Keutamaan Ilmu | Nashaihud Diniyah

Amar Ma'ruf Nahi Munkar Jihad Keutamaan Jihad Adab Seorang Pejuang Pembahasan Tentang Kekuasaan dan hak-hak Orang Lain Kewajiban bagi s

Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Nama kitab:  Terjemah Nashoihud Diniyah, Nashaih al-Diniyah, Nasaihud Diniyah
Judul kitab asal:  Nashaih ad-Diniyah wa al-Washaya al-Imaniyah  (النصائح الدينية والوصايا الإيمانية)
Pengarang: Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ( الحبيب عبدالله بن علوي الحداد الحضرمي الشافعي)
Kelahiran: Tarim, Yaman. 5 Shaffar - 1044 H.
Wafat: 7 Dzulqaidah 14 - 1132 H
Bidang studi: Akhlak, tasawuf

Daftar isi 

  1. PEMBAHASAN ILMU SERTA KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU
    1. Keutamaan Ilmu
    2. Di antara tugas orang alim
  2. SHALAT DAN KEUTAMAANNYA
    1. Keutamaan Shalat Berjamaah
    2. Shalat Jumat
    3. Shalat Sunnah
    4. Bangun Malam
    5. Ancaman Meninggalkan Shalat
  3. PEMBAHASAN MENGENAI ZAKAT
    1. Menahan Zakat
    2. Adab orang Berzakat
    3. Zakat Fitrah
    4. Sedekah Sunnah
    5. Adab ber-Sedekah
    6. Adab Seorang Miskin
  4. PUASA
    1. Keutamaan Bulan Ramadhan
    2. Adab Orang ber Puasa
    3. Shalat Tarawih
    4. Keutamaan Sepuluh hari Terakhir Bulan Ramadhan
    5. Membantu Fakir Miskin, Anak yatim dan Janda
    6. Puasa Sunnah
  5. BAB HAJI
    1. Kemampuan Menunaikan Haji
    2. Adab Haji
  6. MEMBACA AL QURAN DAN BERDZIKIR
    1. Adab Membaca al-Quran
    2. Memperbanyak bacaan al-Quran
    3. Keutamaan surat-surat dan ayat-ayat tertentu
    4. Keutamaan berdzikir
    5. Adab berdzikir
    6. Macam-macam dzikir
    7. Keutamaan Istighfar
    8. Keutamaan  bersholawat kepada Baginda Nabi Muhammad saw
    9. Berdoa dan Adab-adabnya
  7. Kembali ke: Terjemah Nashaihud Diniyah 

PEMBAHASAN ILMU SERTA KEWAJIBAN  MENUNTUT ILMU

“Pembahasan Ilmu Serta Kewajiban Menuntut Ilmu Semoga Allah swt menganugerahkan kepada kami dan kalian kesehatan dan keyakinan, membimbing kita ke jalan orang-orang yang bertakwa. Ketahuilah, bahwa setiap muslim dan muslimah berkewajiban untuk mengetahui ilmu agama. Dan tidak seorang muslim pun diizinkan untuk meninggalkannya kapan pun juga. Serta seseorang tidak akan sah amal perbuatannya, tanpa  mengetahui ilmunya. Ilmu ini terdiri dari pengetahuan mengenai Allah swt, Rasul- Nya dan hari akhir, juga ilmu mengenai perkara fardhu yang Allah swt wajibkan untuk dilakukan dan perkara haram yang Ia wajibkan untuk ditinggal. Rasulullah saw bersabda: A w A 2 Oa 3 2 o > A lawa aan) Jali lb hi S t DA a Artinya: “Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim.” Rasulullah saw bersabda: DaSeAAT & wasiat SHAM AADDAD KOE o2 9 5 P. aa. Pes : al Sy dadi | sab Artinya: “Carilah ilmu meski ke negeri cina.” Negeri Cina sebuah negeri yang sangat jauh tempatnya. Dan jarang sekali seseorang bisa sampai ke sana karena jauhnya. Maka apabila seorang muslim diwajibkan menuntut ilmu meski di tempat yang sejauh itu. Lalu bagaimana mungkin ia tidak diwajibkan menuntut ilmu, seandainya ia berada di tempat yang banyak ulamanya dan tidak membutuhkan biaya yang besar, serta juga tidak terlalu susah untuk mencapai tempat itu? Adapun ilmu-ilmu Islam secara global bersandar pada sabda Rasulullah saw ketika ditanyai oleh Malaikat Jibril as dalam riwayat hadis yang mashur. Malaikat Jibril as berkata: “Beritahukanlah kepadaku mengenai Islam?” Kemudian beliau saw menjawab: Da “8 IX Tg An r CA PP A r A 4 SPs 2 TA 3 cl Ne ERES ola AU NI aJi y | dna AI J kN ah ad ig Okan kyan EN H Artinya: “Islam adalah engkau bersaksi tiada Tuhan selain Allah swt dan Baginda Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah swt, engkau “> DASEAAT & WASIAT IMAM HADDAD mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di Bulan Ramadhan, pergi haji ke Baitullah apabila engkau mampu untuk berangkat ke sana.” Kemudian Malaikat Jibril as bertanya: “Beritahukan kepadaku mengenai iman?” Kemudian beliau saw menjawab: =” 8 2 3 Ar J z £ ng Ca Pd e 3 ni 5, - 9 | . | er - a $ CAN e dag Sg ag a ine Ol aLa) PWA pa 2. PA Er F Aann - 2z A e- Wa Zn ô jawa Oo AA a pi A A A Artinya: “Keimanan adalah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan takdir yang baik maupun yang buruk.” Adapun ilmu keimanan yang wajib diketahui oleh setiap muslim bisa dijumpai pada pembahasan akidah secara singkat yang ditulis oleh para imam untuk tingkatan awam. Diantaranya seperti buku yang membahas akidah karya al-Imam al-Ghazali ra. Dalam buku ini berisi sebuah ringkasan bermanfaat yang berisi tambahan yang banyak dari kadar yang wajib untuk diketahui oleh setiap mukmin. Isinya merupakan penguat dan penyempurna bab mengenai iman, insya Allah akan kami tuangkan di akhir bab buku ini sebuah ringkasan singkat mengenai akidah ysang berisi ilmu iman yang wajib diketahui oleh setiap muslim. Hi DASENAT & WASIAT IMAM HADDAD K Adapun ilmu keislaman bisa dijumpai pada buku-buku karya imam-imam ahli fikih, yang membahas bagian wajib dari ilmu ini adalah perkara yang wajib diketahui oleh setiap muslim seperti kewajiban shalat lima waktu, tata caranya, syarat-syaratnya, waktu- waktunya, cara bersuci dan hak-hal yang semisalnya. Selain itu, juga harus mengetahui kewajiban zakat, kadar yang wajib dikeluarkan, waktu wajibnya juga mengenai puasa di Bulan Ramadhan, syarat-syaratnya dan hal-hal yang membatalkannya disamping itu seseorang juga harus mengetahui kewajiban berhaji bagi orang yang mampu untuk menunaikannya dan syarat-syarat tentang kemampuan itu. Jadi, setiap muslim harus mengetahui kewajiban seluruh perkara fardhu “ain dan mengetahui keharaman seluruh pekerjaan haram yang biasanya dengan mudah seseorang terjermus ke dalamnya diantaranya seperti: zina, liwath” minum-minuman keras, mendzalimi orang lain, mencuri, berkhianat, berbohong, mengadu domba, menggosip orang lain dan lain sebagainya. Mengetahui tentang hukum-hukum zakat. Ketahuilah, bahwa tidak diwajibkan bagi orang yang tidak memiliki harta terkena kewajiban zakat. Begitu juga mengetahui tentang rukun-rukun haji dan syarat-syaratnya, serta juga tidak diwajibkan bagi orang yang aa : Hubungan sejenis antara laki dengan laki. DN KYE DASEAAT & WASIAT IMAM HADDAD tidak mampu untuk berangkat dan tidak diwajibkan pula bagi orang yang mampu. Kecuali apabila ia berniat untuk berangkat haji atau memulainya. Namun mengetahui tentang kewajiban zakat dan haji itu diwajibkan bagi setiap muslim hanya perlu diketahui secara global saja. Mengetahui syarat-syarat jual beli dan pernikahan diwajibkan bagi siapa saja yang akan terjun ke dalamnya untuk mengetahui hukum Allah swt dalam perkara itu, apa yang sah dan apa yang tidak sah, baik sejak pertmaa dan seterusnya. Hal ini merupakan suatu keharusan kalau tidak ia akan terjerumus dalam perbuatan yang dimurkai Allah swt mau atau tidak mau. Karena orang yang bodoh sebab kebodohannya, maka ia akan terjerumus dalam murka Allah swt dan membinasakan dirinya dalam setiap keadaan. Bagaimana tidak, karena bisa jadi sebagian perkara yang wajib ia yakini sebagai perkara yang haram atau bukan suatu kewajiban dan perkara yang haram bisa jadi ia anggap sebagai suatu kewajiban atau perbuatan taat atau bukan perkara haram. Jadi hal ini sangatlah berbahaya dan sangat berdampak negatif bagi orang yang bodoh, selain itu sebab kebodohan mereka bisa jadi mereka terjerumus dalam perkara yang hampir menyerupai kekafiran atau memang perbuatan itu sendiri adalah kekafiran, DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD C1 323 sebagaimana yang bisa diketahui oleh orang yang mengamati tindak tanduk mereka. Allah swt tidak akan memaafkan mereka dalam hal ini sedikitpun. Karena Allah swt telah mewajibkan mereka untuk menuntut ilmu, dan telah memberi memberi mereka kemudahan juga mewajibkan para ulama untuk mengajari mereka. Akan tetapi ketidak pedulian mereka setelah ini semua karena sibuk dengan urusan duniawi dan mengikuti hawa nafsu itulah yang menambah kejauhan mereka dari Allah swt dan menyebabkan mereka dimurkai dan diusir dari hadirat-Nya. Ini semua dalam masalah ilmu wajib yang harus diketahui oleh setiap muslim. Yang mengherankan adalah, engkau melihat orang bodoh yang tertipu tidak pernah lelah memburu materi duniawi siang dan malam. Mereka selalu menggelutinya, sangat perhatian dalam mengumpulkan dan tidak mau mengeluarkannya, selalu menikmatinya, dan ia membuat banyak alasan untuk membersihkan reputasinya, ternyata engkau mendapatinya tidak mengerti apapun tentang perkara agama. Meski demikian ia tidak mau menuntut ilmu maupun duduk dengan orang “alim untuk belajar darinya. Apabila ia ditanya mengenai hal ini ia membuat alasan untuk dirinya yang membuatnya jatuh dari pandangan Allah swt seperti tidak ada SENAT & WASIAT IMAM AADDAD peluang, banyak kesibukan padahal Allah swt telah memberi kemudahan baginya untuk menuntut ilmu dengan adanya para ulama dan dengan biaya yang murah dalam mempelajari kadar ilmu yang wajib saja. Padahal urusan duniawinya jauh berbeda dengan hal ini. Bahkan ia tidak bisa meraih sebuah materi kecuali dengan cara yang sulit dan banyak melelahkan. Akan tetapi tak ada lain penyebabnya kecuali hati yang telah mati dan urusan agama dianggapnya rendah. Juga kurangnya mengingat masalah akhirat, hingga ia memandang kebutuhannya terhadap materi duniawi jauh lebih penting ketimbang kebutuhannya terhadap ilmu. Ia menganggapnya tidak penting, karena hal itu dianggap tidak bisa dilihat dan karena ia tidak membutuhkannya serta tidak mengerti manfaatnya, kecuali nanti setelah kematian. Ia telah melupakan kematian dan melupakan hal-hal yang terjadi setelahnya karena kebodohannya. Orang yang memiliki sifat ini tergolong orang-orang yang disebutkan oleh Allah swt dalam firman-Nya: | en A A 35441 Gya a Ceb Opela | BD SG) 2N WS GA DISERAT c WASIAT THAM AADDAD SLS Artinya: “Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Os. ar-Ruum a yat: 6 - 7). al-Imam Hasan al-Basri ra berkata: “Apabila seseorang mengambil uang satu dirham dan diletakkan di kukunya saja ia bisa memberitahumu berapa nilai beratnya.” Yaitu orang ini sangat berpengalaman dalam urusan duniawi. Lalu beliau berkata: “Andaikan kamu menanyainya tentang syarat-syarat bersuci dan shalat ia tidak mengetahuinya sama sekali.” Jadi, kebodohan adalah pangkal segala keburukan dan bencana di dunia dan akhirat, andaikan orang yang bodoh dikepung oleh musuh-musuhnya untuk mencelakainya, bahayanya tidak sama seperti yang ia lakukan terhadap diri sendiri. Hal ini seperti yang dikatakan oleh seorang penyair: “Perbuatan buruk yang dilakukan musuh terhadap seorang yang bodoh. Tidak seimbang seperti perbuatan buruk yang ia lakukan terhadap diri sendiri.” Penyair lain berkata: “Orang-orang bodoh telah mati meski ajal belum menjemput mereka, Tubuh mereka bagai kuburan sebelum mereka dikuburkan. Kebodohan yang tercela pada umumnya adalah seseorang tidak mengetahui ilmu yang Allah swt wajibkan untuk ia ketahui. Oleh karena itu, saudaraku jauhilah kebodohan dan keluarlah dari kegelapan kebodohan menuju cahaya ilmu, engkau tidak G3 NASEHAT & WASIAT IMAM ADDD  — diwajibkan untuk belajar ilmu secara luas tetapi cukup bagimu untuk mempelajari ilmu yang perlu dan wajib diketahui. Sebagaimana dirimu diwajibkan untuk belajar, engkau juga harus mengajar keluarga, anak-anak dan setiap orang yang dibawah tanggunganmu, kalau dirimu tidak mampu untuk mengajari mereka, maka engkau harus menyuruh mereka untuk pergi menuntut ilmu yang wajib kepada para ulama, kalau tidak kamu yang berdosa begitu juga mereka yang sudah akil baligh ikut berdosa. Ilmu yang harus dipelajari oleh setiap muslim tidak terlampau banyak bahkan dalam mempelajarinya insya Allah seseorang tidak akan menemui kesulitan karena sangatlah mudah dan Allah swt juga akan membantunya dalam menuntut ilmu serta memberi kemudahan baginya apabila niatnya tulus, disamping itu ia juga mendapat pahala yang besar dalam menuntut ilmu.

Keutamaan Ilmu

Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: ih JU a aj Gani ian Artinya: “Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mencari ilmu, dengan ini Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” Dalam hadisnya yang lain, Baginda Nabi saw bersabda: Ka Cg lal) CA AN Ny Artinya: “Sesungguhnya para malaikat mengembangkan sayap mereka kepada penuntut ilmu sebagai tanda keridhaan atas apa yang ia perbuat.” Nabi Muhammad saw bersabda: ! si DAGA A Para o Aa, 3 jl DLE a AaS E a oE ai NE ae Kena g 30 4 Artinya: “Menghadiri satu a Ta lebih utama Tn shalat seribu rakaat, mengunjungi seribu orang sakit dan menghadiri seribu Jenazah.” S PAN | BASERAT & WASIAT IMAM HADDAD Nabi Muhammad saw bersabda: Sip dal JÉ a peran LP L a Artinya: “Sesungguhnya Allah menanggung rezeki penuntut ilmu.” Menurutku, ini jaminan khusus dari Allah swt setelah jaminan umum yang biasanya Allah swt berikan kepada seluruh makhluk di muka bumi. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah swt: Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rezekinya.” (Qs. Huud ayat: 6). Jadi, artinya ia diberi tambahan kemudahan, dan diangkatnya kesusahan dalam mencari rezeki, Dalam sebuah hadis panjang Nabi Muhammad saw membahas tuntas mengenai keutamaan ilmu. Baginda Rasulullah saw mengatakan di akhir hadis itu: i Tana, Yi 33 o 7 Pa 2 | 97 e -3 | AI "3 shai Ba -e SN Sr dogh Artinya: “Ilmu ini diberikan kepada orang-orang yang bahagia dan tidak diberikan pada orang-orang yang celaka.” P DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD aha Tiada sesuatu yang dapat menyatukan seluruh arti kebaikan kecuali kebahagiaan, dan tiada sesuatu yang menyatukan seluruh arti keburukan kecuali kebinasaan. Dari uraian di atas engkau telah mengetahui bahwa dihadapan Allah swt tidak ada udzur bagi orang yang bodoh untuk tidak menuntut ilmu begitu juga tiada udzur bagi orang “alim untuk tidak mengamalkan ilmunya. Perumpamaan orang bodoh yang tidak mau mempelajari ilmu wajib, seperti seorang budak yang dikirimi surat oleh majikannya, yang menyuruhnya melakukan beberapa perkara dan melarangnya beberapa perkara. Akan tetapi ia tidak melihat isi surat itu bahkan tidak ingin tahu apa yang ada di dalamnya sama sekali padahal ia bisa melihatnya. Sedangkan perumpamaan orang “alim yang tidak mengamalkan ilmunya ibarat seorang hamba yang membaca surat majikannya dan mengerti isinya tetapi ia tidak menuruti perintahnya maupun menjauhi larangannya yang tersebut dalam surat itu. Lihatlah apakah engkau pernah melihat kecerobohan yang lebih buruk dari kecerobohan kedua hamba ini terhadap hak kedua majikan mereka? Apa kiranya mereka bisa beralasan atau mencari udzur dihadapan sang majikan, dan apakah ada seseorang yang lebih berhak mendapat hukuman dari pada keduanya karena kelancangan dan ketidakhormatan mereka terhadap si majikan. (> DASEAAT & WASIAT IMAM HADDAD Ea ng na AN Sebab itu jangan sampai engkau menjadi salah satu dari dua orang tercela ini. Si bodoh yang tidak mau belajar atau si 'alim yang tidak mengamalkan ilmunya, niscaya engkau akan celaka bersama orang-orang yang celaka itu dan kamu rugi dunia akhirat, itulah kerugian yang nyata. Adapun belajar ilmu agama yang bermanfaat secara meluas dan memperbanyak porsinya melebihi yang ia butuhkan. Hal ini termasuk salah satu perantara yang paling agung untuk menuju kepada Allah swt dan termasuk keutamaan yang paling puncak di sisi Allah swt. Namun hal ini harus disertai ketulusan hati karena Allah swt dalam menuntut ilmu dan menuntut diri sendiri untuk mengamalkan ilmunya serta mengajarkannya kepada orang lain semata-mata karena Allah swt dan akhirat. Itulah kedudukan yang tepat berada dibawah kedudukan kenabian. Bahkan seluruh kedudukan orang-orang beriman berada dibawahnya, karena para ulama al-'Amilin adalah perantara antara Rasulullah saw dengan umatnya. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: DASEHAT & WASIAT TMAM HADDAD K Artinya: “Allah menyatakan bahwasannya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).” (Os. Ali Imran ayat: 18). Lihatlah bagaimana Allah swt mensejajarkan mereka dengan para malaikat dalam kesaksian atas keesaan-Nya dan dalam menegakkan keadilan. Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: 2 A T ya La 47 oss Ga Sa a Oslu Y all oyda all Sin Ja J3 Artinya: “Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui.” (Os. az-Zumar ayat: 9). Mereka tidak akan sama di dunia maupun di akhirat. Allah swt benar-benar mengutamakan orang yang berilmu beberapa derajat diatas yang tidak berilmu. Sebagaimana firman Allah swt: 372 Cs ng 2 2 ap P "no a Ga 4 den P > Te” Les 13 12m ali Taat call AN Penari all ANI Or 2 P” 4 .. 2 Di ska Artinya: “Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Qs. al-Mujadalah ayat: 11). DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Dalam hal ini Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: WG a JE» OE NI Artinya: “Para ulama adalah pewaris para nabi. Karena para nabi tidak mewariskan uang dinar maupun dirham, sesungguhnya mereka mewariskan ilmu.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi Muhammad saw bersabda: Prd san D AAN aa = D ya sH! tag ema SL A 2 © - A a A -Š yrds H3 Pen Mn Ea JI "1 ga Aa GÁI Tay gai Tapa daa Artinya: “Tiada yang perlu diirikan kecuali pada dua hal. Yang pertama adalah seseorang yang telah Allah beri hikmah, lalu ia memberi putusan hukum dengannya dan mengajarkannya siang dan malam. Dan seseorang yang telah Allah beri harta, lalu ia menginfakkannya siang dan malam.” Arti iri disini bukanlah kedengkian yang tidak terpuji tetapi maksudnya menginginkan sesuatu yang ada pada orang lain dalam urusan akhirat. Dalam hadis lainnya, Nabi saw bersabda: NASENAT & WASIAT IMAM HADDAD ak JA ia Sui Je JA Fs Artinya: “Keutamaan seorang “alim di alas seorang ahli ibadah seperti keutamaanku atas seorang yang paling rendah dikalangan sahabatku.” Dalam riwayat lain disebutkan: MI Ae e j a ja ais Artinya: “Bagaikan keutamaan bulan purnama diatas bintang- bintang lain.” Apabila keutamaan seorang “alim atas seorang 'abid sedemikian rupa. Padahal seorang ahli ibadah bukan orang yang tidak mengerti tentang ibadahnya, andaikan demikian ia tidak akan disebut sebagai seorang 'abid. Lalu bagaimanakah keutamaan seorang “alim di atas orang yang bodoh? Keutamaan ilmu dan orang-orang berilmu tidak terhitung, Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya juga untaian nasehat para salafunasshalihin sangatlah banyak yang menyebutkan hal ini. Buku- buku pun juga banyak menyebutkan keutamaan ilmu dan para ulamanya. Dalam hal ini, Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Ilmu lebih baik dari harta. Ilmu menjagamu, sedangkan engkau yang menjaga harta. Ilmu bertambah dengan diamalkan dan harta semakin berkurang r, 4 AS | Se DASEKAT & WASIAT IMAM KADDAD apabila diamalkan. Dan orang 'alim dialah yang menjadi hakim, sedangkan harta adalah yang diputusin.” Ketahuilah orang “alim yang tidak mengamalkan ilmunya tercabutlah keutamaannya, maka tidak sepantasnya ia tertipu oleh riwayat dari Allah swt dan Rasul-Nya mengenai keutamaan ilmu. Sehingga ia mengira pada dirinya bahwa dengan mengemban ilmu saja meski tidak ia amalkan ia tergolong dalam keutamaan itu. Sedangkan Nabi saw telah menjelaskan dalam sebuah hadisnya: 3 2 , z aas a ns SL JE Y i o sèh Nyali Artinya: “Belajarlah sesuka kalian. Karena, demi Allah hal ini tidak akan diterima dari kalian hingga kalian mengamalkannya.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi Muhammad saw bersabda: La aa pa 87076 # 3 020-001 x P y ia 35 d Ga D Ula SISI ya Artinya: D yang bertambah ilmunya tetapi tidak mendapat tambahan petunjuk, berarti ia hanya bertambah Jauh dari Allah.” Sesungguhnya ilmu akan mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah swt dikarenakan manfaatnya merata kepada seluruh hamba Allah swt. Apabila si 'alim sendiri tidak mendapat manfaat dari ilmunya untuk diri sendiri, lalu bagaimana bisa memberi manfaat bagi orang lain? non es tapaa Gg Dari sini yakinilah bahwa tiada keutamaan bagi orang yang berilmu, tetapi tidak mengamalkannya. Dalam hal ini, Nabi saw bersabda: ° Kabag Aa e JG akah Hp UE AN Aa ad # Artinya: “Manusta yang paling berat siksanya kelak di hari kiamat adalah seorang “alim yang mana Allah tidak memberi manfaat pada ilmunya.” Bahkan Nabi saw dalam do'anya berlindung kepada Allah swt dari ilmu yang tidak bermanfaat dan hati yang tidak khusyu.” Orang “alim yang tidak mengamalkan ilmunya, maka tiada yang melekat kepadanya selain bentuk ilmu saja yang kosong dari makna dan hakekatnya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh seorang salafunasshalihin ra: “Ilmu memanggil amal. Apabila amal memenuhi panggilan itu, maka ilmu akan tetap ada. Namun jikalau tidak, maka ilmu akan pergi.” Maksud dari ucapan tersebut adalah, sirnalah ruh, cahaya dan segala macam keberkahannya. Sedangkan bentuk dzahirnya tidak akan sirna, bahkan justru akan tetap ada gunanya. Diantaranya adalah, semakin memperkuat tuntutan atas orang “alim yang buruk ini. Seandainya si 'alim ini mengajarkan ilmunya kepada orang lain dan memberi manfaat kepada mereka, maka ia ibarat lilin yang menerangi orang lain tetapi membakar diri sendiri. Dan juga DASEKAT & WASIAT IMAM KADDAD ibaratnya jarum yang membungkus seseorang dengan pakaian, sedangkan ia sendiri telanjang. Dalam hal ini Allah swt berfirman: set Sp a Mo | BEEE l; Ak Oam II 2 Cun Tya a AN Artinya: “Mengapa engkau menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang engkau melupakan dirimu sendiri. Padahal engkau membaca Alkitab (Taurat)? Maka tidakkah engkau berfikir?” (Os. al- Bagarah ayat: 44). Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad saw bersabda: e NV Sapa ML a SS AL Tap A au ij Shah a Jl 4 gah ws N pan gih gi zá z f> a SN eE ; : T wé | Artinya: “Sesungguhnya kelak akan diperintahkan si “alim dibawa ke neraka hingga keluarlah usus-ususma dan ia membawanya berputar-putar di neraka seperti seekor keledai yang memutari tempat adonan, ia mengitari seluruh penduduk neraka. Lalu mereka bertanya kepadanya: 'Ada apa denganmu? Ia menjawab: Sesungguhnya aku dulu menyuruh pada kebaikan tetapi aku DASEHAT & WASIAT IMAM HADPAD K sendiri tidak mengerjakannya dan aku melarang kejelekan tetapi aku sendiri melakukannya.” Menurutku, orang 'alim yang mengajari orang lain tetapi ia sendiri tidak mengamalkan ilmunya, maka ia adalah orang yang rugi dan keadaannya sangat berbahaya. Akan tetapi ia masih lebih baik daripada yang tidak mengamalkan ilmunya juga enggan mengajarkannya pada orang lain, ia adalah orang rugi dari segala sisi dan celaka pada tiap keadaannya. Karena orang tersebut tidak ada kebaikan maupun manfaat sedikitpun pada dirinya, dan dikhawatirkan ia termasuk orang-orang yang dikategorikan oleh Nabi saw dalam sabdanya: EE - an uut Ideas se ae | Aa À Tä Alas i Ës 7! AA pa SY Pa ran Ke ei DARA Kaitan Iga dea “Kelak sekelompok orang Da al-ur' an diperintah untuk digiring ke neraka sebelum penyembah berhala, mereka protes: “Adakah kami didahulukan sebelum penyembah berhala itu?” Lalu para malaikat menjawab tuntutan mereka: “Ketauilah, bahwa orang yang mengetahui tidak sama dengan orang yang tidak mengetahui. Apabila seorang 'alim tidak mengamalkan ilmunya dan tidak mau mengajarkan, akan tetapi mengajak orang lain pada keburukan dengan membuka pintu-pintu pentakwilan dan mengajari mereka TG OE NASEHAT & WASIAT IMAM AADDAD cara-cara yang mudah dalam mengambil hukum agama yang dapat membuat mereka terlepas dari hak-hak kewajiban mereka". Kemudian mereka gunakan untuk merampas hak orang lain. Berarti orang 'alim ini adalah setan yang durjana, pengingkar, serta penentang Allah swt dan Rasul-Nya. Bahwasannya sesunggunya ia telah diangkat menjadi wakil oleh setan untuk menyebarkan fitnah dan kesesatan. Sedangkan nilainya di mata Allah swt sama seperti keledai dan anjing dalam kelakukan buruk serta hinanya itu. Meskipun demikian, keledai dan anjing masih lebih baik darinya. Karena keledai dan anjing kelak akan menjadi debu, sedangkan ia akan digiring ke neraka. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: a AA Oa An an E a Ja S agati a Na Gg Jaa 2 = s 2 A Bad Do a Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab tebal, Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang 6 . : Dalam bahasa agama disebut khilah. aa è 5 Sus Karena tidak ada hisab bagi binatang. wa DASEHAT & WASIAT IMAM BADDAP tp mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang dzalim.” (Os. al-Jum'ah ayat: 5). Allah swt berfirman: 22s% a A a E Ra NEK ai aa JR AS, be ed yg G Sai San Pa a i SEG ie Ja oj déi YES A AAN zal > 2 es AJ Artinya: “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang-orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang 151 al-Qur'an), kemudian ia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu. Lalu za diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah ia termasuk orang-orang yang sesat. Maka  perumpamaannya seperti anjing. Jika engkau menghalaunya, maka akan diulurkannya lidahnya. Dan jika engkau membiarkannya, maka ia akan mengulurkannya lidahnya (juga).” (Os. al- A'raaf ayat: 175 - 176). Sayyidina Umar bin Khattab ra berkata: “Yang paling aku khawatirkan dari kalian adalah orang munafik yang pandai bersilat lidah.” BARAN JEN Terkadang orang munafik yang durjana ini mengerti ilmu al- Qur'an dan as-Sunnah hingga ia menjadi bencana bagi kaum muslimin. Orang-orang semacam ini telah diprediksikan oleh Nabi saw: i R A A GG: 5 JA Ga aa apa A Je pao AS La Tan Ti Artinya: “Selain dajjal ada yang lebih aku takutkan atas kalian daripada dajjal. Para sahabat bertanya: “Apakah itu gerangan wahai Rasulullah? Kemudian beliau saw menjawab: “Ulama su' (para ulama yang suka memutar balikan kebenaran agama).” Bahkan Nabi Muhammad saw mensifatkan segolongan orang membaca al-Qur'an sebagaimana diturunkan tetapi bacaannya tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka keluar dari Islam seperti terlepasnya anak panah dari busurnya. Dalam hadis dijelaskan: m 4 Ank Pa an DA .. 2 AS A 2 5 — :) 1 | Ol Iu SAI ROWA Ji ol š pi 34 aa Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur'an seperti pohon kemangi baunya harum tetapi rasanya pahit.” Dari keterangan hadis ini, maka janganlah kalian heran akan adanya seseorang yang mengerti ilmu dzahir, sedangkan ia tergolong sebagai orang munafik yang durjana. Tanda-tandanya adalah, ia tidak dapat mengambil manfaat dari ilmunya, apalagi memberi manfaat bagi orang lain. Bahkan Justru malah membahayakan dirinya dan orang lain. Jadi, orang “alim yang mengamalkan ilmunya dan mengajarkan kepada orang lain akan mendapat keutamaan yang baik dan tergolong dalam daftar pewaris para nabi. Sedangkan orang 'alim yang tidak mengamalkan ilmunya, namun ia mengajarkan kebaikan dan ilmu kepada orang lain, maka keadaannya sangatlah berbahaya. Namun ia masih lebih baik daripada orang 'alim yang busuk, yaitu orang 'alim yang tidak mengamalkan ataupun mengajar kebaikan, malah ia mengajak orang lain ke jalan yang tidak benar dengan memberi peluang-peluang termudah dalam mengambil keputusan hukum. Jadi, bedakanlah diantara kedua jenis ulama itu. Ikutilah yang terbaik, contohlah sifatnya dan tempulah jalannya, niscaya engkau menjadi orang yang mendapat petunjuk. Hanya Allah swt lah yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang Allah swt kehendaki ke jalan yang lurus. DASEMAT & WASIAT IMAM NADDAD Ketahuilah bahwa orang 'alim yang mengamalkan ilmunya tergolong dalam pandangan Allah swt dan Rasul-Nya sebagai ulama agama dan ulama akhirat. Mereka memiliki tanda-tanda yang membedakan antara dirinya dengan orang 'alim yang mencampur adukkan urusan agama dan yang tergolong dalam pandangan Allah swt dan Rasul-Nya sebagai ulama yang pandai bersilat lidah, mengikuti hawa nafsu, lebih mementingkan hal-hal yang bersifat dunia daripada akhirat.. Diantara tanda-tanda ulama akhirat adalah, seorang yang khusyu, rendah hati, takut kepada Allah swt, tidak cinta dunia, merasa puas dengan rezeki yang sedikit, menginfakkan rezeki yang lebih, menasehati para hamba Allah swt, sayang kepada mereka, menyeru kepada kebaikan, melarang kemunkaran, cepat dalam urusan kebaikan, rajin beribadah. Serta menunjukkan ke jalan yang baik dan hidayat, senantiasa berdiam diri, tenang, penyantun, berbudi pekerti mulia, lapang dada, lemah lembut, rendah diri terhadap kaum mukminin, tidak sombong maupun angkuh, tidak tamak atas harta orang lain, tidak berambisi terhadap materi duniawi, tidak melebihkannya atas urusan akhirat, tidak suka menumpuk harta dan tidak menahan hak orang lain. Serta tidak kasar, tidak kejam, tidak suka bermusuhan, tidak suka berdebat, tidak berbudi pekerti buruk, tidak sempit dada, tidak ASEA Ws IMAM HAPDAD KGZ suka memutar balikkan fakta atau membelit atau menipu, tidak mendahulukan orang kaya daripada orang miskin, tidak sering mendatangi penguasa Serta tidak mendiamkan perbuatan munkar yang bisa mereka cegah, tidak mencintai ketenaran, harta dan kekuasaan justru ia membenci hal itu semua bahkan tidak ingin terjun ke dalamnya kecuali apabila perlu dan darurat saja. Jadi, ringkasnya mereka memiliki budi pekerti dan amal shaleh seperti yang dianjurkan dan diperintahkan oleh teori keilmuan juga menjauhi sifat-sifat dan perbuatan tercela yang dilarang oleh ilmu. Sifat-sifat yang kami sebutkan mengenai sifat ulama akhirat hendaknya dimiliki oleh setiap mukmin terlebih lagi orang-orang yang berilmu. Bahkan bagi mereka, hal ini lebih adalah merupakan hal yang wajib dan lebih pantas. Karena mereka selaku suri tauladan dan pemimpin yang diikuti. Apabila mereka sesat dan lebih mementingkan hal-hal yang bersifat dunia daripada urusan akhirat, maka ia memikul dosanya dan dosa orang-orang yang mengikutinya. Namun apabila ia tetap bertakwa dan berada di jalan yang lurus, maka mereka akan mendapat pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikutinya.

