Wazan dalam Ilmu Shorof
Judul kitab/buku: Ringkasan Al-Amtsilah At-Tashrifiyah, Contoh-contoh kata dalam ilmu shorof
Penulis: Nor Kandir
Penerbit: Pustaka Syabab
Cetakan: Pertama, Jumadil Ula 1438 H/Maret 2017
Bidang studi: ilmu sharaf, shorof, gramatika bahasa Arab
Waktu belajar: 20 hari
Daftar Isi
3. POIN KE-3: Penjelasan Wazan
Akhirnya sampailah kita kepada penjelasan wazan. Materi ini mudah dipahami jika Anda bersedia mengamati tabel berikut ini:
a. Tabel Lughowi
Penjelasan:
Dhomir artinya kata ganti. Dalam bahasa Indonesia kita mengenal saya/aku dan kami/kita untuk kata ganti ke-1 (yang berbicara), kamu dan kalian untuk kata ganti ke-2 (yang diajak bicara), dan dia dan mereka untuk kata ganti ke-3 (yang dibicarakan). Dalam bahasa Arab tidak jauh beda, hanya saja ada tambahan mutsanna (bentuk dua) dan dibedakannya laki/perempuan. Sehingga huwa artinya dia (laki-laki) dan hiya artinya dia (perempuan), antum artinya kalian (laki-laki) dan antunna artinya kalian (perempuan), sementara huma artinya mereka berdua (lelaki/perempuan). Silahkan Anda artikan tabel di atas dengan cermat.
Madhi artinya kata kerja bentuk lampau. Setiap kata kerja PASTI memiliki pelaku dan pelakunya adalah dhomir yang ada di sebelahnya yang sebaris. Ini juga berlaku untuk mudhori (kata kerja bentuk sekarang). Oleh karena (sedang)، (تَفْعَلُونَ) telah melakukan” dan tafuluuna (فَعَلْتُمْ) itu, fa'altum melakukan❞ pelakunya adalah kalian karena sejajar dengan dhomir antum (+). Silahkan sisanya Anda artikan sendiri agar lebih melekat di hafalan.
Silahkan cermati tabel di bawah ini untuk contoh wazan:
Kemudian, mari kita lanjut ke tabel berikut ini dan perhatikan artinya:
Praktikkan ini untuk nashoro yang artinya menolong. Beri ia pelaku sesuai dengan perubahan wazan dengan mengacu tabel di atas untuk contoh berikut:
Penjelasan:
Judul-judul kolom adalah nama/sebutan untuk wazan (rumus) di bawahnya. Kita lihat ada beberapa fi'il dan isim: fi'il madhi, fi'il mudhori, masdar, masdar mim, isim fa'il, isim maf'ul, fi'il amr, fi'il nahi, isim zaman/makan, dan isim alat.
1. Fi'il Madhi
Fi'il madhi adalah kata kerja bentuk lampau, sehingga arti fa'ala adalah TELAH melakukan/mengerjakan/berbuat. Juga, istafʼala artinya TELAH meminta pekerjaan, dan seterusnya. Dalam konteks tertentu terjemahan TELAH baiknya tidak dibaca.
2.Fi'il Mudhori'
Fi'il mudhori adalah kata kerja bentuk sekarang/kebiasaan, sehingga arti yafʼulu adalah SEDANG melakukan, arti yuslimu adalah SEDANG memasukkan (orang ke) Islam, dan seterusnya. Dalam konteks tertentu terjemahan SEDANG baiknya tidak dibaca.
3. Masdar dan Masdar Mim
Mudahnya, masdar adalah kata kerja yang dibendakan, contoh tulis menjadi tulisan, melihat menjadi penglihatan, memukul menjadi pukulan, dan seterusnya. Adapun masdar mim adalah masdar yang didahului dengan huruf mim seperti dalam tabel di atas. Perhatikan, jumlah masdar minimal dua dan terkadang berbilang hingga 5 kata untuk masdar dari wazan istaf'ala. Rumus umum masdar adalah PE...AN.
4. Isim Fa'il
Isim fa'il adalah pelaku pekerjaan, sehingga arti faa'ilun adalah YANG
melakukan (pelaku). Oleh karena itu, arti naashirun adalah YANG menolong.Tashrif lughawi untuk isim fail lihat di sini.
5. Isim Maf'ul
Isim maf'ul adalah yang dikenai pekerjaan, sehingga arti maf'uulun adalah YANG DI-kerjakan. Arti madhriibun adalah YANG DI-pukul. Begitu seterusnya.
6. Isim Zaman dan Isim Makan
Kedua isim ini memiliki wazan yang sama sehingga digabung dalam satu pembahasan. Arti umumnya adalah WAKTU atau TEMPAT terjadinya perbuatan. Contoh maqtalun artinya WAKTU atau TEMPAT terjadinya pembunuhan. Begitu seterusnya.
7. Isim Alat
Isim alat adalah alat atau sarana pekerjaan. Contoh MIDHROBUN artinya ALAT memukul (raket atau pentung). Begitu seterusnya. Di dalam kitab, yang memiliki isim alat hanya 3 wazan pertama dari kolom 3 (6 bab).
Perhatian: sebenarnya pembacaan isim dan fi'il adalah keliru, yang benar ismun dan fi'lun (oleh karena itu pengharokatan heading-heading tabel terakhir adalah kurang tepat secara bahasa), tetapi untuk memudahkan pelafalan dan belajar dipakai ungkapan isim dan fi’il.
TIGA wazan di atas hanyalah perwakilan saja, silahkan Anda masukkan wazan-wazan lainnya agar Anda lebih memahaminya dan lebih berkesan sendiri.
Demikianlah 3 POIN pembelajaran SHOROF yang telah kita pelajari secara
bertahap. Silahkan hafalannya dimurojaah terus lalu contohnya juga, lalu
syarahnya.[alkhoirot.org]
PENUTUP
Idealnya, Anda belajar Nahwu dulu dan yang dipelajari adalah dasar sekali (dari NOL). Modulnya sudah ada dan bisa Anda download di https://bit.ly/bahasa-arab. Jika sudah terlanjur khatam buku ini, baiknya Anda melanjutkan dulu ke modul di atas.
Jika sudah khatam kedua modul di atas, maka Anda sekarang sudah punya basik bahasa Arab dan sudah saatnya otodidak belajar kitab Al-Ajurrmiyah, Nahwul Wadhih, Durusul Lughoh, atau Al-Arabiyah Baina Yadaika. Terserah pilih mana.
Jika bahasa Arab Anda sudah mapan, maka lanjutkan dengan mempelajari setiap cabang ilmu dasar dalam agama yang biasa disebut dengan istilah MATAN. Silahkan kunjungi http://terjemahmatan.blogspot.com untuk info lebih lanjut.
Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat. Jika ada saran dan ulasan maka bisa
dilayangkan ke norkandir @gmail.com.
Surabaya, 14 Rajab 1436 H/21 April
2016
Penulis