Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu karya KH Imaduddin

Nama buku: Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu: Jawaban KH. Imaduddin Utsman al-Bantani terhadap Buku Hanif Alatas dkk Penulis: KH. Imaduddin Utsman

Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu KH Imaduddin
Nama kitab / buku: Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu: Jawaban KH. Imaduddin Utsman al-Bantani terhadap Buku Hanif Alatas dkk
Penulis: KH. Imaduddin Utsman Al-Bantani, pengasuh pesantren Nahdlatul Ulum, Banten
Cetakan pertama: November 2024
Penerbit:  Lakeisha
15,6 cm X 23 cm, 691 Halaman
ISBN : 978-623-119-469-5
Kitab terkait sebelumnya: 

  1. Menakar kesahihan Nasab Habib Di Indonesia
  2. Terputusnya Nasab Habib Kepada Nabi Muhammad Saw

Bidang studi: Sejarah Baalawi, ilmu nasab, sejarah Islam, genealogi, filologi/manuskrip, Tes DNA

Daftar Isi 

  1. Download Buku
  2. Profil Buku
  3. KATA PENGANTAR
  4. BAGIAN SATU
    1. ULAMA NUSANTARA MENGGUGAT NASAB PALSU (Jawaban KH Imaduddin Utsman Al-Bantani Terhadap Buku Hanif Alatas Dkk)    
    2. MENJAWAB PROLOG BUKU HANIF ALATAS DKK    
    3. MENANGGAPI KATA PENGANTAR AHMAD SA‘DULLAH ABDUL ALIM DARI PASURUAN    
    4. MENANGGAPI KATA PENGANTAR MUHAMMAD NAJIH SARANG    
    5. MENANGGAPI KATA PENGANTAR ABDULLAH MUKHTAR SUKABUMI    
    6. MENANGGAPI KATA PENGANTAR KH SYUKRON MAKMUN    
    7. MENANGGAPI KATA PENGANTAR KURTUBI LEBAK    
    8. MENANGGAPI KATA PENGANTAR ABDUL SHOMAD RIAU    
  5. BAB I MENJAWAB KLAIM NASAB BA‘ALWI MENURUT ILMU NASAB, ILMU FIKIH DAN SEJARAH    
  6. PASAL KE-1 TOLOK UKUR KEABSAHAN NASAB    
    1. Metode Itsbat Nasab Pertama: Al Syuhrah Wa Al Istifadlah    
    2. Maksud Syuhrah Wa al-Istifadlah adalah Min Adzhar al-Bayyinat    
    3. Istifadlah atau Tasamu‘ Wajib Terjadi di Kampung Asal Bukan di Tempat Hijrah    
    4. Metode Itsbat Nasab Kedua: Kitab-Kitab Nasab    
    5. Dalil Kitab Sezaman    
    6. Menemukan manuskrip    
    7. Metode Itsbat Nasab Ketiga: Bayyinah Syar‘iyyah/Syahadah    
    8. Metode Itsbat Nasab Keempat: Al-I‘tiraf Dan Iqrar Dari Sebuah Kabilah    
    9. Metode Itsbat Nasab Kelima: I‘tiraf Dan Iqrar Dari Seorang Ayah    
    10. Metode Itsbat Nasab Keenam: Al-Qur‘ah    
    11. Metode Itsbat Nasab Ketujuh: Qiyafah    
    12. Metode Yang Ditetapkan Ahli Biologi    
    13. Tentang Dna Arab    
    14. Hukum Tes DNA Untuk Memverivikasi Keturununan Nabi Muhammad Saw    
    15. Hukum Syara Yang Berkaitan Dengan Keturunan Nabi Muhammad SAW    
  7. PASAL KE-2 KITAB-KITAB YANG MENYEBUT BA‘ALWI BUNTU DI ABAD-9    
    1. Kitab-Kitab Nasab Abad Ke-3 Sampai 13 Hijriyah    
    2. Kitab-Kitab Yang Mampu Didapatkan Ba‘alwi    