Diantara tugas orang alim

Seorang ulama, disamping harus mengerti tentang ilmu agama yang dzahir, hendaknya ia juga menambahnya dengan ilmu tentang akhlak batin, ilmu tentang rahasia amalan dan yang merusaknya. Serta harus mengetahui ilmu mengenai janji dan ancaman yang ada dalam al-Qur'an dan as-Sunnah yang menerangkan pahala bagi orang yang berbuat baik dan hukuman orang yang berbuat jahat. Dengan demikian, maka .sempurnalah ilmu-ilmunya. Disamping bermanfaat bagi dirinya sendiri, ia juga bisa memberi manfaat bagi orang lain. Karena ilmu-ilmu yang tadi itu kami sebutkan tidak akan sempurna apabila tidak disertakan satu sama lainnya. Inilah ilmu para salafunasshalihin ra. Dan hanya bisa diketahui bagi yang mengkaji biografi perjalanan hidup mereka. Adapun ilmu batin tidak akan sempurna tanpa ilmu dzahir, begitu juga ilmu dzahir tidak akan sempurna tanpa ilmu batin. Sedangkan ilmu tentang janji dan ancaman sangatlah penting, karena keduanya berisi tentang anjuran menegakkan perintah agama dan ancaman berbuat larangan agama. DASEAAT & WASIAT SHAH HADDAD ES Seorang 'alim tidak pantas membicarakan tentang hukum sebagian masalah wajib atau fadhilah sebagian amalan saja atau sebagian masalah yang haram. Manakala saat itu ia diminta untuk menyebutkan ayat atau hadis mengenai hal itu, maka ia tidak mampu untuk menyebutkannya, karena hati orang-orang beriman hanya menjadi lapang, tenang dan lebih bersemangat apabila mendengar firman Allah swt dan hadis Rasul-Nya saw. Perhatikanlah uraian ini dengan baik, lalu ambillah dari ketiga ilmu ini secukupnya, yaitu ilmu mengenai hukum dzahir masalah ibadah dan mu'amalah, ilmu tentang akhlak hati, ilmu tentang janji dan ancaman. Yaitu yang diriwayatkan dari Allah swt dan Rasul-Nya tentang pahala ibadah dan hukuman kemaksiatan. Sangatlah penting bagi para ulama untuk menyebarkannya secara meluas dan mengajarkannya kepada seluruh umat Islam, yaitu ilmu yang manfaatnya bagi setiap muslim. Dalam berbicara dengan orang-orang awam seorang “alim dituntut untuk menerangkan hal-hal yang wajib dan yang haram. Tentang ibadah, sunnah, pahala, dan hukuman atas kebaikan ataupun kejelekan, Dan hendaknya uraian keterangannya kepada mereka mudah dipahami. Hendaknya para ulama tidak boleh merahasiakan suatu ilmu menunggu untuk ditanya, sedangkan ia mengetahui. Ketahuilah bahwa mereka sangat membutuhkannya, karena kesadarannya akan hal ini sudah merupakan pertanyaan dari mereka. AS DASEMAT & WASIAT THAM HADDAD Kebanyakan orang awam menggampangkan urusan agama, baik itu masalah ilmu maupun amal perbuatan. Jadi tidak pantas ulama membantu mereka dalam hal ini dengan berdiam diri tanpa mengajari dan membimbing mereka. Karena dengan demikian, maka bencana akan merata. Bahkan jarang sekali engkau menguji orang awam, meskipun kebanyakan orang adalah orang awam, melainkan engkau mendapatinya tidak mengerti perkara yang wajib dan haram juga perkara agama yang sudah seharusnya untuk ia ketahui. Andaikan orang ini bukan tidak mengetahui secara keseluruhan, maka pasti ia tidak mengetahui sebagian. Dan seandainya pun ia mengetahui satu urusan agama, maka pasti engkau akan menjumpai kenyataannya, bahwa ia telah mendengarnya dari omongan orang-orang. Apabila engkau ingin membodohinya dalam masalah ini, maka engkau bisa melakukannya dengan cara yang paling mudah. Karena pengetahuannya tidak berdasarkan dasar yang kuat. Seorang “alim apabila didatangi penuntut ilmu hendaknya ia melihatnya terlebih dahulu. Jikalau memang orang ini memiliki waktu luang dan ia pantas untuk memahami ilmu, maka hendaknya ia menyuruhnya untuk membaca buku-buku. Namun jikalau ia orang awam dan ingin belajar ilmu yang wajib ia ketahui. DASGANT «Kasar THAM HADDAD SE Maka cukup baginya untuk memimpinnya sendiri, mengajar dan memahamkannya dengan benar dan ringkas tanpa harus memanjangkan bacaan kitab baginya. Sehingga memberatkannya untuk memahami atau menghabiskan waktunya mendengarkan kitab itu. Ketahuilah, bahwa sebenarnya ia tidak perlu terlalu lama belajar, karena kebutuhannya akan ilmu tidak terlalu banyak. Para ulama terutama yang mengemban permasalahan hukum hendaknya memberi nasehat kepada kalangan awam dikala mereka berselisih, dan menakuti-nakuti mereka akan ancaman dari Allah swt dan Rasul-Nya yang berkenaan dengan tuntutan yang tidak benar. Diantaranya seperti saksi palsu, sumpah palsu, cara mu'amalah yang tidak benar seperti riba’ dan lain sebagainya. Disamping itu mereka juga harus menerangkan hukum syariat mengenai pengharaman perkara ini dan kerasnya hukumannya. Hal ini disebabkan kebodohan yang semakin meluas dan ketamakan yang merajalela juga tidak adanya kepedulian mereka terhadap hukum agama. Berapa banyak kalangan awam kalau mendengar keharaman tuntutan palsu, kesaksian palsu dan sumpah palsu, maka ia akan mengurungkan niatnya untuk melakukan hal ini dikarenakan ia tidak tahu dan sedikit ini. Tegasnya, kewajiban para ulama adalah terjun ke masyarakat guna memberi ilmu, berbicara dengan mereka mengenai ilmu dan menerangkannya kepada mereka. DASEMAT e WASIAT IMAM AMPDAD YY"! Hendaknya pembicaraan seorang 'alim terhadap mereka berkisar terhadap masalah yang dibawa oleh mereka dihadapannya. Apabila mereka datang untuk mengakadkan nikah, maka hendaknya yang ia sampaikan kepada mereka adalah masalah yang berkaitan dengan hak-hak wanita. Diantaranya seperti mahar, nafkah dan menggauli mereka dengan baik atau hal-hal yang semisalnya. Contoh lain, apabila mereka datamg untuk mengadakan akad jual beli secara tertulis diantara mereka, maka hendaknya yang ia sampaikan kepada mereka yang berkaitan dengan masalah kesaksian dan tata cara jual beli yang sah serta juga mana yang tidak sah dan yang semisalnya. Demi Allah!!! Hal ini lebih baik disampaikan pada saat itu, daripada membicarakan hal-hal yang tidak perlu dan yang tidak ada kaitannya dengan permasalahan yang mereka bawa. Apalagi jikalau tidak ada kaitannya dengan permasalahan seputar agama sama sekali. Karenanya sangatlah tidak pantas seorang “alim terbawa oleh alur pembicaraan yang tidak ada artinya dan tidak meluangkan waktunya untuk urusan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan agama. Inilah keterangan kami bagaimana sepatutnya seorang 'alim menjadikan pergaulannya bersama kalangan awam hendaknya digunakan untuk mengajari dan menasehati mereka. Karena hal ini sudah menjadi tugas yang sangat penting bagi seorang ulama, sebab NASENAT & WASIAT IMAM HADDAD su, kebanyakan orang telah dikuasai oleh kelalaian, kebodohan dan berpaling dari ilmu. Apabila ternyata para ulama membantu mereka melakukan hal ini dengan cara tidak mau menyebarkan ilmunya ataupun menasehati mereka, maka kerusakan akan menyebar di mana-mana. Hal ini sebagaimana realita yang bisa disaksikkan oleh mata. Karena kebiasaaan kalangan awam untuk mengabaikan urusan agama, sedangkan para ulamanya berdiam diri tidak mau mengajari ataupun mengenalkan mereka akan urusan agama. Termasuk tugas dan etika terpenting bagi para ulama adalah memberi contoh kepada masyarakat dengan perbuatan sebelum ia berbicara. Tidaklah ia menyeru kepada mereka untuk melakukan kebaikan, melainkan ia adalah orang yang paling memelihara hal itu dengan perbuatannya. Tidaklah ia melarang mereka melakukan satu kejelekan, melainkan ia adalah orang yang paling menjauhi perbuatan itu. Hendaknya tujuannya untuk mencari ilmu, mengajarkannya dan mengamalkannya semata-mata karena Allah swt dan mengharap akhirat saja, tanpa terselubungi oleh niatan lainnya. Diantaranya seperti menghendaki ketenaran, menginginkan harta atau kekuasaan atau persoalan materi lainnya. Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda: 4> NASENAT & WASIAT IMAM HADDAD Gala a a AI Ce Lb Ya Pe al ssa Y 302 3 an AU ERS JA) Tah AJ ya al ah ds Ha Artinya: “Barangsiapa yang menuntut ilmu yang ditujukan karena Allah, lalu ia menggunakan ilmu itu untuk membanggakan diri dihadapan para ulama atau untuk mendebat orang-orang bodoh atau untuk menarik minat orang banyak kepadanya, niscaya ia akan menghadap kepada Allah swt sedangkan Allah swt dalam keadaan marah kepadanya.” Ya Allah, berilah kami manfaat pada apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Ajarkanlah kepada kami apa yang bermanfaat bagi kami serta tambahkanlah ilmu kepada kami. Segala puji bagi Allah swt atas segala keadaan. Dan kami berlindung kepada Allah swt dari sifat-sifat penduduk neraka. ap ak ak SHALAT & 3 (Aset e wasiat HAH AADDAD

Shalat Dan Keutamaannya

Ketahuilah, bahwa shalat adalah tiang agama dan rukun Islam yang terbesar sesudah dua kalimat syahadat. Kedudukannya dalam agama seperti layaknya kepala pada jasad. Sebagaimana orang yang tidak berkepala, maka tidak bisa hidup. Begitu juga orang yang tidak shalat, maka ia dikatakan tidak beragama, sebagaimana yang telah disebutkan dalam riwayat hadis. Semoga Allah swt memberikan kita semua pemahaman tentang agama, memberikan kita petunjuk dan melindungi kita dari keburukan diri sendiri. Semoga Allah swt menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang memelihara shalat, yang menegakkannya, khusyu' didalamnya dan selalu menjaganya. Karena memang itulah yang Allah swt perintahkan kepada r) (4 (4 a T . 4 à 5. ri = para hamba-Nya yang beriman, sebagaimana yang termaktub dalam ki X : 1 RER , : Hans an = tab-Nya dan Allah swt memberi mereka sifat itu dalam firman- Nya: ABA BAM NG = A 2, œ 2 o 4 lge AI L o aT Ge | kk ių sen 4 WASIAT IMAM HADDAD p Artinya: “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat -wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.” (Os. al-Bagarah ayat: 238). Shalat lima waktu yaitu Dzuhur, Asar, Maghrib, Isya,” dan Subuh. Semua shalat ini tidak boleh ditinggalkan oleh seorang muslim dalam keadaan apapun dan bagaimanapun selama ia masih berakal, meskipun ia telah lemah dan menderita sakit yang paling parah sekalipun. Shalat Wustha adalah Shalat Asar sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat hadis shahih. Allah swt menyebutnya secara khusus untuk menunjukkan tambahan keistimewaannya. Hal ini sudah dikenal dalam Islam, bahkan kami mendengar sebab diturunkannya izin Shalat Khauf. Ketika itu kaum muslimin bersama Rasulullah saw dalam sebuah peperangan, beliau saw mengimami mereka Shalat Dhuhur sebagaimana biasanya. Sementara kaum musyrikin mengintai mereka dari dekat. Setelah mereka selesai shalat, salah seorang musyrik berkata: Jikalau kalian serang mereka tatkala mereka dalam keadaan shalat, maka pasti kalian akan menang. Sebagian dari mereka menjawab: “Sesungguhnya setelah shalat ini akan ada sebuah shalat yang lebih mereka cintai daripada bapak dan e 8g - z | gv Shalat ketika dalam keadaan bahaya. KA seam eons s INN W anak-anak mereka, yaitu Shalat Asar.” Setelah itu turunlah Malaikat Jibril as mengajarkan Rasulullah saw tata cara Shalat Khauf Lihatlah, bagaimana keutamaan shalat ini saja sudah diketahui oleh kaum musyikin kala itu. Allah swt berfirman: se g fa AR AN s Ia pad Tp NI AA | 319 03519 AI ea A Artinya: “Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya, serta dirikanlah shalat dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.” (Os. ar-Ruum ayat: 81). Inabah adalah kembali kepada Allah swt. Takwa adalah takut kepada Allah svt, sedangkan arti menegakkan shalat adalah mengerjakannya sesuai dengan cara yang Allah swt perintahkan. Allah swt berfirman: -127E 37 AG i Gj opii ala daa al © oraal gË! A CJ Oo per Ff HA Cair @. Dp a ye gE na ESLG ie AE II SUN T ya « Gaal APE: AA DASEAAT & ASI THAM HADDAD KK & SA Te Mn aa 3... E ap a KAG = 2, ae? P Boi DO HES HAN MA AI op “ 3, D 3 -1 4 re ORDAS EENE Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu” dalam shalatnya, dan orang- orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barangsiapa mencari yang dibalik itu, maka mereka itulah orang-orang yang malampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat- amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (Os. al-Mukminuun ayat: 1 - 9). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: r 3 TT. “. 112 3, Ga AT 2 NI Aan e MY. A . KN o Doa ee 0 ISA D kadi YI Artinya: “Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,” (Qs. al-Ma'ari ayat: 22 - 25). Allah swt membuat pengecualian diantara kalangan manusia yang sudah tercipta dalam tabi'at adalah selalu bersusah hati dan tak sabar tatkala mengalami kesusahan. Dan juga tidak mau bersedekah As nisa wasiat aow “J1 tatkala mendapat kenikmatan, seakan-akan Allah swt mengatakan: “Hanyalah orang-orang yang shalat dengan sebenar-benarnya tidak tergolong dalam kalangan orang-orang yang susah, tidak sabar dan tidak mau bersedekah.” Menurutku, karena sifat-sifat ini termasuk diantara sifat kemunkaran. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: £ | LAN 3 UI kat ah sit a AJ (es Ce £ & Rr => s4 32 SA ” ge Ta = Ora j Artinya: “Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar ( keutamaannya dari ibadah- ibadah yang lain).” (Os. al-Ankabut ayat: 45). Jadi, orang yang mendirikan shalat sesuai yang diperintahkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Maka shalatnya itu akan mencegahnya melakukan hal-hal yang munkar, serta dibenci oleh Allah swt. Diantaranya adalah sifat-sifat tersebut dan sifat-sifat tercela lainnya. Mengenai cara pengerjaan shalat, Baginda Nabi saw bersabda: Artinya: “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” Jadi, orang shalat yang mengikuti cara shalat Rasulullah saw sebagaimana yang telah diterangkan oleh para ulama umat ini, baik dari kalangan salaf maupun ulama khalaf ra. Orang yang mengerjakan shalat tergolong di sisi Allah swt termasuk orang yang menegakkan dan memelihara agama ini dengan sebenar-benarnya. Shalat memiliki bentuk dzahir dan hakekat batin. Shalat tidak akan sempurna kecuali sama-sama mendirikan keduanya. Bentuk dzahirnya berupa berdiri, membaca surat, ruku, sujud dan berbagai amaliyah dzahir shalat lainnya. Adapun hakekat batinnya berupa khusyu, hati yang hadir, keikhlasan yang murni, merenungi bacaan al-Qur'an, bertasbih dan amaliyah bagi shalat lainnya. Jadi, bentuk lahirnya adalah bagian untuk tubuh dan anggota badan. Sedangkan bentuk batinnya adalah bagian hati dan rahasia kebatinannya. Karena sesungguhnya hati dan rahasia batin merupakan tempat pandangan Allah swt kepada hamba-hamba-Nya. Dalam hal ini, al-Imam Hujjatul Islam al-Ghazali ra berkata: “Perumpamaan orang yang mendirikan shalat secara lahiriyah saja seraya melalaikan hakekat batinnya sebagaimana orang yang menghadiahkan Seorang wanita yang tidak bernyawa kepada raja yang agung. P DASEKAT & WASIAT IMAM KADDAD aa AA ee A ga a E anaa N Sedangkan orang yang kurang baik dalam mendirikan shalat secara lahiriyah, ibarat orang yang menghadiahkan seorang puteri yang putus kaki tangannya dan buta matanya. Orang ini dan orang yang sebelumnya sama-sama mendapat balasan hukuman dari raja atas hadiah mereka karena mereka menghinakan kehormatannya dan mengabaikan hak-haknya.” Lalu beliau melanjutkan: “Sedangkan engkau menghadiahkan shalatmu kepada Tuhanmu. Maka jangan sampai engkau menghadiahkannya dalam bentuk ini. Jikalau demikian, niscaya engkau akan mendapat hukuman yang amat pedih.” Demikianlah maksudnya. Termasuk wujud pemeliharaan dan penegakan shalat adalah menjaga kesucian secara sempurna, termasuk kebersihan serta kesucian tubuh, pakaian dan tempat shalat. Mengenai hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: A Ki aas F =. | Artinya: “Bersuci adalah kuncinya shalat.” Dalam hadis lain disebutkan: SAY AN Artinya: “Bersuci sebagian dari iman.” “ia 0 NASENAT WASIAT IMAM ADDA Selain hal-hal di atas, diantaranya juga meratakan wudhu, yaitu mengulangi basuhan sebanyak tiga kali tanpa was-was ataupun berlebihan. Ketahuilah, bahwa perbuatan was-was dalam bersuci dan shalat termasuk godaan setan bagi orang yang sedikit ilmunya dan lemah akalnya. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh seorang salafunasshalihin ra: “Perasaan was-was itu timbul dikarenakan tidak mengetahui sunnah atau dibebabkan karena otak yang bodoh.” Madzhab para salaf dalam bersuci adalah tata cara yang sangat baik bahkan untuk segala hal mereka adalah suri tauladan yang baik, memperbaruhi wudhu untuk setiap shalat termasuk perkara sunnah dan selalu menjaga wudhu merupakan perbuatan terpuji dan banyak manfaatnya. Kami mendengar riwayat bahwa Allah swt pernah berkata kepada Nabi Allah Musa as: “Apabila engkau tertimpa suatu musibah tatkala dirimu tidak dalam keadaan suci, maka Janganlah engkau marah kecuali pada diri sendiri.” Telah disebutkan dalam berbagai riwayat hadis yang shahih, bahwasannya barangsiapa yang berwudhu' dengan cara yang baik, maka dosa-dosanya keluar melalui anggota wudhu'nya, dan ia memasuki shalat dalam keadaan bersih dari segala dosa. GP MASCARAT a wasiat SAM A1 Termasuk perwujudan menjaga dan menegakkan shalat yaitu segera mengerjakannya dipermulaan waktu. Karena melakukan hal ini sangat berpahala besar dan merupakan bukti kecintaannya kepada Allah swt serta kesegeraannya dalam melakukan perbuatan yang diridhai-Nya. Dalam hal ini, Nabi saw bersabda: P s - á ` ə ` 3 0 0 3 = < Fe 2 J 2 o7 Hg ae a A - 22 a » nat °, £ -t ti Sa) La) 4 | JI ANI bani ola PN Ob, CN Ja z A Mo A | 1 A if EF Wa a o - 9 b 3 3 4 AN a SL Jah ya éb ly Gis ya Wa dh LINA 4 592 Lala in LAI Artinya: “Permulaan waktu adalah keridhaan Allah, sedangkan akhirnya adalah ampunan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya seorang hamba menunaikan shalat dan tidak mengeluarkannya dari waktunya, dan tidak melambatkannya dari awal waktunya hal ini lebih baik baginya daripada dunia seisinya.” Sungguh buruk bagi seorang mukmin ketika waktu shalat telah tiba, sedangkan ia masih sibuk dengan pekerjaan duniawi yang enggan ia tinggalkan, kemudian ia mengerjakan kewajiban fardhu yang Allah swt wajibkan atasnya. Hal ini tak lain karena kelalaiannya yang besar, serta kurangnya ma'rifat kepada Allah swt dan lemahnya keinginan untuk urusan akhirat. Adapun mengakhirkan shalat hingga keluar NASENAT & WASIAT IMAM HADDAD waktunya atau menyebabkan sebagian shalat berada di luar waktu , maka hal ini tidak diperbolehkan dan menyebabkan dosa. Adzan dan iqamah termasuk syiar untuk shalat yang harus dijaga karena keduanya dapat mengusir setan. Hal ini sebagaimana dengan sabda Nabi saw: KN NG 5 A Ms P p 6 - CUIA] E AN Cr Isi Artinya: “Apabila dikumandangkan untuk shalat berlarilah setan.” Diantara bukti menjaga shalat adalah benar-benar khusyu' di dalamnya, disertai hati yang hadir, merenungi bacaan al-Qur'an, merasa tunduk dan merendahkan diri dihadapan Allah swt pada setiap rukw dan sujud, serta hati yang dipenuhi dengan perasaan mengagungkan dan mensucikan Allah swt. Ketika takbir, tasbih disetiap bagian shalat, jauhilah pikiran dan bisikan duniawi, serta berpalinglah dari lintasan hati, dan memfokuskan perhatiannya hanya untuk menjalankan shalat sebagaimana yang Allah swt perintahkan melalui lisan Nabi-Nya. Karena mengerjakan shalat disertai hati yang lalai dan tidak khusyu' tidak akan membawa manfaat maupun hasil apapun. Dalam hal ini, al-Imam Ilasan al-Basri ra berkata: “Setiap shalat yang didirikan tanpa disertai hati yang hadir, maka ia lebih cepat mendapat hukuman.” P DASERAT & WASIAT IMAM KADDAD Dalam hadis disebutkan, bahwasannya Nabi saw bersabda: a 3 (Jan) oy lg Juy] EIo iy nat E o TUe Gi ia SG SÉ Artinya: “Seorang hamba tiada akan memperoleh dari shalatnya kecuali bagian yang ia sadari. Sesungguhnya terkadang orang menunaikan shalat tidak ditulis bagian shalat untuknya seperenamnya ataupun sepersepuluhnya.” Maksud dari hadis diatas adalah, yang ditetapkan baginya adalah bagian dimana hatinya hadir dan khusyu' kepada Allah swt. Terkadang bisa sedikit dan juga bisa banyak. Hal ini tergantung kelalaian serta kesadarannya. Jadi, orang yang hatinya khusyu” dalam seluruh shalat, maka ditulis baginya pahala Shalatnya secara sempurna. Sedangkan yang lalai dalam seluruh Shalatnya, maka tidak akan ditulis pahalanya sedikitpun, Oleh karena itu, maka berusahalah untuk melakukan shalat dengan khusyu. Renungilah firman Allah swt yang engkau baca dalam shalatmu. Janganlah engkau tergesa-gesa disaat engkau membaca bacaan-bacaan shalat. Karena tidak mungkin khusyu' dengan tergesa-gesa. DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD < Saat engkau melakukan ruku' dan sujud, lakukanlah dengan tenang. Janganlah engkau mengerjakannya dengan hanya mematuk layaknya patukan ayam, schingga shalatmu menjadi tidak sah karena tidak adanya tuma'ninah', sewaktu ruku, i'tidal, sujud, dan duduk diantara dua sujud, serta dibagian-bagian lain diantara rukun shalat. Ketahuilah, bahwa tuma'ninah hukumnya wajib dilakukan. Baik dalam shalat fardhu maupun saat shalat sunnah. Apabila ditinggalkan, maka batallah shalatnya. Sedangkan yang tidak menyempurnakan ruku, sujud dan tidak khusyu' dalam shalatnya, maka ia bagaikan orang yang mencuri shalat. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam beberapa riwayat hadis tentang shalat. Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasannya barangsiapa yang menjaga shalat dan menyempurnakannya, maka shalatnya akan nampak putih bening. Shalat tersebut berkata: “Semoga Allah menjagamu sebagaimana engkau menjagaku.” Sedangkan yang melakukannya dengan tidak baik, maka Shalatnya nampak hitam pekat, seraya ia berkata: “Semoga Allah menyta-nyiakanmu sebagaimana dirimu telah menyia-nyiakanku.” Kemudian shalat itu dilipat seperti dilipatnya baju yang usang lalu dilemparkan kembali ke wajahnya. Disebutkan dalam hadis: 9 Ketenangan. DASEKAT & WASIAT IMAM NADDAD Kania Ah AS Éa G : Artinya: “Sesungguhnya shalat adalah ketenangan, ketundukkan dan kekhusyu'an.” Ketika Rasulullah saw melihat seseorang yang bermain janggutnya dalam shalat, kemudian beliau saw bersabda: Ae P ea pa na Ji D Lana IJA US an Artinya: “Andaikan hati orang ini khusyu' pasti akan tenang anggota tubuhnya.” Beliau menerangkan bahwa ketenangan anggota tubuh karena tenangnya hati. Dan shalat tidak bakalan sempurna tanpa ketenangan itu. Dalam hal ini, para salafunasshalihin ra berkata: “Barangsiapa yang mengetahui orang yang berada di sebelah kanannya dan sebelah kirinya dikala ia dalam shalat, maka ketahuilah bahwa ia tidak khusyu.” Sebagian salafunasshalihin ra dalam shalat mencapai tingkat kekhusyu'an yang sangat mengherankan. Diantaranya mereka tatkala sedang berdiri untuk shalat atau ketika sujud, dihinggapi seekor burung, karena dikira itu adalah tembok atau benda padat. Hal ini dikarenakan mereka terlampau tenang dan terlalu lama saat berdiri dan sujud. sea Ws MAA DDD LPS Ada suatu peristiwa yaitu salah satu tiang Masjid Jami' Basrah runtuh, sehingga menyebabkan orang-orang di pasar terkejut. Ketika itu didalam masjid ada seorang ulama ra yang sedang asyik menjalankan shalat. Bayngkan, ia tidak merasa runtuhnya tiang itu, karena khusyu'nya dalam shalat. Salah seorang salah pernah berkata kepada isteri dan anak- anaknya: “Jika aku telah memasuki shalat, maka berbuatlah semau kalian”. Karena aku tidak akan merasakan sama sekali tentang apa yang kalian lakukan.” Bahkan terkadang mereka memukul rebana dihadapannya yang sedang shalat ia tidak merasakan. Suatu kali rumah Sayyidina al-Imam Ali Zainal Abidin bin Husein ra terbakar oleh api tatkala beliau sedang sujud. Saat itu orang-orang menghawatirinya seraya berteriak: “Api, api wahai cucu Rasulullah!” Beliau ra tetap melanjutkan shalatnya, bahkan tetap dan sama sekali tidak mengangkat kepalanya. Baru setelah selesai shalat ada yang menanyakan hal ini, lalu beliau menjawab dengan tenang dn wajah yang teduh: “Ketahuilah bahwa aku lebih disibukkan oleh api akhirat daripada api dunia.” Salah seorang salafunasshalihin ra pernah ditanya: "Pernahkah dalam shalatmu engkau merasakan was-was masalah TE Yaitu mengangkat suara dan gaduh. KEP Desert a ASIAT IHAN AADDAD duniawi sebagaimana yang biasa kami alami?” Kemudian ia menjawab: “Lebih baik aku ditusuk-tusuk benda tajam daripada merasakan hal itu.” Yang lain lagi ditanya: “Apakah pernah terlintas sesuatu di benakmu sewaktu engkau shalat?” Kemudian ia menjawab: “Apakah ada sesuatu yang lebih aku cintai daripada shalat hingga aku mengucapkannya dalam benakku kala aku mengerjakan shalat.” Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwasannya ada seorang pencuri datang dan mencuri kuda milik Sahabat Rabi bin Khaitsam ra yang kala itu beliau sedang shalat. Kemudian orang-orang ramai menjumpai pencuri itu. Kemudian Sahabat Rabi' ra berkata: “Aku telah melihatnya tatkala ia melepas ikatannya.” Dengan penuh keheranan, mereka berkata: “Mengapa engkau tidak mengerjarnya dan mengambil kembali kudamu darinya?” Kemudian Sahabat Rabi' ra berkata: “Shalatku lebih aku cintai daripada kudaku. Ketahuilah, bahwa kuda itu telah aku halalkan baginya.” Salah seorang sahabat Rasulullah saw sedang shalat di kebunnya, ada burung yang terbang dari satu pohon ke pohon lain, lalu ia pun tertegun saat melihatnya hingga membuatnya lupa akan shalatnya, ketika ia mengetahui hal ini, maka ia sangat menyesal dan mewakafkan kebun itu semuanya untuk keperluan di jalan Allah swt hanya karena kebun itu telah membuatnya lupa dalam shalatnya. Menurutku, ini semua disebabkan kesadaran para Sahabat Nabi saw 5 ee kawin P3 dan para salafunasshalihin akan kebesaran kedudukan shalat dalam agama. Kami telah mendengar dalam riwayat, bahwasannya Allah swt membagi gerakan shalat kepada empat puluh ribu barisan malaikat. Pada setiap barisan, terdapat tujuh puluh ribu malaikat, yang sepuluh ribu tugasnya berdiri tidak pernah ruku, yang sepuluh ribu lagi ruku' tidak pernah sujud, sepuluh ribu bersujud tidak pernah mengangkat kepala. Dan yang sepuluh ribu lainnya duduk tidak pernah berdiri. Dan Allah swt mengumpulkan itu semua bagi seorang hamba mukmin dalam dua rakaat yang ia kerjakan. Coba renungkanlah betapa besarnya karunia Allah swt bagi para hamba-Nya yang beriman. Mengenai hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: 33 A WA Ae a nan Danar ANGING ya - : & . - ! à ang na h Pa Jin Gas DN yha Ji ak as y A NALA NO £ A Ta. I KA BI ba 3 a. . Wa ya ade ia H Da l (ya p Ang SG 2 r w T ka “ # # 5$ # Ar Yu Sts Artinya: “Perumpamaan shalat lima waktu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir deras menyerbu pintu salah seorang kalian setiap malam dan siang sebanyak lima kali. Apakah menurut kalian setelah itu masih menyisakan kotoran padanya? Mereka menjawab: “Tentu tidak!” Dalam hadis lainnya, Nabi saw bersabda: 2 0 r af 3- . . D a - - Ja k PAI ry PT Ta 9 sn ASI Kam! ISI baga kad OLS ai e a Artinya: “Satu shalat sampai ke shalat lain adalah menjadi penggugur dosa diantara kedua waktu itu selama dosa-dosa besar dihindari.” Apabila tiba waktu shalat, Sayyidina Abubakar ash-Shiddiq ra berkata: “Bangkitlah menuju api yang telah kalian nyalakan dan padamkanlah.” Maksud dari perkataan Sayyidina Abubakar ra ini adalah, api dosa-dosa dan memadamkannya dengan bangkit mengerjakan shalat. Karena shalat dapat menggugurkan dosa-dosa. Allah swt an E sg z >> 2 p w Z Wi rd . » £ Gada ENY Jl ia WG KN ab ngkah 3 g TE E 3 BDSM S3 HI Artinya: “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagt dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan- perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (Qs. Huud ayat: 114). Ketahuilah, bahwa ayat ini turun mengenai seorang lelaki yang mecumbu rayu seorang wanita, padahal bukan untuk berbuat zina. Lalu ia mendatangi Rasulullah saw dan meminta beliau nn MW SANA HAPPAP SL) menegakkan hukuman atas kesalahannya itu. Akan tetapi Rasulullah diam saja hingga tibanya waktu shalat. Setelah selesai shalat, kemudian beliau saw memanggil lelaki itu, lalu membacakan ayat diatas tersebut dihadapannya. Lalu lelaki itu bertanya: “Apakah ini khusus untukku atau untuk semua orang?” Kemudian beliau saw bersabda: “Untuk semua orang.” Peristiwa ini menunjukkan bahwa dosa kecil bisa terampuni oleh shalat atau perbuatan kebaikan lainnya, namun apabila disertai dengan taubat, maka hal ini akan menjadi lebih baik. Lelaki ini tidak mendapat hukuman tindak pidana atas perbuatannya mencumbu wanita itu, padahal sebelumnya ia mengira bahwa dirinya berhak untuk dihukum pidana. Kam DASEKAT & WASIAT IMAM RADDAD

Keutamaan Shalat Berjama'ah

Termasuk menjaga shalat adalah menekuninya dalam berjama'ah. Karena shalat berjama'ah melebih shalat sendirian sebanyak dua puluh derajat. Hal ini sebagaimana yang telah diterangkan dalam beberapa riwayat tentang keutamaan shalat berjama'ah dalam hadis shahih. Barangsiapa yang meremehkan keuntungan ukhrawi yang tidak perlu bersusah payah untuk meraihnya, maka berarti ia telah benar-benar lalai akan urusan agamanya dan sedikit sekali kecintaannya terhadap urusan akhirat. Terlebih ia menyadari untuk mencari keuntungan duniawi yang sedikit lagi hina ia harus bersusa payah untuk mendapatkannya. Tatkala ia telah memperoleh sedikit keuntungan duniawi, maka ia telah lupa kepayahannya dan ia menganggap keuntungan duniawi yang fana yang ia peroleh tersebut, sebagai anugerah terbesar, Apakah orang yang menyadari sifat ini ada pada dirinya tidak takut kalau ia dihadapan Allah swt dianggap sebagai orang munafik dan ia termasuk orang yang meragukan janji Allah swt? Tidak pernah kami mendengar satu  riwayatpun, bahwasannya Rasulullah saw melakukan shalat sendirian, meskipun NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD 4> sekali saja. Sahabat Ibnu Mas'ud ra berkata: “Sungguh aku telah menyaksikan tak seorang pun yang melewatkan shalat berjama'ah kemunafikannya. Bahkan di masa Rasulullah saw, demi menghadiri shalat berjama'ah ada yang dipapah oleh dua orang untuk menuju masjid karena ia terlampau tua. Z Ketika Sahabat Ibnu Ummi Maktum”, seorang sahabat yang buta, mengeluh kepada Rasulullah saw bahwa tiada yang menuntunnya untuk menuju ke masjid dan kala itu di Kota Madinah masih banyak sumur-sumur dan juga binatang buas. Sedangkan rumahnya juga jauh dari masjid. Saat itu, Sahabat Ibnu Ummi Maktum ra berharap Nabi saw mau memakluminya untuk tidak datang shalat berjama'ah. Mula- mula Rasulullah saw berkenaan menerima udzurnya setelah mendengar keluhannya. Ketika ia hendak pergi, kemudian Nabi saw memangilnya kembali seraya berkata: “4pakah engkau bisa mendengar seruan hayya alaa shalah, hayya alal falah?” Ibnu Ummi Maktum ra menjawab: “Aku bisa mendengar.” Lalu beliau saw berkata: “Kalau begitu hadirilah shalat berjama'ah tidak ada udzur bagimu untuk tidak hadir.” Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw: TE Mu'adzin/tukang adzan Rasulullah saw. DASERAT & WASIAT IMAM AADDAD 1 # £ r s? ANG 2 ú 5 |] J0. f o Pa A A a P 1 8. 4) GA YG na e beaa ED SIA ra ya Artinya: “Barangsiapa yang mendengar seruan adzan sedangkan ia tidak berhalangan dan dalam keadaan sehat, tetapi ia tidak mendatangi shalat, maka tidak ada shalat baginya.” Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwasannya Nabi Muhammad saw berniat untuk membakar rumah sekelompok orang yang sering tidak menghadiri shalat berjama'ah. Hal ini sebagaimana yang telah diterangkan dalam riwayat hadis. Hal ini merupakan ancaman keras bagi yang sengaja meninggalkan shalat berjama'ah tanpa ada udzur syar'i. Maksud dari udzur syar'i yaitu, seseorang tidak dapat menghadiri shalat berjama'ah dengan cara, kecuali harus dengan susah payah yang sulit dilakukan oleh kebanyakan orang. Walaupun demikian menghadirinya masih lebih baik dan pahalanya lebih banyak kecuali dalam beberapa hal yang diluar kemampuannya. Diantaranya seperti diare yang terus menerus, jika ia pergi ke masjid, maka ditakutkan akan mengotorinya, serta hal-hal lain yang semisalnya. Arti udzur sebenarnya adalah gugurnya tuntutan bagi orang yang udzur ini. Meskipun hal ini telah gugur, tapi ia masih bisa mendapat pahala jikalau memang udzurnya benar. Sedangkan ia berkeinginan kuat untuk menghadirinya dengan cara apapun. Dan DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD ia aa aa kg dengan tidak hadirnya ini, ia sangat menyesal karena ketinggalan kesempatan berbuat taat kepada Allah swt dan tidak dapat mengagungkan apa yang dianjurkan oleh-Nya. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Baginda Nabi Muhammad saw dalam salah satu peperangan yang disertainya: 5 Tan á WW ' á a £ 1, 290 7 79 ae F D Z Pa aka S ; i , è . 3 85 27 WA Artinya: “Sesungguhnya sebagian orang kami tinggalkan di Kota Madinah, tidaklah kami menempuh sebuah perjalanan dan melintasi satu lembah melainkan mereka bersama kami, mereka telah terhalangi oleh udzur.” Sepertinya mereka adalah orang-orang yang Allah swt Jelaskan dalam firman-Nya: 3 5 Ka = IL (Aa a AT Éi de Y E >, Aan Sa - Artinya: “Dan tiada Ta. dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, agar engkau memberi mereka kendaraan, lalu engkau berkata: “Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu. 4 PS meam e wasiat IMAM ADDAD————— Lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran airmata karena kesedihan.” (Os. at-Taubah ayat: 92). Begitu juga orang-orang yang jujur dan tulus sama seperti mereka, yang kuat harapannya akan anugerah Allah swt dan mengorbankan segalanya untuk mencari keridhaan-N ya. Oleh karena itu, jangan sampai engkau meninggalkan shalat berjama'ah tanpa ada halangan yang sah yang bisa engkau pertanggung jawabkan dihadapan Allah swt yang Maha mengetahui akan hal-hal yang ghaib. Hanya saja jikalau menurutmu sebaiknya engkau duduk di rumah karena suatu perkara yang membawa kemaslahatan untuk urusan agama atau duniamu. Akan tetapi keluarlah ke masjid pada waktu shalat untuk menghadiri shalat berjama'ah atau ajaklah seseorang untuk shalat berjama'ah di rumahmu, meskipun bersama satu orang. Hal ini agar engkau tidak terkena tuntutan dan engkau akan mendapat pahala karena pahala berjama'ah. Hal ini bisa diperoleh, meski hanya seorang imam dan makmum saja. Hanya saja, semakin banyak Jumlahnya semakin banyak pahalanya. Dan shalat menjadi semakin bertambah pahalanya apabila dilakukan di belakang imam dari kalangan orang-orang yang shaleh. Dan shalat yang seperti ini lebih baik daripada shalat di belakang orang lain. Oleh sebab itu, berusahalah untuk shalat berjama'ah di belakang imam yang dikenal akan ketakwaannya. Hal ini dari segi ns > DASENAT & WASIAT IMAM AADDAD (1813 keutamaan saja, lain daripada itu Nabi Muhammad saw telah bersabda: Art Na Ke at! PB gp IS Ha No Artinya: “Shalatlah engkau dibelakang imam yang shaleh dan yang fasik sekalipun.” Berjalan ke masjid untuk menunaikan shalat sangat besar pahalanya. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh banyak hadis. Bahkan diriwayatkan, bahwa setiap langkah seorang hamba menuju ke masjid terhitung kebaikan baginya dan dimasukkan dalam daftar amal kebajikannya. Menunggu tibanya satu shalat setelah shalat yang lain termasuk perkara yang menambah kedekatan diri. Contohnya, setelah engkau mengerjakan Shalat Maghrib, maka duduklah di masjid sambil menunggu tibanya waktu Shalat Isya agar engkau dapat menunaikan Shalat Isya. Dan orang yang menunggu masuknya waktu shalat, maka di sisi Allah swt ia dipandang sebagai orang yang shalat dan dituliskan baginya pahala orang yang mengerjakan shalat. Baik ia menunggu datanganya waktu shalat lain setelah mengerjakan shalat atau ia datang terlebih dahulu ke masjid sebelum didirikannya shalat ia duduk menunggunya. PAN & DASEMAT e WASIAT IMAM DDD — LL DT Para malaikat senantiasa memintakan ampun dan mendo'akan orang yang berdiam di tempat shalatnya sampai ia berhadas atau berbicara. Hal-hal tersebut bukanlah mengada-ngada, ketahuilah bahwa semuanya berdasarkan riwayat hadis Nabi Muhammad saw. Dalam hal ini, Baginda Rasulullah saw bersabda: LA a ga N Nat UBI Pu sa Suar Yi Pa i 33 2 a TTE d a 5 Ta 4 an TE PA ORE Artinya: “Maukah kalian aku tunjukkan kepada perbuatan yang dapat menyebabkan Allah menghapuskan dosa-dosamu dan mengangkatmu ke derajat yang tinggi, yaitu berwudhu’ dengan sempurna meskipun dalam keadaan terpaksa (karena dingin atau panas) banyak melangkah ke masjid, menunggu shalat sesudah shalat yang lain, itulah tambatan kalian.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda: A 4 A á SA SI ie 3 Ng: D SI Artinya: “Sesungguhnya kalian senantiasa berada dalam shalat selama kalian menunggu shalat yang lain.” Nabi saw bersabda: DASGAAT & Wasiat SANA ADD SES Aa ea PA EN 3 doel Jl an bu Artinya: “Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan menuju masjid di kegelapan malam bahwa mereka akan mendapat cahaya yang sempurna kelak di hari kiamat” Juga diriwayatkan bahwa jalannya seseorang menuju masjid dituliskan pahala untuknya, pahala yang Allah swt tuliskan untuknya berupa pengguguran dosa pada setiap langkahnya dan penulisan kebaikan pada setiap langkahnya serta pengangkatan satu derajat untuk setiap langkahnya, sebagaimana dituliskan pahala langkahnya menuju masjid juga dituliskan pahala ia kembali dari masjid menuju rumahnya. ja hal ini, Nabi saw bersabda: Ts gil d A ga SA ep da Sa N A 30. 0, 5 £ a IF was £ Artinya: “Para malaikat senantiasa mendo'akan seorang dari kalian selama ia masih berada di tempat shalatnya selagi ia belum berhadas atau berbicara, do'a para malaikat: Ya Allah ampunilah dia, ya Allah sayangilah dia.” Diantara perkara yang perlu diperhatikan dan selalu dijaga adalah melazimi shaf pertama. Dalam hal ini, Nabi saw bersabda: NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD < e 3 NG a SE 2 á - Net La nana ARI a Tangan N peeps IN Sana OSN a G ya ba 3) ea y ale p z9 : Artinya: “Andaikan manusia mengetahui pahala yang ada dalam adzan dan shaf pertama dan mereka tidak bisa meraihnya kecuali dengan cara berundi pasti mereka akan berundi untuknya.” Bagi yang ingin shalat di shaf pertama untuk mendapat keutamaannya, maka ja harus datang terlebih dahulu sebelum keramaian orang-orang dan sebelum mereka mendahuluinya di shaf pertama. Karena orang yang datang terlambat dan orang lain sudah mendahuluinya, terkadang ia berani melangkahi kepala orang banyak, sehingga membuat mereka tidak senang. Ketahuilah, bahwa hal ini sangatlah dilarang. Barangsiapa yang berbuat semacam ini, maka ketahuilah bahwa ia lebih baik shalat di shaf belakang, daripada di shaf pertama. Biarlah ia menyesali dirinya yang telah datang terlambat, sehingga ia sudah didahului oleh orang lain menuju shaf pertama. Disebutkan dalam sebuah hadis: w A 332 35 - KE ken rat ana AN) BAR > D a el | Jay Artinya: “Suatu golongan senantiasa melambatkan diri, sehingga Allah akan melambatkan mereka.” 46) NASGAAT & WASIAT IMAM HADDAD Kr a < Termasuk sunnah yang penting dalam shalat dan sering dilupakan yaitu menyamakan dan meluruskan barisan, Bahkan Baginda Nabi saw sendirilah yang memimpin langsung pelurusan shaf ini dan beliau saw menganjurkan akan hal ini. Hal ini sebagaimana yang tercermin dalam sabda beliau saw: 4 AA A a Z Z 8. 9) 5) 2 A BM ha NR | APTA Artinya: “Luruskanlah barisan-barisan kalian atau Allah akan memcah belah antara hati kalian.” Dalam hadisnya yang lain, beliau saw juga bersabda: 83 “ $ P Yi E7 g ; 9% W K b ang 4 an Pai t : SA H> 2 JAN ea Sp si Artinya: “Sesungguhnya aku melihat setan menyelinap ke sela-sela shaf kosong.” Oleh karena itu rapatkanlah shaf dan disunnahkan untuk menyentuhkan bahu satu sama lain dengan barisan yang rapat hingga jangan sampai makmum menjorok ke depan atau ke belakan g. Inilah perkara yang disunnahkan, sebaiknya yang memperhatikan dan menyuruh meluruskan shaf adalah para imam Shalat daripada orang lain karena mereka para penolong kebaikan dan ketakwaan dan untuk itulah mereka diperintahkan. AN > NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Sebagaimana firman Allah swt: he [a 5 424 Ao Ka b “na ca NA na Te, 2 osa YI JS Iyaa Ng 6533 gl JS Naba Artinya: “Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan ketakwaan, dan janganlah kalian tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs. al-Maidah ayat: 2). Oleh karena itu hendaknya engkau segera menuju shaf pertama dan meluruskan barisan semampumu karena hal ini termasuk diantara sunnah-sunnah Rasul saw yang sudah banyak dilupakan. Barangsiapa yang menghidupkannya ia akan bersama beliau saw di surga seperti yang telah diterangkan dalam hadis. Ketahuilah bahwa diantara perkara yang sangat penting adalah menjaga shalat lima waktu secara berjama'ah seperti yang telah kami jelaskan, terutama Shalat Isya” dan Subuh lebih dianjurkan dan lebih banyak pahalanya. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad saw: G F A ZA A Pa SA No ka eh. NA Nae ə aa d r pe YA JAN un ab Log aks E AKA pe “ MP # “ p P NN BA Ie” y’ Aa Ak Th a a Ek US BU ab WI ak a 2 r c Artinya: “Barangsiapa yang Shalat Isya’ berjama'ah seakan-akan ia bangun setengah malam, dan barangsiapa yang Shalat Subuh berjama'ah seakan-akan ia bangun semalam suntuk.” NASEHAT & WASIAT TMAM HADDAD P Dalam hadis lainnya, Nabi saw bersabda: Pa 82, PP PN AAN MG MA E Artinya: “Perbedaan antara kami (kaum muslimin) dan orang- 2 os A DA ea EU KN aj a PP a ai . t | ia H ssy” £ 077 #707 / AER) IIA O Rada) Y e! ye Oi WA Ls . - .. La z orang munafik adalah mereka tidak dapat melakukan Shalat Isya’ dan Shalat Subuh secara berjama'ah.” Dalam hadis lainnya: Artinya: “Barangsiapa yang shalat secara berjama'ah ia berada dalam lindungan Allah sampai Subuh dan barangsiapa yang Shalat Subuh berjama'ah ia berada dalam lindungan Allah sampai sore.” Nabi saw bersabda: P 5 A P Bo. A 2 G 9 1 w we” A e Po + 4 à | . Ya Ya kaga an han SA i Artinya: “Maka jangan sampai Allah menuntut kalian akan sesuatu yang telah Allah lindungi.” Beliau saw melarang agar orang yang telah dilindungi oleh Allah swt tidak disakiti. Dikisahkan bahwa Hajjaj meskipun ia orang yang bengis dan suka melanggar batas-batas Allah swt. Ia selalu menanyai siapa saja DASEHAT & WASIAT IMAM NADDAD yang ditangkap dihadapannya di siang hari: “Apakah engkau telah Shalat Subuh secara berjama'ah?” Kalau orang itu menjawab: “Ya, aku melakukannya secara berjama'ah.” Maka akan melepaskannya karena takut Allah swt akan menuntutnya sesuatu yang telah masuk dalam lindungan Allah swt.

