Terjemah Miftah Daris Sa'adah Ibnu Qayyim

Terjemah Miftah Daris Sa'adah Penulis: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Bidang studi: Tasawuf, akhlak, sufi, tarekat Wafat: 751 H (1349/50 M) Damaskus

Terjemah Miftah Daris Sa'adah Ibnu Qayyim

Nama kitab: Terjemah Miftah Daris Saadah, (kunci kebahagiaan dunia dan akhirat)
Judul kitab asal:  Miftah Dar al-Sa'adah wa Mansyur Wilayat al-Ilm wa Al-Iradah (مفتاح دار السعادة ومنشور ولاية العلم والإرادة) - 3 juz
Penulis: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (Ibnul Qoyyim, Ibn al-Qayyim)
Nama lengkap: Syamsuddin Muhammad bin Abi Bakar bin Ayyub ibn al-Qayyim al-Jauziyah (شمس الدين محمد بن أبي كر بن أيوب ،ابن القيم الجوزية ابن القيم)
Lahir: 691 H (1292/3 M) Damaskus
Wafat: 751 H (1349/50 M) Damaskus
Bidang studi: Tasawuf, akhlak, sufi, tarekat

Daftar Isi

  1. Biografi Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
    1. Riwayat hidup
    2. Kedalaman ilmu dan akhlaknya
    3. Karya-karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
    4. Wafatnya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah
  2. Profil Kitab Miftah Daris Saadah
  3. Download Terjemah
  4. Download Kitab versi Arab
  5. Kembali ke: Kitab Tasawuf dan Akhlak

BIOGRAFI PENGARANG: IBNUL QAYYIM AL-JAUZIYAH

1.  Riwayat hidup
Nama lengkap Ibnu Qayim Al- Jauiziyah ialah Muhammad bin Abu Bakr bin Sa‟ad bin Hariz Az-Zar‟i Ad Dimasqi. Gelarnya ialah Syamsudin. Kunyayhnya ialah Abu Abdullah. Ia lebih dikenal dengan panggilan Ibnu Qayiyim Aljauziyyah. Al- Jauziyyah ialah nama salah satu sekolah di Damaskus yang dibangun oleh Muhyidin bin Hafizh bin Faraj Abdurahman Al- Jauzi. Ayah Ibnu Qayyimm Al-JAuziyyah ialah salah seorang pengurusnya.1 Adapun Al-Jauzi ialah nisabat kepada sebuah nama tempat di Bashrah. Dan, ada yang mengatakan jika nama ini dinisbatkan kepada kepompong (ulat sutera) serta penjualannya.2

Ia dilahirkan di kota Damaskus pada tahun 691  H/1292 serta meninggal di Damaskus juga pada tahun 751/1350.3 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah ialah tipekal orang yang hatinya bersih, lapang dada, serta menyayangi orang miskin serta  orang-orang yang baik. Ia tidak pernah iri hati pada orang lain  serta  tidak pernah mencaci maki orang lain ataupun menyakiti mahluk apapun.

Setelah ia berhasil dalam pendidikan dasar, ia meneruskan pelajaran serta berguru kepada beberapa ulama terkemuka di daerahnya. Dalam usia yang relatif beliau, sekitar umur tujuh tahun, Imam Ibnul Qayyim telah mulai menyimakan hadits serta ilmu ilmu lainnya di majlis-majlis para syaikh/guru beliau. Pada jenjang usia ini beliau rahimahullah telah menyimak beberapa juz berhubungan dengan Ta‟bir ar-Ruyaa (tafsir mimpi) dari syaikh beliau Syihabuddin al-Abir. serta juga beliau telah mematangkan ilmu Nahwu serta ilmu-ilmu bahasa Arab lainnya pada Syaikh beliau Abu al-Fath al-Ba‟labakki, semisal Alfiyah Ibnu Malik serta selainnya. Beliau juga telah melakukan perjalanan ke Mekah serta Madinah selama musim haji. serta beliau berdiam di Mekah. Juga beliau mengadakan  perjalanan menuju Mesir sebagaimana yang beliau  isyaratkan  dalam  kitab  beliau  Hidayah  al-Hiyaraa  serta pada kitab Ighatsah al-Lahafaan.4

Dalam riwayat pendidikannya, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berguru kepada banyak ulama untuk memperdalam berbagai bidang keislaman. Di antara sekian banyak gurunya itu, yang paling berpengaruh ialah Syekhal-Islam Ibn Taimiyah. Adapun sang guru, ia mempunyai tulisan-tulisan yang umumnya termasuk kritik terhadap berbagai paham serta tradisi yang berkembang ketika ituyang menurut pendapatnya menyimpang dari ajaran isalam. Secara umum, dalam tulisan-tulisannya,ia menetang pendapat ulama tentang persoalan-persoalan kalam serta tasawuf. Sementara Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengikuti metode sang guru tersebut, sama-sama menentang serta memerang orangorang yang menyimpang dari agama.5

