Keutamaan Ilmu | Nashaihud Diniyah
Judul kitab asal: Nashaih ad-Diniyah wa al-Washaya al-Imaniyah (النصائح الدينية والوصايا الإيمانية)
Pengarang: Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ( الحبيب عبدالله بن علوي الحداد الحضرمي الشافعي)
Kelahiran: Tarim, Yaman. 5 Shaffar - 1044 H.
Wafat: 7 Dzulqaidah 14 - 1132 H
Bidang studi: Akhlak, tasawuf
Daftar isi
- PEMBAHASAN ILMU SERTA KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU
-
SHALAT DAN KEUTAMAANNYA
- PEMBAHASAN MENGENAI ZAKAT
- PUASA
- BAB HAJI
-
MEMBACA AL QURAN DAN BERDZIKIR
- Kembali ke: Terjemah Nashaihud Diniyah
PEMBAHASAN ILMU SERTA KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU
“Pembahasan Ilmu Serta Kewajiban Menuntut Ilmu Semoga
Allah swt menganugerahkan kepada kami dan kalian kesehatan dan
keyakinan, membimbing kita ke jalan orang-orang yang bertakwa.
Ketahuilah, bahwa setiap muslim dan muslimah berkewajiban untuk
mengetahui ilmu agama. Dan tidak seorang muslim pun diizinkan untuk
meninggalkannya kapan pun juga. Serta seseorang tidak akan sah amal
perbuatannya, tanpa mengetahui ilmunya. Ilmu ini terdiri
dari pengetahuan mengenai Allah swt, Rasul- Nya dan hari akhir, juga
ilmu mengenai perkara fardhu yang Allah swt wajibkan untuk dilakukan dan
perkara haram yang Ia wajibkan untuk ditinggal.
Rasulullah saw bersabda: A w A 2 Oa 3 2 o > A lawa
aan) Jali lb hi S t DA a Artinya: “Mencari ilmu adalah kewajiban
setiap muslim.” Rasulullah saw bersabda:
DaSeAAT & wasiat SHAM AADDAD KOE
o2 9 5 P. aa. Pes : al Sy dadi | sab Artinya:
“Carilah ilmu meski ke negeri cina.” Negeri Cina sebuah
negeri yang sangat jauh tempatnya. Dan jarang sekali seseorang bisa
sampai ke sana karena jauhnya. Maka apabila seorang muslim diwajibkan
menuntut ilmu meski di tempat yang sejauh itu.
Lalu bagaimana mungkin ia tidak diwajibkan menuntut ilmu,
seandainya ia berada di tempat yang banyak ulamanya dan tidak
membutuhkan biaya yang besar, serta juga tidak terlalu susah untuk
mencapai tempat itu? Adapun ilmu-ilmu
Islam secara global bersandar pada sabda Rasulullah saw ketika ditanyai
oleh Malaikat Jibril as dalam riwayat hadis yang mashur. Malaikat Jibril
as berkata: “Beritahukanlah kepadaku mengenai Islam?”
Kemudian beliau saw menjawab: Da “8 IX Tg An r CA PP A r A 4
SPs 2 TA 3 cl Ne ERES ola AU NI aJi y | dna AI J kN ah
ad ig Okan kyan EN H Artinya: “Islam adalah engkau bersaksi
tiada Tuhan selain Allah swt dan Baginda Nabi Muhammad saw adalah utusan
Allah swt, engkau “> DASEAAT & WASIAT IMAM
HADDAD mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di
Bulan Ramadhan, pergi haji ke Baitullah apabila engkau mampu
untuk berangkat ke sana.” Kemudian Malaikat Jibril as
bertanya: “Beritahukan kepadaku mengenai iman?” Kemudian
beliau saw menjawab: =” 8 2 3 Ar J z £ ng Ca Pd e 3 ni 5, -
9 | . | er - a $ CAN e dag Sg ag a ine Ol aLa) PWA pa
2. PA Er F Aann - 2z A e- Wa Zn ô jawa Oo AA a
pi A A A Artinya: “Keimanan adalah
engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para
Rasul-Nya, hari akhir dan takdir yang baik maupun yang
buruk.” Adapun ilmu keimanan yang wajib diketahui oleh
setiap muslim bisa dijumpai pada pembahasan akidah secara singkat yang
ditulis oleh para imam untuk tingkatan awam. Diantaranya seperti
buku yang membahas akidah karya al-Imam al-Ghazali ra. Dalam buku
ini berisi sebuah ringkasan bermanfaat yang berisi tambahan yang banyak
dari kadar yang wajib untuk diketahui oleh setiap mukmin.
Isinya merupakan penguat dan penyempurna bab mengenai iman,
insya Allah akan kami tuangkan di akhir bab buku ini sebuah ringkasan
singkat mengenai akidah ysang berisi ilmu iman yang wajib
diketahui oleh setiap muslim. Hi DASENAT &
WASIAT IMAM HADDAD K Adapun ilmu keislaman bisa dijumpai
pada buku-buku karya imam-imam ahli fikih, yang membahas bagian wajib
dari ilmu ini adalah perkara yang wajib diketahui oleh setiap muslim
seperti kewajiban shalat lima waktu, tata caranya, syarat-syaratnya,
waktu- waktunya, cara bersuci dan hak-hal yang semisalnya.
Selain itu, juga harus mengetahui kewajiban zakat, kadar
yang wajib dikeluarkan, waktu wajibnya juga mengenai puasa di
Bulan Ramadhan, syarat-syaratnya dan hal-hal yang membatalkannya
disamping itu seseorang juga harus mengetahui kewajiban berhaji bagi
orang yang mampu untuk menunaikannya dan syarat-syarat
tentang kemampuan itu. Jadi, setiap muslim harus mengetahui
kewajiban seluruh perkara fardhu “ain dan mengetahui keharaman seluruh
pekerjaan haram yang biasanya dengan mudah seseorang terjermus ke
dalamnya diantaranya seperti: zina, liwath” minum-minuman keras,
mendzalimi orang lain, mencuri, berkhianat, berbohong, mengadu
domba, menggosip orang lain dan lain sebagainya.
Mengetahui tentang hukum-hukum zakat. Ketahuilah, bahwa
tidak diwajibkan bagi orang yang tidak memiliki harta terkena
kewajiban zakat. Begitu juga mengetahui tentang rukun-rukun haji
dan syarat-syaratnya, serta juga tidak diwajibkan bagi orang
yang aa : Hubungan sejenis antara laki
dengan laki. DN KYE DASEAAT &
WASIAT IMAM HADDAD tidak mampu untuk berangkat dan tidak
diwajibkan pula bagi orang yang mampu.
Kecuali apabila ia berniat untuk berangkat haji atau
memulainya. Namun mengetahui tentang kewajiban zakat dan haji itu
diwajibkan bagi setiap muslim hanya perlu diketahui secara
global saja. Mengetahui syarat-syarat jual
beli dan pernikahan diwajibkan bagi siapa saja yang akan terjun ke
dalamnya untuk mengetahui hukum Allah swt dalam perkara itu, apa yang
sah dan apa yang tidak sah, baik sejak pertmaa dan seterusnya. Hal ini
merupakan suatu keharusan kalau tidak ia akan terjerumus dalam
perbuatan yang dimurkai Allah swt mau atau tidak mau.
Karena orang yang bodoh sebab kebodohannya, maka ia akan
terjerumus dalam murka Allah swt dan membinasakan dirinya dalam
setiap keadaan. Bagaimana tidak, karena bisa jadi sebagian perkara yang
wajib ia yakini sebagai perkara yang haram atau bukan suatu kewajiban
dan perkara yang haram bisa jadi ia anggap sebagai suatu kewajiban atau
perbuatan taat atau bukan perkara haram. Jadi hal ini sangatlah
berbahaya dan sangat berdampak negatif bagi orang yang bodoh, selain itu
sebab kebodohan mereka bisa jadi mereka terjerumus dalam perkara yang
hampir menyerupai kekafiran atau memang perbuatan itu
sendiri adalah kekafiran, DASEHAT & WASIAT IMAM
HADDAD C1 323 sebagaimana yang bisa diketahui oleh orang
yang mengamati tindak tanduk mereka. Allah
swt tidak akan memaafkan mereka dalam hal ini sedikitpun. Karena Allah
swt telah mewajibkan mereka untuk menuntut ilmu, dan telah memberi
memberi mereka kemudahan juga mewajibkan para ulama untuk
mengajari mereka. Akan tetapi ketidak pedulian mereka
setelah ini semua karena sibuk dengan urusan duniawi dan mengikuti hawa
nafsu itulah yang menambah kejauhan mereka dari Allah swt dan
menyebabkan mereka dimurkai dan diusir dari hadirat-Nya. Ini semua
dalam masalah ilmu wajib yang harus diketahui oleh setiap
muslim. Yang mengherankan adalah, engkau
melihat orang bodoh yang tertipu tidak pernah lelah memburu materi
duniawi siang dan malam. Mereka selalu menggelutinya, sangat perhatian
dalam mengumpulkan dan tidak mau mengeluarkannya, selalu
menikmatinya, dan ia membuat banyak alasan untuk membersihkan
reputasinya, ternyata engkau mendapatinya tidak mengerti apapun
tentang perkara agama. Meski demikian ia tidak mau menuntut
ilmu maupun duduk dengan orang “alim untuk belajar darinya. Apabila ia
ditanya mengenai hal ini ia membuat alasan untuk dirinya yang
membuatnya jatuh dari pandangan Allah swt seperti tidak ada
SENAT & WASIAT IMAM AADDAD
peluang, banyak kesibukan padahal Allah swt telah memberi
kemudahan baginya untuk menuntut ilmu dengan adanya para ulama dan
dengan biaya yang murah dalam mempelajari kadar ilmu yang
wajib saja. Padahal urusan duniawinya jauh berbeda dengan
hal ini. Bahkan ia tidak bisa meraih sebuah materi kecuali dengan cara
yang sulit dan banyak melelahkan. Akan tetapi tak ada lain penyebabnya
kecuali hati yang telah mati dan urusan agama dianggapnya
rendah. Juga kurangnya mengingat masalah akhirat, hingga ia
memandang kebutuhannya terhadap materi duniawi jauh lebih penting
ketimbang kebutuhannya terhadap ilmu. Ia menganggapnya tidak penting,
karena hal itu dianggap tidak bisa dilihat dan karena ia tidak
membutuhkannya serta tidak mengerti manfaatnya, kecuali nanti setelah
kematian. Ia telah melupakan kematian dan melupakan hal-hal yang terjadi
setelahnya karena kebodohannya. Orang yang memiliki sifat ini
tergolong orang-orang yang disebutkan oleh Allah swt dalam
firman-Nya: | en A A 35441 Gya a Ceb Opela | BD SG) 2N
WS GA DISERAT c WASIAT THAM AADDAD SLS
Artinya: “Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka
hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka
tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Os. ar-Ruum a
yat: 6 - 7). al-Imam Hasan al-Basri ra berkata: “Apabila
seseorang mengambil uang satu dirham dan diletakkan di kukunya saja ia
bisa memberitahumu berapa nilai beratnya.” Yaitu orang ini sangat
berpengalaman dalam urusan duniawi. Lalu
beliau berkata: “Andaikan kamu menanyainya tentang
syarat-syarat bersuci dan shalat ia tidak mengetahuinya sama
sekali.” Jadi, kebodohan adalah pangkal segala keburukan dan
bencana di dunia dan akhirat, andaikan orang yang bodoh dikepung
oleh musuh-musuhnya untuk mencelakainya, bahayanya tidak
sama seperti yang ia lakukan terhadap diri sendiri. Hal ini
seperti yang dikatakan oleh seorang penyair: “Perbuatan buruk yang
dilakukan musuh terhadap seorang yang bodoh. Tidak seimbang
seperti perbuatan buruk yang ia lakukan terhadap diri
sendiri.” Penyair lain berkata: “Orang-orang bodoh telah
mati meski ajal belum menjemput mereka, Tubuh mereka bagai
kuburan sebelum mereka dikuburkan. Kebodohan yang tercela
pada umumnya adalah seseorang tidak mengetahui ilmu yang
Allah swt wajibkan untuk ia ketahui. Oleh karena itu,
saudaraku jauhilah kebodohan dan keluarlah dari kegelapan
kebodohan menuju cahaya ilmu, engkau tidak G3 NASEHAT
& WASIAT IMAM ADDD — diwajibkan untuk belajar
ilmu secara luas tetapi cukup bagimu untuk mempelajari ilmu
yang perlu dan wajib diketahui. Sebagaimana dirimu
diwajibkan untuk belajar, engkau juga harus mengajar keluarga, anak-anak
dan setiap orang yang dibawah tanggunganmu, kalau dirimu tidak mampu
untuk mengajari mereka, maka engkau harus menyuruh mereka untuk pergi
menuntut ilmu yang wajib kepada para ulama, kalau tidak kamu yang
berdosa begitu juga mereka yang sudah akil baligh ikut berdosa.
Ilmu yang harus dipelajari oleh setiap muslim tidak
terlampau banyak bahkan dalam mempelajarinya insya Allah seseorang
tidak akan menemui kesulitan karena sangatlah mudah dan Allah swt juga
akan membantunya dalam menuntut ilmu serta memberi kemudahan baginya
apabila niatnya tulus, disamping itu ia juga mendapat pahala yang besar dalam
menuntut ilmu.
Keutamaan Ilmu
Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
ih JU a aj Gani ian Artinya: “Barangsiapa
yang menempuh satu jalan untuk mencari ilmu, dengan ini
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” Dalam
hadisnya yang lain, Baginda Nabi saw bersabda: Ka Cg lal) CA
AN Ny Artinya: “Sesungguhnya para malaikat mengembangkan
sayap mereka kepada penuntut ilmu sebagai tanda keridhaan atas apa yang
ia perbuat.” Nabi Muhammad saw bersabda:
! si DAGA A Para o Aa, 3 jl DLE a AaS E a oE ai
NE ae Kena g 30 4 Artinya: “Menghadiri satu a Ta lebih utama
Tn shalat seribu rakaat, mengunjungi seribu orang sakit dan
menghadiri seribu Jenazah.” S
PAN | BASERAT & WASIAT IMAM HADDAD
Nabi Muhammad saw bersabda: Sip dal JÉ a
peran LP L a Artinya: “Sesungguhnya Allah menanggung
rezeki penuntut ilmu.” Menurutku, ini jaminan khusus
dari Allah swt setelah jaminan umum yang biasanya Allah swt berikan
kepada seluruh makhluk di muka bumi.
Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah swt:
Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi
melainkan Allah lah yang memberi rezekinya.” (Qs. Huud ayat:
6). Jadi, artinya ia diberi tambahan kemudahan, dan
diangkatnya kesusahan dalam mencari rezeki, Dalam sebuah hadis panjang
Nabi Muhammad saw membahas tuntas mengenai keutamaan ilmu.
Baginda Rasulullah saw mengatakan di akhir hadis itu:
i Tana, Yi 33 o 7 Pa 2 | 97 e -3 | AI "3 shai Ba -e SN Sr dogh
Artinya: “Ilmu ini diberikan kepada orang-orang yang bahagia
dan tidak diberikan pada orang-orang yang celaka.”
P DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD aha
Tiada sesuatu yang dapat menyatukan seluruh arti kebaikan
kecuali kebahagiaan, dan tiada sesuatu yang menyatukan seluruh
arti keburukan kecuali kebinasaan. Dari uraian di atas engkau telah
mengetahui bahwa dihadapan Allah swt tidak ada udzur bagi orang
yang bodoh untuk tidak menuntut ilmu begitu juga tiada udzur bagi
orang “alim untuk tidak mengamalkan ilmunya.
Perumpamaan orang bodoh yang tidak mau mempelajari
ilmu wajib, seperti seorang budak yang dikirimi surat oleh
majikannya, yang menyuruhnya melakukan beberapa perkara dan
melarangnya beberapa perkara. Akan tetapi ia tidak melihat isi surat
itu bahkan tidak ingin tahu apa yang ada di dalamnya sama sekali
padahal ia bisa melihatnya. Sedangkan
perumpamaan orang “alim yang tidak mengamalkan ilmunya ibarat seorang
hamba yang membaca surat majikannya dan mengerti isinya tetapi ia tidak
menuruti perintahnya maupun menjauhi larangannya yang
tersebut dalam surat itu. Lihatlah apakah engkau pernah
melihat kecerobohan yang lebih buruk dari kecerobohan kedua hamba ini
terhadap hak kedua majikan mereka? Apa kiranya mereka bisa beralasan
atau mencari udzur dihadapan sang majikan, dan apakah ada seseorang yang
lebih berhak mendapat hukuman dari pada keduanya karena kelancangan
dan ketidakhormatan mereka terhadap si majikan.
(> DASEAAT & WASIAT IMAM HADDAD
Ea ng na AN Sebab itu jangan sampai engkau
menjadi salah satu dari dua orang tercela ini. Si bodoh yang tidak mau
belajar atau si 'alim yang tidak mengamalkan ilmunya, niscaya engkau
akan celaka bersama orang-orang yang celaka itu dan kamu rugi dunia
akhirat, itulah kerugian yang nyata.
Adapun belajar ilmu agama yang bermanfaat secara meluas
dan memperbanyak porsinya melebihi yang ia butuhkan. Hal ini
termasuk salah satu perantara yang paling agung untuk menuju
kepada Allah swt dan termasuk keutamaan yang paling puncak di
sisi Allah swt. Namun hal ini harus
disertai ketulusan hati karena Allah swt dalam menuntut ilmu dan
menuntut diri sendiri untuk mengamalkan ilmunya serta mengajarkannya
kepada orang lain semata-mata karena Allah swt dan akhirat.
Itulah kedudukan yang tepat berada dibawah kedudukan
kenabian. Bahkan seluruh kedudukan orang-orang beriman berada
dibawahnya, karena para ulama al-'Amilin adalah perantara antara
Rasulullah saw dengan umatnya. Dalam hal
ini, Allah swt berfirman: DASEHAT & WASIAT TMAM
HADDAD K Artinya: “Allah menyatakan bahwasannya tidak ada
Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-
orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).” (Os. Ali
Imran ayat: 18). Lihatlah bagaimana Allah swt mensejajarkan mereka
dengan para malaikat dalam kesaksian atas keesaan-Nya dan
dalam menegakkan keadilan. Dalam ayat-Nya yang lain,
Allah swt berfirman: 2 A T ya La 47 oss Ga Sa a Oslu Y all oyda
all Sin Ja J3 Artinya: “Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui.” (Os. az-Zumar
ayat: 9). Mereka tidak akan sama di dunia maupun di akhirat. Allah
swt benar-benar mengutamakan orang yang berilmu beberapa
derajat diatas yang tidak berilmu. Sebagaimana firman Allah
swt: 372 Cs ng 2 2 ap P "no a Ga 4 den P
> Te” Les 13 12m ali Taat call AN Penari all ANI Or
2 P” 4 .. 2 Di ska Artinya: “Allah
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Qs. al-Mujadalah
ayat: 11). DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD
Dalam hal ini Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
WG a JE» OE NI Artinya: “Para ulama adalah
pewaris para nabi. Karena para nabi tidak mewariskan uang dinar maupun
dirham, sesungguhnya mereka mewariskan ilmu.”
Dalam hadisnya yang lain, Nabi Muhammad saw bersabda:
Prd san D AAN aa = D ya sH! tag ema SL A
2 © - A a A -Š yrds H3 Pen Mn Ea JI "1 ga Aa GÁI
Tay gai Tapa daa Artinya: “Tiada yang perlu diirikan kecuali
pada dua hal. Yang pertama adalah seseorang yang telah Allah beri
hikmah, lalu ia memberi putusan hukum dengannya dan mengajarkannya siang
dan malam. Dan seseorang yang telah Allah beri harta, lalu ia
menginfakkannya siang dan malam.” Arti iri disini bukanlah kedengkian
yang tidak terpuji tetapi maksudnya menginginkan sesuatu yang ada pada
orang lain dalam urusan akhirat. Dalam
hadis lainnya, Nabi saw bersabda: NASENAT & WASIAT
IMAM HADDAD ak JA ia Sui Je JA Fs Artinya:
“Keutamaan seorang “alim di alas seorang ahli ibadah seperti
keutamaanku atas seorang yang paling rendah dikalangan
sahabatku.” Dalam riwayat lain disebutkan:
MI Ae e j a ja ais Artinya: “Bagaikan keutamaan bulan
purnama diatas bintang- bintang lain.”
Apabila keutamaan seorang “alim atas seorang 'abid
sedemikian rupa. Padahal seorang ahli ibadah bukan orang yang
tidak mengerti tentang ibadahnya, andaikan demikian ia tidak akan
disebut sebagai seorang 'abid. Lalu bagaimanakah keutamaan
seorang “alim di atas orang yang bodoh?
Keutamaan ilmu dan orang-orang berilmu tidak terhitung,
Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya juga untaian nasehat para
salafunasshalihin sangatlah banyak yang menyebutkan hal ini. Buku-
buku pun juga banyak menyebutkan keutamaan ilmu dan para
ulamanya. Dalam hal ini, Sayyidina Ali bin
Abi Thalib ra berkata: “Ilmu lebih baik dari harta. Ilmu menjagamu,
sedangkan engkau yang menjaga harta. Ilmu bertambah dengan
diamalkan dan harta semakin berkurang r, 4
AS | Se DASEKAT & WASIAT IMAM KADDAD apabila
diamalkan. Dan orang 'alim dialah yang menjadi hakim, sedangkan harta
adalah yang diputusin.” Ketahuilah orang “alim yang tidak
mengamalkan ilmunya tercabutlah keutamaannya, maka tidak sepantasnya ia
tertipu oleh riwayat dari Allah swt dan Rasul-Nya mengenai keutamaan
ilmu. Sehingga ia mengira pada dirinya bahwa dengan mengemban ilmu
saja meski tidak ia amalkan ia tergolong dalam keutamaan itu.
Sedangkan Nabi saw telah menjelaskan dalam sebuah hadisnya:
3 2 , z aas a ns SL JE Y i o sèh Nyali Artinya:
“Belajarlah sesuka kalian. Karena, demi Allah hal ini tidak
akan diterima dari kalian hingga kalian mengamalkannya.” Dalam hadisnya
yang lain, Nabi Muhammad saw bersabda: La aa pa 87076
# 3 020-001 x P y ia 35 d Ga D Ula SISI ya Artinya: D yang
bertambah ilmunya tetapi tidak mendapat tambahan petunjuk, berarti ia
hanya bertambah Jauh dari Allah.” Sesungguhnya ilmu akan
mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah swt dikarenakan manfaatnya
merata kepada seluruh hamba Allah swt. Apabila si 'alim sendiri tidak
mendapat manfaat dari ilmunya untuk diri sendiri, lalu bagaimana bisa
memberi manfaat bagi orang lain? non es
tapaa Gg Dari sini yakinilah bahwa tiada keutamaan bagi
orang yang berilmu, tetapi tidak mengamalkannya. Dalam hal ini, Nabi saw
bersabda: ° Kabag Aa e JG akah Hp UE AN Aa
ad # Artinya: “Manusta yang paling berat
siksanya kelak di hari kiamat adalah seorang “alim yang mana Allah tidak
memberi manfaat pada ilmunya.” Bahkan Nabi
saw dalam do'anya berlindung kepada Allah swt dari ilmu yang tidak
bermanfaat dan hati yang tidak khusyu.” Orang “alim yang
tidak mengamalkan ilmunya, maka tiada yang melekat kepadanya selain
bentuk ilmu saja yang kosong dari makna dan hakekatnya. Hal ini
sebagaimana yang dikatakan oleh seorang salafunasshalihin ra: “Ilmu
memanggil amal. Apabila amal memenuhi panggilan itu, maka ilmu akan
tetap ada. Namun jikalau tidak, maka ilmu akan pergi.”
Maksud dari ucapan tersebut adalah, sirnalah ruh, cahaya dan
segala macam keberkahannya. Sedangkan bentuk dzahirnya tidak akan
sirna, bahkan justru akan tetap ada gunanya. Diantaranya adalah,
semakin memperkuat tuntutan atas orang “alim yang buruk ini.
Seandainya si 'alim ini mengajarkan ilmunya kepada orang
lain dan memberi manfaat kepada mereka, maka ia ibarat lilin yang
menerangi orang lain tetapi membakar diri sendiri. Dan juga
DASEKAT & WASIAT IMAM KADDAD
ibaratnya jarum yang membungkus seseorang dengan pakaian,
sedangkan ia sendiri telanjang. Dalam hal ini Allah swt
berfirman: set Sp a Mo | BEEE l; Ak Oam II 2 Cun Tya
a AN Artinya: “Mengapa engkau menyuruh orang lain
(mengerjakan) kebaikan, sedang engkau melupakan dirimu sendiri. Padahal
engkau membaca Alkitab (Taurat)? Maka tidakkah engkau
berfikir?” (Os. al- Bagarah ayat: 44). Dalam sebuah
hadis, Nabi Muhammad saw bersabda: e NV Sapa ML a SS AL Tap
A au ij Shah a Jl 4 gah ws N pan gih gi zá z f>
a SN eE ; : T wé | Artinya: “Sesungguhnya kelak akan diperintahkan
si “alim dibawa ke neraka hingga keluarlah usus-ususma dan ia membawanya
berputar-putar di neraka seperti seekor keledai yang memutari tempat
adonan, ia mengitari seluruh penduduk neraka.
Lalu mereka bertanya kepadanya: 'Ada apa denganmu? Ia
menjawab: Sesungguhnya aku dulu menyuruh pada kebaikan
tetapi aku DASEHAT & WASIAT IMAM HADPAD K
sendiri tidak mengerjakannya dan aku melarang kejelekan
tetapi aku sendiri melakukannya.”
Menurutku, orang 'alim yang mengajari orang lain tetapi ia
sendiri tidak mengamalkan ilmunya, maka ia adalah orang yang rugi
dan keadaannya sangat berbahaya. Akan tetapi ia masih lebih baik
daripada yang tidak mengamalkan ilmunya juga enggan mengajarkannya
pada orang lain, ia adalah orang rugi dari segala sisi dan
celaka pada tiap keadaannya. Karena orang tersebut tidak ada
kebaikan maupun manfaat sedikitpun pada dirinya, dan dikhawatirkan ia
termasuk orang-orang yang dikategorikan oleh Nabi saw dalam
sabdanya: EE - an uut Ideas se ae | Aa À Tä Alas i Ës
7! AA pa SY Pa ran Ke ei DARA Kaitan Iga dea
“Kelak sekelompok orang Da al-ur' an diperintah untuk digiring ke neraka
sebelum penyembah berhala, mereka protes: “Adakah kami didahulukan
sebelum penyembah berhala itu?” Lalu para malaikat menjawab tuntutan
mereka: “Ketauilah, bahwa orang yang mengetahui tidak sama
dengan orang yang tidak mengetahui. Apabila seorang 'alim
tidak mengamalkan ilmunya dan tidak mau mengajarkan, akan tetapi
mengajak orang lain pada keburukan dengan membuka
pintu-pintu pentakwilan dan mengajari mereka TG OE NASEHAT
& WASIAT IMAM AADDAD cara-cara yang mudah dalam
mengambil hukum agama yang dapat membuat mereka terlepas
dari hak-hak kewajiban mereka". Kemudian mereka gunakan
untuk merampas hak orang lain. Berarti orang 'alim ini adalah setan yang
durjana, pengingkar, serta penentang Allah swt dan Rasul-Nya.
Bahwasannya sesunggunya ia telah diangkat menjadi wakil oleh setan untuk
menyebarkan fitnah dan kesesatan. Sedangkan nilainya di mata Allah swt
sama seperti keledai dan anjing dalam kelakukan buruk serta
hinanya itu. Meskipun demikian, keledai dan anjing masih
lebih baik darinya. Karena keledai dan anjing kelak akan menjadi debu,
sedangkan ia akan digiring ke neraka. Dalam hal ini, Allah
swt berfirman: a AA Oa An an E a Ja S agati a Na
Gg Jaa 2 = s 2 A Bad Do a Artinya: “Perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian
mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa
kitab-kitab tebal, Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang 6
. : Dalam bahasa agama disebut khilah. aa è 5 Sus
Karena tidak ada hisab bagi binatang. wa DASEHAT
& WASIAT IMAM BADDAP tp mendustakan ayat-ayat Allah
itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang dzalim.” (Os.
al-Jum'ah ayat: 5). Allah swt berfirman:
22s% a A a E Ra NEK ai aa JR AS, be
ed yg G Sai San Pa a i SEG ie Ja oj déi YES A AAN
zal > 2 es AJ Artinya: “Dan bacakanlah
kepada mereka berita orang-orang yang telah Kami berikan kepadanya
ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang 151 al-Qur'an), kemudian ia
melepaskan diri daripada ayat-ayat itu. Lalu za diikuti oleh setan
(sampai dia tergoda), maka jadilah ia termasuk orang-orang
yang sesat. Maka perumpamaannya seperti anjing. Jika
engkau menghalaunya, maka akan diulurkannya lidahnya. Dan jika engkau
membiarkannya, maka ia akan mengulurkannya lidahnya (juga).” (Os. al-
A'raaf ayat: 175 - 176). Sayyidina Umar
bin Khattab ra berkata: “Yang paling aku khawatirkan dari kalian adalah
orang munafik yang pandai bersilat lidah.” BARAN JEN
Terkadang orang munafik yang durjana ini mengerti ilmu al-
Qur'an dan as-Sunnah hingga ia menjadi bencana bagi kaum muslimin.
Orang-orang semacam ini telah diprediksikan oleh Nabi saw:
i R A A GG: 5 JA Ga aa apa A Je pao AS La Tan Ti
Artinya: “Selain dajjal ada yang lebih aku takutkan atas
kalian daripada dajjal. Para sahabat bertanya: “Apakah itu gerangan
wahai Rasulullah? Kemudian beliau saw menjawab: “Ulama su' (para ulama
yang suka memutar balikan kebenaran agama).”
Bahkan Nabi Muhammad saw mensifatkan segolongan orang
membaca al-Qur'an sebagaimana diturunkan tetapi bacaannya tidak
sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka keluar dari
Islam seperti terlepasnya anak panah dari busurnya. Dalam hadis
dijelaskan: m 4 Ank Pa an DA .. 2 AS A 2 5 — :) 1 | Ol
Iu SAI ROWA Ji ol š pi 34 aa Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan
orang munafik yang membaca al-Qur'an seperti pohon kemangi
baunya harum tetapi rasanya pahit.” Dari keterangan hadis ini, maka janganlah
kalian heran akan adanya seseorang yang mengerti ilmu dzahir, sedangkan
ia tergolong sebagai orang munafik yang durjana. Tanda-tandanya
adalah, ia tidak dapat mengambil manfaat dari ilmunya, apalagi
memberi manfaat bagi orang lain. Bahkan Justru malah
membahayakan dirinya dan orang lain. Jadi,
orang “alim yang mengamalkan ilmunya dan mengajarkan kepada orang lain
akan mendapat keutamaan yang baik dan tergolong dalam daftar pewaris
para nabi. Sedangkan orang 'alim yang tidak mengamalkan ilmunya, namun
ia mengajarkan kebaikan dan ilmu kepada orang lain, maka
keadaannya sangatlah berbahaya. Namun ia
masih lebih baik daripada orang 'alim yang busuk, yaitu orang 'alim yang
tidak mengamalkan ataupun mengajar kebaikan, malah ia mengajak orang
lain ke jalan yang tidak benar dengan memberi peluang-peluang termudah
dalam mengambil keputusan hukum. Jadi,
bedakanlah diantara kedua jenis ulama itu. Ikutilah yang terbaik,
contohlah sifatnya dan tempulah jalannya, niscaya engkau menjadi orang
yang mendapat petunjuk. Hanya Allah swt lah yang memberi petunjuk kepada
siapa saja yang Allah swt kehendaki ke jalan yang lurus.
DASEMAT & WASIAT IMAM NADDAD
Ketahuilah bahwa orang 'alim yang mengamalkan ilmunya
tergolong dalam pandangan Allah swt dan Rasul-Nya sebagai ulama
agama dan ulama akhirat. Mereka memiliki tanda-tanda yang
membedakan antara dirinya dengan orang 'alim yang mencampur
adukkan urusan agama dan yang tergolong dalam pandangan Allah swt
dan Rasul-Nya sebagai ulama yang pandai bersilat lidah, mengikuti hawa
nafsu, lebih mementingkan hal-hal yang bersifat dunia
daripada akhirat.. Diantara tanda-tanda ulama akhirat
adalah, seorang yang khusyu, rendah hati, takut kepada Allah swt, tidak
cinta dunia, merasa puas dengan rezeki yang sedikit, menginfakkan rezeki
yang lebih, menasehati para hamba Allah swt, sayang kepada mereka,
menyeru kepada kebaikan, melarang kemunkaran, cepat dalam
urusan kebaikan, rajin beribadah. Serta
menunjukkan ke jalan yang baik dan hidayat, senantiasa berdiam diri,
tenang, penyantun, berbudi pekerti mulia, lapang dada, lemah lembut,
rendah diri terhadap kaum mukminin, tidak sombong maupun angkuh, tidak
tamak atas harta orang lain, tidak berambisi terhadap materi duniawi,
tidak melebihkannya atas urusan akhirat, tidak suka menumpuk harta dan
tidak menahan hak orang lain. Serta tidak
kasar, tidak kejam, tidak suka bermusuhan, tidak suka berdebat, tidak
berbudi pekerti buruk, tidak sempit dada, tidak ASEA Ws IMAM
HAPDAD KGZ suka memutar balikkan fakta atau membelit atau
menipu, tidak mendahulukan orang kaya daripada orang miskin, tidak
sering mendatangi penguasa Serta tidak
mendiamkan perbuatan munkar yang bisa mereka cegah, tidak mencintai
ketenaran, harta dan kekuasaan justru ia membenci hal itu semua bahkan
tidak ingin terjun ke dalamnya kecuali apabila perlu dan
darurat saja. Jadi, ringkasnya mereka memiliki budi pekerti
dan amal shaleh seperti yang dianjurkan dan diperintahkan oleh teori
keilmuan juga menjauhi sifat-sifat dan perbuatan tercela yang
dilarang oleh ilmu. Sifat-sifat yang kami
sebutkan mengenai sifat ulama akhirat hendaknya dimiliki oleh setiap
mukmin terlebih lagi orang-orang yang berilmu. Bahkan bagi mereka, hal
ini lebih adalah merupakan hal yang wajib dan lebih pantas. Karena
mereka selaku suri tauladan dan pemimpin yang diikuti.
Apabila mereka sesat dan lebih mementingkan hal-hal yang
bersifat dunia daripada urusan akhirat, maka ia memikul dosanya
dan dosa orang-orang yang mengikutinya. Namun apabila ia tetap
bertakwa dan berada di jalan yang lurus, maka mereka akan mendapat
pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikutinya.
Diantara tugas orang alim
Seorang ulama, disamping harus mengerti tentang ilmu agama
yang dzahir, hendaknya ia juga menambahnya dengan ilmu tentang akhlak
batin, ilmu tentang rahasia amalan dan yang merusaknya. Serta harus
mengetahui ilmu mengenai janji dan ancaman yang ada dalam al-Qur'an dan
as-Sunnah yang menerangkan pahala bagi orang yang berbuat baik dan
hukuman orang yang berbuat jahat. Dengan demikian, maka
.sempurnalah ilmu-ilmunya. Disamping bermanfaat bagi dirinya sendiri, ia
juga bisa memberi manfaat bagi orang lain. Karena ilmu-ilmu yang tadi
itu kami sebutkan tidak akan sempurna apabila tidak disertakan satu sama
lainnya. Inilah ilmu para salafunasshalihin ra. Dan hanya bisa
diketahui bagi yang mengkaji biografi perjalanan hidup
mereka. Adapun ilmu batin tidak akan sempurna tanpa ilmu
dzahir, begitu juga ilmu dzahir tidak akan sempurna tanpa ilmu batin.
Sedangkan ilmu tentang janji dan ancaman sangatlah penting, karena
keduanya berisi tentang anjuran menegakkan perintah agama
dan ancaman berbuat larangan agama. DASEAAT & WASIAT
SHAH HADDAD ES Seorang 'alim tidak pantas membicarakan
tentang hukum sebagian masalah wajib atau fadhilah sebagian
amalan saja atau sebagian masalah yang haram. Manakala saat itu ia
diminta untuk menyebutkan ayat atau hadis mengenai hal itu, maka ia
tidak mampu untuk menyebutkannya, karena hati orang-orang beriman hanya
menjadi lapang, tenang dan lebih bersemangat apabila mendengar
firman Allah swt dan hadis Rasul-Nya saw.
Perhatikanlah uraian ini dengan baik, lalu ambillah dari
ketiga ilmu ini secukupnya, yaitu ilmu mengenai hukum dzahir
masalah ibadah dan mu'amalah, ilmu tentang akhlak hati, ilmu
tentang janji dan ancaman. Yaitu yang diriwayatkan dari Allah swt
dan Rasul-Nya tentang pahala ibadah dan hukuman kemaksiatan.
Sangatlah penting bagi para ulama untuk menyebarkannya
secara meluas dan mengajarkannya kepada seluruh umat Islam, yaitu
ilmu yang manfaatnya bagi setiap muslim. Dalam berbicara dengan
orang-orang awam seorang “alim dituntut untuk menerangkan hal-hal yang
wajib dan yang haram. Tentang ibadah, sunnah, pahala, dan
hukuman atas kebaikan ataupun kejelekan, Dan hendaknya
uraian keterangannya kepada mereka mudah dipahami. Hendaknya para ulama
tidak boleh merahasiakan suatu ilmu menunggu untuk ditanya, sedangkan ia
mengetahui. Ketahuilah bahwa mereka sangat membutuhkannya, karena
kesadarannya akan hal ini sudah merupakan pertanyaan dari
mereka. AS DASEMAT & WASIAT THAM HADDAD
Kebanyakan orang awam menggampangkan urusan agama,
baik itu masalah ilmu maupun amal perbuatan. Jadi tidak pantas
ulama membantu mereka dalam hal ini dengan berdiam diri tanpa
mengajari dan membimbing mereka. Karena dengan demikian, maka
bencana akan merata. Bahkan jarang sekali
engkau menguji orang awam, meskipun kebanyakan orang adalah orang awam,
melainkan engkau mendapatinya tidak mengerti perkara yang wajib dan
haram juga perkara agama yang sudah seharusnya untuk ia ketahui.
Andaikan orang ini bukan tidak mengetahui secara keseluruhan, maka pasti
ia tidak mengetahui sebagian. Dan
seandainya pun ia mengetahui satu urusan agama, maka pasti engkau akan
menjumpai kenyataannya, bahwa ia telah mendengarnya dari omongan
orang-orang. Apabila engkau ingin membodohinya dalam masalah ini, maka
engkau bisa melakukannya dengan cara yang paling mudah. Karena
pengetahuannya tidak berdasarkan dasar yang kuat.
Seorang “alim apabila didatangi penuntut ilmu hendaknya ia
melihatnya terlebih dahulu. Jikalau memang orang ini memiliki
waktu luang dan ia pantas untuk memahami ilmu, maka hendaknya ia
menyuruhnya untuk membaca buku-buku. Namun jikalau ia orang
awam dan ingin belajar ilmu yang wajib ia ketahui.
DASGANT «Kasar THAM HADDAD SE Maka cukup baginya untuk
memimpinnya sendiri, mengajar dan memahamkannya dengan benar dan ringkas
tanpa harus memanjangkan bacaan kitab baginya. Sehingga memberatkannya
untuk memahami atau menghabiskan waktunya mendengarkan kitab itu.
Ketahuilah, bahwa sebenarnya ia tidak perlu terlalu lama belajar,
karena kebutuhannya akan ilmu tidak terlalu banyak.
Para ulama terutama yang mengemban permasalahan hukum
hendaknya memberi nasehat kepada kalangan awam dikala mereka
berselisih, dan menakuti-nakuti mereka akan ancaman dari Allah swt
dan Rasul-Nya yang berkenaan dengan tuntutan yang tidak benar.
Diantaranya seperti saksi palsu, sumpah palsu, cara
mu'amalah yang tidak benar seperti riba’ dan lain
sebagainya. Disamping itu mereka juga harus menerangkan
hukum syariat mengenai pengharaman perkara ini dan kerasnya
hukumannya. Hal ini disebabkan kebodohan yang semakin meluas dan
ketamakan yang merajalela juga tidak adanya kepedulian
mereka terhadap hukum agama. Berapa banyak
kalangan awam kalau mendengar keharaman tuntutan palsu, kesaksian palsu
dan sumpah palsu, maka ia akan mengurungkan niatnya untuk melakukan hal
ini dikarenakan ia tidak tahu dan sedikit ini. Tegasnya, kewajiban para
ulama adalah terjun ke masyarakat guna memberi ilmu, berbicara dengan
mereka mengenai ilmu dan menerangkannya kepada mereka.
DASEMAT e WASIAT IMAM AMPDAD YY"!
Hendaknya pembicaraan seorang 'alim terhadap mereka
berkisar terhadap masalah yang dibawa oleh mereka dihadapannya.
Apabila mereka datang untuk mengakadkan nikah, maka hendaknya yang
ia sampaikan kepada mereka adalah masalah yang berkaitan dengan hak-hak
wanita. Diantaranya seperti mahar, nafkah dan menggauli
mereka dengan baik atau hal-hal yang semisalnya. Contoh
lain, apabila mereka datamg untuk mengadakan akad jual beli secara
tertulis diantara mereka, maka hendaknya yang ia sampaikan kepada mereka
yang berkaitan dengan masalah kesaksian dan tata cara jual beli yang sah
serta juga mana yang tidak sah dan yang semisalnya.
Demi Allah!!! Hal ini lebih baik disampaikan pada saat itu,
daripada membicarakan hal-hal yang tidak perlu dan yang tidak ada
kaitannya dengan permasalahan yang mereka bawa. Apalagi jikalau
tidak ada kaitannya dengan permasalahan seputar agama sama sekali.
Karenanya sangatlah tidak pantas seorang “alim terbawa oleh alur
pembicaraan yang tidak ada artinya dan tidak meluangkan waktunya untuk
urusan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan agama.
Inilah keterangan kami bagaimana sepatutnya seorang 'alim
menjadikan pergaulannya bersama kalangan awam hendaknya digunakan
untuk mengajari dan menasehati mereka. Karena hal ini sudah
menjadi tugas yang sangat penting bagi seorang ulama, sebab
NASENAT & WASIAT IMAM HADDAD su,
kebanyakan orang telah dikuasai oleh kelalaian, kebodohan
dan berpaling dari ilmu. Apabila ternyata
para ulama membantu mereka melakukan hal ini dengan cara tidak mau
menyebarkan ilmunya ataupun menasehati mereka, maka kerusakan akan
menyebar di mana-mana. Hal ini sebagaimana realita yang bisa disaksikkan
oleh mata. Karena kebiasaaan kalangan awam untuk mengabaikan urusan
agama, sedangkan para ulamanya berdiam diri tidak mau mengajari ataupun
mengenalkan mereka akan urusan agama.