  8. PASAL KE-3 MENJAWAB KLAIM PENGAKUAN DAN KESAKSIAN PARA ULAMA TERHADAP KEABSAHAN NASAB SADAH BA‘ALWI    
    1. Manuskrip Hasan al-‗Allal (460 H)    
    2. Sanad Abul Qasim al-Naffath (490 H)    
    3. Manuskrip Hasan bin Rasyid (638 H)    
    4. Manuskrip Umar bin Sa‘ad al-Din al-Dzifari    
    5. Manuskrip Ijazah Kitab Sunan Turmudzi Tahun 589 H    
    6. Kitab Tuhfat al-Murid Wa Uns al-Mustafid    
    7. Manuskrip Abul Qasim al-Naffath    
    8. Sanad Muhammad Aqilah dan Manuskrip Assegaf    
    9. Manuskrip Kitab Musnad Ubadillah al-Tamimi al-Iraqi    
    10. Manuskrip Sanad Abdul Haq al-Isybili Ibnu al-Kharrath    
    11. Manuskrip Sanad Ali al-Syanini    
    12. Manuskrip Al-Thurfat al-Gharibat    
  9. PASAL KE-4 PENGAKUAN ULAMA BESAR NUSANTARA TERHADAP STATUS BA‘ALWI SEBAGAI DZURIYAH NABI    
    1. Syaikh Nawawi al-Bantani (w1316 H)    
    2. Syaikh Hasyim Asy‘ari (w 1366 H)    
  10. PASAL KE-5 PENETAPAN NASAB DENGAN CARA ISTIFADLAH    
    1. Maksud Syuhrah Wa al-Istifadlah adalah Min Adzhar al- Bayyinat    
    2. Istifadlah atau Tasamu‘ Wajib Terjadi di Kampung Asal Bukan di Tempat Hijrah    
  11. PASAL KE-6 JEJAK PENINGGALAN TERDAHULU SADAH BA‘ALWI DI HADRAMAUT   
    1. Makam Ahmad bin Isa 
    2. Muhammad Shahib Mirbat    
    3. Makam Muhammad Sohib Mirbat 
  12. BAB II MENJAWAB TUDUHAN HANIF DKK TERHADAP TESIS PENULIS    
    1. Siapa Yang Mengabaikan Metode dan kaidah Ahli Nasab?    
    2. Metode Itsbat Nasab    
    3. Metode Syuhroh wal Al Istifadlah    
    4. Metode Kitab-kitab Nasab    
    5. Metode Syahadah/Al-Bayyinah al-Syar‘iyyah    
    6. Metode Ikrar    
    7. Metode I‘tiraf    
    8. Metode Qiyafah    
    9. Metode DNA    
    10. Metode Qur‘ah    
    11. Klasifikasi Nasab Menurut Ahli Nasab    
  13. Kaidah-Kaidah Ulama Nasab Dalam Membatalkan Nasab Ba‘alwi    
    1. Kaidah ke-1    
    2. Kaidah ke-2    
    3. Kaidah ke-3    
    4. Kaidah ke-4    
    5. Kaidah ke-5    
    6. Kaidah ke-6    
    7. Kaidah ke-7    
    8. Kaidah ke-8    
    9. Kaidah ke-9    
    10. Kaidah ke-10    
    11. Kaidah ke-11    
    12. Kaidah ke-12    
    13. Kaidah ke-13    
    14. Kaidah ke-14    
  14. Menjawab Framing Hanif Dkk Bahwa Penulis Menentang, Mengabaikan Dan Merendahkan Pengakuan Para Ulama Muktabar Tentang Nasab Ba‘alwi    
    1. Ulama Yang Mengakui Versus Yang Menolak    
    2. Pengakuan para Ulama Dijawab dengan Asumsi    
    3. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami    
    4. Jika Nasab Ba‘alwi di-Bahtsul Masail-kan oleh NU    
  15. KESESATAN LOGIKA    
    1. Tidak disebutkan berarti tidak ada    
    2. Kitab Al-Syajarah Al-Mubarakah Adalah Kitab Mukhtasar (Ringkasan)    
    3. Jumlah Ismiyah Ismiyah Kitab Al-Syajarah Al-Mubarakah adalah Hasr (Terbatas)    