2.   Kedalaman ilmu dan akhlaknya
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mempunyai akhlak yang mulia, mempunyai perangai lembut dalam pergaulan, mempunyai semangat tinggi, wawasan luas, termasuk orang besar dalam sisi karakteristik, kebaikan, keilmuan, keutamaa, tahajud serta ibadah.6 Dan ia mempunyai tekad yang luar biasa dalam mengkaji serta menelaah sejak masih muda belia. Ia memulai perjalanan ilmiahnya pada usia tujuh tahun. Allah memberi karunia  serta bakat yang ditopang dengan daya akal luas, pikiran cemerlang, daya hafal mengagumkan, serta energi yang luar biasa.Karena itu, tidak mengherankan jika beliau ikut berpartisipasi aktif dalam berbagai lingkaran ilmiah para gurunya dengan semangat keras, jiwa energis untuk menyembuhkan rasa haus serta memuaskan obsesinya terhadap ilmu pengetahuan. Sebab itu, ia menimba ilmu dari setiap ulama spesialis, sehingga ia menjadi ahli dalam ilmu- ilmu Islam serta mempunyai andil besar dalam berbagai disiplin ilmu.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan, diantaranya: ilmu ushul fiqih serta fiqih yang beliau pelajari syaikh Shafiyuddin  al-Hindi,  syaikh  Ibnu Taimiyah, syaikh Ismail ibn Muhammad al-Harrani. Ia membaca kepada mereka kitab ar-Raudhah karya Ibnu Quddamah alMaqdisi, al-ihkam karya al-Amidi, al-Muhasal, alMaushul dan al-Arba’in karya ar-Razi serta al-Muharraz karya Ibnu Taimiyah.7

Ilmu-ilmu bahasa Arab dipelajari dari Ibnu Abi al-Fath alBa‟li, beliau membaca kitab kepadanya, kitab al-Mulakhas karya Abu al-Baqa‟, kitab alJurjaniyah, lalu Alfiyah Ibnu Malik. Beliau membacakan pula sebagian besar kitab al-Kafiyah asy-Syafi’iyah serta sebagian kitab at-Tashil. Setelah itu, beliau membaca kepada syaikh Majduddin at-Tunisi beberapa bagian kitab alMuqarrab karya Ibnu al-Ushfur. Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah juga belajar hadis dari Asy-Syihab an-Nablisi, Al-Qadhi Taqiyuddin ibn Sulaiman, Abu Bakr ibn Abdudda‟im, Isa al-Mu‟thim, Ismail ibn Maktum, Fatimah binti Jauhar.8
Disiplin ilmu yang didalami serta dikuasainya hampir meliputi semua ilmu syariat serta ilmu alat. Ibnu Tughri Burdi berkata, "Ia menguasai beberapacabang ilmu, di antaranya tafsir, fikih, sastra serta tata bahasa Arab, hadits, ilmu-ilmu ushul serta furu'. Ia telah mendampingi syaikh Ibnu Taimiyyah sekembalinya dari Kairo, tahun 712 H. Menyerap darinya banyak ilmu. Karena itu, Beliau menjadi salah satu tokoh zamannya serta memberi manfaat kepada umat manusia.9

Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah memanfaatkan seluruh waktunya untuk menuntut ilmu serta memperdalam pokok-pokok ajaran Islam. Seluruh hidupnya dihabiskan untuk memerangi masalah syubhat yang berkembang di sekitar Islam. Memegang teguh akidah para ulama‟ salaf. Ia sangat gigih memerangi taklid buta serta menyerukan kebebasan berpikir, namun tetap berpegang teguh pada pokok-pokok ajaran Islam serta akidah para ulama‟ salaf.

Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah ialah seorang ulama yang menjalankan agama dengan sebenarnya, mencintai Allah serta Rasul-Nya, serta tidak pernah takut dalam membela agama Allah. Ia ialah sosok yang berjiwa tenang, kuat kepribadianya. Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Katsir (w. 1372 M), Ibnu Qayyim ialah seorang yang sangat baik bacaan serta akhlaknya. Seorang yang sangat penyayang, tidak pernah dengki kepada orang lain serta tidak pernah pula menyakiti mereka. Dia tidak pernah menzalimi serta   mengejek   orang   lain.   Dia   sangat   tawadhu‟,   banyak kebaikannya serta mempunyai akhlak yang sangat terpuji.10

