Terjemah Kawakib Syarah Mutammimah
Nama kitab: Terjemah Kawakib Mutammimah
Judul kitab asal:
Al-Kawakib al-Durriyyah Syarah Mutammimah al-Ajurrumiyah ( الكواكب الدرية شرح
متممة الآجرومية)
Ejaan lain: Al-Kawakibud Duriyah Syarh Mutamimah
al-Ajurumiyah
Pengarang Kawakib: Muhammad ibn Ahmad bin Abdul Bari Al-Ahdal
(محمد بن أحمد بن عبد الباري)
Lahir: Tihamah, Yaman. 1241 Hijriah atau 1826 Masehi
Wafat: 1298 H, atau 1880 Masehi
Pengarang Kitab Mutammimah: Muhammad bin
Muhammad bin ‘Abdirrahman ar-Ra’iniy, yang terkenal dengan sebutan
al-Hattab.
Kelahiran: Mekkah, pada tahun 902 H/1491 M,
Meninggal: Tripoli, Libya, tahun 945H/1547 M
Penerjemah:
Bidang studi: Gramatika tata
bahasa Arab, nahwu dan sharaf tingkat menengah.
Daftar isi
- Biografi Singkat Imam al-Hatthab Pengarang Mutammimah
- Biografi Singkat Al-Imam Muhammad al-Ahdal Pengarah Kawakib
- Profil Kitab Kawakib Syarah Mutammimah
- Download Kitab Kawakib Arab dan Terjemah
- Bab Tentang Pembahasan Kalam
- Bab tentang i’rab dan bina
- Bab Tentang Maengenal Tanda-Tanda I’rab
- Bab Tentang Nakirah Dan Ma’rifah
- Bab Tentang Isim-Isim Yang Marfu’ (Rafa')
- Bab Tentang Fa’il
- Bab Tentang Naibu Fa’il
- Bab Tentang Mubtada dan Khabar
- Bab ‘Awamil Yang Masuk atas Mubtada dan Khabar
-
Bab Tentang Kalimat Yang Diserupakan Dengan Laisa (لَيْس )
- Bab Tentang Isim-isim Yang Dinashabkan
- Bab Tentang Maf’ul Bih
- Bab Tentang Isytighal
- Bab Tentang Munada
- Bab Tentang Maf’ul Muthlaq
- Bab Tentang Maf’ul Fih
- Bab Tentang Maf’ul Min Ajlih
- Bab Tentang Maf’ul Ma’ah
- Bab Tentang Hal
- Bab Tentang Tamyiz
- Bab Tentang Mustasna
- Bab Tentang Mahfudhat Dari Isim-Isim
- Bab Tentang I’rab Segala Fi’il
- Bab Tentang Na’at
- Bab Tentang ‘Athaf
- Bab Tentang Taukid
- Bab Tentang Badal
- Bab Tentang Isim-isim Yang Beramal Seperti Fi’il
- Bab Tentang Tanazu’ pada Beramal
- Bab Tentang Ta’ajjub
- Bab Tentang ‘Adad
- Bab Tentang Waqaf
- Penutup
- Kitab Lughah Arabiyah
- Terjemah Durusul Lughat Al-Arabiyah V. Rahim
- Terjemah Ilmu Mantiq Sullamul Munawraq
- Bahasa Arab Kurikulum LIPIA
- Kitab Nahwu
- Terjemah Matan ِAl-Ajurumiyah
- Terjemah Matan Imrithi
-
Terjemah Alfiyah ibnu Malik
- Al-Ajurumiyah English Translation of Arabic Grammar
- Kitab Metode Amtsilati Cara Mudah Membaca Kitab Kuning
- Terjemah Nahwu Wadhih Juz 1
- Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2
- Terjemah Matan Qatrun Nada
- Kitab Sharaf / Shorof
- Alfiyah ibnu Malik Terjemah
- Amtsilah Tashrifiyah Terjemah
-
Ilmu Sharaf bagi Pemula
-
Kailani / Tashrif Izzi Terjemah
- Metode Amtsilati Cara Mudah Membaca Kitab Kuning
-
Nazham Maqsud Terjemah
- Qowaidul I’lal Terjemah
- Kitab Balaghah (Sastra) dan Syair (Arudh)
- Kembali ke:
Kitab Bahasa Arab
Biografi Imam al-Hatthab Muhammad bin Muhammad bin ‘Abdirrahman ar-Ra’iniy (Pengarang Kitab Mutammimah)
Beliau adalah Muhammad bin Muhammad bin ‘Abdirrahman ar-Ra’iniy, yang terkenal
dengan sebutan al-Hatthab. Beliau merupakan pakar dalam ilmu Nahwu dan ilmu
ilmu fiqh dalam mazhab Malikiy dan juga termasuk kedalam ‘ulama’ ahli
tasawwuf.
Beliau lahir di Mekkah, pada tahun 902 H/1491 M, dan wafat pada
tahun 945H/1547 M.
Beliau sangat banyak mengarang kitab-kitab ilmu
agama.
Diantaranya:
1. Qurratul A’in, Syarah
al-Waraqat, Imam Haramain.
2. Tahrirul Kalam Fi
Masailil Iltizam.
3. Hidayah as-Salikin al-Muhtaj.
4.
Tafrijul Qulub.
5. Mawahibul Jalil, Syarah Mukhtashar
Khalil (Fiqh Mazhab Maliki).
6. Syarah Nadzam Nadhair
Risalah Qairuwaniy.
7. Istikhraji Auqatis Shalah Bil
A’mal al-Falakiyah Bil Alatain.