    4. Upaya Hanif Dkk meragukan Kitab Al-Syajarah Al- Mubarakah    
    5. Meragukan Al-Syajarah Al-Mubarakah karena Imam Mahdi    
    6. Ketidak Akuratan Klaim Hashr Versi Hanif Dkk    
    7. Jawaban Mahdi al-Raja‘I Dijadikan Dalil Hanif dkk    
    8. Menjawab Framing Fitnah Kepada Para Ulama    
    9. Memfitnah Ali bin Abu Bakar al-Sakran    
    10. Abdurrahman al-Khatib dan Kitab Al-jawhar al-Syafaf    
    11. Fitnah kepada Ba‘alwi Secara Umum    
    12. Ba‘alwi dan Bani Ahdal    
    13. Fitnah Terhadap Alwi bin Tahir al-Haddad    
    14. Fitnah terhadap Imam Murtada al-Zabidi (w1204 H)    
    15. Fitnah Terhadap Yusuf Jamalullail    
    16. Pengkhiantan Ilmiyah    
    17. Sulit Menerima Rujukan yang mengabsahkan Nasab Ba‘alwi    
    18. Menggunakan Teori Tetapi Mengabaikan Ba‘alwi    
    19. Menuntut kitab Sezaman Padahal Ia Tidak Menggunakan Sumber Sezaman    
    20. Kerap Menolak Validitas Kitab Yang Mengitsbat Ba‘alwi Namun Menerima Begitu Saja Kitab Yang Menolak Ba‘alwi    
    21. Kebohongan Dalam Pengutipan    
    22. Memelintir Dalil Al-Qur‘an dan Sunnah Tentang Gelar Habib    
    23. Tidak Ada Hadits Sahih Tentang Kewajiban Mencintai Keturunan Nabi    
    24. Pengambilan Kesimpulan Yang Serampangan    
    25. Ba‘alwi adalah Keturunan Qahtan    
    26. Kakek Ba‘alwi Adalah Sepupu langsung bani Ahdal    
    27. Ahmad bin Isa Tidak Pernah Hijrah ke Hadramaut    
    28. Hanif Memanipulasi Data Kitab Al-Gaybah Karya Al- Thusi Tentang Ahmad bin Isa Tidak Pernah Hijrah Ke    Hadramaut    
    29. Makam Ahmad bin Isa Palsu    
    30. Melakukan Kebohongan Publik    
    31. Nasab Ba‘alwi Terputus 550 Tahun    
    32. Mufti Yaman Membatalkan Nasab Ba‘alwi    
    33. Naqabah Internasional Tidak Mengakui Nasab Ba‘alwi    
    34. Syaikh Al-Turbani Membatalkan Nasab Ba‘alwi    
    35. Kesimpulan Batalnya Nasab Ba‘alwi adalah Sebuah Tesis    
    36. Menjiplak Pemikiran Orientalis Dan Tokoh Non Aswaja    
    37. Menjiplak Pemikiran orinetalis Untuk Membatalkan Nasab Ba‘alwi    
    38. Mencontek Tokoh Wahabi Dalam Membatalkan Nasab Ba‘alwi    
    39. Tidak Memiliki Kompetensi Ilmu Nasab    
    40. Membatalkan Nasab Jauh Dengan Tes DNA    
  16. BAB III MAFASID BA‘ALWI MENGAKU KETURUNAN NABI    
    1. Terjebak Dalam Tha‘n fi al-Nasab (Mencela Nasab)    
    2. DAFTAR PUSTAKA    
  17. BAGIAN DUA MENAKAR KESAHIHAN NASAB HABIB DI INDONESIA    
  18. KATA PENGANTAR    
  19. HABIB DI INDONESIA    
    1. METODE MENETAPKAN NASAB    
    2. METODE KONFIRMASI KITAB NASAB    
    3. METODE MENGKONFIRMASI ALAWI BIN UBAIDILLAH    
    4. DALIL BAHWA NABI MUHAMMAD SAW MEMPUNYAI ANAK FATIMAH RA    354
    5. DALIL BAHWA SITI FATIMAH RA MEMPUNYAI ANAK BERNAMA HUSAIN RA    354