Shalat Jum'at

Jika sebelumnya engkau telah mengetahui riwayat dari Rasulullah saw mengenai ancaman keras bagi yang meninggalkan shalat berjama'ah tanpa alasan yang benar, maka ketahuilah dan yakinilah bahwa orang yang meninggalkan Shalat Jum'at ia lebih pantas mendapat hukuman itu. Ketahuilah hukuman karena meninggalkannya lebih besar, sebab Shalat Jum'at adalah fardhu 'ain secara ijma. Nabi Muhammad saw bersabda: Artinya: “Barangsiapa yang meninggalkan Shalat Jum'at sebanyak tiga kali tanpa alasan yang benar, maka Allah akan menandai hatinya.” Ibnu Abbas ra pernah ditanya tentang seorang lelaki yang senantiasa bangun di malam hari dan berpuasa di siang hari tetapi ia tidak menghadiri Shalat Jum’at. Kemudian beliau menjawab: “Jika demikian, maka orang itu berada di neraka.” Seorang mukmin tidak diperbolehkan meninggalkan Shalat Jum'at tanpa alasan yang benar, apalagi ia mendengar firman Allah swt: a P Tae na sA 2 an E z 9 aa Tin G4 >, Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada Hari Jum'at, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.” (Os. al-Jum'ah ayat: 9). Bahkan seringkali dijumpai sebagian orang yang mengaku Islam, beriman senantiasa mendengarkan firman Allah dan sabda Rasul-Nya rela meninggalkan Shalat Jum'at tanpa ada alasan yang benar atau memakai alasan yang sudah jelas tidak diterima oleh Allah swt dan Rasulullah saw untuk menggugurkan kewajiban ibadahnya itu. Sebelumnya telah kami bahas mengenai udzur yang membolehkan seseorang meninggalkan shalat berjama'ah. Apabila berhalangan atau ia mengalami kesulitan yang tidak tertahankan untuk menghadirinya dan mungkin saja ia tidak dapat menghadirinya sama sekali, apalagi kalau dalam Shalat Jum'at hal ini lebih utama lagi. Jadi, tak seorangpun yang sengaja meninggalkan Shalat Junyat tanpa alasan yang benar melainkan ia seorang munafik yang menyelewengkan kebenaran, telah keluar dari hatinya cahaya untuk DASEKAT & WASIAT IMAM KADDAD mengagungkan Allah swt Yang Maha Agung dan hak-hak ketuhanan-Nya. Yang mana seorang hamba tidak dapat memperoleh kemuliaan, kebahagiaan dan keberuntungan dunia akhirat kecuali dalam menegakkannya dengan teguh, bahkan ia tidak dapat selamat dari siksa Allah swt dan kemurkaan-Nya melainkan dengan menegakkan dan memelihara ibadah ini. Lihatlah bagaimana hamba yang buruk ini tidak ingin membahagiakan diri sendiri bahkan rela merugikan dan mencelakainya hingga ia berani meninggalkan hak-hak Allah swt dan kewajiban yang Allah swt tetapkan baginya. Marilah kita memohon kepada Allah swt keselamatan dan berlindung kepada- Nya dari kesengsaraan dan ketentuan yang buruk. Kemudian perlu pula diketahui, bahwa orang yang memiliki udzur yang sah tetapi ia masih mau menghadirinya hal ini lebih baik baginya, sekaligus menunjukkan bahwa ia benar-benar mengagungkan hak-hak Allah swt dan benar-benar menginginkan karunia di sisi Allah swt juga benar-benar takut terhadap murka dan hukuman-Nya. Ketahuilah bahwa Hari Jum'at adalah pemimpin hari-hari yang lain, kedudukannya sangat mulia di sisi Allah swt. Di hari inilah Allah swt menciptakan Adam as, terjadinya hari kiamat, waktu diizinkannya penduduk surga untuk mengunjungi Allah swt. 4 TP DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Para malaikat menamakan Hari Jum'at sebagai hari pertambahan dikarenakan banyaknya pintu rahmat, curahan karunia dan hamparan kebaikan yang Allah swt buka dan Allah swt limpahkan di hari ini. Di hari ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Hujjatul Islam al-Imam al-Ghazali ra ada satu saat yang sangat mulia yang mana do'a apapun akan dikabulkan, saat itu disembunyikan di keseluruhan hari itu. Di hari ini hendaknya engkau senantiasa beramal shaleh dan banyak beribadah jangan sampai engkau memiliki kesibukan yang lain kecuali pekerjaan yang memang harus dilakukan karena hari ini memang khusus untuk akhirat, sudah cukup hari-hari lain digunakan untuk urusan duniawi yang sia-sia dan tidak menguntungkan. Maka sebaiknya seorang mukmin menjadikan seluruh siang dan malamnya untuk kesibukan akhiratnya. Akan tetapi, apabila tidak memungkinkan dan ja terhalangi oleh kesibukan duniawinya setidaknya hari ini ia khususkan untuk urusan akhiratnya. Perkara yang disunnahkan di Hari Jum'at ialah membaca Surat al-Kahfi, memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad saw di Malam Jum'at dan siang harinya, kerjakanlah hal ini dan berusahalah untuk berangkat lebih awal menuju Shalat Jum'at NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD L Man a aaa X setidaknya engkau berangkat sebelum dhuhur atau bersamaan waktu Shalat Dzuhur. Tidak disunnahkan mengakhirkan pelaksanaan Shalat Jum'at hingga berlalunya setengah waktu atau yang semisalnya tetapi disunnahkan pelaksanannya di permulaan waktu Shalat Dhuhur seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Dengarkanlah isi khutbah dengan baik, renungkanlah apa yang engkau dengarkan dan anggaplah dirimu sebagai target nasehat itu. Termasuk perkara biďah yang munkar ialah sebagian pedagang yang terkena kewajiban junyat di pasar terlambat datang Shalat Jum'at. Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mendorong mereka menghadiri Shalat Jum'at lebih awal dan menghukum mereka yang sengaja meninggalkannya setelah adanya peringatan. Bahkan pemerintah tidak terlepas dari tanggung jawab ini karena tidaklah Allah swt menjadikan mereka sebagai pemimpin yang mengurusi urusan para hamba-Nya tak lain untuk menegakkan Syiar agama pada mereka dan menekankan kepada mereka untuk menegakkan kewajiban dan menjauhi larangan begitu juga hal-hal yang berkaitan dengan kemaslahatan urusan duniawi. wkk ÈE seh c wasin sAN ADD

Shalat Sunnah

Termasuk  penyempurna pemeliharaan shalat yaitu menjalankan dengan baik shalat-shalat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw untuk dilakukan sebelum shalat fardhu maupun sesudahnya. Karena sesungguhnya shalat sunnah itu merupakan pelengkap shalat fardhu seperti yang telah diriwayatkan. Jadi, apabila terjadi kekurangan dan kecacatan dalam shalat fardhu karena kurang khusyu' atau yang lainnya, maka shalat sunnahlah yang dapat menyempurnakan kekurangan dan memperbaiki kecacatannya. Jadi orang yang tidak melakukan shalat sunnah berarti shalat fardhunya tetap kurang dan ia tidak mendapatkan pahala besar yang dijanjikan baginya dalam menjalankan ibadah sunnah itu. Bahkan diriwayatkan bahwa yang pertama kali diperhitungkan atas seorang hamba adalah masalah shalatnya. Apabila shalatnya ternyata kurang, maka dikatakan: “Lihatlah, apakah ia memiliki ibadah sunnah yang dapat menyempurnakan shalatnya.” Shalat-shalat sunnah ini sudah diketahui jadi tidak perlu untuk diterangkan lagi. Termasuk shalat yang perlu untuk DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD Me ae EN PE a gan dilakukan dan ditekuni adalah Shalat Witir. Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda: Tä Jof L pe STE Co pa Sol Artinya: “Sesungguhnya Allah itu ganjil dan mencintai witir, maka lakukanlah shalat witir wahai ahlul Qur'an.” Setiap muslim termasuk ahlul Qur'an karena ia mengimaninya dan dituntut untuk mengamalkannya. Dalam hal ini, Nabi saw bersabda: Ta YR NN UU NA ? T par PH e SPL PE Artinya: “Witir (keesaan) adalah benar. Barangsiapa yang tidak shalat witir, berarti bukan dari golongan kami.” Jumlah terbanyak Shalat Witir adalah sebelas rakaat dan paling sedikitnya satu rakaat, tetapi tidak sebaiknya hanya menjalankan satu rakaat saja dan tidak masalah bila hanya menjalankan tiga rakaat. Barangsiapa yang shalat tiga rakaat disunnahkan baginya pada rakaat pertama setelah membaca Surat al-Fatihah dan membaca Surat al-A'laa dan pada rakaat kedua membaca Surat al- Kafiruun. Sedangkan pada rakaat ketiga membaca Surat al-Ikhlas dan al-Muawidatain (Surat Annas dan Surat al-Alag). DASEAAT & WASIAT IMAM HADDAD Bagi yang menunaikan Shalat Witir lebih dari tiga rakaat, maka disunnahkan baginya sebelum tiga rakaat terakhir untuk membaca ayat-ayat al-Qur'an yang mudah baginya. Semakin banyak dan semakin panjang ayatnya itu lebih baik, sedangkan pada tiga rakaat terakhir ia membaca surat di atas. Berwitir di akhir malam lebih baik bagi yang terbiasa bangun malam dan tidak ketinggalan kecuali jarang sekali. Barangsiapa yang tidak demikian lebih baik ia menunaikan Shalat Witir sebelum tidur. Apabila ia telah menunaikan Shalat Witir sebelum tidur kemudian bangun di malam hari dan ia hendak menunaikan shalat, maka ia diperkenankan untuk shalat apapun dan witirnya yang pertama tadi sudah cukup baginya. Termasuk perkara sunnah adalah menekuni Shalat Dhuha sedikitnya dua rakaat dan yang paling banyak adalah delapan rakaat, ada juga yang berpendapat jumlah terbanyak dua belas rakaat. Shalat Dhuha memiliki keutamaan yang besar sekali. Waktunya yang paling baik adalah menunaikannya setelah berlalunya seperempat siang hari. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: a NG, A di Gi cao is Ki Ia Gala ag aa ab | 13 Artinya: “Setiap anggota tubuh seorang dari kalian dapat bersedekah setiap harinya karena setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, setiap bacaan takbir adalah sedekah, menyuruh pada kebaikan adalah sedekah, melarang kemunkaran adalah sedekah dan semuanya itu bisa diganti melalui dua rakaat yang dikerjakan pada waktu dhuha.” Sabda beliau saw lagi : Artinya: “Barangsiapa yang menjaga dua rakaat dhuha, niscyaa dosa-dosanya terampuni meskipun seperti buih-buth di lautan.” Shalat dhuha juga disebut shalat Awwabin sama seperti Shalat sunnah antara Maghrib dan Isya', arti awwab adalah yang selalu kembali kepada Allah swt dikala lalai, karena kedua waktu ini yaitu waktu Dhuha dan antara Maghrib dan Isya’ adalah waktu kebanyakan orang sedang lalai. Kalau yang pertama karena orang-orang sibuk mencari penghidupan dan urusan duniawi, sedangkan yang kedua orang- LYE MASEAAT & WASIAT SMAN HADDAD orang sibuk pulang ke rumah dan menyantap makanan. Jadi barangsiapa yang kembali kepada Allah swt dan sadar untuk beribadah di saat ini, niscaya ia mendapat kedudukan di sisi-Nya. Termasuk shalat yang disunnahkan adalah shalat tasbih sebanyak empat rakaat. Mengenai keutamaannya, telah diriwayatkan dalam berbagai riwayat. Diantaranya, barangsiapa melakukannya, niscaya Alllah swt akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu maupun yang akan datang. Nabi Muhammad saw berpesan kepada pamannya, al-Abbas ra ketika beliau mengajarkan shalat ini kepadanya: s j z 28 | PA yg Z w 3 d Ka a Nga NG aa a BNN 3 S- 7 L S A : as 5 A E u TT Lala - Z Pd z e Dn e Ah ater 9 J T Ai Artinya: “Lakukanlah setiap hari atau pada setiap jum'at sekali atau setiap bulan sekali atau setiap tahun sekali atau seumur hidup sekali.” Sebagian ulama mengatakan: “Shalat ini mujarab untuk mengabulkan segala hajat-hajat yang penting.” Salah seorang ulama juga berkata: “Apabila dilakukan malam hari, maka shalat ini dilakukan dengan dua takbiratul ikhram, dua tahryyat dan dua salam dalam dua rakaat Apabila dilakukan siang hari, DASERAT & WASIAT IMAM HADDAD maka dilakukan empat rakaat sekaligus dengan satu takbiratul ihram dan satu tahiyyat.” Caranya ada dua: Pertama, bertakbir kemudian membaca do'a iftitah, selanjutnya membaca: aik NA A a wi? Hu 7 ae ` A pa D PRN G Y A L A oa (sebanyak lima belas kali) Lalu membaca Surat al-Fatihah dan surat kemudian mengulangi bacaannya sebanyk sepuluh kali, setelah itu ruku’ dan membacanya sebanyak sepuluh kali. Lalu tidal dan membacanya sebanyk sepuluh kali, lalu sujud dan membacanya sebanyk sepuluh kali, setelahnya duduk diantara dua sujud membacanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian bersujud dan membaca sebanyak sepuluh kali, setelah itu bangkit ke rakaat kedua dan membacanya sebelum membaca Surat al-Fatihah sebanyak lima belas kali. Lakukanlah seperti ini sampai terakhir. Kedua, sebagaimana halnya yang pertama, hanya saja tidak membaca tasbih antara takbir dan bacaan Surat al-Fatihah tetapi membaca tasbihnya setelah Surat al-Fatihah sebanyak lima belas kali, kemudian ruku' dan membacanya sebanyak sepuluh kali. DASEHAT & WASIAT IMAM MADA — — Kemudian melanjutkannya sesuai urutan rukun dengan membacanya sebanyak sepuluh kali hingga yang tersisa adalah sepuluh. Maka, dibaca setelah bangkit dari sujud kedua, baik sebelum berdiri atau setelahnya dan sebelum membaca Surat al-Fatihah. Cermatilah hal ini, pada tiap rakaat terdiri dari tujuh lima bacaan tasbih jadi jumlah keseluruhan dalam empat rakaat adalah tiga ratus kali. Para ulama berkata: “Selain itu ia juga membaca doa sewaktu ruku,” 1 tidal, sujud dan duduk diantara dua sujud sebelum membaca tasbih itu. Barangsiapa yang lupa membaca tasbih atau sebagiannya pada salah satu rukun, maka ia bisa membacanya di rukun selanjutnya.” Menurutku, bagi orang yang rajin melaksanakan ibadah dan hendak mendapatkan keridhaan disis Allah swt dan Rasul-Nya, maka hendaknya tidak meninggalkan shalat ini seminggu sekali atau setiap bulan sekali. Dan itu adalah jumlah yang paling sedikit. Dan diantara perkara yang sunnah untuk dikerjakan adalah menghidupkan antara Maghrib dan Isya' dengan ibadah shalat, inilah yang terbaik. Atau juga dengan membaca al-Qur'an serta berdzikir pada Allah swt, baik itu tasbih atau tahlil dan lain sebagainya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw: DASENAT & WASIAT IMAM HADDAD Pa AN Aa ER Pan Br S 5 ni 0 7 p A a s P P 2 # 4 ð z 2 Ka a” P 7 PP af r 3 aw 9 yani cl sol al Artinya: “Barangsiapa yang shalat enam rakaat setelah Maghrib tanpa diselingi berbicara diantara rakaat itu, maka enam rakaat itu sama baginya dengan ibadah dua belas tahun.” Dalam sebuah riwayat disebutkan: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat dua puluh rakaat antara Maghrib dan Isya,” maka akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga kelak.” Jadi, waktu ini termasuk salah satu waktu yang sangat mulia, sangatlah dianjurkan untuk memakmurkannya dengan ritual ibadah dan menjauhi segala bentuk kelalaian. Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa dimakruhkan tidur sebelum menjalankan Shalat Isya. Oleh karena itu, hindarilah hal ini, karena hal tersebut adalah kebiasaan orang-orang Yahudi. Dalam sebuah hadis Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: A EE aa “ta GN abs aab SN KUN YG ape I sal DL JI fb oa Artinya: “Barangsiapa yang tidur sebelum Shalat Isya’ semoga Allah tidak menidurkan matanya.” NASEHAT & WASIAT IMAM NADDAD Jagalah empat rakaat setelah Shalat Isya. Karena hal itu besar sekali pahalanya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SaW: Or A A A PA ak aya Lehs Gah IA KI Artinya: “Empat rakaat setelah Shalat Isya’ menyamai empat rakaat di malam Lailatul Qadar.” Satu rakaat di malam Lailatul Qadar menyamai tiga puluh ribu rakaat di malam-malam lainnya. Pengertian hitungan ini berdasarkan firman Allah swt: Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (Os. al-Qadar ayat: 3). Selain ita, juga sangat dimakhruhkan berbicara setelah Shalat Isya’ kecuali untuk kebaikan dan kebenaran seperti belajar ilmu atau mendiskusikannya atau membacanya dan perbuatan baik lainnya.

Bangun Malam

Bangun malam pahalanya besar sekali dan keutamaannya banyak sekali yang telah disebutkan dalam beberapa ayat al-Qur'an dan juga tersebut dalam as-Sunnah. Jikalau disebutkan akan terlalu panjang dan sulit dibatasi. Diantaranya, Allah swt berfirman kepada Rasul-Nya saw: PA An Oh z PEE Kado A A = *, gas, Y 3 J | | 4 2 i £ r EN s7 PN - 2 A kez w YI a A kad Jua ja | tetu x # A i 32. Rp PA = £ | 3 - zas mou lem ak “ pa z E EF olal Ey ade al TVS Artinya: “Wahai orang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (vartu ) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.” (Qs. al- Muzammil ayat: 1 - 4). Dalam ayat-Nya yang lain Allah swt berfirman: ss -A3 F e E banya aib sang sahang Ill AE oa GP ayas Bel akas éh ol e d & , Lan A Ge KP NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasannya engkau berdiri (shalat) kurang dari duapertiga malam, atau sepertiga malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang- orang yang bersamamu.” (Os. al-Muzammil ayat: 20). Allah swt berfirman: s E A A a NK aR A bai AH [aga babas Lb) Lenny Ol (gas SN alih ca Aga JJ pan Artinya: “Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah engkau sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Qs. al-Israa' ayat: 79). Allah swt berfirman mengenai sifat orang-orang beriman: BATAN a. D eea l a La 4 2-7 Pa AA P Lang abg ye TI OS Ga Ge mayi Gl Artinya: “Lambung mereka jauh dari lempat tidurnya, sedang , r mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebaihan rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Os. as-Sajadah ayat: 16). Allah swt berfirman: JASEHAT & WASIAT TMAM HADDAD Artinya: “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Os. adz- Dzariyaat ayat: 17 - 18). Dalam hl ini, Baginda Nabi saw bersabda: Jal) ia 4 ye LA aa), Ns Artinya: “Shalat yang Ta utama setelah Farah adalah shalat malam.” Dalam hadis lainnya, Nabi saw bersabda: Pl 2 23 Kan “bat Uh “b i Ja Aw Kar | A d F a PA : o p kan < s “al 2D hang mY! Wa Tn An HA SS ~ Artinya: “Biasakanlah diri kalian bangun malam karena ia adalah jalan orang-orang shaleh sebelum kalian, yang dapat mendekatkan kalian kepada Tuhan kalian, menghapuskan dosa-dosa, mencegah perbuatan dosa dan menolak penyakit dari badan.” Nabi saw bersabda: GI log clk | a GSE a dj G i P : Ok E a Ei mug Jalu peg A 15 SEAT & WASIT INA KADA Artinya: “Wahai manusia, sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah hubungan kerabat dan shalatlah di malam hari tatkala orang-orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan penuh kesejahteraan.” Nabi saw bersabda: : A 9 of y AA T E in. 2 ê J = 6 - PE Jah a Jk? Z 4 Z A Artinya: “Lakukanlah shalat malam meskipun seperti memerah susu kambing.” Nabi saw bersabda: A Sea yg ya A3 5 ma 3 3 PEN Artinya: “Kemuliaan seorang mukmin terletak pada bangun malam dan kebanggaannya ialah apabila ia tidak banyak berharap kepada apa yang ada di tangan orang lain.” Sabda Nabi saw: Ta a E E "73 Artinya: “Barangsiapa yang bangkit shalat dengan membaca sepuluh ayat, niscaya ia tidak ditulis dalam golongan orang-orang yang lalai, barangsiapa yang bangun shalat dengan membaca seratus ayat ia DASGAAT & WASIAT SHAM ADD KES tercatat dalam golongan orang-orang yang taat. Dan barangsiapa yang bangun shalat membaca seribu rakaat ia tercatat dalam golongan orang- orang yang mempunyai banyak bekal untuk akhiratnya.” Dalam hadis yang lain dikatakan, yang artinya: “Kalimat ginthar adalah dua belas ribu ugiyah dan satu ugiyah nilainya lebih baik daripada apa yang ada di antara langit dan bumi.” Dalam hal ini, para ulama mengatakan: “Jumlah ayat dari Surat al-Mulk sampai akhir al-Qur'an adalah seribu ayat.” Dalam sebuah hadis shahih disebutkan: A P JEg pea ia ag AL, Ga Artinya: “Sesungguhnya di malam hari, ada satu waktu yang apabila bertepatan seorang hamba muslim memohon kepada Allah kebaikan urusan dunia maupun .akhirat pasti ta akan diberi.” Hal ini berlaku setiap malam dan seandainya tidak ada riwayat mengenai keutamaan bangun malam kecuali hadis ini saja sudah cukup. Dalam hal ini, Nabi saw bersabda: < 4 - or To #9 Pa | LL 1 prima Cy A IS KEP SENAT e wasi SMAN AADDAD Artinya: “Ketika sepertiga malam terakhir Tuhan kita turun ke langit dunia lalu menyeru: “Apakah ada yang berdoa pasti akan Aku perkenankan, apakah ada yang memohon pasti akan Aku beri, apakah ada yang meminta ampun pasti Aku ampuni.” Perhatikanlah isi hadis ini dan hadis sebelumnya. Sering- seringlah mengamatinya, semoga saja hatimu tertarik, dan menjadikanmu semangat, bangkit dan tekadmu kuat untuk bangun malam. Selain itu, lenyap pula perasaan malas, lalai, dan keinginan untuk banyak tidur yang merupakan penghilang keberkahan umur serta waktu. Diriwayatkan dalam sebuah atsar: “Barangsiapa yang banyak tidur malam, maka kelak di hari kiamat kelak, ia akan datang dalam keadaan miskin.” Dalam riwayat lain juga disebutkan, bahwa dua rakaat di tengah malam merupakan salah satu gudang kebaikan. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: e z - 7 á A A 37 fr 0 #0 o PE 7 o- 9 3 5 o SARI pa | 3 || g Mg D 4 | ` ; - rs KA s s "ah NG Ke cSad 3 d dha SN Artinya: “Saat yang paling dekat Tuhan dengan hamba-Nya ialah waktu tengah malam. Jikalau engkau mampu untuk melakukan shalat di waktu itu, maka laksanakanlah.” BASERAT & WASIAT IMAM RADDAD Nabi saw bersabda: A ọ J ta na A P -5 2 b j P 2.8 J3 Jo J3 a Oya Jali Ry Opri Saban payon Ia «y7 Artinya: “Kelak manusia akan dikumpulkan pada suatu padang (Padang Mahsyar). Lalu terdengarlah suara penyeru menyerukan: Dimanakah orang-orang yang lambung mereka jauh dari tempat tidur? Lalu bangkitlah mereka dan jumlah mereka sedikit, kemudian mereka masuk surga tanpa diperhitungkan lagi.” Memang bangun malam merupakan perbuatan yang sulit dilakukan oleh seseorang terutama apabila ia telah terlelap dalam tidurnya. Hal ini akan menjadi ringan apabila membiasakan diri, bersabar menekuninya dan memaksa diri di permulaannya. Jikalau demikian, maka setelahnya akan terbuka baginya pintu kenikmatan bermunajat kepada Allah swt, kelezatan menyendiri dengan-Nya. Saat itulah seseorang tidak akan pernah puas untuk bangun malam apalagi ia merasa berat atau malas mengerjakannya. Inilah yang dialami oleh para hamba Allah swt yang shaleh hingga salah seorang dari mereka berkata: “4pabila penduduk surga bisa merasakan seperti yang kami rasakan di malam hart, sungguh mereka dalam kehidupan yang sangat bahagia.” SA nasema «wasiat TIMAH ADD Seorang shaleh ra lainnya berkata: “Selama empat puluh tahun ru susah kecuali saat terbitnya fajar.” tiada yang membuatku susah ya faj Dalam kesempatan lain, mereka ra berkata: “Orang yang suka bangun malam di malam harinya, maka mereka akan mendapatkan kenikmatan melebihi orang-orang lalai dalam kelalaiannya.” Ada pula yang mengatakan: “Jikalau bukan karena bangun malam dan bertemu saudara-saudara yang sama-sama berada di jalan Allah, maka niscaya aku tidak ingin hidup di dunia ini.” Berita mengenai mereka banyak sekali. Banyak dikalangan mereka yang melakukan Shalat Subuh dengan wudhu’ Shalat Isya. Allah swt berfirman: de Ba di b Es - $ 0 PEMAI 2 A Tag a 9453) ng AN (SK AN AI Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.” (Os. al-An'aam ayat: 90). Biasakanlah dirimu melakukan shalat malam dengan tekun dan memperbanyak jumlah rakaatnya. Jadilah sebagai hamba-hamba Allah swt yang berjalan di muka bumi dalam keadaan rendah hati. Dan apabila ada orang-orang bodoh yang bertutur kata yang buruk kepadanya, maka ia akan membalasnya dengan ucapan yang baik dan yang senantiasa sujud di malam hari serta berdiri untuk beribadah kepada Allah swt. nn sea WASIAT IA HADDAD Ikutilah sisa-sisa sifat mereka yang lain yang telah Allah swt sebutkan dari ayat-ayat ini sampai akhirnya. Apabila engkau tidak mampu untuk memperbanyak shalat malam, maka jangan sampai engkau tinggalkan yang sedikit. Allah swt berfiman: 5 Par Pa “4 Pg “yy” Artinya: “Karena itu bacalah apa yang mudah ( bagimu) dari al- Qur'an.” (Qs. al-Muzzamil ayat: 20). Makdus dari ayat tersebut di atas adalah, bacalah yang mudah dari ayat-ayat al-Qur'an sewaktu engku shalat malam. Hal ini sebagaimana sabda Nabi M uhammad saw: Z o Pn a A P AS alg JW ali ls Artinya: “Lakukanlah bangun malam meskipun satu rakaat.” Lebih bagus lagi bagi orang yang hafal al-Qur'an apabila ia membaca setiap bangun malam membaca ayat-ayat al-Qur'an semampunya, ia mulai dari pertama sampai terakhir hingga ia bisa menghatamkannya dalam keadaan shalat malam, entah sebulan sekali atau empat puluh hari sekali atau kurang atau lebih dari itu tergantung dari semangatnya. SS Masenate wasiat SMAN ADI Amalan yang sedikit tetapi rutin lebih baik daripada amalan banyak, tetapi terputus. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: Sa of Yy 4 PN Seat KAEN À Ji ola Ga a JENIS Artinya: “Amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang rutin meskipun sedikit.” Bagi orang yang membaca al-Qur'an ini, maka hendaknya ia mengambil bacaan al-Qur'an sebagai wiridnya setiap hari dan menggada'nya apabila ketinggalan. Sehingga dirinya terbiasa untuk menekuninya dan enggan untuk meninggalkannya kecuali karena adanya udzur syar'i. Disebutkan dalam sebuah riwayat: “Barangsiapa yang tertidur dari hizabnya membaca al-Qur'an atau beberapa ayat yang biasa ia baca sebelum tidur kemudian ia menggantinya di waktu antara Subuh dan Dzuhur, maka dituliskan baginya seakan-akan ia membacanya di malam hari.” Bahkan disebutkan dalam beberapa kisah yang diriwayatkan oleh para Sahabat Rasul saw. Bahwasannya, Baginda Nabi Muhammad saw apabila terhalang untuk bangun malam karena udzur sakit atau yang lainnya, maka beliau akan menggantinya di siang hari.

Ancaman Meninggalkan Shalat

Ketahuilah bahwa kemunkaran dan perbuatan dosa terbesar ialah sebagian umat Islam meninggalkan shalat lima waktu. Telah diriwayatkan dibeberapa hadis shahih dari Rasulullah saw yang mengkafirkan orang-orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda yang artinya: “Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia telah kafir.” Dalam riwayat yang lain, Nabi saw bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang sengaja meninggalkan shalat, berarti ia telah kafir secara terang-terangan.” Dalam hadis lain disebutkan: 4 A A A Ar 042 beZ p? AG, 290 g B s3 a al gan Bad A kab ala GS E E Úa 3 Artinya: “Barangsiapa yang sengaja meninggalkan shalat berarti telah lepas darinya perlindungan Allah dan Rasul-Nya.” Beliau saw juga bersabda: a DASEMAT & WASIAT TMAM HADDAD ME PSS Una A a ja Tae ig yg, Te dub o S3 a Aa o LA OLS SPI DE HN z AM Artinya: “Barangsiapa yang memelihara shalat, maka shalat akan menjadi cahaya baginya, bukti dan keselamatan kelak di hari kiamat, dan barangsiapa yang tidak memeliharanya shalat itu tidak akan menjadi cahaya, bukti maupun keselamatan baginya sedangkan di hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama Fir'aun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf” Jadi, Baginda Rasulullah saw telah menjelaskan kekafiran orang yang meninggalkan shalat. Begitu juga yang telah diriwayatkan dari para Sahabat Nabi saw dan para salafunashalihin ra hingga salah seorang dari mereka berkata: “Aku tidak pernah mendengar salah seorang sahabat Rasulullah saw mengomentari mengenai sualu amalan bahwa orang yang meninggalkannya itu kafir, kecuali shalat.” Oleh karena itu, janganlah sekali-kali engkau meninggalkan shalat lima waktu atau sebagiannya saja. Karena Jikalau dirimu melakukannya, maka berarti engkau akan celaka bersama mereka yang celaka dan mereka yang merugi di dunia dan akhirat. Dan ketahuilah, bahwa itulah kerugian yang nyata. AN UU AASEAAT WASIAT IMAM AADDAD < Sebagaimana engkau diwajibkan untuk memelihara shalat dan haram atasmu untuk meninggalkannya, begitu juga engkau diwajibkan untuk mendidik anak isterimu dan orang-orang yang di bawah tanggunganmu untuk menegakkan shalat. Janganlah engkau mentolerir alasan bagi mereka untuk meninggalkannya. Barangsiapa yang tidak mendengar dan tidak mentaatimu, maka berilah peringatan, hukuman dan marahilah ia melebihi kemarahanmu saat ia merusak hartamu. Jikalau engkau tidak melakukannya, maka berarti engkau tergolong orang-orang yang meremehkan agama dan hak-hak Allah swt. Orang yang telah engkau marahi tetapi ia tidak mau menurut dan malah menentang, maka jauhilah ia dan usirlah ia darimu. Karena ia ibarat setan yang tidak membawa kebaikan maupun keberkahan yang haram untuk diajak bergaul dan wajib untuk diputus serta dimusuhi, karena ia termasuk orang-orang yang menentang Allah swt dan Rasul-Nya. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: Na aa in Sp Diy > T a DL Tray wW SN ee Ma Sai Gh I ya alang Artinya: “Engkau tidak akan mendapati sesuatu yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang- A SES MASCAT e wasiat SAAM ADD orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak atau anak-anak mereka.” (Qs. al-Mujadalah ayat: 22). Dalam ayat ini Allah swt menyangkal keimanan orang-orang yang mencintai kepada orang-orang yang menentang Allah swt dan Rasul-Nya meskipun mereka kerabat terdekat. Tidak ada udzur untuk meninggalkan shalat kecuali bagi orang awam yang lalai mengerjakan shalat meski demikianpun ia harus mengqada'nya disertai dengan taubat dan janji tidak akan mengulanginya, tetapi untuk meninggalkannya tanpa suatu alasan tidak diudzurkan sama sekali. Bagaimana bisa diudzurkan sedangkan apabila ia mengakhirkan shalat sampai keluar waktu saja sudah berdosa besar meskipun ia segera mengqada'nya. Sibuk dengan masalah duniawi atau masalah lainnya hingga meninggalkan shalat bukanlah suatu alasan yang sah, dan yang dianggap udzur hanyalah ketiduran atau lupa saja. Maka sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mendorong kalangan awam menegakkan shalat lima waktu. Bahkan mereka harus menjatuhkan hukum bunuh bagi orang yang meninggalkan karena malas setelah orang itu diminta taubat tetapi ia tetap saja enggan bertaubat. Pihak pemerintah akan memikul dosa besar apabila mereka mendiamkan hal ini setelah mereka mengetahuinya tetapi tidak mau menggubris masalah ini, selain masalah ini mereka Juga tidak ditoleriri untuk mendiamkan DASEMAT & WA Kaas SIAT IMAM AADDAD < urusan agama lainnya. Segala puji hanyalah milik Allah Ae Thn alam semesta.

Pembahasan Mengenai Zakat

Ketahuilah ciri-ciri orang beriman adalah yang membersihkan diri dengan menyebut nama Tuhannya, kemudian menjalankan shalat dan tidak lebih mementingkan kehidupan dunia daripada akhirat yang lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya zakat adalah salah satu rukun Islam. Allah swt telah menggandeng antara shalat dengannya dalam kitab-Nya yang mulia. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: a. 2” 2 £ g ME a PN an EA E a Pena TP 2.3 E PAM” Nb oto Ted b tga sa. See Soge Las l OP AWI Aas ogag Artinya: “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan apa-apa yang engkau usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu engkau akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang engkau kerjakan.” (Os. al-Bagarah ayat: 110). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt menjelaskan sifat hamba-Nya yang beriman: DASGAAT & WaSiAT THAN Ar) LA: 2 KA. D L e Ar NA ká PA, Fý 4 3 „2 él O ON EA Long AN Tyas Aa £ 2 r A s A? g 4 GG g PA A Artinya: (Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagihan rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.” (Os. al-Anfaal ayat: 3 - 4). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt Juga berfirman: f 24 wW 27 tate dnnt La Ama Dope Su a SIN apana Sasa GI Ogan bad 3 Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyeru (mengerjakan) yang ma'ruf mencegah yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. at-Taubah ayat: 71). Dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang membahas mengenai zakat. DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD Rasulullah saw bersabda: AR IP a =. a. S A as a Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia menunaikan zakat hartanya.” Dari hadis ini, Baginda Nabi Muhammad saw menjelaskan, bahwasannya barangsiapa yang tidak mengeluarkan zakat berarti ia bukan orang mukmin. Ketahuilah barangsiapa yang shalat, berpuasa dan berhaji, namun ia tidak mengeluarkan zakat hartanya, maka Allah swt tidak akan menerima shalat, puasa dan hajinya hingga ia mengeluarkan zakat. Hal ini disebabkan ibadah ini memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Sehingga Allah swt tidak akan mengabulkan orang yang mengerjakan sebagian saja sampai ia melakukan semuanya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad saw. Ketahuilah zakat tidak diwajibkan kecuali pada harta tertentu saja. Harta tersebut adalah: emas, perak, harta perniagaan, biji- bijian, buah-buahan dan hewan ternak. Tidak diwajibkan mengeluarkan zakatnya, kecuali apabila telah mencapai nishabnya. Jikalau pada emas, perak, barang perniagaan, dan hewan ternak apabila semuanya telah mencapai setahun”, Sedangkan bagi tanaman dan buah-buahan apabila telah tiba masa penennya. 2 Haul. NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD > Yang wajib dikeluarkan juga jumlah tertentu saja, yaitu dua setengah persen untuk zakat emas perak dan harta perniagaan. Sedangkan sepuluh persen dikeluarkan dari tanaman dan buah- buahan yang diairi tanpa biaya dan apabila diairi memakai biaya, maka yang dikeluarkan adalah lima persennya. Adapun untuk binatang ternak yang meliputi unta, sapi dan kambing, membutuhkan penjelesan yang panjang seperti yang disebutkan dalam kitab-kitab fikih. Maka si pemilik harta harus mempelajari masalah zakat yang wajib ia ketahui seperti masalah nishab, jumlah yang harus ia keluarkan, orang-orang yang berhak untuk menerima zakat dan hal-hal yang semisalnya. Orang yang mengeluarkan zakat dalam mengeluarkan zakatnya mendapatkan pahala yang sangat besar serta mendapatkan keberuntungan yang besar di dunia dan akhirat. Karena yang terkandung dalam harta benda adalah bencana dan fitnah yang hanya bisa dihindari oleh orang yang selalu mengeluarkan zakatnya. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: NA r 07 Pa Ba KG A 5 Ar 3 7 oo 5 7 4 D 2 sa A 5 pi ale Cal a EL Up ab LUL SS) asasi Isl Artinya: “Apabila engkau telah mengeluarkan zakat hartamu dengan lapang dada, maka berarti engkau telah menghilangkan keburukannya darimu.” DASERAT & WASIAT SHAM MDDAD Selain itu, harta yang telah dizakati tidak akan rusak dan binasa, karena Nabi Muhammad saw bersabda: > 07 ANA at o 7z PR NK a SS og NI PE Po JL Lau r a A L4 g r Artinya: “Tiada suatu harta yang binasa di lautan maupun di daratan, melainkan disebabkan karena menahan zakat.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda: DAR a. -07 KE E ea a a Ba SUS a BSA SIA Ne Artinya: “Bentengilah harta benda kalian dengan mengeluarkan zakat dan obatilah orang-orang yang sakit diantara kalian dengan bersedekah.” Jadi, harta yang telah dikeluarkan zakatnya selalu berada dalam perlindungan Allah swt. Karena hal itu adalah harta yang baik dan penuh berkah. Sedangkan harta yang belum dikelurkan zakatnya, maka ia akan binasa karena harta itu merupakan harta yang buruk dan tidak berkah. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw: Naa an PA asa MA an azima YI YU SS II lala Artinya: “Tidaklah bagian zakat bercampur dengan suatu harta melainkan ia akan memusnahkannya.” DASENAT & WASIAT IMAM ADDA LAYE Lalu apa gunanya harta yang telah tercabut keberkahannya dan yang tersisa hanyalah keburukan dan fitnah. Hilangnya keberkahan secara dzahir, berupa binasanya harta benda. Bahkan seorang yang asalnya kaya raya, akan kembali menjadi miskin yang suka gelisah, keluh kesah dan tidak rela terhadap ketentuan Allah swt. Hal ini menimpa kebanyakan orang-orang yang meremehkan perkara zakat. Ada juga hilangnya keberkahan secara batin, yaitu berupa banyaknya harta benda. Akan tetapi pemiliknya tidak dapat mengambil manfaatnya, baik untuk kepentingan agama dengan berinfak dan berderma, apalagi untuk kepentingan diri sendiri serta kehormatannya. Diantaranya seperti membelajakannya untuk menutupi kebutuan hidup sehari-hari. Disamping itu ia mengalami kerugian yang sangat besar dengan tidak mengeluarkan hak harta itu dan menyalurkannya di Jalan yang tidak benar seperti digunakan untuk bermaksiat ataupun untuk memuaskan hawa nafsunya yang tidak membawa manfaat maupun hasil.