Termasuk tugas dan etika terpenting bagi para ulama adalah
memberi contoh kepada masyarakat dengan perbuatan sebelum ia
berbicara. Tidaklah ia menyeru kepada mereka untuk melakukan
kebaikan, melainkan ia adalah orang yang paling memelihara hal itu
dengan perbuatannya. Tidaklah ia melarang mereka melakukan satu
kejelekan, melainkan ia adalah orang yang paling menjauhi
perbuatan itu. Hendaknya tujuannya untuk mencari ilmu,
mengajarkannya dan mengamalkannya semata-mata karena Allah swt dan
mengharap akhirat saja, tanpa terselubungi oleh niatan lainnya.
Diantaranya seperti menghendaki ketenaran, menginginkan harta atau
kekuasaan atau persoalan materi lainnya. Dalam hal ini,
Rasulullah saw bersabda: 4> NASENAT
& WASIAT IMAM HADDAD Gala a a AI Ce Lb Ya
Pe al ssa Y 302 3
an AU ERS JA) Tah AJ ya al ah ds Ha Artinya: “Barangsiapa
yang menuntut ilmu yang ditujukan karena Allah, lalu ia
menggunakan ilmu itu untuk membanggakan diri dihadapan para ulama
atau untuk mendebat orang-orang bodoh atau untuk menarik minat
orang banyak kepadanya, niscaya ia akan menghadap kepada
Allah swt sedangkan Allah swt dalam keadaan marah kepadanya.”
Ya Allah, berilah kami manfaat pada apa yang Engkau
ajarkan kepada kami. Ajarkanlah kepada kami apa yang bermanfaat
bagi kami serta tambahkanlah ilmu kepada kami. Segala puji bagi
Allah swt atas segala keadaan. Dan kami berlindung kepada Allah
swt dari sifat-sifat penduduk neraka. ap ak ak
SHALAT & 3 (Aset
e wasiat HAH AADDAD
Shalat Dan Keutamaannya
Ketahuilah, bahwa shalat adalah tiang agama dan rukun
Islam yang terbesar sesudah dua kalimat syahadat. Kedudukannya
dalam agama seperti layaknya kepala pada jasad. Sebagaimana orang
yang tidak berkepala, maka tidak bisa hidup. Begitu juga orang yang
tidak shalat, maka ia dikatakan tidak beragama, sebagaimana yang
telah disebutkan dalam riwayat hadis.
Semoga Allah swt memberikan kita semua pemahaman
tentang agama, memberikan kita petunjuk dan melindungi kita dari
keburukan diri sendiri. Semoga Allah swt menjadikan kita semua
termasuk orang-orang yang memelihara shalat, yang menegakkannya,
khusyu' didalamnya dan selalu menjaganya. Karena memang itulah
yang Allah swt perintahkan kepada r) (4 (4 a T . 4 à 5. ri =
para hamba-Nya yang beriman, sebagaimana yang termaktub dalam ki X
: 1 RER , : Hans an = tab-Nya dan Allah swt memberi mereka sifat itu
dalam firman- Nya: ABA BAM NG = A 2, œ 2
o 4 lge AI L o aT Ge | kk ių sen 4 WASIAT IMAM HADDAD
p Artinya: “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah)
shalat -wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.”
(Os. al-Bagarah ayat: 238). Shalat lima
waktu yaitu Dzuhur, Asar, Maghrib, Isya,” dan Subuh. Semua shalat ini
tidak boleh ditinggalkan oleh seorang muslim dalam keadaan apapun dan
bagaimanapun selama ia masih berakal, meskipun ia telah lemah dan
menderita sakit yang paling parah sekalipun.
Shalat Wustha adalah Shalat Asar sebagaimana yang
disebutkan dalam riwayat hadis shahih. Allah swt menyebutnya
secara khusus untuk menunjukkan tambahan keistimewaannya. Hal ini
sudah dikenal dalam Islam, bahkan kami mendengar sebab
diturunkannya izin Shalat Khauf. Ketika
itu kaum muslimin bersama Rasulullah saw dalam sebuah peperangan, beliau
saw mengimami mereka Shalat Dhuhur sebagaimana biasanya. Sementara kaum
musyrikin mengintai mereka dari dekat. Setelah mereka selesai shalat,
salah seorang musyrik berkata: Jikalau kalian serang mereka tatkala
mereka dalam keadaan shalat, maka pasti kalian akan menang.
Sebagian dari mereka menjawab: “Sesungguhnya setelah shalat
ini akan ada sebuah shalat yang lebih mereka cintai daripada
bapak dan e 8g - z | gv Shalat ketika dalam
keadaan bahaya. KA seam eons s INN W anak-anak
mereka, yaitu Shalat Asar.” Setelah itu turunlah Malaikat Jibril as
mengajarkan Rasulullah saw tata cara Shalat Khauf Lihatlah, bagaimana
keutamaan shalat ini saja sudah diketahui oleh kaum musyikin
kala itu. Allah swt berfirman: se g fa AR
AN s Ia pad Tp NI AA | 319 03519 AI ea A Artinya: “Dengan
kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya, serta
dirikanlah shalat dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Allah.” (Os. ar-Ruum ayat: 81). Inabah
adalah kembali kepada Allah swt. Takwa adalah takut kepada Allah svt,
sedangkan arti menegakkan shalat adalah mengerjakannya sesuai dengan
cara yang Allah swt perintahkan. Allah swt berfirman: -127E
37 AG i Gj opii ala daa al © oraal gË! A CJ Oo per Ff
HA Cair @. Dp a ye gE na ESLG ie AE II SUN T ya « Gaal
APE: AA DASEAAT & ASI THAM HADDAD KK
& SA Te Mn aa 3... E ap a KAG = 2, ae? P
Boi DO HES HAN MA AI op “ 3, D 3 -1 4 re ORDAS EENE
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu” dalam shalatnya, dan orang-
orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang
menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak
yang mereka miliki. Maka sesungguhnya mereka dalam hal ini
tidak tercela. Barangsiapa mencari yang dibalik itu, maka mereka itulah
orang-orang yang malampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara
amanat- amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang
memelihara shalatnya.” (Os. al-Mukminuun ayat: 1 - 9).
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman:
r 3 TT. “. 112 3, Ga AT 2 NI Aan e MY. A . KN o
Doa ee 0 ISA D kadi YI Artinya: “Kecuali orang-orang yang
mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,” (Qs.
al-Ma'ari ayat: 22 - 25). Allah swt membuat pengecualian diantara
kalangan manusia yang sudah tercipta dalam tabi'at adalah
selalu bersusah hati dan tak sabar tatkala mengalami
kesusahan. Dan juga tidak mau bersedekah As nisa wasiat aow
“J1 tatkala mendapat kenikmatan, seakan-akan Allah swt mengatakan:
“Hanyalah orang-orang yang shalat dengan sebenar-benarnya tidak
tergolong dalam kalangan orang-orang yang susah, tidak sabar
dan tidak mau bersedekah.” Menurutku, karena
sifat-sifat ini termasuk diantara sifat kemunkaran. Dalam hal ini, Allah
swt berfirman: £ | LAN 3 UI kat ah
sit a AJ (es Ce £ & Rr => s4 32
SA ” ge Ta = Ora j Artinya: “Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (
keutamaannya dari ibadah- ibadah yang lain).” (Os. al-Ankabut ayat: 45).
Jadi, orang yang mendirikan shalat sesuai yang
diperintahkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Maka shalatnya itu
akan mencegahnya melakukan hal-hal yang munkar, serta dibenci oleh
Allah swt. Diantaranya adalah sifat-sifat tersebut dan sifat-sifat
tercela lainnya. Mengenai cara pengerjaan shalat, Baginda
Nabi saw bersabda: Artinya: “Shalatlah kalian
sebagaimana kalian melihat aku shalat.” Jadi,
orang shalat yang mengikuti cara shalat Rasulullah saw sebagaimana yang
telah diterangkan oleh para ulama umat ini, baik dari kalangan salaf
maupun ulama khalaf ra. Orang yang mengerjakan shalat tergolong di sisi
Allah swt termasuk orang yang menegakkan dan memelihara
agama ini dengan sebenar-benarnya. Shalat memiliki bentuk
dzahir dan hakekat batin. Shalat tidak akan sempurna kecuali sama-sama
mendirikan keduanya. Bentuk dzahirnya berupa berdiri, membaca surat,
ruku, sujud dan berbagai amaliyah dzahir shalat lainnya. Adapun hakekat
batinnya berupa khusyu, hati yang hadir, keikhlasan yang murni,
merenungi bacaan al-Qur'an, bertasbih dan amaliyah bagi
shalat lainnya. Jadi, bentuk lahirnya adalah bagian untuk
tubuh dan anggota badan. Sedangkan bentuk batinnya adalah bagian hati
dan rahasia kebatinannya. Karena sesungguhnya hati dan rahasia batin
merupakan tempat pandangan Allah swt kepada hamba-hamba-Nya.
Dalam hal ini, al-Imam Hujjatul Islam al-Ghazali ra berkata:
“Perumpamaan orang yang mendirikan shalat secara lahiriyah saja seraya
melalaikan hakekat batinnya sebagaimana orang yang menghadiahkan
Seorang wanita yang tidak bernyawa kepada raja yang agung.
P DASEKAT & WASIAT IMAM KADDAD aa
AA ee A ga a E anaa N Sedangkan orang yang kurang baik dalam
mendirikan shalat secara lahiriyah, ibarat orang yang menghadiahkan
seorang puteri yang putus kaki tangannya dan buta matanya. Orang ini dan
orang yang sebelumnya sama-sama mendapat balasan hukuman dari raja atas
hadiah mereka karena mereka menghinakan kehormatannya dan mengabaikan
hak-haknya.” Lalu beliau melanjutkan:
“Sedangkan engkau menghadiahkan shalatmu kepada Tuhanmu. Maka jangan
sampai engkau menghadiahkannya dalam bentuk ini. Jikalau demikian,
niscaya engkau akan mendapat hukuman yang amat pedih.”
Demikianlah maksudnya. Termasuk wujud pemeliharaan dan
penegakan shalat adalah menjaga kesucian secara sempurna, termasuk
kebersihan serta kesucian tubuh, pakaian dan tempat shalat. Mengenai hal
ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: A
Ki aas F =. | Artinya: “Bersuci adalah kuncinya shalat.”
Dalam hadis lain disebutkan: SAY AN
Artinya: “Bersuci sebagian dari iman.” “ia
0 NASENAT WASIAT IMAM ADDA Selain hal-hal
di atas, diantaranya juga meratakan wudhu, yaitu mengulangi basuhan
sebanyak tiga kali tanpa was-was ataupun berlebihan. Ketahuilah, bahwa
perbuatan was-was dalam bersuci dan shalat termasuk godaan setan bagi
orang yang sedikit ilmunya dan lemah akalnya. Hal ini
sebagaimana yang diungkapkan oleh seorang salafunasshalihin ra:
“Perasaan was-was itu timbul dikarenakan tidak mengetahui
sunnah atau dibebabkan karena otak yang bodoh.” Madzhab para
salaf dalam bersuci adalah tata cara yang sangat baik bahkan untuk
segala hal mereka adalah suri tauladan yang baik, memperbaruhi wudhu
untuk setiap shalat termasuk perkara sunnah dan selalu menjaga wudhu
merupakan perbuatan terpuji dan banyak manfaatnya.
Kami mendengar riwayat bahwa Allah swt pernah berkata
kepada Nabi Allah Musa as: “Apabila engkau tertimpa suatu musibah
tatkala dirimu tidak dalam keadaan suci, maka Janganlah engkau marah
kecuali pada diri sendiri.” Telah disebutkan dalam berbagai
riwayat hadis yang shahih, bahwasannya barangsiapa yang berwudhu' dengan
cara yang baik, maka dosa-dosanya keluar melalui anggota wudhu'nya, dan
ia memasuki shalat dalam keadaan bersih dari segala dosa.
GP MASCARAT a wasiat SAM A1 Termasuk
perwujudan menjaga dan menegakkan shalat yaitu segera mengerjakannya
dipermulaan waktu. Karena melakukan hal ini sangat berpahala besar dan
merupakan bukti kecintaannya kepada Allah swt serta kesegeraannya dalam
melakukan perbuatan yang diridhai-Nya. Dalam hal ini, Nabi
saw bersabda: P s - á ` ə ` 3 0 0 3 = < Fe 2 J
2 o7 Hg ae a A - 22 a » nat °, £ -t ti Sa) La) 4 | JI ANI bani ola PN
Ob, CN Ja z A Mo A | 1 A if EF Wa a o - 9 b 3 3 4 AN a SL Jah ya
éb ly Gis ya Wa dh LINA 4 592 Lala in LAI
Artinya: “Permulaan waktu adalah keridhaan Allah, sedangkan
akhirnya adalah ampunan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
seorang hamba menunaikan shalat dan tidak mengeluarkannya dari
waktunya, dan tidak melambatkannya dari awal waktunya hal ini lebih
baik baginya daripada dunia seisinya.”
Sungguh buruk bagi seorang mukmin ketika waktu shalat
telah tiba, sedangkan ia masih sibuk dengan pekerjaan duniawi yang
enggan ia tinggalkan, kemudian ia mengerjakan kewajiban fardhu
yang Allah swt wajibkan atasnya. Hal ini tak lain karena
kelalaiannya yang besar, serta kurangnya ma'rifat kepada Allah swt dan
lemahnya keinginan untuk urusan akhirat. Adapun mengakhirkan
shalat hingga keluar NASENAT & WASIAT IMAM HADDAD
waktunya atau menyebabkan sebagian shalat berada di luar
waktu , maka hal ini tidak diperbolehkan dan menyebabkan
dosa. Adzan dan iqamah termasuk syiar untuk shalat yang
harus dijaga karena keduanya dapat mengusir setan. Hal ini sebagaimana
dengan sabda Nabi saw: KN NG 5 A Ms P p 6 -
CUIA] E AN Cr Isi Artinya: “Apabila dikumandangkan untuk shalat
berlarilah setan.” Diantara bukti menjaga shalat adalah
benar-benar khusyu' di dalamnya, disertai hati yang hadir, merenungi
bacaan al-Qur'an, merasa tunduk dan merendahkan diri dihadapan Allah swt
pada setiap rukw dan sujud, serta hati yang dipenuhi dengan perasaan
mengagungkan dan mensucikan Allah swt.
Ketika takbir, tasbih disetiap bagian shalat, jauhilah
pikiran dan bisikan duniawi, serta berpalinglah dari lintasan hati, dan
memfokuskan perhatiannya hanya untuk menjalankan shalat
sebagaimana yang Allah swt perintahkan melalui lisan Nabi-Nya.
Karena mengerjakan shalat disertai hati yang lalai dan tidak khusyu'
tidak akan membawa manfaat maupun hasil apapun. Dalam hal
ini, al-Imam Ilasan al-Basri ra berkata: “Setiap shalat yang didirikan
tanpa disertai hati yang hadir, maka ia lebih cepat mendapat
hukuman.” P DASERAT & WASIAT IMAM KADDAD
Dalam hadis disebutkan, bahwasannya Nabi saw bersabda:
a 3 (Jan) oy lg Juy] EIo iy nat E o TUe Gi ia SG SÉ
Artinya: “Seorang hamba tiada akan memperoleh dari shalatnya
kecuali bagian yang ia sadari. Sesungguhnya terkadang orang
menunaikan shalat tidak ditulis bagian shalat untuknya seperenamnya
ataupun sepersepuluhnya.” Maksud dari
hadis diatas adalah, yang ditetapkan baginya adalah bagian dimana
hatinya hadir dan khusyu' kepada Allah swt. Terkadang bisa sedikit dan
juga bisa banyak. Hal ini tergantung kelalaian serta
kesadarannya. Jadi, orang yang hatinya khusyu” dalam seluruh
shalat, maka ditulis baginya pahala Shalatnya secara sempurna. Sedangkan
yang lalai dalam seluruh Shalatnya, maka tidak akan ditulis pahalanya
sedikitpun, Oleh karena itu, maka
berusahalah untuk melakukan shalat dengan khusyu. Renungilah firman
Allah swt yang engkau baca dalam shalatmu. Janganlah engkau tergesa-gesa
disaat engkau membaca bacaan-bacaan shalat. Karena tidak
mungkin khusyu' dengan tergesa-gesa.
DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD <
Saat engkau melakukan ruku' dan sujud, lakukanlah dengan
tenang. Janganlah engkau mengerjakannya dengan hanya mematuk
layaknya patukan ayam, schingga shalatmu menjadi tidak sah karena
tidak adanya tuma'ninah', sewaktu ruku, i'tidal, sujud, dan duduk
diantara dua sujud, serta dibagian-bagian lain diantara
rukun shalat. Ketahuilah, bahwa tuma'ninah hukumnya wajib
dilakukan. Baik dalam shalat fardhu maupun saat shalat sunnah. Apabila
ditinggalkan, maka batallah shalatnya. Sedangkan yang tidak
menyempurnakan ruku, sujud dan tidak khusyu' dalam shalatnya, maka
ia bagaikan orang yang mencuri shalat. Hal ini sebagaimana
yang dijelaskan dalam beberapa riwayat hadis tentang shalat.
Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasannya barangsiapa
yang menjaga shalat dan menyempurnakannya, maka shalatnya akan
nampak putih bening. Shalat tersebut berkata: “Semoga Allah
menjagamu sebagaimana engkau menjagaku.”
Sedangkan yang melakukannya dengan tidak baik, maka
Shalatnya nampak hitam pekat, seraya ia berkata: “Semoga Allah
menyta-nyiakanmu sebagaimana dirimu telah menyia-nyiakanku.”
Kemudian shalat itu dilipat seperti dilipatnya baju yang usang lalu
dilemparkan kembali ke wajahnya.
Disebutkan dalam hadis: 9
Ketenangan. DASEKAT & WASIAT IMAM NADDAD
Kania Ah AS Éa G : Artinya: “Sesungguhnya
shalat adalah ketenangan, ketundukkan dan kekhusyu'an.”
Ketika Rasulullah saw melihat seseorang yang bermain
janggutnya dalam shalat, kemudian beliau saw bersabda:
Ae P ea pa na Ji D Lana IJA US an Artinya:
“Andaikan hati orang ini khusyu' pasti akan tenang anggota
tubuhnya.” Beliau menerangkan bahwa ketenangan anggota tubuh
karena tenangnya hati. Dan shalat tidak bakalan sempurna tanpa
ketenangan itu. Dalam hal ini, para salafunasshalihin ra berkata:
“Barangsiapa yang mengetahui orang yang berada di sebelah kanannya
dan sebelah kirinya dikala ia dalam shalat, maka ketahuilah
bahwa ia tidak khusyu.” Sebagian salafunasshalihin ra
dalam shalat mencapai tingkat kekhusyu'an yang sangat mengherankan.
Diantaranya mereka tatkala sedang berdiri untuk shalat atau ketika
sujud, dihinggapi seekor burung, karena dikira itu adalah tembok atau
benda padat. Hal ini dikarenakan mereka terlampau tenang dan terlalu
lama saat berdiri dan sujud. sea Ws MAA
DDD LPS Ada suatu peristiwa yaitu salah satu tiang Masjid Jami'
Basrah runtuh, sehingga menyebabkan orang-orang di pasar
terkejut. Ketika itu didalam masjid ada seorang ulama ra yang
sedang asyik menjalankan shalat. Bayngkan, ia tidak merasa
runtuhnya tiang itu, karena khusyu'nya dalam shalat.
Salah seorang salah pernah berkata kepada isteri dan anak-
anaknya: “Jika aku telah memasuki shalat, maka berbuatlah semau
kalian”. Karena aku tidak akan merasakan sama sekali tentang apa yang
kalian lakukan.” Bahkan terkadang mereka memukul rebana
dihadapannya yang sedang shalat ia tidak merasakan.
Suatu kali rumah Sayyidina al-Imam Ali Zainal Abidin bin
Husein ra terbakar oleh api tatkala beliau sedang sujud. Saat itu
orang-orang menghawatirinya seraya berteriak: “Api, api wahai cucu
Rasulullah!” Beliau ra tetap melanjutkan
shalatnya, bahkan tetap dan sama sekali tidak mengangkat kepalanya. Baru
setelah selesai shalat ada yang menanyakan hal ini, lalu beliau menjawab
dengan tenang dn wajah yang teduh: “Ketahuilah bahwa aku lebih
disibukkan oleh api akhirat daripada api dunia.”
Salah seorang salafunasshalihin ra pernah ditanya:
"Pernahkah dalam shalatmu engkau merasakan was-was masalah
TE Yaitu mengangkat suara dan gaduh.
KEP Desert a ASIAT IHAN AADDAD duniawi
sebagaimana yang biasa kami alami?” Kemudian ia menjawab:
“Lebih baik aku ditusuk-tusuk benda tajam daripada merasakan
hal itu.” Yang lain lagi ditanya: “Apakah pernah terlintas
sesuatu di benakmu sewaktu engkau shalat?” Kemudian ia menjawab: “Apakah
ada sesuatu yang lebih aku cintai daripada shalat hingga aku
mengucapkannya dalam benakku kala aku mengerjakan shalat.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwasannya ada seorang
pencuri datang dan mencuri kuda milik Sahabat Rabi bin Khaitsam ra
yang kala itu beliau sedang shalat. Kemudian orang-orang ramai menjumpai
pencuri itu. Kemudian Sahabat Rabi' ra berkata: “Aku telah
melihatnya tatkala ia melepas ikatannya.” Dengan penuh
keheranan, mereka berkata: “Mengapa engkau tidak mengerjarnya dan
mengambil kembali kudamu darinya?” Kemudian Sahabat Rabi' ra berkata:
“Shalatku lebih aku cintai daripada kudaku. Ketahuilah, bahwa kuda itu
telah aku halalkan baginya.” Salah seorang sahabat
Rasulullah saw sedang shalat di kebunnya, ada burung yang terbang dari
satu pohon ke pohon lain, lalu ia pun tertegun saat melihatnya hingga
membuatnya lupa akan shalatnya, ketika ia mengetahui hal ini, maka ia
sangat menyesal dan mewakafkan kebun itu semuanya untuk keperluan di
jalan Allah swt hanya karena kebun itu telah membuatnya lupa dalam
shalatnya. Menurutku, ini semua disebabkan kesadaran para
Sahabat Nabi saw 5 ee kawin P3 dan para
salafunasshalihin akan kebesaran kedudukan shalat dalam agama.
Kami telah mendengar dalam riwayat, bahwasannya Allah swt
membagi gerakan shalat kepada empat puluh ribu barisan malaikat. Pada
setiap barisan, terdapat tujuh puluh ribu malaikat, yang sepuluh ribu
tugasnya berdiri tidak pernah ruku, yang sepuluh ribu lagi ruku' tidak
pernah sujud, sepuluh ribu bersujud tidak pernah mengangkat kepala.
Dan yang sepuluh ribu lainnya duduk tidak pernah berdiri.
Dan Allah swt mengumpulkan itu semua bagi seorang hamba mukmin
dalam dua rakaat yang ia kerjakan. Coba renungkanlah betapa besarnya
karunia Allah swt bagi para hamba-Nya yang beriman. Mengenai
hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: 33 A WA Ae a nan Danar ANGING
ya - : & . - ! à ang na h Pa Jin Gas DN yha Ji
ak as y A NALA NO £ A Ta. I KA BI ba 3 a. . Wa ya ade
ia H Da l (ya p Ang SG 2 r w T ka “ # # 5$ # Ar
Yu Sts Artinya: “Perumpamaan shalat lima waktu seperti
sebuah sungai yang airnya mengalir deras menyerbu pintu salah seorang
kalian setiap malam dan siang sebanyak lima kali. Apakah menurut kalian
setelah itu masih menyisakan kotoran padanya? Mereka
menjawab: “Tentu tidak!” Dalam hadis lainnya, Nabi saw
bersabda: 2 0 r af 3- . . D a - - Ja k PAI ry PT Ta 9
sn ASI Kam! ISI baga kad OLS ai e a Artinya: “Satu shalat sampai
ke shalat lain adalah menjadi penggugur dosa diantara kedua waktu itu
selama dosa-dosa besar dihindari.” Apabila tiba waktu
shalat, Sayyidina Abubakar ash-Shiddiq ra berkata: “Bangkitlah menuju
api yang telah kalian nyalakan dan padamkanlah.” Maksud dari perkataan
Sayyidina Abubakar ra ini adalah, api dosa-dosa dan memadamkannya dengan
bangkit mengerjakan shalat. Karena shalat dapat menggugurkan
dosa-dosa. Allah swt an E sg
z >> 2 p w Z Wi rd . » £ Gada ENY Jl ia
WG KN ab ngkah 3 g TE E 3 BDSM S3 HI
Artinya: “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang
(pagt dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-
perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”
(Qs. Huud ayat: 114). Ketahuilah, bahwa ayat ini turun
mengenai seorang lelaki yang mecumbu rayu seorang wanita, padahal bukan
untuk berbuat zina. Lalu ia mendatangi Rasulullah saw dan
meminta beliau nn MW SANA HAPPAP SL)
menegakkan hukuman atas kesalahannya itu. Akan tetapi
Rasulullah diam saja hingga tibanya waktu shalat.
Setelah selesai shalat, kemudian beliau saw memanggil lelaki
itu, lalu membacakan ayat diatas tersebut dihadapannya. Lalu lelaki
itu bertanya: “Apakah ini khusus untukku atau untuk semua orang?”
Kemudian beliau saw bersabda: “Untuk semua orang.”
Peristiwa ini menunjukkan bahwa dosa kecil bisa terampuni
oleh shalat atau perbuatan kebaikan lainnya, namun apabila disertai
dengan taubat, maka hal ini akan menjadi lebih baik. Lelaki ini tidak
mendapat hukuman tindak pidana atas perbuatannya mencumbu wanita
itu, padahal sebelumnya ia mengira bahwa dirinya berhak untuk dihukum
pidana. Kam DASEKAT & WASIAT IMAM
RADDAD
Keutamaan Shalat Berjama'ah
Termasuk menjaga shalat adalah menekuninya dalam
berjama'ah. Karena shalat berjama'ah melebih shalat sendirian
sebanyak dua puluh derajat. Hal ini sebagaimana yang telah
diterangkan dalam beberapa riwayat tentang keutamaan shalat
berjama'ah dalam hadis shahih. Barangsiapa
yang meremehkan keuntungan ukhrawi yang tidak perlu bersusah payah untuk
meraihnya, maka berarti ia telah benar-benar lalai akan urusan agamanya
dan sedikit sekali kecintaannya terhadap urusan akhirat. Terlebih ia
menyadari untuk mencari keuntungan duniawi yang sedikit lagi hina ia
harus bersusa payah untuk mendapatkannya.
Tatkala ia telah memperoleh sedikit keuntungan duniawi,
maka ia telah lupa kepayahannya dan ia menganggap keuntungan
duniawi yang fana yang ia peroleh tersebut, sebagai anugerah
terbesar, Apakah orang yang menyadari sifat ini ada pada dirinya
tidak takut kalau ia dihadapan Allah swt dianggap sebagai orang
munafik dan ia termasuk orang yang meragukan janji Allah
swt? Tidak pernah kami mendengar satu riwayatpun,
bahwasannya Rasulullah saw melakukan shalat sendirian,
meskipun NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD 4>
sekali saja. Sahabat Ibnu Mas'ud ra berkata: “Sungguh aku
telah menyaksikan tak seorang pun yang melewatkan shalat berjama'ah
kemunafikannya. Bahkan di masa Rasulullah saw, demi menghadiri shalat
berjama'ah ada yang dipapah oleh dua orang untuk menuju masjid karena
ia terlampau tua. Z Ketika Sahabat Ibnu
Ummi Maktum”, seorang sahabat yang buta, mengeluh kepada Rasulullah saw
bahwa tiada yang menuntunnya untuk menuju ke masjid dan kala itu di Kota
Madinah masih banyak sumur-sumur dan juga binatang buas. Sedangkan
rumahnya juga jauh dari masjid. Saat itu,
Sahabat Ibnu Ummi Maktum ra berharap Nabi saw mau memakluminya untuk
tidak datang shalat berjama'ah. Mula- mula Rasulullah saw berkenaan
menerima udzurnya setelah mendengar keluhannya.
Ketika ia hendak pergi, kemudian Nabi saw memangilnya
kembali seraya berkata: “4pakah engkau bisa mendengar seruan hayya
alaa shalah, hayya alal falah?” Ibnu Ummi Maktum ra menjawab: “Aku
bisa mendengar.” Lalu beliau saw berkata: “Kalau begitu hadirilah shalat
berjama'ah tidak ada udzur bagimu untuk tidak hadir.” Hal ini
sebagaimana sabda Nabi saw: TE
Mu'adzin/tukang adzan Rasulullah saw. DASERAT
& WASIAT IMAM AADDAD 1 # £ r s? ANG 2 ú 5 |]
J0. f o Pa A A a P 1 8. 4) GA YG na e beaa ED SIA ra ya Artinya:
“Barangsiapa yang mendengar seruan adzan sedangkan ia tidak
berhalangan dan dalam keadaan sehat, tetapi ia tidak mendatangi
shalat, maka tidak ada shalat baginya.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwasannya Nabi
Muhammad saw berniat untuk membakar rumah sekelompok orang yang
sering tidak menghadiri shalat berjama'ah. Hal ini sebagaimana yang
telah diterangkan dalam riwayat hadis. Hal ini merupakan ancaman keras
bagi yang sengaja meninggalkan shalat berjama'ah tanpa ada
udzur syar'i. Maksud dari udzur syar'i yaitu, seseorang
tidak dapat menghadiri shalat berjama'ah dengan cara, kecuali harus
dengan susah payah yang sulit dilakukan oleh kebanyakan orang. Walaupun
demikian menghadirinya masih lebih baik dan pahalanya lebih banyak
kecuali dalam beberapa hal yang diluar kemampuannya. Diantaranya seperti
diare yang terus menerus, jika ia pergi ke masjid, maka ditakutkan akan
mengotorinya, serta hal-hal lain yang semisalnya.
Arti udzur sebenarnya adalah gugurnya tuntutan bagi orang
yang udzur ini. Meskipun hal ini telah gugur, tapi ia masih bisa
mendapat pahala jikalau memang udzurnya benar. Sedangkan ia
berkeinginan kuat untuk menghadirinya dengan cara apapun.
Dan DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD
ia aa aa kg dengan tidak hadirnya ini, ia sangat
menyesal karena ketinggalan kesempatan berbuat taat kepada Allah swt dan
tidak dapat mengagungkan apa yang dianjurkan oleh-Nya.
Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Baginda Nabi
Muhammad saw dalam salah satu peperangan yang disertainya:
5 Tan á WW ' á a £ 1, 290 7 79 ae F D Z Pa
aka S ; i , è . 3 85 27 WA Artinya:
“Sesungguhnya sebagian orang kami tinggalkan di Kota Madinah, tidaklah
kami menempuh sebuah perjalanan dan melintasi satu lembah melainkan
mereka bersama kami, mereka telah terhalangi oleh udzur.”
Sepertinya mereka adalah orang-orang yang Allah swt Jelaskan dalam
firman-Nya: 3 5 Ka = IL (Aa a AT Éi
de Y E >, Aan Sa - Artinya: “Dan tiada Ta.
dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu,
agar engkau memberi mereka kendaraan, lalu engkau berkata:
“Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu. 4 PS meam e
wasiat IMAM ADDAD————— Lalu mereka kembali, sedang mata
mereka bercucuran airmata karena kesedihan.” (Os. at-Taubah
ayat: 92). Begitu juga orang-orang yang jujur dan tulus sama
seperti mereka, yang kuat harapannya akan anugerah Allah swt dan
mengorbankan segalanya untuk mencari keridhaan-N ya.
Oleh karena itu, jangan sampai engkau meninggalkan shalat
berjama'ah tanpa ada halangan yang sah yang bisa engkau
pertanggung jawabkan dihadapan Allah swt yang Maha mengetahui akan
hal-hal yang ghaib. Hanya saja jikalau menurutmu sebaiknya engkau duduk
di rumah karena suatu perkara yang membawa kemaslahatan
untuk urusan agama atau duniamu. Akan tetapi keluarlah ke
masjid pada waktu shalat untuk menghadiri shalat berjama'ah atau ajaklah
seseorang untuk shalat berjama'ah di rumahmu, meskipun bersama satu
orang. Hal ini agar engkau tidak terkena tuntutan dan engkau akan
mendapat pahala karena pahala berjama'ah. Hal ini bisa diperoleh, meski
hanya seorang imam dan makmum saja. Hanya saja, semakin banyak
Jumlahnya semakin banyak pahalanya. Dan
shalat menjadi semakin bertambah pahalanya apabila dilakukan di belakang
imam dari kalangan orang-orang yang shaleh. Dan shalat yang seperti ini
lebih baik daripada shalat di belakang orang lain. Oleh sebab itu,
berusahalah untuk shalat berjama'ah di belakang imam yang
dikenal akan ketakwaannya. Hal ini dari segi ns >
DASENAT & WASIAT IMAM AADDAD (1813 keutamaan
saja, lain daripada itu Nabi Muhammad saw telah bersabda:
Art Na Ke at! PB gp IS Ha No Artinya: “Shalatlah
engkau dibelakang imam yang shaleh dan yang fasik sekalipun.”
Berjalan ke masjid untuk menunaikan shalat sangat besar
pahalanya. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh banyak
hadis. Bahkan diriwayatkan, bahwa setiap langkah seorang hamba
menuju ke masjid terhitung kebaikan baginya dan dimasukkan
dalam daftar amal kebajikannya. Menunggu
tibanya satu shalat setelah shalat yang lain termasuk perkara yang
menambah kedekatan diri. Contohnya, setelah engkau mengerjakan Shalat
Maghrib, maka duduklah di masjid sambil menunggu tibanya waktu Shalat
Isya agar engkau dapat menunaikan Shalat Isya.
Dan orang yang menunggu masuknya waktu shalat, maka di
sisi Allah swt ia dipandang sebagai orang yang shalat dan dituliskan
baginya pahala orang yang mengerjakan shalat. Baik ia menunggu
datanganya waktu shalat lain setelah mengerjakan shalat atau ia
datang terlebih dahulu ke masjid sebelum didirikannya shalat ia
duduk menunggunya. PAN
& DASEMAT e WASIAT IMAM DDD — LL
DT Para malaikat senantiasa memintakan ampun dan
mendo'akan orang yang berdiam di tempat shalatnya sampai ia
berhadas atau berbicara. Hal-hal tersebut bukanlah mengada-ngada,
ketahuilah bahwa semuanya berdasarkan riwayat hadis Nabi
Muhammad saw. Dalam hal ini, Baginda Rasulullah saw
bersabda: LA a ga N Nat UBI Pu sa Suar Yi
Pa i 33 2 a TTE d a 5 Ta 4 an TE PA ORE
Artinya: “Maukah kalian aku tunjukkan kepada perbuatan yang
dapat menyebabkan Allah menghapuskan dosa-dosamu dan mengangkatmu
ke derajat yang tinggi, yaitu berwudhu’ dengan sempurna meskipun dalam
keadaan terpaksa (karena dingin atau panas) banyak melangkah ke masjid,
menunggu shalat sesudah shalat yang lain, itulah tambatan
kalian.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda: A 4 A á
SA SI ie 3 Ng: D SI Artinya: “Sesungguhnya kalian
senantiasa berada dalam shalat selama kalian menunggu shalat
yang lain.” Nabi saw bersabda: DASGAAT
& Wasiat SANA ADD SES Aa ea PA EN 3 doel Jl an bu
Artinya: “Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
banyak berjalan menuju masjid di kegelapan malam bahwa
mereka akan mendapat cahaya yang sempurna kelak di hari
kiamat” Juga diriwayatkan bahwa jalannya seseorang menuju
masjid dituliskan pahala untuknya, pahala yang Allah swt tuliskan
untuknya berupa pengguguran dosa pada setiap langkahnya dan
penulisan kebaikan pada setiap langkahnya serta pengangkatan satu
derajat untuk setiap langkahnya, sebagaimana dituliskan pahala
langkahnya menuju masjid juga dituliskan pahala ia kembali dari
masjid menuju rumahnya. ja hal ini, Nabi
saw bersabda: Ts gil d A ga SA ep da Sa N A
30. 0, 5 £ a IF was £ Artinya: “Para malaikat
senantiasa mendo'akan seorang dari kalian selama ia masih berada di
tempat shalatnya selagi ia belum berhadas atau berbicara, do'a para
malaikat: Ya Allah ampunilah dia, ya Allah sayangilah dia.”
Diantara perkara yang perlu diperhatikan dan selalu dijaga
adalah melazimi shaf pertama. Dalam hal ini, Nabi saw
bersabda: NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD
< e 3 NG a SE 2 á - Net La nana ARI a Tangan N
peeps IN Sana OSN a G ya ba 3) ea y ale p z9 : Artinya:
“Andaikan manusia mengetahui pahala yang ada dalam adzan dan
shaf pertama dan mereka tidak bisa meraihnya kecuali dengan
cara berundi pasti mereka akan berundi untuknya.”
Bagi yang ingin shalat di shaf pertama untuk mendapat
keutamaannya, maka ja harus datang terlebih dahulu sebelum
keramaian orang-orang dan sebelum mereka mendahuluinya di shaf
pertama. Karena orang yang datang terlambat dan orang lain sudah
mendahuluinya, terkadang ia berani melangkahi kepala orang banyak,
sehingga membuat mereka tidak senang. Ketahuilah, bahwa hal
ini sangatlah dilarang. Barangsiapa yang berbuat semacam
ini, maka ketahuilah bahwa ia lebih baik shalat di shaf belakang,
daripada di shaf pertama. Biarlah ia menyesali dirinya yang telah datang
terlambat, sehingga ia sudah didahului oleh orang lain menuju shaf
pertama. Disebutkan dalam sebuah hadis: w
A 332 35 - KE ken rat ana AN) BAR > D a el |
Jay Artinya: “Suatu golongan senantiasa melambatkan diri, sehingga
Allah akan melambatkan mereka.” 46)
NASGAAT & WASIAT IMAM HADDAD Kr a
< Termasuk sunnah yang penting dalam shalat dan
sering dilupakan yaitu menyamakan dan meluruskan barisan, Bahkan
Baginda Nabi saw sendirilah yang memimpin langsung pelurusan shaf
ini dan beliau saw menganjurkan akan hal ini. Hal ini
sebagaimana yang tercermin dalam sabda beliau saw: 4
AA A a Z Z 8. 9) 5) 2 A BM ha NR | APTA Artinya: “Luruskanlah
barisan-barisan kalian atau Allah akan memcah belah antara hati kalian.”
Dalam hadisnya yang lain, beliau saw juga bersabda:
83 “ $ P Yi E7 g ; 9% W K b ang 4 an Pai t :
SA H> 2 JAN ea Sp si Artinya: “Sesungguhnya aku
melihat setan menyelinap ke sela-sela shaf kosong.”
Oleh karena itu rapatkanlah shaf dan disunnahkan untuk
menyentuhkan bahu satu sama lain dengan barisan yang rapat hingga
jangan sampai makmum menjorok ke depan atau ke belakan g.
Inilah perkara yang disunnahkan, sebaiknya yang
memperhatikan dan menyuruh meluruskan shaf adalah para imam Shalat
daripada orang lain karena mereka para penolong kebaikan dan
ketakwaan dan untuk itulah mereka diperintahkan. AN
> NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD
Sebagaimana firman Allah swt: he [a
5 424 Ao Ka b “na ca NA na Te, 2 osa YI JS Iyaa Ng 6533 gl JS Naba
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan)
kebajikan dan ketakwaan, dan janganlah kalian
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs.
al-Maidah ayat: 2). Oleh karena itu hendaknya engkau segera
menuju shaf pertama dan meluruskan barisan semampumu karena hal ini
termasuk diantara sunnah-sunnah Rasul saw yang sudah banyak
dilupakan. Barangsiapa yang menghidupkannya ia akan bersama
beliau saw di surga seperti yang telah diterangkan dalam
hadis. Ketahuilah bahwa diantara perkara yang sangat penting
adalah menjaga shalat lima waktu secara berjama'ah seperti yang
telah kami jelaskan, terutama Shalat Isya” dan Subuh lebih
dianjurkan dan lebih banyak pahalanya. Hal ini sesuai sabda Nabi
Muhammad saw: G F A ZA A Pa SA No ka eh. NA Nae ə aa d
r pe YA JAN un ab Log aks E AKA pe “ MP # “ p
P NN BA Ie” y’ Aa Ak Th a a Ek US BU ab WI
ak a 2 r c Artinya: “Barangsiapa yang Shalat Isya’ berjama'ah
seakan-akan ia bangun setengah malam, dan barangsiapa yang Shalat Subuh
berjama'ah seakan-akan ia bangun semalam suntuk.”
NASEHAT & WASIAT TMAM HADDAD P
Dalam hadis lainnya, Nabi saw bersabda: Pa
82, PP PN AAN MG MA E Artinya:
“Perbedaan antara kami (kaum muslimin) dan orang- 2 os A DA
ea EU KN aj a PP a ai . t | ia H ssy” £ 077 #707 / AER) IIA O
Rada) Y e! ye Oi WA Ls . - .. La z
orang munafik adalah mereka tidak dapat melakukan Shalat
Isya’ dan Shalat Subuh secara berjama'ah.”
Dalam hadis lainnya: Artinya: “Barangsiapa
yang shalat secara berjama'ah ia berada dalam lindungan Allah sampai
Subuh dan barangsiapa yang Shalat Subuh berjama'ah ia berada
dalam lindungan Allah sampai sore.” Nabi saw bersabda:
P 5 A P Bo. A 2 G 9 1 w we” A e Po + 4 à | . Ya Ya
kaga an han SA i Artinya: “Maka jangan sampai Allah
menuntut kalian akan sesuatu yang telah Allah lindungi.” Beliau saw
melarang agar orang yang telah dilindungi oleh Allah swt
tidak disakiti. Dikisahkan bahwa Hajjaj meskipun ia orang
yang bengis dan suka melanggar batas-batas Allah swt. Ia
selalu menanyai siapa saja DASEHAT & WASIAT IMAM
NADDAD yang ditangkap dihadapannya di siang hari: “Apakah
engkau telah Shalat Subuh secara berjama'ah?”
Kalau orang itu menjawab: “Ya, aku melakukannya secara
berjama'ah.” Maka akan melepaskannya karena takut Allah swt akan
menuntutnya sesuatu yang telah masuk dalam lindungan Allah swt.