8. Tahrirul Qalam (Fiqh
Mazhab Maliki).
Biografi Pengarang Kawakib Muhammad al-Ahdal (Pengarang Kitab
al-Kawakib ad-Durriyah Syarah Mutammimah)
Nama lengkap Syekh Muhammad Al-Ahdal adalah Syekh Muhammad bin Ahmad bin Abdul
Bari Al-Ahdal. Ia merupakan salah satu ulama kontemporer (mu’ashirin) yang
keilmuannya tidak diragukan lagi. Penguasaannya dalam semua cabang ilmu
syariat sangat mendalam, tidak hanya dalam ilmu nahwu saja, namun juga ilmu
hadits, fiqih, dan beberapa cabang ilmu lainnya. Bahkan, ia juga masyhur
dengan sebutan Mufti Tihamah (ahli fatwa kota Tihamah).
Syekh
Muhammad Al-Ahdal dilahirkan pada tahun 1241 Hijriah atau bertepatan dengan
tahun 1826 Masehi di Tihamah Yaman, salah satu Jazirah Arab yang sangat besar.
Di daerah tersebut ia tumbuh sebagai sosok yang kelak akan memikul amanah
mulia sebagai ahli ilmu. Dan wafat pada tahun 1298 H, bertepatan dengan tahun
1880 Masehi.
Az-Zirikli mengatakan, Syekh Muhammad Al-Ahdal
memiliki nasab yang bersambung pada Rasulullah saw melalui jalur Sayyidina
Husain.
Karya-karya Syekh Muhammad Al-Hadal tidak hanya dalam ilmu
nahwu, namun dalam banyak bidang, seperti fiqih, hadits, dan lainnya. Di
antara karyanya adalah,
- Tahzirul Ikhwan min Tashdiqil Kuhhan.
- Bughyatu Ahlil Atsar.
- Sullamul Qari ‘ala Hasyiyah Shahihil Bukhari.
- Tasdidul Bunyan lil Musytaghilina bi Hikmatil Yunan.
- Al-Kawakibud Durriyah Syarhu Mutammimah Al-Ajrumiyah.
Alasan Penulisan Kitab Al-Kawakibud Durriyah
Sebagaimana
disebutkan dalam mukadimah kitab, mulanya penulis tidak memiliki keinginan
untuk menulisnya. Namun, banyaknya kolega dan para pencari ilmu saat itu yang
meminta kepada Syekh Muhammad Al-Ahdal untuk mensyarahi kitab Mutammimah
dengan penjelasan yang lebih luas dan mudah dipahami.
Profil Kitab Al-Kawakibud Durriyah ala Mutammimah al-Ajurumiyah
Sebagaimana kitab nahwu pada umumnya, kitab ini menjelaskan
beberapa rumus-rumus dan cabang-cabang ilmu gramatika Arab dengan sangat
detail dan terperinci, untuk memudahkan para pembaca dalam mengenal lebih
lanjut perihal ilmu alat. Dengan ilmu nahwu, maka semua cabang ilmu syariat
akan mudah dimengerti. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Syekh Muhammad
Al-Ahdal dalam mukadimah kitab. Ia mengatakan:
والنحو أنفع العلوم العربية إذ به تدرك جميعا
Artinya, “Ilmu nahwu adalah paling manfaat dari ilmu gramatika Arab, karena
dengannya bisa diraih (dipahami) semua (ilmu bahasa Arab).” (Al-Ahdal,
I/25).
Di juz pertama, Syekh Muhammad Al-Ahdal mengurai kembali
semua rumus-rumus nahwu yang ada dalam Kitab Mutammimah Al-Ajrumiyah, mulai
dari bab kalam sampai bab isim-isim yang dibaca rafa’. Kemudian ia kembangkan
dengan penjelasan yang lebih rinci dan detail. Semua contoh yang berkaitan
dengan kalam, tanda-tanda i’rab, isim ma’rifat dan nakirah, beliau sebutkan
semua.
Selanjutnya, penulis menjelaskan isim-isim yang
dibaca rafa’ (marfu’atul asma), yaitu: fail, naibul fail, mubtada dan khabar,
kana dan saudaranya, huruf-huruf yang pengamalannya serupa dengan laisa,
af’alul muqarabah, inna dan saudaranya, la li nafyil jins, zhanna dan
saudaranya.
Semua isim yang dibaca rafa’ di atas dijelaskan
dengan sangat luas. Kemudian ia tuliskan contoh-contohnya, dan contoh lain
yang juga berkaitan dengannya, agar pembaca bisa dengan mudah mengetahui suatu
lafal secara khusus, dan bisa dengan mudah membedakan dengan lafal-lafal lain
yang serupa dengannya.
Sebagaimana juz pertama, di bagian juz kedua
Syekh Muhammad Al-Ahdal mengurai kembali semua rumus-rumus yang ada dalam
Kitab Mutammimah Al-Ajrumiyah, mulai dari bab isim-isim yang dibaca nashab dan
isim yang dibaca jar, hingga bab akhir, yaitu bab waqaf. Semua contoh yang
berkaitan dengan isim yang dibaca nashab, seperti tamyiz, hal, dan isim yang
dibaca jar, i’rab-i’rab kalimat fi’il, beliau sebutkan semua.
Tidak
hanya itu, setelah pembahasan isim-isim yang dibaca jar (khafad), penulis juga
menjelaskan beberapa rumus ilmu nahwu yang tidak disebutkan dalam Kitab
Mutammimah, dan ini merupakan salah satu kelebihan Kitab Al-Kawakibud Durriyah
daripada kitab nahwu lainnya.[]