Menahan Zakat

Menahan zakat termasuk dosa yang besar. Telah diriwayatkan dari Allah swt dan Rasul-Nya tentang berbagai macam ancaman dan kecaman yang sangat keras. Hingga ditakutkan bagi orang yang menahan zakat, akan mati dalam keadaan su'ul khatimah dan keluar dari agama Islam. Terkadang ia mendapat hukuman sebelum kematiannya seperti yang dialami oleh seorang Bani Israil, yaitu Oarun ketika ia menahan zakat. Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam al-Qur'an: - - Ry e a7 vi aaa a an Artinya: “Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi.” (Qs. al-Qashash ayat: 81). Dan telah diriwayatkan: “Kelak di hari kiamat, harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka akan menjelma bagi pemiliknya menjadi seekor ular yang sangat besar dan melilit leher si pemilik harta yang menahan zakatnya. Hal ini sebagaimana firman Allah swt: asai ay ea he A -NN DASCAMT «wasiat HAH HADDAD P3 Artinya: “Harta yang mereka tidak keluarkan (pelit atasnya) itu, maka akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat,” (Qs. Ali Imran ayat: 180). Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: SS Ia y! eo Gu P Y as NG ái lo gala > #09 7 Pau, Da CU Gp pa GA z o 20 9 -z adi 480 P 3 hor z Pa 2 bo WA ami na D ð z As T a a OS P3 3 Artinya: “Setiap p emas maupun perak yang tidak ditunaikan hak (zakatnya) kelak di hari kiamat emas dan perak itu dibentuk menjadi papan api yang dipanaskan di dalam neraka Jahannam kemudian ia digelarkan di dahi, serta rusuk dan punggungnya. Setiap kali papan itu dingin dikembalikan lagi panasnya di hari panjangnya sama dengan lima puluh ribu tahun.” Ini riwayat hadis yang panjang dan di dalamnya juga disebutkan bahwa orang yang memiliki binatang ternak yang tidak mau mengeluarkan zakatnya, maka kelak di hari kiamat, binatang ternak itu akan datang dalam jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya lalu menginjak-nginjaknya dengan kaki dan kuku- kukunya, lalu mencabik orang tersebut dengan mulut-mulutnya dan menyundung dengan tanduk-tanduknya.

Adab Orang Berzakat

Diantara adab yang harus diperhatikan oleh orang yang berzakat adalah, ia harus mengeluarkan zakat dengan senang hati dan gembira. Sedangkan merasa bangga dalam memberikan zakat dan juga mengharapkan pujian atasnya, dapat menghilangkan pahalanya. Hal ini sebagaimana yang difirmankan oleh Allah swt: Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah engkau menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” (Os al-Baqarah ayat: 264). Kita tidak boleh merasa terpaksa untuk mengeluarkan zakat. Sifat semacam ini perlu ia hindari. Karena hal ini termasuk sifat orang-orang munafik. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: ea e a aa In aa Ya UBS KA NI U san N3 Jen a NI 3 ska) | us N3 Artinya: “Dan mereka tidak mengerjakan, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (Qs. at-Taubah ayat: 54). Maksud berinfak disini adalah mengeluarkan zakat. NASEHAT & Wasiat IMAM HADDAD KL Allah swt menjelaskan, terkadang orang munafik menjalankan shalat tetapi diiringi kemalasan dan terkadang ia berzakat tetapi diiringi rasa tidak senang. Maka barangsiapa yang meniru mereka berarti ia termasuk golongan mereka. Termasuk adabnya hendaknya ia mengeluarkan zakat dari harta yang terbaik hal ini lebih utama, meskipun yang wajib ia mengeluarkan dari jenis yang menengah. Akan tetapi apabila ia mengeluarkan jenis yang paling buruk, maka hukumnya tidak boleh, kecuali apabila seluruh hartanya buruk. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: uisti a Sa On ST | AA NG Artinya: “Dan janganlah engkau memilih yang buruk-buruk lalu engkau nafkahkan daripadanya.” (Qs. al-Baqarah ayat: 267). Termasuk kewajiban pengeluar zakat ialah tidak membagikan menurut hawa nafsunya tetapi yang sesuai dengan al- Qur'an dan as-Sunnah. Diantara contoh membagikan zakat menurut hawa nafsu adalah, ia mengkhususkan pemberian zakatnya baik Seluruhnya atau sebgaian saja untuk kalangan penerima zakat yang $ hai . . . . an biasa ja mendapat dari mereka manfaat duniawi, seperti pelayan dari mereka dan lain sebagainya. NASEHAT & WASIAT IMAM NADDAD Jadi ia memberinya lantaran orang itu melayaninya atau sering mendatanginya atau menghormatinya, pemberian ini adalah pemberian yang sangat buruk, bisa jadi zakatnya tidak diterima meskipun orang yang ia beri termasuk orang yang berhak. Akan tetapi apabila ia memberinya lantaran orang itu adalah orang berhak menerimanya dan ia tidak menengok apakah kelak orang itu akan berjasa untuknya dan mengenalnya ataukah tidak. Maka hal ini tidak menjadi masalah meski sebenarnya si pemberi mendapat balasan jasa dan si penerima memang berhak menerima zakat, kami peringatkan hal ini karena biasanya orang- orang kaya selalu memandang enteng hal ini dan terkadang mereka tidak bisa membedakan antara dua hal ini. Contoh masalah lainnya adalah, orang kaya memberi zakat kepada seorang fakir tetapi ia menampakkan dihadapan si fakir seakan-akan ini adalah hadiah untuknya, begitu juga ia memberikan zakatnya kepada kerabatnya yang sangat membutuhkan, sedangkan mercka adalah orang yang berada di bawah tanggungan natkahnya. Diantaranya seperti kedua orang tua dan anak-anak, adapun kerabat lainnya yang fakir dan tidak wajib ia natkahi, maka ia boleh memberi mereka zakat, pemberian ini kepada mereka lebih baik daripada diberikan kepada orang lain karena kedudukan keluarga dan jiwa mereka selalu berharap mendapat zakat darinya.

Zakat Fitrah

Zakat fitrah diwajibkan setiap Bulan Ramadhan atas setiap orang muslim yang mampu ' mengeluarkannya baik ia dewasa maupun yang masih kecil, yang merdeka maupun budak, dan orang yang wajib ia nafkahi wajib pula ia keluarkan zakat fitrahnya. Zakat fitrah yang wajib dikeluarkan ialah sebanyak empat mud menurut ukuran Nabi Muhammad saw yang meliputi kurma atau gandum, jagung atau gandum yang masih berkulit atau segala makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang. Mengeluarkan zakat dari jenis makanan yang biasa dimakan oleh si pengeluar zakat atau dari jenis yang lebih baik hal ini lebih baik dan lebih utama. Memang sangatlah ditekankan mengeluarkan zakat fitrah, kewajiban ini banyak dilalaikan oleh kalangan awam hingga mereka enggan mengeluarkannya, mereka menganggap diri mereka tidak mampu untuk mengeluarkannya padahal mereka mampu. Dalam hal ini, para ulama berkata: “Demi mengeluarkan zakat fitrah kalau perlu ia harus menjual barang-barang yang tidak perlu yang melebihi kebutuhan pangan untuk malam Hari Raya Idul . ” Fitri serta keesokan harinya juga sandang dan papannya. Hal S3 ansekan e wasiat Ian ADD semacam ini sangatlah ditekankan oleh syari'at oleh karena itu seorang muslim yang mampu jangan sampai tidak mengeluarkannya. Ketahuilah apabila pemerintah yang adil meminta agar zakat dibawa kepadanya, maka hal ini diwajibkan dan terbebaslah si pengeluar zakat dari bebannnya setelah ia menyerahkannya kepada pemerintah. Adapun pembagiannya itu urusan pemerintah, hal ini juga diwajibkan apabila harta zakat diminta oleh pemerintah yang tidak adil karena dikhawatirkan timbulnya fitnah dan perpecahan. Kemudian apabila pihak pemerintah memang membagikannya kepada delapan golongan yang ada sebagaimana yang Allah swt tetapkan, maka ia akan mendapat pahala yang besar dari Allah swt begitu Juga orang yang menyerahkan zakat tadi. Akan tetapi apabila ia membagikannya tidak sesuai apa yang Allah swt perintahkan agar zakat itu dibagikan kepada delapan golongan yang disebutkan dalam al-Qur'an. Maka berarti ia telah mendapat dosa yang sangat besar dan melakukan perbuatan dzalim yang sangat kejam kepada orang- orang kaya. Karena ia meletakkan zakat mereka tidak pada tempatnya dan mendzalimi orang-orang miskin karena ia tidak memberikan hak-hak mereka yang telah Allah swt tetapkan pada harta orang-orang kaya itu. DASEAAT «Wasiat AAN AADDAD ÈS Sesungguhnya Allah swt mewajibkan zakat sebagai penyuci bagi orang-orang kaya dan penobang hidup bagi orang miskin. Maka, barangsiapa yang berbuat terhadapnya bertentangan dengan ketentuan ini berarti ia telah melakukan dosa yang sangat besar. Apabila penguasa yang kejam merampas zakat dan menyalurkannya bukan pada tempatnya sedangkan hati pengeluar zakat berkenan mengeluarkannya untuk kedua kalinya kepada orang-orang yang berhak itu, hal ini lebih baik dan lebih utama tetapi bukan suatu kewajiban. Apabila si pengeluar zakat mampu menghalangi penguasa merampas zakatnya, maka hal ini boleh ia lakukan. Akan tetapi dengan syarat akibatnya tidak berujung timbulnya fitnah atau kemaksiatan seperti kebohongan yang terang-terangan atau sumpah palsu atau hal yang lainnya. Dan niatnya hanyalah untuk membebaskan si penguasa dari perbuatan dosa. Karena meletakkan zakat bukanlah pada tempatnya dan menolong orang-orang miskin agar mereka dapat menegakkan agama dengan memberikan zakat yang telah Allah swt wajibkan atasnya kepada mereka.

Sedekah Sunnah

Sedekah sunnah dan berderma untuk kebaikan semata-mata karena menginginkan ridha Allah swt dan pahalanya. Sangatlah besar keutamaannya sebagaimana yang telah dijelaskan di beberapa ayat dalam al-Our'an dan hadis. Diantaranya, Allah swt berfirman: Gam KT mn A Naa 5 at A 2 1 2 s Ta CD 3 Y Pp LAI a Artinya: “Dan apa saja harta yang baik yang kalian nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kalian sendiri. Janganlah kalian membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kalian nafkahkan, niscaya kalian akan diberi pahalanya dengan cukup, sedang kalian sedikit pun tidak akan dianiaya.” (Os. al-Bagarah ayat: 272). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: 3 pa ag aa £ -€ me a ana Pa sa 4 Pi bian AB AS) Vu 2415 JJL gl Dii LAI aaa N rai a Na) e o ie G. 7 a v- 7 Aa Kn) “DPP A Na Ae DB NG KU XS Di Artinya: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat DASENAT & WASIAT IHAN HADDAD SI pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Os. al-Bagarah ayat: 274). Allah swt berfirman: JG 4 gr qa m M < » £ lo år É 4 P S a kea Aan al: Artinya: “Berimanlah engkau kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagihan dari hartamu yang Allah telah menjadikanmu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman diantara kalian dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (Os. al-Hadiid ayat: 7). Dalam ayat lain-Nya, Allah swt berfirman: Artinya: “Siapakah yang engkau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak." (Os. al-Hadiid ayat: 11). Perhatikanlah pahala ini yang Allah sendiri menyebutnya sebagai pahala yang besar dan mulia, pahala apakah ini! Begitu juga DASEHAT & WASIAT IMAM KADDAD kelipatan ganda yang tidak Allah batasi dengan jumlah dalam firman-Nya “Maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya.” Allah swt menyebutkan dengan kalimat banyak tanpa menentukan batasnya, kiranya anjuran mana yang melebihi dari anjuran Allah swt Yang Maha Pemurah ini, kalau begitu rugilah orang yang tidak mengerti tentang Allah swt, tidak memahami ayat-ayat-Nya hingga ia rela kikir terhadap hartanya dan ia merasa enggan untuk menyedekahkan apa yang Allah swt karuniakan kepadanya. Bahkan terkadang hal ini sampai menyebabkan ia tidak menunaikan hak yang wajib apalagi yang sunah, jika saja orang ini menjadi fakir yang tidak berharta sedikit ataupun banyak pasti hal ini masih lebih baik dan lebih semangat. Nabi Muhammad saw bersabda hadis gudsi tentang keutamaan bersedekah: Our 54 54 eT ori Artinya: “Wahai anak Adam, berinfaklah niscaya Aku akan memberimu tambahan.” Rasulullah saw bersabda: Af Kasi Ape SE G A a Li Sani at» AN ba MAA na Artinya: “Tidaklah E terbit melainkan pada kedua sisinya ada dua orang malaikat, salah satunya berkata: ‘Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berimfak.” Yang satu lagi berkata: “Ya Allah, datangkanlah kebinasaan bagi orang yang menahan hartanya.” Dan sudah barang tentu bahwa do'a para malaikat pasti mustajab. Barangsiapa yang menahan hartanya, meskipun kelihatannya hartanya tidak binasa secara dzahir, akan tetapi pada hakekatnya harta itu akan binasa. Karena tidak ia manfaatkan untuk urusan akhirat maupun duniawinya. Dan tentu saja hal ini lebih besar daripada hancurnya harta benda.” Nabi saw bersabda: Sua a Soy Tpi Jaa G Gx ipa NG P # A p E A Ki Sa ba jas bugi aa ct Artinya: “Barangsiapa yang bersedekah seberat biji kurma dari rezeki yang halal, memang Allah tidak mau menerima kecuali yang halal. Sesungguhnya Allah akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan- Nya, kemudian Allah melipat gandakannya untuk orang itu seperti NASEHAT & WASIAT SHAH HADDAD 4 s7 SEPEUNSGANT e WASIAT IMAM ADD o seorang dari kalian memelihara anak kuda yang baru lahir, sehingga akhirnya sedekah itu membesar seperti gunung.” Begitu pula, riwayat tentang sepotong roti dan sesuap makanan yang halal dan Allah swt tidak akan menerima kecuali yang halal. Nabi Muhammad saw bersabda: PR s pa #. -) a ə $ = 7 SM pa a Ola AN j = i JAS o! oy aal, A Aya ase OLI ANG KA ja Tn TER p” 28 ik | AN Artinya: “Wahai anak Adam, apabila engkau mengeluarkan harta yang lebih itu lebih baik bagimu. Apabila engkau menahannya itu lebih buruk bagimu, akan tetapi engkau tidak tercela untuk harta yang secukupnya, maka mulailah dari orang yang dalam tanggunganmu karena tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” Yang dimaksud oleh Nabi Muhammad saw dengan mengeluarkan yang lebih adalah harta yang lebih. Sedangkan arti secukupnya adalah harta yang engkau butuhkan, dan arti orang yang menjadi tanggunganmu ialah orang-orang yang wajib engkau nafkahi, dan tidak boleh engkau sia-siakan mereka atau tidak menafkahi mereka apalagi bersedekah kepada yang lainnya sedangkan mereka sangat membutuhkannya, adapun arti tangan di atas ialah tangan pemberi. ANG DASGAAT & WASIAT SHAN ADA LES Nabi saw menerangkan keutamaan tangan di atas daripada tangan penerima sebagai bentuk anjuran dari beliau saw agar kita tidak berharap kepada orang lain, menjaga diri meminta-minta kepada mereka apalagi merasa butuh kepada mereka sesuai dengan kemampuannya. Akan tetapi apabila keadaan telah terdesak, maka yang menerimapun juga mendapat pahala seperti si pemberi. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: 2/7 9 94 Hat ta Me San satu Ea Artinya: “Tidaklah harta yang diambil karena kebutuhan mendesak lebih sedikit pahalanya daripada yang memberi karena memitliki keluasan harta.” Nabi Muhammad saw bersabda: A SAN 207 ? RA aa ik. du Ll yaa bni JOB Gp Sa da SI "NE d # Artinya: “Takutlah engkau terhadap api neraka (selamatkan dirimu) meskipun hanya bersedekah dengan setengah kurma, kalau engkau tidak memilikinya, maka balaslah dengan tutur kata yang baik.” Dalam hadisnya yang lain, Baginda Nabi saw bersabda: -2 A Na E DE E A fui AW e Ah ÚS abadi A Sa Artinya: “Bersedekah dapat menghapuskan dosa seperti air memadamkan api.” Bs NASEHAT & WASIAT TMAM AADDAD Nabi saw bersabda: WA TAS eh 1 AS SA i F3 Lab an Ss SS | KA Ab al As KA E Mana Kata ab D Artinya: “Kelak di hari kiamat manusia akan dibangkitkan dalam keadaan sangat telanjang, sangat lapar, sangat haus, sangat payah, maka barangsiapa yang memberi pakaian karena Allah, maka Allah akan memberinya pakaian, barangsiapa yang memberi makan karena Allah niscaya ia akan diberi makan oleh Allah dan barangsiapa yang memberi minum karena Allah niscaya ia akan diberi minum oleh Allah.” Arti karena Allah swt adalah, tulus semata-mata karena-Nya tanpa diiringi perasaan riya' ataupun menginginkan pujian orang lain. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda: A 82 2 Iae tar pe iya BN GU dig SA e Ar 2 aa Sae o ©: wa bh a a Sa Waa Artinya: “Barangsiapa yang Pam Bara makan saudaranya sampai kenyang, dan memberinya minum sampai puas, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka sejauh tujuh jurang, antara jurang yang satu dengan yang lainnya sejauh perjalanan lima ratus tahun." DASERAT & WASIAT IMAM KADDAD K Banyak riwayat yang menyebutkan tentang keutamaan memberi makanan dan minuman kepada orang lain oleh karena itu lakukanlah keduanya, berusahalah dan jangan malas melakukannya.

Adab Bersedekah

Ketahuilah bahwa amal kebaikan yang sedikit itu besar sekali nilainya di sisi Allah swt. Setiap perbuatan baik adalah sedekah, oleh karena itu jangan sampai engkau meremehkan perbuatan baik yang akan engkau lakukan itu, sehingga hal itu menghalangimu untuk melakukannya. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: A o z A 2 £ ERE a TF a osori r ng AJ ab A>- L| E: Ji “ te gr A OA Pa # “ A ” 2 2 b- à 3 a P P p r sr 9 ar P A BAN 6 A Sai | aa zy >U Artinya: “Jangan memandang rendah perbuatan baik apapun, meskipun hanya menemui saudaramu dengan wajah yang ceria, bersedekahlah setiap hari meski sedikit, jadikanlah sedekah itu di pagi hari karena sesungguhnya bencana tidak akan menyusul sedekah.” Maksud dari hadis ini adalah, bahwasannya sedekah itu akan menjadi penghalang antara dirimu dengan bencana yang akan menimpamu. Apabila seorang peminta berdiri di hadapanmu, maka janganlah engkau tolak dengan tangan kosong berilah meski sedikit. Jikalau memang engkau tidak dapat memenuhinya, maka janganlah engkau menghardiknya atau mencelanya, tetapi tolaklah dengan lemah lembut dan wajah yang penuh senyum. Karena terkadang seseorang membentak seorang peminta yang mana seandainya ia memberikan setengah hartanya dan disertai dengan bentakan itu, maka yang lebih membekas di hatinya adalah bentakan itu, bahkan bisa jadi pahala pemberiannya tidak menyamai dosa bentakan itu. Jadi, jangan sekali-kali menolak orang yang pertama kali meminta kepadamu. Apabila engkau bersedekah mulailah dari kerabatmu yang miskin kemudian tetanggamu yang membutuhkannya karena mereka lebih pantas menerimanya daripada orang lain dan pahala pemberian sedekah kepada mereka lebih banyak dan lebih besar. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: Artinya: “Bersedekah jatana kerabat N sedekah dan penyambung silaturrahmi.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi Muhammad saw bersabda: Artinya: “Orang yang melampaukan sedekahnya, sama seperti yang menahan zakatnya.” Yi enews nten Termasuk dalam arti melampaukan sedekah ialah engkau memberikannya kepada orang-orang asing yang jauh sedangkan engkau mengetahui bahwa kerabatnya dan tetanggamu lebih membutuhkannya. Dan lakukanlah sedekah secara sembunyi- sembunyi karena telah diriwayatkan bahwa pahalanya lebih berlipat ganda sebanyak tujuh puluh kali lipat melebihi sedekah secara terang-terangan. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda: Artinya: “Sedekah secara rahasia akan memadamkan kemurkaan Tuhan.” Lalu apakah ada yang lebih besar dari kemurkaan-Nya, dan tidaklah sedekah secara rahasia itu dapat memadamkannya melainkan karena kedudukannya yang tinggi di sisi Allah swt. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: pa a Paa = of a fe? a e - E E SI Ea 2 Wa < faes r sga 4 4 ... w 4 Wi PRK = A Sy , I> U yas a Sa a PENA HJ > Artinya: “Jika engkau menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali, dan jika engkau menyembunyikannya dan engkau berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikannya itu lebih baik KAA n ioo KÈ bagimu. Dan Allah akan menghapuskan darimu sebagian kesalahan- kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. al- Baqarah ayat: 271). Bersedekah secara rahsia lebih diutamakan karena hal ini lebih mendekati keikhlasan yang merupakan ruh setiap amal perbuatan, dan lebih jauh dari riya’ yang dapat merusak amalan itu, maka jauhilah riya' dalam bersedekah atau amalanmu yang lainnya dan janganlah sampai engkau mengundat-ngundat sedekahmu kepada orang-orang fakir itu karena telah disebutkan ancaman yang keras mengenainya. Janganlah engkau meminta balasan dari orang yang kamu beri sedekah atas sedekahmu itu dengan jasanya atau layanannya atau penghormatannya, karena kalau kamu meminta imbalan ini atas sedekahmu, maka itulah ganjaranmu atas sedekah itu. Bahkan para salafunasshalihin memberi balasan do'a atas do'a orang miskin yang mendoakan mereka atas pemberian sedekah, karena mereka takut hal ini akan mengurangi pahalanya, di sinilah letak sikap hati-hati mereka. Begitu juga janganlah engkau meminta ucapan terima kasih ataupun pujian dari seorang fakir apalagi memintanya menceritakan pemberianmu itu kepada orang lain karena akan mengurangi pahalamu atau menghapusnya sekaligus. Janganlah engkau meninggalkan sedekah lantaran takut miskin atau kekurangan harta. PN Lr NASEHAT & WASIAT TMAM HADDAD Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: - “ - ATA / eo Wa Wa 7 P Z # Artinya: “Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” Karena bersedekah dapat mengundang kekayaan dan menolak kemiskinan, sedangkan tidak bersedekah akan mengakibatkan kebalikannya yaitu mendatangkan kefakiran dan menghilangkan kekayaan. Sebagaimana firman Allah swt: “3 4 2 PE a2 7 Ara Artinya: “Dan. barangsiapa yang engkau nafkahkan di jalan Allah swt, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah yang maha pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. as-Saba' ayat: 39). Ketahuilah bahwa sedekah meski sedikit dari orang miskin lebih baik di sisi Allah swt daripada sedekah banyak dari orang kaya. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: Ya ra YA sr JG o TAN JS Tas 3 Sali Sp naa ya b r A dr > 3 e e dLa san SI am X ISF AN # . Tn ani 3-0? LA # „97 9 PN”, Artinya: “Satu dirham telah mendahului seribu dirham. Beliau saw ditanya: "Bagaimana hal itu?” Lalu beliau saw menjawab: “Seseorang | DN ————— SEAN es a tan G3 yang tidak memiliki uang selain dua dirham, kemudian ia bersedekah dengan satu dirham, dan seseorang menyedekahkan seribu dirham dari harta kekayaannya, dengan demikian yang satu dirham lebih mendahului seribu dirham.” Maksud dari hadis diatas adalah, satu dirham dari orang yang miskin lebih baik daripada seribu dirham dari orang yang kaya raya. Termasuk perbuatan tercela dan berbahaya ialah menghina dan merendahkan orang-orang miskin karena kefakiran mereka. Sesungguhnya kefakiran ialah lambang para nabi dan perhiasan para wali, jadi menyombongkan diri dan menghinakan mereka serta lebih mendahulukan orang kaya daripada mereka karena kekayaannya. Hal ini semua termasuk dosa besar yang berbahaya, maka waspadailah, hendaknya engkau mengagungkan seseorang sesuai penghormatan mereka kepada Allah swt dan Rasul-Nya. Keseriusan mereka dalam menegakkan agama dan pengetahuan mereka akan hak-haknya meskipun mereka orang miskin atau orang kaya. . > F as Pi y Memang dalam segi kesamaan urusan agama orang-orang fakir hendaknya lebih diutamakan dibanding orang kaya karena sh . . , as Y pe rc lé n kefakiran mereka, kerapuhan hati mereka dan kurangnya perhatia orang lain kepada mereka, berbeda dengan orang kaya. Biasany Jiwa orang-orang yang lalai itulah kebanyakan orang memberikan penghormatan yang lebih kepada orang-orang kaya karena kekayaan mereka lebih bernilai di hati orang-orang yang lalai itu. SEP SENAT e WASIAT IHAN ADDAD Hendaknya engkau bersedekah dari harta yang kamu cintai agar engkau memperoleh kebaikan. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: LE a D A p 320 2 ,- = g3? aaa n ENI a 1 e a e Artinya: “Engkau sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang sempurnanya), sebelum engkau menafkahkan sebagian harta yang engkau cintai.” (Qs. Ali Imran ayat: 92). Para ahli tafsir mengartikan kebaikan di ayat ini adalah surga, dan hendaknya engkau mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Artinya, engkau memiliki sesuatu yang memang engkau butuhkan. Akan tetapi engkau lebih mementingkan untuk memberikannya kepada saudaramu seiman yang membutuhkannya. Dengan demikian, maka engkau termasuk orang-orang yang beruntung. Allah swt berfirman: a a 2 itat A Af a a a 3 ?, £ ig “ $ T $ à . Wi ia II en pet Dya a) Artinya: “Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Os. al-Hasyr ayat: 9). a NASEHAT & WASIAT IMAM AADDAD RIP Bergembiralah apabila ada seorang peminta berdiri di pintumu. Karena ia adalah anugerah dari Allah swt kepadamu, dan ia memiliki hak, meskipun ia datang dengan menunggangi kuda sebagaimana yang telah dijelaskan dalam riwayat hadis. Jikalau engkau tidak memberinya, maka tolaklah dengan baik dan lembut. Sebaiknya engkau sendiri yang memberi sedekah kepada si peminta meskipun sesekali saja. Bahkan Nabi saw saat bersedekah beliau saw sendiri yang menyerahkannya kepada si peminta dengan tangannya yang mulia. Karena Allah swt sendiri yang akan mengambil sedekah dengan tangan suci-Nya dari tangan si pemberi, maka sedekah itu jatuh di tangan Allah swt sebelum jatuh ke tangan si peminta. Hal ini seperti yang disebutkan dalam beberapa riwayat hadis dan dalam firman Allah swt: Lag maa E&E “ 27 Pa ea Ke Ea Gasa pan gh BII Ie) oke oe adi Jala ya Ml Ol yele ZI Ea K ya MG OPE : Artinya: “Tidaklah mereka mengetahui, bahwasannya Allah swt menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat. Dan bahwasannya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Qs. at-Taubah ayat: 104).

Adab Orang Fakir Miskin

Hendaknya orang fakir bersabar atas kefakirannya, puas terhadap rezki yang ditentukan oleh Allah swt baginya dan rela terhadap kefakiran yang telah Allah swt tentukan baginya, jangan sampai ia suka berkeluh kesah, gelisah dan jengkel. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda: P 0 KA A ge -åa a DA t < ca Za I Z NG. Di | o £ a ART Pr A -p |a Ai (Lo i DN 3 PA si AN | gas] cel ia pe : r - | PF A = Artinya: “Wahai orang-orang fakir, berikanlah kepada Allah keridhaan dari hati kalian, niscaya kalian akan mendapat pahala atas kefakiran kalian.” Dalam hadis lain, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: 2 x A z AA A 239 TA A "Or y Pi $ 3 Aw ATE iLi CH ANI ARN pe el 2 | Artinya: “Orang-orang Jakir yang penyabar akan duduk disisi Allah kelak di hari kiamat.” Nabi Muhammad saw bersabda: DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD ga R sap ga Tea PAS DN Ol ali SS Artinya: “Hampir saja kefakiran mendekati kekafiran.” Hal ini apabila si fakir tidak mau terima terhadap takdir Allah swt, tidak puas terhadap pembagian rezekinya bahkan ia terjerumus dalam musibah memprotes Allah swt atas kelebihan yang diberikan kepada sebagihan hamba-Nya, hal ini dikhawatirkan menimpa orang fakir yang tidak bersabar dan tidak mengenal Allah swt. Disamping itu, hendaknya seorang fakir bersyukur kepada Allah swt dan berterima kasih kepada orang yang memberinya kebaikan. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: F 4 A A A Pi Pu w A ò v ð r w ara, A | UJI ri MU NE o” S N Al) 2) Artinya: “Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada orang lain.” Selain itu, ia Juga harus berterima kasih kepada setiap orang yang berbuat baik kepadanya dan mendoakan kebaikan untuk mereka. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: PP SA aa A apa Ne a) Ah yah JW ep AIS AG K2? DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan kepada orang yang berbuat baik kepadanya: ‘Semoga Allah membalas kebaikanmu." Berarti ia telah sempurna memujinya.” Tidak sepatutnya seorang fakir menghina atau membicarakan orang yang tidak pernah memberinya sesuatpun karena hal ini sangatlah tercela, selain itu yang memberi dan yang menghalangi sebenarnya adalah Allah swt sedangkan manusia hanyalah tunduk di bawah kehendak-Nya, Dialah yang mengatur mereka sekehendak-Nya. Jangan sampai seorang fakir banyak melirik ataupun rakus terhadap harta orang lain karena kerakusan inilah merupakan kefakiran itu sendiri dan orang yang suka melirik harta orang lain dan menggantungkan nasib kepada selain Allah swt ia akan merugi dan kecewa. Hendaknya ia menjadi orang yang puas hatinya dan menggantungkan harapan hanyalah kepada Allah swt. Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: A OA 0-60 9 72 Aa Oo. Ot 3 aba AE SA King UE ig Artinya: “Barangsiapa yang merasa puas dengan yang ada, maka Allah akan menutupi keadaannnya dan barangsiapa yang tidak bergantung kepada orang lain niscaya Allah akan mencukupinya.” Dalam hadis ini, Baginda Nabi Muhammad saw mewnjanjikan orang itu akan diberi kepuasan dan kecukupan tatkala O sen & WASIAT IMAM KappAp Kh 2 ia merasa puas dan tidak berhajat kepada orang lain, sudah pasti janji Allah swt dan Rasul-Nya benar tanpa ada keraguan lagi. Jangan sampai seorang fakir berdusta dalam ucapannya: “Aku telah diberi oleh si fulan. Dengan tujuan untuk mengelabuhi si pendengar agar ia mau memberinya pula atau ia ditanya lalu ia berdusta: “Aku tidak diberi oleh si fulan? padahal ia telah diberi karena khawatir ia tidakakan diberi oleh yang lainnya.” Janganlah ia menyembunyikan kelebihan harta yang Allah swt berikan padanya lalu ia banyak mengeluh kepada orang lain dan sering menampakkan kebutuhannya kepada siapapun. Hal ini kerap kali dilakukan oleh sebagian orang miskin dengan anggapan ia akan diberi oleh orang yang dikenalnya. Bisa jadi ia berdusta dalam hal ini dan tentu saja ia berdosa atas dustanya itu juga atas pemberian yang ia terima dengan cara berdusta. Hal-hal semacam ini sering menimpa kebanyakan orang miskin yang pendek ilmunya dan banyak berharapa kepada orang lain. Meminta-minta kepada orang-orang merupakan perbuatan yang sangat tercela kecuali di saat yang sangat mendesak, meminta- minta ini seperti yang telah disebutkan dalam hadis termasuk perbuatan keji yang tidak dapat digantikan oleh perbuatan keji lainnya. Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: SG DASEAAT & wasiat IMAH ADD a A 0 z . # a Ka YA a La aA AN ak dap gra 3 Gada ah) AE (SA EA JIAN P4 PP ” 2 r Artinya: “Seorang dari kalian yang senantiasa meminta-minta hingga saat ia bertemu dengan Allah, sedang wajahnya tidak ada sepotong dagingpun yang tersisa padanya.” Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: 7 á TEE a E = r - wi ra 2G 3 Z t Ey dya SANG a Elena Ja Artinya: “Tidak diperboehkan meminta-minta bagi orang kaya dan orang yang memiliki kekuatan.” Arti hadis ini adalah, barangsiapa yang tercukupi oleh harta daripada meminta-minta atau adanya kerabat dekat yang menafkahinya atau ia adalah orang yang kuat untuk bekerja kemudian ia masih meminta-minta, maka ia berdosa dan haram baginya meminta-minta. Sedangkan si pemberi tidak berdosa malah ia mendapat pahala atas pemberian itu dan orang yang memberi tidak berdosa kecuali bila ia memberi orang yang telah ia ketahui bahwa orang itu akan menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah swt. Ingatlah hal ini dan berhati-hatilah-semoga Allah swt merahmatimu-juga ingatkan saudara-saudara sesama muslim jangan boleh meminta-minta kepada orang lain tatkala mereka berkecukupan dan bukan pada kebutuhan yang sangat mendesak. sea WASIAT IMAM AADDAD 4 Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: Ws ah, ANA gat gu Spa Artinya: “Andaikan kalian mengetahui apa (keburukan) yang ada dalam meminta-minta niscaya tak seorangpun dari kalian mau meminta kepada orang lain.” Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: #2 2# 2 at ca . z0 mo E 2 1 aK S 3 JAS NB OI anu paka Artinya: “Orang kaya yang meminta-minta ibarat meminta api, apabila sedikit, maka apinya sedikit, kalau banyak, maka apinya pun banyak.” Orang kaya di sini bukan berarti orang yang berharta banyak tetapi artinya orang yang tidak perlu meminta-minta karena ia telah memiliki pekerjaan ia telah memiliki kecukupan saat itu meskipun sedikit. Apabila engkau terdesak untuk meminta-minta silahkan meminta tetapi jangan memaksa dan tautkanlah hatimu kepada Allah swt dan mohonlah kepadanya, setelah engkau diberi apa yang Cukup bagimu untuk saat ini. Maka berhentilah meminta-minta dan berterima kasihlah kepada orang yang memberimu serta maafkanlah orang yang tidak P SP MISEAN e wasi IMAH ADD memberimu apapun karena rezckimu bukan ada padanya, kalau memang ada padanya tentu ia tidak akan bisa menahannya darimu. Janganlah meminta kepada seseorang dihadapan orang- orang dengan tujuan mempermalukannya hingga ia memberimu. Kalau ia memberimu karena rasa malu dan apabila engkau memintanya sendirian ia tidak akan memberimu. Dalam hal ini Hujjatul Islam al-Imam al-Ghazali ra berkata: “Apa yang diambil karena rasa malu, maka dengan cara demikian hukumnya secara batin tidak halal bagi penerima meski secara dzahirnya halal bagimu.” Apabila engkau diberi sesuatu tanpa meminta-minta atau keinginan dalam dirimu, maka ambillah dan janganlah engkau tolak, terutama jika engkau membutuhkannya. Akan tetapi engkau boleh menolaknya, apabila engkau mengetahui adanya kebaikan untuk agamamu atau hatimu dalam menolaknya. Tetapi apabila engkau menolaknya lantaran demi ketenaran dan agar engkau mendapat pujian: “Si Fulan tidak mau menerima materi duniawi.” berarti engkau telah terjerumus dalam dosa, maka hindarilah hal ini. Selain itu, janganlah menerima barang haram ataupun barang yang sudah subhatnya meski mendatangimu tanpa permintaan, camkanlah nasehat ini dengan penuh kesadaran. Hanya DASERAT & WASIAT IMAM AADDAD Allah swt lah yang memberi taufik. Dialah tempat sandaran kami dan sebaik-baik pelindung terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman.

Puasa

Ketahuilah saudara-saudara semoga Allah swt memberikan kita semua jalan kemudahan, menghindarkan kita dari segala kesulitan dan mengampuni kita di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat agung kedudukannya disisi Allah swt dan Rasul-Nya. Ramadhan merupakan pemimpin bulan-bulan yang lain dan Allah swt mewajibkan untuk berpuasa di bulan ini bagi kaum muslimin. Allah swt berfirman: Ken JP SUS Lai he yana an Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (Os. al-Bagarah ayat: 188). Di Bulan Ramadhan ini Allah swt menurunkan Kitab-Nya dan memilih salah satu diantara malam-malamnya sebagai malam Lailatul Oadar, yang satu malamnya lebih baik daripada seribu bulan. Jika kita hitung dengan seksama, maka hitungan seribu bulan D a IMAM MADAD itu sekitar delapan puluh tiga tahun lebih. Perhatikanlah jumlahnya, dan renungkan dalam dirimu mengapa dan ada apa di malam itu? Sehingga nilanya di sisi Allah swt lebih utama daripada seribu bulan. Sebagaimana firman Allah swt: 4 Pah or g j D E Da a otsai cii Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelesan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan juga sebagai pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Os. al-Baqarah ayat: 185). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt juga berfirman: ae 2... 3-9 “2 AJ Doll ak Kes C3 Gai a api Wi E osas = De ya ja JANI a. < - Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu malam.” (Qs. al-Qadar ayat: 1 - 8). Allah swt memberitahukan kepada kita bahwa Allah swt lah yang menurunkan al Our'an di Bulan Ramadhan dan Allah swt pula yang menurunkannya secara khusus pada malam Lailatul Oadar. Wahyu ini turunnya dari Lauh al-Mahfudz ke Baitul “Izzah di langit dunia secara keseluruhan. Kemudian diturunkan oleh Malaikat Jibril as atas perintah Allah swt kepada Rasul-Nya saw secara silih berganti selama dua puluh tiga tahun. Dan itulah masa turunnya wahyu kepada Rasulullah saw. Kala itu beliau saw' pertama kali mendapatkan wahyu dari Allah swt pada usia empat puluh tahun. Sedangkan beliau saw wafat pada usia enam puluh tiga tahun. Inilah keterangan para ulama besar ahli sejarah dari kalangan salaf dan khalaf.