Ibnu Rajab (w.795 H) mengatakan, ia pakar dalam tafsir serta tak tertandingi, ahli dalam bidang ushuluddin serta ilmu ini mencapai puncak di tangannya, ahli dalam fikih serta ushul fikih, ahli dalam bidang bahasa Arab serta mempunyai kontribusi besar di dalamnya, ahli dalam bidang ilmu kalam, serta juga ahli dalam bidang tasawuf. Dia berkata juga, "Saya tidak melihat adaorang yang lebih luasilmunya serta yang lebih mengetahui makna alQur'an, Sunnah serta hakekat iman daripada Ibn al-Qayyim.Ia tidak makshum (terjaga dari dosa) tapi memang saya tidak melihat ada orang yang menyamainya.11
Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah ialah sosok ulama yang banyak beribadah serta bertahajud, selalu berdzikir serta amat mencintai serta fakir kepada Allah. Ia juga ulama‟ yang amat memberi perhatian terhadap penyakit hati, sambal memberi terapi tentang cara mengobatinya serta menghilangkan penyakit ini dari hati, dengan cara mujahadah, latihan rohani, banyak berdzikir kepada Allah, bertawakkal kepada-Nya, serta mencintai para kekasih serta wali-Nya.

Mempunyai pengetahuan tentang tasawuf secara mendalam, bukan diperoleh dari gurunya, melainkan sebagai titik berangkat untuk beribadah serta sebagai arah untuk berzuhud, serta untuk memahami isi agama dalam pengertian wara‟. Dalam kitab Madārij al-Sālikīn, Ibn al-Qayyim alJauziyyah menggabungkan ilmu hakikat serta ilmu syari‟at, sehingga mendapatkan pemahaman keagamaan yang lurus, pemikiran yang tegak serta akhlak yang mulia.

Kecenderungan yang ditempuh oleh Ibnu Qayyim al- Jauziyyah ini, membuat sebagian ulama serta peneliti memasukkanya sebagai seorang ulama tasawuf. Diantarasifatnya yang menonjol dalam dirinya ialah sifat tawadhu’nyakepada para sahabatnya yang seiman. Meskipun ia mempunyai ilmuyang banyak serta hujjah yang kuat. Ia selalu melihat dirinya sebagai sosok yang banyak berbuat salah serta banyak berdosa, serta ilmunya ini bakal menjadi hujjah baginya, jika tidak mendapatkan rahmat dari Allah serta anugrah-Nya.

Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah memegang jabatan imam di Jauziyyah,  juga  menjadi  pengajar  di  Madrasah  Shadriyyah.Ia menulis banyak sekali karangan, dalam pelbagai ilmu pengetahuan. Ia ialah sosok yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ia mempunyai banyak sekali kitab yang tidak dimiliki orang lain. Sehingga putranya, perlu waktu lama untuk menjual  kitabkitab yang tidak diperlukan, selain kitab-kitab yang mereka pilih untuk diri mereka sendiri.12

3.   Karya-karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Ibnu qayyim al-jauziyyah telah meninggalkan kekayaan ilmiah yang besar. Kitab-kitab karyanya, bukanlah hasil dari perdebatan seperti layaknya mayoritas kaarya gurunya. Tulisan-tulisan beliau juga merangkum cahaya salaf dan hikmah ulama terdahulu. Beliau sering kali berhujjah dengan kata-kata ulama salaf as-shalih, seperti kalangan sahabat dan tabiin. Ibnu qayyim al-jauziyyah telah menyusun karya sangat banyak dalam berbagai disiplin ilmu, diantaranya:

1.   Dalam bidang ilmu fiqih dan ushuul fiqih
a.   I’lam al-Muwaqqi’in an Arabbi al-Alamin
b.    Ath-Thuruq al-Hukmiyah fi as-Siyasah asy-Ariyah
c.    Ighasat al-Lahfan fi Maka’id asy-Syaithan

2.   Dalam bidang ilmu kalam:
a.    Al-Kafiyah al-Syafiah fi al-Intishar li al-Farq al-Najiyah
b.   Al-Syifa al-Aqil fi Masail al-Qadha wa al-Qadr wa  al- Hikmah

4.   Wafatnya ibnu qayyim al-jauziyyah
Ibnu qayyim al-jauziyyah dengan berbekal keberaniannya, tidak pernah takut terhadap orang-orang yang menyimpan dari aqidah dan agama islam, walaupun jiwa raga ibnu qayyim al-jauziyyah dalam ancaman, tetapi ia tidak gentar untuk menghadapinya dan memberikan ajaran ajaran yang berlandaskan al-Qur‟an dan Hadits, ajaran-ajaran itu berlangsung sampai ia meninggal dunia.