Shalat Jum'at
Jika sebelumnya engkau telah mengetahui riwayat dari
Rasulullah saw mengenai ancaman keras bagi yang meninggalkan
shalat berjama'ah tanpa alasan yang benar, maka ketahuilah dan
yakinilah bahwa orang yang meninggalkan Shalat Jum'at ia lebih
pantas mendapat hukuman itu. Ketahuilah hukuman karena
meninggalkannya lebih besar, sebab Shalat Jum'at adalah fardhu 'ain
secara ijma. Nabi Muhammad saw bersabda: Artinya:
“Barangsiapa yang meninggalkan Shalat Jum'at sebanyak tiga kali tanpa
alasan yang benar, maka Allah akan menandai hatinya.” Ibnu
Abbas ra pernah ditanya tentang seorang lelaki yang senantiasa bangun di
malam hari dan berpuasa di siang hari tetapi ia tidak menghadiri Shalat
Jum’at. Kemudian beliau menjawab: “Jika demikian, maka orang itu berada
di neraka.” Seorang mukmin tidak diperbolehkan meninggalkan Shalat
Jum'at tanpa alasan yang benar, apalagi ia mendengar firman Allah
swt: a P Tae na sA 2 an E z 9 aa Tin G4
>, Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila diseru
untuk menunaikan shalat pada Hari Jum'at, maka bersegeralah kalian
kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih
baik bagi kalian jika kalian mengetahui.” (Os. al-Jum'ah
ayat: 9). Bahkan seringkali dijumpai sebagian orang yang
mengaku Islam, beriman senantiasa mendengarkan firman Allah dan sabda
Rasul-Nya rela meninggalkan Shalat Jum'at tanpa ada alasan yang
benar atau memakai alasan yang sudah jelas tidak diterima oleh
Allah swt dan Rasulullah saw untuk menggugurkan kewajiban
ibadahnya itu. Sebelumnya telah kami bahas
mengenai udzur yang membolehkan seseorang meninggalkan shalat
berjama'ah. Apabila berhalangan atau ia mengalami kesulitan yang tidak
tertahankan untuk menghadirinya dan mungkin saja ia tidak dapat
menghadirinya sama sekali, apalagi kalau dalam Shalat Jum'at hal ini
lebih utama lagi. Jadi, tak seorangpun yang sengaja
meninggalkan Shalat Junyat tanpa alasan yang benar melainkan ia seorang
munafik yang menyelewengkan kebenaran, telah keluar dari
hatinya cahaya untuk DASEKAT & WASIAT IMAM KADDAD
mengagungkan Allah swt Yang Maha Agung dan hak-hak
ketuhanan-Nya. Yang mana seorang hamba tidak dapat
memperoleh kemuliaan, kebahagiaan dan keberuntungan dunia akhirat
kecuali dalam menegakkannya dengan teguh, bahkan ia tidak dapat selamat
dari siksa Allah swt dan kemurkaan-Nya melainkan dengan
menegakkan dan memelihara ibadah ini.
Lihatlah bagaimana hamba yang buruk ini tidak ingin
membahagiakan diri sendiri bahkan rela merugikan dan mencelakainya
hingga ia berani meninggalkan hak-hak Allah swt dan kewajiban yang Allah
swt tetapkan baginya. Marilah kita memohon kepada Allah swt keselamatan
dan berlindung kepada- Nya dari kesengsaraan dan ketentuan
yang buruk. Kemudian perlu pula diketahui, bahwa orang yang
memiliki udzur yang sah tetapi ia masih mau menghadirinya hal ini lebih
baik baginya, sekaligus menunjukkan bahwa ia benar-benar
mengagungkan hak-hak Allah swt dan benar-benar menginginkan
karunia di sisi Allah swt juga benar-benar takut terhadap murka dan
hukuman-Nya. Ketahuilah bahwa Hari Jum'at
adalah pemimpin hari-hari yang lain, kedudukannya sangat mulia di sisi
Allah swt. Di hari inilah Allah swt menciptakan Adam as, terjadinya hari
kiamat, waktu diizinkannya penduduk surga untuk mengunjungi
Allah swt. 4 TP DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD
Para malaikat menamakan Hari Jum'at sebagai hari
pertambahan dikarenakan banyaknya pintu rahmat, curahan karunia
dan hamparan kebaikan yang Allah swt buka dan Allah swt
limpahkan di hari ini. Di hari ini sebagaimana yang
dijelaskan oleh Hujjatul Islam al-Imam al-Ghazali ra ada satu saat yang
sangat mulia yang mana do'a apapun akan dikabulkan, saat itu
disembunyikan di keseluruhan hari itu. Di
hari ini hendaknya engkau senantiasa beramal shaleh dan banyak beribadah
jangan sampai engkau memiliki kesibukan yang lain kecuali pekerjaan yang
memang harus dilakukan karena hari ini memang khusus untuk akhirat,
sudah cukup hari-hari lain digunakan untuk urusan duniawi yang sia-sia
dan tidak menguntungkan. Maka sebaiknya
seorang mukmin menjadikan seluruh siang dan malamnya untuk kesibukan
akhiratnya. Akan tetapi, apabila tidak memungkinkan dan ja terhalangi
oleh kesibukan duniawinya setidaknya hari ini ia khususkan
untuk urusan akhiratnya. Perkara yang disunnahkan di Hari
Jum'at ialah membaca Surat al-Kahfi, memperbanyak shalawat kepada Nabi
Muhammad saw di Malam Jum'at dan siang harinya, kerjakanlah hal ini dan
berusahalah untuk berangkat lebih awal menuju Shalat Jum'at
NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD L Man
a aaa X setidaknya engkau berangkat sebelum dhuhur atau
bersamaan waktu Shalat Dzuhur. Tidak
disunnahkan mengakhirkan pelaksanaan Shalat Jum'at hingga berlalunya
setengah waktu atau yang semisalnya tetapi disunnahkan pelaksanannya di
permulaan waktu Shalat Dhuhur seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
saw. Dengarkanlah isi khutbah dengan baik, renungkanlah apa yang engkau
dengarkan dan anggaplah dirimu sebagai target nasehat itu.
Termasuk perkara biďah yang munkar ialah sebagian
pedagang yang terkena kewajiban junyat di pasar terlambat datang
Shalat Jum'at. Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mendorong
mereka menghadiri Shalat Jum'at lebih awal dan menghukum mereka yang
sengaja meninggalkannya setelah adanya peringatan.
Bahkan pemerintah tidak terlepas dari tanggung jawab ini
karena tidaklah Allah swt menjadikan mereka sebagai pemimpin yang
mengurusi urusan para hamba-Nya tak lain untuk menegakkan Syiar agama
pada mereka dan menekankan kepada mereka untuk menegakkan kewajiban dan
menjauhi larangan begitu juga hal-hal yang berkaitan dengan kemaslahatan
urusan duniawi. wkk ÈE seh c wasin sAN ADD
Shalat Sunnah
Termasuk penyempurna pemeliharaan shalat yaitu
menjalankan dengan baik shalat-shalat sunnah yang dianjurkan oleh
Nabi Muhammad saw untuk dilakukan sebelum shalat fardhu maupun
sesudahnya. Karena sesungguhnya shalat sunnah itu merupakan
pelengkap shalat fardhu seperti yang telah diriwayatkan.
Jadi, apabila terjadi kekurangan dan kecacatan dalam shalat
fardhu karena kurang khusyu' atau yang lainnya, maka shalat
sunnahlah yang dapat menyempurnakan kekurangan dan memperbaiki
kecacatannya. Jadi orang yang tidak melakukan shalat sunnah berarti
shalat fardhunya tetap kurang dan ia tidak mendapatkan pahala besar yang
dijanjikan baginya dalam menjalankan ibadah sunnah itu.
Bahkan diriwayatkan bahwa yang pertama kali
diperhitungkan atas seorang hamba adalah masalah shalatnya.
Apabila shalatnya ternyata kurang, maka dikatakan: “Lihatlah,
apakah ia memiliki ibadah sunnah yang dapat menyempurnakan
shalatnya.” Shalat-shalat sunnah ini sudah
diketahui jadi tidak perlu untuk diterangkan lagi. Termasuk
shalat yang perlu untuk DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD
Me ae EN PE a gan dilakukan dan ditekuni
adalah Shalat Witir. Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda:
Tä Jof L pe STE Co pa Sol Artinya: “Sesungguhnya Allah
itu ganjil dan mencintai witir, maka lakukanlah shalat witir
wahai ahlul Qur'an.” Setiap muslim termasuk ahlul Qur'an
karena ia mengimaninya dan dituntut untuk mengamalkannya. Dalam hal ini,
Nabi saw bersabda: Ta YR NN UU NA ? T par PH e
SPL PE Artinya: “Witir (keesaan) adalah benar. Barangsiapa yang
tidak shalat witir, berarti bukan dari golongan kami.”
Jumlah terbanyak Shalat Witir adalah sebelas rakaat dan
paling sedikitnya satu rakaat, tetapi tidak sebaiknya hanya
menjalankan satu rakaat saja dan tidak masalah bila hanya
menjalankan tiga rakaat. Barangsiapa yang shalat tiga rakaat
disunnahkan baginya pada rakaat pertama setelah membaca Surat al-Fatihah
dan membaca Surat al-A'laa dan pada rakaat kedua membaca Surat al-
Kafiruun. Sedangkan pada rakaat ketiga membaca Surat al-Ikhlas
dan al-Muawidatain (Surat Annas dan Surat al-Alag).
DASEAAT & WASIAT IMAM HADDAD Bagi
yang menunaikan Shalat Witir lebih dari tiga rakaat, maka disunnahkan
baginya sebelum tiga rakaat terakhir untuk membaca ayat-ayat al-Qur'an
yang mudah baginya. Semakin banyak dan semakin panjang ayatnya itu lebih
baik, sedangkan pada tiga rakaat terakhir ia membaca surat
di atas. Berwitir di akhir malam lebih baik bagi yang
terbiasa bangun malam dan tidak ketinggalan kecuali jarang sekali.
Barangsiapa yang tidak demikian lebih baik ia menunaikan Shalat Witir
sebelum tidur. Apabila ia telah menunaikan Shalat Witir sebelum tidur
kemudian bangun di malam hari dan ia hendak menunaikan shalat,
maka ia diperkenankan untuk shalat apapun dan witirnya yang
pertama tadi sudah cukup baginya. Termasuk
perkara sunnah adalah menekuni Shalat Dhuha sedikitnya dua rakaat dan
yang paling banyak adalah delapan rakaat, ada juga yang berpendapat
jumlah terbanyak dua belas rakaat. Shalat Dhuha memiliki
keutamaan yang besar sekali. Waktunya yang paling baik
adalah menunaikannya setelah berlalunya seperempat siang hari. Dalam hal
ini, Baginda Nabi saw bersabda: a
NG, A di Gi cao is Ki Ia Gala ag aa ab |
13 Artinya: “Setiap anggota tubuh seorang dari kalian dapat
bersedekah setiap harinya karena setiap bacaan tasbih adalah
sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil
adalah sedekah, setiap bacaan takbir adalah sedekah, menyuruh pada
kebaikan adalah sedekah, melarang kemunkaran adalah sedekah dan semuanya
itu bisa diganti melalui dua rakaat yang dikerjakan pada
waktu dhuha.” Sabda beliau saw lagi :
Artinya: “Barangsiapa yang menjaga dua rakaat dhuha, niscyaa
dosa-dosanya terampuni meskipun seperti buih-buth di
lautan.” Shalat dhuha juga disebut shalat Awwabin sama
seperti Shalat sunnah antara Maghrib dan Isya', arti awwab adalah yang
selalu kembali kepada Allah swt dikala lalai, karena kedua waktu ini
yaitu waktu Dhuha dan antara Maghrib dan Isya’ adalah waktu
kebanyakan orang sedang lalai. Kalau yang
pertama karena orang-orang sibuk mencari penghidupan dan
urusan duniawi, sedangkan yang kedua orang- LYE MASEAAT
& WASIAT SMAN HADDAD orang sibuk pulang ke rumah dan
menyantap makanan. Jadi barangsiapa yang kembali kepada Allah swt dan
sadar untuk beribadah di saat ini, niscaya ia mendapat
kedudukan di sisi-Nya. Termasuk shalat yang disunnahkan
adalah shalat tasbih sebanyak empat rakaat. Mengenai keutamaannya, telah
diriwayatkan dalam berbagai riwayat. Diantaranya, barangsiapa
melakukannya, niscaya Alllah swt akan mengampuni dosa-dosanya
yang lalu maupun yang akan datang. Nabi
Muhammad saw berpesan kepada pamannya, al-Abbas ra ketika
beliau mengajarkan shalat ini kepadanya: s j z 28 | PA yg Z
w 3 d Ka a Nga NG aa a BNN 3 S- 7 L S A : as 5 A E u TT Lala
- Z Pd z e Dn e Ah ater 9 J T Ai
Artinya: “Lakukanlah setiap hari atau pada setiap jum'at
sekali atau setiap bulan sekali atau setiap tahun sekali
atau seumur hidup sekali.” Sebagian ulama
mengatakan: “Shalat ini mujarab untuk mengabulkan segala
hajat-hajat yang penting.” Salah seorang ulama juga berkata:
“Apabila dilakukan malam hari, maka shalat ini dilakukan dengan dua
takbiratul ikhram, dua tahryyat dan dua salam dalam dua
rakaat Apabila dilakukan siang hari, DASERAT &
WASIAT IMAM HADDAD maka dilakukan empat rakaat sekaligus
dengan satu takbiratul ihram dan satu tahiyyat.”
Caranya ada dua: Pertama, bertakbir
kemudian membaca do'a iftitah, selanjutnya membaca:
aik NA A a wi? Hu 7 ae ` A pa D PRN
G Y A L A oa (sebanyak lima belas kali) Lalu
membaca Surat al-Fatihah dan surat kemudian mengulangi bacaannya sebanyk
sepuluh kali, setelah itu ruku’ dan membacanya sebanyak sepuluh kali.
Lalu tidal dan membacanya sebanyk sepuluh kali, lalu sujud dan
membacanya sebanyk sepuluh kali, setelahnya duduk diantara dua sujud
membacanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian
bersujud dan membaca sebanyak sepuluh kali, setelah itu bangkit ke
rakaat kedua dan membacanya sebelum membaca Surat al-Fatihah sebanyak
lima belas kali. Lakukanlah seperti ini sampai terakhir.
Kedua, sebagaimana halnya yang pertama, hanya saja tidak
membaca tasbih antara takbir dan bacaan Surat al-Fatihah tetapi
membaca tasbihnya setelah Surat al-Fatihah sebanyak lima belas
kali, kemudian ruku' dan membacanya sebanyak sepuluh kali.
DASEHAT & WASIAT IMAM MADA — —
Kemudian melanjutkannya sesuai urutan rukun dengan
membacanya sebanyak sepuluh kali hingga yang tersisa adalah
sepuluh. Maka, dibaca setelah bangkit dari sujud kedua, baik
sebelum berdiri atau setelahnya dan sebelum membaca Surat al-Fatihah.
Cermatilah hal ini, pada tiap rakaat terdiri dari tujuh lima bacaan
tasbih jadi jumlah keseluruhan dalam empat rakaat adalah tiga ratus
kali. Para ulama berkata: “Selain itu ia juga membaca doa
sewaktu ruku,” 1 tidal, sujud dan duduk diantara dua sujud sebelum
membaca tasbih itu. Barangsiapa yang lupa membaca tasbih atau
sebagiannya pada salah satu rukun, maka ia bisa membacanya
di rukun selanjutnya.” Menurutku, bagi orang yang rajin
melaksanakan ibadah dan hendak mendapatkan keridhaan disis Allah swt dan
Rasul-Nya, maka hendaknya tidak meninggalkan shalat ini seminggu sekali
atau setiap bulan sekali. Dan itu adalah jumlah yang paling
sedikit. Dan diantara perkara yang sunnah untuk dikerjakan
adalah menghidupkan antara Maghrib dan Isya' dengan ibadah shalat,
inilah yang terbaik. Atau juga dengan membaca al-Qur'an serta
berdzikir pada Allah swt, baik itu tasbih atau tahlil dan lain
sebagainya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw:
DASENAT & WASIAT IMAM HADDAD Pa AN
Aa ER Pan Br S 5 ni 0 7 p A a s P P 2 # 4 ð z 2 Ka a” P 7 PP
af r 3 aw 9 yani cl sol al Artinya: “Barangsiapa yang shalat enam
rakaat setelah Maghrib tanpa diselingi berbicara diantara
rakaat itu, maka enam rakaat itu sama baginya dengan ibadah
dua belas tahun.” Dalam sebuah riwayat disebutkan:
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat dua puluh rakaat antara Maghrib dan
Isya,” maka akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga kelak.”
Jadi, waktu ini termasuk salah satu waktu yang sangat mulia,
sangatlah dianjurkan untuk memakmurkannya dengan ritual ibadah dan
menjauhi segala bentuk kelalaian. Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa
dimakruhkan tidur sebelum menjalankan Shalat Isya. Oleh karena itu,
hindarilah hal ini, karena hal tersebut adalah kebiasaan
orang-orang Yahudi. Dalam sebuah hadis Baginda Nabi Muhammad
saw bersabda: A EE aa “ta GN abs aab SN KUN YG ape I sal DL
JI fb oa Artinya: “Barangsiapa yang tidur sebelum Shalat Isya’
semoga Allah tidak menidurkan matanya.”
NASEHAT & WASIAT IMAM NADDAD
Jagalah empat rakaat setelah Shalat Isya. Karena hal itu
besar sekali pahalanya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SaW: Or A A A PA ak aya
Lehs Gah IA KI Artinya: “Empat rakaat setelah Shalat Isya’ menyamai
empat rakaat di malam Lailatul Qadar.”
Satu rakaat di malam Lailatul Qadar menyamai tiga puluh
ribu rakaat di malam-malam lainnya. Pengertian hitungan ini
berdasarkan firman Allah swt: Artinya:
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (Os. al-Qadar ayat:
3). Selain ita, juga sangat dimakhruhkan berbicara setelah
Shalat Isya’ kecuali untuk kebaikan dan kebenaran seperti belajar
ilmu atau mendiskusikannya atau membacanya dan perbuatan baik
lainnya.
Bangun Malam
Bangun malam pahalanya besar sekali dan keutamaannya
banyak sekali yang telah disebutkan dalam beberapa ayat al-Qur'an
dan juga tersebut dalam as-Sunnah. Jikalau disebutkan akan terlalu
panjang dan sulit dibatasi. Diantaranya, Allah swt berfirman
kepada Rasul-Nya saw: PA An Oh z PEE
Kado A A = *, gas, Y 3 J | | 4 2 i £ r EN s7 PN -
2 A kez w YI a A kad Jua ja | tetu x # A i 32. Rp PA =
£ | 3 - zas mou lem ak “ pa z E EF olal Ey ade al TVS
Artinya: “Wahai orang berselimut (Muhammad), bangunlah
(untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (vartu )
seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari
seperdua itu. Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.” (Qs. al-
Muzammil ayat: 1 - 4). Dalam ayat-Nya yang lain Allah
swt berfirman: ss -A3 F e E banya
aib sang sahang Ill AE oa GP ayas Bel akas éh ol e d
& , Lan A Ge KP NASEHAT & WASIAT IMAM
HADDAD Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasannya
engkau berdiri (shalat) kurang dari duapertiga malam, atau sepertiga
malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-
orang yang bersamamu.” (Os. al-Muzammil ayat: 20).
Allah swt berfirman: s E A A a NK aR A bai AH
[aga babas Lb) Lenny Ol (gas SN alih ca Aga JJ pan
Artinya: “Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah
engkau sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu
mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Qs. al-Israa' ayat: 79).
Allah swt berfirman mengenai sifat orang-orang beriman:
BATAN a. D eea l a La 4 2-7 Pa AA P
Lang abg ye TI OS Ga Ge mayi Gl Artinya: “Lambung
mereka jauh dari lempat tidurnya, sedang , r mereka berdo'a
kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan
sebaihan rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Os.
as-Sajadah ayat: 16). Allah swt berfirman:
JASEHAT & WASIAT TMAM HADDAD
Artinya: “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di
akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Os.
adz- Dzariyaat ayat: 17 - 18). Dalam hl ini, Baginda
Nabi saw bersabda: Jal) ia 4 ye LA aa), Ns Artinya:
“Shalat yang Ta utama setelah Farah adalah shalat malam.”
Dalam hadis lainnya, Nabi saw bersabda: Pl
2 23 Kan “bat Uh “b i Ja Aw Kar | A d F a
PA : o p kan < s “al 2D hang mY! Wa Tn An HA SS ~
Artinya: “Biasakanlah diri kalian bangun malam karena ia
adalah jalan orang-orang shaleh sebelum kalian, yang dapat mendekatkan
kalian kepada Tuhan kalian, menghapuskan dosa-dosa, mencegah
perbuatan dosa dan menolak penyakit dari badan.” Nabi
saw bersabda: GI log clk | a GSE a dj G i P : Ok E a Ei mug
Jalu peg A 15 SEAT & WASIT INA
KADA Artinya: “Wahai manusia, sebarkanlah salam, bagikanlah
makanan, sambunglah hubungan kerabat dan shalatlah di malam hari
tatkala orang-orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk
surga dengan penuh kesejahteraan.” Nabi saw bersabda:
: A 9 of y AA T E in. 2 ê J = 6 - PE Jah a Jk? Z
4 Z A Artinya: “Lakukanlah shalat malam meskipun seperti
memerah susu kambing.” Nabi saw bersabda:
A Sea yg ya A3 5 ma 3 3 PEN
Artinya: “Kemuliaan seorang mukmin terletak pada bangun
malam dan kebanggaannya ialah apabila ia tidak banyak berharap kepada
apa yang ada di tangan orang lain.” Sabda Nabi saw:
Ta a E E "73 Artinya: “Barangsiapa yang bangkit shalat dengan
membaca sepuluh ayat, niscaya ia tidak ditulis dalam
golongan orang-orang yang lalai, barangsiapa yang bangun
shalat dengan membaca seratus ayat ia DASGAAT &
WASIAT SHAM ADD KES tercatat dalam golongan orang-orang yang
taat. Dan barangsiapa yang bangun shalat membaca seribu rakaat ia
tercatat dalam golongan orang- orang yang mempunyai banyak
bekal untuk akhiratnya.” Dalam hadis yang lain dikatakan,
yang artinya: “Kalimat ginthar adalah dua belas ribu ugiyah dan satu
ugiyah nilainya lebih baik daripada apa yang ada di antara
langit dan bumi.” Dalam hal ini, para ulama mengatakan:
“Jumlah ayat dari Surat al-Mulk sampai akhir al-Qur'an
adalah seribu ayat.” Dalam sebuah hadis shahih disebutkan:
A P JEg pea ia ag AL, Ga Artinya:
“Sesungguhnya di malam hari, ada satu waktu yang apabila bertepatan
seorang hamba muslim memohon kepada Allah kebaikan urusan dunia maupun
.akhirat pasti ta akan diberi.” Hal ini berlaku setiap malam dan
seandainya tidak ada riwayat mengenai keutamaan bangun malam
kecuali hadis ini saja sudah cukup. Dalam hal ini, Nabi saw bersabda:
< 4 - or To #9 Pa | LL 1 prima Cy A IS
KEP SENAT e wasi SMAN AADDAD Artinya:
“Ketika sepertiga malam terakhir Tuhan kita turun ke langit dunia lalu
menyeru: “Apakah ada yang berdoa pasti akan Aku perkenankan, apakah ada
yang memohon pasti akan Aku beri, apakah ada yang meminta
ampun pasti Aku ampuni.” Perhatikanlah isi hadis ini dan
hadis sebelumnya. Sering- seringlah mengamatinya, semoga saja hatimu
tertarik, dan menjadikanmu semangat, bangkit dan tekadmu kuat untuk
bangun malam. Selain itu, lenyap pula perasaan malas, lalai, dan
keinginan untuk banyak tidur yang merupakan penghilang keberkahan umur
serta waktu. Diriwayatkan dalam sebuah
atsar: “Barangsiapa yang banyak tidur malam, maka kelak di hari kiamat
kelak, ia akan datang dalam keadaan miskin.”
Dalam riwayat lain juga disebutkan, bahwa dua rakaat di
tengah malam merupakan salah satu gudang kebaikan. Dalam hal ini,
Baginda Nabi saw bersabda: e z - 7 á A A 37 fr 0 #0 o PE 7
o- 9 3 5 o SARI pa | 3 || g Mg D 4 | ` ; - rs KA s s
"ah NG Ke cSad 3 d dha SN Artinya: “Saat yang paling dekat Tuhan
dengan hamba-Nya ialah waktu tengah malam. Jikalau engkau
mampu untuk melakukan shalat di waktu itu, maka
laksanakanlah.” BASERAT & WASIAT IMAM RADDAD
Nabi saw bersabda: A ọ J ta
na A P -5 2 b j P 2.8 J3 Jo J3 a
Oya Jali Ry Opri Saban payon Ia «y7
Artinya: “Kelak manusia akan dikumpulkan pada suatu padang
(Padang Mahsyar). Lalu terdengarlah suara penyeru menyerukan:
Dimanakah orang-orang yang lambung mereka jauh dari tempat tidur?
Lalu bangkitlah mereka dan jumlah mereka sedikit, kemudian mereka
masuk surga tanpa diperhitungkan lagi.”
Memang bangun malam merupakan perbuatan yang sulit
dilakukan oleh seseorang terutama apabila ia telah terlelap dalam
tidurnya. Hal ini akan menjadi ringan apabila membiasakan diri,
bersabar menekuninya dan memaksa diri di permulaannya. Jikalau
demikian, maka setelahnya akan terbuka baginya pintu kenikmatan
bermunajat kepada Allah swt, kelezatan menyendiri
dengan-Nya. Saat itulah seseorang tidak akan pernah puas
untuk bangun malam apalagi ia merasa berat atau malas mengerjakannya.
Inilah yang dialami oleh para hamba Allah swt yang shaleh hingga salah
seorang dari mereka berkata: “4pabila penduduk surga bisa merasakan
seperti yang kami rasakan di malam hart, sungguh mereka dalam
kehidupan yang sangat bahagia.” SA nasema
«wasiat TIMAH ADD Seorang shaleh ra lainnya berkata: “Selama
empat puluh tahun ru susah kecuali saat terbitnya fajar.”
tiada yang membuatku susah ya faj Dalam kesempatan
lain, mereka ra berkata: “Orang yang suka bangun malam di malam harinya,
maka mereka akan mendapatkan kenikmatan melebihi orang-orang
lalai dalam kelalaiannya.” Ada pula yang mengatakan:
“Jikalau bukan karena bangun malam dan bertemu saudara-saudara yang
sama-sama berada di jalan Allah, maka niscaya aku tidak ingin hidup di
dunia ini.” Berita mengenai mereka banyak sekali.
Banyak dikalangan mereka yang melakukan Shalat Subuh
dengan wudhu’ Shalat Isya. Allah swt berfirman: de
Ba di b Es - $ 0 PEMAI 2 A Tag a 9453) ng AN (SK
AN AI Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi
petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.” (Os.
al-An'aam ayat: 90). Biasakanlah dirimu melakukan shalat
malam dengan tekun dan memperbanyak jumlah rakaatnya. Jadilah sebagai
hamba-hamba Allah swt yang berjalan di muka bumi dalam keadaan rendah
hati. Dan apabila ada orang-orang bodoh yang bertutur kata yang buruk
kepadanya, maka ia akan membalasnya dengan ucapan yang baik dan
yang senantiasa sujud di malam hari serta berdiri untuk
beribadah kepada Allah swt. nn sea WASIAT
IA HADDAD Ikutilah sisa-sisa sifat mereka yang lain yang
telah Allah swt sebutkan dari ayat-ayat ini sampai akhirnya. Apabila
engkau tidak mampu untuk memperbanyak shalat malam, maka jangan sampai
engkau tinggalkan yang sedikit. Allah swt
berfiman: 5 Par Pa “4 Pg “yy”
Artinya: “Karena itu bacalah apa yang mudah ( bagimu) dari
al- Qur'an.” (Qs. al-Muzzamil ayat: 20).
Makdus dari ayat tersebut di atas adalah, bacalah yang
mudah dari ayat-ayat al-Qur'an sewaktu engku shalat malam. Hal ini
sebagaimana sabda Nabi M uhammad saw: Z o Pn a A P AS alg JW
ali ls Artinya: “Lakukanlah bangun malam meskipun satu rakaat.”
Lebih bagus lagi bagi orang yang hafal al-Qur'an apabila ia
membaca setiap bangun malam membaca ayat-ayat al-Qur'an
semampunya, ia mulai dari pertama sampai terakhir hingga ia bisa
menghatamkannya dalam keadaan shalat malam, entah sebulan
sekali atau empat puluh hari sekali atau kurang atau lebih
dari itu tergantung dari semangatnya. SS
Masenate wasiat SMAN ADI Amalan yang sedikit tetapi rutin
lebih baik daripada amalan banyak, tetapi terputus. Dalam hal ini,
Baginda Nabi saw bersabda: Sa of Yy 4 PN Seat KAEN À
Ji ola Ga a JENIS Artinya: “Amal perbuatan yang paling dicintai
oleh Allah adalah yang rutin meskipun sedikit.”
Bagi orang yang membaca al-Qur'an ini, maka hendaknya ia
mengambil bacaan al-Qur'an sebagai wiridnya setiap hari dan
menggada'nya apabila ketinggalan. Sehingga dirinya terbiasa untuk
menekuninya dan enggan untuk meninggalkannya kecuali karena
adanya udzur syar'i. Disebutkan dalam
sebuah riwayat: “Barangsiapa yang tertidur dari hizabnya membaca
al-Qur'an atau beberapa ayat yang biasa ia baca sebelum tidur kemudian
ia menggantinya di waktu antara Subuh dan Dzuhur, maka dituliskan
baginya seakan-akan ia membacanya di malam hari.” Bahkan
disebutkan dalam beberapa kisah yang diriwayatkan oleh para Sahabat
Rasul saw. Bahwasannya, Baginda Nabi Muhammad saw apabila terhalang
untuk bangun malam karena udzur sakit atau yang lainnya, maka beliau
akan menggantinya di siang hari.
Ancaman Meninggalkan Shalat
Ketahuilah bahwa kemunkaran dan perbuatan dosa terbesar
ialah sebagian umat Islam meninggalkan shalat lima waktu. Telah
diriwayatkan dibeberapa hadis shahih dari Rasulullah saw yang
mengkafirkan orang-orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja.
Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda yang artinya:
“Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat barangsiapa yang
meninggalkannya berarti ia telah kafir.”
Dalam riwayat yang lain, Nabi saw bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang sengaja meninggalkan shalat, berarti ia telah kafir
secara terang-terangan.” Dalam hadis lain
disebutkan: 4 A A A Ar 042 beZ p? AG, 290 g B s3 a
al gan Bad A kab ala GS E E Úa 3 Artinya: “Barangsiapa
yang sengaja meninggalkan shalat berarti telah lepas darinya
perlindungan Allah dan Rasul-Nya.” Beliau saw juga bersabda:
a DASEMAT & WASIAT TMAM HADDAD ME
PSS Una A a ja Tae ig yg, Te dub o S3 a
Aa o LA OLS SPI DE HN z AM Artinya: “Barangsiapa
yang memelihara shalat, maka shalat akan menjadi cahaya baginya, bukti
dan keselamatan kelak di hari kiamat, dan barangsiapa yang tidak
memeliharanya shalat itu tidak akan menjadi cahaya, bukti maupun
keselamatan baginya sedangkan di hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama
Fir'aun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf”
Jadi, Baginda Rasulullah saw telah menjelaskan kekafiran
orang yang meninggalkan shalat. Begitu juga yang telah
diriwayatkan dari para Sahabat Nabi saw dan para salafunashalihin
ra hingga salah seorang dari mereka berkata: “Aku tidak pernah
mendengar salah seorang sahabat Rasulullah saw mengomentari mengenai
sualu amalan bahwa orang yang meninggalkannya itu kafir,
kecuali shalat.” Oleh karena itu,
janganlah sekali-kali engkau meninggalkan shalat lima waktu atau
sebagiannya saja. Karena Jikalau dirimu melakukannya, maka berarti
engkau akan celaka bersama mereka yang celaka dan mereka
yang merugi di dunia dan akhirat. Dan ketahuilah, bahwa
itulah kerugian yang nyata. AN UU AASEAAT WASIAT IMAM
AADDAD < Sebagaimana engkau diwajibkan untuk
memelihara shalat dan haram atasmu untuk meninggalkannya, begitu juga
engkau diwajibkan untuk mendidik anak isterimu dan orang-orang yang di
bawah tanggunganmu untuk menegakkan shalat. Janganlah engkau
mentolerir alasan bagi mereka untuk meninggalkannya.
Barangsiapa yang tidak mendengar dan tidak mentaatimu,
maka berilah peringatan, hukuman dan marahilah ia melebihi
kemarahanmu saat ia merusak hartamu. Jikalau engkau tidak
melakukannya, maka berarti engkau tergolong orang-orang yang
meremehkan agama dan hak-hak Allah swt.
Orang yang telah engkau marahi tetapi ia tidak mau menurut
dan malah menentang, maka jauhilah ia dan usirlah ia darimu.
Karena ia ibarat setan yang tidak membawa kebaikan maupun
keberkahan yang haram untuk diajak bergaul dan wajib untuk diputus
serta dimusuhi, karena ia termasuk orang-orang yang
menentang Allah swt dan Rasul-Nya. Dalam
hal ini, Allah swt berfirman: Na aa in Sp Diy >
T a DL Tray wW SN ee Ma Sai Gh I ya alang Artinya:
“Engkau tidak akan mendapati sesuatu yang beriman kepada
Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-
A SES MASCAT e wasiat SAAM ADD orang
yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu
bapak-bapak atau anak-anak mereka.” (Qs. al-Mujadalah ayat: 22).
Dalam ayat ini Allah swt menyangkal keimanan orang-orang
yang mencintai kepada orang-orang yang menentang Allah swt dan
Rasul-Nya meskipun mereka kerabat terdekat.
Tidak ada udzur untuk meninggalkan shalat kecuali bagi
orang awam yang lalai mengerjakan shalat meski demikianpun ia
harus mengqada'nya disertai dengan taubat dan janji tidak akan
mengulanginya, tetapi untuk meninggalkannya tanpa suatu alasan
tidak diudzurkan sama sekali. Bagaimana bisa diudzurkan sedangkan
apabila ia mengakhirkan shalat sampai keluar waktu saja sudah
berdosa besar meskipun ia segera mengqada'nya.
Sibuk dengan masalah duniawi atau masalah lainnya hingga
meninggalkan shalat bukanlah suatu alasan yang sah, dan yang
dianggap udzur hanyalah ketiduran atau lupa saja. Maka sudah
menjadi kewajiban pemerintah untuk mendorong kalangan awam
menegakkan shalat lima waktu. Bahkan
mereka harus menjatuhkan hukum bunuh bagi orang yang meninggalkan karena
malas setelah orang itu diminta taubat tetapi ia tetap saja enggan
bertaubat. Pihak pemerintah akan memikul dosa besar apabila mereka
mendiamkan hal ini setelah mereka mengetahuinya tetapi tidak mau
menggubris masalah ini, selain masalah ini mereka Juga tidak
ditoleriri untuk mendiamkan DASEMAT & WA Kaas
SIAT IMAM AADDAD < urusan agama lainnya. Segala
puji hanyalah milik Allah Ae Thn alam semesta.
Pembahasan Mengenai Zakat
Ketahuilah ciri-ciri orang beriman adalah yang
membersihkan diri dengan menyebut nama Tuhannya, kemudian
menjalankan shalat dan tidak lebih mementingkan kehidupan dunia
daripada akhirat yang lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya
zakat adalah salah satu rukun Islam. Allah swt telah menggandeng
antara shalat dengannya dalam kitab-Nya yang mulia.
Dalam hal ini, Allah swt berfirman: a. 2”
2 £ g ME a PN an EA E a Pena TP 2.3 E PAM” Nb oto Ted b tga sa.
See Soge Las l OP AWI Aas ogag Artinya: “Dan
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan apa-apa yang engkau
usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu engkau akan
mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa
yang engkau kerjakan.” (Os. al-Bagarah ayat: 110). Dalam
ayat-Nya yang lain, Allah swt menjelaskan sifat hamba-Nya yang beriman:
DASGAAT & WaSiAT THAN Ar) LA: 2
KA. D L e Ar NA ká PA, Fý 4 3 „2 él O ON EA Long AN Tyas Aa £ 2 r
A s A? g 4 GG g PA A Artinya: (Yaitu) orang-orang yang
mendirikan shalat dan menafkahkan sebagihan rezeki yang Kami berikan
kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.”
(Os. al-Anfaal ayat: 3 - 4). Dalam
ayat-Nya yang lain, Allah swt Juga berfirman: f 24 wW 27
tate dnnt La Ama Dope Su a SIN apana Sasa GI Ogan bad 3
Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang
lain. Mereka menyeru (mengerjakan) yang ma'ruf mencegah yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat
oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs.
at-Taubah ayat: 71). Dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang
membahas mengenai zakat. DASEKAT & WASIAT IMAM
HADDAD Rasulullah saw bersabda: AR IP a =.
a. S A as a Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
hari akhir hendaknya ia menunaikan zakat hartanya.” Dari hadis ini,
Baginda Nabi Muhammad saw menjelaskan, bahwasannya barangsiapa yang
tidak mengeluarkan zakat berarti ia bukan orang mukmin.
Ketahuilah barangsiapa yang shalat, berpuasa dan berhaji,
namun ia tidak mengeluarkan zakat hartanya, maka Allah swt tidak
akan menerima shalat, puasa dan hajinya hingga ia mengeluarkan
zakat. Hal ini disebabkan ibadah ini memiliki keterkaitan satu sama
lainnya. Sehingga Allah swt tidak akan mengabulkan orang yang
mengerjakan sebagian saja sampai ia melakukan semuanya. Hal ini
sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad saw.
Ketahuilah zakat tidak diwajibkan kecuali pada harta
tertentu saja. Harta tersebut adalah: emas, perak, harta perniagaan,
biji- bijian, buah-buahan dan hewan ternak. Tidak diwajibkan
mengeluarkan zakatnya, kecuali apabila telah mencapai nishabnya.
Jikalau pada emas, perak, barang perniagaan, dan hewan ternak
apabila semuanya telah mencapai setahun”, Sedangkan bagi tanaman
dan buah-buahan apabila telah tiba masa penennya.
2 Haul. NASEHAT & WASIAT IMAM
HADDAD > Yang wajib dikeluarkan juga jumlah tertentu
saja, yaitu dua setengah persen untuk zakat emas perak dan harta
perniagaan. Sedangkan sepuluh persen dikeluarkan dari tanaman dan buah-
buahan yang diairi tanpa biaya dan apabila diairi memakai biaya,
maka yang dikeluarkan adalah lima persennya.
Adapun untuk binatang ternak yang meliputi unta, sapi dan
kambing, membutuhkan penjelesan yang panjang seperti yang
disebutkan dalam kitab-kitab fikih. Maka si pemilik harta harus
mempelajari masalah zakat yang wajib ia ketahui seperti masalah
nishab, jumlah yang harus ia keluarkan, orang-orang yang berhak
untuk menerima zakat dan hal-hal yang semisalnya.
Orang yang mengeluarkan zakat dalam mengeluarkan
zakatnya mendapatkan pahala yang sangat besar serta mendapatkan
keberuntungan yang besar di dunia dan akhirat. Karena yang
terkandung dalam harta benda adalah bencana dan fitnah yang hanya
bisa dihindari oleh orang yang selalu mengeluarkan zakatnya.
Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
NA r 07 Pa Ba KG A 5 Ar 3 7 oo 5 7 4 D 2 sa A 5 pi ale
Cal a EL Up ab LUL SS) asasi Isl Artinya: “Apabila engkau telah
mengeluarkan zakat hartamu dengan lapang dada, maka berarti engkau telah
menghilangkan keburukannya darimu.”
DASERAT & WASIAT SHAM MDDAD Selain itu, harta
yang telah dizakati tidak akan rusak dan binasa, karena Nabi
Muhammad saw bersabda: > 07 ANA at o 7z PR NK a SS og NI PE
Po JL Lau r a A L4 g r Artinya: “Tiada suatu harta yang binasa di
lautan maupun di daratan, melainkan disebabkan karena
menahan zakat.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda:
DAR a. -07 KE E ea a a Ba SUS a BSA SIA Ne
Artinya: “Bentengilah harta benda kalian dengan mengeluarkan
zakat dan obatilah orang-orang yang sakit diantara kalian dengan
bersedekah.” Jadi, harta yang telah
dikeluarkan zakatnya selalu berada dalam perlindungan Allah swt. Karena
hal itu adalah harta yang baik dan penuh berkah. Sedangkan harta yang
belum dikelurkan zakatnya, maka ia akan binasa karena harta itu
merupakan harta yang buruk dan tidak berkah. Hal ini
sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw: Naa
an PA asa MA an azima YI YU SS II lala Artinya: “Tidaklah bagian
zakat bercampur dengan suatu harta melainkan ia akan
memusnahkannya.” DASENAT & WASIAT IMAM ADDA LAYE
Lalu apa gunanya harta yang telah tercabut keberkahannya
dan yang tersisa hanyalah keburukan dan fitnah. Hilangnya
keberkahan secara dzahir, berupa binasanya harta benda. Bahkan
seorang yang asalnya kaya raya, akan kembali menjadi miskin yang
suka gelisah, keluh kesah dan tidak rela terhadap ketentuan Allah
swt. Hal ini menimpa kebanyakan orang-orang yang meremehkan
perkara zakat. Ada juga hilangnya
keberkahan secara batin, yaitu berupa banyaknya harta benda. Akan tetapi
pemiliknya tidak dapat mengambil manfaatnya, baik untuk kepentingan
agama dengan berinfak dan berderma, apalagi untuk kepentingan diri
sendiri serta kehormatannya. Diantaranya seperti membelajakannya untuk
menutupi kebutuan hidup sehari-hari.
Disamping itu ia mengalami kerugian yang sangat besar
dengan tidak mengeluarkan hak harta itu dan menyalurkannya di
Jalan yang tidak benar seperti digunakan untuk bermaksiat ataupun
untuk memuaskan hawa nafsunya yang tidak membawa manfaat maupun hasil.