Keutamaan Bulan Ramadhan

Mengenai keutamaan Bulan Ramadhan, Baginda Rasulullah saw bersabda: A b sor AS a | LA UJ : 2 =) ANA 2 ia na MN an -o 2 ARA AI AN DDI | NUN cara) IAI, OA) Artinya: “Bulan Ramadhan ke Bulan Ramadhan, Hari Jum'at ke hari Jum'at dan satu shalat hingga shalat yang lain merupakan penebus dosa diantara keduanya selama dijauhinya dosa-dosa besar Nabi Muhammad saw bersabda mengenai Bulan Ramadhan 3 o 4 a IS 2 Jom A49 TA ia aa pana) NG aa) pe “Ramadhan adalah bulan kesabaran. Dan bersabar pahalanya adalah surga.” Artinya: Beliau saw juga bersabda: 6 JG Eg SH ah agan TAP Te AN Artinya: TA rahmat, pertengahannya ampunan, dan . , . NA. akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. DAN KYE DASENAT & WASIAT IMAM HADDAD Di malam pertama Bulan Ramadhan, Allah swt memandang kepada kaum muslimin. Barangsiapa yang dipandang oleh-Nya, maka Allah swt tidak akan menyiksanya. Sedangkan di malam terakhir Allah swt mengampuni mereka. Malaikat Jibril as berkata kepada Rasulullah saw: A 9 x pe 803 5 ad -0 ~ TA o rof Ilo adot, aA A zobo z d Artinya: “Barangsiapa yang mendapati Bulan Ramadhan tetapi ia tidak mendapat ampunan, semoga Allah menjauhkannya. Wahai Nabi Allah, katakan: ‘Amiin.’ Maka Rasulullah saw menjawab: “Amiin.” Hal ini dikarenakan betapa mudahnya penyebab ampunan yang dapat diraih di Bulan Ramadhan, lebih banyak daripada di bulan yang lain, maka tiada yang terhalangi mendapat ampunan di bulan ini kecuali orang yang benar-benar berpaling dari Allah swt. Dan sangat besar kecerobohannya, sehingga ia berhak untuk dijauhkan dan diusir dari pintu Allah swt. Kami memohon kepada Allah swt perlindungan dari murka, siksa, dan seluruh ujian-Nya. Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa pintu-pintu langit dan pintu-pintu surga seluruhnya terbuka di Bulan Ramadhan, sedangkan pintu-pintu neraka tertutup dan setan-setan dirantai untuk dilempar ke lautan agar tidak merusak puasa dan bangun DASEKAT & WASIAT THAM HADDAD Lak malam kaum muslimin. Setiap Malam Ramadhan, seorang penyeru berseru: “Wahai yang menginginkan kebaikan, kemarilah! Wahai yang menginginkan kejahatan pergilah.” Dalam sebuah riwayat disebutkan: PA Na PG Na an Ne 5 | GN E Aa kn) 9 panan a daan yas Okan, Sa ID a O Naa ag ag A 0” ` rožes a7, oo” JT o Ga e Ma Oo, - 20. Ng 3 Or Aden Ann BJ oae Wala ad OB ah Loe d ee z Le 22r 2r ” Artinya: “Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah di Bulan Ramadhan dengan satu ibadah fardhu, maka nilanya sama dengan tujuh puluh ibadah fardhu di bulan yang lain. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri di Bulan Ramadhan dengan satu ibadah sunnah, maka nilainya setara dengan satu ibadah fardhu yang ia lakukan di bulan lain.” Jadi, ibadah sunnah di Bulan Ramadhan setara dengan ibadah fardhu di luar Bulan Ramadhan. Hal ini dari segi pahalanya, sedangkan ibadah fardhunya dilipat gandakan menjadi tujuh puluh kali lipat ibadah fardhu di bulan yang lain. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: ai PA halal ad Ia pa a) gik UU UI AG) Olah PE uya DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan dan bangun di malam harinya atas dasar keimanan dan ikhlas, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Adab Orang Yang Berpuasa

Orang yang berpuasa memiliki adab dan tata krama, yang mana puasanya tidak dapat sempurna kecuali apabila dilakukan dengan adab dan tata krama. Diantara adab dan tata krama itu adalah menjaga lidahnya dari berdusta dan membicarakan orang lain, berbicara hal-hal yang tidak penting, menjaga mata serta telingannya dari memandang dan mendengar barang yang haram atau sesuatu yang tidak perlu baginya. Ia juga harus menjaga perutnya dari mengkonsumsi barang yang haram dan syubhat, terutama saat berbuka ia harus berusaha agar tidak berbuka kecuali dengan barang yang halal. Dalam hal ini, seorang salafunasshalihin ra berkata: “Apabila engkau berpuasa, maka lihatlah dengan barang apa engkau berbuka dan di tempat siapa?” Hal ini menunjukkan anjuran untuk berhati-hati dalam makanan ketika kita berbuka puasa. Orang yang berpuasa juga harus menjaga seluruh anggota badannya dari perbuatan dosa dan menjauhkannya dari hal-hal yang tidak penting. Dengan demikian, maka puasanya akan menjadi sempurna dan baik. Karena berapa banyak orang berpuasa hanya menyusahkan dirinya dengan lapar dan haus, namun ia membiarkan N DAN | D onenn e wasim IMAM MI. anggota tubuhnya dalam kemaksiatan, maka akibatnya puasanya menjadi rusak dan kepayahannya menjadi sia-sia. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw: A 2 - AJ 0d Pe Pd o 1, 2 o, WA o e“ à | s . Artinya: “Berapa banyak orang yang berpuasa, namun ia tidak memperoleh hasil dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga." Memang meninggalkan kemaksiatan selalu diwajibkan bagi yang berpuasa maupun yang tidak berpuasa, hanya saja yang berpuasa lebih pantas dan lebih wajib untuk menjaganya. Fahamilah nasehat ini. Nabi saw bersabda: pap Sa ira NI ba ep | dh JA AAS LA Bal op lau Una Ta Yy Gs Artinya: “Puasa adalah perisai, apabila seorang dari kalian menjalani hari puasanya, maka hendaknya ia tidak berkata kotor, tidak bermaksiat dan tidak berbuat bodoh. Apabila seseorang mencelanya atau bertengkar dengannya, maka hendaknya ia menjawabnya: “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” NASGNAT & WASIAT IMAM KADDAD “"— Diantara adab orang yang berpuasa, hendaknya ia tidak banyak tidur di siang hari dan tidak banyak makan di malam hari. Semuanya dilakukan secara standar, agar ia dapat merasakan rasa lapar dan haus hingga dirinya terlatih, dan Juga hawa nafsunya menjadi lemah serta hatinya semakin bercahaya. Dan sesungguhnya itulah inti utama berpuasa. Orang yang berpuasa sebaiknya menjauhi kenyamanan dan tidak banyak menkonsumsi makanan yang enak sebagaimana yang telah kami Jelaskan tadi. Setidaknya ia menyamakan kebiasaannya di Bulan Ramadhan seperti bulan lainnya, padahal dalam melatih diri dan menjauhi segala keinginan hawa nafsu memiliki peranan yang sangat besar dalam penerangan hati. Ketahuilah, bahwa hal ini sangat ditekankan khususnya di Bulan Ramadhan. Adapun orang yang di Bulan Ramadhan menambah kesenangan dan kenikmatan yang tidak biasa mereka lakukan di luar Bulan Ramadhan. Hal ini merupakan tipu daya setan, karena setan berharap agar mereka tidak mendapat keberkahan puasa dan tidak nampak bekas cahayanya, tidak terang mata batinnya, tidak khusyu' dan merendah diri dihadapan Allah swt, serta juga untuk menghilangkan kenikmatan saat bermunajat kepada-Nya, membaca kitab-Nya dan berdzikir kepada-Nya. Diantara kebiasaan para salafunasshalihin ra adalah, mereka Senantiasa mengurangi kebiasaan sehari-hari, mengekang hawa Gs seama wsm aom o o nafsu dan memperbanyak amalan shaleh, terutama di Bulan Ramadhan. Meskipun hal ini telah diketahui dalam biografi mereka sebagai orang-orang yang banyak beramal sepanjang masa. Diantara adab berpuaa yang lain adalah, tidak terlalu banyak sibuk dengan urusan duniawi di Bulan Ramadhan, akan tetapi mengkhususkan dirinya untuk beribadah kepada Allah swt dan banyak berdzikir sebisa mungkin. Bahkan tidak memasuki sedikitpun dalam urusana duniawi, kecuali kebutuhannya yang mendesak atau kebutuhan orang yang di bawah tanggungannya seperti keluarga dan lain sebagainya. Karena kedudukan Bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lain, sebagaimana Hari Jum'at bagi hari-hari yang lain. Oleh sebab itu, maka sudah sepatutnya bagi seorang mukmin untuk menjadikan Hari Jum'atnya dan Bulan Ramadhannya khusus untuk akhirat mereka. Disunnahkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Kalau bisa, dimulai dengan buah kurma, jikalau tidak ada, maka dengan air. Disebutkan dalam beberapa riwayat, bahwasannya Baginda Nabi Muhammad saw berbuka puasa sebelum menunaikan Shalat Maghrib. Dalam hal ini, beliau saw bersabda: <03 5% 35. Nae NN AE ó PATTA IP la lg ai | EG jaan PA ASEAN a WASIAT IA HADDAD Artinya: “Umatku senantiasa dalam kebaikan selama mereka . segera berbuka dan mengakhirkan sahurnya.” Jadi, mengkahirkan sahur juga termasuk sunnah. Bagi yang berpuasa dianjurkan untuk mengurangi porsi makan dan tidak memperbanyaknya. Agar nampak padanya bekas berpuasa dan ia mendapat rahasianya, yaitu melatih diri dan mengekang hawa nafsu. Karena rasa lapar serta perut yang kosong memiliki peranan besar dalam penyinaran hati dan menyemangatkan anggota tubuh untuk beribadah. Sedangkan kekenyangan adalah pangkal kekerasan 5 yang pang hati dan kelalaiannya juga membuat tubuh malas beribadah. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda: 9 A c 8 O z 2 9 Ie 2 20. LX 9, $ 2.2 z Z r : st 4 ` x| A | an Ad A Or Meh 4 AA 54 Pi An aa 9 z isa ai EEG a Sg slada) es a S OS 96 ado Artinya: “Tidaklah anak Adam memenuhi tempat yang lebih buruk dari perutnya, cukup bagi anak Adam beberapa suap makanan saja untuk menegakkan punggungnya, jika ini belum mencukupi, maka sepertiga untuk isi makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk nafasnya.” < NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Mengenai hal ini, salah seorang ulama berkata: “Apabila perut kenyang, maka seluruh anggota tubuh kelaparan, dan apabila perut lapar, maka seluruh anggota tubuh menjadi kenyang.” Arti anggota tubuh yang lapar kiasan atas kerakusannya untuk memuaskan hawa nafsu, lidah ingin berbicara, mata ingin melihat, telinga ingin mendengar begitu juga anggota tubuh lainnya. Semuanya berhasrat untuk memuaskan nafsunya tatkala perut kenyang, tetapi dikala perut lapar semuanya akan menjadi tenang inilah yang disebut sebagai anggota tubuh yang kenyang, hal ini sudah terbukti. Diantara sunnah yang sangat dianjurkan adalah memberi makan buka bagi orang-orang berpuasa meskipun beberapa buah kurma atau seteguk air. Sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad saw: Artinya: “Barangsiapa yang memberi buka kepada orang yang berpuasa ia mendapatkan pahala yang sama sepertinya tanpa mengurangi pahala orang itu sedikitpun.” Pahala ini bisa didapat oleh orang yang memberi buka puasa, meskipun hanya memberikan seteguk air. Adapun orang yang memberi makan orang yang berpuasa setelah ia berbuka, baik itu di rumahnya atau di tempat lain, maka ia tidak mendapat pahala ini. a a KY Akan tetapi ia hanya mendapatkan pahala memberi makan, pahalanya pun juga besar. Intinya, orang yang menyenyangkan orang, maka balasannya adalah pahala yang besar. Apalagi ketika hal itu kita lakukan kepada orang yang berpuasa, maka pahalanya akan lebih besar lagi. KAEH

Shalat Tarawih

Shalat Tarawih setiap malam di Bulan Ramadhan adalah sunnah yang dianjurkan. Diantara kebiasaan para salafunasshalihin ra adalah membagi bacaan al-Our'an dari awal sampai akhir dalam Shalat Tarawih. Setiap malam mereka membaca dalam shalat berupa ayat-ayat al-Our an semampunya. Kemudian mereka menghatamkannya disebagian malam di akhir Bulan Ramadhan. Barangsiapa yang bisa meniru kebiasaan mereka, maka sebaiknya ia berusaha tanpa bermalas-malasan. Karena kebaikan adalah keberuntungan. Dalam hal ini Allah swt berfirman: ar o Sa s% rr Pa -£ 5 ģ 4 La ak “ a s Haya. HA aso pala elal Bo od Oa ikal! j L 4 PA > Wi 8 Ob, 4 9 PD ah Ae PI z D sa F La Artinya: “Dan apa-apa yang engkau usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu engkau akan mendapat pahalanya di sisi Allah.” (Os. al- Bagarah ayat: 110). Barangsiapa yang tidak berkesempataan mengikuti mereka dalam amalan ini, maka jangan sampai ia terlalu mempercepat Shalat non se WASIAT IMAM HADDAD Tarawihnya. Sebagaimana yang sering dilakukan oleh orang-orang bodoh dalam Shalat Tarawih mereka. Terkadang mereka mengurangi sebagian kewajibannya, seperti tidak tuma'ninah saat ruku dan sujud serta tidak membaca Surat al-Fatihah sebagaimana mestinya karena terlampau cepat. Sehingga kedudukannya di sisi Allah swt ia tidak dianggap shalat. Dan hal-hal semacam ini termasuk tipu daya setan bagi orang-orang beriman. Yang mana hal ini akan merusak amalan seseorang, padahal ia mengerjakannya. Waspadailah hal ini wahai saudara-saudaraku. Apabila kalian mengerjakan Shalat Tarawih atau shalat yang p ger yang lainnya, maka sempurnakanlah berdiri dan bacaannya, SERTA ruku' dan sujudnya, khusyu' dan kehadiran hatinya, juga rukun-rukun dan sunnah-sunnahnya. jangan biarkan setan menguasai kalian. Karena sesungguhnya setan tidak dapat menguasai orang- orang beriman dan yang selalu berserah diri kepada Allah swt. Maka dari itu, jadilah sebagaimana mereka”. Karena setan hanya bisa menguasai orang-orang yang mematuhinya dan menyekutukan r sa z > AI AE AS Allah swt. Janganlah kalian berlaku sebagaimana mer eka". BA aaa” 13 a $ Maksudnya menjadi orang-orang berserah diri kepada Allah swt. tidak khusyu’ dalam shalatnya. beriman dan hamba Allah swt yang selalu 4 Orang-orang yang Kara DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD Perbanyaklah amal kebaikan semampumu di dalam Bulan Ramadhan ini. Karena waktu-waktunya sangatlah mulia dan pahala yang engkau dapatkan akan berlipat ganda, serta begitu banyaknya pahala dan dimudahkan segala amal kebaikan di dalamnya. Mengenai kelipatan ganda pahalanya telah disebutkan dalam beberapa riwayat, bahwa ibadah sunnah di Bulan Ramadhan setara dengan pahala ibadah fardhu di bulan-bulan lainnya. Sedangkan ibadah fardhu di dalamnya menyamai tujuh puluh fardhu di bulan yang lain. Lalu siapakah yang rela menyia-nyiakan keuntungan ini dan bermalas-malasan memanfaatkan perdagangan yang tidak ada ruginya? Adapun kemudahan berbuat kebajikan di Bulan Ramadhan disebabkan jiwa yang selalu menyuruh kejelekan ini terpenjara oleh rasa lapar dan dahaga, dan setan-setan terhalangi serta terantai untuk merusak kebaikan. Jadi setelahnya tidak ada yang menghalangi amal kebaikan kecuali orang yang sangat celaka dan dikuasai oleh kesialan, naudzu billah! Baginya Bulan Ramadhan dan bulan lainnya sama saja ia lalai dari Allah swt, bahkan di Bulan Ramadhan ia lebih banyak berpaling dan lalai dari Tuhannya. Sebagaimana seorang mukmin dianjurkan memperbanyak amalam shaleh dan segera mewujudkannya di bulan ini ia juga dianjurkan untuk benar-benar menjaga diri dari kemaksiatan. a 8 ASIAT IMAN MPR KZ Karena kemaksiatan di waktu-waktu yang mulia dosanya lebih besar, hal ini sebagaimana banyaknya pahala atas amalan shaleh yang dilakukan di waktu-waktu yang mulia.

Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Telah diriwayatkan, bahwasannya Baginda Nabi Muhammad saw lebih giat beribadah di Bulan Ramadhan daripada di bulan-bulan lainnya. Serta lebih giat lagi di sepuluh hari terakhir daripada hari- hari sebelumnya di Bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan keutamaan sepuluh hari terakhir dibanding hari-hari sebelumnya di bulan ini. Baginda Nabi saw telah menganjurkan kita untuk mencari malam Lailatul Oadar di sepuluh terakhir ini. Dalam hal ini, para ulama berkata: “Lebih besar kemungkinan terjadinya malam itu di malam-malam ganjil.” Jadi, seorang mukmin yang pandai hendaknya selalu mempersiapkan diri setiap malamnya untuk menyambut datangnya malam Lailatul Oadar dengan bangun dan menekuni ibadah didalamnya. Karena tujuan utamanya adalah dikala malam Lailatul Oadar itu menghampirinya, ia sedang tenggelam dalam lautan amalan shaleh. Saat berdzikir kepada Allah swt serta bukan dalam keadaan lupa dan lalai. Meskipun apa setelahnya ia melihat malam Lailatul Oadar atau tidak. Karena orang yang beribadah di malam itu lebih baik daripada amal perbuatannya selama seribu bulan, hal ini baik ia mengetahui datangnya malam itu ataupun tidak. Kami tegaskan lagi sebaiknya, seseorang bersiap-siap menyambut malam Lailatul Qadar di setiap malamnya pada bulan ini. Hal ini dikarenakan banyaknya perbedaan pendapat dikalangan para ulama tentang penetapannya di malam apakah itu? Hingga sebagian ulama mengatakan: “Malam ini tersembunyi dalam seluruh malam di Bulan Ramadhan.” Ulama yang lainnya berpendapat: “Malam ini berpindah- pindah di malam-malam Bulan Ramadhan dan tidak bisa ditetapkan pada malam tertentu.” Aku lebih condong kepada pendapat yang terakhirini. Dan menurutku terkadang malam ini terjadi di luar sepuluh hari terakhir, meskipun kebanyakannya terjadi di malam-malam itu. Inilah pendapat kebanyakan ulama, yaitu malam Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan. 



Membantu Fakir Miskin, Anak yatim dan Janda

Di bulan mulia ini hendaknya diperbanyak bersedekah, membantu orang lain, memperhatikan fakir miskin, janda dan anak yatim. Karena telah disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasannya Baginda Nabi saw lebih bermurah hati untuk berbuat kebaikan, bahkan para sahabat mengibaratka terutama di Bulan Ramadhan. nnya lebih cepat daripada angin yang kencang, Dianjurkan pula di bulan ini untuk banyak membaca al- Ouran dan beriktikaf di masjid, serta bertafakkur didalamnya, terutama pada sepuluh hari terakhir. Hal inilah sebagaimana yang dikerjakan Nabi saw. Ketahuilah bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan keberkahan bagi umat Islam. Pada tanggal tujuh belasnya telah terjadi Perang Badar. Yang mana di hari itulah hari pembeda dikala bertemunya dua pasukan. Di Bulan Ramadhan juga terjadi penaklukan Kota Makkah dan orang-orang berbondong-bondong masuk Islam. Di bulan ini terjadilah malam Lailatul Oadar yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa di malam itu beribadah kepada Allah swt, maka ia laksana telah beribadah sebanyak seribu bulan dalam bulan-bulan lainnya. Lalu apakah ada yang lebih besar dan lebih agung darinya? Serta masih banyak lagi keberkahan- keberkahan lainnya di Bulan Ramadhan ini. Sungguh beruntung orang yang mengerti kebesarannya, mempergunakan waktu-waktunya serta tenggelam siang dan malamnya dalam perbuatan yang mendekatkannya kepada Allah swt. Sesungguhnya karunia Allah swt diberikan kepada siapa saja yang Allah swt kehendaki dan Allah swt memiliki karunia yang sangat besar dan begitu luas.

Puasa Sunnah

Ketahuilah bahwa sebaik-baik puasa adalah puasa di Bulan Ramadhan, demikian pula pada ibadah fardhu lainnya. Dalam arti ibadah fardhu lebih utama daripada ibadah sunnah yang sama jenisnya. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan: Artinya: “Tidak ada yang menyamai dalam mendekatkan diri kepada-Ku bagi orang-orang yang mendekatkan diri seperti apa yang Aku fardhukan atas mereka, seorang hamba senantiasa mendekat kepada-Ku dengan ibadah sunnah hingga Aku mencintainya.” Kemudian berpuasa di empat bulan haram yaitu, Dhulga'dah, Dzulhijah, Muharram dan Rajab. Hal ini sebagaimana firman Allah swt: Na ea - 2-6 ai E ay i ie g ab AP TAI ne or le ol Ya Aoii Ga E N Sa DASEAAT & WASIAT SHAH MADDAP Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (Qs. at-Taubah ayat: 36) Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad saw bersabda Os D Na ya Gy SA i ike Jai KANAN ig Sena , J ə, i Pn 3-3 yag 3G ja NT G Jak Ja, D i aas A D sehari di Tn haram menyamai puasa tiga puluh hari di bulan lainnya. Puasa sehari di Bulan Ramadhan menyamai puasa tiga puluh hari di bulan-bulan haram Dalam hadis lainnya disebutkan: $ D WA o In) z fe] na P3 3, 4 EA PR. a z 2 í aa aka : E ; a Pp Do ANU Rene < P 5 2 w Ra z 7 “2 A A pai z 3 asah Dan dram a # Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa tiga hari berturut-turut di bulan haram yaitu hari kamis, jum'at dan sabtu, maka Allah akan menjauhkannnya dari api neraka. Diantara puasa sunnah adalah puasa enam hari di Bulan Syawal, terutama langsung sesudah Bulan Ramadhan usai”. Hal ini , sebagai perpisahan dan penambal kekurangan yang terjadi di dalam Langsung disambung setelah hari raya KAA PANAS Bulan Ramadhan. Dan telah kita ketahui bersama, selain pahala yang begitu besar, ibadah sunnah merupakan penambal kekurangan ibadah fardhu kita. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw: is sd) Aw Ka Ja JA Ga a A a KE AN ge Artinya: Pn yang aa Bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari lagi di Bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah berpuasa sepanjang zaman.” Diantara puasa-puasa yang pahalanya cukup besar adalah Puasa di Hari “Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasanya puasa ini menghapuskan dosa selama dua tahun. Dalam hal ini, para ulama berkata: “Arafah merupakan sebaik- baik hari untuk berpuasa dalam setahun setelah Bulan Ramadhan. Akan tetapi bagi yang menjalankan haji tidak disunnahkan untuk berpuasa. Tujuannya agar ia kuat menjalankan ibadah di Padang drafah dan melanjutkan manasiknya.” he .4 vaitu hari kesepuluh di Bulan Adapun puasa Hari “Asyura yaitu hari kesepulu : ; ; 1WaYi ahwa puasa Muharram telah disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa p tersebut akan menghapuskan dosa setahun. Diantaranya pula, puasa a tiga hari setia sunnah yang sangat dianjurkan yaitu, puasa tig p bulannya. Banyak hadis yang meriwayatkan hal ini. Bahkan dalam is oenm ewm aooo o ooo keterangan pahalanya disebutkan, puasa ini pahalanya menyamai | puasa sepanjang zaman. Apalagi apabila orang yang berpuasa memilih hari-hari Bidh itu lebih baik lagi. Karena diriwayatkan, bahwa Baginda Nabi Muhammad saw tidak pernah meninggalkan puasa hari-hari Bidh, baik beliau ketika berada di dalam kota, maupun saat diperjalanan. Hari-hari Bidh adalah tanggal 13, 14 dan 15 disetiap bulan. Akan tetapi, apabila ia berpuasa selain hari-hari ini itu pun tidak mengapa, hanya saja hari-hari itu lebih baik. Sama halnya apabila ia berpuasanya tiga hari secara terpisah. Bagi yang rajin beribadah hendaknya tidak meninggalkan puasa tiga hari ini setiap bulannya. Karena Ayyam al-Bidh adalah puasa yang sangat ringan tetapi besar pahalanya, cukup bagimu mengenai keutamaannya ia menyamai puasa sepanjang zaman. Bahkan Nabi saw telah mewasiatkannya kepada sejumlah para sahabat-sahabatn ya. Nabi Muhammad saw bersabda, yang artinya: “Nabi Allah Nuh telah berpuasa sepanjang masa. Nabi Allah Dawud as berpuasa setengah masa, sehari berpuasa dan sehari berbuka. Nabi Allah Ibrahim berpuasa sepanjang masa dan berbuka pula sepanjang masa. Namun kita, berpuasa tiga hari setiap bulannya, namun pahalanya setara dengan puasa mereka. Semoga Allah swt bershalawat kepada mereka semua.” nun Ws k WASIAT IMAM HADDAD < Menurutku puasa yang paling baik adalah puasa sebagaimana puasa yang dilakukan oleh Nabi Allah Dawud as, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka. Puasa ini lebih baik dari puasa sepanjang masa sebagaimana yang diriwayatkan oleh berbagai hadis shahih. Dalam hal ini, al-Imam Hujjatul Islam al-Ghazali ra berkata: “Puasa Nabi Allah Dawud as, lebih berperan dalam melatih diri atau lebih kuat dalam melatihnya ketimbang puasa sepanjang masa.” Sedangkan puasa Hari Senin dan Hari Kamis setiap minggunya juga besar pahalanya. Bahkan Nabi Muhammad saw melakukannva. Hal ini sebagaimana sabda beliau saw: ” 202 EA á ` Sa AN T ” Ög ASI -3 J ol Pi cad pe Jai Log PI Ola Las sk PA EP 2 r s s - + Artinya: “Dalam dua hari ini amal perbuatan ditampilkan kepada Allah, maka aku ingin amalanku dipaparkan sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” Adapun berpuasa di Hari Junyat juga dianjurkan karena keutamaannya, akan tetapi pelaksanaannya sangat dianjurkan agar digabung dengan puasa Ilari Kamis atau Hari Sabtu. Karena diriwayatkan tentang larangan Nabi Muhammad saw untuk mengkhususkannya berpuasa. Dasekar e WASIAT IMAM MADDHH o o o ooo Hendaknya dirimu memperbanyak puasa secara mutlak. Karena hal tersebut adalah cara terbaik untuk melatih diri, mengekang hawa nafsu, menyinari hati, melembutkannya, mengendalikan serta meluruskan anggota tubuh, memotivasinya untuk beribadah, disamping pahala yang besar dan mulia yang tiada terhingga. Setiap amal perbuatan pasti memiliki hitungan tertentu dalam pahalanya, kecuali puasa. Sesungguhnya pahalanya tiada terhingga dan tanpa batas. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: PA z 5 i : JUS JG a AN in 1 cas as) sat Lag IS \ W kd - A Z FA 2 Me eg 2 r srz 2 £ aa ə 35. nag , Al pwa nb SY Ca CA 2 na Li. cola PNS | A P P z r | E oZ Pa | 2. “Na / 9 4 é kd NE a e | 5 NA E sn NE : s < 2 ae KS á> pa sal e aei ikal) wu Na U KA A 6 N > z d A 4 o 9 o e “1 A Pa # ker 3.9 A . 2o $ 1 x | o $ ; na - z r 1 » L4 A | Pa P 4 A Artinya: “Setiap amalan anak Adam akan dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali, Allah berkata: “Kecuali puasa sesungguhnya ta untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberi imbalannya, seseorang rela meninggalkan makanan, minuman dan hawa nafsunya demi Aku. Bagi yang berpuasa ada dua kegembiraan. Kegembiraan yang pertama adalah tatkala berbuka dan kegembiraan yang kedua tatkala PN ASEAN WASIAT YAA AADDAD bertemu dengan Tuhannya. Ketahuilah bahwa bau mulut yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” Perhatikanlah dengan baik firman Allah swt ini: “Kecuali puasa, sesungguhnya hal itu adalah untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya.” Bayangkanlah janji akan pahala yang tiada terhingga dari Dzat yang Maha Pemurah dan Penyayang. Kemudian renungkanlah tentang bau mulut yang berpuasa saja di sisi Allah swt lebih harum daripada bau minyak kasturi. Disitu hadirkanlah makna keharumannnya sangat besar di sisi-Nya. Dikarenakan besarnya keutamaan dan kedudukan bau mulut ini di sisi Allah swt, maka dimakhruhkan bagi yang berpuasa menggunakan siwak setelah masuknya waktu Dzuhur sampai ia berbuka. Karena siwak dapat  menghilangkannya atau menguranginya. Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: 30 Men Sg A 4 fed Pa Yan A 1 K A t D E aa SS IS co sba Y a Y OG a Il DG md > ! ! 3 Artinya: “Sungguh di surga terdapat pintu yang disebut ar- Rayyan tiada yang memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa. Apabila mereka telah memasukinya pintu akan dikunci. Baginda Nabi saw bersabda: DASEHAT & WASIAT IMAM KADDAD = 6 4 - “ 5 yg 5 F A Jo 2 Z 2 ez = 4 A P 7 ; » # Pd Pa Pi Artinya: “Puasa setengah kesabaran. Tiap-tiap sesuatu ada cakatnya dan zakatnya tubuh ialah puasa.” Nabi saw bersabda: Artinya: “Puasa merupakan perisai dan benteng yang kokoh dari api neraka.” Ketahuilah, bahwasannya puasa memiliki bentuk dan ruh. Adapun bentuknya berupa menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan intim sejak terbitnya matahari sampai terbenam diiringi dengan niat. Jadi, barangsiapa yang makan, minum, dan berhubungan intim di siang harinya, sedangkan ia mengetahui hukumnya, sengaja, dan tidak terpaksa, maka puasanya batal. Tetapi apabila ia lupa atau tidak tahu hukum atau terpaksa, maka puasanya tidak batal. Inilah gambaran puasa. Adapun ruhnya berupa menahan diri dari perbuatan dosa dan menjalankan kewajiban, orang yang berpuasa dari makan, minum dan hubungan intim tetapi ia tidak menahan diri dari dosa-dosa berarti ia tidak mendapat hasil dari puasanya kecuali kepayahan saja. Jadi, apabila berpuasa lakukanlah dengan baik, begitu juga dalam setiap amalanmu usahakan untuk melakukannya dengan baik, ASEAN a ASIAT AAA ADAD sempurna dan ikhlas hingga Allah swt memberimu manfaat dengan amalan itu dan memberimu pahala yang besar atasnya tatkala engkau kembali menghadap-Nya. Ketahuilah, bahwasannya segala urusan ada di tangan-Nya. Sembahlah Allah swt dan bertawakallah kepada-Nya dan sekali-kali Tuhanmu tiada lupa atas perbuatanmu. Tiada Tuhan selain Allah swt dan hanya kepada-Nya tempat kembali.

Haji

Semoga kita dijadikan oleh Allah swt termasuk orang-orang yang telah mendapat ketentuan yang baik dan termasuk orang- orang yang mengatakan: “Tuhan kami adalah Allah.” Lalu mereka tetap teguh di jalan yang lurus. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya berhaji ke Baitullah Haram merupakan salah satu rukun Islam. Hal itu merupakan ibadah fardhu yang diwajibkan atas setiap muslim yang mampu, meski dikerjakan sekali seumur hidup, demikian juga dengan umrah. Hal ini sebagaimana firman Allah swt: £ a PU a Ra Pera 4 ga a a Mas Ad] (Wat ya sea ab Geli JS ANG Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (Os. Ali Imran ayat: 97). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman kepada Nabi Allah Ibrahim as: NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD DE EA ag na Diam j Ku < wS ATA 5 E =” » 4 É Pa Haa au Guna £ 47 a ha Giza ANI Tr a Nasa) Ey GEN A ERI ga and lata; EN ianh) P Lan Ba APA DA tea Ha mana US GG ke Artinya: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus, yang mana mereka datang dari segenap penjuru yang jauh, agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan juga agar mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa bintang ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagihan lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka. Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). Demikianlah (perintah Allah ). Dan barangsiapa PAM p | ' KUE DASERAT & WASIAT IMAM ADMD ——— ————. mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.” (Qs. al-Hajj ayat: 27 - 30). Dalam hal ini. Rasulullah saw bersabda: P R a T E bean J gena aa NAN Ol salah taka JB ANI Ga Z LAN z z» DAR à oa k r S A z = t PZ 2 a Pee) a a Ong, SS aap A Han cas! Artinya: “Islam didirikan atas lima perkara, yaitu: Bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mengerjakan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji ke Baitullah dan berpuasa di Bulan Ramadhan.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda: TN AT Pg AG 3 Da ale YG KAN Na ag Non had A AG A 4 2l p P kA a 8 as Pai A Artinya: “Barangsiapa yang memiliki bekal dan kendaraan lalu ta tidak menunaikan haji, maka tidak ada halangan baginya untuk memilih mati sebagai orang Yahudi atau Nasrani.” Hadis ini berisi kecaman keras bagi yang tidak menunaikan ibadah haji, sedangkan ia memiliki kemampuan untuk berangkat. Jadi tidak sepatutnya seorang mukmin mengakhirkan dan menunda- nundanya dengan membuat berbagai alasan dari tahun ke tahun, padahal ia mampu menjalankannya. S— SAA e as aoo K Siapa tahu kematian akan merenggut nyawanya atau kemampuannya akan hilang, sedangkan haji telah diwajibkan atasnya karena ia mampu untuk menunaikannya. Sehingga jikalau demikian, maka ia menghadap kepada Allah swt dalam keadaan berdosa.

Kemampuan Menunaikan Haji

Arti kemampuan adalah, seseorang memiliki apa saja yang ia butuhkan dalam perjalanan haji untuk pulang perginya yang meliputi bekal dan kendaraan juga hal-hal yang termasuk dalam keperluan itu seperti memberi nafkah bagi anak isteri yang wajib ia nafkahi juga yang lainnya sampai ia kembali dari haji. Kemampuan ini berbeda-beda menurut keadaan masing- masing dan menurut letak tempatnya jauh dan dekatnya. Barangsiapa yang memaksa diri untuk berhaji karena kerinduannya kepada Baitullah al-Haram dan kesungguhannya untuk menunaikan ibadah fardhu ini, sedangkan ia bukan orang yang mampu dari segala sisinya, berarti keimanannya lebih sempurna dan pahalanya lebih besar, tetapi dengan syarat ia tidak mengesampingkan hak-hak Allah swt. Karena hal ini, kalau ia tetap melakukannya, maka ia terkena dosa. Misalnya ia berangkat haji tetapi ia mengesampingkan apa-apa yang Allah swt wajibkan atasnya dalam memberi nafkah dan tidak boleh menyia-nyiakan keluarganya tanpa perbekalan sedikitpun untuk mereka, atau perjalanannya bergantung pada meminta-minta atau menaruh harapan kepada orang lain. Aa NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD LP e na Aa E ATA Atau karena perjalanan ini ia meninggalkan salah satu shalat wajib atau untuk perjalanannya ia melakukan perbuatan haram. Maka mereka yang berangkat haji dengan cara ini, sedangkan Allah swt sendiri telah mengizinkannya untuk tidak menunaikannya, dikarenakan ia memang tidak mampu. Maka ibaratnya orang yang semacam ini adalah, ia membangun sebuah istana impian dengan menghancurkan sebuah kota yang nyata. Hal ini kami peringatkan, karena banyak dari kalangan awam yang melakukan perjalanan haji dengan cara demikian. Mereka mengira dengan berhaji semacam ini, maka mereka mendekatkan diri kepada Allah swt, padahal pada hakekatnya mereka akan semakin jauh dari-Nya. Hal ini dikarenakan mereka tidak melakukannya dengan cara yang benar. Apabila dalam haji yang fardhu saja demikian keadaannya, maka sudah barang tentu pada haji yang sunnah pasti hukumannya lebih berat. Penjelasan ini kami tujukan kepada orang yang tidak mampu, sedangkan bagi orang yang mampu dan kuat telah kami jelaskan bahwa ia sangat dianjurkan untuk segera menunaikan ibadah haji, dan setelahnya ia disunnahkan untuk tidak meninggalkan haji yang sunnah. Salah seorang salafunasshalihin ra berkata: “Paling sedikitnya tidak berlalu lima tahun melainkan ia telah melakukan satu ibadah haji.” Dalam sebuah hadis gudsi disebutkan: Ke DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD a a 3 daa dn OR SA JE Ai dg wak Kadi aé Artinya: “Sesungguhnya seorang An telah Aku Pa tubuhnya, Aku lapangkan rezekinya dalam penghidupan. Akan tetapi apabila telah berlalu lima tahun ia tidak datang mengunjungi-Ku sungguh ia orang yang terharamkan (akan karunia-Ku).” Menurutku, bagi seorang muslim yang memiliki kemampuan hendaknya ia memperbanyak ibadah haji, karena di dalamnya terkandung pengagungan terhadap kehormatan Allah swt dan syiar- syrar-Nya. Yang mana pengagungan ini termasuk tanda ketakwaan hati disamping pahala yang sangat besar yang ada di dalamnya sebagaimana yang telah disebutkan dalam berbagai riwayat hadis. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: Lan an Sa a Ae Artinya: “Jihad yang paling utama adalah haji.” Dalam hadis lainnya, Nabi saw bersabda: alih Agi NG ed) o Artinya: “Sesungguhnya haji menghancurkan dosa-dosa masa lalu.” DASEKAT & WASIAT IMAM KADDAD Rasulullah saw bersabda: MA #97 14 SZ os o Da sana Ba 2 IT CT 3 gg D ba 5 Z A Artinya: “Barangsiapa yang berhaji sedangkan ia tidak bertutur kata yang kotor dan tidak berbuat maksiat, niscaya ia keluar dari dosa- dosanya seperti di hari ia dilahirkan oleh ibunya.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw bersabda: or ə T N A A rr Pa #0 Na a a De AD US ES Ka ah Wa AN na 4 aa) Vi aE - Artinya: “Ibadah umrah ke umrah “yang lain Batal penghapus dosa diantara keduanya. Sedangkan haji mabrur tiada balasan baginya kecuali surga. Nabi saw bersabda: o 3 2 ? å KAI 3 9r > 3. D 7 E i | i : | Ada maal ya 5 WA talak) | : ? Dg ea Artinya: “Kebaikan dalam haji ialah memberi makanan dan bertutur kata yang lemah lembut.” Dalam hadis se Nabi Muhammad saw bersabda: Val Sai oy E |? ao 3 4 a i GANG 7 RAA Ta HI ai Pri ol, 03 DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAP————— Artinya: “Ketahuilah, bahwasannya orang-orang yang berhaji dan berumrah adalah tamu Allah. Apabila mereka memohon, pasti akan diberi. Jikalau mereka berdo'a, pasti akan dikabulkan. Dan jikalau mereka bersedekah, pasti akan diganti.”

