Peran Pesantren Kilat dalam Peningkatan Pengamalan Ibadah Siswa
Pesantren kilat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah dalam bidang
pendidikan agama Islam untuk memperdalam pemahaman agama, pembinaan akhlak dan
pengamalan ibadah kepada siswa yang waktunya dilakukan pada saat liburan
sekolah dan/atau bulan Ramadhan.
Kegiatan pesantren kilat meliputi bimbingan keimanan, bimbingan akhlak,
bimbingan praktek ibadah, dan bimbingan praktek membaca al-Qur'an.
Daftar Isi
- Pesantren Kilat
- Pengertian Pesantren Kilat
- Tujuan Pesantren Kilat
- Isi Program Pesantren Kilat
- Bimbingan keimanan
- Bimbingan akhlak
- Bimbingan praktek ibadah
- Bimbingan praktek mambaca Al-qur'an
- Macam-macam do'a yang diajarkan
- Strategi yang dilakukan dalam kegiatan pesantren kilat
- Peran Guru dan Siswa dalam kegiatan pesantren kilat
- Ibadah dan Pengamalannya dalam Kehidupan Sehari-hari
- Peran Pesantren Kilat dalam Penghayatan Pengamalan lbadah
- Topik Pesantren Terbaru
A. Pesantren Kilat
1. Pengertian Pesantren Kilat.
Istilah Pesantern
Kilat mengandung dua kata yaitu pesantren dan kilat. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia " Pesantren berarti asrama tempat santri atau tempat murid-murid
belajar mengaji pondok."1
Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang di dalamnya terdapat seorang kyai (pendidik) yang tugasnya mendidik dan mengajar para santri (siswa) yang bertempat tinggal (mondok/menginap) dengan mengunakan asrama (pondokan) untuk tinggal dan masjid untuk ibadah dan mengaji (belajar). Sedangkan Kilat maksudnya karena para santri mondok (beJajar) dalam waktu yang singkat, umpamanya untuk siswa SD dilaksanakan selama 6 (enam) hari.2
Dalam pengertian khusus pesantren kilat adalah " Kegiatan pendidik an agama Islam yang diikuti oleh siswa SD, SLTP, dan SMU/SMK yang memeluk agama Islam serta dilaksanakan oleh sekolah pada waktu libur."3
Dengan demikian pesantren kilat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh .
sekolah dalam bidang pendidikan agarna
Islam untuk memperdalam pemahaman agama,
pembinaan akhlak dan pengamalan ibadah
kepada siswa yang waktunya dilakukan pada saat liburan sekolah dan/atau
bulan Ramadhan.
2. Tujuan Pesantren Kilat.
Sebagaimana dijelaskan dalam buku
Pendidikan Agama Islam Modul Pesantren Kilat, tujuan khusus
serta materi pesantren kilat adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Umum.
Tujuan umum pesantren kilat adalah untuk: meningkatkan pemahaman,
penghayatan dan pengamalan siswa tentang ajaran agama Islam, sehingga menjadi
manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,
serta berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pesantran kilat meliputi :
1)
Memperdalam, memantapkan dan meningkatkan
penghayatan ajaran agama Islam, khususnya tentang keimanan,
akhlak, ibadah dan AI-qur'an.
2) Menerapkan dan mengamalkan ajaran
agama islam dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka membentuk mental
spiritual yang tangguh, memiliki kepribadian yang kokoh dan mampu menghadapi
tantangan tantangan negatif, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari
luar dirinya.
3) Untuk membentuk sikap/prilaku agar
berkepribadian muslim dan berakhlak mulia yang terwujud dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Untuk meningkatkan pengamalan ajaran-ajaran agama Islam, sesuai dengan
taraf perkembangan usia siswa SD, yang terwujud da1am kehidupan
sehari-hari.
3. Isi Program Pesantren Kilat
Kegiatan pesantren kilat meliputi :
a). Bimbingan keimanan, materi yang diberikan dalam kegiatan bimbingan keimanan kepada siswa mencakup tentang :
I) Pengertian Iman
2) Rukun Iman
3)
Pengertian Islam
4) Pengertian Ihsan
b). Bimbingan akhlak,
materi yang diberikan dalam kegiatan bimbingan akhlak kepada siswa meliputi
I)
Kisah Alqomah (anak yang durhaka),
2) Akhlak terhadap sesama muslim
3)
Cara berbuat baik kepada sesama muslim
4) Sifat-sifat tercela
5)
Patuh terhadap orang tua
6) Akhlak Mahmudah
7) Akhlak Madzmumah
c). Bimbingan praktek ibadah,
materi yang diberikan dalam kegiatan bimbingan ibadah kepada siswa, mencakup
;
I ) Shalat Tarawih, Witir, Idul Fitri
2) Shalat Jum'at,
Qasar dan Jama'
3) Shalat Tahajud, Dhuha, Tahiyatul Masjid.
4)
Shalat Sunnah lainnya.
d). Bimbingan praktek mambaca Al-qur'an,
mencakup ;
1) Praktek membaca Al-qur'an
2) Menghafa1 surat-surat pendek
3) Membaca dengan
tajwid
4) Menyalin surat Al-qur'an
5)
Riwayat turunnya Al-qur'an.
e). Macam-macam do'a yang diajarkan ;
1) Do'a untuk kedua orang tua
2)
Do'a sebelum makan
3) Do'a sebelum tidur
4) Do'a setelah
selesai shalat wajib
Kegiatan-kegiatan tersebut di atas
disampaikan kepada para santri dalam bentuk bimbingan,
yakni memberikan penga1aman, sehingga tertanam pada
diri santri sikap yang positif dan kebiasaan mengamalkan ajaran Islam. Dan
pemberian materi dalam kegiatan pesantren
kilat adalah materi-materi yang bersifat praktis yang langsung
dapat diamalkan oleh para santri.
4. Strategi yang dilakukan dalam kegiatan pesantren
kilat.
Strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. 4 Strategi
belajar mengajar berarti sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam
peiwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah
digariskan.5.
a. Pendekatan di lihat dari siswa
Strategi
yang digunakan dalam melihat dari
pendekatan siswa, dengan menggunakan beberapa pendekatan,
diantaranya :
1 . Pendekatan individual, dimana dengan pendekatan ini guru melihat bahwa
setiap anak didik memiliki gaya belajar yang berbeda, prilaku yang beraneka
ragam, daya serap, tingkat kecerdasan dan sebagainya.karena guru harus mampu
memperhatikan perbedaan tersebut sehingga proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik.
2. Pendekatan kelompok,
pendekatan ini diharapkan akan menumbuhkan rasa social yang tinggi pada
diri setiap anak, mereka dibina untuk tidak
terlalu
mementingkan diri sendiri, tetapi harus memiliki sifat
kesetia kawanan.
3. Pendekatan edukatif, tindakan yang
dilakukan guru kepada s1swa merupakan tindakan yang bernilai pendidikan dengan
tujuan untuk mendidik anak agar menghargai norma hukum, norma sosial, norma
susila dan norma agama.
b. Metode Pendidikan Agama Islam
Metode
pendidikan agama Islam adalah ilmu yang membahas cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan pendidikan agama Islam.6 Keberhasilam atau
kegagalan guru dalam menjalankan proses belajar mengajar banyak ditentukan
oleh metode yang digunakan.
Keberadaan metodologi pengaJaran menunjukkan
pentingnya kedudukan metode dalam sistem pengajaran. Tujuan dan Isi pengajaran
yang baik tanpa didukung metode penyampaian yang baik dapat melahirkan basil
yang tidak baik. Atas dasar itu pendidikan Islam menaruh perhatian yang besar
terhadap masalah metode.
Mahmud Syaltut di dalam bukunya ila al-Qur 'an al-Karim, mengemukakan
kandungan al-Qur'an yang secara garis besar terdiri atas tiga petunjuk, yaitu
;
1. Petunjuk tentang akidah dan kepercayaan yang harus
dianut oleh manusia dan tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan serta
kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.
2.
Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma nonna
keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam
kehidupan baik individual maupun kolektif.
3. Petunjuk
mengenai syariat dan hokum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang
hams diikuti oleh manusia dalam hubw1gannya dengan Tuhan dan sesama.
Dalam menyajikan maksud-maksud tersebut, Al-Qur'an menggunakan metode-metode tertentu, yang secara umum mencakup metode, sebagai berikut ;
1. Mengajak manusia untuk memperhatikan dan mengkaji segala ciptaan Allah sehingga mengetahui rahasia-rahasia-Nya yang terdapat di alam semesta.
2. Menceritakan kisah urnat terdahulu, baik orang-orang yang mengerjakan kebaikan maupun orang-orang yang mengadakan kerusakan, sehingga dari kisah itu manusia dapat mengambil pelajaran tentang hukum sosial yang diberlakukan Allah terhadap mereka.
