayang

مُحَمَّدٍ وَصَحْبِـهِ وَعِتْرَتِـهْ * وَتَابِـعٍ لِنَهْـجِـهِ مَــنْ أَمَّـتِـه


yaitu Muhammad dan para sahabatnya dan turunannya dan yang mengikut pada jalannya dari para umatnya 

NAZHAM DENGAN NOMOR

بسم الله الرحمن الرحيم

1- الحَمْدُ لله عَلى صِلاتِهِ                        ثُمَّ سَلامُ اللهِ مَع صَلاتِهِ
2- عَلَى نَبيٍ جَاءَ بِالتَوْحِيدِ                 وَقَدْ خَلا الدينُ عَنِ التَوْحِيدِ
3- فَأْرْشَدَ الخَلْقَ لِدِيْنِ الحقِّ                         بِسَيْفِهِ وَهَدْيِهِ لِلْحّقِّ
4- مُحمدُ العاقِبْ لرُسْلِ رَبِّهِ                       وآلِهِ وصَحْبِهِ وحِزْبِهِ
5- وبعدُ فالعلمُ بأصلِ الدينِ                          محتُمٌ يحتاجُ للتَّبيينِ
‏6- لكنْ مِن التَّطْوِيلِ كَلَّتِ الهِمَمْ             فَصَارَ فِيْهِ الاْختِصَارُ مُلَتَزَمْ
7- وَهذِهِ أُرْجُوزَةٌ لَقبْتُها                     جَوْهَرَةَ التَّوْحِيْدِ قَدْ هذَّبتهُا
8- واللهَ أرْجُو في القَبُول نَافِعاً                   بها مُرِيْداً للثَّوَابِ طَامِعَاً
9- فَكُلُّ مَنْ كُلِّفَ شَرْعاً وَجَبَا               عَلَيْه أَنْ يَعْرِفَ مَا قَدْ وَجبَا
10- لِلهِ والجائِزَ والمُمتنِعَا                        ومَثلِ ذا لِرُسْلهِ فاستمِعا
11- إذْ كُلُّ مَنْ قَلَّدَ بالتَّوِحيْدِ                    إيمَانُهُ لمْ يَخْلُ مِنْ تَرْدِيْدِ
‏12- فَفِيْهِ بَعْضُ القَوْم يَحْكي الخُلْفا           وبَعْضُهُمْ حَقَق فِيْهِ الكَشْفَا
13- فَقَالَ إنْ يَجْزِمْ بقَوْلِ الغَيرِ              كَفَى وَإلاَّ لَمْ يَزَلْ في الضيَّرِ
14- واجْزِمْ بَأَنَّ أَولاً مِما يَجبْ               مَعْرِفَةٌ وفيْهِ خُلْفٌ مُنْتَصِبْ
15- فأنْظُرْ إلى نَفْسِكَ ثُمَّ انْتَقِلِ                لِلعَالَمِ العُلْوِيِّ ثمَّ السُّفْلِي
16- تَجِدْ بِهِ صُنْعَاً بدِيْعَ الحِكَمِ                   لَكِنْ بهِ قَامَ دَلِيْلُ العَدَمِ
17- وكُلُّ ما جَازَ عَلَيْهِ العَدَمُ                  عَلَيهِ قَطْعَاً يَسْتَحِيْلُ القِدَمُ
18- وفُسِّرَ الإيمانُ بالتصدَّيقِ                 والنُطقُ فيهِ الخلفُ بالتحقيقِ
19- فَقِيْلَ شَرطٌ كالعَمَلْ وقيْل بلْ         شَطْرٌ والإسلامَ أَشْرِحَنَّ بالعَمَلْ
20- مِثَالُ هذا الحجُّ والصَّلاةُ                   كذا الصيامُ فاْدرِ والزكاةُ
21- وُرجِّحتْ زيَادةُ الإيمانِ                       بما تزيدُ طاعةُ الإنسانِ
22- ونَقْصُهُ بنقصِها وَقِيْلَ: لا               وَقِيْلَ: لا خُلْفُ كّذَا قَدْ نُقِلا
23- فَواجِبٌ لهُ الوجودُ والقِدَمُ                 كَذَا بَقَاءٌ لا يُشَابُ بالعَدَمُ
24- وأَنهُ لِمَا يَنالُ العَدمُ                         مخالفٌ، بُرهانُ هَذا القِدَمُ