Adab Haji

Termasuk perkara yang paling penting bagi yang akan berangkat haji adalah berusaha sebisa mungkin untuk mencari bekal dan nafkah yang halal. Karena yang berangkat haji dengan harta yang haram, maka hajinya akan sia-sia, karena sama sekali tidak akan diterima oleh Allah swt. Jika ia bertalbiyah'* ketika ihram, maka Allah swt akan menjawabnya: “Tidak berguna seruanmu dan tidak ada untungnya bagimu. Karena bekalmu adalah haram, kendaraanmu haram, dan hajim tidak mabrur.” Sedangkan bagi yang berhaji dengan harta halal ketika i u a bertalbiyah, maka Allah swt menyambutnya dengan jawaban: “Wahai hamba-Ku, Kusambut seruan-Mu, Aku anugerahkan kebahagiaanmu, karena bekalmu adalah bekal yang halal, kendaraanmu halal dan hajimu mabrur.” Inilah yang dijelaskan dalam riwayat hadis. Hendaknya orang yang berangkat haji ia berlapang dada atas biaya yang ia keluarkan dalam perjalanannya. K arena yakinlah, bahwa biaya ini akan diganti oleh Allah swt dan diiringi keberkahan, kemudahan dan keluasan. Bahkan disebutkan dalam sebuah riwayat, à Mengucapkan seruan aku penuhi panggilan-Mu. P NASEHAT & WASIAT TAM HADDAD bahwa biaya yang digunakan untuk haji sama seperti mengeluarkan biaya di jalan Allah swt, setiap satu dirham diganti dengan tujuh ratus kali lipat. Apabila yang berhaji adalah orang kaya, maka hendaknya ia banyak memberi santunan dan mengulurkan bantuan, terutama untuk kalangan fakir miskin, orang-orang lemah dan yang tidak mampu, serta Juga kaum muslimin lainnya secara umum semata- mata tulus karena Allah swt. Dalam perjalanannya, hendaklah ia merendah hati, tenang dan penuh khusyu. Karena sifat inilah yang seharusnya ia miliki ketika mendatangi Allah swt yang Maha Kuasa, Maha Perkasa lagi Maha yang memiliki segala macam kesombongan. Jangan sampai dalam perjalanannnya ia menyombongkan diri ataupun menonjolkan kekayaannya, sehingga ia akan terusir dari hadapan Allah swt. Mengenai hal ini, Nabi saw bersabda: pen a g San Pk YA ea al Ka Artinya: “Sesungguhnya orang yang menunaikan ibadah haji keadaannya ibarat orang compang-camping dan berdebu." Bahkan Nabi saw sendiri berangkat haji dengan menunggangi kendaraan yang tua, beralasan tikar yang usang, harganya tidak sampai empat dirham. Jadi orang yang berhaji semakin menunjukkan kerendahan hati, ketenangan dan DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD Kp penampilannya yang sederhana semata-mata hanya karena Allah swt, maka hajinya akan lebih bagus dan lebih sempurna. al-Imam Huyatul islam al-Ghazali ra berkata: “Allah menjadikan perjalanan ibadah haji ibarat perjalanan menuju akhirat. Jadi sepatutnya pada setiap momen perjalanan ini engkau menghadirkan salah satu makna dari perkara akhirat yang menyamainya. Diantaranya adalah saat mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga dan teman-teman dalam perjalanan. Bayangkanlah saat engkau mengucapkan selamat tinggal kepada mereka saat menghadapi kematian. Tatkala mempersiapkan bekal perjalanan ingatlah bahwa engkau akan mengambil bekal untuk akhiratmu. Ketika mengingat jauhnya perjalanan, atau kekhawatiran akan binatang buas dan perampok di tengah jalan. Ingatlah akan jauhnya perjalanan akhirat, fitnah Munkar dan Nakir dan siksa kubur. Tatkala memakai pakaian ihram yang putih, ingatlah saat engkau memakai kafan. Ketika berlari ringan antara Bukit Shafa dan Marwah, ingatlah saat mondar-mandir antara dua ujung neraca amalan manakah yang lebih berat diantara keduanya. Ketika berwukuf di Padang “Arafah, ingatlah keadaan nanti akan berdiri di hari kiamat di 1 radang Mahsyar.” Inilah ringkasan penjelasan beliau kalau ingin lebih terperinci silahkan melihat di pembahasannya. Hal ini memang benar sebagaimana yang beliau ra jelaskan. Semoga Allah swt (Di ansehar e WASIAT TARA ADD D mencurahkan rahmat-Nya kepada beliau ra dan memberinya balasan yang baik atas jasa beliau untuk umat Islam. Apabila orang yang berhaji telah sampai di Tanah Haram, Makkah al-Musyarrafah” hendaknya hatinya penuh dengan pengagungan dan penghormatan kepada Allah swt dan berusaha sebisa mungkin untuk merendahkan diri, tunduk, khusyu’ dan menangis dihadapan Allah swt. Sebaiknya sifat-sifat ini menjadi pribadi luar dalamnya di setiap tempat suci yang ia kunjungi. Hendaknya ia memperbanyak Thawaf di Ka'bah dan shalat disitu, karena telah disebutkan dalam sebuah hadis Nabi saw: á Wa ar A 3 Artinya: “Barangsiapa yang berthawaf sebanyak tujuh kali, maka pahalanya seperti orang yang membebaskan budak (karena Allah A Dalam hadis lainnya, Nabi saw bersabda: 2e AA 2 Y G NG ab a ES a S ciy ab 3 P AA "3 | Sp Tie IP An MS Un aé A Artinya: “Orang yang berthawaf di Ka'bah tidaklah ia mengangkat langkah kakinya dalam thawaf dan meletakkannya kembali a a a ang 17 Semoga Allah swt menambah kemuliaannya. nn hit WASIAT IMAM RADDAD K melainkan satu dosanya terhapus atau tertulis satu kebaikan baginya atau kedudukannya naik satu derajat.” Nabi Muhammad saw bersabda: Kg a oi Ie SA E eraf A 4 ap Nn e slah Sah (la Artinya: “Setiap hari turun seratus dua puluh rahmat pada Ka'bah, enam puluh rahmat untuk yang berthawaf, yang empat puluh untuk yang shalat di Ka'bah dan yang dua puluh untuk yang melihatnya.” Dalam thawaf hendaknya ia banyak membaca al-Our'an, dzikir dan do'a-do'a yang dianjurkan dibaca saat thawaf. Hendaknya ia juga banyak mencium Hajar Aswad yang berkah itu karena Hajar Aswad ibarat tangan kanan Allah swt di muka bumi yang berjabat tangan dengan para hamba-Nya. Juga memperbanyak shalat di Hijir Ismail, karena Hyir Ismail termasuk bagian Ka'bah yang dibiarkan oleh orang-orang Ouraisy saat merenovasinya di masa Jahiliyah ketika mereka kekurangan biaya yang halal. Hendaknya banyak meminum air Zam-zam, karena air Zam- zam adalah sebaik-baik air di muka bumi. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Nabi saw. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: 4) 1 Si HADDAD ci NASEHAT & WASIAT IMAM A gy 3 ae Sa z A 15 i P o ig Pa A 7 4, z 0 Hn ag ab lab Unta da UJ aja) 1 p Wa g P [4 r Artinya: “Air Zam-zam berguna untuk niat saat meminumnya, sesungguhnya ia makanan yang mengenyangkan dan obat segala penyakit. Banyak para ulama yang meminumnya dengan niat-niat yang mulia dan mereka mencapai cita-citanya berkat karunia Allah swt dan berkat Rasulullah saw. Saat berwukuf di Padang Arafah hendaknya ia memperbanyak istighfar, do'a, tangisan hati dan linangan air mata. Hendaknya ia memohon kepada Allah swt dengan penuh kesungguhan dan kepasrahan untuk dirinya. Begitu pula mendo'akan kedua orang tuanya, orang-orang yang ia cintai dan seluruh umat Islam. Dan juga hendaknya ia memohon kebaikan untuk segala urusan duniawi dan ukhrawi, karena ia memohon kepada Dzat Yang Maha Pemurah lagi Maha pemberi, di tangan-Nya letak segala kebaikan dan Allah swt pemilik gudang langit dan bumi. Tempat itulah tempat yang paling agung dan paling besar perkumpulannya dalam Islam. Para malaikat, para hamba Allah swt — yang shaleh banyak sekali yang ikut menghadirinya. Bahkan jumlah mereka tidak terhitung. Dalam sebuah hadis disebutkan: KS TKA cela Jai HI Gi DA NG KI z A aan Jah a E COo DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Artinya: “Allah membanggakan orang yang hadir wukuf di Padang Arafah dihadapan penghuni langit, Allah swt mempersaksikan para malaikat-Nya bahwa Allah swt telah mengampuni mereka dan Allah swt menerima amalan orang-orang yang baik diantara mereka dan menghadiahkan orang-orang yang jahat amalannya untuk disyafaatkan kepada orang-orang yang baik.” Dalam sebuah riwayat disebutkan: “Manusia yang besar dosanya adalah yang hadir wukuf di Padang Arafah lalu ia mengira dosanya tidak akan diampuni.” Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa tidak pernah terlihat iblis terlaknat lebih kecil, lebih hina dan lebih susah daripada Hari Arafah. Karena ia melihat banyaknya rahmat yang turun dan banyaknya ampunan yang Allah swt berikan kepada para hamba- Nya yang wukuf di Padang Arafah. Diantara adab yang paling penting bagi yang berhaji ia menjadikan tujuan utamanya semata-mata untuk berhaji ke Baitullah dan mengagungkan kehormatan-Nya, kalau tidak demikian jangan sampai ia menyertakan tujuan duniawi yang menyibukkannya dari menunaikan manasik dan mengurangi kehormatannya kepada syi'ar Allah swt sebagaimana mestinya. Hal ini banyak dialami oleh orang-orang yang lalai dari Allah swt dan mereka-mereka yang terpesona oleh cinta duniawi serta yang selalu sibuk dengan urusan perdagangan daripada mengagungkan KYE DSENM KWASIAT IMAM ADOD LJ“: kehormatan syi'ar-Nya dan menunaikan manasik hajinya. Bahkan hal ini mengakibatkan niat sebagian orang dalam berhaji semata-mata untuk berdagang saja, sedangkan haji dianggap niatan sisipan saja. Ketahuilah bahwa hal ini merupakan dosa besar dan tercela. Adapun berdagang saat menunaikan ibadah haji tidak menjadi masalah, selama hal itu tidak menyibukkan diri dari menunaikan haji dengan cara yang sebenarnya, Allah swt telah memberi izin dan menerangkan hal ini dalam firman-Nya: P ER a E > Aa A gi E a Sat £ D RE 22, ce parab] 18 uga Wa AS Ol ee ne Gad Artinya: “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila engkau telah bertolak dari Padang Arafah” (Os. al-Bagarah ayat: 198). Tetapi apabila tujuan utamanya adalah semata-mata untuk haji karena Allah swt dan Rasul-Nya, maka tidak masalah apabila ia sambil membawa barang dagangan. Namun dengan syarat bahwa hal itu sama sekali tidak menyibukkan diri dari ibadah haji atau merisaukan hatinya". 18 D , a Kepikiran dan merasa khawatir akan barang dagangannya. Baik itu takut hilang ataupun takut tidak laku. Karena jika ia memiliki perasaan yang demikian, dapat diketahui, bahwa tujuan dunianya yang lebih ia utamakan. ASEAN NU #4 Yang dilarang adalah, ketika barang dagangan itu merisaukan hati dan membuat diri sibuk dari menunaikan manasik serta rangkaian ibadah haji lainnya, maka hal inilah yang tercela dan dilarang. Jadi, wahai orang yang berhaji yang menginginkan hajimu mabrur dan upayamu terkabul, maka hindarilah hal ini. Termasuk perkara tercela adalah menyewakan jasa untuk berhaji ialah yang sering dilakukan oleh sebagian kalangan awam. Mereka berangkat haji dengan niat untuk menggugurkan kewajiban hajinya, sehingga setelahnya ia bisa disewa jasanya untuk mewakili haji orang lain. Jika demikian, maka ia berhaji untuk mereka semata- mata menginginkan materi duniawi. Ketahuilah bahwa niat semacam ini adalah niatan yang kotor. Hendaknya ia takut kepada Allah swt dan menghilangkan niat yang tidak baik ini dari dalam hatinya dan mengganti niatnya dengan yang lebih mulia. Kami terangkan hal ini karena terbukti sebagian orang yang bodoh melakukan praktek ini. Setelah mendengar hal ini, sebaiknya mereka diingatkan dan diberitahu, agar mereka sadar. Adapun menyewakan diri untuk mewakili haji orang lain bukanlah suatu yang terlarang dan orang sewaan ini yang niatnya adalah mengunjungi Baitullah, mengagungkan syiar-syiar-Nya dan terutama dalam hatinya ia berniat untuk menggugurkan kewajiban saudaranya sesama muslim karena kasihan kepadanya, ia tidak KBS onsen awasi TAMAN MDP A terlepas dari pahala yang sangat besar dari Allah swt, tetapi orang sewaan yang tujuannya semata-mata mendapatkan uang, perbuatannya sangat berbahaya baginya. al-Imam al-Ghazali ra berkata: “Orang yang menyewakan jasanya untuk haji orang lain hendaknya ia menjadikan niat utamanya adalah berhaji, sedangkan upah yang ia dapatkan sebagai niat sisipan saja. Jangan memutar balikkan niatnya dengan menjadikan upah sebagai niat utama dan menomor duakan niat hajinya.” Bagi yang berhaji hendaknya menunaikannya dengan sempurna baik yang meliputi fardhu maupun yang sunnah dan melakukan seluruh sunnah-sunnah seperti yang telah dinukil dari hajinya Rasulullah saw melalui tata cara manasik yang ditulis oleh para ulama. Diantara tulisan yang terbaik mengenai masalah ini ialah karya al-Imam an-Nawawi ra, jadi jangan sampai orang yang haji tidak membawa buku pedoman karya para ulama tujuannya agar ia mengerti setiap permasalahannya. Disamping itu hendaknya ia mengunjungi tempat-tempat suci yang sudah masyhur, Hendaklah ia berusaha untuk mengunjungi Rasulullah saw dan jangan sampai mengabaikannnya dikala ia mampu untuk melakukannya terutama setelah menunaikan ibadah haji Islam yang wajib. Telah diriwayatkan bahwa beliau saw bersabda: NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Ph WAS E Da Su L> ”" Artinya: “Barangsiapa yang berhaji tetapi tidak mengunjungiku, TH berarti ia telah menjauhiku. Dan barangsiapa yang mengunjungiku sesudah wafatku, maka seolah-olah ia mengunjungiku di masa hidupku.” Tidak sepantasnya seorang mukmin tidak menziarahi Nabinya saw, kecuali karena udzur yang sah. Hal ini kita lakukan, semata-mata untuk berterima kasih kepada beliau, karena jasa beliau saw sangat besar terhadap umatnya. Seandainya seorang dari mereka berjalan di atas kepala atau merangkak dari tempat yang terjauh di muka bumi mendatangi kubur beliau saw yang mulia untuk menziarahinya itupun masih belum membalas budi Rasulullah saw. Semoga Allah swt memberi balasan kepada beliau saw atas jasa beliau kepada kita dan seluruh umat islam sebaik-baik balasan yang pernah diberikan seorang nabi dari umatnya. Karena beliau saw telah menyampaikan risalah. Menerangkan seluk-beluk agama, membimbing umat, menyingkap keraguan, dan meninggalkan kita di tempat yang sangat putih bersih dan jalan kebenaran yang terang-benderang. Disebutkan bahwa malam harinya saja seperti siang harinya. Semoga Allah swt bershalawat, memberi keberkahan dan bersalam kepada beliau saw beserta keluarga sebaik-baik shalawat, keberkahan dan salam yang pernah Allah swt curahkan kepada salah AN SN seorang makhluk-Nya dan melanggengkannya, sesuai bilangan benda yang Allah swt ketahui dan sepenuh yang Allah swt ketahui. w k AN H osean e onsi SAM oo eooo

Membaca al-Qur'an dan berdzikir

Semoga Allah swt menjadikan kita semua termasuk orang- orang yang senantiasa melantunkan kitab-Nya yang mulia dengan sebenar-benarnya, mempercayai isinya, memeliharanya, dan terpelihara olehnya, serta selalu bersandar pada hukum-hukumnya dan menegakkannya. Ketahuilah, bahwasannya membaca al-Qur'an termasuk ibadah yang terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dan merupakan ketaatan yang paling utama. Membacanya sangatlah besar pahalanya. Hal ini sebagaimana firman Allah swt: A E e E aa pc GI PP D AT Ca meda) Laa Iii IAI LAU MLS Si Seal Ol D Sg £ E, A7 kd AN A z - sh sing > NE da PAR NA BA A33 DIP JS Dyan NE Ija TN Sa AI abad ya pa dag Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikanlah shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang- terangan. A : SP Mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan “—itskit WASIAT IMAM KADA menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Mensyukuri.” (Os. al-Fathiir ayat: 29 - 30). Mengenai hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda: z 9 3 r sya Di P a Ta Artinya: “Ibadah umatku yang terbaik adalah membaca om an.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw bersabda: A 1 e “3 Pd A # £ z 0 - Png 2 r nA A 35, ð 7 ~ r o 37 eh T a dla Kama des À Fe u= lp y | f Z ə Ü E 1 Az # D f pi P 8 a #2 S r aE , A A NG ap CAN | JA oe = Ja AWEH Artinya: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dituliskan untuknya satu kebaikan dan nilai kebaikan itu sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan: “Alif laam mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan mim satu huruf. Dalam sebuah hadis gudsi disebutkan: en g- AS P3 S3 AA ija Ga da Ketan 5 Ni JE ara ai AS Ta. Ga HA Yadi Kia Aa D JASEMAT & WASIAT IMAM HADDAD sili a iais HI AL Artinya: “Allah berfirman: “Barangsiapa yang sibuk berdzikir dan membaca kitab-Ku hingga ia tidak sempat memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya anugerah terbaik yang pernah Aku berikan orang-orang yang memohon. Keutamaan kalamullah atas semua pembicaraan yang lain, sebagaimana keutamaan Allah atas semua makhluk-Nya.” Nabi saw bersabda: 2o $ Pe a? A PA JB 35 E ro gba lis Ae ag GL ab oli ail Artinya: “Bacalah al-Qur'an, karena sesungguhnya kelak di hari kiamat ia akan datang sebagai pemberi syafa'at bagi yang membacanya.” Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Barangsiapa yang membaca al-Qur'an dalam keadaan shalat berdiri, maka setiap hurufiya dicatat untuknya seratus kebaikan, Barangsiapa yang membacanya dalam keadaan shalat duduk, maka setiap hurufnya dicatat untuknya lima puluh kebaikan. Barangsiapa yang membacanya di luar shalat sedang ia dalam keadaan suci, maka setiap hurufnya dicatat untuknya dua puluh lima kebaikan. Barangsiapa membacanya sedang ia tidak dalam keadaan suci, maka setiap hurufnya ditulis untuknya sepuluh kebaikan.”

Adab Membaca Al-Qur'an

Ketahuilah bahwa membaca al-Qur'an memiliki adab dzahir dan batin. Seorang hamba tidak dianggap dalam golongan orang- orang yang benar-benar membacanya, yang mana bacaan mereka sempurna, maka ia akan mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt. Dan siapapun yang tidak melakukannya, maka berarti bacaannya tidak sempurna, meskipun bacaan itu tidak terlepas dari pahala dan keutamaan sesuai dengan keadaan dirinya. Diantara adab yang paling penting adalah, hendaknya si pembaca dalam bacaannya ikhlas karena Allah swt, hanya menginginkan keridhaan-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapat pahala dari-Nya. Bukan mencari perhatian atau dibuat- buat dihadapan orang lain, apalagi dengan bacaannya ini ia meminta upah duniawi yang fana ini. Disamping itu, hendaknya ia membacanya dengan hati yang dipenuhi keagungan Sang Pembicara swt, tunduk pada kebesaran- Nya, hati dan anggota tubuhnya penuh khusyu' kepada-Nya. Seolah- olah ia berdiri dihadapan Allah swt sambil membaca kitab-Nya dihadapan-Nya yang isinya berupa perintah dan larangan-Nya. DA | LE es ADD AA Maka sudah sepatutnya bagi yang mengerti al-Qur'an dan mengenali pembicaranya ia bersikap seperti di atas bahkan lebih sempurna lagi. Dalam hal ini, Allah swt telah berfirman: Kis Ji bah Gns ai) Jaw JE ONANG ii Sari pél Gr 5 LEY Ts A Artinya: “Kalau sekiranya Kami menurunkan al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti engkau akan melihatnya tunduk terpecah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berfikir.” (Os. al-Hasyr ayat: 21). Gunung yang kokoh dan kuat saja demikian keadaannya apabila al-Qur'an diturunkan kepadanya. Apalagi manusia yang lemah dan tercipta dari air hina dan tanah ini. Akan tetapi demikianlah hati yang lalai, keras, dan kurang mengenal keagungan dan kebesaran Allah swt Dalam sebuah ayat dalam al-Qur'an, Allah swt menerangkan sifat orang-orang yang khusyu' saat membaca kitab-Nya: “2g A La oú OE rda E Ali KA apa ol DNA E E De E 0973 O Yy Wg asg us ol g gaa o a E 3 4 t . =. A lad L, - Bar E , oú — www ANG DASEMAT & WASIAT IMAM HADDAD > Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya, apabila al-Qur'an dibacakan kepada mereka, maka mereka akan menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: 'Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi, Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'.” (Qs. al-Israa’ ayat: 107 - 109). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: r P 354 LA 4 Ps al Sole Aka a A Vga ee LN BI Ke a an Eni en DES ENRETE ET Artinya: “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.” (Qs. az Zumar ayat: 23). Jadi, sifat mengagungkan, takut, khusyu’ dan tunduk ketika membaca al-Qur'an merupakan sifat-sifat mukmin sejati yang mengerti akan keagungan Allah swt Tuhan alam semesta. Sedangkan hati yang lalai, keras, suka bermain ketika membaca al- Qur'an, hal ini merupakan sifat orang-orang yang berpaling dari Allah swt. DN ANN IMAM APP NG Mereka adalah orang-orang yang suka mencampur adukkan amal perbuatan, yang lemah imannya, kurang keyakinannya, kosong dari hakekat ma'rifat kepada Allah swt dan kalam-Nya. Semoga Allah swt menyelamatkan kami dan kalian dari sifat ini dan dari segala macam bentuk bencana dan musibah. Dan diantara adab yang paling penting adalah, hendaknya si pembaca membaca ayat al-Qur'an dengan penuh tadabbur, merenungi isi bacaannya dan menghadirkan hatinya disitu. Mengenai hal ini, Allah swt berfirman: w a Ah sea ena Na E a a E A Ye DIN Jal S3 a gp Lin IIA LS Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah agar mereka memperhatikan ayat-ayatnya, serta agar mendapat pelajaran orang-orang yang mempeunyai pikiran.” (Os. ash-Shaad ayat: 29). Mengenai hal ini, Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra berkata: a f 4 , » Tiada kebaikan dalam bacaan al-Qur'an tanpa adanya perenungan. Sungguh benar ucapan beliau ra, karena al-Qur'an diturunkan semata-mata untuk direnungi isinya. Setelah dipahami pesan-pesannya kemudian diamalkan isinya, dan inilah maksud utama al-Qur'an diturunkan dan diutusnya Baginda Nabi Muhammad saw sebagai Sang pembawa al-Qur'an. Aa KE AN Hendaknya engkau tatkala membaca, cobalah untuk merenungi dan memahami karena bacaan sedikit yang direnungi lebih baik daripada bacaan yang banyak tanpa perenungan. Salah seorang salafunasshalihin ra berkata: “Lebih baik aku membaca Surat al-Zalzalah dan al-Qari'ah dengan penuh tadabbur dan pemahaman daripada membaca al-Qur'an secara keseluruhan namun tanpa adanya tadabbur.” Salah seorang salafunasshalihin ra ditanya mengenai dua orang yang membaca al-Qur'an. Yang satu membaca Surat al- Baqarah saja yang satu lagi membaca surat al-Baqarah dan Surat Ali Imran, keduanya memulainya secara bersamaan dan mengakhirinya juga bersamaan. Namun diantara mereka berdua, manakah yang lebih baik? Kemudian ia menjawab: “Yang membaca Surat al-Baqarah saja itulah yang lebih baik.” Menurutku, orang yang membaca Surat al-Bagarah ini menjadi lebih baik, padahal yang satu tadi sama-sama membaca Surat al-Qur'an, bahkan lebih banyak darinya. Karena yang membaca Surat al-Bagarah lebih banyak tadabbur dan tartilnya. Hal ini menunjukkan kekhusyu'annya dalam membaca Surat al-Bagarah di waktu yang sama dengan yang membaca Surat al-Bagarah dan Surat Ali Imran. Jadi, sudah jelas bahwa tujuan utamanya adalah tadabbur dan memahami isinya. Hal inilah yang diprioritaskan dalam membaca al- SES MASEAAT & WASIAT IMAM AADDAD dl ri: Ouran. Oleh sebab itu, jalankanlah hal ini. Semoga Allah swt merahmatimu. Dalam hal ini, al-Imam Hasan al-Basri ra berkata: “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian memandang al-Qur'an ibarat surat dari Tuhan yang ditujukan kepada mereka. Jadi mereka membacanya dengan penuh perenungan di malam hari kemudian mengamalkannya di siang hari.” Seorang hamba semakin banyak ilmunya dan pengetahuannya mengenai Allah swt, pasti ia lebih banyak tadabbur al-Our'an dan lebih merenunginya. Oleh karena itu para ulama al-'Arifin Billah yang kokoh keilmuannya dan para imam lainnya memiliki pemahaman yang sangat luas saat memahami isi dari al-Our'an. Sahabat Abu Dzar al-Ghiffari ra berkata: “Pernah semalam suntuk Rasulullah saw mengimami kami shalat hanya membaca satu ayat da Da o aan NO AG an Ta Haa Gan ASM PN El Bp al JAR ly IIS HE a Ol Artinya: “Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Os. al-Maidah ayat: 118). DASGAAT & WASIAT IMAM HADDAD Ketika bangun malam, Sayyidina Umar bin Khattab ra membaca ayat al-Qur'an dengan penuh tadabbur hingga beliau ra terjatuh. Hal ini dikarenakan ketakutan dan khusyu'nya yang luar biasa. Bahkan terkadang beliau ra jatuh sakit beberapa hari karenanya, bahkan beliau ra sampai dikunjungi para sahabat yang lainnya. Suatu malam, Sahabat Tamim ad-Dari ra bangun shalat dan mengulang-ulangi ayat ini sampai datangnya waktu Subuh: s A a 20 2. s a- aa E ` 2. 3 s s Go £ - 2 sa - N = sg 2 Wi A D Po E 53 lgl AS elt Tea el kaka " EN 4 2 2- Artinya: “Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu.” (Os. al-Jasiyah ayat: 21). Begitu juga dengan Sahabat Sa'id bin Zubair ra semalaman berdiri dalam shalatnya berulang kali membaca firman Allah swt: D osi gi ah? Artinya: “Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir). Berpisahlah dirimu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai KEP senat e wasiat MAH AAPPAD—————— orang-orang yang berbuat jahat.” (Qs. Yasiin ayat: 59). Serta masih banyak lagi cerita-cerita para salafunasshalihin ra yang semacam ini. Rasa takut dan tangisan menyelimuti mereka saat membaca al-Qur'an. Hal ini dikarenakan mereka benar-benar mengenal Allah swt, memahami kitab-Nya dan bertadabbur didalamnya. Bahkan kebanyakan dari mereka jatuh pingsan, baik ketika membaca al- Qur'an ataupun ketika mendengarnya, bahkan ada yang langsung meninggal dunia. Hal ini banyak dinukilkan dalam cerita-cerita mereka. Semoga Allah swt merahmati mereka dan memberi kita manfaat berkat mereka. Wahai saudaraku, apabila engkau membaca al-Qur'an, maka renungkanlah, pikirkan dan fahamilah isinya dengan seksama. Apabila sampai pada ayat tentang perintah Allah swt atau larangan- Nya atau janji atau bahkan ancamannya, maka berhentilah sejenak dan periksalah dirimu". Jikalau memang nyatanya engkau mematuhi perintah itu, menjauhi larangan itu, mempercayai dan meyakini janji dan ancaman itu, maka bersyukurlah kepada Allah swt. Ketahuilah, bahwa engkau mendapatkan hal itu semua berkat taufik dan pertolongan-Nya. Serta tambahkan semangatmu dan janganlah menyepelekan ataupun menguranginya. 1 Instropeksi diri. AN DASEMAT & WASIAT TMAM AADDAD Ke Tetapi apabila nyatanya engkau tidak mematuhi perintah itu, tidak menjauhi larangan, dan tidak terlalu meyakini janji dan ancaman-Nya, maka mintalah ampun dan bertaubatlah kepada-Nya dari dosa-dosamu, kemudian kuatkanlah tekadmu untuk mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya serta tancapkanlah dalam hatimu keyakinan yang bulat terhadap Janji dan ancaman-Nya. Begitu juga ketika engkau membaca ayat-ayat tentang keesaan Allah swt dan kesucian-Nya dan ayat-ayat yang menyebutkan sifat-sifat-Nya yang Maha Tinggi dan nama-nama- Nya yang indah, berhentilah disana dan renungkanlah makna-makna kebesaran-Nya, dan kesempurnaan-Nya yang Maha Tinggi, hendaknya saat itu hatimu penuh dengan pengesaan, penyucian dan pengagungan-Nya. Apabila engkau membaca ayat-ayat yang menyebutkan sifat- sifat orang-orang beriman dan para hamba Allah swt yang shaleh Juga yang berisi penjelasan tentang budi pekerti mereka yang terpuji, maka amatilah dan renungilah ayat-ayat ini, kemudian tuntutlah dirimu untuk meniru sifat-sifat ini. Apabila engkau membaca ayat-ayat yang menerangkan sifat- sifat buruk dari musuh-musuh Allah swt dari kalangan kafir dan munafik, maka renungkanlah dan periksalah apa dirimu meniru Salah satu sifat itu. Jikalau memang benar kenyataannya, maka bertaubatlah pada Allah swt dan bersihkan dirimu dari sifat-sifat itu 3 KYE WASENAT & WASIAT IMAM RADDAD www agar Allah swt tidak menurunkan murka dan hukuman-Nya kepadamu seperti yang Allah swt turunkan kepada mereka. Beginilah seterusnya cara merenungkan ayat-ayat Allah swt. Oleh karenanya renungkanlah masing-masing ayat-ayat sesuai dengan keadaannya. Karena ayat al-Qur'an banyak sekali dan beraneka ragam, di dalamnya terdapat ilmu-ilmu yang luas dan banyak tanpa ada batas. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: "Na < in . serak 2 aa ya JI Gg Esp A Artinya: “Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-Kitab.” (Qs. al-An'aam ayat: 38). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: - sjo = ae ag. Č sisa JN É AI ALE 5; Artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu.” (Qs. an-Nahl ayat: 89). Disebutkan dalam hadis: y EF aa aa la b T, SJ ol Artinya: “Sesungguhnya setiap ayat mengandung makna dzahir dan batin, penjelasan global dan terperinci.” NASEHAT & WASIAT TMAM HADDAD Untuk memperoleh tadabbur dan pemahaman yang baik mengenai makna-makna al-Qur'an, maka gunakanlah cara membaca tartil yang baik. Membaca dengan pelan dan tidak tergesa-gesa, sehingga membuat kurang jelas dan tidak teratur. Bahkan ada riwayat yang melarang cara membaca dengan tergesa-gesa dan tidak teratur. Dalam hal ini Allah swt berfirman: OET ia) Jis Artinya: “Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.” (Qs. al-Muzzammil ayat: 4). Ummu Salamah ra dan para sahabat lainnya ra meriwayatkan cara pembacaan al-Qur'an yang dilakukan Rasulullah saw. Mereka mensifatkan, bahwa bacaan beliau saw dengan tartil yang baik, sehingga jelaslah hurufnya satu persatu. Mengenai hal ini Nabi saw bersabda: 22 an ta i LAI e y E S Ja GY TA T sah o Ki BIA AT T ae NG oy Artinya: “Dikatakan kepada pembaca al-Qur'an: “Bacalah al- Qur'an dengan baik, sebagaimana engkau membacanya dengan baik semasa di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu ditentukan pada ayat terakhir yang engkau baca.” $ KI DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD ig Seorang ulama ra berkata: ‘Jumlah tingkatan disurga sesuai jumlah ayat-ayat al-Qur'an. Jadi orang yang membaca al-Qur'an secara keseluruhan, maka kelak kedudukannya berada di tingkatan surga yang paling tinggi.” Demikianlah maksudnya. Menurutku, hal ini diperuntukkan bagi pembaca yang baik bacaannya, mengamalkan isi ayat yang ia baca dan bukannya pembaca yang mencampur adukkan bacaan dan melalaikan isinya. Hal ini telah diterangkan oleh beberapa hadis shahih yang meriwayatkan tentang hukuman bagi pembaca yang tidak mengamalkan al-Qur'an, meskipun secara dzahirnya ia telah membacanya dengan benar. Dalam sebuah riwayat dikemukakan, bahwasannya jumlah ayat-ayat dalam al-Qur'an lebih dari enam ribu ayat. Berarti jumlah tingkatan di surga sesuai dengan jumlah itu. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh pendapat ulama di atas. Disunnahkan untuk memperindah suara bacaan al-Qur'an. Karena hal ini membantu hati untuk lebih khusyu' dan haru, juga menarik perhatian orang lain untuk mendengar bacan al-Qur'an dengan baik. Dalam hal ini Baginda Rasulullah saw bersabda: Sol ul al ya Artinya: “Perbaguslah bacaan al-Qur'an dengan suara kalian.” DASGAAT & WASIAT THAM HADDAD 44 Nabi saw bersabda: E i oa, LAS a i Artinya: “Barangsiapa yang tidak memperindah bacan al-Qur'an (dengan suaranya), maka ia bukan dari golongan kami.” Baginda Nabi Muhammad saw memuji Sahabat Abu Musa al-Asy'ari ra ketika beliau saw mendengar bacaannya yang indah dalam sebuah sabdanya: ni r nd 9 rr Ò Žž 70 ” 2 : 9 = Sis Jl sja aya Naa Gl a Artinya: “Sesungguhnya ia telah diberi seruling dari serulingnya Nabi Allah Dawud.” Akan tetapi memperindah bacaan ini hendaknya disesuaikan dengan kelayakan penghormatan terhadap al-Qur'an, sehingga tidak menyerupai nyanyian biasa atau menyanyikan sya'ir-sya'ir dengan Irama tertentu sebagaimana yang telah dilakukan oleh sebagian orang-orang yang bodoh. Dalam membaca al-Qur'an hendaklah engkau berada dalam keadaan yang paling sempurna, yaitu dalam keadaan bersuci, menghadap kiblat, anggota tubuh yang tenang, tidak menoleh kanan dan kiri disertai dengan konsentrasi yang penuh tanpa melirik ke tempat lainnya. Selain itu hendaknya tubuhmu dalam keadaan Bs pasean eosin IMAM AD. bersih, berikut pakaian dan tempatnya juga aroma yang harum inilah keadaan yang paling sempurna dan terbaik. Andaikan seorang pembaca membaca dalam keadaan berhadas dan tidak menghadap kiblat atau sambil berdiri atau berjalan atau berbaring, ketahuilah bahwa ini semua diperbolehkan dan ia juga mendapat pahala bacaannya, namun pahalanya di bawah orang yang telah kami sebutkan di atas yang memiliki adab dan keadaan yang lebih sempurna. Ketahuilah bahwa orang yang membaca al-Qur'an dan menghafalnya, maka ia memiliki kedudukan agung di sisi Allah swt. Dalam hal ini Baginda Nabi saw bersabda: 9 a” SI a. Jas a A de SL - @ D kih 2 7 p A e | aS a a a ja OTA „eo Ea bur oy rda my Sorra KAS at oal 4) a ale pay Ad Kg sii Artinya: “Orang yang pandai membaca al-Qur'an ta akan dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi baik, sedangkan bagi yang membacanya tetapi ia tidak lancar dan berat menyebut huruf- hurufnya, maka ia akan mendapat dua pahala.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi Muhammad saw bersabda: A DASEAAT & WASIAT TMAM HADDAD Tp Artinya: “Ahli al-Qur'an mereka adalah ahlullah dan orang- orang pilihan-Nya.” Serta masih banyak lagi keutamaanya yang diriwayatkan oleh berbagai hadis. Namun hendaknya si pembaca al-Qur'an mengerti hak-haknya yang harus ia penuhi. Diantaranya adalah kewajiban untuk menghormatinya dan kewajiban untuk mengamalkan isinya, dan juga mematuhi nasehatnya yang berupa sifat-sifat terpuji dan amal perbuatan yang baik. Meskipun hal ini dituntut untuk kalangan umat Islam secara umum, akan tetapi bagi si pembaca al-Qur'an lebih wajib dan lebih pantas. Karena ia memiliki kelebihan mengemban al-Qur'an berikut keterangan dan bukti-buktinya. Dalam hal ini, Sayyidina Umar bin Khattab ra berkata: “Wahai para qurraa™ angkatlah kepala kalian. Karena sesungguhnya Jalan telah terbentang dihadapan kalian, maka berlomba-lombalah dalam mengejar kebaikan.” Sayyidina Abdullah bin Mas'ud ra berkata: “Hendaknya bagi para pengemban al-Qur'an dapat beribadah di malam harinya dikala orang-orang tertidur lelap, dan berpuasa di siang harinya tatkala orang- orang berbuka. 20 Para pembaca al-Our'an. K NASENAT & WASIAT IMAM NADDAD ————— Serta dikenali kesedihannya tatkala orang-orang gembira, dikenal tangisannya tatkala orang-orang tertawa. Dikenal berdiam tatkala orang- orang banyak bicara. Dan dikenal kerendahan hatinya tatkala orang- orang berlagak sombong.” Arti ucapan Ibnu Mas'ud ini ialah hendaknya bagi para pengemban al-Qur'an berbeda sifatnya dengan kebanyakan orang, dengan ketaatan yang lebih kepada Allah swt, senantiasa mengejar amal yang baik, benar-benar menjaga diri dari kelalaian dan menjauhi permainan hawa nafsu juga senantiasa cemas dan takut kepada Allah swt. Dalam kesempatan lain, Sahabat Ibnu Mas'ud ra juga berkata: “al-Qur'an diturunkan untuk diamalkan, akan tetapi mengapa kalian menjadikan bacaannya sebagai amalan?” Wahai para pembaca janganlah kalian mencampur adukkan bacaannya, lalai dan tidak mengamalkan al-Qur'an, tidak menuruti perintahnya, tidak menjauhi larangan-Nya, apalagi berhenti pada batas-batasnya. Ketahuilah, bahwa banyak riwayat yang mencela orang semacam ini disamping kecaman keras lainnya. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: NA 2 p? HA CI Nai Oh NGO sa Fa DA TN a WASIAT SAAM AADDAD Artinya: “Bacalah al-Qur'an selagi ia mencegahmu (dari perbuatan buruk), jika ia tidak membuatmu tercegah, maka sebenarnya engkau tidak membacanya.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw bersabda: Sya aa D Ci er, Da ata 8... va 2 Js 7 a3 a elja aa cra All cet a> Aa Ll Artinya: “Barangsiapa yang menjadikan al-Qur'an dihadapannya, maka al-Qur'an akan memimpinnya ke surga. Dan barangsiapa yang menjadikannya di belakang punggungnya, niscaya ia akan menggiringnya ke neraka.” Nabi saw bersabda: DE Saus da laa IL UI Artinya: “Api neraka lebih cepat merenggut para pembaca al- Qur'an yang fasik daripada merenggut para penyembah berhala.” Dalam riwayat lain disebutkan: Mata i e TE, £ 24 < DASEHAT & WASIAT IMAM KADDAD 3 Artinya: “Sesungguhnya al-Qur'an tidak betah di hati orang yang dzalim. Ketahuilah berapa banyak orang yang membaca sedangkan al- Qur'an melaknatinya.” Hal ini disebabkan perbuatannya yang bertentangan dengan ajakan al-Qur'an. Bahkan diriwayatkan: “Kelak sekelompok orang pengemban al-Qur'an diperintah untuk digiring ke neraka sebelum para penyembah berhala, mereka bertanya: “Apakah dimulai dari kami dulu sebelum para penyembah berhala?” Mereka dijawab: “Tidak sama orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui.” fa 9 fa Ò Disebutkan dalam sebuah riwayat: “Apabila pembaca al- Qur'an melakukan kemaksiatan, maka al-Qur'an akan menyeru dari dalam hatinya: “Manakah laranganku? Manakah ancamanku? Manakah nasehatku?” Sampai akhir riwayat ini. al-Imam Maimun bin Mahran ra berkata: “Sesungguhnya seseorang membaca al-Qur'an, sedangkan ia melaknat diri sendiri.” Beliau ditanya: “Wahai imam, apakah maksud dari ucapanmu itu?” Kemudian beliau menjawab: “Ia membaca ayat: “Bahwa laknat Allah bagi para pendusta.’ Tetapi ia berbohong. Lalu ia juga membaca: Ingatlah laknat Allah atas orang-orang yang dzalim.' Tetapi ia mendzalimi orang lain.” Disebutkan dalam hadis: DASGAAT & WASIAT TAM HADDAD SPS g ra 2 Hanan Ata da a pa 2 Kn ð @ —-b buy Uta Jia ajan Jl AN | jas SI PÉJ ol PE Ea Tana Artinya: “Sesungguhnya orang munafik yang membaca al- Our'an, diibaratkan seperti baunya semerbak wangi tetapi rasanya pahit.” Dalam hadis yang gi disebutkan: < KG i < ar . ° # a Z 3 f LA ja y e JA us J 5 = Lel 431 0 Artinya: “Sesungguhnya ada sekelompok orang membaca al- Our'an seperti saat diturunkan, tetapi bacaan itu tidak melewati batas tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Agama Islam seperti anak panah yang melesat dari busurnya.” Kita memohon kepada Allah swt agar diberikan kelembutan dan keselamatan. Serta taufik untuk berpegang teguh pada kitab- Nya dan memahami isinya dan juga mengamalkan nasehatnya diiringi dengan khusnul khatimah dan akhir segala urusan dengan baik bagi kita semua, serta bagi orang-orang yang kita cintai dan seluruh umat Islam pada umumnya. Termasuk amalan yang besar pahalanya adalah belajar al- Qur'an dan mengajarkannya. Karena hal ini merukan fardhu kifayah yang sangat dianjurkan bagi setiap individu muslim. Mengenai hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD aa , a di SS Artinya: “Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang belajar al-Qur'an dan mengajarkannya.” al-Imam Sofyan ats-Tsauri ra pernah ditanya: “Wahai imam, siapakah yang paling engkau sukai? Orang yang belajar al-Qur'an" ataukah orang yang berperang di jalan Allah swt?” Kemudian beliau ra berkata: “Tentu saja aku lebih menyukai orang yang belajar al-Qur'an.” Kad 2 Maksudnya mengkaji ilmu-ilmu yang ada dalam al-Qur'an. 