3. Menghidupkan kepekaan batin manusia yang mendorongnya untuk bertanya dan berfikir tentang awal dan materi kejadiannya, kehidupannya, dan kesudahannya, sehingga insyaf akan Tuhan yang menciptakan segala kekuatan.
4. Memberi kabar gembira dan janji serta peringatan dan
ancaman.
Sistem belajar mengajar yang dipilih dalam kegiatan
perantren kilat adalah Ekspository Leaming, dalam sistem ini guru
menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan dengan rapi, sistematis dan
Jengkap, sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencerna saja secara tertib
dan teratur. Secara garis besar prosedur ini adalah ;
a. Preparasi, guru mempersiapakn bahan selengkapnya secara
sistmatis dan rapi.
b. Apersepsi, guru bertanya
atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian anak didik kepada
materi yang akan diajarkan.
c. Presentasi, guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah atau menyuruh anak didik membaca bahan yang telah disiapkan dari buku teks tertentu atau yang ditulis guru sendiri.
d. Resitasi, guru bertanya dan anak didik menjawab sesuai
dengan bahan yang dipelajari, atau anak didik disuruh menyatakan kembali
dengan kata-kata sendiri (resitasi) tentang pokok-pokok masalah yang
telah dipelajari, baik yang dipelajari secara lisan maupun
tulisan.
5. Peran Guru dan Siswa dalam kegiatan pesantren
kilat
Guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengaJar.
Dipundaknya terpikul tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha
kependidikan persekolahan.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Pasal 27 ayat (3) dikemukakan bahwa guru adalah tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. Disamping itu, ia mempunyai tugas lain yang bersifat pendukung, yaitu membimbing dan mengelola administrasi sekolah.7
Sebagai pengajar, guru mempunyai tugas menyelenggarakan proses belajar
mengajar. Sebagai pembimbing, guru mempunyai tugas memberi bimbingan kepada
siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, sebab proses belajar siswa
berkaitan erat dengan berbagai masalah di luar kelas yang sifatnya non
akademis. Tugas guru sebagai administrator mencakup ketatalaksanaan bidang
pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya seperti mengelol sekolah,
memanfaatkan prosedur dan mekanisme pengelolaan
tersebut untuk melancarkan tugasnya, se1ta bertindak sesuai dengan etika
jabatan. 8
Bardasarkan peran guru di atas dalam kegiatan pesantren
kilat, semua unsur guru yang mengajar di sekolah tidak terkecuali kepala
sekolah ikut terlibat dalam kegiatan pesantren kilat, baik yang berupa
pengajaran maupun bimbingan. Namun waktu keberadaannya tidak bersamaan tetapi
dibuatkan jadwal sehingga setiap guru mempunyai tanggung jawab. Dan siswa yang
ikut dalam kegiatan ini
adalah seluruh siswa
kelas III sampai dengan siswa kelas VI
yang beragama Islam.
B. Ibadah dan Pengamalannya Dalam Kehidupan
Sehari-hari.
1. Pengertian lbadah
Kata "lbadah" ( عبادة ) yang berasal dari bahasa Arab telah
menjadi bahasa Melayu yang terpakai dipahami secara baik oleh orang-orang yang
menggunakan bahasa Melayu atau Indonesia. Ibadah dalam bahasa Arab diartikan
dengan berbakti, berkhidmat, tunduk, patuh, mengesakan dan merendahkan
diri.9
Dalam istilah Melayu diartikan perbuatan untuk menyatakan bakti
kepada Allah yang didasari ketaatan untuk: mengerjakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-larangan-Nya. Juga diartikan segala usaha lahir dan batin
sesuai dengan perintah Tuhan untuk mendapatkan kebahagiaan dan keselarasan
hidup, baik terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun terhadap alam
semesta. 10
Ibadah berarti bakti manusia kepada Allah SWT karena didorong
dan dibangkitkan oleh aqidah tauhid. Ia juga berarti memusatkan pengabdian
hanya kepada Allah semata-mata, tidak ada yang disembah dan dipuja kecuali
Allah saJa.
Di dalam Al-qur'an surat Adz-Dzariyat , Allah berfirman
:
Artinya : ' Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah (beribadah) kepada-Ku (Q.S. Adz-Dzariyat : 56)
12
Majelis Tarjih Muhammadiyah mendefiniskan ibadah sebagai berikut
: "Ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dengan
menaati segala perintah Nya, menjauhi larangan Nya dan mengamalkan segala yang
diizinkan-Nya Ibadah itu ada yang umum dan ada yang khusus ; a yang umum ialah
segala amalan yang diizinkan Allah. B. Yang khusus ialah apa yang telah
ditetapkan Allah akan
rincian-rinciannya, tingkat dan
cara-caranya yang tertentu.., "13
Dengan demikian
berarti ibadah adalah bakti manusia kepada Allah SWT
dengan cara menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Ibadah dilakukan dengan penuh rasa ketaatan terhadap Allah S'A1, mengharapkan keridhaan dan perlindungan dari Allah dan sebagai penyampai an rasa syukur atas segala nikmat hidup yang telah diterima dari Allah Ibadah dilakukan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Allah, meskipun dalam keadaan tertentu apa yang dikehendaki Allah untuk. dilakukan itu berada C'i luarjangkauan akal dan nalar manusia.
2. Ruang Lingkup dan Macam-Macam Ibadah.
Secara garis besar ibadah di bagi dua
yaitu ibadah mahdhah (ibadah secara langsung) dan ibadah
ijtima'iyah atau ibadah sosial (ibadah tidak langsung).14
lbadah mahdhah dilakukan untuk memenuhi kehendak Allah yang bentuk dan cara
pelaksanaannya sepenuhnya dilakukan sesuai dengan kehendak dan
petunjuka Allah dan penjelasan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan
ibadah ijtima,iyah atau ibadah sosial adalah ibadah yang dilakukan oleh
manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia serta lingkungannya
(muamalah), yang hubungan atau perbuatan itu dilakukan dalam
rangka memenuhi kehendak Allah.
Ibadah mahdhah merupakan bentuk
ibadah yang telah ditetapkan aturannya, caranya dan ukurannya seperti salat,
puasa, zakat dan haji. Dan ibadah sosial atau muamalah merupakan ibadah yang
tidak ditetapkan aturan, ukuran dan tata caranya, seperti menolong orang yang
dalam kesusahan, terkena musibah, perkawinan , hukum, jual beli
dan sebagainya, bentuk ibadah yang kedua ini waktu, cara dan kadamya
diserahkan pada kesanggupan manusia untuk melaksanakannya, namun dilakukan
dengan didasarkan semata-mata ihklas kepada Allah.
Pada dasarnya ibadah itu mempunyai manfaat yang besar bagi manusia, baik
manfaat yang sudah diterima langsung
maupun yang beJum. Walaupun ibadah ditujukan kepada Allah
namun keuntungan ibadah itu adalah semata-mata untuk manusia yang melakukannya
dan bukan untuk Allah .
Sebagaimaila disebutkan di atas bahwa
ibadah itu dilakukan berdasarkan petunjuk yang telah ditetapkan.
Dan petunjuk tersebut menyangk:ut ruklin, syarat, kaifiyat dan mubthihat. 15
Rukun mengandung arti sesuatu yang mesti dilakukan dan ia merupakan bagian dari perbuatan yang dilakukan itu, umpamanya ruku' dan sujud dalam shalat. Syarat adalah sesuatu yang mesti dilakukan, namun ia berada di luar perbuatan itu, seperti wudhu menjadi syarat untuk shalat. Kaifiyat berarti tata cara dalam melakukan sesuatu yang di dalamnya termasuk wajib dan dipersyaratkan dan tennasuk pula perbuatan sunat dalam perbuatan itu, seperti rangkaian perbuatan shalat secara sempurna. Mubthilat adalah sesuatu yang dapat merusak arti dari apa yang dilakukan dan menjadikannya tidak sah meskipun rukun dan syaratnya sudah dipenuhi. Umpamanya bersetubuh waktu melaksanakan puasa.16
Yang tennasuk ke dalam ibadah pokok itu adalah yang menjadi rukun Islam dalam
arti akan dinyatakan keluar dari Islam bila sengaja meninggalkannya, yaitu ;
shalat, zakat, puasa dan haji, yang kesemuanya didahului oleh ucapan syahadat.