Menahan Zakat
Menahan zakat termasuk dosa yang besar. Telah diriwayatkan
dari Allah swt dan Rasul-Nya tentang berbagai macam ancaman dan kecaman
yang sangat keras. Hingga ditakutkan bagi orang yang menahan zakat, akan
mati dalam keadaan su'ul khatimah dan keluar dari agama
Islam. Terkadang ia mendapat hukuman sebelum kematiannya
seperti yang dialami oleh seorang Bani Israil, yaitu Oarun ketika ia
menahan zakat. Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam al-Qur'an:
- - Ry e a7 vi aaa a an Artinya: “Maka Kami
benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi.” (Qs. al-Qashash ayat:
81). Dan telah diriwayatkan: “Kelak di hari kiamat, harta yang
tidak dikeluarkan zakatnya, maka akan menjelma bagi pemiliknya menjadi
seekor ular yang sangat besar dan melilit leher si pemilik harta yang
menahan zakatnya. Hal ini sebagaimana firman Allah swt:
asai ay ea he A -NN DASCAMT «wasiat
HAH HADDAD P3 Artinya: “Harta yang mereka tidak keluarkan
(pelit atasnya) itu, maka akan dikalungkan kelak di lehernya di hari
kiamat,” (Qs. Ali Imran ayat: 180). Dalam hal ini, Baginda
Nabi saw bersabda: SS Ia y! eo Gu P Y as NG ái lo gala
> #09 7 Pau, Da CU Gp
pa GA z o 20 9 -z adi 480 P 3 hor z Pa 2 bo WA
ami na D ð z As T a a OS P3 3
Artinya: “Setiap p emas maupun perak yang tidak
ditunaikan hak (zakatnya) kelak di hari kiamat emas dan perak itu
dibentuk menjadi papan api yang dipanaskan di dalam neraka Jahannam
kemudian ia digelarkan di dahi, serta rusuk dan punggungnya. Setiap kali
papan itu dingin dikembalikan lagi panasnya di hari panjangnya sama
dengan lima puluh ribu tahun.” Ini riwayat hadis yang
panjang dan di dalamnya juga disebutkan bahwa orang yang memiliki
binatang ternak yang tidak mau mengeluarkan zakatnya, maka kelak di hari
kiamat, binatang ternak itu akan datang dalam jumlah yang lebih banyak
dari sebelumnya lalu menginjak-nginjaknya dengan kaki dan kuku-
kukunya, lalu mencabik orang tersebut dengan mulut-mulutnya dan
menyundung dengan tanduk-tanduknya.
Adab Orang Berzakat
Diantara adab yang harus diperhatikan oleh orang yang
berzakat adalah, ia harus mengeluarkan zakat dengan senang hati
dan gembira. Sedangkan merasa bangga dalam memberikan zakat dan
juga mengharapkan pujian atasnya, dapat menghilangkan
pahalanya. Hal ini sebagaimana yang difirmankan oleh Allah
swt: Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah
engkau menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan si penerima).” (Os al-Baqarah ayat:
264). Kita tidak boleh merasa terpaksa untuk mengeluarkan
zakat. Sifat semacam ini perlu ia hindari. Karena hal ini termasuk sifat
orang-orang munafik. Dalam hal ini, Allah swt berfirman:
ea e a aa In aa Ya UBS KA NI U san N3 Jen a NI 3 ska)
| us N3 Artinya: “Dan mereka tidak mengerjakan, melainkan dengan
malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan
dengan rasa enggan.” (Qs. at-Taubah ayat: 54). Maksud berinfak disini
adalah mengeluarkan zakat. NASEHAT
& Wasiat IMAM HADDAD KL Allah swt menjelaskan,
terkadang orang munafik menjalankan shalat tetapi diiringi kemalasan dan
terkadang ia berzakat tetapi diiringi rasa tidak senang. Maka
barangsiapa yang meniru mereka berarti ia termasuk golongan
mereka. Termasuk adabnya hendaknya ia mengeluarkan zakat
dari harta yang terbaik hal ini lebih utama, meskipun yang wajib ia
mengeluarkan dari jenis yang menengah. Akan tetapi apabila ia
mengeluarkan jenis yang paling buruk, maka hukumnya tidak boleh,
kecuali apabila seluruh hartanya buruk.
Dalam hal ini, Allah swt berfirman: uisti
a Sa On ST | AA NG Artinya: “Dan janganlah engkau memilih
yang buruk-buruk lalu engkau nafkahkan daripadanya.” (Qs. al-Baqarah
ayat: 267). Termasuk kewajiban pengeluar zakat ialah tidak
membagikan menurut hawa nafsunya tetapi yang sesuai dengan
al- Qur'an dan as-Sunnah. Diantara contoh membagikan zakat menurut
hawa nafsu adalah, ia mengkhususkan pemberian zakatnya baik
Seluruhnya atau sebgaian saja untuk kalangan penerima zakat yang
$ hai . . . . an biasa ja mendapat dari mereka manfaat
duniawi, seperti pelayan dari mereka dan lain sebagainya.
NASEHAT & WASIAT IMAM NADDAD Jadi
ia memberinya lantaran orang itu melayaninya atau sering mendatanginya
atau menghormatinya, pemberian ini adalah pemberian yang sangat buruk,
bisa jadi zakatnya tidak diterima meskipun orang yang ia beri termasuk
orang yang berhak. Akan tetapi apabila ia memberinya lantaran orang itu
adalah orang berhak menerimanya dan ia tidak menengok apakah kelak orang
itu akan berjasa untuknya dan mengenalnya ataukah tidak.
Maka hal ini tidak menjadi masalah meski sebenarnya si
pemberi mendapat balasan jasa dan si penerima memang berhak
menerima zakat, kami peringatkan hal ini karena biasanya orang-
orang kaya selalu memandang enteng hal ini dan terkadang mereka
tidak bisa membedakan antara dua hal ini.
Contoh masalah lainnya adalah, orang kaya memberi zakat
kepada seorang fakir tetapi ia menampakkan dihadapan si fakir
seakan-akan ini adalah hadiah untuknya, begitu juga ia memberikan
zakatnya kepada kerabatnya yang sangat membutuhkan, sedangkan
mercka adalah orang yang berada di bawah tanggungan
natkahnya. Diantaranya seperti kedua orang tua dan
anak-anak, adapun kerabat lainnya yang fakir dan tidak wajib ia natkahi,
maka ia boleh memberi mereka zakat, pemberian ini kepada mereka lebih
baik daripada diberikan kepada orang lain karena kedudukan keluarga
dan jiwa mereka selalu berharap mendapat zakat darinya.
Zakat Fitrah
Zakat fitrah diwajibkan setiap Bulan Ramadhan atas setiap
orang muslim yang mampu ' mengeluarkannya baik ia dewasa maupun
yang masih kecil, yang merdeka maupun budak, dan orang yang wajib ia
nafkahi wajib pula ia keluarkan zakat fitrahnya. Zakat fitrah yang
wajib dikeluarkan ialah sebanyak empat mud menurut ukuran Nabi Muhammad
saw yang meliputi kurma atau gandum, jagung atau gandum yang masih
berkulit atau segala makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang.
Mengeluarkan zakat dari jenis makanan yang biasa dimakan
oleh si pengeluar zakat atau dari jenis yang lebih baik hal ini lebih
baik dan lebih utama. Memang sangatlah ditekankan
mengeluarkan zakat fitrah, kewajiban ini banyak dilalaikan oleh kalangan
awam hingga mereka enggan mengeluarkannya, mereka menganggap diri mereka
tidak mampu untuk mengeluarkannya padahal mereka mampu.
Dalam hal ini, para ulama berkata: “Demi mengeluarkan
zakat fitrah kalau perlu ia harus menjual barang-barang yang tidak
perlu yang melebihi kebutuhan pangan untuk malam Hari Raya Idul
. ” Fitri serta keesokan harinya juga sandang dan
papannya. Hal S3 ansekan e wasiat Ian ADD
semacam ini sangatlah ditekankan oleh syari'at oleh karena
itu seorang muslim yang mampu jangan sampai tidak
mengeluarkannya. Ketahuilah apabila
pemerintah yang adil meminta agar zakat dibawa kepadanya, maka hal ini
diwajibkan dan terbebaslah si pengeluar zakat dari bebannnya setelah ia
menyerahkannya kepada pemerintah. Adapun pembagiannya itu urusan
pemerintah, hal ini juga diwajibkan apabila harta zakat diminta oleh
pemerintah yang tidak adil karena dikhawatirkan timbulnya
fitnah dan perpecahan. Kemudian apabila pihak pemerintah
memang membagikannya kepada delapan golongan yang ada sebagaimana
yang Allah swt tetapkan, maka ia akan mendapat pahala yang besar
dari Allah swt begitu Juga orang yang menyerahkan zakat tadi. Akan
tetapi apabila ia membagikannya tidak sesuai apa yang Allah swt
perintahkan agar zakat itu dibagikan kepada delapan golongan
yang disebutkan dalam al-Qur'an. Maka
berarti ia telah mendapat dosa yang sangat besar dan melakukan perbuatan
dzalim yang sangat kejam kepada orang- orang kaya. Karena ia meletakkan
zakat mereka tidak pada tempatnya dan mendzalimi orang-orang miskin
karena ia tidak memberikan hak-hak mereka yang telah Allah swt tetapkan
pada harta orang-orang kaya itu. DASEAAT
«Wasiat AAN AADDAD ÈS Sesungguhnya Allah swt mewajibkan
zakat sebagai penyuci bagi orang-orang kaya dan penobang hidup bagi
orang miskin. Maka, barangsiapa yang berbuat terhadapnya bertentangan
dengan ketentuan ini berarti ia telah melakukan dosa yang
sangat besar. Apabila penguasa yang kejam merampas zakat dan
menyalurkannya bukan pada tempatnya sedangkan hati pengeluar zakat
berkenan mengeluarkannya untuk kedua kalinya kepada orang-orang yang
berhak itu, hal ini lebih baik dan lebih utama tetapi bukan
suatu kewajiban. Apabila si pengeluar zakat mampu
menghalangi penguasa merampas zakatnya, maka hal ini boleh ia lakukan.
Akan tetapi dengan syarat akibatnya tidak berujung timbulnya fitnah atau
kemaksiatan seperti kebohongan yang terang-terangan atau sumpah
palsu atau hal yang lainnya. Dan niatnya
hanyalah untuk membebaskan si penguasa dari perbuatan dosa. Karena
meletakkan zakat bukanlah pada tempatnya dan menolong orang-orang miskin
agar mereka dapat menegakkan agama dengan memberikan zakat yang telah
Allah swt wajibkan atasnya kepada mereka.
Sedekah Sunnah
Sedekah sunnah dan berderma untuk kebaikan semata-mata
karena menginginkan ridha Allah swt dan pahalanya. Sangatlah besar
keutamaannya sebagaimana yang telah dijelaskan di beberapa ayat dalam
al-Our'an dan hadis. Diantaranya, Allah swt berfirman: Gam KT mn A
Naa 5 at A 2 1 2 s Ta CD 3 Y Pp LAI a Artinya: “Dan apa saja
harta yang baik yang kalian nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya
itu untuk kalian sendiri. Janganlah kalian membelanjakan sesuatu
melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik
yang kalian nafkahkan, niscaya kalian akan diberi pahalanya dengan
cukup, sedang kalian sedikit pun tidak akan dianiaya.” (Os.
al-Bagarah ayat: 272). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman:
3 pa ag aa £ -€ me a ana Pa sa 4 Pi bian AB AS) Vu
2415 JJL gl Dii LAI aaa N rai a Na) e o ie G. 7 a v- 7 Aa Kn) “DPP
A Na Ae DB NG KU XS Di Artinya: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya
di malam dan siang hari secara tersembunyi dan
terang-terangan, maka mereka mendapat DASENAT &
WASIAT IHAN HADDAD SI pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
(Os. al-Bagarah ayat: 274). Allah swt berfirman:
JG 4 gr qa m M < » £ lo
år É 4 P S a kea Aan al: Artinya: “Berimanlah engkau kepada Allah
dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagihan dari hartamu yang Allah telah
menjadikanmu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman diantara kalian
dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala
yang besar.” (Os. al-Hadiid ayat: 7).
Dalam ayat lain-Nya, Allah swt berfirman:
Artinya: “Siapakah yang engkau meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan)
pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak."
(Os. al-Hadiid ayat: 11). Perhatikanlah pahala ini yang
Allah sendiri menyebutnya sebagai pahala yang besar dan
mulia, pahala apakah ini! Begitu juga DASEHAT &
WASIAT IMAM KADDAD kelipatan ganda yang tidak Allah batasi
dengan jumlah dalam firman-Nya “Maka Allah akan melipatgandakan
(balasan) pinjaman itu untuknya.” Allah
swt menyebutkan dengan kalimat banyak tanpa menentukan batasnya, kiranya
anjuran mana yang melebihi dari anjuran Allah swt Yang Maha Pemurah ini,
kalau begitu rugilah orang yang tidak mengerti tentang Allah swt, tidak
memahami ayat-ayat-Nya hingga ia rela kikir terhadap hartanya dan ia
merasa enggan untuk menyedekahkan apa yang Allah swt
karuniakan kepadanya. Bahkan terkadang hal ini sampai
menyebabkan ia tidak menunaikan hak yang wajib apalagi yang sunah, jika
saja orang ini menjadi fakir yang tidak berharta sedikit ataupun banyak
pasti hal ini masih lebih baik dan lebih semangat.
Nabi Muhammad saw bersabda hadis gudsi tentang
keutamaan bersedekah: Our 54 54 eT ori Artinya:
“Wahai anak Adam, berinfaklah niscaya Aku akan memberimu tambahan.”
Rasulullah saw bersabda: Af Kasi Ape SE G
A a Li Sani at» AN ba MAA na Artinya: “Tidaklah E
terbit melainkan pada kedua sisinya ada dua orang malaikat,
salah satunya berkata: ‘Ya Allah, berilah ganti bagi orang
yang berimfak.” Yang satu lagi berkata: “Ya Allah, datangkanlah
kebinasaan bagi orang yang menahan hartanya.” Dan sudah
barang tentu bahwa do'a para malaikat pasti mustajab.
Barangsiapa yang menahan hartanya, meskipun kelihatannya
hartanya tidak binasa secara dzahir, akan tetapi pada hakekatnya
harta itu akan binasa. Karena tidak ia manfaatkan untuk urusan
akhirat maupun duniawinya. Dan tentu saja hal ini lebih besar
daripada hancurnya harta benda.” Nabi saw
bersabda: Sua a Soy Tpi Jaa G Gx ipa NG P # A p E A
Ki Sa ba jas bugi aa ct Artinya:
“Barangsiapa yang bersedekah seberat biji kurma dari rezeki yang halal,
memang Allah tidak mau menerima kecuali yang halal.
Sesungguhnya Allah akan menerima sedekah itu dengan tangan
kanan- Nya, kemudian Allah melipat gandakannya untuk orang
itu seperti NASEHAT & WASIAT SHAH HADDAD 4
s7 SEPEUNSGANT e WASIAT IMAM ADD o
seorang dari kalian memelihara anak kuda yang baru lahir,
sehingga akhirnya sedekah itu membesar seperti gunung.”
Begitu pula, riwayat tentang sepotong roti dan sesuap
makanan yang halal dan Allah swt tidak akan menerima kecuali
yang halal. Nabi Muhammad saw bersabda: PR
s pa #. -) a ə $ = 7 SM pa a Ola AN j = i JAS o! oy
aal, A Aya ase OLI ANG KA ja Tn TER p” 28 ik | AN
Artinya: “Wahai anak Adam, apabila engkau mengeluarkan
harta yang lebih itu lebih baik bagimu. Apabila engkau menahannya itu
lebih buruk bagimu, akan tetapi engkau tidak tercela untuk harta yang
secukupnya, maka mulailah dari orang yang dalam tanggunganmu karena
tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”
Yang dimaksud oleh Nabi Muhammad saw dengan
mengeluarkan yang lebih adalah harta yang lebih. Sedangkan arti
secukupnya adalah harta yang engkau butuhkan, dan arti orang yang
menjadi tanggunganmu ialah orang-orang yang wajib engkau nafkahi, dan
tidak boleh engkau sia-siakan mereka atau tidak menafkahi mereka apalagi
bersedekah kepada yang lainnya sedangkan mereka sangat membutuhkannya,
adapun arti tangan di atas ialah tangan pemberi.
ANG DASGAAT & WASIAT SHAN ADA LES
Nabi saw menerangkan keutamaan tangan di atas daripada
tangan penerima sebagai bentuk anjuran dari beliau saw agar kita
tidak berharap kepada orang lain, menjaga diri meminta-minta
kepada mereka apalagi merasa butuh kepada mereka sesuai dengan
kemampuannya. Akan tetapi apabila keadaan telah terdesak, maka
yang menerimapun juga mendapat pahala seperti si pemberi. Dalam
hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: 2/7 9 94 Hat ta Me
San satu Ea Artinya: “Tidaklah harta yang diambil karena kebutuhan
mendesak lebih sedikit pahalanya daripada yang memberi
karena memitliki keluasan harta.” Nabi
Muhammad saw bersabda: A SAN 207 ? RA aa ik. du Ll yaa
bni JOB Gp Sa da SI "NE d # Artinya:
“Takutlah engkau terhadap api neraka (selamatkan dirimu) meskipun hanya
bersedekah dengan setengah kurma, kalau engkau tidak
memilikinya, maka balaslah dengan tutur kata yang baik.” Dalam hadisnya
yang lain, Baginda Nabi saw bersabda: -2 A Na E DE E A fui AW e Ah
ÚS abadi A Sa Artinya: “Bersedekah dapat menghapuskan dosa seperti air
memadamkan api.” Bs NASEHAT &
WASIAT TMAM AADDAD Nabi saw bersabda: WA TAS eh 1 AS
SA i F3 Lab an Ss SS | KA Ab al As KA E Mana Kata ab D
Artinya: “Kelak di hari kiamat manusia akan dibangkitkan
dalam keadaan sangat telanjang, sangat lapar, sangat haus, sangat payah,
maka barangsiapa yang memberi pakaian karena Allah, maka Allah akan
memberinya pakaian, barangsiapa yang memberi makan karena Allah
niscaya ia akan diberi makan oleh Allah dan barangsiapa yang memberi
minum karena Allah niscaya ia akan diberi minum oleh Allah.”
Arti karena Allah swt adalah, tulus semata-mata karena-Nya
tanpa diiringi perasaan riya' ataupun menginginkan pujian orang
lain. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda: A
82 2 Iae tar pe iya BN GU dig SA e Ar 2 aa
Sae o ©: wa bh a a Sa Waa
Artinya: “Barangsiapa yang Pam Bara makan saudaranya sampai
kenyang, dan memberinya minum sampai puas, maka Allah akan
menjauhkannya dari api neraka sejauh tujuh jurang, antara jurang yang
satu dengan yang lainnya sejauh perjalanan lima ratus
tahun." DASERAT & WASIAT IMAM KADDAD K Banyak
riwayat yang menyebutkan tentang keutamaan memberi makanan dan minuman
kepada orang lain oleh karena itu lakukanlah keduanya,
berusahalah dan jangan malas melakukannya.
Adab Bersedekah
Ketahuilah bahwa amal kebaikan yang sedikit itu besar
sekali nilainya di sisi Allah swt. Setiap perbuatan baik adalah sedekah,
oleh karena itu jangan sampai engkau meremehkan perbuatan baik yang
akan engkau lakukan itu, sehingga hal itu menghalangimu untuk
melakukannya. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw
bersabda: A o z A 2 £ ERE a TF a osori r
ng AJ ab A>- L| E: Ji “ te gr A OA Pa # “ A ” 2 2 b-
à 3 a P P p r sr 9 ar P A BAN 6 A Sai | aa
zy >U Artinya: “Jangan memandang rendah perbuatan baik
apapun, meskipun hanya menemui saudaramu dengan wajah yang ceria,
bersedekahlah setiap hari meski sedikit, jadikanlah sedekah
itu di pagi hari karena sesungguhnya bencana tidak akan
menyusul sedekah.” Maksud dari hadis ini adalah, bahwasannya
sedekah itu akan menjadi penghalang antara dirimu dengan bencana yang
akan menimpamu. Apabila seorang peminta berdiri di hadapanmu, maka
janganlah engkau tolak dengan tangan kosong berilah meski sedikit.
Jikalau memang engkau tidak dapat memenuhinya, maka
janganlah engkau menghardiknya atau mencelanya, tetapi tolaklah dengan
lemah lembut dan wajah yang penuh senyum.
Karena terkadang seseorang membentak seorang peminta
yang mana seandainya ia memberikan setengah hartanya dan disertai
dengan bentakan itu, maka yang lebih membekas di hatinya adalah bentakan
itu, bahkan bisa jadi pahala pemberiannya tidak menyamai
dosa bentakan itu. Jadi, jangan sekali-kali menolak orang
yang pertama kali meminta kepadamu. Apabila engkau bersedekah mulailah
dari kerabatmu yang miskin kemudian tetanggamu yang membutuhkannya
karena mereka lebih pantas menerimanya daripada orang lain dan pahala
pemberian sedekah kepada mereka lebih banyak dan lebih besar. Dalam hal
ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: Artinya:
“Bersedekah jatana kerabat N sedekah dan penyambung silaturrahmi.”
Dalam hadisnya yang lain, Nabi Muhammad saw bersabda:
Artinya: “Orang yang melampaukan sedekahnya, sama seperti
yang menahan zakatnya.” Yi enews nten
Termasuk dalam arti melampaukan sedekah ialah engkau memberikannya
kepada orang-orang asing yang jauh sedangkan engkau mengetahui bahwa
kerabatnya dan tetanggamu lebih membutuhkannya. Dan lakukanlah sedekah
secara sembunyi- sembunyi karena telah diriwayatkan bahwa pahalanya
lebih berlipat ganda sebanyak tujuh puluh kali lipat melebihi sedekah
secara terang-terangan. Dalam hal ini,
Nabi Muhammad saw bersabda: Artinya: “Sedekah secara rahasia
akan memadamkan kemurkaan Tuhan.” Lalu apakah ada yang
lebih besar dari kemurkaan-Nya, dan tidaklah sedekah secara rahasia itu
dapat memadamkannya melainkan karena kedudukannya yang
tinggi di sisi Allah swt. Dalam hal ini, Allah swt
berfirman: pa a Paa = of a fe? a e - E E SI Ea 2 Wa
< faes r sga 4 4 ... w 4 Wi PRK = A Sy , I> U yas a Sa a
PENA HJ > Artinya: “Jika engkau menampakkan sedekahmu, maka itu
adalah baik sekali, dan jika engkau menyembunyikannya dan
engkau berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikannya itu lebih baik KAA n ioo KÈ
bagimu. Dan Allah akan menghapuskan darimu sebagian
kesalahan- kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Qs. al- Baqarah ayat: 271). Bersedekah secara rahsia
lebih diutamakan karena hal ini lebih mendekati keikhlasan yang
merupakan ruh setiap amal perbuatan, dan lebih jauh dari riya’ yang
dapat merusak amalan itu, maka jauhilah riya' dalam bersedekah atau
amalanmu yang lainnya dan janganlah sampai engkau mengundat-ngundat
sedekahmu kepada orang-orang fakir itu karena telah disebutkan ancaman
yang keras mengenainya. Janganlah engkau
meminta balasan dari orang yang kamu beri sedekah atas sedekahmu itu
dengan jasanya atau layanannya atau penghormatannya, karena kalau kamu
meminta imbalan ini atas sedekahmu, maka itulah ganjaranmu
atas sedekah itu. Bahkan para salafunasshalihin memberi
balasan do'a atas do'a orang miskin yang mendoakan mereka atas pemberian
sedekah, karena mereka takut hal ini akan mengurangi pahalanya, di
sinilah letak sikap hati-hati mereka.
Begitu juga janganlah engkau meminta ucapan terima kasih
ataupun pujian dari seorang fakir apalagi memintanya menceritakan
pemberianmu itu kepada orang lain karena akan mengurangi pahalamu
atau menghapusnya sekaligus. Janganlah engkau meninggalkan
sedekah lantaran takut miskin atau kekurangan harta. PN
Lr NASEHAT & WASIAT TMAM HADDAD Dalam hal ini,
Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: - “ - ATA / eo Wa
Wa 7 P Z # Artinya: “Harta tidak akan berkurang karena sedekah.”
Karena bersedekah dapat mengundang kekayaan dan menolak
kemiskinan, sedangkan tidak bersedekah akan mengakibatkan kebalikannya
yaitu mendatangkan kefakiran dan menghilangkan kekayaan.
Sebagaimana firman Allah swt: “3 4 2 PE a2 7 Ara
Artinya: “Dan. barangsiapa yang engkau nafkahkan di jalan Allah
swt, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah yang maha
pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. as-Saba' ayat:
39). Ketahuilah bahwa sedekah meski sedikit dari orang
miskin lebih baik di sisi Allah swt daripada sedekah banyak dari orang
kaya. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda: Ya ra
YA sr JG o TAN JS Tas 3 Sali Sp naa ya
b r A dr > 3 e e dLa san SI am X ISF AN
# . Tn ani 3-0? LA # „97 9 PN”,
Artinya: “Satu dirham telah mendahului seribu dirham. Beliau
saw ditanya: "Bagaimana hal itu?” Lalu beliau saw menjawab:
“Seseorang | DN ————— SEAN es a tan G3
yang tidak memiliki uang selain dua dirham, kemudian ia
bersedekah dengan satu dirham, dan seseorang menyedekahkan seribu dirham
dari harta kekayaannya, dengan demikian yang satu dirham lebih
mendahului seribu dirham.” Maksud dari hadis diatas adalah, satu dirham
dari orang yang miskin lebih baik daripada seribu dirham dari orang
yang kaya raya. Termasuk perbuatan tercela dan berbahaya
ialah menghina dan merendahkan orang-orang miskin karena kefakiran
mereka. Sesungguhnya kefakiran ialah lambang para nabi dan perhiasan
para wali, jadi menyombongkan diri dan menghinakan mereka serta lebih
mendahulukan orang kaya daripada mereka karena kekayaannya.
Hal ini semua termasuk dosa besar yang berbahaya, maka
waspadailah, hendaknya engkau mengagungkan seseorang sesuai
penghormatan mereka kepada Allah swt dan Rasul-Nya. Keseriusan
mereka dalam menegakkan agama dan pengetahuan mereka akan
hak-haknya meskipun mereka orang miskin atau orang kaya.
. > F as Pi y Memang dalam segi kesamaan urusan
agama orang-orang fakir hendaknya lebih diutamakan dibanding
orang kaya karena sh . . , as Y pe rc lé n kefakiran
mereka, kerapuhan hati mereka dan kurangnya perhatia orang
lain kepada mereka, berbeda dengan orang kaya. Biasany Jiwa orang-orang
yang lalai itulah kebanyakan orang memberikan penghormatan yang lebih
kepada orang-orang kaya karena kekayaan mereka lebih
bernilai di hati orang-orang yang lalai itu. SEP SENAT e
WASIAT IHAN ADDAD Hendaknya engkau bersedekah dari harta
yang kamu cintai agar engkau memperoleh kebaikan. Dalam hal ini, Allah
swt berfirman: LE a D A p 320 2 ,- =
g3? aaa n ENI a 1 e a e Artinya: “Engkau sekali-kali tidak akan
sampai kepada kebaktian (yang sempurnanya), sebelum engkau menafkahkan
sebagian harta yang engkau cintai.” (Qs. Ali Imran ayat: 92).
Para ahli tafsir mengartikan kebaikan di ayat ini adalah
surga, dan hendaknya engkau mementingkan orang lain daripada diri
sendiri. Artinya, engkau memiliki sesuatu yang memang engkau butuhkan.
Akan tetapi engkau lebih mementingkan untuk memberikannya kepada
saudaramu seiman yang membutuhkannya. Dengan demikian, maka engkau
termasuk orang-orang yang beruntung. Allah
swt berfirman: a a 2 itat A Af a a a 3 ?, £ ig “ $ T $
à . Wi ia II en pet Dya a) Artinya: “Dan mereka mengutamakan
(orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka
dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Os.
al-Hasyr ayat: 9). a NASEHAT & WASIAT IMAM
AADDAD RIP Bergembiralah apabila ada seorang peminta berdiri di
pintumu. Karena ia adalah anugerah dari Allah swt kepadamu, dan ia
memiliki hak, meskipun ia datang dengan menunggangi kuda
sebagaimana yang telah dijelaskan dalam riwayat hadis. Jikalau
engkau tidak memberinya, maka tolaklah dengan baik dan
lembut. Sebaiknya engkau sendiri yang memberi sedekah kepada
si peminta meskipun sesekali saja. Bahkan Nabi saw saat bersedekah
beliau saw sendiri yang menyerahkannya kepada si peminta dengan
tangannya yang mulia. Karena Allah swt sendiri yang akan mengambil
sedekah dengan tangan suci-Nya dari tangan si pemberi, maka sedekah itu
jatuh di tangan Allah swt sebelum jatuh ke tangan si peminta.
Hal ini seperti yang disebutkan dalam beberapa riwayat
hadis dan dalam firman Allah swt: Lag maa
E&E “ 27 Pa ea Ke Ea Gasa pan gh BII Ie) oke oe adi Jala ya Ml
Ol yele ZI Ea K ya MG OPE : Artinya: “Tidaklah mereka
mengetahui, bahwasannya Allah swt menerima taubat dari hamba-hamba-Nya
dan menerima zakat. Dan bahwasannya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.” (Qs. at-Taubah ayat: 104).
Adab Orang Fakir Miskin
Hendaknya orang fakir bersabar atas kefakirannya, puas
terhadap rezki yang ditentukan oleh Allah swt baginya dan rela
terhadap kefakiran yang telah Allah swt tentukan baginya, jangan
sampai ia suka berkeluh kesah, gelisah dan jengkel. Dalam hal ini,
Nabi Muhammad saw bersabda: P 0 KA A ge
-åa a DA t < ca Za I Z NG. Di | o £ a ART Pr A -p |a Ai (Lo
i DN 3 PA si AN | gas] cel ia pe : r - | PF A =
Artinya: “Wahai orang-orang fakir, berikanlah kepada Allah
keridhaan dari hati kalian, niscaya kalian akan mendapat pahala atas
kefakiran kalian.” Dalam hadis lain,
Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: 2 x A z AA A 239
TA A "Or y Pi $ 3 Aw ATE iLi CH ANI ARN pe el 2 | Artinya:
“Orang-orang Jakir yang penyabar akan duduk disisi Allah kelak di hari
kiamat.” Nabi Muhammad saw bersabda:
DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD ga R
sap ga Tea PAS DN Ol ali SS Artinya: “Hampir saja kefakiran
mendekati kekafiran.” Hal ini apabila si fakir tidak mau
terima terhadap takdir Allah swt, tidak puas terhadap pembagian
rezekinya bahkan ia terjerumus dalam musibah memprotes Allah swt atas
kelebihan yang diberikan kepada sebagihan hamba-Nya, hal ini
dikhawatirkan menimpa orang fakir yang tidak bersabar dan tidak mengenal
Allah swt. Disamping itu, hendaknya
seorang fakir bersyukur kepada Allah swt dan berterima kasih kepada
orang yang memberinya kebaikan. Dalam hal ini, Baginda Nabi
Muhammad saw bersabda: F 4 A A A Pi Pu w A ò v ð r w
ara, A | UJI ri MU NE o” S N Al) 2) Artinya: “Tidak
bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada orang
lain.” Selain itu, ia Juga harus berterima kasih kepada setiap orang
yang berbuat baik kepadanya dan mendoakan kebaikan untuk
mereka. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
PP SA aa A apa Ne a) Ah yah JW ep
AIS AG K2? DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD
Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan kepada orang yang
berbuat baik kepadanya: ‘Semoga Allah membalas kebaikanmu." Berarti ia
telah sempurna memujinya.” Tidak
sepatutnya seorang fakir menghina atau membicarakan orang yang tidak
pernah memberinya sesuatpun karena hal ini sangatlah tercela, selain itu
yang memberi dan yang menghalangi sebenarnya adalah Allah swt sedangkan
manusia hanyalah tunduk di bawah kehendak-Nya, Dialah yang mengatur
mereka sekehendak-Nya. Jangan sampai seorang fakir
banyak melirik ataupun rakus terhadap harta orang lain karena kerakusan
inilah merupakan kefakiran itu sendiri dan orang yang suka melirik harta
orang lain dan menggantungkan nasib kepada selain Allah swt ia akan
merugi dan kecewa. Hendaknya ia menjadi orang yang puas hatinya dan
menggantungkan harapan hanyalah kepada Allah swt.
Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: A OA 0-60 9 72 Aa
Oo. Ot 3 aba AE SA King UE ig Artinya:
“Barangsiapa yang merasa puas dengan yang ada, maka Allah akan menutupi
keadaannnya dan barangsiapa yang tidak bergantung kepada
orang lain niscaya Allah akan mencukupinya.” Dalam hadis
ini, Baginda Nabi Muhammad saw mewnjanjikan orang itu akan
diberi kepuasan dan kecukupan tatkala O sen & WASIAT
IMAM KappAp Kh 2 ia merasa puas dan tidak berhajat kepada
orang lain, sudah pasti janji Allah swt dan Rasul-Nya benar
tanpa ada keraguan lagi. Jangan sampai seorang fakir
berdusta dalam ucapannya: “Aku telah diberi oleh si fulan. Dengan tujuan
untuk mengelabuhi si pendengar agar ia mau memberinya pula atau ia
ditanya lalu ia berdusta: “Aku tidak diberi oleh si fulan? padahal ia
telah diberi karena khawatir ia tidakakan diberi oleh yang
lainnya.” Janganlah ia menyembunyikan kelebihan harta yang
Allah swt berikan padanya lalu ia banyak mengeluh kepada orang lain dan
sering menampakkan kebutuhannya kepada siapapun. Hal ini kerap
kali dilakukan oleh sebagian orang miskin dengan anggapan ia akan
diberi oleh orang yang dikenalnya. Bisa jadi ia berdusta dalam hal
ini dan tentu saja ia berdosa atas dustanya itu juga atas pemberian
yang ia terima dengan cara berdusta.
Hal-hal semacam ini sering menimpa kebanyakan orang
miskin yang pendek ilmunya dan banyak berharapa kepada orang lain.
Meminta-minta kepada orang-orang merupakan perbuatan yang sangat tercela
kecuali di saat yang sangat mendesak, meminta- minta ini seperti yang
telah disebutkan dalam hadis termasuk perbuatan keji yang tidak dapat
digantikan oleh perbuatan keji lainnya.
Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: SG
DASEAAT & wasiat IMAH ADD a A 0 z . # a Ka YA a La
aA AN ak dap gra 3 Gada ah) AE (SA EA JIAN P4 PP ” 2 r
Artinya: “Seorang dari kalian yang senantiasa meminta-minta
hingga saat ia bertemu dengan Allah, sedang wajahnya tidak ada sepotong
dagingpun yang tersisa padanya.” Baginda
Nabi Muhammad saw bersabda: 7 á TEE a E = r - wi ra 2G 3 Z t
Ey dya SANG a Elena Ja Artinya: “Tidak diperboehkan
meminta-minta bagi orang kaya dan orang yang memiliki
kekuatan.” Arti hadis ini adalah, barangsiapa yang tercukupi
oleh harta daripada meminta-minta atau adanya kerabat dekat yang
menafkahinya atau ia adalah orang yang kuat untuk bekerja kemudian
ia masih meminta-minta, maka ia berdosa dan haram baginya
meminta-minta. Sedangkan si pemberi tidak berdosa malah ia
mendapat pahala atas pemberian itu dan orang yang memberi tidak berdosa
kecuali bila ia memberi orang yang telah ia ketahui bahwa orang itu
akan menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah swt.
Ingatlah hal ini dan berhati-hatilah-semoga Allah swt
merahmatimu-juga ingatkan saudara-saudara sesama muslim jangan
boleh meminta-minta kepada orang lain tatkala mereka
berkecukupan dan bukan pada kebutuhan yang sangat mendesak.
sea WASIAT IMAM AADDAD 4 Baginda Nabi
Muhammad saw bersabda: Ws ah, ANA gat gu Spa
Artinya: “Andaikan kalian mengetahui apa (keburukan) yang
ada dalam meminta-minta niscaya tak seorangpun dari kalian mau meminta
kepada orang lain.” Baginda Nabi Muhammad
saw bersabda: #2 2# 2 at ca . z0 mo E 2 1 aK S 3 JAS NB OI
anu paka Artinya: “Orang kaya yang meminta-minta ibarat meminta api,
apabila sedikit, maka apinya sedikit, kalau banyak, maka apinya pun
banyak.” Orang kaya di sini bukan berarti
orang yang berharta banyak tetapi artinya orang yang tidak perlu
meminta-minta karena ia telah memiliki pekerjaan ia telah memiliki
kecukupan saat itu meskipun sedikit.
Apabila engkau terdesak untuk meminta-minta silahkan
meminta tetapi jangan memaksa dan tautkanlah hatimu kepada Allah
swt dan mohonlah kepadanya, setelah engkau diberi apa yang
Cukup bagimu untuk saat ini. Maka
berhentilah meminta-minta dan berterima kasihlah kepada
orang yang memberimu serta maafkanlah orang yang tidak P
SP MISEAN e wasi IMAH ADD memberimu apapun karena
rezckimu bukan ada padanya, kalau memang ada padanya tentu
ia tidak akan bisa menahannya darimu. Janganlah meminta
kepada seseorang dihadapan orang- orang dengan tujuan mempermalukannya
hingga ia memberimu. Kalau ia memberimu karena rasa malu dan apabila
engkau memintanya sendirian ia tidak akan memberimu.
Dalam hal ini Hujjatul Islam al-Imam al-Ghazali ra berkata:
“Apa yang diambil karena rasa malu, maka dengan cara demikian
hukumnya secara batin tidak halal bagi penerima meski secara dzahirnya
halal bagimu.” Apabila engkau diberi
sesuatu tanpa meminta-minta atau keinginan dalam dirimu, maka ambillah
dan janganlah engkau tolak, terutama jika engkau membutuhkannya. Akan
tetapi engkau boleh menolaknya, apabila engkau mengetahui adanya
kebaikan untuk agamamu atau hatimu dalam menolaknya.
Tetapi apabila engkau menolaknya lantaran demi ketenaran
dan agar engkau mendapat pujian: “Si Fulan tidak mau menerima
materi duniawi.” berarti engkau telah terjerumus dalam dosa,
maka hindarilah hal ini. Selain itu, janganlah
menerima barang haram ataupun barang yang sudah subhatnya meski
mendatangimu tanpa permintaan, camkanlah nasehat ini dengan
penuh kesadaran. Hanya DASERAT & WASIAT IMAM AADDAD
Allah swt lah yang memberi taufik. Dialah tempat sandaran
kami dan sebaik-baik pelindung terhadap hamba-hamba-Nya yang
beriman.
Puasa
Ketahuilah saudara-saudara semoga Allah swt memberikan
kita semua jalan kemudahan, menghindarkan kita dari segala
kesulitan dan mengampuni kita di dunia dan akhirat. Sesungguhnya
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat agung kedudukannya disisi
Allah swt dan Rasul-Nya. Ramadhan merupakan pemimpin bulan-bulan yang
lain dan Allah swt mewajibkan untuk berpuasa di bulan ini
bagi kaum muslimin. Allah swt berfirman:
Ken JP SUS Lai he yana an Artinya: “Wahai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian
bertakwa.” (Os. al-Bagarah ayat: 188). Di Bulan Ramadhan ini
Allah swt menurunkan Kitab-Nya dan memilih salah satu diantara
malam-malamnya sebagai malam Lailatul Oadar, yang satu malamnya lebih
baik daripada seribu bulan. Jika kita hitung dengan seksama,
maka hitungan seribu bulan D a IMAM MADAD
itu sekitar delapan puluh tiga tahun lebih. Perhatikanlah
jumlahnya, dan renungkan dalam dirimu mengapa dan ada apa di malam itu?
Sehingga nilanya di sisi Allah swt lebih utama daripada
seribu bulan. Sebagaimana firman Allah swt:
4 Pah or g j D E Da a
otsai cii Artinya: “(Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelesan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan juga sebagai
pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Os. al-Baqarah ayat: 185).
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt juga berfirman:
ae 2... 3-9 “2 AJ Doll ak Kes C3 Gai a api
Wi E osas = De ya ja JANI a. < -
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an)
pada malam kemuliaan. Dan tahukah apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu malam.” (Qs. al-Qadar ayat:
1 - 8). Allah swt memberitahukan kepada kita bahwa
Allah swt lah yang menurunkan al Our'an di Bulan Ramadhan dan Allah swt
pula yang menurunkannya secara khusus pada malam Lailatul Oadar.
Wahyu ini turunnya dari Lauh al-Mahfudz ke Baitul “Izzah di langit
dunia secara keseluruhan. Kemudian
diturunkan oleh Malaikat Jibril as atas perintah Allah swt kepada
Rasul-Nya saw secara silih berganti selama dua puluh tiga tahun. Dan
itulah masa turunnya wahyu kepada Rasulullah saw. Kala itu beliau saw'
pertama kali mendapatkan wahyu dari Allah swt pada usia empat puluh
tahun. Sedangkan beliau saw wafat pada usia enam puluh tiga tahun.
Inilah keterangan para ulama besar ahli sejarah dari
kalangan salaf dan khalaf.
Keutamaan Bulan Ramadhan
Mengenai keutamaan Bulan Ramadhan, Baginda Rasulullah saw
bersabda: A b sor AS a | LA UJ : 2
=) ANA 2 ia na MN an -o 2 ARA AI AN
DDI | NUN cara) IAI, OA) Artinya: “Bulan Ramadhan ke
Bulan Ramadhan, Hari Jum'at ke hari Jum'at dan satu shalat hingga shalat
yang lain merupakan penebus dosa diantara keduanya selama dijauhinya
dosa-dosa besar Nabi Muhammad saw bersabda mengenai Bulan
Ramadhan 3 o 4 a IS 2 Jom A49 TA ia aa pana) NG
aa) pe “Ramadhan adalah bulan kesabaran. Dan bersabar
pahalanya adalah surga.” Artinya:
Beliau saw juga bersabda: 6
JG Eg SH ah agan TAP Te AN Artinya: TA
rahmat, pertengahannya ampunan, dan . , . NA. akhirnya adalah
pembebasan dari api neraka. DAN KYE DASENAT &
WASIAT IMAM HADDAD Di malam pertama Bulan Ramadhan, Allah
swt memandang kepada kaum muslimin. Barangsiapa yang dipandang oleh-Nya,
maka Allah swt tidak akan menyiksanya. Sedangkan di malam
terakhir Allah swt mengampuni mereka.
Malaikat Jibril as berkata kepada Rasulullah saw:
A 9 x pe 803 5 ad -0 ~ TA o
rof Ilo adot, aA A zobo z d Artinya:
“Barangsiapa yang mendapati Bulan Ramadhan tetapi ia tidak mendapat
ampunan, semoga Allah menjauhkannya. Wahai Nabi Allah, katakan: ‘Amiin.’