25- قيامُهُ بالنفسِ وَحدانيةْ                            مُنزَّهاً أَوصَافُهُ سَنِيَّةْ
26- عَنْ ضِدِّ أَو شَبَهٍ شَرِيْكٍ مُطْلَقَاً            وَوَالِدٍ كَذَا الوَلَدْ والأصْدِقَا
27- وَقُدْرَةٌ إرَادَةٌ وَغَايَرَتْ                  أَمْرَاً وَعْلِمَاً والرِّضَا كما ثَبَتْ
28- وَعِلْمُهُ ولا يُقالُ مُكْتَسَبْ            فاتْبَعْ سَبِيِلْ الحقِّ واطْرَحِ الرِّيْبْ
29- حياتُهُ كَذا الْكلامُ الْسَمْعُ                ثمَّ البَصَرْ، بِذي أَتانا السَمْعُ
30- فَهلْ له إدراكٌ أوْ لا، خُلْفُ               وعندَ قومٍ صحَّ فيه الوَقْفُ
31- حَيٌ عَليمٌ قادرٌ مُريدُ                         سَمِعٌ بَصيرٌ ما يَشَا يُريدُ
32- مُتَكَلِّمٌ ثُمَّ صِفَاتُ الذَاتِ                لَيْسَتْ بغَيْرِ أو بِعَيْنْ الذَّاتِ
33- فقدرةٌ بُمْمكِنٍ تعلَّقَتْ                        بِلا تَنَاهِيْ ما بِهِ تعلَّقَتْ
34- وَوَحْدَةً أَوْجِبْ لَها وَمْثِلُ ذيْ            إرَادَةٌ والعِلْمُ لكِنْ عَمَّ ذِيْ
35- وعَمَّ أَيْضَاً واجِبَاً والمُمْتَنِعْ                       ومِثْلُ ذَا كلامُهُ فَلْنَتَّبِع
36- وكلُّ موجودٍ أنطْ للسَّمعِ بِهْ            كَذَا البَصَرْ إِدْرَاكُهُ إِنْ قيلَ بِهْ
37- وَغَيْرُ عِلْمٍ هذِهِ كَمَا ثَبَتْ                   ثمَّ الحياةُ ما بِشَيْ تَعَلَّقَتْ
‏38- وَعِنْدَنَا أَسماؤهُ العَظِيْمَهْ                        كَذَا صِفَاتُ ذاتِهِ قَدِيْمهْ
39- واْخِتْيرَ أَنَّ اسْماهُ تَوْقِيفيَّةْ              كذَا الصِّفاتُ فاحفَظِ السّمعيَّةْ
40- وكُلُّ نصٍ أُوهَمَ التَّشْبِيها                  أَوِّلْهُ أَو فَوِّضْ، ورُمْ تَنْزِيها
41- ونزِّه القرآنَ أيْ كلاَمهْ                  عنْ الحُدوْثِ واحْذَرِ انتِقامَهْ
42- فكلُّ نصٍ للحدوث دلا             إحْمِلْ علىَ اللَّفْظِ الَّذي قد دلاَ
43- وَيستحِيلُ ضِدُّ ذي الصِّفاتِ            في حَقّهِ كالكوْنِ في الجِهاتِ
44- وجائزٌ في حقه ما أمكنا                    إيجاداً إعداماً كرزقه الغنى
45- فَخَالِقٌ لِعَبْدِهِ وَمَا عَمِلْ                       مُوَفِّقٌ لِمَنْ أَرَادَ أنْ يَصِلْ
46- وَخَاذِلٌ لِمَنْ أرَادَ بُعْدَهُ                         وَمُنْجِزٌ لِمَنْ أَرادَ وَعْدَهُ
47- فوزُ السَّعيْدِ عنْدَهُ في الأزَلِ                     كَذا الشَّقِي ثُمّ لمْ يَنَتِقلِ
48- وَعِنْدَنَا لِلْعَبْدِ كَسْبٌ كُلِّفَا                        وَلمْ يَكُنْ مُؤثِّراً فَلْتَعْرِفا
‏49- فَلَيْسَ مَجْبوراً ولا اخْتِيَاراً                    وَلَيْسَ كُلاً يَفْعَلُ اختِيارَا
50- فإنْ يُثِبْنَا فَبِمَحْضِ الفَضْلِ                   وإنْ يُعذِّبْ فَبِمَحْضِ العَدْلِ