17
Berdasarkan petikan di atas berarti yang merupakan ibadah pokok
adalah meliputi ; shalat. puasa, zakat dan haji. Dibawah ini penulis mencoba
menguraikan masalah ibadah tersebut satu persatu secara ringkas, sebagai
berikut;
a. Shalat
Shalat ialah
ibadah dengan menghadapkan hati kepada
Allah Swt. Dilakukan dengan beberapa pcrkataan
dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir
dan diakhiri dengan ucapan salam beserta
syarat dan ruk un yang ditentukan oleh syara' (hukum
Islam).18
Secara lughawi atau arti kata shalat mengand ung beberapa arti
beragam itu dapat ditemukan dalam Al-qur'an, contohnya ; shalat yang berarti
do'a terdapat di dalam surat At Taubah ayat I 03 ;
Artinya
:
Berdo 'a untuk mereka, sesungguhnya do 'a kamu ilu
(menjadi) ketentraman jiw a bari mereka. (Q.S. At-Taubah : 103/
9
Kata shalat juga dapat
berarti memberi berkah, sebagaimana terdapat
dalam surat Al-Ahzab ayat 56 ;
Artinya :
Sesungguhnya
Allah dan para malaikat-Nya memberi berkah kepada
Nabi. (Q.S. Al-Ahzab : 56).20
Hukum shalat adalah wajib "ain dalam arti
kewajiban yang ditujukan kepada setiap orang telah dikenai beban hukum
(mukallaf) dan tidak lepas kewajiban seseorang dalam shalat kecuali bila telah
dilakukannya sendiri sesuai dengan ketentuannya dan tidak dapat diwakilkan
pelaksanaannya; karena yang
dikehendaki Allah dalam perbuatan itu
adalah berbuat itu sendiri sebagai tanda kepatuhannya kepada Allah yang
menyuruh. 21
Tujuan shalat diantaranya supaya
manusia selalu mengingat Allah,
disamping
dengan shalat akan menjauhkan manusia dari
perbuatan keji dan mungkar, seperti yang tercantum dalam Surat
Al-Ankabut ayat 45 ;
Artinya :
Dan dirikanlah shalat, karena sesungguhnya shalat itu mencegah
perbuat an
keji dan mungkar. (Q.S. Al-Ankabut :
45)
Hal-hal yang mesti dilakukan menjelang dan
sewaktu melakukan shalat,
yaitu ebagai berikut ;
1)
Bersih badan dari hadas kecil dan hadas besar.
2)
Bersih badan, pakaian dan tempat shalat dari najis
3)
Menghadap kiblat
4) Shalat pada waktu yang
ditentukan .
Kegiatan bimbingan sha!at yang dilaksanakan pada
pesantren kilat diantaranya adalah shalat dhuha, shalat tarawih, shalat dhuhur
berjamaah, shalat ashar berjamaah, shalat magrib berjamaah, sha1at qasar clan
shalat jama', maksudnya adalah kegiatan shalat yang dipraktekan pada kegiatan
pesantren kilat di sekolah adalah shalat-shalat yang dimaksud tersebut
di atas.
b. Puasa
Puasa adalah
ibadah pokok yang ditetapkan sebagai salah satu rukun
Islam.
Puasa, yang dalam bahasa Arab di sebut secara arti
kata bennakna menahan dan diam dalam segala bentuknya, termasuk menahan atau
diam dari berbicara. Hal ini terlihat dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 26
:
Artinya
:
"Katalcanlah sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan
Yang Maha Pemurah, aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada
hari ini. " (Q.S. Maryam : 26)22
Secara
terminologis para ulama
mengartikan puasa itu
dengan
"meruihan diri dari makan, minum clan
berhubungan seksual mulai dari terbit fajar sampai terbenam
marahari dengan syarat-syarat yang ditentukan.23
Hukum
puasa pada bulan Ramadhan adalah wajib 'ain.
Kewajiban puasa ini
berdasarkan perintah Allah yang
berbunyi :
Artinya :
"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atasmu
berpuasa sebagaimana diwajibkan untuk orang-orang sebelum kamu; mudah-mudahan
kamu dengan berpuasa menjadi manusia yang bertaqwa. " (Q.S. Al-Baqarah :
183)24
Tujuan puasa diantaranya :
I)
Mendidik umat Islam supaya menjadi manusia yang bertaqwa.
2)
Melindungi umat Islam dari perbuatan dan ucapan buruk dan tercela.
3)
Puasa mendatangkan kesehatan bagi yang berpuasa.
c. Zakat
Secara arti kata zakat yang berasal dari bahasa Arab dari akar
kata zaka mengandung beberapa arti seperti membersihkan, bertumbuh clan
berkah. Yang sering terjadi
dan banyak ditemukan
dalam al-Qur'an dengan
arti
membersihkan . Umpamanya dalam surat An-Nur ayat 21 :
-A-•.
4 ,_,. s-C:· .: 0-o ' u4==, J
Artinya
:
"Dan tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendakinya ; dan
Allah Maha Mendengar dan Mengetahui. " (Q.S. An-Nur : 21/5
Digunakan kata
zaka dengan arti "membersihkan" itu untuk ibadah pokok yang rukun Islam itu,
karena memng zakat itu diantara hikmahnya adalah untuk membersihkan jiwa dan
harta orang yang berzakat. Dalam tenninologi hukum (syara') zakat diartikan :
"pemberian tertentu dari hrta tertentu kepada orang tertentu menurut
syarat-syarat yang ditentukan." 26
Zakat adalah satu rukun yang bercorak
sosial-ekonomi dari Iima rukun Islam. Dengan zakat, disamping ikrar tauhid
(syahadat) dan shalat, seseorang barulah sah masuk ke dalam barisan umat Islam
dan diakui keislamannya. 27
Zakat menurut istilah adalah ukuran harta
tertentu yang diberikan kepada orang yang berhak menerimanya dengan beberapa
syarat. 28 Zakat itu ada dua macam. Pertama zakat harta atau disebut juga
zakat mal dan kedua zakat diri yang dikeluarkan setiap akhir Ramadhan yang
disebut juga zakat fitrah.
Hukum zakat adalah wajib 'ain dalam arti
kewajiban yang ditetapkan untuk diri pribadi dan tidak mungkin dibebankan
kepada orang lain, walaupun dalam pelaksanaannya dapat diwakilkan kepada orang
lain.
Seperti Firman Allah Swt :
Artinya
:
" Tegakkanlah shalat dan keluarkan zakat. " (QS. Al-Baqarah
: 43) 29
Tujuan utama zakat adalah agar manusia lebih tinggi
nilainya dari pada har sehingga ia menjadi tuannya harta bukan budaknya.
Karenanya, maka kepentingan tujuan zakat terhadap si pemberi sama dengan
kepentingan-n ya terhadap si penerima. 30
Disamping itu faedah zakat
adalah ;
I ) Memberi bantuan orang yang lemah
2)
Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak tercela
3)
Mendidik sifat mulai dan pemurah
4) Sebagai rasa
syukur kepada Allah
5) Meningkatkan persatuan. 31
Barta
yang wajib dizakatkan adalah ;
a. Binatang ternak
b.
Emas dan perak
c. Bahan makanan pokok dan
buah-buahan
d. Benda perniagaan
e.
Harta terpendam (harta karun)32
d. Haji
Sccara
arti kata, lafaz haji yang berasal dari bahasa Arab berarti "bersengaja".
Dalam artian terminologis diantara rumusannya adalah menziarahi ka'bah dengan
melakukan serangkaian ibadah di Masjidil Haram dan sekitarnya, baik dalam
bentuk haji maupun umrah.33
Haji ialah berkunjung ke Baitullah
(Ka'bah) untuk melakukan beberapa amalan, antara lain ; wukuf, tawaf sa
'i dan amalan lainnya pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah
Swt dan mengharapkan ridha-Nya. 34
Hukum haji itu adalah wajib
apabila mampu (baik segi materi maupun fisik), seperti firman Allah Swt :
"Mengerjakan
haji ke baitu/lah adalah kewajiban manusia terhadap Allah (yaitu) terhadap
orang yang sanggup melakukan perjalanan ke sana." ( Q.S. Ali Imran : 97) 35
Tujuan
diwajibkannya haji adalah memenuhi panggilan Allah untuk memperingati
serangkaian kegiatan yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim sebagai penggagas
syariat Islam.36
Disamping pokok yang wajib
dilaksanakan oleh setiap manusia ada
ibadah lain yang
sifatnya sunnah, seperti berdo'a, berzikir, membaca Al-qur'an dan lain
sebagainya serta yang bersifat muamalah, yaitu berhubungan dengan sesama
manusia, seperti tolong menolong, bersilaturrahmi, dan lain sebagainya.
Dengan
demikian berarti ruang lingkup ibadah tidak hanya shalat, zakat, puasa dan
haji tetapi mencakup seluruh aktivitas kehidupan manusia baik yang bersifat
vertikal (hubungannya dengan Allah Swt), seperti berdo' a, membaca AI-qur'an,
berdzikir dan sebagainya dan bersifat horizontal (hubungannya dengan
sesama manusia), seperti bersilaturrahmi, mengucapkan salafl\, tolong menolong
dan Iain sebagainya.