Maka Rasulullah saw menjawab: “Amiin.” Hal ini dikarenakan
betapa mudahnya penyebab ampunan yang dapat diraih di Bulan Ramadhan,
lebih banyak daripada di bulan yang lain, maka tiada yang terhalangi
mendapat ampunan di bulan ini kecuali orang yang benar-benar berpaling
dari Allah swt. Dan sangat besar kecerobohannya, sehingga ia berhak
untuk dijauhkan dan diusir dari pintu Allah swt. Kami memohon kepada
Allah swt perlindungan dari murka, siksa, dan seluruh
ujian-Nya. Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa
pintu-pintu langit dan pintu-pintu surga seluruhnya terbuka di Bulan
Ramadhan, sedangkan pintu-pintu neraka tertutup dan setan-setan dirantai
untuk dilempar ke lautan agar tidak merusak puasa dan bangun
DASEKAT & WASIAT THAM HADDAD Lak
malam kaum muslimin. Setiap Malam Ramadhan, seorang penyeru
berseru: “Wahai yang menginginkan kebaikan, kemarilah! Wahai
yang menginginkan kejahatan pergilah.” Dalam sebuah
riwayat disebutkan: PA Na PG Na an Ne 5 | GN E Aa kn) 9
panan a daan yas Okan, Sa ID a O Naa ag ag A 0” ` rožes a7, oo” JT
o Ga e Ma Oo, - 20. Ng 3 Or Aden Ann BJ oae Wala ad OB ah Loe d ee
z Le 22r 2r ” Artinya: “Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah
di Bulan Ramadhan dengan satu ibadah fardhu, maka nilanya sama dengan
tujuh puluh ibadah fardhu di bulan yang lain. Dan barangsiapa yang
mendekatkan diri di Bulan Ramadhan dengan satu ibadah sunnah, maka
nilainya setara dengan satu ibadah fardhu yang ia lakukan di
bulan lain.” Jadi, ibadah sunnah di Bulan Ramadhan setara
dengan ibadah fardhu di luar Bulan Ramadhan. Hal ini dari segi
pahalanya, sedangkan ibadah fardhunya dilipat gandakan menjadi tujuh
puluh kali lipat ibadah fardhu di bulan yang lain.
Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda:
ai PA halal ad Ia pa a) gik UU
UI AG) Olah PE uya DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan dan
bangun di malam harinya atas dasar keimanan dan ikhlas, maka akan
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Adab Orang Yang Berpuasa
Orang yang berpuasa memiliki adab dan tata krama, yang
mana puasanya tidak dapat sempurna kecuali apabila dilakukan
dengan adab dan tata krama. Diantara adab dan tata krama itu
adalah menjaga lidahnya dari berdusta dan membicarakan orang lain,
berbicara hal-hal yang tidak penting, menjaga mata serta telingannya
dari memandang dan mendengar barang yang haram atau sesuatu
yang tidak perlu baginya. Ia juga harus menjaga perutnya
dari mengkonsumsi barang yang haram dan syubhat, terutama saat berbuka
ia harus berusaha agar tidak berbuka kecuali dengan barang yang halal.
Dalam hal ini, seorang salafunasshalihin ra berkata: “Apabila engkau
berpuasa, maka lihatlah dengan barang apa engkau berbuka dan di tempat
siapa?” Hal ini menunjukkan anjuran untuk berhati-hati dalam makanan
ketika kita berbuka puasa. Orang yang
berpuasa juga harus menjaga seluruh anggota badannya dari perbuatan dosa
dan menjauhkannya dari hal-hal yang tidak penting. Dengan demikian, maka
puasanya akan menjadi sempurna dan baik. Karena berapa banyak orang
berpuasa hanya menyusahkan dirinya dengan lapar dan haus,
namun ia membiarkan N DAN | D onenn
e wasim IMAM MI. anggota tubuhnya dalam kemaksiatan, maka
akibatnya puasanya menjadi rusak dan kepayahannya menjadi
sia-sia. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi
Muhammad saw: A 2 - AJ 0d Pe Pd o 1, 2 o, WA o e“
à | s . Artinya: “Berapa banyak orang yang berpuasa, namun ia
tidak memperoleh hasil dari puasanya kecuali rasa lapar dan
dahaga." Memang meninggalkan kemaksiatan selalu diwajibkan
bagi yang berpuasa maupun yang tidak berpuasa, hanya saja yang
berpuasa lebih pantas dan lebih wajib untuk menjaganya. Fahamilah
nasehat ini. Nabi saw bersabda:
pap Sa ira NI ba ep | dh JA AAS LA Bal op
lau Una Ta Yy Gs
Artinya: “Puasa adalah perisai, apabila seorang dari kalian
menjalani hari puasanya, maka hendaknya ia tidak berkata kotor, tidak
bermaksiat dan tidak berbuat bodoh. Apabila seseorang mencelanya atau
bertengkar dengannya, maka hendaknya ia menjawabnya: “Sesungguhnya
aku sedang berpuasa.” NASGNAT &
WASIAT IMAM KADDAD “"— Diantara adab orang
yang berpuasa, hendaknya ia tidak banyak tidur di siang hari dan tidak
banyak makan di malam hari. Semuanya dilakukan secara standar, agar ia
dapat merasakan rasa lapar dan haus hingga dirinya terlatih, dan Juga
hawa nafsunya menjadi lemah serta hatinya semakin bercahaya. Dan
sesungguhnya itulah inti utama berpuasa.
Orang yang berpuasa sebaiknya menjauhi kenyamanan dan
tidak banyak menkonsumsi makanan yang enak sebagaimana yang telah
kami Jelaskan tadi. Setidaknya ia menyamakan kebiasaannya di Bulan
Ramadhan seperti bulan lainnya, padahal dalam melatih diri dan menjauhi
segala keinginan hawa nafsu memiliki peranan yang sangat besar dalam
penerangan hati. Ketahuilah, bahwa hal ini sangat ditekankan
khususnya di Bulan Ramadhan. Adapun orang yang di Bulan
Ramadhan menambah kesenangan dan kenikmatan yang tidak biasa mereka
lakukan di luar Bulan Ramadhan. Hal ini merupakan tipu daya setan,
karena setan berharap agar mereka tidak mendapat keberkahan puasa dan
tidak nampak bekas cahayanya, tidak terang mata batinnya, tidak khusyu'
dan merendah diri dihadapan Allah swt, serta juga untuk
menghilangkan kenikmatan saat bermunajat kepada-Nya, membaca
kitab-Nya dan berdzikir kepada-Nya.
Diantara kebiasaan para salafunasshalihin ra adalah, mereka
Senantiasa mengurangi kebiasaan sehari-hari, mengekang hawa
Gs seama wsm aom o o nafsu dan
memperbanyak amalan shaleh, terutama di Bulan Ramadhan. Meskipun hal ini
telah diketahui dalam biografi mereka sebagai orang-orang
yang banyak beramal sepanjang masa. Diantara adab berpuaa
yang lain adalah, tidak terlalu banyak sibuk dengan urusan duniawi di
Bulan Ramadhan, akan tetapi mengkhususkan dirinya untuk beribadah kepada
Allah swt dan banyak berdzikir sebisa mungkin. Bahkan tidak memasuki
sedikitpun dalam urusana duniawi, kecuali kebutuhannya yang
mendesak atau kebutuhan orang yang di bawah tanggungannya
seperti keluarga dan lain sebagainya.
Karena kedudukan Bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan
lain, sebagaimana Hari Jum'at bagi hari-hari yang lain. Oleh sebab
itu, maka sudah sepatutnya bagi seorang mukmin untuk menjadikan
Hari Jum'atnya dan Bulan Ramadhannya khusus untuk akhirat
mereka. Disunnahkan untuk menyegerakan
berbuka puasa. Kalau bisa, dimulai dengan buah kurma, jikalau tidak ada,
maka dengan air. Disebutkan dalam beberapa riwayat, bahwasannya Baginda
Nabi Muhammad saw berbuka puasa sebelum menunaikan Shalat
Maghrib. Dalam hal ini, beliau saw bersabda:
<03 5% 35. Nae NN AE ó PATTA IP la lg ai | EG
jaan PA ASEAN a WASIAT IA HADDAD Artinya:
“Umatku senantiasa dalam kebaikan selama mereka . segera berbuka dan
mengakhirkan sahurnya.” Jadi, mengkahirkan sahur juga
termasuk sunnah. Bagi yang berpuasa dianjurkan untuk
mengurangi porsi makan dan tidak memperbanyaknya. Agar nampak padanya
bekas berpuasa dan ia mendapat rahasianya, yaitu melatih diri dan
mengekang hawa nafsu. Karena rasa lapar
serta perut yang kosong memiliki peranan besar dalam penyinaran hati dan
menyemangatkan anggota tubuh untuk beribadah. Sedangkan kekenyangan
adalah pangkal kekerasan 5 yang pang hati dan kelalaiannya
juga membuat tubuh malas beribadah. Dalam hal ini, Nabi Muhammad saw
bersabda: 9 A c 8 O z 2 9 Ie 2 20. LX 9, $ 2.2 z Z r : st 4
` x| A | an Ad A Or Meh 4 AA 54 Pi An aa 9 z isa ai
EEG a Sg slada) es a S OS 96 ado Artinya: “Tidaklah anak Adam
memenuhi tempat yang lebih buruk dari perutnya, cukup bagi anak Adam
beberapa suap makanan saja untuk menegakkan punggungnya, jika ini belum
mencukupi, maka sepertiga untuk isi makanan, sepertiga untuk
minuman dan sepertiga untuk nafasnya.”
< NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD
Mengenai hal ini, salah seorang ulama berkata: “Apabila
perut kenyang, maka seluruh anggota tubuh kelaparan, dan apabila perut
lapar, maka seluruh anggota tubuh menjadi kenyang.”
Arti anggota tubuh yang lapar kiasan atas kerakusannya
untuk memuaskan hawa nafsu, lidah ingin berbicara, mata ingin
melihat, telinga ingin mendengar begitu juga anggota tubuh
lainnya. Semuanya berhasrat untuk memuaskan nafsunya tatkala perut
kenyang, tetapi dikala perut lapar semuanya akan menjadi tenang inilah
yang disebut sebagai anggota tubuh yang kenyang, hal ini
sudah terbukti. Diantara sunnah yang sangat dianjurkan
adalah memberi makan buka bagi orang-orang berpuasa meskipun beberapa
buah kurma atau seteguk air. Sebagaimana sabda Baginda Nabi
Muhammad saw: Artinya: “Barangsiapa yang
memberi buka kepada orang yang berpuasa ia mendapatkan pahala yang sama
sepertinya tanpa mengurangi pahala orang itu sedikitpun.”
Pahala ini bisa didapat oleh orang yang memberi buka puasa,
meskipun hanya memberikan seteguk air. Adapun orang yang memberi
makan orang yang berpuasa setelah ia berbuka, baik itu di
rumahnya atau di tempat lain, maka ia tidak mendapat pahala
ini. a a KY Akan tetapi ia hanya
mendapatkan pahala memberi makan, pahalanya pun juga besar. Intinya,
orang yang menyenyangkan orang, maka balasannya adalah pahala yang
besar. Apalagi ketika hal itu kita lakukan kepada orang yang berpuasa,
maka pahalanya akan lebih besar lagi. KAEH
Shalat Tarawih
Shalat Tarawih setiap malam di Bulan Ramadhan adalah
sunnah yang dianjurkan. Diantara kebiasaan para salafunasshalihin
ra adalah membagi bacaan al-Our'an dari awal sampai akhir dalam
Shalat Tarawih. Setiap malam mereka membaca dalam shalat berupa
ayat-ayat al-Our an semampunya. Kemudian
mereka menghatamkannya disebagian malam di akhir Bulan Ramadhan.
Barangsiapa yang bisa meniru kebiasaan mereka, maka sebaiknya ia
berusaha tanpa bermalas-malasan. Karena kebaikan adalah keberuntungan.
Dalam hal ini Allah swt berfirman: ar o Sa
s% rr Pa -£ 5 ģ 4 La ak “ a s Haya. HA aso pala elal Bo od Oa ikal! j L
4 PA > Wi 8 Ob,
4 9 PD ah Ae PI z D sa F La
Artinya: “Dan apa-apa yang engkau usahakan dari kebaikan bagi
dirimu, tentu engkau akan mendapat pahalanya di sisi Allah.”
(Os. al- Bagarah ayat: 110). Barangsiapa
yang tidak berkesempataan mengikuti mereka dalam amalan ini,
maka jangan sampai ia terlalu mempercepat Shalat non se
WASIAT IMAM HADDAD Tarawihnya. Sebagaimana yang sering
dilakukan oleh orang-orang bodoh dalam Shalat Tarawih mereka. Terkadang
mereka mengurangi sebagian kewajibannya, seperti tidak tuma'ninah saat
ruku dan sujud serta tidak membaca Surat al-Fatihah sebagaimana
mestinya karena terlampau cepat. Sehingga
kedudukannya di sisi Allah swt ia tidak dianggap shalat. Dan hal-hal
semacam ini termasuk tipu daya setan bagi orang-orang beriman. Yang mana
hal ini akan merusak amalan seseorang, padahal ia mengerjakannya.
Waspadailah hal ini wahai saudara-saudaraku.
Apabila kalian mengerjakan Shalat Tarawih atau shalat yang
p ger yang lainnya, maka sempurnakanlah berdiri dan bacaannya,
SERTA ruku' dan sujudnya, khusyu' dan kehadiran hatinya, juga
rukun-rukun dan sunnah-sunnahnya. jangan biarkan setan
menguasai kalian. Karena sesungguhnya setan tidak dapat
menguasai orang- orang beriman dan yang selalu berserah diri kepada
Allah swt. Maka dari itu, jadilah sebagaimana mereka”. Karena setan
hanya bisa menguasai orang-orang yang mematuhinya dan
menyekutukan r sa z > AI AE AS Allah swt.
Janganlah kalian berlaku sebagaimana mer eka". BA aaa”
13 a $ Maksudnya menjadi orang-orang berserah
diri kepada Allah swt. tidak khusyu’ dalam shalatnya.
beriman dan hamba Allah swt yang selalu 4
Orang-orang yang Kara DASEKAT & WASIAT IMAM
HADDAD Perbanyaklah amal kebaikan semampumu di dalam Bulan
Ramadhan ini. Karena waktu-waktunya sangatlah mulia dan pahala
yang engkau dapatkan akan berlipat ganda, serta begitu banyaknya
pahala dan dimudahkan segala amal kebaikan di dalamnya.
Mengenai kelipatan ganda pahalanya telah disebutkan dalam
beberapa riwayat, bahwa ibadah sunnah di Bulan Ramadhan setara
dengan pahala ibadah fardhu di bulan-bulan lainnya. Sedangkan
ibadah fardhu di dalamnya menyamai tujuh puluh fardhu di bulan
yang lain. Lalu siapakah yang rela menyia-nyiakan keuntungan ini
dan bermalas-malasan memanfaatkan perdagangan yang tidak ada
ruginya? Adapun kemudahan berbuat
kebajikan di Bulan Ramadhan disebabkan jiwa yang selalu menyuruh
kejelekan ini terpenjara oleh rasa lapar dan dahaga, dan setan-setan
terhalangi serta terantai untuk merusak kebaikan.
Jadi setelahnya tidak ada yang menghalangi amal kebaikan
kecuali orang yang sangat celaka dan dikuasai oleh kesialan, naudzu
billah! Baginya Bulan Ramadhan dan bulan lainnya sama saja ia lalai
dari Allah swt, bahkan di Bulan Ramadhan ia lebih banyak berpaling
dan lalai dari Tuhannya. Sebagaimana seorang mukmin
dianjurkan memperbanyak amalam shaleh dan segera mewujudkannya di bulan
ini ia juga dianjurkan untuk benar-benar menjaga diri dari
kemaksiatan. a 8 ASIAT IMAN MPR KZ Karena
kemaksiatan di waktu-waktu yang mulia dosanya lebih besar, hal ini
sebagaimana banyaknya pahala atas amalan shaleh yang
dilakukan di waktu-waktu yang mulia.
Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Telah diriwayatkan, bahwasannya Baginda Nabi Muhammad
saw lebih giat beribadah di Bulan Ramadhan daripada di bulan-bulan
lainnya. Serta lebih giat lagi di sepuluh hari terakhir daripada hari-
hari sebelumnya di Bulan Ramadhan. Hal ini
disebabkan keutamaan sepuluh hari terakhir dibanding hari-hari
sebelumnya di bulan ini. Baginda Nabi saw telah menganjurkan kita untuk
mencari malam Lailatul Oadar di sepuluh terakhir ini. Dalam hal ini,
para ulama berkata: “Lebih besar kemungkinan terjadinya
malam itu di malam-malam ganjil.” Jadi, seorang mukmin yang
pandai hendaknya selalu mempersiapkan diri setiap malamnya untuk
menyambut datangnya malam Lailatul Oadar dengan bangun dan menekuni
ibadah didalamnya. Karena tujuan utamanya adalah dikala malam Lailatul
Oadar itu menghampirinya, ia sedang tenggelam dalam lautan
amalan shaleh. Saat berdzikir kepada Allah
swt serta bukan dalam keadaan lupa dan lalai. Meskipun apa setelahnya ia
melihat malam Lailatul Oadar atau tidak. Karena orang yang
beribadah di malam itu lebih baik daripada amal perbuatannya selama seribu bulan, hal ini
baik ia mengetahui datangnya malam itu ataupun tidak.
Kami tegaskan lagi sebaiknya, seseorang bersiap-siap
menyambut malam Lailatul Qadar di setiap malamnya pada bulan ini.
Hal ini dikarenakan banyaknya perbedaan pendapat dikalangan para ulama
tentang penetapannya di malam apakah itu? Hingga sebagian ulama
mengatakan: “Malam ini tersembunyi dalam seluruh malam di
Bulan Ramadhan.” Ulama yang lainnya berpendapat: “Malam ini
berpindah- pindah di malam-malam Bulan Ramadhan dan tidak bisa
ditetapkan pada malam tertentu.” Aku lebih
condong kepada pendapat yang terakhirini. Dan menurutku terkadang malam
ini terjadi di luar sepuluh hari terakhir, meskipun kebanyakannya
terjadi di malam-malam itu. Inilah pendapat kebanyakan ulama, yaitu
malam Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh hari terakhir di Bulan
Ramadhan.
Membantu Fakir Miskin, Anak yatim dan Janda
Di bulan mulia ini hendaknya diperbanyak bersedekah,
membantu orang lain, memperhatikan fakir miskin, janda dan anak
yatim. Karena telah disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasannya
Baginda Nabi saw lebih bermurah hati untuk berbuat kebaikan,
bahkan para sahabat mengibaratka terutama
di Bulan Ramadhan. nnya lebih cepat daripada angin
yang kencang, Dianjurkan pula di bulan ini untuk banyak
membaca al- Ouran dan beriktikaf di masjid, serta bertafakkur
didalamnya, terutama pada sepuluh hari terakhir. Hal inilah sebagaimana
yang dikerjakan Nabi saw. Ketahuilah bahwa Bulan Ramadhan
adalah bulan keberkahan bagi umat Islam. Pada tanggal tujuh belasnya
telah terjadi Perang Badar. Yang mana di hari itulah hari pembeda dikala
bertemunya dua pasukan. Di Bulan Ramadhan juga terjadi penaklukan Kota
Makkah dan orang-orang berbondong-bondong masuk Islam.
Di bulan ini terjadilah malam Lailatul Oadar yang lebih baik
daripada seribu bulan. Barangsiapa di malam itu beribadah kepada
Allah swt, maka ia laksana telah beribadah sebanyak seribu bulan
dalam bulan-bulan lainnya. Lalu apakah ada yang lebih besar dan
lebih agung darinya? Serta masih banyak lagi keberkahan-
keberkahan lainnya di Bulan Ramadhan ini. Sungguh
beruntung orang yang mengerti kebesarannya, mempergunakan waktu-waktunya
serta tenggelam siang dan malamnya dalam perbuatan yang mendekatkannya
kepada Allah swt. Sesungguhnya karunia Allah swt diberikan kepada siapa
saja yang Allah swt kehendaki dan Allah swt memiliki karunia yang
sangat besar dan begitu luas.
Puasa Sunnah
Ketahuilah bahwa sebaik-baik puasa adalah puasa di Bulan
Ramadhan, demikian pula pada ibadah fardhu lainnya. Dalam arti
ibadah fardhu lebih utama daripada ibadah sunnah yang sama
jenisnya. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan:
Artinya: “Tidak ada yang menyamai dalam mendekatkan diri
kepada-Ku bagi orang-orang yang mendekatkan diri seperti apa yang Aku
fardhukan atas mereka, seorang hamba senantiasa mendekat kepada-Ku
dengan ibadah sunnah hingga Aku mencintainya.” Kemudian
berpuasa di empat bulan haram yaitu, Dhulga'dah, Dzulhijah,
Muharram dan Rajab. Hal ini sebagaimana firman Allah swt: Na ea - 2-6 ai
E ay i ie g ab AP TAI ne or le ol Ya Aoii Ga E N Sa
DASEAAT & WASIAT SHAH MADDAP Artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas
bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan
bumi, di antaranya empat bulan haram.” (Qs. at-Taubah ayat:
36) Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad saw bersabda Os
D Na ya Gy SA i ike Jai KANAN ig Sena , J ə, i
Pn 3-3 yag 3G ja NT G Jak Ja, D i aas A D sehari di Tn haram
menyamai puasa tiga puluh hari di bulan lainnya. Puasa sehari di Bulan
Ramadhan menyamai puasa tiga puluh hari di bulan-bulan haram
Dalam hadis lainnya disebutkan: $ D WA o In) z fe] na
P3 3, 4 EA PR. a z 2 í aa aka : E ; a Pp Do ANU Rene <
P 5 2 w Ra z 7 “2 A A pai z 3 asah Dan dram a
# Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa tiga
hari berturut-turut di bulan haram yaitu hari kamis, jum'at
dan sabtu, maka Allah akan menjauhkannnya dari api neraka.
Diantara puasa sunnah adalah puasa enam hari di Bulan
Syawal, terutama langsung sesudah Bulan Ramadhan usai”. Hal
ini , sebagai perpisahan dan penambal kekurangan yang
terjadi di dalam Langsung disambung setelah hari raya
KAA PANAS Bulan Ramadhan. Dan telah kita
ketahui bersama, selain pahala yang begitu besar, ibadah
sunnah merupakan penambal kekurangan ibadah fardhu kita. Hal
ini sebagaimana sabda Nabi saw: is sd) Aw Ka Ja JA Ga a A a
KE AN ge Artinya: Pn yang aa Bulan Ramadhan, kemudian
diikuti enam hari lagi di Bulan Syawal, maka seolah-olah ia
telah berpuasa sepanjang zaman.” Diantara
puasa-puasa yang pahalanya cukup besar adalah Puasa di Hari “Arafah pada
tanggal 9 Dzulhijjah. Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasanya puasa
ini menghapuskan dosa selama dua tahun.
Dalam hal ini, para ulama berkata: “Arafah merupakan sebaik-
baik hari untuk berpuasa dalam setahun setelah Bulan Ramadhan. Akan
tetapi bagi yang menjalankan haji tidak disunnahkan untuk berpuasa.
Tujuannya agar ia kuat menjalankan ibadah di Padang drafah dan
melanjutkan manasiknya.” he .4 vaitu hari kesepuluh di
Bulan Adapun puasa Hari “Asyura yaitu hari kesepulu :
; ; 1WaYi ahwa puasa Muharram telah disebutkan dalam sebuah riwayat,
bahwa p tersebut akan menghapuskan dosa setahun. Diantaranya
pula, puasa a tiga hari setia sunnah yang sangat
dianjurkan yaitu, puasa tig p bulannya. Banyak hadis yang
meriwayatkan hal ini. Bahkan dalam is oenm ewm aooo o ooo
keterangan pahalanya disebutkan, puasa ini pahalanya menyamai |
puasa sepanjang zaman. Apalagi apabila orang yang berpuasa memilih
hari-hari Bidh itu lebih baik lagi. Karena diriwayatkan, bahwa Baginda
Nabi Muhammad saw tidak pernah meninggalkan puasa hari-hari Bidh,
baik beliau ketika berada di dalam kota, maupun saat
diperjalanan. Hari-hari Bidh adalah tanggal 13, 14 dan 15
disetiap bulan. Akan tetapi, apabila ia berpuasa selain hari-hari ini
itu pun tidak mengapa, hanya saja hari-hari itu lebih baik. Sama halnya
apabila ia berpuasanya tiga hari secara terpisah.
Bagi yang rajin beribadah hendaknya tidak meninggalkan
puasa tiga hari ini setiap bulannya. Karena Ayyam al-Bidh adalah
puasa yang sangat ringan tetapi besar pahalanya, cukup bagimu
mengenai keutamaannya ia menyamai puasa sepanjang zaman. Bahkan
Nabi saw telah mewasiatkannya kepada sejumlah para
sahabat-sahabatn ya. Nabi Muhammad saw
bersabda, yang artinya: “Nabi Allah Nuh telah berpuasa sepanjang masa.
Nabi Allah Dawud as berpuasa setengah masa, sehari berpuasa dan sehari
berbuka. Nabi Allah Ibrahim berpuasa sepanjang masa dan berbuka pula
sepanjang masa. Namun kita, berpuasa tiga hari setiap bulannya, namun
pahalanya setara dengan puasa mereka. Semoga Allah swt
bershalawat kepada mereka semua.” nun Ws k WASIAT IMAM
HADDAD < Menurutku puasa yang paling baik adalah
puasa sebagaimana puasa yang dilakukan oleh Nabi Allah Dawud as, yaitu
sehari berpuasa dan sehari berbuka. Puasa ini lebih baik dari puasa
sepanjang masa sebagaimana yang diriwayatkan oleh berbagai hadis
shahih. Dalam hal ini, al-Imam Hujjatul
Islam al-Ghazali ra berkata: “Puasa Nabi Allah Dawud as, lebih berperan
dalam melatih diri atau lebih kuat dalam melatihnya ketimbang puasa
sepanjang masa.” Sedangkan puasa Hari Senin dan Hari Kamis
setiap minggunya juga besar pahalanya. Bahkan Nabi Muhammad saw
melakukannva. Hal ini sebagaimana sabda beliau saw: ”
202 EA á ` Sa AN T ” Ög ASI -3 J ol Pi cad pe Jai Log PI Ola Las
sk PA EP 2 r s s - +
Artinya: “Dalam dua hari ini amal perbuatan ditampilkan
kepada Allah, maka aku ingin amalanku dipaparkan sedangkan aku
dalam keadaan berpuasa.” Adapun berpuasa di Hari
Junyat juga dianjurkan karena keutamaannya, akan tetapi pelaksanaannya
sangat dianjurkan agar digabung dengan puasa Ilari Kamis atau Hari
Sabtu. Karena diriwayatkan tentang larangan Nabi Muhammad
saw untuk mengkhususkannya berpuasa.
Dasekar e WASIAT IMAM MADDHH o o o ooo
Hendaknya dirimu memperbanyak puasa secara mutlak.
Karena hal tersebut adalah cara terbaik untuk melatih diri,
mengekang hawa nafsu, menyinari hati, melembutkannya,
mengendalikan serta meluruskan anggota tubuh, memotivasinya untuk
beribadah, disamping pahala yang besar dan mulia yang tiada terhingga.
Setiap amal perbuatan pasti memiliki hitungan tertentu dalam
pahalanya, kecuali puasa. Sesungguhnya pahalanya tiada terhingga dan
tanpa batas. Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda:
PA z 5 i : JUS JG a AN in 1 cas as) sat Lag IS
\ W kd - A Z FA 2 Me eg 2 r srz 2 £ aa ə 35. nag
, Al pwa nb SY Ca CA 2 na Li. cola PNS | A P P z r | E oZ Pa
| 2. “Na / 9 4 é kd NE a e | 5 NA E sn NE : s < 2 ae KS
á> pa sal e aei ikal) wu Na U KA A 6 N >
z d A 4 o 9 o e “1 A Pa # ker 3.9 A . 2o $ 1 x | o $ ; na -
z r 1 » L4 A | Pa P 4 A Artinya: “Setiap
amalan anak Adam akan dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali, Allah
berkata: “Kecuali puasa sesungguhnya ta untuk-Ku dan Aku sendiri yang
akan memberi imbalannya, seseorang rela meninggalkan
makanan, minuman dan hawa nafsunya demi Aku. Bagi yang
berpuasa ada dua kegembiraan. Kegembiraan yang pertama
adalah tatkala berbuka dan kegembiraan yang kedua tatkala PN
ASEAN WASIAT YAA AADDAD bertemu dengan Tuhannya.
Ketahuilah bahwa bau mulut yang berpuasa lebih harum di sisi
Allah daripada bau minyak kasturi.” Perhatikanlah dengan
baik firman Allah swt ini: “Kecuali puasa, sesungguhnya hal itu adalah
untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya.”
Bayangkanlah janji akan pahala yang tiada terhingga dari
Dzat yang Maha Pemurah dan Penyayang. Kemudian renungkanlah
tentang bau mulut yang berpuasa saja di sisi Allah swt lebih harum
daripada bau minyak kasturi. Disitu hadirkanlah makna
keharumannnya sangat besar di sisi-Nya.
Dikarenakan besarnya keutamaan dan kedudukan bau mulut
ini di sisi Allah swt, maka dimakhruhkan bagi yang berpuasa
menggunakan siwak setelah masuknya waktu Dzuhur sampai ia berbuka.
Karena siwak dapat menghilangkannya atau
menguranginya. Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
30 Men Sg A 4 fed Pa Yan A 1 K A t D E aa SS IS co sba
Y a Y OG a Il DG md > ! ! 3
Artinya: “Sungguh di surga terdapat pintu yang disebut ar-
Rayyan tiada yang memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa.
Apabila mereka telah memasukinya pintu akan dikunci.
Baginda Nabi saw bersabda: DASEHAT
& WASIAT IMAM KADDAD = 6 4 - “ 5 yg 5 F A Jo 2
Z 2 ez = 4 A P 7 ; » # Pd Pa Pi Artinya: “Puasa setengah
kesabaran. Tiap-tiap sesuatu ada cakatnya dan zakatnya tubuh
ialah puasa.” Nabi saw bersabda: Artinya:
“Puasa merupakan perisai dan benteng yang kokoh dari api
neraka.” Ketahuilah, bahwasannya puasa memiliki bentuk dan
ruh. Adapun bentuknya berupa menahan diri dari makan, minum, dan
berhubungan intim sejak terbitnya matahari sampai terbenam
diiringi dengan niat. Jadi, barangsiapa yang makan, minum, dan
berhubungan intim di siang harinya, sedangkan ia mengetahui
hukumnya, sengaja, dan tidak terpaksa, maka puasanya batal.
Tetapi apabila ia lupa atau tidak tahu hukum atau terpaksa,
maka puasanya tidak batal. Inilah gambaran puasa. Adapun ruhnya
berupa menahan diri dari perbuatan dosa dan menjalankan kewajiban,
orang yang berpuasa dari makan, minum dan hubungan intim tetapi ia tidak
menahan diri dari dosa-dosa berarti ia tidak mendapat hasil
dari puasanya kecuali kepayahan saja. Jadi, apabila berpuasa
lakukanlah dengan baik, begitu juga dalam setiap amalanmu
usahakan untuk melakukannya dengan baik, ASEAN a ASIAT AAA
ADAD sempurna dan ikhlas hingga Allah swt memberimu manfaat
dengan amalan itu dan memberimu pahala yang besar atasnya tatkala
engkau kembali menghadap-Nya. Ketahuilah, bahwasannya segala
urusan ada di tangan-Nya. Sembahlah Allah swt dan bertawakallah
kepada-Nya dan sekali-kali Tuhanmu tiada lupa atas perbuatanmu. Tiada
Tuhan selain Allah swt dan hanya kepada-Nya tempat kembali.
Haji
Semoga kita dijadikan oleh Allah swt termasuk orang-orang
yang telah mendapat ketentuan yang baik dan termasuk orang- orang
yang mengatakan: “Tuhan kami adalah Allah.” Lalu mereka tetap teguh di
jalan yang lurus. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya berhaji ke
Baitullah Haram merupakan salah satu rukun Islam. Hal itu merupakan
ibadah fardhu yang diwajibkan atas setiap muslim yang mampu, meski
dikerjakan sekali seumur hidup, demikian juga dengan umrah. Hal ini
sebagaimana firman Allah swt: £ a PU a Ra Pera 4 ga a
a Mas Ad] (Wat ya sea ab Geli JS ANG Artinya:
“Mengerjakan haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (Os. Ali
Imran ayat: 97). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt
berfirman kepada Nabi Allah Ibrahim as: NASEHAT
& WASIAT IMAM HADDAD DE EA ag na Diam
j Ku < wS ATA 5 E =” » 4 É Pa Haa au Guna
£ 47 a ha Giza ANI Tr a Nasa) Ey GEN A ERI
ga and lata; EN ianh) P Lan Ba APA DA tea Ha mana US
GG ke Artinya: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan
haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki,
dan mengendarai unta yang kurus, yang mana mereka datang dari
segenap penjuru yang jauh, agar mereka menyaksikan berbagai
manfaat bagi mereka dan juga agar mereka menyebut nama Allah pada
hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan
kepada mereka berupa bintang ternak. Maka makanlah
sebagian daripadanya dan (sebagihan lagi) berikanlah untuk dimakan
orang-orang yang sengsara lagi fakir. Kemudian, hendaklah mereka
menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka
menyempurnakan nadzar-nadzar mereka. Dan
hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu
(Baitullah). Demikianlah (perintah Allah ). Dan barangsiapa
PAM p | ' KUE DASERAT & WASIAT IMAM ADMD ———
————. mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah,
maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.” (Qs. al-Hajj ayat:
27 - 30). Dalam hal ini. Rasulullah saw bersabda:
P R a T E bean J gena aa NAN Ol salah taka JB ANI Ga
Z LAN z z» DAR à oa k r
S A z = t PZ 2 a Pee) a a Ong, SS aap A Han cas!
Artinya: “Islam didirikan atas lima perkara, yaitu: Bersaksi tiada
Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan
Allah, mengerjakan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji ke
Baitullah dan berpuasa di Bulan Ramadhan.” Dalam
hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda: TN AT Pg
AG 3 Da ale YG KAN Na ag Non had A
AG A 4 2l p P kA a 8 as Pai A Artinya: “Barangsiapa
yang memiliki bekal dan kendaraan lalu ta tidak menunaikan haji, maka
tidak ada halangan baginya untuk memilih mati sebagai orang
Yahudi atau Nasrani.” Hadis ini berisi kecaman keras bagi
yang tidak menunaikan ibadah haji, sedangkan ia memiliki kemampuan untuk
berangkat. Jadi tidak sepatutnya seorang mukmin mengakhirkan dan
menunda- nundanya dengan membuat berbagai alasan dari tahun ke tahun,
padahal ia mampu menjalankannya. S— SAA e
as aoo K Siapa tahu kematian akan merenggut nyawanya atau
kemampuannya akan hilang, sedangkan haji telah diwajibkan
atasnya karena ia mampu untuk menunaikannya. Sehingga jikalau
demikian, maka ia menghadap kepada Allah swt dalam keadaan
berdosa.
Kemampuan Menunaikan Haji
Arti kemampuan adalah, seseorang memiliki apa saja yang ia
butuhkan dalam perjalanan haji untuk pulang perginya yang meliputi
bekal dan kendaraan juga hal-hal yang termasuk dalam keperluan itu
seperti memberi nafkah bagi anak isteri yang wajib ia
nafkahi juga yang lainnya sampai ia kembali dari haji.
Kemampuan ini berbeda-beda menurut keadaan masing-
masing dan menurut letak tempatnya jauh dan dekatnya. Barangsiapa
yang memaksa diri untuk berhaji karena kerinduannya kepada Baitullah
al-Haram dan kesungguhannya untuk menunaikan ibadah fardhu ini,
sedangkan ia bukan orang yang mampu dari segala sisinya, berarti
keimanannya lebih sempurna dan pahalanya lebih besar, tetapi dengan
syarat ia tidak mengesampingkan hak-hak Allah swt.
Karena hal ini, kalau ia tetap melakukannya, maka ia terkena
dosa. Misalnya ia berangkat haji tetapi ia mengesampingkan apa-apa
yang Allah swt wajibkan atasnya dalam memberi nafkah dan tidak
boleh menyia-nyiakan keluarganya tanpa perbekalan sedikitpun untuk
mereka, atau perjalanannya bergantung pada meminta-minta
atau menaruh harapan kepada orang lain. Aa
NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD LP e na Aa E ATA
Atau karena perjalanan ini ia meninggalkan salah satu shalat
wajib atau untuk perjalanannya ia melakukan perbuatan haram. Maka
mereka yang berangkat haji dengan cara ini, sedangkan Allah swt sendiri
telah mengizinkannya untuk tidak menunaikannya, dikarenakan ia memang
tidak mampu. Maka ibaratnya orang yang semacam ini adalah, ia membangun
sebuah istana impian dengan menghancurkan sebuah kota yang
nyata. Hal ini kami peringatkan, karena banyak dari kalangan
awam yang melakukan perjalanan haji dengan cara demikian. Mereka
mengira dengan berhaji semacam ini, maka mereka mendekatkan diri
kepada Allah swt, padahal pada hakekatnya mereka akan semakin jauh
dari-Nya. Hal ini dikarenakan mereka tidak melakukannya dengan cara yang
benar. Apabila dalam haji yang fardhu saja demikian keadaannya, maka
sudah barang tentu pada haji yang sunnah pasti hukumannya lebih berat.
Penjelasan ini kami tujukan kepada orang yang tidak mampu,
sedangkan bagi orang yang mampu dan kuat telah kami jelaskan bahwa
ia sangat dianjurkan untuk segera menunaikan ibadah haji, dan setelahnya
ia disunnahkan untuk tidak meninggalkan haji yang sunnah.
Salah seorang salafunasshalihin ra berkata: “Paling
sedikitnya tidak berlalu lima tahun melainkan ia telah
melakukan satu ibadah haji.” Dalam sebuah hadis gudsi
disebutkan: Ke DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD
a a 3 daa dn OR SA JE Ai dg wak Kadi aé
Artinya: “Sesungguhnya seorang An telah Aku Pa tubuhnya, Aku
lapangkan rezekinya dalam penghidupan. Akan tetapi apabila telah berlalu
lima tahun ia tidak datang mengunjungi-Ku sungguh ia orang
yang terharamkan (akan karunia-Ku).” Menurutku, bagi seorang
muslim yang memiliki kemampuan hendaknya ia memperbanyak ibadah haji,
karena di dalamnya terkandung pengagungan terhadap kehormatan Allah swt
dan syiar- syrar-Nya. Yang mana pengagungan ini termasuk tanda ketakwaan
hati disamping pahala yang sangat besar yang ada di dalamnya sebagaimana
yang telah disebutkan dalam berbagai riwayat hadis.
Dalam hal ini, Baginda Nabi saw bersabda:
Lan an Sa a Ae Artinya: “Jihad yang
paling utama adalah haji.” Dalam hadis lainnya, Nabi saw
bersabda: alih Agi NG ed) o Artinya:
“Sesungguhnya haji menghancurkan dosa-dosa masa lalu.”
DASEKAT & WASIAT IMAM KADDAD
Rasulullah saw bersabda: MA #97 14 SZ os o Da
sana Ba 2 IT CT 3 gg D ba 5 Z A Artinya: “Barangsiapa yang berhaji
sedangkan ia tidak bertutur kata yang kotor dan tidak berbuat maksiat,
niscaya ia keluar dari dosa- dosanya seperti di hari ia
dilahirkan oleh ibunya.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw
bersabda: or ə T N A A rr Pa #0 Na a a De AD US ES Ka
ah Wa AN na 4 aa) Vi aE -
Artinya: “Ibadah umrah ke umrah “yang lain Batal penghapus dosa
diantara keduanya. Sedangkan haji mabrur tiada balasan baginya kecuali
surga. Nabi saw bersabda: o 3 2 ? å
KAI 3 9r > 3. D 7 E i | i : | Ada maal ya 5 WA talak)
| : ? Dg ea Artinya: “Kebaikan dalam haji
ialah memberi makanan dan bertutur kata yang lemah lembut.”
Dalam hadis se Nabi Muhammad saw bersabda: Val Sai oy
E |? ao 3 4 a i GANG 7 RAA Ta HI ai Pri
ol, 03 DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAP—————
Artinya: “Ketahuilah, bahwasannya orang-orang yang berhaji
dan berumrah adalah tamu Allah. Apabila mereka memohon, pasti akan
diberi. Jikalau mereka berdo'a, pasti akan dikabulkan. Dan jikalau
mereka bersedekah, pasti akan diganti.”
Adab Haji
Termasuk perkara yang paling penting bagi yang akan
berangkat haji adalah berusaha sebisa mungkin untuk mencari
bekal dan nafkah yang halal. Karena yang berangkat haji
dengan harta yang haram, maka hajinya akan sia-sia, karena
sama sekali tidak akan diterima oleh Allah swt.
Jika ia bertalbiyah'* ketika ihram, maka Allah swt akan
menjawabnya: “Tidak berguna seruanmu dan tidak ada untungnya
bagimu. Karena bekalmu adalah haram, kendaraanmu haram, dan
hajim tidak mabrur.” Sedangkan bagi yang
berhaji dengan harta halal ketika i u a
bertalbiyah, maka Allah swt menyambutnya dengan jawaban:
“Wahai hamba-Ku, Kusambut seruan-Mu, Aku anugerahkan
kebahagiaanmu, karena bekalmu adalah bekal yang halal,
kendaraanmu halal dan hajimu mabrur.” Inilah yang dijelaskan
dalam riwayat hadis. Hendaknya orang yang berangkat haji ia
berlapang dada atas biaya yang ia keluarkan dalam
perjalanannya. K arena yakinlah, bahwa
biaya ini akan diganti oleh Allah swt dan diiringi keberkahan,
kemudahan dan keluasan. Bahkan disebutkan dalam sebuah
riwayat, à Mengucapkan seruan aku penuhi panggilan-Mu.
P NASEHAT & WASIAT TAM HADDAD
bahwa biaya yang digunakan untuk haji sama seperti
mengeluarkan biaya di jalan Allah swt, setiap satu dirham diganti dengan
tujuh ratus kali lipat. Apabila yang berhaji adalah orang
kaya, maka hendaknya ia banyak memberi santunan dan mengulurkan bantuan,
terutama untuk kalangan fakir miskin, orang-orang lemah dan yang tidak
mampu, serta Juga kaum muslimin lainnya secara umum semata-
mata tulus karena Allah swt. Dalam
perjalanannya, hendaklah ia merendah hati, tenang dan penuh khusyu.
