Bab Sumpah dan Nadzar
Nama kitab: Terjemah Al-Yaqut Al-Nafis Fi Madzhabi Ibni Idris (Artinya: Permata Mulia dalam Madzhab Ibn Idris)Ki Madzhab Ibn Idris (الياقوت النفيس في مذهب ابن إدريس)
Nama penulis: Ahmad bin Umar ibn Iwadh al-Syatiri ( أحمد بن عمر بن عوض الشاطري)
Lahir: Tahun 1312 H,
Tempat lahir: Tarim, Yaman.
Wafat: 1360 H di Maqbarah Zanbal, Tarim, Yaman,
Bidang studi: Fiqih madzhab Syafi'i
Ringkasan: buku yang menjelaskan tentang fikih ubudiyyah (ibadah), muamalah, munakahah, jinayat dan imamah.
Daftar isi
BAB SUMPAH DAN NADZAR
SUMPAH
الأيْمان
* الأيمان: جمع يمين، أصلها لغة، اليد اليمنى ثم أطلقت على
الحلف.
و شرعاً: تحقيق أمر محتمل بلفظ مخصوص.
Al-Aiman adalah bentuk jama’ dari kata yamin yang aslinya menurut bahasa
artinya “tangan kanan”, kemudian kata ini diungkapkan untuk menunjukkan arti
sumpah. Adapun menurut syariat A]-Aiman adalah: menguatkan sebuah perkara yang
mungkin terjadi dengan lafadz tertentu.
Rukun-rukun Sumpah
* أركان اليمين أربعة: حالف، و محلوف به، و محلوف عليه، و صيغة.
Rukun-rukun sumpah ada empat, yaitu:
- Orang yang bersumpah,
- Sesuatu yang digunakan untuk bersumpah,
- Perkara yang disumpahkan,
- Shighat.
Syarat Halif | Orang yang Bersumpah
(1) شروط الحالف أربعة:
1 - التكليف، و 2 - الاختيار، و 3 - النطق، و
4 - القصد.
Syarat orang yang bersumpah adalah:
- Mukallaf.
- Berkehendak bebas.
- Pengucapan sumpah.
- Niat.
Syarat Mahluf Bih | Sesuatu yang Digunakan Untuk Bersumpah
(2) شروط المحلوف به:
كونه اسماً من أسمائه تعالى، أو صفة من
صفاته.
Syarat sesuatu yang digunakan untuk bersumpah adalah asma Allah, atau salah
satu sifat-Nya.
Syarat Mahluf Alaih | Perkara yang Disumpahkan
(3) شرط المحلوف عليه:
أن لا يكون واجباً.
Syarat perkara yang disumpahkan adalah suatu perbuatan yang hukumnya tidak
wajib.
Huruf Qasam | Kata yang Digunakan Untuk Sumpah
حروف القسم
* حروف القسم ثلاثة:
1 - الباء: و تدخل على
الظاهر و المضمر.
2 - و الواو: وتختص بالظاهر.
3 - و
التاء: وتختص بلفظ الجلالة.
Huruf-huruf yang digunakan untuk bersumpah ada tiga:
- Ba’: digunakan untuk isim dzhahir dan isim dhamir (kata ganti).
- Wawu: khusus digunakan untuk isim dzhahir.
- Ta’: khusus digunakan untuk menyebut lafadz jalalah (Allah).
Contoh Sumpah
* صورة اليمين:
أن يقول زيد: والله لأدخلن الدار، أو والله لأقومن
الليل، أو والله لأصعدن السماء.
Zaid berkata, “Demi Allah, aku pasti akan masuk rumah.” Atau ia berkata, “Demi
Allah, aku akan shalat malam.” Atau ja berkata, “Demi Allah, aku akan naik ke
langit.”
Kewajiban Orang yang Bersumpah Apabila Melanggar Sumpahnya
* ما يلزم الحالف إذا حنث:
يلزم الحالف إذا حنث؛ أن يكفر بأحد ثلاثة
أشياء:
1 - عتق رقبة مؤمنة سليمة عما يخل بالكسب.
2 - و
إطعام عشرة مساكين كل مسكين مداً، و دفع عشرة أثواب لهم لكل واحد ثوب.
3
- فإن لم يجد شيئاً: صام ثلاثة أيام.
Kewajiban orang yang bersumpah apabila melanggar sumpahnya adalah membayar
kafarat dengan 3 cara:
- Memerdekakan budak beriman yang selamat dari cacat yang dapat mengganggu dalam bekerja.
- Memberi makan 10 orang miskin masing-masing 1 mud, dan memberi pakaian kepada mereka masing-masing 1 pakaian.
- Jika tidak mendapatkan semua yang disebutkan tadi maka berpuasa 3 hari.
NADZAR
النَّذَرُ
* النذر:
لغة: الوعد بخير أو شر.