3. Kompetensi dalam Pembelajaran Ibadah.
Beberapa cara untuk meningkatkan siswa dalam melaksanakan ibadah,
diantaranya :
1. Dengan menjelaskan kedudukan dan pengertian ibadah.
Dengan mengetahui kedudukan dan pengertian ibadah diharapkan
siswa mem peroleh gambaran bahwa manusia diciptakan pada dasamya untuk
menyembah dan beribadah kepada Allah Swt. Dan ibadah yang dilaksanakan oleh
manusia manfaatnya bukan untuk Tuhan melainkan untuk manusia itu sendiri.
Seseorang yang melaksanakan shalat misalnya akan memperoleh ketenangan hidup.
Terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, serta hidup dalam keadaan disiplin
dan sebagainya. bemikian pula seseorang yang melaksanakan ibadah puasa,
manfaatnya adalah untuk manusia sendiri,
misalnya keadaan dirinya menjadi
orang yang bertaqwa , sehat rohani dan jasmaninya dan sebagainya . Selanjutnya
orang yang mengeluarkan zakat, manfaatnya adalah terhindar dari sifat-sifat
egois, semakin berkembang harta dan kekayaannya dan sebagainya. Dengan
menerangk:an hikmah dan manfaat ibadah yang demikian, maka hikmah an manfaat
itu akan menjadi daya tarik
bagi siswa untuk melakukan ibadah dengan
sebaik-bai knya.
2. Dengan mengajak siswa untuk me1akukan shalat berjamaah
Menanamkan ketaatan menjalan ibadah, khususnya shalat lima waktu
dapat dilakukan dengan membiasakan shalat berjamaah, dengan guru sebagai
imamnya. Shalat berjamaah ini sangat besar fungsinya dalam menanamkan ketaatan
beribadah dari pada hanya menganjurkan saja.
3. Dengan membiasakan para siswa terlibat dalam kegiatan
ibadah.
Agar ibadah tidak sekedar menjadi pengetahuan, melainkan juga
diamalkan, maka perlu diusahakan prakteknya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu dapat dilakukan serangkaian kegiatan keagamaan, misalnya
dengan pesantren kilat, pengumpulan dana untuk kegiatan sosial, tablig akbar,
dan sebagainya. Selain itu dapat pula diadakan kgiatan hari-hari besar
keagamaan yang melibatkan para siswa.
4. Dengan menjelaskan bahwa seluruh kegiatan manusia merupakan
ibadah.
Ibadah dalam pengertian luas, mencak.up
segala aktivitas manusia dalam kehidupannya di dunia, baik
yang semata-mata ibadah dalam arti khusus atau
kegiatan-kegiatan keduniaanlainya,
jika seluruh kegiatan
itu dilakukan dengan niat pengabdian dan penghambaan diri serta
karena patuh dan tunduk kepada Allah.
Dengan demikian dapat dikemukakan
kepada para siswa, bahwa apabila kita berbicara dengan orang lain dengan
menggunakan kata-kata yang sopan, jujur dan menghindarkan caci maki dan
ghibah, sedangkan hal itu kita lakukan karena mengingat dan menyadari
bahwa Allah meridhai perbuatan kita, maka pembicaraan kita itu sudah merupakan
ibadah.
4. Strategi Pembelajaran lbadah.
Penggunaan strategi di dalam pembejaran ibadah tidak jauh berbeda
dengan strategi pembelajaran yang dilaksanakan pada pesantren kilat, sebagai
berikut ;
1. Pendekatan pengalaman, yaitu
pemberian pengalaman keagamaan kepada para santri dalam
rangka menanamkan nilai-nilai keagamaan, dengan pendekatan ini santri diberi
kesempatan untuk mendapat pengalaman keagamaan baik secara individual taupun
berkelompok. Sebagai contoh santri diajak shalat dzuhur berjamaah, pada saat
itu ada guru yang mengerjakan shalat sunnat sebelum dan
sesudah salah dzuhur tetapi ada pula guru yang tidak mengerjakan salat
sunnat sama sekali. Pengalaman ini dapat dijadikan topik bahasan bagi para
santri untuk bertanya atau melakukan diskusi, dan metode pengajaran yang
sangat tepat digwiakan pada kegiatan tersebut adalah metode tanya jawab atau
metode diskusi.
2. Pendekatan pembiasaan,
yaitu memberikan kesempatan kepada sa.ntri untuk senantiasa mengamalkan ajaran
agama baik secara individual maupun berkelompok dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya dengan membiasakan diri mengucapkan salam bila bertemu dengan guru,
orang tua atau teman, membaca basmalah sebelum makan atau sebelum mengerjakan
sesuatu. Metode pengajaran yang digunakan dalam kegiatan ini dapat dilakukan
dengan metode latihan, demonstrasi atau pengalaman.
3.
Pendekatan emosiona1. yaitu usaha menggugah perasaan dan emisi siswa dalam
meyakini, memahami dan menghayati ajaran agama. Dengan pendekatan ini
diusahakan selalu mengembangkan perasaan keagamaan santri melalui bukti-bukti
kebesaran Allah serta cerita-cerita yang mengandung kebenaran dan kebesaran
Allah SWf . Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya j awab.
Strategi
yang digunakan dalam pembelajaran unsur pokok ibadah lebih menekankan pada
pendekatan fungsional dan pendekatan pembiasaan. Pendekatan
fungsional maksudnya mengfungsikan ajaran agama Islam dengan menekankan pada
segi kemanfaatannya bagi siswa (peserta didik) dalam kehidupan
sehari-hari. Sedangkan pendekatan pembiasaan maksudnya
memberikan kesempatan kepada siswa agar senantiasa mengamalkan ajaran agama,
khususnya yang berkaitan dengan ibadah pokok.
Dan untuk
lebih memantapkan pengembangan ketaatan siswa
dalam beribadah perlu pula
diadakan pelajaran khusus
praktikum ibadah, yang dilengkapi tlengan sarana
dan prasarananya, para pembimbingnya yang menguasa1 seluk beluk ibadah,
buku bimbingan praktikum ibadah, dan sebagainya.37
C. Peran Pesantren Kilat dalam Penghayatan Pengamalan
lbadah
Sebagaimana telah dijelaskan pada sub pokok bahasan terdahulu
bahwa kegiatan pesantren kilat bertujuan untuk rneningkatkan pemahaman,
penghayatan dan ,pengamalan siswa tentang ajaran agama Islam, sehingga menjadi
manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt, serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian bahwa materi yang diberikan di dalam kegiatan pesantren kilat harus mengandung nilai-nilai keimanan, akhlak maupun ibadah. Karena untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan maupun pengamal an siswa terhadap ajaran agama harus terus menerus kita berikan pengetahu an terhadap nilai-nilai dimaksud serta melakukan praktek untuk membiasakan diri setiap siswa untuk menghayati dan mengamalkan ibadah yang telah ia ketahui.
Proses pengajaran yang diberikan kepada siswa
agar mereka dapat menghayati dan mengamalkan materi yang diberikan dilakukan melalui
1. Informasi atau penjelasan,
ini merupakan kegiatan awaI yang perlu diberikan kepada siswa agar siswa mulai mengenal macam-macam ibadah baik yang bersifat wajib maupun sunnah, informasi atau penjelasan ini di lakukan dengan metode ceramah.
2. Latihan,
setelah diberikan gambaran tentang materi-materi yang diberikan dalam kegiatan pesantren kilat. khususnya pada materi ibadah, maka perlu diberikan contoh bagaimana bacaan dan gerakan shalat yang baik dan benar dari mulai niat sampai salam, metode yang digunakan dalam latihan ini menggunakan metode demonstrasi.
3. Pembiasaan,
setelah siswa rnengerti dan memahami terhadap materi-materi yang telah mereka terima dalam pelaksanaan pesantren kilat langkah selanjutnya adalah dengan membiasakan siswa untuk mengerjakan apa yang telah diajarkan dengan cara melakukan tadarus bersama-sama, shalat dhuhur berjamaah, shalat jum'at dan melibatkan siswa dalam kepanitiaan zakat fitrah, agar siswa lebih menghayati terhadap tugas yang diberikan.
Disamping pola pengajaran yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan pesantren kilat, bimbingan kepada siswa juga diperlukan agar siswa semakin tertarik dan mengerti maksud-maksud yang terkandung dalam materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk cerita atau kisah pada masa lalu.
Bimbingan yang diberikan meliputi ;
1. Nasehat,
cara ini dapat efektif apabila disampaikan kepada siswa dalam bahasa yang lembut agar siswa merasa terayomi dan mau menerima nasehat yang diberikan oleh gurunya, dengan bahasa dan sikap yang penuh kasih sayang didalam memberi nasehat diharapkan siswa menjadi sadar dan mau mengerti terhadap keinginan guru yang disampaikan melalui nasehat.