51- وَقَولُهُمْ إنَّ الصَّلاحَ واجِبُ                    عليه زُورٌ مَا عَلَيْهِ واجِبُ
52- أَلَمْ يَرَوْا إيلاَمهُ الأطْفالا                          وَشِبْهَها فَحاذِرِ المُحالا
53- وجَائزٌ عَليْه خَلْقُ الشَّرِّ                  والخيْرِ كالإسلامِ وجَهْلِ الكُفرِ
54- وَوَاجِبٌ إيمانُنَا بالقَدَرِ                         وَبالقَضَا كَمَا أَتَى في الخَبَرِ
55- وَمِنْهُ أنْ يُنْظَرَ بالأبْصَارِ                       لكِنْ بِلاَ كَيْفٍ ولا انْحِصَارِ
56- لِلْمْؤِمنينَ إذْ بِجائِزْ عُلِّقَتْ                       هّذا ولِلْمُخْتَارِ دُنْيَا ثَبتتْ
57- وَمِنْهُ إرْسَالُ جَمِيْعِ الرُّسْلِ                  فَلاَ وُجُوبَ بَلْ بِمَحْضِ الفَضْلَ
58- لَكِنْ بذا إيْمانُنَا قَدْ وَجَبا                       فَدَعْ هَوىَ قَوْمٍ بِهِمْ قدْ لَعِبِا
59- وَواجِبٌ في حَقِّهِمْ الأمَانَةْ                       وَصِدْقُهُمْ وَضِفْ لَهُ الفَطَانَه
60- وَمِثْلُ ذا تَبْلِيْغُهُمِ لما أَتَوا                        وَيَسْتَحِيْلُ ضِدُّها كَما رَوَوْا
61- وَجَائِزٌ في حَقّهِمْ كالأكلِ                          وكَالجِماعِ للِنِّسا في الحِلِّ
‏62- وجَامِعُ مَعْنى الَّذِي تَقَرَّرَا                         شَهادتا الإسْلامِ فاطْرَحِ المِرا
63- وَلَمْ تَكُنْ نُبُوَّةٌ مُكْتَسَبَةْْ                         وَلَوْ رَقَى في الخْيرِ أَعْلَى عَقَبَةْْ
64- بَلْ ذَاكَ فَضْلُ اللهِ يؤتيهِ لِمَنْ                        يَشَاءُ جَلَّ اللهُ واهِبُ المِنَنْ
65- وَأَفْضَلُ الخَلْقِ عَلَى الإطْلاقِ                            نَبِيّنَا فَمِلْ عَنِ الشقَاقِ
66- والأَنِبِيَا يَلْونَهُ في الفَضْلِ                          وَبَعْدَهُمْ ملائِكَةْ ذِي الفَضْلِ
67- هذا وَقَوْم فَصَّلُوا إذ فَضلُوا                       وَبَعْضُ كُلِّ بَعْضَهُ قَدْ يَفْضُلُ
68- بالمُعْجِزَاتِ أُيِّدُوا تَكَرّمَا                             وَعِصْمَةَ الْبَارِيِ لكُلٍّ حَتَّما
69- وخُصَّ خيرُ الخلق أنْ قد تمما                            بِهِ الجميعَ ربُّنا وعمَّما
70- بِعثَتَهُ فشرعُهُ لا ينسخُ                                بغيره حتى الزمانُ يُنْسَخُ
71- وَنَسْخُهُ لِشَرْعِ غَيْرِهِ وَقَعْ                            حَتْماً أَذلَّ اللهُ مَنْ لَهُ مَنَعْ
72- ونسخُ بعضِ شرعِهِ بالبعض                        أجزْ وما في ذا له من غَضِّ
73- ومعجزاتُه كثيرةٌ غُرَرْ                               منها كلامُ اللهِ معجزُ البشرْ
74- واجزِمْ بمعراجِ النبي كما رَوَوا                          وبرِّئَنْ لعائشةْ مما رَمَوا