Ibnu Qayyim al-jauziyyah wafat pada malam kamis tanggal 13 Rajab tahun 751 Hijriyah, dengan demikian usianya genap enam puluh tahun. Ia dishalatkan keesokan harinya setelah dzuhur di masjid Jarah dan dimakamkan dikuburan al- Bab ash- Shagir, berdampingan dengan ibundanya yang disaksikan oleh banyak orang.13

Footnote

1   Ibnu  Qayyim  Al-Jauziyah,  Cerdas  Ala  Rasulullah  SAW,  (Jakarta:  Pustaka Azzam, 2011), h. 3
2  Syaikh Ahmad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, (Jakarta: Pustaka Al-kautsar, 2006), h. 822
3Mansyur.H.M.Laily,   Ajaran   serta   teladan   para   sufi,   (Jakarta:   PT   Raja
Grapindo Persada, 1999), h. 220

4  Rishky Abu Zakariya, Jakarta, Biografi Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, 01 Agustus 2013. http://kisahmuslim.com. (di akses pada 25 mei 2022)
5   Ulin  Na‟mah,Ibnu  Qayyim  Al-Jauziyah  serta  Pendapatnya  Tentang  Tradisi Kalam,Vol.. 9, No.1 (Januari, 2015), h.67.
6   Hujaeni,  “  Perspektif  Ibnu  Qayyim  Al-Jauziyah  tentang  Tazkiyatul  Qalbi”
Skripsi, Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2013”, h.21-22

7 Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Zadul Ma’ad Bekal Perjalanan Akhirat ..., h. 14
8 Al-Jauziyah, Zadul Ma’ad Bekal Perjalanan Akhirat,...h. 15
9Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Kunci Kebahagiaan …, h. 5

10 Farid, 60 Biografu Ulama Salaf, …. H. 826
11 Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, Tobat Kembali Kepada Allah, h. 27

12 Al-Jauziyah,Tobat Kembali Kepada Allah …h.27
13  Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, al-Fawaid, Terj. Dzulhikmah, Terapi Mensucikan Jiwa (Jakarta: Qisthi Press, 2013), h. 2

PROFIL KITAB MIFTAH DAR AL-SA'ADAH

Kitab Miftahu Daar As Sa’adah merupakan salah satu buku yang ditulis oleh seorang pengarang besar yaitu Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Sebuah tulisan yang sarat dengan faedah, ilmu, dan nasehat-nasehat yang banyak diambil oleh para ulama sesudahnya, dipelajari para ahli fikih, dan disinggung oleh para khatib dalam khutbahnya. Dia menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan, ustadz dalam ilmu fikih, menguasai ilmu aqidah, seorang kritikus karena menguasai ilmu Jarh wa Ta’di’l, seorang yang zuhud dan wara’, argumentasinya sangat memuaskan lawan, juga menguasai bidang ilmu falak, dan pengetahuan alam secara umum.

Tulisannya ini merupakan tulisan yang cukup besar di antara tulisannya yang lainnya. Dia berbicara secara detail tentang rahasia Allah dalam menurunkan Adam ke bumi, setelah dikeluarkan dari surga-Nya, serta menjelaskan tentang surga yang dihuni oleh Adam. Dia seorang mufassir besar ketika bicara masalah tafsir.

Dan dalam tulisannya ini, dia memperlihatkan kecerdasannya ketika memberikan penafsiran tentang ayat-ayat Allah dalam surat Thaha yang berkaitan dengan masalah Adam dan keturunannya. Dia membedah tempat kebahagiaan hakiki (surga) dalam kitab yang ia namakan dengan itu. Dia berbicara tentang kebahagiaan yang datang karena ilmu, dan kehendak serta berbagai macam keutamaan dan kemuliaan ilmu tersebut, bahwasanya ia lebih utama dibanding dengan harta dan argumentasi yang sangat memukau. Selanjutnya Ibnu Qayyim masuk ke dalam bahasan penting lainnya. Yaitu tentang penciptaan manusia, penciptaan alam, bintang gemintang, dan penciptaan bumi, serta membongkar rahasia diciptakannya neraka.

Buku Miftah Daris Sa'adah (kunci kebahagiaan dunia dan akhirat) ini adalah salah satu karya Ibnul Qayyim yang masyhur, amat tekernal. Terkandung di dalamnya mutiara-mutiara pesan yang berharga lagi istimewa, yang disajikan dengan ungkapan indah nan mempesona.

DOWNLOAD TERJEMAH AL-MIFTAH IBNUL QAYYIM

DOWNLOAD KITAB AL-MIFTAH IBNUL QAYYIM VERSI ARAB  

  1. Miftah Dar al-Sa'adah wa Mansyur Wilayat al-Ilm wa Al-Iradah (مفتاح دار السعادة ومنشور ولاية العلم والإرادة) Juz 1
  2. Miftah Dar al-Sa'adah wa Mansyur Wilayat al-Ilm wa Al-Iradah (مفتاح دار السعادة ومنشور ولاية العلم والإرادة) Juz 2
  3. Miftah Dar al-Sa'adah wa Mansyur Wilayat al-Ilm wa Al-Iradah (مفتاح دار السعادة ومنشور ولاية العلم والإرادة) Juz 3
LihatTutupKomentar