2. Teladan,
guru tidak hanya marnpu rnernberi ceramah dan nasehat, tetapi dia juga · harus mam pu memberi teladan yang bai k bagi para s1swanya. Keteladanan sangat dibutuhkan siswa. karena dengan tingkah laku dan keteladanan yang baik akan memberikan kesan yang mendalam pada diri siswa terhadap sikap maupun contoh keteladanan yang dilakukan oleh gurunya. Kesan tersebut akan memberi dampak poitif terhadap perkembangan jiwa anak baik dalam kebidupan sehari-hari maupun kegiatan ibadah.
3. Disiplin,
merupakan hal yang paling mendasar di dalam mendidik siswa, agar siswa sudah sejak dini ditanamkan berdisiplin, baik dalam belajar maupun beribadah. DisipJin dalam beribadah, yaitu dengan mematuhi segala rukun-rukunnya sehingga ibadah yang dilakukan sesuai sunnah Nabi.
4. Kontrol,
sebagai bentuk pengawasan terhadap kegiatan yang
dilakukan dengan adanya kontrol diharapkan materi atau pelajaran yang telah
diberikan tidak hilang begitu saja bersamaan dengan berakhimya kegiatan
pesantren kilat, namun terus berkesinambungan agar siswa menjadi
terbiasa di dalam mengamalkan ajaran agamanya baik dalam segi ibadah
maupun akhlaknya. Dan harapan yang tennaktud dalam kegiatan pesantren
kilat dapat berhasil dengan baik sehingga siswa dapat mengamalkan apa yang
telah diajarkan oleh gurunya selama kegiatan pesantren kilat berlangsung.
Dengan
demikian kegiatan pesantren kilat men'.ipatran' kegiatan yang dilakukan
sekolah dalam upaya memantapkan pendidikan agama Islam melalui bimbingan,
ceramah, pelatihan dan praktek langsung terhadap pelaksanaa n ibadah, seperti
shalat lima waktu secara berjamaah, shalat Jum'at, membaca Al- qur'an,
mengumpulkan dan menyalurkssan zakat fitrah serta kegiatan lainnya.
Dari kegiatan di atas diharapkan bahwa dengan adanya kegiatan pesantren kilat pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa terhadap ajaran agama semakin mantap dan akan menjadi modal dasar dalam membentuk pribadi- pribadi muslim yang kuat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah
gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian .
Di dalam
penelitian ini terdapat dua variable, yajtu
I . Pesantren kilat
yang maksud dalam · penulisan ini adalah kegiatan bimbingan keagamaan siswa
yang dilakukan pada bulan Ramadhan Minggu ke 2 dan ke 3 di SDN Kalibaru 03
Pagi Cilincing Jakarta Utara.
2. Pengamalan ibadah yang dimaksud dalam penelitian adalah praktek
ibadah seperti shalat, wudhu, membaca Al-Qur'an sebagai bagian dari
aspek-aspek yang dibimbing dalam pesantren kilat..
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Ternpat
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kalibaru 03 Pagi
Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Jakarta Utara.
2. Waktµ
Penelitian
Penelitian ini waktunya dilaksanakan pada bulan Ramadhan
1425 H/2004 M selama I bulan ( selama masa kegiatan pesantren kilat yang
dilaksanakan di SDN Kalibaru 03 Pagi).
40
C.
Sumber Data
Sumber data terdiri dari primer dan data sekunder
1.
Data primer meliputi;
a. Kegiatan pesantren
kilat, untuk memperolah gambaran tentang pelaksanaan pesantren
kilat.
b. Siswa peserta
pesantren kilat, untuk
memperoleh gambaran tentang pengamalan
ibadah sebagai hasil dari bimbingan pesantren kilat.
2.
Data sekunder meliputi :
a. Guru yang memberi
penjelasan tentang pelaksanaan pesantren kilat
b.
Doktunen sekolah dan pesantren kilat:
D. Populasi dan Sampel
l. Populasi didefinisikan sebagai kelompok
subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu
populasi, kelompok subjek ini harus memiliki ciri ciri atau
karakteristik-karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok
subjek
yang lain. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai ciri lokasi akan
tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu. Semakin
sedikit karakterist ik populasi yang diindentifikasikan maka populasi akan
semakin heterogen dikarenakan berbagai ciri subjek akan terdapat dalam
populasi . Sebaliknya semakin banyak ciri subjek yang diisyaratkan sebagai
populasi, yaitu semakin spesifik karakteristik populasinya maka
populasi itu akan menjadi semakin homogen .
Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa Kelas IV, V dan VI SON Kalibaru 03 Pagi yang berjumlah I 64 orang
siswa.
2.Sampel adalah sebagian dari populasi. Karena ia merupakan bagian
dari populasi, maka ia hams memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya.
Apakah suatu sample merupakan representasi yang baik bagi populasinya
sangat tergantung pada sejauhmana karakteristik sample itu sama dengan
karakteristik populasinya . Karena analisa penelitian didasarkan pada data
sample sedangkan kesimpulan nanti akan diterapkan pada populasi
maka sangatlah penting untuk memperoleh sample yang representatif bagi
populasinya.
Dari jumlah di atas yang merupakan sample dalam penelitian ini
adalah 50 orang siswa, yang terdiri dari siswa kelas IV sebanyak 12 orang,
siswa kelas V sebanyak 13 orang dan siswa kelas VI sebanyak 25 orang.
Adapun pemiliha n sample dilakukan secara acak (random sampling)
E. Tehnik Pengambilan Data
Tehnik pengambilan data yang digunakan adalah scbagai bcrikut
:
1. Angket adalah metode pengumpulan data
atau informasi dengan menggunakan daftar pertanyaan
yang diajukan kepada
responden, yang masing-masing pertanyaan atau
pernyataan telah dipersiapkan jawaban untuk dipilih sesuai dengan keadaannya.
Angket digunakan untuk mendapat garnbaran tentang manfaat dari pengetahuan dan
bimbiungan praktek ibadah yang telah siswa peroleh selama rnengikuti pesantren
kilat.
2. Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan
dengan sistematis fenornena fenomena yang diteliti. Dan dapat diambil
pengertian bahwa metode observasi merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan terhadap obyek yang diteliti.
Pengamatan ini cligunakan untuk mendukung dan rnelengkapi data yang
diperoleh melalui angket langsung terhadap obyek yang diteliti, seperti
pelaksanaan puasa, shalat berjamaah, berdo'a dan ceramah yang dilaksanakan
selama pesantren kilat berlangsung.
3. Studi Dokumen
ialah benda-benda yang dapat memberi keterangan, dapat berupa surat-surat
kabar, undang-undang, potret, buku-buku pencatatan , peta, data statistik dan
juga data yang berupa catatan seperti jumlah guru, jumla h siswa, jurnlah
peserta pesantren kilat, program pesantren kilat, sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh SDN Kalibaru 03 Pagi Cilincing
4.
Wawancara sebagai upaya penulis untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperoleh dari para guru maupun kepala sekolah scbagai data pendudkung dalarn
penulisan skripsi ini.
F. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
;
1. Analisis kualitatif, untuk memperoleh
penjelasan yang lebih bennakna atas pelaksanaan kegiatan pesantren kilat
secara utuh sehingga dapat diketahui peranan pesantren kilat tersebut dalam
peningkatan pengamalan ibadah siswa, sebagai berikut ;
;,.
Deskripsi dan observasi setiap kegiatan
? Menghubungkan data antar
kegiatan pesantren kilat dengan perkembangan belajar siswa_
2.
Analisis kuantitatif, untuk rnengolah dan menganalisa data-data yang telah
diperoleh penulis melalui angket Dalam hal ini digunakan tehnik
prosentase dengan runms P = FIN x 100.
P = Prosentase.
F
= Frekuensi Jawaban.
N = Jumlah
Responden. 100 = Bilangan bulat (satuan).
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Tinjauan Umum Sekolah
Sekolah
Dasar Negeii (SDN) Kalibaru 03 Pagi beralamat di Jalan Kalibaru Tim ur
III/F No. 2 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Jakarta Utara.
Sekolah Dasar ini culrnp strategis karena letaknya dilingkungan masyarakat dan
dipinggir jalan yang dilalui oleh kendaraan umum.
1.
Sarana dan Prasa rana yang ada :
a Keadaan
Bangunan : Permanen
b.
Jumlah Ruang yang Ada
1. Ruang
Belajar 6 Ruang
2. Ruang Kepala
Sekolah I Ruang
3. Ruang
Guru 1 Ruang
4. Ruang
Perpustakaan 1 Ruang
5. Lapangan Olah
Raga 1 Ruang
6. Ruang
Toilet 2 Ruang
7. Ruang Dinas
Penjaga 1 Ruang
8. Fasilitas
Air Sumur
2. Keadaan Guru dan Siswa SDN Kalibaru 03 Pagi Cilincing
Keadaan
guru dan peserta didik SDN Kalibaru 03 Pagi dapat dilihat pada table di bawah
ini.