75- وصَحْبُهُ خيرُ القُرونِ فاستمعْ                             فَتَابِعِيْ فتابعٌ لِمَنْ تبعْ
‏76- وخيرُهم من وُلِّيَ الخِلافَة                           وأمرُهُم في الفَضْلِ كالخِلافَة
‏77- يَليهمُ قَومٌ كِرامٌ بَرَرَةْ                                  عِدَّتُهُم سِتٌ تمامُ العَشَرة
‏78- فأهلُ بَدْرٍ العظيمِ الشَّأْنِ                              فأهلُ أُحُدٍ بِبَيْعَةِ الرِّضْوانِ
79- والسابقون فَضلُهُم نصاً عُرِفْ                      هذا وفي تعيينهم قدِ اختُلِفْ
80- وأوِّلِ التَّشَاجُرَ الذي وَرَدْ                   إنْ خُضْتَ فيه واجْتَنِبْ داءَ الحَسَدْ
81- ومالكٌ وسَائرُ الأئِمَّة                               كذا أبو القاسمْ هُداةُ الأمَّة
82- فواجبٌ تَقليدُ حَبْرٍ مِنهُمُ                           كَذَا حَكَى القَوْمُ بِلَفْظٍ يُفْهَمُ
83- وَأَثْبِتَنْ للأَوْلِيَا الكَرَامَة                                 وَمَنْ نَفَاها فَانْبِذَنْ كلامَهْ
84- وَعِنْدَنا أن الدُّعاءَ يَنْفَعُ                            كما مِنَ القُرْآنِ وَعْدَاً يُسْمَعُ
85- بكلِّ عَبْدٍ حافظونَ وُكِّلُوا                             وكاتِبونَ خِيْرَةٌ لَنْ يُهْمِلوا
86- مِنْ أَمْرِهِ شَيْئَاً فَعَلْ ولو ذَهِلْ                      حتى الأنِينَ في المرَضْ كما نُقِلْ
87- فَحَاسِبِ النفْسَ وقِلَّ الأمَلا                           فرُبَّ مَنْ جَدَّ لأمْرٍ وَصَلا
88- وَوَاجِبٌ إيمانُنَا بالموتِ                             ويَقْبِضُ الرُّوْحَ رَسُولُ الموتِ
89- ومَيِّتٌ بِعُمْرِهِ مَنْ يُقْتَلُ                                 وغيرُ هذا باطلٌ لا يُقْبَلُ
90- وفي فَنَا النَّفْسِ لَدَى النَّفْخِ اخْتُلِفْ          واستظْهَرَ السُّبكي بقاها الَّذْ عُرفْ
91- عَجْبُ الذَّنَبْ كالرُّوحِ لكنْ صَحَّحَا                        المُزَنيُّ لِلْبِلَى وَوَضَّحا
92- وكُلُّ شَيءٍ هالكٌ قدْ خَصَّصوا                     عُمُومَهُ فاطلب لما قَدْ لخَّصُّوا
‏93- ولا تَخُضْ في الروحِ إذْ ما وَرَدَا                   نَصٌّ مِنَ الشارِعِ لَكِنْ وُجِدَا
94- لمالكٍ هِيَ صُورَةٌ كالجسدِ                          فَحَسْبُك النصُّ بهذا السَّنَدِ
95- والعقْلُ كالرُّوحِ وَلكنْ قَرَّرُوا                      فيهِ خِلافاً فانْظُرَنْ ما فَسَّرُوا
96- سُؤَالُنا ثَّم عَذَابُ القَبرِ                              نَعِيْمُهُ واجِبْ كَبَعْثِ الحشرِ
97- وَقُلْ يُعَادُ الجُسمُ بالتحقيقِ                           عَنْ عَدَمٍ وَقِيلَ عَن تفريقِ
98- مَحْضَين لكنْ ذا الخلافِ خُصَّا                       بالأنبيا ومن عليهم نُصَّا
99- وفي إعادةِ العَرَضْ قولانِ                              ورُجِّحَتْ إعادةُ الأعيانِ