Karena sifat inilah yang seharusnya ia miliki ketika mendatangi Allah
swt yang Maha Kuasa, Maha Perkasa lagi Maha yang memiliki segala macam
kesombongan. Jangan sampai dalam perjalanannnya ia menyombongkan diri
ataupun menonjolkan kekayaannya, sehingga ia akan terusir dari hadapan
Allah swt. Mengenai hal ini, Nabi saw bersabda:
pen a g San Pk YA ea al Ka Artinya:
“Sesungguhnya orang yang menunaikan ibadah haji keadaannya
ibarat orang compang-camping dan berdebu." Bahkan Nabi saw
sendiri berangkat haji dengan menunggangi kendaraan yang tua, beralasan
tikar yang usang, harganya tidak sampai empat dirham. Jadi orang yang
berhaji semakin menunjukkan kerendahan hati, ketenangan dan
DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD Kp
penampilannya yang sederhana semata-mata hanya karena Allah
swt, maka hajinya akan lebih bagus dan lebih sempurna.
al-Imam Huyatul islam al-Ghazali ra berkata: “Allah
menjadikan perjalanan ibadah haji ibarat perjalanan menuju akhirat. Jadi
sepatutnya pada setiap momen perjalanan ini engkau menghadirkan salah
satu makna dari perkara akhirat yang menyamainya. Diantaranya adalah
saat mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga dan teman-teman
dalam perjalanan. Bayangkanlah saat engkau
mengucapkan selamat tinggal kepada mereka saat menghadapi kematian.
Tatkala mempersiapkan bekal perjalanan ingatlah bahwa engkau akan
mengambil bekal untuk akhiratmu. Ketika mengingat jauhnya perjalanan,
atau kekhawatiran akan binatang buas dan perampok di tengah jalan.
Ingatlah akan jauhnya perjalanan akhirat, fitnah Munkar dan Nakir dan
siksa kubur. Tatkala memakai pakaian ihram yang putih,
ingatlah saat engkau memakai kafan. Ketika berlari ringan antara Bukit
Shafa dan Marwah, ingatlah saat mondar-mandir antara dua ujung neraca
amalan manakah yang lebih berat diantara keduanya. Ketika berwukuf di
Padang “Arafah, ingatlah keadaan nanti akan berdiri di hari kiamat di 1
radang Mahsyar.” Inilah ringkasan penjelasan beliau kalau ingin
lebih terperinci silahkan melihat di pembahasannya. Hal ini
memang benar sebagaimana yang beliau ra jelaskan. Semoga
Allah swt (Di ansehar e WASIAT TARA ADD D
mencurahkan rahmat-Nya kepada beliau ra dan memberinya
balasan yang baik atas jasa beliau untuk umat Islam.
Apabila orang yang berhaji telah sampai di Tanah Haram,
Makkah al-Musyarrafah” hendaknya hatinya penuh dengan pengagungan
dan penghormatan kepada Allah swt dan berusaha sebisa mungkin untuk
merendahkan diri, tunduk, khusyu’ dan menangis dihadapan Allah swt.
Sebaiknya sifat-sifat ini menjadi pribadi luar dalamnya di
setiap tempat suci yang ia kunjungi. Hendaknya ia
memperbanyak Thawaf di Ka'bah dan shalat disitu, karena telah disebutkan
dalam sebuah hadis Nabi saw: á Wa ar A
3 Artinya: “Barangsiapa yang berthawaf sebanyak tujuh
kali, maka pahalanya seperti orang yang membebaskan budak (karena Allah
A Dalam hadis lainnya, Nabi saw bersabda:
2e AA 2 Y G NG ab a ES a S ciy ab 3
P AA "3 | Sp Tie IP An
MS Un aé A Artinya: “Orang yang berthawaf
di Ka'bah tidaklah ia mengangkat langkah kakinya dalam
thawaf dan meletakkannya kembali a a a ang 17
Semoga Allah swt menambah kemuliaannya. nn hit WASIAT
IMAM RADDAD K melainkan satu dosanya terhapus atau tertulis
satu kebaikan baginya atau kedudukannya naik satu derajat.”
Nabi Muhammad saw bersabda: Kg a oi Ie SA E eraf
A 4 ap Nn e slah Sah (la Artinya: “Setiap hari turun
seratus dua puluh rahmat pada Ka'bah, enam puluh rahmat untuk yang
berthawaf, yang empat puluh untuk yang shalat di Ka'bah dan yang dua
puluh untuk yang melihatnya.” Dalam thawaf hendaknya ia
banyak membaca al-Our'an, dzikir dan do'a-do'a yang dianjurkan dibaca
saat thawaf. Hendaknya ia juga banyak mencium Hajar Aswad yang berkah
itu karena Hajar Aswad ibarat tangan kanan Allah swt di muka bumi yang
berjabat tangan dengan para hamba-Nya.
Juga memperbanyak shalat di Hijir Ismail, karena Hyir
Ismail termasuk bagian Ka'bah yang dibiarkan oleh orang-orang
Ouraisy saat merenovasinya di masa Jahiliyah ketika mereka
kekurangan biaya yang halal. Hendaknya banyak meminum air
Zam-zam, karena air Zam- zam adalah sebaik-baik air di muka bumi. Hal
ini sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Nabi saw. Dalam hal ini,
Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: 4)
1 Si HADDAD ci NASEHAT &
WASIAT IMAM A gy 3 ae Sa z A 15 i P o ig Pa A 7 4, z 0
Hn ag ab lab Unta da UJ aja) 1 p Wa g P [4 r Artinya: “Air
Zam-zam berguna untuk niat saat meminumnya, sesungguhnya ia
makanan yang mengenyangkan dan obat segala penyakit. Banyak
para ulama yang meminumnya dengan niat-niat yang mulia dan mereka
mencapai cita-citanya berkat karunia Allah swt dan berkat Rasulullah
saw. Saat berwukuf di Padang Arafah hendaknya ia memperbanyak istighfar,
do'a, tangisan hati dan linangan air mata. Hendaknya ia memohon kepada
Allah swt dengan penuh kesungguhan dan kepasrahan untuk
dirinya. Begitu pula mendo'akan kedua orang tuanya,
orang-orang yang ia cintai dan seluruh umat Islam. Dan juga hendaknya ia
memohon kebaikan untuk segala urusan duniawi dan ukhrawi, karena
ia memohon kepada Dzat Yang Maha Pemurah lagi Maha pemberi, di
tangan-Nya letak segala kebaikan dan Allah swt pemilik gudang langit dan
bumi. Tempat itulah tempat yang paling agung dan paling
besar perkumpulannya dalam Islam. Para malaikat, para hamba Allah swt
— yang shaleh banyak sekali yang ikut menghadirinya. Bahkan jumlah
mereka tidak terhitung. Dalam sebuah hadis disebutkan:
KS TKA cela Jai HI Gi DA NG KI z A aan Jah
a E COo DASEHAT & WASIAT IMAM
HADDAD Artinya: “Allah membanggakan orang yang hadir wukuf
di Padang Arafah dihadapan penghuni langit, Allah swt mempersaksikan
para malaikat-Nya bahwa Allah swt telah mengampuni mereka dan Allah
swt menerima amalan orang-orang yang baik diantara mereka dan
menghadiahkan orang-orang yang jahat amalannya untuk disyafaatkan
kepada orang-orang yang baik.” Dalam
sebuah riwayat disebutkan: “Manusia yang besar dosanya adalah yang hadir
wukuf di Padang Arafah lalu ia mengira dosanya tidak akan
diampuni.” Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa tidak pernah
terlihat iblis terlaknat lebih kecil, lebih hina dan lebih susah
daripada Hari Arafah. Karena ia melihat banyaknya rahmat yang turun dan
banyaknya ampunan yang Allah swt berikan kepada para hamba-
Nya yang wukuf di Padang Arafah. Diantara
adab yang paling penting bagi yang berhaji ia menjadikan tujuan utamanya
semata-mata untuk berhaji ke Baitullah dan mengagungkan kehormatan-Nya,
kalau tidak demikian jangan sampai ia menyertakan tujuan duniawi yang
menyibukkannya dari menunaikan manasik dan mengurangi
kehormatannya kepada syi'ar Allah swt sebagaimana mestinya.
Hal ini banyak dialami oleh orang-orang yang lalai dari Allah
swt dan mereka-mereka yang terpesona oleh cinta duniawi serta yang
selalu sibuk dengan urusan perdagangan daripada mengagungkan
KYE DSENM KWASIAT IMAM ADOD LJ“:
kehormatan syi'ar-Nya dan menunaikan manasik hajinya. Bahkan
hal ini mengakibatkan niat sebagian orang dalam berhaji semata-mata
untuk berdagang saja, sedangkan haji dianggap niatan sisipan saja.
Ketahuilah bahwa hal ini merupakan dosa besar dan tercela.
Adapun berdagang saat menunaikan ibadah haji tidak menjadi
masalah, selama hal itu tidak menyibukkan diri dari menunaikan haji
dengan cara yang sebenarnya, Allah swt telah memberi izin
dan menerangkan hal ini dalam firman-Nya: P ER a E
> Aa A gi E a Sat £ D RE 22, ce parab] 18 uga
Wa AS Ol ee ne Gad Artinya: “Tidak ada dosa bagimu untuk
mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka
apabila engkau telah bertolak dari Padang Arafah” (Os. al-Bagarah ayat:
198). Tetapi apabila tujuan utamanya adalah semata-mata
untuk haji karena Allah swt dan Rasul-Nya, maka tidak masalah apabila ia
sambil membawa barang dagangan. Namun dengan syarat bahwa hal itu sama
sekali tidak menyibukkan diri dari ibadah haji atau
merisaukan hatinya". 18 D , a Kepikiran dan merasa
khawatir akan barang dagangannya. Baik itu takut hilang ataupun takut
tidak laku. Karena jika ia memiliki perasaan yang demikian,
dapat diketahui, bahwa tujuan dunianya yang lebih ia utamakan.
ASEAN NU #4 Yang dilarang adalah, ketika barang
dagangan itu merisaukan hati dan membuat diri sibuk dari menunaikan
manasik serta rangkaian ibadah haji lainnya, maka hal inilah yang
tercela dan dilarang. Jadi, wahai orang yang berhaji yang menginginkan
hajimu mabrur dan upayamu terkabul, maka hindarilah hal ini.
Termasuk perkara tercela adalah menyewakan jasa untuk
berhaji ialah yang sering dilakukan oleh sebagian kalangan awam.
Mereka berangkat haji dengan niat untuk menggugurkan kewajiban
hajinya, sehingga setelahnya ia bisa disewa jasanya untuk mewakili
haji orang lain. Jika demikian, maka ia berhaji untuk mereka semata-
mata menginginkan materi duniawi. Ketahuilah bahwa niat
semacam ini adalah niatan yang kotor.
Hendaknya ia takut kepada Allah swt dan menghilangkan
niat yang tidak baik ini dari dalam hatinya dan mengganti niatnya
dengan yang lebih mulia. Kami terangkan hal ini karena terbukti
sebagian orang yang bodoh melakukan praktek ini. Setelah mendengar
hal ini, sebaiknya mereka diingatkan dan diberitahu, agar
mereka sadar. Adapun menyewakan diri untuk mewakili haji
orang lain bukanlah suatu yang terlarang dan orang sewaan ini yang
niatnya adalah mengunjungi Baitullah, mengagungkan syiar-syiar-Nya dan
terutama dalam hatinya ia berniat untuk menggugurkan kewajiban
saudaranya sesama muslim karena kasihan kepadanya, ia tidak
KBS onsen awasi TAMAN MDP A terlepas dari
pahala yang sangat besar dari Allah swt, tetapi orang sewaan
yang tujuannya semata-mata mendapatkan uang, perbuatannya
sangat berbahaya baginya. al-Imam al-Ghazali ra berkata:
“Orang yang menyewakan jasanya untuk haji orang lain hendaknya ia
menjadikan niat utamanya adalah berhaji, sedangkan upah yang ia dapatkan
sebagai niat sisipan saja. Jangan memutar balikkan niatnya dengan
menjadikan upah sebagai niat utama dan menomor duakan niat
hajinya.” Bagi yang berhaji hendaknya menunaikannya dengan
sempurna baik yang meliputi fardhu maupun yang sunnah dan
melakukan seluruh sunnah-sunnah seperti yang telah dinukil dari
hajinya Rasulullah saw melalui tata cara manasik yang ditulis oleh
para ulama. Diantara tulisan yang terbaik
mengenai masalah ini ialah karya al-Imam an-Nawawi ra, jadi jangan
sampai orang yang haji tidak membawa buku pedoman karya para ulama
tujuannya agar ia mengerti setiap permasalahannya.
Disamping itu hendaknya ia mengunjungi tempat-tempat
suci yang sudah masyhur, Hendaklah ia berusaha untuk mengunjungi
Rasulullah saw dan jangan sampai mengabaikannnya dikala ia mampu untuk
melakukannya terutama setelah menunaikan ibadah haji Islam yang wajib.
Telah diriwayatkan bahwa beliau saw bersabda: NASEHAT
& WASIAT IMAM HADDAD Ph WAS E Da
Su L> ”" Artinya:
“Barangsiapa yang berhaji tetapi tidak mengunjungiku, TH
berarti ia telah menjauhiku. Dan barangsiapa yang
mengunjungiku sesudah wafatku, maka seolah-olah ia
mengunjungiku di masa hidupku.” Tidak sepantasnya seorang
mukmin tidak menziarahi Nabinya saw, kecuali karena udzur yang sah. Hal
ini kita lakukan, semata-mata untuk berterima kasih kepada beliau,
karena jasa beliau saw sangat besar terhadap umatnya. Seandainya seorang
dari mereka berjalan di atas kepala atau merangkak dari tempat yang
terjauh di muka bumi mendatangi kubur beliau saw yang mulia untuk
menziarahinya itupun masih belum membalas budi Rasulullah
saw. Semoga Allah swt memberi balasan kepada beliau saw atas
jasa beliau kepada kita dan seluruh umat islam sebaik-baik balasan
yang pernah diberikan seorang nabi dari umatnya. Karena beliau
saw telah menyampaikan risalah.
Menerangkan seluk-beluk agama, membimbing umat,
menyingkap keraguan, dan meninggalkan kita di tempat yang sangat
putih bersih dan jalan kebenaran yang terang-benderang. Disebutkan bahwa
malam harinya saja seperti siang harinya. Semoga Allah swt
bershalawat, memberi keberkahan dan bersalam kepada beliau
saw beserta keluarga sebaik-baik shalawat, keberkahan dan
salam yang pernah Allah swt curahkan kepada salah AN
SN seorang makhluk-Nya dan melanggengkannya, sesuai
bilangan benda yang Allah swt ketahui dan sepenuh yang Allah
swt ketahui. w k AN H osean e onsi SAM oo eooo
Membaca al-Qur'an dan berdzikir
Semoga Allah swt menjadikan kita semua termasuk orang-
orang yang senantiasa melantunkan kitab-Nya yang mulia dengan
sebenar-benarnya, mempercayai isinya, memeliharanya, dan
terpelihara olehnya, serta selalu bersandar pada hukum-hukumnya
dan menegakkannya. Ketahuilah, bahwasannya
membaca al-Qur'an termasuk ibadah yang terbaik untuk mendekatkan diri
kepada Allah swt dan merupakan ketaatan yang paling utama. Membacanya
sangatlah besar pahalanya. Hal ini sebagaimana firman Allah
swt: A E e E aa pc GI PP D AT Ca meda) Laa Iii IAI LAU MLS
Si Seal Ol D Sg £ E, A7 kd AN A z - sh sing > NE da
PAR NA BA A33 DIP JS Dyan NE Ija TN Sa AI abad ya pa dag
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab
Allah dan mendirikanlah shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang
Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-
terangan. A : SP
Mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
“—itskit WASIAT IMAM KADA menambah kepada
mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha
Mensyukuri.” (Os. al-Fathiir ayat: 29 - 30). Mengenai hal
ini, Nabi Muhammad saw bersabda: z 9 3 r
sya Di P a Ta Artinya: “Ibadah umatku yang terbaik
adalah membaca om an.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw
bersabda: A 1 e “3 Pd A # £ z 0 - Png 2 r nA A 35, ð 7
~ r o 37 eh T a dla Kama des À Fe u= lp y | f Z ə Ü E 1 Az # D f
pi P 8 a #2 S r aE , A A NG ap CAN | JA oe = Ja AWEH
Artinya: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari
Kitabullah, maka dituliskan untuknya satu kebaikan dan nilai kebaikan
itu sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan: “Alif laam mim satu
huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan mim
satu huruf. Dalam sebuah hadis gudsi disebutkan:
en g- AS P3 S3 AA ija Ga da Ketan 5 Ni
JE ara ai AS Ta. Ga HA Yadi Kia Aa D
JASEMAT & WASIAT IMAM HADDAD sili a iais HI AL
Artinya: “Allah berfirman: “Barangsiapa yang sibuk berdzikir
dan membaca kitab-Ku hingga ia tidak sempat memohon kepada-Ku,
maka Aku berikan kepadanya anugerah terbaik yang pernah Aku berikan
orang-orang yang memohon. Keutamaan kalamullah atas semua
pembicaraan yang lain, sebagaimana keutamaan Allah atas semua
makhluk-Nya.” Nabi saw bersabda:
2o $ Pe a? A PA JB 35 E ro gba lis Ae ag GL ab oli ail
Artinya: “Bacalah al-Qur'an, karena sesungguhnya kelak di
hari kiamat ia akan datang sebagai pemberi syafa'at bagi
yang membacanya.” Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra berkata:
“Barangsiapa yang membaca al-Qur'an dalam keadaan shalat berdiri, maka
setiap hurufiya dicatat untuknya seratus kebaikan, Barangsiapa yang
membacanya dalam keadaan shalat duduk, maka setiap hurufnya
dicatat untuknya lima puluh kebaikan. Barangsiapa yang
membacanya di luar shalat sedang ia dalam keadaan suci, maka setiap
hurufnya dicatat untuknya dua puluh lima kebaikan. Barangsiapa
membacanya sedang ia tidak dalam keadaan suci, maka setiap
hurufnya ditulis untuknya sepuluh kebaikan.”
Adab Membaca Al-Qur'an
Ketahuilah bahwa membaca al-Qur'an memiliki adab dzahir
dan batin. Seorang hamba tidak dianggap dalam golongan orang-
orang yang benar-benar membacanya, yang mana bacaan mereka
sempurna, maka ia akan mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi
Allah swt. Dan siapapun yang tidak melakukannya, maka berarti
bacaannya tidak sempurna, meskipun bacaan itu tidak terlepas dari
pahala dan keutamaan sesuai dengan keadaan dirinya.
Diantara adab yang paling penting adalah, hendaknya si
pembaca dalam bacaannya ikhlas karena Allah swt, hanya
menginginkan keridhaan-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya dan
mendapat pahala dari-Nya. Bukan mencari perhatian atau dibuat-
buat dihadapan orang lain, apalagi dengan bacaannya ini ia meminta
upah duniawi yang fana ini. Disamping itu, hendaknya ia
membacanya dengan hati yang dipenuhi keagungan Sang Pembicara swt,
tunduk pada kebesaran- Nya, hati dan anggota tubuhnya penuh
khusyu' kepada-Nya. Seolah- olah ia berdiri dihadapan Allah swt sambil
membaca kitab-Nya dihadapan-Nya yang isinya berupa perintah dan
larangan-Nya. DA | LE es ADD AA Maka
sudah sepatutnya bagi yang mengerti al-Qur'an dan mengenali pembicaranya
ia bersikap seperti di atas bahkan lebih sempurna lagi.
Dalam hal ini, Allah swt telah berfirman: Kis Ji bah Gns ai)
Jaw JE ONANG ii Sari pél Gr 5 LEY Ts A
Artinya: “Kalau sekiranya Kami menurunkan al-Qur'an ini
kepada sebuah gunung, pasti engkau akan melihatnya tunduk terpecah
disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu
Kami buat untuk manusia agar mereka berfikir.” (Os. al-Hasyr
ayat: 21). Gunung yang kokoh dan kuat saja demikian
keadaannya apabila al-Qur'an diturunkan kepadanya. Apalagi manusia yang
lemah dan tercipta dari air hina dan tanah ini. Akan tetapi demikianlah
hati yang lalai, keras, dan kurang mengenal keagungan dan kebesaran
Allah swt Dalam sebuah ayat dalam al-Qur'an, Allah swt menerangkan sifat
orang-orang yang khusyu' saat membaca kitab-Nya:
“2g A La oú OE rda E Ali KA apa ol
DNA E E De E 0973 O Yy Wg asg us ol g gaa o a E
3 4 t . =. A lad L, - Bar E ,
oú — www ANG DASEMAT &
WASIAT IMAM HADDAD > Artinya: “Sesungguhnya
orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya, apabila al-Qur'an
dibacakan kepada mereka, maka mereka akan menyungkur atas muka mereka
sambil bersujud, dan mereka berkata: 'Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya
janji Tuhan kami pasti dipenuhi, Dan mereka menyungkur atas muka mereka
sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'.” (Qs.
al-Israa’ ayat: 107 - 109). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt
berfirman: r P 354 LA 4 Ps al Sole
Aka a A Vga ee LN BI Ke a an Eni en DES ENRETE ET
Artinya: “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik
(yaitu) al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang,
gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya,
kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat
Allah.” (Qs. az Zumar ayat: 23). Jadi, sifat mengagungkan,
takut, khusyu’ dan tunduk ketika membaca al-Qur'an merupakan sifat-sifat
mukmin sejati yang mengerti akan keagungan Allah swt Tuhan alam semesta.
Sedangkan hati yang lalai, keras, suka bermain ketika membaca al-
Qur'an, hal ini merupakan sifat orang-orang yang berpaling dari
Allah swt. DN ANN IMAM APP NG
Mereka adalah orang-orang yang suka mencampur adukkan
amal perbuatan, yang lemah imannya, kurang keyakinannya, kosong
dari hakekat ma'rifat kepada Allah swt dan kalam-Nya. Semoga Allah
swt menyelamatkan kami dan kalian dari sifat ini dan dari
segala macam bentuk bencana dan musibah.
Dan diantara adab yang paling penting adalah, hendaknya si
pembaca membaca ayat al-Qur'an dengan penuh tadabbur, merenungi
isi bacaannya dan menghadirkan hatinya disitu. Mengenai hal
ini, Allah swt berfirman: w a Ah sea ena
Na E a a E A Ye DIN Jal S3 a gp Lin IIA LS Artinya:
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
agar mereka memperhatikan ayat-ayatnya, serta agar mendapat pelajaran
orang-orang yang mempeunyai pikiran.” (Os. ash-Shaad ayat:
29). Mengenai hal ini, Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra
berkata: a f 4 , » Tiada kebaikan dalam bacaan
al-Qur'an tanpa adanya perenungan. Sungguh benar ucapan
beliau ra, karena al-Qur'an diturunkan semata-mata untuk direnungi
isinya. Setelah dipahami pesan-pesannya kemudian diamalkan isinya, dan
inilah maksud utama al-Qur'an diturunkan dan diutusnya Baginda Nabi
Muhammad saw sebagai Sang pembawa al-Qur'an.
Aa KE AN Hendaknya engkau tatkala
membaca, cobalah untuk merenungi dan memahami karena bacaan sedikit yang
direnungi lebih baik daripada bacaan yang banyak tanpa
perenungan. Salah seorang salafunasshalihin ra berkata:
“Lebih baik aku membaca Surat al-Zalzalah dan al-Qari'ah dengan penuh
tadabbur dan pemahaman daripada membaca al-Qur'an secara keseluruhan
namun tanpa adanya tadabbur.” Salah
seorang salafunasshalihin ra ditanya mengenai dua orang yang membaca
al-Qur'an. Yang satu membaca Surat al- Baqarah saja yang satu lagi
membaca surat al-Baqarah dan Surat Ali Imran, keduanya memulainya secara
bersamaan dan mengakhirinya juga bersamaan. Namun diantara mereka
berdua, manakah yang lebih baik? Kemudian ia menjawab: “Yang membaca
Surat al-Baqarah saja itulah yang lebih baik.”
Menurutku, orang yang membaca Surat al-Bagarah ini
menjadi lebih baik, padahal yang satu tadi sama-sama membaca Surat
al-Qur'an, bahkan lebih banyak darinya. Karena yang membaca Surat
al-Bagarah lebih banyak tadabbur dan tartilnya. Hal ini menunjukkan
kekhusyu'annya dalam membaca Surat al-Bagarah di waktu yang sama dengan
yang membaca Surat al-Bagarah dan Surat Ali Imran.
Jadi, sudah jelas bahwa tujuan utamanya adalah tadabbur dan
memahami isinya. Hal inilah yang diprioritaskan dalam
membaca al- SES MASEAAT & WASIAT IMAM AADDAD
dl ri: Ouran. Oleh sebab itu, jalankanlah
hal ini. Semoga Allah swt merahmatimu.
Dalam hal ini, al-Imam Hasan al-Basri ra berkata:
“Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian memandang al-Qur'an ibarat
surat dari Tuhan yang ditujukan kepada mereka. Jadi mereka
membacanya dengan penuh perenungan di malam hari kemudian
mengamalkannya di siang hari.” Seorang
hamba semakin banyak ilmunya dan pengetahuannya mengenai Allah swt,
pasti ia lebih banyak tadabbur al-Our'an dan lebih merenunginya. Oleh
karena itu para ulama al-'Arifin Billah yang kokoh keilmuannya dan para
imam lainnya memiliki pemahaman yang sangat luas saat
memahami isi dari al-Our'an. Sahabat Abu Dzar al-Ghiffari ra
berkata: “Pernah semalam suntuk Rasulullah saw mengimami kami shalat
hanya membaca satu ayat da Da o aan
NO AG an Ta Haa Gan ASM PN El Bp al JAR ly IIS HE a Ol
Artinya: “Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya
mereka adalah hamba-hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka,
maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (Os. al-Maidah ayat: 118). DASGAAT
& WASIAT IMAM HADDAD Ketika bangun malam, Sayyidina
Umar bin Khattab ra membaca ayat al-Qur'an dengan penuh tadabbur hingga
beliau ra terjatuh. Hal ini dikarenakan ketakutan dan khusyu'nya yang
luar biasa. Bahkan terkadang beliau ra jatuh sakit beberapa hari
karenanya, bahkan beliau ra sampai dikunjungi para sahabat
yang lainnya. Suatu malam, Sahabat Tamim ad-Dari ra bangun
shalat dan mengulang-ulangi ayat ini sampai datangnya waktu
Subuh: s A a 20 2. s a- aa E ` 2. 3 s s Go £ - 2 sa -
N = sg 2 Wi A D Po E 53 lgl AS elt Tea el kaka " EN 4 2 2-
Artinya: “Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu
menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh, yaitu sama antara
kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka
itu.” (Os. al-Jasiyah ayat: 21). Begitu juga dengan Sahabat
Sa'id bin Zubair ra semalaman berdiri dalam shalatnya
berulang kali membaca firman Allah swt: D osi gi ah?
Artinya: “Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir).
Berpisahlah dirimu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini,
wahai KEP senat e wasiat MAH AAPPAD——————
orang-orang yang berbuat jahat.” (Qs. Yasiin ayat: 59).
Serta masih banyak lagi cerita-cerita para salafunasshalihin
ra yang semacam ini. Rasa takut dan tangisan menyelimuti
mereka saat membaca al-Qur'an. Hal ini dikarenakan mereka benar-benar
mengenal Allah swt, memahami kitab-Nya dan bertadabbur didalamnya.
Bahkan kebanyakan dari mereka jatuh pingsan, baik ketika membaca al-
Qur'an ataupun ketika mendengarnya, bahkan ada yang langsung
meninggal dunia. Hal ini banyak dinukilkan dalam cerita-cerita
mereka. Semoga Allah swt merahmati mereka dan memberi kita
manfaat berkat mereka. Wahai saudaraku,
apabila engkau membaca al-Qur'an, maka renungkanlah, pikirkan dan
fahamilah isinya dengan seksama. Apabila sampai pada ayat tentang
perintah Allah swt atau larangan- Nya atau janji atau bahkan ancamannya,
maka berhentilah sejenak dan periksalah dirimu".
Jikalau memang nyatanya engkau mematuhi perintah itu,
menjauhi larangan itu, mempercayai dan meyakini janji dan ancaman
itu, maka bersyukurlah kepada Allah swt. Ketahuilah, bahwa engkau
mendapatkan hal itu semua berkat taufik dan pertolongan-Nya. Serta
tambahkan semangatmu dan janganlah menyepelekan ataupun
menguranginya. 1 Instropeksi diri. AN
DASEMAT & WASIAT TMAM AADDAD Ke Tetapi apabila
nyatanya engkau tidak mematuhi perintah itu, tidak menjauhi larangan,
dan tidak terlalu meyakini janji dan ancaman-Nya, maka mintalah ampun
dan bertaubatlah kepada-Nya dari dosa-dosamu, kemudian kuatkanlah
tekadmu untuk mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya serta
tancapkanlah dalam hatimu keyakinan yang bulat terhadap
Janji dan ancaman-Nya. Begitu juga ketika engkau membaca
ayat-ayat tentang keesaan Allah swt dan kesucian-Nya dan ayat-ayat yang
menyebutkan sifat-sifat-Nya yang Maha Tinggi dan nama-nama- Nya
yang indah, berhentilah disana dan renungkanlah makna-makna
kebesaran-Nya, dan kesempurnaan-Nya yang Maha Tinggi, hendaknya
saat itu hatimu penuh dengan pengesaan, penyucian dan pengagungan-Nya.
Apabila engkau membaca ayat-ayat yang menyebutkan sifat-
sifat orang-orang beriman dan para hamba Allah swt yang shaleh
Juga yang berisi penjelasan tentang budi pekerti mereka yang
terpuji, maka amatilah dan renungilah ayat-ayat ini, kemudian
tuntutlah dirimu untuk meniru sifat-sifat ini. Apabila
engkau membaca ayat-ayat yang menerangkan sifat- sifat buruk dari
musuh-musuh Allah swt dari kalangan kafir dan munafik, maka renungkanlah
dan periksalah apa dirimu meniru Salah satu sifat itu. Jikalau memang
benar kenyataannya, maka bertaubatlah pada Allah swt dan
bersihkan dirimu dari sifat-sifat itu 3 KYE WASENAT
& WASIAT IMAM RADDAD www agar
Allah swt tidak menurunkan murka dan hukuman-Nya kepadamu
seperti yang Allah swt turunkan kepada mereka. Beginilah
seterusnya cara merenungkan ayat-ayat Allah swt. Oleh karenanya
renungkanlah masing-masing ayat-ayat sesuai dengan keadaannya. Karena
ayat al-Qur'an banyak sekali dan beraneka ragam, di dalamnya terdapat
ilmu-ilmu yang luas dan banyak tanpa ada batas. Dalam hal
ini, Allah swt berfirman: "Na < in . serak 2 aa
ya JI Gg Esp A Artinya: “Tiadalah Kami alpakan sesuatu
pun di dalam al-Kitab.” (Qs. al-An'aam ayat: 38).
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman:
- sjo = ae ag. Č sisa JN É AI ALE 5; Artinya:
“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan
segala sesuatu.” (Qs. an-Nahl ayat: 89). Disebutkan dalam hadis: y
EF aa aa la b T, SJ ol Artinya:
“Sesungguhnya setiap ayat mengandung makna dzahir dan batin,
penjelasan global dan terperinci.” NASEHAT & WASIAT
TMAM HADDAD Untuk memperoleh tadabbur dan pemahaman yang
baik mengenai makna-makna al-Qur'an, maka gunakanlah cara
membaca tartil yang baik. Membaca dengan pelan dan tidak tergesa-gesa,
sehingga membuat kurang jelas dan tidak teratur. Bahkan ada
riwayat yang melarang cara membaca dengan tergesa-gesa dan
tidak teratur. Dalam hal ini Allah swt berfirman:
OET ia) Jis Artinya: “Dan bacalah
al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.” (Qs. al-Muzzammil ayat: 4).
Ummu Salamah ra dan para sahabat lainnya ra meriwayatkan
cara pembacaan al-Qur'an yang dilakukan Rasulullah saw. Mereka
mensifatkan, bahwa bacaan beliau saw dengan tartil yang baik,
sehingga jelaslah hurufnya satu persatu. Mengenai hal ini Nabi saw
bersabda: 22 an ta i LAI e y E S Ja GY TA T sah
o Ki BIA AT T ae NG oy Artinya: “Dikatakan kepada pembaca
al-Qur'an: “Bacalah al- Qur'an dengan baik, sebagaimana engkau
membacanya dengan baik semasa di dunia. Sesungguhnya
kedudukanmu ditentukan pada ayat terakhir yang engkau baca.”
$ KI DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD
ig Seorang ulama ra berkata: ‘Jumlah
tingkatan disurga sesuai jumlah ayat-ayat al-Qur'an. Jadi orang yang
membaca al-Qur'an secara keseluruhan, maka kelak kedudukannya berada di
tingkatan surga yang paling tinggi.” Demikianlah maksudnya.
Menurutku, hal ini diperuntukkan bagi pembaca yang baik
bacaannya, mengamalkan isi ayat yang ia baca dan bukannya pembaca
yang mencampur adukkan bacaan dan melalaikan isinya. Hal ini telah
diterangkan oleh beberapa hadis shahih yang meriwayatkan tentang hukuman
bagi pembaca yang tidak mengamalkan al-Qur'an, meskipun secara dzahirnya
ia telah membacanya dengan benar. Dalam
sebuah riwayat dikemukakan, bahwasannya jumlah ayat-ayat dalam al-Qur'an
lebih dari enam ribu ayat. Berarti jumlah tingkatan di surga sesuai
dengan jumlah itu. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh
pendapat ulama di atas. Disunnahkan untuk memperindah suara
bacaan al-Qur'an. Karena hal ini membantu hati untuk lebih khusyu' dan
haru, juga menarik perhatian orang lain untuk mendengar bacan al-Qur'an
dengan baik. Dalam hal ini Baginda Rasulullah saw bersabda:
Sol ul al ya Artinya: “Perbaguslah bacaan
al-Qur'an dengan suara kalian.” DASGAAT & WASIAT
THAM HADDAD 44 Nabi saw bersabda: E i oa,
LAS a i Artinya: “Barangsiapa yang tidak memperindah bacan
al-Qur'an (dengan suaranya), maka ia bukan dari golongan
kami.” Baginda Nabi Muhammad saw memuji Sahabat Abu Musa
al-Asy'ari ra ketika beliau saw mendengar bacaannya yang indah
dalam sebuah sabdanya: ni r nd 9 rr Ò Žž
70 ” 2 : 9 = Sis Jl sja aya Naa Gl a Artinya: “Sesungguhnya ia
telah diberi seruling dari serulingnya Nabi Allah Dawud.”
Akan tetapi memperindah bacaan ini hendaknya disesuaikan
dengan kelayakan penghormatan terhadap al-Qur'an, sehingga tidak
menyerupai nyanyian biasa atau menyanyikan sya'ir-sya'ir dengan
Irama tertentu sebagaimana yang telah dilakukan oleh sebagian
orang-orang yang bodoh. Dalam membaca
al-Qur'an hendaklah engkau berada dalam keadaan yang paling sempurna,
yaitu dalam keadaan bersuci, menghadap kiblat, anggota tubuh yang
tenang, tidak menoleh kanan dan kiri disertai dengan konsentrasi yang
penuh tanpa melirik ke tempat lainnya. Selain itu hendaknya
tubuhmu dalam keadaan Bs pasean eosin IMAM AD.
bersih, berikut pakaian dan tempatnya juga aroma yang harum
inilah keadaan yang paling sempurna dan terbaik.
Andaikan seorang pembaca membaca dalam keadaan
berhadas dan tidak menghadap kiblat atau sambil berdiri atau
berjalan atau berbaring, ketahuilah bahwa ini semua diperbolehkan
dan ia juga mendapat pahala bacaannya, namun pahalanya di bawah
orang yang telah kami sebutkan di atas yang memiliki adab dan
keadaan yang lebih sempurna. Ketahuilah
bahwa orang yang membaca al-Qur'an dan menghafalnya, maka ia memiliki
kedudukan agung di sisi Allah swt. Dalam hal ini Baginda
Nabi saw bersabda: 9 a” SI a. Jas a
A de SL - @ D kih
2 7 p A e | aS a a a ja OTA „eo Ea bur oy rda my Sorra
KAS at oal 4) a ale pay Ad Kg sii Artinya: “Orang yang
pandai membaca al-Qur'an ta akan dikumpulkan bersama para malaikat yang
mulia lagi baik, sedangkan bagi yang membacanya tetapi ia tidak lancar
dan berat menyebut huruf- hurufnya, maka ia akan mendapat
dua pahala.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi Muhammad saw
bersabda: A DASEAAT & WASIAT TMAM HADDAD Tp
Artinya: “Ahli al-Qur'an mereka adalah ahlullah dan orang-
orang pilihan-Nya.” Serta masih banyak lagi
keutamaanya yang diriwayatkan oleh berbagai hadis. Namun hendaknya si
pembaca al-Qur'an mengerti hak-haknya yang harus ia penuhi. Diantaranya
adalah kewajiban untuk menghormatinya dan kewajiban untuk
mengamalkan isinya, dan juga mematuhi nasehatnya yang berupa
sifat-sifat terpuji dan amal perbuatan yang baik.
Meskipun hal ini dituntut untuk kalangan umat Islam secara
umum, akan tetapi bagi si pembaca al-Qur'an lebih wajib dan lebih
pantas. Karena ia memiliki kelebihan mengemban al-Qur'an berikut
keterangan dan bukti-buktinya. Dalam hal ini,
Sayyidina Umar bin Khattab ra berkata: “Wahai para qurraa™ angkatlah
kepala kalian. Karena sesungguhnya Jalan telah terbentang dihadapan
kalian, maka berlomba-lombalah dalam mengejar kebaikan.”
Sayyidina Abdullah bin Mas'ud ra berkata: “Hendaknya bagi
para pengemban al-Qur'an dapat beribadah di malam harinya dikala
orang-orang tertidur lelap, dan berpuasa di siang harinya tatkala orang-
orang berbuka. 20 Para pembaca
al-Our'an. K NASENAT & WASIAT IMAM NADDAD
————— Serta dikenali kesedihannya tatkala
orang-orang gembira, dikenal tangisannya tatkala orang-orang tertawa.
Dikenal berdiam tatkala orang- orang banyak bicara. Dan dikenal
kerendahan hatinya tatkala orang- orang berlagak sombong.”
Arti ucapan Ibnu Mas'ud ini ialah hendaknya bagi para
pengemban al-Qur'an berbeda sifatnya dengan kebanyakan orang,
dengan ketaatan yang lebih kepada Allah swt, senantiasa mengejar
amal yang baik, benar-benar menjaga diri dari kelalaian dan
menjauhi permainan hawa nafsu juga senantiasa cemas dan takut
kepada Allah swt. Dalam kesempatan lain,
Sahabat Ibnu Mas'ud ra juga berkata: “al-Qur'an diturunkan untuk
diamalkan, akan tetapi mengapa kalian menjadikan bacaannya
sebagai amalan?” Wahai para pembaca janganlah kalian
mencampur adukkan bacaannya, lalai dan tidak mengamalkan al-Qur'an,
tidak menuruti perintahnya, tidak menjauhi larangan-Nya, apalagi
berhenti pada batas-batasnya. Ketahuilah, bahwa banyak riwayat yang
mencela orang semacam ini disamping kecaman keras lainnya. Dalam hal
ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
NA 2 p? HA CI Nai Oh NGO sa Fa
DA TN a WASIAT SAAM AADDAD Artinya:
“Bacalah al-Qur'an selagi ia mencegahmu (dari perbuatan buruk), jika ia
tidak membuatmu tercegah, maka sebenarnya engkau tidak
membacanya.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw bersabda:
Sya aa D Ci er, Da ata 8... va
2 Js 7 a3 a elja aa cra All cet a> Aa Ll
Artinya: “Barangsiapa yang menjadikan al-Qur'an
dihadapannya, maka al-Qur'an akan memimpinnya ke surga. Dan
barangsiapa yang menjadikannya di belakang punggungnya, niscaya ia
akan menggiringnya ke neraka.” Nabi saw
bersabda: DE Saus da laa IL UI Artinya: “Api neraka
lebih cepat merenggut para pembaca al- Qur'an yang fasik daripada
merenggut para penyembah berhala.” Dalam riwayat lain
disebutkan: Mata i e TE, £ 24
< DASEHAT & WASIAT IMAM KADDAD
3 Artinya: “Sesungguhnya al-Qur'an tidak
betah di hati orang yang dzalim. Ketahuilah berapa banyak orang yang
membaca sedangkan al- Qur'an melaknatinya.”
Hal ini disebabkan perbuatannya yang bertentangan dengan
ajakan al-Qur'an. Bahkan diriwayatkan: “Kelak sekelompok orang
pengemban al-Qur'an diperintah untuk digiring ke neraka sebelum
para penyembah berhala, mereka bertanya: “Apakah dimulai dari kami
dulu sebelum para penyembah berhala?” Mereka dijawab: “Tidak
sama orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui.”
fa 9 fa Ò Disebutkan dalam sebuah riwayat: “Apabila
pembaca al- Qur'an melakukan kemaksiatan, maka al-Qur'an akan menyeru
dari dalam hatinya: “Manakah laranganku? Manakah ancamanku? Manakah
nasehatku?” Sampai akhir riwayat ini.
al-Imam Maimun bin Mahran ra berkata: “Sesungguhnya
seseorang membaca al-Qur'an, sedangkan ia melaknat diri sendiri.”
Beliau ditanya: “Wahai imam, apakah maksud dari ucapanmu itu?”
Kemudian beliau menjawab: “Ia membaca ayat: “Bahwa laknat Allah
bagi para pendusta.’ Tetapi ia berbohong. Lalu ia juga membaca:
Ingatlah laknat Allah atas orang-orang yang dzalim.' Tetapi ia
mendzalimi orang lain.” Disebutkan dalam
hadis: DASGAAT & WASIAT TAM HADDAD SPS
g ra 2 Hanan Ata da a pa 2 Kn ð @ —-b buy Uta
Jia ajan Jl AN | jas SI PÉJ ol PE Ea Tana
Artinya: “Sesungguhnya orang munafik yang membaca al-
Our'an, diibaratkan seperti baunya semerbak wangi tetapi
rasanya pahit.” Dalam hadis yang gi disebutkan:
< KG i < ar . ° # a Z 3 f LA ja y e JA us J 5 = Lel
431 0 Artinya: “Sesungguhnya ada sekelompok orang membaca
al- Our'an seperti saat diturunkan, tetapi bacaan itu tidak melewati
batas tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Agama Islam seperti anak
panah yang melesat dari busurnya.” Kita
memohon kepada Allah swt agar diberikan kelembutan dan keselamatan.
Serta taufik untuk berpegang teguh pada kitab- Nya dan memahami isinya
dan juga mengamalkan nasehatnya diiringi dengan khusnul khatimah dan
akhir segala urusan dengan baik bagi kita semua, serta bagi orang-orang
yang kita cintai dan seluruh umat Islam pada umumnya.