Tabel 1
Keadaan Guru SDN Kalibaru 03 Pagi Cilincing Tabon
Ajaran 2004/2005
Keadaan Siswa Tahon 2004/2005
No
Jenis Kelamin Kelas
1 2 3
4 5 6 Jumlah
1
Laki-laki 39 24
20 25 24
39 171
2 Perempuan
41 20 21
16 22 38 158
JumJah ' 80
44 41 41
46 77 329
Data : SDN. Kalibaru 03
Pagi
B. Pelaksanaan Pesantren Kilat.
Pesantren kilat
yang dilaksanakan di SDN Kalibaru 03 Pagi dilaksanakan selama 6 hari (satu
minggu kegiatan belajar mengajar). Pelaksanakan pesantren kilat tidak hanya
diisi dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) saja tetapi lebih ditekankan pada
kegiatan-kegiatan amaliah bulan Ramadhan, seperti shalat dhuha berjamaah,
membaca Al-qur'an, berzikir, membaca do'a maupun mendengarka n ceramah-ceramah
tentang penanaman akhlak kepada siswa.
Kegiatan pesantren kilat yang
dilaksanakan tersebut dipandu oleh beberapa orang guru secara bergiliran
yang jadwal dan waktunya telah ditentukan. Metode pengajaran yang
digunakan di dalam pelaksanaan pesantren kilat yang diadakan di SDN Kalibaru
03 Pagi, berupa :
1. Ceramah, yaitu dengan menyajikan
informasi berupa cerita tentang kisah anak durhaka, sifat-sifat tercela maupun
materi lain yang menyangkut akhlak sesama muslim. Dengan maksud agar siswa
dapat memahami dan mengerti tentang akibat dari sikap durhaka kepada orang tua
dan juga agar siswa menjauhi segala sifat-sifat tercela yang telah dijabarkan
serta akibat-akibat yang timbul karena sifat tercela tersebut baik di dunia
maupun akhirat.
2. Latihan, yaitu dengan cara membiasakan siswa untuk
shalat dhuha, membaca al-Qur'an, berzikir, berdo'a dan shalat berjamaah.
Bertujuan agar siswa membiasakan diri untuk shalat dhuha, membaca/menghafal
surat-surat pendek dalam al-Qur'an,
berzikir dan berdo'a
yang sifatnya praktis
setta membiasakan diri untuk shalat berjamaah, dengad\pm.bias·a;:n
dan latihan ini diharapkan siswa dapat mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Di dalam pelaksanaan kegiatan pesantren kilat sengaja
diciptak:an suasana yang penuh dengan kekeluargaan , dimana setiap siswa
dibimbing dan dibiasakan untuk saling hargai menghargai, saling membantu,
kasih mengasihi dengan sesama:eman dan juga saling menghormati kepada gurunya.
Hal ini diharapkan untuk menimbulkan suasana yang penuh dengan
silaturrahmi maupun persaudaraan diantara siswa maupun guru. Dan hal ini
diciptak:an pada saat pelaksanaan buka puasa bersama.
C.
Analisa Data
Adapun untuk mengeta.hui sejauhmana peranan pesantren
kilat dalam peningkatan pengamalan ibadah, penulis'coba sajikan melalui hasil
angket yang penilis tuangkan dalam bentuk tabulasidan dilengkapi prosentase
sebagai berikut :
Tabel 3
A. pakahkamu seIalu
mendo'akan kedua orang tua ?
No Altematif
Jawaban Frekuensi Prosentase
I
Selalu 42 84
Kadang-Kadang Tidak Pernah 8
-
50
16
-
100
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat
diketahui bahwa hampir seluruh siswa selalu mendo'akan orang tuanya, dengan
yang menjawab selalu sebanyak 42 orang (84%) sedangkan
yang menjawab kadang-kadang 8 orang
(16%). Ini berarti
bahwa hampir seluruh
siswa sudah mengamalkan apa yang
diperolehnya di sekolah.
Tabel 4
A.
piakab kamu seJalu berdo,a sebeIum makan ?.
Prosentase
40
80
10 20
- -
I
Berdasarkan
basil tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruh
siswa berdo 'a sebelum makan, yang rnenjawab selalu sebanyak 40 orang
(80%) sedangkan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 10
orang (20%). Ini berarti
siswa telah mengamalkan pelajaran yang didapat
di sekolah.
Tabel 5
Dari tabel di atas
menunjukkan bahwa hmpir seluruh siswa berdo'a sebelum tidur, yang menjawab
selalu sebanyak 43 orang (86%) sedangkan yang menjawab kadang-kadang sebanyak
7 orang (4%). Ini menunjukkan bahwa siswa sudah mengamalkan tuntunan berdo'a
yang diajarkan di sekolah.
Tabel 6
A,pakah kanm selaIu
berdo'a setelah seIesai. shaIat wa11
No Altematif
Jawaban Frekuensi Prosentase
4
Selalu 23 46
Kadang-kadang 16 32
Tidak Pernah 11 22
50 100
Berdasarkan hasil tabel di atas
dapat diketahui bahwa hanya sebagian siswa yan g berdo'a setelah rnengerjak.an
shalat wajib, ini terlihat dari yang rnenjawab selalu sebanyak 23 orang (46%)
dan yang menjawab kadangwkadang sebanyak 16 orang (32%). Sedangkan yang
menjawab tidak pemah sebanyak 11 orang (22%). Ini menggambarkan bahwa
sebagain siswa belum mengamalkan do'a yang diajarkan
di
sekolah.
Tabel 7
A.pakah kamu seIaIu
mengeq.akan shalat subuh ?
No Altematif
Jawaban Frekuensi Prosentase
5
Selalu
Kadang-kadang Tidak Pernah 28
18
4
56
36
8
.......
50 100
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa
sebagian siswa telah mengerjakan shalat subuh hanya intensitasnya yang
berbeda, dimana sebanyak 28 orang (56%) menjawab selalu dan yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 18 orang (36%). Sedangkan sebanyak 4 orang (8%)
belum pernah menjelankan shalat subuh.
Tabel 8
A,pakah kamu selalu mengeIJ·a1can shaIat magn'b ber1.amaah ?
No
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
6
Selalu
Kadang-kadang Tidak Pernah 37
13
-
74
26
-
50 100
Berdasarkan hasil tabel di atas
dapat diketahui bahwa hampir semua siswa telah mengerjakan shalat magrib
berjamaah hanya intensitasnya yang berbeda, dimana sebanyak 37 orang (74%)
menjawab selalu dan yang menjawab kadang-kadan g sebanyak 13 orang (26%). Ini
menunjukk.an bahwa siswa memiliki semangat untuk shalat berjamaah terutama
shalat magrib.
Tabel 9
A akah selalu men er'akan shalat
asar ?
No Altematif
Jawaban Frekuensi
Prosentase
7
Selalu 24 48
Kadang-kadang 15
30 .
Tidak
Pemah 11
50
22
100
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa
sebagian besar siswa telah mengerjakan shalat asar, namun intensitasnya
berbeda, dimana sebanyak 24 orang (48%) selalu mengerjakan, sedangkan 15 orang
(30%) kadang-kadang saja mengerjakannya. Dan yang tidak pernah mengerjakan
sebanyak 11 orang (22%). Ini menunjukk:an bahwa hanya sebagian dari
responden yang ibadah shalatnya tekun sedangkan sebagian
lagi ada yang kadang-kadang bahkan ada yang
tidak pemah sama sekali, ini perlu adanya
biil1bingan yang rutin dari guru disamping perhatian dari orang tua.
Tabel
lO
A akah kam u selalu men er'akan shalat Jum'at ?
No
Altematif Jawaban Frekuensi Prosentase
8
Selalu
Kadang-kadang ruak
Pah 28
n 56
44
50 100
Berdasarkan hasil tabel di atas
dapat diketahui bahwa hampir semua siswa laki- laki mengerjakan shalat jum
'at, yaitu sebanyak 28 orang (56%) menyatakan se1alu sedangkan yang menyatakan
tidak pernah sebanyak 22 orang (44%), karena perempuan. Dan perlu diketahui
bahwa dari jumlah responden sebanyak 50 orang terdiri dari 28 orang siswa
laki-laki dan 22 orang siswa perempuan. lni menunjukkan bahwa
siswa telah mengetahui bahwa shalat Jum'at
merupaka n
salah satu kewajiban bagi seorang muslim.
Tabel 11
A,pakah kamu seIaIu menger1'akan shalat taraweh pada
bulan Ramadhan ?