‏100- وفي الزَّمَنْ قولانِ والحِسَابُ                        حَقٌّ، وما في حقٍّ ارْتِيَابُ
101- فالسيئاتُ عِنْدَهُ بالمثلِ                        والحسناتُ ضُوْعِفَتْ بالفَضْلِ
102- وَباجْتِنَابٍ لِلْكبَائرْ تُغْفَرُ                           صَغَائِرٌ وَجَا الوُضُو يُكَفِّرُ
103- واليومُ الآخِرُ ثمَّ هَوْلُ الموقِفِ                 حَقٌّ فَخَفِّفْ يا رحيمٌ واسْعِفِ
104- وواجبٌ أَخْذُ العِبَادِ الصُّحُفَا                     كما مِنَ القُرآن نَصَّا عُرِفَا
105- وَمِثْلُ هَذا الوَزْنُ والميزانُ                         فَتُوْزَنُ الكُتْبُ أوِ الأعْيانُ
106- كذا الصِّراطُ، فالعِبَادُ مُخْتلِفْ                     مُرورُهُمْ، فسالمٌ وَمُنْتَلِفْ
107- والعَرْشُ والكُرْسيُّ ثَّم القَلَمُ                  والكاتبونَ اللوحُ كُلٌّ حِكَمُ
108- لا لاحتياجٍ وبها الإيمانُ                           يجبْ عَلَيكَ أيَّها الإنْسَانُ
109- والنارُ حقٌّ أُوجدَتْ كالجنَّة                       فلا تَمِلْ لجاحدٍ ذي جِنَّة
110- دارَاْ خُلُودٍ للسَّعيدِ والشَّقِيْ                         مُعَذَّبٍ مُنَعَّمٍ مَهْمَا بَقِيْ
111- إيمانُنَا بحوضِ خَيرِ الرُّسْلِ                        حَتْمٌ كَمَا قَدْ جَاءَنَا في النَّقلِ
112- يَنَالُ شُرْباً منهُ أقوامٌ وَفَوا                       بعهدهِم وَقُلْ يُذَادُ مَنْ طَغَوا
113- وَوَاجِبٌ شَفَاعَةُ المُشفَّعِ                                 محمدٌ مقدَّماً لا تَمْنَعِ
114- وغيْرُهُ من مُرْتَضَى الأخْيَارِ                   يَشْفَعْ كما قَدْ جاءَ في الأخْبارِ
115- إذْ جَاءَ غُفْرانُ غيِر الكُفْرِ                            فلا نُكَفِّرْ مؤمناً بالوِزْرِ
116- وَمَنْ يَمُتْ ولم يَتُبْ مِنْ ذَنْبِهِ                              فأمرُهُ مُفَوَّضٌ لِرَبِّهِ
117- وَوَاجِبٌ تَعْذِيبُ بَعْضٍ ارْتَكَبْ                      كبيرةً ثم الخلودُ مُجْتَنَبْ
118- وَصِفْ شَهِيْدَ الحرْبِ بالحياةِ                      وَرِزْقِهِ مِنْ مُشْتَهى الجنَّاتِ
119- والرِّزْقُ عِنْدَ القَوْمِ ما بِهِ انْتُفِعْ             وقيلَ: لا، بلْ ما مُلِكْ، وما اتُّبِعْ
120- فيرزُقُ الله الحلالَ فاعْلَمَا                             ويرزُقُ المكرُوْهَ والمحرَّما
121- في الاكتِسابِ والتوَّكلِّ اخْتُلِفْ            والراجحُ التفصيلُ حَسْبَما عُرِفْ
122- وعندَنا الشيءُ هوَ الموجودُ                       وثابتٌ في الخارجِ الموجودُ
123- وجودُ شَيءٍ عينُهُ والجَوهَرُ                      الفردُ حادثٌ عندنا لا يُنْكَرُ
124- ثم الذُّنُوبُ عندَنَا قِسْمَانِ                               صغيرةٌ كبيرةٌ فالثاني