Termasuk amalan yang besar pahalanya adalah belajar al-
Qur'an dan mengajarkannya. Karena hal ini merukan fardhu kifayah
yang sangat dianjurkan bagi setiap individu muslim. Mengenai hal
ini, Baginda Nabi saw bersabda: DASEHAT
& WASIAT IMAM HADDAD aa , a di SS
Artinya: “Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang belajar
al-Qur'an dan mengajarkannya.” al-Imam Sofyan
ats-Tsauri ra pernah ditanya: “Wahai imam, siapakah yang paling
engkau sukai? Orang yang belajar al-Qur'an" ataukah orang yang
berperang di jalan Allah swt?” Kemudian beliau ra berkata: “Tentu saja
aku lebih menyukai orang yang belajar al-Qur'an.” Kad
2 Maksudnya mengkaji ilmu-ilmu yang ada dalam
al-Qur'an.
Memperbanyak bacaan al-Qur'an
Hendaknya diantara kalian memperbanyak bacaan al-Qur'an
di siang dan malam dengan penuh tadabbur, tartil, dan penuh adab
serta penghormatan. Jangan sampai ia meninggalkan al-Our'an atau
tidak membacanya. Karena hal ini akan menyebabkannya lupa akan
hafalannya yang merupakan dosa yang sangat besar. Dalam hal ini
Nabi saw bersabda: Artinya: “Ditampakkan hadapan dosa-dosa
TA a Ti aku tidak menjumpai dosa yang
lebih besar daripada sebuah surat dari al- Qur'an atau satu ayat yang
diberikan kepada seseorang ( menghafalnya) lalu ia
melupakannya.” Dalam hadis lain disebutkan:
sl ês il hg ah a Ai akad an TAN A ANO)
Artinya: “Sesungguhnya orang yang melupakan al-Qur'an
sesudah ia menghafalnya, maka kelak di hari kiamat ia akan
bertemu dengan Allah dalam keadaan anggota tubuhnya hancur
luluh.” > MAMAMDAD "7 O KQ DASENAT &
WASIAT T Allah swt telah memerintahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad saw, Sang pengemban risalah al-Qur'an untuk selalu
memeliharanya”. Bahkan Nabi saw mengabarkan bahwa al-Qur'an
lebih cepat hilang dari dada seseorang ketimbang lepasnya
seekor unta dari ikatannya. Bahkan para
salafunasshalihin ra memberi perhatian sangat besar dalam membaca
al-Qur'an. Dalam hal ini mereka memiliki cara yang berbeda-beda. Ada
yang menghatamkan sekali dalam sebulan, ada yang menghatamkan setiap
sepuluh malam, serta ada pula yang menghatamkan dalam delapan hari,
bahkan ada juga yang menghatamkan seminggu sekali.
Ada yang menghatamkan setiap tiga hari sekali. Ada juga
yang menghatamkan sekali dalam sehari semalam. Ada pula yang
menghatamkan sehari semalam sebanyak dua kali. Serta ada juga yang
empat kali, bahkan ada juga dalam sehari semalam menghatamkan delapan
kali. Dalam hal ini, al-Imam an-Nawawi ra berkata: “Inilah
jumlah yang terbanyak yang pernah kami dengar.” Sebagian
ulama memandang makhruh orang menghatamkan al-Qur'an kurang dari tiga
hari, apabila sering dilakukannya. Dalam hal ini, Nabi
Muhammad saw bersabda: DN a PEG oTa a oa AN
z Maksudnya dari segi penghafalannya. D ea
Md Artinya: “Tidak dapat memahami (al-Qur'an) orang yang
membaca al-Qur'an dalam waktu kurang dari tiga hari.”
Bagi pembaca al-Qur'an hendaknya ia menjadikan bacaan al-
Qur'an sebagai wiridnya dalam shalat malamnya. Hendaknya membaca
dari awal sampai akhir dalam shalat malamnya itu dengan jangka waktu
bisa satu bulan atau empat puluh hari atau kurang atau lebih dari itu.
Intinya semua itu tergantung kemampuan dan semangatnya. Dan hendaknya ia
tidak malas atau meninggalkan hal ini. Mengenai hal ini, Nabi Muhammad
saw bersabda: 2 go & 8 p ` > P A3 3
OLI Jak a A ha E TFN AMAN DA $ B0 eh 305 |
i i dR TP gna Artinya: “Sesungguhnya
al-Qur'an dan puasa keduanya akan memintakan syafa'at untuk seorang
hamba kelak dihadapan Allah. Kelak al-Qur'an berkata: “Aku telah
mencegahnya tidur malam, maka berilah aku wewenang untuk
mensyafa'atinya.' Puasa berkata: ‘Aku mencegahnya makan di siang hari,
maka berilah aku wewenang untuk mensyafa'atinya." Maka
keduanyapun diberi syafaat.” Dalam ayat-Nya, Allah swt
berfirman: 2 Gs Snp PIL 2 Be Si bi as JJ
III SI 3 Pa. PA) KAI ye 0133 Soal,
Artinya: “Mereka itu tidak sama, diantaranya Ahli Kitab itu
ada dua golongan yang berlaku lurus. Mereka membaca ayat-ayat Allah pada
beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (shalat).
Mereka beriman kepada Allah swt dan di hari penghabisan
mereka menyeru kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari hal yang munkar
serta bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan. Ketahuilah
bahwa mereka itu termasuk orang-orang yang shaleh.” (Os. Ali Imran
ayat: 113 - 114). Jadi, sangat dianjurkan bagi para
pengemban al-Qur'an untuk bangun di malam hari dan membaca al-Our'an
dalam shalat malamnya. Hal ini sebagaimana firman Allah swt
dalam al-Qur'an: ze dag pa C3
Artinya: “Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari
al- Qur'an.” (Os. al-Muzammil ayat: 20). MASEAAT
& WASIAT THAN HADDAD KSE Dalam hal ini, Baginda
Rasulullah saw bersabda: r a) = Raka EE
masa Artinya: “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dalam
shalat malamnya, maka ia tidak ditulis dalam golongan orang yang lalai.
Barangsiapa yang membaca seratus ayat dalam shalat malamnya, maka ia
akan ditulis dalam golongan orang-orang yang taat. Barangsiapa yang
membaca seribu ayat dalam shalat malamnya, maka ia akan ditulis sebagai
orang-orang pengumpul pahala.” al-Imam
al-Amiri ra dalam Kitab al-Bahjah karyanya berkata: “Hendaknya orang
yang membaca al-Qur'an dalam setiap bulan menghatamkan dua kali. Satu di
malam hari dalam shalat malam dan yang satu lagi di siang harinya.”
Beliau ra mengatakan bahwa hal ini sangatlah mudah untuk
ditekuni. Dan memang benar apa yang telah diucapkan beliau ra.
Barangsiapa yang bisa melakukannya, maka ketahuilah bahwa itu
hanyalah orang-orang yang diberi taufik oleh Allah swt. Bagi
yang akan menghatamkan al-Qur'an, hendaknya menghatamkannya di permulaan
malam atau di pagi hari hingga ia bisa mendapati waktu
istighfarnya para malaikat Allah swt dan agar ia bisa
mendapatkan bagian istighfarnya. xsl DASEAAT e WASIAT IMAM
HDDAD — ž o =ãă ~o Dalam sebuah atsar disebutkan:
“Barangsiapa yang menghatamkan al-Qur'an di waktu apapun di malam hari,
maka para malaikat akan beristighfar untuknya sampai pagi hari.
Sedangkan yang menghatamkan di waktu siang hari, maka malaikat akan
beristighfar untuknya hingga petang.”
Tentu saja isi doa para malaikat untuk seorang hamba
semuanya berisi kebaikan dan kebahagiaan. Arti do'a para malaikat
adalah permintaan ampun dan mendo'akan kebaikan untuk mereka. Di
saat menghatamkannya, hendaknya ia memperbanyak do'a, karena saat itu
sangatlah mulia dan penuh berkah. Hal ini juga termasuk
saat-saat dikabulkannya do ai?? dan turunnya rahmat. Dalam
kesempatan ini, al-Imam an-Nawawi ra berkata: “Hendaknya do'a yang
paling banyak dipanjatkan saat khatam al-Qur'an adalah yang
berkaitan dengan kebaikan urusan umat Islam.” Beliau ra juga
menyebutkan beberapa do'a yang sebaiknya dipanjatkan saat khatam
al-Qur'an. Hal ini dijelaskan dalam Kitab at- Tibyan karya beliau ra.
Sebuah kitab yang sangat berharga, berisi tentang kumpulan tata krama
pengemban al-Qur'an dan pembacanya. Kitab ini wajib
dipelajari oleh para pengemban al-Qur'an. Diantara hal yang
perlu diamalkan dengan tekun terutama di waktu-waktu yang
penuh berkah itu adalah membaca wirid yang 23 Waktu
istijabah. — — ———— A R ASIAT SMAM HADDAD 4>
penuh berkah yang biasa dibaca dan ditekuni dj banyak
negeri, biasa dilakukan di masjid-masjid antara Maghrib dan Isya' serta
setelah Shalat Subuh. Hal ini dikenal dengan sebutan bacaan hizib selama
seminggu. Dimulai pada Malam Jum'at dan dikhatamkan pada Hari
Kamis depannya. Telah diriwayatkan dari
Sayyidina Usman bin 'Affan ra, bahwasannya beliau ra memulai membaca
al-Qur'an pada Malam Jum'at dan menghatamkannya di Malam Kamis. Wirid
ini sesuai dengan riwayat di atas hanya dari segi permulaan dan
penutupannya. Adapun dari segi pembagian bacaan menjadi tujuh, hal
ini disesuaikan dengan pembagiannya atau yang hampir mendekatinya. Hal
ini dinukil dari riwayat Sayyidina Usman bin 'Affan ra dan
para salafunasshalihin ra lainnya. al-Fagih al-Imam
al-'Allamah Abu Abdullah bin ‘Abbad ra, yang mana beliaulah yang
mensyarahkan” Kitab al-Hikam, sewaktu menyebutkan hizib mingguan dalam
salah satu suratnya, ia mengatakan: “Ilal ini termasuk bid'ah hasanah
yang perlu ditekuni di zaman seperti ini. Yang mana tambah hari, tambah
melemah syiar-syiar dalam agama ini.” Akan
tetapi bagi yang menekuni wirid ini, hendaknya tidak melupakan dua adab
penting yang sering dilupakan oleh kebanyakan Orang yang menekuninya.
Kedua adab itu adalah: — KRA Daan Da UNA Aan ed aa IN
24 2 . . Yang menjabarkan dengan terperinci.
55 SES nenm e wasim IMAM tepa o
Pertama, hendaknya bacaan al-Qur'annya jangan hanya
sebatas wirid ini saja. Karena biasanya dibaca secara kelompok,
sehingga ia mendapatkan bagian bacaannya hanya sedikit.
Kedua, hendaknya ia menghindari hal-hal yang sering
dilakukan oleh sebagian orang yang lalai. Yaitu sebagian orang
mengantuk sewaktu membaca, hingga ia tidak sadar giliran
bacaannya sampai ada yang membangunkannya.
Ada juga yang berbicara dengan teman sebelahnya
sementara yang lain membaca sampai tiga gilirannya. Perbuatan ini
kurang baik, bahkan tergolong perbuatan yang makruh dan tercela.
Terutama apabila dilakukan dalam masjid. Karena berbicara di
masjid selain dzikir dan al-Qur'an hukumnya sangat
dimakhruhkan. Disebutkan dalam sebuah riwayat: “Berbicara
dalam masjid ibarat memakan kebaikan, sebagaimana api
menghanguskan kayu bakar.” Kami sengaja mengingatkan dua
adab ini karena kami melihat kebanyakan yang membaca wirid melupakan
kedua adab ini, dan orang yang dibacakan al-Qur'an dihadapannya
sedangkan ia mengantuk atau berbicara keadaannnya sangat membahayakan
karena seolah-olah ia berpaling dan melalaikan al-Qur'an, bagi yang
bertakwa kepada Allah swt dan mengagungkan kehormatannya
hendaknya menghindari hal ini. D
ns e oons o Mon KÈ Para ulama mengatakan,
bahwasannya sangat dianjurkan bagi orang yang tidak hafal
al-Qur'an untuk banyak mendengar bacaan al-Qur'an. Mengenai
hal ini, Allah swt berfirman: D: ar A aa 4 S. Ati j A A IR E
o DN laal 4) Ina Ola 5 i 1515 Artinya: “Dan apabila dibacakan
al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah
dengan tenang agar engkau sekalian mendapatkan rahmat.” (Qs. al-A'raaf
ayat: 204). Nabi Muhammad saw bersabda: er
a - 3 PEN ng Pia : z a... P” - 2 2 - $
Artinya: “Barangsiapa yang mendengarkan satu ayat dari
Kitabullah, maka dituliskan baginya pahala yang berlipat ganda dan
barangsiapa yang membacanya, maka kelak di hari kiamat ayat itu akan
menjadi cahaya baginya.” Anjuran untuk mendengarkan bacaan
al-Qur'an bukan dikhususkan bagi yang tidak membaca al-Qur'an tetapi
secara umum bagi Siapa saja baik itu pembaca ataupun yang lainnya. Dalam
sebuah riwayat, bahwasannya Baginda Rasulullah saw bersabda
kepada Ibnu Mas'ud ra: P DASERAT &
WASIT THAM AADDAD Ta JA an adi kag KN ka,
S5» 0 Artinya: at D Kemudian Ibnu Mas'ud
ra bertanya: “Bagaimana aku membacakannya dihadapanmu sedangkan ia
diturunkan kepadamu.” Lalu beliau saw menjawab: “Sesungguhnya aku
ingin mendengarnya dari orang lain.” Lalu ia pun membacanya
dihadapan Rasulullah saw dari awal Surat an-Nisaa.’
Nabi Muhammad saw menyimak bacaan Abu Musa ra dan
bacaan Salim Maula Abu Hudzaifah ra, kemudian beliau saw
bersabda: Artinya: “Segala puji bagi Allah
yang telah menjadikan dikalangan umatku orang sepertinya.”
3eliau saw juga menyimak bacaan Sahabat Ibnu Mas'ud ra
kala itu ditemani oleh Sayyidina Abubakar ash-Shiddig ra dan
Sayyidina Umar bin Khattab ra, Kemudian beliau saw bersabda:
"3 NE PLN an 35- 0 - ea de bal JAN sh sa Pa an is
o- # Artinya: “Barangsiapa yang ingin
membaca al-Qur'an sama seperti saat diturunkan hendaknya ia
meniru bacaan anak Ummi Abd.” D DASERAT &
WASIAT TMAM HADDAD K Inilah julukan untuk Ibnu Mas'ud ra,
semoga Allah ah swt meridhai mereka semua.
Kar SP Dasena e wasir sAn ADAD
Keutamaan Surat-Surat Dan Ayat-Ayat Tertentu
Ada beberapa surat dan ayat-ayat yang sangat dianjurkan
untuk dijalani yaitu surat dan ayat-ayat yang telah diterangkan oleh
berbagai riwayat hadis akan keutamaannya, besarnya pahala dalam
membacanya, dan anjuran untuk ditekuni di saat-saat tertentu.
Diantaranya adalah membaca Surat al-Kahfi di Hari Jum'at dan
Malam Jum'at. Dalam hal ini, Baginda Rasulullah saw
bersabda: Aa he KAT aa BNN en do Ta an ae NN aa P da3 CAP J alaws
SPI Anal) 4 A SFP oA Òl A Artinya: “Barangsiapa yang membacanya ia
akan diampuni sampai Jum'at depan dan akan timbul cahaya dan
kakinya sampai ujung langit.” Dalam riwayat lain
disebutkan: SE ii ia LP iya DAA Artinya: “Akan
terpancar cahaya darinya ET tinggi ke Baitul Atiq.”
PAM DASEHAT & WASIAT TMAM HappAp 4>
Dalam riwayat lain disebutkan: 2 4 4 na - - pah
NANG G Da Jal sa wa. Artinya: “Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat
pertama dari Surat al-Kahfi kemudian dajjal keluar, niscaya ia
terlindungi dari Jitnahnya.” Baginda Nabi saw bersabda
mengenai surat al-Baqarah: Se aba kaa Artinya:
“Bacalah Surat al-Baqarah, karena sesungguhnya membacanya merupakan
keberkahan dan meninggalkannya merupakan kerugian dan orang-orang yang
buruk kelakuannya tidak dapat menjalaninya.” Dalam riwayat lain
disebutkan: Ís z P USE obit MAY A gya 3 ji
gici of Artinya: “Rumah yang dibacakan Surat al-Baqarah di dalamnya
tidak akan didekati oleh setan selama tiga hari.”
Diantara surat yang dianjurkan untuk dibaca ialah Surat
Yasin yang penuh berkah. DASEHAT &
WASIAT IMAM KADDAD Dalam hal ini Baginda Nabi Muhammad saw
bersabda: 4 Oo PAN Pen Mega Gran aan Ta AN
Una Tea ek 7 Ss a a Ap Je bara Y SIA P 3
SE a) PEN Artinya: “Yasin adalah inti al-Qur'an,
tidaklah seseorang membacanya semata-mata karena Allah dan hari akhirat
melainkan ia diampuni.” Dalam riwayat lain disebutkan:
Artinya: “Barangsiapa yang membacanya sama seperti membaca
al-Qur'an sebanyak sepuluh kali.” Diantara surat yang dianjurkan
untuk dibaca setiap malamnya adalah Surat Tabarak.
Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: A è a ə A 54 9
A 3 r r ? si é "Na 3 | aa . | Artinya: “Ja (Surat Tabarrak)
sangatlah bermanfaat dan dapat menyelamatkan dari siksa kubur.”
Dan juga diriwayatkan bahwa ia ada di dalam hati setiap
mukmin, dan ia memberi syafaat seseorang yang akan disiksa hingga
orang itu terampuni. Bahkan Nabi Muhammad saw tidak tidur di
DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD malam
hari sampai beliau saw selesai membaca Surat as-Sajadah dan Surat
Tabarak. Diantara surat yang dianjurkan ialah Surat
ad-Dhukhaan Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw
bersabda: s7 aT 2, raS PA ne aj | ) pn i A 23 Ae A) draw lia
lang 2 Artinya: “Barangsiapa yang TA Surat ad-Dhukhaan
pada malam hari niscaya ia diampuni di pagi harinya.”
Beliau saw bersabda mengenai Surat al-Wagi'ah:
ts, aU La Jul s en -a 1
A Artinya: “Barangsiapa yang a Tn malam ta tidak akan
tertimpa kemiskinan.” Mengenai Surat al-Zalzalah beliau saw
bersabda: sip A) Xx 0 Jw Gi A
Artinya: “Sesungguhnya ia (Surat al-Zalzalah) menyamar
setengah al-Qur'an. 2 Beliau saw juga bersabda
mengenai Surat at-Takatsur: oa DASERAT & WASIAT IMAM
NADDAD Artinya: “Barangsiapa yang membacanya sama seperti
membaca seribu ayat.” Mengenai Surat
al-Ikhlas beliau saw bersabda: ” B z
rrd A 2 EL 7 SA Dean lal oa . 38 J
"g, a 2 PERS: Oly cola SL Jaa WI sas)
Artinya: “Ia (Surat al-Ikhlas) menyamai sepertiga al-Qur'an
dan barangsiapa yang membacanya sebanyak sepuluh kali akaan dibangunkan
untuknya sebuah istana di surga.” Telah
diriwayatkan anjuran untuk membacanya setiap selesai shalat sebanyak
sepuluh kali. Sedangkan di pagi hari, petang hari dan saat hendak tidur
telah diriwayatkan pembacaannya bersama al- Mu'awwidzatain sebanyak tiga
kali, hal ini mujarab untuk melindungi diri dari berbagai
bencana dan mengabulkan segala hajat. Nabi Muhammad saw bersabda
mengenai Surat al Fatihah: P AA A pa A a TA OLI PEN
padi G TAN Su A Lp 25 =- 9 2 Aog E d Aan 8 r : a Pu Boat ya n og
P9 PI uly A CAR Up cebl P 8, i A 3 a P “a
ak ae 3 Ot 2 NA os è g> 435 oly d SSB GJ akal ONG. RI ani S o
r P ” P s < DASEAAT & WASIAT THAN
AADDAD KE Artinya: “Ta (Surat al-Fatihah) adalah surat paling
agung dalam al- Qur'an, sesungguhnya ia Sabul Matsani (tujuh ayat yang
mengandung rahasia) dan juga dikenal sebagai al-Qur'an yang paling
agung. Sesungguhnya ia bersama ayat Kursi dan penutup Surat al-
Baqarah diturunkan dari perbendaharaan Arasy. Sesungguhnya Surat al-
Fatihah merupakan pengabul niat apa saja ia dibacakan, dan ia menjadi
ruqyah yang mujarab.” Mengenai ayat kursi telah diriwayatkan
bahwa ia adalah pemimpin ayat-ayat al-Qur'an dan barangsiapa yang
membacanya setiap selesai shalat fardhu tiada penghalang antara dirinya
dengan surga kecuali kematian saja dan barangsiapa yang membacanya
ketika hendak tidur, maka setan tidak akan mendekatinya sampai pagi
hari. Dalam hadisnya yang lain, Baginda Muhammad saw
bersabda: a AA EE AK 03 T ET pat af aS AI did ay A PN PP
# 2 g A 1e 1 A Artinya: “Barangsiapa yang membaca satu ayat
terakhir dari Surat al-Baqarah di malam hari niscaya keduanya akan
melindunginya.” Dalam riwayat lain, Baginda Nabi saw
bersabda: ea Wa zál»? A ena PER AT s3, Ola Ur GEP aS
lily S an La pale D KS MASCARAT & WASIAT IMAM
HADDAD Artinya: “Ajarkanlah kedua ayat ini kepada
isteri-isteri kalian dan anak-anak kalian karena keduanya ialah pujian,
bacaan al-Qur'an dan do'a.” Sayyidina Ali
bin Abi Thalib ra berkata: “Aku tidak pernah menjumpai pemeluk Islam
yang berakal melainkan sebelum tidur ia membaca tiga ayat
terakhir Surat al-Bagarah: - - 5 A E 4, 21 kaki kah
TES aya ên Te MAS Te wen Ny
NASGAAT & WASIAT IMAM HADDAD c e
-— PPP 4 Pena ai Ai s- Ara pa - Ce 319 LJ 7ail
Le csl say LJ 23 Æ = # 2 Is RE .
Duti Ja Artinya: “Kepunyaan Allah lah
segala apa yang ada di langit dan bumi. Dan jika engkau melahirkan apa
yang ada di dalam hatimu atasmu menyembunyikannya, niscaya Allah akan
membuat perhitungan denganmu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah
mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-
Nya dan Rasul-rasul-Nya. Mereka mengatakan: “Kami tidak membedu-
bedakan antara seseorangpun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya.'
Dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.
Mereka berdo'a: “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali? Allah tidak tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari
kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan)
yang dikerjakannya. Mereka berdo'a: Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami Jika kami lupa atau kami bersalah. Ya
Tuhan kami Janganlah Engkau DN A BASERAT &
WASIAT IMAM HADpAD www bebankan kepada
kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
kami bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong
kami, maka tolonglah kami terhadap kamu yang kafir.” (Os. al-Bagarah
ayat: 284 - 286). Adapun dua ayat yang diterangkan dalam
sabda Nabi saw: 3 "ang Liar z a7 P 3 - ekas ALI Sepi o
Artinya: “Barangsiapa yang membacanya di malam hari, maka
keduanya akan melindunginya.” Kedua ayat
itu adalah firman Allah: eai, «1. P á e £
Artinya: “Rasul telah beriman D al-Qur'an yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya.” (Qs. al-Baqarah ayat: 285). Hingga akhir
surat. Para ulama menerangkan arti sabda
Baginda Nabi Muhammad saw: “Keduanya akan mencukupinya' Maksudnya adalah
mencukupi segala urusannya, atau mencukupinya dari bangun
malam.” ASENA a WASIAT HA KAPDAP
al-Imam Nawawi ra berkata: “Arti keduanya akan
mencukupinya bisa juga bermakna mencukupi hajatnya dan
mencukupinya dari bangun malam sekaligus.” Pembahasan ini
luas sekali, dan riwayat yang memberi penjelasannya sangat banyak dan
dikenal oleh para ulama, tetapi yang paling penting disini ialah
menyebutkan sebagian perkara yang penting saja agar orang yang mencintai
kebaikan dapat mengamalkannya. Sehingga mereka memperoleh
pahala yang besar dan terjaga dari berbagai bencana, semoga Allah swt
memberi taufik dan memberi pertolongan, tiada Tuhan selain-Nya dan
cukuplah Allah swt sebagai pelindung kami dan Ia sebaik-baik
tempat berserah diri. Kak
Keutamaan Berdzikir
Ketahuilah saudara-saudaraku semoga Allah swt menjadikan
kita semua termasuk orang-orang yang banyak berdzikir kepada- Nya
dan termasuk orang-orang yang tidak terlalaikan oleh harta dan anak-anak
mereka dari berdzikir kepada Allah swt, sesungguhnya berdzikir kepada
Allah swt termasuk perkara yang sangat mulia, ibadah paling utama dan
cara paling efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
Dalam hal ini, Allah swt berfirman: — Da ,
An An na Dow Dar S3 >| Ha >Ü Artinya:
“Karena itu, ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah engkau mengingkari nikmat-Ku.”
(Qs. al-Baqarah ayat: 152). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt
berfirman: d £ ag s Pa - I z Pua, ge 22 2. Maura Ga Pie Map laan
agan (in In YS adl Tg SSI gi GE Artinya: “Wahai orang-orang
beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir
yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pagi dan petang.”
(Os. al-Ahzab ayat: 41 - 42). DASEHAT & WASIAT IMAM
RADDAD Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman:
JI ya s KI 0333 A ER Tiai 3 15 Ker Da iya SG NG JL Ti
sad Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu
dengan merendahkan diri dari rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan
suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah dirimu termasuk
orang-orang yang lalai.” (Qs. al-A'raaf ayat: 205).
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman:
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Qs. ar-Ra'ad
ayat: 28). Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan: P pi
ANG y AA Db iie f JEN Ji A B S JA ERA AN
KE DASENAT & WASIAT TMAM HADDAD E a G a a A
Oh. o "Or A So a E yani ai op ELAN 5 PA
Artinya: “Allah swt berfirman: “Aku Tea prasangka
hamba-Ku terhadap-Ku, Aku menyertainya ketika ia menyebut-Ku, apabila
ia menyebut-Ku dalam dirinya (hati), maka Aku akan menyebutnya dalam
diri-Ku, apabila ia menyebut-Ku dikumpulan orang banyak, maka Aku
akan menyebutnya dihadapan kumpulan yang lebih baik dari itu.
Apabila ia mendakat diri kepada-Ku sejengkal saja, maka Aku
mendekat kepadanya sehasta, apabila ia mendekat diri kepada-Ku sehasta,
maka Aku mendekat diri kepadanya sedepa, jika ia datang kepada-Ku
berjalan kaki, maka Aku datang kepadanya berlari.”
Dalam sebuah hadis, beliau saw bersabda:
Sir > E: kani | SSL Le as ji, Na pen SE yi pad
(SAE NA Ol yag Bol A GU ya KI 3 Al S3 JU n NG Cl Ip, Ss
Artinya: “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang
sebaik- baik amalan dan yang paling bagus dihadapan Tuhan kalian, lebih
mengangkat derajat kalian dan lebih baik bagi kalian daripada
menyedekahkan emas dan perak, dan lebih baik daripada kalian bertempur
dengan musuhmu lalu mereka memenggal leher kalian dan kalian
Ms 4WASIAT IMAM MADIA Ka memenggal leher
mereka?” Mereka menjawab: ‘Tentu saja mau.” Beliau saw bersabda: “Amalan
tersebut adalah berdzikir kepada Allah.” Dalam hadis yang lainnya,
beliau saw bersabda: > Pa ` Pe IA Pa Kaga E E a MN Pa AS 5
ya D Gi ja 4) (al Mas pol ul hasle Artinya: “Tiada suatu amalan
dikerjakan oleh anak Adam yang lebih menyelamatkan dirinya dari siksa
Allah selain berdzikir kepada Allah.” Nabi saw bersabda: X 9. 4 .0
32 a Pen ME Pn sa pa Ka d Jara A a A AMI MSN aan JA sos! apa c Ju
Artinya: “Sungguh berdzikir kepada Allah di pagi dan petang hari
lebih baik daripada mematahkan pedang di jalan Alah dan
dibanding memberi harta kekayaan sebanyak-banyaknya.”
ainnyi aginda Nabi saw Dalam kesempatan yang lainnya,
Baginda Nabi bersabda: 35, naa) Sh yaa a (AAN si Sl an
gi Ji a E a Si HA AA i g Nya) pn A ija JUS
KGE MASCAT & WASIAT SMAN HADDAD
Artinya: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah
dengan yang tidak berdzikir seperti orang yang hidup dengan orang mati,
seperti pepohonan yang hijau di tengah pepohonan yang kering, orang yang
berdzikir kepada Allah di tengah orang-orang yang lalai seperti orang
yang tetap berperang ditengah orang-orang yang lari tunggang langgang
. » dari medan perang. Dan masih
banyak lagi riwayat hadis yang menyebutkan anjuran dan keutamaan
berdzikir. Apabila disebutkan akan lebih lebar lagi dan
tidak ada habisnya. Dalam hal ini, para ulama berkata:
“Sebaik-baik dzikir adalah yang dibaca dengan lisan dan hati secara
bersamaan, sedangkan berdzikir dalam hati saja lebih baik
daripada berdzikir di lisan saja.” Arti berdzikir dalam hati
adalah makna dzikir yang terucap oleh lisan mengalir dan tersirat dalam
hati. Misalnya apabila ia mengucapkan dengan lisannya kalimat Laa Ilaha
Illallah. Maka hendaknya hatinya pun juga ikut mengucapkannya.
serdzikir dalam hati juga bisa diartikan makna dzikir yang
terucap oleh Jisan tersirat dalam hatinya, misalnya saat ia
mengucapkan Laa Ilaha Illallah, arti lafadz yang mulia ini yaitu
pengesaan ketuhanan Allah swt tersirat dalam hati.
al-Imam Hujjatul Islam al-Ghazali ra berkata: “Berdzikir
terbagi menjadi empat: nn sen 4 WASIAT
IMAM AADDAD 1. Berdzikir secara lisan saja. 2.
Berdzikir hati dan lisan secara paksa. 3. Berdzikir hati dengan
lisan tanpa paksaan. 4. Dzikir telah menguasai hatinya.”
Beliau ra menerangkan: “Tingkatan pertama sedikit manfaatnya
dan lemah pengaruhnya yaitu berdzikir dengan lisan tetapi hatinya
lalai.” Tentu saja berdzikir secara lisan dengan hati yang lalai, sangat
sedikit sekali manfaatnya, akan tetapi masih lebih baik daripada
tidak berdzikir sama sekali. Salah seorang
“Arifin Billah ditanya: “Sesungguhnya kami berdzikir kepada Allah swt,
akan tetapi kami tidak dapat merasakan kekhusyu'an?” Kemudian beliau
menjawab: “Bersyukurlah kepada Allah yang telah menghiasi salah satu
anggota tubuh kalian berdzikir kepada- Nya.” Maksudnya adalah lisan.
žagi yang berdzikir secara lisan pada mulanya ia harus
menghadirkan hatinya dengan bacaan lisan secara paksa sehingga ia
dapat berdzikir dengan keduanya kemudian hal ini senantiasa ia
lakukan sampai hatinya merasakan kelezatan berdzikir dan tersinari
Oleh pancaran cahayanya, dikala itulah hatinya akan hadir tanpa
paksaan bahkan keadaan hati bisa mencapai tingkatan tidak
dapat bersabar untuk berdzikir apalagi melalaikannya.
Adab Berdzikir
Ketahuilah-semoga Allah swt merahmati kalian-bahwa dzikir
memiliki etika, terutama menghadirkan hati bersama lisannya saat
berdzikir, oleh karena itu lakukanlah hal ini sebab orang yang
berdzikir tidak dapat mencapai hasil berdzikir dan inti utamanya
kecuali dengan hati yang hadir. Diantara
adab berdzikir ialah orang yang berdzikir kepada Allah swt hendaknya
dalam keadaan adab yang sempurna dan penampilan dzahir batin yang baik,
dalam keadaan suci dan bersih, dalam keadaan khusyu’ sewaktu berdzikir,
mengagungkan kebesaran-Nya, menghadap kiblat, menundukkan kepala dan
menenangkan seluruh anggota tubuh seperti dalam shalat.
Selain itu, yang paling penting seorang hamba senantiasa
berdzikir kepada Allah swt dalam setiap waktu dan keadaannya.
Apabila ia senantiasa dapat menjaga adab yang kami sebutkan
seperti dalam keadaan suci dan menghadap kiblat dan lain-lainnya
dalam setiap keadaannya sebagaimana yang dilakukan oleh orang-
orang yang berkhalwat kepada Allah swt hendaknya ia
menerapkannya. ——— SEAT swasa TAN AO Hp
Tetapi apabila tidak dapat melakukannya terus menerus
hendaknya ia meluangkan waktu khusus untuk duduk berdzikir dengan
memakai adab-adab yang telah kami sebutkan dan juga adab semisalnya yang
belum kami sebutkan. Selanjutnya hendaknya ia senantiasa berdzikir dalam
setiap keadaannya baik berdiri, duduk, berbaring dan lain
sebagainya tanpa batas. Dalam hal ini, Allah swt berfirman:
See Yen Ann 3a pt Artinya: “Ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (Os. an-Nisaa’
ayat: 103). Hindarilah melalaikan dzikir di waktu apapun karena
melalaikan dzikir banyak sekali dampak negatifnya.
Mengenai hal ini, Nabi Muhammad saw bersabda:
dy. E a Pau Ans Dt Na 5
SI Gya SS Nas SIN JA gê NA te Artinya:
“Barangsiapa yang duduk di suatu tempat ia tidak mengingat Allah kala
itu melainkan ia tidak merasakan sesuatu dari Allah Selain penyesalan,
dan barangsiapa yang berjalan di suatu tempat ia tidak mengingat Allah
kala itu melainkan ia tidak mendapatkan apapun dari Allah
kecuali penyesalan.” P KP DASENAT & WASIAT
IMAM HADDAD Kalimat trah pada hadis ini berarti penyesalan
dan ada juga yang menyatakan artinya dosa. Bisa jadi dikarenakan ia
melalaikan dzikir kepada Tuhannya ia dikuasai oleh setan.
Hal ini sebagaimana firman Allah swt: -y a
A Ta A 17 » PA] 2 # sp 3 PADI D TEA NA ti ta s ANG 2 & 3 ws
Artinya: “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang
Maha Pemurah (al-Qur'an), Kami adakan baginya setan (yang
menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang
selalu menyertainya.” (Qs. az-Zukhruf ayat: 36).
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman:
ag 4) ISS PA aÜ | Lah Ke Hye Artinya: “Setan
telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah.”
(Os. al-Mujadalah ayat: 19). Termasuk sifat seorang mukmin ia banyak
mengingat Tuhannya, sedangkan sifat orang munafik ia tidak mengingat
Tuhannya kecuali sedikit saja. Dalam hal
ini, Allah swt berfirman: DASENAT & WASIAT IMAM
AADDAD K2 Artinya: “Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat)
dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit
sekali.” (Os. an-Nisaa’ ayat: 142). Senantiasa berdzikir
dapat mengusir setan dan menghalau godaannya, seperti yang telah
diriwayatkan dalam hadis Rasulullah saw: A
PAK a KN ga D aa 2 a . A r Aa e ea LS IS AI Gali IE
ole OLI o Í Spr 275 2 4) Beban
Artinya: “Sesungguhnya setan bertengger di hati seorang hamba,
apabila 1a mengingat Allah setan akan menjauh dan apabila ia
lalai setan akan menggodanya.” Jadi,
sangatlah dianjurkan menekuni dzikir kepada Allah swt setiap waktu dan
setiap keadaan. Sebuah riwayat menyebutkan, bahwasannya Baginda Nabi
Muhammad saw pernah bersabda kepada seseorang yang bertanya: “Wahai
Rasulullah, sungguh syari'at Islam terlalu banyak bagiku,
maka perintahkanlah aku mengerjakan sesuatu yang bisa aku
tekuni?” Kemudian beliau saw menjawab: S e è “ia é A A £ s A yi
Aan s1 6 Artinya: “Biasakanlah lisanmu selalu basah berdzikir kepada
Allah,” Para ulama telah menetapkan keutamaan dan keunggulan
dzikir dibanding amal shaleh lainnya yaitu berdzikir tetap
bisa 3 DASEMAT & WASIAT IMAM KADDAD
dilaksanakan dalam setiap waktu dan keadaan karena ia tidak
memiliki batasan waktu bahkan dianjurkan untuk selalu selalu
dikerjakan. Dzikir bisa dikerjakan oleh yang berhadas kecil
maupun yang berhadas besar, yang sibuk maupun yang tidak, berbeda
dengan ibadah lainnya seperti shalat, puasa dan membaca al-Qur'an,
ibadah-ibadah itu memiliki syarat tertentu yang tidak boleh
dilanggar dan waktu-waktu tertentu yang tidak sah dilaksanakan
kecuali dalam waktu itu. Amalan terbaik
saja yaitu shalat tidak diperbolehkan ketika sepertiga waktu siang,
dimulai setelah Shalat Subuh sampai matahari naik sepenggal, dan setelah
Shalat Ahar sampai masuknya waktu Maghrib. Puasa juga
dilarang kecuali siang hari saja sedangkan membaca al-Qur'an juga
dilarang bagi yang berhadas besar dan kurang baik apabila dilakukan oleh
orang yang memiliki banyak kesibukan yang dapat memecah konsentrasinya
hingga ia tidak dapat konsentrasi penuh dalam membacanya hal ini
dilarang lantaran kebesaran dan kehormatan al-Qur'an.
Adapun dzikir Allah swt telah memberi keluasan dalam hal
ini sebagai tanda kasih sayang dan karunia-Nya terhadap para
hamba-Nya, disamping itu ia mudah dilakukan tanpa harus
mengeluarkan usaha dan tenaga yang banyak dibandingkan amal
De awasi aan KD YP ibadah lainnya, jadi dari segi
inilah berdzikir lebih mengungguli amalan ibadah lainnya meskipun
masing-masing memiliki keunggulan dari segi yang lain.
Diantara keistimewaan berdzikir adalah mudah dilakukan
disamping pahalanya yang besar dan bisa dilakukan terus menerus,
meskipun di tempat seseorang dimakhruhkan menyebut nama Allah swt
secara lisan seperti saat berada dalam kamar mandi dan berhubungan
badan, di saat semacam ini diperbolehkan baginya untuk
berdzikir dalam hati, inilah penjelasan para ulama billah.
Jadi, engkau dapat berdzikir meskipun dalam keadaan
bekerja atau sibuk dengan urusan duniawi, maka lazimilah dzikir
dengan lisan dan hati meskipun dalam kesibukan itu sesempat
mungkin. Apabila engkau menyebut nama Allah swt pada dirimu hingga
engkau dapat mendengarnya, berarti engkau telah berbuat yang benar dan
baik. Dalam hal ini, Baginda Nabi Muhammad saw bersabda:
; T E ee er Na AKA SIN an PAT 5 Artinya: “Sebaik-baik dzikir
adalah yang tersembunyi dan sebaik- baik rezki ialah yang cukup."
Allah swt berfirman: KS DASENAT e wasiat
SHAH AADDAD A E A E Te na tt A33 epad Ss 9 Ib) SSI
Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan
merendahkan diri dan rasa takut.” (Os. al-A'raf ayat: 205).
Begitu juga apabila engkau mengeraskan suara dalam
berdzikir dengan keikhlasan karena Allah swt, disamping engkau
tidak menyebabkan orang shalat maupun pembaca terganggu oleh
dzikirmu hingga shalat dan bacaannya kacau balau, maka hal ini
diperbolehkan dan tidak dilarang justru dianjurkan dan
disunnahkan. Apabila berdzikir dengan
suara keras dilakukan bersama sekelompok orang yang berkumpul untuk
berdzikir kepada Allah swt dengan syarat yang telah kami sebutkan yaitu
ikhlas karena Allah swt dan tidak mengganggu kekhusywan orang-orang yang
shalat dan pembaca al-Ouran juga yang lainnya, maka hal ini
sangatlah dianjurkan dan disunnahkan bahkan telah diterangkan
keutamannya oleh berbagai riwayat hadis.
Nabi Muhammad saw bersabda: r
ra Jala 2 nrz ga ER y TAAG ~ . soL T
Jal y PS AN) | Ja ba D Ira ya 3 Gala ME ate A JP Al g
# f DAN DASEAAT & WASIAT
IMAM AADDAD Lp: Artinya: “Tidaklah suatu kaum terkumpul di
rumah Allah untuk berdzikir kepada Allah hal ini dilakakukan semata-mata
karena Allah melainkan Dia akan mengampuni mereka dan mengganti
dosa-dosa mereka dengan pahala kebaikan.”
Nabi saw bersabda: Png sar
P Re 9 a Pa A z Žo Z z 3 Bo a7 z w” ti i Aa .. WA a KN
LAS SI ag `! ds al Meh 25 PRS 37 è IR LA -3 Pe bale LA S3,
ESA pala Ng CN Artinya: “Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir kepada
Allah melainkan mereka dikerumuni oleh para malaikat, diliputi rahmat
ketenangan turun kepada mereka dan Allah menyebut mereka kepada siapa
saja yang ada di sist-Nya.” Dalam hadis lain, beliau
saw bersabda: ” Q- . Sa st 01 . ba S d JE Sak) Ly beg dS ab Kl ka
Ee hl SAN GA la ga S Artinya: “Jika engkou melewati
taman-taman surga, berhentilah sejenak,” beliau saw ditanya:
‘Apakah taman-taman surga itu?” Kemudian beliau saw
menjawab: ‘Sekumpulan orang-orang berdzikir”. Taaa
25 : 2 kanla Dalam riwayat lain disebutkan, majelis
dzikir. DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD
Telah diriwayatkan dalam sebuah hadis yang panjang
mengenai majelis dzikir yang isinya bermula: “Sesungguhnya Allah
mengirimkan para malaikat-Nya mengelilingi bumi untuk mencari
majelis-majelis dzikir.” Kemudian hadis
ini berlanjut sampai pada akhir sabda Baginda Nabi Muhammad
saw: an A an aa aa ks A NA Le D Piala SL a Jas A, 2
BPE ma SK Ja ny Pa = „ish, o a A ig ala i
Artinya: “Kemudian Allah berkata kepada para malaikat
‘Saksikanlah bahwa Aku telah mengampuni mereka (orang-orang yang
berdzikir) dan Aku telah memenuhi apa yang mereka minta, Aku telah
melindungi mereka dari perlindungan yang mereka minta.