No Altematif Jawaban
Frekuensi Prosentase
9 Selalu
Kadang-kadang
Tidak Pemah 46
4
- 92
8
-
. 50 100
-·--·-••-•'n,....,,_,_
Berdasarkan
basil tabel di atas dapat diketahui bahwa semua siswa mengerjakan shalat
taraweh pada bulan Ramadhan, ini terlihat dari
jawaban responden yang menjawab positif sebanyak 50 orang (100%)
walaupun ada beberapa orang yang menjalankam1ya kadang-kadang.
Tabel
12
A akah kamu selalu be uasa di bulan Ramadhan
?
No Altematif
Jawaban Frekuensi
Prosentase
10
Selalu 50 100
Kadang-kadang
Tidak
Pemah
50 100
Berdasarkan hasil tabel di atas
dapat diketahui bahwa semua siswa telah menjalankan ibadah puasa di bulan
Ramadhan. Ini menunjukkan bahwa siswa tahun kewajiban seorang muslim untuk
menjalankan puasa di bulan Ramadhan.Responden yang menjawab selalu sebanyak 50
orang (100%).
Tabel 13
Apakah kamu selalu bersedekah bila ada
seorang pengemis yang datang ke rumah kamu ?
No
Altematif Jawaban Frekuensi Prosentase
11
Selalu 32 64
Kadang-kadang 16 32
::--......_ 2 4
Tidak
Pemah
---
50 100
-
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir
semua siswa selalu bersedekah apabila ada pengemis yang minta sedekah ke
rumah, ini terlihat dari jawaban responden yang menjawab se1alu sebanyak
32 orang (64%) dan menjawab kadang-kadang sebanyak 16 orang (32%).
Sedangkan yang tidak pemah sebanyak 2 orang
(4%). Ini menggambarkan siswa mulai
mengetahui
bahwa bila bersedekah akan mendapat ganjaran
pahala yang besar dari Allah SWT.
Tabet 14
A.pakah kamu seIaIu
membantu teman yang mendapat mus1'bah ?
No Altematif
Jawaban Frekuensi Prosentase
12
Selalu 38 64
Kadang-kadang 12 36
Tidak Pernah - -
50 100
Berdasarkan basil tabel di atas
dapat diketahui bahwa siswa akan selalu membantu apabila ada temannya yang
terkena musibah. ini menunjukkan bahwa siswa memiliki sikap kepedulian
terbadap teman yang terkena musibah . Jawaban responden yang menjawab
selalu sebanyak 38 orang (64%), sedangkan yang kadang-kadang sebanyak 12 orang
(36%).
Tabel 15
A akah kamu selalu menuruti rintah
oran tua ?
No Altematif Jawaban
Frekuensi Prosentase
13
Selalu 42 84
Kadang-kadang 8
16
Tidak
Pemah
50 100
Berdasarkan basil tabel di atas
dapat diketahui bahwa semua siswa selalu menuruti perintah orang tuanya. Ini
menunjukkan sikap berbakti seorang anak terhadap orang tuanya. Responden yang
menjawab selalu sebanyak 42 orang (84%), sedangkan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 8 orang (16%).
Tabel 16
Apakah kamu selalu
membaca al-Qur'an atau mengaji setelah salat magrib atau di waktu
yangIam. ?
No Altematif Jawban
Frekuensi Prosentase
14
Selalu 38 76
Kadang-kadang 10 20
Tidak Pemah 2 4
50 100
Berdasarkan basil tabel di atas
dapat diketahui bahwa siswa selalu membaca al- Qur'an setelah shalat magrib.
Ini menunjukkan siswa telah mengamalkan ajaran agama seperti yang dianjurkan
oleh guru dan orang tuanya. Responden yang menjawab selalu sebanyak 38 orang
(76%), yang menjawan kadang-kadan g sebanyak IO orang (20%), sedangkan yang
tidak pernah sebanyak 2 orang (4%), ini perlu adanya perhatian dari orang tua
agar mendorong anaknya untuk belajar
dan untuk membaca al-Qur'an.
Tabel
17
A akah kamu selalu bela'ar men hafal surat-surat
endek
dalam al-Qur'an ?
No Altematif
Jawaban Frekuensi Prosentase
15
Selalu 24 48
Kadang-kadang 19 38
Tidak Pernah 7 14
50 100
Berdasarkan hasil tabel di atas
dapat diketahui bahwa sebagian siswa selalu belajar menghafal al-Qur'an
sebanyak 24 orang (48%), sedangkan sebagia lagi kadang-kadang belajar
menghafal al-Qur'an sebanyak 19 orang (38%) dan sebanyak 7 oarang (14%)
menjawab tidak pernah. Ini mengambarkan perlunya
ada
perhatian guru dan orang tua agar terus mendorong dan membimbing anaknya untuk
belajar menghafal al-qur'an terutama surat-surat pendek.
D. lnterpretasi Data.
Berdasarkan hasil analisa data yang berupa angket yang disebar
kepada siswa yang menjadi responden> maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa kegiatan pesantren kilat yang diJaksanakan oleh SDN Kalibaru 03 Pagi
sangat bermanfaat terutama dalam meningkatkan
pengamalan ibadah s1swa baik yang
bersifat rutinitas maupun ibadah yang
dilaksanakan pada bulan
Ramadhan, seperti
berdo'a, puasa, shalat tawarih dan
membaca al-Qur'an. Ini terlihat dari jawaba n siswa yang menjadi
responden dimana yang selaJu berdo'a baik itu do'a sebelum makan, do'a sebelum
tidur, do'a untuk orang tua maupun do'a seteJah salat wajib dari 50 orang
responden hampir 100 % memberi jawaban yang positif, di dalam menjalankan
ibadah puasa sebanyak 50 responden (100%) atau seluruh responden melaksanakan
ibadah puasa demikian pula pada ibadah shalat, baik itu salat fardu,
salat
berjamaah maupun taraweh dari
50 orang responden hampir I 00 %
memberi
jawaban positif dan hanya 10 % yang memberi jawaban negatif Dan sikap maupun
hubungan antara teman serta kepatuhan kepada orang tua seluruh responden
100 % menurijukkan jawaban yang positif
Dengan
demikian menunjukkan ba_hwa
kegiatan pesantren kilat
mempunyai pengaruh yang
positif terhadap peningkatan pengamalan ibadah siswa, dan ini perlu selalu
dilaksanakan dan ditingkatkan baik dal segi kualitas
maupun
kuantitasnya, yang berarti bahwa pesantren kilat tidak hanya dilakukan pada
bulan Ramadhan saja tetapi pada waktu-waktu yang Iain, ·seperti waktu liburan
sekolah.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
uraian di atas penulis mencoba menarik beberapa
kesimpulan, sebagai berikut :
I . Kegiatan pesantren kilat
melibatkan semua unsure guru yang mengajar di SDN Kalibaru 03 Pagi Cilincing
tidak terkecuali Kepala Sekolah ikut terlibat di dalam kegiatan pesantren
kilat, baik yang berupa pengajaran maupun bimbingan. Mekanisme bimbingan dan
pengajaran yang dilakukan oleh tiap tiap guru telah diatur jadwalnya sesuai
dengan kesepakatan bersama, sehingga masing-masing guru memiliki tanggung
jawab dalam mensukseskan pelaksanaan pesantren kilat.
2. Pelaksanaan
kegiatan pesantren kilat yang dilaksanakan SDN Kalibaru 03 Pagi Cilincing
sudah berjalan dengan baik dan mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan
pengamalan ibadah siswa. Ini dapat terlihat dari jawaban responden terhadap
angket yang diberikan hampir sebagian besar memberi jawaban positif, seperti
kegiatan berdo'a baik do'a sebelum melaksanakan suatu kegiatan, do'a untuk
orang tua maupun do'a setelah salat sebanyak 80 % responden memberi jawaban
positif, dalam kegiatan ibadah salat fardhu terutama salat subuh dan shalat
asar sebanyak 50 % responden
menjawab positif, sedangkan 30-36 %
responden menjawab kadang-kadang dan 8 - 22 % menjawab tidak pernah, pada
ibadah puasa I00 % siswa memberi jawaban positif. Ini berarti seluruh
responden telah menjalankan ibadah puasa demikian pula hubungan antara
teman, sikap kepada sesama serta kepatuhan kepada orang tua
seluruh responden memberi jawaban positif. Dan dalam membaca Al-Qur'an setelah
selesai shalat Magrih atau waktu lain
sebanyak 80 % respnden
menjawab s,itif;'·kecll,:;,: j \Jµpalari
'hanya 50
\ .. "(::: . /.!"'-·..- -'-
% yang
menjawab positif sedang sebgjari.·'rnnjmvab
'=k1adang;;.kadang dan
\.. h
-_ ·, ', ·, . _,_
• .·
tidak hafaL
B.
Saran-saran.
1. Agar pelaksanaan pesantren
kilat yang sudah berjalan dengan baik ini tetap dipertahankan dan ditingkatkan
kualitasnya.
2.