125- منه المتابُ واجبٌ في الحالِ                      ولا انتقاضٌ إنْ يعدْ للحالِ
126- لَكِنْ يجدِّدْ توبةً لما اقترفْ                      وفي القَبُولِ رأيهُمْ قَدِ اخْتَلَفْ
127- وَحِفْظُ دِيْنٍ ثمَّ نفسٍ مال نسبْ              ومثلُهَا عقلٌ وعرضٌ قدْ وجبْ
128- وَمَنْ لمعلومٍ ضرورةً جَحَدْ                    مِنْ ديننا يُقْتَلُ كُفْراً ليسَ حدْ
129- ومثلُ هذا مَنْ نَفَى لِمُجْمعِ                      أو استباحَ كالزنا فلتَسْمَعِ
‏ 130- وواجبٌ نَصْبِ إمامِ عدلِ                   بالشرعِ فاعلمْ لا بحكمِ العقلِ
131- فليسَ رُكْناً يُعْتَقَدْ في الدينِ                          ولا تزغْ عنْ أمرِهِ المبينِ
132- إِلا بِكُفْرٍ فانْبِذَنَّ عهدَهُ                                فالله يَكْفينا أذاهُ وَحْدَهُ
133- بغيرِ هذا لا يباحُ صَرْفُهُ                        وليسَ يعزلْ إنْ أزيلَ وصفُهُ
134- وَأْمُرْ بعرفٍ واجتنبْ نميمةْ                           وغيبةً وخصلةً ذميمةْ
135- كالعُجْبِ والكِبْرِ وداءِ الحَسَدِ                     وكالمراءِ والجدلْ فاعتمدِ
‏136- وكُنْ كَمَا كانَ خيارُ الخلقِ                         حليفَ حِلْمٍ تابعاً للحقِّ
137- فكلِّ خيرٍ في اتباعِ من سلفْ                 وكلُّ شَرٍّ في ابتداعِ مَنْ خَلَفْ
138- وكلُّ هديٍ للنبيِّ قدْ رَجَحْ                    فما أبيحَ افْعَلْ وَدَعْ ما لم يُبَحْ
139- فتابعِ الصالَح ممنْ سَلَفا                            وجانِبِ البدعةَ ممن خَلَفا
140- هذا وأرجو الله في الإخلاصِ                       من الرياءِ ثم في الخلاصِ
141- من الرجيمِ ثم نفسي والهوى                       فمنْ يَمِلْ لهؤلاء قدْ غوى
142- هذا وأرجو الله أن يمنَحَنَا                        عندَ السؤالِ مُطْلَقاً حُجَّتَنا
143- ثم الصلاةُ والسلامُ الدائمُ                             على نبيٍّ دأبُهُ المراحمُ
144- محمدٍ وآله وعِتْرَتِهْ                                      وتابعٍ لنهجه من أُمَّتِهْ

DOWNLOAD JAUHARAH AT-TAUHID TERJEMAH DAN ARAB

DOWNLOAD 18 KITAB SYARAH JAUHARUT TAUHID

  1. Aunul Murid (Aun al-Murid)
  2. Tuhfatul Murid (Tuhfah al-Murid)
  3. Bughiyatul Murid (Bughiyah al-Murid)
  4. Fathul Majid
  5. Hasyiyah al-Bajuri
  6. Hasyiyah Ibn al-Amir
  7. Ithaf al-Murid 1
  8. Ithaf al-Murid 2
  9. Al-Minhaj al-Sadid
  10. Al-Mukhtashar al-Mufid
  11. Natsar al-Durr al-Nadid
  12. Umdat al-Murid
  13. Al-Shawi
  14. Hidayat al-Murid
  15. Al-Ta'liqat al-Mufidah
  16. Taqrib al-Ba'id
  17. Al-Ta'liq al-Mufid
  18. Tashil Ma'ani
LihatTutupKomentar