    6. DALIL YANG MENYATAKAN BAHWA HUSAIN RA MEMPUNYAI ANAK ALI ZAINAL ABIDIN DAN SETERUSNYA SAMPAI KEPADA ALI AL-URAIDI    
    7. DALIL BAHWA ALI AL-URAIDI MEMPUNYAI ANAK BERNAMA MUHAMMAD AN-NAQIB    
    8. DALIL BAHWA MUHAMMAD AN-NAQIB MEMPUNYAI ANAK BERNAMA ISA    
    9. DALIL BAHWA ISA BIN MUHAMMAD MEMPUNYAI ANAK BERNAMA AHMAD (Al-MUHAJIR)    
  20. DALIL BAHWA AHMAD AL MUHAJIR Al-ABAH AL NAFFAT BIN ISA MEMPUNYAI ANAK BERNAMA UBAIDILLAH?    
    1. Kitab Abad Kelima Hijrah    
    2. Kitab Abad Keenam Hijrah    
    3. Kitab Abad Ketujuh Hijrah Hijriah    
    4. Kitab Abad Kedelapan Hijriah    
    5. Kitab Abad Kesembilan hijriah    
  21. KEMUNCULAN NAMA ABDULLAH DI AKHIR ABAD 9 H    
  22. ABAD SEPULUH NAMA ABDULLAH DAN KETURUNANNYA MULAI MATANG WALAU BELUM DISEBUT UBAIDILLAH    
  23. APAKAH ABDULLAH ABAD SEMBILAN SAMA DENGAN ABDULLAH ABAD SEPULUH?    
  24. ABDULLAH RESMI MENJADI UBAIDILLAH PADA ABAD 14 H    
  25. KESIMPULAN PENELITIAN ILMIYAH    
  26. PENELITIAN ILMIYAH BUKAN HAQIQAT
  27. BAGIAN KETIGA TERPUTUSNYA NASAB HABIB KEPADA NABI MUHAMMAD SAW
  28. KATA PENGANTAR    
  29. BAB I HABIB DI INDONESIA    
  30. BAB II METODE MENETAPKAN NASAB    
  31. METODE KONFIRMASI KITAB NASAB    
  32. BAB III MENGKONFIRMASI ALAWI BIN UBAIDILLAH  
    1. Dalil Bahwa Nabi Muhammad Saw Mempunyai Anak Siti Fatimah Ra    
    2. Dalil Bahwa Siti Fatimah Ra Mempunyai Anak Bernama Husain Ra    
    3. Dalil yang Menyatakan Bahwa Husain Ra Mempunyai Anak Ali Zainal Abidin dan Seterusnya Sampai Kepada
    4. Ali al-Uraidi    
    5. Dalil Bahwa Ali al-Uraidi (219 H) Mempunyai Anak Bernama Muhammad al-Naqib (250 H)    
    6. Dalil Bahwa Muhammad al-Naqib (250 H) Mempunyai Anak Bernama Isa (300 H)    
    7. Dalil bahwa Isa Bin Muhammad (300 H) Mempunyai Anak Bernama Ahmad (345 H)    
    8. Dalil Bahwa Ahmad al-Abah (345 H) al-Naffat Bin Isa Mempunyai Anak Bernama Ubaidillah (383 H)    
    9. Kitab Abad Kelima Hijrah    
    10. Kitab Abad Keenam Hijrah    
    11. Kitab Abad Ketujuh Hijrah Hijriah    
    12. Kitab Abad Kedelapan Hijriah    
    13. Kitab Abad Kesembilan hijriah    
  33. HABIB ALI AL-SAKRAN ORANG YANG PERTAMA MENYEBUT NAMA UBAIDILLAH SEBAGAI ANAK AHMAD    
    1. Hujjah Habib Ali al-Sakran (w 895 H ) Bahwa Ubaid adalah nama Lain Abdullah    
    2. ABDULLAH BUKAN UBAIDILLAH DALAM KITAB AL-SULUK    
    3. Abad Sepuluh Nama Ubaidillah dan keturunannya Mulai Matang Walau Belum Disebut Ubaidillah    
    4. ABDULLAH RESMI MENJADI UBAIDILLAH PADA ABAD 14 H     
    5. NASAB BA ALAWI TIDAK SYUHRO DAN TIDAK ISTIFADLOH    
  34. KESIMPULAN    
  35. BAB IV TANGGAPAN ATAS SANGGAHAN-SANGGAHAN    
  36. TANGGAPAN TERHADAP SURAT RABITAH ALAWIYAH    
  37. TANGGAPAN ATAS BANTAHAN HABIB RIZIQ SYIHAB    