و
شرعاً: التزام قربة لم تتعين بصيغة.
Nadzar menurut bahasa artinya “janji melakukan perbuatan baik atau buruk”.
Sedangkan menurut syariat, Nadzar adalah Tekad yang mengharuskan diri untuk
melakukan suatu qurbah (ibadah) yang bukan ibadah fardhu ‘ain dengan disertai
shighat.
Rukun-rukun Nadzar
* أركان النذر ثلاثة: ناذر، و منذور به، و صيغة.
Rukun-rukun nadzar ada 3, yaitu:
- Orang yang bernadzar,
- perbuatan yang dinadzarkan,
- Shighat.
(1) شروط الناذر أربعة:
1 - الإسلام في نذر التبرر، و 2 -
الاختيار، و 3 - نفوذ التصرف فيما ينذره، و 4 - إمكان فعله للمنذور.
Syarat-syarat orang yang bernazar ada 4:
- Beragama Islam, khusus untuk nadzar tabarrur (nadzar untuk melakukan kebaikan dengan menggantungkan atau tidak menggantungkan dengan sesuatu yang disukai).
- Bebas berkehendak (tidak dipaksa)
- Memiliki keabsahan melakukan perkara yang dinadzarkan.
- Mampu melakukan perbuatan yang dinadzarkan.
Syarat Mandzur Bih | Perbuatan yang Dinadzarkan
(2) شرط المنذور به: كونه قريباً لم تتعين.
Syarat perbuatan yang dinadzarkan adalah ibadah yang bukan fardhu ‘ain.
Syarat Shighat / Kalimat Nadzar
(3) شرط صيغة النذر: لفظ يشعر بالتزام.
Syarat shighat nadzar adalah berupa ungkapan yang menunjukkan tekad yang
mengharuskan dirinya untuk melakukan sesuatu yang dinadzarkan.
Pembagian Nadzar dibagi menjadi Dua:
(4) أقسام النذر اثنان: 1 - نذر لجاج، و 2 - نذر تبرر.
Pembagian nadzar ada dua: (1) Nadzar Lajaj; (2) Nadzar Tabarur.
Nadzar Lajaj
فالأول: هو الحث أو المنع أو تحقيق الخبر غضباً بالتزام قربة.
Nadzar Lajaj, yaitu nadzar yang bertujuan untuk mendorong melakukan sesuatu, atau tidak melakukan sesuatu, atau untuk meyakinkan suatu berita, yang pemicunya adalah karena kemarahan dengan berkomitmen melakukan suatu ibadah.
Nadzar Tabarrur
و الثاني: هو التزام قربة لا تعليق أو بتعليق بمرغوب فيه، و يسمى نذر مجازاة أيضاً.
Nadzar Tabarrur, yaitu nadzar untuk melakukan ibadah, baik dengan tidak
menggantungkan ataupun menggantungkan pada sesuatu yang disukai. Nadzar ini
(yang menggantungkan pada sesuatu yang disukai) disebut juga dengan nadzar
Mujazah / Majazat.
Contoh Nadzar
* صورة النذر:
1 - صورة نذر اللجاج المتعلق به حَثٌّ: أن يقول زيد:
(إن لم أدخل الدار فلله علي أن أتصدق بدينار) .
Nadzar Lajaj yang mengaitkan kepada dorongan untuk melakukan sesuatu, misalnya
Zaid berkata, “Jika aku tidak masuk rumah, aku akan bersedekah 1 dinar.”
2 - وصورة اللجاج المتعلق به منع: أن يقول: (إن كلمت عمراً فلله علي دينار) .
Nadzar Lajaj yang mengaitkan dengan pencegahan agar tidak melakukan suatu
perbuatan, misalnya Zaid berkata, “Jika aku berbicara dengan Amer, aku akan
bersedekah 1 dinar.”
3 - وصورة نذر التَّبَرُّر الذي فيه تعليق بمرغوب فيه؛ المسمى (نذر المجازاة) : أن يقول: إن شفى الله مريضي فلله علي أن أتصدق بدينار.
Nadzar Tabarrur yang dikaitkan dengan sesuatu yang menggembirakan (disebut
juga dengan Nadzar Mujazah), misalnya Zaid berkata, “Jika Allah menyembuhkan
penyakitku, aku akan bersedekah 1 dinar.
Hukum Nadzar
* حكم النذر:
حكم نذر اللجاج: تخيير الناذر بين ما التزمه و كفارة
اليمين.
Hukum Nadzar Lajaj: orang yang bernadzar diberi pilihan antara melaksanakannya atau membayar kafarat sumpah.
و حكم نذر التبرر: تعين ما التزمه الناذر.
Hukum Nadzar Tabarrur. orang yang bernadzar harus melakukan apa yang dinadzarkan.[alkhoirot.org]