Memperbanyak bacaan al-Qur'an

Hendaknya diantara kalian memperbanyak bacaan al-Qur'an di siang dan malam dengan penuh tadabbur, tartil, dan penuh adab serta penghormatan. Jangan sampai ia meninggalkan al-Our'an atau tidak membacanya. Karena hal ini akan menyebabkannya lupa akan hafalannya yang merupakan dosa yang sangat besar. Dalam hal ini Nabi saw bersabda: Artinya: “Ditampakkan hadapan dosa-dosa TA a Ti aku tidak menjumpai dosa yang lebih besar daripada sebuah surat dari al- Qur'an atau satu ayat yang diberikan kepada seseorang ( menghafalnya) lalu ia melupakannya.” Dalam hadis lain disebutkan: sl ês il hg ah a Ai akad an TAN A ANO) Artinya: “Sesungguhnya orang yang melupakan al-Qur'an sesudah ia menghafalnya, maka kelak di hari kiamat ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan anggota tubuhnya hancur luluh.” > MAMAMDAD "7 O KQ DASENAT & WASIAT T Allah swt telah memerintahkan kepada Baginda Nabi Muhammad saw, Sang pengemban risalah al-Qur'an untuk selalu memeliharanya”. Bahkan Nabi saw mengabarkan bahwa al-Qur'an lebih cepat hilang dari dada seseorang ketimbang lepasnya seekor unta dari ikatannya. Bahkan para salafunasshalihin ra memberi perhatian sangat besar dalam membaca al-Qur'an. Dalam hal ini mereka memiliki cara yang berbeda-beda. Ada yang menghatamkan sekali dalam sebulan, ada yang menghatamkan setiap sepuluh malam, serta ada pula yang menghatamkan dalam delapan hari, bahkan ada juga yang menghatamkan seminggu sekali. Ada yang menghatamkan setiap tiga hari sekali. Ada juga yang menghatamkan sekali dalam sehari semalam. Ada pula yang menghatamkan sehari semalam sebanyak dua kali. Serta ada juga yang empat kali, bahkan ada juga dalam sehari semalam menghatamkan delapan kali. Dalam hal ini, al-Imam an-Nawawi ra berkata: “Inilah jumlah yang terbanyak yang pernah kami dengar.” Sebagian ulama memandang makhruh orang menghatamkan al-Qur'an kurang dari tiga hari, apabila sering dilakukannya. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda: DN a PEG oTa a oa AN z Maksudnya dari segi penghafalannya. D ea Md Artinya: “Tidak dapat memahami (al-Qur'an) orang yang membaca al-Qur'an dalam waktu kurang dari tiga hari.” Bagi pembaca al-Qur'an hendaknya ia menjadikan bacaan al- Qur'an sebagai wiridnya dalam shalat malamnya. Hendaknya membaca dari awal sampai akhir dalam shalat malamnya itu dengan jangka waktu bisa satu bulan atau empat puluh hari atau kurang atau lebih dari itu. Intinya semua itu tergantung kemampuan dan semangatnya. Dan hendaknya ia tidak malas atau meninggalkan hal ini. Mengenai hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda: 2 go & 8 p ` > P A3 3 OLI Jak a A ha E TFN AMAN DA $ B0 eh 305 | i i dR TP gna Artinya: “Sesungguhnya al-Qur'an dan puasa keduanya akan memintakan syafa'at untuk seorang hamba kelak dihadapan Allah. Kelak al-Qur'an berkata: “Aku telah mencegahnya tidur malam, maka berilah aku wewenang untuk mensyafa'atinya.' Puasa berkata: ‘Aku mencegahnya makan di siang hari, maka berilah aku wewenang untuk mensyafa'atinya." Maka keduanyapun diberi syafaat.” Dalam ayat-Nya, Allah swt berfirman: 2 Gs Snp PIL 2 Be Si bi as JJ III SI 3 Pa. PA) KAI ye 0133 Soal, Artinya: “Mereka itu tidak sama, diantaranya Ahli Kitab itu ada dua golongan yang berlaku lurus. Mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (shalat). Mereka beriman kepada Allah swt dan di hari penghabisan mereka menyeru kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari hal yang munkar serta bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan. Ketahuilah bahwa mereka itu termasuk orang-orang yang shaleh.” (Os. Ali Imran ayat: 113 - 114). Jadi, sangat dianjurkan bagi para pengemban al-Qur'an untuk bangun di malam hari dan membaca al-Our'an dalam shalat malamnya. Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam al-Qur'an: ze dag pa C3 Artinya: “Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al- Qur'an.” (Os. al-Muzammil ayat: 20). MASEAAT & WASIAT THAN HADDAD KSE Dalam hal ini, Baginda Rasulullah saw bersabda: r a) = Raka EE masa Artinya: “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dalam shalat malamnya, maka ia tidak ditulis dalam golongan orang yang lalai. Barangsiapa yang membaca seratus ayat dalam shalat malamnya, maka ia akan ditulis dalam golongan orang-orang yang taat. Barangsiapa yang membaca seribu ayat dalam shalat malamnya, maka ia akan ditulis sebagai orang-orang pengumpul pahala.” al-Imam al-Amiri ra dalam Kitab al-Bahjah karyanya berkata: “Hendaknya orang yang membaca al-Qur'an dalam setiap bulan menghatamkan dua kali. Satu di malam hari dalam shalat malam dan yang satu lagi di siang harinya.” Beliau ra mengatakan bahwa hal ini sangatlah mudah untuk ditekuni. Dan memang benar apa yang telah diucapkan beliau ra. Barangsiapa yang bisa melakukannya, maka ketahuilah bahwa itu hanyalah orang-orang yang diberi taufik oleh Allah swt. Bagi yang akan menghatamkan al-Qur'an, hendaknya menghatamkannya di permulaan malam atau di pagi hari hingga ia bisa mendapati waktu istighfarnya para malaikat Allah swt dan agar ia bisa mendapatkan bagian istighfarnya. xsl DASEAAT e WASIAT IMAM HDDAD — ž o =ãă ~o Dalam sebuah atsar disebutkan: “Barangsiapa yang menghatamkan al-Qur'an di waktu apapun di malam hari, maka para malaikat akan beristighfar untuknya sampai pagi hari. Sedangkan yang menghatamkan di waktu siang hari, maka malaikat akan beristighfar untuknya hingga petang.” Tentu saja isi doa para malaikat untuk seorang hamba semuanya berisi kebaikan dan kebahagiaan. Arti do'a para malaikat adalah permintaan ampun dan mendo'akan kebaikan untuk mereka. Di saat menghatamkannya, hendaknya ia memperbanyak do'a, karena saat itu sangatlah mulia dan penuh berkah. Hal ini juga termasuk saat-saat dikabulkannya do ai?? dan turunnya rahmat. Dalam kesempatan ini, al-Imam an-Nawawi ra berkata: “Hendaknya do'a yang paling banyak dipanjatkan saat khatam al-Qur'an adalah yang berkaitan dengan kebaikan urusan umat Islam.” Beliau ra juga menyebutkan beberapa do'a yang sebaiknya dipanjatkan saat khatam al-Qur'an. Hal ini dijelaskan dalam Kitab at- Tibyan karya beliau ra. Sebuah kitab yang sangat berharga, berisi tentang kumpulan tata krama pengemban al-Qur'an dan pembacanya. Kitab ini wajib dipelajari oleh para pengemban al-Qur'an. Diantara hal yang perlu diamalkan dengan tekun terutama di waktu-waktu yang penuh berkah itu adalah membaca wirid yang 23 Waktu istijabah. — — ———— A R ASIAT SMAM HADDAD 4> penuh berkah yang biasa dibaca dan ditekuni dj banyak negeri, biasa dilakukan di masjid-masjid antara Maghrib dan Isya' serta setelah Shalat Subuh. Hal ini dikenal dengan sebutan bacaan hizib selama seminggu. Dimulai pada Malam Jum'at dan dikhatamkan pada Hari Kamis depannya. Telah diriwayatkan dari Sayyidina Usman bin 'Affan ra, bahwasannya beliau ra memulai membaca al-Qur'an pada Malam Jum'at dan menghatamkannya di Malam Kamis. Wirid ini sesuai dengan riwayat di atas hanya dari segi permulaan dan penutupannya. Adapun dari segi pembagian bacaan menjadi tujuh, hal ini disesuaikan dengan pembagiannya atau yang hampir mendekatinya. Hal ini dinukil dari riwayat Sayyidina Usman bin 'Affan ra dan para salafunasshalihin ra lainnya. al-Fagih al-Imam al-'Allamah Abu Abdullah bin ‘Abbad ra, yang mana beliaulah yang mensyarahkan” Kitab al-Hikam, sewaktu menyebutkan hizib mingguan dalam salah satu suratnya, ia mengatakan: “Ilal ini termasuk bid'ah hasanah yang perlu ditekuni di zaman seperti ini. Yang mana tambah hari, tambah melemah syiar-syiar dalam agama ini.” Akan tetapi bagi yang menekuni wirid ini, hendaknya tidak melupakan dua adab penting yang sering dilupakan oleh kebanyakan Orang yang menekuninya. Kedua adab itu adalah: — KRA Daan Da UNA Aan ed aa IN 24 2 . . Yang menjabarkan dengan terperinci. 55 SES nenm e wasim IMAM tepa o Pertama, hendaknya bacaan al-Qur'annya jangan hanya sebatas wirid ini saja. Karena biasanya dibaca secara kelompok, sehingga ia mendapatkan bagian bacaannya hanya sedikit. Kedua, hendaknya ia menghindari hal-hal yang sering dilakukan oleh sebagian orang yang lalai. Yaitu sebagian orang mengantuk sewaktu membaca, hingga ia tidak sadar giliran bacaannya sampai ada yang membangunkannya. Ada juga yang berbicara dengan teman sebelahnya sementara yang lain membaca sampai tiga gilirannya. Perbuatan ini kurang baik, bahkan tergolong perbuatan yang makruh dan tercela. Terutama apabila dilakukan dalam masjid. Karena berbicara di masjid selain dzikir dan al-Qur'an hukumnya sangat dimakhruhkan. Disebutkan dalam sebuah riwayat: “Berbicara dalam masjid ibarat memakan kebaikan, sebagaimana api menghanguskan kayu bakar.” Kami sengaja mengingatkan dua adab ini karena kami melihat kebanyakan yang membaca wirid melupakan kedua adab ini, dan orang yang dibacakan al-Qur'an dihadapannya sedangkan ia mengantuk atau berbicara keadaannnya sangat membahayakan karena seolah-olah ia berpaling dan melalaikan al-Qur'an, bagi yang bertakwa kepada Allah swt dan mengagungkan kehormatannya hendaknya menghindari hal ini. D ns e oons o Mon KÈ Para ulama mengatakan, bahwasannya sangat dianjurkan bagi orang yang tidak hafal al-Qur'an untuk banyak mendengar bacaan al-Qur'an. Mengenai hal ini, Allah swt berfirman: D: ar A aa 4 S. Ati j A A IR E o DN laal 4) Ina Ola 5 i 1515 Artinya: “Dan apabila dibacakan al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar engkau sekalian mendapatkan rahmat.” (Qs. al-A'raaf ayat: 204). Nabi Muhammad saw bersabda: er a - 3 PEN ng Pia : z a... P” - 2 2 - $ Artinya: “Barangsiapa yang mendengarkan satu ayat dari Kitabullah, maka dituliskan baginya pahala yang berlipat ganda dan barangsiapa yang membacanya, maka kelak di hari kiamat ayat itu akan menjadi cahaya baginya.” Anjuran untuk mendengarkan bacaan al-Qur'an bukan dikhususkan bagi yang tidak membaca al-Qur'an tetapi secara umum bagi Siapa saja baik itu pembaca ataupun yang lainnya. Dalam sebuah riwayat, bahwasannya Baginda Rasulullah saw bersabda kepada Ibnu Mas'ud ra: P DASERAT & WASIT THAM AADDAD Ta JA an adi kag KN ka, S5» 0 Artinya: at D Kemudian Ibnu Mas'ud ra bertanya: “Bagaimana aku membacakannya dihadapanmu sedangkan ia diturunkan kepadamu.” Lalu beliau saw menjawab: “Sesungguhnya aku ingin mendengarnya dari orang lain.” Lalu ia pun membacanya dihadapan Rasulullah saw dari awal Surat an-Nisaa.’ Nabi Muhammad saw menyimak bacaan Abu Musa ra dan bacaan Salim Maula Abu Hudzaifah ra, kemudian beliau saw bersabda: Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan dikalangan umatku orang sepertinya.” 3eliau saw juga menyimak bacaan Sahabat Ibnu Mas'ud ra kala itu ditemani oleh Sayyidina Abubakar ash-Shiddig ra dan Sayyidina Umar bin Khattab ra, Kemudian beliau saw bersabda: "3 NE PLN an 35- 0 - ea de bal JAN sh sa Pa an is o- # Artinya: “Barangsiapa yang ingin membaca al-Qur'an sama seperti saat diturunkan hendaknya ia meniru bacaan anak Ummi Abd.” D DASERAT & WASIAT TMAM HADDAD K Inilah julukan untuk Ibnu Mas'ud ra, semoga Allah ah swt meridhai mereka semua. Kar SP Dasena e wasir sAn ADAD

Keutamaan Surat-Surat Dan Ayat-Ayat Tertentu

Ada beberapa surat dan ayat-ayat yang sangat dianjurkan untuk dijalani yaitu surat dan ayat-ayat yang telah diterangkan oleh berbagai riwayat hadis akan keutamaannya, besarnya pahala dalam membacanya, dan anjuran untuk ditekuni di saat-saat tertentu. Diantaranya adalah membaca Surat al-Kahfi di Hari Jum'at dan Malam Jum'at. Dalam hal ini, Baginda Rasulullah saw bersabda: Aa he KAT aa BNN en do Ta an ae NN aa P da3 CAP J alaws SPI Anal) 4 A SFP oA Òl A Artinya: “Barangsiapa yang membacanya ia akan diampuni sampai Jum'at depan dan akan timbul cahaya dan kakinya sampai ujung langit.” Dalam riwayat lain disebutkan: SE ii ia LP iya DAA Artinya: “Akan terpancar cahaya darinya ET tinggi ke Baitul Atiq.” PAM DASEHAT & WASIAT TMAM HappAp 4> Dalam riwayat lain disebutkan: 2 4 4 na - - pah NANG G Da Jal sa wa. Artinya: “Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat pertama dari Surat al-Kahfi kemudian dajjal keluar, niscaya ia terlindungi dari Jitnahnya.” Baginda Nabi saw bersabda mengenai surat al-Baqarah: Se aba kaa Artinya: “Bacalah Surat al-Baqarah, karena sesungguhnya membacanya merupakan keberkahan dan meninggalkannya merupakan kerugian dan orang-orang yang buruk kelakuannya tidak dapat menjalaninya.” Dalam riwayat lain disebutkan: Ís z P USE obit MAY A gya 3 ji gici of Artinya: “Rumah yang dibacakan Surat al-Baqarah di dalamnya tidak akan didekati oleh setan selama tiga hari.” Diantara surat yang dianjurkan untuk dibaca ialah Surat Yasin yang penuh berkah. DASEHAT & WASIAT IMAM KADDAD Dalam hal ini Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: 4 Oo PAN Pen Mega Gran aan Ta AN Una Tea ek 7 Ss a a Ap Je bara Y SIA P 3 SE a) PEN Artinya: “Yasin adalah inti al-Qur'an, tidaklah seseorang membacanya semata-mata karena Allah dan hari akhirat melainkan ia diampuni.” Dalam riwayat lain disebutkan: Artinya: “Barangsiapa yang membacanya sama seperti membaca al-Qur'an sebanyak sepuluh kali.” Diantara surat yang dianjurkan untuk dibaca setiap malamnya adalah Surat Tabarak. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: A è a ə A 54 9 A 3 r r ? si é "Na 3 | aa . | Artinya: “Ja (Surat Tabarrak) sangatlah bermanfaat dan dapat menyelamatkan dari siksa kubur.” Dan juga diriwayatkan bahwa ia ada di dalam hati setiap mukmin, dan ia memberi syafaat seseorang yang akan disiksa hingga orang itu terampuni. Bahkan Nabi Muhammad saw tidak tidur di DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD malam hari sampai beliau saw selesai membaca Surat as-Sajadah dan Surat Tabarak. Diantara surat yang dianjurkan ialah Surat ad-Dhukhaan Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: s7 aT 2, raS PA ne aj | ) pn i A 23 Ae A) draw lia lang 2 Artinya: “Barangsiapa yang TA Surat ad-Dhukhaan pada malam hari niscaya ia diampuni di pagi harinya.” Beliau saw bersabda mengenai Surat al-Wagi'ah: ts, aU La Jul s en -a 1 A Artinya: “Barangsiapa yang a Tn malam ta tidak akan tertimpa kemiskinan.” Mengenai Surat al-Zalzalah beliau saw bersabda: sip A) Xx 0 Jw Gi A Artinya: “Sesungguhnya ia (Surat al-Zalzalah) menyamar setengah al-Qur'an. 2 Beliau saw juga bersabda mengenai Surat at-Takatsur: oa DASERAT & WASIAT IMAM NADDAD Artinya: “Barangsiapa yang membacanya sama seperti membaca seribu ayat.” Mengenai Surat al-Ikhlas beliau saw bersabda: ” B z rrd A 2 EL 7 SA Dean lal oa . 38 J "g, a 2 PERS: Oly cola SL Jaa WI sas) Artinya: “Ia (Surat al-Ikhlas) menyamai sepertiga al-Qur'an dan barangsiapa yang membacanya sebanyak sepuluh kali akaan dibangunkan untuknya sebuah istana di surga.” Telah diriwayatkan anjuran untuk membacanya setiap selesai shalat sebanyak sepuluh kali. Sedangkan di pagi hari, petang hari dan saat hendak tidur telah diriwayatkan pembacaannya bersama al- Mu'awwidzatain sebanyak tiga kali, hal ini mujarab untuk melindungi diri dari berbagai bencana dan mengabulkan segala hajat. Nabi Muhammad saw bersabda mengenai Surat al Fatihah: P AA A pa A a TA OLI PEN padi G TAN Su A Lp 25 =- 9 2 Aog E d Aan 8 r : a Pu Boat ya n og P9 PI uly A CAR Up cebl P 8, i A 3 a P “a ak ae 3 Ot 2 NA os è g> 435 oly d SSB GJ akal ONG. RI ani S o r P ” P s < DASEAAT & WASIAT THAN AADDAD KE Artinya: “Ta (Surat al-Fatihah) adalah surat paling agung dalam al- Qur'an, sesungguhnya ia Sabul Matsani (tujuh ayat yang mengandung rahasia) dan juga dikenal sebagai al-Qur'an yang paling agung. Sesungguhnya ia bersama ayat Kursi dan penutup Surat al- Baqarah diturunkan dari perbendaharaan Arasy. Sesungguhnya Surat al- Fatihah merupakan pengabul niat apa saja ia dibacakan, dan ia menjadi ruqyah yang mujarab.” Mengenai ayat kursi telah diriwayatkan bahwa ia adalah pemimpin ayat-ayat al-Qur'an dan barangsiapa yang membacanya setiap selesai shalat fardhu tiada penghalang antara dirinya dengan surga kecuali kematian saja dan barangsiapa yang membacanya ketika hendak tidur, maka setan tidak akan mendekatinya sampai pagi hari. Dalam hadisnya yang lain, Baginda Muhammad saw bersabda: a AA EE AK 03 T ET pat af aS AI did ay A PN PP # 2 g A 1e 1 A Artinya: “Barangsiapa yang membaca satu ayat terakhir dari Surat al-Baqarah di malam hari niscaya keduanya akan melindunginya.” Dalam riwayat lain, Baginda Nabi saw bersabda: ea Wa zál»? A ena PER AT s3, Ola Ur GEP aS lily S an La pale D KS MASCARAT & WASIAT IMAM HADDAD Artinya: “Ajarkanlah kedua ayat ini kepada isteri-isteri kalian dan anak-anak kalian karena keduanya ialah pujian, bacaan al-Qur'an dan do'a.” Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Aku tidak pernah menjumpai pemeluk Islam yang berakal melainkan sebelum tidur ia membaca tiga ayat terakhir Surat al-Bagarah: - - 5 A E 4, 21 kaki kah TES aya ên Te MAS Te wen Ny NASGAAT & WASIAT IMAM HADDAD c e -— PPP 4 Pena ai Ai s- Ara pa - Ce 319 LJ 7ail Le csl say LJ 23 Æ = # 2 Is RE . Duti Ja Artinya: “Kepunyaan Allah lah segala apa yang ada di langit dan bumi. Dan jika engkau melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atasmu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan denganmu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab- Nya dan Rasul-rasul-Nya. Mereka mengatakan: “Kami tidak membedu- bedakan antara seseorangpun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat. Mereka berdo'a: “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali? Allah tidak tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. Mereka berdo'a: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami Jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami Janganlah Engkau DN A BASERAT & WASIAT IMAM HADpAD www bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada kami bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kamu yang kafir.” (Os. al-Bagarah ayat: 284 - 286). Adapun dua ayat yang diterangkan dalam sabda Nabi saw: 3 "ang Liar z a7 P 3 - ekas ALI Sepi o Artinya: “Barangsiapa yang membacanya di malam hari, maka keduanya akan melindunginya.” Kedua ayat itu adalah firman Allah: eai, «1. P á e £ Artinya: “Rasul telah beriman D al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya.” (Qs. al-Baqarah ayat: 285). Hingga akhir surat. Para ulama menerangkan arti sabda Baginda Nabi Muhammad saw: “Keduanya akan mencukupinya' Maksudnya adalah mencukupi segala urusannya, atau mencukupinya dari bangun malam.” ASENA a WASIAT HA KAPDAP al-Imam Nawawi ra berkata: “Arti keduanya akan mencukupinya bisa juga bermakna mencukupi hajatnya dan mencukupinya dari bangun malam sekaligus.” Pembahasan ini luas sekali, dan riwayat yang memberi penjelasannya sangat banyak dan dikenal oleh para ulama, tetapi yang paling penting disini ialah menyebutkan sebagian perkara yang penting saja agar orang yang mencintai kebaikan dapat mengamalkannya. Sehingga mereka memperoleh pahala yang besar dan terjaga dari berbagai bencana, semoga Allah swt memberi taufik dan memberi pertolongan, tiada Tuhan selain-Nya dan cukuplah Allah swt sebagai pelindung kami dan Ia sebaik-baik tempat berserah diri. Kak

Keutamaan Berdzikir

Ketahuilah saudara-saudaraku semoga Allah swt menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang banyak berdzikir kepada- Nya dan termasuk orang-orang yang tidak terlalaikan oleh harta dan anak-anak mereka dari berdzikir kepada Allah swt, sesungguhnya berdzikir kepada Allah swt termasuk perkara yang sangat mulia, ibadah paling utama dan cara paling efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: — Da , An An na Dow Dar S3 >| Ha >Ü Artinya: “Karena itu, ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah engkau mengingkari nikmat-Ku.” (Qs. al-Baqarah ayat: 152). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: d £ ag s Pa - I z Pua, ge 22 2. Maura Ga Pie Map laan agan (in In YS adl Tg SSI gi GE Artinya: “Wahai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pagi dan petang.” (Os. al-Ahzab ayat: 41 - 42). DASEHAT & WASIAT IMAM RADDAD Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: JI ya s KI 0333 A ER Tiai 3 15 Ker Da iya SG NG JL Ti sad Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dari rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah dirimu termasuk orang-orang yang lalai.” (Qs. al-A'raaf ayat: 205). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Qs. ar-Ra'ad ayat: 28). Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan: P pi ANG y AA Db iie f JEN Ji A B S JA ERA AN KE DASENAT & WASIAT TMAM HADDAD E a G a a A Oh. o "Or A So a E yani ai op ELAN 5 PA Artinya: “Allah swt berfirman: “Aku Tea prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, Aku menyertainya ketika ia menyebut-Ku, apabila ia menyebut-Ku dalam dirinya (hati), maka Aku akan menyebutnya dalam diri-Ku, apabila ia menyebut-Ku dikumpulan orang banyak, maka Aku akan menyebutnya dihadapan kumpulan yang lebih baik dari itu. Apabila ia mendakat diri kepada-Ku sejengkal saja, maka Aku mendekat kepadanya sehasta, apabila ia mendekat diri kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat diri kepadanya sedepa, jika ia datang kepada-Ku berjalan kaki, maka Aku datang kepadanya berlari.” Dalam sebuah hadis, beliau saw bersabda: Sir > E: kani | SSL Le as ji, Na pen SE yi pad (SAE NA Ol yag Bol A GU ya KI 3 Al S3 JU n NG Cl Ip, Ss Artinya: “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang sebaik- baik amalan dan yang paling bagus dihadapan Tuhan kalian, lebih mengangkat derajat kalian dan lebih baik bagi kalian daripada menyedekahkan emas dan perak, dan lebih baik daripada kalian bertempur dengan musuhmu lalu mereka memenggal leher kalian dan kalian Ms 4WASIAT IMAM MADIA Ka memenggal leher mereka?” Mereka menjawab: ‘Tentu saja mau.” Beliau saw bersabda: “Amalan tersebut adalah berdzikir kepada Allah.” Dalam hadis yang lainnya, beliau saw bersabda: > Pa ` Pe IA Pa Kaga E E a MN Pa AS 5 ya D Gi ja 4) (al Mas pol ul hasle Artinya: “Tiada suatu amalan dikerjakan oleh anak Adam yang lebih menyelamatkan dirinya dari siksa Allah selain berdzikir kepada Allah.” Nabi saw bersabda: X 9. 4 .0 32 a Pen ME Pn sa pa Ka d Jara A a A AMI MSN aan JA sos! apa c Ju Artinya: “Sungguh berdzikir kepada Allah di pagi dan petang hari lebih baik daripada mematahkan pedang di jalan Alah dan dibanding memberi harta kekayaan sebanyak-banyaknya.” ainnyi aginda Nabi saw Dalam kesempatan yang lainnya, Baginda Nabi bersabda: 35, naa) Sh yaa a (AAN si Sl an gi Ji a E a Si HA AA i g Nya) pn A ija JUS KGE MASCAT & WASIAT SMAN HADDAD Artinya: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dengan yang tidak berdzikir seperti orang yang hidup dengan orang mati, seperti pepohonan yang hijau di tengah pepohonan yang kering, orang yang berdzikir kepada Allah di tengah orang-orang yang lalai seperti orang yang tetap berperang ditengah orang-orang yang lari tunggang langgang . » dari medan perang. Dan masih banyak lagi riwayat hadis yang menyebutkan anjuran dan keutamaan berdzikir. Apabila disebutkan akan lebih lebar lagi dan tidak ada habisnya. Dalam hal ini, para ulama berkata: “Sebaik-baik dzikir adalah yang dibaca dengan lisan dan hati secara bersamaan, sedangkan berdzikir dalam hati saja lebih baik daripada berdzikir di lisan saja.” Arti berdzikir dalam hati adalah makna dzikir yang terucap oleh lisan mengalir dan tersirat dalam hati. Misalnya apabila ia mengucapkan dengan lisannya kalimat Laa Ilaha Illallah. Maka hendaknya hatinya pun juga ikut mengucapkannya. serdzikir dalam hati juga bisa diartikan makna dzikir yang terucap oleh Jisan tersirat dalam hatinya, misalnya saat ia mengucapkan Laa Ilaha Illallah, arti lafadz yang mulia ini yaitu pengesaan ketuhanan Allah swt tersirat dalam hati. al-Imam Hujjatul Islam al-Ghazali ra berkata: “Berdzikir terbagi menjadi empat: nn sen 4 WASIAT IMAM AADDAD 1. Berdzikir secara lisan saja. 2. Berdzikir hati dan lisan secara paksa. 3. Berdzikir hati dengan lisan tanpa paksaan. 4. Dzikir telah menguasai hatinya.” Beliau ra menerangkan: “Tingkatan pertama sedikit manfaatnya dan lemah pengaruhnya yaitu berdzikir dengan lisan tetapi hatinya lalai.” Tentu saja berdzikir secara lisan dengan hati yang lalai, sangat sedikit sekali manfaatnya, akan tetapi masih lebih baik daripada tidak berdzikir sama sekali. Salah seorang “Arifin Billah ditanya: “Sesungguhnya kami berdzikir kepada Allah swt, akan tetapi kami tidak dapat merasakan kekhusyu'an?” Kemudian beliau menjawab: “Bersyukurlah kepada Allah yang telah menghiasi salah satu anggota tubuh kalian berdzikir kepada- Nya.” Maksudnya adalah lisan. žagi yang berdzikir secara lisan pada mulanya ia harus menghadirkan hatinya dengan bacaan lisan secara paksa sehingga ia dapat berdzikir dengan keduanya kemudian hal ini senantiasa ia lakukan sampai hatinya merasakan kelezatan berdzikir dan tersinari Oleh pancaran cahayanya, dikala itulah hatinya akan hadir tanpa paksaan bahkan keadaan hati bisa mencapai tingkatan tidak dapat bersabar untuk berdzikir apalagi melalaikannya.

Adab Berdzikir

Ketahuilah-semoga Allah swt merahmati kalian-bahwa dzikir memiliki etika, terutama menghadirkan hati bersama lisannya saat berdzikir, oleh karena itu lakukanlah hal ini sebab orang yang berdzikir tidak dapat mencapai hasil berdzikir dan inti utamanya kecuali dengan hati yang hadir. Diantara adab berdzikir ialah orang yang berdzikir kepada Allah swt hendaknya dalam keadaan adab yang sempurna dan penampilan dzahir batin yang baik, dalam keadaan suci dan bersih, dalam keadaan khusyu’ sewaktu berdzikir, mengagungkan kebesaran-Nya, menghadap kiblat, menundukkan kepala dan menenangkan seluruh anggota tubuh seperti dalam shalat. Selain itu, yang paling penting seorang hamba senantiasa berdzikir kepada Allah swt dalam setiap waktu dan keadaannya. Apabila ia senantiasa dapat menjaga adab yang kami sebutkan seperti dalam keadaan suci dan menghadap kiblat dan lain-lainnya dalam setiap keadaannya sebagaimana yang dilakukan oleh orang- orang yang berkhalwat kepada Allah swt hendaknya ia menerapkannya. ——— SEAT swasa TAN AO Hp Tetapi apabila tidak dapat melakukannya terus menerus hendaknya ia meluangkan waktu khusus untuk duduk berdzikir dengan memakai adab-adab yang telah kami sebutkan dan juga adab semisalnya yang belum kami sebutkan. Selanjutnya hendaknya ia senantiasa berdzikir dalam setiap keadaannya baik berdiri, duduk, berbaring dan lain sebagainya tanpa batas. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: See Yen Ann 3a pt Artinya: “Ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (Os. an-Nisaa’ ayat: 103). Hindarilah melalaikan dzikir di waktu apapun karena melalaikan dzikir banyak sekali dampak negatifnya. Mengenai hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda: dy. E a Pau Ans Dt Na 5 SI Gya SS Nas SIN JA gê NA te Artinya: “Barangsiapa yang duduk di suatu tempat ia tidak mengingat Allah kala itu melainkan ia tidak merasakan sesuatu dari Allah Selain penyesalan, dan barangsiapa yang berjalan di suatu tempat ia tidak mengingat Allah kala itu melainkan ia tidak mendapatkan apapun dari Allah kecuali penyesalan.” P KP DASENAT & WASIAT IMAM HADDAD Kalimat trah pada hadis ini berarti penyesalan dan ada juga yang menyatakan artinya dosa. Bisa jadi dikarenakan ia melalaikan dzikir kepada Tuhannya ia dikuasai oleh setan. Hal ini sebagaimana firman Allah swt: -y a A Ta A 17 » PA] 2 # sp 3 PADI D TEA NA ti ta s ANG 2 & 3 ws Artinya: “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (al-Qur'an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (Qs. az-Zukhruf ayat: 36). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: ag 4) ISS PA aÜ | Lah Ke Hye Artinya: “Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah.” (Os. al-Mujadalah ayat: 19). Termasuk sifat seorang mukmin ia banyak mengingat Tuhannya, sedangkan sifat orang munafik ia tidak mengingat Tuhannya kecuali sedikit saja. Dalam hal ini, Allah swt berfirman: DASENAT & WASIAT IMAM AADDAD K2 Artinya: “Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (Os. an-Nisaa’ ayat: 142). Senantiasa berdzikir dapat mengusir setan dan menghalau godaannya, seperti yang telah diriwayatkan dalam hadis Rasulullah saw: A PAK a KN ga D aa 2 a . A r Aa e ea LS IS AI Gali IE ole OLI o Í Spr 275 2 4) Beban Artinya: “Sesungguhnya setan bertengger di hati seorang hamba, apabila 1a mengingat Allah setan akan menjauh dan apabila ia lalai setan akan menggodanya.” Jadi, sangatlah dianjurkan menekuni dzikir kepada Allah swt setiap waktu dan setiap keadaan. Sebuah riwayat menyebutkan, bahwasannya Baginda Nabi Muhammad saw pernah bersabda kepada seseorang yang bertanya: “Wahai Rasulullah, sungguh syari'at Islam terlalu banyak bagiku, maka perintahkanlah aku mengerjakan sesuatu yang bisa aku tekuni?” Kemudian beliau saw menjawab: S e è “ia é A A £ s A yi Aan s1 6 Artinya: “Biasakanlah lisanmu selalu basah berdzikir kepada Allah,” Para ulama telah menetapkan keutamaan dan keunggulan dzikir dibanding amal shaleh lainnya yaitu berdzikir tetap bisa 3 DASEMAT & WASIAT IMAM KADDAD dilaksanakan dalam setiap waktu dan keadaan karena ia tidak memiliki batasan waktu bahkan dianjurkan untuk selalu selalu dikerjakan. Dzikir bisa dikerjakan oleh yang berhadas kecil maupun yang berhadas besar, yang sibuk maupun yang tidak, berbeda dengan ibadah lainnya seperti shalat, puasa dan membaca al-Qur'an, ibadah-ibadah itu memiliki syarat tertentu yang tidak boleh dilanggar dan waktu-waktu tertentu yang tidak sah dilaksanakan kecuali dalam waktu itu. Amalan terbaik saja yaitu shalat tidak diperbolehkan ketika sepertiga waktu siang, dimulai setelah Shalat Subuh sampai matahari naik sepenggal, dan setelah Shalat Ahar sampai masuknya waktu Maghrib. Puasa juga dilarang kecuali siang hari saja sedangkan membaca al-Qur'an juga dilarang bagi yang berhadas besar dan kurang baik apabila dilakukan oleh orang yang memiliki banyak kesibukan yang dapat memecah konsentrasinya hingga ia tidak dapat konsentrasi penuh dalam membacanya hal ini dilarang lantaran kebesaran dan kehormatan al-Qur'an. Adapun dzikir Allah swt telah memberi keluasan dalam hal ini sebagai tanda kasih sayang dan karunia-Nya terhadap para hamba-Nya, disamping itu ia mudah dilakukan tanpa harus mengeluarkan usaha dan tenaga yang banyak dibandingkan amal De awasi aan KD YP ibadah lainnya, jadi dari segi inilah berdzikir lebih mengungguli amalan ibadah lainnya meskipun masing-masing memiliki keunggulan dari segi yang lain. Diantara keistimewaan berdzikir adalah mudah dilakukan disamping pahalanya yang besar dan bisa dilakukan terus menerus, meskipun di tempat seseorang dimakhruhkan menyebut nama Allah swt secara lisan seperti saat berada dalam kamar mandi dan berhubungan badan, di saat semacam ini diperbolehkan baginya untuk berdzikir dalam hati, inilah penjelasan para ulama billah. Jadi, engkau dapat berdzikir meskipun dalam keadaan bekerja atau sibuk dengan urusan duniawi, maka lazimilah dzikir dengan lisan dan hati meskipun dalam kesibukan itu sesempat mungkin. Apabila engkau menyebut nama Allah swt pada dirimu hingga engkau dapat mendengarnya, berarti engkau telah berbuat yang benar dan baik. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: ; T E ee er Na AKA SIN an PAT 5 Artinya: “Sebaik-baik dzikir adalah yang tersembunyi dan sebaik- baik rezki ialah yang cukup." Allah swt berfirman: KS DASENAT e wasiat SHAH AADDAD A E A E Te na tt A33 epad Ss 9 Ib) SSI Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut.” (Os. al-A'raf ayat: 205). Begitu juga apabila engkau mengeraskan suara dalam berdzikir dengan keikhlasan karena Allah swt, disamping engkau tidak menyebabkan orang shalat maupun pembaca terganggu oleh dzikirmu hingga shalat dan bacaannya kacau balau, maka hal ini diperbolehkan dan tidak dilarang justru dianjurkan dan disunnahkan. Apabila berdzikir dengan suara keras dilakukan bersama sekelompok orang yang berkumpul untuk berdzikir kepada Allah swt dengan syarat yang telah kami sebutkan yaitu ikhlas karena Allah swt dan tidak mengganggu kekhusywan orang-orang yang shalat dan pembaca al-Ouran juga yang lainnya, maka hal ini sangatlah dianjurkan dan disunnahkan bahkan telah diterangkan keutamannya oleh berbagai riwayat hadis. Nabi Muhammad saw bersabda: r ra Jala 2 nrz ga ER y TAAG ~ . soL T Jal y PS AN) | Ja ba D Ira ya 3 Gala ME ate A JP Al g # f DAN DASEAAT & WASIAT IMAM AADDAD Lp: Artinya: “Tidaklah suatu kaum terkumpul di rumah Allah untuk berdzikir kepada Allah hal ini dilakakukan semata-mata karena Allah melainkan Dia akan mengampuni mereka dan mengganti dosa-dosa mereka dengan pahala kebaikan.” Nabi saw bersabda: Png sar P Re 9 a Pa A z Žo Z z 3 Bo a7 z w” ti i Aa .. WA a KN LAS SI ag `! ds al Meh 25 PRS 37 è IR LA -3 Pe bale LA S3, ESA pala Ng CN Artinya: “Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir kepada Allah melainkan mereka dikerumuni oleh para malaikat, diliputi rahmat ketenangan turun kepada mereka dan Allah menyebut mereka kepada siapa saja yang ada di sist-Nya.” Dalam hadis lain, beliau saw bersabda: ” Q- . Sa st 01 . ba S d JE Sak) Ly beg dS ab Kl ka Ee hl SAN GA la ga S Artinya: “Jika engkou melewati taman-taman surga, berhentilah sejenak,” beliau saw ditanya: ‘Apakah taman-taman surga itu?” Kemudian beliau saw menjawab: ‘Sekumpulan orang-orang berdzikir”. Taaa 25 : 2 kanla Dalam riwayat lain disebutkan, majelis dzikir. DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD Telah diriwayatkan dalam sebuah hadis yang panjang mengenai majelis dzikir yang isinya bermula: “Sesungguhnya Allah mengirimkan para malaikat-Nya mengelilingi bumi untuk mencari majelis-majelis dzikir.” Kemudian hadis ini berlanjut sampai pada akhir sabda Baginda Nabi Muhammad saw: an A an aa aa ks A NA Le D Piala SL a Jas A, 2 BPE ma SK Ja ny Pa = „ish, o a A ig ala i Artinya: “Kemudian Allah berkata kepada para malaikat ‘Saksikanlah bahwa Aku telah mengampuni mereka (orang-orang yang berdzikir) dan Aku telah memenuhi apa yang mereka minta, Aku telah melindungi mereka dari perlindungan yang mereka minta. Lalu malaikat berkata: "Diantara mereka ada si Fulan seorang hamba pendosa sesungguhnya ia hanya lewat lalu duduk bersama mereka.’ Kemudian Allah swt berfirman: "Mereka adalah orang-orang yang mana berkat mereka orang yang duduk bersama mereka tidak akan celaka.” “bw Q ASIN AAA ADAD “> Sekelompok ahli tasawuf telah memilih cara berdzikir dengan suara keras dan mengadakan perkumpulan untuk dzikir ini, dalam hal ini mereka memiliki cara-cara yang sudah dikenal. Ada sebagian golongan lain yang memilih berdzikir dengan suara yang pelan, semuanya mendapatkan kebaikan dari Tuhan mereka dan berada di jalan yang benar, semoga Allah swt merahmati mereka semua. Menurut pandangan ahli thariqah tasawuf dzikir kepada Allah swt tidak dapat tergantikan dengan apapun, itulah pijakan mereka dan pekerjaan mereka setelah melaksanakan ibadah fardhu dan menjauhi hal-hal yang haram, mereka hanya menyuruh para muridnya yang mengikuti thariqah mereka untuk berdzikir. Dan mereka menarik ikrar dari murid-murid untuk menekuni dzikir ini disertai dengan syarat-syarat dan adab yang terpapar dalam thariqah mereka, jadi bagi mereka yang paling penting adalah berdzikir kepada Allah swt.