  38. TANGGAPAN TERHADAP BUKU HANIF ALATAS    
  39. RANGGINANG DARI BANTEN UNTUK HANIF ALATAS    
  40. UBAIDILLAH DAN ABDULLAH BUKAN SATU ORANG BERDASAR KITAB AL-SULUK   
  41. MENANGGAPI HABIB ALI ZAINAL ABIDIN KETUA NAQOBATUL ASYROF RABITAH ALAWIYAH DAN SYEKH MAHDI ARROJA‘I    
  42. MENJAWAB SYEKH MAHDI ARROJA‘I    
  43. MENJAWAB TENTANG BAHWA NASAB HABIB
  44. SUDAH DISEBUT PARA ULAMA BESAR    
  45. HABIB ALI AL SAKRAN    
  46. SYAIKH YUSUF AN-NABHANI    
  47. IBNU HAJAR AL-HAITAMI    
  48. MURTADLO AZZAIBIDI    
  49. SYAIKH MAHDI ARROJA‘I    
  50. MENJAWAB MUHAMMAD LUDFI ROCHMAN
  51. TENTANG TERPUTUSNYA NASAB HABIB    
  52. MUHAMMAD LUDFI RAHMAN MEMPERTAHANKAN NASAB HABIB DENGAN KITAB PALSU    
  53. ULASAN DIALOG ILMIYAH HABIB HAMID ALKADRI TENTANG NASAB HABIB    
  54. MENANGGAPI PERNYATAAN: TIDAK DISEBUT BUKAN BERARTI TIDAK ADA    
  55. TANGGAPAN TERHADAP UNGKAPAN: MENAPIKAN UBAIDILLAH SEBAGAI ANAK AHMAD MASUK SEBAGAI MENUDUH ZINA
  56. (QADZAF)    
  57. TANGGAPAN BAHWA MENELITI NASAB HABIB SAMA DENGAN MEMBENCI DZURIYAT NABI MUHAMMAD SAW    
  58. TANGGAPAN TENTANG BAHWA SYEKH NAWAWI AL-BANTANI, SYEKH HASYIM ASY‘ARI DLL TELAH MENGITSBAT NASAB BA ALAWI    
  59. TANGGAPAN TERHADAP BUKU DR JA‘AR ASSEGAF, MA BERJUDUL KONEKTTIFITAS RIJAL AL HADITS DENGAN SEJARAH DALAM MENELUSURI NASAB    
  60. BAB V ULASAN CENDIKIAWAN TENTANG PENELITIAN PENULIS    
  61. Menyoal Genealogi Habib di Indonesia ke Rasulullah, Bukti Ilmiah Kyai Imaduddin Utsman
  62. POLEMIK NASAB BA ALAWI    
    1. Ketika Nasab Habaib Jadi Polemik (Menakar Analisa Sejarah Ba Alawi Kyai Imaduddin Utsman al-Bantani)
    2. KH Imaduddin Utsman Antara Kejujuran Ilmiah dan Tirani Sejarah    
    3. Gonjang-Ganjing Soal Nasab, Ini Kata Prof Dr Quraish Shihab
    4. Runtuhnya Legitimasi Habaib    
    5. Kajian Ilmiah Nasab Habaib Ba‘alawy, Tidaklah Menentang Nasab Leluhur Keluarga Walisongo    
  63. BAGIAN EMPAT MEMBONGKAR SKANDAL ILMIYAH NASAB DAN GENEALOGI BA’ALWI  
  64. KATA PENGANTAR    
    1. Finalisasi Keterputusan Genealogi Ba‘alwi Kepada Nabi Muhammad Saw    
    2. Pendahuluan    
    3. Ahmad bin Isa Tidak Pernah Hijrah Ke Hadramaut    
    4. Makam Ahmad bin Isa    
    5. Ahmad Bin Isa Tidak Bergelar Al-Muhajir    
    6. Ahmad Bin Isa Tidak Mempunyai Anak Bernama Abdullah atau Ubaidillah    
    7. Nasab Syarif Abil Jadid dari Kabilah Alu Abi Alwi    
    8. Keluarga Abdurrahman Al-Saqqaf mengaku sebagai Alu Abi Alwi    
    9. Alwi Menjadi Saudara syarif Abul Jadid    
    10. Jadid Tidak Ada Kaitan Dengan Kelaurga Ba‘alwi    
    11. Kitab Tabaqat al-Khawash Menjadi Saksi Upaya Singkronisasi Nasab Ba‘alwi    
    12. Berita Hijrah Muhamad bin Sulaiman Menjadi Tidak Singkron    
    13. Ubaidillah dan Nama-Nama Fiktif dari Keluarga Ba‘alwi    