Lalu malaikat berkata: "Diantara mereka ada si Fulan seorang
hamba pendosa sesungguhnya ia hanya lewat lalu duduk bersama mereka.’
Kemudian Allah swt berfirman: "Mereka adalah orang-orang yang mana
berkat mereka orang yang duduk bersama mereka tidak akan
celaka.” “bw Q ASIN AAA ADAD “>
Sekelompok ahli tasawuf telah memilih cara berdzikir dengan
suara keras dan mengadakan perkumpulan untuk dzikir ini, dalam
hal ini mereka memiliki cara-cara yang sudah dikenal.
Ada sebagian golongan lain yang memilih berdzikir dengan
suara yang pelan, semuanya mendapatkan kebaikan dari Tuhan mereka
dan berada di jalan yang benar, semoga Allah swt merahmati
mereka semua. Menurut pandangan ahli thariqah tasawuf dzikir
kepada Allah swt tidak dapat tergantikan dengan apapun, itulah pijakan
mereka dan pekerjaan mereka setelah melaksanakan ibadah fardhu dan
menjauhi hal-hal yang haram, mereka hanya menyuruh para
muridnya yang mengikuti thariqah mereka untuk berdzikir.
Dan mereka menarik ikrar dari murid-murid untuk
menekuni dzikir ini disertai dengan syarat-syarat dan adab yang
terpapar dalam thariqah mereka, jadi bagi mereka yang paling
penting adalah berdzikir kepada Allah swt.
Macam-Macam Dzikir
Dzikir ada bermacam-macan jenisnya dan setiap jenis
memiliki pahala dan keutamaan yang besar disamping manfaat dan
hasil yang mulia. Diantara jenis dzikir bahkan inilah yang terbaik
adalah lafadz Laa Haha Illallah. Dalam hal
ini, Nabi saw bersabda: y Aos H z 3 4 ” 23, A x Ad š x 2 PRE
w m ` “ t t t < | IN A Xi A hail a NAN al ala i AI La
Artinya: “Sebaik-baik dzikir adalah Laa Ilaha Illallah dan
sebaik-baik do'a adalah Alhamdulillah.” Nabi saw
bersabda : ` ta) P WA z T < oà A 24 w | ra 5 2.
> Me a A A Aa AETA Kena Artinya: “Sebaik-baik ucapan yang pernah
aku ucapkan juga para nabi sebelumku yaitu Laa Ilaha
Illallah.” Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan:
a yA PA ` J r II A Artinya: “Laa ilaha illallah
adalah benteng-Ku dan barangsiapa yang masuk ke benteng-Ku
ia akan aman dari siksa-Ku.” DASEKAT & WASIAT IMAM
HADDAD Nabi saw juga bersabda: a a GK NG a ab AN pae
Ya dp Artinya: “Perbaharuilah keimanan kalian, para T aga
‘Bagaimana kami memperbaruhi keimanan kami” Beliau saw
menjawab: 8 1) Banyaklah membaca: “Laa Ilaha
Illallah.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda:
A) yo Sa a a) Na bi Zn “nas NG D | 7 a Ja
43 wi P Artinya: “Subhanallah nilainya setengah timbangan,
Alhamdulillah memenuhinya sedangkan Laa Ilaha Illallah tiada
penghalang antara dirinya dengan Allah.” Telah
diriwayatkan bahwa ada sebuah tongkat terbuat dari cahaya yang berdiri
dihadapan Allah swt, apabila ada yang membaca Laa Ilaaha Illallah,
bergoncanglah tongkat itu, maka Allah swt berkata padanya: “Diamlah.”
Kemudian tongkat itu menjawab: “Wahai Tuhanku,
bagaimana aku bisa diam, sedangkan Engkau belum mengampuni dosa
orang itu.” Kemudian Allah swt menjawab: “Baiklah, aku telah
mengampuninya.” Kemudian tenanglah tongkat itu.”
“AM IP DASENAT & WASIAT IMAM AADDAD
Juga diriwayatkan: “Apabila ada seorang hamba
mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, tidaklah kalimat Laa Ilaaha Illallah
melewati dosa pada buku laporan melainkan ia menghapusnya hingga
ia menjumpai pahala, lalu ia berdiam di sebelahnya.” Hal ini
sebagaimana sabda Nabi saw: 2 mg SAI ni
PAI yaa AS a MWA ba IK BAYU NG aas Artinya: “Apabila
tujuh petala langit dan tujuh petala bumi beserta isinya diletakkan pada
timbangan, dan kalimat Laa Ilaaha Illallah diletakkan pada timbangan
lain, niscaya neraca kalimat laa ilaaha illallah
mengunggulinya.” Riwayat mengenai keutamaan kalimat
ini banyak dan sudah dikenal luas, dan maksud kami hanyalah sekedar
mengingatkan bukan untuk pemaparan yang lebih luas.
Kiranya cukup untuk mengetahui keutamaannya bahwa
kalimat inilah yang menjadikan seseorang masuk Islam dan
barangsiapa yang ditutup usianya dengan kalimat ini ia mendapat
kebahagiaan abadi yang tiada kesengsaraan setelahnya. Ya
Allah, wahai Dzat yang Maha Mulia kami memohon kepada-Mu
hidupkanlah dan matikanlah juga bangkitkanlah kami atas ucapan Laa
Ilaaha Illallah dengan penuh ketulusan kepada-Mu, NASEHAT
& WASIAT IMAM HADDAD KP demikian pula orang tua,
orang-orang yang kami cintai dan kaum muslimin secara
keseluruhan. Nabi saw bersabda: 287z A E A INNA aa a a
3-90 7 A anA pda a ala TAAT DN odo a ajil NI AIN 08 a
0E BP Ne r 20 - An aa so L a T sir ana | E PS OS wp es WG pa Pa esa IS
da g - 38 o- o 7o D o 3 £ Artinya: “Kalimat Laa
Ilaaha Illallah Wahdahu La Syarikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wa
Huwa “Alaa Kulli Syaiin Qadir (tiada Tuhan selain Allah semata, tiada
sekutu bagi-Nya, bagi-Nyalah segala kekuasaan, bagi-Nyalah segala pujian
dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu) barangsiapa yang membacanya
sebanyak sepuluh kali pahalanya seperti membebaskan empat
orang keturunan Nabi Allah Ismail as.” Dalam hadisnya yang lain, Nabi
saw bersabda: aog S a T D KN ao 7, É $23 2 A x AN Ta d -
AVES ala SIS gal Sl pa y od a Al SI ay JP uya La aa J% >
zan ha A D . HO z 2 ” j A AAA 5 - $ 7 4 - > 9 aa P 3, ae o-
9 Pa P aa A AK I 4 2 3 si 2 SIS an Ul Aib Uang slim le al CS A
P WA Pa P 4 f # si My É 2 NE . DI 5 z - Ke Io. , NELLA Pa zo
Te A oL o noa g> NO Aa 92 oll e lja 4 DI a a
> DASEANT & wasi AAM AADDAD
Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan: “Laa Ilaaha Illallah
Wahdahu La Syarikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wa Huwa “Alaa
Kulli Syaiin Qadir, sebanyak seratus kali dalam sehari, maka pahala yang
ia dapatkan sama saja dengan memerdekakan sepuluh orang budak, serta
ditulis untuknya seratus kebaikan dan dihapuskan darinya seratus
kejelekan. Dan bacaan itu menjadi pelindungnya dari godaan
setan di hari itu sampai petang, dan tak seorangpun melakukan amalan
yang lebih baik daripada yang telah ia lakukan kecuali seseorang yang
membaca lebih banyak darinya.” Dalam
kesempatan lain, Baginda Nabi saw bersabda: G EN aa
VENNA sa Oa yan MAN IG Sa ra e - 777 LA z
rha Ga ii NG e GE NA S AI ihs
Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan: Laa Ilaaha Illallah
Wahdahu La Syarikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wa Huwa “Alaa
Kulli Syaiin Qadir, maka tiada amalan yang dapat melampuinya dan
tidak tersisa satu kejelekanpun.” Diantara jenis
dzikir yang paling utama dan paling lengkap adalah bacaan Subhanallah Wa
Alhamdulillah Wa Laa Ilaaha Illallah Allahu Akbar, telah
diriwayatkan dari Nabi saw bahwa bacaan ini adalah
sebaik-baik perkataan dan yang paling dicintai di sisi Allah
swt. DASEKAT & WASIAT IMAM HADDAD
Nabi saw bersabda: 4 ||
Pa ING cah Sapi cah) Da Ja ay 7 Cai
S ala can! | Artinya:
“Aku mengucapkan Subhanallah Wa Alhamdulillah Wa Laa Ilaaha Illallah
Allahu Akbar lebih aku senangi daripada segala sesuatu yang disinari
oleh matahari (segala materi duniawi).” Nabi saw bersabda :
NB» 3 E phena Aa E a 2 SN WA) ads mèl
- | a | s KH Z z 2 5 2 s £ gÊ KAN r - - b:
ie 3 i "an IA AD ya AN a Dial a all NG en Weni Ca Teen
Agt fi 2, 23 GT, shi = Ih cd N
Artinya: “Pada malam aku diisra'kan aku bertemu Ibrahim as,
beliau berkata: “Wahai Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu
dan beritahukanlah kepada mereka bahwa surga tanahnya sangat subur,
airnya segar dan sesungguhnya ia ibarat persawahan yang menjadi
bibitnya adalah kalimat Subhanallah Wa Alhamdulillah Wa Laa Ilaaha
Illallah Allahu Akbar.” Nabi saw bersabda mengenai
keempat kalimat ini: P NASEHAT & wasiat THAM HADDAD
vae on E e AN Dan a D SN na pad 2 # 2 rad
P 24 Artinya: “Barangsiapa yang membaca keempat kalimat ini, maka
untuk setiap satu kalimat akan ditanam baginya sebuah pohon
di surga.” Nabi saw bersabda kepada Abu Dharda ra:
D N 5 r 2 x - 9 3 2 =
A PA N 0 7 - v „q? 23 A Dp ca Y) a Ug l Ole Ji A
HL LG P pi D4 Y! 5 ta | yi a i
WA | kalan Artinya: “Ucapkanlah: “Subhanallah Wa Alhamdulillah Wa
Laa Ilaaha Illallah Allahu Akbar Wa Laa Haula Wa Laa Wuwwata Illa
Billah al-“Aliyyil “Aadzim, sesungguhnya ia adalah al-Bagiyah ash-
Shalihat dan dapat menggugurkan dosa-dosa sebagaimana pohon
menggugurkan daun-daunnya.” Nabi saw bersabda mengenai
Laa Laula Wa Laa Quwwata Illa Billahil “Aliyyil al-"Adzim:
$ a a A - AA a Pa a 3 £ -G MA 03 (3
sta 24 sls JR OX. Er elad Lal 9 da BE» pÀ pa ` r r s A Pd “ Pd
Artinya: “Bahwasannya ia merupakan salah satu perbendaharaan
surga dan ia obat bagi sembilan puluh sembilan penyakit, yang paling
ringannya adalah kesumpekan.” NASENAT
& WASIAT IMAM HADDAD Dalam hadis lainnya, Baginda
Nabi saw bersabda: sn GN 2 bs en ore a A do r a aya SÍ Vas Ig kari
ade Al SS uya ý 1 " g 2 a at” 3 Mena Artinya: “Barangsiapa
yang menerima kenikmatan dari Allah dan ia ingin
melanggengkan nikmat itu, hendaknya ia memperbanyak bacaan
Laa Haula Wa Laa Guwwata Illa Billah al-“Aliyyil al-“Adzim.”
Diantara jenis dzikir yang memiliki keutamaan ialah bacaan
Subhanallah Wa Bihamdihi. Dalam hal ini,
Baginda Nabi Muhammad saw bersabda: GAF z Š
ola g ai Ni Sin SU aa Artinya: “Ucapan
yang Tan Dana Tan Allah adalah Subhanallah Wa Bihamdihi.”
Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasannya Baginda
Nabi Muhammad saw pernah ditanya: “Ucapan apakah yang paling
utama?” Kemudian beliau saw menjawab: o z r 2 ag . oA Se A -
Oka 9 Dl Ilos TEGA al A Artinya: “Ucapan yang Allah pilihkan untuk
para malaikat-Nya yaitu Subhanallah Wa Bihamdihi.”
Nabi saw bersabda: E Senat c WASIAT SHAM
MADA ka 3 Xx
Ig. ` Ò rr
A D E AA. NG E a Gia ian Kadi ara D daag AM Da JB ya
- Ox a > ps oz A ta MA Ni ANG Kalam CAN ae
kanng AS ii S BL GG 5 5 g Pd z Pd Artinya:
“Barangsiapa yang mengucapkan: “Subhanallah Wa Bihamdihi.” Maka akan
ditanamkan untuknya sebuah pohon kurma di surga. Dan barangsiapa yang
mengucapkannya sebanyak seratus kali akan dicatat seribu
kebaikan untuknya dan dihapuskan seribu dosa darinya.” Nabi
saw bersabda: ah ea a A na OI 29 7⁄7 2 0. 2239 T o -
(BA Ala 9 a KANA a, LAI ya? (nat aa JB A TE 2 kd z arg = 2 2 23 z
TS Tn A z £ 1g SN & ii es s: 1 Lor Ae É f & 7 I JE
A! | ás gl Las Jawah NAWA Bas >) SA m ra £ PA Z E p r - ,
Artinya: “Barangsiapa di pagi dan petang hari mengucapkan:
Subhanallah Wa Bihamdihi sebanyak seratus kali, maka kelak di hari
kiamat tiada seorangpun yang dapat membawa pahala yang lebih
baik dari apa yang ia bawa kecuali seseorang yang mengucapkannya dengan
Jumlah yang sama sepertinya atau lebih banyak darinya.”
Nabi saw bersabda: 5. A 0 e al > . J a A A . sd
an # a P Pa II Ok (Ola a Ol OI AS a OLS . P Wa r Pa aU Z “ A - 1
4 N ld b, w oal oa Ge S N ga mil AU Il Oh 9 ANI
T o a | 2 r - PA 2 » | sai A ANAN
DAN DASGAAT & WASIAT IMAM HADDAD
KE Artinya: “Dua kata yang ringan di lisan, berat di
timbangan dan disukat oleh ar-Rahman (Tuhan Maha Penyayang) adalah
‘Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallah al-' Adzim.”
Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Juwairiyah ra berkata:
“Suatu kali Nabi saw keluar dari rumahnya, kemudian beliau kembali
setelah shalat dhuha sedangkan ia masih duduk bertasbih, lalu beliau
saw bertanya: wa Ja d Ndi Ng 4 NA d ju
ii au Ani Bani bb 1 Sa 5 t ` P4 Z 1
2 x o$ A j - o) w A br 2 2 - 0A z Pa 9 3 e ľa- KL ea arse |
Ne Sain r. | 3 si SÁ P. £ SUS Sa ai Up ani La al
sae ska a wW GE H A Artinya: “Sejak tadi
aku E NANA sampai sekarang engkau masih tetap bertasbih?” Ia menjawab:
‘Ya? Kemudian Nabi saw bersabda lagi: ‘Sebenarnya tadi setelah aku
meninggalkanmu aku telah mengucapkan empat kata sebanyak tiga kali yang
mana apabila ditimbang dengan apa yang engkau baca sejak
tadi pasti akan lebih berat darinya: Subhanallah Wa
Bihamdihi ‘Adada Khalqihi, Waridha Nafsihi, Wazinata Arsyihi, Wamidada
Kalimatihi. (Maha Suci Allah, dan segala pujian bagi-Nya, sebanyak
jumlah makhluk-Nya, sepenuh ridha Dzat- Nya, seberat Arsy-Nya dan seluas
kalimat-kalimat-Nya).” Bi sehat «wasiat Intan ADAD
Keutamaan Istighfar
Diantara jenis dzikir yang banyak keberkahan dan
manfaatnya, besar keutamaan dan pahalanya yaitu istighfar,
shalawat kepada Nabi Muhammad saw dan do'a. Hal ini
sebagaimana firman Allah swt dalam al-Qur'an al-Karim:
Artinya: “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka,
sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan
mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (Qs.
al-Anfaal ayat: 33). Dalam ayat lainnya, Allah swt
berfirman: Artinya: “Dan hendaklah engkau meminta ampun
kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika engkau mengerjakan yang
demikian), niscaya Allah swt akan memberi kenikmatan yang
baik (terus PN Ta es IA A0 ji
menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah
ditentukan.” (Qs. Huud ayat: 3). Allah swt juga
berfirman dalam al-Qur'an tentang kisah tentang Nabi Allah
Nuh as: kd PA GA Sa E ri 54 Pa z fe 5 17
SN Aa a 3 KAS a Jana O bls TE a aS Ta ai dua ai MW, aa
Ni A TA Pu A 23, = Aa Dg NA IN Jes o dab Soi OG
Artinya: “Maka aku katakan mereka: ‘Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun: Niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membahayakan harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula
di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh ayat: 10 -
12). Dalam ayat-Nya yang lain, Allah swt berfirman: 2
4 D an Tu sa ta Pa A z - ...t 4 r
Artinya: “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan
menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah,
niscaya ta SP BASERAT e WASIAT IMAM NADHAH _
mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs.
an- Nisaa' ayat: 110). Dalam hal ini, Nabi saw bersabda: 2 A
A A 4 5 1 s3 - DA In RA a la ayi A a # D.
4 4 ə 7 D azr C VE ia g
ph Artinya: “Barangsiapa yang menekuni istighfar, niscaya
Allah menjadikan baginya solusi dari segala kesusahan, jalan keluar dari
kesempitan dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
diduga-duga.” Nabi Muhammad saw bersabda: #0 2 Z ” a ò Po Wa PP P
2 A [4 Ar Pd aw Artinya: “Sungguh beruntung orang yang menjumpai
dalam buku laporannya bacaan istighfar yang sangat banyak.”
Nabi saw bersabda: Sen WAN Gd ia aa JG a
H3 Ba iya KN ag 3 ON NN oe is Artinya: “Barangsiapa
yang mengucapkan Astaghfirullah sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari,
niscaya Allah akan mengampuni tujuh ratus dosanya, dan sungguh merugi
seseorang baik lelaki maupun wanita dalam sehari semalam
melakukan dosa lebih dari tujuh ratus dosa.” NASEHAT
& WASIAT IMAM HADDAD & Dalam hadis lainnya,
Nabi Muhammad saw bersabda: 2 Be . 0 e- 9
C] = ah 9... n A o M 23 RA NAN en
Artinya: “Demi Allah, sesungguhnya aku beritighfar kepada Allah
dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.”
Nabi saw bersabda: r 3 È z j r z 4 3 5 A g
CS. A “TN 8 Wu 8 o Pa A ə - 2 Sai Tn 5 an 5 | : $ - Pd
2 3 3 9 (ir N | 4 $ Artinya: “Maukah
kalian aku beritahukan tentang penyakit dan obat kalian, ketahuilah
bahwa penyakit kalian adalah dosa-dosa dan obat kalian
adalah istighfar.” Nabi saw bersabda :
Artinya: “Iblis mengatakan: Wahai Tuhan, demi kemuliaan dan
keperkasaan-Mu aku tidak akan berhenti menyesatkan hamba-hamba-Mu
selagi nyawa mereka masih melekat dalam jasad mereka, lalu
Allah swt Èy HADDAD KI NASEHAT & WASIAT TMAM
berkata: “Demi kemuliaan dan keperkasaan-Ku Aku senantiasa
a; =” menganmpuni mereka selama mereka meminta ampun
kepada-Ku. Dalam hal ini, Sahabat Abdullah bin Umar ra
berkata: “Kami pernah menghitung dalam satu kali duduk Rasulullah saw
membaca seratus kali : ss np k by- rb j D
Pa Sa PN AE Me Ha DA 5, Artinya: “Wahai Tuhan ampunilah aku dan
terimalah taubatku sesungguhnya Engkau Maha Pemberi taubat
dan Maha Penyayang.” Maka hendaknya engkau memperbanyak
bacaan dzikir yang penuh keberkahan ini yang memiliki kedudukan seperti
ini di sisi Rasulullah saw. Diceritakan
bahwa setelah wafatnya al-Imam Ahmad bin Hambal ra ada seseorang yang
bermimpi bertemu beliau dan beliau menyatakan bahwa Allah swt memberinya
manfaat yang banyak dari beberapa lafadz dzikir yang dia dengar dari
Safyan ats-Tsauri ra, lafadz itu adalah:
ed a na en Ka usa Man Me AB Pin IS
de nias ara JS DG Lal SA PSS YG tera PA
Asa L WASIAT HAH Nip “> Artinya: “Ya Allah,
wahai Tuhan pemilik segala sesuatu, demi kekuasaan-Mu atas segala
sesuatu ampunilah aku dari segala sesuatu dan janganlah
Engkau menanyaiku tentang sesuatu apapun.” Sehubungan dengan
hal ini hendaknya engkau juga memperbanyak bacaan yang penuh
berkah ini. Dalam sebuah atsar disebutkan: “Barangsiapa yang
beristighfar kepada Allah swt untuk kaum mukminin dan mukminat sebanyak
dua puluh tujuh kali setiap harinya, maka ia akan digolongkan dalam para
hamba yang berkat mereka manusia dirahmati, diberi hujan dan diberi
rezeki.” Inilah sifat para hamba-hamba Allah swt yang
shaleh.
Keutamaan Bershalawat
Kepada Baginda Nabi Muhammad saw Adapun
bershalawat kepada Raasulullah saw sangat besar keutamaannya dan banyak
sekali manfaatnya di dunia dan akhirat bagi yang banyak
membacanya. Hal ini sebagaimana firman Allah swt: Artinya:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi.
Wahai orang-orang yang beriman, berhslawatlah kalian untuk Nabi
(Muhammad) dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Qs. al-Ahzab
ayat: 56). Kiranya cukuplah bagimu keterangan Allah swt
dalam ayat ini sebagai bukti kemuliaan dan penghormatan terhadap
nabi-Nya dan juga anjuran bagi para hamba-Nya yang beriman untuk
bershalawat dan bersalam kepada-Nya.
Mengenai hal ini, Baginda Nabi saw bersabda:
a e mb sen a WASIAT IMAM HADDAD
Artinya: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali,
niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
Para ulama al-muhaggigin berkata: “Seandainya Allah
bershalawat kepada seorang hamba dalam seumur hidupnya sekali saja,
maka sudah cukup hal itu menjadi kemuliaan baginya. Lalu bagaimana
apabila sepuluh shalawat untuk setiap satu kali shalawat yang dibaca
oleh seorang muslim kepada nabinya?” Segala puji bagi Allah atas
karunia- Nya yang agung. Nabi saw bersabda:
Nanga ea Se bia Tatu Jas a Pa G a E eoleg ) mn D
r Ak Pe # Pd : 5
ir KE ah Artinya: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, niscay
Allah bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali, serta mengangkat
kedudukannya sepuluh derajat, menuliskan baginya sepuluh kebaikan dan
menggugurkan darinya sepuluh kejelekan.”
Dalam hadi lainnya, Nabi Muhammad saw bersabda: Ka G
re TE eat 20 ó Pi ika ia AS Artinya: “Manusia yang paling utama
mendapat syafa'atku kelak di hari kiamat adalah yang paling banyak
bershalawat kepadaku.” RG DASENAT & WASIAT IMAM
HADDAD Nabi saw bersabda: 4 #06
yg Jais DA KA aana Ie Fo HN Nata r ar 17
PAM A Pd TER An 4) g KI A r Pd Artinya:
“Barangsiapa yang membaca: ‘Ya Allah, bershalawatlah atas Muhammad dan
tempatkanlah ia dikedudukan terdekat di sisi-Mu pada hari kiamat, maka
ia berhak mendapat syafa'atku.” Nabi saw bersabda: Fa
. ò 07 r -ə E AA Pa őz | A a P a ar LAS pe AI alal GA G lasun A So JB up
AM LA) Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan:
“Jazallahu ‘anna Muhammadan Mahuwa Ahluhu (semoga Allah membalas
kebaikan atas Muhammad sepantas yang harus diterimanya dari kamu),
niscaya ia membuat tujuh puluh malaikat penulis kewalahan
selama seribu har?” Nabi saw bersabda:
Porna 5 Maen z A 2 Jon A Ya t a Ne J a kake SE gl
A 26 Hal ini menunjukkan betapa besarnya
kemuliaan serta pahala orang yang membaca demikian.
NASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD Ko
Artinya: “Bershalawatlah kepadaku dimanapun kalian berada.
Karena sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku.”
Dalam hadis lainnya, Rasulullah saw bersabda: ING ag A aa á o- 479
Kh „oÉ s +70 a Nana AN D NG La ale a SI d (eba UNG HO ot ar. a E
WA dir sai as Juan JA Sd Artinya: “Sesungguhnya Allah memiliki
malaikat yang berkeliling di penjuru bumi untuk menyampaikan bacaan
shalawat kepada beliau saw dari umatnya.”
Dan diriwayatkan bahwa : rr 32 z A PP P -È
z ” 9 Pa WA an M Ar 93 9,7 w wo w a 8. $ Ope S2» A 338 ii pad!
dog) ade ai Ya ya Al ade IN HI r PA P AP ai rai | ar. PN bo
ale RP Artinya: “Tak seorangpun dari umatnya yang memberi salam
kepada beliau saw melainkan Allah mengembalikan ruh beliau saw yang
mulia hingga beliau saw menjawab salamnya.” Dan juga ada yang
meriwayatkan mengenai pengucapan salam kepada beliau akan mendapatkan
balasan salam dari Allah sebanyak sepuluh kali bagi orang yang
mengucapkan salam kepada beliau seperti yang telah
diriwayatkan dalam pembacaan shalawat. Nabi saw bersabda:
GS naschar e WASIAT IMAN HADDAD z d rz
iz - De, 279 2 . 3 of . n2 Ji Ja bi eale WS Su Artinya:
“Sungguh terhina seseorang yang mana namaku disebut
dihadapannya, namun ia tidak bershalawat kepadaku.”
Nabi saw bersabda: e a 2 ndi Gb Us
Ode SAN a a : ae o Da r Artinya:
“Barangsiapa salah bershalawat kepadaku tatkala namaku
disebut dihadapannya, niscaya ia salah menempuh jalan surga.”
Rasulullah saw telah menganjurkan untuk memperbanyak
bacaan shalawat kepada beliau terutama di Hari Jum'at. Hal ini
sebagaimana sabda Nabi saw: gr PA Ai se op
TES ag Sei KA Sa Ki TA ae 223 ! 03x sg- 2 DA de RATA da ra inn Sg
Artinya: “Perbanyaklah bacaan shalawat kepadaku di Hari Jum'at,
karena sesungguhnya bacaan shalawat umatku dilaporkan kepadaku setiap
Iari Jum'at, maka yang paling dekat kedudukannya disisiku adalah yang
paling banyak bershalawat kepadaku.” Nabi saw bersabda:
AI AG SAI adalh Saran — WASERAT &
WASIAT IMAM AADDAD Artinya: “Bershalawatlah kepadaku di
malam yang mulia dan hari yang gemilang (Malam Jum'at dan
Hari Jum'at).” Hendaknya setiap mukmin memperbanyak shalawat
kepada Rasulullah saw sepanjang waktu dan terutama di Malam Jum'at dan
Hari Jum'atnya, di samping itu hendaknya ditambahkan salam setelah
shalawat karena Allah swt telah memerintahkan untuk membaca
keduanya sekaligus. Dalam sebuah hadis gudsi disebutkan:
o'2 JS & a DR < 6 zy Dr A ah Pu a s z -
$ r - $ Ea | - 1 a $ / “Barangsiapa yang bershalawat kepadamu Aku
akan bershalawat kepadanya dan barangsiapa yang bersalam kepadamu Aku
akan membalas salamnya.” Hendaknya bagi
yang membaca shalawat dan salam kepada Nabi saw juga membaca shalawat
dan salam kepada keluarga beliau setelahnya karena beliau saw
menganjurkan hal itu pada mereka dan diriwayatkan hadis-hadis mengenai
hal ini. Disebutkan dalam sebuah atsar bahwa bacaan shalawat yang
tidak ada shalawat untuk keluarga beliau disebut shalawat al-
batrah”.
Berdo'a Dan Adab-Adabnya
Mengenai do'a, Allah swt telah menyuruh dan
menganjurkannya dalam firman-Nya: Artinya:
“Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan
janganlah engkau membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya. Dan berdo'alah kepada-Nya dengan
rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik.” (Qs. al-A'raaf ayat: 55 - 56). Dalam ayat-Nya yang
lain, Allah swt berfirman: da Gi #572 = a E 4
G 0,536 vaL TANI di NASEHAT &
WASIAT IMAM HDD) LG Artinya: “Allah mempunyai al-Asma' al-I
Tusna, maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut al-4sma' al-Ilusna itu.”
(Os. al-A'raaf ayat: 180). Allah swt berfirman:
” Bd er 4 39 2 DA 2 DP Kb Ogan Jokes Artinya:
“Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu.” Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan
hina.” (Os. al-Mukmin / al-Ghafir ayat: 60). Dalam ayat-Nya
yang lain, Allah swt berfirman: Artinya: “Dialah Yang Ilidup
Kekal, tiada Tuhan melainkan Dia, maka sembahlah Dia dengan memurnikan
ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (Os.
al-Mukmin / al- Ghafir ayat: 65). DASEKAT &
WASIAT IMAM HADDAD Dalam hal ini, Nabi saw bersabda:
Artinya: “Do'a adalah ibadah.” Dalam hadis
lainnya, Nabi saw bersabda: o A 3 4 302 22 3 - . AN, yah pal
JH c) An ta bad “ia AA Artinya: “Do'a adalah senjata seorang mukmin,
tiang agama dan cahaya langit dan bumi.” Beliau saw
bersabda: ni ap Er ia d0 Ay Kan ad TA Er Aa, pu SI a ti Maya selel
Ni Liai 2 3) Artinya: “Tiada yang dapat menghalau takdir kecuali do'a
dan tiada yang dapat menambah umur kecuali perbuatan baik.” Nabi
saw bersabda: sn Tan Ka r P.
Artinya: “Do'a adalah intisari ibadah.” Nabi saw
bersabda: te 3 “ga A ra 2 r s £ > 2 La Ji ig Ji Ga at ANG
ad sleali aa GN Bi # A
DASEAAT & WASIAT IMAM HADDAD < Artinya:
“Tak seorangpun celaka karena do'a. Sedang doa itu
bermanfaat untuk bancana yang sudah maupun yang belum
turun.” Nabi saw bersabda: A3 ALA NAN YU
SA = isi sa Tu é i: a Z Z sa s Artinya:
“Berdo'alah kepada Allah sedangkan kalian yakin akan pengkabulannya, dan
ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do'a orang
yang hatinya lalai dan terlena.” Nabi saw juga memerintahkan
agar kita berdo'a dengan sungguh-sungguh. Janganlah seseorang berdoa:
“Ya Alah, ampunilah aku sekiranya Engkau suka.” Justru seharusnya ia
memohon dengan sungguh-sungguh, besar harapan, berkali-kali memohon,
yakin pengkabulannya dan dikala berdo'a hatinya hadir kepada
Tuhannya. Dengan perasaan takut do'anya tidak dikabulkan
saat ia melalaikan Tuhannya atau mengabaikan hak Tuhannya, disamping
ia optimis akan dikabulkannya do'a dan tercapai segala cita-citanya
disebabkan kemurahan-Nya yang sempurna dan kebenaran janji-
Nya. Telah diriwayatkan bahwa: “Allah Maha
Hidup lagi Maha Pemurah. Ketahuilah bahwa Allah swt merasa
malu untuk menolak DASEHAT & WASIAT IMAM NADDAD
permohonan seorang hamba yang telah mengangkat kedua
tangannya hingga kembali dengan tangan kosong.”
Tidaklah seseorang berdo'a kepada Allah swt, melainkan
Allah swt akan mengabulkannya. Baik Allah swt akan segera
mengabulkan permohonan orang itu, atau menghindarkannya dari
bencana yang lebih besar atau menyimpannya untuk bekal yang
lebih baik serta sempurna baginya kelak di akhirat.
Jadi, sepatuttnya seorang hamba senantiasa berdo'a dan
memohon dengan sangat, baik dalam keadaan suka maupun duka, dalam
keadaan bahagia maupun sengsara. Jangan sampai ia merasa pengabulan
do'anya terlambat, apalagi berputus asa karena dalam
mengakhirkan sebagian perkara. Karena
ketahuilah, bahwa Allah swt memiliki rahasia dan pilihan tertentu. Yang
mana hal ini demi kebaikan dan manfaat si hamba yang terkadang tidak ia
sadari, oleh sebab itu teruslah berdo'a dan pasrah
kepada-Nya. Disamping itu, setiap kali memohon sesuatu dari
Tuhannya hendaknya ia juga mengiringinya dengan permohonan keselamatan,
kasih sayang dan akhir yang baik. Hendaknya ia memohon kepada
Allah swt apa saja yang ia inginkan, baik itu berkaitan dengan
urusan akhirat maupun dunia. Untuk urusan yang kecil maupun
yang besar, selama hal itu tergolong dari keridhaan-Nya.
DASERAT & WASIAT IMAM HADDAD Dan
jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan halal, Karena hal ini termasuk
syarat utama terkabulnya do'a. Hal ini sebagaimana yang
telah disebutkan dalam sebuah hadis: BLN JI Ag Ng GA SR GI
Jika YA aa : D AG iig a D ta a Nu Lu TOSE
Artinya: “Kemudian beliau saw menceritakan tentang seorang
lelaki yang menempuh perjalanan panjang, penampilannya compang-
camping, 1a menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata:
Wahai Tuhan, wahai Tuhan! Sedangkan makanannya haram, pakaiannya
haram dan diberi barang haram, mana mungkin doanya akan
dikabulkan.” Dalam hal ini, seorang
salafunasshalihin ra berkata: “Do'a itu ibarat kunci. Dan yang menjadi
giginya adalah makanan halal." Hendaknya seseorang tidak lupa
berdo'a disaat suka maupun duka. Mengenai hal ini, Baginda Nabi saw
menjelaskan: A O 7 bal # . 7
< Oo 4 ý . ` s 2 SAS a y sl ga DL Artinya: “Kenalilah Allah
saat suka, niscaya Allah akan mengenalimu saat duka.”
Dalam hadisnya yang lain, Nabi saw bersabda:
DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD £ 35-
ya PS SI MEN Ie TAN ng ML ga á - 1 aa sl
JG 2 Sei Artinya: “Barangsiapa yang ingin do'anya dikabulkan oleh
Allah, maka saat ia mengalami kesusahan dan kepedihan,
hendaknya ia memperbanyak do'a di saat ia dalam keadaan
bahagia.” Jadi, do'a adalah kenikmatan terbesar yang Allah
swt berikan kepada para hamba-Nya tatkala Allah swt menyeru dan
menganjurkan mereka untuk berdo'a. Bahkan Allah swt akan marah
kepada orang yang tidak memohon kepada-Nya. Hal ini
sebagaimana ang dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw:
ale ah Cg NG 3 Aoa e. ks Artinya: “Barangsiapa yang
tidak memohon kepada Allah, maka Allah akan marah kepadanya.”
Sebagaimana seseorang dianjurkan untuk mendo'akan
dirinya dengan kebaikan dan selamat dari keburukan, hendaknya ia
Juga mendo'akan demikian untuk kedua orang tuanya, orang-orang
yang 1a cintai dan seluruh kaum muslimin.
Jangan sampai ia mendo'akan keburukan untuk diri sendiri
atau anak-anaknya, hartanya atau salah seorang hamba Allah swt.
Meskipun orang itu telah mendzaliminya, namun sebaiknya ia
pasrahkan saja urusannya kepada Allah swt dan rela akan
DN — SEAT KST TA A0 <
pertolongan Allah swt terhadapnya. Hal ini sebagaimana yang
disebutkan dalam hadis: Tsi “3 D LANA ð - ap EF
v pel Jas aadb oa de 123 ya Artinya: “Barangsiapa yang mendo'akan
celaka bagi orang yang mendzaliminya berarti ia telah membalasnya.”
Tentu saja tidak ada gunanya mendo'akan keburukan untuk
orang dzalim maupun orang lain. Dan
sebagai ganti berdo'a keburukan bagi orang itu, maka sebaiknya ia
mendo'akan kebaikan bagi orang itu. Karena inilah sejatinya sifat para
hamba Allah swt yang penyayang. Dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah ra, disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw
menyenangi do'a yang singkat serta padat akan maknanya. Diantara
do'a-do'a Baginda Nabi saw yang singkat namun padat akan
maknanya adalah: 3 z w” Sa oå E a kaf Peri Artinya: “Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon pada-Mu keselamatan di dun
ta dan akhirat.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a:
K2 DASERAT & WASIAT IMAM HADDAD 23
o a zo E- Pa ET A PER oÉ á sÍ KAI So D sa Hep GAS AN set sl yi Au
Ar SS Artinya: “Ya Allah, jadikanlah segala urusan kami
berakhir dengan baik dan hindarkanlah kami dari keburukan
dan siksa akhirat.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a:
00 7 £ gs% BI nn KL PS 40 Artinya:
“Ya Allah, berilah aku rezeki yang baik dan Ce
pergunakanlah aku untuk amal shaleh.”
Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a:
Gi ERa sis 2 LN AU
Artinya: “Ya Allah, berilah aku kesadaran dan hindarkanlah
aku dari keburukan diri sendiri.” Dalam
kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: T AT Artinya: “Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon an petunjuk, ketakwaan,
kehormatan dan kepuasan hati.” Dalam kesempatan lain, Nabi
saw berdo'a: DASEHAT & WASIAT IMAM HADDAD
J - 6 PA 8 z O wA 08» ' wl 0D > - BI E
ia” ra Artinya: “Ya Allah, sebagaimana Engkau telah
memperindah penciptaanku, maka perbaguslah perbuatanku.”
# 7 e z 9 D z a” n” an 4 -o z I, z 4 na a z3 rena | mi ae NS
Jl (NS e lg PER lai HI Artinya: “Ya Allah, jadikanlah batinku lebih baik
daripada dzahirku dan jadikanlah dzahirku menuju keshalehan.”
Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a: #
Ie z # 8e z2 o Az z D z rr r £9 $s 2 ng - E9 Se P PA £3 £ 2 ŽA,
Dar lata ea tar UL a kadhi Nada a D 7 = 2) 7 Se
ý yg 2 2 yiu Artinya: “Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu Jang bermanfaat, aku memohon
kepada-Mu rezeki yang baik dan aku memohon kepada-Mu aamalan yang
terkabul.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a:
2 1 Or 7 3 BR z Pak PK
KAA F A- = 9 4 zor #9 aà $ : è -“ . 4 4 Peta - ka | | Pa ya
20 7 Gyr A a Ei SN
Artinya: “Ya Allah, Jadikanlah saat terbaik dalam umurku
adalah di penghujung akhirnya, sebaik-baik amalanku adalah penutupnya
dan jadikanlah sebaik-baik hariku adalah hari aku bertemu
dengan-Mu.” P > BASENAT & WASIAT IMAM
HADDAD Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a:
Aan ang > A A a SN a é asn by JbWI Par TaK KIR
l adi PT DIA Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku
kebenaran sebagai perkara yang benar dan berilah aku kesempatan untuk
mengikutinya, dan tunjukkanlah kebatilan adalah batil dan bimbinglah aku
untuk menjauhinya.” Dalam kesempatan lain,
Nabi saw berdo'a: per -37 3 ne Bia
“3 ~y r BA | lily) gal WE Pal ah | Artinya: “Ya
Allah, tutupilah segala “aib kami dan tenangkan kami dari ketakutan
kami.” Dalam kesempatan lain, Nabi saw berdo'a:
Fi aa #4 4 Da < a” =” i” Kh < 23 ` 2 ~ AN A ?
3 SAS Use Cara a Yi PI kanan Lal o WI Gy AN ju
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhan kami, berilah kami di dunia
ini kebaikan dan di akhirat kebaikan, dan jauhkan kami dari
siksa neraka.” Hendaknya do'a dimulai
dengan bacaan hamdallah dan pujian kepada Allah swt,
kemudian diiringi shalawat dan salam kepada SENAT &
WASIAT THAM AADDAD M Nabi Muhammad saw beserta keluarganya,
dan mengakhiri do'anya dengan bacaan serupa dan setelahnya
ditutup dengan amin. Hendaknya seorang hamba banyak memohon
keselamatan di dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana yang disebutkan
dalam hadis: ai . 03 SA ii Es A g 9 "Yg 6
.i 13 A 6 - gá P i # Artinya: “Tidaklah
Allah dimintai sesuatu yang lebih Allah swt cintai daripada dimintai
keselamatan di dunia dan akhirat.” Do'a keselamatan termasuk do'a yang
paling lengkap dan paling utama. Hanya Allah swt lah yang bisa memberi
taufik dan hidayah-Nya. Selain ini juga terdapat berbagai
riwayat dari Rasulullah saw tentang bacaan dzikir dan do'a-do'a yang
terikat waktu ataupun yang tidak terikat. Juga pada keadaan yang
berbeda-beda. Baginda Nabi saw telah menyusunnya untuk umatnya dan
menganjurkan mereka membacanya. Agar
bacaan-bacaan ini menjadi penyebab datangnya kebaikan, keberkahan dan
keselamatan dari bencana yang akan terjadi sesuai kehendak Allah swt di
waktu-waktu itu. Barangsiapa yang menekuninya, maka ia akan
selamat dan beruntung. Sedangkan 4> DASENAT e WASIAT
IMAM HADDAD = yang mengabaikannya, maka jangan salahkan
kecuali diri sendiri. Ketahuilah, bahwa Tuhanmu tiada
mendzalimi para hamba-Nya. al-Imam an-Nawawi ra telah
mengumpulkan dalam Kitab al- Adxkar tentang kumpulan-kumpulan do'a yang
banyak dari Nabi Muhammad saw. Beliau juga menambahkan penjelasan
tentang berbagai keterangan hukum yang penting dan manfaat lainnya yang
dapat menarik hati dan menenangkannya. Semoga Allah swt
membalas jasa-jasa beliau ra dari kaum muslimin dengan baik.
Penulis Kitab al-'Iddatul al-Hisnil al-Hasin ra juga
menyebutkan sebagian do'a dan dzikir tersebut. Dan kami juga telah
menyusun untuk para sahabat-sahabat kami, bacaan dzikir pagi dan
petang secara singkat dan penuh dengan keberkahan insya Allah.
Hanya Allah swt lah yang firmannya benar dan hanya Allah swt lah
yang menunjukkan hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus.
WAllahu a'lam... Wek
Bersambung ke Jilid II