Macam-Macam Dzikir

Dzikir ada bermacam-macan jenisnya dan setiap jenis memiliki pahala dan keutamaan yang besar disamping manfaat dan hasil yang mulia. Diantara jenis dzikir bahkan inilah yang terbaik adalah lafadz Laa Haha Illallah. Dalam hal ini, Nabi saw bersabda: y Aos H z 3 4 ” 23, A x Ad š x 2 PRE w m ` “ t t t < | IN A Xi A hail a NAN al ala i AI La Artinya: “Sebaik-baik dzikir adalah Laa Ilaha Illallah dan sebaik-baik do'a adalah Alhamdulillah.” Nabi saw bersabda : ` ta) P WA z T < oà A 24 w | ra 5 2. > Me a A A Aa AETA Kena Artinya: “Sebaik-baik ucapan yang pernah aku ucapkan juga para nabi sebelumku yaitu Laa Ilaha Illallah.” Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan: a yA PA ` J r II A Artinya: “Laa ilaha illallah adalah benteng-Ku dan barangsiapa yang masuk ke benteng-Ku ia akan aman dari siksa-Ku.” DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD Nabi saw juga bersabda: a a GK NG a ab AN pae Ya dp Artinya: “Perbaharuilah keimanan kalian, para T aga ‘Bagaimana kami memperbaruhi keimanan kami” Beliau saw menjawab: 8 1) Banyaklah membaca: “Laa Ilaha Illallah.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda: A) yo Sa a a) Na bi Zn “nas NG D | 7 a Ja 43 wi P Artinya: “Subhanallah nilainya setengah timbangan, Alhamdulillah memenuhinya sedangkan Laa Ilaha Illallah tiada penghalang antara dirinya dengan Allah.” Telah diriwayatkan bahwa ada sebuah tongkat terbuat dari cahaya yang berdiri dihadapan Allah swt, apabila ada yang membaca Laa Ilaaha Illallah, bergoncanglah tongkat itu, maka Allah swt berkata padanya: “Diamlah.” Kemudian tongkat itu menjawab: “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa diam, sedangkan Engkau belum mengampuni dosa orang itu.” Kemudian Allah swt menjawab: “Baiklah, aku telah mengampuninya.” Kemudian tenanglah tongkat itu.” “AM IP DASENAT & WASIAT IMAM AADDAD Juga diriwayatkan: “Apabila ada seorang hamba mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, tidaklah kalimat Laa Ilaaha Illallah melewati dosa pada buku laporan melainkan ia menghapusnya hingga ia menjumpai pahala, lalu ia berdiam di sebelahnya.” Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw: 2 mg SAI ni PAI yaa AS a MWA ba IK BAYU NG aas Artinya: “Apabila tujuh petala langit dan tujuh petala bumi beserta isinya diletakkan pada timbangan, dan kalimat Laa Ilaaha Illallah diletakkan pada timbangan lain, niscaya neraca kalimat laa ilaaha illallah mengunggulinya.” Riwayat mengenai keutamaan kalimat ini banyak dan sudah dikenal luas, dan maksud kami hanyalah sekedar mengingatkan bukan untuk pemaparan yang lebih luas. Kiranya cukup untuk mengetahui keutamaannya bahwa kalimat inilah yang menjadikan seseorang masuk Islam dan barangsiapa yang ditutup usianya dengan kalimat ini ia mendapat kebahagiaan abadi yang tiada kesengsaraan setelahnya. Ya Allah, wahai Dzat yang Maha Mulia kami memohon kepada-Mu hidupkanlah dan matikanlah juga bangkitkanlah kami atas ucapan Laa Ilaaha Illallah dengan penuh ketulusan kepada-Mu, NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD KP demikian pula orang tua, orang-orang yang kami cintai dan kaum muslimin secara keseluruhan. Nabi saw bersabda: 287z A E A INNA aa a a 3-90 7 A anA pda a ala TAAT DN odo a ajil NI AIN 08 a 0E BP Ne r 20 - An aa so L a T sir ana | E PS OS wp es WG pa Pa esa IS da g - 38 o- o 7o D o 3 £ Artinya: “Kalimat Laa Ilaaha Illallah Wahdahu La Syarikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wa Huwa “Alaa Kulli Syaiin Qadir (tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nyalah segala kekuasaan, bagi-Nyalah segala pujian dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu) barangsiapa yang membacanya sebanyak sepuluh kali pahalanya seperti membebaskan empat orang keturunan Nabi Allah Ismail as.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda: aog S a T D KN ao 7, É $23 2 A x AN Ta d - AVES ala SIS gal Sl pa y od a Al SI ay JP uya La aa J% > zan ha A D . HO z 2 ” j A AAA 5 - $ 7 4 - > 9 aa P 3, ae o- 9 Pa P aa A AK I 4 2 3 si 2 SIS an Ul Aib Uang slim le al CS A P WA Pa P 4 f # si My É 2 NE . DI 5 z - Ke Io. , NELLA Pa zo Te A oL o noa g> NO Aa 92 oll e lja 4 DI a a > DASEANT & wasi AAM AADDAD Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan: “Laa Ilaaha Illallah Wahdahu La Syarikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wa Huwa “Alaa Kulli Syaiin Qadir, sebanyak seratus kali dalam sehari, maka pahala yang ia dapatkan sama saja dengan memerdekakan sepuluh orang budak, serta ditulis untuknya seratus kebaikan dan dihapuskan darinya seratus kejelekan. Dan bacaan itu menjadi pelindungnya dari godaan setan di hari itu sampai petang, dan tak seorangpun melakukan amalan yang lebih baik daripada yang telah ia lakukan kecuali seseorang yang membaca lebih banyak darinya.” Dalam kesempatan lain, Baginda Nabi saw bersabda: G EN aa VENNA sa Oa yan MAN IG Sa ra e - 777 LA z rha Ga ii NG e GE NA S AI ihs Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan: Laa Ilaaha Illallah Wahdahu La Syarikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wa Huwa “Alaa Kulli Syaiin Qadir, maka tiada amalan yang dapat melampuinya dan tidak tersisa satu kejelekanpun.” Diantara jenis dzikir yang paling utama dan paling lengkap adalah bacaan Subhanallah Wa Alhamdulillah Wa Laa Ilaaha Illallah Allahu Akbar, telah diriwayatkan dari Nabi saw bahwa bacaan ini adalah sebaik-baik perkataan dan yang paling dicintai di sisi Allah swt. DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD Nabi saw bersabda: 4 || Pa ING cah Sapi cah) Da Ja ay 7 Cai S ala can! | Artinya: “Aku mengucapkan Subhanallah Wa Alhamdulillah Wa Laa Ilaaha Illallah Allahu Akbar lebih aku senangi daripada segala sesuatu yang disinari oleh matahari (segala materi duniawi).” Nabi saw bersabda : NB» 3 E phena Aa E a 2 SN WA) ads mèl - | a | s KH Z z 2 5 2 s £ gÊ KAN r - - b: ie 3 i "an IA AD ya AN a Dial a all NG en Weni Ca Teen Agt fi 2, 23 GT, shi = Ih cd N Artinya: “Pada malam aku diisra'kan aku bertemu Ibrahim as, beliau berkata: “Wahai Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahukanlah kepada mereka bahwa surga tanahnya sangat subur, airnya segar dan sesungguhnya ia ibarat persawahan yang menjadi bibitnya adalah kalimat Subhanallah Wa Alhamdulillah Wa Laa Ilaaha Illallah Allahu Akbar.” Nabi saw bersabda mengenai keempat kalimat ini: P NASEHAT & wasiat THAM HADDAD vae on E e AN Dan a D SN na pad 2 # 2 rad P 24 Artinya: “Barangsiapa yang membaca keempat kalimat ini, maka untuk setiap satu kalimat akan ditanam baginya sebuah pohon di surga.” Nabi saw bersabda kepada Abu Dharda ra: D N 5 r 2 x - 9 3 2 = A PA N 0 7 - v „q? 23 A Dp ca Y) a Ug l Ole Ji A HL LG P pi D4 Y! 5 ta | yi a i WA | kalan Artinya: “Ucapkanlah: “Subhanallah Wa Alhamdulillah Wa Laa Ilaaha Illallah Allahu Akbar Wa Laa Haula Wa Laa Wuwwata Illa Billah al-“Aliyyil “Aadzim, sesungguhnya ia adalah al-Bagiyah ash- Shalihat dan dapat menggugurkan dosa-dosa sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” Nabi saw bersabda mengenai Laa Laula Wa Laa Quwwata Illa Billahil “Aliyyil al-"Adzim: $ a a A - AA a Pa a 3 £ -G MA 03 (3 sta 24 sls JR OX. Er elad Lal 9 da BE» pÀ pa ` r r s A Pd “ Pd Artinya: “Bahwasannya ia merupakan salah satu perbendaharaan surga dan ia obat bagi sembilan puluh sembilan penyakit, yang paling ringannya adalah kesumpekan.” NASENAT & WASIAT IMAM HADDAD Dalam hadis lainnya, Baginda Nabi saw bersabda: sn GN 2 bs en ore a A do r a aya SÍ Vas Ig kari ade Al SS uya ý 1 " g 2 a at” 3 Mena Artinya: “Barangsiapa yang menerima kenikmatan dari Allah dan ia ingin melanggengkan nikmat itu, hendaknya ia memperbanyak bacaan Laa Haula Wa Laa Guwwata Illa Billah al-“Aliyyil al-“Adzim.” Diantara jenis dzikir yang memiliki keutamaan ialah bacaan Subhanallah Wa Bihamdihi. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: GAF z Š ola g ai Ni Sin SU aa Artinya: “Ucapan yang Tan Dana Tan Allah adalah Subhanallah Wa Bihamdihi.” Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasannya Baginda Nabi Muhammad saw pernah ditanya: “Ucapan apakah yang paling utama?” Kemudian beliau saw menjawab: o z r 2 ag . oA Se A - Oka 9 Dl Ilos TEGA al A Artinya: “Ucapan yang Allah pilihkan untuk para malaikat-Nya yaitu Subhanallah Wa Bihamdihi.” Nabi saw bersabda: E Senat c WASIAT SHAM MADA ka 3 Xx Ig. ` Ò rr A D E AA. NG E a Gia ian Kadi ara D daag AM Da JB ya - Ox a > ps oz A ta MA Ni ANG Kalam CAN ae kanng AS ii S BL GG 5 5 g Pd z Pd Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan: “Subhanallah Wa Bihamdihi.” Maka akan ditanamkan untuknya sebuah pohon kurma di surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya sebanyak seratus kali akan dicatat seribu kebaikan untuknya dan dihapuskan seribu dosa darinya.” Nabi saw bersabda: ah ea a A na OI 29 7⁄7 2 0. 2239 T o - (BA Ala 9 a KANA a, LAI ya? (nat aa JB A TE 2 kd z arg = 2 2 23 z TS Tn A z £ 1g SN & ii es s: 1 Lor Ae É f & 7 I JE A! | ás gl Las Jawah NAWA Bas >) SA m ra £ PA Z E p r - , Artinya: “Barangsiapa di pagi dan petang hari mengucapkan: Subhanallah Wa Bihamdihi sebanyak seratus kali, maka kelak di hari kiamat tiada seorangpun yang dapat membawa pahala yang lebih baik dari apa yang ia bawa kecuali seseorang yang mengucapkannya dengan Jumlah yang sama sepertinya atau lebih banyak darinya.” Nabi saw bersabda: 5. A 0 e al > . J a A A . sd an # a P Pa II Ok (Ola a Ol OI AS a OLS . P Wa r Pa aU Z “ A - 1 4 N ld b, w oal oa Ge S N ga mil AU Il Oh 9 ANI T o a | 2 r - PA 2 » | sai A ANAN DAN DASGAAT & WASIAT IMAM HADDAD KE Artinya: “Dua kata yang ringan di lisan, berat di timbangan dan disukat oleh ar-Rahman (Tuhan Maha Penyayang) adalah ‘Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallah al-' Adzim.” Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Juwairiyah ra berkata: “Suatu kali Nabi saw keluar dari rumahnya, kemudian beliau kembali setelah shalat dhuha sedangkan ia masih duduk bertasbih, lalu beliau saw bertanya: wa Ja d Ndi Ng 4 NA d ju ii au Ani Bani bb 1 Sa 5 t ` P4 Z 1 2 x o$ A j - o) w A br 2 2 - 0A z Pa 9 3 e ľa- KL ea arse | Ne Sain r. | 3 si SÁ P. £ SUS Sa ai Up ani La al sae ska a wW GE H A Artinya: “Sejak tadi aku E NANA sampai sekarang engkau masih tetap bertasbih?” Ia menjawab: ‘Ya? Kemudian Nabi saw bersabda lagi: ‘Sebenarnya tadi setelah aku meninggalkanmu aku telah mengucapkan empat kata sebanyak tiga kali yang mana apabila ditimbang dengan apa yang engkau baca sejak tadi pasti akan lebih berat darinya: Subhanallah Wa Bihamdihi ‘Adada Khalqihi, Waridha Nafsihi, Wazinata Arsyihi, Wamidada Kalimatihi. (Maha Suci Allah, dan segala pujian bagi-Nya, sebanyak jumlah makhluk-Nya, sepenuh ridha Dzat- Nya, seberat Arsy-Nya dan seluas kalimat-kalimat-Nya).” Bi sehat «wasiat Intan ADAD

Keutamaan Istighfar

Diantara jenis dzikir yang banyak keberkahan dan manfaatnya, besar keutamaan dan pahalanya yaitu istighfar, shalawat kepada Nabi Muhammad saw dan do'a. Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam al-Qur'an al-Karim: Artinya: “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (Qs. al-Anfaal ayat: 33). Dalam ayat lainnya, Allah swt berfirman: Artinya: “Dan hendaklah engkau meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika engkau mengerjakan yang demikian), niscaya Allah swt akan memberi kenikmatan yang baik (terus PN Ta es IA A0 ji menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan.” (Qs. Huud ayat: 3). Allah swt juga berfirman dalam al-Qur'an tentang kisah tentang Nabi Allah Nuh as: kd PA GA Sa E ri 54 Pa z fe 5 17 SN Aa a 3 KAS a Jana O bls TE a aS Ta ai dua ai MW, aa Ni A TA Pu A 23, = Aa Dg NA IN Jes o dab Soi OG Artinya: “Maka aku katakan mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun: Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membahayakan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh ayat: 10 - 12). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: 2 4 D an Tu sa ta Pa A z - ...t 4 r Artinya: “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ta SP BASERAT e WASIAT IMAM NADHAH _ mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. an- Nisaa' ayat: 110). Dalam hal ini, Nabi saw bersabda: 2 A A A 4 5 1 s3 - DA In RA a la ayi A a # D. 4 4 ə 7 D azr C VE ia g ph Artinya: “Barangsiapa yang menekuni istighfar, niscaya Allah menjadikan baginya solusi dari segala kesusahan, jalan keluar dari kesempitan dan memberinya rezeki dari arah yang tiada diduga-duga.” Nabi Muhammad saw bersabda: #0 2 Z ” a ò Po Wa PP P 2 A [4 Ar Pd aw Artinya: “Sungguh beruntung orang yang menjumpai dalam buku laporannya bacaan istighfar yang sangat banyak.” Nabi saw bersabda: Sen WAN Gd ia aa JG a H3 Ba iya KN ag 3 ON NN oe is Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan Astaghfirullah sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari, niscaya Allah akan mengampuni tujuh ratus dosanya, dan sungguh merugi seseorang baik lelaki maupun wanita dalam sehari semalam melakukan dosa lebih dari tujuh ratus dosa.” NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD & Dalam hadis lainnya, Nabi Muhammad saw bersabda: 2 Be . 0 e- 9 C] = ah 9... n A o M 23 RA NAN en Artinya: “Demi Allah, sesungguhnya aku beritighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” Nabi saw bersabda: r 3 È z j r z 4 3 5 A g CS. A “TN 8 Wu 8 o Pa A ə - 2 Sai Tn 5 an 5 | : $ - Pd 2 3 3 9 (ir N | 4 $ Artinya: “Maukah kalian aku beritahukan tentang penyakit dan obat kalian, ketahuilah bahwa penyakit kalian adalah dosa-dosa dan obat kalian adalah istighfar.” Nabi saw bersabda : Artinya: “Iblis mengatakan: Wahai Tuhan, demi kemuliaan dan keperkasaan-Mu aku tidak akan berhenti menyesatkan hamba-hamba-Mu selagi nyawa mereka masih melekat dalam jasad mereka, lalu Allah swt Èy HADDAD KI NASEHAT & WASIAT TMAM berkata: “Demi kemuliaan dan keperkasaan-Ku Aku senantiasa a; =” menganmpuni mereka selama mereka meminta ampun kepada-Ku. Dalam hal ini, Sahabat Abdullah bin Umar ra berkata: “Kami pernah menghitung dalam satu kali duduk Rasulullah saw membaca seratus kali : ss np k by- rb j D Pa Sa PN AE Me Ha DA 5, Artinya: “Wahai Tuhan ampunilah aku dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau Maha Pemberi taubat dan Maha Penyayang.” Maka hendaknya engkau memperbanyak bacaan dzikir yang penuh keberkahan ini yang memiliki kedudukan seperti ini di sisi Rasulullah saw. Diceritakan bahwa setelah wafatnya al-Imam Ahmad bin Hambal ra ada seseorang yang bermimpi bertemu beliau dan beliau menyatakan bahwa Allah swt memberinya manfaat yang banyak dari beberapa lafadz dzikir yang dia dengar dari Safyan ats-Tsauri ra, lafadz itu adalah: ed a na en Ka usa Man Me AB Pin IS de nias ara JS DG Lal SA PSS YG tera PA Asa L WASIAT HAH Nip “> Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhan pemilik segala sesuatu, demi kekuasaan-Mu atas segala sesuatu ampunilah aku dari segala sesuatu dan janganlah Engkau menanyaiku tentang sesuatu apapun.” Sehubungan dengan hal ini hendaknya engkau juga memperbanyak bacaan yang penuh berkah ini. Dalam sebuah atsar disebutkan: “Barangsiapa yang beristighfar kepada Allah swt untuk kaum mukminin dan mukminat sebanyak dua puluh tujuh kali setiap harinya, maka ia akan digolongkan dalam para hamba yang berkat mereka manusia dirahmati, diberi hujan dan diberi rezeki.” Inilah sifat para hamba-hamba Allah swt yang shaleh.

Keutamaan Bershalawat

Kepada Baginda Nabi Muhammad saw Adapun bershalawat kepada Raasulullah saw sangat besar keutamaannya dan banyak sekali manfaatnya di dunia dan akhirat bagi yang banyak membacanya. Hal ini sebagaimana firman Allah swt: Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berhslawatlah kalian untuk Nabi (Muhammad) dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Qs. al-Ahzab ayat: 56). Kiranya cukuplah bagimu keterangan Allah swt dalam ayat ini sebagai bukti kemuliaan dan penghormatan terhadap nabi-Nya dan juga anjuran bagi para hamba-Nya yang beriman untuk bershalawat dan bersalam kepada-Nya. Mengenai hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: a e mb sen a WASIAT IMAM HADDAD Artinya: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” Para ulama al-muhaggigin berkata: “Seandainya Allah bershalawat kepada seorang hamba dalam seumur hidupnya sekali saja, maka sudah cukup hal itu menjadi kemuliaan baginya. Lalu bagaimana apabila sepuluh shalawat untuk setiap satu kali shalawat yang dibaca oleh seorang muslim kepada nabinya?” Segala puji bagi Allah atas karunia- Nya yang agung. Nabi saw bersabda: Nanga ea Se bia Tatu Jas a Pa G a E eoleg ) mn D r Ak Pe # Pd : 5 ir KE ah Artinya: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, niscay Allah bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali, serta mengangkat kedudukannya sepuluh derajat, menuliskan baginya sepuluh kebaikan dan menggugurkan darinya sepuluh kejelekan.” Dalam hadi lainnya, Nabi Muhammad saw bersabda: Ka G re TE eat 20 ó Pi ika ia AS Artinya: “Manusia yang paling utama mendapat syafa'atku kelak di hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku.” RG DASENAT & WASIAT IMAM HADDAD Nabi saw bersabda: 4 #06 yg Jais DA KA aana Ie Fo HN Nata r ar 17 PAM A Pd TER An 4) g KI A r Pd Artinya: “Barangsiapa yang membaca: ‘Ya Allah, bershalawatlah atas Muhammad dan tempatkanlah ia dikedudukan terdekat di sisi-Mu pada hari kiamat, maka ia berhak mendapat syafa'atku.” Nabi saw bersabda: Fa . ò 07 r -ə E AA Pa őz | A a P a ar LAS pe AI alal GA G lasun A So JB up AM LA) Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan: “Jazallahu ‘anna Muhammadan Mahuwa Ahluhu (semoga Allah membalas kebaikan atas Muhammad sepantas yang harus diterimanya dari kamu), niscaya ia membuat tujuh puluh malaikat penulis kewalahan selama seribu har?” Nabi saw bersabda: Porna 5 Maen z A 2 Jon A Ya t a Ne J a kake SE gl A 26 Hal ini menunjukkan betapa besarnya kemuliaan serta pahala orang yang membaca demikian. NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Ko Artinya: “Bershalawatlah kepadaku dimanapun kalian berada. Karena sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku.” Dalam hadis lainnya, Rasulullah saw bersabda: ING ag A aa á o- 479 Kh „oÉ s +70 a Nana AN D NG La ale a SI d (eba UNG HO ot ar. a E WA dir sai as Juan JA Sd Artinya: “Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling di penjuru bumi untuk menyampaikan bacaan shalawat kepada beliau saw dari umatnya.” Dan diriwayatkan bahwa : rr 32 z A PP P -È z ” 9 Pa WA an M Ar 93 9,7 w wo w a 8. $ Ope S2» A 338 ii pad! dog) ade ai Ya ya Al ade IN HI r PA P AP ai rai | ar. PN bo ale RP Artinya: “Tak seorangpun dari umatnya yang memberi salam kepada beliau saw melainkan Allah mengembalikan ruh beliau saw yang mulia hingga beliau saw menjawab salamnya.” Dan juga ada yang meriwayatkan mengenai pengucapan salam kepada beliau akan mendapatkan balasan salam dari Allah sebanyak sepuluh kali bagi orang yang mengucapkan salam kepada beliau seperti yang telah diriwayatkan dalam pembacaan shalawat. Nabi saw bersabda: GS naschar e WASIAT IMAN HADDAD z d rz iz - De, 279 2 . 3 of . n2 Ji Ja bi eale WS Su Artinya: “Sungguh terhina seseorang yang mana namaku disebut dihadapannya, namun ia tidak bershalawat kepadaku.” Nabi saw bersabda: e a 2 ndi Gb Us Ode SAN a a : ae o Da r Artinya: “Barangsiapa salah bershalawat kepadaku tatkala namaku disebut dihadapannya, niscaya ia salah menempuh jalan surga.” Rasulullah saw telah menganjurkan untuk memperbanyak bacaan shalawat kepada beliau terutama di Hari Jum'at. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw: gr PA Ai se op TES ag Sei KA Sa Ki TA ae 223 ! 03x sg- 2 DA de RATA da ra inn Sg Artinya: “Perbanyaklah bacaan shalawat kepadaku di Hari Jum'at, karena sesungguhnya bacaan shalawat umatku dilaporkan kepadaku setiap Iari Jum'at, maka yang paling dekat kedudukannya disisiku adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku.” Nabi saw bersabda: AI AG SAI adalh Saran — WASERAT & WASIAT IMAM AADDAD Artinya: “Bershalawatlah kepadaku di malam yang mulia dan hari yang gemilang (Malam Jum'at dan Hari Jum'at).” Hendaknya setiap mukmin memperbanyak shalawat kepada Rasulullah saw sepanjang waktu dan terutama di Malam Jum'at dan Hari Jum'atnya, di samping itu hendaknya ditambahkan salam setelah shalawat karena Allah swt telah memerintahkan untuk membaca keduanya sekaligus. Dalam sebuah hadis gudsi disebutkan: o'2 JS & a DR < 6 zy Dr A ah Pu a s z - $ r - $ Ea | - 1 a $ / “Barangsiapa yang bershalawat kepadamu Aku akan bershalawat kepadanya dan barangsiapa yang bersalam kepadamu Aku akan membalas salamnya.” Hendaknya bagi yang membaca shalawat dan salam kepada Nabi saw juga membaca shalawat dan salam kepada keluarga beliau setelahnya karena beliau saw menganjurkan hal itu pada mereka dan diriwayatkan hadis-hadis mengenai hal ini. Disebutkan dalam sebuah atsar bahwa bacaan shalawat yang tidak ada shalawat untuk keluarga beliau disebut shalawat al- batrah”.

Berdo'a Dan Adab-Adabnya

Mengenai do'a, Allah swt telah menyuruh dan menganjurkannya dalam firman-Nya: Artinya: “Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah engkau membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya. Dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Qs. al-A'raaf ayat: 55 - 56). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: da Gi #572 = a E 4 G 0,536 vaL TANI di NASEHAT & WASIAT IMAM HDD) LG Artinya: “Allah mempunyai al-Asma' al-I Tusna, maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut al-4sma' al-Ilusna itu.” (Os. al-A'raaf ayat: 180). Allah swt berfirman: ” Bd er 4 39 2 DA 2 DP Kb Ogan Jokes Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (Os. al-Mukmin / al-Ghafir ayat: 60). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: Artinya: “Dialah Yang Ilidup Kekal, tiada Tuhan melainkan Dia, maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (Os. al-Mukmin / al- Ghafir ayat: 65). DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD Dalam hal ini, Nabi saw bersabda: Artinya: “Do'a adalah ibadah.” Dalam hadis lainnya, Nabi saw bersabda: o A 3 4 302 22 3 - . AN, yah pal JH c) An ta bad “ia AA Artinya: “Do'a adalah senjata seorang mukmin, tiang agama dan cahaya langit dan bumi.” Beliau saw bersabda: ni ap Er ia d0 Ay Kan ad TA Er Aa, pu SI a ti Maya selel Ni Liai 2 3) Artinya: “Tiada yang dapat menghalau takdir kecuali do'a dan tiada yang dapat menambah umur kecuali perbuatan baik.” Nabi saw bersabda: sn Tan Ka r P. Artinya: “Do'a adalah intisari ibadah.” Nabi saw bersabda: te 3 “ga A ra 2 r s £ > 2 La Ji ig Ji Ga at ANG ad sleali aa GN Bi # A DASEAAT & WASIAT IMAM HADDAD < Artinya: “Tak seorangpun celaka karena do'a. Sedang doa itu bermanfaat untuk bancana yang sudah maupun yang belum turun.” Nabi saw bersabda: A3 ALA NAN YU SA = isi sa Tu é i: a Z Z sa s Artinya: “Berdo'alah kepada Allah sedangkan kalian yakin akan pengkabulannya, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan terlena.” Nabi saw juga memerintahkan agar kita berdo'a dengan sungguh-sungguh. Janganlah seseorang berdoa: “Ya Alah, ampunilah aku sekiranya Engkau suka.” Justru seharusnya ia memohon dengan sungguh-sungguh, besar harapan, berkali-kali memohon, yakin pengkabulannya dan dikala berdo'a hatinya hadir kepada Tuhannya. Dengan perasaan takut do'anya tidak dikabulkan saat ia melalaikan Tuhannya atau mengabaikan hak Tuhannya, disamping ia optimis akan dikabulkannya do'a dan tercapai segala cita-citanya disebabkan kemurahan-Nya yang sempurna dan kebenaran janji- Nya. Telah diriwayatkan bahwa: “Allah Maha Hidup lagi Maha Pemurah. Ketahuilah bahwa Allah swt merasa malu untuk menolak DASEHAT & WASIAT IMAM NADDAD permohonan seorang hamba yang telah mengangkat kedua tangannya hingga kembali dengan tangan kosong.” Tidaklah seseorang berdo'a kepada Allah swt, melainkan Allah swt akan mengabulkannya. Baik Allah swt akan segera mengabulkan permohonan orang itu, atau menghindarkannya dari bencana yang lebih besar atau menyimpannya untuk bekal yang lebih baik serta sempurna baginya kelak di akhirat. Jadi, sepatuttnya seorang hamba senantiasa berdo'a dan memohon dengan sangat, baik dalam keadaan suka maupun duka, dalam keadaan bahagia maupun sengsara. Jangan sampai ia merasa pengabulan do'anya terlambat, apalagi berputus asa karena dalam mengakhirkan sebagian perkara. Karena ketahuilah, bahwa Allah swt memiliki rahasia dan pilihan tertentu. Yang mana hal ini demi kebaikan dan manfaat si hamba yang terkadang tidak ia sadari, oleh sebab itu teruslah berdo'a dan pasrah kepada-Nya. Disamping itu, setiap kali memohon sesuatu dari Tuhannya hendaknya ia juga mengiringinya dengan permohonan keselamatan, kasih sayang dan akhir yang baik. Hendaknya ia memohon kepada Allah swt apa saja yang ia inginkan, baik itu berkaitan dengan urusan akhirat maupun dunia. Untuk urusan yang kecil maupun yang besar, selama hal itu tergolong dari keridhaan-Nya. DASERAT & WASIAT IMAM HADDAD Dan jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan halal, Karena hal ini termasuk syarat utama terkabulnya do'a. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadis: BLN JI Ag Ng GA SR GI Jika YA aa : D AG iig a D ta a Nu Lu TOSE Artinya: “Kemudian beliau saw menceritakan tentang seorang lelaki yang menempuh perjalanan panjang, penampilannya compang- camping, 1a menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: Wahai Tuhan, wahai Tuhan! Sedangkan makanannya haram, pakaiannya haram dan diberi barang haram, mana mungkin doanya akan dikabulkan.” Dalam hal ini, seorang salafunasshalihin ra berkata: “Do'a itu ibarat kunci. Dan yang menjadi giginya adalah makanan halal." Hendaknya seseorang tidak lupa berdo'a disaat suka maupun duka. Mengenai hal ini, Baginda Nabi saw menjelaskan: A O 7 bal # . 7 < Oo 4 ý . ` s 2 SAS a y sl ga DL Artinya: “Kenalilah Allah saat suka, niscaya Allah akan mengenalimu saat duka.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda: DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD £ 35- ya PS SI MEN Ie TAN ng ML ga á - 1 aa sl JG 2 Sei Artinya: “Barangsiapa yang ingin do'anya dikabulkan oleh Allah, maka saat ia mengalami kesusahan dan kepedihan, hendaknya ia memperbanyak do'a di saat ia dalam keadaan bahagia.” Jadi, do'a adalah kenikmatan terbesar yang Allah swt berikan kepada para hamba-Nya tatkala Allah swt menyeru dan menganjurkan mereka untuk berdo'a. Bahkan Allah swt akan marah kepada orang yang tidak memohon kepada-Nya. Hal ini sebagaimana ang dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw: ale ah Cg NG 3 Aoa e. ks Artinya: “Barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah, maka Allah akan marah kepadanya.” Sebagaimana seseorang dianjurkan untuk mendo'akan dirinya dengan kebaikan dan selamat dari keburukan, hendaknya ia Juga mendo'akan demikian untuk kedua orang tuanya, orang-orang yang 1a cintai dan seluruh kaum muslimin. Jangan sampai ia mendo'akan keburukan untuk diri sendiri atau anak-anaknya, hartanya atau salah seorang hamba Allah swt. Meskipun orang itu telah mendzaliminya, namun sebaiknya ia pasrahkan saja urusannya kepada Allah swt dan rela akan DN — SEAT KST TA A0 < pertolongan Allah swt terhadapnya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadis: Tsi “3 D LANA ð - ap EF  v pel Jas aadb oa de 123 ya Artinya: “Barangsiapa yang mendo'akan celaka bagi orang yang mendzaliminya berarti ia telah membalasnya.” Tentu saja tidak ada gunanya mendo'akan keburukan untuk orang dzalim maupun orang lain. Dan sebagai ganti berdo'a keburukan bagi orang itu, maka sebaiknya ia mendo'akan kebaikan bagi orang itu. Karena inilah sejatinya sifat para hamba Allah swt yang penyayang. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah ra, disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw menyenangi do'a yang singkat serta padat akan maknanya. Diantara do'a-do'a Baginda Nabi saw yang singkat namun padat akan maknanya adalah: 3 z w” Sa oå E a kaf Peri Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pada-Mu keselamatan di dun ta dan akhirat.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: K2 DASERAT & WASIAT IMAM HADDAD 23 o a zo E- Pa ET A PER oÉ á sÍ KAI So D sa Hep GAS AN set sl yi Au Ar SS Artinya: “Ya Allah, jadikanlah segala urusan kami berakhir dengan baik dan hindarkanlah kami dari keburukan dan siksa akhirat.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: 00 7 £ gs% BI nn KL PS 40 Artinya: “Ya Allah, berilah aku rezeki yang baik dan Ce pergunakanlah aku untuk amal shaleh.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: Gi ERa sis 2 LN AU Artinya: “Ya Allah, berilah aku kesadaran dan hindarkanlah aku dari keburukan diri sendiri.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: T AT Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon an petunjuk, ketakwaan, kehormatan dan kepuasan hati.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD J - 6 PA 8 z O wA 08» ' wl 0D > - BI E ia” ra Artinya: “Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah penciptaanku, maka perbaguslah perbuatanku.” # 7 e z 9 D z a” n” an 4 -o z I, z 4 na a z3 rena | mi ae NS Jl (NS e lg PER lai HI Artinya: “Ya Allah, jadikanlah batinku lebih baik daripada dzahirku dan jadikanlah dzahirku menuju keshalehan.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: # Ie z # 8e z2 o Az z D z rr r £9 $s 2 ng - E9 Se P PA £3 £ 2 ŽA, Dar lata ea tar UL a kadhi Nada a D 7 = 2) 7 Se ý yg 2 2 yiu Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu Jang bermanfaat, aku memohon kepada-Mu rezeki yang baik dan aku memohon kepada-Mu aamalan yang terkabul.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: 2 1 Or 7 3 BR z Pak PK KAA F A- = 9 4 zor #9 aà $ : è -“ . 4 4 Peta - ka | | Pa ya 20 7 Gyr A a Ei SN Artinya: “Ya Allah, Jadikanlah saat terbaik dalam umurku adalah di penghujung akhirnya, sebaik-baik amalanku adalah penutupnya dan jadikanlah sebaik-baik hariku adalah hari aku bertemu dengan-Mu.” P > BASENAT & WASIAT IMAM HADDAD Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: Aan ang > A A a SN a é asn by JbWI Par TaK KIR l adi PT DIA Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku kebenaran sebagai perkara yang benar dan berilah aku kesempatan untuk mengikutinya, dan tunjukkanlah kebatilan adalah batil dan bimbinglah aku untuk menjauhinya.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: per -37 3 ne Bia “3 ~y r BA | lily) gal WE Pal ah | Artinya: “Ya Allah, tutupilah segala “aib kami dan tenangkan kami dari ketakutan kami.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: Fi aa #4 4 Da < a” =” i” Kh < 23 ` 2 ~ AN A ? 3 SAS Use Cara a Yi PI kanan Lal o WI Gy AN ju Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhan kami, berilah kami di dunia ini kebaikan dan di akhirat kebaikan, dan jauhkan kami dari siksa neraka.” Hendaknya do'a dimulai dengan bacaan hamdallah dan pujian kepada Allah swt, kemudian diiringi shalawat dan salam kepada SENAT & WASIAT THAM AADDAD M Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, dan mengakhiri do'anya dengan bacaan serupa dan setelahnya ditutup dengan amin. Hendaknya seorang hamba banyak memohon keselamatan di dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadis: ai . 03 SA ii Es A g 9 "Yg 6 .i 13 A 6 - gá P i # Artinya: “Tidaklah Allah dimintai sesuatu yang lebih Allah swt cintai daripada dimintai keselamatan di dunia dan akhirat.” Do'a keselamatan termasuk do'a yang paling lengkap dan paling utama. Hanya Allah swt lah yang bisa memberi taufik dan hidayah-Nya. Selain ini juga terdapat berbagai riwayat dari Rasulullah saw tentang bacaan dzikir dan do'a-do'a yang terikat waktu ataupun yang tidak terikat. Juga pada keadaan yang berbeda-beda. Baginda Nabi saw telah menyusunnya untuk umatnya dan menganjurkan mereka membacanya. Agar bacaan-bacaan ini menjadi penyebab datangnya kebaikan, keberkahan dan keselamatan dari bencana yang akan terjadi sesuai kehendak Allah swt di waktu-waktu itu. Barangsiapa yang menekuninya, maka ia akan selamat dan beruntung. Sedangkan 4> DASENAT e WASIAT IMAM HADDAD = yang mengabaikannya, maka jangan salahkan kecuali diri sendiri. Ketahuilah, bahwa Tuhanmu tiada mendzalimi para hamba-Nya. al-Imam an-Nawawi ra telah mengumpulkan dalam Kitab al- Adxkar tentang kumpulan-kumpulan do'a yang banyak dari Nabi Muhammad saw. Beliau juga menambahkan penjelasan tentang berbagai keterangan hukum yang penting dan manfaat lainnya yang dapat menarik hati dan menenangkannya. Semoga Allah swt membalas jasa-jasa beliau ra dari kaum muslimin dengan baik. Penulis Kitab al-'Iddatul al-Hisnil al-Hasin ra juga menyebutkan sebagian do'a dan dzikir tersebut. Dan kami juga telah menyusun untuk para sahabat-sahabat kami, bacaan dzikir pagi dan petang secara singkat dan penuh dengan keberkahan insya Allah. Hanya Allah swt lah yang firmannya benar dan hanya Allah swt lah yang menunjukkan hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus. WAllahu a'lam... Wek Bersambung ke Jilid II

LihatTutupKomentar