    14. Glorifikasi Leluhur Ba‘alwi    
    15. Interpolasi dan Moral Ilmiyah Ba‘alwi    
    16. Kesimpulan    
  65. DAFTAR PUSTAKA    
  66. BAGIAN LIMA METODE MENETAPKAN NASAB MENURUT KITAB RASA’IL FI ‘ILM AL-ANSAB STUDI KASUS NASAB BA’ALWI
  67. KATA PENGANTAR    
  68. BAB I TEKS KITAB RASA‘IL FI ILM AL-ANSAB    
  69. BAB II SYARAH (PENJELASAN) METODE MENETAPKAN NASAB KITAB RASA‘IL STUDI KASUS NASAB BA‘ALWI    
    1. Metode Itsbat Nasab Pertama: Al Syuhrah Wa Al Istifadlah
    2. Maksud Syuhrah Wa al-Istifadlah adalah Min Adzhar al- Bayyinat    
    3. Istifadlah atau Tasamu‘ Wajib Terjadi di Kampung Asal Bukan di Tempat Hijrah    
    4. Metode Itsbat Nasab Kedua: Kitab-Kitab Nasab    
    5. Dalil Kitab Sezaman     
    6. Menemukan manuskrip    
    7. Metode Ketiga Bayyinah Syar‘iyyah/Syahadah    
    8. Metode Mengitsbat Nasab Keempat: Al-I‘tiraf Dan Iqrar Dari Sebuah Kabilah    
    9. Metode Mengitsbat Nasab Kelima: I‘tiraf Dan Iqrar Dari Seorang Ayah    
    10. Metode Itsbat Nasab Keenam: Al-Qur‘ah    
    11. Metode Itsbat Nasab Ketujuh: Qiyafah    
    12. Metode Yang Ditetapkan Ahli Biologi    
  70. TENTANG DNA ARAB    
    1. Hukum Tes Dna Untuk Memverivikasi Keturununan Nabi Muhammad Saw    
    2. Hukum Syara Yang Berkaitan Dengan Keturunan Nabi Muhammad SAW    
  71. BAB III PENUTUP    
  72. BAGIAN KEENAM LITERATUR-LITERATUR KITAB NASAB ABAD KE-3-13 HIJRIYAH BUKTI BATALNYA NASAB BA’ALWI  
  73. KATA PENGANTAR    
  74. DAFTAR LITERATUR    
  75. KESIMPULAN    
  76. BAGIAN KETUJUH MANUSKRIP-MANUSKRIP PALSU BA’ALWI VERSI RUMAIL ABBAS  
  77. KATA PENGANTAR    
  78. BAB I PENDAHULUAN    
  79. BAB II MANUSKRIP-MANUSKRIP RUMAIL ABBAS    
    1. Manuskrip Umar bin Sa‘ad al-Din al-Dzifari    
    2. Manuskrip Ijazah Kitab Sunan Turmudzi Tahun 589 H    
    3. Kitab Tuhfat al-Murid Wa Uns al-Mustafid    
    4. Manuskrip Abul Qasim al-Naffath    
    5. Sanad Muhammad Aqilah dan Manuskrip Assegaf    
    6. Manuskrip Kitab Musnad Ubadillah al-Tamimi al-Iraqi    
    7. Manuskrip Sanad Abdul Haq al-Isybili Ibnu al-Kharrath    
    8. Manuskrip Sanad Ali al-Syanini    
    9. Manuskrip Al-Thurfat al-Gharibat    
  80. BAB III PENUTUP    
  81. BIOGRAFI PENULIS    
  82. Biografi Penulis  
  83. Karya Kyai Imad yang lain:
    1. Menakar kesahihan Nasab Habib Di Indonesia
    2. Terputusnya Nasab Habib Kepada Nabi Muhammad Saw
    3. Buku Membongkar Skandal Ilmiyah sejarah dan Genealogi Ba’alwi 
    4. Buku Metode Menetapkan Nasab Menurut Kitab Rasa'il fi Ilm al-Ansab
    5. Buku Literatur Kitab-Kitab Nasab Abad Ke-3-13 Hijriyah Bukti Terputusnya Nasab  Ba'alwi 
    6. Manuskrip-Manuskrip Palsu Ba'alwi Versi Rumail Abbas
  84. Kitab sejarah yang lain 