Peran guru dalam kegiatan ini agar lebih memberi perhatian antara lain dengan
memberi bimbingan shalat, do'a sesudah shalat dan menghafal Al-
Qur'an sehingga kualitas
pelaksanaan pesantren
kilat menjadi lebih
bermanfaat.
3. Dalam kegiatan pesantren kilat, guru
diharapkan memberi nasehat dengan melalui kisah-kisah yang menggambarkan
tentang hukurnan bagi orang yang melalaikan shalat sebagai upaya penyadaran
siswa serta pentingnya shalat dalam pembelajaran sehari-hari.
4.
Agar pelaksanaan pesantren kilat tidak hanya dilakukan pada bulan Ra.madhan
saja,
tetapi juga dilaksanakan pada liburan akhir
semester sebagai kegiatan pengisi liburan sekolah.
.DAFTAR ANGKET SISWA
Petunjuk Pengisian :
1.
Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan teliti sebelwn kamu menjawab !
2.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, dan c yang sesuai menurut pendapat
kamu !
1. Apakah selalu mendo'akan ked ua orang tua
?
a1 selalu
b. kadang-kadang
c. tidak
pernah
2. Apakah kamu selalu berdo'a sebelum makan ?
a.
selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pemah
3.
Apakah kamu selalu berdo'a sebelum tidur ?
a. selalu
b.
kadang-kadang
c. tidak pernah
4.
Apakah kamu selalu berdo'a setelah selesai shalat wajib ?
a.
selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pemah
5.
Apakah kamu selalu mengerjakan salat subuh ?
a.
se1alu
b. kadang-kadang
c. tidak
pemah
6. Apakah kamu selalu mengerjakan salat
magrib berjamaah ?
a. selalu
b. kadang-kadang
c.
tidak pemah
7. Apakah kamu selalu mengerjakan salat
asar ?
a. selalu
b.
kadang-kadang
c. tidak pemah
8. Apakah kamu selalu
mengerjakan salatjum'at
a. selalu
b.
kadang-kadang
c. tidak pernah
9.
Apakah kamu selalu mengerjakan salat taraweh pada bulan Ramadhan ?
a.
selalu
b. kadang-kadang
c.
tidak pemah
10. Apakah kamu selalu berpuasa di bulan
Ramadhan ?
a. selalu
b. kadang-kadang
c.
tidak pemah
11. Apakah kamu selalu
bersedekah bila ada seorang pengemis yang dating ke rumah kamu
?
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak
pernah
12. Apakah karnu selalu
membantu teman yang mendapat musibah ?
a. selalu
b.
kadang-kadang
c. tidak pernah
13.
Apakah kamu selalu menuruti perintah orang tua ?
a.
selalu
b. kadang-kadang
c.
tidak pemah
14. Apakah karnu selalu
membaca Al-qur'an atau mengaji setelah salat
magrib atau diwaktu yang lain ?
a. selalu
b.
kadang-kadang
c. tidak
pemah
15. Apakah kamu selalu belajar menghafal
surat-surat pendek dalam Al-qur'an ?
a. selalu
b.
kadang-kadang
c. tidak
pernah
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur 'andan Terjemahannya, Jakarta ; CV. Ferlia Citra Utama,
200 I
Dep. Dikbud., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta ; PN Balai
Pustaka, 1995/1996 Hasan, Ali, Drs. HM. dan Nata, Abuddin Nata, Drs. H. MA,
Materi Pokok Agama Islam,
Jakarta : Bimbaga Islam dan UT, 1996/1997.
Hasan,
Ali, Drs, HM dan Syafi'i, Drs. H, Pendidikan Pengamalan Jbadah, Jakarta ;
Bimbaga Islam dan UT, 1977.
Mansyur, Ors. H., Strategi Be/ajar
Mengajar, Jakarta ; Dirjen Bimbaga Islam dan UT,
2000.
Nata,
Abuddin Nata,Drs. H, MA dan Rosyada, Dede, Materi Pokok Pendidikan Agama Islam
II, Jakarta : Bimbaga Islam dan UT, 1997.
Ponidjan dkk, Agenda
Ramadhan untuk Pe/ajar, Jakarta ; Fajar Group, 2003.
Poerwadarminta,
WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta PN. Balai
Pustaka, 1976, Cet. Ke-5.
Qardawi , Yusuf Qardawi, DR., Hukum Zakat,
Bandung : Mizan, 1999, Cet. Ke-5. Rahim, Husni, Dr.H, Metodologi Pendidikan
Agama Islam, Jakarta ; Bimbaga Islam,
2001
RI, Dep. Agama,
Pendidikan Agama Islam Modul Pesantren Ki/at untuk SD, Jakarta ;
Dirjen Bimbaga Islam, 2002.
-------------------,
Petunjuk Te/mis Penyelenggaraan Pesantren Ki/at
Bagi SD, SLTP, SMUIK, Jakarta ; Dirjen Bimbaga Islam, 1988.
-------------------,
Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam,
Jakarta ; Bimbaga Islam, 2003.
-------------------.
Pedoman Pendidikan Agama Bagi Anak Putus
Sekolah, Jakarta Bimbaga Islam, 2003.
-------------------,
Bimbingan Manasik Naji, Jakarta Dirjen Bimas Islam dan Peny. Haji,
2003.
Salim, Peter, dan Salim, Yenny, Kamus Bahasa Indonesia,
Kontempoter. Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta, Aksara Baru,
1982
Syarifuddin, Amir Syarifuddin, Prof. Dr., Garis-Garis
Besar Fiqih, Jakarta : Kencana, 2003, Cet. Ke-1.
FOOTNOTE
1 Dep. Dikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,
1995/1996), Ed.2, hal.
2 Dep. Agama RI, Pe11didika11 Agama Islam Modul
Pesantren KUat untuk SD, (Jakarta ; Dirjen
Bimbaa Islam,
2002, h. 3
Ibid, h. 3
4 Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), Cet.
Ke-2, h. 5
5 Ibid ,
6 Dep. Agama RI, Metodologi
Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Dirjen Bimbaga Islam, 2001), h. 19
7
Dep. Agama RI., Op.Cit., h. 2
Ibid , h. 2-3
9 Amir
Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih, (Jakarta : Kencana, 2003), Cetke-1, h.
17
10 Ibid .
11 IDvl. Ali Hasan dan H. Abuddin Nata, Materi Pokok
Agama Islam, (Jakarta : Bimbaga Islam
dan UT, 1996/1997), h. 264 .
12
H. Abuddin Nata dan Dede Rosyada, Materi Pokok Pendidikan Agama Islam
JI, (Jakarta : Bimbaga Islam dan UT, 1997), h. 170.
13 Ibid., h.
171
14 Amis Syarifuddin, Op.Cit, hal . 12-13
15 Amir Syarifuddin, Op.Cit., h. 20.
16 Ibid ,
17 Ibid ,
h. 18
18 HM. Ali Hasan dan H. Syafi'i, Pendidikan Pengamalan lhadah,
(Jakarta : Dirjen Bimbaga Islam Depag dan UT, 1997), h. 55
19 Dep. Agama
RI, Al-Qur 'andan Terjemahannya, (Jakarta : CV. Ferlia Citra Utama, 2001),
h.
298.
20 Ibid , h. 678
21 Amir Syarifuddin, Op.Cit, h.
21.
22 Ibid , h . 465
23 Amir Syarifuddin, Op.Cit, h
53
24 Dep. Agama RI, Op.Cit., h. 44
25 Ibid., h. 54626 Amir
Syarifuddin, Op.Cit, h. 37
27 YusuF Qardawi, Hukum Zakat, (Bandung :
Mizan, 1999), Cet. Ke-5, h. 3
28 HM. Ali Hasan dan Drs. H. Syafi'i,
Op.Cit, h . 149
29 Dep. Agama RI. Op.Cit., h . 16
30 Yusuf Qardawi Op.Cit., h. 848.
31 Ponidjan dkk, Agenda Ramadha11
11ntuk Pe/ajar, (Jakarta ; Fajar Group, 2003), h. 31
32 HM. .Ali Hasan
dan Drs. H. Syafi'i, Op.Cit, h. 149-153
33 Amir Syarifuddin,
Op.Cit., h. 59
34 Dep. Agama RI, Bimbingan Mana'lik Haji, (Dirjen Bimas
Islam dan Peny. Haji, 2003), h. 4
35 Dep. Agama RI, Op.Cit., h. 92
36
Amis Syarifudsdin, Op.Cit., h. 60
37 Abuddin Nata, dan Dede Rosyada,
Op.Cit., h. 179.
Data Penulis
Nama: Gustiwami
Judul asal: Peranan Pesantren Kilat dalam Peningkatan Pengamalan Ibadah Siswa
SDN Kalibaru 03 Pagi Cilincing Jakarta Utara
Lembaga: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Jakarta
Bentuk tulisan: Skripsi, 2005 M/1426 H