Profil Buku

Buku Ulama Nusantara Menggugat Nasab Palsu: Jawaban KH. Imaduddin Utsman al-Bantani terhadap Buku Hanif Alatas dkk adalah karya yang ditulis oleh KH. Imaduddin Utsman al-Bantani, seorang ulama dari Banten, Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Lakeisha dan dijual dengan harga sekitar Rp 115.000.

Isi dan Tujuan Buku:
Buku ini merupakan tanggapan KH. Imaduddin terhadap klaim nasab (garis keturunan) Ba’alawi yang dianggapnya tidak sah, khususnya terkait pengakuan para habib di Indonesia sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW melalui jalur Alawi bin Ubaidillah. Dalam buku ini, KH. Imaduddin menyanggah argumen yang disampaikan oleh Hanif Alatas dan tim dalam buku mereka yang membela keabsahan nasab Ba’alawi. Ia menggunakan pendekatan ilmiah berbasis kajian pustaka, analisis kitab-kitab nasab primer, dan referensi sejarah untuk mendukung tesisnya bahwa nasab Ba’alawi tidak terkonfirmasi sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

Latar Belakang Penulis:
KH. Imaduddin Utsman al-Bantani adalah pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum di Kresek, Tangerang, Banten. Ia dikenal sebagai ulama dengan penguasaan mendalam dalam ilmu fikih, ushul fikih, tafsir, hadits, nahwu, shorof, bayan, dan ma’ani. Ia juga aktif di Nahdlatul Ulama (NU), pernah menjabat sebagai Ketua MWCNU Kecamatan Kresek, Wakil Katib PWNU Banten, dan saat ini menjabat sebagai Ketua RMI PWNU Banten.

Kontroversi:
Buku ini merupakan bagian dari diskursus panjang dan kontroversial mengenai nasab Ba’alawi di Indonesia. KH. Imaduddin berargumen bahwa Ubaidillah, yang diklaim sebagai anak Ahmad bin Isa al-Muhajir, tidak tercatat dalam kitab nasab sezaman seperti As-Syajarah al-Mubarokah karya Imam al-Fakhrurrazi, yang menyebutkan Ahmad bin Isa hanya memiliki tiga anak: Muhammad, Ali, dan Husein. Ia juga merujuk pada hasil tes DNA yang menunjukkan bahwa kelompok Ba’alawi tidak termasuk dalam haplogroup J, yang diasosiasikan dengan keturunan Imam Ali bin Abi Talib. Sedangkan Baalawi berhaplo grup G yang berarti bukan berasal dari keturunan Arab. Dalam bahasa Arab, yang bukan keturunan etnis Arab disebut ajam. Jadi, berdasarkan test DNA, Baalwi ini jangankan keturunan Nabi, Arab pun bukan.

Namun, pandangan KH. Imaduddin menuai bantahan dari sejumlah ulama dan cendekiawan yang memiliki ikatan personal atau primordial dengan kaum Habib. Kalangan ulama dan intelektual pro Habaib, terutama dari mereka yang berasal dari simpatisan FPI, menganggap klaimnya prematur dan tidak mempertimbangkan sumber otoritatif lain. Ulama Syiah seperti As-Sayyid Mahdi ar-Roja’i dan Ayatullah Mar’asyi, yang mentahqiq As-Syajarah al-Mubarokah, justru mengakui Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa. Namun,

 

 Selain itu, pengakuan nasab melalui syuhrah wal istifadhoh (pengakuan luas masyarakat tanpa bantahan ulama otoritatif) dianggap sah dalam ilmu fikih, sehingga menolak argumen KH. Imaduddin.

Konteks Sosial dan Relevansi:
Buku ini mencerminkan polemik yang lebih luas di Indonesia terkait identitas keagamaan, otoritas ulama, dan politik identitas. KH. Imaduddin menegaskan bahwa penelitiannya bertujuan menjaga kesucian dzuriyat (keturunan) Nabi Muhammad SAW, bukan untuk membenci para habib. Namun, diskursus ini telah memicu ketegangan, termasuk saling serang di media sosial dan tuduhan persekusi dari pendukung Ba’alawi terhadap pendukung KH. Imaduddin.

Ketersediaan:
Buku ini dapat ditemukan di platform seperti Shopee atau situs penerbit Lakeisha. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi penerbit atau toko buku online.

Catatan:
Polemik nasab Ba’alawi adalah topik sensitif yang melibatkan aspek keagamaan, sejarah, dan sosial. Saya menyarankan untuk membaca buku ini bersama sumber lain, seperti Keabsahan Nasab Ba’alawi: Membongkar Penyimpangan Pembatalnya oleh Tim Rabithah Alawiyah, untuk mendapatkan perspektif yang seimbang.

Jika Anda membutuhkan informasi lebih spesifik, seperti ringkasan bab tertentu atau analisis lebih mendalam, silakan beri tahu saya!


LihatTutupKomentar